provinsi: JAWA TENGAH

  • Nasib 2 Anggota Polisi yang Peras Pasangan Kekasih Rp2,5 Juta di Semarang – Halaman all

    Nasib 2 Anggota Polisi yang Peras Pasangan Kekasih Rp2,5 Juta di Semarang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dua anggota polisi, Aiptu Kusno (46) dari Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang dan Aipda Roy Legowo (38) dari Samapta Polsek Tembalang, ditetapkan sebagai tersangka pemerasan terhadap pasangan kekasih.

    Kejadian ini berlangsung pada Jumat malam, 31 Januari 2025, di Jalan Telaga Mas, Kelurahan Kuningan, Semarang Utara.

    Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol M Syahduddi, mengungkapkan bahwa pemerasan ini terungkap berkat laporan dari masyarakat yang diterima Polsek Semarang Utara pada Jumat, pukul 20.30 WIB. 

    “Saat didatangi terdapat dua anggota Polri satu dari SPKT Polrestabes Semarang anggota Samapta Polsek Tembalang.” 

    “Selain itu, satu warga sipil juga ikut diamankan di Polsek Semarang Utara. Begitu juga korban juga dibawa ke polsek untuk dilakukan pendalaman,” ujarnya saat ditemui di kantornya pada Minggu, 2 Februari 2025.

    Setelah dilakukan klarifikasi, kedua polisi tersebut terbukti melakukan tindakan pemerasan.

    “Kami melakukan tindakan tegas terhadap dua orang itu. Saat ini sudah kami tangani dan proses hukum terhadap yang bersangkutan karena terbukti melakukan pelanggaran kode etik Polri,” lanjut Syahduddi.

    Kedua anggota polisi tersebut terancam dipidana berdasarkan Pasal 368 KUHP tentang pemerasan, yang dapat berujung pada hukuman penjara hingga 9 tahun.

    Selain itu, mereka juga berisiko dipecat dari institusi kepolisian.

    “Kami sudah melakukan gelar perkara dengan Bidpropam Polda Jateng, dan mereka telah dinyatakan terbukti melanggar kode etik Polri,” tambahnya.

    Syahduddi menjelaskan bahwa penanganan kasus ini telah dilimpahkan ke Bidpropam Polda Jateng, di mana proses pidana akan berjalan bersamaan dengan proses etik.

    “Dua orang polisi itu ditahan di Polda Jateng. Sementara yang warga sipil itu sedang dilakukan penanganan di Satreskrim Polrestabes Semarang,” terangnya.

    Dari informasi yang didapat, kedua polisi tersebut memeras korban sebesar Rp2,5 juta.

    Namun, saat dikerumuni massa di lokasi kejadian, mereka mengembalikan uang sebesar Rp1 juta kepada korban.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul: Aiptu Kusno & Aipda Roy Legowo Polisi Semarang Pemeras Warga Ditetapkan Tersangka, Terancam Dipecat.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Oknum Polisi sempat Ancam Tembak Warga yang Menghalangi saat Peras Sejoli di Semarang – Halaman all

    Oknum Polisi sempat Ancam Tembak Warga yang Menghalangi saat Peras Sejoli di Semarang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dua anggota polisi di Semarang, Jawa Tengah, terlibat dalam kasus pemerasan terhadap pasangan kekasih yang terjadi pada Jumat malam, 31 Januari 2025.

    Aksi tersebut berlangsung di Jalan Telaga Mas, Kelurahan Kuningan, Semarang Utara.

    Ketika kekasih korban berteriak histeris, warga yang mendengar berupaya menolong, namun mereka terkejut mengetahui bahwa pelaku adalah anggota polisi.

    Warga sekitar bernama Ergo yang menjadi saksi kejadian, mengungkapkan bahwa pelaku mengancam akan menembak siapa saja yang berusaha menghalangi mereka.

    “Yang tidak mau minggir mau ditembak sama pelaku. Saya juga diancam pas nyegat (ngepung). Katanya, ‘Mas kamu yang halangi tak tembak’,” jelasnya, dilansir Tribun Jateng, Sabtu (1/2/2025).

    Adapun kedua polisi itu melakukan pemerasan terhadap korban sebesar Rp2,5 juta.

    Namun, saat dikerumuni massa di Jalan Telaga Mas, pelaku mengembalikan uang korban sebesar Rp1 juta.

    Tindakan Kepolisian

    Dua anggota polisi yang terlibat adalah Aiptu Kusno (46) dari Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang dan Aipda Roy Legowo (38) dari Samapta Polsek Tembalang.

    Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol M Syahduddi, mengonfirmasi bahwa pemerasan ini terungkap berkat laporan masyarakat yang masuk ke Polsek Semarang Utara pada Jumat, pukul 20.30 WIB.

    Setelah mendapatkan laporan, pihak Polsek Semarang Utara segera menuju lokasi dan menemukan kedua anggota polisi tersebut bersama seorang warga sipil.

    Semua pihak yang terlibat, termasuk korban, dibawa ke Polsek untuk dilakukan pendalaman lebih lanjut.

    Setelah dilakukan klarifikasi, kedua polisi tersebut terbukti melakukan tindak pemerasan.

    Kedua anggota polisi tersebut terancam sanksi pemecatan serta proses pidana sesuai Pasal 368 KUHP yang mengatur tentang pemerasan dengan ancaman hukuman penjara hingga 9 tahun.

    “Kami sudah melakukan gelar perkara dengan Bidpropam Polda Jateng dan sudah dinyatakan terbukti melakukan kode etik Polri.” 

    “Penanganan sudah dilimpahkan ke Bidpropam Polda Jateng,” tuturnya saat ditemui di kantornya, Minggu (2/2/2025).

    Saat ini, Aiptu Kusno dan Aipda Roy Legowo telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Jateng.

    Sementara itu, warga sipil yang terlibat juga sedang dalam proses penanganan di Satreskrim Polrestabes Semarang.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul: Polisi di Semarang Ancam Tembak Warga Saat Digerebek Ketika Sedang Melakukan Pemerasan.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Lahan Pertanian di Jakarta Terbatas, Pemprov DKI Lanjutkan Contract Farming di Jatim

    Lahan Pertanian di Jakarta Terbatas, Pemprov DKI Lanjutkan Contract Farming di Jatim

    JAKARTA – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menjalankan kerja sama produksi bahan pangan atau contract farming dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim).

    Kerja sama dengan produsen di luar daerah ini telah dijalankan di pemerintahan Anies Baswedan. Pada tahun 2021 Pemprov DKI menjalin kerja sama ketersediaan pangan di Ngawi, Jawa Timur, dan Cilacap, Jawa Tengah.

    Contract farming pada tahun ini dijalankan dengan peresmian penanaman padi oleh Teguh, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, dan Plt Bupati Sidoarjo Subandi.

    Teguh mengaku, Pemprov DKI masih membutuhkan kerja sama penyediaan pangan. Sebab, 98 persen kebutuhan pangan Jakarta bergantung pada pasokan dari daerah lain karena lahan pertanian di Jakarta terbatas.

    “Saat ini, luas lahan pertanian di Jakarta hanya sekitar 400 hektare, sementara kebutuhan beras masyarakat Jakarta mencapai 2.570 ton per hari atau sekitar 77.000 ton per bulan,” kata Teguh dalam keterangannya, Minggu, 2 Februari.

    Melalui skema ini, Teguh memandang kerja sama yang dijalin bukan hanya sebatas distribusi pangan, namun juga memberikan kepastian harga dan pasar bagi petani untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

    “Dalam hal ini, petani dan Pemkab Sidoarjo mendapatkan jaminan harga dan jaminan pasar yang akan berdampak baik untuk warga Sidoarjo,” urai Teguh.

    Pemprov DKI Jakarta menyerahkan sarana pertanian kepada Pemkab Sidoarjo untuk membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panennya.

    Teguh menginstruksikan PT Food Station Tjipinang Jaya, salah satu BUMD pangan, agar menawarkan harga beli gabah yang kompetitif bagi para mitra petani dan terus mendampingi mereka dalam penerapan praktik budidaya yang baik.

    “Kami berharap kemitraan ini dapat terus berkembang dengan bentuk kolaborasi yang lebih luas di masa mendatang,” tandasnya.

  • iForte Lestarikan Tarian Tradisional Melalui Kompetisi Antar Sekolah

    iForte Lestarikan Tarian Tradisional Melalui Kompetisi Antar Sekolah

    Bisnis.com, BANDUNG – iForte dan Protelindo Group menyelenggarakan iForte National Dance Competition Inspirasi Diri – Regional Bandung, sebuah ajang kompetisi tari antar sekolah dan universitas yang ditujukan bagi pelajar SMA/K sederajat dan mahasiswa di seluruh Indonesia.

    Kompetisi ini memberikan kesempatan bagi generasi muda berbakat untuk menunjukkan kreativitas seni dan sportivitas mereka melalui tarian yang memadukan lagu pop dengan kekayaan budaya Indonesia.

    Kompetisi tari ini menggunakan lagu tema “Inspirasi Diri”, sebuah karya persembahan iForte dan Protelindo Group berkolaborasi dengan musisi Eross Candra dan penyanyi Yura Yunita, Yuyun Arfah, Yan Josua, Batavia Madrigal Singers, gitaris muda Abim Finger, El Pitu Candra dan musisi tradisional Dunung Basuki. Lirik dari lagu ini ditulis oleh Ibu Silvi Liswanda, Vice President Director & Deputy CEO iForte.

    iForte National Dance Competition Inspirasi Diri dibuka pada tanggal 26 September 2024 dan berhasil menarik 413 pendaftar dari 127 kota di seluruh Indonesia. Pada tahap penyisihan Regional iForte National Dance Competition Inspirasi Diri, iForte melibatkan 15 kota besar yang tersebar di lima pulau Indonesia, termasuk Medan, Palembang, Lampung, Batam, Balikpapan, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Jember, Denpasar, dan Makassar.

    Kota-kota tersebut berperan sebagai tuan rumah untuk penyelenggaraan babak penyisihan Regional Series secara langsung, di mana setiap regional akan melahirkan tiga juara, dengan juara pertama berhak mewakili wilayahnya pada Grand Final yang akan diadakan di Jakarta.

    iForte National Dance Competition Inspirasi Diri – Regional Bandung

    Perbesar

    Sebagai kota ketujuh pelaksanaan babak regional iForte National Dance Competition Inspirasi Diri, dihadirkan beberapa seniman dan sosok terkemuka sebagai juri kompetisi dari kota Bandung yaitu Rabib Soplanit, professional dancer asal Bandung yang juga Founder Bridge Dance Academy & Eat D’Beat, Morine Erine, seorang koreografer dan Principal of NRG Collaboration, Pulung Jati, seorang seniman asal Yogyakarta sekaligus Founder Pulung Dance Studio Yogyakarta yang juga koreografer Pagelaran Sabang Merauke, dan Rusmedie  Agus, sutradara dari Pagelaran Sabang Merauke.

    Acara ini menjadi semakin menarik karena menghadirkan pemenang SMA/K sederajat juara 1 Regional Palembang dan Batam yaitu SMAN 1 Rejang Lebong dan SMK Putra Jaya Medical School yang tampil sebagai pembuka acara dalam upaya menyemangati para semifinalis Regional Bandung kali ini. 

    Setiap tim mendapatkan kesempatan untuk menampilkan 2 tarian dengan koreografi kreasi mereka yaitu lagu Inspirasi Diri dan lagu bebas. Lebih dari 90 peserta dan 350 suporter turut memeriahkan acara. Sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya Indonesia, peserta dan suporter pada acara iForte National Dance Competition Inspirasi Diri diwajibkan untuk mengenakan pakaian bertemakan nusantara. 

    “Saya ingin mengajak semua peserta di sini menjadikan kompetisi ini sebagai ajang pembelajaran, bukan sekedar menang atau kalah tapi gunakanlah kompetisi ini untuk bertemu dengan teman-teman baru, berbagi pengalaman, dan yang paling penting menikmati setiap momen di atas panggung serta menjadi inspirasi bagi banyak orang,” tutur Fitrah Hamdani selaku VP Sales of iForte.

    “Kami berharap generasi muda terus berperan aktif dalam pelestarian budaya, tidak hanya dalam kompetisi ini, tetapi juga secara berkelanjutan di berbagai kegiatan lainnya,” sambung Victor Sihombing selaku General Manager Marketing Communication of iForte.

    SMK Negeri 10 Bandung & Universitas Pendidikan Indonesia Mewakili Regional Bandung Maju ke Babak Final iForte National Dance Competition Inspirasi Diri 

    Acara iForte National Dance Competition Inspirasi Diri ini digelar di Auditorium P.A. Surjadi – Universitas Kristen Maranatha Bandung tanggal 1 Februari 2025 yang menampilkan 21 grup semifinalis tidak hanya berasal dari Bandung tapi juga dari Sukabumi, Tasikmalaya dan Garut.

    Para semifinalis diantaranya adalah SMA Negeri 4 Tasikmalaya, SMA BPK Penabur Tasikmalaya, SMAN 2 Bandung, SMA Pasundan 1 Bandung, SMAN 20 Bandung, SMA Negeri 2 Sukabumi, SMA Santa Angela, SMKN 1 Indramayu, SMK Negeri 10 Bandung, Politeknik STIA LAN Bandung, Universitas Bhakti Kencana PSDKU Garut, Universitas Langlangbuana, Universitas Galuh Ciamis, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Katolik Parahyangan dan Universitas Halim Sanusi Bandung.

    “Semua peserta betul-betul menampilkan karya di atas stage dengan sepenuh hati nampak mereka melakukannya penuh dengan rasa cinta, ini tentunya tidak lepas dari support orang tua dan keluarga, apapun hasil yang mereka terima nanti tetaplah dukung semangat mereka selama itu positif” ungkap Rusmedie Agus selaku juri.

    Terpilih 1 perwakilan sekolah dan universitas yang mewakili Bandung. Pada kategori SMA/SMK Sederajat, juara pertama diraih grup tari Jawara Squad perwakilan dari SMK Negeri 10 Bandung. Sedangkan pada kategori Mahasiswa, diwakili oleh grup Naraya, perwakilan dari Universitas Pendidikan Indonesia.

    Regional Bandung kali ini menjadi lebih istimewa karena memiliki 2 pemenang “Best Costume“ yaitu grup Astro Dancer Tim A perwakilan dari SMA Pasundan 1 Bandung dan grup Elettra perwakilan dari SMA BPK Penabur Tasikmalaya, hal ini dikarenakan kostum-kostum dari 21 grup semifinalis yang luar biasa menarik dan memukau para dewan juri.

    Nantinya, mereka akan mewakili Regional Bandung dalam babak Grand Final yang akan digelar di Jakarta pada bulan April mendatang. Di sana, mereka akan bersaing dengan perwakilan dari 14 regional lainnya, menunjukkan kreativitas dan kemampuan terbaik untuk merebut gelar juara nasional iForte National Dance Competition. Ajang bergengsi ini menjadi peluang besar bagi mereka untuk membawa nama baik daerah sekaligus mempersembahkan keindahan budaya melalui tarian.

  • Kecelakaan Tol Sumo, Mobil Sarat Penumpang Tabrak Pembatas Jalan

    Kecelakaan Tol Sumo, Mobil Sarat Penumpang Tabrak Pembatas Jalan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah mobil sarat Penumpang menabrak pembatas jalan di tepi Rias Tol Jombang-Mojokerto (Jomo) tepatnya di KM 707 +400 Desa Banci, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Akibatnya sopir dan empat Penumpang mengalami luka-luka.

    Kasat Lantas Polres Mojokerto Kota, AKP Mulyani mengatakan, kecelakaan tunggal tersebut terjadi sekira pukul 12.25 WIB. “Mobil Toyota Innova nopol B 1083 KXA tersebut membawa lima penumpang berjalan dari arah barat ke timur atau dari Jombang ke Surabaya,” ungkapnya, Minggu (2/2/2025).

    Mobil Toyota Innova nopol B 1083 KXA yang dikemudikan seorang perempuan bernama Irnanda (25) tersebut membawa lima orang penumpang. Dua orang perempuan dan tiga orang laki-laki. Diduga mobil yang dikendarai warga Katasura, Kabupaten Sukoharjo ini mengalami selip.

    “Diduga sopir kurang konsentrasi pada pandangan depan. Sehingga sampai di lokasi kejadian, tepatnya di KM 707 +400 mobil selip sendiri dan mengalami hilang kendali ke kanan dan turun di bahu jalan dan menabrak pembatas jalan di tepi badan jalan sebelah selatan,” jelasnya.

    Akibatnya sopir dan empat penumpang mengalami luka-luka. Keempat penumpang yang mengalami luka-luka tersebut yakni Nurrohanda (22), Siah Sutiyah (52), MTA (10) dan MTS (8). Sementara satu penumpang RAM (4) tidak mengalami luka. Para korban dievakuasi ke rumah sakit terdekat.

    “Kami menghimbau kepada pengguna jalan agar dalam berkendara jangan lupa berdo’a, mentaati peraturan lalu-lintas, konsentrasi berkendara serta beretika di jalan. Jangan dipaksakan berkendara apabila lelah dan mengantuk, kecelakaan lalu-lintas terjadi dikarenakan adanya pelanggaran lalu-lintas,” imbaunya. [tin/but]

  • Retreat Kepala Daerah Tak Pakai Uang Pribadi Prabowo, Gunakan APBN

    Retreat Kepala Daerah Tak Pakai Uang Pribadi Prabowo, Gunakan APBN

    loading…

    Mensesneg Prasetyo Hadi menegaskan retreat atau pembekalan kepala daerah terpilih tetap dilakukan meski pemerintah tengah menerapkan efisiensi anggaran. Foto: Dok SINDOnews

    JAKARTA – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan retreat atau pembekalan kepala daerah terpilih tetap dilakukan meski pemerintah tengah menerapkan efisiensi anggaran. Retreat diperlukan untuk menyatukan visi misi seluruh kepala daerah terpilih di Pilkada Serentak 2024.

    “Kan begini, efisiensi anggaran bukan berarti juga kegiatan yang memang itu penting, memang itu diperlukan, kemudian tidak dilaksanakan, nggak begitu juga,” ujar Prasetyo, Minggu (2/2/2025).

    Dia memastikan biaya pelaksanaan retreat kepala daerah terpilih bukan dari Presiden Prabowo Subianto. Retreat akan dibiayai APBN. “Nggak pribadi dari Prabowo dong, dari pemerintah,” ucapnya.

    “Karena itu kan di awal-awal ya (anggaran dari Prabowo saat retreat kabinet), di awal-awal masa pemerintahannya,” tambah Prasetyo.

    Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto menuturkan para kepala daerah mengikuti retreat setelah seminggu mereka dilantik. Kegiatan bakal dilaksanakan mulai awal pekan depan.

    “Kemungkinan besar (retreat kepala daerah) di Magelang. Mungkin sekitar seminggu setelah pelantikan,” kata Bima di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (23/1/2025) lalu.

    Retreat bakal dilaksanakan lebih dari sepekan. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dilibatkan untuk menjadi pengisi materi.

    (jon)

  • Ijazah Siswi SMAN Colomadu jadi Bungkus Lele Bakar, Pemilik Tak Sadar Hilang selama 1,5 Tahun – Halaman all

    Ijazah Siswi SMAN Colomadu jadi Bungkus Lele Bakar, Pemilik Tak Sadar Hilang selama 1,5 Tahun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah ijazah atau Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) milik siswi SMAN Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, menjadi viral setelah ditemukan digunakan sebagai pembungkus makanan.

    Ijazah tersebut dijadikan penebal bungkus lele bakar, yang kemudian diunggah ke media sosial.

    Ijazah tersebut tertanggal 14 Juni 2002 dan teridentifikasi sebagai milik seorang siswi dari SMAN Colomadu.

    Foto ijazah itu diunggah oleh akun Wisnu Restu Prabowo di grup Facebook Geger Geden Solo pada Rabu (28/1/2025).

    Dalam unggahan tersebut, ijazah digunakan untuk membungkus lele bakar setelah makanan tersebut disajikan di atas kertas minyak.

    Kepala SMAN Colomadu, Sugiyarto, mengonfirmasi keaslian ijazah tersebut dan menyatakan bahwa pihak sekolah sedang melacak keberadaan pemiliknya.

    “Iya, itu asli. Segera kita lacak pemilik berkas,” ujar Sugiyarto pada Jumat (31/1/2025), seperti dikutip dari TribunSolo.com.

    Setelah melakukan pelacakan, pihak sekolah berhasil menemukan alamat pemilik ijazah yang berinisial TG, warga Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

    Sugiyarto menjelaskan bahwa TG tidak menyadari ijazahnya hilang saat membereskan kertas-kertas beberapa tahun lalu.

    “Yang bersangkutan kira-kira 15 tahun lalu membereskan buku dan kertas di rumahnya. Namun, tidak disadari ijazahnya juga ikut terbuang,” kata Sugiyarto.

    TG baru mengetahui ijazahnya hilang setelah diberitahu oleh tetangganya.

    Sugiyarto menambahkan bahwa TG telah menemukan orang yang menemukan ijazahnya dan proses pengembalian akan segera dilakukan.

    “Rencananya surat itu akan dikembalikan ke pemiliknya,” tutup Sugiyarto.

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Ibunya Kecelakaan di Kendal, Chacha Frederica Sedih Tidak Hadir di Sampingnya

    Ibunya Kecelakaan di Kendal, Chacha Frederica Sedih Tidak Hadir di Sampingnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Artis Chacha Frederica kaget mendengar ibundanya kecelakaan saat mengendarai motor di dekat rumah dinasnya di Kendal, Jawa Tengah. Pasalnya, saat ibunya kecelakaan, Chacha Frederica tidak sedang ada di sampingnya. Ia begitu sedih karena tidak langsung bisa mendampingi ibundanya saat itu.

    “Saat kejadian itu (kecelakaan motor), aku baru saja landing di Jakarta, jadi pas dengar itu langsung balik lagi ke Kendal, untungnya saat itu ada sepupu aku yang lagi ada di Kendal dan langsung bawa mamaku ke rumah sakit,” ungkap Chacha dalam video yang diunggahnya.

    Diakui Chacha Frederica, kabar kecelakaan yang menimpa ibundanya membuatnya kaget dan bersedih.

    “Aku sedih kalau mama kenapa-napa. Alhamdulillahnya Allah jaga mama,” tambahnya.

    Dalam kesempatan itu, Chacha kembali mengingatkan kepada ibundanya untuk menjaga diri baik-baik agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

    “Aku minta tolong banget (jaga diri). Aku tuh ingetin ini buat diri mama juga karena aku takut mama kenapa-napa. Katanya pengen lihat Noni (anaknya) gede, pengen lihat Noni ABG,” sambungnya.

    Menurut Chaca Frederica, akibat kecelakaan itu, ibundanya mengalami patah tulang paha bagian kiri dan harus menjalani operasi pemasangan pen untuk menyembuhkannya lukanya.  

    Chaca Frederica merupakan istri dari Bupati Kendal Dico Ganinduto.

  • Ibunda Chacha Frederica Alami Kecelakaan Motor, Patah Paha Kiri

    Ibunda Chacha Frederica Alami Kecelakaan Motor, Patah Paha Kiri

    Jakarta, Beritasatu.com – Ibunda Chacha Frederica, Hera Sudiyar mengalami kecelakaan saat mengendarai sepeda motor di daerah Kendal, Jawa Tengah. Akibat kecelakaan itu, paha kiri ibunda Chaca patah.

    Dalam videonya yang diunggah di media sosial, Chaca Frederica mengabarkan bahwa akibat kecelakaan motor itu, ibundanya mengalami patah tulang paha bagian kiri dan harus menjalani operasi pemasangan pen untuk menyembuhkan penyakitnya.

    Insiden kecelakaan itu diungkap Chaca terjadi di daerah Kendal, Jawa Tengah dan terjadi di dekat rumah dinasnya di sana.

    Chacha Frederica di akun media sosialnya menggambarkan bahwa ibundanya langsung dibawa menggunakan ambulans ke rumah sakit seusai mengalami kecelakaan tersebut.

    “Hancur hatiku dengar kabar mama jatuh dari motor. Bismillah Laa syafiya illā anta syifaa’an lā yughaadiru saqaman. ‘Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit ini, sembuhkan lah, hanya Engkaulah yang Maha Menyembuhkan. Aamiin kan ya teman-teman,” tulis Chaca dikutip Beritasatu.com, Minggu (2/2/2025).

    Dalam kesempatan itu, istri Dico Ganinduto itu juga meminta doa dari masyarakat agar ibunya cepat sembuh.

    “Minta doanya semua buat mama ya. Insaallah sehat pulih kembali aktif kembali tanpa kurang suatu apa pun. Qodarullah begini,” tambahnya.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari sang artis terkait insiden kecelakaan motor yang menimpa ibunda Chaca Frederica.

  • Karyawan Pabrik Mebel di Jakarta Timur Tewas Dibunuh, Sebelumnya Korban dan Pelaku Cekcok Mulut – Halaman all

    Karyawan Pabrik Mebel di Jakarta Timur Tewas Dibunuh, Sebelumnya Korban dan Pelaku Cekcok Mulut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bait (40), ditemukan tewas bersimbah darah di Jalan Malaka, RT 01/RW 07, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. 

    Ia tewas di tangan seorang pria kerjanya sendiri berinisial RY, Jumat (31/1/2025) sekira pukul 22.30 WIB.

    Saksi mata, Alan (52) mengatakan Bait tewas dengan sejumlah luka kekerasan senjata tajam.

    Pelaku dan korban sebelumnya terlibat cekcok di area tempat produksi mebel.

    “Lukanya di bagian mana saja saya kurang tahu, karena pas kejadian saya langsung buru-buru menolong. Tapi ada beberapa luka senjata tajam,” kata Alan di Jakarta Timur, Minggu (2/2/2025).

    Belum diketahui pasti kronologi kejadian karena usai kejadian RY melarikan diri.

    Pelaku dalam pengejaran jajaran Unit Reskrim Polsek Ciracas dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.

    Sebelum kejadian sejumlah karyawan melihat Bait sempat terlibat cekcok terkait masalah rumah tangga dengan sang istri berinisial IR dan RY di lokasi.

    Pasalnya Bait, IR, seorang anak laki-laki mereka berinisial FZ (13), serta RY memang sehari-harinya diketahui tinggal di tempat produksi bersama sejumlah pegawai mebel lain.

    Bait sudah 10 tahun terakhir bekerja di bagian produksi mebel, IR sebagai asisten rumah tangga (ART), sementara RY baru sekitar satu bulan terakhir bekerja sebagai sopir mebel.

    “Korban sempat ribut sama istrinya, ya karena masalah rumah tangga saya enggak jadi saya pindah ke depan.

    Tiba-tiba pas lagi di depan anak korban datang sambil teriak minta tolong,” ujarnya.

    Usai  mendapat laporan itu dia bersama karyawan lainnya bergegas mengecek ke area produksi dan melihat Bait sudah terkapar bersimbah darah.

    Para pegawai yang berada di lokasi pun berupaya menghentikan pendarahan, lalu membawa Bait ke rumah sakit umum daerah (RSUD) untuk mendapat penanganan medis.

    Ketika para pegawai lengah karena panik berupaya menolong korban ini, RY dan IR masuk ke kamar mereka untuk mengambil baju lalu bergegas melarikan diri dari lokasi kejadian.

    “Kita melihat korban berdarah ya fokusnya menolong. Enggak tahunya pas kita mau bawa ke RSUD itu RY keluar lewat kamar, kalau istrinya (Bait) keluar lewat pintu depan. Kabur jalan kaki,” tuturnya.

    Bait sempat dibawa ke RSUD Ciracas untuk mendapatkan penanganan medis namun nyawanya tidak tertolong akibat luka kekerasan senjata tajam yang diderita.

    Usai kejadian pihak keluarga Bait lalu melaporkan kasus ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Ciracas, kasusnya kini dalam penyelidikan jajaran Unit Reskrim Polsek Ciracas.

    Jenazah Bait sempat dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk proses autopsi, namun pada Sabtu (1/2/2025) jenazah korban sudah dibawa ke kampung halaman untuk dimakamkan.

    “Sudah dibawa ke Magelang, anaknya ikut ke kampung. Polisi kemarin dari pas di RSUD Ciracas sudah datang. Sudah olah TKP juga di lokasi, katanya dapat CCTV pas RY sama IR kabur,” lanjut Alan.

    Diduga pelaku kabur membawa senjata tajam digunakannya untuk membunuh korban, karena saat proses olah TKP jajaran Unit Reskrim Polsek Ciracas tak menemukan barang bukti senjata.

    Saat proses olah TKP hanya ditemukan sepasang sandal, bungkus rokok, korek milik Bait, serta ceceran darah Bait akibat pada sejumlah titik di area tempat produksi mebel.

    “Saksi utama anaknya korban, karena dia yang kasih tahu saya. Anaknya sudah diperiksa di Polsek, tapi sekarang anaknya sudah pulang kampung. Ikut memakamkan ayahnya,” sambung Alan.

    Awak media sudah berupaya mengonfirmasi kejadian kepada Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Armunanto Hutahean dan Kanit Reskrim Polsek Ciracas, AKP Maryono.

    Tapi hingga berita ditulis kedua perwira Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur itu urung merespon terkait penanganan kasus pembunuhan Bait yang diduga dilakukan RY.  (TribunJakarta.com/Bima Putra)