provinsi: JAWA TENGAH

  • Polres Ngawi Pastikan Mayat Wanita dalam Koper Tidak Hamil, Minta Warganet Bijak Bermedsos

    Polres Ngawi Pastikan Mayat Wanita dalam Koper Tidak Hamil, Minta Warganet Bijak Bermedsos

    Ngawi (beritajatim.com) – Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan merespon kabar burung yang beredar di media sosial dan masyarakat terkait UH (29), mayat wanita dalam koper.

    Joshua mengatakan, jenazah yang ditemukan dalam koper di Desa Dadapan, Kendal, Ngawi itu tidak hamil.

    Hal itu berdasar hasil autopsi yang sudah dilakukan bersama tim Instalasi Forensik dan Mediko Legal RSUD dr Soeroto Ngawi.

    “Kami pastikan, kondisi korban tidak hamil,” kata Joshua.

    Joshua lantas meminta masyarakat dan warganet untuk bijak dalam bermedia sosial.

    Pihaknya berkomitmen untuk melakukan penyidikan ini dengan profesional, prosedural, dan akuntabel berbasis ilmiah atau scientific crime investigation.

    “Kami meminta masyarakat agar tetap tenang menghormati proses penyidikan ini. Serahkan proses penegakan hukum pada pihak yang berwajib. Kami imbau masyarakat agar lebih bijak lagi. Hendaknya jangan menyebar berita yang tidak jelas kebenarannya,” kata Joshua, Jumat (24/01/2025).

    Pihaknya mengaku berhati-hati dalam memberikan statement, ataupun hal-hal yang sekira bisa menghambat proses penyidikan.

    “Intinya kami berupaya agar tetap profesional dalam menangani kasus ini,” katanya. [fiq/ted]

  • Bandung dan Krisis Transportasi Umum: Setengah Hati Menuju Perbaikan

    Bandung dan Krisis Transportasi Umum: Setengah Hati Menuju Perbaikan

    JABAR EKSPRES – Di awal tahun 2025, masyarakat Bandung disambut dengan kabar menggembirakan: beroperasinya Metro Jabar Trans, layanan transportasi baru yang mencakup enam rute utama di wilayah Cekungan Bandung.

    Bus tersebut melayani rute Leuwipanjang – Soreang, Kota Baru Parahyangan – Alun-Alun Bandung, BEC – Bale Endah, Leuwipanjang – Dago, Dago – Jatinangor, dan Leuwipanjang – Majalaya. Namun, kabar ini juga datang bersamaan dengan berita duka dari sektor transportasi nasional.

    Trans Jogja dan Trans Metro Dewata resmi menghentikan operasinya pada 31 Desember 2024, menyusul berakhirnya subsidi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjenhubdat). Sejak awal, pengelolaan transportasi umum di Indonesia memang masih setengah hati.

    BACA JUGA: Komisi III DPRD Banjar Ingatkan Wali Kota Terpilih Terkait Rencana Pembangunan Ekonomi

    Pengamat Transportasi Publik, Djoko Setijowarno menilai, masih banyak layanan angkutan umum yang sebelumnya digagas melalui subsidi pusat, kini terhenti karena kurangnya dukungan pemerintah daerah.

    “Menyelenggarakan angkutan umum bukan sekadar opsi, tetapi kewajiban untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, seperti halnya pendidikan dan kesehatan,” ujar Akademisi dari Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata itu, diterima Jabar Ekspres, Jumat (24/1).

    Menurutnya, permasalahan transportasi umum di Bandung terus menjadi isu yang krusial. Meski hadirnya Metro Jabar Trans memberikan harapan baru, kota ini masih menghadapi tantangan besar dalam membangun sistem transportasi yang terintegrasi.

    BACA JUGA: Antisipasi Getok Parkir di Momen Libur Panjang, Kebun Binatang Bandung Siapkan Titik-titik Berpengelola

    Terlebih lagi kemacetan masih menjadi momok, menjadikannya salah satu kota termacet di Asia. “Pangsa pengguna transportasi umum di Bandung masih sangat rendah, kurang dari 20 persen,” ujar Djoko.

    Bahkan angka tersebut jauh tertinggal dibandingkan Singapura dan Tokyo yang sudah melampaui 50 persen. Penyebabnya beragam, mulai dari minimnya armada yang memadai hingga kurangnya fasilitas pendukung seperti halte yang nyaman.

    Dia menyarankan Bandung mampu belajar dari daerah lain yang sukses menjaga keberlanjutan transportasi umum, seperti Trans Semarang, Trans Padang, dan Trans Koetaradja. Kota-kota tersebut telah berhasil menjadikan transportasi umum sebagai prioritas anggaran daerah.

    BACA JUGA: Rentan Menjamur di Momen Libur Panjang, Satpol PP Beberkan Strategi Pengawasan PKL Lewat Hal Ini!

  • Lengah Dikit, Dealer Ford di Indonesia Tiba-tiba Sebanyak Ini

    Lengah Dikit, Dealer Ford di Indonesia Tiba-tiba Sebanyak Ini

    Jakarta

    Perusahaan roda empat asal Amerika Serikat (AS), Ford serius mengembalikan kepercayaan konsumen Indonesia yang sempat hilang. Hal tersebut mereka buktikan melalui penambahan jumlah dealer di penjuru Tanah Air.

    Sebagai pengingat, Ford sempat meninggalkan Indonesia pada 2016 silam. Namun, enam tahun setelahnya, mereka comeback dengan menunjuk RMA Group sebagai agen pemegang merek.

    Menariknya, hanya dalam waktu dua tahun lebih, RMA Group dan Ford sudah mendirikan puluhan dealer di Indonesia. Bahkan, angkanya mengalami peningkatan drastis selama setahun terakhir.

    “Ford dan RMA Indonesia terus berkomitmen untuk senantiasa memberikan pelayanan purna jual terbaik melalui kehadiran 32 dealer resmi yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujar Toto Suharto selaku Country Manager RMA Group di Cilandak, Jakarta Selatan.

    Ford Ranger XL. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Disitat melalui laman resminya, dealer Ford kebanyakan memang masih terpusat di Pulau Jawa, seperti Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya. Namun, secara umum, titiknya sudah mencakup seluruh pulau hingga Papua.

    Meski jaringannya sudah banyak, namun RMA Group dan Ford belum membangun pabrik perakitan di Indonesia. Kendaraan-kendaraan yang mereka jual masih berstatus impor utuh atau completely built up (CBU) dari Thailand.

    “RMA Indonesia dan Ford berkomitmen untuk terus bertumbuh sesuai dengan perkembangan industri otomotif dan kami akan selalu mencari solusi terhadap apapun yang menjadi opportunity kami di Indonesia,” demikian respons Toto saat ditanya soal pembangunan pabrik di Indonesia.

    Toto belum bisa mengungkap kapan Ford mendirikan pabrik mobil di Indonesia. Dia masih menutup informasi tersebut rapat-rapat.

    “Untuk saat ini, (rencana pembangunan pabrik Ford di Indonesia) belum bisa disampaikan,” kata dia.

    (sfn/lth)

  • Ratusan Rumah di Lamongan Tergenang Luapan Bengawan Solo dan Bengawan Jero

    Ratusan Rumah di Lamongan Tergenang Luapan Bengawan Solo dan Bengawan Jero

    Lamongan (beritajatim.com) – Tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir menyebabkan luapan Bengawan Solo dan Bengawan Jero. Akibatnya, ratusan rumah dan puluhan hektare lahan pertanian di Kabupaten Lamongan tergenang banjir.

    Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan, terdapat enam kecamatan yang terdampak. Wilayah tersebut meliputi Kecamatan Babat, Laren, Maduran, Karanggeneng, Kalitengah, dan Glagah.

    Kecamatan Babat menjadi wilayah dengan dampak terparah. Sebanyak 117 rumah warga tergenang air dengan ketinggian bervariasi. Di Kelurahan Banaran, misalnya, tercatat 75 rumah terendam air setinggi 50–70 cm. Sedangkan di Kelurahan Babat dan Bedahan, genangan air mencapai 30–50 cm.

    Di Kecamatan Laren, sebanyak 101 rumah warga tergenang dengan ketinggian air 10–45 cm. Sementara di Kecamatan Karanggeneng, 12 rumah dan pasar desa turut terdampak dengan genangan air setinggi 10–25 cm. Adapun di Kecamatan Maduran, Kalitengah, dan Glagah, genangan air melanda jalan lingkungan, lahan pertanian, serta tambak.

    Kepala Pelaksana BPBD Lamongan, Joko Raharto, mengungkapkan bahwa luapan air disebabkan oleh tingginya curah hujan yang memicu kenaikan debit air di Bengawan Solo dan Bengawan Jero hingga mencapai level siaga hijau hingga siaga merah. Air meluber ke area permukiman, ruas jalan desa, dan lahan pertanian di beberapa kecamatan.

    “BPBD Lamongan bersama instansi terkait telah melakukan penanganan darurat, seperti pengiriman logistik berupa glangsing, gedek, bongkotan, terpal, dan makanan siap saji,” ujar Joko pada Jumat (25/1/2025).

    Untuk mencegah meluasnya genangan, BPBD juga memasang door lock tanggul Bengawan Solo di Kecamatan Babat. Selain itu, posko siaga darurat telah didirikan di kantor kecamatan dengan dukungan berbagai instansi terkait.

    Guna menurunkan ketinggian debit air di Bengawan Jero, Dinas PU SDA mengaktifkan pompa air di Sluis Kuro dan Sluis Melik. “Kami terus memantau ketinggian debit air Bengawan Solo dan Bengawan Jero. Saat ini, tren debit air menunjukkan penurunan,” tambah Joko. [fak/beq]

  • Sampaikan Undangan Pernikahan Putranya, Hatta Rajasa Temui Jokowi di Solo

    Sampaikan Undangan Pernikahan Putranya, Hatta Rajasa Temui Jokowi di Solo

    Solo, Beritasatu.com – Ketua Majelis Penasehat PAN Hatta Rajasa menemui Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (24/1/2025). Pertemuan tersebut dilakukan untuk bersilaturahmi sekaligus menyampaikan undangan pernikahan putra Hatta, Muhammad Rasyid Amrullah Rajasa.

    Hatta yang didampingi putranya, Rasyid, melaksanakan salat Jumat bersama Jokowi di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Setelah itu, mereka menikmati santap siang di rumah makan Ikan Cianjur, Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.

    “Sowan silaturahmi kepada sahabat lama saya, Presiden Republik Indonesia ke-7. Sudah lama tidak berjumpa, dan sekaligus juga kami mengundang beliau dan ibu untuk hadir pada resepsi pernikahan putra kami Rasyid yang akan dilaksanakan pada 1 Februari 2025,” kata Hatta Rajasa kepada awak media seusai santap siang bersama Jokowi.

    Hatta merasa senang karena Jokowi menyatakan akan memenuhi undangan tersebut, meski agenda luar negeri sempat menjadi kendala.

    “Pak Jokowi sebenarnya akan ke luar negeri, tetapi tadi saya bilang, ‘Pak, kalau bisa digeser sedikit.’ Alhamdulillah, bapak berkenan untuk menghadiri acara resepsi putra kami di Jakarta,” jelas Hatta.

    Hatta juga kagum dengan kebiasaan Jokowi yang tetap menyempatkan diri menyapa masyarakat di tengah kesibukannya.

    “Di tengah kesibukan beliau yang luar biasa, saya menyaksikan sendiri bagaimana Pak Jokowi tidak pernah lelah dan selalu menyapa masyarakat meskipun hanya sebentar. Hal ini luar biasa,” ucap Hatta.

    Selain menyampaikan undangan pernikahan, Jokowi mengungkapkan pertemuannya dengan Hatta juga membahas sejumlah isu lain, seperti politik dan ekonomi.

    “Ya, tadi juga sempat membicarakan beberapa isu politik dan ekonomi, tetapi yang paling utama adalah soal pernikahan mas Rasyid pada hari Sabtu, Minggu depan,” tutup Jokowi mengenai pertemuannya dengan Hatta Rajasa.

  • Warga Kudus Jateng Digegerkan Penemuan Mayat di dalam Rumah, Tidak Ditemukan Tanda-tanda Kekerasan – Halaman all

    Warga Kudus Jateng Digegerkan Penemuan Mayat di dalam Rumah, Tidak Ditemukan Tanda-tanda Kekerasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KUDUS – Abdul Aziz (57), warga Dukuh Ledok, Desa Cranggang, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus Jawa Tengah ditemukan tak bernyawa di dalam kamar rumahnya sendiri.

    Jenazah ditemukan warga yang hendak bertamu, Jumat (24/1/2025) sekitar 09.30 WIB.

    Kapolsek Dawe, AKP Budianto mengungkapkan, warga menemukan mayat Abdul Aziz sudah terkapar di dalam kamar berada di RT 03 RW 03 Desa Cranggang.

    Kemudian dilaporkan ke Polsek Dawe dan Puskesmas Dawe supaya dilakukan pengecekan lebih lanjut.

    “Awalnya ada warga hendak bertamu di rumah korban, sudah mengetuk pintu namun tidak ada jawaban.

    Kemudian bertanya kepada tetangga korban, dicek melalui jendela kamar korban. Baru dilihat bahwa korban dalam keadaan terbaring di dalam kamar,” terangnya.

    Mayat korban dievakuasi dan dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis Puskesmas Dawe.

    Hasilnya, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jasad korban dan diduga meninggal karena penyakit jantung.

    Tim Inafis Polres Kudus bersama tenaga kesehatan Puskesmas Dawe melakukan olah TKP dan pemeriksaan jasad pria paruh baya di Dukuh Ledok, Desa Cranggang, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jumat (24/1/2025). (Dok Polsek Dawe)

    “Sehari-hari korban tinggal sendiri, tidak ada barang hilang di rumahnya.

    Setelah diperiksa tenaga medis Puskesmas Dawe, hasilnya tidak ada tanda-tanda kekerasan,” tutur dia.

    Jenazah Abdul Aziz diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. (TribunJateng/Saiful Masum)

  • Dituding Tahu Pemilik Pagar Laut Tangerang, Jokowi Buka Suara: Paling Penting Itu Proses Legalnya

    Dituding Tahu Pemilik Pagar Laut Tangerang, Jokowi Buka Suara: Paling Penting Itu Proses Legalnya

    TRIBUNJAKARTA.COM – Presiden ek-7 RI, Jokowi dituding mengetahui pemilik pagar laut yang membentang 30,16 kilometer di laut wilayah Kabupaten Tangerang.

    Belakangan, diketahui juga, area laut yang dipagari itu telah dikapling dalam bentuk sertifikat hak guna bangunan (SHGB) dan sertifikat hak milik (SHM) sejak 2023, era pemerintahan Jokowi.

    Eks Wali Kota Solo dan Gubernur Jakarta itupun buka suara.

    Menurut Jokowi, soal pagar laut dan kepemilikan SHGB dan SHM di laut itu, yang penting adalah proses legalnya.

    “Ya, yang paling penting itu proses legalnya. Prosedur legalnya dilalui atau tidak. Betul atau tidak betul. Itu kan proses dari kelurahan, proses ke kecamatan, proses di Kantor BPN kabupaten. Kalau untuk SHM-nya,” jelasnya saat ditemui di Solo, Jawa Tengah, Jumat (24/1/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Jokowi juga menekankan bahwa pemeriksaan legal tidak hanya berlaku untuk SHM, tetapi juga untuk SHGB.

    Menurutnya, penerbitan sertifikat di area pagar laut tidak hanya terjadi di Tangerang, tetapi juga di Bekasi, Jawa Timur, dan daerah lainnya di Indonesia.

    “Kalau untuk SHGB-nya juga di Kementerian dicek aja. Apakah proses legalnya, prosedur legalnya apakah semua dilalui dengan baik atau tidak. Dan itu juga tidak hanya di Tangerang, di Bekasi juga ada di Jawa Timur dan tempat lain. Saya kira yang paling penting cek itu,” tambahnya.

    Sebelumnya, AHY mengungkapkan bahwa SHGB dan SHM di kawasan pagar laut Tangerang telah terbit pada 2023.

    Hal itu berdasarkan informasi yang diperolehnya dari Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid. 

    “Iya, (terbitnya tahun) 2023. Saya mendapatkan penjelasan itu dari Kementerian ATR BPN,” ungkap AHY di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025).

    Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid, membenarkan bahwa laut yang dipagari di wilayah Tangerang itu memiliki HGB dan SHM.

    Hal tersebut juga sesuai temuan-temuan masyarakat yang diperoleh melalui aplikasi BHUMI ATR/BPN dan hasilnya diunggah di media sosial.

    “Kami mengakui atau kami membenarkan ada sertifikat yang berseliweran di kawasan pagar laut sebagaimana yang muncul di banyak medsos,” ujar Nusron dalam keterangan pers, Senin (20/1/2025), dikutip dari Tribunnews.

    Nusron mengungkapkan, jumlahnya terdapat 263 bidang dalam bentuk SHGB, dengan rinciannya atas nama PT Intan Agung Makmur sebanyak 234 bidang, atas nama PT Cahaya Inti Sentosa sebanyak 20 bidang, dan atas nama perorangan sebanyak 9 bidang. 

    Selain SHGB, terdapat pula SHM yang terbit di kawasan pagar laut Tangerang dengan jumlah 17 bidang. 

    “Jadi berita yang muncul di media tentang adanya sertifikat tersebut setelah kami cek, benar adanya, lokasinya pun benar adanya, sesuai dengan aplikasi BHUMI, yaitu di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang,” kata Nusron.

    Hari ini, Jumat (24/1/2025), Nusron mendatangi langsung area pagar laut dan mulai membatalkan puluhan SHGB dan SHM yang berada di laut.

    Sebelumnya diberitakan, Koordinator Pergerakan Advokat Nusantara (Perekat Nusantara), Petrus Selestinus, membeberkan sederet nama yang diduga mengetahui pemilik pagar laut di Tangerang.

    Sederet nama yang disebutkannya itu di antaranya, pendiri dan pemilik Agung Sedayu Grup (ASG), Sugianto Kusuma atau yang akrab dipanggil Aguan dan Presiden ke-7 RI, Jokowi. 

    “Jadi, menurut saya untuk bisa memastikan siapa pemilik, siapa yang menyuruh memasang, dan siapa yang membiayai ini saya kira orang pertama perlu didengar untuk memastikannya mulai dari Jokowi, Aguan, Ali Hanafi, Denny Wongso, Ahmad Ghozali dan beberapa nama lainnya yang selama ini sering kita dengar sebagai pelaku lapangan di wilayah Teluk Naga dan sekitarnya,” ujar Petrus seperti dikutip dari Youtube Abraham Samad Speak Up yang tayang pada Selasa (14/1/2025). 

    Petrus menyarankan agar lembaga hukum melakukan pemeriksaan terhadap para nama yang telah dibeberkannya itu. 

    Nama-nama tersebut pun diduga mengetahui siapa sosok yang memagari laut dan siapa yang membiayai pembangunan pagar laut.

    “Dengan mendengar orang-orang ini, oleh entah Mabes Polri, entah Kejaksaan atau KPK, kita pastikan mereka akan bisa memberikan informasi siapa sesungguhnya pemilik pagar 30 KM yang membentang di pesisir Pantai Indah Kapuk (PIK) dan Kabupaten Tangerang,” katanya. 

    Petrus beralasan nama Jokowi juga patut untuk diperiksa karena memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Aguan. 

    “Kalau kita baca majalah Tempo hasil wawancara yang kemarin menjadi heboh, pernyataan Aguan bahwa pembangunan di IKN itu adalah atas perintah Jokowi demi menjaga nama Jokowi, menjaga muka Jokowi itu pernyataan yang menunjukkan bahwa mereka sangat dekat dan hubungan antara presiden Jokowi dengan Aguan itu hubungan yang tidak prosedural hubungan, yang tidak profesional,” ucapnya.

    “Kalau hubungan yang profesional, hubungan itu ya sesuai aturan tidak ada perintah tidak ada jaga muka siapa-siapa. Yang harus mereka jaga itu adalah muka rakyat, karena mereka belum sejahtera juga,” tambahnya. 

    Pemagaran di laut sepanjang 30 KM itu, kata Petrus, merupakan salah satu sikap menutup-nutupi kejahatan. 

    Diduga kuat kejahatan ini dilakukan oleh pengembang-pengembang properti besar yang selama ini ‘bermain’ di atas tanah rakyat kecil. 

    “Kemudian muncul bambu (pagar laut) ini menjadi sesuatu yang luar biasa membuka tabir. Semua pihak baik pejabatnya tutup mata, perusahaan yang membiayai pemagaran ini pasti tidak berani membuka informasi bahwa dia lah pemiliknya atau dia yang menyuruh,” pungkasnya. 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Jokowi Soal Sertifikat HGB dan SHM Pagar Laut di Tangerang: Cek Proses Legalnya

    Jokowi Soal Sertifikat HGB dan SHM Pagar Laut di Tangerang: Cek Proses Legalnya

    Solo, Beritasatu.com – Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara terkait polemik pagar laut di Tangerang, Banten, yang dikaitkan dengan masa pemerintahannya karena penerbitan sertifikat hak guna bangunan (HGB). Jokowi menegaskan pentingnya memastikan proses legalitas penerbitan sertifikat hak milik (SHM) dan HGB tersebut.

    “Ya yang paling penting itu proses legalnya. Proses legalnya dilalui atau tidak, betul atau enggak betul,” ujar Jokowi seusai bertemu dengan Hatta Rajasa di Resto Ikan Goreng Cianjur, Solo, Jumat (24/1/2025).

    Jokowi menjelaskan, pengecekan legalitas harus dilakukan mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, hingga Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat.

    “Itukan proses dari kelurahan, proses ke kecamatan, proses di kantor BPN, kabupaten kalau untuk SHM-nya. Kalau untuk SHGB-nya juga di kementerian. Dicek saja apakah proses legalnya, prosedur legalnya semuanya dilalui dengan baik atau tidak,” lanjutnya.

    Jokowi juga mengungkapkan, penerbitan sertifikat serupa tidak hanya terjadi di Tangerang, tetapi juga di wilayah lain, seperti Bekasi dan beberapa daerah di Jawa Timur.

    “Yang paling penting adalah investigasi prosesnya,” tegas Jokowi.

  • Not Angka Pianika Ada yang Marah, Hey! Matta Band

    Not Angka Pianika Ada yang Marah, Hey! Matta Band

    61’3’1’2’4′
    Ada yang marah hey
    65456
    Waktu ku goda
    1’65454165
    Ku bermain mata denganmu

    Tayang: Jumat, 24 Januari 2025 16:58 WIB

    YOUTUBE

    Not Angka Pianika Ada yang Marah, Hey! Matta Band 

    Not Angka Pianika Ada yang Marah, Hey! Matta Band

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut not angka pianika lagu Ada yang Marah Matta Band lengkap dengan liriknya.

    2’62’1’2’1’2’1’61
    Tak tahu dari mana awalnya
    66666265314
    Ku bisa dekat denganmu dinda
    2’4’2’1’2’1’2’1’61’
    Tak tahu dari mana datangnya

    66666261’654
    Ku bisa suka padamu dinda
    554’3’4’5’3’2′
    Sayang seribu sayang
    2’3’4’2’2’2’1’2’4’3’2’1′
    Kau sudah ada yang memiliki
    61’3’1’2’4′
    Ada yang marah hey
    65456
    Waktu ku goda
    1’65454165
    Ku bermain mata denganmu
    1’2’3’1’2’4′
    Dia cemburu hey
    65456
    Cemburu buta
    1’2’65641656
    Dia marah marah padamu ho

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://jateng.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’75’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast + 1;
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.thumb) img = “”+vthumb+””;
    else img = ”;
    if(val.c_title) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    $.getJSON(“https://jateng.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’75’,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }

    Berita Terkini

  • Muhammad Albar Wabup Wonosobo Pamit Tinggalkan Rumah Dinas, Kembali ke Desa Tieng Kejajar

    Muhammad Albar Wabup Wonosobo Pamit Tinggalkan Rumah Dinas, Kembali ke Desa Tieng Kejajar

    TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO – Masa jabatan Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar segera berakhir dalam waktu dekat ini.

    Jumat (24/1/2025) siang, Muhammad Albar dan keluarga meninggalkan rumah dinasnya di Jalan Angkatan 45 Wonosobo. 

    Menjelang masa berakhirnya jabatan, Wabup Albar kembali ke kampung halamannya yang berada di Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.

    Boyongan Muhammad Albar dan keluarga ini dihadiri segenap pejabat Pemkab Wonosobo.

    Pada kesempatan ini Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan sepatah kata dalam boyongan Wabup Albar.

    Dia sebut, kehadirannya kali ini tentu sebagai wujud rasa cintanya kepada Muhammad Albar yang telah membersamai selama tiga tahun ini.

    Kebersamaan yang telah dilaluinya selama ini membangun Kabupaten Wonosobo, rasa kehilangan tentu dirasakannya.

    “Kami mengantarkan sebagai wujud rasa cinta, kasih sayang, dan tresno kami.”

    “Tentu kami merasa kehilangan karena apapun niat baik di awal dengan berlanjut bersama-sama, namun Tuhan berkehendak lain,” ungkapnya.

    Bupati Afif yakin, Muhammad Albar akan terus aktif memberikan kontribusi untuk kemajuan Kabupaten Wonosobo meski tidak lagi menjabat.

    “Saya percaya beliau selalu aktif memberikan kontribusi untuk pengembangan Kabupaten Wonosobo,” imbuhnya.

    Bupati menambahkan, di akhir-akhir masa jabatan keduanya sebagai Bupati dan Wakil Bupati Wonosobo periode 2021-2024 ini akan ngantor bersama di Kantor Setda setempat.

    “Kami ngantor bersama di Setda, selama seminggu ngantor di sana,” pungkasnya.

    Sebelum berangkat menuju rumahnya di Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Wabup Albar terlebih dahulu bersalam-salaman kepada seluruh perangkat daerah yang hadir.

    Suasana haru menyelimuti boyongan Wabup Albar bersama keluarga.

     Dia diantarkan dengan kendaraan dinasnya dan iringan OPD lainnya. (*)