provinsi: JAWA BARAT

  • Juru Bicara Kemhan Tanggapi Pernyataan SBY Soal Perwira TNI Aktif Harus Mundur Bila Masuk Politik – Halaman all

    Juru Bicara Kemhan Tanggapi Pernyataan SBY Soal Perwira TNI Aktif Harus Mundur Bila Masuk Politik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Pertahanan turut merespons pernyataan Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengingatkan agar perwira TNI aktif harus mundur dari dinas keprajuritan saat masuk ke politik atau pemerintahan.

    Karo Infohan sekaligus Juru Bicara Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Frega Wenas mengatakan sementara ini belum ada pernyataan khusus dari Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin atas pernyataan SBY tersebut.

    “Iya, sementara memang beliau (Sjafrie) belum ada statement khusus ya. Tapi kalau kita melihat kan, tentunya ini kan terkait dengan apa yang disampaikan Pak SBY kemarin, pandangan beliau sebagai mantan Presiden, dan juga sebagai mantan militer,” ungkap Frega di kantor Kementerian Pertahanan RI Jakarta Pusat pada Selasa (25/2/2025).

    “Kalau kita menyerahkan sepenuhnya, saat ini kan mungkin rekan-rekan kan tahu ada rencana proses untuk revisi undang-undang (TNI),” lanjut dia.

    Namun, ia mengingatkan Kementerian Pertahanan dan TNI tidak ada niat sama sekali untuk kembali ke era Dwi Fungsi ABRI atau TNI yang saat itu berlaku di zaman Orde Baru.

    Pada prinsipnya, ujar dia, Kemhan dan TNI fokus pada kedaulatan.

    Bentuk kedaulatan sendiri, lanjut dia, sudah mulai berevolusi mulai dari kedaulatan di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, digital, bahkan informasi.

    Ketika berbicara kedaulatan, lanjut dia, bukan hanya pertahanan secara militer saja yang dibutuhkan, melainkan juga banyak aspek nirmiliter yang memang harus dipadukan.

    Untuk itu, ungkap dia, juga memperlukan sinergi dan kolaborasi.

    “Tentunya tidak ada motif dari Kemhan ataupun TNI yang memang ingin kembali lagi (ke Dwi Fungsi ABRI). Kita bekerja semuanya secara prosedural, dan tentunya melalui pengkajian, apabila ada permintaan dari kementerian ataupun dari pemerintah, kita berdiri atas politik negara,” ungkap Frega.

    “Kemhan dan TNI menjalannya politik negara untuk kepentingan bangsa Indonesia. Intinya untuk kedaulatan, keutuhan wilayah,” sambung dia.

    Frega pun menjelaskan spektrum ancaman yang dihadapi negara saat ini sudah beragam.

    Ketika Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI dibuat, lanjut dia, dimensi ancamannya masih sangat minim dan berbeda dengan saat ini yang multidimensional.

    Satu di antara indikasinya, ujar Frega, adalah tidak ada lagi Declaration of War atau deklarasi perang sebelum terjadi konflik antarnegara.

    Bahkan, ancaman multidimensional itu kini melingkupi banyak aspek nirmiliter contohnya ekonomi dan budaya sekalipun. 

    “Sehingga kita melihatnya dari konstruksi yang lebih positif. Sekali lagi, Kemhan dan TNI tidak ada niatan untuk mengembalikan dulu fungsi ABRI. Karena dwi fungsi ABRI sendiri, dulu kan eranya ada fraksi ABRI yang memang secara politik ada,” kata Frega.

    “Kita berdiri di atas politik negara dan kita ikut kebijakan dari pemerintah pusat dalam hal ini Bapak Presiden, di mana saat ini dipimpin oleh Presiden ke-8, Presiden Bapak Prabowo Subianto,” sambung dia.

    Respons Wamenko Polkam

    Sebelumnya, Wakil Menko Polkam Lodewijk F Paulus juga turut merespons pertanyaan wartawan terkait pernyataan SBY tersebut.

    Respons tersebut disampaikan Lodewijk usai rapat koordinasi tingkat menteri di kantor Kemenko Polkam Jakarta Pusat pada Senin (24/2/2025).

    “Tadi sempat kita bahas dalam itu juga bagaimana sih masalah-masalah ini. Yang jelas kita tunggu aturan-aturan yang berlaku ya. Kita sesuaikan dengan aturan yang berlaku. Dan tentunya tidak keluar dari kebijakan yang diambil oleh pemerintah,” ujarnya.

    “Artinya ada kebijakan, ada aturan, coba kita sinkronisasikan. Sehingga sampai disampaikan SBY tadi bisa kita lihat. Tadi kita bahas tentang perubahan undang-undang TNI. Itu kan belum ya. Nanti kita akan lihat,” lanjut dia.

    Ia juga membuka peluang pemerintah akan melakukan evaluasi terkait hal tersebut.

    Lodewijk mencontohkannya dengan jabatan Dirut Bulog yang kini dijabat oleh Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya.

    “Tentunya akan ada evaluasi. Contoh mungkin seperti Kabulog (Dirut Bulog), oh apakah dia harus sipil? Kalau memang di situ ketentuannya sipil, maka yang bersangkutan harus mengajukan pensiun dini. Seperti itu kan, gampang. Oke, katakan Pak Jenderal mau pilih berbakti di pemerintah sipil dalam hal ini Bulog atau tetap di TNI? Kalau tetap di TNI monggo,” kata dia.

    “Kalau mau pilih di Bulog karena ada katakan di sisi itu, maka yang bersangkutan harus pensiun dingin. Kembali lagi, sementara demikian. Kita tunggu aja nanti perkembangan perihal ini,” pungkasnya.

    Pernyataan SBY

    Diberitakan Kompas.id sebelumnya, SBY mengingatkan agar prajurit TNI aktif harus mundur dari dinas keprajuritan ketika masuk dalam dunia politik ataupun pemerintahan. 

    Hal itu dirasa penting untuk ditegaskan kembali karena merupakan salah satu doktrin utama yang diterapkan saat reformasi ABRI.

    Mulanya ia menceritakan pengalamannya ketika menjabat Ketua Reformasi ABRI. 

    Kala itu, semasa reformasi ABRI, adalah hal yang tabu jika ada prajurit aktif memasuki dunia politik praktis.

    SBY menyampaikan hal itu di sela-sela pengarahannya kepada seluruh kader Partai Demokrat di kediamannya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (23/2/2025).

    “Itu salah satu doktrin yang kami keluarkan dulu, pada saat reformasi ABRI, yang saya menjadi tim reformasinya, ketua tim reformasinya, kami jalankan. Benar, saya tergugah, terinspirasi, kalau masih jadi jenderal aktif, misalnya, jangan berpolitik. Kalau mau berpolitik, pensiun,” tegas SBY.

    SBY lalu mengenang momentum ketika putra sulungnya yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sampai harus mundur dari jabatan militer untuk berkarier di dunia politik. 

    Hal yang sama dahulu juga dilakukan oleh mantan perwira militer aktif ketika harus berubah haluan masuk ke pemerintahan.

    “Oleh karena itu, Ketua Umum AHY dan beberapa mantan perwira militer yang kariernya dulu cemerlang, cerah, tetapi ketika pindah dari dunia militer ke dunia pemerintahan atau politik, syaratnya harus mundur. Itulah salah satu yang kita gagas dulu,” ucap SBY.

     

     

  • KUR BRI 2025, Solusi Pinjaman dengan Bunga Terendah

    KUR BRI 2025, Solusi Pinjaman dengan Bunga Terendah

    JABAR EKSPRES – Apakah Anda seorang pelaku UMKM yang ingin mengembangkan usaha tetapi terkendala modal? Tenang! Bank Rakyat Indonesia (BRI) kembali menghadirkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2025 dengan bunga super rendah dan plafon pinjaman hingga Rp500 juta.

    Dengan proses pencairan yang cepat dan persyaratan yang mudah, program ini menjadi solusi terbaik bagi pengusaha kecil dan menengah yang ingin naik kelas. Simak informasi lengkapnya berikut ini!

    Program KUR BRI dirancang khusus untuk membantu UMKM berkembang dengan akses permodalan yang lebih mudah. Berikut beberapa keunggulan yang ditawarkan:

    Baca Juga : Gagal Dapat KUR BRI 2025? Ini Solusinya Agar Pengajuan Pinjaman Disetujui

    Bunga Rendah

    KUR Super Mikro: Bunga hanya 3% per tahun.KUR Mikro & Kecil: Bunga 6% per tahun atau sekitar 0,5% per bulan.

    Plafon Pinjaman Besar

    Super Mikro: Hingga Rp50 juta.Mikro: Rp10 juta – Rp50 juta.Kecil: Rp50 juta – Rp500 juta.

    Tenor Fleksibel

    Pinjaman bisa dicicil hingga 5 tahun (60 bulan), membuat angsuran lebih ringan.Proses Cepat dan MudahPengajuan bisa dilakukan secara online atau langsung di kantor cabang BRI.Dana cair dalam hitungan hari!

    Baca Juga : KUR BRI 2025 Pinjaman dengan Tenor 5 Tahun Syarat KTP

    Agar pengajuan pinjaman Anda berjalan lancar, pastikan telah memenuhi persyaratan berikut:

    Dokumen Pribadi:

    e-KTP dan Kartu Keluarga (KK).Akta Nikah (jika sudah menikah).

    Dokumen Usaha:

    Nomor Induk Berusaha (NIB) atau Surat Keterangan Usaha.NPWP (jika mengajukan pinjaman di atas Rp50 juta).

    Kriteria Umum:

    Minimal berusia 17 tahun (21 tahun untuk KUR Mikro).Usaha telah berjalan minimal 6 bulan.Tidak memiliki kredit produktif di bank lain.

    Cara Mengajukan KUR BRI 2025 Secara Online

    Tak perlu antre di bank! Pengajuan KUR kini bisa dilakukan secara online dengan langkah berikut:

    Kunjungi situs resmi kur.bri.co.id.Klik menu “Ajukan Pinjaman” dan buat akun baru.Isi data pribadi dan usaha sesuai dokumen.Unggah dokumen pendukung (e-KTP, KK, NIB, dll).Ajukan pinjaman dan tunggu proses verifikasi.

    Setelah pengajuan, petugas BRI akan melakukan survei lokasi usaha Anda. Jika disetujui, dana akan langsung cair ke rekening!

  • Terungkap! Bikin 1 Kapal di RI Biayanya Lebih Besar Dibanding Korsel

    Terungkap! Bikin 1 Kapal di RI Biayanya Lebih Besar Dibanding Korsel

    Jakarta, CNBC Indonesia – Industri galangan kapal di Indonesia tengah menghadapi tantangan besar. Banyak perusahaan di sektor ini terpaksa gulung tikar akibat tingginya biaya produksi yang membuat daya saing mereka melemah. Salah satu faktor utama yang menjadi biang keroknya adalah tingginya Incremental Capital Output Ratio (ICOR) di Indonesia.

    Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Ahmad Heri Firdaus mengungkapkan bahwa ICOR Indonesia masih berada di angka 6,2%. Angka ini menunjukkan, untuk memproduksi satu unit barang, termasuk kapal, Indonesia membutuhkan modal yang lebih besar dibandingkan negara lain, seperti Korea Selatan.

    “Jadi kalau kita mau membuat satu kapal, itu biayanya lebih besar daripada kapal yang sama dibuat di Korea Selatan. ICOR kita mencerminkan ekonomi biaya tinggi, dan ini masih sulit turun dari 6%. Semakin besar ICOR, semakin tidak baik,” jelas Heri di Indonesia Maritime Talk 2025 di Hotel The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2025).

    Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan ICOR di Indonesia tinggi, yakni biaya tenaga kerja, transportasi, kebijakan fiskal, hingga suku bunga yang tinggi menjadi tantangan utama dalam industri galangan kapal.

    Foto: Heri Firdaus (INDEF) dalam acara Indonesia Maritime Talk 2025 di Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (25/2/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
    Heri Firdaus (INDEF) dalam acara Indonesia Maritime Talk 2025 di Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (25/2/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

    “Tantangan kita adalah bagaimana mengurangi ICOR ini. ICOR ini komponennya apa? Ada biaya upah tenaga kerja, ada biaya transportasi, ada fiskal, ada suku bunga yang tinggi, dan segala macam lainnya. Jadi ICOR ini tinggi,” ujarnya.

    Agar industri galangan kapal bisa bertahan dan berkembang, Ahmad menekankan pentingnya daya dukung yang kuat dari berbagai aspek. Infrastruktur yang memadai, investasi yang cukup, serta regulasi yang mendukung sangat diperlukan agar daya saing industri ini bisa meningkat.

    “Kalau daya dukung dari infrastruktur kurang, dari investasi kurang, dari regulasi kurang, maka akan sulit untuk akselerasi daya saing,” pungkas dia.

    (wur)

  • Penyewa Ngaku Diusir Sebelum Rumah di Depok Dirusak-Nyaris Dibakar Massa

    Penyewa Ngaku Diusir Sebelum Rumah di Depok Dirusak-Nyaris Dibakar Massa

    Depok

    Tiga rumah petak di Sukmajaya, Kota Depok dirusak massa hingga nyaris dibakar. Penyewa rumah, Ade Irma (36) mengaku sempat diusir sebelum rumah tersebut dirusak massa.

    “Yang pertama pasti saya diusir dulu. Di tanggal 27 Januari saya diusir secara paksa, dimaki-maki, diintimidasi. Dan posisinya saya waktu itu di rumah sendiri sama anak saya yang kecil,” kata Irma saat ditemui wartawan di lokasi, Selasa (25/2/2025).

    Ade Irma menjelaskan jauh hari sebelum rumah tersebut diacak-acak hingga barang-barang dibakar massa, dia didatangi oleh puluhan orang. Massa mengusirnya pergi pada 27 Januari malam lalu itu.

    “Saya dimaki-maki. Saya didatengin sama mereka itu sekitar 20 orang. Saya dibentak-bentak. Mereka melakukan hal yang kasar. Makanya saya langsung pergi dari rumah pada malam itu juga. Selang beberapa hari mereka langsung menempatin rumah ini,” jelasnya.

    “Dan rumah ini dijadikan markas. Dijadikan markas sama mereka. Karena banyak yang mereka ingin lakukan di dalam lahan ini. Karena mereka merasa berkuasa,” tambahnya.

    Menurut Ade Irma, kelompok massa itu juga sempat terlibat percekcokan dengan warga. Pemicunya masalah portal.

    “Sebelumnya itu memang sempat ada adu argumen sama warga. Karena ada yang jatuh ingin masuk ke dalam lingkungan, karena posisi di portal istrinya itu jatuh. Dan mereka adu argumen, akhirnya terjadilah kejadian malam Senin itu,” ucapnya.

    11 Orang Diamankan Polisi

    Polisi turun tangan menindaklanjuti kejadian ini. Sebanyak 11 orang diamankan polisi.

    “Sebelas orang yang diamankan,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP DK Zendrato saat dihubungi wartawan, Senin (24/2).

    Belum diketahui motif aksi perusakan rumah ini. Zendrato mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap para terduga pelaku.

    “Masih dilakukan pendalaman pemeriksaan (terkait pemicu bentrok),” jelasnya.

    Polisi masih mendalami terkait kronologi pembakaran tersebut. Saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan dan olah TKP.

    “Kesimpulan kronologis masih kita dalami, penyidik masih lakukan pemeriksaan dan olah TKP,” tutupnya.

    (mea/mea)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kemendagri Keluarkan Surat Edaran Efisiensi Belanja Daerah, Bupati Bogor Bakal Gelar Rapat Usai Retreat 

    Kemendagri Keluarkan Surat Edaran Efisiensi Belanja Daerah, Bupati Bogor Bakal Gelar Rapat Usai Retreat 

    JABAR EKSPRES – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengeluarkan Surat Edaran untuk menindaklanjuti perihal Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.

    SE Nomor 900/833/SJ itu dijelaskan tentang penyesuaian pendapatan dan efisiensi belanja daerah dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran 2025.

    Menindaklanjuti SE tersebut, Bupati Bogor Rudy Susmanto akan mengadakan rapat bersama seluruh jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan DPRD sepulang dari Retret kepala daerah.

    BACA JUGA: Buntut Efisiensi Anggaran, OPD Ini Justru Bakal Ketiban Untung!

    Dia menambahkan, dalam kegiatan retret yang diikutinya untuk menyelaraskan frekuensi arah pembangunan bersama-sama.

    Rudy Susmanto mengatakan, dalam retreat yang sedang berjalan, dirinya menyamakan frekuensi arah pembagunan bersama-sama mulai dari Pemerintah Provinsi, Kabupaten sampai Pusat.

    “Insya Allah sepulang kami dari Magelang kami akan rapat bersama seluruh Jajaran SKPD dan DPRD,” kata Rudy saat dihubungi Jabarekspres, Selasa (25/2).

    Diketahui, SE dari Kemendagri tersebut diterbitkan pada 23 Februari lalu.

    BACA JUGA: Efisiensi Anggaran untuk Sekolah dan Pertanian, Benarkah?

    Pada nomor dua dalam SE, Kemendagri memberikan arahan kepada pemerintah daerah untuk melakukan efisiensi belanja APBD Tahun Anggaran 2025.

    Langkah yang tercantum pada nomor dua yakni, membatasi belanja kegiatan yang bersifat seremonial, kajian, studi banding, percetakan, publikasi, dan seremonial/focus group discussion.

    Kemudian, mengurangi belanja perjalanan dinas sebesar 50 persen untuk seluruh perangkat daerah, membatasi belanja honorarium melalui pembatasan jumlah tim dan besaran honorarium sesuai peraturan undang-undang yang mengatur mengenai standar harga satuan regional.

    BACA JUGA: Gubernur Dedi Mulyadi Prioritaskan Efisiensi Anggaran untuk Kebutuhan Rakyat

    Mengurangi belanja yang bersifat mendukung dan tidak memiliki output terukur, fokus alokasi anggaran belanja pada terget kinerja pelayanan publik serta tidak dilakukan berdasarkan pemerataan antar perangkat daerah atau berdasarkan alokasi anggaran pada tahun anggaran sebelumnya.

    Lebih selektif dalam memberikan hibah langsung dalam bentuk uang, barang maupun jasa kepada kementerian/lembaga.

    Lalu, melakukan penyesuaian APBD Tahun Anggaran 2025 yang bersumber dari Transfer ke Daerah (TKD).

    BACA JUGA: Efisiensi Anggaran, DPRD KBB Mengaku Bakal Tiadakan Rapat di Luar Kantor

  • 10
                    
                        Viral Siswa SD Praktik Renang di Lantai Sekolah, Dedi Mulyadi: Tak Paham Esensi Pendidikan
                        Bandung

    10 Viral Siswa SD Praktik Renang di Lantai Sekolah, Dedi Mulyadi: Tak Paham Esensi Pendidikan Bandung

    Viral Siswa SD Praktik Renang di Lantai Sekolah, Dedi Mulyadi: Tak Paham Esensi Pendidikan
    Editor
    KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat,
    Dedi Mulyadi
    , menanggapi viralnya video siswa SD yang melakukan praktik
    renang
    di halaman sekolah.
    Menurut dia, kejadian tersebut tidak seharusnya terjadi jika para guru memahami esensi pendidikan yang sebenarnya.
    Dedi Mulyadi menegaskan, permasalahan utama bukan pada aktivitas renangnya, melainkan pada biaya yang sering dikeluhkan oleh orangtua siswa.
    Ia mengkritik praktik kolektivitas pembayaran tiket renang yang dikoordinasikan oleh guru bekerja sama dengan pengelola kolam renang.
    Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan puluhan siswa SD berbaring di lapangan sekolah sambil menirukan gerakan berenang menjadi viral di media sosial.
    Dalam video tersebut, narasi yang menyertainya menyebutkan bahwa kegiatan
    renang di sekolah
    dilakukan di darat akibat adanya larangan praktik berenang.
    “Imbas dihentikannya kegiatan renang karena banyak orangtua protes. Praktik renang dilaksanakan di lapangan,” demikian bunyi tulisan narasi dalam video.
    Narasi tersebut juga menyinggung bahwa biaya renang seharusnya bisa dialokasikan dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
    “Padahal ada Dana BOS, untuk SD minimal dapat Rp 900.000 per siswa dan bisa digunakan untuk kegiatan pembelajaran/ekstrakurikuler,” lanjut tulisan tersebut.
    Menanggapi hal ini, Dedi Mulyadi memberikan komentarnya di sela kegiatan retreat di Akademi Militer Magelang.
    “Saya melihat postingan guru olahraga yang memperlihatkan anak-anak sedang berenang di atas lantai dan di atas meja,” ujar Dedi Mulyadi, dikutip dari TikTok @dedimulyadiofficial, Selasa (25/2/2025).
    Ia menyatakan ia memahami tujuan dari pembuatan video tersebut, tetapi justru melihatnya sebagai indikasi bahwa guru yang bersangkutan tidak memahami esensi pendidikan dengan baik.
    “Namun, justru itu melambangkan bahwa guru tersebut tidak mengerti esensi pendidikan dan arah pendidikan,” ujarnya.
    Dedi Mulyadi juga mengingatkan bahwa banyak alternatif pelajaran olahraga selain renang yang bisa diajarkan kepada siswa, seperti lari, jalan kaki, voli, sepak bola, tenis meja, serta berbagai olahraga lainnya, termasuk senam.
    Menurut dia, seharusnya kegiatan renang tetap dapat dilakukan tanpa keterlibatan guru dalam urusan pembayaran tiket.
    “Jadi, guru bisa tetap melakukan kegiatan renang tanpa harus mengurus tiket siswa. Cukup tunggu saja di kolam renang, biarkan siswa membeli tiket sendiri dan datang dengan kesadaran penuh,” katanya.
    Dedi Mulyadi juga menegaskan agar renang tidak dijadikan kegiatan wajib jika orangtua siswa merasa keberatan secara finansial.
    “Jika orangtua tidak mampu membiayai renang, masih banyak pembelajaran lain yang bisa dilakukan tanpa mengeluarkan biaya,” ucapnya.
    Sementara itu, Kepala SD Negeri Pinayungan II, Mimi Martiningsih, membantah narasi yang beredar di media sosial.
    Menurut dia, video tersebut hanya menampilkan simulasi sebelum praktik renang sebenarnya di kolam.
    “Itu hanya simulasi saja. Nanti praktiknya bukan di darat, tetapi di air. Masa renang di darat?” kata Mimi, Selasa (25/2/2025).
    Ia menjelaskan bahwa teori renang memang diajarkan di sekolah selama beberapa minggu sebelum praktik langsung di kolam renang.
    “Pertama belajar di sekolah dulu, baru kemudian praktik di tempat renang,” tuturnya.
     
    Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Viral Siswa SD Renang di Lapangan Sekolah, Demul Kesal, Sebut Guru Tidak Mengerti Esensi Pendidikan, Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Aksi Solidaritas, Masyarakat Pasir Jambu Lebak Bersatu Bantu Korban Kebakaran 

    Aksi Solidaritas, Masyarakat Pasir Jambu Lebak Bersatu Bantu Korban Kebakaran 

    JABAR EKSPRES – Warga Pasir Jambu Lebak RT 04, RW 03 bernama AI menjadi korban kebakaran pada Rabu (12/2) lalu.

    Sebagai bentuk simpati, warga Pasir Jambu Lebak bersatu untuk memberikan bantuan keuangan kepada mereka yang terdampak.

    Dana yang terkumpul dari masyarakat setempat dikumpulkan melalui bapak RW Karta, RT 01 Amir, RT 02 Bunyani, RT 03 Nurdin, RT 04 Hamdani dan RT 05 Sukapto dengan besaran Rp 7.070.000.

    BACA JUGA: Kota Bogor Dihantui Bencana, Dedie Rachim Ingatkan Pentingnya Mitigasi Bencana

    Tokoh Pemuda, H. Suherman mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran warga masyarakat khusunya di Desa Pasir Jambu agar lebih peduli saat terjadi bencana.

    “Kami berupaya untuk menyadarkan warga Desa Pasir Jambu agar lebih peduli dan bersimpati apabila ada warga yang terdampak bencana,”ujarnya Selasa (25/2).

    Pria Yang akrab disapa Ebeg, H. Suherman berharap aksi solidaritas ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat lain di Kabupaten Bogor.​​

    BACA JUGA: Duh! Kades Bogor Touring Pakai Motor Operasional Desa, Ini Kata APDESI

    “Saya berharap ini menjadi contoh bagi masyarakat, kita tidak boleh menunggu pemerintah bergerak, kita harus menjadi yang pertama mengulurkan tangan membantu,”katanya.

    Ebeg menyebut, penting bagi masyarakat untuk mendukung setiap individu yang terdampak bencana.

    Ia sebagai tokoh pemuda dan masyarakat merasa terpanggil untuk bertindak, mengajak warga untuk menyumbangkan sejumlah uang.

    BACA JUGA: Pemkot Bogor Kembali Siapkan Bantuan Konsultasi dan Pendampingan Hukum Gratis untuk Warga Miskin

    “Tujuan kami adalah untuk meringankan beban mereka yang terkena dampak kebakaran, memungkinkan mereka untuk membangun kembali rumah mereka dan mendapatkan kembali harta benda mereka yang hilang,”tutupnya.

  • Bangunan di Depok yang Dibakar Massa Bukan Rumah, tapi Bengkel Las
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 Februari 2025

    Bangunan di Depok yang Dibakar Massa Bukan Rumah, tapi Bengkel Las Megapolitan 25 Februari 2025

    Bangunan di Depok yang Dibakar Massa Bukan Rumah, tapi Bengkel Las
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Bangunan yang dibakar oleh kelompok massa tak dikenal di Jalan Televisi IV, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok, pada Minggu (23/2/2025) lalu bukanlah sebuah rumah, melainkan bengkel las.
    Kelompok tersebut awalnya merusak empat rumah lalu membakar bengkel las milik warga bernama Irma (36).
    “Ini bengkel tempat suami saya kerja (yang dibakar). Disitu banyak ya untuk properti-properti syuting,
    event
    yang suami saya kerjakan itu lumayan,” kata Irma saat ditemui
    Kompas.com
    , Selasa (25/2/2025).
    Irma menceritakan, bengkel dan rumahnya sudah kosong hampir sebulan, tepatnya sejak 27 Januari 2025.
    Hal ini dikarenakan ia diusir paksa oleh kelompok yang disebutnya sebagai preman.
    “Posisinya, saya waktu itu di rumah sendiri sama anak saya yang kecil. Saya didatengin sama mereka itu sekitar 20 orang lebih, saya dibentak-bentak,” ungkap Irma.
    Setelah meninggalkan rumah yang telah ditempatinya beberapa tahun terakhir, terduga kelompok preman itu menempati rumah Irma.
    “Selang beberapa hari mereka langsung menempatkan rumah ini. Dan rumah ini dijadikan markas sama mereka,” tutur Irma.
    Setelah diusir oleh kelompok tersebut, Irma memilih untuk mengungsi di rumah saudaranya.
    Namun, kata Irma, keberadaan kelompok tersebut meresahkan warga karena mereka diduga menarik pungutan liar (pungli).
    Kelompok tersebut disebut sengaja membangun sebuah portal dan menarik uang kepada pengendara yang melintas.
    Lalu, pada Minggu (23/2/2025), sempat terjadi adu argumen antara warga dan terduga kelompok preman soal pungli itu.
    Perseteruan itu justru berujung pada aksi perusakan rumah dan pembakaran bengkel las milik Irma.
    Sebelumnya diberitakan, polisi menangkap 11 pelaku yang diduga melakukan pengrusakan dan membakar rumah warga di Depok.
    “Sebanyak 11 orang yg diamankan, masih dilakukan pendalaman pemeriksaan,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Kristianus Zendrato saat dikonfirmasi, Senin (24/2/2025).
    Zen mengungkapkan, polisi belum dapat menerangkan motif dan bagaimana insiden pembakaran rumah warga ini bisa terjadi semalam.
    “Kronologis masih kita dalami, penyidik masih lakukan pemeriksaan dan olah TKP,” ungkap Zen.
    Namun, ia memastikan bahwa tak ada korban jiwa atas insiden yang masih dalam proses penyelidikan ini.
    “Tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut,” lanjutnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mediasi Buntu, Buruh PT Bapintri Tetap Tuntut Pesangon Penuh!

    Mediasi Buntu, Buruh PT Bapintri Tetap Tuntut Pesangon Penuh!

    JABAR EKSPRES – Upaya mediasi antara buruh PT Bapintri dan pihak perusahaan yang difasilitasi Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudhistira, berakhir buntu. Perusahaan bersikukuh membayar pesangon secara dicicil selama dua tahun, sementara buruh menginginkan pembayaran lebih cepat.

    Koordinator PC FPPB/KASBI Kota Cimahi, Siti Eni, mengungkapkan kekecewaannya atas kebuntuan mediasi tersebut. “Pertemuan kemarin sebenarnya diinisiasi Bapak Wakil Wali Kota yang Jumat lalu hadir mengunjungi rekan-rekan buruh yang sedang melakukan aksi,” ujarnya, Selasa (25/2/2025).

    Selain itu, Siti Eni mengungkapkan adanya ancaman terhadap beberapa buruh dari nomor misterius. “Ada kawan-kawan kami yang diancam bahwa mereka akan dicari. Tapi kita akan pantau terus secara organisasi dan berkoordinasi dengan tim keamanan atau Polres Cimahi,” tegasnya.

    Sebelumnya, perwakilan buruh juga telah membawa permasalahan ini ke Komisi IV DPRD Kota Cimahi. Namun, Eni mengatakan bahwa pihak perusahaan tetap bersikukuh lantaran sudah menyerahkan persoalan ini kepada tim kuasa hukumnya.

    Pihak buruh sebenarnya telah memberikan kelonggaran dengan mengusulkan pembayaran pesangon dalam waktu satu tahun, serta meminta uang muka untuk kebutuhan menjelang bulan puasa dan Lebaran.

    BACA JUGA:Kena PHK Usai 9 Tahun Kerja, Mantan Karyawan Perusahaan di Kabupaten Bogor Tuntut Hak Pesangon

    Namun, tim hukum PT Bapintri tetap menolak dan menyatakan bahwa kondisi keuangan perusahaan sedang terpuruk. “Mereka beralasan perusahaan tidak memiliki uang dan sepi pesanan. Hari ini perusahaan hanya bergantung pada perusahaan ekspedisi yang menyewa gedung PT Bapintri,” ungkapnya.

    “PC FPPB KASBI Kota Cimahi dan FPPB KASBI Bandung Raya akan terus berjuang. Ini adalah harga diri buruh yang telah mengabdi bertahun-tahun, dan mereka adalah korban dari kebijakan perusahaan,” pungkas Siti Eni.

    Sama halnya dengan Ketua FPB KASBI Kota Cimahi, Yuningsih, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kebijakan PT Bapintri yang tetap bersikeras mencicil pesangon buruh selama dua tahun. Menurutnya, keputusan tersebut sangat merugikan pekerja yang telah mengabdi puluhan tahun.

    “Saya sudah bekerja selama 32 tahun di PT Bapintri. Perusahaan hanya memberikan 0,5 persen untuk pesangon. Kami sudah melunak dengan menerima skema pembayaran dalam satu tahun, tapi perusahaan tetap keukeuh ingin mencicil dalam dua tahun,” ujarnya.

  • Bocah di Banjaran Terkunci di Dalam Mobil! Begini Kondisinya

    Bocah di Banjaran Terkunci di Dalam Mobil! Begini Kondisinya

    JABAR EKSPRES – Sebuah peristiwa tragis menimpa seorang anak berusia tiga tahun di Kampung Sindangsari, Desa Bajaran, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung. Anak tersebut tertinggal di dalam mobil yang terkunci rapat oleh orangtuanya, terjebak selama lebih dari satu jam.

    Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bandung, Iman Irianto Sudjana, membenarkan kejadian tersebut, yang terjadi pada Senin (24/02/2025) sekitar pukul 17.15 WIB.

    “Kami menerima laporan pada pukul 17.15 WIB, dan tim kami langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi,” ujar Iman, Selasa (25/2).

    Iman menjelaskan bahwa saat tim tiba di lokasi, mereka segera berusaha untuk mengevakuasi anak yang terjebak dalam mobil selama lebih dari satu jam.

    BACA JUGA: Panik Tangannya Terborgol, Pelajar di Bogor Minta Bantuan Damkar

    “Orang tua anak tersebut menghubungi kami setelah anak mereka terkunci di dalam mobil. Anaknya sudah terjebak lebih dari satu jam di dalam mobil,” tambahnya.

    Untuk melakukan evakuasi, tim pemadam kebakaran pertama-tama membuka ruang udara di dalam mobil melalui sela-sela jendela. Selanjutnya, petugas berupaya menenangkan anak yang panik agar bisa mengikuti instruksi.

    “Petugas mulai dengan menenangkan anak agar bisa tenang dan mengikuti instruksi. Hal ini penting agar proses evakuasi berjalan lancar,” jelas Iman.

    Setelah sekitar 10 menit berkomunikasi dengan anak tersebut, akhirnya anak itu mau menekan tombol pembuka pintu mobil, sesuai arahan petugas.

    “Dengan komunikasi yang intens, anak itu akhirnya bisa memencet tombol untuk membuka pintu mobil,” terang Iman.

    Anak tersebut berhasil dievakuasi dalam keadaan sehat tanpa cedera. “Alhamdulillah, anak tersebut berhasil dievakuasi dengan selamat dan kondisinya baik-baik saja,” pungkas Iman. (Bas)