provinsi: JAWA TENGAH

  • Imbas Banjir Semarang, 3 Perjalanan Kereta Api di Daop 8 Dibatalkan

    Imbas Banjir Semarang, 3 Perjalanan Kereta Api di Daop 8 Dibatalkan

    Surabaya (beritajatim.com) – Penanganan terhadap banjir yang mengakibatkan terganggunya perjalanan kereta api di wilayah Daop 4 Semarang terus dilakukan. Imbas dari kejadian tersebut beberapa kereta api jarak jauh keberangkatan dari Daop 8 Surabaya mengalami perubahan pola operasi dan juga pembatalan keberangkatan.

    Manager Humas K-A-I Daop 8 Surabaya, Luqman Arif menjelaskan sampai saat ini ada 3 kereta api jarak jauh keberangkatan dari Stasiun Surabaya Pasar Turi dibatalkan. Diantaranya kereta api Sembrani relasi Surabaya Pasarturi – Gambir, kereta api Airlangga relasi Surabaya Pasarturi – Pasarsenen dan kereta api Ambarawa relasi Surabaya Pasarturi – Semarang Tawang Bank Jateng.

    Dari ketiga kereta api yang dilakukan pembatalan total ada 659 pelanggan kereta api yang terdampak. Penumpang yang telah memiliki tiket bisa melakukan proses pembatalan tiket di loket stasiun keberangkatan dengan bea kembali 100 persen diluar bea pesan.

  • Ngeyel, Belasan Santri Samsudin Blitar Kembali Dipulangkan ke Daerah Asal

    Ngeyel, Belasan Santri Samsudin Blitar Kembali Dipulangkan ke Daerah Asal

    Blitar (beritajatim.com) – Forkopimda Kabupaten Blitar kembali memulangkan santri Samsudin. Total ada 13 santri yang dipulangkan dari Pondok Samsudin di Desa Rejowinangun Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar.

    Pemulangan santri dari Pondok Nuswantoro yang merupakan milik Samsudin ini merupakan tahap ke 2. Para santri yang dipulangkan ini juga berasal dari berbagai daerah seperti Lampung, Bekasi hingga beberapa kota di Jawa Tengah.

    “Pemulangan warga melibatkan kesbangpol Kabupaten Blitar, Dinas Sosial Kab. Blitar, forkopimcam, Pemdes Rejowinangun dan pihak nuswantoro dilaksanakan pada hari jumat, 15/03/2024 pukul 07.00 wib,” kata Kasi Humas Kemenag Kabupaten Blitar, Jamil Mashudi Jamil.

    Pemulangan ini dilakukan usai Samsudin ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan Polda Jatim beberapa waktu lalu. Samsudin ditahan usai kontennya bertukar pasangan membuat resah masyarakat.

    Atas pertimbangan tersebut Forkompinda Kabupaten Blitar sepakat untuk mengosongkan padepokan milik Samsudin di Kecamatan Kademangan. Seluruh santri yang sebelumnya berada di pondok milik Samsudin pun kini telah dipulangkan ke daerah asal.

    “Proses pemulangan ini merupakan tahap 2. Pemulangan berjumlah 13 orang,” imbuhnya.

    Sebelumnya Forkopimda Kabupaten Blitar, telah melakukan pemulangan santri tahap pertama. Pada tahap pertama tersebut, total ada 30 santri Samsudin yang dipulangkan ke daerah asal.

    Pemulangan santri tahap pertama tersebut dilakukan pada Sabtu (09/03/24) lalu. Adapun asal para santri Samsudin itu berasal dari berbagai daerah. Seperti dari Malang, Tuban, Banyuwangi, bahkan hingga ada yang dari Sumatera.

    Forkopimda Kabupaten Blitar memastikan pemulangan santri itu dilakukan juga untuk menjaga kondusifitas wilayah. Terlebih Samsudin selalu pemilik padepokan juga telah ditahan Polda Jatim.

    “Ini supaya menjadi pelajaran bagi kita semua, agar tidak terulang kembali adanya kegaduhan dan merugikan banyak pihak. Kemudian kami (forkopimda) hadir untuk menjaga kondusifitas wilayah Kabupaten Blitar,” tandasnya.

    Seperti diketahui, Polda Jatim resmi menetapkan Gus Samsudin sebagai tersangka dan langsung menahannya. Penetapan tersangka ini buntut viralnya konten video pengajian yang memperbolehkan bertukar pasangan. Video ini meresahkan masyarakat.

    “Dinyatakan bahwa hari ini saudara Samsudin dinyatakan sebagai tersangka,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Jumat (01/03/24).

  • Imbas Banjir Semarang, 3 Perjalanan KA dari Surabaya Dibatalkan

    Imbas Banjir Semarang, 3 Perjalanan KA dari Surabaya Dibatalkan

    Surabaya (beritajatim.com) – Penanganan terhadap banjir yang mengakibatkan terganggunya perjalanan kereta api di wilayah Daop 4 Semarang terus dilakukan.

    Imbas dari kejadian tersebut beberapa kereta api jarak jauh keberangkatan dari Daop 8 Surabaya mengalami perubahan pola operasi dan juga pembatalan keberangkatan.

    Manager Humas K-A-I Daop 8 Surabaya, Luqman Arif menjelaskan sampai saat ini ada 3 kereta api jarak jauh keberangkatan dari Stasiun Surabaya Pasar Turi dibatalkan.

    “Diantaranya kereta api Sembrani relasi Surabaya Pasarturi – Gambir, kereta api Airlangga relasi Surabaya Pasarturi – Pasarsenen dan kereta api Ambarawa relasi Surabaya Pasarturi – Semarang Tawang Bank Jateng,” kata Luqman Arif, Jumat (15/3/2024).

    Dari ketiga kereta api yang dilakukan pembatalan total ada 659 pelanggan kereta api yang terdampak. Penumpang yang telah memiliki tiket bisa melakukan proses pembatalan tiket di loket stasiun keberangkatan dengan bea kembali 100 persen diluar bea pesan.

    Salah satu penumpang Roy mengaku terpaksa membatalkan tiket keretanya karena kereta yang dia naikin terjadi pembatalan keberangkatan dampak bajir Semarang.

    Roy yang sedang liburan ke Surabaya bersama keluarga ini terpaksa menginap dulu di hotel dan besok baru membeli tiket kereta lain untuk pulang kearah Semarang.

    Seperti diberitakan, akibat banjir yang terjadi di wilayah Daop 4 Semarang membuat perjalanan kereta api terganggu. (ted)

  • Cuaca Ekstrem, Waspada 5 Titik Bencana di Ponorogo

    Cuaca Ekstrem, Waspada 5 Titik Bencana di Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Bencana hidrometeorogi terutama cuaca ekstrem kembali terjadi di Kabupaten Ponorogo. Sedikitnya ada 5 laporan kejadian bencana alam yang masuk ke BPDB Ponorogo pada Kamis (14/3) malam kemarin. Mulai dari hujan deras disertai angin, menyebabkan rumah warga di Desa Wagir Lor Kecamatan Ngebel tertimpa oleh pohon yang roboh. Alhasil, karena merusak atap rumah, 2 penghuni rumahnya terpaksa harus diungsikan ke rumah tetangganya yang lebih aman.

    “Dua penghuni rumah beruntung bisa menyelamatkan diri. Saat ini mengungsi ke rumah tetangga, karena atap rumahnya rusak tertimpa pohon,” kata Kepala BPBD Ponorogo Masun, Jumat (15/03/2024).

    Masih di Kecamatan Ngebel, ada beberapa atap rumah di Desa Talun yang tersapu angin. Sehingga menyebabkan genting beberapa rumahnya roboh. Masun menyebutkan bahwa pihaknya belum mengantongi nama-nama korbannya, namun sudah dipastikan ada beberapa atap rumah warga yang tersapu oleh angin yang waktu itu dalam keadaan hujan.

    “Di Desa Talun beberapa atap rumah warga tersapu angin,” katanya.

    Kemudian kejadian tanah longsor terjadi di Desa Njrakah Kecamatan Sambit Ponorogo. peristiwa itu menimpa jalan yang arah ke balai desa di RT 02 Desa Njrakah. Namun, kata Masun lokasi longsor bukan jalan lahur utama.

    “Tim kita akan meluncur ke sana untuk melakukan pengkajian cepat terkait laporan tanah longsor di Desa Njrakah,” katanya.

    Peristiwa tanggul jebol terjadi di Desa Bedi Kulon Kecamatan Bungkal. Akibatnya, air sungai di desa tersebut meluap dan menggenangi Desa Bajang dan Desa Karangan di Kecamatan Balong yang bersebelahan dengan Desa Bedi Kulon. Namun, genangan itu tidak sampai lama, sekitar pukul 23.00 WIB tadi malam, air berangsur-angsur surut.

    “Ketinggian air yang menggenangi Desa Bajang dan Desa Karangan ialah 15-20 centimeter. Namun, tengah malam kemarin air sudah surut,” katanya.

    Laporan ke-5 datang dari Desa Bringinan Kecamatan Kauman. Air di sungai desa tersebut meluap. Hal itu terjadi karena terhambat oleh rumpun bambu yang ada di sungai tersebut. BPBD Ponorogo, kata Masun sudah melakukan koordinasi dengan pihak Pemerintah Desa (Pemdes), untuk dibersihkan dengan alat berat.

    “Kita koordinasi dengan BBWS Bengawan Solo untuk memakai alat beratnya. Namun, ternyata alat beratnya masih berada di Saradan Kabupaten Madiun. Ya akhirnya kita kerahkan dari BPBD,” pungkasnya. [end/aje]

  • Banjir Semarang, KA Pandalungan dan Blambangan Alami Sedikit Perubahan

    Banjir Semarang, KA Pandalungan dan Blambangan Alami Sedikit Perubahan

    Jember (beritajatim.com) – Gara-gara banjir di Semarang, Jawa Tengah, Kereta Api Pandalungan dan Blambangan yang berangkat dari Jember dan Banyuwangi mengalami sedikit perubahan.

    KA Pandalungan berangkat pada pukul 14.55 WIB dari stasiun Jember menuju Stasiun Gambir, Jakarta. Sementara KA Blambangan Ekspres diberangkatkan tepat pukul 19.35 WIB dari Stasiun Ketapang, Banyuwangi.

    Mengurangi dampak kelambatan, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 9 merekayasa pola operasi. “Kami menggunakan rangkaian darurat,” kata Manager Hukum dan Humasda KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, Kamis (14/3/2024).

    KA Pandalungan berangkat dari Stasiun Jember dengan menggunakan rangkaian 6 kereta kelas eksekutif. Dua kereta kelas eksekutif akan ditambahkan di Stasiun Surabaya Pasar Turi. Dengan demikian, KA Pandalungan membawa 8 kereta kelas eksekutif sebagaimana biasanya.

    Cahyo mengatakan, dari data manifes sebanyak 86 penumpang KA Pandalungan naik dari wilayah Daop 9 diantaranya dari Stasiun Jember, Stasiun Tanggul, Stasiun Klakah dan Stasiun Probolinggo. Mereka akan melewati rute Purwokerto, Yogyakarta, dan Solo.

    Sementara itu, KA Blambangan Ekspres tak lagi memgakhiri perjalanan di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng. “Keberangkatan hari ini KA Blambangan Ekspres akan berakhir di Stasiun Alastua, atau satu stasiun sebelum tujuan akhir,” kata Cahyo.

    KA Blambangan Ekspres berangkat dari Stasiun Ketapang dengan rangkaian satu kereta kelas eksekutif dan tiga kereta kelas ekonomi. Pergantian dan penambahan kereta kelas eksekutif akan dilakukan di Jember, sehingga berangkat dengan membawa empat kereta kelas eksekutif dan tiga kereta kelas ekonomi sebagaimana formasi semula. [wir]

  • Melihat Tradisi ‘Ngaji’ Kitab Kuning saat Ramadhan di Pesantren Attahdzib Jombang

    Melihat Tradisi ‘Ngaji’ Kitab Kuning saat Ramadhan di Pesantren Attahdzib Jombang

    Jombang (berijatim.com) – Tradisi mengaji kitab kuning saat Ramadhan sudah dilakukan sejak lama oleh Pesantren Attahdzib (PA) Desa Rejoagung Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang.

    Tradisi itu berlangsung turun-temurun. Begitu juga dengan Ramadhan 1445 H ini. Memasuki bulan suci, santri sibuk menyiapkan diri. Mereka mengikuti kegiatan yang sudah ditetapkan oleh pesantren yang berada di perbatasan Jombang dengan Pare Kediri ini.

    Dengan langkah memburu Mohamad Nur Hidayat (12) memasuki salah satu ruangan di pesantren itu, Kamis (14/3/2024). Dia mengenakan sarung dan busana muslim. Layaknya seorang santri, Hidayat juga memakai peci hitam di kepalanya. Santri asal Magetan ini kemudian duduk secara lesehan.

    Di depannya ada meja kecil. Hidayat kemudian meletakkan kitab kuning di meja tersebut. Hidayat tidak sendiri. Puluhan santri lainnya juga berada di ruangan itu. Duduk lesehan. Membawa kitab kuning dan membawa pensil.

    Para santri langsung terdiam ketika seorang guru atau ustaz memasuki ruangan. Dia berada di barisan paling depan. Tak berselang lama, ustaz tersebut memulai kajiannya. Ustaz pesantren Attahdzib ini mengkaji kitab safinatun najah.

    Kitab kuning tersebut membahas tentang rukun iman. Sang ustaz memberi makna secara detail kitab yang dibaca tersebut. Sedangkan puluhan santri di depannya mendengarkan sembari menggoreskan pensil di kitab yang mereka simak.

    Cuaca mendung membuat para santri semakin betah berada di ruangan itu. Pengajian kitab kuning itu selesai ketika memasuki waktu salat zuhur. Azan kemudian berkumandang. Para santri menuju ke masjid setempat untuk menunaikan ibadah salat.

    “Bulan Ramadhan seperti sekarang ini, kegiatan di pondok lebih banyak mengaju kitab kuning. Karena sekolah sedang libur. Hari ini kami mengikuti pengajian kitab kuning safinatun najah. Kitab ini membahas tentang rukun iman,” kata Hidayat sembari menunjukkan kitab yang dimaksud.

    Hidayat yakin, dari mengaji kitab kuning tersebut banyak ilmu yang didapat. Ilmu tentang keimanan, ilmu tentang ketakwaan, dan ilmu lainnya. “Sehingga sangat bermanfaat ketika santri kembali ke tengah masyarakat,” ujar bocah asal Magetan ini.

    Dirintis Sejak 1958

    Santri PA Ngoro Jombang sedang mengikuti ngaji kitab kuning, Kamis (14/3/2024)

    Pengasuh Pesantren Attahzib Ngoro Jombang KH Ahmad Masruh IM mengatakan, secara historis PA dirintis pertama kali oleh Hadratus-Syaikh Romo KH. Ihsan Mahin di Desa Payak Mundil Ngoro Jombang pada 1958.

    Saat itu Kiai Ihsan Mahin dikenal seorang yang mumpuni dalam bidang agama. Sudah begitu juga sosok yang sabar, gigih, teguh pendirian, dan banyak riyadlah (menempa diri dengan puasa, dzikir, dan tafakkur).

    Mereka melakukan kegiatan tersebut di rumah sang kiai. Karena keuletan dan daya karismatiknya sehingga nama beliau dikenal tidak hanya di wilayah Jawa Timur, akan tetapi hingga Jawa Tengah.

    Seiring perkembangan waktu, jumlah santri bertambah dan berkembang hingga memiliki elemen-elemen seperti Masjid, tempat belajar, dan pondokan yang meskipun pada awalnya amat sederhana. Sehingga kediaman sang kiai tersebut berubah menjadi sebuah Pesantren.

    Kemudian, karena beberapa pertimbangan strategis, pada tahun 1960 PA dipindah ke Desa Rejoagung Kecamatan Ngoro Jombang. Hingga saat ini PA terus berkembang. Jumlah santrinya mencapai dua ribu orang.

    “Saya generasi penerus pertama di Pesantren Attahzib ini. Sekarang ini santri yang belajar berasal dari seluruh Indonesia. Mulai dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Jawa, Papua hingga Mancanegara,” terang Gus Masruh, panggilan akrab KH Ahmad Masruh.

    Gus Masruh menjelaskan, banyak kegiatan santri memasuki Ramadhan seperti sekarang ini. Salah satunya adalah ngaji kitab kuning. Kajian tersebut dilakukan mulai pagi hingga malam. “Ada tujuh puluh kitab kuning,” lanjutnya. [suf]

  • Pekerja Bangunan di Madiun Meninggal saat Pasang Galvalum

    Pekerja Bangunan di Madiun Meninggal saat Pasang Galvalum

    Madiun (beritajatim.com) – Salah seorang pekerja bangunan meninggal dunia saat memasang galvalum di sebuah proyek pembangunan rumah di Desa Purworejo Kecamatan Geger Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (14/3/2024).

    Pekerja bangnan itu adalah Cip Hartawan Setiadi (46) asal Desa Jogodayuh Kecamatan Geger Kabupaten Madiun. Saat kejadian, dia tengah bekerja dengan empat orang rekannya. Mereka bekerja di proyek pembangunan rumah milik Imam Nawawi di Perumahan Segaran Permai.

    Kejadian berawal saat korban mengeluh sakit dan pusing. Namun, korban tetap mengerjakan pemasangan galvalum di lantai atas. Tak lama korban tak sadar hingga terjatuh.

    “Saya langsung lapor pemilik rumah. Lalu diteruskan ke pihak berwajib. Kami bekerja sejak 4 minggu, kurang lebih 4 orang,” kata rekan korban, Samijo.

    Kapolsek Geger AKP Afin Choirudin mengungkapkan, sekitar pukul 11.00 WIB korban mengeluh sakit kepada pemilik rumah Imam Nawawi.

    “Setelah mengeluh sakit, korban yang berprofesi sebagai pekerja merasa pusing, dan tiba tiba meninggal,” ungkapnya.

    Proses evakuasi memakan waktu sekitar 30 menit. Posisi jenazah di lantai dua. Tepatnya ketinggian kurang lebih enam meter. Sehingga, petugas harus memanjat scaffolding.

    “Kami bersama BPBD dan Inafis Polres Madiun evakuasi penurunan korban. Dari hasil pemeriksaan Tim Medis Puskesmas geger. Korban meninggal karena sakit. Tidak ada tanda tanda penganiayaan, jenazah kami serahkan ke pihak keluarga,’’ katanya. [fiq/but]

  • Banjir di Semarang Bikin KA Pandalungan Telat Masuk Stasiun Jember 6 Jam

    Banjir di Semarang Bikin KA Pandalungan Telat Masuk Stasiun Jember 6 Jam

    Jember (beritajatim.com) – Banjir di beberapa titik di Petak Jalan Semarang Tawang Bank Jateng – Alastua yang masuk wilayah PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 4 Semarang, Jawa Tengah, menyebabkan Kereta Api Pandalungan relasi Gambir-Jember telat masuk ke Stasiun Jember, Jawa Timur, Kamis (14/3/2024).

    Ketinggian air mencapai 10 centimeter merendam bagian rel paling atas. “Demi keamanan dan keselamatan perjalanan, beberapa KA mengalami perubahan pola operasi yang seharusnya melewati lokasi banjir harus diputar perjalanannya,” kata Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, dalam siaran persnya.

    KA Pandalungan yang berangkat dari Stasiun Gambir, Jakarta, akhirnya harus memutar lewat Tegal, Prupuk, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Gambringan dan Surabaya. Perubahan pola operasi ini berdampak pada jadwal kedatangan KA Pandalungan di wilayah Daop 9 Jember.

    KA Pandalungan mengalami keterlambatan kurang lebih enam jam. KA Pandalungan yang mengangkut 127 penumpang diperkirakan tiba di Stasiun Jember pada pukul 16.45 WIB. “Atas keterlambatan tersebut KAI telah memberikan kompensasi service recovery berupa minuman dan makanan kepada para penumpang KA Pandalungan sesuai dengan aturan yang berlaku,” kata Cahyo.

    “Bagi pelanggan KA Pandalungan yang perjalanan kereta apinya terdampak kelambatan tersebut dan tidak berkenan berangkat, dapat membatalkan tiket perjalanannya di Loket stasiun dan bea akan di kembalikan 100 persen di luar bea pesan,” kata Cahyo.

    Menurut Cahyo, pembatalan dapat dilakukan hingga tujuh hari setelah jadwal keberangkatan yang tertera pada tiket. “Kami menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya penundaan kedatangan KA Pandalungan di Stasiun Jember,” katanya. Tim KAI berupaya secara maksimal agar banjir dapat segera diatasi dan perjalanan KA dapat normal kembali. [wir]

  • Usai 4 Hari, Banjir Luapan Bengawan Solo Bojonegoro Surut

    Usai 4 Hari, Banjir Luapan Bengawan Solo Bojonegoro Surut

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Banjir akibat luapan sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro mulai surut setelah empat hari. Sedikitnya dari 48 desa di 11 kecamatan yang tergenang, kini sudah surut. Genangan air tinggal berada di area persawahan.

    “Sudah surut semua. Terakhir di Kecamatan Baureno kemarin sudah mulai surut, tinggal di lahan pertanian tapi tidak terlalu banyak,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Laela Nor Aeny, Kamis (14/3/2024).

    Terakhir banjir menggenangi Kecamatan Baureno dan Kanor. Daerah yang berada di hilir sungai. Atau sebelah timur kota yang berbatasan dengan Kabupaten Lamongan dan Tuban.

    Di Kecamatan Baureno, sedikitnya air menggenangi empat desa. Desa Kalisari, Lebaksari, Tanggungan, dan Desa Kedungsari. Kemudian di Kecamatan Kanor ada dua desa yang tergenang akibat luapan Bengawan Solo.

    “Untuk Kedungsari, banjir sudah surut. Air mulai surut sejak kemarin sore. Banjir ini tergolong cukup lama, karena biasanya 3 hari sudah surut, ini sampai empat hari,” ujar Kepala Desa Kedungsari, Slamet Riyanto.

    Daerah tersebut, menurut Riyanto merupakan daerah langganan banjir jika terjadi luapan Sungai Bengawan Solo. Sedikitnya dampak banjir tersebut ada 260 hektar tanaman yang tergenang. “Tanaman yang tergenang ini palawija dan buah-buahan,” ungkapnya.

    “Harapan kami kedepan, untuk tanggul sungai bisa lebih ditinggikan sehingga tidak terjadi banjir kedepannya,” harapnya. [lus/aje]

  • Cuaca Ekstrem Picu Banjir Kepung Kota Semarang

    Cuaca Ekstrem Picu Banjir Kepung Kota Semarang

    Semarang (beritajatim.com) – Banjir mengepung Kota Semarang ibukota Jawa Tengah. Banjir melanda setelah cuaca ekstrem yang ditandai hujan dengan intensitas tinggi disertai petir dan angin kencang melanda di hampir sebagian besar wilayah Kota Semarang dan sekitarnya pada hari Rabu (13/3).

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, berdasarkan monitoring satelit klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) per pukul 20.50-23.45 WIB, wilayah dengan dampak cuaca ekstrem ini terpantau meliputi Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, sebagian wilayah Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan.

    Muhari menambahkan, informasi dari Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto menyebutkan bahwa hujan turun di Kota Semarang pada Rabu sejak siang hingga malam hari.

    “Saat dihubungi tim Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Pusdatinkom) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada pukul 22.35 WIB, Endro mengaku kondisi cuaca masih turun hujan,” kata Muhari.

    Dia menambahkan, Endro juga melaporkan sejumlah titik wilayah Kota Semarang terendam banjir dengan tinggi muka air (TMA) antara 15-80 centimeter. Kondisi banjir juga mengalami tren kenaikan genangan akibat hujan masih berlangsung hingga menjelang tengah malam.

    Muhari juga menjelaskan, dari laporan visual yang dikirimkan Kalaksa BPBD Kota Semarang, wilayah Jalan Raya Kaligawe terendam banjir hingga roda kendaraan mobil bak terbuka pun tidak terlihat. Lalu lintas di sepanjang jalur yang menghubungkan Kota Semarang menuju Demak-Surabaya itu juga lumpuh total. Beberapa kendaraan jenis truk hingga mini bus terjebak dalam genangan banjir tersebut.

    “Di samping itu, wilayah Kota Lama Semarang juga turut terendam hingga sepaha orang dewasa. Jalan Kaligawe juga lumpuh,” kata Muhari mengutip laporan BPBD Semarang.

    Selanjutnya, hasil laporan visual lainnya menunjukkan bahwa Banjir Kanal Timur (BKT) Semarang juga meluap hingga airnya melimpas ke permukiman warga. Sistem pengendali banjir Kota Semarang yang berada di bagian timur ini mengalami penurunan kapasitas daya tampung debit air, terlebih setelah terjadi hujan dalam durasi yang cukup lama.

    Di sisi lain, hasil kaji cepat sementara BPBD Kota Semarang, lanjut Muhari, cuaca ekstrem tersebut juga memicu kejadian bencana lainnya seperti tanah longsor hingga angin kencang yang berdampak pada kerusakan bangunan rumah milik warga. [hen/beq]