provinsi: JAWA TENGAH

  • Terpilih Jadi Kornas Share INH Nasional, Rama Komitmen Lanjutkan Program Kemanusiaan

    Terpilih Jadi Kornas Share INH Nasional, Rama Komitmen Lanjutkan Program Kemanusiaan

    loading…

    Muhammad Ramadhan Alatthasy terpilih sebagai Kornas Sahabat Relawan Share INH. Foto/istimewa

    JAKARTA – Pemilihan Koordinator Nasional (Kornas) Sahabat Relawan International Networking For Humanitarian (Share INH) berlangsung ketat. Muhammad Ramadhan Alatthasy Korwil Share INH Jabodetabek dan Zelza Alifvia Samudera Putri Sekretaris Share INH Nasional, adalah dua calon kuat untuk jabatan Kornas Share INH Nasional dengan masing – masing meraih 10 suara.

    Dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Share INH Nasional Presiden Direktur INH Luqmanul Hakim memilih Muhammad Ramadhan Alatthasy menjadi Kornas Share INH Nasional.

    Muhammad Ramadhan Alatthasy pun resmi ‘membawa’ panji – panji atau pataka Share INH selama 3 tahun ke depan atau menjadi Kornas Share INH Nasional periode 2025-2027. Pria yang berdomisili di Desa Semplak, Kemang, Kabupaten Bogor ini mengaku akan menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya.

    Rama sapaan akrabnya menuturkan, akan melanjutkan program Share INH Nasional sebelumnya dan dapat mengkoordinir dengan lebih baik, 13 Korwil INH mulai dari Pulau Sumatera, Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Tenggara.

    “Dalam jangka waktu dekat Share INH akan menyalurkan makan siang bergizi dan penyuluhan tentang bayi atau anak stunting kepada ibu-ibu warga Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat,” kata Rama, Rabu (29/1/2025).

    Rama menyebut di Bulan Ramadan mendatang, pihaknya akan membagi–bagikan takjil secara gratis untuk berbuka puasa ummat muslim di seluruh wilayah. “Program bagi–bagi takjil gratis di Bulan Ramadhan atau awal Bulan Maret ini program nasional yang berlangsung di 13 Korwil Share INH,” tambahnya.

    Kegiatan bagi–bagi takjil gratis ini dilanjutkan dengan safari dakwah skala nasional selama Bulan Ramadhan. Tak hanya itu, Share INH Nasional pun melakukan upaya mitigasi bencana alam tanah longsor, banjir maupun kekeringan di sejumlah wilayah.

    “Salah satu kegiatan mitigasi bencana alam, Share INH bersama organisasi lain akan melakukan penanaman rumput vertiver disepanjang Sungai Cikaso, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat,” jelas Rama.

    Luqmanul Hakim mengapresiasi terlaksananya Munaslub Share INH Nasional secara demokratis dan tertib walaupun persaingan untuk menjadi Kornas sangatlah ketat.

    Luqmanul Hakim pun mengamanatkan, agar Kornas Share INH terpilih mengembangkan jalinan kerja sama nasional, baik berkolaborasi antarnon-Governmental Organization (NGO) maupun bersinergi dengan pemerintahan.

    “Selain mengkoordinir 13 Korwil Share INH, hubungan dengan NGO dan pemerintahan juga harus lebih baik lagi kedepannya,” ucapnya.

    (cip)

  • Gunung Merapi Luncurkan 17 Kali Guguran Lava ke Barat Daya

    Gunung Merapi Luncurkan 17 Kali Guguran Lava ke Barat Daya

    Sleman, Beritasatu .com – Aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah terus menunjukkan peningkatan dengan intensitas guguran lava yang tinggi. Pada hari ini, Merapi meluncurkan 17 kali gugura lava ke arah barat daya.

    Berdasarkan laporan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), sepanjang periode pengamatan pada 28 Januari 2025 pukul 00.00 hingga 24.00 WIB, tercatat sebanyak 17 kali guguran lava pijar meluncur ke arah barat daya.

    “Teramati 17 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng dan Kali Krasak) dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter, terdengar satu kali suara guguran terdengar dari Pos Babadan dengan itensitas suara kecil,” ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa dalam keterangan resminya pada Rabu (29/1/25).

    Selain guguran lava, aktivitas kegempaan Gunung Merapi juga cukup signifikan. Tercatat sebanyak 156 kali gempa guguran, dengan amplitudo antara dua hingga 24 mm dan durasi 40,8 hingga 204,63 detik. Selain itu, terjadi 18 kali gempa hibrid/fase banyak serta satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 16 mm dan durasi 61,34 detik.

    Secara visual, gunung api yang berada di perbatasan empat kabupaten, yakni Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten, ini tampak jelas dengan sesekali tertutup kabut. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan ketinggian mencapai 100 meter di atas puncak kawah.

    Sementara itu, cuaca di sekitar Merapi bervariasi antara cerah hingga berawan, dengan suhu udara berkisar 17,6-24,3°C dan curah hujan harian mencapai 64 mm. BPPTKG menyatakan bahwa status aktivitas Gunung Merapi masih berada di level III (siaga).

    “Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas guguran di sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong (maksimal 5 km), Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng maksimal 7 km,” lanjutnya.

    Di sektor tenggara, potensi bahaya mencakup Sungai Woro (maksimal 3 km) dan Sungai Gendol (maksimal 5 km). Selain itu, jika terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.

    BPPTKG juga mengingatkan bahwa suplai magma masih berlangsung, sehingga berpotensi memicu awan panas guguran. Oleh karena itu, masyarakat di sekitar Gunung Merapi diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam zona bahaya.

    Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi lahar dan awan panas guguran, terutama saat hujan, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik, serta memantau informasi resmi dari BPPTKG dan pihak berwenang terkait perkembangan aktivitas Merapi.

    Jika terjadi peningkatan aktivitas yang signifikan, status Gunung Merapi akan segera dievaluasi kembali. Masyarakat diminta tetap tenang dan mengikuti arahan dari otoritas terkait untuk menghindari risiko bencana.
     

  • Puncak Musim Hujan Jateng Diprediksi hingga Februari, Waspada Banjir-Longsor

    Puncak Musim Hujan Jateng Diprediksi hingga Februari, Waspada Banjir-Longsor

    Jakarta

    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menyampaikan peringatan dini terkait kondisi cuaca ekstrem di Jawa Tengah. Dwikorita mengatakan puncak musim hujan diprediksi akan berlangsung hingga Februari 2025.

    “Sebagian besar wilayah Jawa Tengah akan mengalami puncak musim hujan hingga Februari. Namun, puncak musim hujan ini tidak serempak, terjadi bertahap mulai November, Desember, Januari, hingga Februari. Hal ini membuat potensi bencana, seperti yang terjadi di Pekalongan, masih bisa terjadi. Oleh karena itu, langkah antisipasi terus kami tingkatkan,” ujar Dwikorita dalam keterangannya, Rabu (29/1/2025).

    Dwikorita mengatakan intensitas curah hujan di Jawa Tengah dipengaruhi oleh beberapa fenomena atmosfer global. Diantaranya, La Nina lemah, Monsun Asia, Madden-Julian Oscillation (MJO), serta gelombang ekuatorial Kelvin dan Rossby.

    Dwikorita menyampaikan kondisi ini diperkuat oleh fenomena astronomis. Salah satunya, fase bulan baru, yang menciptakan potensi peningkatan curah hujan, angin kencang, hingga gelombang tinggi di wilayah pesisir.

    Selain itu, dia menjelaskan kelembapan udara yang sangat basah serta aktivitas konvektif lokal ikut memicu pembentukan awan hujan yang menjulang tinggi. Dwikorita mengatakan berbagai faktor ini menjadi pemicu utama adanya bencana banjir, tanah longsor, banjir rob, dan angin kencang di Jawa Tengah.

    “Menurut data BMKG, seluruh wilayah Jawa Tengah telah memasuki musim hujan sejak Desember 2024, dengan puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2025,” ujar Dwikorita.

    “Selain ancaman hujan ekstrem, BMKG juga mengidentifikasi potensi banjir rob yang dapat melanda kawasan pesisir utara dan selatan Jawa Tengah,” kata dia.

    Lebih lanjut, Dwikorita mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap tanda-tanda awal bencana. Diantaranya, retakan tanah, rembesan air dari lereng, atau pohon yang tiba-tiba miring.

    Selain itu, dia juga mengingatkan masyarakat yang berada di pesisir untuk menghindari aktivitas di sekitar pantai saat terjadi pasang tinggi atau gelombang besar. Dwikorita meyakini kolaborasi dan koordinasi antara BMKG, pemerintah daerah, dan masyarakat dapat meminimalkan dampak bencana.

    “Kita semua harus bekerja sama untuk memastikan keselamatan masyarakat. Informasi yang kami sampaikan bukan hanya untuk meningkatkan kewaspadaan, tetapi juga untuk membantu masyarakat mengambil langkah konkret dalam mengantisipasi bencana,” tutur Dwikorita.

    (amw/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Wali Kota Solo Ditagih Rp 800 Ribu Beli Telur Gulung, Teguh Prakoso Ikhlas : Kita ini Hanya Melarisi

    Wali Kota Solo Ditagih Rp 800 Ribu Beli Telur Gulung, Teguh Prakoso Ikhlas : Kita ini Hanya Melarisi

    TRIBUNJATIM.COM – Wali Kota Solo mendadak viral lantaran seorang penjual telur gulung menagihnya dengan harga sangat tinggi.

    Penjual telur gulung itu lantas langsung viral dan dibicarakan banyak orang di sosial media.

    Akibat mengetahui dagangannya dibeli oleh kepala daerah, si penjual menagih nominal yang tinggi.

    Viral di media sosial seorang penjual telur gulung “ngepruk” alias menetapkan harga lebih tinggi saat barang dagangannya hendak dibeli Wali Kota Solo Teguh Prakosa.

    Kejadian itu berlangsung saat acara karnaval Grebeg Sudiro pada Minggu (26/1/2025).

    Teguh seharusnya membayar dengan harga sesuai jumlah telur gulung yang dipesan, tapi penjual telur gulung itu malah menarik harga lebih tinggi atau “ngepruk”.

    Menanggapi hal tersebut, sebetulnya Teguh Prakosa tidak mempersoalkan aksi penjual telur gulung itu.

    Teguh mengatakan, tujuannya memborong telur gulung dalam karnaval budaya Grebeg Sudiro untuk melarisi dagangan mereka supaya cepat habis.

    “Nggak apa-apa dikasih aja. Habis mau bagaimana. Mau diapain. Benar apa tidak kembalikan pada mereka saja. Kita inginnya hanya melarisi,” kata Teguh saat ditemui, Selasa (28/1/2025).

    Aksi penjual telur gulung tersebut disaksikan banyak orang yang hadir dalam karnaval Grebeg Sudiro, bahkan menjadi viral di media sosial.

    Salah satu tokoh Tionghoa Solo Sumartono Hadinoto yang hadir di lokasi menceritakan peristiwa tersebut.

    Katanya, awalnya Teguh menyaksikan kirab gunungan kue keranjang dalam karnaval budaya Grebeg Sudiro.

    Di depan kerumuman orang itu ada penjual telur gulung.

    “Di depan kerumuman massa itu ada yang jual telur gulung di gelas-gelas (cup). Nampannya itu kelihatan. Ada 28 gelas. Kemudian di atasnya ditumpangi (nampan) mungkin juga 28 gelas (telur gulung). Kalau 28 tambah 28 kan 56 dan ada dua yang dikasih saos. Misal 28 itu dua pakai saos tinggal 26 yang (nampan) bawah. Yang (nampan) atas misal separuh yang dikasih saos 14 kan tinggal 40an (cup gelas). Dia minta 10.000 per gelas. Jadi kan Rp 400.000,” kata Sumartono, Selasa (28/1/2025).

    Tetapi, kata Sumartono penjual telur gulung itu minta kepada Wali Kota Solo Rp 800.000. Aksi penjual telur gulung yang menarik Rp 800.000 membuat pengunjung karnaval Grabag Sudiro bersorak-sorai.

    Awalnya penjual telur gulung itu marah-marah karena merasa malu disoraki sehingga penjual telur gulung menerima uang Rp 400.000 yang diberikan Wali Kota Solo dan langsung pergi meninggalkan lokasi.

    “Penjual telur gulung itu terima Rp 400.000 terus pergi,” katanya.

    Sumartono menyampaikan Wali Kota Solo membeli telur gulung untuk dibagikan kepada para pengunjung karnaval budaya Grebeg Sudiro.

    “Iya, niatnya mau beli semua terus dibagikan pengunjung karena menunggu kue keranjang belum waktunya dibagi ada yang jualan kasihan Pak Teguh. Maunya diborong sama Pak Teguh,” ujar Sumartono.

    Penjual telur gulung mengepruk harga mahal setelah dibeli wali kota Solo (Instagram)

    Kejadian sebaliknya dialami seorang penjual soto.

    Ada kepala daerah lain yang justru memberikan uang berlebih kepada penjual soto saat makan di tempatnya berjualan.

    Baru-baru ini, Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi menyambangi Kota Bogor.

    Dari vlog di kanal Youtube-nya, awalnya Dedi Mulyadi tiba di Gedung Karesidenan wilayah Bogor calon Kantor Gubernur wilayah Bogor, Sukabumi, Cianjur, dan Depok.

    Saat itu, Dedi Mulyadi tak sengaja menemui seorang bapak penjual soto mie Bogor yang tengah berjualan di dekat Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah di Jalan lr H Juanda.

    Ketika melihat sekitar, pandangan Dedi Mulyadi terhenti saat mengetahui ada penjual soto mie Bogor dari kejauhan.

    Langsung menghampirinya, Dedi Mulyadi pun mengajak sang tukang soto mie Bogor berbincang singkat namun hangat.

    Pria yang karib disapa Kang Dedi ini mengaku kelaparan setibanya di Bogor pada pagi hari.

    “Hayuk buru, lapar, ini namanya soto mie,” ujar Kang Dedi.

    “Soto mie Bogor,” kata tukang soto mie Bogor bernama Mursid tersebut.

    Didatangi sang Gubernur Jabar terpilih, Mursid tersenyum.

    Pria tua itu pun sigap mengelap mangkok seraya menyajikan soto mie Bogor lengkap dengan isiannya.

    Kang Dedi lantas mengajak Mursid berbincang santai.

    Kang Dedi rupanya penasaran dengan penghasilan tukang soto Mie Bogor tersebut.

    “Dapat (hasil jualan) Rp500 ribu?” tanya Kang Dedi.

    “Dapat mungkin, Pak,” jawab Mursid.

    Bantu redakan rasa lapar Gubernur Jawa Barat terpilih, tukang soto mie Bogor ini curi perhatian Dedi Mulyadi sampai diberi uang berlembar-lembar oleh Kang Dedi (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

    Segera mengecek isi kotak uang hasil dagangan Mursid, Kang Dedi mengetes kejujuran sang tukang soto mie.

    Ternyata pengakuan Mursid benar bahwa ia belum mendapatkan penghasilan yang cukup setelah lama berjualan.

    Mursid baru mengantongi uang Rp70 ribu.

    “Usaha sama siapa ini? Sama nini-nini (istri)?” tanya Kang Dedi, melansir TribunnewsBogor.com.

    “Iya,” jawab Mursid.

    Penasaran, Kang Dedi lalu bertanya soal asal-usul sang penjual soto mie Bogor.

    Ternyata, tiap hari Mursid harus menempuh perjalanan delapan kilometer lebih untuk berjualan.

    “Rumah di mana?” tanya Kang Dedi.

    “Lebak Sari, Pak,” jawab Mursid.

    “Asli mana?” tanya Kang Dedi lagi.

    “Asli Gunung Bundar,” jawab Mursid.

    Tak cuma soal tempat tinggal, Dedi Mulyadi juga penasaran dengan keluarga Mursid.

    Diakui Mursid, ia sudah dua kali menikah setelah ditinggal mati istri pertama.

    Sang tukang soto cuek usai diberi uang berlembar-lembar oleh Kang Dedi (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

    Usai berbincang, Dedi Mulyadi pun menyantap soto mie Bogor racikan Mursid dengan antusias.

    Terlebih sebelumnya Kang Dedi diberikan banyak daging oleh Mursid.

    Selesai makan, Dedi Mulyadi pun berpamitan kepada Mursid.

    Namun sebelum pergi, Kang Dedi memberikan berlembar-lembar uang pecahan Rp100 ribu kepada Mursid.

    Diberikan uang banyak oleh Dedi Mulyadi, Mursid tetap kalem namun sigap menyimpannya di kotak uang penghasilan.

    Rupanya tak cuma satu kali, Kang Dedi kembali memberikan uang berlembar-lembar kepada Mursid.

    Diberi banyak uang jutaan rupiah oleh Kang Dedi, Mursid tetap fokus dan langsung berucap syukur.

    Mursid lantas bersemangat melayani pembeli yang telah dibayarkan oleh Kang Dedi.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Copet Beraksi Saat Pengajian Gus Iqdam di Pacitan, Puluhan Handphone dan Dompet Jemaah Lenyap

    Copet Beraksi Saat Pengajian Gus Iqdam di Pacitan, Puluhan Handphone dan Dompet Jemaah Lenyap

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumaningrum 

    TRIBUNJATIM.COM, PACITAN – Puluhan jemaah melaporkan kehilangan handphone hingga dompet saat pengajian bersama Muhammad Iqdam Kholid atau biasa disapa Gus Iqdam, di Alun-alun Pacitan, Jawa Timur, Selasa (28/1/2025) malam.

    Ada 22 jemaah yang melaporkan kehilangan ponsel mereka akibat ulah pencopet yang memanfaatkan kepadatan kerumunan di pengajian Gus Iqdam.

    “Saya kehilangan handphone Android,” ungkap salah satu korban copet dalam pengajian Gus Iqdam di Alun-alun Ponorogo, Edwin Aji Pratama, Rabu (29/1/2025).

    Dia mengaku kehilangan handphone.

    Saat itu, handphone miliknya ditaruh di kantong samping celananya. 

    “Saya pas ambil gambar. Posisinya memang berdesak-desakan. Saya kerasa ada yang nyenggol. Tetapi saya kira jemaah,” kata salah satu wartawan TV lokal ini.

    Kasie Humas Polres Pacitan, Aiptu Thomas Alim Suheny mengatakan, pihak kepolisian menerima laporan kehilangan dompet dan handphone.

    “Semuanya digabung handphone dan dompet berjumlah 22,” kata Aiptu Thomas.

    “Rata-rata kehilangan handphone,” lanjutnya.

    Dia mengatakan, laporan telah diterima dan polisi melakukan serangkaian penyelidikan.

    Juga melakukan upaya tracking untuk menemukan handphone.

    “Kita sudah melakukan berbagai upaya. Sebelum kegiatan berlangsung dengan imbauan,” pungkas Aiptu Thomas.

    Sementara itu, viral Gus Iqdam disebut dapat mobil Hummer listrik seharga Rp 5 miliar.

    Gus Iqdam tersenyum lebar menyambut mobil listrik Hummer yang dikirim ke rumahnya di Blitar, Jawa Timur.

    Video pendakwah berusia 30 tahun menyambut Hummer listrik yang diturunkan dari truk towing pun viral di media sosial.

    Tak pelak Gus Iqdam kembali mendapat sorotan netizen.

    Narasi yang menyertai video tersebut menyatakan, ada jemaah menghadiahkan mobil listrik Hummer seharga Rp 5 miliar tersebut kepada Gus Iqdam.

    Melansir Tribunnews.com, rekaman video ini antara lain diunggah di akun Instagram @meishintarosmawati pada Rabu (15/1/2025).

    Sebelumnya, dalam sebuah kajian, Gus Iqdam mengaku akan mendapat kiriman mobil listrik Hummer.

    “Gus Iqdam naik Lambo, aku sampai mlebu TRANS7 (aku sampai masuk TRANS7),” ucapnya dalam kajian yang diunggah di kanal YouTube Gus Iqdam Official, Selasa (14/1/2025) lalu.

    “Sesuk ngunu meneh, diteri Hummer aku. (Besok gitu lagi, dikirimi Hummer aku),” imbuh Gus Iqdam. 

    “Hummer listrik. Mengko ben do budrek, aku dewe budrek. (Hummer listrik. Nanti semua pusing, aku aja pusing),” ujar Gus Iqdam lagi.

    Namun belum bisa dipastikan apakah Hummer yang dimaksud adalah hadiah untuk Gus Iqdam.

    Atau mobil listrik tersebut sekadar dipinjamankan kepada Gus Iqdam.

    Pasalnya, sebelum ini Gus Iqdam juga tampak menaiki mobil sport mewah Lamborgini.

    Gus Iqdam sempat viral di media sosial karena mengendarai mobil sport Lamborghini.

    Ia menarik perhatian publik saat mengendarai mobil sport mewah tersebut.

    Nyatanya mobil tersebut adalah pinjaman dari Bupati Jepara terpilih, Witiarso Utomo.

    Mobil tersebut ternyata milik Bupati Jepara terpilih, Witiarso Utomo, yang dipinjamkan kepada Gus Iqdam.

    Diketahui, kedatangan Gus Iqdam ke Jepara guna memenuhi undangan.

    Yakni pengajian dalam rangka tasyakuran kemenangan Wiwit di Pilkada 2024 kemarin.

    Gus Iqdam saat pengajian menyinggung perihal aksi ‘pamer’ Bupati Jepara terpilih tersebut.

    Awalnya dirinya membahas perihal fadhilah berzikir yang bisa menghindarkan seseorang dari kefakiran.

    “Udite e unlimited koyok Mas Wiwit. Mobil-mobil dijentrek-jentrek. Karep e nyapo Mas Wiwit. Mari milik, budreg aku yowan.”

    “(Uangnya tidak terhingga, seperi Mas Wiwit. Mobil-mobilnya dijejer. Tujuannya apa Mas Wiwit. Saya jadi pusing).”

    “Aku teko malah mobile dijentrek-jentrek. Aku nyawang ora mikir ngaji, budreg mikir dunyo malihan. Wes kesalahan Mas Wiwit. Arep tuku yo ra kuat.”

    “(Saya datang malah mobilnya dijejer-jejer. Aku melihat jadi tidak kepikiran untuk ngaji, malah kepikiran dunia. Aku mau beli juga tidak kuat),” canda Gus Iqdam, dikutip dari tayangan di akun YouTube INDY STREAMING, Senin (6/1/2024).

    Lantas berapa harga mobil listrik Hummer yang dikirim ke rumah Gus Iqdam?

    Sekilas, mobil tersebut merupakan tipe Hummer EV SUV.

    Dikutip dari Kompas.com, Glamour Auto Boutique mengumumkan harga resmi GMC Hummer EV SUV.

    Mobil bongsor tersebut dijual dengan harga Rp 4,999 miliar on the road.

    Soal spesifikasi, Hummer EV yang dijual merupakan tipe dengan tiga motor listrik dan penggerak 4 roda.

    Selain itu juga ada sistem suspensi udara yang adaptive, serta fitur khas Hummer EV yakni 4-wheel steering dengan crabwalk.

    Soal fitur, penumpang bisa menikmati GMC Infotainment System dengan Google di dalamnya.

    Layar hiburannya berukuran 13,4 inci, sudah layar sentuh, dilengkapi dengan Android Auto dan Apple CarPlay yang sudah tanpa kabel.

    Soal audio, Hummer EV dilengkapi dengan Bose Premium Surround Sound dengan 14 speaker. Ada juga wireless charging pad buat mengecas telepon pintar tanpa kabel.

    Pada bagian interior, ada tri-zone climate control, bangku sudah elektrik dengan pemanas dan pendingin.

    Jadi sudah sangat lengkap buat mobil yang harganya Rp 5 miliar.

    Tentang Hummer EV SUV ini untuk Gus Iqdam, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait.

    Sebelumnya, kejadian panggung utama pengajian Gus Iqdam di Dusun Karangrejo, Desa Jati, Blora, roboh hingga menimpa para jemaah, jadi sorotan.

    Penyebab utama panggung untuk Muhammad Iqdam Kholid atau yang akrab disapa Gus Iqdam tersebut mengalami rubuh diduga karena guyuran hujan.

    Sebelum pengajian dimulai, memang sempat terjadi hujan dengan intensitas deras.

    Pengajian yang dilaksanakan pada Minggu (15/12/2024), itupun sempat tertunda beberapa saat.

    Video detik-detik saat panggung tersebut roboh itupun viral di media sosial.

    Seperti dilansir melalui unggahan akun X @bacottetangga__, Senin (16/12/2024).

    Peristiwa ambrolnya panggung terjadi sekitar pukul 20.10 WIB, beberapa saat sebelum Gus Iqdam naik ke atas panggung.

    Dalam video yang beredar, tampak beberapa orang jemaah dan para pesronel hadroh yang telah terlebih dahulu duduk di atas panggung melantunkan selawat.

    Namun tiba-tiba saja, bagian atap ambrol diikuti tiang-tiang penyangga yang juga ikut ambruk menimpa bagian tengah panggung.

    Para jemaah dan personel hadroh yang sudah berada di atas panggung pun sontak panik dan berusaha menyelamatkan diri.

    Terdengar suara para jemaah lain yang ikut berteriak saat panggung yang semula berdiri megah itu seketika runtuh.

    “Detik-detik Panggung Pengajian Gus Iqdam di Dusun Karangrejo, Desa Jati, Blora Roboh ketika akan memulai ceramah pada Minggu (15/12/2024) malam kemarin,” jelas unggahan tersebut.

    Beruntung tak ada korban jiwa dalam insiden pengajian yang diperkirakan dihadiri oleh ribuan orang tersebut.

    Pengajian Gus Iqdam ini sempat disebutkan akan dilanjut dengan menggunakan panggung yang berada di sebelahnya, namun justru berakhir dibatalkan demi keselamatan bersama.

  • Ribuan Buruh Demo di DPR 6 Februari, Apa Tuntutannya?

    Ribuan Buruh Demo di DPR 6 Februari, Apa Tuntutannya?

    Jakarta, FORTUNE – Ribuan buruh dari Jabodetabek yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Partai Buruh bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada 6 Februari 2025 mendatang.

    Hal ini dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-26 FSPMI, dengan diperkirakan sekitar 5 ribu buruh akan hadir di aksi tersebut.

    Digelar di sejumlah kota

    Selain di Jakarta, aksi serupa itu juga bakal dilaksanakan serentak di berbagai daerah seperti Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, Gorontalo, dan Batam. Presiden FSPMI, Riden Hatam Aziz menegaskan bahwa aksi ini merupakan tradisi tahunan yang selalu dilakukan setiap HUT FSPMI untuk menegaskan kembali komitmen perjuangan buruh terhadap keadilan sosial dan kesejahteraan pekerja.

    “Aksi ini adalah momentum untuk menyampaikan aspirasi terkait isu-isu perburuhan, sekaligus sebagai bentuk apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto atas kebijakan pro-rakyat yang telah beliau jalankan,” ujar Riden Hatam Aziz dalam keterangan tertulis yang diterima Fortune Indonesia pada Selasa (28/1).

    Dalam aksi kali ini, 10 tuntutan utama menjadi fokus FSPMI dan Partai Buruh.

    “Kami membawa sepuluh tuntutan utama untuk disuarakan kepada DPR RI. Tuntutan ini mencerminkan harapan jutaan buruh di Indonesia agar ada perubahan nyata terhadap kebijakan yang berdampak pada kesejahteraan rakyat,” kata Ketua Majelis Nasional FSPMI dan Presiden Partai Buruh, Said Iqbal. 

    Lanjut dia, aksi ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat perjuangan buruh dalam menghadapi berbagai persoalan ketenagakerjaan. FSPMI dan Partai Buruh menegaskan komitmennya untuk terus berada di garis depan perjuangan demi kesejahteraan kaum pekerja. 

    “Kami berharap, melalui aksi ini, suara dan aspirasi kaum buruh dapat didengar oleh para pembuat kebijakan, sehingga perubahan yang berpihak pada buruh dan rakyat dapat segera terwujud,” pungkas Said.

    10 tuntutan FSPMI dan Partai Buruh

    2. Tolak kenaikan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan-tolak asuransi swasta tambahan.

    3. Segera sahkan Undang-Undang (UU) Ketenagakerjaan yang baru sesuai perintah Mahkamah Konstitusi (MK) dan yang melindungi hak buruh. 

    4. Tegakkan aturan kesehatan dan keselamatan kerja (K3). 

    5. Sahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pekerja Rumah Tangga (PRT) menjadi UU.

    6. Tolak usia pensiun 59 tahun. 

    7. Reforma agraria dan kedaulatan pangan-stop impor.

    8. Pecat jajaran menteri yang membiarkan terjadinya pagar laut.

    9. Bentuk Panitia Khusus (Pansus) DPR RI tentang pagar laut.

    10. Dukung terus Presiden Prabowo Subianto dalam kebijakan pro-rakyat.

  • Dimutilasi Ketua Silat, Sempat Disimpan di Rumah Nenek

    Dimutilasi Ketua Silat, Sempat Disimpan di Rumah Nenek

    GELORA.CO –  Kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap perempuan bernama Uswatun Khasanah (29) menggegerkan jagat dunia maya.

    Apalagi jasad Uswatun Khasanah tanpa kepala ditemukan dalam koper merah pada Kamis 23 Januari 2025 lalu di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.

    Saat ditemukan memang bagian tubuh korban terpisah-pisah tidak ditemukan dalam satu koper saja.

    Pelaku yang merupakan suami siri korban meletakkan jasad kekasihnya itu di dalam koper merah yang sudah terbungkus seperti paket.

    Berikut adalah beberapa informasi terbaru mengenai kasus mutilasi yang mengerikan terhadap seorang wanita di Ngawi, Jawa Timur.

    1. Pelaku Ketua Pesilat

    Ketua Silat bernama Rohmad Tri Hartanto alias Antok (32) telah secara resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap Uswatun Khasanah.

    Antok berasal dari Dusun Banaran, Desa Gombang, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

    Ia dikenal sebagai tokoh di salah satu perguruan pencak silat di Tulungagung dan juga aktif sebagai anggota LSM yang sering berhubungan dengan kepolisian.

    2. Penyimpanan Jasad di Rumah Nenek

    Antok pernah menitipkan koper besar merah berisi potongan tubuh Uswatun Khasanah di rumah neneknya di Desa Banaran, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

    Hal ini diungkapkan oleh Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman, saat menjelaskan bahwa seorang pria terekam dalam video CCTV sedang duduk santai ketika Antok membawa keluar koper merah tersebut.

    Pria tersebut ternyata adalah kerabat Antok yang diminta oleh pelaku untuk membantu membawa jasad korban ke rumah kosong milik neneknya.

    Kemudian jasad korban dibawa untuk menginap di rumah nenek Antok sebelum akhirnya dibuang ke tiga kabupaten di Jawa Timur.

    3. Motif Pembunuhan

    Motif pembunuhan Rohmad Tri Hartanto alias Antok terhadap UK dilandasi oleh rasa cemburu dan sakit hati atas ucapannya yang menyakitkan.

    Antok mengungkap bahwa korban pernah berdoa agar anak Antok kelak menjadi seorang pelacur ketika dewasa.

    Hal ini tentu membuat Antok merasa sangat tersinggung dan terluka.

    Diungkap bahwa korban pernah menyatakan kepada Antok tentang doanya yang tidak pantas tersebut, yang kemudian membuat Antok merasa sakit hati.

    Bahkan korban juga meminta Antok untuk membunuh anaknya karena tidak bisa menerima kenyataan bahwa Antok memiliki anak lain dari istri sahnya.

    Motif cemburu juga mendorong Antok untuk mengakhiri nyawa UK dengan cara yang sadis.

    Pelaku merasa cemburu setelah melihat UK membawa seorang laki-laki ke dalam kos-kosannya.

    Tindakan tersebut membuat Antok semakin menyiksa dan menghabisi nyawa UK dengan kejam.

    Akibat perbuatannya tersebut, Antok akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan dan dijerat dengan Pasal 340 KUHP subsider 338 KUHP lebih subsider 351 ayat 3 KUHP, serta Pasal 365 ayat 3 KUHP.

  • Oknum Polisi, Praktik Pemerasan, dan Eksistensi Kortas Tipikor
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Januari 2025

    Oknum Polisi, Praktik Pemerasan, dan Eksistensi Kortas Tipikor Megapolitan 29 Januari 2025

    Oknum Polisi, Praktik Pemerasan, dan Eksistensi Kortas Tipikor
    Seorang sivitas akademik Fakultas Hukum Universitas Indonesia yang menerima penghargaan dari Pimpinan KPK pada tahun 2021 sebagai Penyuluh Antikorupsi Inspiratif.
    RADEN
    Adipati Joyodiningrat (Bupati Karanganyar 1832-1864), seorang pendukung Pangeran Diponegoro menulis naskah pertama tentang isu korupsi di Jawa.
    Begini potongan bunyinya: ”
    Agar perkara selesai, segalanya tergantung kehendak Raden Adipati Danurejo IV: barangsiapa yang menyerahkan sogok dan upeti paling banyak berupa uang atau barang atau khususnya perempuan cantik, dialah yang akan dibuat menang
    .”
    Ringkasan tulisan ini juga pernah dikutip oleh Wisnu Nugroho, pada artikel yang berjudul, “
    Diponegoro Tampar Patih Yogya dan Korupsi Pejabat Kita
    ,” (
    Kompas.com
    , 19 September 2016).
    Dari artikel tersebut, satu pesan yang paling mencolok adalah bahwa cara korupsi yang terjadi pada 200 tahun lalu, juga masih terjadi pada zaman sekarang.
    Dari kutipan tulisan Raden Adipati Joyodiningrat, sebenarnya ingin merenungkan peristiwa pemerasan yang baru-baru ini terjadi oleh oknum di lingkungan Kepolisian.
    Dari rilis berita resmi, Polda Metro Jaya membeberkan ada empat anggota yang diduga terlibat kasus tindak pidana pemerasan terhadap anak bos klinik kesehatan Prodia sebesar Rp 20 miliar.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan bahwa keempat anggotanya itu, yakni AKBP Bintoro dan AKBP Gogo Galesung selaku mantan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) di Polres Jakarta Selatan.
    Dua oknum anggota lainnya adalah Kanit Resmob AKP Ahmad Zakaria dan Kasubnit Resmob Satreskrim Polres Metro Jaksel berinisial ND.
    Mereka sedang dalam tahap pemeriksaan di Propam Polda Metro Jaya. Perlu memperhatikan ‘Presumption of Innocence,’ bahwa setiap orang yang disangka melakukan tindak pidana dianggap tidak bersalah sampai ada putusan pengadilan yang menyatakan sebaliknya.
    Artinya, yang diperlukan adalah transparansi dan profesionalisme Aparat Penegak Hukum (APH) untuk menggali kebenaran kasus ini.
    Namun, berkaca dari peristiwa yang baru terjadi, yaitu pemerasan oleh oknum polisi saat Konser Djakarta Warehouse Project (DWP) pada Desember 2024, tentu secara psikologis membuat publik buru-buru mengekspresikan bahwa kasus pemerasan seperti ini hal lazim dilakukan oleh oknum aparat.
    Adapun modus pemerasan yang dilakukan adalah ancaman terhadap penonton, dengan tuduhan penyalahgunaan narkoba.
    Dari kasus pemerasan terhadap anak bos Klinik Kesehatan Prodia, sebenarnya bisa dikuliti dari filosofis pengertian korupsi menurut Bank Dunia (World Bank).
    Sederhananya, korupsi adalah penyalahgunaan kekuasaan publik untuk keuntungan pribadi. Jika dibedah, maka terdapat dua unsur yaitu, frasa ‘penyalahgunaan kekuasaan publik’ dan ‘untuk keuntungan pribadi.’
    Artinya, ada pihak yang surplus (berlebih) kekuasaan, ada pihak yang defisit (kurang) kekuasaan sehingga harus dirugikan demi memberikan keuntungan pribadi pada pemegang kekuasaan.
    Dari relasi kuasa ini, tidak mungkin ada isu yang tiba-tiba datang dengan sendirinya, menentukan pihak-pihak secara subjektif, jika bukan karena adanya konflik kepentingan.
    Jadi, secara filosofis, seharusnya sudah mempermudah APH untuk menindaklanjuti kasus ini secara hukum, apakah keempat anggota tersebut bersalah dan harus ditindak tegas, atau harus dipulihkan kembali reputasinya.
    Kalau berkaca dari pasal 12 huruf (e) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 2001, yaitu “Pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar atau menerima pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri,” seringkali APH kesulitan menemukan unsur ‘pegawai negeri atau penyelenggara negara.’
    Hal tersebut terjadi karena tidak sedikit di jajaran penyelenggara negara hingga oknum APH menyamarkan tangannya dengan menggunakan pihak ketiga yang sering disebut ‘makelar kasus.’
    Apalagi jika pelaku pemerasan adalah oknum aparat bisa saja sulit ditindaklanjuti karena ada konflik horizontal antarpemangku kekuasaan.
    Pada artikel penulis sebelumnya, juga pernah dijelaskan bahwa banyaknya oknum polisi tidak lepas dari adanya ‘power yang lebih’, yang akhirnya memicu disalahgunakan untuk kepentingan pribadi.
    Jangankan pada kasus kakap, pada kehidupan sehari-hari, seringkali masyarakat dijadikan objek pemerasan karena merasa memiliki ‘power yang berlebih.’
    Sebagai pertanyaan kontemplatif (perenungan), “Salah apa bangsa ini sehingga pemerasan dilakukan oleh orang yang mengemban amanah dan telah disumpah di bawah kitab suci?
    Apakah warisan korupsi yang disebut Joyodiningrat tidak akan pernah hilang? Apakah ‘Polisi Hoegeng’ tidak akan pernah lahir lagi di bumi nusantara ini?”
    Beberapa hari sebelum berakhirnya masa jabatan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden, telah ditandatangani Peraturan Presiden (Perpres) baru mengenai susunan organisasi Polri, yang secara resmi membentuk Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kortas Tipikor), tertuang pada Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Polri.
    Kortas Tipikor Polri diharapkan memberantas praktik korupsi di Tanah Air.
    Memang bisa dipandang baik, bisa juga dipandang buruk. Tentu, publik berharap seharusnya menjadi ajang secara positif bagi Polri, KPK, dan Kejaksaan Agung untuk berlomba memberantas tuntas para koruptor, bukan justru semakin ‘stuck’, saling lempar-melempar kewenangan, lempar tanggung jawab, atau memperlambat aktivitas pemberantasan korupsi.
    Harapan lainnya, Kortas Tipikor juga bisa semakin runcing untuk memburu oknum-oknum di Kepolisian yang masih membiasakan praktik pemerasan.
    Artinya, Kortas Tipikor tidak hanya tajam ke luar, tetapi juga semakin tajam ke dalam untuk mencapai Polri yang semakin presisi.
    Jika ujungnya Kortas Tipikor malah semakin memperlemah dan mempersulit ‘bersih-bersih dari dalam’, rasanya sayang jika dukungan kelembagaan, tupoksi, dan anggaran yang diberikan negara, namun secara praktik di lapangan justru semakin lari dan menyimpang dari tujuan awal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Nasib Warga Belanja Pakai Uang Rp500 Warna Kuning Ditolak 2 Kali, Sudah Tak Berlaku? BI Jelaskan

    Nasib Warga Belanja Pakai Uang Rp500 Warna Kuning Ditolak 2 Kali, Sudah Tak Berlaku? BI Jelaskan

    TRIBUNJATIM.COM – Curhatan warga belanja pakai uang logam Rp500 warna kuning ditolak dua kali viral di media sosial.

    Iapun mempertanyakan apakah uang tersebut sudah tidak berlaku atau tidak.

    Curhatan warga tersebut ramai usai diposting salah satu akun di media sosial Instagram.

    “Uang ini udh ga laku lagikah? Udh 2 kali ditolak setiap pake uang ini huhuu. sender jateng btw,” tulis unggahan dari akun Instagram @folk***, Sabtu (25/1/2025).

    Beberapa warganet menyebutkan uang logam tersebut masih berlaku, tetapi tak sedikit juga yang mengatakan sebaliknya.

    Berdasarkan penelurusan Kompas.com, uang logam warna kuning yang dimaksud dalam unggahan tersebut adalah uang logam Rp 500 tahun emisi (TE) 1997.

    Lantas, apakah uang logam Rp 500 warna kuning TE 1997 sudah tidak berlaku?

    Dikutip dari Kompas.com, merujuk laman resmi Bank Indonesia (BI), uang logam Rp 500 TE 1997 sudah dicabut secara resmi oleh BI sejak 1 Desember 2023. 

    Artinya, uang ini sudah tidak bisa digunakan sebagai alat pembayaran di Indonesia.

    Selain uang logam Rp 500 TE 1997, BI juga telah menarik uang pecahan Rp 500 TE 1991.

    Masyarakat yang masih memiliki uang logam tersebut, masih bisa menukarkan ke Bank Indonesia atau kantor bank umum mulai hingga 1 Desember 2033.

    Nantinya, masyarakat akan mendapatkan penggantian sesuai dengan nominal yang ditukarkan.

    Uang logam Rp 500 warna kuning sudah tidak berlaku sejak 1 Desember 2023. (Instagram via Kompas.com)

    “Masyarakat dapat menukarkan uang yang telah dinyatakan dicabut tersebut dalam jangka waktu 10 tahun sejak pencabutannya ditetapkan. Setelah itu, uang tersebut tidak dapat ditukarkan lagi,” tulis BI di laman resminya.

    Pencabutan dan penarikan uang rupiah logam ini dilakukan dengan pertimbangan masa edar yang cukup lama dan perkembangan teknologi bahan/material uang.

    Untuk diketuhui, ada beberapa uang kertas dan logam yang sudah ditarik peredarannya.

    Sebagian uang tersebut masih bisa ditukarkan ke Bank Indonesia, tetapi beberapa di antaranya sudah tidak bisa ditukarkan.

    Berikut daftarnya:

    Uang kertas

    Rp 10.000/TE 1979 (tidak bisa ditukar)
    Rp 5.000/TE 1980 (tidak bisa ditukar)
    Rp 1.000/TE 1980 (tidak bisa ditukar)
    Rp 500/TE 1982 (tidak bisa ditukar)
    Rp 100/TE 1984 (tidak bisa ditukar)
    Rp 10.000/TE 1985 (tidak bisa ditukar)
    Rp 5.000/TE 1986 (tidak bisa ditukar)
    Rp 1.000/TE 1987 (tidak bisa ditukar)
    Rp 500/TE 1988 (tidak bisa ditukar)
    Rp 0,05/TE 1964 – Dwikora (batas penukaran 14 November 2029)
    Rp 0,10/TE 1964 – Dwikora (batas penukaran 14 November 2029)
    Rp 0,25/TE 1964 – Dwikora (batas penukaran 14 November 2029)
    Rp 0,50/TE 1964 – Dwikora (batas penukaran 14 November 2029)

    Uang logam

    Rp 2/TE 1970 (batas penukaran 14 November 2029)
    Rp 10/TE 1971 (batas penukaran 14 November 2029)
    Rp 10/TE 1974 (batas penukaran 14 November 2029)
    Rp 10/TE 1979 (batas penukaran 14 November 2029)
    URK Seri 25 Tahun Kemerdekaan RI TE 1970 Pecahan Rp10.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri 25 Tahun Kemerdekaan RI TE 1970 Pecahan Rp1.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri 25 Tahun Kemerdekaan RI TE 1970 Pecahan Rp20.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri 25 Tahun Kemerdekaan RI TE 1970 Pecahan Rp200 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri 25 Tahun Kemerdekaan RI TE 1970 Pecahan Rp2.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri 25 Tahun Kemerdekaan RI TE 1970 Pecahan Rp25.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri 25 Tahun Kemerdekaan RI TE 1970 Pecahan Rp250 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri 25 Tahun Kemerdekaan RI TE 1970 Pecahan Rp500 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri 25 Tahun Kemerdekaan RI TE 1970 Pecahan Rp5.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri 25 Tahun Kemerdekaan RI TE 1970 Pecahan Rp750 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri Cagar Alam TE 1974 Pecahan Rp100.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri Cagar Alam TE 1974 Pecahan Rp2.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri Cagar Alam TE 1974 Pecahan Rp5.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri Cagar Alam TE 1987 Pecahan Rp10.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri Cagar Alam TE 1987 Pecahan Rp200.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri Save The Children TE 1990 Pecahan Rp10.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri Save The Children TE 1990 Pecahan Rp200.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri Perjuangan Angkatan ’45 RI TE 1990 Pecahan Rp125.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri Perjuangan Angkatan ’45 RI TE 1990 Pecahan Rp250.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri Perjuangan Angkatan ’45 RI TE 1990 Pecahan Rp750.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    Rp500/TE 1991 01 Desember 2023 (batas penukaran 1 Desember 2033)
    Rp500/TE 1997 01 Desember 2023 (batas penukaran 1 Desember 2033)
    URK Seri 50 Tahun Kemerdekaan RI TE 1995 Pecahan Rp300.000 (Seri Demokrasi) (batas penukaran 30 Agustus 2032)
    URK Seri 50 Tahun Kemerdekaan RI TE 1995 Pecahan Rp850.000 (Seri Presiden Republik Indonesia) (batas penukaran 30 Agustus 2032)
    Rp1.000/TE 1993 01 Desember 2023 (batas penukaran 1 Desember 2033).

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Penyesalan Warga 20 Tahun Lalu Tanah Pesisir Cuma Dijual Rp 2000 Per Meter, Kini Nelayan Jadi Miskin

    Penyesalan Warga 20 Tahun Lalu Tanah Pesisir Cuma Dijual Rp 2000 Per Meter, Kini Nelayan Jadi Miskin

    TRIBUNJATIM.COM – Kini penyesalan barulah dirasakan warga yang telah menjual tanah di pesisir pantai utara Semarang-Demak.

    Makelar tanah berhasil menguasai tanah tersebut dengan dulunya dibeli pada harga yang sangat murah.

    20 tahun yang lalu, warga menjual tanah tersebut dengan harga yang sangatlah murah.

    Hanya Rp 2000 per meter, warga kini terpaksa mendapati kondisi mereka terancam dan bakal kena gusur.

    Warga telah menjual tanah di pesisir pantai utara (pantura) khususnya Semarang-Demak ke para cukong atau makelar dengan harga yang sangat murah.

    Kini mereka dihinggapi rasa khawatir.

    Seperti diungkapkan para nelayan dari Aliansi Rakyat Miskin Semarang-Demak (ARMSD).

    Mereka khawatir tak bisa melaut menyusul adanya dugaan penguasaan wilayah pesisir oleh para cukong maupun korporasi perusahaan.

    Penguasaan para cukong di wilayah Semarang-Demak dilakukan dengan cara membeli tanah musnah dari para warga pesisir.

    Tanah-tanah yang sudah terendam air laut akibat abrasi itu kemudian hendak diubah dengan rencana beragam proyek seperti reklamasi dan pembangunan jalan tol.

    “Kondisi tersebut sebenarnya sudah mulai terjadi seperti yang dialami oleh nelayan pesisir Timbulsloko (Demak) dan Trimulyo (Semarang) yang kesulitan melaut karena pesisirnya tertutup proyek jalan tol,” ujar Koordinator ARMSD , Ahmad Marzuki, Senin (27/1/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunJateng.com, Rabu (29/1/2025).

    Marzuki menyebut, kondisi tersebut  kian mengkhawatirkan manakala  pesisir di Demak dan Semarang dikuasainya oleh para pengusaha.

    Pihaknya mengetahui hal itu ketika melihat peta pesisir Semarang-Demak di situs bhumi.atrbpn.go.id yang menunjukkan pesisir di Semarang-Demak sudah dipetak-petakan.

    “Kami tidak tahu apakah itu sama dengan proyek PIK 2 (Pantai Indah Kapuk) di Tangerang sana, tetapi melihat delineasi peta sudah terpetak-petak yang mengkhawatirkan ketika ada pola pembangunan yang menggusur nelayan,” kata nelayan Tambakrejo, Kota Semarang ini.

    Nelayan yang menambatkan perahunya di Kali Sringin hendak menuju ke laut melewati sebuah barat pabrik di sisi barat Kawasan Industri Terboyo, Genuk, Kota Semarang. Mereka kondisinya kian terdesak saat proyek TTLSD mulai dijalankan, Jumat (2/2/2024). (TribunJateng.com)

    Kekhawatiran nelayan di pesisir Semarang-Demak ini diperkuat oleh kajian dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Tengah (Jateng). 

    Hasil kajian Walhi menyebutkan, sejumlah tanah di pesisir pantai utara (pantura) khususnya Semarang-Demak telah dikuasai oleh korporasi melalui pembelian oleh para cukong dengan harga murah meriah yakni Rp 2 ribu sampai Rp 4 ribu permeter pada rentang tahun 2000-2010. 

    Pengusaha berani membelinya karena investasi jangka panjang.

    Buktinya dapat dilihat saat ini yang mana pemerintah dan perusahaan kini kongkalikong mengeringkan daratan melalui proyek tanggul Semarang-Kendal dan Semarang-Demak. 

    Tentu tanah yang dibeli tersebut harganya bakal meroket ketika proyek tersebut direalisasi.

    “Tanah warga yang hilang akibat abrasi dibeli dengan harga sangat murah bisa melonjak harganya sampai 1.000 kali lipat ketika proyek reklamasi dilakukan,” jelas Manajer advokasi dan Kampanye  Walhi  Jateng, Iqbal Alma.

    Iqbal menyebut, belum bisa mengungkap siapa dalang pengusaha yang menguasai pesisir Semarang-Demak.

    Merujuk ke situs bhumi.atrbpn.go.id hanya dapat mengetahui status lahan seperti  Hak Pengelolaan Atas (HPL), Hak Guna Usaha (HGU) dan Sertifikat Hak Milik (SHM). Namun, situs tersebut tak bisa mengungkap status kepemilikannya.

    “Kami sudah meminta data itu dibuka, tapi Badan Pertanahan Nasional (Jawa Tengah) beralasan tidak bisa dengan alasan itu data pribadi atau hanya internal BPN saja yang boleh mengakses,” terangnya.

    Menurut Iabal, ada sejumlah pihak yang ingin bermain dengan memanfaatkan ketidaktahuan warga pesisir yakni membeli tanah musnah dengan harga murah lalu dimanfaatkan untuk proyek-proyek tertentu berimbas buruk ke para nelayan.

    Hal itu bisa terjadi pada rencana proyek reklamasi di pesisir Mangkang-Tugu yang bakal melahap seluas 750 hektare wilayah pesisir.

    “Wilayah pesisir yang dikuasai oleh korporasi bakal berdampak besar terhadap nelayan berupa hilangnya ruang tangkap nelayan dalam mencari ikan,” sambung Iqbal.

    Peneliti pada Yayasan Amerta Air Indonesia , Eka Handriana mengatakan, kondisi nelayan saat ini memang bisa melaut tetapi secara faktual lahan yang dulunya dikuasai nelayan kini telah berpindah tangan ke pengusaha.

    Proses jual beli lahan yang kini telah menjadi lautan akibat abrasi melibatkan sejumlah makelar hingga sarekat atau perangkat desa. Artinya, perusahan-perusahaan tersebut tak terjun secara langsung.

    “Ketika ada proyek reklamasi orang-orang tersebut akan untung, tapi mengkhawatirkan nasib teman-teman nelayan,” ungkapnya yang bergabung juga dalam kelompok ARMSD.

    Eka menilai, lahan-lahan tenggelam milik warga di Semarang-Demak mulai ada rencana perluasan untuk kawasan industri.

    Seperti di Kabupaten Demak rencananya ada proyek Kawasan industri di Kecamatan Sayung. Rencana ini sudah tertuang dalam RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kabupaten Demak yang terbaru.

    Sedangkan di Kecamatan Tugu, lahan-lahan tenggelam sudah muncul dalam rencana reklamasi yang tercantum dalam RDTRK (Rencana Detil Tata Ruang Kecamatan) Tugu, yang merupakan turunan dari RTRW Kota Semarang.

    Dia meminta, Menteri ATR/BPN membatalkan hak-hak di tanah-tanah tenggelam di Kecamatan Tugu dan Dukuh Timbulsloko, yang telah diajukan dalam skema Reforma Agraria Perkotaan. 

    Namun, tidak berhenti sampai di situ pihaknya juga mengusulkan agar lahan bekas tambak dan sawah yang tenggelam menjadi wilayah tangkap bagi nelayan setempat.

    “Untuk area yang masih ada rumahnya di Dukuh Timbulsloko, supaya dijadikan hak kolektif yang dipegang lembaga warga untuk ditinggali,” tuturnya.

    Koordinator ARMSD , Ahmad Marzuki meminta Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN),  Nusron Wahid untuk mencermati data HGB dan SHM di laut di daerah Kecamatan Tugu, Kota Semarang, dan Kampung Timbulsloko, Kabupaten Demak.

    Kemudian membatalkan HGB dan SHM di laut pada kedua area tersebut

    Selanjutnya, menjadikan area laut yang tadinya darat, namun sudah tenggelam karena abrasi sebagai obyek reforma agraria yakni kawasan yang bebas dimanfaatkan oleh siapapun.

    “Pemerintah perlu membebaskannya dari klaim kepemilikan tanah dan hak yang ada di daerah itu, dan menjadikannya sebagai area milik umum untuk dipakai nelayan sebagai area tangkap,” terangnya.

    Iqbal Alma dari Walhi Jateng mengungkapkan, Kementerian terkait untuk segera menghapus status lahan di pesisir Semarang karena itu merupakan hasil dari pembodohan terhadap masyarakat.

    Wilayah itu jangan sampai diprivatisasi yang hanya menguntungkan korporasi maupun orang-orang tertentu. Sebaliknya, wilayah tersebut ditetapkan sebagai wilayah laut kolektif atau wilayah tangkap nelayan.

    “Ketika sudah ditetapkan sebagai wilayah tangkap nelayan maka tidak boleh diganggu tetapi sayangnya nelayan semakin terpinggirkan dengan tidak bisa memanfaatkan laut,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Bidang  (Kabid) Penataan dan Pemberdayaan Kantor Wilayah (Kanwil) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jawa Tengah, Imam Nawawi mengatakan, kawasan pesisir Semarang-Demak sepertinya banyak yang terkena abrasi sehingga sudah ditetapkan sebagai tanah musnah. “Lebih jelasnya minta penjelasan langsung ke kantah (kantor pertanahan) Semarang dan Demak,” katanya. 

    Imam menambahkan, terkait informasi daftar tanah dan nama pemenang hak sesuai ketentuan memang dikecualikan dari informasi publik. 

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com