provinsi: JAWA TENGAH

  • KPU Batang Targetkan Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 Capai 82 Persen

    KPU Batang Targetkan Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 Capai 82 Persen

    TRIBUNJATENG.COM,BATANG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Batang menargetkan partisipasi pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mencapai 82 persen.

    Hal ini disampaikan oleh Ketua KPU Batang, Susanto Waluyo, dalam media gathering di Kantor KPU Batang, Senin (25/11/2024).

    “Kami menargetkan partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 bisa tembus hingga 82 persen,” ujar Susanto.

    Kadiv Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia KPU Batang, Khikmatun, mengungkapkan beberapa tantangan dalam pelaksanaan Pilkada.

    Tantangan tersebut meliputi kelelahan politik, apatisme, prioritas ekonomi dan kesibukan, akses transportasi, serta keterbatasan kelompok rentan.

    Untuk mengatasi tantangan tersebut, KPU Batang telah melakukan berbagai langkah sosialisasi.

    Di antaranya adalah Edulection Tour hingga tingkat kecamatan (PPK), sosialisasi dengan komunitas seni, perempuan, pramuka, pemantau, disabilitas, dan pemilih pemula.

    Selain itu, sosialisasi juga dilakukan melalui media sosial dan pelibatan masyarakat dalam rumusan masalah debat publik.

    KPU Batang juga menghadirkan program menarik untuk menarik massa besar, seperti launching dan jalan sehat, doa bersama, serta pertunjukan wayang. 

    Selain itu, mereka juga membuat tagline, jingle, dan maskot sebagai alat bantu sosialisasi.

    “Kami juga mengadakan program nonton bareng (nobar) film ‘Kejarlah Janji’ dan tentunya bersinergi dengan rekan-rekan media massa,” jelas Khikmatun.

    Kadiv Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU Kabupaten Batang, Ida Susanti, menegaskan bahwa jajarannya siap melaksanakan Pilkada.

    Saat ini, logistik sudah didistribusikan ke tingkat PPS dan akan sampai di TPS pada H-1 Pilkada.

    Pihaknya juga intens menggelar bimbingan teknis (bimtek) berjenjang agar pelaksanaan teknis berjalan lancar, termasuk penggunaan aplikasi Sirekap.

    “Untuk meningkatkan partisipasi pemilih, kami juga mengimbau KPPS untuk membuat photobooth.

    Harapannya, dengan adanya photobooth, masyarakat semakin bersemangat menunjukkan keikutsertaan mereka dalam pesta demokrasi ini,” pungkasnya.(din)

  • Ribuan Aparat Keamanan Diterjunkan untuk Berjaga di TPS se-Kabupaten Pati

    Ribuan Aparat Keamanan Diterjunkan untuk Berjaga di TPS se-Kabupaten Pati

    TRIBUNJATENG.COM, PATI – Polresta Pati menggelar Apel Pergeseran Pasukan Pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam rangka tahap pungut dan hitung suara pada Pilkada Serentak 2024. 

    Apel tersebut digelar di halaman Stadion Joyokusumo Pati, Senin (25/11/2024) sore.

    Sebanyak 1.446 personel gabungan mengikuti apel ini. 

    Mereka terdiri atas 753 personel Polri, 50 personel Brimob, 50 personel Satpol PP, dan 593 personel Linmas.

    Mereka ditugaskan untuk menjaga 2.015 TPS yang tersebar di 21 kecamatan se-Kabupaten Pati.

    Jumlah petugas yang bakal terjun ke lapangan jauh lebih besar daripada perwakilan yang mengikuti apel.

    Pemkab Pati sendiri mengerahkan total 4.884 personel Linmas untuk berjaga, dua orang untuk tiap-tiap TPS, kantor desa, dan kantor kecamatan.

    Kapolresta Pati Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama mengatakan, setelah melaksanakan apel, seluruh pasukan akan langsung bergeser menjalankan tugas menuju desa penempatan.

    Terkait pengamanan Pilkada Serentak 2024, Kapolresta Pati menekankan beberapa hal. 

    Di antaranya terkait kesiapan mental dan fisik serta kedisiplinan tinggi dalam menjalankan tugas.

    Dia menegaskan, saat ini seluruh wilayah di Kabupaten Pati dianggap rawan, sehingga semuanya menjadi prioritas untuk mendapat pengamanan secara maksimal.

    “Bangun komunikasi yang harmonis dan tingkatkan kerjasama serta kekompakan antarsatuan pengamanan di lapangan, sehingga mampu mewujudkan team work yang solid dan dapat mencapai hasil kinerja yang optimal. Junjung tinggi sikap netralitas dalam Pilkada serentak tahun 2024 di wilayah Kabupaten Pati,” imbau dia.

    Sementara, Pj Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko menambahkan, jumlah pasukan Linmas yang dilibatkan dalam PAM TPS Pilkada 2024 ini cukup banyak, mencapai ribuan.

    “Pantauan kami semua sudah siap. Logistik Pilkada besok pagi sudah bergerak ke TPS. Dan kami sudah antisipasi di TPS-TPS yang rawan bencana banjir dan bencana longsor. Semua sudah ditempatkan di lokasi dengan risiko bencana yang paling kecil,” jelas dia. (mzk)

  • Dua Teman Almarhum Gamma Masih Trauma, Dugaan Polisi Tembak Pelajar di Semarang Bakal Berhenti?

    Dua Teman Almarhum Gamma Masih Trauma, Dugaan Polisi Tembak Pelajar di Semarang Bakal Berhenti?

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Selain GRO (16) yang meninggal dunia akibat luka tembak, dua pelajar lain dari SMK Negeri 4 Semarang, yakni S (16) dan A (17), juga mengalami luka tembak dalam insiden yang sama.

    Kedua korban selamat ini masih belum dapat memberikan keterangan terkait kejadian karena kondisi fisik dan psikologis mereka yang masih terguncang.

    Informasi dari pihak sekolah menyebutkan bahwa S mengalami luka tembak di tangan, sementara A mengalami luka di bagian dada.

    lihat foto
    Poster ucapakan duka dari teman-teman paskibra korban.

    Meski keduanya selamat, keluarga korban selamat belum memberikan pernyataan resmi kepada pihak sekolah maupun media.

    Staf kesiswaan SMK Negeri 4 Semarang, Nanang Agus B., mengatakan bahwa trauma yang dialami korban membuat mereka sulit untuk diajak bicara.

    “Kami mencoba berkomunikasi dengan keluarga korban, tapi mereka masih belum berkenan memberikan informasi karena anak-anak ini masih dalam kondisi trauma,” ungkap Nanang.

    Trauma yang dialami oleh S dan A tidak hanya berkaitan dengan luka fisik, tetapi juga akibat dari pengalaman mereka menyaksikan langsung insiden yang diduga melibatkan kekerasan.

    Pihak keluarga melindungi kedua siswa ini dari sorotan media untuk memberikan waktu mereka pulih secara emosional.

    “Korban selamat masih sangat syok. Kami mengerti ini situasi sulit bagi mereka dan keluarga, sehingga kami memberi ruang agar mereka bisa lebih tenang,” tambah Nanang.

    Hingga kini, pihak sekolah juga belum dapat menemui langsung kedua korban selamat untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang kejadian tersebut.

    Menurut informasi yang diperoleh, korban selamat sempat mendapatkan perawatan medis setelah kejadian.

    Namun, detail mengenai kondisi terkini mereka belum dapat dipastikan karena pihak keluarga masih memilih untuk tidak memberikan keterangan.

    Pihak sekolah berharap agar korban selamat mendapatkan pendampingan psikologis yang memadai.

    Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, menyebutkan bahwa penyelidikan terhadap kejadian ini masih berlangsung.

    Ia tidak menutup kemungkinan akan meminta keterangan dari korban selamat setelah kondisi mereka memungkinkan.

    Kasus ini menjadi perhatian publik karena melibatkan pelajar yang masih di bawah umur.

    Banyak pihak berharap agar aparat kepolisian segera mengungkap kebenaran di balik insiden ini, sekaligus memberikan dukungan bagi para korban yang selamat.

    Hingga berita ini ditulis, keluarga kedua korban selamat belum bersedia memberikan pernyataan resmi kepada media.

    Pihak sekolah dan masyarakat sekitar terus memantau kondisi mereka dengan harapan S dan A dapat segera pulih dari trauma yang mereka alami.

  • Oknum Polisi Diduga Tembak Pelajar Semarang, Melukai Pinggul Kanan Sebelum Tewas

    Oknum Polisi Diduga Tembak Pelajar Semarang, Melukai Pinggul Kanan Sebelum Tewas

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Viral pelajar SMKN 4 Semarang tewas diduga kena luka tembak oknum polisi.

    Tembakan senjata api tersebut diketahui mengenai pinggul sebelah kanan korban.

    Setelah kejadian itu, korban bernama Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO) siswa SMK 4 sempat dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP Dr Kariadi.

    Humas RSUP Dr Kariadi, Aditya membenarkan GRO sempat dirawat IGD pada Minggu (24/11/2024).

    GRO meninggal dunia saat dirawat.

    “Pasien mengalami luka di pinggulnya,” tuturnya saat dihubungi tribunjateng.com, Senin (25/11/2024).

    Aditya mengatakan GRO masuk ke IGD pada pukul 01.30 pagi tanpa membawa identitas.

    GRO langsung dibawa bagian bedah.

    “Kondisinya pinggul kanan terlihat luka dengan dugaan terkena tembak,” imbuhnya.

    Ia mengatakan korban tidak tertolong saat dilakukan tindakan medis.

    Korban dibawa ke Forensik.

    “Korban langsung dibawa ke rumah duka di Manyaran,” tandasnya.

    GRO (16), pelajar SMK Negeri 4 Semarang yang meninggal dunia diduga akibat luka tembak. (kolase iwan arifianto)

    Kronologi

    Kasus pelajar SMK diduga ditembak polisi sempat ramai di media sosial Facebook.

    Pemosting dengan nama akun Kyai Mbeler memaparkan adanya kejadian korban GRO ditembak oleh oknum polisi.

    Peristiwa  ini terjadi pada Minggu (24/11/2024) sekira pukul 01.58WIB. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit Kariadi Semarang.

    Tribun telah berupaya mengkonfirmasi ke pemilik akun melalui pesan Mesengger. Namun, hingga berita ini ditulis belum ada respon.

    Tribun juga telah menyambangi rumah nenek korban yang menjadi tempat tinggal korban selama di Semarang.

    Rumah nenek korban di Kembangarum Semarang Barat masih ramai petakziah pada Senin(25/11/2024) siang.

    Korban adalah anak piatu yang tinggal di Semarang bersama nenek dan kerabatnya yang lain.

    Ayah korban tinggal kabupaten Sragen. 

    Berkaitan adanya penembakan, keluarga membenarkan tetapi belum bisa memberikan keterangan lebih jauh karena merasa kebingungan  dan  masih dalam kondisi berkabung.

    “Betul (ada luka tembak) tahu-tahu (korban) meninggal. Saya jadi bingung sendiri,” jelas kerabat korban Umi.

    Tribun kemudian menelusuri dari jalan di daerah Sam Poo Kong (Semarang Barat) hingga ke kawasan perumahan Paramount (Ngaliyan) yang dikabarkan menjadi lokasi penembakan.

    Sejumlah saksi di lapangan mulai dari satpam perumahan, pabrik hingga tempat wisata, mereka tidak mendengar adanya keributan pada hari kejadian. 

    Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto masih enggan memberikan keterangan terkait kasus  ini.

    “Saya sedang di Polrestabes mau cek. Nanti bisa langsung ke Polrestabes,” katanya.

    Adanya dugaan polisi tembak pelajar SMA, Kombes Artanto masih hendak memastikan.

    “Ya kita lihat dulu perkembangannya,” katanya. (dugaan polisi tembak siswa) Itu biar nanti Kapolrestabes (yang menjelaskan),” bebernya.

    Sementara Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar enggan memberikan keterangan soal kasus ini ketika dikonfirmasi melalui layanan pesan singkat.

    “Wait (tunggu). Nanti kami rilis (kasus), lihat sikon (situasi dan kondisi) suasana kebatinan keluarga yang meninggal dunia,” ungkapnya. (*)

  • Jokowi Dukung Calon Tertentu di Pilkada Serentak 2024, Al Araf Curiga Punya Maksud dan Tujuan Tertentu

    Jokowi Dukung Calon Tertentu di Pilkada Serentak 2024, Al Araf Curiga Punya Maksud dan Tujuan Tertentu

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Langkah mantan Presiden RI, Joko Widodo yang masih cawe-cawe di pilkada serentak 2024 masih menjadi sorotan publik. Tidak sedikit pihak curiga dengan kepentingan yang ingin dicapai di balik dukungannya kepada calon tertentu itu.

    Peneliti senior Centra Initiative, Al Araf menilai langkah Jokowi yang aktif mendukung paslon tertentu di Pilkada serentak 2024, secara etika itu memalukan.

    Dia berbicara demikian dalam diskusi yang digelar Imparsial berjudul Dinamika Politik dan Keamanan Jelang Pilkada: Bayang-Bayang Jokowi di Rezim Prabowo di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (25/11).

    “Itu, kan, sebenarnya memalukan. Secara etik itu memalukan,” kata Al Araf, Senin.

    Dia menyebut Jokowi sebaiknya bertindak sebagai negarawan dengan netral di Pilkada serentak 2024.

    Namun, kata Al Araf, Jokowi malah terang-terangan berpihak dan mendukung beberapa kandidat paslon. Al Araf menduga Jokowi punya maksud dan tujuan tertentu, sehingga ngotot ingin memenangkan kandidat tertentu.

    “Artinya kan ada kegentingan, ada kedaruratan atau pertanyaannya ada kepentingan yang dibaca dalam lima tahun ke depan oleh dia, sehingga pilkada ini harus menang,” kata Al Araf.

    Dia melihat Pilkada serentak 2024 dan keinginan Jokowi untuk memenangkan kandidat, berkaitan dengan pertarungan politik 2029.

    “Itu yang kemudian membuat situasinya memanas dan seorang mantan presiden pun habis-habisan untuk turun,” tutur dia.

    Selain menyoroti Jokowi, Al Araf juga menyinggung langkah Presiden RI Prabowo Subianto yang juga mendukung paslon di Jawa Tengah. Dia menyebutkan muncul tafsir di level bawah, seperti aparat hukum, ketika Prabowo sebagai presiden mendukung kandidat di Jawa Tengah.

  • Penelusuran Lokasi Dugaan Polisi Tembak Pelajar SMK Negeri 4 Semarang, Nihil Saksi Mata

    Penelusuran Lokasi Dugaan Polisi Tembak Pelajar SMK Negeri 4 Semarang, Nihil Saksi Mata

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Kasus meninggalnya Gamma Rizkynata Oktafandy (16), pelajar SMK Negeri 4 Semarang yang diduga menjadi korban penembakan, masih menyisakan tanda tanya.

    Tribun Jateng menelusuri beberapa lokasi yang disebutkan dalam laporan viral di media sosial sebagai tempat kejadian.

    Penelusuran dilakukan di wilayah Semarang Barat, mulai dari kawasan Sam Poo Kong hingga Perumahan Paramount. 

    lihat foto
    Poster ucapakan duka dari teman-teman paskibra korban.

    Lokasi ini sempat disebut-sebut sebagai area yang diduga menjadi tempat terjadinya insiden penembakan pada Minggu (24/11/2024) dini hari.

    Sejumlah saksi yang berada di lokasi saat kejadian mencoba dimintai keterangan.

    Namun, mereka mengaku tidak mengetahui adanya keributan atau suara tembakan.

    Tribun juga mendatangi pekerja di pabrik sekitar kawasan tersebut.

    Hasilnya serupa, mereka tidak mendengar adanya hal mencurigakan pada malam kejadian.

    Begitu pula dengan petugas wisata di area Sam Poo Kong, yang menyebut suasana pada waktu itu berjalan normal tanpa ada gangguan.

    Lokasi kejadian ini masih belum dapat dipastikan, mengingat informasi awal yang beredar di media sosial belum diverifikasi oleh pihak berwenang.

    Hingga kini, Polrestabes Semarang dan Polda Jawa Tengah masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap fakta sebenarnya.

    Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Dwi Subagio, juga belum memberikan detail lokasi insiden.

    “Betul, untuk kejadiannya sudah ditangani Polrestabes,” katanya saat dihubungi pada Senin (25/11/2024).

    Hingga kini, pihak kepolisian terus mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan dari saksi-saksi yang terkait dengan kasus ini.

    Tribun Jateng mencoba mendapatkan klarifikasi dari Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, namun ia mengatakan bahwa informasi lebih lanjut masih menunggu perkembangan penyelidikan.

    Kasus ini menjadi sorotan publik setelah viral di media sosial.

    Unggahan akun Facebook bernama Kyai Mbeler memaparkan bahwa korban diduga menjadi sasaran tembakan oleh oknum polisi.

    Informasi ini memicu spekulasi di masyarakat, yang berharap pihak kepolisian segera memberikan penjelasan resmi.

    Dengan minimnya saksi yang mengetahui kejadian tersebut, lokasi penembakan masih menjadi teka-teki.

    Aparat diminta untuk bekerja cepat mengungkap kronologi agar keadilan dapat ditegakkan bagi korban dan keluarganya.

  • Oknum Polisi Diduga Tembak Pelajar Semarang, Melukai Pinggul Kanan Sebelum Tewas

    Inilah Sosok Gamma Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Ditembak Polisi, Anak Piatu Berprestasi

    TRIBUNJATENG.COM – Inilah sosok Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO) siswi SMKN 4 Semarang yang tewas diduga ditembak oleh polisi.

    Disebutkan Gamma yang masih berusia 16 tahun adalah sosok piatu.

    Di Semarang ia tinggak bersama neneknya  di Kembangarum Semarang Barat.

    Sementara ayahnya, tinggal di Kabupaten Sragen Jawa Tengah.

    Di sekolah GRO juga dikenal sebagai sosok yang mempunyai prestasi, ia juga tergabung dalam kelompok Paskibraka.

    GRO (16), pelajar SMK Negeri 4 Semarang yang meninggal dunia diduga akibat luka tembak. (kolase iwan arifianto)

    Diberitakan sebelumnya, seorang pelajar SMK N 4 Semarang berinisial GRO (16) tewas diduga akibat luka tembak.

    Tak hanya GRO, dua teman satu sekolah korban masing-masing berinisial S (16) dan A (17)  mengalami luka yang sama tetapi nyawa mereka masih tertolong. 

    Ketiga pelajar ini alami luka tembak diduga dilakukan oleh anggota kepolisian.

    “Betul. Untuk kejadiannya ke Polrestabes (Semarang),” papar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Dwi Subagio saat dihubungi wartawan, Senin (25/11/2024). 

    Kasus pelajar SMK diduga ditembak polisi sempat ramai di media sosial Facebook.

    Pemosting dengan nama akun Kyai Mbeler memaparkan adanya kejadian korban GRO ditembak oleh oknum polisi.

    Peristiwa  ini terjadi pada Minggu (24/11/2024) sekira pukul 01.58WIB. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit Kariadi Semarang.

    Tribun telah berupaya mengkonfirmasi ke pemilik akun melalui pesan Mesengger. Namun, hingga berita ini ditulis belum ada respon.

    Tribun juga telah menyambangi rumah nenek korban yang menjadi tempat tinggal korban selama di Semarang. Rumah nenek korban di Kembangarum Semarang Barat masih ramai petakziah pada Senin(25/11/2024) siang.

    Korban adalah anak piatu yang tinggal di Semarang bersama nenek dan kerabatnya yang lain. Ayah korban tinggal kabupaten Sragen. 

    Berkaitan adanya penembakan, keluarga membenarkan tetapi belum bisa memberikan keterangan lebih jauh karena merasa kebingungan  dan  masih dalam kondisi berkabung.

    “Betul (ada luka tembak) tahu-tahu (korban) meninggal. Saya jadi bingung sendiri,” jelas kerabat korban Umi.

    Tribun kemudian menelusuri dari jalan di daerah Sam Poo Kong (Semarang Barat) hingga ke kawasan perumahan Paramount (Ngaliyan) yang dikabarkan menjadi lokasi penembakan.

    Sejumlah saksi di lapangan mulai dari satpam perumahan, pabrik hingga tempat wisata, mereka tidak mendengar adanya keributan pada hari kejadian. 

    Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto masih enggan memberikan keterangan terkait kasus  ini. “Saya sedang di Polrestabes mau cek. Nanti bisa langsung ke Polrestabes,” katanya.

    Adanya dugaan polisi tembak pelajar SMA, Kombes Artanto masih hendak memastikan.

    “Ya kita lihat dulu perkembangannya,” katanya. (dugaan polisi tembak siswa) Itu biar nanti Kapolrestabes (yang menjelaskan),” bebernya.

    Sementara Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar enggan memberikan keterangan soal kasus ini ketika dikonfirmasi melalui layanan pesan singkat. “Wait (tunggu). Nanti kami rilis (kasus), lihat sikon (situasi dan kondisi) suasana kebatinan keluarga yang meninggal dunia,” ungkapnya.

    Keterangan Pihak Sekolah

    Staf kesiswaan SMK N 4 Semarang, Nanang Agus B menjelaskan kejadian siswa diduga ditembak polisi, Kota Semarang, Senin (25/11/2024).    (Tribun Jateng/Iwan Arifianto)

    Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan SMK N 4 Semarang Agus Riswantini  menyebut, sama sekali belum mendapatkan informasi soal penyebab korban meninggal dunia.

    Pihaknya telah mengirim perwakilan ke rumah duka tetapi keluarga korban belum memberikan pemberitahuan kepada sekolah. “Kami jujur belum tahu pasti dan belum bisa menjelaskan secara utuh kronologi kejadian seperti apa. Memang dari pihak sekolah takziah dan jenazah dibawa ke Sragen,” tuturnya.

    Informasi yang diperoleh pihak SMK N 4 Semarang tiga siswa yang alami kejadian diduga penembakan meliputi korban meninggal dunia GRO (16) kelas 11, jurusan teknik mesin , S (16) kelas 11 jurusan teknik tenaga listrik dan A (17) kelas 12 jurusan teknik tenaga listrik.

    Staf kesiswaan SMK N 4 Semarang, Nanang Agus B mengatakan, informasi yang dihimpun sekolah dari kejadian tersebut korban meninggal dunia ada 1 , dua orang selamat.

    Korban meninggal dunia GRO, dua korban lainnya inisial S selamat dengan luka tembak di tangan dan A selamat ada luka tembak di dada.

    “Korban selamat belum bisa kami konfirmasi secara utuh (kejadian sebenarnya) karena keluarga korban masih belum berkenan untuk ditemui (pihak sekolah) dengan alasan anak trauma,” bebernya.

    Berhubung dari tiga keluarga siswa belum bisa memberikan informasi secara resmi ke sekolah, Nanang mengaku belum berani menyimpulkan kejadian tersebut.

    “(ditembak siapa?) kami belum bisa menyimpulkan,” terangnya.

    Menurut Nanang, lembaganya juga belum didatangi oleh polisi. Dia juga kaget adanya kejadian ini.

    “Kami hanya mau menegaskan korban itu ada prestasi dan nilai akademisnya bagus. Catatan sehari-hari dia anak yang baik serta berprestasi,” bebernya.

    Luka Tembak di Pinggul

    GRO siswa SMK 4 sempat dirawat di Gawat Darurat RSUP Dr Kariadi.

    Humas RSUP Dr Kariadi, Aditya membenarkan GRO sempat dirawat IGD pada Minggu (24/11/2024). GRO meninggal dunia saat dirawat.

    “Pasien mengalami luka di pinggulnya,” tuturnya saat dihubungi tribunjateng.com, Senin (25/11/2024).

    Aditya mengatakan GRO masuk ke IGD pada pukul 01.30 pagi tanpa membawa identitas. GRO langsung dibawa bagian bedah.

    “Kondisinya pinggul kanan terlihat luka dengan dugaan terkena tembak,” imbuhnya.

    Ia mengatakan korban tidak tertolong saat dilakukan tindakan medis. Korban dibawa ke Forensik.

    “Korban langsung dibawa ke rumah duka di Manyaran,” tandasnya.

    (Iwn/rtp)

  • Ratusan Personel Pengamanan TPS Ikuti Apel Pergeseran Pasukan, Siap Amankan Pilkada di Karanganyar 

    Ratusan Personel Pengamanan TPS Ikuti Apel Pergeseran Pasukan, Siap Amankan Pilkada di Karanganyar 

    TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR- Ratusan personel pengamanan mengikuti apel pergeseran pasukan dalam rangka pengamanan Tahap Pungut dan Hitung Suara Operasi Mantap Praja Candi 2024 di Lapangan Wirasatya Polres Karanganyar pada Senin (25/11/2024) sore. 

    Ada 512 personel dari Polres Karanganyar yang diterjunkan untuk pengaman TPS saat pemungutan dan penghitungan suara Pilkada Serentak 2024. Selain itu pengamanan juga didukung oleh Brimob C Pelopor, Kodim 0727 dan instansi terkait. 

    Pj Bupati Kabupaten Karanganyar, Timotius Suryadi menyampaikan, apel kali ini dalam rangka mengecek kesiapan seluruh jajaran untuk menjamin keamanan, ketertiban dan kelancaran tahapan pemungutan dan penghitungan suara Pilkada Serentak 2024 pada 27 November 2024.

    Dia menuturkan, tahapan kampanye telah berjalan aman. Kendati demikian, dinamika politik dapat berpotensi menimbulkan gangguan apabila dicermati dan disikapi dengan baik.

    “Perlu saya ingatkan prediksi kerawanan-kerawanan dapat timbul yaitu menjelang pemungutan suara dimungkinkan adanya gerakan sekelompok orang,” katanya saat apel pergeseran pasukan.

    Di samping itu permasalahan teknis saat dan pasca penghitungan suara juga dapat berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas. Oleh karena itu dia meminta kepada personel untuk menyiapkan fisik dan mental serta tingkatkan kekompakan tim untuk mendukung dalam menjalankan tugas.

    “Jaga dan pertahankan netralitas, jangan melakukan pelanggaran maupun perbuatan yang kontra produktif,” terangnya.
     
    Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy berharap personel segera mengidentifikasi lokasi pengamanan. Dia menekankan supaya petugas dapat menjadi fasilitator dan mediator yang baik serta respon cepat manakala ada gangguan kamtibmas.

    “Seluruh personel TPS agar memperbanyak literasi sehingga dapat mengetahui peraturan dan mekanisme pungut dan hitung suara secara hukum yang berlaku sehingga rekan-rekan dapat mengawasi jalannya proses pungut dan hitung suara,” terangnya.

  • Alumni SDN Plelen 02 Batang Berbagi Alat Tulis Gratis di Hari Guru Nasional

    Alumni SDN Plelen 02 Batang Berbagi Alat Tulis Gratis di Hari Guru Nasional

    TRIBUNJATENG.COM,BATANG – Peringatan Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November dirayakan dengan cara unik di SDN Plelen 02 Gringsing, Kabupaten Batang.

    Sebanyak 123 siswa di sekolah tersebut mendapatkan hadiah berupa alat tulis gratis.

    Hadiah ini diberikan oleh dua alumni sekolah, dr. Nola Aryas’za dan Nela Arya Marshenda, yang tergerak untuk berbagi setelah mendengar keinginan adik mereka, Luve, yang juga siswa di SDN Plelen 02.

    “Awalnya, kami mendengar curahan hati adik kami, Luve, yang ingin memberikan hadiah untuk guru di SDN Plelen 02 pada Hari Guru. 

    Setelah berdiskusi dengan pihak sekolah, kami sepakat untuk berbagi dengan siswa yang membutuhkan,” ujar Nela Arya Marshenda.

    Selain alat tulis, beberapa siswa juga menerima hadiah berupa tas sekolah.

    “Kami berharap langkah ini dapat memacu semangat siswa untuk peduli sesama dan memotivasi alumni serta masyarakat lainnya untuk mendukung pendidikan di sekitar mereka,” tambah dr. Nola Aryas’za.

    Kepala SDN Plelen 02 Gringsing, Yuni Sri Widodo, mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh kedua alumni tersebut. 

    “Kami berharap momen Hari Guru ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi untuk guru, tetapi juga momen untuk peduli sesama. 

    Tradisi biasanya guru yang memberikan kepada murid, namun kali ini kami ingin murid juga belajar untuk berbagi,” jelasnya.

    Eva, salah satu siswa kelas 4, mengaku senang dengan hadiah yang diterimanya. 

    “Terima kasih kepada Mbak Nola dan Mbak Shenda atas hadiahnya. Kebetulan tas saya memang sudah rusak. Terima kasih juga untuk guru-guru SDN Plelen 02 yang tulus mengajari kami, Selamat Hari Guru,” pungkasnya.(din)

  • Dua Teman Almarhum Gamma Masih Trauma, Dugaan Polisi Tembak Pelajar di Semarang Bakal Berhenti?

    Keluarga Kebingungan Tak Tahu Pelaku Penembak Gamma Rizkynata Oktafandy, Benarkah Ditembak Polisi?

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Suasana duka menyelimuti rumah nenek korban di Kembangarum, Semarang Barat, setelah kepergian Gamma Rizkynata Oktafandy (16), pelajar SMK Negeri 4 Semarang yang diduga menjadi korban penembakan.

    Gamma Rizkynata Oktafandy adalah seorang yatim yang tinggal bersama neneknya.

    Ibunya telah meninggal dunia beberapa tahun lalu, sementara ayahnya tinggal di Sragen, Jawa Tengah.

    lihat foto
    Poster ucapakan duka dari teman-teman paskibra korban.

    Rumah sederhana tersebut dipenuhi pelayat pada Senin (25/11/2024) siang.

    Keluarga dan kerabat masih tidak percaya atas kepergian Gamma Rizkynata Oktafandy yang dikenal sebagai anak baik dan berprestasi.

    “Betul, ada luka tembak, tahu-tahu sudah meninggal. Kami bingung harus bagaimana,” ungkap Umi, salah satu kerabat korban yang mendampingi neneknya.

    Gamma Rizkynata Oktafandy selama ini tinggal bersama neneknya karena keterbatasan ekonomi keluarga.

    Ayahnya bekerja di luar kota dan jarang bertemu dengannya.

    Meskipun begitu, Gamma Rizkynata Oktafandy dikenal sebagai anak mandiri yang selalu berusaha membanggakan keluarga. 

    Korban meninggalkan banyak kenangan indah bagi keluarga dan teman-temannya.

    Di mata mereka, Gamma Rizkynata Oktafandy adalah pribadi yang ramah, suka menolong, dan memiliki semangat belajar yang tinggi.

    Suasana berkabung di rumah nenek Gamma Rizkynata Oktafandy semakin berat karena keluarga tidak memiliki banyak informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi.

    Hingga kini, mereka hanya mengetahui bahwa Gamma Rizkynata Oktafandy meninggal dunia akibat luka tembak yang diduga dilakukan oleh seorang oknum polisi.

    Namun, pihak keluarga belum menerima penjelasan resmi dari pihak berwenang.

    Kondisi nenek korban pun menjadi perhatian.

    Usianya yang sudah lanjut membuatnya sangat terpukul oleh kepergian cucunya.

    Beberapa kerabat terlihat mendampinginya sepanjang hari untuk memberikan dukungan moral.