provinsi: JAWA TENGAH

  • Keripik Kentang Albaeta, UMKM Berkembang Pesat karena Pemberdayaan BRI

    Keripik Kentang Albaeta, UMKM Berkembang Pesat karena Pemberdayaan BRI

    Jakarta

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Salah satu contoh UMKM yang berkembang setelah mendapatkan pemberdayaan dari BRI di sektor pertanian adalah usaha keripik kentang ‘Albaeta’, milik Nafi yang berlokasi di Desa Batur, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

    Albaeta bermula dari melimpahnya hasil panen kentang yang dihasilkan kelompok petani kentang di daerah dataran tinggi Dieng. Dari hasil panen Kelompok petani kentang tersebut, awalnya kentang jenis agria ini diolah sekadar untuk suguhan tamu. Seiring berjalannya waktu, keripik kentang Albaeta kemudian berkembang menjadi bisnis yang kini memiliki produk unggulan seperti varian keripik kentang original yang populer. Kini usaha tersebut telah mempekerjakan 12 orang karyawan.

    “Awalnya, kami hanya mencoba-coba untuk suguhan tamu saat Lebaran, tetapi mendapat banyak saran dari keluarga dan teman untuk mengembangkan ini sebagai usaha. Sejak saat itu, Albaeta mulai berkembang, dan produk kami diterima baik oleh masyarakat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (24/11/2024).

    Sejak awal, BRI hadir memberikan pemberdayaan tidak hanya melalui layanan transaksi digital tetapi juga edukasi dalam memperluas akses penjualan. Layanan digital seperti BRImo dan QRIS memudahkan pelanggan untuk bertransaksi dengan mudah dan aman.

    Edukasi yang diberikan oleh BRI membantu usaha Albaeta mengenalkan produk mereka di ranah digital, sehingga konsumen dari luar daerah pun dapat mengakses produk ini dengan mudah.

    Kini, keripik kentang Albaeta juga tersedia di platform e-commerce, membuka akses yang lebih luas bagi konsumen di berbagai wilayah Indonesia. Berkat usaha yang terus berkembang, kini usahanya mencapai omzet puluhan juta rupiah per bulan.

    Pada kesempatan berbeda, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menegaskan komitmen pemberdayaan BRI yang dilakukan secara menyeluruh kepada UMKM seperti Albaeta, tidak hanya dalam memberikan akses keuangan tetapi juga melalui promosi dan perluasan akses pasar.

    “UMKM seperti Albaeta adalah contoh bagaimana usaha lokal dapat berkembang pesat dengan pemberdayaan yang tepat. Kami di BRI hadir bukan hanya sekedar sebagai bank, tetapi sebagai mitra yang membantu menghubungkan usaha kecil dengan peluang besar, baik melalui dukungan finansial maupun pemberdayaan lainnya,” ujarnya.

    Tonton juga video: Ini Isi Kandungan Narkoba Keripik Pisang dan Happy Water

    (akd/ega)

  • Keripik Kentang Albaeta, UMKM yang Berkembang Pesat karena Pemberdayaan BRI

    Keripik Kentang Albaeta, UMKM yang Berkembang Pesat karena Pemberdayaan BRI

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Salah satu contoh UMKM yang berkembang setelah mendapatkan pemberdayaan dari BRI salah satunya dari sektor pertanian adalah usaha keripik kentang Albaeta milik Nafi, yang berlokasi di Desa Batur, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

    Albaeta bermula dari melimpahnya hasil panen kentang yang dihasilkan kelompok petani kentang di daerah dataran tinggi Dieng. Dari hasil panen kelompok petani kentang tersebut, awalnya kentang jenis agria ini diolah sekadar untuk suguhan tamu. Seiring berjalannya waktu, keripik kentang Albaeta kemudian berkembang menjadi bisnis yang kini memiliki produk unggulan seperti varian keripik kentang original yang populer. Kini usaha tersebut telah mempekerjakan 12 orang karyawan.

    “Awalnya, kami hanya mencoba-coba untuk suguhan tamu saat Lebaran, tetapi mendapat banyak saran dari keluarga dan teman untuk mengembangkan ini sebagai usaha. Sejak saat itu, Albaeta mulai berkembang, dan produk kami diterima baik oleh masyarakat,” ujarnya.

    Sejak awal, BRI hadir memberikan pemberdayaan tidak hanya melalui layanan transaksi digital tetapi juga edukasi dalam memperluas akses penjualan. Layanan digital seperti BRImo dan QRIS memudahkan pelanggan untuk bertransaksi dengan mudah dan aman.

    Edukasi yang diberikan oleh BRI membantu usaha Albaeta mengenalkan produk mereka di ranah digital, sehingga konsumen dari luar daerah pun dapat mengakses produk ini dengan mudah. Kini, keripik kentang Albaeta juga tersedia di platform e-commerce, membuka akses yang lebih luas bagi konsumen di berbagai wilayah Indonesia. Berkat usaha yang terus berkembang, kini usahanya mencapai omzet puluhan juta rupiah per bulan.

    Pada kesempatan berbeda, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menegaskan komitmen pemberdayaan BRI yang dilakukan secara menyeluruh kepada UMKM seperti Albaeta, tidak hanya dalam memberikan akses keuangan tetapi juga melalui promosi dan perluasan akses pasar.

    “UMKM seperti Albaeta adalah contoh bagaimana usaha lokal dapat berkembang pesat dengan pemberdayaan yang tepat. Kami di BRI hadir bukan hanya sekedar sebagai bank, tetapi sebagai mitra yang membantu menghubungkan usaha kecil dengan peluang besar, baik melalui dukungan finansial maupun pemberdayaan lainnya,” ujarnya.

  • Cek fakta, Ahmad Luthfi sebut terdapat 97 juta jiwa penduduk Muslim di Jawa Tengah

    Cek fakta, Ahmad Luthfi sebut terdapat 97 juta jiwa penduduk Muslim di Jawa Tengah

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Calon Gubernur Jawa Tengah dengan nomor urut dua Ahmad Luthfi menyebut terdapat sebanyak 97 juta jiwa penduduk yang menganut agama Islam atau Muslim di Jawa Tengah.

    Pernyataan itu disampaikan pada debat ketiga Pilkada Jawa Tengah yang bertemakan “Membangun Sosial Budaya, Pendidikan, Kesehatan, dan Perlindungan untuk Masyarakat yang Sejahtera dan Toleran” yang diselenggarakan di Semarang, Rabu (20/11/2024) malam.

    Berikut penyataan Ahmad Luthfi tersebut:

    “Demikian jumlah penduduk Muslim kita adalah 97 juta”

    Namun, benarkah jumlah penduduk Muslim di Jawa Tengah sebanyak 97 Juta jiwa?

    Penjelasan:

    Menurut penelusuran ANTARA, tercatat dalam data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk beragama Islam di Jawa Tengah tahun 2023 berada pada angka 39.061.142 jiwa atau 39.06 juta jiwa. Data tersebut telah diperbarui pada 17 Juli 2024.

    Sementara menurut data Kementerian Agama (Kemenag), Jawa Tengah mempunyai penduduk Musllim sebanyak 37.116.014 jiwa atau 37,11 juta jiwa. Jumlah penduduk Jawa Tengah sendiri sebanyak 37.892.283 jiwa.

    Pewarta: Tim JACX
    Editor: Indriani
    Copyright © ANTARA 2024

  • Keren! UMKM Batik Asal Yogyakarta Ini Tembus Pasar Global

    Keren! UMKM Batik Asal Yogyakarta Ini Tembus Pasar Global

    Jakarta: PT Pertamina (Persero) memberdayakan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung perekonomian, termasuk di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Salah satunya, UMKM asal Yogyakarta Rumah Batik Jinggar, yang kini telah menembus pasar internasional.
     
    Rumah Batik Jinggar yang memproduksi batik tulis dan kombinasi tulis ini didirikan Vitalia Pamoengkas pada 2010. Berbeda dengan produsen batik lainnya, Rumah Batik Jinggar berkolaborasi dengan teknologi dan industri dalam menjalankan usahanya.
     
    “Salah satunya kami mendesain batik kami menggunakan sistem komputer, ketika mendapatkan pesanan dengan jumlah yang banyak kami kolaborasi dengan mesin batik klowong yang mempercepat produksi batik kami,” kata Vitalia dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 24 November 2024.
    Tak hanya itu, ia juga memanfaatkan pengering batik tenaga surya. Dengan begitu, ia tak mengalami kendala dalam pengeringan batik ketika musim hujan. 
     
    “Kami lebih hemat biaya maupun tenaga. Kami tidak takut ketika mendung batik tidak jadi. Dengan teknologi ini tanpa kendala cuaca,” ungkapnya.
     
    Produk Rumah Batik Jinggar tidak hanya dijual di dalam negeri. Produk ini telah Go Global dengan dukungan dari Pertamina. UMKM yang telah menjadi mitra binaan Pertamina sejak tahun 2015 ini mendapat dukungan dari Pertamina untuk memasarkan produknya ke sejumlah negara. 
     
    “Beberapa tahun lalu kita diajak di Pertamina di Malaysia. Lalu produk kami sudah sampai Singapura, Dubai dan Arab Saudi,” katanya.
     

     
    Tak hanya itu, berbagai event bergengsi pun pernah ia ikuti seperti Inacraft dan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW).  “Kami di Jakarta Muslim Fashion Week kami mendapatkan pembeli dari Singapura dan kerja sama untuk produk kami dijual di sana,” ungkapnya.
     
    Vitalia mengakui, kegiatan usahanya bukan tanpa tantangan ke depan. Ia mengatakan, ke depan persaingan akan semakin ketat karena munculnya produk-produk baru. Oleh karena itu, ia mengikuti Pertamina UMK Academy 2024 sebagai bagian untuk memperkuat usahanya.
     
    Pertamina UMK Academy merupakan program akselerasi bagi ribuan UMK Indonesia untuk naik kelas dan memberikan manfaat untuk lingkungan sekitar. Tujuan dari program ini adalah menciptakan UMK yang tangguh, berkualitas, mandiri dan berdaya saing melalui pembinaan skala regional, pemetaan kelas 4 Go (Go Modern, Go Digital, Go Online dan Go Global), pelatihan dan pendampingan secara hybrid, pembekalan Go Green, sertifikasi usaha, pameran hingga nantinya akan dipilih para champion untuk mendapatkan alat hibah produksi.
     
    Coach Pertamina UMK Academy 2024 dari Markplus Institute , Muhammad Jupaka Syahputra mengatakan, salah satu materi yang diberikan untuk para UMKM ialah membesarkan pasar online. Menurutnya, kebanyakan dari UMKM ini cukup kuat pada pasar offline tapi masih kebingungan untuk mengambangkan usahanya melalui online. 
     
    “Kalau awareness mereka, gedein personal Instagramnya atau sosial media. Kalau oke di sisi media maka kita bantu di sisi e-commerce-nya untuk mendapatkan untung lebih gede,” ujarnya.
     
    Jupaka menilai, Rumah Batik Jinggar merupakan salah UMKM yang unggul mengingat sudah sering mengikuti kegiatan fashion show. Menurutnya, Rumah Batik Jinggar mesti terus memacu pasar online-nya agar tidak hanya dinikmati saat pameran. “Melalui UMK Academy ini mereka bisa jualan secara online fashion show,” ungkapnya.
     
    Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) JBT PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho menerangkan, UMK Academy merupakan salah satu bentuk pembinaan usaha mikro dan kecil yang dilakukan oleh Pertamina. Program yang sudah berjalan sejak tahun 2020 ini mulanya difokuskan untuk UMKM mitra binaan Pertamina, kemudian berkembang untuk umum.
     
    “Kemudian mulai tahun ini UMK Academy tersebut diselenggarakan terbuka untuk umum. Jadi UMK Academy total kalau di Jawa Tengah dan DIY itu yang dilakukan atau dikoordinasikan oleh PT Pertamina Patra Negara Regional Jawa Bagian Tengah itu ada 133 UMK. Nah salah satunya Batik Jinggar,” ungkapnya.
     
    Dengan mengikuti UMK Academy ini, ia berharap kegiatan usaha pelaku UMKM terus berkembang. Kemudian, program ini diharapkan melengkapi berbagai hal yang sebelumnya tidak dimiliki oleh pelaku UMKM.
     
    “Dengan dilatih apa yang sebelumnya mungkin belum dimiliki atau mungkin perlu refreshing atau masih kurang setelah dilatih tentu ada peningkatan-peningkatan dan kami harapannya terus berkembang dan bukan hanya untuk mengembangkan usahanya sendiri tapi juga tentu membawa kemanfaatan bagi masyarakat sekitar,” kata dia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (END)

  • Sekjend PDIP Klaim Bakal Ditersangkakan, Imbas Disertasinya Bahas Jokowi?

    Sekjend PDIP Klaim Bakal Ditersangkakan, Imbas Disertasinya Bahas Jokowi?

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Sekretaris Jenderal (Sekjend) PDIP Hasto Kristiyanto mengaku akan ditersangkakan. Akibat dari disertasinya yang membahas Presiden ke-7 Jokowi.

    “Saya mau ditetapkan tersangka atas peristiwa yang sangat absurd. Sangat tidak jelas,” kata Hasto dikutip dari YouTube Akbar Faizal Uncensored, Minggu (24/11/2024).

    Di disertasi Hasto, membahas bagaimana PDIP menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Judulnya “Kepemimpinan Strategis Politik, Ideologi, dan Pelembagaan Partai serta Relevansinya terhadap Ketahanan Partai: Studi pada PDI Perjuangan.”

    “Disertasi saya, di situ kan saya menyimpulkam, bahwa Presiden Jokowi yang seharusnya menjadi simbol kebaikan dan otoritas moral,” jelasnya.

    “Itu kan terbukti scara kualitatif dan kuantitatif menjadi core elemen, daru suatu kekuasaan yang berpusat pada gabungan antara feodalisme, dan populisme, dan machiavellian,” sambungnya.

    Saat ditanya Akbar Faizal untuk menegaskan siapa yang akan menersangkakannya, Hasto menyebut nama Jokowi. Meski tak secara gamblang.

    “Dalam pesan itu sangat jelas. Sebaiknya Anda tidak usah turun ke Sumatera Utara mempersoalkan Bobby Nasution. Jakarta dan Jawa Tengah. Semua sudah diset. Bahkan ditambah Jogja. Bahkan buka hanya Jogja. Jokowi kan juga punya orang-orangnya di Jawa Timur,” terangnya.
    (Arya/Fajar)

  • Peran multipihak mampu antisipasi kecurangan pilkada

    Peran multipihak mampu antisipasi kecurangan pilkada

    Sejumlah petugas memasang stiker segel pada truk yang berisi logistik Pilkada 2024 sebelum diberangkatkan di gudang milik KPU Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (23/11/2024). Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang mulai mendistribusikan logistik Pilkada Serentak 2024 dengan total sebanyak 9.432 bilik suara dan 4.716 kotak suara beserta kelengkapannya secara bertahap ke seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) di 16 Kecamatan di kota itu dengan target distribusi hingga 25 November 2024 mendatang. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/foc

    Perludem: Peran multipihak mampu antisipasi kecurangan pilkada
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 23 November 2024 – 19:31 WIB

    Elshinta.com – Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Annisa Alfath mengemukakan peran multipihak mampu mengantisipasi kecurangan dalam Pilkada Serentak 2024.

    “Perlu ada peran multipihak, yakni dari Bawaslu yang harus mengawasi secara ketat seluruh proses pilkada,” kata Annisa saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Sabtu.

    Kemudian saksi yang berperan untuk memastikan tidak adanya kecurangan perlu dipilih dari dari segi fisik lantaran perhitungan suara membutuhkan waktu yang lama dan memiliki pengetahuan yang baik. Selain itu, pelibatan pemantau juga perlu sebagai seorang yang independen untuk mencegah kecurangan.

    Masyarakat sipil ataupun pemantau bisa memanfaatkan aplikasi Jagasuara dengan mengunduh di Play Store untuk turut memotret C-Hasil agar nantinya bisa menjadi data pembanding Sirekap.

    “Apakah hasil perhitungan sama atau tidak,” ujarnya.

    KPU juga sebagai penyelenggara perlu memastikan bahwa Sirekap bisa bekerja maksimal sehingga data tidak tercecer. Lalu, mudah diakses bagi kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk mengunggah hasil dan juga mudah untuk diakses masyarakat secara umum untuk melihat hasil suara.

    Saat ini Indonesia sedang bersiap menuju masa pilkada serentak yang akan berlangsung pada tanggal 27 November 2024. Sebelumnya, akhir September 2024, KPU RI mengumumkan ada 1.553 pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang mengikuti Pilkada Serentak 2024 di 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota.

    Sumber : Antara

  • Sekjend PDIP Klaim Bakal Ditersangkakan, Imbas Disertasinya Bahas Jokowi?

    Hasto Ungkap Jokowi Ingin Jadikan Indonesia Negara Kerajaan, Tempatkan Keluarga dan Orang Dekatnya di Pemerintahan

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Sekretaris Jenderal (Sekjend) PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan Jokowi ingin menjadikan Indonesia negara kerajaan. Mengingkari sebagai negara republik.

    “Ini kan ada bentuk pengingkaran sebagai negara republik. Mau diganti seperti sistem kerajaan,” kata Hasto dikutip dari YouTube Akbar Faizal Uncensored, Minggu (24/11/2024).

    Hal tersebut, kata dia terlihat dari upaya Jokowi menempatkan orang terdekatnya di bangku jabatan. Agar kepentingannya bisa diwakili.

    “Menempatkan hukubalang, keluarganya, kemudian mereka yang dekat mewakili kepentingan politiknya,” ucapnya.

    Ia memberi gambaran, sejumlah calon kepala daerah diendorse Jokowi agar terpilih. Misalnya menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilgub Sumut.

    “Bobby Nasution dan Eddy Rahmayadi harusnya berkontestasi secara sehat. Tapi ada mobilisasi daei apa yang disebut Partai Coklat,” ujarnya.

    Kemudian di Jawa Tengah, ada Andika Perkasa dengan Komjen Purnawirawan Lutfi. Jokowi mengampanyekan Lutfi.

    “Du Boyolali ada adik dari saudara David yang sangat dekat dengan Pak Jokowi. Kemudian di Jakarta,” terang Hasto.

    Sejak Jokowi cawe-cawe memenangkan anaknya, Gibran Rakabuming sebagai Wakil Presiden. Ia menyebut Jokowi tidak berhenti hingga Pilkada.

    “Jadi ancaman terhadap kedaukatan rakyat ini tidak berhenti,” pungkasnya.
    (Arya/Fajar)

  • Daftar Lengkap Calon Gubernur dan Wakilnya di 37 Provinsi, Nomor Urut dan Partai Pengusungnya

    Daftar Lengkap Calon Gubernur dan Wakilnya di 37 Provinsi, Nomor Urut dan Partai Pengusungnya

    Bisnis.com, JAKARTA – 38 Provinsi di Indonesia akan menggelar pilkada serentak pada 27 November mendatang untuk memilih gubernur dan wakilnya yang baru.

    Masing-masing daerah memilih pasangan calon yang jumlahnya beragam. Ada yang dua paslon atau 3 paslon.

    Berikut daftar lengkap nama calon gubernur dan wakilnya di 28 provinsi dalam pilkada 2024

    Aceh

    1. Bustami Hamzah dan Fadhil Rahmi (nomor urut 1) dengan partai pengusung PAN, Golkar, Nasdem, PAS Aceh, dan PDA

    2. Muzakir Manaf dan Fadlulah (nomor urut 2) partai pengusung PDIP, Demokrat, PKB, PKS, PNA, Aceh, PPP, Gerindra

    Sumatra Utara

    1. Bobby Afif Nasution dan Surya (nomor urut 1) partai pengusung PAN, Perindo, PSI, Demokrat, Nasdem, PKS, PKB, Golkar, PPP dan Gerindra

    2. Edi Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala (nomor urut 2) diusung oleh Partai Hanura, PDIP, Ummat, Partai Gelora dan Partai Buruh.

    Sumatra Barat

    1. Mahyeldi dan Vasko Ruseimy (nomor urut 1) diusung oleh partai Perindo, Demokrat, PKS, PBB dan Gerindra

    2. Epyardi Asda dan Ekos Albar (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, PAN, Gelora, Nasdem, Golkar, dan Partai Buruh

    Riau

    1. Abdul  Wahid dan Hariyanto (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Nasdem dan PKB

    2. M Nasir dan Muhammad Wardan (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Gelora, Demokrat, PPP dan Gerindra

    3. Syamsuar dan Mawardi Muhammad Soleh (nomor urut 3) diusung oleh partai PKS dan Golkar

    Jambi

    1.  Romi Hariyanto dan Letjen. TNI (Purn.) Dr. Sudirman (nomor urut 1) diusung oleh partai PSI, Gelora, PKN, Nasdem

    2. Al Aris dan Abdulla Sani (nomor urut 2) diusung oleh partai Hanura, PKS, PAN, PKB, Golkar, Gerindra, PDIP, PPP, Demokrat, Nasdem, Partai Buruh, PBB dan partai Ummat.

    Sumatra Selatan

    1. Herman Deru dan Cik Ujang (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, Demokrat, Perindo dan PKS

    2. Santana Putra dan Riezky Aprilia (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP

    3. Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati (nomor urut 3) diusung oleh partai Hanura, PAN, PKB, Golkar, Gerindra, PPP, PKN, partai Garuda dan Partai Gelora.

    Bengkulu

    1. Helmi Hasan dan Mian (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, PAN, Gelora, Demokrat Nasdem, PKB, Gerindra

    2. Rohidin Mersyah dan Meriani (nomor urut 2) diusung oleh partai Hanura, PKS, Golkar dan PPP 

    Lampung

    1. Arinal Zunaidi dan Sutono (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP

    2. Mirhani Djausal dan Jihan Nurlaela (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, PSI, Demokrat, Nasdem, PKS, PKB, Buruh, Golkar dan Gerindra

    Kepulauan Bangka Belitung

    1. Erzaldi Rosman dan Yuri Kemal (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Demokrat, Garuda, Nasdem, PKB, PBB dan Gerindra

    2. Hidayat Arsani dan Hellyana (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, PKS, Golkar dan PPP

    Kepulauan Riau

    1. Ansar Ahmad dan Nyangnyang Haris (nomor urut 1) diusung oleh partai Ummat, PAN, Perindo, Gelora, Demokrat, PKS, PKB, Golkar, PPP, dan Gerindra

    2. Muhammad Rudi dan Aunur Rofiq (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, PSI dan Nasdem

    DKI Jakarta 

    1. Ridwan Kamil dan Suswono (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, PKB, PKS, PAN, Golkar, Gerindra, PPP, Demokrat, Perindo, PKN, Garuda, PBB, PSI, dan Gelora

    2. Dharma Pongrekun dan Kun Wardana (nomor urut 2) paslon perseorangan

    3. Pramono Anung dan Rano Karno (nomor urut 3) diusung oleh partai PDIP dan Hanura

    Jawa Barat

    1. Acep Adang Ruhiyat dan Gitalis Dwinatarina (nomor urut 1) diusung oleh partai PKB

    2. Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP

    3. Ahmad Syaiku dan Ilham Akbar Habibie (nomor urut 3) diusung oleh partai Nasdem, PKS, PPPP

    Jawa Tengah

    1. Andika Perkasa dan Hedrar Prihadi (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP

    2. Ahmad Lutfi dan Taj Yasin (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, PSI, Demokrat, Nasdem, PKS, PKB, Golkar, PPP dan Gerindra

    Jawa Timur

    1. Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Hakim (nomor urut 1) diusung oleh partai PKB

    2. Khofifah Indar Parawangsa dan Emil Dardak (nomor urut 2) diusung oleh partai Nasdem, PKS, PAN, Golkar, Gerindra, PPP, Demokrat, Perindo, PKN, Partai Buruh, Garuda, PBB, PSi dan Gelora.

    3. Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar (nomor urut 3) diusung oleh partai PDIP dan Hanura

    Banten

    1. Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Ummat, Gelora, PKN, Partai Buruh, Golkar, dan PBB

    2. Andra Soni dan Achmad Dimyati (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, PSI, Demokrat, Garuda, Nasdem, PKS, PKB, PPP, dan Gerindra

    Bali

    1. Made Muliawan dan Putu Agus (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, PSI, PKN, Demokrat, Nasdem, PKS, Golkar, dan Gerindra

    2. Wayan Koster dan I Nyoman Giri (nomor urut 2) diusung oleh partai Ummat, PDIP, Perindo, Hanura, Gelora, PKB, partai Buruh dan PBB.

    NTB

    1. Siti Rohmi dan Musyafirin (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Ummat, Perindo, dan PKB

    2. Zulkieflymansyah dan Suhaili Fadil (nomor urut 2) diusung oleh partai Demokrat, Nasdem, PKS

    3. Muhammad Iqbal dan Indah Damayanti (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN, Hanura, PSI, Gelora, Garuda, Golkar, PPP, PBB dan Gerindra

    NTT

    1. Yohanis Fransiskus Lema dan Jane Natalia (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Hanura, Buruh, PBB

    2. Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Gelora, Demokrat, PKN, dan Gerindra, Golkar, PPP

    3. Simon Petrus dan Adrianus Garu (nomor urut 3) diusung oleh partai Nasdem, PKS, PKB

    Kalimantan Barat

    1. Sutarmidji dan Didi Haryono (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Demokrat, Nasdem, PKS, Golkar, dan Gerindra.

    2. Ria Norsan dan Krisantus Kurniawan (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, Hanura dan PPP

    3. Muda Mahendrawan dan Jakius Sinyor (nomor urut 3) diusung oleh partai Ummat, Gelora, PKN, PKB, Buruh, PKB

    Kalimantan Tengah

    1. Willy Midel dan Habib Ismail (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, PKB, PBB

    2. Nadalsyah Koyem dan Supian Hadi (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, Hanura, Demokrat dan PPP

    3. Agustian Sabran dan Edy Pratowo (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN, PSI, PKS, PKN, dan Gerindra.

    Kalimantan Selatan

    1. Muhidin dan Hasnuryadi (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Demokrat, dan PKS

    2. Raudatul Janah dan Akhmad Rozanie (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, Nasdem, PKB, Golkar dan Gerindra

    Kalimantan Timur

    1. Isran Noor dan Hadi Mulyadi (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Ummat, Perindo, Hanura, Gelora dan Demokrat

    2. Rudi Mas’ud dan Seno Aji (nomor urut 2) diusung oleh partai Nasdem, PKS, PAN, PKB, Golkar, Gerindra, PPP, PKN, Partai Buruh, Garuda, PBB, dan PSI

    Kalimantan Utara

    1. Sulaiman dan Adri Patton (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, dan PAN

    2. Zainal Paliwang dan Ingkong Ala (nomor urut 2) diusung oleh partai Nasdem, PKS, Hanura, Golkar, Gerindra, PKN, Perindo, Partai Buruh, PBB, PSI, dan Gelora

    3. Yensen dan Suratno (nomor urut 3) diusung oleh partai Demokrat, PKB, dan PPP

    Sulawesi Utara

    1. Yulius Selvanus dan Johannes Victor (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Nasdem, PKS, PKB, Golkar dan Gerindra

    2. Elly Engelbert dan Hanny Joost (nomor urut 2) diusung oleh partai PKN, Demokrat, Buruh, PBB

    3. Stefen Octavianus dan Alfret Denny (nomor urut 3) diusung oleh partai PDIP

    Sulawesi Tengah

    1. Ahmad Ali dan Abdul Karim (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Nasdem, PKB, Golkar, PPP, dan Gerindra

    2. Anwar dan Renny Lamadjido (nomor urut 2) diusung oleh partai Demokrat, PKS, dan PBB

    3. Rusdy Mastura dan Sulaiman Agusto (nomor urut 3) diusung oleh partai Ummat, PDIP, Hanura, dan partai Buruh

    Sulawesi Selatan

    1. Ramdhan Pomanto dan Azhar Arsyad (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, PKB, dan PPP

    2. Andi Sudirman dan Fatmawati Rusdi (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, Perindo, Hanura, PSI, Gelora, Demokrat, Nasdem, PKS, Golkar, dan Gerindra.

    Sulawesi Tenggara

    1. Ruksamin dan Syafei Kahar (nomor urut 1) diusung oleh partai Gelora dan PBB

    2. Andi Sumangerukka dan Hugua (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, PPP, Hanura, dan Gerindra

    3. Lukman Abunawas dan Laode Ida (nomor urut 3) diusung oleh partai PDIP, Perindo, Demokrat, PKB dan Partai Buruh

    Gorontalo

    1. Tony Uloli dan Marten Taha (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, PKS dan PKB

    2. Nelson Pomalingo dan Muhammad Kris (nomor urut 2) diusung oleh partai Hanura, Perindo, PSI, dan PPP

    3. Hamzah Isa dan Abdurrahman Abubakar (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN dan PDIP

    Sulawesi Barat

    1. Andi Ibrahim Masdar dan Asnuddin (nomor urut 1) diusung oleh partai Perindo, PKB, PPP

    2. Muhammad Ali Baal dan Arwan M Aras (nomor urut 2) diusung oleh partai Golkar dan Gerindra

    3. Suhardi Duka dan Salim Mengga (nomor urut 3) diusung oleh partai Ummat, PSI, Gelora, Demokrat, Nasdem, PKS dan Partai Buruh

    Maluku

    1. Jeffry Rahawarin dan Mukti Keliobas (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, PDIP dan Hanura

    2. Murad Ismael dan Michael Wattimena (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, Demokrat, PKS, PKB dan Golkar

    3. Hendrik Lewerisa dan Abdullah Vanath (nomor urut 3) diusung oleh partai Perindo, PPP, dan Gerindra

    Maluku Utara

    1. Husain Alting dan Asrul Rasyid (nomor urut 1) diusung oleh partai Ummat, PDIP dan PKN

    2. Aliong Mus dan Sharir Tahir (nomor urut 2) diusung oleh partai Perindo, Garuda, Golkar, PBB dan Gerindra

    3. M Kasuba, dan Basri Salama (nomor urut 3) diusung oleh partai Hanura dan PKS

    Papua

    1. Benhur Tomi Mano dan Yermias Bisai (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP

    2. Mathius Fakhiri dan Aryoko Alberto (nomor urut 2) diusung oleh partai Nasdem, PKS, PKB, PAN, Hanura, Golkar, Gerindra, PPP, Demokrat, Perindo, Buruh, Garuda, PBB, PSI, dan Partai Gelora

    Papua 

    Papua Barat

    1. Dominggus Mandacan dan Muhammad Lakotoni (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, PKS, Hanura, PAN, PKB, Golkar, Gerindra, PPP, PDIP, Demokrat, Perindo, Buruh, Garuda, PBB, PSI, Gelora, dan Ummat.

    Papua Selatan

    1. Darius Geliwom dan Yusak Yaluwo (nomor urut 1) diusung oleh partai Perindo, Gerindra, Demokrat, dan Golkar

    2. Nikolaus Kondomo dan H Baidin Kurita (nomor urut 2) diusung oleh partai PKB, Buruh dan PBB

    3. Romanus Mbaraka dan Albertus Muyak (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN dan Nasdem

    Papua Tengah

    1. Wempi Wetimpo dan Agustinus Anggabaik (nomor urut 1) diusung oleh partai Gelora, PKS dan Gerindra

    2. Natalis Tabuni dan Titus Natkime (nomor urut 2) diusung oleh partai Ummat, PSI, Nasdem, dan Buruh

    3. Meki Nawipa dan Deinas Geley (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN, PDIP, PKN, PPP dan PBB 

    Papua Pegunungan

    1. John Tabo dan Ones Pahabol (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Gelora, Demokrat, PKB, Buruh, dan Golkar

    2. Befa Yigibalom dan Natan Pahabol (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, PKN, Garuda, Nasdem, PKS, PBB dan Gerindra.

    Papua Barat Daya

    1. Abdul Faris dan Petrus Kasihiw (nomor urut 1) diusung oleh partai PSI, Demokrat, Nasdem, dan PKS

    2. Gabriel Asem dan Lukman Wugaje (nomor urut 2) diusung oleh partai Perindo, Hanura, Gelora

    3. Elisa Kambus dan Ahmad Nausraus (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN, PKB dan Gerindra.

  • Cerita Hasto Kristiyanto Diberitahu Connie Rahakundini soal Dirinya Bakal Ditetapkan Tersangka

    Cerita Hasto Kristiyanto Diberitahu Connie Rahakundini soal Dirinya Bakal Ditetapkan Tersangka

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto hadir dalam acara siniar yang ditayangkan di YouTube akun Akbar Faizal Uncensored, dikutip Minggu (24/11).

    Dalam momen itu, Hasto bercerita kalau dirinya mendengar informasi dari pengamat intelijen Connie Rahakundini bahwa alumnus Universitas Pertahanan (Unhan) itu bakal ditetapkan sebagai tersangka terhadap perkara yang tidak jelas.

    Awalnya, Hasto menyebut ancaman terhadap kedaulatan rakyat makin mengkhawatirkan menyambut pilkada serentak 2024. “Jadi, ancaman terhadap kedaulatan rakyat ini tidak berhenti,” katanya, Minggu.

    Pria kelahiran Yogyakarta itu mengatakan mendengar informasi dari Connie akan ditetapkan sebagai tersangka. “Connie menginformasikan ke saya, ini ada bad news, saya mau ditetapkan sebagai tersangka atas peristiwa yang sangat-sangat absurd, tidak jelas,” kata Hasto dikutip dari jpnn.

    Dia bercerita ancaman tersangka dimaksudkan agar dirinya dan PDIP tak bergerak memenangkan jagoan mereka pas pilkada, seperti di Sumatera Utara (Sumut), Jawa Tengah (Jateng), hingga Jawa Timur (Jatim). Termasuk, kata Hasto, pesan dari ancaman tersangka ialah tidak mempersoalkan pencalonan Bobby Nasution di Sumut.

    “Ya, karena dalam pesan itu sangat jelas, sebaiknya saya tidak usah turun ke Sumut mempersoalkan Bobby Nasution. Sebaiknya Jakarta dan Jateng, semua sudah di-set,” katanya.

    Menurut Hasto, upaya mematikan gerak PDIP sangat nyata pas pilkada serentak 2024. Semisal, menghambat logistik dan melakukan intimidasi. Namun, Hasto mengaku bersama PDIP tidak akan takut menghadapi intimidasi dan bakal menjadikan ancaman sebagai kekuatan untuk menang.

  • BRI Bantu UMKM Keripik Kentang Albaeta Perluas Pasar di Dunia Digital – Page 3

    BRI Bantu UMKM Keripik Kentang Albaeta Perluas Pasar di Dunia Digital – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta BRI komitmen melakukan pemberdayaan UMKM secara menyeluruh, tidak hanya dalam memberikan akses keuangan tetapi juga melalui promosi, perluasan akses pasar, dan layanan transaksi digital. Layanan digital yang dimaksud adalah BRImo dan QRIS memudahkan pelanggan untuk bertransaksi dengan mudah dan aman.

    Salah satu contoh UMKM yang berkembang setelah mendapatkan pemberdayaan dari BRI misalnya dari sektor pertanian adalah usaha keripik kentang “Albaeta” milik Nafi yang berlokasi di Desa Batur, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

    Kini, keripik kentang Albaeta juga tersedia di platform e-commerce, membuka akses yang lebih luas bagi konsumen di berbagai wilayah Indonesia. Berkat usaha yang terus berkembang, kini usahanya mencapai omzet puluhan juta rupiah per bulan.

    Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan UMKM seperti Albaeta adalah contoh bagaimana usaha lokal dapat berkembang pesat dengan pemberdayaan yang tepat.

    Kami di BRI hadir bukan hanya sekedar sebagai bank, tetapi sebagai mitra yang membantu menghubungkan usaha kecil dengan peluang besar, baik melalui dukungan finansial maupun pemberdayaan lainnya,” ujarnya.

     

    Albaeta bermula dari melimpahnya hasil panen kentang yang di hasilkan kelompok petani kentang di daerah dataran tinggi Dieng. Dari hasil panen Kelompok petani kentang tersebut, awalnya kentang jenis agria ini diolah sekadar untuk suguhan tamu.

    Seiring berjalannya waktu, keripik kentang Albaeta kemudian berkembang menjadi bisnis yang kini memiliki produk unggulan seperti varian keripik kentang original yang populer. Kini usaha tersebut telah mempekerjakan 12 orang karyawan.

    “Awalnya, kami hanya mencoba-coba untuk suguhan tamu saat Lebaran, tetapi mendapat banyak saran dari keluarga dan teman untuk mengembangkan ini sebagai usaha. Sejak saat itu, Albaeta mulai berkembang, dan produk kami diterima baik oleh masyarakat,” ujarnya. 

    Sejak awal, BRI hadir memberikan pemberdayaan melalui layanan transaksi digital seperti BRImo dan QRIS dan juga edukasi dalam memperluas akses penjualan. Edukasi yang diberikan oleh BRI membantu usaha Albaeta mengenalkan produk mereka di ranah digital, sehingga konsumen dari luar daerah pun dapat mengakses produk ini dengan mudah.

     

    (*)