provinsi: JAWA TENGAH

  • Sejarah dan Makna Lontong Cap Go Meh, Hidangan Wajib Penutup Imlek

    Sejarah dan Makna Lontong Cap Go Meh, Hidangan Wajib Penutup Imlek

    Jakarta, Beritasatu.com – Lontong Cap Go Meh adalah hidangan khas yang disajikan oleh komunitas Tionghoa-Indonesia pada perayaan Cap Go Meh, yaitu hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek. Lantas, bagaimana sejarah lontong Cap Go Meh?

    Hidangan ini menjadi simbol akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa, mencerminkan perpaduan tradisi kuliner yang kaya dan beragam. Sejarah lontong Cap Go Meh tidak hanya menceritakan tentang makanan, tetapi juga menggambarkan bagaimana dua budaya berbeda dapat bersatu dan menciptakan sesuatu yang unik.

    Asal-usul Lontong Cap Go Meh  
    Sejarah lontong Cap Go Meh berawal dari migrasi masyarakat Tionghoa ke Indonesia, khususnya ke Pulau Jawa, sejak abad ke-14. Para imigran Tionghoa yang datang ke Jawa sering menikah dengan perempuan lokal karena mereka tidak diperbolehkan membawa pasangan dari negara asalnya. Perpaduan budaya ini melahirkan masyarakat Peranakan yang mengadopsi berbagai aspek budaya Jawa, termasuk dalam hal kuliner.  

    Dalam tradisi Tionghoa, Cap Go Meh merupakan hari ke-15 sekaligus penutup rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek. Di Tiongkok, hidangan khas perayaan ini adalah yuanxiao atau bola nasi ketan. Namun, di Indonesia, masyarakat Peranakan menggantinya dengan lontong, makanan khas Jawa yang dibuat dari beras yang dimasak dalam daun pisang. Kombinasi ini menciptakan hidangan khas yang kini dikenal sebagai lontong Cap Go Meh.  

    Selain asal-usul yang berkaitan dengan akulturasi budaya, ada juga legenda menarik mengenai penamaan hidangan ini. Konon, ketika Laksamana Cheng Ho (Sam Po Kong) singgah di Semarang, dia mengadakan kompetisi memasak hidangan Cap Go Meh. Seorang kepala desa yang ikut serta harus memasak dengan bahan yang tersedia dalam waktu terbatas.

    Ia pun menyajikan sup yang mengandung berbagai macam bahan, termasuk lontong. Ketika kompetisi berakhir, seorang pengawal Cheng Ho mencatat hidangan tersebut sebagai “Luang Tang Shiwu Ming”, yang dalam dialek Hokkien kemudian terdengar seperti “Lontong Cap Go Meh”. Sejak saat itu, nama ini melekat dan menjadi sebutan untuk hidangan khas perayaan Cap Go Meh di Indonesia.

    Makna Filosofis Lontong Cap Go Meh
    Setiap komponen dalam Lontong Cap Go Meh memiliki makna simbolis yang mendalam. Lontong yang berbentuk panjang melambangkan harapan untuk umur panjang. Kuah santan berwarna kuning keemasan mencerminkan kemakmuran dan rezeki yang melimpah, sementara telur melambangkan keberuntungan. Sayur lodeh rebung yang sering disertakan melambangkan kekuatan dan ketahanan, sejalan dengan sifat bambu yang kuat tetapi fleksibel.  

    Lontong Cap Go Meh bukan sekadar lontong, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai lauk pauk yang kaya rasa. Biasanya, hidangan ini terdiri dari opor ayam, sayur lodeh, sambal goreng hati, telur pindang, abon sapi, bubuk koya, acar, sambal, dan kerupuk. Kombinasi ini menciptakan cita rasa yang kompleks dan lezat, mencerminkan kekayaan budaya kuliner Indonesia.  

    Sejarah lontong Cap Go Meh tidak hanya menceritakan tentang makanan, tetapi juga tentang bagaimana dua budaya berbeda dapat bersatu dan menciptakan sesuatu yang unik. Hidangan ini menjadi bukti nyata akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa yang harmonis.

  • Jokowi Sebut Tipikal Gibran Tak Pernah Meminta Masukan Sama Sekali

    Jokowi Sebut Tipikal Gibran Tak Pernah Meminta Masukan Sama Sekali

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Meskipun anaknya saat ini telah menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia, Jokowi mengaku tidak pernah memberikan masukan.

    Seperti diketahui, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka merupakan Wakil Presiden. Ia mendampingi Presiden Prabowo sebagai nakhoda Indonesia.

    “Nda pernah (memberikan masukan),” ujar Jokowi dalam kanal YouTube Najwa Shihab, Selasa (11/2/2025).

    Bahkan, kata Jokowi, Gibran pun tidak pernah meminta saran kepada dirinya meskipun ia merupakan mantan orang nomor satu di Indonesia.

    “(Gibran tidak meminta masukan) sama sekali, itu tipikal mas Wapres kan seperti itu,” sebutnya.

    Hanya saja, Jokowi memberikan nasihat kepada anaknya agar tidak berlebihan. Mengingat, ia hanya seorang Wakil Presiden.

    “Kalau orang bilang, Ojo kemajon. (Jangan berlebih-lebihan) Iya, itu aja. Karena secara konstitusi memang Wakil Presiden itu mendampingi atau membantu Presiden apabila diminta, itu udah,” tandasnya.

    Saat ditanya mengenai kinerja Gibran Rakabuming sejauh ini, Jokowi emoh memberikan jawaban. Ia merasa tidak bisa memberikan penilaian.

    “Kinerjanya, itu masyarakat lah yang menilai, jangan saya,” ujarnya.

    Sebelumnya, Jokowi, blak-blakan mengenai kepemimpinan Presiden ke-8, Prabowo Subianto.

    Ayah Wakil Presiden ini awalnya menanggapi soal video dirinya dan Prabowo sedang bersama di sebuah acara pernikahan.

    Pada video itu, Jokowi dituding sedang melakukan cawe-cawe pada pemerintah Prabowo meskipun ia sudah purna jabatan.

    “Itu guyonan. Malah guyonannya adalah pak Prabowo ingin cawe-cawe ke saya di Solo,” ucap Jokowi.

  • Eksploratif dan Personal, Jackson Wang All-Out di Rilisan Album MAGIC MAN 2

    Eksploratif dan Personal, Jackson Wang All-Out di Rilisan Album MAGIC MAN 2

    JAKARTA – Artis solo karismatik, Jackson Wang mempersembahkan album terbarunya berjudul MAGIC MAN 2 yang menurutnya sangat personal. Album ini menjadi ekspresinya dalam merefleksi perjalanan emosional dan pertumbuhannya secara pribadi.

    Selain terasa lebih dekat dengan kisah hidupnya, album ini juga digarap dengan pendekatan berbeda. Jackson bermain lebih eksploratif secara sound musik dan penulisan lagu.

    Sebagai gambaran awal dari proyek ini, Jackson akan merilis teaser single “High Alone” pada 12 Februari 2025, sebelum perilisan penuh pada 13 Februari 2025 di seluruh platform digital.

    Teaser single “High Alone” akan menjadi bagian dari album MAGIC MAN 2, yang diproduseri sendiri oleh Jackson. Sang perfeksionis mengerjakan single ini dengan detail dalam kurun waktu satu tahun. Untuk pertama kalinya dalam kariernya, Jackson memilih untuk mengambil langkah mundur dari sorotan, memberi dirinya ruang untuk menghadapi emosi yang selama ini terpendam.

    Dalam MAGIC MAN 2, Jackson mengeksplorasi kompleksitas hubungannya dengan alter ego yang pertama kali diperkenalkan dalam album MAGIC MAN (2022). Namun kali ini, sisi gelap dan toksik dari karakter tersebut akan semakin terungkap, memperlihatkan dinamika emosional yang lebih dalam.

    Album ini disusun dalam empat fase, masing-masing menggambarkan tahapan dari proses berduka dari penyangkalan, kehilangan identitas, pencarian batasan diri, hingga akhirnya mencapai penerimaan.

    “Saya menciptakan MAGIC MAN sebagai topeng untuk memahami rasa sakit saya, sebuah alter ego yang mewakili emosi tergelap dalam diri saya. Saat hampir setahun menjauh dari sorotan, saya menyadari belum pernah benar-benar mencari arti magic bagi diri saya sendiri,” ungkap Jackson Wang dalam siaran tertulis yang diterima VOI, 12 Februari.

    “Saya melewati fase terpuruk, menghindari kenyataan, hancur, lalu perlahan bangkit dan menerima segalanya. Satu-satunya cara melepaskan perasaan itu adalah dengan menuliskannya, dan untuk pertama kalinya, saya menuangkannya ke dalam musik. Album ini adalah perjalanan menuju kejujuran, mendengarkan hati, dan menerima semua sisi kehidupan. Inilah MAGIC MAN II,” paparnya.

    Di luar dunia musik, Jackson adalah salah satu ikon fashion. Ia menjadi Global House Ambassador untuk Louis Vuitton, Cartier Ambassador, dan Hennessy Ambassador. Baru-baru ini, ia juga ditunjuk sebagai Creative Director untuk Nike dan Jordan. Dengan lebih dari 100 juta pengikut di berbagai platform media sosial, ia menjadi salah satu figur dengan pengaruh terbesar di industri hiburan.

    Menjelang perilisan MAGIC MAN 2, teaser “High Alone” menjadi single yang emosional dan penuh makna, mengajak para penggemar merasakan perjalanan emosional dan pencarian jati diri Jackson Wang.

  • Viral Mi Ayam Wajan di Cilacap Sensasi Makan Langsung dari Penggorengan

    Viral Mi Ayam Wajan di Cilacap Sensasi Makan Langsung dari Penggorengan

    Cilacap, Beritasatu.com – Mi ayam adalah salah satu makanan favorit bagi banyak orang Indonesia. Namun, ada yang berbeda dari kedai mi ayam di Cilacap, Jawa Tengah. Kedai ini menyajikan mi ayam menggunakan wajan.

    Umumnya, mi ayam disajikan dalam mangkuk, tetapi kedai di Cilacap ini memiliki cara yang unik dalam penyajiannya. Mereka menggunakan wajan untuk menyajikan mi ayam, bukan mangkuk seperti biasa. Keunikan tersebut membuat kedai mi ayam dalam wajan tersebut menjadi viral dan menarik perhatian banyak orang.

    Kedai mi ayam milik Admi yang berada di kios pasar Sitinggil, Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap, selalu ramai pengunjung setiap harinya. Selain keunikannya yang menggunakan wajan berbahan aluminium dengan tatakan besi di bawahnya, pelanggan juga merasakan sensasi menikmati mi ayam layaknya sedang dimasak di atas kompor.

    Admi mengungkapkan, ide menjual mi ayam dengan menggunakan wajan terinspirasi dari pengalamannya bekerja sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) di Hong Kong. Di sana, ia sering melihat penjual makanan yang menyajikan hidangan menggunakan wajan. 

    Di Cilacap terdapat kedai yang menjual mi ayam disajikan dalam wajan karena penjualnya terinspirasi dari kuliner di Hong Kong. – (Beritasatu.com/Totong Setiyadi)

    Setelah pulang ke Indonesia, ia pun menerapkan ide tersebut dengan membuka kedai mi ayam menggunakan wajan. Tak disangka, setelah diunggah ke media sosial, mi ayam wajan yang ia jual menjadi viral, hingga menarik perhatian banyak orang.

    “Dahulu saya pernah jadi PMI, terus saya melihat ada penjual makanan pakai wajan. Dari situ, saya langsung terpikirkan untuk jual mi ayam pakai wajan setelah pulang ke Indonesia. Alhamdulillah, setelah saya terapkan di Indonesia, saya unggah di media sosial, dan mi ayam wajan ini jadi viral,” ujar Admi kepada Beritasatu.com beberapa waktu lalu.

    Setiap harinya, kedai ini bisa menghabiskan sekitar 9 hingga 10 kilogram mi. Harga seporsi mi dibanderol hanya Rp 10.000, dan omzet yang diperoleh mencapai sekitar Rp 3 juta hingga Rp 4 juta, belum termasuk bakso yang juga dijual di sana.

    Karena kepopulerannya, pelanggan kedai mi ayam wajan Admi tidak hanya berasal dari wilayah Cilacap, tetapi juga dari berbagai daerah, seperti Jawa Barat dan Banyumas.

    “Saya ingin mencoba mi ayam yang lagi viral pakai wajan. Biasanya di tempat lain pakai mangkuk, di sini pakai wajan, jadi ingin merasakan yang berbeda. Porsinya banyak dan enak, harganya cuma Rp 10.000,” ujar salah seorang pelanggan, Mela dari Majalengka.

    Kedai mi ayam wajan Admi buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga 21.00 WIB. Meski cara pembuatan mi ayamnya tidak jauh berbeda dengan pada umumnya, dalam sehari, kedai ini mampu menghabiskan hingga 10 kilogram mi.

    Selain mi ayam dalam wajan, kedai ini juga menyediakan berbagai menu lain, seperti bakso wajan, bakso tumpeng wajan, dan bakso telur wajan. 

  • Pembunuh Istri di Bantul, Sempat Nonton Voli Usai Bunuh Korban

    Pembunuh Istri di Bantul, Sempat Nonton Voli Usai Bunuh Korban

    Liputan6.com, Yogyakarta – Pelaku pembunuhan di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Agus Prasetyo (40) sempat meninggalkan istrinya yang terluka dihantam linggis untuk menonton pertandingan voli. Agus yang kalut mengetahui darah berceceran setelah melakukan pemukulan terhadap istrinya, mengira bahwa korban hanya pingsan.

    Ketika dihadirkan di Polres Bantul pada Selasa (11/2/2025), Agus mengaku gelap mata saat memukul bagian belakang kepala istrinya Watiyem (33) karena yang bersangkutan meminta kartu keluarga untuk mengajukan cerai. “Saya tidak berniat membunuh. Kami sudah pisah ranjang selama tiga tahun dan tiba-tiba meminta cerai. Saya kasihan dengan kehidupan anak-anak. Saya spontan ambil linggis dan menghantamkan ke bagian belakang kepala,” kata Agus.

    Kasus pembunuhan Watiyem ini sempat menggegerkan warga di Dusun Karangjati Rt.04, Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan. Berawal dari kakak korban dari Kulon Progo yang mencari sepeda motor yang dipinjam adiknya pada Selasa (4/2/2025). Saat di rumah pelaku, kakak korban mendapati bau busuk dari dalam rumah. Bersama polisi dan masyarakat, didapati tubuh kaku Watiyem tertekuk dalam bungkusan terpal terikat di dapur. Sedangkan Agus, sejak Minggu (2/2/2025) diketahui pergi dan berselang satu jam setelah penemuan mayat ditangkap di rumah temannya.

    Sebelum menonton voli, Agus meyakini istrinya hanya pingsan karena pada bagian kepala yang dipukul belum keluar darah. Saat kembali ke rumah, dirinya merasa panik karena banyak darah berceceran dan istrinya telah meninggal. “Saya panik dan tidak ingin perbuatan saya diketahui orang. Saya lantas membungkusnya dan membersihkan darah dengan air bercampur pewangi. Saya, Sabtu malam sempat tidur di rumah untuk menunggu istri saya bangun,” ujar pria yang berprofesi buruh serabutan ini.

    Jenazah Watiyem sendiri ditemukan tiga hari pasca pemukulan dalam kondisi membusuk. Kasat Reskrim Polres Bantul, Iptu Iqbal Satya Bimantara menerangkan setelah penemuan mayat pihaknya memastikan untuk mengetahui keberadaan suami korban. Diketahui Agus berniat untuk pergi ke Sragen dan meminta diantar oleh salah satu saudaranya. “Motif pelaku tidak terima istrinya minta cerai. Di malam kedua dan ketiga, Agus ini berpindah-pindah tempat menginap di temannya hingga kita amankan pada Selasa siang,” ujarnya.

    Agus dijerat pasal 44 ayat (3) Undang-undang Nomor 23/2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun. Atau pasal 351 ayat KUHP dengan ancaman tujuh tahun penjara.

  • Ruhut Pesankan Prabowo Harus Punya Karakter Sendiri, Jangan Bayang-Bayang Jokowi

    Ruhut Pesankan Prabowo Harus Punya Karakter Sendiri, Jangan Bayang-Bayang Jokowi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Politikus senior PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul, mendadak menyemprot Presiden Prabowo Subianto.

    Ia menegaskan bahwa publik bisa menjadi bingung jika kebijakan pemerintahan saat ii terlalu mirip dengan era Presiden Jokowi.

    “Kami bukan mau memisahkan cuma mau mengingatkan,” ujar Ruhut di X @ruhutsitompul (11/2/2025).

    Ia meminta Prabowo untuk lebih tegas dalam menunjukkan arah kepemimpinannya sendiri agar tidak menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat.

    “Tolong jangan nanti penilaian rakyat dan masyarakat luar menjadi bingung mana kebijakan Presiden RI ke 7 dan Presiden RI ke 8,” tukasnya.

    Ruhut juga mengutip pesan dari Presiden Soeharto, pemimpin Orde Baru, sebagai pengingat bagi Prabowo.

    “Aku meminjam ucapan Pak Harto Presiden RI ke 2, kita harus eling (ingat) dalam melakukan sikap,” tandasnya.

    Sebelumnya, Presiden ke-7 Indonesia, Jokowi, blak-blakan mengenai kepemimpinan Presiden ke-8, Prabowo Subianto.

    Hal tersebut diungkapkan Jokowi saat Najwa Shihab bertandang ke rumahnya di Solo baru-baru ini.

    Ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini awalnya menanggapi soal video dirinya dan Prabowo sedang bersama di sebuah acara pernikahan.

    Pada video itu, Jokowi diframing sedang melakukan cawe-cawe pada pemerintah Prabowo meskipun ia sudah purna jabatan.

    “Itu guyonan. Malah guyonannya adalah pak Prabowo ingin cawe-cawe ke saya di Solo,” ujar Jokowi dikutip dalam channel YouTube Najwa Shihab, Selasa (11/2/2025).

    Kata Jokowi, Prabowo bisa menjalankan roda kepemimpinannya sendiri tanpa harus melibatkan dirinya.

  • Dua Minibus Adu Banteng di Pacitan, Ini Kronologisnya

    Dua Minibus Adu Banteng di Pacitan, Ini Kronologisnya

    Pacitan (Beritajatim.com) – Dua mobil minibus terlibat kecelakaan adu banteng di Jalan Pacitan-Ponorogo, tepatnya di Desa Kebondalem, Kecamatan Tegalombo, Rabu (12/2/2025) sekitar pukul 04.15 WIB.

    Kecelakaan melibatkan Daihatsu Gran Max warna silver metalik dengan nomor polisi B 1310 ROZ, yang dikemudikan Fauzi Fadhulloh (27), warga Madiun, dengan Suzuki Carry warna hitam-kuning bernomor polisi AD 8460 EF, yang dikemudikan Muhammad Hanafi (46), warga Wonogiri.

    Menurut keterangan pihak kepolisian, kecelakaan terjadi saat Daihatsu Gran Max melaju dari arah Ponorogo menuju Pacitan. Saat di lokasi kejadian, kendaraan tersebut diduga terlalu ke kanan, hingga melewati marka jalan. Nah, pada saat bersamaan, dari arah berlawanan melaju Suzuki Carry. Tabrakan pun tak terhindarkan antara kedua kendaraan tersebut.

    “Kecelakaan terjadi tepat di tikungan, sehingga jarak pandang terbatas,” ujar AKP Dwi Purwanto, Rabu siang.

    Akibat kecelakaan ini, kedua pengemudi mengalami luka ringan di bagian lengan dan dada. Keduanya pun langsung dilarikan ke fasilitas kesehatan setempat.

    “Korban langsung dibawa ke Puskesmas Kedungbendo, Arjosari,” tambahnya.

    Insiden ini, sempat menyebabkan kemacetan di lokasi kejadian. Sebab, posisi kedua kendaraan berada di tengah jalan. Banyak warga yang berhenti untuk melihat kejadian tersebut. Kerugian materi akibat kecelakaan ini diperkirakan mencapai Rp15 juta. [end/beq]

  • PDIP gelar pembekalan bagi kepala daerah terpilih 2024

    PDIP gelar pembekalan bagi kepala daerah terpilih 2024

    Jakarta (ANTARA) – DPP PDI Perjuangan (PDIP) memberikan pembekalan kepada seluruh kepala daerah terpilih tahun 2024 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu.

    Pelaksanaan pembekalan berlangsung secara hybrid, yang dihadiri langsung oleh sejumlah pengurus pusat partai berlambang banteng moncong putih ini. Di antaranya Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto bersama Ketua DPP PDI Perjuangan seperti Djarot Saiful Hidayat dan Deddy Yevri Sitorus serta Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Adhi Dharmo.

    Para kepala dari PDIP yang terdiri dari gubernur dan wakil gubernur, wali kota dan wakil wali kota serta bupati dan wakil bupati mengikuti secara hybrid.

    Adapun para Ketua DPP PDIP yang mengikuti secara daring di antaranya Wiryanti Sukamdani, Eriko Sotarduga, Mindo Sianipar, Bambang Wuryanto, Ribka Tjiptaning, Rano Karno dan Wasekjen Sadarestuwati, serta Wabendum Yuke Yurike. Mereka muncul di layar utama dengan mengenakan pakaian berwarna merah khas PDIP.

    Acara dibuka dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya tiga stanza, serta Hymne PDIP. Wakil Bupati Kabupaten Melawai Malin dan Wakil Bupati Purworejo Dion Agasi Seriabudi membacakan Pancasila.

    Sementara, Wakil Wali kota Tangerang Hamaryono berkesempatan membacakan doa pembuka acara pengarahan tersebut.

    Dalam sambutan pembukaan acara, Sekjen Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya turut melaporkan kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri terkait kegiatan pembekalan ini.

    “Saya melapor ke beliau yang sedang umrah di Arab Saudi. Hari ini Ibu Mega akan berziarah ke makam Nabi Muhammad di Madinah. Kami laporkan kegiatan pembekalan kepala daerah terpilih gelombang I ini. Mereka adalah yang baru memimpin di periode pertama,” kata Hasto.

    Dia menyampaikan bahwa pembekalan yang diberikan oleh DPP Partai ini agar nantinya para kepada daerah PDIP juga bisa mendapatkan tambahan pengarahan dan penggemblengan secara langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

    Sehingga, para kepala daerah dari PDIP memiliki bekal pengetahuan terkait kondisi geopolitik serta konsep NKRI.

    “Ini pembekalan agar nanti sebelum mendapatkan pengarahan dan gemblengan dari Presiden Prabowo Subianto dan seluruh jajaran pemerintahan negara, maka seluruh kepala daerah terpilih (dari PDIP) untuk memiliki bekal dalam sebuah konsepsi bahwa bentuk negara kita adalah NKRI, Negara Kesatuan Republik Indonesia bukan negara federal,” jelasnya.

    “Sehingga seluruh pemda, walau dipilih rakyat, pembangunan harus diletakkan dalam sebuah sistem yang sejalan dengan negara kita, bahwa negara kita adalah negara Republik yang dipimpin seorang presiden,” sambung dia.

    Politisi asal Yogyakarta ini menambahkan walau presiden diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik lain, tapi dipilih secara langsung dan mendapatkan legitimasi dipilih rakyat untuk menjabat 5 tahun ke depan.

    “Presiden dan wakilnya punya visi misi, yang itu dinyatakan dalam rancangan pembangunan jangka menengah, yang artinya mengikat kita semua termasuk kepala daerah dan warga untuk tunduk sepenuhnya pada UU itu,” ujar Hasto.

    Selain itu, Hasto menyebut pembekalan ini ada upaya saling mengintegrasikan pemikiran serta untuk menunjukkan bagaimana visi misi PDIP diturunkan berdasarkan amanat Pancasila dan UUD 45 dengan prinsip wujudkan Indonesia Trisakti.

    Dalam kesempatan itu, Djarot menyampaikan bahwa pembekalan gelombang pertama ini diikuti sebanyak 142 kepala daerah dari PDIP. Di mana, mereka merupakan para kepala daerah yang baru pertama terpilih di Pilkada 2024.

    142 kepala daerah dari PDIP itu terdiri dari kader internal 71 orang, unsur ASN dan birokrasi 45 orang, pengusaha 23 orang, TNI/Polri 1 orang dan akademisi 2 orang.

    “Dari sinilah kemudian partai menyiapkan visi dan misi. Sehingga semua kepala daerah terpilih dari PDIP, berkomitmen untuk bersama-sama berjuang mewujudkan tujuan Indonesia Merdeka,” tambah Djarot.

    “Di PDIP, calon kepala daerah tidak menyiapkan visi misi sendiri. Kalau siapkan sendiri, cenderung hanya disiapkan oleh konsultan yang tekankan populisme dan elektoral,” tegasnya.

    Djarot menambahkan pembekalan para kepala daerah ini akan diisi oleh pemateri dari kepala daerah berprestasi dari PDIP diantaranya mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok hingga mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

    Ia pun menyampaikan selamat kepada para kepala daerah yang terpilih pada Pilkada 2024. Apalagi, dirinya menyadari bahwa Pilkada 2024 berlangsung secara berat dan berdarah-darah karena berbagai tekanan.

    “Dalam Pilkada 2024, kita menang di tingkat provinsi 22 persen tahun 2024 kemarin, kita menang sebesar 32 persen luar biasa sedangkan untuk kepala daerah yang kedua kabupaten/kota kita tahun 2017 sampai 2020 kita menang 37 persen. tahun 2024 kita menang 47 persen jadi peningkatan 10 persen,” ucap Djarot.

    Mantan Gubernur Jakarta ini pun memohon kepada seluruh kepala daerah yang terpilih untuk benar- benar menyatu dengan rakyat.

    Dia juga mengingatkan jabatan kepala daerah hanya alat sebagai sarana untuk mewujudkan cita-cita merdeka, untuk mengentaskan kemiskinan, stunting, dan mengatasi jurang kaya dan miskin serta mengeluarkan kebijakan pro rakyat miskin.

    “Yakinkan kalau memang betul-betul bersatu dengan rakyat, memperjuangkan aspirasi dan keamanan untuk rakyat, Insyaallah rakyat akan bersama kita,” pungkasnya.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Hasto Ingatkan Kepala Daerah PDIP Ikut Kebijakan Nasional: Presiden Punya Visi

    Hasto Ingatkan Kepala Daerah PDIP Ikut Kebijakan Nasional: Presiden Punya Visi

    Jakarta

    PDIP melaksanakan pembekalan kepala daerah terpilih di Pilkada 2024. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pembekalan kepala daerah terpilih merupakan persiapan menjelang retreat kepala daerah di Magelang, Jawa Tengah, bersama Presiden Prabowo Subianto.

    “Ini juga sebagai pembekalan, agar nanti ketika mendapatkan pengarahan dan gemblengan dari Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto, dengan seluruh jajaran pemerintahan negara yang akan dilaksanakan di Magelang. Maka, seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih sudah memiliki bekal dalam suatu konsepsi membentuk negara kita,” kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2025).

    Hasto mengatakan kepala daerah dari PDIP harus mengikuti kebijakan nasional. Dia mengatakan hal itu harus dilakukan karena Indonesia merupakan negara kesatuan, bukan federal.

    “Ini adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia, di dalam negara kesatuan, bukan negara federal, sehingga seluruh pemerintah daerah, tentu, meskipun mereka dipilih secara langsung dan memiliki suatu visi misi dalam suatu kebijakan nasional, pembangunan negara harus meletakkan dalam suatu kesadaran sistem politik kita,” katanya.

    Dia juga mengingatkan para kepala daerah terpilih asal PDIP soal visi dan misi Presiden. Dia mengatakan visi misi itu telah masuk menjadi undang-undang dan mengikat semua pihak.

    “Presiden dan Wakil Presiden memiliki suatu visi misi dan kemudian setelah Presiden dan Wakil Presiden terpilih, maka visi misi ini dinyatakan di dalam suatu Undang-Undang tentang pembangunan, rencana pembangunan jangka menengah 5 tahun, yang artinya sebagai Undang-Undang mengikat kita semua. Mengikat seluruh kepala daerah dari tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota dan mengikat seluruh warga negara Indonesia pada Undang-Undang itu,” ucapnya.

    Hasto berharap kepala daerah terpilih dari PDIP memiliki bekal yang cukup sebelum mulai menjabat. Dia mengatakan kepala daerah asal PDIP bisa mencontoh kebijakan-kebijakan terbaik yang pernah dilakukan kepala daerah asal PDIP lainnya.

    “Visi visi tersebut juga dimatangkan oleh best practices para kepala daerah PDI Perjuangan yang telah berhasil,” ujarnya.

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • PDI-P Beri Pembekalan ke Kepala Daerah Sebelum Retreat Bareng Prabowo

    PDI-P Beri Pembekalan ke Kepala Daerah Sebelum Retreat Bareng Prabowo

    PDI-P Beri Pembekalan ke Kepala Daerah Sebelum Retreat Bareng Prabowo
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Kepala daerah
    dan wakil
    kepala daerah
    terpilih dari PDI Perjuangan mengikuti pengarahan dari DPP partai pada Rabu (12/2/2025) hari ini secara daring.
    Sekretaris Jenderal
    PDI-P
    Hasto Kristiyanto mengatakan, pengarahan ini merupakan bekal bagi kepala daerah sebelum mengikuti pembekalan dari Presiden
    Prabowo Subianto
    dalam retreat di Akademi Militer, Magelang.
    “Kemudian kami laporkan bahwa ini juga sebagai pembekalan agar nanti ketika mendapatkan pengarahan dan gemblengan dari Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, dengan seluruh jajaran pemerintahan negara yang akan dilaksanakan di Magelang,” kata Hasto saat membuka acara di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu.
    PDI-P berharap, setelah mengikuti pengarahan ini, para kepala dan wakil kepala daerah terpilih sudah memiliki bekal dalam suatu konsepsi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
    Hasto menjelaskan bahwa konsep NKRI berarti Indonesia bukan negara federal, melainkan kesatuan.
    “Sehingga seluruh pemerintah daerah, tentu meskipun mereka dipilih secara langsung dan memiliki suatu visi misi dalam suatu kebijakan nasional, pembangunan negara harus meletakkan dalam suatu kesadaran sistem politik kita, bentuk negara kita,” ujarnya.
    Hasto juga mengingatkan bahwa presiden adalah pemimpin bagi Indonesia karena ia telah dipilih secara langsung oleh rakyat.
    “Negara kita telah berbentuk Republik dan dipimpin oleh Presiden. Meskipun Presiden dicalonkan oleh partai politik atau gabungan partai politik, tetapi ini adalah suatu mekanisme demokrasi tentang bagaimana Presiden dan Wakil Presiden dipilih secara langsung dan mendapatkan legitimasi dari rakyat untuk masa jabatan 5 tahun,” jelasnya.
    Lebih lanjut, Hasto juga menegaskan bahwa visi-misi presiden dan wakil presiden mengikat seluruh kepala daerah terpilih.
    Untuk itu, PDI-P pun berharap visi misi tersebut dapat diwujudkan hingga pembangunan di daerah selama lima tahun ke depan.
    “Dengan adanya pembekalan ini, maka nantinya akan ada untuk saling mengintegrasikan,” sambung Hasto.
    Diberitakan sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengungkapkan bahwa
    retret kepala daerah
    terpilih akan digelar di Akademi Militer (Akmil) Magelang, sama seperti para menteri Kabinet Merah Putih.
    Bima mengatakan, lokasi tersebut dipilih langsung oleh Presiden Prabowo karena fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan pembekalan sudah tersedia dan bisa langsung digunakan sehingga akan lebih efisien.
    “Dimulai dari (retret) Kabinet Merah Putih, di sana sudah ada tempatnya. Jadi daripada kita mengeluarkan anggaran lagi untuk tempat-tempat lain, lebih efektif dan efisien di situ saja,” ujar Bima Arya dalam siaran pers, Minggu (9/2/2025).
    “Karena tenda-tendanya bisa menggunakan tenda-tenda yang sudah disiapkan dan sempat digunakan oleh para menteri di sana,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.