provinsi: JAWA TENGAH

  • Lewat Program Xpora BNI, Indo Tropikal Bisa Business Matching dengan Buyer Luar Negeri

    Lewat Program Xpora BNI, Indo Tropikal Bisa Business Matching dengan Buyer Luar Negeri


    PIKIRAN RAKYAT
    – PT Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk atau BNI melalui program BNI Xpora mendorong UMKM lokal untuk bisa merambah pasar luar negeri. Keuntungan inilah  yang didapatkan PT Indo Tropikal Grup, perusahaan yang memproduksi permen jahe yang kini bisa mengekspor produknya ke luar negeri.

    Permen yang diproduksi PT Indo Tropikal Grup terletak di Tegalasari RT 01 RW 08 Kelurahan Bejen, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah itu diekspor perdana hingga kini sampai ke Amerika atau Negeri Paman Sam.

    Marketing Ekspor & Impor Indo Tropikal, Nuri mengungkapkan bisnis UMKM-nya dimulai sejak bertemu pembeli dari Amerika Serikat pada Oktober 2017.

    Nuri mengatakan pertama kali Indo Tropikal mengekspor permen jahe ke luar negeri pada Februari 2020. Saat itu kata dia bertemu pembeli dari Amerika Serikat yang tak sengaja mampir ke Solo.

    “Waktu itu, kami ada resto pecel di dekat paragon Solo waktu itu. Buyer ada permintaan jahe fresh dan permintaan permen jahe dan kita melakukan trial sampai ketemu rasa dan texture yg dikehendaki karena permen yg diminta adalah chew. Tahun 2020, Februari kita kirim yang pertama kali ke Amerika 40HC. Alhamdulillah,” ujar Nuri kepada Pikiran-Rakyat.com, Kamis, 23 Januari 2025.

    Sejak saat itu kata Nuri, setiap 1,5 bulan hingga 2 bulan sekali mengirim produk Indo Tropikal ke Amerika Serikat dan Kanada.

    “Untuk fresh ginger kita baru mengirim ke India .Target ke depan kita bisa ekspor ke negara lain selain amerika dan kanada,” ujar Nuri yang saat ini telah memiliki 50 karyawan.

    Bisnis produk olahan jahe Indo Tropikal pun terus berkembang, mengingat banyaknya permintaan dari pasar luar negeri. Saat ini kata Nuri, pihaknya sedang negosiasi dengan pembeli dari Jepang, Inggris dan Timur Tengah. Ia bahkan menargetkan perusahaannya tahun depan bisa menambah lini usaha yaitu air minum oksigen dan sparkling water.

    Indo Tropikal Mendapat Fasilitas Setelah Ikuti BNI Xpora

    dok. PT Indo Tropikal Grup

    Nuri mengungkapkan sejak tahun 2023 sudah mengenal program Xpora BNI dan mendapat dukungan yang dirasakan untuk mengembangkan bisnis Indo Tropikal.

    “Alhamdulillah sejak mengenal BNI expora , banyak sekali support dari BNI Xpora yang kami rasakan dan kami terima. Dari business matching dengan buyer-buyer luar negeri, fasilitas pameran baik dalam maupun luar negeri,” kata dia.

    Tak hanya itu, Nuri menyebut beberapa oder juga masuk melalui business matching dari Xpora BNI dan sudah melakukan ekspor ke Belanda.

    Saat ini kata dia, sudah melobi-lobi calon pembeli baru dari Kanada. Ada persetujuan baru juga dengan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).

    Dapat pembelajaran bisnis dari BNI Xpora

    Nuri menyebutkan dirinya mendapat pembelajaran tentang bisnis ekspor ke luar negeri setelah mengikuti pengembangan bisnis dengan BNI Xpora.

    “(Kami mendapat) pembelajaran tentang ekspor, business matching, fasilitas pameran dalam maupun luar negeri, disediakan e-commerce bagi anggota, ada fasilitas kredit juga buat permodalan, fasilitas perbankan serta kerja sama dengan bea cukai,” ujarnya.

    Nuri memberikan rekomendasi kepada pebisnis lain untuk terus mengikuti perkembangan informasi dari Xpora BNI. Ia menyarankan agar mengikuti segala kegiatan serta selalu berusaha inovatif untuk menaikkan produk baik kualitas dan kapasitas.

    “Ide-ide baru dengan barang-barang baru yg dipersiapkan untuk eksportir, pembelajaran product knowledge yang lebih diperdalam,” kata dia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Perjuangan Panjang Keadilan untuk Korban Pemerkosaan di Grobogan, Pelaku Masih Bebas Berkeliaran

    Perjuangan Panjang Keadilan untuk Korban Pemerkosaan di Grobogan, Pelaku Masih Bebas Berkeliaran

    TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN – Proses hukum kasus dugaan pemerkosaan yang menimpa NT (14), siswi SMA di Grobogan disesalkan keluarga korban berjalan lamban,

    Hingga kini beberapa pelaku belum ditetapkan menjadi tersangka.

    Satreskrim Polres Grobogan, Jawa Tengah didesak untuk segera mengusut tuntas kasus dugaan pemerkosaan tersebut.

    Pelajar kelas X asal Grobogan tersebut dilaporkan telah dirudapaksa beramai-ramai di salah satu kamar hotel di perkotaan Purwodadi oleh sejumlah remaja pria. 

    Kuasa Hukum korban, Endang Kusumawati berharap, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Grobogan sudi menangani kasus kejahatan seksual yang resmi dilaporkannya pada 18 November lalu ini dengan serius. 

    “Saya sangat menyayangkan, prosesnya lambat. Kurang apalagi, bukti cukup. Kami laporkan pada pertengahan November, namun hingga kini belum ada penetapan tersangka,” tegas Endang saat dihubungi melalui ponsel, Senin (10/2/2025).

    Dalam kasus dugaan serangan seksual anak di bawah umur ini, sambung Endang, enam remaja pria asal Kecamatan Sukolilo, Pati dilaporkan terlibat dengan status peran yang berbeda.

    “Seharusnya para terduga pelaku yang berjumlah enam ini diamankan terlebih dulu bukannya dibiarkan berkeliaran bahkan bebas bermedsos. Terduga pelaku utama ini putus sekolah dan lainnya pelajar SMA,” kata Endang.

    Korban trauma Menurut Endang, sejauh ini korban masih dalam kondisi ketakutan meski beberapa kali sempat menerima pendampingan psikis dari Unit PPA Satreskrim Polres Grobogan. 

    “Korban sudah tidak punya bapak, hanya tinggal bersama ibunya. Jadi untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan, kami monitoring 24 jam,” kata Endang. 

    Tersangka Pencabulan 10 Murid SD Polisi sebut masih didalami penyidik Kanit PPA Satreskrim Polres Grobogan, Ipda Yusuf Al Hakim mengatakan, kasus dugaan pemerkosaan pelajar SMA ini masih didalami penyidik.

    “12 saksi sudah kami periksa dan saat ini sudah proses pelimpahan ke Kejari Grobogan,” kata Yusuf. 

    Kronologi

    Kuasa hukum korban, Endang Kusumawati saat dihubungi melalui ponsel, Jumat (22/11/2024) mengatakan, insiden memilukan yang merenggut keperawanan warga Grobogan itu berlangsung pada pertengahan Oktober lalu.

    Siang nahas itu, korban diajak bertemu oleh salah seorang terduga pelaku yang sudah lama mengenalnya.

    Korban selanjutnya dijemput dengan mengendarai sepeda motor.

    Bujuk rayunya, korban hendak ditraktir makan namun belakangan korban justru dipaksa masuk ke kamar hotel yang sudah disewa terduga pelaku.

    Celaka, beberapa saat kemudian terduga pelaku lainnya mulai berdatangan.

    “Nah, di kamar hotel itu korban dicekoki minuman keras yang diduga sudah dicampuri obat tidur,” ujar Endang.

    Ironis, perbuatan biadab itu bahkan direkam beberapa remaja pria itu menggunakan kamera smartphone.

    Menjelang Subuh, korban yang syok langsung diantarkan pulang oleh terduga pelaku utama.

    “Korban diancam akan dibunuh jika melaporkan,” ungkap Endang. 

    Disampaikan Endang, kasus dugaan pencabulan anak di bawah umur ini mencuat setelah video tak senonoh yang sengaja direkam para pelaku itu disebarluaskan melalui perpesanan WhatsApp.

    “Kakak korban yang mengetahui itu kemudian mencecar korban lalu korban mengakuinya,” kata Endang. (*)

     

  • Tradisi Grebeg Sumpil Mengenang Wali Hasan Abdullah di Kaliwungu

    Tradisi Grebeg Sumpil Mengenang Wali Hasan Abdullah di Kaliwungu

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL — Masyarakat Desa Kutoharjo Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal, masih mempertahankan warisan tradisional berupa kirab Grebeg Sumpil sebagai bentuk penghormatan, dan rasa syukur terhadap peran tokoh penyebar ajaran Islam di Kaliwungu.

    Grebeg Sumpil merupakan tradisi berupa arak-arakan masakan khas Kaliwungu, yakni nasi yang dibungkus daun bambu dengan lauk sambal kelapa. Nasi tersebut kemudian dibuat dalam bentuk gunungan, dan diarak keliling kampung diiringi pawai budaya.

    Sebelum diarak, prosesi grebeg diawali pembacaan doa bersama di makam Wali Hasan Abdullah atau Eyang Pakuwojo.

    Tradisi Grebeg Sumpil ini dilaksanakan warga sekaligus menyambut datangnya bulan puasa, dengan harapan bisa menjalankan ibadah dengan baik.

    Warga pun rela berdesak-desakan untuk berebut gunungan tersebut yang dipercaya membawa keberkahan. Tak sampai semenit, ratusan bungkus sumpil ludes dalam kerumunan massa.

    Selain berebut sumpil, warga juga berebut gunungan hasil bumi dan jajan pasar yang ikut diarak.

    Warga Kaliwungu, Afif mengatakan dirinya selalu menantikan tradisi itu setiap tahunnya. Ia percaya, terdapat beribu keberkahan dari sebungkus sumpil.

    “Setiap tahun selalu ada, alhamdulillah tadi bisa dapat sumpilnya meskipun harus berdesak-desakan,” kata Afif seusai mengikuti Grebeg Sumpil di sekitar kompleks makam Eyang Pakuwojo, Minggu (9/2/2025) sore.

    Afif menuturkan, sumpil bercita rasa asin, pedas dari perpaduan sambal kelapa yang dibungkus terpisah.

    “Rasanya enak, cara makannya kayak ketupat. Terus yang istimewa itu lauknya cuma sambal kelapa saja, tapi sangat nikmat,” tuturnya.

    Pengurus makam Eyang Pakuwojo, Muhammad Mustofa menjelaskan, tradisi ini sudah berlangsung sejak 14 tahun silam. Meskipun telah beralih generasi, pihaknya tetap menyelenggarakan tradisi ini sebagai warisan leluhur yang harus dijaga.

    “Setiap menjelang puasa, warga Desa Kutoharjo menggelar acara ini sebagai haul ruwahan. Ini murni keinginan masyarakat untuk menghormati para penyebar ajaran islam di Kaliwungu, terutama Eyang Pakuwojo,” kata Mustofa.

    Mustofa menerangkan, antusias masyarakat tak pernah berkurang meskipun setiap tahun dilakukan tradisi Grebeg Sumpil. “Alhamdulillah antusias warga selalu ramai menyambut tradisi ini,” paparnya.

    Juru kunci makam, Sobirin menambahkan sumpil adalah makanan khas masyarakat Kaliwungu yang terbuat dari beras semacam ketupat berbentuk kotak dibungkus daun kelapa.

     Menurutnya, sumpil memiliki makna rasa pasrah terhadap takdir kehidupan yang telah digariskan. “Sumpil itu artinya Sumelehno uripmu marang Pangeran ingkang Langgeng,” tandasnya. (Agus Salim)

  • Kisah Suyatno Delapan Hari di Pengungsian, Banjir Demak Belum juga Surut

    Kisah Suyatno Delapan Hari di Pengungsian, Banjir Demak Belum juga Surut

    TRIBUNJATENG.COM – Kisah Suyatno warga Demak sudah mengungsi selama delapan hari namun banjir di rumahnya belum juga surut.

    Ia berharap kebutuhan di tempat pengungsian bisa terus terpenuhi karena belum tahu sampai kapan banjir akan terus menggenang.

    Setidaknya hingga Senin (10/2/2025) sore, banjir yang melanda Kabupaten Demak, Jawa Tengah, belum sepenuhnya surut. 

    Sebanyak 623 warga masih bertahan di pengungsian karena rumah mereka masih terendam air.

    Banjir yang disebabkan oleh curah hujan tinggi dan rob ini menggenangi 21 desa di Kecamatan Sayung, Karangtengah, dan Kecamatan Bonang.

    Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak pada pukul 19.00 WIB, Desa Prampelan di Kecamatan Sayung menjadi wilayah paling terdampak, dengan 571 jiwa mengungsi di berbagai lokasi, seperti Gor Balaidesa, mushola, pondok pesantren, rumah kosong, dan gedung pendidikan.

    Di Desa Prampelan, air mulai surut, dan beberapa warga mulai membersihkan rumah mereka yang sebelumnya terendam.

    Namun, puluhan warga masih bertahan di pengungsian, termasuk Suyatno (35), warga RT 02 RW 02 Desa Prampelan, yang sudah mengungsi selama 8 hari karena rumahnya masih terendam banjir setinggi lutut orang dewasa.

    “Masih (terendam) karena paling rendah segini (menunjuk lutut), tidur ya bagaimana?” kata Suyatno, Senin sore.

    Ia sempat kembali ke rumahnya pada Selasa lalu, tetapi karena hujan lebat kembali turun, debit air naik lagi, memaksanya kembali ke pengungsian.

    “Hari Rabu kan sudah mau turun (debit air) terus malamnya hujan, kembali lagi (ke pengungsian),” ujarnya.

    Di tengah kondisi sulit ini, Suyatno hanya berharap agar kebutuhan makanan di pengungsian tetap terpenuhi.

    “Makanan ini yang penting bisa makan gitu aja,” tambahnya.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Demak, Prapto, mengatakan bahwa banjir di Desa Prampelan kini menyisakan genangan setinggi 40 cm.

    Namun, banyak warga yang masih memilih bertahan di pengungsian karena rumah mereka masih tergenang.

    “Sekitar 40 sentimeter, cuma warga masih di pengungsian, di dalam rumah juga 40 (cm). Meninggalkan pengungsian karena membersihkan rumah,” kata Prapto.

    BPBD memastikan bahwa kebutuhan para pengungsi tetap terpenuhi, dan mereka terus berupaya mengurangi debit air dengan mengerahkan sejumlah pompa.

    “Dengan beberapa pompa ini kita kerahkan, mudah-mudahan ini hari Rabu sudah (kering) para pengungsi juga kembali ke rumah masing-masing,” tutupnya. (*)

  • Syarat Pinjaman KUR Bank BRI 2025, Punya Usaha Minimal Sudah 6 Bulan 

    Syarat Pinjaman KUR Bank BRI 2025, Punya Usaha Minimal Sudah 6 Bulan 

    Syarat Pinjaman KUR Bank BRI 2025, Punya Usaha Minimal Jalan 6 Bulan 

     

    TRIBUNJATENG.COM- Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI adalah program pinjaman yang ditujukan untuk mendukung pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Berikut adalah persyaratan umum untuk mengajukan KUR BRI pada tahun 2025:

    Persyaratan Umum:

    1. Usia Pemohon:

    Minimal 17 tahun untuk KUR Mikro.

    Minimal 21 tahun untuk KUR Kecil.

     

    2. Status Kredit:

    Tidak sedang menerima kredit dari bank lain, kecuali kredit konsumtif seperti KPR, KKB, atau kartu kredit.

     

    3. Usaha Produktif:

    Memiliki usaha produktif yang telah berjalan minimal 6 bulan.

     

    4. Dokumen Administrasi:

    a. Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik.

    b. Kartu Keluarga (KK).

    c. Nomor Induk Berusaha (NIB) atau surat keterangan usaha.

     d. NPWP (untuk plafond di atas Rp 50 juta)

    e. Agunan (untuk KUR Mikro dan Kecil dengan plafond di atas Rp 50 juta)

     

    TABEL ANGSURAN

    (1)

    tabel pinjaman KUR BRI 2025 Rp 1 Juta – Rp 50 Juta (Tribun Jateng)

    (2)

    tabel pinjaman KUR BRI 2025 Rp 50 Juta – Rp 150 Juta (Tribun Jateng)

    (3)

    tabel pinjaman KUR BRI 2025 Rp 175 Juta – Rp 500 Juta (Tribun Jateng)

     

    Selengkapnya: 

    Jenis KUR BRI:

    KUR Mikro:

    Plafon pinjaman hingga Rp50 juta.

    Tanpa agunan tambahan.

    Suku bunga 6 persen per tahun.

    KUR Kecil:

    Plafon pinjaman antara Rp50 juta hingga Rp500 juta.

    Memerlukan agunan sesuai ketentuan bank.

    Suku bunga 6 persen per tahun.

    KUR TKI:

    Plafon pinjaman hingga Rp25 juta.

    Untuk membiayai keberangkatan calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

    Suku bunga 6 persen per tahun.

     

    Cara Pengajuan KUR BRI:

    1. Secara Langsung:

    Kunjungi kantor cabang BRI terdekat dengan membawa dokumen yang diperlukan.

     

    2. Secara Online:

    Akses situs kur.bri.co.id.

    Pilih menu “Ajukan Pinjaman”.

    Login atau daftar akun baru.

    Lengkapi data diri dan informasi usaha.

    Unggah dokumen pendukung.

    Tentukan nominal pinjaman dan tenor.

    Ajukan permohonan dan tunggu verifikasi.

     

    Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi situs resmi BRI atau menghubungi call center BRI di 14017.

     

    (*)

     

     

  • Banjir Demak Belum Surut, Ratusan Warga Masih Bertahan di Pengungsian
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        10 Februari 2025

    Banjir Demak Belum Surut, Ratusan Warga Masih Bertahan di Pengungsian Regional 10 Februari 2025

    Banjir Demak Belum Surut, Ratusan Warga Masih Bertahan di Pengungsian
    Tim Redaksi

    DEMAK, KOMPAS.com –

    Hingga Senin (10/2/2025) sore, banjir yang melanda Kabupaten Demak, Jawa Tengah, belum sepenuhnya surut. Sebanyak 623 warga masih bertahan di pengungsian karena rumah mereka masih terendam air.
    Banjir yang disebabkan oleh curah hujan tinggi dan rob ini menggenangi 21 desa di Kecamatan Sayung, Karangtengah, dan Kecamatan Bonang.
    Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak pada pukul 19.00 WIB, Desa Prampelan di Kecamatan Sayung menjadi wilayah paling terdampak, dengan 571 jiwa mengungsi di berbagai lokasi, seperti Gor Balaidesa, mushola, pondok pesantren, rumah kosong, dan gedung pendidikan.
    Sebagian Warga Mulai Pulang, Sebagian Masih Mengungsi
    Pantauan Kompas.com di Desa Prampelan, air mulai surut, dan beberapa warga mulai membersihkan rumah mereka yang sebelumnya terendam.
    Namun, puluhan warga masih bertahan di pengungsian, termasuk Suyatno (35), warga RT 02 RW 02 Desa Prampelan, yang sudah mengungsi selama 8 hari karena rumahnya masih terendam banjir setinggi lutut orang dewasa.
    “Masih (terendam) karena paling rendah segini (menunjuk lutut), tidur ya bagaimana?” kata Suyatno, Senin sore.
    Ia sempat kembali ke rumahnya pada Selasa lalu, tetapi karena hujan lebat kembali turun, debit air naik lagi, memaksanya kembali ke pengungsian.
    “Hari Rabu kan sudah mau turun (debit air) terus malamnya hujan, kembali lagi (ke pengungsian),” ujarnya.
    Di tengah kondisi sulit ini, Suyatno hanya berharap agar kebutuhan makanan di pengungsian tetap terpenuhi.
    “Makanan ini yang penting bisa makan gitu aja,” tambahnya.
    BPBD Kerahkan Pompa untuk Percepat Surutnya Air
    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Demak, Prapto, mengatakan bahwa banjir di Desa Prampelan kini menyisakan genangan setinggi 40 cm.
    Namun, banyak warga yang masih memilih bertahan di pengungsian karena rumah mereka masih tergenang.
    “Sekitar 40 sentimeter, cuma warga masih di pengungsian, di dalam rumah juga 40 (cm). Meninggalkan pengungsian karena membersihkan rumah,” kata Prapto.
    BPBD memastikan bahwa kebutuhan para pengungsi tetap terpenuhi, dan mereka terus berupaya mengurangi debit air dengan mengerahkan sejumlah pompa.
    “Dengan beberapa pompa ini kita kerahkan, mudah-mudahan ini hari Rabu sudah (kering) para pengungsi juga kembali ke rumah masing-masing,” tutupnya.
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tragis! Siswi SMK Berseragam Pramuka Buang Bayinya di Pinggir Jalan Usai Melahirkan di Hutan

    Tragis! Siswi SMK Berseragam Pramuka Buang Bayinya di Pinggir Jalan Usai Melahirkan di Hutan

    TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS — Warga Desa Kotayasa, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, dikejutkan oleh penemuan seorang bayi perempuan yang diduga baru saja dilahirkan.

    Bayi dengan berat 2,6 kilogram dan panjang 48 cm itu ditemukan di pinggir jalan yang sepi, dikelilingi hutan, Sabtu (8/2/2025) sekitar pukul 10.30 WIB.

    Menurut Kapolsek Sumbang, AKP Basuki, kejadian ini bermula saat seorang warga bernama Tarno (43) yang tengah berkebun mendengar suara tangisan bayi.

    Ketika mencari sumber suara, ia melihat seorang perempuan berseragam pramuka lengkap dengan rok panjang dan helm, tengah menggendong bayi sambil mengendarai motor matik.

    Merasa curiga, Tarno dan warga sekitar berusaha mengejar perempuan tersebut.

     Namun, saat tiba di jalan Gunung Gaber, bayi malang itu telah diletakkan di pinggir jalan, di tengah hutan yang jauh dari pemukiman.

    Tali pusarnya masih menempel dan terlihat seperti ditarik paksa, bukan dipotong dengan gunting.

    “Kami menemukan bayi dalam kondisi masih berdarah dan ari-arinya belum dipisahkan.

    Sungguh memprihatinkan, ibu bayi itu bahkan sempat mengendarai motor sambil menggendong bayinya yang baru lahir,” ujar AKP Basuki.

    Bayi segera dibawa ke bidan desa untuk mendapatkan pertolongan pertama sebelum dirujuk ke Puskesmas Baturraden 2.

    Meski lahir tanpa bantuan medis, kondisinya dinyatakan sehat.

    Pelaku Masih Pelajar SMK

    Polisi bergerak cepat dan berhasil mengamankan pelaku, yang ternyata masih berusia 17 tahun dan berstatus sebagai pelajar SMK.

    Menurut Wakasatreskrim Polresta Banyumas, AKP Beny Timor, pelaku saat ini masih menjalani pemeriksaan kesehatan dan dimintai keterangan lebih lanjut.

    “Benar, dia masih anak sekolah. Beberapa saksi melihatnya meletakkan bayi di pinggir jalan sebelum pergi meninggalkannya. Beruntung, bayi dalam keadaan sehat dan sudah ditangani oleh tenaga medis,” jelas AKP Beny.

    Kejadian ini menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan masyarakat. Warga berharap agar bayi tersebut mendapatkan perlindungan yang layak dan pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku.

    Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya pendidikan seksual dan dukungan psikososial bagi remaja agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

  • Jasad Kapten M Belum Ditemukan setelah Kapal Terbakar di Dermaga Marina Ancol pada Sabtu Malam – Halaman all

    Jasad Kapten M Belum Ditemukan setelah Kapal Terbakar di Dermaga Marina Ancol pada Sabtu Malam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jasad M, kapten kapal yang terbakar di Dermaga Marina Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (8/2/2025) malam, hingga kini belum ditemukan.

    Diketahui satu orang tewas dan lima orang mengalami luka-luka dalam insiden itu, serta satu masih hilang, yaitu Kapten M.

    “Sampai saat ini, kapten kapal saudara M itu belum ditemukan. Tim masih bekerja di lapangan rekan-rekan kami dari Polres Kepulauan Seribu, Ditpolairud (Polda Metro Jaya),” ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, kepada wartawan, Senin (10/2/2025).

    Adapun korban yang sudah dinyatakan tewas adalah T, warga Pemalang, Jawa Tengah.

    Sedangkan lima orang luka ialah NPW, R, C, H, dan S.

    Tim gabungan masih berupaya untuk melakukan pencarian terhadap kapten kapal.

    “Kemudian didukung rekan-rekan Basarnas dari Manajemen Ancol hadir, kemudian ada tim penyelam profesional yang saat ini sedang berupaya melakukan proses pengangkatan bangkai kapal, karena sudah ditemukan bangkai kapalnya itu di kedalaman 2,5 meter,” kata dia.

    Adapun bangkai kapal yang meledak telah ditemukan di kedalaman 2,5 meter.

    Korban tewas, T, telah dibawa pihak keluarga ke Pemalang.

    Sedangkan lima orang yang mengalami luka bakar mendapat perawatan.

    “Ada yang dirawat di RS Koja, kemudian akan dirujuk ke Pertamina Cempaka Putih, dan ada yang dirawat di RS Satya Negara, dan ada juga yang akan dirujuk ke RSCM,” ucapnya.

    Kronologi

    Diberitakan sebelumnya, dua unit kapal terbakar di dermaga Pantai Marina Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (8/2/2025) sekira pukul 22.00 WIB.

    Satu unit kapal yang terbakar tenggalam.

    Sedangkan satu lainnya masih mengapung dengan kondisi hangus.

    Kebakaran kapal ini di Dermaga Marina Ancol ini sempat membuat panik warga sekitar.

    Hal itu dikarenakan lokasi kebakaran yang tidak jauh dari perumahan.

    Dikutip dari TribunJakarta.com, Kasiops Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara, Gatot Sulaeman mengatakan pihaknya menerima laporan pada pukul 22.00 WIB.

    Gatot mengatakan, kebakaran terjadi karena ada percikan api saat proses pengisian BBM kapal.

    “Saat pengisian BBM kapal terjadi kesalahan teknis sehingga menyebab terjadinya kebakaran,” ujar Gatot.

    Peristiwa itu terjadi di dermaga 20 Pantai Marina Ancol sekira pukul 22.06 WIB.

    Api baru bisa dipadamkan sepenuhnya pada Minggu pagi pukul 05.30 WIB.

    “Luas area kapal yang terbakar sekitar 160 meter persegi dan untuk kerugian material dari kapal yang terbakar sekitar Rp 6 miliar,” kata Gatot.

    “Untuk korban luka bakar terdiri dari para ABK dan sopir tangki. Sedangkan korban meninggal diketahui atas nama Tomi,” ujar Gatot, Minggu.

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Kronologi dan Penyebab Kapal di Dermaga Ancol Meledak: Satu ABK Tewas, Kapten Masih Hilang.

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto) (TribunJakarta.com/Elga HP) (WartaKotaLive.com/Ramadhan LQ)

  • 881 Puskesmas di Jateng Gelar Cek Kesehatan Gratis, Ini Cara Daftarnya
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        10 Februari 2025

    881 Puskesmas di Jateng Gelar Cek Kesehatan Gratis, Ini Cara Daftarnya Regional 10 Februari 2025

    881 Puskesmas di Jateng Gelar Cek Kesehatan Gratis, Ini Cara Daftarnya
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com –
    Sebanyak 881 Puskesmas yang tersebar di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah mulai membuka layanan
    Cek Kesehatan Gratis
    (CKG) secara serentak pada Senin (10/2/2025).
    Layanan ini diberikan satu kali dalam setahun, saat masyarakat berulang tahun dan berlaku hingga satu bulan setelah ulang tahun.
    Pada hari pertama pelaksanaan program, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, meninjau langsung dan berbincang dengan sejumlah warga yang memanfaatkan layanan tersebut di Puskesmas Pandanaran, Kota Semarang.

    Cek kesehatan gratis
    hari ini diluncurkan Presiden RI, dilaksanakan di seluruh Indonesia,” kata Nana di lokasi tinjauan.
    Untuk wilayah Jawa Tengah, sebanyak 881 Puskesmas mulai melaksanakan program ini. Nana berharap program tersebut dapat meningkatkan deteksi dini terhadap penyakit bagi masyarakat.
    Oleh karena itu, ia mendorong warga untuk memanfaatkan layanan gratis ini guna memeriksakan kesehatannya setidaknya setahun sekali.
    Nana juga mengimbau agar warga yang telah memanfaatkan layanan ini dapat menyebarkan informasi kepada keluarga, kerabat, dan masyarakat luas.
    Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran pemeriksaan kesehatan gratis saat ulang tahun ini terbagi dalam beberapa kategori. Di antaranya:
    Dalam proses pendaftaran, masyarakat dapat mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile di Play Store dan melakukan registrasi atau pendaftaran.
    30 hari sebelum ulang tahun, pengguna akan menerima notifikasi atau pemberitahuan dari aplikasi tersebut.
    Kemudian, tujuh hari sebelum ulang tahun, masyarakat yang mendaftar diwajibkan mengisi skrining mandiri melalui aplikasi. Skrining ini berupa kuesioner yang menanyakan ada atau tidaknya gejala penyakit tertentu.
    “Kemudian, masyarakat nanti bisa memilih tanggal pemeriksaan, kapan, dan lokasinya,” tutur Kepala Dinkes Jateng, Yunita Dyah Suminar, yang turut mendampingi kunjungan Pj Nana.
     
    Salah satu peserta layanan, Viona Anisa, warga Semarang Barat, sempat membuat vlog saat mengantre bersama Pj Nana, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, serta Kepala Dinkes Kota Semarang, Mochamad Abdul Hakam.
    Dalam video yang ia unggah, Viona mengajak masyarakat untuk memanfaatkan Cek Kesehatan Gratis (CKG).
    Bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-27 pada akhir Januari 2025 lalu, Viona memanfaatkan layanan CKG, yang baru saja diluncurkan serentak di seluruh Indonesia. Apalagi, layanan ini berlaku hingga satu bulan setelah ulang tahun masyarakat.
    “Jujur awalnya aku kepo karena sebelumnya nggak pernah ada
    cek kesehatan gratis
    . Cek kesehatan juga sudah lama banget, jadi mumpung ada kesempatan, walaupun memang nggak sakit, bisa dimanfaatkan,” ungkap Viona.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kick Off Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Sekda Indarto Ingatkan Pentingnya Deteksi Penyakit Sejak Dini

    Kick Off Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Sekda Indarto Ingatkan Pentingnya Deteksi Penyakit Sejak Dini

    TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA – Sekretaris Daerah Kabupaten Banjarnegara, Indarto telah melakukan launching atau kick off kegiatan Pemeriksaan Kesahatan Gratis (PKG) Kabupaten Banjarnegara yang dilangsungkan di Puskesmas Banjarnegara 2 pada Senin (10/02/2025). 

    Adanya acara ini sebagai pertanda mulainya program pemeriksaan kesehatan gratis yang ditunjukan kepada seluruh masyarakat Banjarnegara yang sedang berulang tahun. 

    Pada sambutan acara ini Sekda Indarto memberikan ucapan selamat atas penempatan gedung Puskesmas Banjarnegara 2 yang baru direhab pada tahun 2024 dan telah diresmikan oleh Pj Bupati Banjarnegara. 

    Pemerintah Kabupaten Banjarnegara memberikan dukungan sepenuhnya kegiatan PKG ini dengan dimulainya kick off pemeriksaan gratis di Puskesmas Banjarnegara 2. 

    Selain itu PKG  ini sendiri merupakan wujud dari komitmen pemerintah pusat dalam memberikan dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. 

    “Kesehatan adalah investasi penting bagi kemajuan daerah. Dengan masyarakat yang sehat, kita bisa membangun Banjarnegara yang lebih baik,” ujar Indarto pada keterangan resmi yang diterima Tribunjateng.com Senin (10/02/2025).

    Lebih jauh Indarto menyatakan harapannya kepada para camat dan jajarannya untuk menyampaikan informasi ini kepada seluruh masyarakat terkait dengan program pemeriksaan kesehatan gratis ini bagi para warga yang berulang tahun per 1 Januari 2025 hingga 31 Desember 2025 di seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Banjarnegara. 

    “Melalui pemeriksaan kesehatan gratis ini, kita berharap masyarakat dapat lebih peduli terhadap kesehatan diri sendiri dan keluarga. Dengan deteksi dini, penyakit bisa ditangani lebih awal dan kesembuhan lebih besar,” tambahnya.

    Kemudian Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara dr.Latifa Hesty Purwaningtyas dalam keterangan resmi yang diterima Tribunjateng.com pada Senin (10/02/2025) memberikan penjelasan program PKG ini diperuntukan bagi warga yang sedang berulang tahun meliputi pemeriksaan umum, pemeriksaan laboratorium sederhana hingga konsultasi kesehatan. 

    “Masyarakat dapat memanfaatkan program ini secara gratis di seluruh puskesmas di Kabupaten Banjarnegara,” ucapnya. 

    Hesty juga turut menyampaikan untuk mendapatkan pemeriksaan gratis ini dapat dilakukan warga Banjarnegara dengan mengunduh terlebih dahulu aplikasi SATUSEHAT Mobile. Setelah diunduh masyarakat bisa membuat akun dan melengkapi profile, selanjutnya tunggu notifikasi yang akan diberikan lewat aplikasi satu sehat. 

    Untuk pemeriksaan kesahatan gratis ini mengikuti siklus hidup bayi baru lahir (2 hari), balita dan anak usia pra sekolah (1-6 tahun), usia sekolah dan remaja (7-17 tahun), dewasa (18-59 tahun) dan lansia (lebih dari 60 tahun) dengan memanfaatkan 3 momen yakni pemeriksaan kesahata gratis ulang tahun mulai Februari 2025, pemeriksaan kesehatan gratis sekolah tahun ajaran baru Juli 2025 dan PKG khusus ibu hamil dan balita. 

    Kick off PKG ini dihadiri oleh para camat Kabupaten Banjarnegara, forkompinca Banjarnegara, kelurahan, berbagai tokoh masyarakat, perwakilan OPD terkait serta tenaga kesehatan. 

    Selanjutnya diharapkan masyarakat Banjarnegara dapat menyambut baik program ini sehingga program ini dapat terus berlanjut hingga dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan masyarakat Banjarnegara. 

    “Pemeriksaan kesehatan gratis ini merupakan salah satu program Presiden RI dalam bidang kesehatan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan dan deteksi dini penyakit. Dengan adanya pemeriksaan kesehatan gratis ini diharapkan masyarakat dapat mengakses layanan berkualitas tanpa terkendala biaya,” jelasnya. (*)