provinsi: JAWA TENGAH

  • HUT ke-299 Grobogan, Bupati Terpilih Setyo Hadi Ziarahi Makam Ki Ageng Selo dan Ki Ageng Tarub

    HUT ke-299 Grobogan, Bupati Terpilih Setyo Hadi Ziarahi Makam Ki Ageng Selo dan Ki Ageng Tarub

    TRIBUNJATENG.COM – Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-299 Kabupaten Grobogan, Bupati terpilih Grobogan, Setyo Hadi melaksanakan ziarah ke Makam Ki Ageng Selo dan Ki Ageng Tarub di Tawangharjo, Rabu (12/2/2025).

    Dalam kesempatan tersebut, Setyo Hadi tidak sendiri. Ia ditemani oleh bersama jajaran Forkopimda dan Sekretaris Daerah (Sekda) Grobogan, Anang Armunanto.

    Ziarah ini bukan sekadar rangkaian acara tahunan, melainkan merupakan wujud penghormatan kepada para leluhur yang telah berjasa besar dalam sejarah Kabupaten Grobogan.

    Ki Ageng Selo dan Ki Ageng Tarub bukan hanya tokoh penting dalam perjalanan sejarah daerah ini, tetapi juga simbol dari keteladanan, kearifan, dan perjuangan yang tak ternilai bagi masyarakat Grobogan.

    Dalam momen tersebut, Setyo Hadi menaburkan bunga di atas makam sebagai tanda penghormatan dan penghargaan kepada dua tokoh besar tersebut.

    Selain itu, dalam rangka menyambut Hari Jadi Kabupaten Grobogan, bantuan sembako juga diserahkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

    Harapan Bupati Terpilih Setyo Hadi

    Dalam wawancara usai ziarah, Setyo Hadi menyampaikan harapannya di momen Hari Jadi ke-299 Kabupaten Grobogan.

    Pria berusia 56 tahun asal Brati itu berharap Kabupaten Grobogan yang lebih maju ke depan.

    “Harapannya kita bersama-sama SKPD, forkompida, semua untuk memajukan Grobogan sesuai dengan visi misi saya memajukan Grobogan yang lebih sejahtera,” kata Setyo Hadi.

    Bupati terpilih ini juga berharap bahwa peringatan Hari Jadi Grobogan ke-299 ini menjadi momentum untuk mempererat kebersamaan dan menjalin hubungan yang lebih harmonis antarwarga.

    “Di hari jadi ini menjadi sebuah momentum untuk mempererat kebersamaan, oleh sebab itu saya minta doanya kepada semua masyarakat, pemuka agama, para alim ulama semuanya untuk mendukung pemerintahan ke depan untuk Grobogan semakin maju dan sejahtera,” tambahnya dengan penuh harap.

    (*)

  • Antrean Panjang Gas 3 Kg di Jateng Disebabkan Panic Buying, Pertamina Imbau Warga Beli Secukupnya

    Antrean Panjang Gas 3 Kg di Jateng Disebabkan Panic Buying, Pertamina Imbau Warga Beli Secukupnya

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Antrean pembelian LPG 3 Kg atau gas melon masih terjadi di beberapa daerah.

    Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) melalui Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan, mengungkapkan penyebabnya. 

    Taufiq mengatakan, fenomena antrean ini disebabkan oleh perilaku dari sebagian masyarakat yang melakukan pembelian berlebih.

    “Hasil kemarin kami sidak bersama dengan pemerintah daerah dan juga DPRD di semua kabupaten/kota, kesimpulannya sama.

    (Perilaku) masyarakat saat ini karena melihat pemberitaan di media, yang akhirnya mereka sudah punya 2 sampai 3 tabung di rumah, isi, tapi untuk menambah rasa aman mereka membeli LPG (lagi) karena takut nanti persediaan habis atau takut pas habis, cari LPG tidak ada,” kata Taufiq, Jumat (14/2/2024).

    Ia menyebutkan, pasokan LPG bersubsidi tersebut berjalan normal dengan kuota yang ditetapkan pemerintah, yaitu rata-rata dua kali seminggu.

    Ia menyebut situasi ini sebelumnya tidak menimbulkan masalah, namun belakangan terjadi efek psikologis di masyarakat yang menyebabkan kepanikan.

    Seperti diketahui, per 1 Februari 2025 lalu pemerintah mengeluarkan kebijakan bahwa penjualan elpiji 3 Kg atau gas melon melalui pengecer tidak diperbolehkan lagi.

     Adapun setelahnya, pemerintah mengeluarkan kebijakan baru, yang menyebutkan kalau pengecer boleh kembali berjualan elpiji 3 kg seperti biasa.

    “Rata-rata penyaluran LPG 3 Kg se-Jateng DIY 4.700 Metrik Ton atau sekitar 1.560.000 tabung per hari,” sebutnya.

    Taufiq lebih lanjut mengimbau kepada masyarakat untuk membeli LPG sesuai kebutuhan.

    “Apabila di rumah sudah memiliki tabung satu atau dua, saya rasa tidak perlu membeli lagi, karena setiap hari stok pasti aman – kalau semua kita bantu untuk memutus mata rantai kepanikan yang terjadi,” ungkapnya.

    Sementara itu, di Semarang sejumlah pangkalan menyebutkan pembeli masih mengantre untuk mendapatkan gas melon. Namun, pelaku pangkalan menyebut tak sepadat awal Februari lalu.

    Mardiyah, pemilik Pangkalan di Pasar Karangayu menyebutkan, dirinya mendapatkan pasokan dua kali dalam satu minggu.

    Adapun tiap kali datang, ia mendapat pasokan sebanyak 215 tabung.

    “Biasanya memang dapat segitu. Itu saya kasih juga ke pengecer, maksimal lima tabung,” sebutnya.

    Ia lebih lanjut menilai, dalam posisi saat ini memang pasokan selalu habis tiap kali datang.

    “Posisi gini pasti habis,” sebutnya.

    Satu pengecer, Subiono (83) mengatakan, sebelumnya ia mendapat pasokan sebanyak dua kali dalam seminggu dari pangkalan langganannya. Adapun tiap kali datang, mendapat 5 sampai 6 tabung.

    Ia menyebut, beberapa waktu sempat mengalami ketersendatan pasokan. 

    “Sekarang sudah agak normal, seminggu sekali ini mau dikasih antara 9 sampai 10 dari pangkalan,” imbuhnya. (idy)

  • Hipmi Kota Semarang Akan Buka Pendaftaran Calon Ketua

    Hipmi Kota Semarang Akan Buka Pendaftaran Calon Ketua

    TRIBUNJATENGMCOM, SEMARANG – Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC Hipmi) Kota Semarang akan membuka pendaftaran calon ketua.

    Hal tersebut dibahas dalam rapat harian terkait persiapan Musyawarah Cabang (Muscab) ke-5 Hipmi Kota Semarang, Jumat (14/2/2025).

    Ketua Umum Hipmi Kota Semarang, Tristan Panolan menyampaikan, muscab rencana digelar pada 27 Februari di Hotel Oak Tree.

    Namun, sebelum agenda muscab digelar, Hipmi akan menggelar konferensi pers pada 17 Februari mendatang sekaligus pembukaan pendaftaran. 

    Pengambilan dan pengembalian formulir calon ketua akan dimulai pada 17 – 20 Februari 2025 mulai pukul 14.00 – 21.00 di lobby Hotel Oak Tree.

    “Selanjutnya, penyampaian visi misi calon pada 22 Februari. Dilanjut, muscab pada 27 Februari,” sebut Tristan. 

    Dia berharap, kader muda yang berkompeten bisa ikut mendaftar menjadi calon ketua BPC Hipmi Kota Semarang. Dengan kader-kader yang berkompeten, bisa membawa Hipmi lebih baik. 

    “Tema muscab Bersama Maju, Bersatu, Ekonomi Kuat. Sudah ada beberapa calon yang muncul,” bebernya. 

    Ketua yang terpilih nanti, diharapkan bisa melanjutkan program kepengurusan sebelumnya sekaligus memberikan inovasi baru terkait kepemudaan

    “Kalau kepengurusan kami kemarin, banyak pemberdayaan UMKM. Kami dampingi mereka. Kami banyak merekrut dan melibatkan UMKM,” terangnya. 

    Sekretaris BPC Hipmi Kota Semarang, Syaiful Fahmi menambahkan, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi calon ketua, diantaranya mengumpulkan 10 rekomendasi dari pengurus BPC Kota Semarang. Adapun pengurus BPC Himpi Kota Semarang yang tertuang dalam SK sebanyak 83. 

    “Persyaratan akan kami sampaikan nanti saat press konferensi,” ucapnya. (eyf)

  • Tampang S Pelaku Pencabulan Anak Laki-laki di Wonosobo, Sudah 20 Kali Melakukan Seks Menyimpang

    Tampang S Pelaku Pencabulan Anak Laki-laki di Wonosobo, Sudah 20 Kali Melakukan Seks Menyimpang

    TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO – Polres Wonosobo tangkap pria berinisial S (49) warga Kecamatan Kertek atas perbuatan cabul terhadap anak di bawah umur.

    Kasus ini terungkap setelah korban, yang merupakan seorang anak laki-laki berinisial AF (14), mengungkapkan kepada pamannya, SE (50).

    Kanit PPA Polres Wonosobo, Aiptu Kodirun mengungkapkan, korban mengaku telah menjadi korban tindakan asusila yang diduga dilakukan oleh tersangka di rumahnya sendiri, sejak Januari 2024 hingga Januari 2025.

    “Menurut SE, pelaku telah melakukan perbuatan cabul tersebut sebanyak kurang lebih 20 kali,” ungkapnya.

    Awalnya, korban dipanggil tersangka untuk membantu menstraples kardus snack makanan. 

    Namun, di dalam rumah tersangka, korban dipaksa untuk melakukan tindakan yang sangat merugikan dirinya.

    Pada hari Minggu (5/1/2025), sekitar pukul 19.00 WIB, korban menghubungi pamannya dan menyampaikan ketakutannya akan tindakan cabul yang akan dilakukan tersangka. 

    “Dalam keadaan panik, korban meminta pamannya untuk segera datang ke rumah tersangka,” ucapnya.

    BARANG BUKTI PENCABULAN – Polres Wonosobo gelar konferensi pers ungkap kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur, Jumat (14/2/2025). Pria berinisial S (49) warga Kecamatan Kertek ditangkap atas perbuatan cabul terhadap anak di bawah umur.

    Namun, sebelum paman korban tiba, korban kembali menghubungi dan menyatakan bahwa ia diajak keluar rumah oleh pelaku.

    Merasa khawatir akan keselamatan korban, SE meminta bantuan warga setempat untuk melakukan penggrebekan. 

    Sekitar pukul 22.30 WIB, SE dan beberapa warga mendatangi rumah tersangka. 

    Di dalam rumah, mereka menemukan tersangka dan korban dalam keadaan berpakaian lengkap di dalam kamar. 

    Saat ditanya tentang perbuatan cabulnya, tersangka membantah tuduhan tersebut. 

    Untuk mencari perlindungan hukum, paman korban melaporkan kasus ini ke Polres Wonosobo untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.

    Usai menerima laporan kasus tersebut, Unit PPA Polres Wonosobo mengumpulkan keterangan para saksi, dan melakukan penangkapan.

    Tersangka kini telah dibawa ke Polres Wonosobo untuk proses hukum lebih lanjut.

    Atas perbuatannya tersangka diancam hukuman minimal 5 tahun maksimal 15 tahun penjara sesuai dengan undang-undang perlindungan anak.

    Aiptu Kodirun menghimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya para orang tua dan pendidik, untuk lebih meningkatkan pengawasan serta memberikan perhatian khusus kepada anak-anak agar terhindar dari tindakan cabul maupun kenakalan remaja. 

    “Peran orang tua dan keluarga sangat penting. Bangun komunikasi yang terbuka dengan anak agar mereka tidak ragu menceritakan masalah yang dihadapi,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Aiptu Kodirun menekankan pentingnya pengawasan di lingkungan sekolah dan sosial. 

    “Pastikan lingkungan sekolah dan tempat bermain anak aman dari potensi kejahatan seksual maupun pengaruh negatif. Tanamkan nilai-nilai moral serta sikap disiplin agar anak terhindar dari perilaku menyimpang. Segera laporkan jika ada hal-hal mencurigakan,” tandasnya. (ima)

  • Jamasan Pusaka Peringati Hari Jadi ke-504 Kabupaten Semarang, Ini Maknanya

    Jamasan Pusaka Peringati Hari Jadi ke-504 Kabupaten Semarang, Ini Maknanya

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Sejumlah pusaka peninggalan leluhur dibersihkan dalam ritual Jamasan Pusaka sebagai rangkaian peringatan Hari Jadi ke-504 Kabupaten Semarang di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Kecamatan Ungaran Timur, Jumat (14/2/2025) sore.

    Beberapa pusaka tersebut merupakan peninggalan Kiai Ageng Pandanaran I dan Kiai Ageng Pandanaran II, yang pernah menjabat sebagai Bupati Semarang pada awal berdirinya wilayah tersebut.

    Juru Jamasan Pusaka, Sutikno, mengatakan bahwa pusaka yang dijamas meliputi tombak trisula dan keris.

    “Ada tombak trisula serta beberapa keris yang dibersihkan. Sebenarnya ada pusaka lain yang seharusnya ikut dijamas, namun belum dikembalikan oleh peminjamnya,” kata Sutikno.

    Ia menambahkan bahwa pusaka-pusaka tersebut memiliki simbol pengetahuan yang wajib diketahui oleh generasi muda saat ini.

    Menurutnya, simbol tersebut mencerminkan kepemimpinan dan karakter pemiliknya, yang terukir dalam pamor pada keris.

    “Pamor adalah bentuk ungkapan dari pemiliknya ketika bertemu dengan empu kerisnya dulu,” imbuhnya.

    Proses pembersihan pusaka dilakukan di atas guci, dengan air dari 208 sumber mata air di Kabupaten Semarang.

    Air tersebut dikenal sebagai Tirta Perwita Sari atau Tirta Perwita Suci, yang sebelumnya diarak dalam kirab melintasi desa dan kecamatan.

    Setelah disiram, pusaka-pusaka tersebut dilap dengan dedaunan dan disimpan kembali di ruangan khusus di Rumah Dinas Bupati Semarang.

    Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, yang memimpin prosesi tersebut mengungkapkan bahwa Jamasan Pusaka juga disertai dengan Wilujengan atau doa lintas agama.

    “Kami berharap Kabupaten Semarang tetap ayem, tentram, gemah ripah loh jinawi, kondusif, aman, semakin berkembang, semakin maju, dan diberkahi oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,” kata Ngesti.

    Ia menambahkan bahwa sebelum prosesi Jamasan, pihaknya telah melakukan ziarah ke makam Kiai Ageng Pandanaran I dan II di Kota Semarang dan Kabupaten Klaten.

    Selain itu, rombongan juga melakukan napak tilas ke rumah Bupati Semarang zaman dahulu di Dusun Paseban, Desa Pager, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang.

    Hari Jadi Kabupaten Semarang diperingati setiap 15 Maret setiap tahunnya.

    Menurut Ngesti, seluruh kegiatan sakral telah selesai dilakukan pada Jumat malam.

    Upacara Hari Jadi ke-504 Kabupaten Semarang akan digelar di Alun-alun Bung Karno, Ungaran, pada 15 Maret 2025.

    Setelah itu, berbagai kegiatan lainnya akan dilaksanakan setelah Idul Fitri 1446 H.

    “Kami menyesuaikan dengan Inpres Nomor 1 Tahun 2025 dari Presiden RI, Prabowo Subianto. Ada efisiensi anggaran, sehingga beberapa acara seperti pagelaran seni budaya dan kegiatan seremonial lainnya dikurangi,” jelas Ngesti.

    Meskipun demikian, ia berharap efisiensi anggaran tersebut tidak mengurangi semangat dan makna sakral Hari Jadi ke-504 Kabupaten Semarang.

  • Puluhan Mobil Kuno Dipamerkan di Tegal Otomotif Show 2025

    Puluhan Mobil Kuno Dipamerkan di Tegal Otomotif Show 2025

    TRIBUNJATENG.COM,TEGAL – Puluhan mobil kuno dan modifikasi dipamerkan dalam even Tegal Otomotif Show (TOS) 2025 di sepanjang Jalan Pancasila Kota Tegal, Jumat (14/2/2025).

    Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari itu secara resmi dibuka oleh Pj Wali Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono. 

    Tegal Otomotif Show menjadi rangkaian kegiatan Mengayubagyo Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal terpilih periode 2025-2030.

    Ketua Panitia TOS, Catur Tri Komariyanto mengatakan, kegiatan ini adalah even otomotif terbesar se- Jawa Tengah pada 2025.

    Ada sebanyak 100 kendaraan yang turut serta, mulai mobil kuno seperti Mercedes Benz, buatan Jerman dan Jepang, mobil modifikasi serta sepeda motor Harley Davidson hingga RX King.

    Kolektor yang hadir dalam even ini dari seluruh Indonesia, dari Jakarta, Banyumas, Semarang dan sebagainya. 

    “Even ini untuk mengedukasi masyarakat penggemar otomotif, baik mobil atau motor. Kita ingin Tegal ini jadi Kota Pariwisata Otomotif,” katanya.

    Ketua Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI), Deni Patria Wardana menyambut baik even TOS 2025 di Kota Tegal. 

    Ia berharap even tersebut mampu menarik wisatawan dan Tegal menjadi Korwil PPMKI. 

    “Mudah-mudah PPMKI Korwil Tegal aktif kembali dan even ini dapat bermanfaat,” ungkapnya. 

    Sementara itu, Pj Wali Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono mengatakan, Tegal Otomotif Show atau TOS akan memberikan sebuah tontonan dari sisi dunia industri otomotif. 

    Para kolektor mobil kuno menyajikan seperti mobil tahun 1941 dan perkembangan otomotif.

    Ia berharap, TOS menjadi ajang silaturahmi dan mengenalkan dunia otomotif. 

    “Mengajak dunia otomotif bisa diperlihatkan dan dikenalkan dan kita memiliki inspirasi dunia otomotif dari zaman dulu hingga sekarang,” ujarnya. 

    Selain itu, Agus berharap, even TOS dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat, serta mendorong kemajuan industri otomotif di Indonesia. 

    “Semoga Tegal Otomotif Show 2025 menjadi ajang yang semakin mempererat hubungan antara para pelaku industri, pemerintah, dan masyarakat, serta membawa kemajuan bagi kota kita tercinta,” harapnya. (fba)

  • Kronologi Penangkapan Maling Spesialis Ban Mobil, Beraksi 7 Kali di Kendal, Semarang dan Ungaran

    Kronologi Penangkapan Maling Spesialis Ban Mobil, Beraksi 7 Kali di Kendal, Semarang dan Ungaran

    TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG – Polisi menangkap Denny Zain Iman Saputra (32) maling spesialis ban mobil yang telah beraksi di Kota Semarang,  Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang.

    Tersangka telah beraksi sebanyak tujuh kali selama dua bulan terakhir.  

    Selama melakukan pencurian, warga Ngaliyan Kota Semarang itu memperoleh keuntungan sebanyak Rp16 juta.

    “Saya beraksi sendiri di 7 lokasi dalam kurun waktu 2 bulan. Ban hasil curian saya jual di Jalan Hasanudin Semarang. Satu set ban dijual Rp 2 juta,” beber tersangka Denny saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Jumat (14/2/2025).

    Dalam setiap aksinya, Denny hanya berbekal dongkrak,  kunci kendaraan untuk melepas ban, dan batako untuk mengganjal kendaraan.

    Tersangka mengaku, membutuhkan waktu setidaknya 45 menit hingga satu jam untuk melepas satu set ban mobil.

    Dia selama beraksi hanya gagal satu kali karena ada warga yang melintas. Padahal dua ban truk sudah lepas. “Ya kabur tinggalkan ban karena ada orang,” terangnya.

    Kepolisian menangkap tersangka karena kasusnya sempat viral di media sosial pada Desember 2024.

    Kala itu, tersangka mencuri empat ban mobil yang kemudian mobil diganjal dengan batako di Boja, Kabupaten Kendal dan Mijen, Kota Semarang

    Tim Jatanras Polrestabes Semarang yang melakukan penyelidikan berhasil menangkap  Denny pada Kamis 6 Februari 2025 di daerah Boja.

    Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena menyebut, tersangka beraksi di Kota Semarang meliputi Mijen, Ngaliyan, dan Tugu.

    Tiga aksi lainnya di Kendal tepatnya Boja.

    “Sisanya di Ungaran, Kabupaten Semarang,” katanya.

    Tersangka dijerat Pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.  “Barang bukti yang diamankan yaitu velg, dongkrak, batako, dan mobil yang digunakan pelaku,” tandasnya. (Iwn)

     

  • Mabes Polri Rombak Pejabat, Ada Jenderal Pecah Bintang Tiga

    Mabes Polri Rombak Pejabat, Ada Jenderal Pecah Bintang Tiga

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara kenaikan pangkat (korps) rapor 22 perwira tinggi Mabes Polri. 

    Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan kenaikan pangkat merupakan tindak lanjut dari surat telegram dengan nomor STR/373/II/Kep./Kapolri.

    “Benar hari ini ada Korps Rapor yang dipimpin Bapak Kapolri, menindaklanjuti STR/373/II/Kep./2025,” ujar Sandi dalam keterangan tertulis, Jumat (14/2/25).

    Sandi menambahkan, dalam upacara itu terdapat pati Polri pecah bintang dari Irjen ke Komjen. Perinciannya, Komjen Pol Imam Sugianto, Komjen Yan Sultra Indrajaya dan Komjen Pol I Ketut Suardana.

    Kemudian, terdapat 10 Pati dari Brigjen ke Irjen. Adapun, terdapat juga sembilan Pati Polri naik satu tingkat dari pangkat Kombes menjadi Brigjen.

    “Kenaikan pangkat ini juga menunjukkan komitmen Polri dalam memberikan apresiasi kepada anggota yang telah berprestasi,” pungkasnya.

    Berikut daftar Pati peserta jabatannya:

    1. Komjen Pol Imam Sugianto selaku Staf Utama Operasi (Astamaops) Kapolri

    2. Komjen Pol Yan Sultra Indrajaya selaku Pati Itwasum Polri (Penugasan pada Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan/Kemenimipas)

    3. Komjen Pol I Ketut Suardana selaku Pati Bareskrim Polri

    4. Irjen Pol Asep Safrudin selaku Kapolda Kepri

    5. Irjen Pol Agus Suryonugroho selaku Kakorlantas Polri

    6. Irjen Pol Mashudi selaku Pati Bareskrim Polri (Penugasan Pasa Kemenimipas)

    7. Irjen Pol Ratna Pristiana Mulya selaku Pati Baintelkam Polri (Penugasan Pada Kemenimipas)

    8. Irjen Pol Muhammad Zainul Muttaqien selaku Pati Bareskrim Polri (Penugasan Pada BNN)

    9. Irjen Pol Alexander Sabar selaku Pati Bareskrim Polri (Penugasan Pada Kemenkomdigi)

    10. Irjen Pol R. Ahmad Nurwakhid selaku Pati Densus 88 AT Polri (Penugasan Pada Kemenko PMK)

    11. Irjen Pol Purwolelono selaku Pati Lemdiklat Polri (Penugasan Pada Lemhannas Rl)

    12. Irjen Pol Trio Santoso selaku Pati Ssdm Polri (Penugasan Pada Lemhannas Rl)

    13. Irjen Pol Chaidir selaku Pati Lemdiklat Polri (Penugasan Pada Lemhannas Rl)

    14. Brigjen Pol Arif Fajarudin selaku Pati SSDM Polri (Penugasan Pada Kementerian ESDM)

    15. Brigjen Pol Anton Setiyawan selaku Pati Bareskrim Polri (Penugasan Pada BNN)

    16. Brigjen Pol Anang Triwidiandoko selaku Pati Bareskrim Polri (Penugasan Pada BNN)

    17. Brigjen Pol Roby Karya Adi selaku Pati Bareskrim Polri (Penugasan Pada BNN)

    18. Brigjen Pol Dr. Supiyanto selaku Pati Bareskrim Polri (Penugasan Pada BNN)

    19. Brigjen Pol Arman Achdiat selaku Pati Korlantas Polri (Penugasan Pada BIN) 

    20. Brigjen Pol Raja Sinambela selaku Penugasan Pada BP2MI

    21. Brigjen Pol Frans Tjahyono selaku Penugasan Pada Kementerian Lingkungan Hidup

    22. Brigjen Pol Achmadi selaku Penugasan Pada Kementerian Ekonomi Kreatif.

  • Banyak Kementerian Salah Paham Inpres Efisiensi Anggaran

    Banyak Kementerian Salah Paham Inpres Efisiensi Anggaran

    Jakarta, FORTUNE – Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, mengungkapkan bahwa sejumlah kementerian dan lembaga masih salah menafsirkan kebijakan Efisiensi Anggaran yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Hal ini dinilai wajar mengingat kebijakan tersebut baru pertama kali diterapkan.

    “Memahami kebijakan ini memang masih berbeda-beda, tetapi menurut saya itu hal yang wajar. Ini adalah bagian dari proses,” ujar Prasetyo di Kompleks Parlemen, Jumat (14/2).

    Ia menjelaskan bahwa kesalahpahaman antar kementerian dan lembaga terus diatasi dengan berbagai penjelasan. Salah satu contohnya adalah klarifikasi dari Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menegaskan bahwa program Kartu Indonesia Pintar (KIP) tidak terdampak pemangkasan anggaran.

    “Kita terus memberikan penjelasan, seperti yang sekarang ramai diperbincangkan terkait KIP. Isu bahwa program ini dihapus tidak benar, sehingga penting bagi kami untuk meluruskan,” kata Prasetyo.

    Ia juga menekankan bahwa dinamika yang terjadi di ruang publik bukan karena kesalahan tafsir antar kementerian dan lembaga, melainkan bagian dari adaptasi terhadap kebijakan baru ini.

    “Kebijakan efisiensi ini pertama kali diterapkan di era Presiden Prabowo, dan semangatnya jelas, jadi bukan karena salah tafsir,” ujarnya.

    Total penghematan anggaran yang ditetapkan saat ini sebesar Rp306,69 triliun, sebagaimana diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.

    Hasil efisiensi ini nantinya akan dialokasikan terlebih dahulu ke Bendahara Umum Negara (BUN) dalam APBN 2025, sebelum didistribusikan oleh Sri Mulyani kepada kementerian/lembaga yang menjalankan program prioritas Presiden Prabowo.

    Tegaskan kembali menggunakan APBN

    Dalam surat edaran Kemendagri, semula memang biaya retreat dibebankan ke pemerintah daerah lewat APBD lalu ditransfer ke PT Lembah Tidar sebagai pengelola lokasi retreat. Tapi, belakangan surat itu direvisi dan memastikan anggaran menggunakan dana Kemendagri.

    Ia memastikan PT Lembah Tidar bukan milik kader Gerindra seperti yang belakangan beredar. Lahan itu tetap milik Akademi Militer. Politikus Gerindra itu  mengungkapkan, tidak ada transfer apa pun dari daerah kepada PT Lembah Tidar untuk kegiatan retreat Kepala Daerah.

    “Tidak, itu hanya yang mengelola. Jadi waktu itu kan yang mengelola atas perintah waktu itu Bapak Presiden terpilih untuk persiapan. Itu hanya pengelola aja. Pemilik lahan itu Akademi Militer,” ujarnya.

    Retret kepala daerah merupakan agenda pembekalan kepada seluruh kepala daerah terpilih. Kegiatan tersebut bakal serupa dengan agenda pengarahan dan retreat kepada seluruh menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah pada Oktober tahun lalu.

     

  • Coretan ‘Adili Jokowi’ Marak di Berbagai Daerah, Pengamat: Bisa Berdampak pada Politik – Halaman all

    Coretan ‘Adili Jokowi’ Marak di Berbagai Daerah, Pengamat: Bisa Berdampak pada Politik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Aksi vandalisme bertuliskan ‘Adili Jokowi’ muncul di berbagai kota Indonesia.

    Coretan tersebut antara lain merebak di Surabaya, Solo, Yogyakarta, Jakarta hingga Medan.

    Aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat segera melakukan pembersihan guna menjaga estetika ruang publik.

    Terkini, aksi vandalisme tersebut berlanjut ke aksi unjuk rasa. 

    Misalnya saja aksi aliansi Gerakan Wong Solo Adili Jokowi, Jumat (14/2/2025).

    Aksi demonstrasi dimulai dari Stadion Sriwedari Solo. Massa melakukan long march dan berakhir di depan Mapolresta Solo. Tulisan ‘Adili Jokowi’ terpampang di spanduk maupun ikat kepala sejumlah massa.

    Ada 24 titik Vandalisme di Surabaya

    Di Kota Surabaya, tulisan ‘Adili Jokowi’ ditemukan di 24 titik yang tersebar di berbagai kecamatan.

    Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M Fikser, mengungkapkan bahwa pihaknya langsung mengerahkan petugas membersihkan coretan tersebut begitu laporan diterima.

    “Kami kerahkan personel dari Satpol PP kota dan kecamatan. Ada tim yang menyisir titik lokasi dan ada juga tim yang melakukan pengecatan,” ujar Fikser pada Jumat (7/2/2025).

    Vandalisme ini ditemukan di berbagai tempat, termasuk tembok dan seng penutup bangunan di Kecamatan Wonocolo, Wonokromo, Jambangan, Gayungan, Gubeng, Sawahan, Tandes, Genteng, dan Tegalsari.

    “Dari hasil laporan personel, kami temukan lebih kurang di 24 titik lokasi dari sembilan kecamatan. Paling banyak di Kecamatan Wonokromo dan Kecamatan Genteng,” jelasnya.

    Ia menambahkan bahwa langkah pengecatan ulang dilakukan untuk menjaga kebersihan dan estetika kota.

    “Ini sebagai bentuk upaya kami sebagai warga Kota Surabaya untuk menjaga keindahan serta kenyamanan, sehingga kami lakukan pengecatan ulang, mengembalikan tembok kembali bersih,” lanjutnya.

    Coretan ‘Adili Jokowi’ juga muncul di Solo

    Selain di Surabaya, coretan serupa juga ditemukan di Solo, Jawa Tengah. Berdasarkan pantauan, setidaknya ada enam titik lokasi yang menjadi sasaran aksi vandalisme ini, termasuk di Jalan Ahmad Yani, Jalan Menteri Supeno, Jalan Prof. DR. Soeharso, Jalan Moh. Husni Thamrin, dan Jalan Sam Ratulangi.

    Satpol PP Solo segera bertindak dengan melakukan pengecatan ulang menggunakan cat putih untuk menutupi coretan berwarna merah dan hitam. Kepala Satpol PP Solo, Didik Anggono, menyatakan bahwa pembersihan dilakukan berdasarkan laporan masyarakat. 

    “Malam hari ini kita melakukan kegiatan penghapusan vandalisme atau corat-coret yang berada di pinggir jalan atau tepatnya di Jalan Prof. DR. Soeharso, di mana ada tulisan provokatif ‘Adili Jokowi’. Dan ini berdasarkan informasi dari masyarakat,” ujar Didik pada Selasa (4/2/2025).

    VANDALISME ADILI JOKOWI DI SOLO. Vandalisme bertuliskan ‘Adili Jokowi’ muncul di sejumlah titik di kota Solo, Selasa (4/2/2025) sore. Salah satunya ditemukan di jalan Prof Dr Soeharso, Kecamatan Laweyan tak jauh dari kantor Samsat Kota Solo. Tulisan ‘Adili Jokowi’ di lokasi tersebut juga dibubuhkan pada pagar seng sebuah lahan kosong dengan menggunakan tinta kombinasi warna oranye dan hitam. (TribunSolo.com/Andreas Chris)

    Ia menegaskan bahwa tindakan ini sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Lingkungan Hidup Nomor 10/2015 Pasal 62, yang melarang aksi vandalisme di ruang publik. 

    “Bahwa kegiatan corat-coret yang mengganggu keindahan kota itu merupakan larangan. Jika itu mengganggu keindahan kota, akan kita kembalikan ke bentuk aslinya sehingga keindahan kota terjaga dan kenyamanan warga juga terjaga,” tambahnya.

    Warga Yogyakarta temukan coretan di Jalan Sultan Agung

    Sementara itu, di Yogyakarta, coretan serupa ditemukan di beberapa lokasi, salah satunya di Jalan Sultan Agung. Seorang warga bernama Fian mengatakan bahwa dirinya baru menyadari keberadaan tulisan tersebut saat melintas di kawasan tersebut.

    “Di situ (Jalan Sultan Agung) memang banyak coretan, ini baru sadar tadi pas lihat-lihat kayanya itu (Adili Jokowi),” ujar Fian, Rabu (5/2/2025).

    Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Aditya Surya Dharma, mengatakan bahwa pihaknya masih menganalisis motif di balik aksi vandalisme ini. Ia menduga ada kelompok tertentu yang mengorganisir aksi tersebut.

    “Baru analisis awal, kalau ada tulisan yang sama di beberapa daerah, mungkin ada beberapa kelompok tertentu yang menggerakkan, atau bergerak (terkait) isu-isu politik atau hal-hal lainnya,” kata Aditya, Jumat (7/2/2025).

    Sudut-sudut Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) banyak dihiasi tulisan berbunyi “Adili Jokowi”.

    Di antaranya tulisan Adili Jokowi ada di jalan Jamin Ginting, tepat di bawah Flyover.

    Tulisan yang sama juga terlihat seperti di jalan Jalan Ngumban Surbakti, Jalan Setia Budi, Jalan Wiliam Iskandar, Jalan Sutrisno dan sejumlah kawasan lainya di Medan.

    Tanggapan Jokowi

    Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) menuding demo dan vandalisme bertuliskan ‘Adili Jokowi’ merupakan wujud kekecewaan dari pihak yang kalah di Pilpres 2024.

    “Itu kan ungkapan ekspresi. Ekspresinya bisa macam-macam. Ekspresi karena kekalahan di Pilpres, bisa. Ekspresi karena kejengkelan terhadap sesuatu, ya bisa,” katanya dikutip dari YouTube Mata Najwa, Rabu (12/2/2025).

    Jokowi menilai peristiwa tersebut adalah operasi politik yang direncanakan oleh seseorang atau kelompok.

    Selain itu, dia juga menganggap ada pihak yang ingin menurunkan reputasinya lewat aksi massa dan vandalisme tersebut.

    “Bisa saja (operasi politik tertentu), ya kan. Masih ada yang belum move on (dari Pilpres 2024) sehingga berusaha untuk men-downgrade,” tuturnya.

    Kendati demikian, mantan Wali Kota Solo itu tidak terlalu mempermasalahkan adanya aksi massa tersebut.

    Dia menegaskan hal itu merupakan wujud hidupnya demokrasi di Indonesia.

    “Saya kira ini negara demokrasi. Ya biasa-biasa ajalah (menanggapi aksi massa) kalau saya menanggapinya,” jelasnya.

    Diduga akan merembet ke berbagai daerah

    Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga mengatakan aksi tersebut diprediksi akan terus membesar menjadi tuntutan senada dari Sabang hingga Merauke.

    Hal itu diperkirakan akan terjadi bila polisi terus mengabaikan tuntutan para pendemo. Karena itu, polisi harus tanggap atas tuntutan para pendemo tersebut.

    “Polisi setidaknya harus meresponnya secara bijak dan adil agar berbagai elemen masyarakat itu tidak merasa aspirasinya diabaikan. Sebab, kalau terus diabaikan, bisa saja rakyat dengan caranya sendiri,” kata Ritonga kepada Tribunnews.

    Jadi, polisis harus secepatnya menyelesaikan tuntutan berbagai elemen masyarakat tersebut. Hal itu dimaksudkan agar persoalan Jokowi tidak semakin meluas dan berdampak pada sisi ekonomi dan politik.

    Presiden Prabowo Subianto, kata Ritonga tentu tak ingin masalah Jokowi merambat ke stabilitas politik.

    “Prabowo tentu ingin stabilitas politik mantap sehingga semua program kerja dapat terlaksana dengan baik,” pungkasnya. (Tribunnews/Kompas.com)