provinsi: JAWA TENGAH

  • Biasanya Menjerit-jerit, Lansia di Jepara Ditemukan di Selokan Kondisi Tewas setelah 2 Hari Hilang

    Biasanya Menjerit-jerit, Lansia di Jepara Ditemukan di Selokan Kondisi Tewas setelah 2 Hari Hilang

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Seorang lansia perempuan ditemukan meninggal dunia akibat terpeleset ke dalam selokan di Desa Ngabul RT 09 RW 01, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara.

    Penemuan jenazah lansia itu ditemukan warga setempat sekitar pukul 09.15 WIB, Kamis (30/1/2025).

    Kapolres Tahunan, AKP Ginyono menyampaikan identitas korban yang terpeleset yaitu Kartini (70) asal dari Desa Ngabul, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara.

    Dia menjelaskan kronologi berawal dari hari Selasa, 28 Januari 2025 sekira pukul 22.00 WIB.

    Ketika malam hari biasanya korban menjerit-jerit didalam rumah akan tetapi pada malam itu tidak ada suara atau diam.

    “Sehingga tetangga sekitar curiga dan Pada hari Rabu tgl 29 Januari 2025 sekira pukul 10.00 WIB pagi sampai sore pukul 17.30 WIB Korban Kartini sudah tidak ada di rumah,” kata Kapolsek Tahunan kepada Tribunjateng, Kamis (30/1/2025).

    Tidak ditenemukan di rumah, warga setempat berserta kerabat keluarga korban mencari kebaradaan Kartini.

    “Dicari oleh warga beserta kerabat keluarga hingga sampai malam pukul 23.00 WIB namun tidak diketemukan,” ucapnya.

    Pada pagi hari ini Kamis 30 Januari 2025 dimulai pukul 08.00 WIB warga bersama pemdes perangkat Desa Ngabul melaksanakan pencarian kembali diawali dari rumah korban dan sekitarnya.

    Akhirnya warga menemukan korban tergeletak di dalam selokan yang berada di pinggir jalan atau di sebelah kanan dekat rumah dalam keadaan sudah meninggal dunia.

    “Kemudian warga berkoordinasi dengan dengan pemdes untuk mengangkat jenazah dan dibawa ke rumah keluarga korban,” ucapnya.

    Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim dokter Puskesmas Tahunan, korban tidak ditemukan tanda kekerasan dan diperkirakan sudah meninggal lebih dari enam jam.

    “Hasil visum luar dari dr Vivi romala puskesmas Tahunan diperoleh hasil, tidak ada tanda kekerasan pada korban, dan diperkirakan korban meninggal sudah 6 jam lebih,” jelasnya.

    Menurut keterangan keluarga bahwa korban sudah tua menjanda dan hidup di rumah sendirian dengan pengawasan atau perhatian dari keluarga yang beda rumah.

    Pihak keluarga korban sudah menerimakan atas meninggalnya korban. (Ito)

  • Enam Kereta Api Terganggu Perjalanannya Akibat Luapan Air di Jalur Kereta Api Batang

    Enam Kereta Api Terganggu Perjalanannya Akibat Luapan Air di Jalur Kereta Api Batang

    TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG – Enam kereta terganggu perjalanan akibat dampak luapan air di jalur kereta api antara Stasiun Krengseng – Stasiun Plabuan, Kabupaten Batang, Kamis (30/1/2025).

    Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo mengatakan luapan air terjadi di kedua jalur pukul 05.15.

    Waktu itu kedua jalur ditutup sementara dan tidak dapat dilalui kereta api.

    “Untuk keselamatan, mulai pukul 05.15 WIB kedua jalur tersebut untuk sementara ditutup dan tidak dapat dilalui oleh perjalanan kereta api,” jelasnya.

    Menurutnya, puluhan petugas  langsung menuju lokasi terdampak, dan dengan sigap langsung melakukan penanganan.

    Pada pukul 07.31 WIB, jalur hulu sudah selesai dilakukan penanganan dan pada pukul 08.50 WIB, jalur hilir juga sudah selesai dilakukan penanganan.

    “Pukul 08.50 WIB semua jalur sudah dapat dilalui perjalanan kereta api dengan kecepatan terbatas pada lokasi terdampak,” tuturnya.

    Ia menuturkan  6 perjalanan kereta api yang  terganggu akibat kejadian tersebut, yakni KA Blambangan Ekspres (185) relasi Ketapang-Jakarta, KA Kaligung (195) relasi Semarang-Brebes, KA Dharmawangsa Ekspres (131) relasi Surabaya-Jakarta, KA Argo Merbabu (19) relasi Semarang-Jakarta, KA Tawang Jaya (258) relasi Jakarta-Semarang, dan KA Kaligung (194) relasi Tegal-Semarang.

    “KAI menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan yang terdampak imbas terjadinya musibah ini,” tandasnya. (*)

  • Banjir Rendam Ratusan Rumah di Kecamatan Mejobo  Kudus, 1.100 Jiwa Terdampak

    Banjir Rendam Ratusan Rumah di Kecamatan Mejobo Kudus, 1.100 Jiwa Terdampak

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Bencana banjir dampak limpasan Sungai Dawe dan Sungai Piji melanda empat desa di wilayah Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Kamis (30/1/2025).

    Meliputi Desa Golantepus, Tenggeles, Kesambi dan Desa Mejobo merendam 350 rumah dengan perkiraan 1.100 jiwa terdampak.

    Camat Mejobo, Moch Zaenuri mengatakan, banjir di wilayah Mejobo disebabkan meluapnya Sungai Dawe, Sungai Piji, dan sungai di sisi timur kecamatan pada Rabu malam (29/1/2025) pukul 18.30 WIB.

    Pada awalnya, banjir hanya menggenangi permukiman warga di tiga desa, Golantepus, Kesambi, dan Tenggeles.

    Namun, genangan banjir di Golantepus meluas hingga ke Desa Mejobo pada Kamis (30/1/2025) dini hari di beberapa RT.

    Menurut dia, banjir yang sudah menjadi langganan di wilayah Mejobo pada kali ini merendam kurang lebih 350 rumah di empat desa, dengan ketinggian air mencapai 20-40 sentimeter.

    Permukiman di Desa Kesambi yang terendam banjir ada di tiga RW, meliputi RW 6, 9 dan 10. Di Desa Mejobo RW 2, 3 dan 4, sedangkan di Golantepus ada di RW 2.

    “Banjir tertinggi di Kesambi. Untuk di Tenggeles hanya sebagian kecil rumah yang terendam, saat ini sudah mulai surut,” terangnya.

    Menurut Zaenuri, pemerintah kecamatan, pemerintah desa yang ada di Mejobo, juga masyarakat sudah rutin melakukan kerjabakti pembersihan sungai, utamanya menjelang musim penghujan tiba.

    Namun, kondisi sungai di sekitar Mejobo sudah mengalami pendangkalan, sehingga membutuhkan peran serta dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk melakukan normalisasi sungai dengan mengeruk sedimentasi.

    Supaya badan sungai mampu menampung debit air ketika hujan mengguyur Kabupaten Kudus dalam beberapa hari. Minimal dengan normalisasi sungai bisa mengurangi resiko terjadinya banjir dari limpasan sungai.

    “Kewenangan lebih lanjut ada di BBWS, mudah-mudahan ada pengerukan sungai di sepanjang Sungai Piji, Dawe, dan Jeratun, sehinga air bisa langsung ke Sungai Juwana. Kondisi sungai sudah lebih dari lima tahun mengalami pendangkalan, harus segera diantisipasi,” ujarnya.

    Sejauh ini belum ada warga di Kecamatan Mejobo yang mengungsi. Namun, tempat pengungsian dan dapur umum sudah disiagakan di Desa Golantepus.

    Dalam rangka berjaga-jaga bilamana diperlukan sewaktu-waktu, mengingat intensitas hujan di Kota Kretek masih cukup tinggi.

    Seorang warga, Muhammad Nur Salis menyampaikan, rumahnya mulai terendam banjir sejak Kamis dini hari.

    Ketinggian air terus mengalami peningkatan hingga sepaha orang dewasa pada Kamis pagi pukul 07.00 WIB.

    “Kalau hujannya deras seperti ini terus, banjir susah surut, apalagi di sisi selatan desa, pasti akan naik. Kalau hujan reda, banjir berangsur surut, tergantung cuaca juga,” ucapnya.

    Nur Salis khawatir jika debit air Sungai Dawe dan Sungai Piji terus meningkat, nantinya bisa mengancam keselamatan ribuan jiwa di wilayah Kecamatan Mejobo.

    “Di sini sering terjadi banjir meskipun akses jalan raya sudah ditinggikan, tetap terdampak banjir. Jadi warga sudah biasa, enggak kaget lagi melihat debit air sungai tinggi menyebabkan banjir. Barang-barang berharga dan perabot rumah sudah dinaikkan ke tempat aman banjir,” tambahnya.

    Warga lain, Muhammad Yusuf berharap pemerintah daerah juga pihak terkait melakukan upaya agar banjir yang menjadi langganan di Mejobo diatasi ke depannya. Supaya tidak menjadi bencana langganan setiap tahun. (Sam)

  • Sungai Meluap Setelah Hujan Seharian, Rumah Warga Ngipik Pati Kebanjiran

    Sungai Meluap Setelah Hujan Seharian, Rumah Warga Ngipik Pati Kebanjiran

    TRIBUNJATENG.COM, PATI – Hujan yang turun seharian di wilayah Kabupaten Pati, Rabu (29/1/2025) sempat membuat sungai di Dukuh Ngipik, Desa Kutoharjo, Kecamatan Pati, meluap dan airnya meluber ke permukiman warga setempat.

    Beberapa rumah di RT 6, RW 3, terendam air selama beberapa jam pada Rabu malam, sehingga warga cukup kerepotan membersihkan rumah mereka setelah air mulai surut.

    Berdasarkan keterangan warga, lokasi ini memang menjadi langganan banjir.

    Setiap kali air sungai meluap, rumah warga selalu tergenang lantaran kondisi permukaan jalan lebih rendah dibanding permukaan sungai.

    Selain merendam rumah warga dengan ketinggian sekira lima sentimeter, banjir juga menggenangi jalan desa sepanjang kurang lebih setengah kilometer dengan kedalaman sekira 15 cm.

    Indun (65), seorang warga, tampak masih membersihkan rumahnya dari sisa genangan air menjelang tengah malam.

    “Banjir mulai masuk rumah sekitar pukul 19.00 WIB. Sudah sering terjadi tiap ada hujan deras,” kata dia.

    Warga lainnya, Yusuf, menerjang genangan air yang masih ada di jalan saat pulang kerja.

    Dia mengaku tidak tahu kapan air mulai menggenang. Sebab, saat dia berangkat kerja pada siang hari, belum terjadi banjir.

    “Air naik jam berapa, saya kurang tahu. Soalnya baru pulang kerja. Tapi hujan deras dari tadi sore. Di sini memang biasanya kalau hujan cukup lama, selalu banjir. Beberapa minggu lalu juga seperti ini. Warga tentunya merasa terganggu karena kalau mau keluar rumah untuk kerja atau keperluan lain, jadi terhalang genangan air,” jelas dia.

    Yusuf mengatakan, meski genangan air hanya bertahan beberapa jam sebelum surut, kondisi ini tetap mengganggu mobilitas warga. (mzk)

  • Kendal Diguyur Hujan Deras dan Angin Lebat, Pemotor di Jalur Pantura Was-was

    Kendal Diguyur Hujan Deras dan Angin Lebat, Pemotor di Jalur Pantura Was-was

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Hujan deras disertai angin lebat masih mengguyur Kabupaten Kendal hingga Kamis (30/1/2025) pukul 11:30 WIB.

    Imbasnya, sejumlah ruas jalan tergenang air dengan ketinggian bervariasi. 

    Bahkan, pengendara sepeda motor yang melintas di jalur pantura lingkar Kaliwungu, juga was-was dengan kondisi angin yang cukup kencang.

    Salah satu pemotor, Rendi mengatakan dirinya harus memelankan laju kendaraan di tengah guyuran hujan deras dan angin lebat.

    Ia juga memilih meneduh di warung pinggir jalan demi keselamatan.

    “Tadi cepet-cepet nerabas hujan karena ada acara mau pulang ke rumah. Tapi anginnya kenceng banget,” kata Rendi, Kamis (30/1/2025).

    Ia juga menceritakan detik-detik saat dirinya hampir terhempas angin saat berkendara. Awalnya, Rendi berkendara dengan kecepatan 60 Kilometer per jam. 

    Namun, tiba-tiba motor yang ia kendarai hampir oleng terhempas angin. Akhirnya, Rendi memelankan laju kendaraan hingga 40 Kilometer per jam sembari berdoa meminta keselamatan.

    “Lagi jalan tiba-tiba kaget kayak oleng hampir terhempas ke kiri. Untung saya sadar dan memelankan kendaraan. Tadi ada juga pemotor di depan saya yang ikut pelan motornya karena angin kencang, sambil motoran saya dzikiran,” terangnya.

    Tak hanya memelankan laju kendaraan di pantura lingkar Kaliwungu saja, Rendi juga berhati-hati saat melintas di Pantura Brangsong Kendal.

    Meskipun di jalur tersebut sudah mulus, namun terdapat titik rawan Aquaplaning yang bisa menimbulkan kecelakaan.

    Sebelumnya, Kasat Lantas Polres Kendal AKP Engkos Sarkosi juga telah mewanti-wanti titik Aquaplaning di Pantura Kendal, yang berada di jalur yang baru selesai dilakukan pengecoran.

    “Untuk titik Aquaplaning di Pantura Kendal ada di jalur arteri yang kemarin selesai dicor,” tuturnya.

    Engkos menerangkan, pihaknya telah beberapa kali menangani kecelakaan di Pantura Kendal akibat Aquaplaning.

    “Beberapa kecelakaan di Pantura Kendal yang baru selesai perbaikan karena Aquaplaning. Kami minta pengendara tetap waspada,” terangnya.

    Menurutnya, pengendara seringkali terbawa suasana ketika berkendara di kontur jalan yang nyaman dan mulus. 

    Sehingga tidak memperhatikan titik lelah dan lebih memilih memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.

    “Iya karena sudah merasa jalannya enak, jadi kenceng lajunya dan kurang waspada juga dengan jalan yang mulus,” sambungnya.

    Bahkan, Engkos tak jarang menemukan pengendara motor maupun pengemudi mobil yang melaju melebihi batas kecepatan di Pantura Kendal.

    Padahal, hal itu bisa membahayakan pengguna jalan yang lain.

    “Memang perbaikan jalan kemarin sudah selesai teratasi, tapi muncul masalah baru yakni banyak yang jadi pembalap dadakan karena jalannya mulus,” papar Engkos.

    Ia berharap pengguna jalan tetap memperhatikan kondisi jalanan meskipun konturnya sudah bagus.

    “Tetap berhati-hati dan selalu patuhi rambu-rambu lalu lintas saat berkendara,” tandasnya. (ags)

  • Wanita asal Banyumas Jadi Korban Penipuan, Modus Ajak Ketemuan di Hotel Lalu Bawa Kabur Motor – Halaman all

    Wanita asal Banyumas Jadi Korban Penipuan, Modus Ajak Ketemuan di Hotel Lalu Bawa Kabur Motor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, CILACAP – Seorang pria berinisial WD (31) asal Banyumas ditangkap oleh Unit Reskrim Polsek Cilacap Tengah.

    Ia melakukan penipuan dengan membawa kabur sepeda motor milik NP (34), seorang perempuan asal Cilacap.

    Kejadian ini bermula dari perkenalan melalui aplikasi pertemanan.

    Kasi Humas Polresta Cilacap, Ipda Galih Soecahyo mengatakan, perkenalan antara korban dan pelaku terjadi pada 10 Januari 2025.

    Setelah berkomunikasi melalui aplikasi, keduanya sepakat untuk bertemu di sebuah hotel di Cilacap Tengah.

    “Di pertemuan pertama, mereka sempat berbincang di dalam kamar hotel dan juga pergi ke Pantai Teluk Penyu,” ungkap Ipda Galih.

    Malam harinya, pelaku meminta izin untuk meminjam sepeda motor milik korban dengan alasan ingin mengambil barang di rumah temannya.

    Setelah korban menyerahkan kunci motor, WD pun meninggalkan hotel dan menghilang.

    Korban yang tidak dapat menghubungi pelaku karena nomor teleponnya sudah tidak aktif.

    Ia melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cilacap Tengah.

    Polisi segera melakukan penyelidikan dan menemukan pelaku yang sedang menginap di salah satu hotel di Cilacap.

    “Kami langsung bergerak dan menangkap pelaku di kamar hotel tersebut,” jelas Ipda Galih.

    Setelah ditangkap, WD mengakui bahwa aksi penipuan ini bukanlah yang pertama kalinya.

    Dia juga telah melakukan penipuan serupa di beberapa wilayah, termasuk Cilacap Utara, Sidareja, Wangon, dan Cilongok.

    Polisi menyita barang bukti berupa sepeda motor Yamaha Mio milik korban, BPKB, STNK, serta ponsel milik pelaku.

    WD dijerat dengan Pasal 378 dan/atau Pasal 372 KUHP tentang penipuan dan penggelapan.

    “Pelaku sudah kami amankan untuk proses penyelidikan lebih lanjut,” tambah Ipda Galih.

     

  • BREAKING NEWS: Wanita Tewas Tertemper Kereta Api di Mangkang Kulon Semarang

    BREAKING NEWS: Wanita Tewas Tertemper Kereta Api di Mangkang Kulon Semarang

    TRIBUNJATENG.SEMARANG – Seorang wanita  pengendara sepeda motor ditemukan tewas setelah tertemper Kereta Api Kertajaya (219) relasi Surabaya-Jakarta di perlintasan sebidang Mangkang Kulon Semarang, Kamis (30/1/2025).

    Wanita itu diketahui bernama Suriyah warga Mangkang Wetan. Wanita itu terpental beserta sepeda motornya Vario H3684BY.

    Manager Humas KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo mengatakan KA Kertajaya (219) dengan relasi Surabaya-Jakarta tertemper sepeda motor di perlintasan sebidang tidak terjaga tepatnya Km 13+2/3 petak jalan antara Stasiun Mangkang – Stasiun Kaliwungu. Kejadian itu terjadi pukul 04.30.

    “Masinis KA Kertajaya telah membunyikan suling lokomotif secara berulang sebelum melewati perlintasan sebidang tersebut,” ujarnya.

    Menurutnya, pasca kejadian tidak ada kerusakan pada lokomotif maupun rangkaian kereta. 

    Namun kereta api mengalami keterlambatan selama 10 menit akibat berhenti dan melakukan pemeriksaan di Stasiun Kaliwungu.

    “Setelah kejadian Tim Pengamanan KAI Daop 4 Semarang segera berkoordinasi dan menghubungi kepolisian setempat, dan saat ini korban telah ditangani Polsek Tugu Semarang,” tuturnya.

    Ia menegaskan kembali kepada masyarakat pengguna jalan sesuai UU no 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan UU no 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas angkutan jalan, bahwa pengendara wajib mendahulukan perjalanan KA ketika akan melewati perlintasan sebidang.

    “KAI juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati saat melintasi perlintasan sebidang, baik yang dijaga maupun yang tidak dijaga. Sebelum melintas, pastikan untuk melihat ke kiri dan kanan, serta memastikan tidak ada kereta api yang melintas,” jelasnya. (rtp)

  • INFO Angsuran Pinjaman BRI NON KUR dan KUR BRI Kamis 30 Januari 2025

    INFO Angsuran Pinjaman BRI NON KUR dan KUR BRI Kamis 30 Januari 2025

    TRIBUNJATENG.COM – Tahun 2025 bunga KUR BRI sebesar 6 persen per tahun, atau 0,5 persen per bulan. Sementara bunga pinjaman Non KUR BRI adalah 1 persen per bulan.

    Berikut tabel angsuran BRI NON KUR 2025 :

    1. tabel angsuran BRI Non KUR 2025 1-50 Juta

    tabel angsuran BRI Non KUR 2025 1-50 Juta

     

    2. tabel angsuran BRI Non KUR 50-500 Juta

     

    2. tabel angsuran BRI Non KUR 50-500 Juta

    Syarat pinjaman NON KUR BRI:

    -Warga Negara Indonesia (WNI) dengan usia minimal 21 tahun atau sudah menikah.

    -Memiliki usaha yang telah berjalan minimal 6 bulan (untuk pelaku usaha).

    -Tidak memiliki riwayat kredit macet di bank mana pun.

    – Dokumen yang Diperlukan

    *KTP (Kartu Tanda Penduduk) pemohon dan pasangan (jika sudah menikah).

    *Kartu Keluarga (KK).

    *Surat Keterangan Usaha (SKU) atau dokumen sejenis yang membuktikan keberadaan usaha (untuk pinjaman usaha).

    *NPWP (untuk pinjaman tertentu sesuai nominal).

    *Rekening tabungan BRI aktif untuk pencairan dana.

    -Agunan/Jaminan seperti BPKB kendaraan, sertifikat tanah, atau barang berharga lainnya.

    Berikut tabel cicilan KUR BRI:

    1. tabel pinjaman KUR BRI 2025 Rp 1 Juta – Rp 50 Juta

    tabel pinjaman KUR BRI 2025 Rp 1 Juta – Rp 50 Juta (Tribun Jateng)

       .

    2. tabel pinjaman KUR BRI 2025 Rp 50 Juta – Rp 150 Juta

    tabel pinjaman KUR BRI 2025 Rp 50 Juta – Rp 150 Juta (Tribun Jateng)

       .

    3. tabel pinjaman KUR BRI 2025 Rp 175 Juta – Rp 500 Juta

    tabel pinjaman KUR BRI 2025 Rp 175 Juta – Rp 500 Juta (Tribun Jateng)

     

    Syarat KUR BRI 2025

    -Warga Negara Indonesia (WNI), usia minimal 21 tahun atau sudah menikah.

    -Memiliki usaha yang telah berjalan minimal 6 bulan.

    -Tidak sedang menerima kredit dari perbankan lain, kecuali kredit konsumtif seperti KPR, KKB, atau kartu kredit.

    – Dokumen yang Diperlukan

    *KTP pemohon dan pasangan (jika sudah menikah).

    *Kartu Keluarga (KK).

    *Surat Keterangan Usaha (SKU) atau dokumen resmi lain seperti NIB (Nomor Induk Berusaha).

    *NPWP (untuk pengajuan lebih dari Rp 50 juta).

    *Paspor dan visa kerja (khusus KUR TKI).

     

    4. Proses Pengajuan

    1. Kunjungi kantor BRI terdekat atau ajukan melalui aplikasi BRI online.

    2. Isi formulir pengajuan dan serahkan dokumen pendukung.

    3. Petugas BRI akan melakukan survei ke tempat usaha.

    4. Setelah disetujui, dana akan dicairkan ke rekening BRI Anda.

     

    5. Keunggulan KUR BRI

    Suku bunga rendah (saat ini sekitar 6 persen efektif per tahun).

    Tidak ada biaya administrasi atau provisi.

    Tenor pinjaman fleksibel hingga 5 tahun (tergantung jenis KUR).

    (*)

  • 6
                    
                        Pendaki Berbobot 100 Kg Jatuh di Gunung Lawu, Ditandu 20 Relawan Bergantian
                        Regional

    6 Pendaki Berbobot 100 Kg Jatuh di Gunung Lawu, Ditandu 20 Relawan Bergantian Regional

    Pendaki Berbobot 100 Kg Jatuh di Gunung Lawu, Ditandu 20 Relawan Bergantian
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com –
    Seorang pendaki asal Jakarta terpaksa ditandu dari
    Gunung Lawu
    via Cetho, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng), karena jatuh keseleo.
    Relawan Gunung Lawu, Eko, menjelaskan, pendaki berinisial R itu jatuh saat turung
    gunung Lawu
    pada Rabu (29/1/2025).
    R berhasil turun gunung setelah ditandu bergantian oleh 20 orang.
    R mulai mendaki Gunung Lawu pada Minggu (26/1/2025) bersama rombongannya yang berjumlah 20 orang.
    Saat hendak turun gunung dan berada di Pos 3, R jatuh karena jalur tersebut licin.
    “Engkelnya bengkak. Karena berat badannya sekitar 100 kilogram, besar, tidak bisa memaksakan turun,” kata Eko dihubungi melalui telepon, Kamis (30/1/2025).
    Proses evakuasi berlangsung sekitar lima jam dengan menggunakan tandu. R ditandu secara bergantian oleh 20 relawan.
    “(Kendala), karena kondisi jalur dan cuaca. Sekitar 20 personel relawan bergantian karena capek. Sekali jalan, ada empat orang,” jelasnya.
    Eko menekankan agar peristiwa ini tidak terjadi kembali, diharapkan pendaki untuk lebih berhati-hati.
    Sebab, saat ini cuaca Gunung Lawu sering hujan, yang mengakibatkan jalur pendakian licin dan berlumpur.
    Data dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), evakuasi telah dilakukan empat kali terhadap
    pendaki Gunung Lawu
    yang mengalami cedera selama momen libur panjang kali ini.
    Meskipun demikian, pada libur panjang Imlek 2025, jalur pendakian mengalami jumlah kenaikan signifikan dibandingkan dengan kondisi normal.
    Terdata pada Minggu (26/1/2025), lebih dari 1.400 orang melakukan pendakian ke Gunung Lawu via Candi Cetho.
    “Normalnya 700-an pendaki, karena libur panjang ini totalnya belum tahu, mungkin 3.000-an pendaki. Dibandingkan jalur lain, (jalur via Candi Cetho) jadi favorit pendaki karena ada sabananya,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sempat Terdampak Cuaca Buruk, Bandara Soetta Kembali Beroperasi Normal

    Sempat Terdampak Cuaca Buruk, Bandara Soetta Kembali Beroperasi Normal

    Bisnis.com, JAKARTA — Operasional Bandara Internasional Soekarno – Hatta kembali berjalan dengan baik dan lancar setelah sebelumnya 23 penerbangan pesawat mengalami pengalihan pendaratan akibat cuaca buruk.

    Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I Kelas Utama Putu Eka Cahyadi mengatakan saat ini operasional bandara telah berjalan dengan baik dan lancar. 

    “Tidak ada [maskapai yang melakukan penundaan]. Sampai dengan jam 7 tadi, OTP di kisaran 87,18%. Cuaca cerah,” kata Putu kepada Bisnis, Kamis (30/1/2025). 

    Putu mengatakan pihaknya melakukan antisipasi dengan memastikan seluruh stakeholder terutama bandara dan maskapai penerbangan memenuhi aspek keamanan dan keselamatan dalam penerbangan. 

    Sementara itu, akses menuju Bandara juga telah dapat dilalui kendaraan. 

    Angkasa Pura Indonesia atau Injourney Airports melalui unggahan media sosial menyebutkan pagi ini jalan perimeter utara yang sempat tergenang banjir akibat curah hujan dan meluapnya aliran sungai di sekitar perimeter utara sudah dapat dilewati dan tidak banjir lagi. 

    “Pagi Sobat API, saat ini akses menuju beberapa terminal di Bandara Soekarno-Hatta sudah kembali normal,” tulis @angkasapura172. 

    Sebelumnya, Sebanyak 23 penerbangan yang seharusnya tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, terpaksa dialihkan ke beberapa bandara akibat cuaca buruk pada Selasa (28/1/2025). 

    Sebanyak 23 penerbangan, terdiri dari 19 penerbangan domestik dan 4 internasional, harus dialihkan ke beberapa lokasi seperti Padang, Yogyakarta, Semarang, Lampung, Singapura, dan Halim Perdanakusuma.