provinsi: JAWA TENGAH

  • Bocah Ngawi Hanyut di Bengawan Solo, Ditemukan Meninggal 

    Bocah Ngawi Hanyut di Bengawan Solo, Ditemukan Meninggal 

    Ngawi (beritajatim.com) – Bocah berinisial NA (5) warga Desa/Kecamatan Mantingan, Ngawi, yang hanyut di Bengawan Solo ditemukan meninggal pada Rabu (10/4/2024) pukul 14.00 WIB. Siswi SD itu sebelumnya hanyut saat mencari ikan bersama kakaknya di aliran sungai pada Senin (8/4/2024) pukul 17.10 WIB.

    Jasad NA ditemukan berada di pinggir sungai dengan jarak 25 kilometer dari titik pertama hanyut. Tepatnya di kawasan Desa Bangunrejo Kidul, Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi. Petugas kemudian melakukan evakuasi terhadap jenazah korban.

    Pihak keluarga, yakni Suparman (51) dan Elva Dyah Ayu (41) kemudian mendatangi lokasi untuk memastikan. Pun, jenazah dikenali dari rambut dan baju yang dipakai korban.

    “Korban atas nama NA sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di aliran sungai Bengawan Solo masuk wilayah Kedunggalar. Pihak keluarga sudah memastikan jika jenazah anak-anak itu adalah korban,” kata Bambang Sumantri, petugas Basarnas.

    Oleh Tim SAR, jenazah korban kemudian dibawa ke Instalasi Forensik dan Medikolegal RSUD dr Soeroto Ngawi untuk divisum. Petugas memastikan jika korban meninggal karena tenggelam. Kini jenazah korban sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

    Sebelumnya, bocah SD di Ngawi berinisial NA (5) warga Desa/Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi diduga terseret arus Sungai Bengawan Solo pada Senin (8/4/2024) pukul 17.10 WIB. Ibunya, yakni Elva Dyah Ayu menangis histeris.

    Kejadian berawal saat NA bermain bersama kakaknya laki-lakinya yakni MU (9) di Bengawan Solo pada Senin siang. Jarak sungai dengan rumah bocah itu sekitar 100 meter. Saat sampai di sungai, keduanya mulai mencari ikan. Namun, tak disangka, NA justru terpeleset dan kemudian tercebur ke Bengawan Solo. Dia kemudian hanyut. [fiq/ted]

     

     

  • Penumpang Kereta Api Daops 8 Surabaya Turun Drastis di Hari H Lebaran

    Penumpang Kereta Api Daops 8 Surabaya Turun Drastis di Hari H Lebaran

    Surabaya (beritajatim.com) – Jumlah penumpang kereta api di tiga stasiun utama di Daops 8 Surabaya, yaitu Gubeng, Pasar Turi, dan Malang, mengalami penurunan drastis pada Hari H Idul Fitri 1445 Hijriah dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.

    Berdasarkan data dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 8 Surabaya, pada Rabu (10/4/2024), tercatat sebanyak 18.392 penumpang yang menggunakan kereta api jarak jauh. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan H-4 hingga H-1 Lebaran.

    “Jumlah penumpang pada H-1 Lebaran mencapai 24.294 orang, dan H-4 Lebaran mencapai 30.734 orang,” ungkap Luqman Arif, Manager Humas Daop 8 Surabaya.

    Dari total 18.392 penumpang di Hari H Lebaran, 6.848 orang berangkat dari Stasiun Gubeng, 4.466 orang dari Stasiun Pasar Turi, dan 2.104 orang dari Stasiun Malang.

    “Mayoritas penumpang kereta api pada hari ini didominasi dengan tujuan Yogyakarta, Jakarta, Semarang, Bandung, Jember, dan Banyuwangi,” jelas Luqman.

    Secara keseluruhan, selama periode angkutan Lebaran 2024 (31 Maret – 10 April 2024), KAI Daop 8 Surabaya telah melayani 226.840 pelanggan yang berangkat dan 192.806 pelanggan yang turun.

    “Selama masa angkutan Lebaran ini, KAI Daop 8 Surabaya setiap harinya memberangkatkan 54 kereta api jarak jauh, yang terdiri dari 43 kereta api jarak jauh reguler dan 11 kereta api jarak jauh tambahan,” kata Luqman.

    Masyarakat dapat mengetahui ketersediaan tempat duduk kereta api melalui aplikasi Access by KAI.

    Penurunan drastis jumlah penumpang kereta api di Hari H Lebaran menunjukkan bahwa tradisi mudik Lebaran tahun ini telah selesai. (ted)

  • Banjir di Kabupaten dan Kota Pasuruan Renggut 2 Korban Jiwa

    Banjir di Kabupaten dan Kota Pasuruan Renggut 2 Korban Jiwa

    Jakarta (beritajatim.com) – Banjir yang melanda Kabupaten dan Kota Pasuruan, Jawa Timur menyebabkan dua orang meninggal dunia.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari berdasarkan informasi dari Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyadi, satu orang berusia 40 tahun meninggal akibat tersengat listrik di Kabupaten Pasuruan, sedangkan di Kota Pasuruan satu anak berusia dua tahun tenggelam di sekitar rumahnya karena tidak bisa berenang ketika debit air meningkat.

    Berdasarkan data yang dihimpun oleh BPBD Provinsi Jawa Timur, lanjut Muhari, sejumlah kecamatan yang terdampak banjir di Kabupaten Pasuruan meliputi Kecamatan Kraton, Pohjentrek, Bangil, Beji, Rembang, Gondangwetan. Sedangkan di Kota Pasuruan meliputi Kecamatan Gadingrejo, Purworejo, Panggungrejo dan Bugul Kidul.

    “Selain pemukiman warga, akses jalan Surabaya-Probolinggo turut terdampak banjir,” kata Muhari.

    Dia juga menjelaskan, banjir yang terjadi sejak Senin (8/4) tersebut disebabkan oleh meluapnya Daerah Aliras Sungai (DAS) Welang, Kedunglarangan, Petung dan Badong akibat intensitas hujan sedang hingga lebat di wilayah hulu sungai sekitar pukul 23.30 waktu setempat.

    “BPBD Kabupaten Pasuruan telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk melakukan normalisasi sungai sebagai langkah antisipasi ke depannya,” kata Muhari. (hen/ted)

  • Polres Tuban Dirikan Pos Pelayanan Mudik Bertema Aladdin

    Polres Tuban Dirikan Pos Pelayanan Mudik Bertema Aladdin

    Tuban (beritajatim.com) – Polres Tuban kembali menghadirkan pos pelayanan dengan tema unik untuk para pemudik, kali ini bertema Aladdin. Pos yang berlokasi di Alun-Alun Tuban ini didirikan dalam rangka Operasi Ketupat Semeru 2024 yang berlangsung dari tanggal 4 hingga 16 April 2024.

    Kapolres Tuban AKBP Suryono mengatakan bahwa pendirian pos pelayanan ini bertujuan untuk menjamin kelancaran, kenyamanan, dan keselamatan para pemudik di jalan raya. Selain itu, terdapat 226 personel gabungan yang bersiaga untuk melakukan pengamanan.

    “Iya, kemarin setelah Cowboy, sekarang temanya Aladdin,” ujar AKBP Suryono.

    Pos pelayanan lainnya juga didirikan di beberapa titik strategis, yaitu di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur di Kecamatan Bancar, pos pengamanan wisata pantai kelapa, dan pos pengamanan terminal wisata religi Sunan Bonang.

    Pos pelayanan di Alun-Alun Tuban ini difokuskan untuk para pemudik yang kelelahan dalam perjalanan dan ingin beristirahat. Keunikan pos ini terletak pada temanya yang terinspirasi dari cerita Aladdin, lengkap dengan dekorasi dan ornamen khas Timur Tengah. Hal ini menarik perhatian para pemudik dan wisatawan religi Makam Sunan Bonang untuk berhenti dan berfoto.

    Selain temanya yang unik, pos ini juga menyediakan berbagai fasilitas bagi para pemudik, seperti tes kesehatan gratis, kopi dan mie instan, petugas Kepolisian yang ramah, makanan ringan dan minuman gratis, ruang untuk ibu menyusui, dan tempat bermain anak.

    Suryono mengimbau kepada para pemudik untuk selalu berhati-hati selama perjalanan. Jika merasa lelah, berhentilah sejenak untuk beristirahat, cek kondisi kendaraan, dan selalu waspada.

    “Selalu hati-hati yang utamanya, jangan dipaksakan, jika lelah silakan beristirahat di pos-pos yang sudah kami sediakan,” pungkasnya. [ayu/beq]

  • Banjir Pasuruan Rendam 6 Kecamatan Hingga 1,7 Meter

    Banjir Pasuruan Rendam 6 Kecamatan Hingga 1,7 Meter

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kalaksa BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi menjelaskan banjir telah merendam enam kecamatan. Keenam kecamatan tersebut yakni di Kecamatan Kraton, Pohjentrek, Bangil, Gindang Wetan, Rembang, dan Beji.

    Sugeng menjelaskan, dari enam kecamatan tersebut, satu sudah dinyatakan surut. Kecamatan tersebut yakni Kecamatan Gondang Wetan. Dari kecamatan ini ada satu desa yang terdampak yakni Sekarputih.

    “Beberapa lokasi sudah ada yang surut yakni di Kecamatan Gondang Wetan di Desa Sekarputih Dusun Bendo dan Trewong. Lalu di Desa Sidogiri juga sudah mulai surut dan sudah bisa dilalui kendaraan,” jelasnya.

    Sugeng juga menjelaskan bahwa dari enam kecamatan tersebut ada sekitar 16 desa yang terendam banjir. Ketinggian banjir yang terjadi di beberapa desa tersebut bervariasi mulai dari 30 centimeter hingga 1,7 meter.

    Desa yang mengalami terendam air dengan kondisi paling parah yakni di Dusun Duyo, Desa Sukorejo, Kecamatan Pohjentrek dengan ketinggian 1,7 meter. Sehingga beberapa warga yang sudah lansia dievakuaso di kantor kepala desa.

    “Desa paling tinggi terkena banjir di Desa Sukorejo dengan ketinggian 1,7 meter. Sementara itu untuk warga lansia kami lakukan evakuasi di kantor kepala desa,” tambahnya.

    Diketahui sebelumnya hujan yang mengguyur wilayah Pasuruan terjadi mulai Senin (8/4/2024) malam hingga Selasa (9/4/2024) pagi. Ketinggian air sampai saat ini diketahui sampai dada orang dewasa atau sekitar 50 centimeter.

    Meski air tinggi, banyak warga maupun pemudik yang melintasi jalur Pantura Surabaya – Banyuwangi banyak yang menerabas. Alhasil tak sedikit pemotor roda dua yang menerabas akhirnya mogok dikarenakan air masuk kedalam mesin. [ada/beq]

  • Kronologi Bocah Ngawi Hanyut di Sungai Bengawan Solo 

    Kronologi Bocah Ngawi Hanyut di Sungai Bengawan Solo 

    Ngawi (beritajatim.com) – NA (5), bocah asal Desa Mantingan, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur hanyut ke Bengawan Solo pada Senin (8/4/2024) pukul 17.10 WIB. Bocah itu diduga terpeleset sampai akhirnya tercebur ke sungai hingga hanyut di sungai.

    Warga setempat, Suradi mengatakan, sebelum dikabarkan hanyut, dia melihat NA dan kakak laki-lakinya yakni MU (9) sedang mencari ikan kecil di Bengawan Solo yang berjarak 100 meter dari rumah korban. Tak lama kemudian, MU menangis dan mengatakan adik perempuannya itu hanyut. 

    “Di bengawan sedang banyak ikan. Nah, anak-anak nyari ikan di situ. Nah, korban ini terpeleset, kemudian hanyut gitu. Kakaknya nangis terus, manggil nama adiknya. Kami akhirnya tahu kalau adiknya ini hanyut,’’ kata Suradi. 

    Sontak warga pun panik dan berupaya mencari NA. Orang tua korban yakni Suparman (51) dan  Elva Dyah Ayu (41) pun panik.

    Suparman bahkan langsung terjun ke sungai untuk mencari putri ketiganya itu. Namun, malam menjelang, dia belum menemukan putrinya. 

    Pun, hari ini, Selasa (9/4/2024), petugas gabungan SAR, BPBD Ngawi, Damkar Ngawi, TNI, dan Polri berupaya mencari NA menggunakan perahu karet. Petugas menyisir ratusan meter dari titik pertama NA dinyatakan hanyut. Hingga pukul 11.00 WIB, petugas masih melakukan pencarian. 

    Sebelumnya diberitakan,  Bocah SD di Ngawi berinisial NA (5) warga Desa/Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi  diduga terseret arus Sungai Bengawan Solo pada Senin (8/4/2024) pukul 17.10 WIB. Ibunya, yakni Elva Dyah Ayu menangis histeris. 

    Kejadian berawal saat NA bermain bersama kakaknya laki-lakinya yakni MU (9) di Bengawan Solo pada Senin siang. Jarak sungai dengan rumah bocah itu sekitar 100 meter. Saat sampai di sungai, keduanya mulai mencari ikan. Namun, tak disangka, NA justru terpeleset dan kemudian tercebur ke Bengawan Solo. Dia kemudian hanyut dan belum ditemukan. 

    Saat tahu adik perempuannya hanyut, MU hanya bisa menangis hingga mengundang perhatian warga. Dia pun menceritakan jika NA hanyut di sungai. Warga pun segera memberitahu Suparman (51), bapak korban. 

    Mendengar anak ketiganya dari empat bersaudara hanyut, Suparman segera bangun dari tidurnya dan menuju sungai. Setelah sempat mencari bersama warga di radius 300 meter, bocah itu tak ditemukan. 

    ‘’Saya awalnya tidur, kemudian anak saya bilang, katanya adiknya hanyut. Saya segera bangun, saya nyebur ke sungai buat mencarinya. Saat ini belum ketemu. Saya mohon bantuannya, supaya anak saya segera ditemukan,’’ kata Suparman. 

    Polisi yang datang ke lokasi kemudian memintai keterangan sejumlah saksi. Pun, bakal segera melakukan pencarian dengan Basarnas, TNI, Damkar Ngawi, dan BPBD Ngawi. 

    “Benar ada laporan anak tenggelam sedang mencari ikan bersama kakaknya di sungai Bengawan Solo yang jaraknya 100 meter dari rumahnya. Kami mendatangi lokasi memintai keterangan dan koordinasi dengan Tim SAR dan BPBD  untuk mencari anak tersebut,” kata AKP Agus Andi Anto Prabowo, Kapolsek Mantingan. [fiq/beq]

  • Banjir di Jalur Pantura Pasuruan, Kendaraan Diarahkan ke Tol

    Banjir di Jalur Pantura Pasuruan, Kendaraan Diarahkan ke Tol

    Pasuruan (beritajatim.com) – Banjir merendam Jalur Pantura Surabaya-Banyuwangi menjadi kendala bagi para pengguna jalan. Banyak pengemudi roda dua yang memilih menunggu banjir surut sehingga menimbulkan kemacetan parah.

    Untuk mengurai kemacetan, Satlantas Polres Pasuruan mengalihkan arus kendaraan roda empat masuk ke tol. Hal ini dilakukan agar tidak ada penumpukan kendaraan di sekitaran jalan yang tergenang banjir.

    “Untuk kendaraan roda empat kami arahkan masuk kedalam tol Rembang dan nantinya bisa turun di tol Kejayan. Ini kami lakukan untuk mengantisipasi adanya penumpukan kendaraan,” kata KBO Satlantas Polres Pasuruan, Iptu Arif, Selasa (9/4/2024).

    Sementara itu untuk kendaraan sepeda motor atau sejenisnya bisa berputar melewati Desa Bendungan dan nantinya akan keluar di Kecamatan Pohjentrek. Meski sudah diberitahu, sejumlah pengendara ada yang nekat melewati jalur yang tergenang air.

    Sehingga tak sedikit para pemudik yang nekat, sepeda motornya mogok dikarenakan kemasukan air.

    Diketahui sebelumnya hujan yang mengguyur wilayah Pasuruan terjadi mulai Senin (8/4/2024) malam hingga Selasa (9/4/2024) pagi. Ketinggian air sampai saat ini diketahui sampai dada orang dewasa atau sekitar 50 centimeter. [ada/beq]

  • 29 Ribu Kendaraan Masuk Jatim, 50 Ribu Keluar di Puncak Mudik

    29 Ribu Kendaraan Masuk Jatim, 50 Ribu Keluar di Puncak Mudik

    Surabaya (beritajatim.com) – Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono bersama Forkopimda Jatim melakukan peninjauan arus mudik di Pos Terpadu Mantingan dan Pos Pelayanan Mudik di Rest Area 575 A Kabupaten Ngawi.

    Titik ini sengaja dipilih untuk memastikan bahwa pintu masuk arus mudik ke Jatim bagi para pemudik dalam kondisi yang terkendali dan tidak ada hal-hal yang mengganggu kelancaran arus mudik.

    Bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto, Pangdam V/Brawijaya Mayjen Rafael Granada Baay, Panglima Koarmada II Surabaya Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo, serta juga didampingi Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono dan Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, Pj Gubernur ingin menyampaikan bahwa pemerintah menjamin keamanan dan kenyamanan para pemudik.

    “Keamanan tersebut diwujudkan dengan adanya Pos Pelayanan Mudik di berbagai titik yang personelnya merupakan gabungan dari elemen strategis di Jatim,” katanya.

    Untuk diketahui, Pos Terpadu Mantingan yang berada di daerah ujung perbatasan antara Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Mulai layanan kesehatan, mushola, area parkir yang luas, ruang laktasi atau menyusui, ruang istirahat, sampai adanya petugas terapis dan refleksi.

    Petugas yang berjaga di Pos Mantingan Ngawi ini merupakan gabungan dari beberapa instansi yang memberikan layanan sesuai tupoksi masing-masing. Dengan jumlah personel yang bertugas sebanyak 58 personel yang terdiri dari Polri, TNI, Dishub, Satpol PP, Dinkes, dan BPBD.

    Keberadaan Pos Terpadu Mantingan di perbatasan Jatim-Jateng ini sangat strategis dalam memberikan pelayanan dan pengamanan kepada masyarakat. Pos terpadu ini memberikan pengamanan dan pelayanan di jalur arteri pintu masuk ke Jatim dari Jateng, jalur poros tengah yang menghubungkan Jateng-Jatim, serta gerbang memasuki wilayah Jatim.

    Secara keseluruhan jumlah pospam, posyan dan pos terpadu di Ngawi total ada sembilan pos. Terpantau, di Pos Terpadu Mantingan ini mayoritas atau sebagian besar pemudik yang mampir adalah pemudik yang menggunakan roda dua atau sepeda motor yang tidak melalui jalan tol. Sehingga, ketika banyak pemudik yang mengantuk, bisa beristirahat di Pos Terpadu Mantingan ini.

    “Dengan lengkapnya fasilitas bagi pemudik di pos pelayanan ini, harapannya kalau memang sudah mulai lelah dan merasa ngantuk harus beristirahat. Jika sudah terasa segar badannya, bisa melanjutkan perjalanan kembali,” ujarnya.

    Tidak hanya meninjau pos terpadu di Mantingan, dalam kesempatan ini, Adhy bersama seluruh rombongan juga melanjutkan tinjauan ke Pos Pelayanan Mudik di Rest Area 575 A Ngawi.

    Titik ini merupakan titik temu wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur bagi pengendara yang melintas tol Trans Jawa. Titik ini juga diprediksi menjadi titik lelah para pemudik yang melakukan perjalanan dari barat ke timur.

    Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi Tim Dirlantas Polres Ngawi, di sekitar ruas Solo-Ngawi penting untuk ditambah speed reduce/rumble strip dan lampu strobo guna mencegah pengendara yang sudah lelah dan mengantuk.

    Juga disiapkan pula banner imbauan di overpass dan di jalur arteri Mantingan untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas.

    Selain pos pelayanan mudik, Adhy juga mengatakan pentingnya antisipasi titik-titik yang sering ramai saat masyarakat merayakan libur lebaran.

    Terkait cuaca, ia menuturkan, bahwa saat ini curah hujan sudah melewati masa klimaksnya. Ia berharap cuaca tidak menjadi kendala pada waktu mudik ini.

    Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto mengatakan, bahwa berdasarkan data Puncak Mudik Lebaran tahun 2024 tercatat sebanyak 29.520 kendaraan masuk ke Jawa Timur melalui jalur darat, laut maupun udara.

    Ia juga memaparkan bahwa saat ini berdasarkan update data kendaraan yang masuk ke Jatim per 7 April tercatat sebanyak 22.522 unit. Sedangkan, kendaraan keluar tercatat sebanyak 50.054 unit.

    “Alhamdulillah di Jatim tidak ada simbol-simbol kepadatan. Karena memang lebih banyak kendaraan yang keluar dibanding masuk,” kata Imam.

    Sementara untuk masyarakat yang masuk melalui Pelabuhan Tanjung Perak tercatat ada 46.000 dan yang keluar ada 4.000 orang. Sedangkan jumlah masyarakat yang masuk melalui Pelabuhan Jangkar Situbondo tercatat ada 1.411 dan yang keluar tercatat sebanyak 1.086. Kemudian, jumlah masyarakat yang masuk melalui Pelabuhan Ketapang tercatat sebanyak 195.813 orang dan keluar sebanyak 90.684 orang.

    “Selain itu, pada tahun ini tren kecelakaan lalu lintas berkurang 42 persen dari tahun 2023,” tuturnya.

    Lebih lanjut, ia mengatakan ruas Tol Solo-Ngawi ini memiliki tingkat kerawanan yang cukup tinggi. Sebab, beberapa hari yang lalu telah terjadi kecelakaan di KM 572 dan 574 dari arah Jawa Tengah.

    “Kami telah lakukan upaya-upaya pencegahan seperti usulan penambahan speed reduce, pita kejut dan lampu strobo agar yang pengendara yang pada fase microsleeping bisa beristirahat terlebih dahulu,” pungkasnya. [tok/beq]

  • Tiga Sungai Besar di Pasuruan Meluap, Picu Banjir Pantura

    Tiga Sungai Besar di Pasuruan Meluap, Picu Banjir Pantura

    Pasuruan (beritajatim.com) – Tiga sungai besar di Kota Pasuruan meluap akibat hujan lebat yang mengguyur sejak Senin sore (9/4/2024). Sejumlah kelurahan terendam air dengan ketinggian hingga 50 cm.

    Data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Kota Pasuruan mencatat tiga sungai yang meluap tersebut yaitu Sungai Welang, Sungai Gembong, dan Sungai Petung.

    Sementara, air dari tiga sungai tersebut mulai masuk ke pemukiman pada Selasa (9/4/2024) sekitar pukul 03.41 WIB. Ketinggian muka air di pemukiman bervariasi, mulai 20 hingga 70 cm.

    Sejumlah kawasan yang terdampak seperti Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo dengan tinggi muka air antara 30-40 cm. Kemudian, Kelurahan Krapyakrejo di kecamatan yang sama dengan muka air setinggi 20-70 cm. Di dua kelurahan tersebut, ada sekitar 318 Kepala Keluarga terdampak banjir.

    Di Kelurahan Petamanan, Kecamatan Panggungrejo, tinggi muka air yang merendam pemukiman sektiar 20 cm. Terdapat 55 KK yang terdampak banjir di Kelurahan Petamanan.

    Selain itu, banjir juga merendam Kelurahan Wirogunan di Kecamatan Purworejo dengan ketinggian antara 40-70 cm. Sedangkan warga terdampak ada 15 KK.

    Banjir turut merendam Kelurahan Blandongan di Kecamatan Bugulkidul. Satu dusun di Blandongan terendam dengan ketinggian 10 cm. [ada/beq]

  • Pantau Arus Mudik, Bupati Kediri Siapkan ATCS Urai Macet

    Pantau Arus Mudik, Bupati Kediri Siapkan ATCS Urai Macet

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana memantau langsung pos pengamanan (pospam) hari raya di simpang empat Mengkreng, Purwoasri.

    Pihaknya mengatakan pemantauan ini bertujuan untuk memonitor potensi kemacetan saat mudik lebaran tahun ini. Untuk mengurai kemacetan pihaknya telah menyiapkan Area Traffic Control System (ATCS).

    “Kita siapkan ATCS di titik rawan kemacetan selama mudik lebaran dan arus balik“, kata bupati yang akrab disapa Mas Dhito tersebut.

    Sebagaimana diketahui, Simpang Mengkreng menjadi salah satu titik paling ramai setiap tahunnya sebelum dan paska lebaran Idul Fitri. Karena, simpang ini menjadi jalur antar provinsi baik dari Jawa Timur menuju Jawa Tengah dan Jakarta.

    Dari pantauan di lapangan, pada Senin (8/4/2024) malam, arus lalu lintas di Simpang Mengkreng terpantau ramai lancar. Kemacetan terjadi hanya ketika kereta tengah melewati perlintasan kereta di jalur tersebut.

    Mas Dhito

    Bupati yang gemar bervespa tersebut berpesan kepada pada pemudik untuk memastikan kesehatannya selama perjalanan. Menurutnya, perjalanan jauh membutuhkan stamina yang tinggi.

    “Jaga kesehatan dan jangan lupa beristirahat, yang terpenting patuhi peraturan lalu lintas selama berkendara,” terangnya.

    Sementara itu, Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto mengungkapkan, puncak mudik lebaran yang diprediksi terjadi pda Senin malam itu masih terpantau lancar.

    “Saat ini situasi terpantau sangat lancar, walaupun h-2 yang diprediksi akan terjadi kemacetan, dengan pola yang kita tetapkan dan kesiapsiagaan anggota, kemacetan bisa kita urai,” kata Bimo.

    Menurutnya, dibandingkan dengan tahun lalu tingkat kemacetan di kawasan tersebut relatif lebih landai. Pun demikian pihaknya tetap menyiapkan anggotanya untuk berbagai kemungkinan yang terjadi.

    Pasalnya potensi kemacetan tersebut masih sangat besar akibat adanya perlintasan kereta api dan tempat pemberhentian bus yang berada tepat di sebelah timur Pospam Mengkreng.

    “Jika terjadi penumpukan di Simpang Mengkreng, dari arah Kediri di Simpang Papar akan dilakukan pengalihan ke arah Plemahan dan menuju ke Jombang,” katanya. [ADV PKP/nm]