provinsi: JAWA TENGAH

  • BREAKING NEWS Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas Dalam Kamar di Cranggang Kudus

    BREAKING NEWS Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas Dalam Kamar di Cranggang Kudus

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Warga Dukuh Ledok, Desa Cranggang, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus digegerkan penemuan jasad pria paruh baya bernama Abdul Aziz (57) di dalam kamar rumah sendiri.

    Jasad Abdul Aziz pertama kali ditemukan oleh warga ketika hendak bertamu di rumah Abdul Aziz.

    Kapolsek Dawe, AKP Budianto mengungkapkan, penemuan jasad Abdul Aziz diperkirakan pukul 09.30 WIB, Jumat (24/1/2025).

    Kala itu, warga mendapati jasad Abdul Aziz sudah terkapar di dalam kamar berada di RT 03 RW 03 Desa Cranggang.

    Kemudian dilaporkan ke Polsek Dawe dan Puskesmas Dawe supaya dilakukan pengecekan lebih lanjut.

    “Awalnya ada warga hendak bertamu di rumah korban, sudah mengetuk pintu namun tidak ada jawaban. Kemudian bertanya kepada tetangga korban, dicek melalui jendela kamar korban. Baru dilihat bahwa korban dalam keadaan terbaring di dalam kamar,” terangnya.

    Jasad korban dievakuasi dan dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis Puskesmas Dawe.

    Hasilnya, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jasad korban.

    Dimungkinkan meninggal karena penyakit jantung.

    “Sehari-hari korban tinggal sendiri, tidak ada barang hilang di rumahnya. Setelah diperiksa tenaga medis Puskesmas Dawe, hasilnya tidak ada tanda-tanda kekerasan,” tutur dia.

    Lebih lanjut, jasad Abdul Aziz diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. (Sam)

  • Ribuan Buruh Jepara Mogok Kerja, Tuntut Perusahaan Pakai Standar Gaji UMSK 2025

    Ribuan Buruh Jepara Mogok Kerja, Tuntut Perusahaan Pakai Standar Gaji UMSK 2025

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Puluhan ribu buruh pekerja pabrik Kabupaten Jepara melakukan aksi mogok kerja untuk menuntut agar perusahaan memberlakukan upah minimum sektoral (UMSK) 2025.

    Pantauan Tribunjateng di lokasi, sekiranya pukul 06.00 WIB, para pekerja buruh pabrik tidak masuk ke dalam pabrik.

    Nampak para buruh memilih untuk berdiam diri di depan halaman pabrik.

    Terlihat pula, mobil komando pikap Serikat Pekerja dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) sudah ada di dekat gerbang pintu pabrik.

    Beberapa perwakilan FSPMI mulai melakukan orasi di depan gerbang.

    Ketua Konsulat Cabang FSPMI Jepara Raya, Yopi Priyambudi mengatakan, aksi ini bertujuan untuk menekan perusahaan agar mengeluarkan surat pernyataan kesanggupan memberlakukan UMSK 2025.

    Dia menjelaskan aksi seperti ini tidak hanya di satu lokasi saja melainkan, di enam perusahan lainnya.

    Suasana aksi demo mogok kerja para buruh di PT SAMI JF Kabupaten Jepara untuk memberlakukan upah minimum sektoral (UMSK) 2025.

    Aksi ini dilakukan secara serentak di PT SAMI JF, PT Formosa Bag Indonesia, PT Jinlin Luggage Indonesia, PT Parkland Word Indonesia Jepara, PT Hwaseung Indonesia dan PT Jiale Indonesia Textil.

    “Tuntutan kami serentak agar perusahaan mengeluarkan surat edaran atau SK, untuk kita bawa ke Pj Gubernur Jateng, agar tidak merevisi SK UMSK yang sudah dikeluarkan 18 Desember 2024 kemarin,” kata Yopi kepada Tribunjateng, Jumat (24/1/2025).

    Dia menegaskan aksi ini sebagai bukti bahwa serikat buruh akan melakukan aksi yang nantinya merugikan perusahaan.

    Yopi mengklaim di dalam PT SAMI JF saat ini tidak ada aktivitas produksi, sehingga kerugian perusahaan di depan mata.

    “Kalau perusahaan tidak mengeluarkan SK, aksi ini (mogok kerja) akan terus berlanjut,”  ungkapnya 

    Yopi menegaskan, massa aksi akan tetap bertahan sampai pihak perusahaan mengeluarkan SK. 

    Massa aksi akan terus berdemonstrasi sampai malam.

    Di sisi lain, satu di antara peserta aksi sekaligus pekerja pabrik, Eka Noviana menyampaikan keikut sertaannya dalam demo ini sebagai solidaritas sesama pekerja buruh.

    “Karena ikut solidaritas teman-teman (buruh), untuk memperjuangkan UMSK Jepara. Biar UMSK nya tetap di 13 persen. Saya akan bertahan di sini sampai di ACC,” kata dia.

    Bersama teman-temannya, Eka sepakat untuk menuntut agar perusahaan menjalankan Surat Keputusan yang sudah ditetapkan oleh Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana itu. 

    Sampai saat ini, terhitung sudah 13 tahun dia bekerja di PT SAMI. 

    Sehingga soal isu pemutusan hubungan kerja (PHK), dia menyerahkan kepada Tuhan.

    “Itu Wallahu a’lam. Namanya rejeki, kalau memang jatahnya masih di sini, ya masih di sini. Kalau tidak ya, sudah,” ungkapnya. (Ito)

  • Lantik Pejabat Non Manajerial, Kakanwil Kemenkum Jateng: Tidak Ada Dikotomi Jabatan

    Lantik Pejabat Non Manajerial, Kakanwil Kemenkum Jateng: Tidak Ada Dikotomi Jabatan

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Jawa Tengah, Heni Susila Wardoyo menegaskan tidak perlu ada dikotomi antara pejabat manajerial (struktural) dan non manajerial (non struktural).

    Menurut Heni, keberadaan pegawai dalam sebuah organisasi pemerintah memiliki peran yang sama pentingnya, terlepas dari kelas jabatan masing-masing.

    Lebih spesifik, Kakanwil Kemenkum Jateng menekankan bahwa tidak ada jabatan “Kelas 2”. 

    “Tidak ada kelas jabatan Kelas Dua.”

    “Tidak ada perbedaan hirarki antara jabatan struktural dan fungsional yang setara,” tegas Heni Susila Wardoyo saat melantik dan mengambil Pejabat Non Manajerial, di Aula Kresna Basudewa, Jumat (24/1/2025).

    “Kedua jabatan tersebut memang ada dan merupakan kebijakan birokrasi yang telah dipikirkan sedemikian rupa, dalam rangka meraih tujuan organisasi”.

    “Kedua jabatan ini memang diperlukan.”

    “Kedua jabatan ini saling mengisi untuk kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi,” tambahnya.

    Atas dasar tersebut, Heni Susila Wardoyo mengimbau agar jajarannya tidak membentuk paradigma yang salah dengan mengkotak-kotakkan jabatan, terlebih dengan “mendewakan” salah satu jabatan.

    “Semua jabatan sama.”

    “Jangan pernah berpikir bahwa satu jabatan lebih penting daripada jabatan yang lain,” kata Heni Susila Wardoyo.

    “Harus bersikap profesional.”

    ” Profesionalitas harus kita munculkan dalam pikiran dan hati kita agar selaras dengan tujuan organisasi”.

    “Semua jabatan, kelas apapun memiliki peran yang sangat penting di kantor ini.”

    “Bersama memiliki peran, tugas, fungsi, serta tanggung jawab masing-masing yang harus dilakukan secara baik agar mencerminkan profesionalitas,” imbuhnya.

    Bidang dukungan manajemen, Fasilitatif dan Administratif, maupun bidang teknis dan substansial, lanjut Kakanwil merupakan bagian yang sama pentingnya dalam birokrasi. 

    Peran semua bidang sangat menentukan keberhasilan organisasi.

    Lebih lanjut, Heni menggarisbawahi, kebijakan yang telah ditetapkan oleh pimpinan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. 

    Perubahan regulasi dan kebijakan merupakan bagian dari dinamika pemerintahan yang bertujuan untuk pengoptimalan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat.

    “Tentu di setiap masa ada orangnya, dan setiap orang ada masanya.”

    “Ketika ada pergantian pimpinan, maka kebijakan juga akan berganti.”

    “Tugas kita adalah harus memberikan dukungan penuh terhadap semua kebijakan dari pimpinan,” ujar Heni. 

    “Apabila bertentangan dengan kebijakan organisasi, maka tidak ada berjalan efektif”.

    “Mari sederhanakan pikiran.”

    “Harus menerima semua ketetapan pimpinan.”

    “Fokus pada tugas dan fungsi agar kinerja menjadi lebih produktif, menjadi tepat guna sesuai sasaran yang telah ditetapkan,” imbuhnya lagi.

    Diketahui, Kakanwil Kemenkum Jateng melantik dan mengambil sumpah 15 orang Pejabat Non Manajerial.

    Lebih spesifik, jabatan yang diemban oleh 15 orang tersebut adalah Jabatan Fungsional.

    Jabatan ini mereka peroleh melalui mekanisme Penyetaraan dan Perpindahan Dari Jabatan Lain. 

    Dari 15 orang tersebut, 7 di antara merupakan mantan Kepala Sub Bagian dan Sub Bidang atau Pejabat Pengawas yang setara Pejabat Eselon IV. 

    Penyetaraan jabatan ini adalah efek domino dari “pemekaran” yang terjadi di tubuh Kementerian Hukum dan HAM.

    Perubahan itu membuat struktur organisasi di Kantor Wilayah Kementerian Hukum Jawa Tengah semakin ramping.

    Kini, tidak ada lagi Pejabat Manajerial Eselon IV dalam tubuh Kantor Wilayah Kementerian Hukum. (*)

  • Soal Pagar Laut, Jokowi: Paling Penting Cek Itu, Investigasi

    Soal Pagar Laut, Jokowi: Paling Penting Cek Itu, Investigasi

    TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Presiden Ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal isu yang tengah ramai diperbincangkan mengenai pagar laut sepanjang 30 Km yang terbentang di wilayah Tangerang.

    Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi usai makan siang bersama Hatta Rajasa di salah satu rumah makan wilayah Kota Solo, Jumat (24/1/2025) siang.

    Adapun pertemuan antara Jokowi dan Hatta Rajasa tersebut merupakan silaturahmi biasa sekaligus menyerahkan undangan pernikahan dari putra politikus PAN yang akan digelar pada awal Februari 2025.

    Saat disinggung mengenai pagar laut di Tangerang Banten yang kini tengah menjadi polemik, Jokowi menyampaikan, bahwa yang terpenting ialah soal proses legalitasnya baik itu Sertifikat Hak Milik (SHM) dan Hak Guna Bangunan (HGB) dari pagar laut tersebut.

    “Proses legalnya dilalui atau tidak, betul atau nggak betul. Itu kan proses dari kelurahan, proses di kecamatan, proses di kantor BPN kabupaten kalau untuk SHM-nya. Kalau proses SHGB-nya juga kementerian, dicek saja,” katanya kepada wartawan, Jumat siang.

    Dia menuturkan, legalitas yang perlu dicek tidak hanya pagar laut di Tangerang, Bekasi dan Jawa Timur saja tapi juga di tempat lain.

    “Saya kira yang paling penting cek itu, investigasi itu,” ucapnya. (Ais).

  • Sosok Mayat Wanita Dalam Koper di Ngawi Terungkap, Korban Warga Blitar Kerja di Tulungagung – Halaman all

    Sosok Mayat Wanita Dalam Koper di Ngawi Terungkap, Korban Warga Blitar Kerja di Tulungagung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BLITAR – Identitas wanita korban mutilasi yang jasadnya ditemukan dalam koper di Desa Dadapan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, akhir terungkap.

    Korban berinisiak UK (29), warga Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. 

    Anggota Polsek Garum Polres Blitar pun sudah mendatangi rumah ibu kandung korban di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. 

    Saat ini, ibu kandung korban ditemani ayah tiri korban dan kepala dusun datang ke Kabupaten Ngawi untuk memastikan jasad korban. 

    “Menurut info dari keluarga yang di Ngawi, benar adanya korban adalah perempuan beralamat di Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar,” kata Kapolsek Garum Polres Blitar, AKP Punjung S di rumah ibu kandung korban, Jumat (24/1/2025). 

    Punjung mengatakan korban tinggal bersama neneknya di Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. 

    “Pengakuan ayah kandungnya, korban kerja di Tulungagung dan kontrak rumah di sana (Tulungagung). Tapi, kalau pulang ke Blitar ke rumah neneknya di Bence, Garum,” ujarnya. 

    Dikatakannya, keluarga korban terakhir bertemu dengan korban sekitar lima hari lalu saat pulang ke Kabupaten Blitar. 

    “Korban status janda anak dua. Perkiraan jasad korban akan dibawa pulang ke Blitar hari ini,” katanya. 

    Ayah kandung korban, Nur Khalim mengatakan mendapat kabar soal anaknya Jumat pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

    “Saya dikabari Kades Slorok, informasinya jasad yang ditemukan di Ngawi itu anak saya,” katanya. 

    Nur Khalim mengaku jarang ketemu dengan korban. 

    Karena Nur Khalim tidak tinggal serumah dengan korban. 

    Nur Khalim tinggal di Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, sedang korban tinggal bersama neneknya di Desa Bence, Kecamatan Garum. 

    “Terakhir ketemu dengan korban sekitar seminggu lalu. Setiap korban ke Blitar, selalu mampir ke rumah saya,” ujarnya.

    Kronologis Penemuan Korban

    Diketahui jenazah korban ditemukan dalam koper di Ngawi, Jawa Timur, Kamis (23/1/2025) pagi.

    Penemuan berawal saat warga melihat sebuah paket terbungkus rapi di selokan wilayah Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, pada Kamis pukul 09.00 WIB.

    Hal tersebut, memicu rasa penasaran masyarakat sekitar.

    Kemudian, warga pun melaporkan temuan tersebut ke aparat kepolisian.

    Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama, menjelaskan warga curiga melihat paket besar berwarna hitam.

    “Merasa penasaran akhirnya coba didekati. Sempat dipegang kok berat jadi ragu ragu, akhirnya dibuka paket hitam plastik itu,” kata Andik, dilansir TribunJateng.com.

    Ketika paket dibuka, ternyata berisi sebuah koper berwarna merah. Di dalam koper ada berbagai benda.

    “Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali. Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi,” ungkapnya.

    “Paketnya rapi. Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” imbuhnya.

    Polsek Kendal yang mendapatkan laporan, datang ke TKP melakukan identifikasi bersama Tim Inafis Polres Ngawi, untuk membuka koper seutuhnya.

    Lantas, diketahui ada mayat di dalam koper.

    “Dugaannya jasad perempuan. Kondisi baru kelihatan setengah badan, posisi tengkurap miring. Setelah itu dibawa ke Rumah Sakit,” tuturnya.

    Terkait keberadaan jasad tersebut, juga dipastikan oleh pihak Puskesmas Kendal. 

    Dokter Puskesmas Kendal, Dr Ririn Pancawinanti, menyebut pihaknya datang bersama kepolisian guna memastikan isi koper ternyata jasad manusia.

    “Kemungkinan besar perempuan. Kelihatan bagian bahu yang mengarah perempuan. Usia dewasa sepertinya.”

    “Kondisi setengah telanjang tadi buka sedikit,” jelas Ririn. 

    Guna mengetahui secara pasti, Polisi membawa penemuan itu ke RSUD Dr Soeroto Ngawi untuk dilakukan autopsi.

    Sementara itu, polisi juga mengamankan barang bukti yang ada di TKP seperti koper, seprai, hingga sendal.

    “Semua kami selidiki, seprai bisa jadi petunjuk. Kami belum tahu apakah korban sedang hamil atau tidak, yang jelas sidik jari sudah diambil. Kami menunggu hasilnya,” kata Kapolres Ngawi AKBP Dwi Sumrahadi.

    Hasil sementara menunjukkan beberapa anggota tubuh jasad korban, hilang secara misterius.

    “Jasad yang ditemukan ini ada badan. Namun untuk kaki sebelah kiri dari pangkal paha sudah tidak ada. Kemudian kaki sebelah kanan dari lutut, serta kepala juga tidak ada,” kata Kapolres.

    Ia menduga, korban adalah hasil tindak kejahatan mutilasi.

    Terpisah, Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, mengatakan hasil autopsi dan pengamatan fisik korban berjenis kelamin perempuan dengan usia antara 20 hingga 30 tahun.

    Tim forensik juga mendapati tindik pirsing warna keperakan tepatnya di atas pusar.

    Selain itu, ditemukan tahi lalat di atas pinggang samping kiri korban.

    Joshua menambahkan, beberapa bagian dari korban tidak ada atau terpotong.

    (Tribunmataraman.com/ Samsul Hadi/ TribunJatim.com/ Febrianto Ramadani, Kompas.com) 

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribunmataraman.com dengan judul Identitas Jasad Perempuan Dalam Koper yang Ditemukan di Ngawi Terkuak, Ternyata Warga Blitar

  • Poltek Harber dan KIK Bangun Sinergi untuk Kemajuan Pendidikan dan Industri

    Poltek Harber dan KIK Bangun Sinergi untuk Kemajuan Pendidikan dan Industri

    TRIBUNJATENG.COM, TEGAL – Dalam rangka mendekatkan dunia pendidikan dan dunia industri, Politeknik Harapan Bersama (Poltek Harber) lakukan penandatanganan kerja sama dengan Kawasan Industri Kendal (KIK), pada Kamis (23/1/2025).

    Kedatangan Poltek Harber disambut oleh jajaran KIK Kendal di antaranya Head of Human Capital & Corporate Adminisitration Erika Mutiara Pohan, Head of Township Management John Frangki Tehupuring, Customer Service & SEZ Manager Najman Ade Putra, serta People & Organization Development Ndaru Munjung Sari.

    Direktur Poltek Harber, Heru Nurcahyo menuturkan, perguruan tinggi vokasi harus selalu berdekatan dengan industri, terutama dari segi kurikulum yang ada agar mampu menjawab kebutuhan dunia industri. 

    Harapan kami kerja sama ini, bisa mendukung perkembangan industri di Indonesia.

    “Kami juga membuka program pendidikan untuk karyawan yang bekerja di industri melalui kelas Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), dengan mengkonversi pengalaman kerja yang telah dilakukan selama bekerja sesuai bidangnya, sehingga masa kuliah bisa lebih singkat.”

    “Waktu perkuliahan bisa disesuaikan kondisi di industri, yaitu dengan penerapan pembelajaran hybrid,” kata Heru.

    Wakil Direktur Bidang Humas dan Kerja Sama Poltek Harber, Ginanjar Wiro Sasmito menambahkan, saat ini Poltek Harber sedang berkembang menuju ke global, setiap tahun ada sekira 1.000 lulusan dari berbagai macam program studi.

    Harapannya ada peluang untuk lulusan kami bekerja di KIK, selain itu juga kerja sama untuk pemagangan.

    “Cukup banyak program yg bisa dikerja samakan.”

    “Salah satunya adalah program non degree yang berupa pelatihan dan sertifikasi untuk karyawan di industri,” kata Ginanjar.

    People & Organization Development KIK Kendal, Ndaru Munjung Sari menyampaikan bahwa industri sangat terbantu dengan program MBKM di kampus, bisa saja ketika magang mahasiswa tersebut kompeten dapat dilanjutkan jadi karyawan. (*)

  • PLN Indonesia Power Dorong Transisi Energi Bersih Melalui Pemanfaatan Green Hydrogen

    PLN Indonesia Power Dorong Transisi Energi Bersih Melalui Pemanfaatan Green Hydrogen

    TRIBUJATENG.COM, SEMARANG – PT PLN Indonesia Power UBP Semarang mengambil langkah nyata untuk mendukung target Net Zero Emission (NZE) dan transformasi energi nasional. 

    Salah satu upaya inovatif yang dilakukan adalah pengisian pertama (first filling) excess green hydrogen ke isotube di PLTGU Tambak Lorok, yang menjadi bagian penting dari implementasi co-firing amonia di PLTU Labuan yang direncanakan mulai 2025.

    Pemanfaatan excess green hydrogen ini tidak hanya mendukung pengurangan emisi karbon, tetapi juga membuka peluang untuk pengembangan industri baru dan meningkatkan daya saing ekonomi nasional. 

    Melalui kerja sama dengan PT Pupuk Kujang dan Transportir PT Tira Gas, PLN Indonesia Power menunjukkan komitmennya untuk menghadirkan pembangkit listrik berbasis energi bersih.

    “Green hydrogen yang dihasilkan dari H2 Plant PLTGU Tambak Lorok digunakan sebagai bahan baku utama untuk memproduksi amonia. Proses ini dilakukan dengan mencampur green hydrogen dengan nitrogen di PT Pupuk Kujang. Amonia yang dihasilkan akan dikirim ke PLTU Labuan sebagai bahan bakar co-firing, menggantikan sebagian bahan bakar fosil,” jelas F. Erwin Putranto, Senior Manager PLN IP UBP Semarang, Jumat (24/1/2025).

    Langkah awal untuk pengolahan ini sudah dimulai pada 15 Januari 2025 di H2 Plant PLTGU Cilegon, dengan pengisian excess green hydrogen ke Tube Trailer sebanyak 250 kg pada tekanan 140 bar.

    Pemanfaatan green hydrogen yang dihasilkan dari elektrolisis air menggunakan energi terbarukan ini menjadi langkah konkret dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. 

    Setelah diolah menjadi amonia dan digunakan untuk co-firing, emisi karbon dapat berkurang secara signifikan dibandingkan bahan bakar fosil konvensional.

    Program ini menjadi bagian dari upaya Indonesia untuk mencapai target global Net Zero Emission. 

    “Dengan inovasi seperti ini, PLN Indonesia Power memperkuat komitmennya dalam mendukung transisi energi bersih dan pembangunan berkelanjutan di Tanah Air,” imbuhnya. (*)

     

  • TNI Gotong Royong Bangun Talut untuk Petani, Akses ke Sawah Jadi Lebih Mudah!

    TNI Gotong Royong Bangun Talut untuk Petani, Akses ke Sawah Jadi Lebih Mudah!

    TRIBUNJATENG.COM, CILACAP – Sebagai bentuk dukungan terhadap para petani, sejumlah anggota Koramil 12/Kedungreja Kodim 0703/Cilacap ikut serta dalam kerja bakti pembangunan talut, Jumat (24/1/2025).

    Talud di area pesawahan Desa Sidanegara, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap, ini dibangun untuk mempermudah akses para petani menuju ke sawah.

    Danramil 12/Kedungreja Lettu Czi, Gunadi mengatakan, total ada sebanyak 6 orang anggotanya yang dikerahkan dalam pembangunan talud tersebut.

    Dibangunnya talut di sepanjang jalan usaha tani tersebut diharapkan dapat melindungi jalur akses dari kerusakan akibat erosi dan dapat memperkuat struktur jalan.

    “Tujuan dibangunnya talut tak lain untuk memperlancar akses jalan bagi petani yang seringkali menghadapi kesulitan dalam menjangkau lahan pertanian mereka, khususnya pada musim hujan,” ungkapnya kepada Tribunjateng.com.
     
    Selain memudahkan akses petani, pembangunan talut juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya melalui perbaikan infrastruktur yang langsung dirasakan oleh warga.

    “Tugas pokok TNI salah satunya adalah membantu pemerintah daerah, diantaranya membantu percepatan pembangunan desa seperti ini, kami selaku satuan kewilayahan akan selalu mendukung program pemerintah di segala bidang seperti pertanian, pembangunan, kesehatan dan masih banyak lagi,” jelas Danramil.

    Salah satu petani, Sugiono mengaku begitu senang para Babinsa di Koramil 12/Kedungreja turut serta dalam pembangunan talut.

    Dengan adanya talut yang kokoh harapannya akses para petani untuk ke sawah dapat lebih mudah dan aman.

    “Kami sangat mengapresiasi antusias dan dukungan TNI dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Harapannya akses petani menuju sawah semakin mudah,” ujarnya.

    Kegiatan ini juga menjadi salah satu bentuk sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam membangun daerah, khususnya di bidang infrastruktur pedesaan yang mendukung sektor pertanian. (pnk)

  • Pastikan Pelaksanaan PPL Maksimal, Wakil Dekan II Fakultas Dakwah UIN Saizu Lakukan Monitoring

    Pastikan Pelaksanaan PPL Maksimal, Wakil Dekan II Fakultas Dakwah UIN Saizu Lakukan Monitoring

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Wakil Dekan II Fakultas Dakwah dan Saintek UIN Prof KH Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto, Dr Alief Budiyono melaksanakan monitoring program PPL, wilayah Semarang.

    Ini untuk memastikan kelancaran dan efektivitas pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Periode 1 2025.

    Dr Alief Budiyono menyampaikan, sejumlah lokasi PPL yang dimonitor antara lain Hasanah Tour dan Travel KCU Semarang, Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Kota Semarang.

    “Monitoring dilakukan untuk mengidentifikasi kendala selama proses PPL, baik yang dialami oleh guru pamong maupun mahasiswa.”

    “Selain itu, kami juga memastikan bahwa pelaksanaan PPL berjalan sesuai dengan yang direncanakan,” jelasnya. 

    Sementara itu, Kepala Laboratorium Fakultas Dakwah dan Saintek UIN Saizu Purwokerto, Ageng Widodo menjelaskan mengenai output dari program PPL ini.

    “Pelaksanaan PPL berlangsung hingga 16 Februari 2025.”

    “Tujuannya adalah menghasilkan output berupa publikasi jurnal ilmiah dan buku ber-ISBN,” ujarnya.

    Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan kerja sama antara mahasiswa, dosen pembimbing lapangan (DPL), guru pamong, dan pimpinan fakultas.

    PPL Periode 1 Tahun 2025 ini mengusung tema “Realize the Competitive, Creative, Innovative, and Character-Driven Human Resources”.

    Program ini berlangsung mulai 8 Januari hingga 16 Februari 2025.

    Monitoring yang dilakukan oleh pihak fakultas ini menjadi bagian penting dalam memastikan mahasiswa dapat menjalankan PPL secara optimal sekaligus mencapai target yang telah ditetapkan. (*)

  • Ini Persiapan Respati-Astrid Jelang Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo: Sudah Ukur Baju

    Ini Persiapan Respati-Astrid Jelang Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo: Sudah Ukur Baju

    TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta terpilih, Respati Ardi dan Astrid Widayani melakukan persiapan menjelang pelantikan keduanya sebagai kepala daerah di Kota Bengawan.

    Selain persiapan secara pribadi, keduanya juga tengah melakukan persiapan untuk transisi dari pemerintahan sebelumnya menuju ke pemerintahan yang baru.

    Respati Ardi menyampaikan, masih menunggu surat resmi dari KPU maupun Kemendagri mengenai jadwal pelantikan kepala daerah terpilih.

    Kendati demikian, dirinya sudah mempersiapkan secara fisik maupun mental. 

    Respati juga telah melakukan pengukuran baju yang nantinya digunakan untuk prosesi pelantikan.

    Dia menuturkan, komunikasi dengan berbagai pihak terus dilakukan, begitu juga menyerap aspirasi dari masyarakat menjelang proses pelantikan.

    “Ini terus (blusukan), saya mendapatkan masukan-masukan dari semua elemen masyarakat,” katanya kepada Tribunjateng.com, Jumat (24/1/2025).

    Sementara itu terkait program kerja, terang Respati Ardi, akan disampaikan mengenai program-program yang dijalankan selama 100 hari kepemimpinannya bersama Astrid Widayani di Kota Surakarta.

    Sementara itu, Astrid Widayani terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dan membentuk tim transisi menjelang pelantikan kepala daerah terpilih.

    “Mudah-mudahan transisi dari pemerintahan lama ke yang baru, lancar,” ucapnya.

    Di sisi lain, Rektor dari salah satu universitas tersebut lebih banyak melalukan diskusi dengan keluarga menjelang dilantik menjadi Wakil Wali Kota Surakarta.

    Saat ditanya apakah merasa deg-degan menanti pelantikan karena menjadi perempuan pertama sebagai kepala daerah di Kota Bengawan, terangnya, dia justru bersyukur.

    “Bersyukur saja karena ternyata banyak komunitas, isu-isu perempuan di Kota Surakarta yang bisa saya sentuh,” ungkapnya.

    Selain mengukur baju yang akan digunakan saat prosesi pelantikan, Astrid juga akan melakukan prosesi rutin di keluarga yang dilakukan selama tahapan pilkada sebelum pelantikan kepala daerah terpilih.

    “Setiap memulai kegiatan tahapan pilkada kemarin selalu sungkeman bersama keluarga dan suami.”

    “Itu sebagai permohonan doa, semua dilancarkan, diberkahi Allah SWT,” pungkasnya. (*)