provinsi: JAWA TENGAH

  • Sepekan Longsor Pekalongan, Sisa 1 Korban yang Belum Ditemukan

    Sepekan Longsor Pekalongan, Sisa 1 Korban yang Belum Ditemukan

     

    Liputan6.com, Pekalongan – Sepekan usai tragedi longsor melanda Desa kasimpar, Petungkriyono, Pekalongan, Jateng, menyisakan satu orang korban yang masih belum ditemukan.

    Komandan Kodim 0710/Pekalongan Letkol Infantri Rizky Aditya di Pekalongan, Senin (27/1/2025) mengatakan, sebanyak 25 korban longsor Pekalongan sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dan tersisa satu korban atas nama Teguh Imanto belum bisa ditemukan.

    “Lokasi di Desa Kasimpar, baik di rumah sekdes, pemancingan, dan kafe Allo Coffe sudah dinyatakan bersih dari korban tanah longsor. Akan tetapi, korban yang dilaporkan hilang masih menyisakan satu orang bernama Teguh Imanto,” katanya.

    Tim gabungan fokus melakukan penyisiran sungai di wilayah pegunungan Petungkriyono dari Desa Kasimpar hingga Kayupuring, Minggu (26/1/2025) kemarin, tetapi korban belum ditemukan.

    Berdasarkan data orang hilang yang dilaporkan ke posko bencana Petungkriyono, Senin (27/1/2025), masih menyisakan satu korban yang belum ditemukan yaitu Teguh Imanto.

    Tim gabungan sudah melakukan pencarian korban dengan melakukan penyisiran dari Jembatan Sipingit karena diduga korban Teguh terbawa arus sungai.

    Namun, kata dia, apakah proses pencarian akan dihentikan atau dilanjutkan lagi, pihaknya akan merapatkan hal itu dengan tim SAR dan Basarnas.

    “Memasuki hari ketujuh, standar operasi prosedur memang dihentikan. Akan tetapi, kami akan komunikasi dengan keluarga korban,” katanya.

     

     

  • 2 Cara Cek Kepemilikan Kendaraan Lewat Plat Nomor Secara Online

    2 Cara Cek Kepemilikan Kendaraan Lewat Plat Nomor Secara Online

    Jakarta

    Masyarakat kini sudah bisa mengecek kepemilikan kendaraan bermotor secara mudah dan cepat. Tak perlu repot-repot meminta STNK atau datang ke kantor Samsat, sebab proses tersebut bisa dilakukan secara online.

    Cara mengecek kepemilikan kendaraan adalah dengan melihat pelat nomor atau disebut juga Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB). Perlu diketahui, TNKB berfungsi sebagai alat identifikasi kendaraan.

    Selain mengecek kepemilikan kendaraan, kamu juga dapat mengetahui apakah kendaraan tersebut sudah membayar pajak hingga mengecek nominal pajak per tahun. Pengecekan ini juga bermanfaat ketika membeli kendaraan bekas, sehingga dapat mengetahui apakah kendaraan yang dibeli resmi atau tidak.

    Lantas, bagaimana cara mengecek kepemilikan kendaraan lewat pelat nomor? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

    Cara Cek Kepemilikan Kendaraan

    Pengecekan kepemilikan kendaraan bisa dilakukan secara online. Mengutip arsip detikOto, berikut caranya:

    1. Melalui Situs Samsat

    Cara yang pertama adalah lewat situs Samsat. Nantinya, kamu perlu mengisi pelat nomor kendaraan pada kolom yang tersedia. Setelah itu akan muncul informasi kendaraan yang dicari.

    Namun, layanan e-Samsat baru tersedia di sejumlah provinsi saja. Berikut daftar provinsi yang telah menyediakan layanan e-Samsat beserta masing-masing alamat situsnya:

    Jakarta: samsat-pkb2.jakarta.go.idJawa Barat: bapenda.jabarprov.go.id/infopkbJawa Tengah: cekpajak.com/jawa-tengahJawa Timur: bapenda.jatimprov.go.idDI Yogyakarta: samsat.jogjaprov.go.idAceh: esamsat.acehprov.go.idSumatera Barat: dpkd.sumbarprov.go.id/info-pkbKepulauan Riau: bapenda.kepriprov.go.idJambi: jambisamsat.net/infopkb.htmlBali: bapenda.baliprov.go.id/e-samsatNusa Tenggara Barat (NTB): esamsat.ntbprov.go.idKalimantan Tengah: info.samsatkalteng.idKalimantan Timur: simpator.kaltimprov.go.id/cari.php

    Kamu juga bisa mengecek kepemilikan kendaraan melalui laman resmi Samsat di e-samsat.id. Namun, detikers harus mengetahui seluruh informasi kendaraan mulai dari kode pelat nomor hingga 5 digit terakhir nomor rangka.

    Untuk lebih jelasnya, simak langkah-langkahnya di bawah ini:

    Buka situs e-samsat.id di browserPilih kode platIsi nomor plat, seri, dan no rangka (5 digit terakhir) pada kolom yang tersediaPilih provinsiKlik tombol “Cek Sekarang”Kemudian akan muncul informasi terkait besaran nominal pajak yang harus dibayar nantinya akan muncul di layar. Termasuk rincian kendaraan meliputi, merek, model, tahun, nomor mesin, warna, dan nomor angka juga akan muncul.

    2. Lewat Aplikasi SIGNAL

    Cara selanjutnya untuk mengecek kepemilikan kendaraan adalah melalui aplikasi SIGNAL (Samsat Digital Nasional). Aplikasi ini bisa diunduh lewat App Store dan Play Store.

    Jika sudah download aplikasi SIGNAL di smartphone, kamu bisa mengikuti langkah-langkah di bawah ini untuk mengecek kepemilikan kendaraan:

    Buka aplikasi SIGNALLakukan registrasi dengan memasukkan data-data yang dimintaJika registrasi berhasil, dilanjutkan dengan memilih menu “NKRB”Klik “Lanjut”Nantinya akan muncul informasi SKK pembayaran pajak pokok kendaraan bermotor (PKB) dan sumbangan wajib dana kecelakaan lalu lintas (SWDKLLJ) beserta jumlah pajak yang harus dibayar.

    Selain itu, beberapa daerah di Indonesia juga memiliki aplikasi tersendiri untuk mengecek kepemilikan kendaraan. Bahkan, aplikasi ini juga menyediakan fitur pembayaran pajak kendaraan secara online.

    Berikut daftar aplikasi untuk cek kepemilikan kendaraan dari sejumlah daerah:

    Jawa Barat: SAMBARAKepulauan Riau (Kepri): ESamsat KEPRISumatra Barat (Sumbar): e-Samsat SumbarLampung: Info Pajak Kendaraan Bermotor Bapenda LampungDKI Jakarta: Cek Ranmor DKI Jakarta & Pajak DKI JakartaJawa Tengah (Jateng): SAKPOLE e-SAMSAT JATENGJawa Timur (Jatim): E-Smart Samsat JatimYogyakarta: Pajak Kendaraan YogyakartaSulawesi Utara (Sulut): Info Pajak Kendaraan SulutSulawesi Selatan (Sulsel): eSamsat SulselKalimantan Utara: eSAMSAT Kalimantan UtaraKalimantan Timur: Samsat Kaltim Delivery

    Demikian dua cara cek kepemilikan kendaraan secara online sehingga lebih mudah dan cepat. Semoga membantu detikers!

    (ilf/fds)

  • Dokter Jerman Jadi Terkenal Gara-Gara Bongkar Praktik Dukun RI

    Dokter Jerman Jadi Terkenal Gara-Gara Bongkar Praktik Dukun RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pada masa lalu, saat pengetahuan kedokteran belum berkembang, masyarakat kerap pergi menemui dukun untuk berkonsultasi masalah kesehatan. Tidak seperti saat ini, praktik dukun dipandang sebagai praktik klenik karena tidak teruji secara sains, khususnya di kota-kota besar. 

    Dalam praktiknya, dukun bakal mengucapkan berbagai mantra dan memberi pasien obat-obatan herbal. Praktik seperti ini rupanya berhasil menarik perhatian dokter asal Jerman, Friedrich August Carl, yang pada 1823 ditugaskan Departemen Kesehatan Hindia Belanda untuk menjadi dokter di Semarang.

    Saat bertugas pertama kali, ternyata dia heran kalau orang, baik itu warga lokal atau orang Eropa sekalipun, lebih mempercayai dukun untuk mengatasi masalah kesehatan. Dan, menariknya mereka justru banyak yang sehat kembali usai datang ke dukun.

    Tentu saja, Carl bertanya-tanya: kenapa bisa berhasil, padahal pengobatannya tak sesuai ilmu kedokteran yang dia pelajari. Toh, di Hindia Belanda minim obat-obatan modern, tak seperti di Eropa.

    Pertanyaan seperti ini sebenarnya dipikirkan juga oleh banyak dokter Eropa lainnya. Bahkan, sudah sejak lama dokter Eropa merasa tersaingi oleh dukun. Menurut Hans Pols dalam Merawat Bangsa (2018) ketersaingan ini muncul karena persoalan akses pengobatan.

    Biasanya dokter hanya ada di perkotaan, jauh dari tempat tinggal mayoritas warga yang berada di perdesaan. Selain itu, biaya dokter pun lebih mahal. Belum lagi, warga juga masih diselimuti ketakutan ihwal rangkaian pengobatan modern yang masih sangat asing. Dengan pertimbangan tersebut, praktis mayoritas orang lebih memilih berobat ke dukun.

    Namun, Carl yang didasari oleh rasa penasaran teramat besar, berhasil mengamati praktik dukun secara seksama.

    Sebagaimana dipaparkan Hans Pols dalam “European Physicians and Botanists, Indigenous Herbal Medicine in the Dutch East Indies, and Colonial Networks of Mediation” (2008), Carl melihat dukun dalam praktiknya berupaya menebak penyakit berdasarkan gejala, lalu akan memberikan mantra dan obat herbal.

    Bagi Carl, rangkaian pengobatan tersebut bertumpu pada obat herbal. Jadi, mantra-mantra hanya penyerta dan yang menjadi kunci adalah penggunaan obat herbal yang diperoleh dari tanaman lokal.

    Akan tetapi, obat-obatan herbal tersebut hanya didasarkan pada kebiasaan dan pengalaman, bukan berdasarkan wawasan dan pengetahuan, sehingga perlu divalidasi oleh riset ilmiah.

    Atas dasar inilah, Carl juga meneliti obat herbal yang dipakai oleh dukun atau masyarakat umum dengan output riset ilmiah.

    Dokter Jerman tersebut lantas mencari informasi soal obat herbal. Dia banyak bertanya ke masyarakat biasa, pedagang, pasien-pasien, dan istrinya sendiri. Tak cuma itu, dia juga menjadikan diri sendiri dan pasien sebagai objek eksperimen hingga terbukti berhasil.

    Singkat cerita, perjalanan panjang membongkar praktik dukun dan penggunaan obat herbal tersebut membuahkan hasil positif. Dia membukukan semuanya ke dalam karya berjudul Pratische Waarnemingen Over Eenige Javaansche Geneesmiddelen (Pengamatan Praktis Beberapa Obat Jawa).

    Masih mengutip Hans Pols, karya tersebut mencatat seluruh obat-obatan herbal yang ada dan disandingkan dengan obat-obatan modern. Selain itu, dia juga mengkategorisasikan obat-obatan berdasarkan penyakit sesuai ilmu medis modern.

    Keberhasilan Carl lantas membuat banyak dokter di Hindia Belanda menjadikan obat herbal sebagai salah satu pengobatan. Mereka jadi lebih mudah mencarikan solusi pengobatan penyakit modern dengan memakai obat herbal.

    Beranjak dari sini, nama Friedrich August Carl naik daun di akhir abad ke-19. Dia pun tercatat sebagai dokter pertama yang membuat dan mempraktikkan pedoman pengobatan herbal ala Indonesia.

    (mkh/mkh)

  • Libur Panjang, 27.206 Penumpang Tinggalkan Jakarta Melalui Stasiun Gambir dan Pasar Senen – Halaman all

    Libur Panjang, 27.206 Penumpang Tinggalkan Jakarta Melalui Stasiun Gambir dan Pasar Senen – Halaman all

    PT KAI mencatat sebanyak 27.206 penumpang telah meninggalkan Jakarta pada momen libur panjang pekan ini.

    Tayang: Senin, 27 Januari 2025 11:50 WIB

    Dok Polres Jakarta Pusat

    Ilustrasi Stasiun Gambir – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 1 (Daop 1) Jakarta mencatat sebanyak 27.206 penumpang telah meninggalkan Jakarta melalui Stasiun Gambir dan Pasar Senen pada momen libur panjang, Senin (27/1/2025). 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 1 (Daop 1) Jakarta mencatat sebanyak 27.206 penumpang telah meninggalkan Jakarta melalui Stasiun Gambir dan Pasar Senen pada momen libur panjang, Senin (27/1/2025).

    Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko menyebutkan, 10.278 penumpang berangkat dari Stasiun Gambir, sedangkan dari Stasiun Pasar Senen tercatat 16.928 penumpang.

    “Tingkat okupansi telah mencapai 71,6 persen, dengan total tiket yang terjual sebanyak 27.206 tempat duduk,” ujar Ixfan dalam keterangannya, Senin (27/1/2025).

    Ixfan mengingatkan penumpang yang ingin merencanakan perjalanan dengan menggunakan kereta api pada masa libur panjang akhir pekan ini, segera untuk melihat ketersediaan tiket agar tidak kehabisan.

    “Untuk periode ini 24-29 Januari 2025, sisa tempat duduk yang tersedia sebanyak 49.430, untuk ketersediaan tempat duduk dinamis karena penjualan tiket kereta api masih berlangsung,” tambahnya.

    Perjalanan Kereta Memutar Jalur akibat Banjir di Grobogan

    Perjalanan kereta dari Surabaya dan Jember menuju Jakarta mengalami kendala akibat banjir di wilayah Grobogan, Jawa Tengah. 

    Sejumlah kereta terpaksa memutar jalur melalui Gambringan-Gundih-Brumbung dan Surabaya-Solo-Brumbung, yang menyebabkan keterlambatan baik di Stasiun Gambir maupun Pasar Senen.

    Berikut daftar keterlambatan kereta yang tercatat:

    KA 107 (Jayabaya), relasi Surabaya Pasarturi-Pasarsenen, tiba di Stasiun Pasar Senen pukul 03.23 WIB, lambat 111 menit.
    KA 129A (Gumarang), relasi Surabaya Pasarturi-Pasarsenen, tiba di Stasiun Pasar Senen pukul 05.25 WIB, lambat 185 menit.
    KA 63 (Sembrani), relasi Surabaya Pasarturi-Gambir, tiba di Stasiun Gambir pukul 07.21 WIB, lambat 136 menit.
    KA 3 (Argo Anggrek), relasi Surabaya Pasarturi-Gambir, tiba di Stasiun Gambir pukul 07.26 WIB, lambat 126 menit.
    KA 77F (Pandalungan), relasi Jember-Gambir, estimasi tiba di Stasiun Gambir pukul 09.00 WIB, lambat sekitar 252 menit.
    KA 131 (Dharmawangsa), relasi Surabaya Pasarturi-Pasarsenen, estimasi tiba di Stasiun Pasar Senen pukul 11.20 WIB, lambat sekitar 159 menit.
    KA 185B (Blambangan), relasi Ketapang-Pasarsenen, estimasi tiba di Stasiun Pasar Senen pukul 11.40 WIB, lambat sekitar 260 menit.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Banjir Rob Terjang Pesisir hingga 7 Februari 2025, Ini Daftar Wilayah Terdampak

    Banjir Rob Terjang Pesisir hingga 7 Februari 2025, Ini Daftar Wilayah Terdampak

    loading…

    BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi banjir pesisir atau banjir rob akibat fenomena bulan baru dan perigee pada periode 27 Januari hingga 7 Februari 2025. Foto/Dok.SindoNews

    JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi banjir pesisir atau banjir rob akibat fenomena bulan baru dan perigee pada periode tanggal 27 Januari hingga 7 Februari 2025.

    Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir berpotensi terjadi di sejumlah wilayah pesisir Indonesia, diantaranya Pesisir Sumatera Utara, Pesisir Kepulauan Riau, Pesisir Kepulauan Riau, Pesisir Sumatera Barat, Pesisir Jambi, Pesisir Kep. Bangka Belitung, Pesisir Lampung.

    Kemudian, Pesisir Banten, Pesisir Jakarta, Pesisir Jawa Tengah, Pesisir D.I. Yogyakarta, Pesisir Jawa Timur, Pesisir Nusa Tenggara Barat, Pesisir Kalimantan Timur, Pesisir Kalimantan Selatan, Pesisir Kalimantan Tengah, Pesisir Kalimantan Barat, dan Pesisir Maluku.

    “Adanya fenomena bulan baru pada tanggal 29 Januari 2025 dan Perigee (jarak terdekat bumi-bulan) pada tanggal 2 Februari 2025 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum,” tulis BMKG dalam keterangan resminya, Senin (27/1/2025).

    BMKG pun mengingatkan potensi banjir pesisir yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

    “Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Maksimum Air Laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG,” imbaunya.

    Lokasi dan Waktu Potensi Banjir Rob
    1. Pesisir Sumatera Utara

    – Pesisir Kec. Medan Belawan, Medan Marelan, Medan Labuhan 29-31 Januari 2025

  • Tak Semudah Itu Pakai Tanah Koruptor untuk Program 3 Juta Rumah, Kejagung: Kewenangan di Kemenkeu
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        27 Januari 2025

    Tak Semudah Itu Pakai Tanah Koruptor untuk Program 3 Juta Rumah, Kejagung: Kewenangan di Kemenkeu Nasional 27 Januari 2025

    Tak Semudah Itu Pakai Tanah Koruptor untuk Program 3 Juta Rumah, Kejagung: Kewenangan di Kemenkeu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemanfaatan tanah sitaan dari koruptor untuk program
    pembangunan 3 juta rumah
    bagi rakyat ternyata rumit.
    Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar mengatakan, penetapan status penggunaan barang rampasan negara ada di Kemenkeu.
    “Kewenangan penetapan status penggunaan barang rampasan negara ada di Kemenkeu,” kata Harli kepada Kompas.com, Minggu malam (26/1/2025).
    Harli mengatakan instansi Aparat Penegak Hukum (APH) sifatnya hanya mengajukan usul saja.
    “Instansi APH penyita hanya mengajukan usul,” lanjut Harli.
    Oleh karena itu, tanah koruptor tidak bisa serta merta langsung digunakan untuk progam 3 juta rumah.
    Sebelumnya, rumitnya pemanfaatan lahan tanah bekas korupsi untuk program pembangunan 3 juta rumah bagi rakyat disampaikan oleh Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah.
    “Sebenarnya itu agak rumit karena harus mengalami proses banding dan sebagainya,” ujarnya saat mengunjungi Rumah Khusus (Rusus) Kedungsari, Kota Magelang, Jawa Tengah, Minggu (26/1/2025).
    Tapi, Fahri menegaskan bahwa pemanfaatan tanah bekas korupsi untuk
    program 3 juta rumah
    tidak sepenuhnya gagal.
    “Cuma, harus diserahkan dulu ke Dirjen Kekayaan Negara, enggak bisa langsung dipakai karena negara kita negara hukum,” tukasnya.
    Beberapa waktu lalu, Jaksa Agung ST Burhanuddin menerima kunjungan kehormatan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI Maruarar Sirait, dalam rangka membahas pengadaan lahan untuk permukiman rakyat di Gedung Utama Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (22/10/2024).
    Burhanuddin menyampaikan bahwa Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman RI memiliki program untuk membangun sekitar 5 juta unit rumah bagi masyarakat.
    Burhanuddin bilang, program tersebut membutuhkan dukungan bersama agar dapat terlaksana dan tercapai sesuai target.
    “Kejaksaan menaungi beberapa tanah sitaan negara, oleh karenanya kami akan sinergikan dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman agar tanah-tanah tersebut dapat digunakan untuk kepentingan rakyat,” kata dia.
    “Tentunya hal itu memerlukan mekanisme dan waktu dalam pengerjaannya,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sejumlah KA Terlambat Tiba di Stasiun Senen dan Gambir Akibat Banjir Grobogan

    Sejumlah KA Terlambat Tiba di Stasiun Senen dan Gambir Akibat Banjir Grobogan

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyampaikan permohonan maaf atas gangguan perjalanan kereta api akibat banjir di jalur kereta api Km 32+5/7 antara Stasiun Karangjati dan Stasiun Gubug, Kabupaten Grobogan. Jalur lintas Semarang-Surabaya tersebut ditutup sementara sejak Jumat (24/1/2025) pukul 22.25 WIB demi keselamatan perjalanan.

    Penutupan jalur ini menyebabkan sejumlah kereta api mengalami keterlambatan kedatangan di Stasiun Gambir dan Pasar Senen karena harus memutar melalui jalur alternatif.

    Berikut daftar kereta api yang terdampak dan waktu keterlambatannya:
    1. KA 107 (Jayabaya): Surabaya Pasarturi-Pasar Senen, tiba pukul 03.23 WIB, terlambat 111 menit.
    2. KA 129A (Gumarang): Surabaya Pasarturi-Pasar Senen, tiba pukul 05.25 WIB, terlambat 185 menit.
    3. KA 63 (Sembrani): Surabaya Pasarturi-Gambir, tiba pukul 07.21 WIB, terlambat 136 menit
    4. KA 3 (Argo Anggrek): Surabaya Pasarturi-Gambir, tiba pukul 07.26 WIB, terlambat 126 menit.
    5. KA 77F (Pandalungan): Jember-Gambir, estimasi tiba pukul 09.00 WIB, terlambat sekitar 252 menit.
    6. KA 131 (Dharmawangsa): Surabaya Pasarturi-Pasar Senen, estimasi tiba pukul 11.20 WIB, terlambat sekitar 159 menit.
    7. KA 185B (Blambangan): Ketapang-asar Senen, estimasi tiba pukul 11.40 WIB, terlambat sekitar 260 menit.

    Sementara itu, keberangkatan kereta api dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen pada Senin (27/1/2025) tetap dilakukan tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

    Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menegaskan keselamatan adalah prioritas utama. Untuk itu, jalur terdampak banjir ditutup sementara guna memastikan penanganan dilakukan secara intensif meski terjadi keterlambatan perjalanan kereta api.

    “KAI telah mengerahkan tim tanggap darurat yang terdiri dari ratusan petugas prasarana, alat berat, dan material pendukung untuk memulihkan kondisi secepat mungkin,” ujar Ixfan.

    KAI juga memberikan layanan, seperti pengembalian tiket secara penuh, penjadwalan ulang perjalanan tanpa biaya tambahan, dan service recovery untuk penumpang yang terdampak keterlambatan kereta api.

    “Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Kami bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mempercepat penanganan di lokasi terdampak,” tutup Ixfan terkait keterlambatan kereta api karena banjir grobogan.

  • KA dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen berangkat tepat waktu 

    KA dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen berangkat tepat waktu 

    Jakarta (ANTARA) – Kereta api (KA) dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen pada Senin ini diberangkatkan tepat waktu sesuai jadwal usai adanya banjir di Grobogan, Jawa Tengah.

    “Untuk KA keberangkatan dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen pada Senin 27 Januari 2025 diberangkatkan tepat waktu sesuai jadwal keberangkatan yang telah ditetapkan,” kata Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.

    KAI Daop 1 Jakarta mencatat jumlah penumpang pada keberangkatan dari Stasiun Gambir hari ini sebanyak 10.278 orang dan 16.928 orang dari Stasiun Pasar Senen.

    Adapun hingga pukul 08.00 WIB, jumlah kereta api jarak jauh (KAJJ) yang dijalankan sebanyak 69 perjalanan, dengan kapasitas 38.012 tempat duduk.

    Dari ke-69 perjalanan tersebut, sebanyak 36 perjalanan KAJJ berasal dari Stasiun Gambir dengan total 16.386 tempat duduk, sementara 33 perjalanan dari Stasiun Pasar Senen dengan 21.626 tempat duduk tersedia.

    “Tingkat okupansi telah mencapai 71,6 persen, dengan total tiket yang terjual sebanyak 27.206 tempat duduk,” kata Ixfan.

    Dia lalu mengimbau penumpang yang ingin merencanakan perjalanan dengan menggunakan kereta api pada masa libur panjang akhir pekan ini untuk melihat ketersediaan tiket terlebih dulu.

    “Untuk periode ini 24-29 Januari 2025, sisa tempat duduk yang tersedia sebanyak 49.430 untuk ketersediaan tempat duduk dinamis karena penjualan tiket kereta api masih berlangsung,” katanya.

    Sejumlah kereta api mengalami keterlambatan kedatangan baik di stasiun Gambir maupun di stasiun Pasar Senen. Hal ini karena KA mengambil perjalanan memutar via Gambringan-Gundih-Brumbung dan Surabaya-Solo-Brumbung serta juga adanya kelambatan pada jadwal keberangkatan KA.

    Hal ini terjadi akibat gangguan perjalanan kereta api yang terjadi akibat luapan air di jalur kereta api pada Km 32+5/7 antara Stasiun Karangjati dan Stasiun Gubug di Kabupaten Grobogan lintas Semarang-Surabaya.

    Akibat adanya luapan air, jalur tersebut ditutup sementara mulai Jumat (24/1) pukul 22.25 WIB. Penutupan jalur untuk memastikan penanganan dapat dilakukan secara intensif.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tiga Bagian Tubuh Uswatun Khasanah Korban Mutilasi di Ngawi Ditemukan dalam Kondisi Rusak – Halaman all

    Tiga Bagian Tubuh Uswatun Khasanah Korban Mutilasi di Ngawi Ditemukan dalam Kondisi Rusak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO – Polres Ponorogo dan RSUD dr Harjono Ponorogo telah selesai melakukan identifikasi terhadap bungkusan yang diduga berisi kaki Uswatun Khasanah alias UK (29), Minggu (26/1/2025) malam.

    Tim melakukan identifikasi selama satu jam.

    UK merupakan korban mutilasi yang tubuhnya ditemukan dalam koper di Ngawi, Jawa Timur.

    Satreskrim Polres Ponorogo dan tim dari RSUD dr Harjono Ponorogo melakukan identifikasi mulai pukul 19.47 WIB sampai 20.45 WIB.

    “Kita tadi bersama Reskrim Ponorogo. Membuka bungkusan plastik diduga anggota tubuh yang ada kaitannya dengan mutilasi yang ada di Ngawi,” ungkap Humas RSUD dr Harjono Ponorogo, Sugiyanto, Senin (27/1/2025).

    Dia menjelaskan, setelah dibuka, memang betul bungkusan berisi organ tubuh manusia.

    “Diduga ada 3 bagian tubuh yang dibungkus itu,” kata Sugiyanto.

    Meski kondisinya sudah mulai rusak namun masih bisa dikenali bagian-bagiannya.

    Namun, untuk memastikan itu, Sugiyanto menyebut akan diidentifikasi lebih lanjut oleh Polda Jatim.

     Dia menambahkan, RSUD dr Harjono Ponorogo berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Ponorogo.

     “Kita sudah koordinasi dengan satreskrim untuk kelanjutan identifikasi nanti dilakukan oleh Polda Jatim,” tegasnya.

    Menurutnya, bukti organ disimpan di freezer Kamar Jenazah RSUD dr Harjono Ponorogo.

    Saat ini, dia menunggu petunjuk dari Satreskrim Polres Ponorogo dan Polda Jatim.

    Ketika ditanya, 3 bagian tubuh dalam bungkusan itu apa saja, Sugiyanto menyebutkan untuk klarifikasi selanjutnya oleh Polda Jatim.

    Ya organ ada 3 bagian, anggota tubuh. Kondisinya sudah mulai rusak. Walaupun begitu masih bisa dikenali bagian-bagiannya,” tambahnya.

    Kanit Pidum Satreskrim Polres Ponorogo, Ipda Bambang Santoso tidak mau berkomentar banyak.

    Dia mengaku tidak memiliki wewenang untuk memberi pernyataan.

    “Perkara ini ditangani oleh Subdit 3 Jatanras Polda Jatim,” terangnya.

    Dia menjelaskan, identifikasi kali ini hanya memastikan bahwa bungkusan yang ditemukan di Jalan Raya Ponorogo-Magetan, Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, berisi organ tubuh manusia.

    “Memastikan ini ada organ tubuh saja, akan dicek lagi oleh Polda Jatim,” tegas mantan Kanit 2 Satreskrim Polres Ponorogo ini kepada media.

    Ketika ditanya apakah merupakan potongan kaki dari korban mutilasi yang dibuang di Ngawi, Ipda Bambang belum mau blak-blakan.

    “Sementara itu organ tubuh. Kepastian nanti ya. Ditangani Jatanras Ditreskrim Polda Jatim,” pungkasnya.

    Sebelumnya, sebuah koper yang berisi tubuh perempuan ditemukan di sebuah selokan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis (23/1/2025).

    Pasca dilakukan serangkaian penyelidikan, korban diketahui bernama Uswatun Khasanah (29), warga Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. 

    Hal itu terungkap, setelah keluarga korban memastikan identitas dan ciri-ciri korban secara langsung di RSUD dr Soeroto Ngawi.

    Setelahnya polisi pun berhasil mengungkap pelaku mutilasi.

    Hingga akhirnya mengarah ke pelaku yang ditangkap pada Sabtu (25/1/2025) malam kemarin.  (Tribun Jatim/Pramita Kusumaningrum)

  • Seberapa Tinggikah Pangkat Mayor Teddy di TNI AD, Begini Penjelasannya

    Seberapa Tinggikah Pangkat Mayor Teddy di TNI AD, Begini Penjelasannya

    loading…

    Banyak yang penasaran seberapa tinggikah pangkat Mayor Teddy Indra Wijaya di TNI AD. Teddy saat ini menjabat Sekretaris Kabinet Merah Putih. Foto: Dok SINDOnews

    JAKARTA – Banyak yang penasaran seberapa tinggikah pangkat Mayor Teddy Indra Wijaya di TNI AD. Teddy saat ini menjabat Sekretaris Kabinet Merah Putih.

    Pangkat Mayor Teddy bukanlah pangkat tertinggi di jajaran TNI AD. Mayor dalam kepangkatan TNI AD masuk jajaran Perwira Menengah TNI.

    Perwira Menengah TNI ini kedudukannya berada di atas golongan Bintara dan Tamtama. Perwira Pertama menjadi pangkat terendah di golongan Perwira. Pangkat yang masuk kategori Pama yakni Letnan Dua, Letnan Satu, dan Kapten.

    Kemudian, di atasnya ada Pamen terdiri dari pangkat Mayor, Letnan Kolonel, dan Kolonel.

    Sedangkan untuk pangkat tertinggi di TNI AD adalah Perwira Tinggi (Pati) yang terdiri dari Brigjen, Mayjen, Letjen, dan Jenderal.

    Seberapa Tinggikah Pangkat Mayor TeddyJika dilihat dari penjelasan di atas, Mayor TNI termasuk golongan pangkat Perwira Menengah yang posisinya berada di bawah Kolonel dan Letnan Kolonel.

    Mayor TNI masuk Perwira Menengah dalam jajaran TNI AD meski belum masuk golongan Perwira Tinggi. Selain menjadi Seskab, Mayor Teddy juga pernah menjadi Asisten Ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ajudan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

    Saat ini, Mayor Teddy yang merupakan lulusan Akmil 2011 diberi wewenang tugas dan tanggung jawab sebagai Sekretaris Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Posisi Seskab sebelumnya dijabat Pramono Anung, politikus PDIP yang memenangkan Pilkada Jakarta 2024 dengan duet bersama Rano Karno (Doel).

    (jon)