provinsi: JAWA BARAT

  • Laka Maut Bus SMK Depok di Subang, Kakorlantas Polri: Pengusaha dan Karoseri Bus Juga Bisa Kena

    Laka Maut Bus SMK Depok di Subang, Kakorlantas Polri: Pengusaha dan Karoseri Bus Juga Bisa Kena

    Jakarta (beritajatim.com) – Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Irjen Pol Aan Suhanan menegaskan bahwa seluruh pihak yang terlibat dalam kecelakaan maut Bus Trans Putera Fajar di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (11/5/2024) akan diperiksa.

    “Semua yang terlibat dalam peristiwa kecelakaan lalu lintas seperti yang di Subang, itu semua akan kita periksa,” ujar Aan melansir akun resmi Kepolisian.

    Selain pemeriksaan, Aan juga menyatakan bahwa pihak-pihak yang terlibat nantinya akan dimintai pertanggungjawaban atas peristiwa kecelakaan tersebut.

    “Dan sangat memungkinkan ya ini yang ada keturutsertaan terhadap peristiwa tersebut, ini juga akan dimintai pertanggungjawaban sebagai yang bertanggung jawab terhadap terjadinya peristiwa kecelakaan tersebut,” tuturnya.

    Aan menjelaskan bahwa pengusaha dan karoseri bus juga bisa menjadi pihak yang dimintai pertanggungjawaban karena adanya indikasi perubahan rancang bangun atau perubahan bentuk dan dimensi bus dari yang semula deck biasa menjadi high deck.

    “Artinya si pengusaha, kemudian karoseri, karena ada indikasi ada perubahan rancang bangun atau ada perubahan bentuk, dimensi, dari yang deck biasa itu menjadi high deck, itu juga kemungkinan ada pasal yang akan kita terapkan di kasus tersebut,” sambungnya.

    Sebelumnya, Kakorlantas Polri juga telah membuka kemungkinan adanya tersangka lain dalam kasus kecelakaan tersebut selain dari sopir bus. Penetapan tersangka baru ini akan didasarkan pada fakta-fakta hukum yang terungkap dalam proses investigasi.

    “Bisa saja bertambah. Tergantung dari fakta-fakta hukum yang ada ya,” ujar Aan Suhanan.

    Lebih lanjut, Aan menerangkan bahwa penyidikan kecelakaan ini juga akan mengarah kepada pihak pengusaha yang terkait, termasuk karoseri atau perusahaan yang membuat bodi dan interior bus.

    “Kita tidak mengarahkan tapi akan ada fakta hukum yang mengarah kepada para pengusaha, kita akan, penyidikan akan diarahkan ke sana,” ucapnya.

    “Kemudian untuk perubahan bentuk bus tadi itu ada Pasal 270 nanti akan juga kita terapkan di situ. Karoseri, kemudian juga pengusaha kita terapkan Pasal itu. Jadi bisa saja terus bertambah,” imbuhnya.

    Kasus kecelakaan Bus Trans Putera Fajar yang mengangkut pelajar SMK Lingga Kencana Depok ini telah menjadi sorotan publik. Kecelakaan ini mengakibatkan 24 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

    Polisi terus mendalami kasus ini untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan dan menindak tegas pihak-pihak yang bertanggung jawab. [aje]

  • Siswa SMK Bangkalan Salat Gaib, Simpati Tragedi SMK Lingga Kencana

    Siswa SMK Bangkalan Salat Gaib, Simpati Tragedi SMK Lingga Kencana

    Bangkalan (beritajatim.com) – Tragedi kecelakaan menewaskan 11 orang menimpa rombongan SMK Lingga Kencana Depok. Peristiwa maut itu membuat prihatin SMKN 2 Bangkalan. Keprihatinan yang diwujudkan melalui doa bersama dan salat gaib.

    Guru SMKN 2 Bangkalan, Syihabuddin mengatakan, salat gaib dilakukan sebagai bentuk empati para siswa pada korban kecelakaan. Salat gaib dipimpin langsung oleh guru dan diikuti oleh ratusan siswa.

    “Salat gaib tak hanya dilakukan oleh para pelajar laki-laki, namun para siswa dari perempuan juga ikut melaksanakan salat,” terangnya, Rabu (15/5/2024).

    Ia juga mengatakan sangat berduka dengan kejadian yang menimpa SMK Lingga Kencana Depok tersebut.

    “Kami dari SMKN 2 Kabupaten Bangkalan turut berduka atas insiden kecelakaan yang menimpa keluarga SMK Lingga Kencana Depok,” imbuhnya.

    Ia mengaku, para siswa-siswi tak hanya melaksanakan salat gaib tapi juga mengelar tahlil dan doa bersama. Hal ini dilakukan agar segala amal baik para korban diterima oleh Tuhan yang Maha Esa.

    “Semoga para korban mendapatkan ampunan dari Allah dan segala amal baiknya diterima,” tuturnya.

    Sebelumnya, bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu tanggal 11 Mei 2024 lalu. Dari kecelakaan ini terdapat 11 korban yang terdiri dari siswa, guru pendamping, dan warga pengguna sepeda motor dinyatakan meninggal. [sar/but]

  • Ini Alur Kedatangan Jemaah Haji Fast Track dan Non-Fast Track

    Ini Alur Kedatangan Jemaah Haji Fast Track dan Non-Fast Track

    Madinah (beritajatim.com) – Saat kedatangan di Bandar Udara di Arab Saudi, antara jemaah haji yang berangkat melalui jalur fast track dengan jemaah haji via jalur non-fast track menjalani proses tak sama.

    Abdillah, Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara di Madinah, mengatakan, ada dua alur kedatangan jemaah, yakni melalui jalur fast track dan non-fast track. “Itu mesti diperhatikan dan dipahami jemaah haji,” kata Abdillah sebagaimana dilansir Kemenag.go.id beberapa hari lalu.

    Jalur fast track khusus digunakan bagi jemaah haji yang berangkat dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng di Jakarta, Bandara Juanda di Surabaya, dan Bandara Adi Soemarmo di Surakarta (Solo). Sedang alur non-fast track untuk jemaah haji dari bandara di Aceh, Medan, Batam, Padang, Palembang, Kertajati Jabar, Lombok, Balikpapan, Banjarmasin, dan Makassar.

    Berikut alur kedatangan jemaah haji saat tiba di bandara:

    A. Jalur Fast Track

    1. Jemaah membawa koper kabin dan tas paspor saat turun dari pesawat
    2. Barang bawaan jemaah akan diperiksa dengan x-ray
    3. Setelah melewati x-ray, barang-barang dibawa kembali oleh jemaah
    4. Saat menaiki bus, petugas dari Arab Saudi akan meminta paspor jemaah untuk dikumpulkan (jemaah harus membawa paspornya masing-masing dan menyerahkan ke petugas)
    5. Jemaah diantar menuju hotel

    B. Jalur Non-Fast Track

    1. Jemaah membawa koper kabin dan tas paspor saat turun dari pesawat
    2. Pastikan tas paspor dan paspor dipegang masing-masing jemaah (jangan sampai tertinggal di pesawat)
    3. Jemaah haji akan melewati jalur imigrasi dan pemeriksaan paspor satu per satu
    4. Setelah pemeriksaan paspor, jemaah akan melalui pemeriksaan x-ray untuk barang bawaan
    5. Jemaah akan diarahkan menuju paviliun atau tempat berkumpul sementara sebelum menaiki bus
    6. Paspor akan dikumpulkan petugas dari Arab Saudi
    7. Jemaah naik bus dan berangkat menuju hotel.

    [air]

  • Satlantas Polres Mojokerto Dorong Peningkatan Kelaikan Bus

    Satlantas Polres Mojokerto Dorong Peningkatan Kelaikan Bus

    Mojokerto (beritajatim.com) – Satlantas Polres Mojokerto mendorong Perusahaan Otobus (PO) untuk meningkatkan perhatian terhadap kelayakan bus sebelum beroperasi. Hal tersebut menjadi perhatian Satlantas Polres Mojokerto menyusul terjadinya kecelakaan bus rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Jawa Barat.

    Kasat Lantas Polres Mojokerto, Iptu Muhammad Hariyazie Syakhranie mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya preventif dengan mendatangi penyedia PO bus yang beroperasi di Mojokerto.

    “Selama pengecekan, alhamdulillah tidak ditemukan bus yang tidak layak operasi,” ungkapnya, Rabu (15/5/2024).

    Pihaknya terus menghimbau kepada seluruh PO bus, khususnya bagian personalia untuk memperketat pemeriksaan kesehatan sopir bus, kelayakan operasional bus serta kelengkapan surat-surat. Seperti Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

    “Peran bagian personalia dalam memeriksa keberangkatan bus sesuai jadwal, surat-surat sopir, dan kelayakan bus untuk beroperasi sangat penting. Kedepannya kami akan mengagendakan ramp check bersama pihak terkait seperti Dishub untuk memastikan kelayakan operasi kendaraan terpenuhi,” katanya.

    Pihaknya juga menghimbau masyarakat untuk tidak menyewa bus atau minibus secara sembarangan. Khususnya pada pihak sekolah yang hendak melakukan study tour agar kepala sekolah dan guru memastikan kondisi kendaraan dan sopir sebelum menyewa.

    “Pastikan sopir dan kendaraan benar-benar siap untuk beroperasi atau bisa meminta saran kepada Satlantas Polres Mojokerto,” pungkasnya. [tin/beq]

  • Ini Desakan Pergunu pada Sekolah dan Pemerintah Usai Study Tour yang Berujung Laka Maut SMK Lingga Kencana

    Ini Desakan Pergunu pada Sekolah dan Pemerintah Usai Study Tour yang Berujung Laka Maut SMK Lingga Kencana

    Surabaya (beritajatim.com)- Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) mendesak sekolah, dinas pendidikan, dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kehati-hatian dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan study tour.

    Desakan ini disampaikan menyusul tragedi kecelakaan bus yang merenggut nyawa 11 siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang pada Sabtu (11/5/2024) lalu.

    Kecelakaan yang diduga akibat rem blong ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak untuk memprioritaskan keselamatan dalam setiap kegiatan pendidikan, khususnya study tour.

    Wakil Ketua Pergunu, Achmad Zuhri melalui dalam siaran pers menuturkan beberapa desakan Pergunu di antaranya:

    1. Meningkatkan Standar Keselamatan dengan pemilihan moda transportasi harus didasarkan pada standar keselamatan tinggi, menggunakan jasa yang telah terbukti aman dan terpercaya.

    Selain itu melakukan pemeriksaan menyeluruh kondisi kendaraan sebelum digunakan, termasuk memastikan masa berlaku uji KIR.

    2. Melakukan Perencanaan Study Tour yang Matang dengan mendorong sekolah-sekolah untuk merancang konsep study tour yang lebih kreatif, menyenangkan, dan menekankan inovasi dalam aktivitas dan pengalaman belajar.

    Kegiatan study tour harus memiliki tujuan edukatif yang jelas dan bermanfaat bagi peserta.
    Pendekatan Partisipatif dan Tanpa Paksaan:

    3. Keputusan untuk mengikuti study tour harus didasarkan pada kemauan pribadi tanpa tekanan dari pihak manapun.

    Orang tua dan siswa dilibatkan dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan terkait study tour.
    Peran Pemerintah:

    4.Regulasi yang Jelas dari Pemerintah.

    Pemerintah perlu mengeluarkan regulasi yang mengatur kegiatan study tour, termasuk standar keselamatan dan mekanisme perizinan. Selanjutnya harus ada evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan study tour di sekolah-sekolah untuk memastikan keamanan dan manfaatnya bagi peserta.

    5. Orang tua waji secara aktif terlibat dalam memantau dan memastikan keselamatan anak-anak mereka saat mengikuti study tour dengan beberpa hal seperti intens berkomunikasi dengan pihak sekolah dan penyelenggara study tour untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan terpercaya.

    Tragedi SMK Lingga Kencana menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk mengedepankan keselamatan dalam setiap kegiatan pendidikan. Dengan kerjasama dan komitmen bersama, diharapkan kejadian serupa tidak terulang kembali dan study tour dapat menjadi sarana edukasi yang aman dan bermanfaat bagi para siswa. [aje]

  • Pingsan di Masjid Nabawi, Jemaah Haji Asal Indonesia Akhirnya Wafat

    Pingsan di Masjid Nabawi, Jemaah Haji Asal Indonesia Akhirnya Wafat

    Madinah (beritajatim.com) – Berawal dari pingsan di Masjid Nabawi Madinah, satu jemaah haji Indonesia akhirnya wafat. Dia adalah Upan Supian Anas (71), jemaah asal Garut Jawa Barat.

    Dia wafat pada 13 Mei 2024 pukul 17:27 waktu Arab Saudi (WAS). Almarhum tergabung dalam kelompok terbang (kloter) dua Embarkasi Jakarta – Bekasi (JKS-02).

    “Almarhum Upan Supian Anas meninggal pada hari Senin. Almarhum akan dibadalhajikan,” terang Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Ali Machzumi, di Madinah, Selasa (14/5/2024), dikutip dari laman Kemenag.

    Ali mengatakan, sebelum dinyatakan wafat, almarhum pingsan saat berada di Masjid Nabawi untuk melaksanakan salat Asar. Almarhum sempat ditangani tim medis dan dievakuasi ke klinik yang ada di dekat Masjid Nabawi hingga dinyatakan wafat.

    Menurut keterangan dokter, kata Ali, almarhum mengalami Cardiovascular disease atau gangguan serangan jantung. “Mari kita doakan semoga almarhum wafat dalam keadaan husnul khatimah dan ibadahnya diterima Allah Swt. Almarhum akan dimakamkan di pemakaman Baqi yang berada di sisi kiri Masjid Nabawi,” ucap Ali.

    Kasi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Firdaus menambahkan, pihaknya hanya akan merilis data jemaah wafat setelah keluar sertifikat kematian atau certificate of death (CoD) dari pihak berwenang di Arab Saudi.

    Kepala Sektor 2 Madinah Affan Rangkuti menambahkan, pihaknya telah memproses izin pengurusan jenazah. Jenazah Almarhum rencananya akan dimandikan di RS Miqot, lalu dijemput untuk dimakamkan di pemakaman Baqi’ yang terletak di sisi Tenggara Masjid Nabawi pada pukul 13.00 WAS. [suf]

  • Ini Desakan Pergunu pada Sekolah dan Pemerintah Usai Study Tour yang Berujung Laka Maut SMK Lingga Kencana

    Sopir Bus Maut SMK Lingga Kencana Ditetapkan Tersangka, Terancam 12 Tahun Penjara!

    Subang (beritajatim.om) – Kecelakaan tragis yang menimpa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (11/5/2024) terus bergulir. Kini, sang sopir bus pariwisata Putra Fajar yang mengangkut para siswa, Sadira, telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kepolisian pada Selasa (14/5/2024) dini hari.

    Penetapan status tersangka terhadap Sadira dilakukan setelah serangkaian pemeriksaan intensif dan pengumpulan bukti yang cukup oleh pihak berwajib. Polisi tidak menutup kemungkinan adanya tersangka lain yang terlibat dalam peristiwa memilukan ini.

    Hasil Olah TKP dan Pemeriksaan Mendalam

    Tim penyelidik telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), memeriksa 13 saksi, dan melakukan pemeriksaan fisik terhadap bus. Hasil olah TKP menunjukkan tidak adanya bekas pengereman yang signifikan, hanya bekas gesekan pada badan kendaraan di lokasi kejadian.

    “Pemeriksaan lebih lanjut yang melibatkan ahli dari ATPM dan penguji dari Dinas Perhubungan mengungkap empat fakta penting,” ungkap Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Wibowo.

    Berdasarkan temuan tersebut, Kepolisian menetapkan Sadira, sopir bus asal Bekasi, sebagai tersangka. Ia disangkakan Pasal 310 ayat 4 dan ayat 2 UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

    Hukuman Maksimal 12 Tahun Penjara

    Kombes Pol Wibowo menegaskan bahwa Sadira terancam hukuman penjara maksimal 12 tahun dan denda sebesar 24 juta rupiah.

    Kasus ini menjadi pengingat keras bagi semua pihak terkait keselamatan dalam berkendara, khususnya dalam penyelenggaraan kegiatan yang melibatkan banyak orang, seperti outing class atau perpisahan sekolah. Penyelenggara kegiatan harus memastikan kelayakan kendaraan dan kondisi kesehatan pengemudi untuk meminimalisir risiko kecelakaan. [aje]

  • 4 Kupu-kupu Malam Diamankan Polsek Prigen, Ini Sebabnya!

    4 Kupu-kupu Malam Diamankan Polsek Prigen, Ini Sebabnya!

    Pasuruan (beritajatim.com) – 4 perempuan pekerja seks komersial alias kupu kupu malam diamankan Polsek Prigen. Keempat perempuan ini diamankan setelah petugas mendapat laporan adanya kegiatan prostitusi.

    Menurut Kapolsek Prigen, AKP Sugiyanto mengatakan bahwa keempat perempuan ini diamankan pada Rabu (7/5/2024). Para kupu-kupu malam ini diamankan di tempat kos yang ditinggalinya.

    “Keempat orang ini kami amankan setelah kami mengetahui adanya kegiatan prostitusi melalui aplikasi. Keempatnya diamankan saat melakukan transaksi dengan pelanggannya, di Villa lingkungan Tretes, Kecamatan Prigen,” jelas Sugiyanto, Selasa (14/5/2024).

    Sugiyanto juga menjelaskan bahwa saat diamankan keempat perempuan tersebut menjajakan dirinya dengan tarif Rp 300 ribu. Dari hal tersebut, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa uang tunai milik pelanggannya sebesar Rp 1,2 juta.

    Diketahui keempat kupu-kupu malam tersebut bukan dari wilayah Kabupaten Pasuruan. Melainkan dua di wilayah Jawa Timur dan dua lainnya di wilayah Jawa Barat.

    Menurut informasi keempat perempuan tersebut yakni, Wahyuni (37) warga Sidoarjo, Niken Putri Anisa (22) warga Kabupaten Malang. Sementara dua lainnya yakni Sarifah (22) warga Ciamis, dan Ratini (19) warga Cirebon.

    Sugiyanto menjelaskan bahwa keempat kupu-kupu malam tersebut dijerat dengan pasal 19 Jo 14 huruf a Perda Kabupaten Pasuruan No. 3 Tahun 2017 tentang penanggulangan pelacuran. “Keempat perempuan tersebut langsung kami lakukan sidang tindak pidana ringan. Dengan putusan denda yang harus dibayar oleh pelaku,” tutupnya. [ada/aje]

  • Dampak Laka Maut Siswa SMK Lingga Kencana, Kemendikbud Didesak Batasi Outing Class

    Dampak Laka Maut Siswa SMK Lingga Kencana, Kemendikbud Didesak Batasi Outing Class

    Jakarta (beritajatim.com) – Kecelakaan tragis menimpa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (11/5/2024) yang menelan 11 korban jiwa menyisakan trauma mendalam. Atas peristiwa ini desakan kepada Kemendikbud untuk melakukan kebijakan pembatasan outing class menguat.

    Termasuk dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Dari KPAI mendesak Kemendikbudristek segera mengeluarkan edaran pembatasan kegiatan outing class atau perpisahan siswa di luar kota.

    Kecelakaan nahas ini terjadi saat rombongan pelajar dan guru SMK Lingga Kencana dalam perjalanan pulang dari acara perpisahan di Bandung. Bus yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan di Ciater, Subang.

    KPAI Desak Pembatasan Outing Class

    Komisioner KPAI bidang Pendidikan, Aris Adi Leksono, angkat bicara terkait peristiwa ini. Ia menyerukan Kemendikbudristek untuk mengambil langkah tegas dengan menerbitkan edaran pembatasan outing class.

    “Kasus ini menjadi pelajaran penting. Kecelakaan massal seperti ini, dengan korban anak, berulang kali terjadi pada momen outing class atau perayaan kelulusan di luar kota,” ungkap Aris melansir portal resmi Nahdlatul Ulama Selasa (14/5/2024).

    Leksono menekankan pentingnya aspek keselamatan dalam penyelenggaraan outing class. Ia mengingatkan sekolah untuk selektif dalam memilih transportasi, tidak hanya berdasarkan harga murah, namun juga memastikan kelayakan dan keamanan kendaraan untuk perjalanan siswa.

    “Sekolah harus memprioritaskan keselamatan peserta didik. Jangan sampai demi murahnya biaya, mereka mengabaikan keselamatan anak,” tegasnya.

    Lebih lanjut, Leksono juga mempertanyakan substansi dan manfaat dari kegiatan outing class yang kerap kali dilaksanakan di luar kota. Ia menghimbau sekolah untuk mempertimbangkan dengan matang lokasi dan kegiatan yang diselenggarakan, dan memastikan bahwa kegiatan tersebut memiliki keterkaitan yang jelas dengan materi pembelajaran.

    Aspek Keselamatan dan Substansi Kegiatan Harus Diperhatikan

    “Perlu dipertimbangkan benar-benar aspek keselamatan anak, dan apa substansi dari outing class itu untuk menunjang anak,” jelas Leksono.

    Klarifikasi dari Pihak Sekolah

    Sementara itu, dari pihak SMK Lingga Kencana, Dian Nurfarida selaku Ketua Bidang Informasi Yayasan Kesejahteraan Sosial menjelaskan bahwa acara perpisahan di Bandung merupakan agenda tahunan yang telah disepakati antara pihak sekolah dan orang tua siswa. Pemilihan tempat dan transportasi pun telah melalui proses pertimbangan dan survei yang matang.

    “Kami sudah menggunakan perusahaan otobus resmi dan berusaha memberikan yang terbaik untuk murid-murid kami,” ujar Dian.

    Kecelakaan ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak terkait keselamatan siswa dalam kegiatan sekolah. Diharapkan Kemendikbudristek dapat segera merespon desakan KPAI dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk meminimalisir risiko kecelakaan dalam kegiatan outing class. [aje]

  • Dampak Laka Maut SMK Depok di Subang, Lumajang Lakukan Rampcheck Bus Pariwisata

    Dampak Laka Maut SMK Depok di Subang, Lumajang Lakukan Rampcheck Bus Pariwisata

    Lumajang (beritajatim.com) – Sebagai antisipasi tragedi laka maut yang menimpa SMK kawasan Depok di tanjakan Subang Jawa Barat, jelang memasuki waktu liburan sekolah 2024 Lumajang melakukan pengecekan kendaraan umum rutin. Sejumlah kendaraan di Terminal Minak Koncar, Wonorejo, Kabupaten Lumajang dikumpulkan untuk uji kelaikan kendaraan rampcheck sebelum digunakan.

    Uji kelaikan kendaraan angkutan umum berupa bus antar kota maupun provinsi. Selain itu, pengecekan dilakukan untuk memastikan keselamatan para penumpang yang menggunakan jasa angkutan umum nantinya. Mengingat, sebelumnya terjadi kecelakaan maut bus di Subang yang menewaskan sedikitnya 12 orang, terdiri dari rombongan guru dan siswa.

    “Kita laksanakan rampcheck menjelang buran sekolah 2024. Kita pastikan kendaraan bus pariwisata di Lumajang dalam kondisi yang laik” ungkap Kasatlantas AKP Suwarno, Senin (13/5/2024)

    Sejauh ini, masih belum ditemukan adanya bus yang mengalami kerusakan parah sehingga tidak laik jalan. Sebagian besar siap untuk memberangkatkan penumpang, namun ada sedikitnya 2 bus yang tidak memiliki katup ban. Meskipun termasuk hal yang minor, namun katup ban dinilai memiliki peran penting sehingga dapat membahayakan.

    Pasalnya, ketika katup ban tidak terpasang pada bus yang melaju dengan kendaraan tinggi maka, ban bisa mengalami bocor atau angin keluar dengan mudah.

    “Kendaraan ready semua, kondisi bagus. Baik kendaraan maupun manajemen serta surat-suratnya. Tadi ada temuan kecil yaitu karet (katup) ban itu tidak ada. Itu bisa membahayakan. Dan itu nantinya harus dipasang” lanjutnya

    Sementara itu, AKP Suwarno kembali menegaskan bagi pemilik bus yang memodifikasi kendaraan seperti lampu sein dan lampu rem. Hal itu, berguna untuk memberi peringatan kepada pengendara lain.

    “Bagi kendaraan yang lampunya tidak sesuai, nanti harus dilepas. Seperti lampu sein itu kuning tandanya memberi peringatan, jangan diubah biru.” tutupnya. [vid/aje]