provinsi: JAWA TENGAH

  • Dua Desa di Gresik Masih Terendam Banjir Bengawan Solo

    Dua Desa di Gresik Masih Terendam Banjir Bengawan Solo

    Gresik (beritajatim.com) – Dua desa di Kabupaten Gresik masih terendam banjir luapan  Sungai Bengawan Solo hingga saat ini. Desa yang terdampak di antaranya Desa Bungah, Kecamatan Bungah, dan Desa Madu Mulyorejo, Kecamatan Dukun.

    Imbas banjir tersebut, aktivitas warga setempat lumpuh. Sementara, ketinggian air mencapai 40 hingga 60 centimeter.

    Untuk meringankan beban warga di desa itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik mengirim bantuan sembako.

    “Daerah yang terdampak banjir sudah mendapatkan bantuan sembako seperti beras, gula, minyak goreng dan mie instan. Ada 200 paket yang kami bagikan kepada warga,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik, FX Driatmoko Herlambang, Senin (18/3/2024).

    Meluapnya Sungai Bengawan Solo tersebut dipicu debit air di sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut meningkat karena intensitas hujan yang tinggi. Air meluber hingga menggenangi pemukiman padat di Gresik.

    Saat ini, koordinasi terus dilakukan personel BPBD serta pihak kecamatan serta perangkat desa. Langkah ini diambil untuk memudahkan pendataan terhadap warga yang terdampak banjir.

    Selain memberikan bantuan, BPBD Gresik juga melakukan pemantauan terhadap Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo. Selain itu, juga menyiapkan alat-alat kedaruratan untuk antisipasi bencana banjir yang lebih besar apabila debit air terus naik.

    Sebelumnya, ada 4 desa yang terkena dampak meluapnya Sungai Bengawan Solo. Desa itu yakni Jrebeng, Dukunanyar, Tiremenggal, dan Sembayat. Ketinggian yang semula mencapai 40 centimeter sudah berangsur-angsur surut.

    Babinsa Koramil 0817/16 Dukun Serda TNI Azis mengatakan, banjir yang merendam wilayah Kecamatan Dukun salah satunya terjadi di Desa Madumulyorejo. Luapan air masuk di beberapa permukiman dan jalan desa. Tercatat sebanyak 18 kepala keluarga di desa setempat rumahnya masih terendam banjir.

    “Ketinggian air bervariasi dan belum ada kenaikan. Sampai sekarang masih dilaksanakan pemantauan mengantisipasi terhadap bertambahnya luapan air apabila turun hujan lagi,” kata Azis. [dny/beq]

  • Enam Tanggul Jebol, 93.149 Jiwa Terdampak Banjir di Demak

    Enam Tanggul Jebol, 93.149 Jiwa Terdampak Banjir di Demak

    Jakarta (beritajatim.com) – Sebanyak enam tanggul jebol pascahujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Jawa Tengah pada Rabu (13/3/2024). Kejadian ini memicu banjir di wilayah Kabupaten Demak.

    Terkini dilaporkan, tanggul Sungai Wulan yang berada di perbatasan Kabupaten Demak dan Kudus, Jawa Tengah juga kembali jebol pada Minggu (17/3/2024). Kejadian ini merupakan kali kedua pascabanjir Demak pada awal bulan Februari 2024 yang lalu.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penangggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, Laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak pada Senin (18/3) mencatat sebanyak 89 desa di 11 kecamatan terendam banjir dengan ketinggian antara 30-80 sentimeter.

    Kecamatan terdampak banjir antara lain Kecamatan Demak, Kecamatan Karangtengah, Kecamatan Sayung, Kecamatan Mranggen, Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Karangawen, Kecamatan Kebonagung, Kecamatan Guntur, Kecamatan Dempet, Kecamatan Gajah.

    “Sebanyak 93.149 jiwa terdampak dan 22.725 jiwa diantaranya mengungsi. Pemerintah Kabupaten Demak telah mendirikan lokasi pengungsian di 45 titik,” ujar Muhari, Senin (18/3/2024).

    Hingga hari ini (18/3), lanjut Muhari, BPBD Kabupaten Demak masih bersiaga dengan kondisi banjir. Personil Pusdalops BPBD Kabupaten Demak Rizka melaporkan ketinggian air di wilayah Demak kota pada pagi ini mencapai lutut orang dewasa. Sementara itu arus banjir di ruas jalan Demak-Kudus semakin deras dan berpotensi membahayakan perahu evakuasi.

    “BPBD Kabupaten Demak masih berusaha mengevakuasi warga terdampak banjir bersama TNI, POLRI, BPBD Kabupaten/Kota se Jawa Tengah, dan relawan,” katanya. [hen/beq]

  • Prediksi Puncak Arus Mudik 5-7 April, Pemudik Asal Jatim Terbanyak

    Prediksi Puncak Arus Mudik 5-7 April, Pemudik Asal Jatim Terbanyak

    Surabaya (beritajatim.com)- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksikan puncak arus mudik Lebaran 2024 ada di kisaran tanggal 5 hingga 7 April 2024. Sedangkan untuk arus balik diprediksi di tanggal 14 hingga 16 April 2024. Animo pemudik di tahun ini diprediksikan juga lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Dari sekian banyak pemudik, Jawa Timur (Jatim) menjadi urutan pertama jumlah pemudik yang paling banyak.

    Menteri Perhubungan Budi Karya dalam Jumpa Pers secara virtual kemarin menuturkan persiapan untuk kelancaran arus mudik berikut arus balik sudah dipersiapkan secara maksimal dari Kemenhub dan instansi terkait.

    Menhub juga mempersiapkan beberapa langkah untuk mengantisipasi lonjakan pemudik. Beberapa lamgkah ini seperti pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas pada daerah yang berisiko terjadi kepadatan luar biasa.

    Dari Kemenhub sebelumnya juga telah melakukan survei seputar mudik lebaran termasuk rute tujuan. Dari sekian ini rute pemudik terbanyak asal Jatim dengan pemudik sebesar 31,3 juta atau 16,2 persen. Pemudik terbanyak kedua disusul Jabodetabek 14,7 persen atau 28,4 juta orang.

    Sementara Jawa Tengah (Jateng) jadi tujuan pemudik terbanyak sebesar 31,8 persen atau 61,6 juta orang, disusul tujuan Jatim (19,4 persen atau 37,6 juta orang) dan dan Jawa Barat (Jabar) sebanyak 16,6 persen atau 32,1 juta orang.

    Adapun hingga saat ini jenis transportasi yang menjadi favorit pemudik adalah Kereta Api. Diprediksikan angkutan lebaran ini akan mengangkut 39,32 juta penumpang.

    Adapun secara total pergerakan orang pada angkutan Lebaran 2024 diprediksi naik 15 persen dari realisasi tahun lalu.

    Masih dari konferensi pers virtual, pemudik Lebaran 2024 nanti diprediksikan sebanyak 193 juta orang atau 2/3 penduduk Indonesia bakal melakukan mudik lebaran. Dibanding tahun 2023 lalu angka ini meningkat 26 persen.

    ”Terdapat tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat secara nasional pada masa Lebaran tahun 2024, yaitu sebesar 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia, sebanyak 193 juta orang,” jelas Menhub. [aje]

  • 1,4 Juta Tiket KA Lebaran Ludes, Surabaya dan Jatim Rute Favorit

    1,4 Juta Tiket KA Lebaran Ludes, Surabaya dan Jatim Rute Favorit

    Surabaya (beritajatim.com)– Tiket Kereta Api (KA) angkutan Lebaran 2024 telah ludes terjual sebanyak 1,4 juta. Meski demikian PT KAI masih membuka penjualan tiket KA angkutan Lebaran untuk memenuhi kebutuhan mudik.

    Sementara itu dari sekian banyak rute perjalanan, rute favorit yang paling banyak dipesan adalah rute tujuan Surabaya dan daerah kawasan Jawa Timur (Jatim).

    VP Public Relations PT KAI, Joni Martinus dalam siaran pers Minggu (17/3/2024) menuturkan PT KAI menyampaikan tiket kereta jarak menengah/jarak jauh periode Angkutan Lebaran 2024 sudah terjual sebanyak 1.457.452 lembar. Angka tersebut tercatat hingga Sabtu (16/3/2024).

    “Artinya okupansi penjualan tiket KA sudah mencapai 45 persen dari total tempat duduk yang disediakan sebanyak 3.209.991,” jelasnya.

    Meski demikian penjualan tiket KA angkutan lebaran ini masih akan terus meningkart karena penjualan masih terus berlangsung.

    “Jumlah tiket yang terjual ini akan terus meningkat karena penjualan masih berlangsung,” ujar Joni Martinus dalam keterangannya.

    Lebih lanjut Joni menjelaskan, tiket yang sudah terjual itu merupakan tiket periode H-10 Lebaran atau 31 Maret 2024 hingga H+10 Lebaran atau 21 April 2024.

    Berdasarkan hasil pemantauan PT KAI ada 10 KA tujuan favorit untuk KA periode angkutan Lebaran. Dari 10 ini rata rata rute favorit yang dituju adalah tujuan Surabaya (Gubeng dan Pasarturi)dan kawasan Jatim seperti Blitar, Ketapang (Banyuwangi) dan Jember. Sementara daerah lain rute favorit ada tujuan Purwosari (Solo) dan Lempuyangan (Yogyakarta).

    Dia menambahkan, ada sejumlah rute favorit perjalanan kereta api (KA) jarak menengah/jarak jauh untuk periode Angkutan Lebaran di antaranya:

    – KA Airlangga relasi Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi (PP)

    – KA Logawa relasi Purwokerto-Jember (PP).

    – KA Sri Tanjung relasi Lempuyangan-Ketapang (PP)

    – KA Kahuripan relasi Kiaracondong-Blitar (PP)

    – KA Pasundan relasi Kiaracondong-Surabaya Gubeng (PP)

    – KA Matarmaja relasi Pasarsenen-Malang (PP)

    – KA Kertajaya relasi Pasar Senen-Surabaya Pasarturi (PP)

    – KA Jayakarta relasi Pasar Senen-Surabaya Gubeng (PP)

    – KA Progo relasi Pasar Senen-Lempuyangan (PP)

    – KA Bengawan relasi Pasar Senen-Purwosari (PP)

    [aje]

  • Salat Tarawih 30 Juz di Ponpes Al-Fatah Temboro Magetan Diminati Jamaah Luar Negeri

    Salat Tarawih 30 Juz di Ponpes Al-Fatah Temboro Magetan Diminati Jamaah Luar Negeri

    Magetan (beritajatim.com) – Tradisi shalat tarawih semalam suntuk di Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro di Desa Temboro Kecamatan Karas Kabupaten Magetan, Jawa Timur, semakin diminati. Tahun 2024 ini, jumlah jamaah shalat tarawih terlama yang mencapai 8 jam dengan bacaan 30 juz Alquran khatam dalam semalam itu meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

    Ustadz Barly Musaddad, salah satu pengasuh Ponpes Al-Fatah Temboro, mengatakan bahwa jumlah jamaah salat tarawih terlama tahun ini mencapai 40-50 orang per kelompok. Sebelumnya, jumlahnya hanya sekitar 20 orang.

    Tak hanya jamaah asal Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, namun juga jamaah asal luar negeri seperti Malaysia juga datang ke Temboro. “Jamaah datang dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan ada yang dari luar negeri seperti Malaysia. Katanya tahun depan mau ke sini lagi, bawa rombongan sampai 100 orang,” kata Ustadz Barly.

    Muhammad Samsudin, salah satu peserta shalat tarawih terlama, mengatakan bahwa ia ingin mencoba pengalaman baru dan merasakan susahnya shalat tarawih dengan bacaan 30 juz Alquran. “Tidak ada persiapan khusus, hanya ingin mencoba saja. Kalau lelah, ya istirahat,” kata Samsudin.

    Tradisi shalat tarawih semalam suntuk di Ponpes Al-Fatah Temboro sudah berlangsung lebih dari 10 tahun. Awalnya, tradisi ini hanya diikuti oleh beberapa jamaah saja, namun kini sudah diikuti oleh ratusan jamaah.

    Shalat tarawih semalam suntuk di Ponpes Al-Fatah Temboro menjadi daya tarik bagi umat Islam untuk merasakan pengalaman spiritual yang berbeda. Tradisi ini terus berkembang dan menarik minat jamaah dari berbagai daerah, bahkan luar negeri. [fiq/kun]

  • Tanggap Banjir Semarang, Kemensos Dirikan Dapur Umum dan Pasok Logistik

    Tanggap Banjir Semarang, Kemensos Dirikan Dapur Umum dan Pasok Logistik

    Semarang (beritajatim.com) – Hujan deras disertai petir dan angin kencang sejak Rabu (13/3) mengakibatkan banjir di Kota Semarang.

    Data BPBD Kota Semarang per 15 Maret 2024 menunjukkan 169.991 warga terdampak. Banjir Kanal Timur (BKT) meluap karena tak mampu menampung debit air dari daerah Ungaran dan sekitarnya, memperparah situasi.

    Kementerian Sosial (Kemensos) bergerak cepat, mendirikan dapur umum di beberapa titik untuk menyediakan logistik. Bekerjasama dengan berbagai pihak seperti Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Dinas Sosial Kota Semarang, TNI, Polri, Relawan, dan Taruna Siaga Bencana (Tagana), Kemensos memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi dan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk memastikan kesehatan mereka.

    Sekretaris Jenderal Kemensos, Robben Rico didampingi Plt. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), M. Delmi, dan Kepala Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Iyan Kusmadiana, turun langsung meninjau kondisi banjir di beberapa wilayah, posko pengungsian, dan posko bantuan Kemensos pada Jum’at (15/3). Kelurahan Kaligawe merupakan salah satu kawasan terparah.

    “Kita membuat empat dapur umum, dan membantu beberapa dapur umum mandiri yang dibuat warga,” kata Robben Rico.

    Kemensos, melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), bersinergi dengan berbagai Sentra Terpadu mengirimkan bantuan makanan siap saji, kebutuhan wanita dan anak, kasur, selimut, dan tenda.

    Bantuan Makanan Kemensos untuk banjir di Jateng

    Banjir parah membuat beberapa masyarakat mengungsi. Robben Rico bersama tim mendistribusikan bantuan langsung kepada masyarakat di pengungsian, salah satunya di Gedung Serbaguna Universitas Semarang.

    “Tadi sampai jam 3 pagi kita keliling di beberapa tempat, mensupply kasur dan selimut. Harapannya warga bisa beristirahat dengan baik dan nyaman di pengungsian,” ucap Robben.

    Salah satu pengungsi, Etty, mengucapkan rasa terima kasihnya. “Sebelumnya, tidur hanya dengan alas tikar, sehingga selimut dan kasur ini sangat dibutuhkan,” Ucap Etty.

    Bantuan Kemensos untuk bencana banjir di Kota Semarang total nilai sebesar Rp. 3,088 miliar. Bantuan tersebut sebagai bentuk komitmen Kemensos untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir agar dapat melewati masa sulit ini dengan lebih baik. (ted)

  • Mushola Panggung An-Nur, Saksi Perjuangan Pangeran Diponegoro di Blitar

    Mushola Panggung An-Nur, Saksi Perjuangan Pangeran Diponegoro di Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Mushola An-Nur di Kelurahan Plosokerep, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar diyakini masyarakat sekitar sebagai peninggalan Pangeran Diponegoro bersama pengikutnya.

    Mushola itu diyakini warga adalah bangunan yang didirikan oleh Pangeran Diponegoro.

    “Sejak berdirinya langgar gantung ini. yang didirikan oleh Mbah Irodikoro sebagai inisiatifnya. Mendirikan sejak tahun 1825–1830 sampai saat ini masih berdiri dan berfungsi,” kata Isman Hadi, Ketua Takmir Mushola An-Nur Plosokerep Blitar.

    Sejarah berdirinya Mushola An-Nur bermula dari pelarian Laskar Diponegoro bernama Irodikoro. Ia adalah Bupati Demak yang sekarang adalah Kudus.

    Dalam pelariannya, Irodikoro tiba di sebuah hutan yang sangat lebat dan banyak ditumbuhi pohon ploso. Di tengah hutan tersebut, Irodikoro bertemu dengan tiga orang yang sudah lebih dahulu menghuni kawasan tersebut, yaitu Mbah Sirodongso, Mbah Singodongso, dan Mbah Morodongso.

    Ketiga orang inilah yang pertama menebang (membabat) hutan ploso yang sangat lebat. Selanjutnya di situ didirikan sebuah desa yang diberi nama Plosokerep.

    Berselang setahun setelah berdirinya Desa Plosokerep, Mbah Singodongso kedatangan tamu seorang anggota pasukan Diponegoro yang sedang menjadi buronan Belanda. Orang itu adalah Irodikoro.

    Irodikoro kemudian diambil mantu oleh Mbah Singodongso yang kemudian beranak cucu di Plosokerep. Sang pangeran yang sebelumnya terlibat perang dengan Belanda akhirnya bersembunyi di hutan belantara Plosokrep.

    Di sana pangeran Diponegoro membangun sebuah mushola yang saat ini dikenal sebagai Langgar An-Nur sebagai tempat beribadah dan tempat berkumpul untuk mengatur strategi mengalahkan Belanda.

    Di depan mushola tersebut, Pangeran Diponegoro menanam beberapa pohon sawo kecik sebagai penanda. Nama ‘sawo’ sendiri diambil dari Bahasa Arab yang berarti ‘sama’.

    Tanda pohon sawo kecik tersebut juga berfungsi sebagai penanda. Jika sewaktu-waktu terjadi peperangan di sekitar tempat tersebut, maka tanda tersebut menunjukkan pendukung laskar perjuangan Diponegoro.

    “Bagaimana caranya, orang-orang sini yang waktu itu masih awam dengan agama terutama Agama Islam. Oleh sebab itu merintis pendidikan Agama Islam di Plosokerep di Blitar ini dengan cara mendirikan tempat ibadah, bukan hanya untuk dibuat ibadah saja tetapi juga dipakai untuk belajar Agama Islam. Mengumpulkan anak-anak di sekitar untuk diajari pendidikan Agama Islam,” bebernya.

    Arsitektur mushola ini juga cukup unik. Lantaran lantai dari mushola ini tidak menyentuh tanah alias menggantung. Model bangunan mushola ini mirip rumah joglo dengan konstruksi bangunan berupa kayu jati.

    Lantai dan tiang bangunan tersebut berbahan kayu jati. Sedangkan dindingnya dari anyaman bambu. “Langkah tersebut, konstruksinya berbahan kayu dan bambu,” tegasnya

    Berdiri sejak tahun 1826-1828, bangunan Mushola An-Nur peninggalan Pangeran Diponegoro ini masih tetap sama. Pihak takmir mushola tidak pernah sekalipun mengganti atau mengubah desain dari bangunan bersejarah ini. (owi/ted)

  • Sejumlah Wilayah Pantura Jawa Tengah Terdampak Cuaca Ekstrem

    Sejumlah Wilayah Pantura Jawa Tengah Terdampak Cuaca Ekstrem

    Jakarta (beritajatim.com) – Sejumlah wilayah Kabupaten/Kota di Pantai Utara (Pantura) Jawa bagian tengah terdampak bencana hidrometeorologi basah akibat cuaca ekstrem.

    Cuaca ekstrem yang ditandai dengan intensitas curah hujan tinggi disertai petir dan angin kencang sebelumnya termonitor dari satelit klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sejak Rabu (13/3/2024) lalu.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, konsentrasi awan yang memicu cuaca ekstrem ini ditandai dengan adanya warna merah-oranye pada peta satelit di sepanjang garis pantai mulai dari Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Kendal, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Demak, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati dan Kabupaten Grobogan.

    “Hasil akumulasi data yang dihimpun tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga Jumat (15/3), sejumlah wilayah Kabupaten/Kota telah melaporkan kejadian bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, angin kencang dan tanah longsor,” papar Muhari.

    Muhari menambahkan, BMKG melalui Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, telah mengeluarkan informasi awal peringatan dini cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi hingga pekan depan.

    Menurut BMKG, lanjut Muhari, wilayah Jawa Tengah terpantau adanya gangguan pada atmosfer hingga menyebabkan potensi cuaca ekstrem yang dipengaruhi oleh gelombang equatorial rossby, gangguan atmosfer madden julian oscillation (MJO) dan kemunculan bibit siklon tropis 91S di Samudera Hindia serta bibit siklon tropis 94S di teluk Carpentaria sekitar utara Australia.

    Adapun kondisi tersebut menurut BMKG dapat mengakibatkan peningkatan intensitas curah hujan dan angin kencang di wilayah Jawa Tengah. Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jawa Tengah dapat berlangsung hingga tanggal 18 Maret 2024.

    “BNPB mengimbau kepada masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terutama saat terjadi hujan lebat untuk mengantisipasi dampak bencana seperti banjir, banjir bandang tanah longsor, angin kencang, sambaran petir dan pohon tumbang,” ujarnya. (ted)

  • Kronologi Gadis Magetan Meninggal Tertabrak Truk Usai Terjeblos Lubang Jalan Ngawi

    Kronologi Gadis Magetan Meninggal Tertabrak Truk Usai Terjeblos Lubang Jalan Ngawi

    Ngawi (beritajatim.com) – Yuliana Ajeng Pradita (27) warga Desa Kalang Kecamatan Sidorejo Kabupaten Magetan, Jawa Timur meninggal dunia usai mengalami kecelakaan di Jalan Raya Ngawi-Solo masuk desa Pengkol Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Sabtu (16/3/2024) pukul 11.45 WIB. 

    Dia terjeblos lubang di jalan yang merupakan kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia.

    Usai terjeblos, korban kemudian terjatuh dan naasnya, di depannya ada truk yang kemudian menabraknya. 

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Ngawi Ipda Yudhi Yulianto menerangkan, kejadian berawal saat korban yang mengendarai Honda Beat (sebelumnya ditulis NMax) nopol H 2684 QW berkendara dari arah Ngawi ke arah Solo. Sampai di lokasi korban menabrak lubang di  jalan sehingga oleng ke kanan. 

    ‘’Nah, dari arah berlawanan ini melaju truk nopol S 9263 NH yang dikendarai oleh Abd Kharis (44) warga Desa Grobogan, Mojowarno, Jombang. Karena jarak sudah dekat dan tidak bisa menghindar, truk ini akhirnya menabrak Honda Beat. Akibatnya korban meninggal dunia dan saat ini sudah dievakuasi ke RSUD dr Soeroto,’’ terang Yudhi. 

    Saat ini dua kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah diamankan di Kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi. Sementara, pengemudi truk masih dimintai keterangan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Kecelakaan itu masih dalam penyelidikan Polres Ngawi. 

    Diketahui, Gadis asal Desa Kalang Kecamatan Sidorejo Kabupaten Magetan meninggal dunia akibat kecelakaan di Jalan Raya Ngawi-Solo masuk Desa Pengkol Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi, Sabtu (16/3/2024)

    Adalah Yuliana Ajeng Pradita (27), dia mengendarai motor N-Max. Dia merupakan karyawan swasta. Diduga, dia terjatuh karena melintasi lubang di jalan raya tersebut. Naasnya, ada kendaraan lain yang saat itu melintas dan kemudian menabraknya. 

    Akibatnya, korban meninggal di lokasi kejadian. Untuk kendaraan korban mengalami kerusakan parah akibat kejadian tersebut. [fiq/ted]

     

  • Gadis Magetan Meninggal Ditabrak Truk Usai Terjeblos Lubang Jalan di Ngawi 

    Gadis Magetan Meninggal Ditabrak Truk Usai Terjeblos Lubang Jalan di Ngawi 

    Ngawi (beritajatim.com) – Gadis asal Desa Kalang, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan meninggal dunia akibat kecelakaan di Jalan Raya Ngawi-Solo masuk Desa Pengkol, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Sabtu (16/3/2024)

    Adalah Yuliana Ajeng Pradita (27), karyawan swasta. Saat kejadian, dia mengendarai motor N-Max.

    Diduga, Yuliana terjatuh karena terjeblon lubang di jalan raya tersebut. Naasnya, ada kendaraan lain yang saat itu melintas dan kemudian menabraknya.

    Akibatnya, korban meninggal di lokasi kejadian. Untuk kendaraan korban mengalami kerusakan parah akibat kejadian tersebut.

    “Kami masih melakukan pemeriksaan dan olah tempat kejadian perkara (TKP),” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Ngawi Ipda Yudhi Yulianto.

    Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pengamanan di lokasi kejadian dan melakukan olah TKP. Masih belum diketahui penyebab pasti kejadian tersebut. [fiq/beq]