provinsi: JAWA BARAT

  • Negara yang Tak Sadar Penegak Hukumnya Disasar

    Negara yang Tak Sadar Penegak Hukumnya Disasar

    MEDAN – Menko Polhukam Mahfud MD mengklaim tak ada kecolongan dalam peristiwa bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara. Polisi pun mengaku begitu. Segala klaim boleh saja dikatakan. Masalah kecolongan atau tidak, sebaiknya kita nilai sendiri berdasar kronologi dan analisis terhadap peristiwa.

    Ditemui wartawan di Sentul International Convention Center (SICC), Mahfud mengatakan, pemerintah telah melakukan upaya pencegahan semaksimal mungkin. Mahfud juga menolak istilah kecolongan yang banyak digunakan untuk menggambarkan peristiwa ini.

    “Pencegahan sudah kita lakukan. Ada intelijen, informasi. Kalau tak ada pencegahan, makin banyak kayak gini,” kata Mahfud.

    Seperti Mahfud, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, personel kepolisian di Mapolrestabes Medan telah melakukan penjagaan sesuai prosedur tetap (protap). Namun, kenyataannya pelaku tetap berhasil menyusup.

    Pernyataan Dedi sendiri yang menggambarkan proses penyusupan oleh pelaku peledakan bom. Menurut Dedi, pelaku memanfaatkan keramaian di Mapolrestabes Medan yang tengah menerima banyak permohonan penerbitan SKCK.

    “Sudah dilakukan pemeriksaan semuanya. Termasuk barang-barang yang dibawa, sudah dicek,” kata Dedi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 13 November.

    “Kebetulan saat itu ada beberapa kegiatan kepolisian dan masyarakat yang akan buat SKCK yang bersama-sama masuk (ke Mapolrestabes). Momen itu dimanfaatkan pelaku untuk menyusup,” tambah Dedi.

    Peledakan bom di Mapolrestabes Medan (Istimewa)

    Pelaku diketahui meledakkan diri ketika para personel kepolisian baru saja menyelesaikan apel pagi sekitar pukul 08.45 WIB. Pelaku masuk melalui pintu depan Mapolrestabes Medan.

    Ia berjalan sejauh 30 hingga 50 meter menuju Kantor Bagian Operasi Polrestabes Medan untuk kemudian meledakkan diri.

    Pengamat terorisme, Harits Abu Ulya mempertegas narasi yang menyebut negara, khususnya kepolisian telah kecolongan.

    “Kali ini publik bisa saja mengkritisi aparat kecolongan. Alasannya cukup rasional. Sudah banyak yang ditangkap dalam beberapa bulan terakhir, tapi masih juga ada aksi teror,” kata Harits, dihubungi VOI, Rabu, 13 November.

    Penangkapan berujung dendam

    Lebih lanjut, Mahfud juga mengatakan kepolisian telah melakukan upaya maksimal mencegah tindak terorisme. Memang, sejak penusukan mantan Menko Polhukam Wiranto, polisi terus menangkap sejumlah terduga teroris.

    Terakhir, kemarin, Selasa, 12 November, polisi menangkap seorang terduga teroris berinisial WJ alias Patria alias Dwi satu hari sebelum ledakan. WJ ditangkap di wilayah Bekasi, Jawa Barat.

    Sosok terduga teroris itu disebut-sebut merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Bahkan, pria itu merupakan angkatan pertama dalam pelatihan perang dalam kelompok terorisme tersebut.

    WJ juga diketahui memiliki kemampuan merakit bom. Ia pernah mengikuti perang di Suriah bersama Doktor Azahari tujuh tahun silam. “Pada tahun 2012 (WJ) mengikuti perang di Suriah bersama Azahari dan kemudian menjalin hubungan juga dengan FSA atau Free Syria Army,” kata Dedi.

    Kemudian, WJ juga disebut pernah melakukan perjalanan ke beberapa negara. Mulai dari Filipina, Uni Emirat Arab, Sri Lanka dan Hong Kong. Dalam penangkapan, beberapa barang butki berupa beberapa anak panah, alat-alat elektronik dan alat komunikasi disita.

    “Alat komunikasi ini masih didalami apakah akan digunakan juga untuk rangkaian untuk merakit bom masih kita dalami juga,” terang Dedi.

    Di satu sisi, perlu barangkali mengapresiasi upaya pencegahan lewat penangkapan-penangkapan ini. Namun, di sisi lain, berbagai penangkapan ini juga yang memperkuat fakta bahwa polisi kecolongan.

    Tak sadar mereka disasar

    Pertimbangannya sederhana. Polisi telah lama jadi musuh sekaligus sasaran utama teroris. Dan penangkapan-penangkapan yang kian masif, secara otomatis meningkatkan risiko serangan bagi Korps Bhayangkara. Polisi seharusnya tahu itu.

    Menurut Harits Abu Ulya, bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan memiliki pola yang sama secara motif: dendam. Namun, Harits tak dapat berspekulasi soal asal-usul pelaku teror.

    “Mungkin terkait dengan tindakan polisi sebelumnya terhadap kawanan mereka. Dianggap menjadi penghalang tujuan dan misi mereka atau dianggap telah berbuat tidak manusiawi terhadap kawan mereka yang tertangkap,” kata Harits.

    Peledakan bom di Mapolrestabes Medan (Istimewa)

    Polisi nampaknya perlu meningkatkan kesadaran bahwa mereka adalah sasaran utama aksi terorisme. Berbagai peristiwa seakan melegitimasi pandangan ini.

    “Dendam telah menjelma menjadi ideologi yang menstimulasi aksi teror dari beberapa person atau entitas. Dendam menjadi determinasi, plus dibumbui dengan doktrin teologi yang beku, bersenyawa untuk menghasilkan legitimasi aksi nekat teror,” Harits.

    Pengamat terorisme lainnya, Al Chaidar menuturkan pandangan yang sama. Menurutnya, polisi sebagai penegak hukum wajib sadar diri bahwa mereka adalah musuh kriminalisme. Jangankan untuk teroris.

    Bagi pelaku kejahatan jalanan dan narkoba saja, polisi adalah musuh terbesar. “Jadi, memang harusnya polisi lebih sigap lagi. Dan lebih kencang lagi melakukan penindakan dan penangkapan,” kata Chaidar dihubungi VOI.

  • Transformasi Prodia Group Bangun Ekosistem Faskes yang Holistik di RI

    Transformasi Prodia Group Bangun Ekosistem Faskes yang Holistik di RI

    Jakarta – Prodia Group melalui ketiga anak usahanya PT Prodia Widyahusada Tbk (Prodia/PRDA), PT Prodia Diagnostic Line (Proline), dan PT Prodia StemCell Indonesia (ProSTEM) terus berupaya untuk membangun ekosistem fasilitas kesehatan yang holistik di Indonesia. Pada 2024, Prodia mencatatkan berbagai pencapaian yang menunjukkan pertumbuhan dan inovasi berkelanjutan. Salah satunya mengembangkan aplikasi digital ‘U by Prodia’ yang dilengkapi dengan fitur terbaru.

    Di antaranya fitur Smart Report 2.0 dan Health Plan yang dirancang untuk dipersonalisasi serta berbasis bukti ilmiah kepada para pelanggan. Dituturkan Founder & Komisaris Utama Prodia Andi Widjaja, digitalisasi merupakan salah satu janji sejak PRDA melantai di bursa saham pada 2016 lalu.

    “Dulu, waktu kita IPO pada 2016 saya katakan rulesnya Prodia ingin menyongsong next generation medicine,” kata Andi, dalam acara ‘Prodia Connect: Insight and Networking’ di The Grand Mansion, Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2025).

    Aplikasi ‘U by Prodia’ memberikan pengalaman kesehatan digital yang lebih baik. Dirilis sejak Maret 2023, platform ini sudah menarik 1,4 juta pengunduh.

    Di samping itu, Prodia juga mengakuisisi 39% saham produsen alat kesehatan diagnostik in vitro yang telah dikenal luas di Indonesia, ProLine. Akuisisi ini semakin mempererat hubungan dan sinergi antara kedua entitas dalam mendukung ekosistem kesehatan di Indonesia.

    “Waktu itu PRDA membeli saham ProLine, uangnya dipakai untuk membeli mesin ini. Dengan demikian kapasitasnya menjadi jauh lebih besar,” kata Andi.

    ProLine sendiri telah memproduksi berbagai produk Alat Kesehatan Dalam Negeri (AKD) termasuk reagen kimia klinik, urine strip, produk molekuler, imunologi, instrumen, rapid diagnostic test, serta instrumen IVD (in vitro diagnostic) dan sparepart untuk IV yang memberikan solusi lengkap bagi industri kesehatan. Apalagi, skor Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) ProLine sebesar 40% yang mendukung visi pemerintah.

    “Kualitasnya sudah teruji dan ketersediaannya dengan harga terjangkau,” tutur Andi.

    Tak hanya itu, setelah akuisisi dengan Prodia, ProLine membangun pabrik keduanya di area seluas 5.500m2 dan luas bangunan 9.690m2 yang akan meningkatkan kapasitas produksi hingga tiga kali lipat. Rencananya, pabrik kedua yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat ini akan diresmikan pada April 2025.

    “ProLine juga sudah bisa melayani 4.800 dari 10.416 puskesmas yang diharapkan akses layanan kesehatan berkualitas semakin merata,” jelas Andi.

    Inovasi lainnya yang dikembangkan oleh Prodia Group yaitu ProSTEM. ProSTEM merupakan laboratorium penyimpanan, pengolahan, dan pengembangan aplikasi klinis stem cell (sel punca) sel, dan metabolitnya.

    “Dan kita kerja sama dengan perguruan tinggi dan juga BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) mulai mengembangkan produk-produk. Dan ProSTEM memiliki izin dari pemerintah (Kemenkes RI), sertifikasi CPOB (Cara Pembuatan Obat/Bahan Obat yang Baik) dari Badan POM, dan jaminan mutu ISO 9001:2015),” kata Andi.

    Hingga tahun 2024, ProSTEM berhasil mengembangkan terapi sel untuk pengobatan yang sulit diobati. Andi berharap sinergi ini bisa mendukung pengembangan ekosistem dalam industri kesehatan Tanah Air.

    “Dengan adanya sinergi ini, Prodia juga berkomitmen untuk memperluas jaringan distribusi ProLine, menjalin lebih banyak kerja sama dengan rumah sakit, fasilitas kesehatan, dan instansi terkait, serta mendukung pengembangan teknologi terbaru dalam industri kesehatan,” jelas Andi.

    Sebagai informasi, acara Prodia Connect: Insight and Networking mengusung tema ‘Menyongsong Inovasi Kesehatan Masa Depan: Potensi Industri Alat Kesehatan, Pengobatan Regeneratif, dan Diagnostik Laboratorium di Indonesia’. Selain Andi, hadir sebagai narasumber Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty dan Direktur ProSTEM Cynthia Retna Sartika.

    (prf/ega)

  • Masuki Tahun Ketiga, Program Literasi Keuangan SparktheDream Targetkan 2.000 Siswa – Halaman all

    Masuki Tahun Ketiga, Program Literasi Keuangan SparktheDream Targetkan 2.000 Siswa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Progam literasi keuangan ke pelajar JA SparktheDream kembali dijalankan di tahun ketiga di 2025 ini dan akan menyasar 2.000 siswa sekolah menengah pertama.

    Tahun ini, program akan diperluas ke lebih banyak daerah, mencakup Jakarta, Tangerang Selatan, Depok, Bandung, Cimahi, Surabaya, Sidoarjo, serta daerah baru seperti Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Semarang.

    Program ini pertama kali diluncurkan di tahun 2023 dan menjangkau lebih dari 3.700 siswa dan melibatkan ratusan sukarelawan. Program ini diselenggarakan FWD Insurance dan PJI.

    “Literasi keuangan adalah keterampilan esensial yang perlu ditanamkan sejak dini. Dengan semakin luasnya cakupan program ini, kami berharap dapat menjangkau lebih banyak siswa, membekali mereka dengan pemahaman keuangan yang lebih komprehensif, serta menanamkan budaya finansial yang sehat sejak sekolah,” ungkap Rudy F Manik, Chief Human Resources & Marketing Officer FWD Indonesia dikutip Selasa, 18 Februari 2025.

    Dia mengatakan, sejak awal pelaksanaan program ini antusiasme para siswa mengikuti program in meningkat dan bahkan ada yang meraih prestasi di kompetisi tingkat Asia Pasifik.

    Menurut dia, pelaksanaan tahun ketiga ini juga menjadi bagian dari upaya dalam mendukung peningkatan literasi keuangan di Indonesia, khususnya di kalangan pelajar. Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 dari Otoritas Jasa Keuangan, indeks literasi dan inklusi keuangan pelajar adalah 56,42 persen dan 69 persen. Angka ini masih lebih rendah dari rata-rata indeks nasional, yaitu 65,43 persen untuk literasi dan 75,02 persen untuk inklusi keuangan.

    Pribadi Setiyanto, Ketua Dewan Pengurus Prestasi Junior Indonesia mengatakan, di program ini pihaknya terus berupaya menghadirkan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan relevan bagi siswa. “Lewat program ini, ami berharap para siswa tidak hanya memahami prinsip dasar keuangan, tetapi juga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari serta mampu mengembangkan solusi inovatif yang berdampak sosial,” kata dia.

    Selain mengajarkan konsep dasar pengelolaan keuangan, program JA SparktheDream tahun ini menghadirkan materi baru tentang pajak. Para siswa diperkenalkan mengenai pajak dan peran pentingnya dalam membangun negara dan masyarakat. Program ini juga menghadirkan aktivitas bootcamp untuk membekali peserta dalam mempersiapkan ide sosial mereka, yang nantinya akan dikompetisikan di akhir program.(tribunnews/fin)

  • Tak Menggubris, Reaksi Wirda Mansur Saat Ditagih Utang 90 Ribu Pengikutnya di MAB

    Tak Menggubris, Reaksi Wirda Mansur Saat Ditagih Utang 90 Ribu Pengikutnya di MAB

    TRIBUNJATENG.COM – Ditagih utang pengikutnya, Wirda Mansur tak menggubris dan hanya diam.

    Sedikitnya ada 90 ribu orang member Milenial Anti Bokek (MAB) yang menagih utang secara terbuka di media sosial.

    Bukannya menjawab soal utang itu, Wirda Mansur malah asik menyinggung biaya pendidikan anak.

    Pasalnya sejumlah akun warganet membuat surat terbuka berisi tagihan kepada Wirda Mansur.

    Diketahui Wirda Mansur ditagih utang karena telah menelantarkan 90 ribu anggota komunitas yang ia buat, Milenial Anti Bokek (MAB).

    Seiring berjalannya waktu, komunitas itu vakum dan tidak pernah dikelola lagi oleh Wirda Mansur.

    Saat ditanya soal kejelasan komunitas itu, Wirda Mansur pun disebut tak pernah menggubris.

    Akun X @basoikangrobak memposting foto Wirda Mansur sedang jalan-jalan ke luar negeri.

    “Surat terbuka untuk saudari 

    WIRDA MANSUR/WIRDA SALAMAH ULYA

    Tolong dibayar hutanya karena

    Maaf saya viralkan karna kamu diingetin personal kaga digubris,” tulis akun itu.

    “Konteks : Hutang sama komunitas berbayar yg pernah dia buat.

    Berbayar 100k/orang

    Total member 90k kurleb

    hiatus hampir 2 tahun, member ditinggalkan tanpa kejelasan,” tulisnya lagi.

    Akun itu juga memposting beberapa bukti berupa curhatan para member.

    Hingga berita ini ditayangkan, cuitan itu sudah dilihat lebih dari 11,5 juta dan mendapat 70 ribu like.

    Wirda Mansur (instagram)

    Meski sedang jadi perbincangan, Wirda Mansur tampaknya cuek saja.

    Di akun Instagramnya, @wirda_mansur, ia malah asyik mempromosikan pesantren yang ia pimpin.

    Ia juga membagikan kegiatannya sebagai pengurus pesantren milik pribadi.

    Bahkan ia bangga melakukan itu di usianya yang baru 20 tahunan.

    “Selalu menyenangkan, menjadi pelayannya penghafal Qur’an,” tulis Wirda.

    Wirda juga membagikan video Pesantren Darul Mansur di cabang Kuningan, Jawa Barat.

    Kemudian ada foto dan video kegiatan belajar mengajar para santri.

    Ia juga menyelipkan promosi soal pesantrennya itu.

    “Paham banget tingginya biaya pendidikan, buat mondokin anak.

    Izin Allah Daarul Mansur hadir di tengah-tengah ini, uang masuk 4jt sampe lulus, SPP juga ga nyampe 500rb udah makan, asrama, dllnya, all ini.

    Di antaranya juga banyak beasiswa full.

    Semoga jadi amal jariyah dan ladang pahala seluas luasnya buat para Asatidz & Ustadzahnya, plus Bunda Bundanya anak-anak. Mohon doa..,” tulis dia lagi.

    Sang ayah Yusuf Mansur juga tampak cuek.

    Di akun Instagramnya, @yusufmansurnew, ia malah memposting video soal parenting orangtua terhadap anak.

    Di mana pada video itu memperlihatkan seorang anak perempuan yang sedang mengamuk di supermarket.

    Sang ibu tidak memarahi anaknya, dan justru sibuk memberi tahu pihak keamanan agar tidak berkata ‘jangan’ pada putrinya.

    Alhasil sang anak terus mengamuk hingga memecahkan beberapa botol minuman di tempat tersebut.

    “Hasil ikut training parenting tidak boleh ucapkan ‘jangan’ kepada anak,” caption di video itu.

    Kemudian Yusuf Mansur pun ikut berkomentar soal parenting itu.

    Menurut dia, postingan itu sangat berharga untuk para orangtua.

    “Emang kudu seimbang ya? Mksh postingannya. Berharga sekali,” tulisnya.

    Warganet pun ramai menyamakan Wirda Mansur dengan sang ayah.

    Di mana Yusuf Mansur juga sempat digugat oleh para jamaahnya.

    “Buah jatuh emang gk pernah bisa jauh dari bokapnya…eeh pohonnya,” tulis akun @ferial_bsa.

    “Kagak bapaknya Kagak anaknya Samakkkk Astagfirullah,” kata @dwind14.

    “Bapak sama anak lagi Collab,” kata akun @samsulbadri68. (*)

     

  • Teriakan Saat Temuan Mayat Misterius di Beji Depok, Kondisinya Mengenaskan Kaki dan Tangan Patah

    Teriakan Saat Temuan Mayat Misterius di Beji Depok, Kondisinya Mengenaskan Kaki dan Tangan Patah

    TRIBUNJAKARTA.COM – Mayat misterius terkapar bersimbah darah di Jalan Kabel, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (18/2/2025).

    Temuan mayat tanpa identitas itu menggegerkan warga sekitar. Terlebih, ceceran darah masih mengalir dari bagian kepala korban.

    Sedangkan korban dalam keadaan tertelungkup saat ditemukan.

    Warga sekitar bernama Indri menceritakan kronologi penemuan mayat tanpa identitas tersebut sekira pukul 05.30 WIB.

    Saat itu, suasana sekitar masih sepi.

    “Tadi nanya orang lapak juga mereka enggak dengar apa-apa. Tahu-tahu ada yang teriak karena ada mayat,” kata Indri.

    Indri melihat kondisi korban yang tewas mengenaskan. Badan korban agak besar, berkulit putih dan mengenakan pakaian rapi.

    Namun tidak ditemukan identitas apapun di tubuh korban. Kemudian, warga menemukan ponsel yang tergeletak di semak-semak.

    Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi menjelaskan, saat ditemukan, korban dalam kondisi tertelungkup bersimbah darah.

    Darah yang mengalir tersebut disebabkan bagian depan kepala korban bocor. 

    Selain itu, kondisi kaki dan tangannya juga sudah patah. 

    “Ya dari tampilan awal itu pria tersebut terluka di bagian kepala yang cukup besar, sehingga mengakibatkan darah yang keluar cukup banyak,” kata Made di Mapolres Metro Depok, Selasa siang.

    “Saat ini korban terlihat terluka di bagian kepala, kemudian patah di kaki dan tangannya,” sambungnya.

    Made menambahkan, pihak kepolisian sedang menyelidiki penemuan mayat tersebut untuk memastikan penyebab kematian korban.

    “Ya saat ini masih kami selidikinya ya, jadi dugaan-dugaan sementara itu ada beberapa dugaan, apakah menjadi korban tindak pidana ataupun yang bersangkutan melakukan bunuh diri, itu masih kita dalami ya,” ungkapnya.

    Pihak kepolisian juga telah memintai keterangan dari sejumlah saksi mata dan mencari rekaman CCTV di sekitaran lokasi.

    Saat dimintai keterangan, warga setempat mengaku tidak mengenali ciri-ciri wajah dan tubuh korban.

    Polisi juga mendapati HP di semak-semak dekat penemuan jasad korban. Namun, belum diketahui apakah milik korban atau bukan.

    “Usia kami perkirakan sekitar umur 30 tahun gitu, kondisi hancur hampir setengahnya,” ujarnya. 

    Saat ini, jasad korban sudah dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk dilakukan otopsi. (TribunDepok)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Akar Masalah Rusuh di Laga Persija vs Persib, Ketum The Jak Ungkap Hal Bikin Suporter Terprovokasi

    Akar Masalah Rusuh di Laga Persija vs Persib, Ketum The Jak Ungkap Hal Bikin Suporter Terprovokasi

    TRIBUNJAKARTA.COM – Pengurus Pusat The Jakmania (PP Jakmania) buka suara soal insiden kericuhan yang terjadi dalam duel Persija Jakarta melawan Persib Bandung.

    Ketua Umum PP The Jakmania, Diky Soemarno, menyayangkan kericuhan yang ditimbulkan oleh pendukung Persija dalam duel itu.

    Pertandingan yang bergulir di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, itu memang berlangsung sengit, duel tersebut berakhir sama kuat, 2-2, Minggu (16/2/2025) sore.

    “Izinkan kami PP Jakmania untuk meminta maaf kepada warga Bekasi, Polda Metro Jaya khususnya Polres Bekasi, tim Persib Bandung, dan seluruh masyarakat pecinta sepak bola Indonesia, atas apa yang terjadi pada pertandingan Persija vs Persib,” kata Diky dalam keterangannya.

    Diky pun mengatakan jika pertandingan itu memang duel yang penting bagi Persija dan The Jakmania.

    Pasalnya, duel pekan ke-23 itu bisa menjadi titik balik untuk bisa mendapatkan hasil baik di sisa musim.

    “Karena pertandingan itu penting, maka seharusnya semua pihak bekerja sama agar pertandingan tersebut berjalan aman nyaman dan kondusif,” ungkap Diky Soemarno.

    “Tapi kami menyayangkan sekali bahwa dengan mudahnya tiket di tribun barat bisa diakses dan dibeli oleh berbagai pihak, sehingga ada beberapa teman-teman di luar The Jakmania yang dapat membeli tiket tersebut,” jelasnya.

    KLIK SELENGKAPNYA: Laga Persija Jakarta Vs Persib Bandung Berakhir Ricuh Suporter di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (16/2/2025). Ada yang Babak Belur.

    Diky mengatakan jika kedatangan pendukung tim tamu memang cukup menyulut emosi para The Jakmania. 

    Namun, dalam waktu yang sama, Diky Soemarno juga menyayangkan para penonton tuan rumah yang mudah terprovokasi.

    “Itu menyulut teman-teman The Jakmania. Kami sangat menyayangkan hal tersebut kami berharap provokasi itu tidak terjadi lagi di kemudian hari,” tutur Diky Soemarno.

    Ketua Umum Jakmania Diky Soemarno saat ditemui di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2024). (Dionisius Arya Bima Suci/TribunJakarta.com)

    “Dan kami sayangkan juga kenapa The Jakmania sangat mudah terprovokasi, seharusnya kita bisa memberi contoh yang baik karena seharusnya kita tau Persija sedang berjuang meraih gelar juara ke-12,” jelasnya.

    Pertandingan tersebut memang dinodai oleh beberapa insiden tidak mengenakkan.

    Selain kericuhan suporter, ada juga pelemparan terhadap tim Persib.

    Pelemparan itu bahkan menyebabkan gelandang Persib Bandung, Tyronne del Pino, mendapatkan perawatan dan diperban.

    Lebih lanjut, Diky Soemarno mengatakan jika semua kekacauan itu menjadi pelajaran penting untuk Jakmania ke depannya.

    “Kami menganggap apa yang terjadi di laga ini menjadi pelajaran yang berharga untuk Jakmania,” ucap pria lulusan Universitas Indonesia itu.

    “Tidak ada yang dapat dibenarkan dan kami juga tidak akan memberikan ruang untuk para provokator yang ingin membuat sepak bola Indonesia menjadi berantakan,” jelasnya.

    Fasilitas Stadion Patriot Rusak

    Di sisi lain, imbas dari kericuhan yang terjadi di laga Persija Jakarta vs Persib Bandung menyebabkan sejumlah fasilitas di Stadion Patriot Candrabhaga mengalami kerusakan.

    Stadion Patriot Candrabhaga mengalami kerusakan pada beberapa bagian.

    PAGAR RUSAK – Pagar Stadion Patriot Candrabhaga Kota rusak pasca laga Persija Jakarta vs Persib Bandung, pengelola menginventarisir ada puluhan kursi yang juga rusak akibat ulah suporter pada laga yang berlangsung Minggu (16/2/2025). (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

    Kepala UPTD Stadion Patriot Candrabhaga, Umar Setiyono, mengatakan fasilitas yang rusak antara lain kursi dan pagar pembatas penonton atau suporter.

    “Ada beberapa pagar yang copot, sekitar lima titik, sehingga lima spot perlu diperbaiki,” kata Umar saat ditemui di Stadion Patriot Candrabhaga, Senin (17/2/2025).

    “Juga ada 50 kursi yang copot, mungkin ada yang hilang, dan gembok pagar juga rusak,” sambungnya.

    Umar menjelaskan bahwa ukuran pagar yang rusak bervariasi, dengan panjang sekitar 20 hingga 30 meter.

    Rusaknya berada di sejumlah gate stadion, baik di dalam maupun luar stadion. 

    Selain itu, puluhan kursi yang rusak juga berada di sejumlah tribun gate stadion.

    “Untuk ukuran pagar itu berkisar 20 meter hingga 30 meter,” jelasnya.

    Umar menuturkan, penyebab rusaknya fasilitas tersebut diduga akibat euforia para penonton pertandingan.

    “Penyebab rusaknya fasilitas ini karena euforia penonton. Saya ada di lapangan saat kejadian, dan bisa dilihat di media sosial, penonton saling dorong-dorongan, yang mengakibatkan pagar rusak,” tuturnya.

    Umar menyampaikan bahwa pihak Panitia Pelaksana (Panpel), dalam hal ini Persija selaku tuan rumah dan penyewa stadion, telah memastikan akan bertanggung jawab atas kerusakan tersebut.

    STADION PASCALAGA PANAS – Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi pasca-laga Persija vs Persib dilakukan pengecekan oleh petugas UPTD Gedung Olahraga Kota Bekasi pada Senin (17/2/2025). (Yusuf Bachtiar/TribunJakarta.com)

    Namun, hingga kini, pihak Stadion Patriot Candrabhaga belum dapat memperkirakan total kerugian materil yang harus ditanggung oleh Persija, karena petugas stadion masih melakukan pemeriksaan dan peninjauan lebih lanjut.

    “Untuk tanggung jawab, kami sudah berkonfirmasi dengan pihak Panpel, karena Persija selaku tuan rumah.”

    “Sesuai rekomendasi, mereka akan mengganti dan memperbaiki kerusakan yang terjadi pada pertandingan antara Persija dan Persib pada 16 Februari lalu akibat euforia tersebut,” tutupnya.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kunci Ekonomi RI Bisa Tumbuh 8%: Industrialisasi!

    Kunci Ekonomi RI Bisa Tumbuh 8%: Industrialisasi!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8% dalam lima tahun ke depan. Kunci pertumbuhan 8% ini tidak bisa ditawar lagi, yaitu industrialisasi

    Hal ini dibenarkan oleh SVP Technology Innovation Pertamina Oki Muraza dalam acara Special Dialogue Swasembada Energi ‘Genjot Produksi Minyak dan Gas Bumi Demi Ketahanan Energi’ yang diadakan oleh CNBC Indonesia, Selasa (18/2/2025).

    Menurut Oki, sumber rujukan dari kunci pertumbuhan tinggi ini adalah Singapura pada era 1970 hingga 1980-an. Kemudian, rujukan kedua adalah India.

    “Mereka pertumbuhan ekonomi 8% dengan industrialisasi. Rujukan terakhir India. Jadi India itu bisa mencapai 8% dengan industrialisasi,” kata Oki.

    Untuk mengembangkan industri di Tanah Air, Oki menilai Indonesia memerlukan pengembangan di sisi pasokan. Pengembangan ini memerlukan 4 hal, yaitu investasi, infrastruktur, kerangka regulasi dan teknologi.

    Hal ini tampaknya telah disadari oleh Presiden Prabowo Subianto. Dia mengaku optimistis Indonesia mampu mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%. Caranya yaitu dengan mempercepat proses industrialisasi hingga hilirisasi.

    “Saya optimis target 8% akan kita capai dan kita akan mempercepat proses industrialisasi, proses hilirisasi, dan kita mencapai sasaran kita,” kata Prabowo di PLTA, Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025).

    Prabowo bercerita pemerintah akan menghasilkan penghematan cukup besar, sehingga bisa mendorong puluhan proyek besar di tahun ini dengan kekuatan dari dalam negeri.

    “Saya dapat laporan dari Menteri Keuangan, arahan saya untuk melakukan penghematan di semua bidang, alhamdullilah menghasilkan penghematan yang cukup besar. Sehingga bangsa kita akan melakukan transformasi ke arah hilirisasi, ke arah industrialisasi secara besar-besaran, dan secara akan mengagetkan dunia saudara-saudara,” tegasnya.

    (haa/haa)

  • Karawang akan tetap jadi daerah sasaran investor pada 2025

    Karawang akan tetap jadi daerah sasaran investor pada 2025

    Karawang (ANTARA) – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Karawang, Jawa Barat menyebutkan Karawang akan tetap menjadi daerah yang menjadi sasaran investor untuk berinvestasi di Karawang pada tahun 2025.

    Kabid Pelayanan Perekonomian Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Karawang, Didin Bihlaludin di Karawang menyebutkan, realisasi investasi sepanjang Januari hingga Desember 2024 cukup bagus dengan mencapai Rp68,5 triliun atau 160 persen dari target yang telah ditetapkan pemerintah pusat sebesar Rp42,7 triliun.

    Jika dilihat dari capaian pada tahun lalu, katanya, maka capaian investasi di Karawang pada tahun ini dipastikan akan tetap tinggi. Bahkan berpotensi melebihi capaian investasi pada tahun 2024.

    Karawang, katanya, akan tetap menjadi salah satu daerah di Jawa Barat yang menjadi sasaran investor untuk menanamkan investasinya.

    “Infrastruktur di Karawang sudah sangat mendukung. Banyak proyek strategis nasional yang dibangun di Karawang seperti stasiun kereta cepat, jalan Tol Jakarta-Cikampek, jalan Tol Jakarta-Cikampek II, dan lain-lain,” kata dia.

    Sementara itu, sesuai dengan catatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Karawang, realisasi investasi yang masuk ke wilayah Karawang pada Januari-Desember 2024 mencapai Rp68,5 triliun.

    Capaian itu merupakan realisasi investasi penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri, dengan rincian sebesar Rp10,2 triliun investasi penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing sebesar Rp58,5 triliun.

    Didin menyebutkan, dengan capaian investasi yang mencapai Rp68,5 triliun, maka pada tahun 2024, Karawang masuk dalam urutan kedua daerah dengan investasi tertinggi se-Jawa Barat.

    Daerah yang berada di urutan pertama dengan investasi tertinggi di Jawa Barat ialah Kabupaten Bekasi dengan realisasi mencapai Rp71,8 triliun. Kemudian urutan ketiga Kabupaten Bogor dengan realisasi investasi sebanyak Rp22,9 triliun.

    Pewarta: M.Ali Khumaini
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Semrawut! Kabel Udara di Alun-Alun Cimahi Akan Diturunkan ke Bawah Tanah

    Semrawut! Kabel Udara di Alun-Alun Cimahi Akan Diturunkan ke Bawah Tanah

    JABAR EKSPRES – Kesemerawutan kabel udara yang menjalar di berbagai sudut Kota Cimahi kerap menciptakan pemandangan yang tidak estetis, bahkan berpotensi menyebabkan korsleting listrik yang dapat membakar sejumlah kabel, terutama yang merembet ke perumahan warga.

    Untuk mengatasi hal ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Cimahi berencana menurunkan kabel udara ke bawah tanah, dimulai di kawasan Alun-Alun Cimahi pada 2025.

    Kepala Dinas PUPR Kota Cimahi, Wilman Sugiansyah, menjelaskan persiapan infrastruktur untuk penampungan kabel bawah tanah sudah dilakukan.

    Proyek ini akan dilaksanakan secara bertahap dan melibatkan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) serta Dinas Perhubungan (Dishub), yang turut melakukan penataan dekorasi dan penyesuaian untuk mendukung keselarasan kawasan.

    BACA JUGA: Jelang HPSN 2025, Pemprov Jabar Tambah Kuota Pembuangan Sampah di Cimahi

    “Mudah-mudahan tahun ini bisa selesai bersamaan dengan dekorasi dari DPKP dan penyesuaian dari Dishub, agar kawasan lebih rapi,” kata Wilman saat fihubungi, Selasa (18/2/25).

    Selain Alun-Alun, lanjut Wilman, Pemkot Cimahi juga berencana menertibkan kabel udara di wilayah lainnya, namun langkah ini harus melalui koordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).

    Hal ini penting karena regulasi jaringan fiber optic telekomunikasi harus dipenuhi terlebih dahulu.

    “Koordinasi dengan Diskominfo sangat penting karena hampir semua jaringan fiber optic harus melalui regulasi yang jelas,” ujar Wilman.

    Sementara itu, Pemkot Cimahi akan fokus pada proyek percontohan di Alun-Alun Cimahi sebagai langkah awal sebelum melanjutkan ke wilayah lainnya.

    BACA JUGA: Jelang HPSN 2025, Pemprov Jabar Tambah Kuota Pembuangan Sampah di Cimahi

    Wilman juga menyebutkan, pihaknya tengah mengkaji penerapan sistem ducting seperti yang telah diterapkan di Kota Bandung.

    Sistem ini memungkinkan kabel-kabel tertata dengan rapi di bawah tanah melalui kerja sama dengan investor dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

    “Opsi kerja sama dengan investor atau pembentukan Perusda akan kami tawarkan kepada Wali Kota untuk mendukung pembangunan ini,” pungkasnya. (Mong)

  • Program Deradikalisasi yang Katanya Perlu Dievaluasi

    Program Deradikalisasi yang Katanya Perlu Dievaluasi

    JAKARTA – Markas Polrestabes Medan, Sumatera Utara diserang pelaku teror bom pagi ini. Satu orang pelaku yang membawa bom, tewas dalam serangan tersebut. Sementara, enam orang yang ada di lokasi kejadian, luka-luka. Para korban sedang dirawat di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Medan.

    Aksi ini dianggap Ketua DPR Puan Maharani sebagai gagalnya program deradikalisasi. “Deradikalisasi ini harus kita evaluasi. Ini sudah masuk ke individu,” kata Puan di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 13 November 2019.

    Politikus PDI Perjuangan ini meminta BNPT, Polisi, dan TNI membenahi ini dengan cara meningkatkan sistem keamanan dan peran aparat penegak hukum. Selain itu, masyarakat juga dia minta untuk meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah teror seperti ini terjadi lagi.

    Puan juga minta, kasus ini diusut tuntas dan dilakukan antisipasi serta mitigasi ke depannya karena pelaku menggunakan seragam ojek online. “Semuanya, sekarang juga masyarakat melakukan itu (menggunakan jasa ojek online). Jadi kita menganggap itu biasa ada yang mau mengantar barang atau mengirim barang, tapi ternyata punya tujuan tertentu yang membahayakan,” ujarnya.

    Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan, program deradikalisasi masih dijalankan secara intensif. Dia tak mau menyatakan ini efektif atau patut dievaluasi. Karena, buat Fachrul hal itu relatif tergantung sudut pandangnya.

    “Yang jelas upaya itu dilakukan intensif. semua orang sadar (radikalisme) itu sangat berbahaya,” kata Fachrul di sela kegiatan Rakornas Forkopimda di SICC, Bogor.

    Dia menambahkan, di era digital 4.0 ini, media sosial memberikan banyak dampak bagi penggunannya, termasuk memberikan paparan radikalisme. Karenanya, kata dia, pemerintah menyerahkan kepada masyarakat untuk bijak memilih media sosial yang mereka suka.

    “Medsos memberikan banyak pilihan dan umat tinggal memilih saja,” ujar dia.

    Sementara, untuk mencegah radikalisme di ranah aparatur sipil negara, Fachrul membuat aturan larangan menggunakan cadar dan bercelana cingkrang. Aturan ini, nanti akan disepakati oleh 8 menteri.

    “Untuk ASN kita keluarkan putusan bersama 8 menteri nanti dilihat. Semua sama-sama 8 menteri itu,” kata dia.

    Ilustrasi (Ilham Amin/VOI)

    Sementara itu, di tempat yang sama, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta semua pihak dewasa dan tak menyalahkan pemerintah dalam menanggapi peristiwa teror seperti ini.

    “Kepada masyarakat jangan selalu nyinyir, kalau pemerintah bertindak lalu dikatakan melanggar HAM, kalau tidak bertindak dibilang kecolongan, kita sama-sama dewasa menjaga negara ini,” kata Mahfud. 

    Sebab, kata dia, pemerintah melakukan upaya optimal untuk mencegah aksi teror bom dan radikal lainnya di Tanah Air. “Kalau tidak berupaya mati-matian, bisa lebih banyak lagi (korban dan kejadian). Oleh sebab itu jangan selalu menyudutkan aparat kalau mengambil tindakan, dikontrol saja secara proporsional, benar atau tidak,” ujarnya.

    Dari segi data, Mahfud mengatakan, angka kejadian teror di 2019 turun ketimbang tahun 2017 dan 2018. “Dari sudut kuantitatif turun, karena pencegahannya sudah lebih baik, bahwa masih ada satu dua itu tidak bisa dihindari,” ucapnya.

    Mahfud ditanya lagi soal ini ketika datang ke DPR pada sore hari. Dia ke DPR untuk rapat dengan Badan Legislatif.

    Di DPR Mahfud mengatakan, program deradikalisasi sudah cukup bagus. Dia masih menyebut kalau secara kuantitatif, antisipasi deradikalisasi membaik untuk tahun 2019. Tapi, dia tak memaparkan datanya secara komprehensif.

    “Tingkat antisipasi sudah oke. Tapi sekarang terjadi perluasan subjek,” kata dia sambil menambahkan perluasan subjek yang dimaksud adalah kalau dulu pelaku teror adalah laki-laki dewasa, kini meluas ke perempuan dan anak.

    “Tapi kualitasnya menurun. Berarti tingkat antisipasi dari keamanan dan intelijen sudah cukup. Ya perlu ditingkatkan,” tuturnya.

    Yang pasti, tegas Mahfud, upaya deradikalisasi yang sifatnya fisik merupakan kewenangan Polri, sedangkan yang sifatnya mental jadi ranah Majelis Ulama Indonesia. Sementara, kementerian lain punya cara sendiri-sendiri untuk menangani deradikalisasi ini.

    “Saya kira Polri juga sering melakukan deradikalisasi itu melalui penataran-penataran, kunjungan ke pesantren, MUI juga, Kementerian Agama juga harus, Kemendikbud juga, semuanya lah deradikalisasi itu,” katanya.