provinsi: JAWA TENGAH

  • 6.000 Porsi Makanan Bergizi Gratis Dimasak Pakai Gas Bumi

    6.000 Porsi Makanan Bergizi Gratis Dimasak Pakai Gas Bumi

    Jakarta: Energi bersih semakin berperan dalam mendukung program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah dijalankan pemerintah.
     
    PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui anak usahanya Gagas Energi Indonesia (PGN Gagas) memasok gas bumi sebanyak 2.000-3.000 m3 gas bumi per bulan dengan mekanisme Compressed Natural Gas (CNG) ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gagaksipat, Boyolali. 
     
    Setiap hari SPPG Gagaksipat menyiapkan 6.000 porsi makanan bergizi untuk 34 sekolah dengan menggunakan energi bersih yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

    “PGN sebagai Subholding Gas Pertamina berkomitmen untuk mendukung program MBG melalui penyediaan jaringan gas baik dengan moda pipeline maupun beyond pipeline,” ujar Direktur Utama PGN Arief S. Handoko dalam keterangan tertulis, Kamis, 6 Februari 2025.
     

    Gas bumi buat operasional dapur lebih efisien
    Sebagai bahan bakar utama di dapur SPPG, penggunaan CNG menjadi solusi wilayah yang belum terjangkau jaringan pipa gas.
     
    Dengan sistem ini, dapur SPPG dapat beroperasi tanpa henti dari pukul 20.00 WIB hingga 10.00 WIB setiap hari. Itu mendukung kelancaran proses memasak dalam skala besar tanpa gangguan.
     
    “PGN Gagas menyediakan jaringan gas bumi menggunakan metode beyond pipeline melalui CNG untuk SPPG yang belum terdapat jaringan gas pipa,” kata Direktur Utama PGN Gagas Santiaji Gunawan. 

    Keunggulan gas bumi untuk dapur skala besar
    Gas bumi dikenal lebih praktis dan efisien dibandingkan bahan bakar konvensional. Selain lebih bersih dibandingkan bahan bakar berbasis fosil lainnya, gas bumi juga mendukung keberlanjutan lingkungan dengan emisi karbon yang lebih rendah.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Porprov 2026: Persyaratan Ketat, Beberapa Cabang Olahraga Terancam Batal Tanding

    Porprov 2026: Persyaratan Ketat, Beberapa Cabang Olahraga Terancam Batal Tanding

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Ketua KONI Jawa Tengah, Bona Ventura Sulistiana bersama utusan dari lima KONI Semarang Raya (KONI Kota Salatiga, Semarang, KONI Kabupaten Semarang, Kendal dan Demak), selaku calon tuan rumah Porprov 2026 menggelar audiensi di Kantor KONI, Kamis (6/2/2025).

    Salah satu yang dibahas adalah, cabang Olahraga harus memiliki 12 Pengkot/Pengkab untuk dipertandingkan di Porprov Semarang Raya 2026.

    Peraturan itu masih harus didukung tentang masa aktif kepengurusannya minimal satu tahun sebelum digelarnya babak kualifikasi Porprov, April 2025.

    Dalam audiensi itu hadir di antaranya Ketua KONI Salatiga Agus Purwanto, Subur Isnadi (KONI Kendal),  Yudo Astiko (Sekum KONI Demak),  Nur Syamsi (Wakil Ketua Umum KONI Kota Semarang),  dan Dody Prasetyo (Ketua KONI Kabupaten Semarang).

    Mereka diterima langsung oleh Bona Ventura yang didampingi Soedjatmiko dan Sudarsono (Waketum 2 dan 5), Ahmad Ris Ediyanto (Sekum), Ali Purnomo (Kabid Hukum) dan Darjo Soyat (Kabid Media – Humas).

    Bona menjelaskan, dalam Peraturan Ketua Umum KONI Jawa Tengah No 1 Tahun 2024 tentang Pekan Olahraga Provinsi, disebutkan pada Pasal 12, nomor 4: ‘’Cabang olahraga dapat dipertandingkan/dilombakan pada Porprov jika memiliki minimal 12 pengkot/pengab cabang olahraga, dan minimal 1 tahun aktif sebelum Pra-Porprov.’’

    Atas dasar itu, maka beberapa cabang olahraga di antaranya layar, kriket, kabadi dan paramotor kemungkinan besar tidak dapat dipertandingkan. 

    Namun salah satu ketua KONI, yakni Subur Isnadi (Kendal) meminta diskresi (keringanan) untuk cabang olahraga paramotor.

    ‘’Kebetulan ketua Pengprov paramotor warga Kendal. Kami meminta ada keringan agar tetap bisa dipertandingkan. Kami siap memenuhi 12 pengkot/pengkab,’’ katanya.

    Atas hal itu, Kabid Hukum KONI Jateng menyebutkan, tidak ada toleransi dalam pelaksanaan peraturan yang sudah menjadi ketetapan.

    “Jadi cabang olahraga yang tidak memenuhi syarat, tetap tidak bisa dipertandingkan,” jelasnya.

    Sebelumnya, Ketua KONI Salatiga Agus Purwanto selaku koordinator KONI-KONI Semarang Raya melaporkan persiapan yang telah dilakukannya.

    Lima KONI itu sudah berkoordinasi mulai dari perencanaan, pembagian venue dan cabang olahraga hingga upacara pembukaan dan penutupan.

    Dalam rancangannya, tampak Porprov 2026 akan menggelar 66 cabang. 

    ‘’Untuk itu, kami saling menawarkan untuk cabang olahraga apa saja. Dalam hal ini, kami harus salut dan hormat kepada KONI Kota Semarang karena tidak memilih. Katanya, ‘cabang yang tidak dipakai maka Semarang siap. Seperti turahan’. Ternyata, turahane luwih akeh,’’ ungkapnya.

    Dalam pemaparan disebutkan, Kendal akan menggelar 10 cabang olahraga, Salatiga (11), Kabupaten Semarang (11), Demak (6).

    ‘’Turahannya malah ada 28, diambil Kota Semarang,’’ katanya.

    Rancangan lain, pembukaan akan dilakukan di Kota Semarang dan penutupan di Kendal.

    ‘’Kami rencanakan pembukaan di Stadion Jatidiri Semarang,’’ kata Wakil Ketua KONI Kota Semarang Nur Syamsi.

    ‘’Bupati Kendal terpilih Ibu Tika meminta kepada kami agar Kendal bisa menyelenggarakan upacara penutupan,’’ kata Subur Isnadi. (*)

     

  • Dampak Banjir Semarang dan Terganggunya Proses Belajar Mengajar Siswa
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Februari 2025

    Dampak Banjir Semarang dan Terganggunya Proses Belajar Mengajar Siswa Regional 6 Februari 2025

    Dampak Banjir Semarang dan Terganggunya Proses Belajar Mengajar Siswa
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Banjir yang menggenangi beberapa wilayah di Kota
    Semarang
    berdampak pada kegiatan belajar mengajar (KBM) di sejumlah sekolah.
    Salah satunya SMPN 20 Semarang yang terletak di Jalan Kapas Utara Raya, Gebangsari, Kecamatan Genuk, Kota Semarang.
    Sejak Kamis (6/2/2025) pagi, banjir sudah menggenangi sekitar 8 ruang di lantai satu SMPN 20 Semarang. Di antaranya, ruang kelas, ruang Kepala Sekolah, ruang Tata Usaha (TU), perpustakaan, hingga ruang Bimbingan Konseling (BK).
    Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Sekolah SMPN 20 Semarang, Agus Supriyanto.
    Dirinya menyebutkan, pada pukul 06.30 WIB, air sudah memasuki teras hingga ruang-ruang kelas.
    Sehingga, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Semarang dan memutuskan untuk melakukan KBM secara daring.
    “Kalau anak-anak tetap di sekolah, nanti dengan kondisi kelas yang penuh air. Kita mengantisipasi anak agar tidak sakit, makanya kita ambil langkah untuk pembelajaran daring,” ucap Agus saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (6/2/2025).


    Tidak hanya itu, imbuh Agus, banjir yang menggenangi Kota Semarang juga berdampak pada akses menuju sekolah, maupun sarana prasarana SMPN 20 Semarang.
    Seperti lemari-lemari besi yang mulai berkarat, beberapa properti kayu yang rusak, meja guru dari multiplek yang mulai mengelupas, dan masih banyak lainnya.
    “Properti dari kayu, triplek sudah mulai ambrol karena tidak kuat dengan ait. Rak-rak buku di perpustakaan bagian bawah juga tidak bisa dipakai. Sementara buku-buku diletakkan di atas,” tutur dia.
    Kendati demikian, Agus sudah berupaya untuk memperbaiki kondisi sekolah agar sedikit terselamatkan dari banjir. Seperti melakukan peninggian lantai, meski belum maksimal.
    “Ada beberapa yang sudah ditinggikan, tapi belum semuanya. Bisa dikatakan kita belum bisa sepenuhnya untuk meninggikan lokasi itu,” tutur Agus.
    Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdik Kota Semarang, Aloysius Kristiyanto, mengatakan, banjir yang menggenangi Kota Lumpia memang berdampak pada KBM di SMPN 20 Semarang.
    “Akses menuju sekolah banyak tergenang, itu yang membuat tidak nyaman. Jadi diputuskan untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),” ucap dia.
    Dengan demikian, dirinya mengimbau kepada seluruh kepala sekolah SMP di Semarang untuk selalu memantau kondisi sekolah agar tetap aman di tengah curah hujan tinggi yang melanda Kota Semarang.
    “Kami harap kepsek bisa memantau kondisi lingkungan sekolah, mungkin ada saluran-saluran air, atau bagunan. Senantiasa memanatu kondisi, dan siap melakukan pengawasan lingkungan dan bangunan sekolah,” pungkas Aloysius.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • ASN di Jateng yang Beli Gas LPG 3 KG Akan Kena Sanksi

    ASN di Jateng yang Beli Gas LPG 3 KG Akan Kena Sanksi

    TRIBUNJATENG.COM – ASN di Jawa Tengah yang kedapatan membeli gas LPG 3 Kg akan dikenakan sanksi.

    Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk menjaga penyaluran gas melon tepat sasaran.

    Larangan ini merupakan bagian dari komitmen Pemprov Jateng untuk memastikan subsidi energi tepat sasaran, sesuai kebijakan pemerintah pusat. 

    Aturan ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 500.2.1/196, yang ditandatangani oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno, terkait Larangan ASN Menggunakan LPG Tabung 3 Kg.

    Dalam SE tersebut, ASN di Pemprov Jateng maupun ASN di Kabupaten/Kota diimbau untuk menggunakan LPG non-subsidi.

    “Agar pelaksanaan berdaya guna dan berhasil guna, diminta Saudara segera menindaklanjuti dan mengoptimalkan pelaksanaannya serta melakukan pengawasan agar LPG 3 Kg tersalurkan secara tepat,” ujar Sumarno dalam keterangannya.

    Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko, menegaskan bahwa ASN bukan sasaran penerima LPG subsidi, karena gas tersebut diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan pelaku usaha mikro.

    “Namanya surat edaran ya, yang melarang kan aturannya jadi mengingatkan jangan sampai ASN membeli LPG 3 kg. LPG 3 kg untuk siapa itu kan jelas (penerimanya),” ujar Sujarwanto, Kamis (6/2/2025).

    Ia juga menegaskan bahwa ASN yang tetap nekat membeli gas subsidi akan diberikan peringatan hingga sanksi.

    “Ya diingatkan (bagi ASN yang melanggar), kamu kok masih ngeyel itu kenapa. Kalau hukuman itu ada mekanisme dan prosesnya ya, artinya kalau memang dia diingatkan satu, diingatkan dua (tidak patuh) pasti ada sanksi,” tegasnya.

    Sujarwanto menambahkan bahwa penjualan gas melon di pengecer yang tidak diatur pemerintah menyebabkan harga melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp18.000, bahkan mencapai Rp25.000 per tabung.

    “Membeli di pangkalan sebenarnya agar harga yang dibeli rakyat itu sesuai HET, dan pengecer dibolehkan itu bakal berisiko pada harga yang tidak terkendali,” jelasnya.

    Dengan adanya aturan ini, Pemprov Jateng berharap subsidi LPG 3 kg dapat lebih tepat sasaran dan tidak disalahgunakan oleh ASN maupun pihak yang tidak berhak. (*)

  • Bukan Karena Efisiensi Anggaran, Ini Penyebab Panpel Putuskan PSIS vs Persib Digelar Tanpa Penonton

    Bukan Karena Efisiensi Anggaran, Ini Penyebab Panpel Putuskan PSIS vs Persib Digelar Tanpa Penonton

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Panitia pelaksana pertandingan (Panpel) PSIS Semarang memutuskan laga pekan ke-22 antara PSIS kontra Persib Bandung, dipastikan tanpa penonton.

    Laga klasik ini dijadwalkan akan berlangsung di Stadion Jatidiri Semarang pada Minggu (9/2/2025) malam.

    Pada pertandingan tersebut, akan digelar tanpa kehadiran penonton.

    ketua panpel PSIS, Agung Buwono menyampaikan, hal ini dikarenakan pertimbangan faktor keamanan sehingga setelah ada koordinasi antara panitia pelaksana dan kepolisian maka diputuskan pertandingan digelar tanpa penonton.

    “Pertandingan menghadapi Persib akan digelar tanpa penonton karena faktor keamanan setelah dilakukan koordinasi dengan pihak keamanan,” terang Agung, Kamis (6/2/2025).

    Dengan kondisi demikian, Agung menghimbau kepada semua pihak untuk dapat menyaksikan laga antara PSIS menghadapi Persib melalui siaran langsung di Indosiar maupun layanan streaming, Vidio.com.

    “Doakan PSIS untuk pertandingan menghadapi Persib supaya dapat meraih kemenangan dan silakan saksikan melalui siaran langsung di televisi mau pun streaming di aplikasi yang tersedia,” tutup Agung.

    Pada laga sebelumnya di pekan ke-21 kontra Dewa United, juga berjalan tanpa penonton.

    Alasan efisiensi anggaran sebanyak 180 juta rupiah menjadi alasan dibalik pelaksanaan pertandingan kontra Dewa United berjalan tanpa penonton. (*)

  • Penjelasan Pemuda Pancasila soal Penolakan Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer di Blora
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Februari 2025

    Penjelasan Pemuda Pancasila soal Penolakan Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer di Blora Regional 6 Februari 2025

    Penjelasan Pemuda Pancasila soal Penolakan Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer di Blora
    Tim Redaksi
    BLORA, KOMPAS.com
    – Beredar surat imbauan Majelis Pimpinan Cabang Ormas
    Pemuda Pancasila
    (MPC PP)
    Blora
    terkait penolakan rencana penamaan
    jalan Pramoedya Ananta Toer
    di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
    Dalam surat tersebut disebutkan agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menunda atau mengkaji ulang pemberian nama jalan baru dengan nama Pramoedya Ananta Toer tersebut.
    Saat dikonfirmasi, Ketua MPC PP Kabupaten Blora, Munaji membenarkan adanya surat yang beredar tersebut.


    Dirinya menjelaskan alasan Pemuda Pancasila (PP) membuat surat imbauan dan menolak adanya pemberian nama jalan Pramoedya Ananta Toer di Blora tersebut.
    “Karena belum dikaji awalnya, itu juga masih persiapan, terus latar belakang informasi yang didapat dari BIN dan BAIS Mabes TNI bahwa itu ada unsur dugaan keterlibatan C komunis,” ucap Munaji saat dihubungi
    Kompas.com
    , Kamis (6/2/2025).
    Munaji meminta agar penamaan jalan baru harus dikaji terlebih dahulu, ataupun diberikan kepada sosok yang berjasa pada bangsa Indonesia.
    “Karena biasanya penamaan jalan ini kaitan dengan pahlawan kemerdekaan atau orang yang berjuang,” terang dia.
    Menurutnya, selain Pramoedya Ananta Toer, ada banyak pahlawan asal Blora yang layak diabadikan sebagai nama jalan.
    “Kan ada orang yang berjasa untuk Blora seperti bapak wartawan Tirto Adi Surjo kan asli Blora, karena beliau ini benar-benar pejuang wartawan, kan bisa saja dijadikan jalan Tirto, atau jalan Samin Surosentiko,” jelas dia.
    Lebih lanjut, dirinya menerangkan keberadaan ormas merupakan bagian dari kontrol sosial di masyarakat.
    “Sifat kita hanya mengingatkan, hanya sebagai kontrol sosial. Makanya imbauan kita untuk dikaji ulang,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Angin Kencang di Kabupaten Semarang Memakan Korban, Lansia Bernama Saliyem

    Angin Kencang di Kabupaten Semarang Memakan Korban, Lansia Bernama Saliyem

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Angin kencang yang melanda Kabupaten Semarang menimbulkan dampak, satu di antaranya pohon tumbang menimpa rumah di Dusun Ngasem, Desa Jetis, Kecamatan Bandungan pada Kamis (6/2/2025) pagi.

    Bagian atap rumah yang tertimpa pohon kelengkeng tersebut hancur dan roboh mengenai penghuninya.

    Seorang warga setempat, Supardi (50) mengatakan bahwa saat itu korban yang tertimpa reruntuhan atap rumah bernama Saliyem (80).

    “Posisi (korban) sedang tidur itu, (pohon) langsung ngebruki (menimpa korban).

    Luka di kepala, dibawa ke RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa mendapatkan 10 jahitan,” kata Supardi.

    Seluruh atap bagian kamar rumah tersebut runtuh hingga ke seluruh ruangan.

    Atap berupa genteng serta rangka berbahan kayu turut jatuh ke tanah.

    Warga setempat bergotong-royong membantu pembersihan puing-puing reruntuhan serta mengevakuasi batang pohon yang tumbang.

    Menurut keterangan warga sekitar, pohon kelengkeng tersebut terbilang sudah tua sehingga rapuh saat dilanda angin kencang. (*)

  • Jambret yang Tewaskan Mahasiswi Surabaya Ditangkap, Polisi Dalami Jaringan Pelaku

    Jambret yang Tewaskan Mahasiswi Surabaya Ditangkap, Polisi Dalami Jaringan Pelaku

    Surabaya (beritajatim.com)– Pelaku penjambretan yang menewaskan mahasiswi Surabaya, Perizada Eilga Artemisia (19), akhirnya diamankan oleh pihak kepolisian. Perizada, yang merupakan warga Gembong Gang IV, menjadi korban penjambretan di Jalan Kusuma Bangsa pada 17 Desember 2024.

    Dalam insiden tersebut, ia jatuh setelah dipepet oleh pelaku dan mengalami luka serius di kepala. Setelah menjalani perawatan selama 17 hari di RS Soewandi Surabaya, nyawanya tidak tertolong.

    Polisi mengungkap bahwa pelaku utama dalam kejadian ini adalah Mochamad Basori, warga Jalan Semarang. Ia ditangkap oleh jajaran Polsek Sukolilo setelah kembali melakukan aksi penjambretan di Jalan Klampis Jaya bersama rekannya, Moch Zainul Arifin (30).

    “Iya sudah diamankan Polsek Sukolilo (jambret di Tambaksari). Pelakunya sama dengan yang beraksi di Jalan Klampis Jaya,” kata Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanti, kepada beritajatim.com, Kamis (6/2/2025).

    Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat dalam kasus penjambretan yang menewaskan Perizada. “Masih kita dalami terkait pelaku lain (saat jambret di Tambaksari). Namun, yang di Sukolilo itu pelaku beraksi berdua bersama rekannya,” imbuh Rina.

    Terungkap dari Jaringan Jambret Lain

    Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh penyidik Satreskrim Polrestabes Surabaya, penangkapan Basori dilakukan setelah polisi mengamankan komplotan penjambret lainnya. Penyelidikan terus dilakukan guna mengungkap jaringan Basori yang diduga terlibat dalam sejumlah aksi kriminal di Surabaya.

    Tragisnya, dalam kejadian pada 17 Desember 2024, Perizada menjadi korban ketika hendak pulang ke rumah. Ia dipepet oleh pelaku di sekitar RS DKT Gubeng, Jalan Kusuma Bangsa. Saat itu, ia tidak dapat mempertahankan tasnya yang berisi dua ponsel—iPhone X dan Vivo Y20—serta sejumlah dokumen penting seperti STNK dan BPKB.

    Saat mempertahankan barang berharganya, motor yang dikendarai Perizada oleng dan membuatnya terjatuh ke aspal. Akibat benturan keras, ia mengalami luka parah di kepala yang akhirnya merenggut nyawanya setelah menjalani perawatan selama lebih dari dua pekan.

    Basori dan rekannya, Zainul Arifin, kembali melakukan aksi penjambretan pada 27 Desember 2024 di Jalan Klampis Jaya. Mereka menggunakan sepeda motor sport dalam aksinya. Namun, pelarian mereka berakhir tragis.

    Saat mencoba kabur, mereka menabrak seorang pengendara lain hingga menyebabkan luka parah. Kejadian ini akhirnya mengantarkan Basori ke tangan aparat kepolisian Polsek Sukolilo.

    Pihak kepolisian memastikan akan terus memburu jaringan pelaku penjambretan yang telah meresahkan warga Surabaya. Investigasi lebih lanjut dilakukan guna memastikan keterlibatan Basori dalam aksi kriminal lainnya.

    Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar selalu waspada terhadap aksi kejahatan jalanan yang semakin marak, terutama di jalur-jalur rawan di Surabaya. [ang/suf]

  • Kisah Pilu Wanita Penagih Utang di Bekasi, Tewas Dicekik dan Jasadnya Disembunyikan di Kamar – Halaman all

    Kisah Pilu Wanita Penagih Utang di Bekasi, Tewas Dicekik dan Jasadnya Disembunyikan di Kamar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sri Pujiyanti (23), wanita asal Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dibunuh saat menagih utang pada Senin (3/2/2025).

    Tersangka pembunuhan bernama Sunardi (44) menyembunyikan jasad korban di rumahnya di Cibarusah, Bekasi.

    Sehari-hari korban bekerja sebagai penagih utang sebuah bank keliling.

    Kasus pembunuhan terungkap setelah warga mendatangi rumah tersangka dan menanyakan keberadaan korban.

    Warga curiga dengan sikap gugup tersangka dan langsung menangkapnya.

    Jasadnya ditemukan di balik springbed pada Selasa (4/2/2025) dini hari.

    Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, mengatakan korban dibunuh saat menagih utang di rumah Sunardi.

    “Korban menagih cicilan Koperasi Pantura yang tidak dibayarkan pelaku selama satu bulan terakhir,” bebernya.

    Lantaran kesal terus ditagih, Sunardi mencekik leher korban menggunakan kain dan membawanya ke rumah.

    “Pelaku sempat pergi dengan motornya dam kembali lagi memindahkan (jasad) korban ke dalam kamarnya,” sambungnya.

    Selang beberapa jam kemudian, teman korban mendatangi rumah Sunardi menanyakan keberadaan Sri Pujiyanti.

    Sunardi menyebut korban sudah pulang dan tak ada di rumahnya.

    Pada Selasa (4/2/2025) dini hari, Sunardi tak dapat mengelak saat keluarga korban dan warga mendatangi rumahnya.

    “Saat itu pelaku terlihat gugup dan melarikan diri. Dari sana pelaku dapat ditangkap,” terangnya.

    Bunuh Istri Tahun 2022

    Setelah ditelusuri, Sunardi juga membunuh istrinya, Almaida, pada November 2022.

    Jasad Almaida dimasukkan ke dalam septic tank dan ditemukan tinggal tulang.

    Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa, mengatakan Sunardi menyembunyikan kematian istrinya dengan mengarang cerita korban meninggalkan rumah.

    “Kalau keluarga Almaidah nanya ke pelaku, pelaku ngomong tidak pernah bertemu dengan korban,” ungkapnya, Rabu (5/2/2025), dikutip dari TribunBekasi.com.

    Warga sekitar tak mencurigai Sunardi sebagai pelaku pembunuhan Almaida.

    “Karena keluarga korban ini dari Banyumas, pengakuan tersangka pada saat datang ke rumah ini tidak ada saksi yang melihat makanya pada saat tersangka ditanya keluarga korban peristiwa yang pertama dulu tidak pernah bertemu dengan almarhum,” imbuhnya.

    Kombes Pol. Mustofa menjelaskan Sunardi merupakan kuli bangunan dan jarang pulang ke rumah.

    Almaida adalah istri kedua tersangka yang dinikahi pada 2015 lalu.

    “Jadi tersangka ini memiliki dua istri, istri yang pertama nikah sirih, istri yang ke dua nikah resmi yang si Almaida ini, jadi nikahnya di Banyumas,” ucapnya, Rabu (5/2/2025), dikutip dari TribunBekasi.com.

    Motif pembunuhan Almaida adalah tersangka menuding korban berselingkuh.

    Korban dicekik lehernya menggunakan jilbab hingga tewas.

    “Dugaan asmara, karena si tersangka ini merasa istrinya ini telah berselingkuh dengan orang lain. Yang mengakibatkan si tersangka gelap mata hingga melakukan kejahatan ini,” terangnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunBekasi.com dengan judul Sunardi Gelap Mata Habisi Nyawa Penagih Utang yang Datangi Rumahnya, Apa Sebabnya?

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunBekasi.com/Muhammad Azzam)

  • Jalur Grobogan Pulih, 9 Kereta Api Bisa Lalui dengan Kecepatan Terbatas

    Jalur Grobogan Pulih, 9 Kereta Api Bisa Lalui dengan Kecepatan Terbatas

    Bisnis.com, JAKARTA – Jalur kereta api antara Stasiun Karangjati dan Stasiun Gubug, Kabupaten Grobogan telah pulih setelah amblas akibat luapan Sungai Tuntang 15 hari lalu, jalur ini sudah dapat dilalui kereta api dengan kecepatan terbatas. 

    Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengungkapkan KAI berhasil memulihkan dua jalur rel yang sempat terputus akibat luapan banjir Sungai Tuntang di Km 32+5/7 antara Stasiun Karangjati dan Stasiun Gubug, Kabupaten Grobogan.

    Setelah melalui berbagai upaya perbaikan selama 15 hari, jalur hulu dan hilir kini kembali dapat dilalui secara normal tanpa perlu melakukan pola operasi memutar.

    “Hingga Kamis pagi, sudah ada 9 KA yang melalui lokasi dengan kecepatan 20 km/jam,” kata Anne dalam keterangan resmi, Kamis (6/2/2025). 

    Sejak Rabu (5/2/2025) pukul 16.32 WIB, kecepatan pada jalur hulu dan hilir telah dinaikkan menjadi 20 km/jam dari semula 10 km/jam seiring dengan pemantapan jalur yang terus dilakukan oleh tim teknis KAI. 

    Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI masih memberlakukan pola operasi memutar dan membatalkan sejumlah perjalanan kereta api akibat banjir luapan Sungai Tuntang, Grobogan, Jawa Tengah hingga 5 Februari 2025.

    “Terdapat tiga pola operasi memutar dan 10 perjalanan KA yang dibatalkan,” kata Vice President Public Relation PT KAI Anne Purba kepada Bisnis, Kamis (30/1/2025).

    Beberapa perjalanan KA yang batal yaitu KA 227 Blora Jaya lintas Cu-Smc, KA 228 Blora Jaya lintas Smc-Cu, KA 7009A Sembrani Tamb lintas Sbi-Gmr, KA 7010A Sembrani Tamb lintas Gmr-Sbi, KA 546 Kedung Sepur lintas Smc-Nbo, KA 545 Kedung Sepur lintas Nbo-Smc, KA 548A Kedung Sepur lintas Smc-Nbo, KA 547 Kedung Sepur lintas Nbo-Smc, KA 169 Tegal Bahari lintas Tg-Pse dan KA 170 Tegal Bahari lintas Pse-Tg.

    Sebelumnya, KAI juga memastikan penumpang yang terdampak berhak atas pengembalian tiket 100% atau reschedule perjalanan tanpa biaya tambahan.

    Daftar 9 KA yang sudah bisa melintasi jalur Grobogan per Kamis (6/2/2025): 

    1.Ka Parcel Utara (KA 303)

    2. KA Blambangan Ekspres (KA 145) relasi Jember – Pasar Senen

    3. KA Argo Bromo Anggrek (KA 4) relasi Gambir – Surabaya Pasar Turi

    4. KA Kertajaya (KA 253) relasi Surabaya Pasar Turi – Pasar Senen

    5. KA Pandalungan (KA 32) relasi Gambir – Surabaya Pasar Turi

    6. KA Dharmawangsa Ekspres (KA 165) relasi Surabaya Pasar Turi – Pasarsenen

    7. KA Gumarang (KA 164) relasi Pasarsenen – Surabaya Pasar Turi

    8. KA Jayabaya (KA 92) relasi Pasarsenen – Malang

    9. KA Harina (KA 96) relasi Bandung – Surabaya Pasar Turi