provinsi: JAWA BARAT

  • Ini Pilihan Kereta saat Libur Panjang Waisak di Banyuwangi

    Ini Pilihan Kereta saat Libur Panjang Waisak di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Banyak pilihan kereta api saat libur panjang Hari Raya Waisak. Tentu saja, ada ribuan tiket kereta api yang bisa dipesan untuk menikmati masa libur panjang dan cuti bersama Hari Raya Waisak 2024 dari dan ke Banyuwangi.

    Pasalnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember menyediakan sebanyak 37.556 tempat duduk.

    Kapasitas itu tersedia untuk keberangkatan dari Daop 9 Jember selama lima hari dari Rabu (22/5)2024) sampai Minggu (26/5/2024). Kondisi itu terbilang meningkat 496 tempat duduk dibanding libur panjang saat Kenaikan Isa Al Masih lalu.

    Jumlah kapasitas itu juga dampak adanya kereta tambahan kelas eksekutif pada KA Ranggajati dan KA Wijayakusuma. Termasuk, penambahan kereta kelas bisnis pada KA Logawa.

    Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro menjelaskan tambahan kereta kelas eksekutif tidak tersedia setiap hari melainkan pada tanggal tertentu. Misal, KA Ranggajati tersedia untuk keberangkatan Kamis (23/5/2024) dan Minggu (26/5) dari Stasiun Jember tujuan Cirebon.

    Sementara, kelas eksekutif tersedia KA Wijayakusuma yang bisa dipesan pada hari Rabu (22/5/2024), Jumat dan Minggu (26/5/2024). Kereta ini melayani keberangkatan dari Stasiun Ketapang tujuan Cilacap, Jawa Tengah.

    “Sedangkan untuk KA Logawa dari Stasiun Jember tujuan Purwokerto yang biasanya sekali jalan membawa tiga kereta kelas bisnis, mulai hari Kamis (23/5/2023 – Minggu (26/5/2024) membawa empat kereta kelas bisnis,” kata Cahyo. [rin/suf]

  • Ini Hasil Ekshumasi Korban Penganiayaan di Ponorogo

    Ini Hasil Ekshumasi Korban Penganiayaan di Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Meski sudah dikubur lebih dari 40 hari, Satreskrim Polres Ponorogo tetap melakukan ekshumasi terhadap jenazah Jiono, korban penganiayaan yang sebelumnya dilaporkan meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Pengeluaran jenazah dari kubur dan dilanjutkan dengan tindakan autopsi itu, dilakukan oleh tim forensik dari Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kediri.

    Proses ekshumasi dilaksanakan pada hari Selasa  pagi di tempat pemakaman umum (TPU) di Desa Poko Kecamatan Jambon Ponorogo. Proses ekshumasi hingga tindakan autopsi selesai, memerlukan waktu selama kurang lebih 1,5 jam. Prosesnya dilakukan secara tertutup, sekitar makam dipasang terop dengan penutup tirai warna hijau.

    “Kondisinya sudah mengalami dekompos, beberapa organ juga sudah membusuk,” kata Dokter Forensik RS Bhayangkara Kediri, Titik Purwanti, saat ditemui awak media usai melakukan autopsi, Selasa (21/05/2024).

    Dalam proses autopsi yang dilakukan oleh timnya itu, Titik menyebutkan bahwa ada kesesuaian dengan laporan puskesmas setempat. Yakni ada kesesuaian luka memar di kepala, paha kiri dan dada. Sementara untuk bagian tubuh yang lain,  masih dilakukan pemeriksaan lanjutan.

    “Kalau resapan darah atau memar itu, ya karena kekerasan tumpul,” katanya.

    Namun, Titik menggarisbawahi bahwa dirinya tidak bisa memastikan kekerasan tumpul yang dialami korban itu, karena jatuh atau dipukul. Dari tim forensik hanya memastikan bahwa resapan darah atau memar itu karena kekerasan tumpul. Kekerasan itu utamanya dilakukan di beberapa bagian kepala.

    “Luka tumpul itu, yang parah di sekitaran kepala,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, keluarga almarhum Jiono hanya bisa pasrah dan menerima saat dikasih kabar bahwa anaknya itu meninggal karena kecelakaan tunggal. Dalam berita yang disebarkan di masyarakat, korban mengalami kecelakaan tunggal di pertigaan Dusun Bandung Desa Ngumpul Kecamatan Balong Ponorogo pada hari Sabtu (06/04/2024) dini hari. Padahal, ada saksi dari masyarakat yang menyatakan bahwa korban mengalami penganiayaan.

    “Saat diberi kabar kalau korban meninggal karena kecelakaan, keluarga korban menerima. Namun, setelah beberapa hari berlalu ada desas-desus dari warga bahwa meninggalnya karena penganiayaan,” kata Kepala Desa (Kades) Ngumpul, Supriono. [end/beq]

  • Penguak Penganiayaan di Ponorogo Dilaporkan Kecelakaan

    Penguak Penganiayaan di Ponorogo Dilaporkan Kecelakaan

    Ponorogo (beritajatim.com) – Kasus penganiayaan yang sempat dilaporkan kecelakaan ke polisi di Ponorogo akhirnya terkuak. Hal itu berkat kabar yang beredar di masyarakat bahwa korban atas nama Jiono meninggal tidak karena kecelakaan namun dianiaya, dan ada lebih dari satu saksi yang menyaksikan peristiwa itu.

    Awalnya, keluarga almarhum Jiono hanya bisa pasrah dan menerima saat mendapat kabar anaknya meninggal karena kecelakaan tunggal. Dalam berita yang disebarkan di masyarakat, korban mengalami kecelakaan tunggal di pertigaan Dusun Bandung, Desa Ngumpul, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo pada Sabtu (6/4/2024) dini hari.

    Padahal, ada saksi dari masyarakat yang menyatakan korban meninggal akibat kekerasan, bukan kecelakaan tunggal. Saksi itu melihat sendiri fakta yang terjadi.

    “Saat diberi kabar kalau korban meninggal karena kecelakaan, keluarga korban menerima. Namun, setelah beberapa hari berlalu ada desas-desus dari warga bahwa meninggalnya karena penganiayaan,” kata Kepala Desa (Kades) Ngumpul, Supriono, Selasa (21/5/2024).

    Tabir yang membuka bahwa korban meninggal dunia diduga penganiayaan dan bukan kecelakaan, berawal dari warga. Kemungkinan, warga itu memberitahukan kesaksian sebagian masyarakat bahwa korban dianiaya saat kejadian itu.

    Selain itu, tersangka dan beberapa saksi pada kejadian itu, menunjukkan sikap-sikap yang aneh dalam kesehariannya pasca kejadian. Ada yang mengalami ketakutan maupun keadaan hatinya yang selalu tidak tenang.

    “Pelaku dan teman-temannya sampai saat inj mengalami ketakutan dan hatinya tidak tenang, ” katanya.

    Untuk diketahui sebelumnya, kasus Vina Cirebon yang akhir-akhir ini viral, nampaknya juga terjadi di Kabupaten Ponorogo. Kemiripan itu, terkait adanya korban meninggal dunia yang diduga dianiaya, namun dilaporkan kecelakaan lalu lintas tunggal.

    Peristiwa itu terjadi di Desa Ngumpul Kecamatan Balong Ponorogo. Kasus yang menimpa korban yang bernama Pujiono itu, terkuak setelah 40 hari peringatan kematiannya.

    “Jadi kronologis singkat pada laporan masyarakat, yaitu adanya laporan kecelakaan tunggal. Namun, pihak keluarga korban merasa ada kejanggalan-kejanggalan akhirnya melaporkan ke polisi,” kata Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Ryo Perdana. [end/beq]

  • Mirip Kasus Vina Cirebon, Korban Penganiayaan Ponorogo Dilaporkan Kecelakaan

    Mirip Kasus Vina Cirebon, Korban Penganiayaan Ponorogo Dilaporkan Kecelakaan

    Ponorogo (beritajatim.com) – Kasus Vina Cirebon yang akhir-akhir ini viral nampaknya juga terjadi di Kabupaten Ponorogo. Kemiripan itu terkait adanya korban meninggal dunia yang diduga dianiaya namun dilaporkan kecelakaan lalu lintas tunggal.

    Peristiwa itu terjadi di Desa Ngumpul Kecamatan Balong Ponorogo. Kasus yang menimpa korban yang bernama Pujiono itu, terkuak setelah 40 hari peringatan kematiannya.

    “Jadi kronologis singkat pada laporan masyarakat, yaitu adanya laporan kecelakaan tunggal. Namun, pihak keluarga korban merasa ada kejanggalan-kejanggalan akhirnya melaporkan ke polisi,” kata Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Ryo Perdana, Selasa (21/05/2024).

    Petugas kepolisian pun langsung melakukan tindak lanjut, dengan mengumpulkan barang bukti, dan penggalian keterangan. Selain itu, polisi juga melakukan pembongkaran makam untuk dilakukan ekshumasi terhadap jasad korban. Termasuk mendatangkan tim dokter forensik dari RS Bhayangkara Kediri.

    “Hari ini juga kita lakukan pembongkaran makam untuk dilakukan ekshumasi terhadap jasad korban. Dengan mendatangkan tim dokter forensik RS Bhayangkara Kediri,” katanya.

    Dari kasus ini, petugas sudah menetapkan 1 tersangka dan 4 saksi yang salah satunya merupakan anak dibawah umur. Saat ini tersangka dan para saksi pun. Asih digali keterangannya.

    Tersangka mengaku bahwa awalnya keduanya cekcok dan terjadi penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia. Namun, tersangka dan para saksi itu menutupi peristiwa itu dengan menyebarkan berita korban meninggal mengalami kecelakaan tunggal.

    “Awalnya dari cekcok, kemudian berkelahi dan pelaku menutupinya dengan menyebar berita jika itu kecelakaan tunggal,” pungkasnya. [end/but]

  • Pintu Air Bendungan Wlingi dan Serut Blitar Akan Dibuka, Ini Jam-nya !

    Pintu Air Bendungan Wlingi dan Serut Blitar Akan Dibuka, Ini Jam-nya !

    Blitar (beritajatim.com) – Bandung Wlingi (Jegu) dan Serut yang ada di Kabupaten Blitar akan di flushing atau pladu pada Senin (20/05/24) ini. Pintu air kedua bendungan ini akan dibuka mulai pukul 13.00 WIB atau jam 1 siang.

    Pembukaan pintu air ini akan dilakukan secara bertahap. Proses flushing ini dilakukan secara berkala untuk menjaga kapasitas penyimpanan air di dalam bendungan.

    Seperti diketahui banyaknya endapan lumpur atau sendimen bisa mengurangi volume waduk bahkan mengganggu operasional bendungan. Saat dilakukan flushing, akan ada tanda sirene agar masyarakat yang ada di sekitaran sungai Brantas lebih berhati-hati karena volume air yang bertambah.

    Terkait kegiatan flushing itu, Direktur Operasional PJT I, Milfan Rantawi menyampaikan beberapa himbauan kepada masyarakat. Salah satunya yakni melarang warga Blitar, Kediri hingga Nganjuk mencari ikan mabuk di aliran Sungai Brantas.

    Hal ini dilakukan demi mencegah jatuhnya korban saat kegiatan flushing dilakukan di dua bendungan tersebut.

    “Sangat kami harapkan, pada saat kegiatan flushing dilaksanakan pada 20-24 Mei nanti, masyarakat dapat menjaga diri dengan tidak melakukan kegiatan baik menjala ikan ataupun memancing khususnya di area sepanjang aliran sungai Brantas, mulai dari daerah Blitar, Tulungagung, Kediri hingga Nganjuk,” kata Milfan, kamis (09/05/24) lalu.

    Sesuai dengan penugasan dari pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) 46 tahun 2010 pasal 4 ayat (2) huruf g bahwa kegiatan flushing merupakan upaya pemeliharaan sungai. Secara spesifik kegiatan ini menjadi penting karena terkait dengan menjaga kapasitas tampungan Bendungan Wlingi dan Bendung Lodoyo dari sedimentasi. Termasuk salah satu manfaat kegiatan ini juga untuk dapat memastikan PLTA berfungsi optimal dan berkelanjutan.

    Bendungan Wlingi memegang peranan penting karena menjadi tempat pengambilan dan penyediaan air untuk irigasi daerah Lodoyo- Tulungagung Timur seluas 13.000 Ha. Bagi Bendungan Wlingi kegiatan flushing juga penting karena fungsinya sebagai pengatur debit air (_after bay_) PLTA Sutami dan pembangkit tenaga listrik dengan daya terpasang 2 X 27 MW.

    Lebih jauh lagi, Bendungan Wlingi memiliki peranan penting antara lain sebagai pengendali banjir dan pengendali pasir Gunung Kelud. Selain itu manfaat dan tujuan lainnya adalah untuk menjaga perikanan darat dan pariwisata di Bendungan Wlingi.

    Bagi Bendung Lodoyo, kegiatan _flushing_ penting karena bendung ini berfungsi membangkitkan PLTA Lodoyo dengan daya terpasang 1 x 4,7 MW. Lodoyo juga memegang peranan penting sebagai pengatur debit (after bay) PLTA Wlingi. Lodoyo juga memegang fungsi pengendali banjir dan penggelontoran pasir ke hilir Waduk Lodoyo serta bagi perikanan darat dan pariwisata.

    “Kepada masyarakat dan pihak-pihak terkait, mari bersama-sama kita kawal pelaksanaan kegiatan penggelontoran Wlingi-Lodoyo agar dapat berjalan dengan baik dan lancar tanpa insiden,” ujar Milfan menutup percakapan. [owi/aje]

  • Kenal Via MiChat, 5 Pasangan Diciduk Petugas Gabungan Polres Tuban

    Kenal Via MiChat, 5 Pasangan Diciduk Petugas Gabungan Polres Tuban

    Tuban (beritajatim.com) – Sebanyak 5 pasangan belum menikah terciduk di kamar hotel saat malam mingguan, diduga pasangan tersebut kenal dari via aplikasi MiChat.

    Kasat Samapta Polres Tuban AKP Nanang Fendi Dwi Susanto mengatakan, bahwa petugas gabungan dari Sat Samapta Polres Tuban, Kodim 0811 Tuban, Satpol PP dan Damkar Kab. Tuban, Subdenpom V/2-4 Tuban dan LLAJ DLHP Kabupaten Tuban melaksanakan cipta kondisi dalam rangka pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum di wilayah Kabupaten Tuban.

    “Ada lima pasangan bukan suami istri yang diamankan oleh petugas gabungan pada kegiatan operasi,” ujar AKP Nanang sapanya.

    Identitas kelima pasangan tersebut yakni 1. HS (24) laki-laki asal Brondong Lamongan bersama WL (23) perempuan asal Karawang Timur.
    2. LS (44) laki-laki asal Kebonjeruk Jakarta Barat bersama IYD (36) perempuan asal Singgahan Tuban.
    3. FAZ (23) laki-laki asal Menganti Gresik bersama IP (21) perempuan asal Palang Tuban.
    4. MF (33) laki-laki asal Palang Tuban bersama NH (25) perempuan asal Brondong Lamongan.
    5. ZDP (22) laki-laki asal Jogoroto-Jombang bersama NF (21) perempuan asal Asembagus-Situbondo.

    Ia menjelaskan, dari kelima pasangan itu diamankan di 2 lokasi yang berbeda, yakni di Hotel 77 di Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding dan Hotel Dinasty di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu.

    “Informasi dari masyarakat yang diamankan ini ada pengguna MiChat,” paparnya.

    Dari kelima pasangan itu kemudian dibawa ke Mapolres Tuban untuk menjalani pemeriksaan. Sedangkan, pemilik hotel diberikan surat panggilan untuk datang ke Kantor Satpol PP dan Damkar Tuban.

    “Bagi pemilik hotel dipanggil untuk menghadap penyidik PPNS Bidang PPUD Satpol PP,” bebernya.

    Selain hotel, menurut AKP Nanang, bahwa petugas gabungan juga melakukan operasi di tempat-tempat karaoke ilegal serta warung-warung yang disinyalir menjual miras tanpa izin.

    “Operasi serupa akan terus dilakukan, demi terciptanya Kamtibmas yang kondusif,” tutup dia. [ayu/aje]

  • Selama Pladu, Akses Jalan yang Melewati 2 Bendungan Blitar Ditutup

    Selama Pladu, Akses Jalan yang Melewati 2 Bendungan Blitar Ditutup

    Blitar (beritajatim.com) – Kegiatan Flushing atau Pladu Bendungan Wlingi dan Serut akan dilakukan tanggal 20-24 Mei 2024 besok. Selama kegiatan tersebut akses jalan yang melewati Bandung Wlingi dan Serut bakal ditutup untuk umum.

    Penutupan akses jalan uang melewati 2 bendungan ini pun akan dilakukan selama 2 hari yakni tanggal 20-21 Mei besok. Pengumuman itu diumumkan langsung oleh Jasa Tirta 1.

    Pengendara dari arah Kademangan menuju Lodoyo pun tidak bisa melewati Bandung Serut. Begitu pula dengan pengendara dari Kanigoro yang hendak ke Talun pun tidak bisa melewati jalur Bandung Wlingi Blitar.

    “Akses ditutup Senin dan Selasa, karena digunakan untuk berhenti alat berat yang akan digunakan untuk melakukan pembersihan bendungan,” kata Direktur Operasional PJT I, Milfan Rantawi.

    Jasa Tirta 1 pun menerjunkan 6 unit alat berat untuk melakukan pembersihan Bandungan Wlingi, Blitar. Sementara untuk Bendungan Serut Lodoyo, Jasa Tirta 1 menerjunkan 2 unit alat berat.

    “Total ada 6 unit alat berat yang diterjunkan di Bandung Wlingi dan 2 alat berat di Bandung Lodoyo,” tegasnya.

    Terkait kegiatan flushing itu, Direktur Operasional PJT I, Milfan Rantawi menyampaikan beberapa himbauan kepada masyarakat. Salah satunya yakni melarang warga Blitar, Kediri hingga Nganjuk mencari ikan mabuk di aliran Sungai Brantas.

    Hal ini dilakukan demi mencegah jatuhnya korban saat kegiatan flushing dilakukan di dua bendungan tersebut.

    “Sangat kami harapkan, pada saat kegiatan flushing dilaksanakan pada 20-24 Mei nanti, masyarakat dapat menjaga diri dengan tidak melakukan kegiatan baik menjala ikan ataupun memancing khususnya di area sepanjang aliran sungai Brantas, mulai dari daerah Blitar, Tulungagung, Kediri hingga Nganjuk,” kata Milfan, kamis (09/05/24).

    Sesuai dengan penugasan dari pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) 46 tahun 2010 pasal 4 ayat (2) huruf g bahwa kegiatan flushing merupakan upaya pemeliharaan sungai. Secara spesifik kegiatan ini menjadi penting karena terkait dengan menjaga kapasitas tampungan Bendungan Wlingi dan Bendung Lodoyo dari sedimentasi. Termasuk salah satu manfaat kegiatan ini juga untuk dapat memastikan PLTA berfungsi optimal dan berkelanjutan.

    Bendungan Wlingi memegang peranan penting karena menjadi tempat pengambilan dan penyediaan air untuk irigasi daerah Lodoyo – Tulungagung Timur seluas 13.000 Ha. Bagi Bendungan Wlingi kegiatan flushing juga penting karena fungsinya sebagai pengatur debit air (after bay) PLTA Sutami dan pembangkit tenaga listrik dengan daya terpasang 2 X 27 MW.

    Lebih jauh lagi, Bendungan Wlingi memiliki peranan penting antara lain sebagai pengendali banjir dan pengendali pasir Gunung Kelud. Selain itu manfaat dan tujuan lainnya adalah untuk menjaga perikanan darat dan pariwisata di Bendungan Wlingi.

    Bagi Bendung Lodoyo, kegiatan flushing penting karena bendung ini berfungsi membangkitkan PLTA Lodoyo dengan daya terpasang 1 x 4,7 MW. Lodoyo juga memegang peranan penting sebagai pengatur debit (after bay) PLTA Wlingi. Lodoyo juga memegang fungsi pengendali banjir dan penggelontoran pasir ke hilir Waduk Lodoyo serta bagi perikanan darat dan pariwisata.

    “Kepada masyarakat dan pihak-pihak terkait, mari bersama-sama kita kawal pelaksanaan kegiatan penggelontoran Wlingi-Lodoyo agar dapat berjalan dengan baik dan lancar tanpa insiden,” ujar Milfan menutup percakapan. (owi/ian)

  • Pelajar di Mojokerto Tewas Terlindas Tronton

    Pelajar di Mojokerto Tewas Terlindas Tronton

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seorang pelajar tewas di Jalan Raya Desa Terusan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Jumat (17/5/2024). Korban DG (14), pelajar asal Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto tewas terlindas tronton saat hendak mendahului kendaraan khusus Bestel WG muatan kertas karton.

    Sepeda motor Honda Spacy nopol S 2771 NAJ yang dikendarai korban berjalan dari arah barat ke arah timur atau dari arah Gedeg menuju arah Kota Mojokerto. Korban berusaha mendahului kendaraan khusus Bestel WG (tronton) nopol B 9315 UEX dikemudikan oleh Mutholib (42) warga Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.

    Korban mendahului tronton dari sebelah kiri, namun diduga karena kurang konsentrasi dan tidak cukup ruang untuk mendahului, sesampai di Tempat Kejadian Perkara (TKP), korban hilang kendali. Sepeda motor korban selip sehingga korban terjatuh ke kanan dan terlindas tronton.

    Akibat kecelakaan lalu-lintas, korban mengalami luka serius pada bagian kepala dan perut. Korban tewas di lokasi kejadian. Petugas dari Unit Satlantas Polres Mojokerto yang datang ke lokasi langsung melakukan olah TKP dan mengevakuasi jenazah korban RSU Dr Wahidin Sudirohusodo Kota Mojokerto.

    Sopir tronton nopol B 9315 UEX, Mutholib (42) mengatakan, ia hendak mengantar kertas karton ke Gresik. “Mungkin dia mau naik ke jalur aspal, kepleset mungking. Dia (korban) jatuh ke saya (kanan), saya nggak tahu namanya mobil besar. Kerasa pas kelindes. Kelindas sama saya, kena ban belakang,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kanit Gakkum Satlantas Polres Mojokerto Kota, Iptu Sujito mengatakan, kecelakaan lalu-lintas dengan korban jiwa tersebut terjadi sekira pukul 12.00 WIB. “Kecelakaam lalu-lintas terjadi diduga karena kurang konsentrasi korban dan tidak cukup ruang untuk mendahului,” jelasnya. [tin/kun]

  • Narkoba Senilai Rp66 Miliar di Surabaya Dimusnahkan

    Narkoba Senilai Rp66 Miliar di Surabaya Dimusnahkan

    Surabaya (beritajatim.com) – Narkoba senilai Rp66 Miliar hasil tangkapan Polrestabes Surabaya beberapa waktu lalu dimusnahkan, Jumat (17/05/2024). Nominal 66 miliar adalah nilai ekonomis dari 40,8 kilogram sabu dan 26.019 ekstasi yang diamankan oleh Iptu Yoyok Hadianto dan Iptu Idham Malik Salasa pada bulan Maret-April 2024.

    Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce menyampaikan, pemusnahan barang bukti ini sebagai salah satu bentuk transparansi Polri kepada masyarakat. Pasma menyebut, dari pemusnahan ini pihaknya menyelamatkan 230.445 jiwa di Indonesia khususnya di Surabaya.

    “Kita semua harus sepakat untuk terus memerangi narkoba karena membahayakan generasi muda bangsa Indonesia,” kata Pasma, Jumat (17/05/2024).

    Sebelum dimusnahkan, narkotika yang akan dimusnahkan terlebih dahulu diperiksa oleh Bid Labfor Polda Jawa Timur untuk menunjukan keaslian. Setelah selesai diperiksa, seluruh narkotika dimasukan ke dalam incinerator.

    Diketahui, Satres Narkoba Polrestabes Surabaya menggagalkan peredaran sabu seberat 40,8 kilogram, serta 26.019 butir ekstasi beberapa waktu lalu. Barang haram tersebut diamankan dari Sari Diansyah (36) warga Lampung, dan Yan Miller (48) warga Pekanbaru, Riau.

    Kedua pelaku ditangkap di dua lokasi berbeda. Sari Diansyah dibekuk saat tengah menginap di sebuah apartemen di daerah Tangerang Banten.

    Saat ditangkap, tersangka Sari Diansyah kedapatan membawa sabu seberat 23,9 kilogram, yang dikemas dalam 24 bungkus teh cina warna hijau. Serta 20.000 butir pil ekstasi.

    Sementara Yan Miller, ditangkap di Jalan Letjen Sutoyo, Sidoarjo. Yan Miller membawa 16 bungkus sabu dengan berat mencapai 16,9 kilogram. Setelah dilakukan pengembangan, Yan Miller mengaku kalau dirinya masih menyimpan barang bukti lain di sebuah rumah di Majalengka. (ang/kun)

  • Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah 31.255 Orang, Tiga Meninggal

    Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah 31.255 Orang, Tiga Meninggal

    Madinah (beritajati.com) –  Jemaah haji asal Indoensia yang sudah tiba di Madinah sebanyak 31.255 orang. Mereka tergabung dalam 80 kloter (kelompok terbang).

    Data ini berdasarkan Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H/2024 M hari ke-5.

    Hal ini disampaikan Kepala Daerah Kerja Madinah, Ali Machzumi di Madinah, Kamis (16/5/2024). Menurutnya, jemaah akan berada di Madinah selama kurang lebih sembilan hari. Ia mengimbau, bagi jemaah yang telah berada di Madinah untuk tetap menjaga kondisi fisik dan kesehatannya.

    “Bagi jemaah lansia, jangan memaksakan diri. Jika kondisi fisik tidak memungkinkan ikut salat berjemaah di Masjid Nabawi. jemaah bisa menunaikan salat di hotel agar tidak kelelahan,” pesannya dikutip dari laman resmi Kemenag.

    Ali Machzumi menambahkan, memasuki hari ke-5 masa opersional, tercatat 19 jemaah menjalani rawat inap, dan empat orang jemaah dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Sedangkan Jemaah wafat tiga orang.

    Mereka adalah Upan Supian Anas asal Garut, dari kloter dua Embarkasi Jakarta – Bekasi (JKS-02), lalu Didi Rowandi Aung asal Sukabumi dari kloter tiga Embarkasi Jakarta – Bekasi (JKS-03), serta Yusman Irawan asal Lubuk Linggau dari kloter dua Embarkasi Palembang (PLM-02). [suf]