provinsi: JAWA TENGAH

  • Anak di Sidoarjo Polisikan Ayah, Alasannya Tak Dinafkahi 10 Tahun hingga Harus Jual Gorengan – Halaman all

    Anak di Sidoarjo Polisikan Ayah, Alasannya Tak Dinafkahi 10 Tahun hingga Harus Jual Gorengan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang anak perempuan di Sidoarjo, Jawa Timur, berinisial IV (16) melaporkan ayah kandungnya sendiri ke polisi.

    Bukan tanpa alasan, keputusan siswi SMA tersebut didasarkan karena sang ayah tidak menafkahi IV dan ibunya sejak 2015 atau selama 10 tahun terakhir.

    Untuk membantu ibunya menyambung hidup, setiap pagi IV pun menggoreng adonan kue untuk dijual di sekolah.

    “Minta uang saja ke ayah selalu dimarahi, bahkan nomor teleponku diblokir,” kata IV, Sabtu (8/2/2025) dilansir dari TribunJatim.com.

    IV yang sehari-hari tinggal bersama ibunya, berinisiatif membantu meringankan beban sang ibu karena merasa terlalu banyak menanggung seluruh biaya sekolahnya.

    “Ibu selama ini kerja di tempat katering, saya bantu untuk jual gorengan,” ungkap IV.

    Sejak orang tuanya berpisah 10 tahun lalu, ayah IV memilih pergi ke Yogyakarta dan tidak pernah menghubunginya lagi.

    Ayahnya kini diketahui bekerja di Magelang, namun tidak pernah memberi IV nafkah.

    Puncak kekecewaan terhadap ayahnya terjadi pada Desember 2024 lalu, saat ponsel IV rusak dan ia hendak meminta uang sebesar Rp 500 ribu ke sang ayah untuk biaya servis.

    Ia sempat dijanjikan akan diberi awal Tahun Baru 2025 tetapi, janji itu tak ditepati, bahkan nomor WhatsApp IV diblokir.

    “Aku dibilang anak yang bisanya minta uang,”  sebutnya.

    “Nomor saya beberapa kali diblokir,” imbuhnya.

    Merasa sangat kecewa, IV dan ibunya pun berencana melayangkan somasi kepada ayahnya. IV mengaku tidak takut, justru ia merasa ditantang.

    “Dia bilang, memangnya bisa kamu somasi, emang mampu,” ujar IV.

    Tak memiliki pilihan lain, IV bersama ibunya, yang didampingi pengacara, melaporkan ayahnya ke Polda Jatim atas dugaan tindak pidana penelantaran anak.

    Keputusan IV untuk melaporkan ayahnya sendiri ke polisi atas tuduhan penelantaran anak bukan pilihan mudah.

    Tetapi bagi IV, ini adalah satu-satunya jalan untuk memperjuangkan haknya. 

    Sebab, tiap kali meminta nafkah yang merupakan haknya sebagai anak tidak jarang mendapat komentar bernada tidak mengenakkan dari keluarga ayahnya.

    “Padahal aku gak minta nafkah banyak, cuma minta bentuk apa yang jadi kebutuhan. Saya sakit hati belum tentu tentu tiap bulan dapat Rp 100 ribu, tapi tiap kali minta uang WhatsApp diblokir. Ayah itu gak pernah kasih nafkah sejak 2015, makanya aku akan melaporkan ayah,” bebernya.

    Pengacara IV, Johan Widjaja, mengungkapkan bahwa laporan ini dibuat karena IV sudah terlalu jengkel dengan sikap ayahnya.

    Dikatakan Johan bahwa kliennya merasa tak punya pilihan lain selain melaporkan ayahnya ke polisi.

    Johan pun berharap dari laporan tersebut di IV bisa mendapat haknya sebagai anak.

    Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya perlindungan anak dan tanggung jawab orangtua dalam memenuhi kebutuhan anak-anak mereka.

    “Penelantaran anak itu bisa masuk ranah pidana. Itu diatur di dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP),” terang Johan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Tiap Hari Jual Gorengan di Sekolah, Anak Polisikan Ayah Kandung karena 10 Tahun Tak Dinafkahi: Sakit

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJatim.com/Ani Susanti) (Kompas.com/Izzatun Najibah)

  • Tak Dikasih Rp 400 Juta, Pemuda di Wonosobo Ancam Bakar Rumah Orangtuanya
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 Februari 2025

    Tak Dikasih Rp 400 Juta, Pemuda di Wonosobo Ancam Bakar Rumah Orangtuanya Regional 9 Februari 2025

    Tak Dikasih Rp 400 Juta, Pemuda di Wonosobo Ancam Bakar Rumah Orangtuanya
    Tim Redaksi
    WONOSOBO, KOMPAS.com-
    Gabungan personel Polres
    Wonosobo
    mengamankan seorang pemuda yang mengancam akan membakar rumah orangtuanya di Kelurahan Pagerkukuh, Kecamatan/Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
    Gabungan personil polres yang terdiri dari Kasat Reskrim Polres Wonosobo bersama anggota, Piket Intel, Kapolsek Wonosobo beserta anggota, Kasat Samapta bersama anggota dan SPKT Polres Wonosobo mengamankan pemuda tersebut secara dramatis.
    Kasatreskrim Polres Wonosobo Arif Kristiawan menyampaikan peristiwa ini terjadi pada Jumat (7/2/2025) sekitar pukul 15.30 WIB. Rumah milik Agung Pracoyo nyaris dibakar oleh pelaku AF (20).
    “Pelaku sebelumnya telah mengurung dan mengunci diri di ruang keluarga rumah korban sejak Kamis, 6 Februari 2025,” kata AKP Arif dalam rilis resminya kepada Kompas.com pada Minggu (9/2/2025).
    AKP Arif mengatakan, dalam aksi tersebut, pelaku mengancam akan membakar rumah dengan menyiramkan bahan bakar minyak jenis Pertamax sebanyak 700 ml di sekitar ruang keluarga jika permintaannya untuk diberikan uang sebesar Rp 400 juta tidak dipenuhi.
    Sempat terjadi dialog, namun AF tak mau membuka pintu.
    Kasatreskrim Polres Wonosobo Arif Kristiawan menyampaikan upaya negosiasi antara korban dan pelaku dilakukan, namun tidak mencapai kesepakatan.
    Sekitar pukul 16.00 WIB, pihak kepolisian bersama unsur terkait dan dibantu warga sekitar mencoba mengevakuasi pelaku.
    “Saat proses evakuasi berlangsung, pelaku sempat menyalakan api menggunakan korek gas dan kayu. Berkat koordinasi yang cepat, sekitar pukul 17.00 WIB, pelaku akhirnya berhasil diamankan dan segera dibawa ke RSUD Setjonegoro Wonosobo untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ungkapnya
    Berdasarkan informasi yang diperoleh dari korban, pelaku diduga mengalami depresi.
     
    Sebelumnya, pada Kamis, 30 Januari 2025, pelaku juga diketahui telah memaksa korban untuk memberikan uang sebesar Rp 50 juta.
    Korban telah memenuhi permintaan tersebut, namun tidak mengetahui bagaimana uang itu digunakan oleh pelaku.
    “Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait motif dan kondisi kejiwaan pelaku guna menentukan langkah hukum selanjutnya,” tutup Kasatreskrim
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • IKN Makin Indah Omongan Mbelgedes Buzzer Mulyono

    IKN Makin Indah Omongan Mbelgedes Buzzer Mulyono

    GELORA.CO –  Di media sosial viral kondisi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur yang memprihatinkan. 

    Saat ini IKN ditumbuhi semak belukar dan tidak terurus. Bahkan nyaris tidak ada aktivitas pembangunan di lokasi yang digadang-gadang Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Mulyono sebagai ibu kota baru Indonesia menggantikan Jakarta.

    Namun kabar gedung-Gedung yang mangkrak di IKN yang sudah dikepung semak belukar, dibantah keras oleh ternak Mulyono dan para buzzer rupiah. Mereka bilang IKN makin indah. 

    “Meminjam bahasa orang Solo, pernyataan para ternak Jokowi itu pernyataan mbelgedes, artinya pernyataan bohong, tipu-tipu,” kata Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais dalam sebuah video singkat yang dikutip Minggu 9 Februari 2025.

    “Jokowi bukan Mulyono kalau tidak suka bohong dan tipu-tipu. Semua bangunan yang ada di IKN kini kosong melompong,” sambungnya.

    IKN terancam mangkrak menyusul diblokirnya anggaran pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) oleh pemerintahan Prabowo Subianto.

     

    Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) belum ada progres karena anggaran masih diblokir Menteri Keuangan Sri Mulyani.

    Dia menjelaskan blokir berkaitan dengan kebijakan efisiensi anggaran. Blokir akan dibuka setelah pagu anggaran indikatif hasil efisiensi sudah disetujui Komisi V DPR.

    “Realisasi anggaran IKN kayaknya belum ada. Kan anggaran kita diblokir semua. Anggarannya enggak ada, progresnya buat beli makan siangnya Pak Menteri. Itu progresnya,” kata Dody tertawa di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis 6 Februari 2025.

  • Ole Romeny, Dion Markx, dan Tim Geypens Sah Jadi WNI, Siap Bela Timnas

    Ole Romeny, Dion Markx, dan Tim Geypens Sah Jadi WNI, Siap Bela Timnas

    GELORA.CO –  Ole Romeny, Dion Markx, dan Tim Geypens sudah sah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

    Kepastian itu didapat usai ketiganya menjalani pengambilan sumpah menjadi WNI di KBRI London, Sabtu (8/2) sore WIB.

    Ketiganya akan segera mendapatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Paspor Indonesia. Kemudian PSSI akan mengurus perpindahan federasi dari KNVB. Dengan begitu, ketiganya bakal segera membela Timnas Indonesia.

    Pengambilan Sumpah WNI ini turut disaksikan Menteri Hukum RI Supratman Andi Agtas dan Duta Besar RI untuk Inggris Raya, Desra Percaya. Pemain Timnas Indonesia Marselino Ferdinan juga hadir dalam acara tersebut.

    Ole Romeny, Dion Markx, Tim Geypens lahir di Belanda namun memiliki darah keturunan Indonesia.

    Merujuk data yang dipaparkan DPR dalam sidang komisi, Senin (3/2), darah Indonesia ketiga pemain itu berasal dari berbagai daerah di Tanah Air.

    Ole Romeny lahir di Nijmegen, Belanda, pada 20 Juni 2000 memiliki keturunan Indonesia dari nenek pihak ibu yang lahir di Medan pada 2 April 1923 bernama Helene Wilhelmina Degenaars w//v ter Haar Romenij.

    Kemudian Dion Markx yang kelahiran Arnhem, Belanda, pada 29 Juni 2005, memiliki nenek dan ayah yang lahir di Indonesia.

    Sang nenek dari pihak ayah bernama Saoda Enedak lahir di Aceh,16 Maret 1932. Sedangkan sang ayah bernama Frits Markx, lahir di Palembang pada 10 April 1970.

    Geypens memiliki darah Indonesia dari sang kakek dari ibu bernama Henry Armand d’Hollosy yang lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada 18 Oktober 1941.

  • Cek Jalur Mudik Jakarta-Semarang, Kakorlantas: Beberapa Ruas Tol dalam Perbaikan – Page 3

    Cek Jalur Mudik Jakarta-Semarang, Kakorlantas: Beberapa Ruas Tol dalam Perbaikan – Page 3

    Sementara itu, PT Jasa Raharja bersama Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri melaksanakan kegiatan survei jalur, pada Rabu 5 Februari 2025.

    Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono menjelaskan, giat yang dilakukan bersama Direktur Operasional PT Jasa Raharja, Dewi Aryani dan Kepala Korlantas Polri Brigjen Agus Suryonugroho guna menyambut pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 yang akan dimulai pada 24 Maret mendatang.

    “Survei jalur ini merupakan bagian dari upaya preventif untuk mengantisipasi potensi kendala yang dapat menghambat arus lalu lintas sebelum dan sesudah Hari Raya Idul Fitri 2025,” kata Rivan dalam keterangan diterima, Sabtu (7/2/2025).

    Rivan menjelaskan, dari hasil survei didapatkan identifikasi titik rawan kemacetan dan kecelakaan. Selanjutnya, pihaknya bersama stake holder terkait bakal menentukan langkah strategis untuk penanggulangan yang akan diterapkan dalam Operasi Ketupat.

    Dia merinci, identifikasi bersama rombongan menyusuri jalan Tol Trans Jawa yang diperkirakan akan menjadi jalur padat kendaraan selama periode mudik dan arus balik Idul Fitri. 

    “Survei dimulai dari kantor PT. Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek KM 70, kemudian menuju Tol Cipali KM 110 untuk melakukan peninjauan lokasi penyempitan jalan dari 3 jalur menjadi 2 jalur, lalu dilanjut ke KM 152 yang menjadi titik pertemuan Tol Cipali dengan Tol Cisumdawu untuk menerima penjelasan dari Dirlantas POLDA Jawa Barat, lalu menuju ke Command Center di KM 188,” ungkap Rivan.

    Tidak berhenti di situ, Rivan mengatakan rombongan juga melanjutkan perjalanan ke KM 236 yang menjadi perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, menuju Kawasan Wisata Guci untuk meninjau dan mendapatkan penjelasan dari Dirlantas Polda Jawa Tengah. 

    “Perjalanan berakhir di kota Semarang, Jawa Tengah,” tutur Rivan.

     

     

     

    Reporter: Nur Habibie

    Sumber: Merdeka.com

  • Prakiraan Cuaca Hari Ini, Hujan Landa Berbagai Kota di Indonesia

    Prakiraan Cuaca Hari Ini, Hujan Landa Berbagai Kota di Indonesia

    Jakata, Beritasatu.com – Prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geosifika (BMKG) pada hari ini, Minggu (9/2/2025), hujan akan melanda berbagai kota di Indonesia. Hujan turun mulai dari intensitas ringan sampai yang disertai petir.

    Prakirawan BMKG Rira Damanik menyampaikan, sejumlah kota besar di Indonesia berpotensi mengalami cuaca berawan tebal serta hujan dengan beragam intensitas pada hari ini.

    Dimulai dari wilayah Sumatera, awan tebal diprakirakan BMKG akan dialami masyarakat yang berada di Banda Aceh, Tanjung Pinang dan Jambi. Dalam periode sama, hujan ringan diprediksi turun di Medan, Pekanbaru, Padang, Bengkulu, Palembang, Pangkal Pinang serta terdapat potensi hujan disertai petir di Bandar Lampung.

    Sementara itu, potensi berawan tebal terdapat di daerah Jakarta, potensi hujan ringan di Serang dan Semarang.

    Adapun potensi hujan sedang terdapat di daerah Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.

    Dikatakan, terdapat potensi hujan di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, termasuk hujan ringan di Mataram, hujan intensitas sedang di Denpasar serta hujan disertai petir di wilayah Kupang.

    Selanjutnya, dalam prakiraan cuaca hari ini, BMKG memprediksi kemungkinan hujan di seluruh ibu kota provinsinya termasuk curah hujan ringan di Palangkaraya dan Samarinda serta hujan yang disertai petir di wilayah Pontianak, Tanjung Selor, dan Banjarmasin.

    Hujan juga akan melanda kota-kota di Sulawesi.  Hujan ringan terjadi di Palu, hujan sedang di Kendari dan Makassar lalu hujan petir di Mamuju dan Manado. Hanya Kota Gorontalo yang diprediksi mengalami cuaca berawan hari ini di Sulawesi.

    Sementara itu, untuk wilayah timur Indonesia, BMKG memprakirakan cuaca berawan tebal dialami masyarakat di Ternate, Ambon, dan Sorong serta udara kabur di Manokwari.

    Hujan ringan kemungkinan terjadi di Nabire, Jayawijaya, Jayapura, dan Merauke.
     

  • Bengkel Hijrah Iklim, Cara Muda-mudi Islam Mencintai dan Merawat Lingkungan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 Februari 2025

    Bengkel Hijrah Iklim, Cara Muda-mudi Islam Mencintai dan Merawat Lingkungan Regional 9 Februari 2025

    Bengkel Hijrah Iklim, Cara Muda-mudi Islam Mencintai dan Merawat Lingkungan
    Tim Redaksi
    UNGARAN, KOMPAS.com –
    Isu
    lingkungan
    dengan segala persoalannya menjadi fokus kaum muda dari berbagai wilayah di Indonesia.
    Mereka yang resah, bergabung dalam
    Bengkel Hijrah Iklim
    (BHI), sebuah inisiatif dari Muslims for Shared Action on Climate Impact (MOSAIC).
    Salah satunya, Layyin Lala, founder gerakan Eco-Peace Indonesia Malang. Dia mengatakan, keresahan sebagai warga Kota Malang adalah buruknya drainase hingga menjadi daerah langganan banjir, ketersediaan air minum, dan tak tertatanya sektor transportasi.
    “Saat ini banjir seolah menjadi teman akrab warga Kota Malang, bisa dipastikan 40 persen wilayah kota saat hujan akan banjir karena drainase yang buruk dan limpasan dari Sungai Brantas,” ujarnya, Sabtu (8/2/2025) di Boemisora Desa Polobogo Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang.
    Selain itu, transportasi umum atau mikrolet, juga mesti dibenahi.
    “Selain dari soal umur mikrolet, administrasi, perilaku awak mikrolet, juga harus ada faktor keamanan, kenyamanan, serta kepastian lokasi naik turun,” kata Lala.
    “Mikrolet itu jauh dekat ongkosnya Rp 5.000, saya pernah dipalak sopirnya untuk membayar Rp 10.000 tapi malah diturunkan di tengah jalan. Ada juga kejadian eksbisionis, sebagai perempuan saya takut, apalagi kalau malam,” ungkapnya.
    Atas kejadian tersebut, dia mengaku tak diam.
    “Saya menulis menyampaikan keresahan atas serangkaian kejadian dan layanan publik tersebut. Tapi sampai saat ini belum ada respon dari pemerintah,” kata Lala.
    Beda persoalan yang dirasakan Randi Muhariman, dari Tasikmalaya. Menurutnya, pengelolaan sampah dan air bersih, harus menjadi perhatian.
    “Namun masalahnya, masyarakat masih abai dan seolah tak peduli. Padahal kalau tidak tertangani sejak sekarang, bisa menjadi bom waktu di masa mendatang,” ungkapnya.
    Ramdi mengatakan, produksi sampah rumah tangga sudah sangat berlebihan. Tapi penanganannya masih konvensional, hanya sekadar diambil dan dibuang.
    “Perlu ada terobosan atau tindakan yang menyeluruh agar tertangani dengan baik, termasuk lintas sektoral dari berbagai komunitas,” ujarnya.
    Aldy Permana, Project Leader BHI dari Purpose mengatakan, Bengkel Hijrah Iklim (BHI) merupakan program pelatihan kepemimpinan lingkungan yang ditujukan bagi generasi muda muslim.
    “Tahun ini pelatihan berfokus pada tema transisi energi berkeadilan. Selama satu minggu, peserta belajar tentang transisi energi berkeadilan dari perspektif
    Islam
    , manajemen kampanye, dan diharapkan mereka dapat melawan misinformasi dan disinformasi saat kembali ke komunitas mereka, mereka juga mempelajari konsep filantropi Islam dalam konteks transisi energi berkeadilan,” ungkapnya.
    Peserta terdiri dari individu dengan latar belakang dakwah berusia antara 23 hingga 40 tahun. Selain berprofesi sebagai ustadz dan ustadzah, mereka juga memiliki pengalaman sebagai penulis, komikus, dan influencer di media sosial.
    “Riset Purpose tentang Iklim dan Audiens Muslim menunjukkan bahwa umat Islam lebih mempercayai pemimpin agama dibandingkan pemerintah. Oleh karena itu, kami mengajak mereka untuk menjadi pemicu percakapan tentang
    isu lingkungan
    di daerah masing-masing,” tambahnya.
    Fasilitator lainnya, Reka Maharwati dari Enter Nusantara, membagikan pengalaman sukses program Sedekah Energi di Yogyakarta dan Lombok.
    “Kami juga mengajak peserta untuk mengeksplorasi Green ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf), melihat bagaimana filantropi Islam dapat berkontribusi pada isu lingkungan. Beberapa peserta telah mengimplementasikan inisiatif seperti sedekah air, sayur, dan bibit,” kata Reka.
    Selain mempelajari materi tersebut, peserta juga diajak memahami teknik berkampanye dan pengorganisasian.
     
    Didit Haryo Wicaksono dari AktivAsia menjelaskan, kegiatan syiar tidak berbeda dengan kampanye.
    “Kami mengajarkan prinsip dasar kampanye dan bagaimana mengorganisir para peserta untuk menyebarkan pesan ini,” ungkapnya.
    Usai pelatihan ini para peserta akan mendapatkan mentoring untuk membuat inisiatif aksi iklim mandiri mereka. Selain itu mereka akan mendapatkan dukungan finansial yang akan membantu untuk menginkubasi dan menjadi katalis bagi program mereka selama 2-3 bulan.
    Dengan pelatihan ini, Bengkel Hijrah Iklim berharap dapat melahirkan pemimpin muda yang mampu menyebarkan kesadaran akan pentingnya transisi energi berkeadilan dalam perspektif Islam, serta menginspirasi tindakan nyata di komunitas mereka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025 Rampung Dihelat

    Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025 Rampung Dihelat

    JAKARTA – Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025 yang diikuti 439 atlet dari 28 klub mitra PB Djarum sudah selesai digelar di Gelanggang Olahraga (GOR) Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu 8 Februari 2025.

    Kompetisi inisiasi Bakti Olahraga Djarum Foundation dan PB Djarum yang berlangsung sejak 3 Februari 2025 itu mempertandingkan empat kategori usia, yakni U-9, U-11, U-13, serta U-15 putri-putra. Kompetisi pun dibagi ke dalam nomor perorangan dan beregu.

    Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation sekaligus Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin mengatakan bahwa ajang ini bertujuan mengasah kemampuan, bakat serta teknik para pebulu tangkis muda ketika berlaga di tengah arena pertandingan.

    “Dengan saling bertemu di kejuaraan ini, atlet-atlet klub mitra bisa saling mengukur diri, mengasah kemampuan dan melakukan evaluasi demi perkembangan teknik serta bakat mereka di masa mendatang,” kata Yoppy dalam keterangan.

    Selain itu, ajang ini juga menggelar sharing session bersama pelatih-pelatih berpengalaman di sektor tunggal maupun ganda seperti Hendrawan dan Aryono Miranat, serta pelatih fisik PB Djarum Ari Subarkah. Wasit berlisensi BWF Raventus Pongoh juga hadir di sesi itu.

    Sesi tersebut digunakan untuk berbagi pengetahuan dan edukasi seputar pembinaan dan pengembangan talenta-talenta yang ada di klub masing-masing.  Dengan demikian, pelatih dan pengurus klub mitra bisa mengetahui perkembangan dunia bulu tangkis.

    “Tujuannya agar mereka dapat mengaplikasikan dalam program pelatihan sehingga bisa mencetak pebulu tangkis tangguh yang bisa meningkatkan kejayaan bulu tangkis Indonesia di masa mendatang,” ujar Yoppy.

    Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025 dibagi menjadi sembilan nomor pertandingan. Ada enam nomor yang dipertandingkan di sektor perorangan, yakni U-9 dan U-11 tunggal putra dan putri, U-13 tunggal putri, dan U-13 ganda putri. Adapun di sektor beregu mempertandingkan U-13 putra dan U-15 putra dan putri.

    Ketua Pelaksana Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025 Sigit Budiarto mengatakan bahwa pertandingan nomor beregu baru diadakan pada tahun ini. Ini bertujuan untuk mengasah mental dan kerjasama para pebulu tangkis muda dalam bermain secara tim.

    “Di level internasional terdapat ajang-ajang format beregu seperti Polytron Superliga Junior, Suhandinata Cup, Sudirman Cup, Thomas dan Uber Cup. Kemudian di Sea Games, Asian Games juga ada nomor beregu. Pentas-pentas itulah yang menjadi bahan pertimbangan kami,” jelas Sigit.

    Partai beregu mendapat antusiasme positif dari para peserta. Selain itu, sektor ini juga memiliki tensi pertandingan yang cukup tinggi karena tiap-tiap klub berhasrat meraih podium tertinggi.

    Pelatih PB Champion Klaten Pandu Dewantoro yang berhasil mengantarkan anak asuhnya menjadi kampiun di nomor beregu mengatakan bahwa partai beregu membuat atlet-atlet asuhannya belajar bermain secara tim dan mengasah kekompakan.

    “Menurut saya sangat bagus membiasakan atlet bertanding di nomor beregu sedini mungkin karena dengan begitu nantinya mereka bisa lebih matang secara teknik maupun kekompakan tim,”  ujar Pandu.

    Daftar pemenang Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025:

    Kategori Perorangan

    U-9 Putra

    – Juara I : Dardizha Ganivenar Maraqi

    – Juara II : Arsenio Kafeel Tan Indratno

    – Juara III : Tomothy Calvin Simanjuntak dan Bunayya Anza Perkasa

    U-9 Putri

    – Juara I : Biancha Ramadhani Zhafira Wardoyo

    – Juara II : Asha Adiba Zada

    – Juara III : Alifia Qurratu Ameera dan Citra Gita Reswara

    U-11 Putra

    – Juara I : Tristan Geovanni Pardosi

    – Juara II : Muhammad Mahrus Sulaiman

    – Juara III : Ashoka Putra Arvita dan Al Khalifi Messi Prastyanto

    U-11 Putri

    – Juara I : Aisyah Ayudia Safa Inara

    – Juara II : Kesy Hanifa Ramadhani

    – Juara III : Satmika Cinta dan Ailsie Elaina Sembiring

    U-13 Tunggal Putri

    – Juara I : Zora Rizqi Prasetyo

    – Juara II : Naila Putri

    – Juara III : Griselda Galafreya Naashir dan Vanezya Artha Nafasta

    U-13 Ganda Putri

    – Juara I : Griselda Galafreya Naashir/Neisya Syaza Vardian

    – Juara II : Nadhifa Aulia Ayundra/Vioarini Qurrota A’Yun

    – Juara III : Joylin Jusuf/Shallom Angelica Sari dan Meinanda Salsabila Azzahra/Zora Rizqi Prasetyo

    Kategori Beregu

    U-13 Putra

    – Juara I : PB Champion Klaten

    – Juara II : Istimewa BC

    U-15 Putra

    – Juara I : PB Arista

    – Juara II : PB Panorama

    U-15 Putri

    – Juara I : PB Champion Kudus

    – Juara II : PB PMS Solo

  • Menteri PU Tinjau Bendungan Colo, Pastikan Irigasi Maksimal untuk Swasembada Pangan 2025
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 Februari 2025

    Menteri PU Tinjau Bendungan Colo, Pastikan Irigasi Maksimal untuk Swasembada Pangan 2025 Regional 9 Februari 2025

    Menteri PU Tinjau Bendungan Colo, Pastikan Irigasi Maksimal untuk Swasembada Pangan 2025
    Tim Redaksi
    SUKOHARJO, KOMPAS.com –
    Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengecek kesiapan irigasi pertanian di
    Bendungan Colo
    atau
    Dam Colo
    Kecamatan Nguter,
    Sukoharjo
    , Jawa Tengah, Sabtu (8/2/2025).
    Pengecekan itu untuk memastikan bahwa sistem irigasi pertanian berjalan maksimal.
    Sehingga program swasembada pangan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto bisa terwujud di 2025.
    “Kita ngecek irigasi kita, salah satunya di Colo ini. Supaya benar-benar maksimal bisa mensupport swasembada pangan yang dicanangkan Pak Prabowo bisa di 2025,” kata Dody, Sabtu.
    Dody menambahkan, akan mengikuti saran dari para petani terkait jadwal penutupan Dam Colo.
    Biasanya, penutupan Dam Colo untuk pemeliharaan rutin tahunan dilakukan pada Oktober. Tahun ini akan dialihkan ke November.
    “Tadikan ada saran November. Kalau Oktober kan ada beberapa tempat yang masih mau panen. Jadi Insyaallah akan kita ikuti. Pengeringan untuk rehab sedikit,” tambahnya.
    Dody juga meminta agar Dam Colo direhab secara total untuk mendukung irigasi pertanian.
    “Tadi saya minta teman-teman untuk desain, untuk melakukan rehab total. Mungkin tidak akan bisa kita selesaikan dalam satu waktu pada tahun ini. Tapi secara bertahap,” ungkap Dody.
    Seorang petani Gabungan Petani Pengguna Air Colo Barat, Suparno meminta
    Menteri PU
    agar penutupan Dam Colo dapat dijadwalkan setiap 1 November.
    Biasanya Dam Colo ditutup total untuk pemeliharaan rutin tahunan setiap Oktober.
    “Menindaklanjuti program Pak Presiden bahwa untuk peningkatan penyangga pengan nasional bahwa petani di Colo Barat mohon setiap pentupan air dijatuhkan pada bulan November. Itu petani bisa panen tiga kali,” katanya.
    Menurut dia petani bisa tiga kali panen jika pengeringan Dam Colo setiap tahunnya dilakukan pada November.
    “Sekali lagi untuk agenda penutupan saluran (irigasi) di Colo Barat mohon setiap tahunnya dijatuhkan pada bulan November tanggal 1. Itu sudah aman, petani menikmati panen tiga kali,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Resmi Naik! Harga Bahan Bakar Minyak BBM Minggu 9 Februari 2025, Berlaku di Seluruh Indonesia

    Resmi Naik! Harga Bahan Bakar Minyak BBM Minggu 9 Februari 2025, Berlaku di Seluruh Indonesia

    Resmi Naik! Harga Bahan Bakar Minyak BBM Minggu 9 Februari 2025, Berlaku di Seluruh Indonesia

    TRIBUNJATENG.COM- PT Pertamina kembali melakukan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM khususnya untuk BBM nonsubsidi.

    Diketahui kebijakan penyesuaian harga ini berlaku mulai tanggal 1 Februari 2025.

    Berdasarkan penyesuaian tersebut diketahui terdapat beberapa jenis BBM yang mengalami kenaikan diantaranya Pertamax (RON 92), Pertamax Turbo (RON 98), Pertamax Green (RON 95) Dexlite hingga Pertamina Dex.

    Terkait dengan harga BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar tidak mengalami kenaikan, yakni Rp 10.000. 

    Begitu pula dengan harga Solar Subsidi yakni masih Rp 6.800 per liter.

    Dikutip dari Kompas.com melalui Fadjar Djoko Santoso selaku Vice President Corporate Communivation Pertamina mengungkapkan jika harga BBM setiap bulannya akan dilakukan update harga.

    “Setiap bulan harga BBM diupdate. Untuk penyesuaian harganya bisa dicek di laman resmi Pertamina,” ujar Djoko Santoso.

    Melalui laman resminya, Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022.

    Kepmen tersebut merupakan perubahan atas Kepmen Nomor 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

    Berikut Daftar Harga Bahan Bakar Minyak BBM Februari 2025:

    Update Harga BBM Terbaru Per 1 Februari 2025

    Aceh

    Pertamax Turbo: Rp 14.000
    Pertamax: Rp 12.900
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 14.800
    Dexlite: Rp 14.600

    Free Trade Zone (FTZ) Sabang

    Pertamax: Rp 11.800
    Pertalite: Rp 10.000
    Dexlite: Rp 13.400

    Sumatera Utara

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Sumatera Barat

    Pertamax Turbo: Rp 14.650
    Pertamax: Rp 13.500
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.450
    Dexlite: Rp 15.250

    Riau

    Pertamax Turbo: Rp 14.650
    Pertamax: Rp 13.500
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.450
    Dexlite: Rp 15.250

    Kepulauan Riau

    Pertamax Turbo: Rp 14.650
    Pertamax: Rp 13.500
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.450
    Dexlite: Rp 15.250

    Free Trade Zone (FTZ) Batam

    Pertamax Turbo: Rp 13.350
    Pertamax: Rp 12.300
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 14.100
    Dexlite: Rp 13.900

    Jambi

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Bengkulu

    Pertamax Turbo: Rp 14.650
    Pertamax: Rp 13.500
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.450
    Dexlite: Rp 15.250

    Sumatera Selatan

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Bangka Belitung

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Lampung

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    DKI Jakarta

    Pertamax Turbo: Rp 14.000
    Pertamax Green: Rp 13.700
    Pertamax: Rp 12.900
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 14,800
    Dexlite: Rp 14.600

    Banten

    Pertamax Turbo: Rp 14.000
    Pertamax Green: Rp 13.700
    Pertamax: Rp 12.900
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 14,800
    Dexlite: Rp 14.600

    Jawa Barat

    Pertamax Turbo: Rp 14.000
    Pertamax Green: Rp 13.700
    Pertamax: Rp 12.900
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 14,800
    Dexlite: Rp 14.600

    Jawa Tengah

    Pertamax Turbo: Rp 14.000
    Pertamax Green: Rp 13.700
    Pertamax: Rp 12.900
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 14,800
    Dexlite: Rp 14.600

    Yogyakarta

    Pertamax Turbo: Rp 14.000
    Pertamax Green: Rp 13.700
    Pertamax: Rp 12.900
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 14,800
    Dexlite: Rp 14.600

    Jawa Timur

    Pertamax Turbo: 14.000
    Pertamax Green: Rp 13.700
    Pertamax: Rp 12.900
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 14,800
    Dexlite: Rp 14.600

    Bali

    Pertamax Turbo: Rp 14.000
    Pertamax Green: Rp 13.700
    Pertamax: Rp 12.900
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 14,800
    Dexlite: Rp 14.600

    Nusa Tenggara Barat

    Pertamax Turbo: Rp 14.000
    Pertamax Green: Rp 13.700
    Pertamax: Rp 12.900
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 14,800
    Dexlite: Rp 14.600

    Nusa Tenggara Timur

    Pertamax Turbo: Rp 14.000
    Pertamax Green: Rp 19.700
    Pertamax: Rp 12.500
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 14,800
    Dexlite: Rp 14.600
    Biosolar (Non Subsidi): Rp 14.500

    Kalimantan Barat

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Kalimantan Tengah

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Kalimantan Selatan

    Pertamax Turbo: Rp 14.650
    Pertamax: Rp 13.500
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.450
    Dexlite: Rp 15.250

    Kalimantan Timur

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Kalimantan Utara

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Sulawesi Utara

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Gorontalo

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Sulawesi Tengah

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Sulawesi Tenggara

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Sulawesi Selatan

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Sulawesi Barat

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Maluku

    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Dexlite: Rp 14.950

    Maluku Utara

    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Dexlite: Rp 13.900

    Papua

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Dexlite: Rp 14.950

    Papua Barat

    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Papua Selatan

    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Dexlite: Rp 14.950
    Papua Pegunungan
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Dexlite: Rp 14.950

    Papua Tengah

    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Dexlite: Rp 14.950
    Papua Barat Daya
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950