provinsi: JAWA BARAT

  • Rusunawa Cingised Bandung Bergejolak, Warga Dikejar Iuran Tapi Pemberdayaan Ekonomi Kurang Optimal

    Rusunawa Cingised Bandung Bergejolak, Warga Dikejar Iuran Tapi Pemberdayaan Ekonomi Kurang Optimal

    JABAR EKSPRES – Penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Cingised, Kota Bandung diam-diam bergejolak. Warga terkesan dikejar-kejar bayar iuran sewa, tapi program pemberdayaan untuk meningkatkan ekonomi tak begitu terasa manfaatnya.

    Ketua Paguyuban Rusunawa Cingised, Maulana menceritakan, desakan tagihan untuk membayar uang sewa itu menguat setelah spanduk besar dipasang di salah satu sudut lapangan di kawasan rusun itu.

    “Bayarlah Sewa Rusunawa Tepat Waktu, supaya tidak ada denda dan piutang sewa rusunawa” begitu tulisan spanduk tersebut.

    Maulana menuturkan, warga sebenarnya juga paham akan hak dan kewajiban itu. Bayar sewa merupakan kewajiban yang harus dilakukan sebagai penghuni, tapi yang membuat bergejolak adalah beberapa kewajiban yang semestinya dilakukan Pemkot kurang dirasakan penghuni.

    BACA JUGA:Warga Rusunawa Cingised Sulit Dapat Air Bersih

    “Pengelola (UPT.red) itu serasa ibu kos yang nagih sewa saja,” jelasnya kepada Jabar Ekspres, Minggu (23/2).

    Maulana melanjutkan, para penghuni rusunawa Cingised itu mulai tinggal ke rusun sekitar 2012 atau 2014 lalu. Dulu rencananya Rusunawa Cingised itu sebagai percontohan bagi hunian Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

    Kala itu sejumlah guru honorer dan warga yang tergabung dalam serikat kerja diajak masuk ke rusunawa. Selain murah, janji manis yang disampaikan adalah akan ada program pemberdayaan ekonomi.

    Sehingga warga tinggal di rusunawa itu hanya sementara. Warga dikelola untuk bisa memperbaiki ekonomi yang kemudian bisa pindah ke hunian sendiri.

    BACA JUGA:Legislator Dorong Pembangunan Rusunawa

    Konsep dan kewajiban mengenai pemberdayaan itu juga tercantum dalam Perwal No 1337 tahun 2017. Tepatnya pada pasal 69, menjelaskan bahwa pengelola wajib mengadakan program pemberdayaan peningkatan perekonomian penghuni rusunawa (P5R).

    Itu meliputi, pelatihan kepada penghuni, pembentukan kelompok usaha, penyediaan bank sampah, pemanfaatan lahan rusunawa untuk usaha pertanian perkotaan, maupun pemberdayaan lain sesuai kebutuhan.

    Menurut Maulana, beberapa program itu memang sempat ada, tapi manfaatnya tak begitu terasa bagi penghuni rusun. “Ada program pengelolaan sampah, tapi sekarang juga terbengkalai,” imbuhnya.

    Nurdin, penghuni lain menambahkan, pihaknya secara hati juga tidak ingin berlama-lama tinggal di rusunawa. Ia ingin memiliki rumah sendiri. Ia terpikat janji manis yang kala itu bisa terberdayakan di rusun sehingga akses mudah kedepannya untuk memiliki rumah sendiri.

  • 3
                    
                        Diminta Bantu Dedi Mulyadi, Susi Pudjiastuti: Orang Jabar Harus Kasih Semua Apa yang Bisa…
                        Regional

    3 Diminta Bantu Dedi Mulyadi, Susi Pudjiastuti: Orang Jabar Harus Kasih Semua Apa yang Bisa… Regional

    Diminta Bantu Dedi Mulyadi, Susi Pudjiastuti: Orang Jabar Harus Kasih Semua Apa yang Bisa…
    Tim Redaksi
    PANGANDARAN, KOMPAS.com
    – Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan
    Susi Pudjiastuti
    merespons permintaan jadi penasihat
    Gubernur Jawa Barat

    Dedi Mulyadi
    .
    Susi mengungkapkan kesediaannya untuk membantu Dedi Mulyadi saat diwawancarai di Pantai Batukaras, Kabupaten Pangandaran, pada Minggu (23/2/2025).
    “Orang Jawa Barat harus kasih semua apa yang bisa. Tapi tidak official. Saya akan bantu,” kata Susi saat ditemui usai peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Pantai Batukaras, Minggu.
    Setelah memberikan pernyataan tersebut, Susi Pudjiastuti melanjutkan pertemuan dengan Panglima TNI Jenderal Agus Subianto dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq di lobi sebuah hotel di Pantai Batukaras.
    Sebelumnya, dalam unggahan di akun YouTube-nya, Dedi Mulyadi secara khusus meminta Susi untuk menjadi penasihatnya di bidang kelautan.

    Dedi menegaskan keseriusannya dalam membangun sektor kelautan di Jawa Barat.
    “Ibu Susi harus bersedia menjadi penasihat saya di bidang kelautan,” ujar Dedi.
    Menanggapi tawaran tersebut, Susi menekankan pentingnya menjaga laut dari sampah dan praktik penangkapan ikan yang tidak benar.
    Dia juga menegaskan dukungannya terhadap upaya Dedi untuk menjaga produktivitas laut demi kesejahteraan nelayan.
    “Kalau situ mau menjaga laut supaya laut produktif, nelayan kaya, saya dukung,” tegas Susi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harga Paket 100 Mbps Surge, Biznet, Oxygen, XL Satu, MyRepublic, dan IndiHome

    Harga Paket 100 Mbps Surge, Biznet, Oxygen, XL Satu, MyRepublic, dan IndiHome

    Bisnis.com, JAKARTA – Persaingan bisnis internet diperkirakan makin ramai setelah Surge mengumumkan kehadiran paket internet seharga Rp100.000 dengan kecepatan 100 Mbps. Lantas berapa harga layanan internet dengan kecepatan hingga 100 Mbps untuk Biznet, XL Satu, IndiHome, dan Oxygen?

    Dalam keterangan resminya, layanan tersebut merupakan pembagian dari kapasitas HUB di Stasiun Cirebon sebesar 200 GB. Dari jumlah tersebut, 100 GB dimanfaatkan untuk penyediaan internet murah untuk masyarakat sekitar.

    Berikut harga internet 100 Mbps penyedia layanan internet rumah lainnya Februari (2025):

    1.Biznet Home  

    – Internet Only: Rp375.000/bulan  

    – Internet + IPTV: Rp575.000/bulan (termasuk 200+ channel).  

    2.IndiHome (Telkom)  

    – Paket 1P (Internet Saja): Rp425.000/bulan  

    – Paket 3P (Internet + TV + Telepon): Rp485.000/bulan (termasuk UseeTV)  

    – Promo: Gratis biaya instalasi untuk pemasangan baru.  

    3. MyRepublic

    – Paket Nova: Rp482.000/bulan  

      – Termasuk router eksklusif dan 76 channel TV.  

    – Promo Tokopedia: Rp390.000/bulan (khusus periode Februari 2025).  

    4. Oxygen Stream

    – Paket 100 Mbps: Rp576.000/bulan  

      – Unlimited quota, gratis instalasi, dan modem Wi-Fi.  

    5. XL Satu

    – Paket Biz (Unlimited): Rp419.000/bulan  

    – Paket Family (200 Mbps): Rp399.000/bulan (kecepatan lebih tinggi).  

    Dengan daftar tersebut sejauh ini Biznet dan MyRepublic masih menjadi yang termurah untuk internet dengan kecepatan 100 Mbps. Sementara itu, Oxygen Stream menjadi yang termahal dengan Rp576.000. Adapun jika paket Surge 100 Mbps telah keluar, maka itu akan menjadi paket yang termurah.

    Sementara itu, IndiHome dan Biznet menyediakan benefit tambahan berupa layanan TV. XL Satu menawarkan kuota tambahan untuk ponsel.  Harga di atas belum termasuk PPN 11% dan ketersediaan jaringan bervariasi tergantung wilayah.  

  • Dedi Mulyadi Bakal Nonaktifkan Kepala Sekolah di Jabar yang Berangkatkan Study Tour – Halaman all

    Dedi Mulyadi Bakal Nonaktifkan Kepala Sekolah di Jabar yang Berangkatkan Study Tour – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengumumkan penonaktifan kepala sekolah di seluruh Jawa Barat yang melanggar larangan study tour ke luar provinsi.

    Keputusan ini diambil setelah adanya pelanggaran yang dilakukan oleh Kepala SMAN 6 Depok.

    Dedi Mulyadi menegaskan, penonaktifan ini berawal dari pelanggaran yang dilakukan oleh Kepala SMAN 6 Depok, yang dianggap melanggar Surat Edaran (SE) Nomor: 64/PK.01/Kesra yang dikeluarkan oleh Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin pada 8 Mei 2024. 

    “Kalau pergi piknik ke luar provinsi sudah jelas melanggar surat edaran yang dibuat Pak Bey, Pj Gubernur lama. Itu (dibuat) ketika terjadi kecelakaan bus anak SMK Depok di Ciater (Subang),” ujar Dedi, Sabtu (22/2/2025).

    Dedi juga menginstruksikan Inspektorat Jabar untuk melakukan audit terhadap sekolah-sekolah yang terlibat dalam kegiatan study tour ini.

    “Kewenangan pemberhentian atau penonaktifan itu adalah kewenangan kepala dinas pendidikan. Kepala dinas pendidikan sudah menandatangani surat penonaktifan sementara karena sekolahnya akan diaudit.”

    “Nanti dari audit yang dilakukan Inspektorat kita simpulkan sanksi apa yang akan diberikan,” jelasnya.

    Dedi Mulyadi pun sudah meminta Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar untuk mencari sekolah mana saja yang mengadakan study tour ke luar Provinsi.

    “Pokoknya berlaku seluruh, bukan hanya SMAN 6 (Depok) saja, seluruh SMA yang kemarin memberangkatkan ke luar provinsi Jabar untuk study tour hari ini kita nonaktifkan dulu, semua,” ucapnya.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman, menegaskan, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) harus mematuhi kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah.

    “Yang jadi dasar hukum PP 94 2021 dan Peraturan BKN 6 2022 menegaskan bahwa PNS wajib melaksanakan kebijakan yang ditetapkan pejabat pemerintah yang berwenang,” jelas Herman.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Transformasi Sampah jadi Produk Bernilai

    Transformasi Sampah jadi Produk Bernilai

    JABAR EKSPRES – Pusat daur ulang di Kota Bogor, Upcycling Mekarwangi, berhasil mengubah sampah plastik menjadi produk bernilai ekonomi seperti papan dan kaso. Di sini mereka mengolah sampah plastik, kresek, kemasan, alumunium foil dan non-alumunium foil.

    Proses daur ulang di Upcycling Mekarwangi melibatkan beberapa tahap. Usai sampah plastik masuk, pekerja melakukan penyortiran terlebih dahulu menjadi tiga jenis.

    Di antaranya, single layer, multi layer, dan multiple layer alumunium foil. Kemudian sampah dicacah menjadi potongan kecil agar mudah masuk ke mesin pelumer atau excluder.

    BACA JUGA:Soroti Kebersihan Pasar, Menteri LH Tekankan Tanggung Jawab Pengelola Pasar dalam Penanganan Sampah

    Setelah itu, dilakukan juga proses mixing untuk menguji kekuatan papan dan kaso sebelum akhirnya dicetak menjadi produk jadi.

    Manajer Urban and Susbstance Ability, M Irfan Hawari menyebut, sumber plastik yang masuk ke tempatnya bersaal dari bank sampah, dan TPS3R di Kota Bogor.

    Kata dia, setiap harinya, Upcycling Mekarwangi mengelola 400 hingga 800 kg sampah plastik.

    BACA JUGA:Walhi Jabar: KLHK Harus Adil Tangani Sampah, Jangan Tajam ke Bawah, Tumpul ke Atas

    “Produk turunan seperti kursi dan meja juga dipesan oleh perusahaan lain baik di Kota Bogor maupun luar Bogor,” ujarnya, Minggu (23/2).

    Irfan berharap masyarakat lebih sadar akan penting nya memilah sampah. Karena permasalahan sampah ini sangat besar dampaknya jika mengelola langsung dari sumbernya.

    “Kami mengedukasi masyarakat untuk memilah sampah dan mengirimkan sampah low value ke area PDU ini,” ujarnya.

    BACA JUGA:KLH Akui Pengolahan Sampah di Indonesia Kurang Tertata dengan Baik

    Keterlibatan masyarakat dalam pemilahan sampah sangat penting untuk mengurangi volume sampah yang akan dibuang ke TPA.

    Menurut Irfan, diperlukan waktu untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya memilah sampah.

    “Komitmen dari diri kita sendiri sangat penting. Saat kita sudah mulai dari diri kita, kita bisa memperlihatkan ke masyarakat bahwa dampak mengurangi volume sampah sangat besar,” pungkasnya.

  • Malaysia Deportasi 68 PMI Ilegal Melalui Pelabuhan Dumai

    Malaysia Deportasi 68 PMI Ilegal Melalui Pelabuhan Dumai

    Dumai, Beritasatu.com – Sebanyak 68 pekerja migran Indonesia (PMI) yang terkendala perizinan dan dokumen dideportasi dari Malaysia, Sabtu (22/2/2025). PMI ilegal itu dipulangkan menggunakan kapal Indomal Kingdom menuju pelabuhan internasional Dumai.

    Kepala Balai Pelayanan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau Fanny Wahyu Kurniawan mengatakan, PMI ilegal yang dipulangkan telah menjalani proses hukum di Depot Tahanan Imigresen (DTI) Kemayan, Pahang, Malaysia.

    “Dari 68 PMI ilegal yang dipulangkan, 17 di antaranya adalah perempuan. Mereka dipulangkan karena terkendala dokumen dan telah menjalani hukuman di Malaysia,” kata Fanny, Minggu (23/2/2025).

    PMI terbanyak yang dideportasi berasal dari Nusa Tenggara Barat ada 17 orang, disusul Jawa Timur 11 orang, Aceh 10 orang, Sumatera Utara delapan orang, Lampung dua orang, dan Jambi tiga orang. Kemudian, Sumatera Barat, NTT, Jawa Tengah dan Jawa Barat, masing-masing dua orang.

    Selanjutnya dari Riau, Kepulauan Riau, dan Sulawesi, masing-masing tiga orang. “Sebagian dari mereka sudah ada yang dipulangkan ke daerah asal dan sebagian lagi masih menunggu keberangkatan di shelter P4MI Dumai,” pungkasnya.

    Sejauh ini, terang Fanny, BP3MI telah menerima 359 PMI ilegal yang dideportasi dari Malaysia sejak Januari 2025 lalu.

    Salah seorang PMI ilegal asal Madura, Jawa Timur, Solihin, mengaku mengalami penyiksaan selama ditahan di Depot Tahanan Imigresen Kemayan, Pahang, Malaysia. Dia berangkat ke Malaysia pada 2022 lalu.

    “Pengalaman saya dipenjara, perlakuan petugas Depot sangat tidak manusiawi sekali. Saya selalu korban dari sana, saya cuma melakukan kesalahan kecil. Saat itu disuruh mundur, saya malah maju. Saya dipukul seperti melakukan kesalahan besar. Saya dianiaya sampai kepala terbentur besi, kepala dan kaki ditendang, teman-teman saya juga menjadi korban di sana. Sampai sekarang rasa sakit itu masih ada,” tutur Solihin.

    Waktu berangkat ke Malaysia pada 2022 lalu, Solihin menempuh jalur resmi (legal). Dia akhirnya ditangkap karena terlambat mengurus permit. “Waktu saya sudah buat permit tetapi duit saya habis kena tipu oleh agen yang membuatkan permit itu. Saya akhirnya dipenjara tiga setengah bulan,” ungkapnya.

    Effendi, PMI asal Lombok mengatakan, sebelum dideportasi, dia dan sejumlah temannya ditahan di Depot Kemayan. Dia masuk ke Malaysia secara ilegal melalui Batam pada 2019. Dia bekerja sebagai buruh perkebunan sawit.

    “Yang bawa dari Lombok ke Batam adalah tekong. Bayar Rp 14 juta per orang, sekali pergi 20 orang. Dari Batam naik speed boat berangkat malam dan sampai di Johor, saya dibawa untuk bekerja di Pahang. Selama bekerja di sana saya digaji RM 3.000 satu bulan,” kata Effendi.

    Berbeda dengan Efendi dan Solihin, Fatimah, seorang ibu rumah tangga asal Lombok ini mengaku ditipu tekong asal Malaysia sebesar Rp 10 juta. Saat itu dia dijanjikan berangkat melalui Medan, Sumatera Utara dengan segala kelengkapannya.

    “Setelah kita di Medan satu bulan lebih tak ada apa-apa. Saya ditipu tekong, jadi saya putuskan lewat jalur belakang (ilegal). Saya pertamanya transfer Rp 10 juta, janjinya nanti dia mencarikan kerja di Malaysia potong gaji tiga bulan. Ternyata dia menipu saya, dia mengambil uang saya 1.300 ringgit dan tak dikembalikan,” kata Fatimah.

    Dijelaskan, masih banyak PMI ilegal yang terkatung-katung di Depot Kemayan Malaysia, walaupun masa tahannya telah habis. Para tahanan ini terkendala uang ongkos untuk pulang ke Indonesia.

    “Di Malaysia kalau tak ada uang kita sendiri tak bisa pulang, makanya kasihan kita yang punya kawan yang sudah lama di sana tak ada penanggung jawab, kasihan, tolonglah,” harapnya.

    “Saat masa tahanan habis mereka menunggu di tahanan Depot Kemayan sampai ada uang. Makanya pemerintah kita ada pemulangan gratis atau tak ada? Apakah kita harus pakai uang sendiri untuk pulang? Ada yang sampai empat bulan hingga lima bulan sudah selesai dari tahanan, dia menunggu pulang karena tak ada uang,” ungkapnya.

    Berdasarkan pengalamannya, waktu bekerja di Arab Saudi berbeda jauh dengan Malaysia. Seluruh PMI legal maupun ilegal di Arab Saudi itu dipulangkan secara gratis tanpa diminta biaya pemulangan.

    Dia berharap pemerintah dapat memfasilitasi kepulangan PMI ilegal yang terkendala dengan keuangan tersebut. “Kita minta pemerintah biar dipulangkan yang masih di sana walaupun tak ada biaya,” pungkasnya.

     

  • Lapas Banjar Revitalisasi Lahan Pertanian, Ternyata Ini Tujuannya!

    Lapas Banjar Revitalisasi Lahan Pertanian, Ternyata Ini Tujuannya!

    JABAR EKSPRES – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjar mengambil langkah progresif dalam mengintegrasikan program pembinaan narapidana dengan upaya strategis ketahanan pangan.

    Lapas setempat memulai revitalisasi lahan pertanian di area dalam dan luar kompleks penjara, sebagai bagian dari inisiatif pemberdayaan warga binaan dan optimalisasi sumber daya lokal.

    Program ini tidak hanya bertujuan memaksimalkan lahan tidur menjadi produktif, tetapi juga menjadi sarana pelatihan pertanian terpadu bagi warga binaan.

    BACA JUGA:Warga Binaan Lapas Banjar Digembleng Budidaya Maggot

    Hasil panen dari lahan seluas 1,5 hektar tersebut rencananya akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan pangan lapas sekaligus dijual ke pasar, dengan keuntungan digunakan untuk mendanai program pembinaan lain, seperti pelatihan kerajinan dan literasi digital.

    Kepala Lapas Banjar, Tutut Prasetyo, menegaskan bahwa program ini dirancang untuk menjawab dua tantangan sekaligus mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan eksternal dan menyiapkan mantan narapidana agar mampu mandiri pasca-bebas.

    “Ini adalah investasi jangka panjang. Kami tidak hanya ingin membina, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan konkret. Sektor pertanian dipilih karena relevan dengan potensi wilayah dan kebutuhan nasional akan swasembada pangan,” ujarnya saat meninjau langsung persiapan lahan baru-baru ini.

    BACA JUGA:Modus Narapidana Selundupkan Sabu ke Dalam Lapas Banjar Terungkap

    Selain menanam komoditas seperti sayuran, cabai, dan buah-buahan, program ini juga mencakup pelatihan pengolahan pupuk organik dan sistem irigasi efisien. Sebanyak 45 warga binaan terlibat aktif dalam proses pembukaan lahan, penanaman, hingga pemeliharaan, dengan pendampingan dari petugas lapas dan penyuluh pertanian dari Dinas Pertanian setempat.

    Program ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan lokal, tetapi juga menjadi model pembinaan yang berkelanjutan, mengubah lahan lapas dari sekadar tembok pengasingan menjadi ruang pembelajaran yang hidup dan produktif.

    “Saya merasa lebih optimis. Ilmu ini bisa saya terapkan di kampung nanti,” ujar salah seorang peserta yang tengah menjalani pembinaan di Lapas Banjar.

    Antusiasme serupa terlihat di antara peserta lain, yang kini mulai melihat masa tahanan sebagai fase persiapan menuju reintegrasi sosial. (CEP)

  • Spesifikasi MPV Mewah Gubernur Jabar yang Bakal Disulap Dedi Mulyadi Jadi RS Keliling

    Spesifikasi MPV Mewah Gubernur Jabar yang Bakal Disulap Dedi Mulyadi Jadi RS Keliling

    Jakarta

    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan gebrakan di awal masa pemerintahannya dengan membagi-bagi mobil dan motor dinas untuk jajaran dinas di bawahnya. Salah satu mobil yang bakal dialihfungsikan adalah Mercedes-Benz Sprinter 315 CDI A3. MPV mewah itu bakal disulap jadi rumah sakit (RS) keliling. Ini spesifikasi mobil tersebut.

    “Pak Sekda, oleh bapak nanti ini (Mercedes-Benz Sprinter 315 CDI A3) dialokasikan dirubah jadi mobil rumah sakit,” jelas Dedi saat menginventarisir jajaran mobil dan motor dinas Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dikutip dari unggahan video di akun media sosial resmi Dedi Mulyadi, Minggu (23/2/2025).

    “Rubah mobil ini jadi rumah sakit yang di situ ada pemeriksaan jantung, pemeriksaan ibu hamil, kalau perlu bisa mendeteksi kanker di sini, pemeriksaan darah. Kelengkapan mobil ini dilengkapin, alokasikan hitung berapa (biayanya),” katanya lagi.

    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (kiri) Foto: Bima Bagaskara/detikJabar

    “Jadi gubernur (Jabar) itu punya mobil rumah sakit, tapi bukan buat saya, (tapi buat) warga,” tegas Dedi. Dedi menilai jika jadi kendaraan dinas Gubernur Jawa Barat, maka mobil ini bakal jarang dipakai. Jadi seharusnya disumbangkan untuk kegiatan sosial, di mana hal itu akan lebih bermanfaat.

    Diketahui mobil tersebut memiliki pelat nomor D 7388 C. Setelah ditelusuri di aplikasi Sapa Warga, mobil tersebut diketahui merek Mercedes-Benz Sprinter 315 CDI A3. Mobil tersebut berwarna silver metalic dan dibuat tahun 2017 lalu.

    Adapun tanggal pajak dan tanggal STNK mobil ini jatuh pada 31 Januari 2025. Tertulis juga tanggal proses perpanjangan, 23 Februari 2025. Mobil ini memiliki pajak tahunan sebesar Rp 3.619.700.

    Sebagai informasi, Mercedes-Benz Sprinter 315 CDI A3 merupakan salah satu kendaraan komersial mewah yang dipasarkan di Indonesia. Harga baru mobil ini bisa tembus di atas Rp 1 miliar. Di atas kertas, mobil ini dibekali mesin 2.143 cc, 4 silinder, yang bisa menghasilkan tenaga hingga 155 dk dan torsi maksimum 350 Nm.

    Dalam kondisi standar, mobil ini bisa menampung kapasitas 14 penumpang. Namun untuk unit Mercedes-Benz Sprinter 315 CDI A3 milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bisa menampung sekitar 10 penumpang, yang artinya jeroan mobil ini sudah dimodifikasi agar lebih nyaman.

    Di Indonesia, Mercedes-Benz Sprinter tersedia beberapa pilihan kapasitas penumpang dan dipasarkan dengan tiga varian, meliputi tipe 415 CDI A3, 315 CDI A2, dan 315 CDI A3.

    (lua/din)

  • PHK Massal Mengintai, Buruh Minta Prabowo Evaluasi Kinerja Menteri

    PHK Massal Mengintai, Buruh Minta Prabowo Evaluasi Kinerja Menteri

    Bisnis.com, JAKARTA – Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mengevaluasi kinerja Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Perindustrian, dan Menteri Ketenagakerjaan, seiring adanya ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di industri elektronik.

    Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyampaikan, ketiga menteri tersebut harus bekerja secara maksimal untuk menggenjot daya saing industri nasional dan menghindari PHK puluhan hingga ratusan ribu buruh.

    “Bapak Presiden Prabowo Subianto harus segera mengevaluasi kinerja para menteri tersebut, bila tidak sanggup selayaknya diganti. Industri nasional harus diselamatkan agar terhindar dari PHK besar-besaran,” kata Said dalam keterangannya, dikutip Minggu (23/2/2025).

    Sebagai informasi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian saat ini dijabat oleh Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian dijabat oleh Agus Gumiwang Kartasasmita. Keduanya telah menempati posisi yang sama sejak 2019 atau pada saat Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) memimpin.

    Sementara itu, posisi Menteri Ketenagakerjaan saat ini diemban oleh Yassierli sejak Oktober 2024 atau pada saat dimulainya pemerintahan Prabowo.

    Desakan itu disampaikan kalangan buruh usai PT Sanken Indonesia memastikan sekitar 400-an buruh akan di PHK pada Juni 2025. Penyebabnya, perusahaan tak lagi beroperasi di Indonesia dan kembali beroperasi di Jepang.

    Iqbal menyebut, perusahaan elektronik itu sudah lebih dulu mem-PHK 500 pekerja. Dengan demikian, kata dia, tutupnya pabrik Sanken di Indonesia telah mengakibatkan sekitar 900 orang buruh kehilangan pekerjaan. 

    Kondisi ini lanjut dia, tentu akan menambah angka pengangguran di Tanah Air. Mengingat, sebelumnya industri tekstil, garmen, dan sepatu juga telah mengalami PHK massal di 2024.

    Said juga mengingatkan, di akhir Desember 2024 atau awal Januari 2025, perusahaan elektronik asal Jepang lainnya yaitu PT Yamaha Music Indonesia telah merumahkan 400 orang buruh di Cibitung, Bekasi dan 700 orang buruh di Jakarta. Dengan demikian, total buruh PT Yamaha Music Indonesia yang telah dirumahkan mencapai 1.100 orang pada awal 2025.

    Dia mengungkap, PHK massal di 2 perusahaan Jepang ini, dengan alasan relokasi produksi ke negara asalnya yaitu Jepang, dan ada sebagian di relokasi ke China.

    “Ini menjadi alarm ancaman PHK besar-besaran di Indonesia khususnya sektor elektronik elektrik,” ujarnya. 

    Untuk itu, pihaknya menuntut pemerintah agar segera mengambil langkah antisipasi terhadap ancaman PHK puluhan ribu buruh di sektor elektronik elektrik dan ratusan ribu buruh yang sudah ter-PHK di sektor tekstil, garmen, dan sepatu sepanjang 2024. 

    “Bila tidak ada solusi dan langkah-langkah yang jelas dari pemerintah, maka bisa dipastikan angka pengangguran akan meningkat, PHK terjadi di mana-mana, dan industri nasional terancam bangkrut,” pungkasnya. 

  • Budi Waluya Akhiri Tugas sebagai Pj Bupati Ciamis, Ucapkan Terima Kasih atas Sinergi Selama 3 Bulan

    Budi Waluya Akhiri Tugas sebagai Pj Bupati Ciamis, Ucapkan Terima Kasih atas Sinergi Selama 3 Bulan

    JABAR EKSPRES – Penjabat (Pj) Bupati Ciamis, Budi Waluya, resmi mengakhiri masa tugasnya setelah pelantikan Bupati definitif, H. Herdiat Sunarya. Budi menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kolaborasi seluruh pihak selama memimpin daerah tersebut.

    Budi Waluya, yang menjabat sejak 1 November 2024 atau sekitar 3 bulan 20 hari, mengaku merasa terbantu oleh dukungan masyarakat, tokoh agama, pemuda, serta jajaran pemerintah. “Alhamdulillah, selama bertugas, semua berjalan lancar tanpa hambatan berarti. Ini berkat kerja sama yang solid,” ujarnya belum lama ini.

    Selama masa kepemimpinannya, Budi mengaku fokus pada menjaga stabilitas pemerintahan, terutama menjelang Pilkada. Ia juga memastikan pelayanan publik tetap optimal dan keharmonisan antar-elemen terjaga.

    BACA JUGA:Akademisi Dukung Pengurangan Hibah Bansos di Kabupaten Ciamis

    Salah satu capaian signifikan yang ia soroti adalah peningkatan nilai Monitoring Center for Prevention (MCP) dari 78 menjadi 91 pada 2024. “Ini pencapaian luar biasa berkat sinergi semua pihak. Tata kelola pemerintahan di Ciamis semakin baik,” tegasnya.

    Program unggulan seperti Desa Antikorupsi turut menjadi perhatian Budi. Ia berharap inisiatif tersebut terus berkembang untuk memastikan transparansi dan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

    Selain itu, pembangunan daerah, peningkatan kesejahteraan, serta layanan publik disebutnya tetap berjalan sesuai target.

    Budi berkesempatan menyampaikan kesan mendalam selama bertugas di Ciamis. Ia mengaku nyaman berkat dukungan berbagai pihak dan menemukan ‘keluarga baru’ di tengah masyarakat.

    “Saya merasa betah di sini. Semoga di bawah kepemimpinan Bupati Herdiat, Ciamis semakin maju dan sejahtera,” tutupnya penuh harap. (CEP)