provinsi: JAWA BARAT

  • DKI sempurnakan cerobong asap di RDF Plant Rorotan agar tidak berbau

    DKI sempurnakan cerobong asap di RDF Plant Rorotan agar tidak berbau

    supaya  asap yang keluar tidak banyak lagi dan tidak berwarna hitam, dan sudah dijamin tidak berbau

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyempurnakan cerobong asap di fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar atau Refuse Derived Fuel (RDF) Plant di Rorotan, Jakarta Utara agar tidak lagi mengeluarkan bau tidak sedap yang mengganggu permukiman.

    “Ini ada improvement (penyempurnaan) di bagian cerobong supaya asap yang keluar tidak banyak lagi dan tidak berwarna hitam, dan sudah dijamin tidak berbau,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, Selasa.

    Dia juga memastikan alat penghilang bau atau deodorizer telah berfungsi secara sempurna, begitu juga dengan cairan penghilang bau, instalasi pengolahan air limbah (Waste Water Treatment Plant/WWTP) beroperasi sesuai standar serta filter karbon diaktifkan untuk menyerap partikel bau yang tersisa.

    “Kami juga memasang alat pemantau kualitas udara. Jadi nanti kami memang akan sangat transparan atau dapat dilihat masyarakat terhadap laporan kualitas udara,” ujar dia.

    Adapun terkait dana kompensasi bagi warga terdampak bau, Asep menegaskan tak ada pemberian dana.

    Dan kalau kembali apakah ada dana kompensasi. Saya tegaskan hingga saat ini memang tidak ada wacana pemberian kompensasi sepertihalnya di Bantar Gebang, Bekasi.

    “Karena memang ini sampah kita dan ini adalah upaya dari Pemprov DKI Jakarta untuk dapat mengolah sampah secara baik,” ujar dia.

    RDF Plant Jakarta di Rorotan dapat menghasilkan produk Refuse Derived Fuel (RDF) atau bahan bakar serpihan sampah yang dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif pengganti batu bara pada industri semen.

    Dengan kapasitas pengolahan sampah hingga 2.500 ton sampah per hari, fasilitas tersebut mampu menghasilkan bahan bakar alternatif sebanyak 875 ton per hari.

    Adapun residu dari hasil pengolahan sampah ini berbentuk kepingan-kepingan kaleng, kayu, dan lain sebagainya yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

    “Bukan residunya adalah 2.500 dikurang 875 sama dengan sekitar 1.625 ton. Sampah Jakarta 70-80 persen adalah air. Di saat dilakukan pemrosesan di sini airnya itu dikurangi sampai di bawah 20 persen,” ujar Asep.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Menkop Budi Arie Setiadi unjungi SPPG di Malang, Program MBG Serap Susu Hasil Koperasi

    Menkop Budi Arie Setiadi unjungi SPPG di Malang, Program MBG Serap Susu Hasil Koperasi

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi berkunjung ke Uji Coba Susu Koperasi dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Malang. 

    Selain kunjungan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pesantren Annur, Menkop juga akan meresmikan peternakan milik Koperasi Produsen Agro Nusantara (KAN) Jabung.

    Peternakan baru milik KAN Jabung ini akan menampung 392 ekor sapi perah yang menghasilkan 600–700 liter susu per hari di atas lahan seluas 10.300 meter persegi.

    Saat ini anggota koperasi KAN Jabung ada 2500 org dengan jumlah sapi 7500 ekor sapi dan menghasilkan 51.000 liter perhari.

    Dalam acara tersebut, Menkop Budi Arie Setiadi didampingi oleh Deputi Pengembangan Usaha Koperasi Panel Barus dan Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Supomo.

    Dalam wawancara, Panel Barus menerangkan bahwa uji coba ini adalah langkah awal penyerapan susu hasil koperasi oleh program MBG. Uji coba akan dilakukan di lima lokasi di Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

    “Beberapa waktu lalu sempat terjadi kegelisahan di kalangan peternak sapi perah. Susu segar yang mereka produksi tidak terserap oleh industri pengolahan susu (IPS),” jelas Panel Barus.

    Menurutnya, Menkop Budi Arie saat itu mengambil langkah dengan memerintahkan Kementerian Koperasi untuk mendorong penyerapan susu sapi pasteurisasi dalam program MBG.

    “Karena itu, selaku Deputi Pengembangan Usaha Koperasi, saya bergerak bersama tim kementerian untuk berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan, antara lain Badan Gizi Nasional (BGN), para pelaksana SPPG, dan tentunya koperasi-koperasi susu, untuk menemukan cara agar SPPG dapat menyerap susu koperasi,” ujar Panel Barus.

    Uji coba minum susu pasteurisasi hasil koperasi ini dilakukan menggunakan dispenser dan gelas. Koperasi menyediakan susu, dispenser, dan gelas, sehingga pada akhirnya SPPG hanya perlu membeli susunya saja tanpa kemasan.

    “Jelas lebih murah,” pungkas Panel. Selain itu, ia menyatakan bahwa tidak ada persoalan sampah kemasan karena susu disajikan secara higienis menggunakan wadah khusus dan dispenser dengan suhu yang terjaga.

    Panel mengungkapkan bahwa kolaborasi seperti ini akan membawa solusi bagi banyak permasalahan yang akan diselesaikan oleh MBG. Dengan melibatkan koperasi dalam rantai pasok, seperti koperasi beras, koperasi susu, koperasi telur, hingga koperasi nelayan, program MBG dapat memberikan dampak positif pada ekonomi kerakyatan.

    “Seperti kata Presiden Prabowo, koperasi adalah amanat konstitusi. Presiden Prabowo selalu mengingatkan bahwa arah dan sasaran dari MBG ada empat, yaitu meningkatkan gizi, menekan stunting, meningkatkan ekonomi rakyat di tingkat lokal, dan mengurangi kemiskinan dengan penyerapan tenaga kerja langsung. Sasaran-sasaran tersebut harus kita capai agar program MBG ini sukses,” ujar Panel Barus.

    “Saya meyakini bahwa jika program ini kita jaga bersama, maka isu tengkulak bisa diatasi, harga yang anjlok saat panen dapat dikendalikan, dan komoditas petani yang tidak terserap pasar saat panen dapat tertangani. Isu yang harus kita selesaikan adalah bagaimana meningkatkan produktivitas kita. Rakyat, melalui koperasi, akan kita siapkan ke arah itu,” lanjutnya.

    “Maka dari itu, pelibatan koperasi secara lebih luas akan menjadi kunci dalam mencapai sasaran-sasaran tersebut,” tutup Panel Barus.

  • Ancaman Dedi Mulyadi Copot Kepsek yang Bandel Berangkatkan Muridnya Study Tour: Tidak Segan

    Ancaman Dedi Mulyadi Copot Kepsek yang Bandel Berangkatkan Muridnya Study Tour: Tidak Segan

    TRIBUNJATIM.COM – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi geram hingga terancam mencopot kepala sekolah dari jabatannya.

    Dedi Mulyadi geram akibat pelaksanaan study tour yang dilakukan oleh sekolah SMK/SMA/MAN di Jawa Barat.

    Hal ini membuat ratusan kepala sekolah terancam dicopot dari jabatannya.

    Dedi Mulyadi memberikan Surat Edaran Gubernur tentang pelaksanaan study tour.

    Diketahui ada 111 SMA dan 22 SMK yang “ngotot” melaksanakan study tour ke luar provinsi.

    Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi baru saja dilantik.

    Melansir dari Tribunnews.com, senin (24/2/2025) Dedi Mulyadi mengatakan ancaman pencopotan tersebut lantaran didasarkan pada surat edaran PJ Gubernur Lama terkait piknik ke luar provinsi.

    “Itu (dibuat) ketika terjadi kecelakaan bus anak SMK Depok di Ciater (Subang),” kata Dedi

    “Kami tidak segan untuk melakukan pemberhentian sementara maupun permanen,” lan.jut Dedi.

    Tentang pencopotan kepala sekolah, Dedi menjelaskan nantinya mereka bisa kembali menjadi guru biasa.

    Namun, saat ini, kata Dedi, pihaknya masih memerintahkan Inspektorat Jabar melakukan audit untuk menyimpulkan, sanksi apa yang akan diberikan terhadap kepala sekolah SMA/SMK yang melanggar aturan study tour.

    Sebab, meskipun ia memperingatkan akan mencopot kepala sekolah SMA/SMK yang melanggar aturan soal study tour, jelas Dedi, kewenangan memberhentikan permanen tetap berada di tangan Dinas Pendidikan.

    “Enggak ada problem, sama juga rektor bisa jadi dosen biasa. Politisi, mantan Ketua DPRD bisa jadi anggota biasa,” jelas dia, dikutip dari Kompas.com.

    “Kan kewenangan pemberhentian atau penonaktifan itu kewenangan kepala dinas pendidikan. Dan kepala dinas pendidikannya sudah menandatangani surat penonaktifan sementara karena sekolahnya akan diaudit.”

    “Nanti dari audit yang dilakukan Inspektorat kita simpulkan sanksi apa yang akan diberikan,” tutur Dedi.

    Tak hanya memerintahkan Inspektorat Jabar, Dedi juga meminta meminta Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar untuk mencari sekolah mana saja yang mengadakan study tour ke luar provinsi.

    Dedi sekali lagi menekankan pihaknya akan menonaktifkan kepala sekolah yang melanggar aturan, sampai audit selesai dilakukan.

    “Pokoknya berlaku seluruh, bukan hanya SMAN 6 (Depok) saja, seluruh SMA yang kemarin memberangkatkan ke luar provinsi Jabar untuk study tour hari ini kita nonaktifkan dulu, semua,” tegas Dedi.

    Pengamat: Dedi Mulyadi Harus Beri Penjelasan

    Tentang keputusan Dedi Mulyadi menonaktifkan kepala sekolah yang melaksanakan study tour ke luar provinsi, pengamat pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Cecep Darmawan, memberikan tanggapannya.

    Ia menilai Dedi seharusnya memberikan penjelasan terkait larangan study tour ke luar provinsi.

    “Kalau dilarang saya kira mesti dijelaskan dahulu karena apanya.”

    “Saya pikir sebetulnya bukan masalah study tour, melainkan hal lain yang dirasa memberatkan orang tua siswa, semisal uang administrasi atau lainnya,” kata Cecep, Minggu (23/2/2025).

    Cecep juga menyarankan agar aturan mengenai study tour dibuat lebih detail lagi.

    Ia berharap Dedi bisa berdiskusi dengan pihak terkait untuk bisa menentukan seperti apa regulasi mengenai study tour.

    Pihak terkait yang dimakud Cecep di antaranya adalah sekolah, orang tua, hingga agen travel.

    “Nanti kan akan keluar tuh SOP dan lainnya. Lalu, sisi kebijakan studi dilihat metodologi, kan itu (study tour) sebagai metode pembelajaran mengenalkan anak-anak pada lingkungan luar.”

    “Tapi, kan soal jaraknya enggak melulu harus jauh, bisa juga yang dekat, namun tetap berkaitan dengan mata pelajarannya,” jelasnya.

    Cecep juga mengaku tak setuju, jika study tour lebih banyak wisata ketimbang pembelajarannya.

    Karena itu, Cecep mengimbau pihak sekolah agar memperbanyak porsi belajar saat study tour berlangsung.

    “Lalu, jangan sering-sering juga study tour, serta jangan jauh-jauh, bisa lingkup kecil, namun masuk dengan mata pelajarannya,” ujarnya. 

    Cecep, pada prinsipnya, berharap Dedi bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan, termasuk memberhentikan kepala sekolah terkait study tour.

    Sebab, menurut dia, pemberhentian kepala sekolah justru tidak menyelesaikan masalah.

    Ia menilai mengedepankan dialog lebih penting ketimbang buru-buru mencopot kepala sekolah dari jabatannya.

    “Saya kira harus dipertimbangkan ulang. Sebab, dengan tindakan pecat begitu enggak menyelesaikan masalah.”

    “Mesti diajak berdialog dengan berbagai pihak guna menghasilkan solusi yang terbaik.”

    “Jadi, Pak Dedi harus pikirkan bagaimana pendidikan Jabar ini bisa istimewa ke depan,” pungkas Cecep.

    Dedi Mulyadi geram lihat praktik renang di halaman sekolah

    Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi geram melihat siswa SD melakukan praktik renang di halaman sekolah.

    Dedi Mulyadi mengomentari soal siswa SD di Karawang yang berlatih renang di lapangan sekolah.

    Berdasarkan narasi, latihan itu dilakukan karena orang tua tak setuju adanya praktik renang di kolam renang.

    Menanggapi itu, Dedi Mulyadi kesal karena masih banyak olahraga yang bisa dilakukan selain renang.

    Usai viral kepala sekolah pun memberikan klarifikasi.

    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi video siswa SD yang melakukan praktek renang di halaman sekolah.

    Menurut Demul, hal itu seharusnya tidak terjadi jika guru mengerti esensi pendidikan yang sebenarnya.

    Ia menjelaskan, larangan yang ia sampaikan itu bukan soal renangnya.

    Melainkan soal biaya renang yang sering dikeluhkan oleh orangtua siswa.

    Sebelumnya viral di media sosial, puluhan siswa SD berbaring di lapangan sekolah.

    Para siswa itu kemudian melakukan gerakan seperti sedang berenang.

    Puluhan siswa melakukan gerakan itu sesuai dengan instruksi guru yang ada di antara mereka.

    Video itu kemudian dinarasikan seolah kegiatan renang dilakukan di sekolah karena adanya larangan kegiatan renang.

    “Imbas dihentikannya kegiatan renang, karena banyak orangtua protes.

    Praktek renang dilaksanakan di lapangan,” bunyi tulisan di video.

    Kemudian disampaikan juga pada narasi bahwa seharusnya biaya renang bisa menggunakan dana BOS.

    “Padahal ada Dana BOS, untuk SD minimal dapat 900rb/siswanya dan bisa digunakan untuk kegiatan pembelajaran/ekstrakurikuler,” tulisnya lagi.

    Menangapi itu, Dedi Mulyadi pun memberikan komentarnya di sela-sela kegiatan retret di Akmil Magelang.

    “Saya melihat postingan guru olahraga memposting kegiatan anak-anak Sedang berenang yang dilakukan di atas lantai dan di atas meja,” kata Dedi Mulyadi dikutip dari TikTok @dedimulyadiofficial, Selasa (25/2/2025).

    Demul pun mengaku tahu maksud dan tujuan pembuatan video tersebut.

    “Tetapi justru itu adalah melambangkan bahwa guru tersebut tidak ngerti esensi pendidikan dan arah pendidikan,” kata dia lagi.

    Dedi Mulyadi juga menjelaskan, ada banyak pelajaran yang bisa diberikan oleh guru pelajaran olahraga selain renang.

    “Ada lari bisa ditekuni, jalan kaki, voli, sepak bola, tenis meja, dan beragam olahraga lain yang bisa dilakukan termasuk senam dan sejenisnya,” kata dia.

    Demul pun menegaskan bahwa keluhan orangtua bukan soal renangnya, tapi soal biayanya.

    “Saya sampaikan bahwa keluhan orangtua selama ini bukan mengeluhkan renangnya, tapi mengeluhkan kolektifitas pembelian tiket renang yang dikoordinatorkan oleh guru, yang bekerja sama dengan kolam renang,” bebernya.

    Sehingga menurut Demul, seharusnya kegiatan berenang bisa tetap dilakukan asal guru tidak ikut campur dalam pembayaran.

    “Jadi guru bisa tetap melakukan kegiatan renang, tanpa harus mengurus tiket siswa. Cukup Anda tunggu saja di kolam renangnya, mereka membeli tiket sendiri dan datang dengan sendirinya penuh kesadaran,” ungkap Demul lagi.

    Ia juga menegaskan, jangan sampai kegiatan renang ini menjadi hal yang wajib apalagi jika orangtua tidak memiliki biaya.

    “Selanjutnya, apabila orangtuanya tidak punya kemampuan untuk berenang, kan banyak pembelajaran lain yang dilakukan tanpa mengeluarkan biaya,” tandasnya.

    Sementara itu, diketahui sekolah yang memposting video anak-anak praktek renang di lapangan ternyata SD Negeri Pinayungan II, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

    Kepala SD Negeri Pinayungan II, Mimi Martiningsih membantah soal narasi yang beredar di media sosial.

    Menurut Mimi, narasi itu tidak seperti yang terjadi di sekolah.

    Sebab, kata dia, praktik renang tetap akan dilaksanakan di kolam renang, bukan di lapangan.

    “Itu hanya simulasi saja. Nanti praktiknya bukan di darat, di air. Masa renang di darat,” kata Mimi dikutip dari Kompas.com, Selasa (25/2/2025).

    Mimi mengungkap, teori itu berlangsung selama beberapa minggu sebelum akhirnya praktik di kolam renang.

    “Pertama di sini dulu (sekolah), nanti baru renang di tempat renang,” kata dia.

    Sementara itu, diketahui sekolah yang memposting video anak-anak praktik renang di lapangan ternyata SD Negeri Pinayungan II, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

    Kepala SD Negeri Pinayungan II, Mimi Martiningsih membantah soal narasi yang beredar di media sosial.

    Menurut Mimi, narasi itu tidak seperti yang terjadi di sekolah.

    Sebab, kata dia, praktik renang tetap akan dilaksanakan di kolam renang, bukan di lapangan.

    “Itu hanya simulasi saja. Nanti praktiknya bukan di darat, di air. Masa renang di darat,” kata Mimi dikutip dari Kompas.com, Selasa (25/2/2025).

    “Pertama di sini dulu (sekolah), nanti baru renang di tempat renang,” kata dia.

    Dedi Mulyadi rela dicaci

    Dedi Mulyadi rela dicaci terkait polemik study tour di SMAN 6 Depok.

    Polemik study tour SMAN 6 Depok berbuntut panjang. Meski telah dilarang, ratusan siswa tetap berangkat ke Surabaya, Malang, dan Bali.

    Akibatnya, Kepala SMAN 6 Depok, SF dicopot, sementara Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang bersikap tegas dalam pelarangan ini justru mendapat banyak kritik.

    Menanggapi hal tersebut, Dedi menegaskan, tak mempermasalahkan cibiran yang datang kepadanya. Ia menilai langkah tegas ini diambil demi kebaikan siswa dan orangtua.

    “Saya enggak ada masalah dicaci maki, dibilang Dedi Muliadi atau apa pun. Karena saya ini orangtua, tindakan yang saya lakukan adalah untuk kebaikan semua,” ujar Dedi melalui akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71, dikutip Senin (24/2/2025).

    Mencegah beban finansial orangtua

    Salah satu alasan utama Dedi Mulyadi melarang study tour adalah demi meringankan beban ekonomi orangtua siswa.

    Ia mengungkapkan, bagi keluarga yang hidup pas-pasan, biaya study tour bisa menjadi tekanan yang berat.

    “Anda para siswa yang kaya-kaya mungkin tidak ada masalah dengan keuangan keluarga, tetapi bagi mereka yang orang tuanya hidupnya pas-pasan, buat makan pun susah, itu menimbulkan beban utang, bank emok, pinjol, bank Keliling,” kata Dedi.

    Dedi juga mempertanyakan urgensi perjalanan ke luar provinsi dengan dalih kunjungan industri, padahal Jawa Barat sendiri memiliki banyak industri yang bisa dikunjungi.

    “Industri itu di Jabar paling banyak. Orang-orang dari Jawa Tengah, Jawa Timur bekerja di kawasan industri Jawa Barat. Kok orang Jawa Barat studinya ke luar Jawa?,” ucap Dedi.

    KEPSEK SMAN 6 DEPOK DIPECAT – Siti Faizah, Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 6 Depok dipecat gegara study tour Rp 3,5 juta. (KOLASE Dok Tim Dedi Mulyadi – Instagram.com/@sman6.depokofficial)

    Ratusan siswa tetap berangkat, kepsek dicopot

    Meskipun sudah ada larangan dari Dedi, sebanyak 347 siswa kelas XI SMAN 6 Depok tetap melaksanakan study tour ke Jawa Timur dan Bali.

    Setiap siswa dikenakan biaya Rp 3,8 juta dengan sistem subsidi silang.

    Akibatnya, Dedi mencopot Kepala SMAN 6 Depok, yang tetap memberangkatkan siswa. Ia menegaskan aturan yang sudah ditetapkan dan harus dipatuhi.

    “Apa tindakannya? Kami sudah memerintahkan UPTD dan Inspektorat untuk menelusuri sejauh mana pelanggaran yang dilakukan. Kami tidak segan untuk melakukan pemberhentian sementara maupun permanen,” kata Dedi.

    Keputusan ini mendapat berbagai reaksi. Sebagian pihak mendukung langkah tegas Dedi, tetapi tidak sedikit pula yang mengecamnya.

    Namun, Dedi tetap berpegang pada prinsipnya bahwa kebijakan ini demi kebaikan bersama.

    “Seluruh kemarahan itu suatu saat akan menjadi kebahagiaan ketika Anda sudah dewasa, ketika anda sudah bisa merasakan makna dari sikap orangtua yang membangun arah pendidikan yang jelas,” kata Dedi.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

     

  • Biar Nggak Zonk, Yuk Simak Tips Memilih Kurma untuk Takjil Puasa Ramadan

    Biar Nggak Zonk, Yuk Simak Tips Memilih Kurma untuk Takjil Puasa Ramadan

    Jakarta: Kurma menjadi makanan yang khas di bulan Ramadan. Buah yang memiliki rasa yang manis dan berdaging lembut menjadi takjil atau kudapan untuk berbuka puasa.

    Berbuka dengan menu buah kurma hukumnya sunnah karena pernah dilakukan Nabi Muhammad. Karena itu sebagian besar umat Islam tidak melewatkannya dalam menu takjil saat puasa Ramadan.

    Selain itu, buah asli Timur Tengah itu rupanya juga memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh. Kurma menawarkan karbohidrat yang tersedia untuk dorongan cepat setelah seharian berpuasa, ditambah protein dan serat untuk tubuh. pencernaan lebih lambat, yang mencegah tabrakan gula.

    Bagi kamu yang ingin membeli kurma menjelang bulan Ramadan perlu memperhatikan beberapa. Salah satunya adalah memilih kurma yang baik, hal ini agar kamu dapat menikmati kurma yang masih segar dan lezat pastinya.
    Tips Memilih Kurma untuk Takjil Puasa Ramadan

    Cek Ukuran

    Kurma yang segar cenderung memiliki ukuran yang lebih besar. Saat membeli kurma hindari memilih yang berbentuk kecil dan keriput karena bisa jadi itu menunjukkan stok lama.
    Perhatikan Tekstur

    Ketika membeli secara kiloan, kamu bisa mengecek terlebih dahulu tekstur kurma. Ini penting karena tidak sedikit penjual yang menyediakan kurma dengan tekstur yang lengket. 

    Patut dicurigai bahwa rasa manis dan mengkilapnya kurma tidak murni karena berasal dari cairan gula atau madu yang disiramkan demi memperkuat rasa di dalamnya. 

     

     

    Cek Aroma Kurma

    Ciri kurma yang masih segar memiliki aroma manis yang khas. Apabila kamu membeli kurma curah cek lagi apakah mengeluarkan bau asam yang menyengat? Jika iya kurma itu sudah tidak layak dimakan.
    Warna Kurma

    Pilihlah kurma yang masih berwarna coklat kekuningan-kuningan. Kurma dengan kondisi ini merupakan pilihan paling baik agar tetap bisa dinikmati tanpa risiko.
    Hindari Merek dari Israel
    Kamu juga perlu memastikan agar tidak sampai kegocek membeli kurma dari merek Israel. Seperti diketahui Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan bahwa kurma Israel bersifat haram.

    Bagi masyarakat yang ingin membeli kurma namun tidak tahu apakah kurma yang akan dibeli berasal dari Israel bisa melihat dari ciri-ciri yang dikeluarkan Boycott, Divestment, Sanction (BDS) Australia.  Gerakan protes dunia yang tidak melibatkan kekerasan ini membagikan ciri-ciri kurma yang diproduksi dari Israel.

    Barcode atau kode batang pada kemasan produk kurma dimulai dari angka 729. Angka tersebut adalah nomor tersebut adalah nomor seri negara Israel.
    Produk Kurma yang dipasarkan Hadiklaim, seperti Jordan River dan King Solomon.
    Produk Kurma yang dipasarkan  Agrexco, seperti King Medjoul, Carmel, Barhi.
    Produk Kurma yang diproduksi oleh Medjool Plus.

    Berikut ini kurma asal Israel yang sebaiknya diboikot karena ditanam di tanah Palestina: 
     
    1. Carmel Agrexco
    2. Hadiklaim
    3. Jordan River
    4. Desert Diamond
    5. Rapunzel
    6. Shams
    7. Bomaja
    8. King Solomon
    9. Delilah
    10. Urban Platter
    11. Star Dates
    12. Sincerely NUts
    13. Edeka
    14. Anna and Sarah
    15. Galilee
    16. Shah Co
    17. Nava Fresh
    18. Food to Live
    19. Mehadrin
    20. Ventura
    21. King of Dates. 
     

    Jakarta: Kurma menjadi makanan yang khas di bulan Ramadan. Buah yang memiliki rasa yang manis dan berdaging lembut menjadi takjil atau kudapan untuk berbuka puasa.
     
    Berbuka dengan menu buah kurma hukumnya sunnah karena pernah dilakukan Nabi Muhammad. Karena itu sebagian besar umat Islam tidak melewatkannya dalam menu takjil saat puasa Ramadan.
     
    Selain itu, buah asli Timur Tengah itu rupanya juga memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh. Kurma menawarkan karbohidrat yang tersedia untuk dorongan cepat setelah seharian berpuasa, ditambah protein dan serat untuk tubuh. pencernaan lebih lambat, yang mencegah tabrakan gula.

    Bagi kamu yang ingin membeli kurma menjelang bulan Ramadan perlu memperhatikan beberapa. Salah satunya adalah memilih kurma yang baik, hal ini agar kamu dapat menikmati kurma yang masih segar dan lezat pastinya.

    Tips Memilih Kurma untuk Takjil Puasa Ramadan

    Cek Ukuran

    Kurma yang segar cenderung memiliki ukuran yang lebih besar. Saat membeli kurma hindari memilih yang berbentuk kecil dan keriput karena bisa jadi itu menunjukkan stok lama.

    Perhatikan Tekstur

    Ketika membeli secara kiloan, kamu bisa mengecek terlebih dahulu tekstur kurma. Ini penting karena tidak sedikit penjual yang menyediakan kurma dengan tekstur yang lengket. 
     
    Patut dicurigai bahwa rasa manis dan mengkilapnya kurma tidak murni karena berasal dari cairan gula atau madu yang disiramkan demi memperkuat rasa di dalamnya. 
     
     

     

    Cek Aroma Kurma

    Ciri kurma yang masih segar memiliki aroma manis yang khas. Apabila kamu membeli kurma curah cek lagi apakah mengeluarkan bau asam yang menyengat? Jika iya kurma itu sudah tidak layak dimakan.

    Warna Kurma

    Pilihlah kurma yang masih berwarna coklat kekuningan-kuningan. Kurma dengan kondisi ini merupakan pilihan paling baik agar tetap bisa dinikmati tanpa risiko.

    Hindari Merek dari Israel

    Kamu juga perlu memastikan agar tidak sampai kegocek membeli kurma dari merek Israel. Seperti diketahui Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan bahwa kurma Israel bersifat haram.
     
    Bagi masyarakat yang ingin membeli kurma namun tidak tahu apakah kurma yang akan dibeli berasal dari Israel bisa melihat dari ciri-ciri yang dikeluarkan Boycott, Divestment, Sanction (BDS) Australia.  Gerakan protes dunia yang tidak melibatkan kekerasan ini membagikan ciri-ciri kurma yang diproduksi dari Israel.

    Barcode atau kode batang pada kemasan produk kurma dimulai dari angka 729. Angka tersebut adalah nomor tersebut adalah nomor seri negara Israel.
    Produk Kurma yang dipasarkan Hadiklaim, seperti Jordan River dan King Solomon.
    Produk Kurma yang dipasarkan  Agrexco, seperti King Medjoul, Carmel, Barhi.
    Produk Kurma yang diproduksi oleh Medjool Plus.

    Berikut ini kurma asal Israel yang sebaiknya diboikot karena ditanam di tanah Palestina: 
     
    1. Carmel Agrexco
    2. Hadiklaim
    3. Jordan River
    4. Desert Diamond
    5. Rapunzel
    6. Shams
    7. Bomaja
    8. King Solomon
    9. Delilah
    10. Urban Platter
    11. Star Dates
    12. Sincerely NUts
    13. Edeka
    14. Anna and Sarah
    15. Galilee
    16. Shah Co
    17. Nava Fresh
    18. Food to Live
    19. Mehadrin
    20. Ventura
    21. King of Dates. 
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Geger Penemuan Mayat Pasutri di Cikarang Kabupaten Bekasi, Tetangga Sempat Dengar Keributan – Halaman all

    Geger Penemuan Mayat Pasutri di Cikarang Kabupaten Bekasi, Tetangga Sempat Dengar Keributan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Pasangan suami istri (pasutri) di Kampung Jati Warung Kobak, Desa Pasirgombong, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat ditemukan tewas di dalam kontrakan yang mereka tempati pada Selasa (25/2/2025) pagi. 

    Sang suami, Yatna Maulana, ditemukan tewas gantung diri di kamar mandi, sementara istrinya, Supriyatini, terbaring di atas kasur dengan kondisi tertutup selimut.

    Penemuan jasad pasutri ini bermula ketika rekan kerja Yatna menghubungi pemilik kontrakan, Jaman (61), karena Yatna tidak masuk kerja sejak Senin (24/2/2025).

    Jaman kemudian mengecek kontrakan tersebut dan melihat sepeda motor masih terparkir di ruang tamu serta kipas angin yang masih menyala.

    Ia juga mencium bau menyengat dari dalam kontrakan.

    “Saya panik, lalu mengambil kunci cadangan, tapi tidak bisa membuka pintu karena ada kunci yang masih terpasang di dalam.

    Akhirnya saya dorong pintu hingga terbuka, dan melihat keadaannya seperti itu,” ujar Jaman.

    Setelah pintu terbuka, Jaman dan tetangga menemukan Yatna dalam kondisi gantung diri di kamar mandi, sementara Supriyatini terbaring di atas kasur dengan selimut menutupi tubuhnya. 

    Jaman segera menghubungi ketua RT dan pihak kepolisian untuk melakukan evakuasi.

    Dikenal Tertutup

    Pasutri tersebut diketahui telah mengontrak di lokasi tersebut selama 11 bulan.

    Yatna bekerja di perusahaan Sari Roti, sementara Supriyatini bekerja di PT Matel.

    Menurut tetangga, pasangan ini dikenal tertutup dan jarang berinteraksi dengan warga sekitar.

    Supriyatini juga tidak setiap hari pulang ke kontrakan, melainkan hanya seminggu sekali atau pada hari libur.

    Tetangga korban, Tomy (26), mengaku sempat mendengar suara keributan dari dalam kontrakan pada Minggu (23/2/2025) malam.

    “Terakhir dengar kayak orang lagi berantem. Cuma dengar suara kayak bentur-bentur tembok, setelah itu tidak ada aktivitas lagi,” kata Tomy.

    Namun, tetangga tidak berani menghampiri karena khawatir itu adalah persoalan pribadi pasutri tersebut.

    Jaman, pemilik kontrakan, juga mengaku tidak pernah mendengar laporan tentang keributan dari pasangan tersebut selama mereka mengontrak.

    Penyelidikan Polisi

    Kapolres Metro Bekasi, Kombespol Mustofa, mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam terkait penyebab kematian kedua korban.

    Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan luka luar pada tubuh Supriyatini, sementara pada tubuh Yatna ditemukan luka di lengan dan pelipis kiri.

    “Kita tidak mau menduga-duga apakah suami membunuh istrinya terlebih dahulu sebelum gantung diri. Kita masih memaksimalkan olah TKP untuk mengetahui penyebab kematian kedua korban,” kata Kombespol Mustofa.

    Kontrakan yang ditempati pasutri tersebut terlihat tertutup rapat sejak Minggu malam.

    Kipas angin yang masih menyala dan bau menyengat yang tercium dari dalam menjadi tanda bahwa kejadian ini mungkin telah berlangsung beberapa waktu sebelum ditemukan.

    Kejadian ini mengejutkan warga sekitar.

    Pasutri tersebut dikenal sebagai pekerja yang rajin dan jarang terlibat masalah dengan tetangga. Warga berharap kepolisian dapat segera mengungkap penyebab pasti kematian kedua korban.

    Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Masyarakat diharapkan tidak berspekulasi dan menunggu hasil resmi dari penyelidikan yang dilakukan oleh aparat berwajib. (Tribun Bekasi/Muhammad Azzam)  

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBekasi.com dengan judul Kasus Pasutri Tewas di Cikarang, Polisi Tak Mau Berandai-andai Menduga Suami Bunuh Istri Lebih Dulu

     

  • Kolaborasi dan Inovasi untuk Ketahanan Pangan: Refleksi Dies Natalis ke-58 FPB UKSW

    Kolaborasi dan Inovasi untuk Ketahanan Pangan: Refleksi Dies Natalis ke-58 FPB UKSW

    TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Suasana syukur dan kebersamaan menyelimuti Balairung Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) pada Senin (24/2/2025) dalam Ibadah Syukur Dies Natalis ke-58 Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB).

    Dengan tema “Tugas Pokok dan Tanggung Jawab Orang Kristen” serta subtema “Kolaborasi untuk Inovasi Pertanian Berkelanjutan,” ibadah ini menghadirkan Kepala Pusat Pendidikan Pembinaan Masyarakat Lembaga Pendidikan dan Pelatihan POLRI, Komisaris Besar Polri (KBP) Daniel Prio Dwi Atmoko, S.I.K., M.Pd., sebagai pelayan refleksi.

    Dalam refleksinya, KBP Daniel Prio Dwi Atmoko menekankan hakikat hidup orang Kristen yang dipanggil untuk bersaksi, menceritakan kebaikan Tuhan, dan melaksanakan firman-Nya.

    “Tugas utama kita adalah menyampaikan kabar baik dan menjadi saksi Kristus dalam setiap aspek kehidupan,” tuturnya.

    Dekan FPB, Dr. Ir. Bistok Hasiholan Simanjuntak, M.Si., menyampaikan rasa syukur atas perjalanan panjang fakultas yang telah memasuki usia ke-58.

    “Perjalanan ini tidak selalu mulus. Namun, berkat penyertaan Tuhan, FPB tetap eksis hingga saat ini,” ungkapnya. 

    Ia juga mengapresiasi kolaborasi dengan perguruan tinggi dan industri yang semakin nyata, termasuk melalui temu alumni yang memperkuat peran fakultas.

    Menjawab Tantangan Ketahanan Pangan

    Di tengah isu ketahanan pangan yang semakin krusial, FPB berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata melalui riset dan pengabdian masyarakat.

    Dr. Ir. Bistok menjelaskan bahwa pola konsumsi masyarakat Indonesia yang masih bergantung pada beras menjadi salah satu tantangan utama. 

    “Keragaman bahan pangan perlu terus digaungkan. Indonesia memiliki sumber karbohidrat, protein, dan serat yang beragam, seperti sorgum, gandum, kimpul, ganyong, dan garut,” jelasnya. 

    Selain itu, berkurangnya lahan pertanian akibat alih fungsi lahan juga menjadi perhatian, sehingga efisiensi dan optimalisasi lahan menjadi solusi utama.

    Melalui berbagai riset dan program pengabdian masyarakat, FPB telah mengembangkan varietas baru tanaman pangan di Science Techno Park (STP) UKSW, termasuk sorgum dan gandum tropikal.

    “Di Soe, NTT, kami mendampingi komunitas lokal untuk mengembangkan tanaman sesuai karakteristik lahan setempat, seperti jagung dan gandum,” ungkap Dr. Ir. Bistok.

    Upaya ini sejalan dengan roadmap riset FPB yang berfokus pada efisiensi produktivitas berbasis smart farming dan varietas tahan kekeringan.

    Teknologi pertanian modern juga menjadi fokus utama FPB untuk menarik minat generasi muda. Kurikulum berbasis smart farming yang diterapkan sejak 2020 mengintegrasikan penggunaan teknologi berbasis IT, seperti drone untuk penyemaian dan sensor iklim buatan Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer (FTEK) UKSW.

    Kolaborasi lintas fakultas ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi produksi dan menekan biaya pertanian.

    Sebagai penutup, Dr. Ir. Bistok menyampaikan harapannya agar kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, pemerintah, dan dunia industri, dapat terus diperkuat.

    “Dengan semangat kolaborasi, mari kita wujudkan inovasi pertanian berkelanjutan demi ketahanan pangan yang lebih baik. Selamat Dies Natalis ke-58, FPB! 

    Semoga semakin berjaya dan terus memberikan dampak bagi masyarakat dan bangsa,” pungkasnya.

    Membangun Ketahanan Pangan Melalui Kolaborasi

    Dalam sambutannya, Rektor UKSW, Prof. Intiyas Utami, menegaskan peran strategis FPB sebagai bagian dari pilar ketahanan pangan nasional.

    “Kami mengajak seluruh civitas academica untuk berpikir di luar kotak dan menghadirkan inovasi yang berdampak bagi masyarakat. FPB telah menunjukkan komitmennya melalui riset dan policy brief yang menjadi masukan bagi pemerintah daerah dan provinsi,” ujarnya.

    Selain itu, program Agromart yang dikelola FPB turut mendukung petani lokal dengan membantu pemasaran produk mereka agar memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.

    Rektor Intiyas juga mengajak seluruh civitas academica untuk terus bersaksi melalui karya nyata.

    “Hakikat kita sebagai orang Kristen adalah mengasihi dan melayani, termasuk dengan memberikan solusi atas persoalan ketahanan pangan. UKSW memiliki panggilan untuk melayani daerah-daerah 3T dan menjangkau masyarakat miskin serta kelompok disabilitas,” tuturnya.

    Ia juga menekankan pentingnya menjaga lingkungan dan meminimalkan pemborosan pangan sebagai bentuk tanggung jawab moral.

    “Saya menginstruksikan agar setiap acara di UKSW tidak menyisakan makanan yang terbuang. Mari kita wujudkan budaya peduli lingkungan melalui gerakan memilah sampah dan mengurangi penggunaan bunga papan dengan menggantinya menjadi tanaman dalam pot,” ajaknya.

    Mengakhiri sambutannya, Rektor Intiyas mengucapkan selamat ulang tahun kepada FPB.

    “Semoga semangat ‘Bergerak, Bertumbuh, Berdampak’ senantiasa menginspirasi FPB untuk melahirkan inovasi-inovasi yang membawa perubahan nyata bagi pertanian Indonesia,” tutupnya.

    Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 63 program studi di jenjang D3 hingga S3.

    Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. 

    Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat.

    Melalui Dies Natalis ke-58 FPB, UKSW mengukuhkan komitmennya dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) ke-2 tanpa kelaparan, SDGs ke-4 pendidikan berkualitas, SDGs ke-9 industri, inovasi, dan infrastruktur, SDGs ke-12 konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, serta SDGs ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan. (*)

  • 5 Fakta Sosok Kades Wiwin, Viral Tertawakan Bingkisan Bupati, Pamer Rumah Mewah: Masa Muda Sultan

    5 Fakta Sosok Kades Wiwin, Viral Tertawakan Bingkisan Bupati, Pamer Rumah Mewah: Masa Muda Sultan

    TRIBUNJATIM.COM –  Inilah beberapa fakta tentang sosok Kepala Desa (Kades) Gunung Menyan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Wiwin Komalasari. 

    Sosoknya belakangan viral di media sosial karena terekam kamera meledek bingkisan dari Bupati Bogor, Rudy Susmanto dan wakilnya, Jaro Ade.

    Video Wiwin Komalasari meledek bingkisan tersebut bahkan beredar viral di media sosial. Dikutip dari Tribun-Jatim.com dari video yang beredar, Wiwin tampak mengenakan baju dinas lengkap.

    Ia juga memakai kacamata hitam. Saat sedang berjalan, tampak pula Kades lain yang menenteng goodie bag warna putih.

    “Ini baru kali ini saya berkat. Bawa berkat enggak? Aduh seumur-umur, mau llihat enggak nih bawa berkat,” kata Kades Wiwin.

    Dinarasikan bahwa bingkisan yang dimaksud adalah berkat.

    Berkat berdasar istilah di Bogor merupakan nasi kotak yang berisi berbagai menu.

    Biasanya berkat didapat dari acara tahlil hingga Isra Miraj.

    “Ibu bawa jomet ya? Mana, mana jometnya mana? Berkat, berkat,” kata Kades Wiwin sambil tertawa sendiri.

    Ia bahkan menanyakan sejumlah kades lain yang menenteng goodie bag putih.

    “Bawa jomet ya?” tanya Wiwin sambil tertawa.

    Sampai-sampai Kades Wiwin juga mengaku geli.

    “Geli ya. Ketawa-tawaan terus,” katanya.

    Namun ternyata, ini bukan kali pertama Kades Wiwin viral. 

    Berikut beberapa fakta tentang sosok Wiwin Komalasari, Kades Gunung Menyan.

    1. Viral diduga bawa tas mewah

    Sebelumnya ia menjadi sorotan kala ikut demo di depan Gedung DPR RI pada 31 Januari 2024 lalu.

    Penampilan Kades Desa Gunung Menyan, Kecamatan Pamijahan ini pun mencolok.

    Wiwin tampil menter sembari menenteng tas bermerek, Hermes.

    Usut punya usut, tas yang dibawa Wiwin Komalasari saat berdemo itu memiliki harga Rp700 juta.

    Berdasarkan penelusuran TribunnewsBogor.com, tas yang dipakai Wiwin merupakan Hermès Birkin 25 Nata Ostrich Gold Hardware.

    Dilihat dari situs jual beli tas preloved, harganya mencapai $ 45,500.00 atau setara Rp 713.258.000.

    Harga itu merupakan kondisi tas preloved atau second.

    Jika tas itu dibeli baru tentu harganya akan lebih mahal lagi.

    Namun Wiwin justru tertawa saat dikonfirmasi soal harga tasnya yang mahal.

    Ia menampik kalau tasnya berharga mahal.

    “Tas Lazada,” sahut Wiwin lagi.

    Wiwin juga membantah kalau dirinya memiliki banyak koleksi tas Hermes.

    Kendati membantah punya barang-barang mahal, Wiwin Komalasari tak menampik jika dirinya suka hal-hal glamor.

    Hal tersebut lantaran Wiwin terbiasa hidup mewah sejak dulu.

    “Mungkin saya terbawa ke kehidupan sebelumnya. Karena di situ saya yang biasa sepatu dan baju selalu matching biarpun itu harganya murah,” kata Wiwin Komalasari.

    2. Rumah mewah

    Melalui akun TikTok-nya, Wiwin kerap memamerkan kondisi rumahnya.

    Terlihat di beberapa video, Wiwin menunjukkan penampakan dalam rumahnya yang dipenuhi dengan barang-barang mewah.

    Wiwin Komalasari rupanya mengoleksi guci besar, lemari tinggi, dan beberapa sofa.

    Guna menghias rumahnya, Wiwin memadu-padankan warna keemasan mulai dari perabotan hingga wallpaper tembok huniannya.

    Tak cuma itu, rumah Wiwin juga dilengkapi dengan lampu gantung nan mewah yang jumlahnya lebih dari dua buah.

    Perihal rumah mewah sang kades Gunung Menyan, publik pun menyorotinya.

    Hingga akhirnya diketahui bahwa Wiwin telah memiliki rumah megah tersebut jauh sebelum dirinya jadi kades.

    “Kehidupan saya (dulu) jauh berbeda. Dengan saya ke masyarakat itu bisa enggak sih, tapi saya percaya, niatan saya ibadah memperbaiki diri, bagaimana saya dicintai masyarakat,” pungkas Wiwin.

    Tangkapan layar sosok Kades Gunung Menyan, Wiwin Komalasari, saat mengaku geli mendapat berkat dari Bupati Bogor. Dulu pernah viral bawa tas disebut seharga Rp700 juta saat demo. (Instagram/bandung.banget – TikTok/ratuwk1414)

    3. Kaya Sejak Muda

    Melansir dari Grid ID, di akun TikTok-nya, Wiwin Komalasari rupanya sempat memamerkan masa mudanya sebelum menjabat sebagai kepala desa.

    Rupanya, pada video yang ia posting itu, dirinya memang sudah kaya raya sebelum menjadi kades.

    Ia juga terlihat pernah berfoto bersama dengan Anggota DPR RI, Ahmad Sahroni.

    Rumah mewah, jam tangan, perhiasan dan tas branded pun sudah ia miliki saat itu.

    “Masa muda Sultan sebelum jadi kades,” tulis Wiwin Komalasari pada postingan videonya itu.

    Kemudian ada juga foto dirinya berpose dengan Ahmad Sahroni dan anggota Keluarga Cendana.

    Ia juga terlihat memiliki hobi yang tidak murah, yakni olahraga golf.

    Kemudian ia juga tampak berpose di depan mobil Mercedes Benz, dan liburan ke luar negeri.Bahkan, Wiwin Komalasari mengungkap kalau ia dulunya merupakan model video clip.

    SOSOK Wiwin Komalasari, Ibu Kades Demo Depan Gedung DPR, Pakai Barang Mewah Ternyata Mantan Artis (TikTok)

    3. Klarifikasi Kades Wiwin soal Bingkisan Bupati

    Video Wiwin meledek bingkisan tersebut bahkan beredar viral di media sosial. Dikutip dari Tribun-Jatim.com dari video yang beredar, Wiwin tampak mengenakan baju dinas lengkap.

    Wiwin Komalasari klarifikasi atas tindakannya lewat akun TikTok @ratuwk1414.

    Kades Wiwin menjelaskan arti geli dalam video tersebut bukanlah bermaksud jijik atau ketidaksukaan.

    “Sebetulnya kita tidak ada niatan untuk menghina, melainkan seru-seruan gitu. Kita dapat makan itu di TC, dan tidak makan di sana melainkan dibawa.”

    “Ditenteng, seru-seruan seneng. Mungkin di situ ada kata-kata jijik, melainkan itu lucu gitu. Saya sendiri orang Sunda, kita seru-seruan bawa berkat ini karena kita makan bareng-bareng di parkiran.

    “Bukan niatan menghina, mungkin ada kata jomet itu Bahasa Sunda artinya kejo saemet, seru aja seneng. Tidak ada unsur menghina atau melecehkan.”

    “Saya tidak tahu (akan) meledak seperti ini. Intinya saya berbicara di sini dengan saya berbicara seperti garus besarnya geli, itu bukan menghina ataupun mencemooh ke makanan itu, melainkan happy seneng.

    Karena saya juga periang, suka ngakak, humoris, yang kenal saya pasti tahu dalam arti tidak menghina siapapun ataupun tentengan itu,” tegasnya.

    “InsyaAllah saya akan lebih hati-hati lagi, yang saya lontarkan tidak ada niatan menghina kadang orang lain berpikir berbeda.

    Saya akan perbaiki lagi, dan saya minta maaf kalaupun itu ada yang tersinggung, saya pribadi tidak ada niatan menghina,” tukas Kades Wiwin.

    4. Kades Wiwin ditegur Pemkab Bogor

    Kades Wiwin Komalasari mendapatkan teguran setelah videonya yang mengejek bingkisan pelantikan Bupati Bogor, Rudy Susmanto dan Jaro Ade. 

    Usai video itu viral, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tak tinggal diam.

    Dia memberi teguran keras terhadap Wiwin.

    Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika mengaku telah mengingatkan kepala desa tersebut melalui Camat Pamijahan.

    Ajat Rochmat Jatnika mengatakan, sebagai tokoh publik maka harus lebih bijak lagi dalam menggunakan media sosial.

    “Pemanfaatan medsos itu harus bijak, ada yang sifatnya pribadi, ada yang sifatnya terkait dengan jabatan kita.”

    “Ada yang berimplikasi terhadap pribadi, ada yang terhadap pekerjaan kita,” ujarnya kepada wartawan, Senin (24/2/2025).

    Berita Viral lainnya

  • Profil Bejo Sugiantoro, Legenda Persebaya Meninggal Dunia: Perjalanan Hidup dan Karier – Halaman all

    Profil Bejo Sugiantoro, Legenda Persebaya Meninggal Dunia: Perjalanan Hidup dan Karier – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO – Dunia sepak bola Indonesia berduka.

    Bejo Sugiantoro (47), pelatih Deltras FC, meninggal dunia. 

    Informasi itu disampaikan manajemen klub Deltras FC melalui akun media sosial Instagram.

    Bejo Sugiantoro dilaporkan meninggal dunia pada Selasa (25/2/2025) sore.

    Profil Bejo Sugiantoro

    Bejo Sugiantoro adalah seorang mantan pesepak bola dan pelatih kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur, pada 2 April 1977.

    Dia adalah mantan pemain timnas yang dilatih dan dididik oleh program pelatnas PSSI Primavera pada era 1990-an.

    Bejo Sugiantoro dikenal sebagai pemain yang berposisi bek tengah. Sebagian besar karier sepak bola dihabiskan di klub Persebaya Surabaya.

    Dia membela klub berjuluk Bajul Ijo pada periode 1994-2003 dan 2004-2008.

    Bejo Sugiantoro pernah meraih gelar juara Liga Indonesia bersama Persebaya pada era awal 2000-an. Atas prestasi di level klub, dia mendapat panggilan ke Timnas Indonesia.

    Bejo Sugiantoro membela Timnas Indonesia pada 1997-2004. Sejumlah prestasi di tingkat Timnas Indonesia pernah diraih, seperti runner-up Piala AFF 2000 dan 2002, serta medali perak di SEA Games 1997.

    Pasca pensiun sebagai pemain sepak bola, dia menjadi pelatih. Dia mengawali karier sebagai pelatih Persik Kediri pada 2017. Kini, dia menangani Deltras FC.

    Rachmat Irianto, anak Bejo Sugiantoro, mengikuti jejak sang ayah. Rachmat Irianto bermain di klub Persib Bandung.

    Bejo Sugiantoro Meninggal Dunia

    Mantan pemain tim nasional Indonesia dan legenda Persebaya Surabaya, Bejo Sugiantoro, meninggal dunia pada Selasa (25/2/2025) sore. Informasi itu disampaikan manajemen klub

    Deltras FC melalui akun media sosial Instagram. Bejo Sugiantoro diketahui melatih di klub Deltras FC.

    “Kabar Duka untuk Pelatih Kepala Kami: Bejo Sugiantoro Berpulang.”

    “Kabar duka menyelimuti segenap keluarga besar Deltras FC Sidoarjo saat ini.”

    “Kami segenap manajemen klub Deltras FC Sidoarjo serta Deltras FC Akademi turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya head coach Deltras FC 2024/2025 Bejo Sugiantoro.”

    “Coach Bejo menghembuskan nafas terakhirnya di Surabaya, Jawa Timur, pukul 17.35 WIB, Selasa 25 Februari 2025,” demikian keterangan Deltras FC.

    “Segenap manajemen dan akademi Deltras FC mengucapkan semoga keluarga yang ditinggal diberi ketabahan, keikhlasan, dan kesabaran,” begitu lanjut keterangan klub.

    Hingga kini, belum diketahui penyebab Bejo Sugiantoro meninggal dunia. Informasi sementara yang telah didapatkan, Bejo Sugiantoro meninggal dunia karena serangan jantung saat sedang berlatih di lapangan SIER, Surabaya.

    Kabar meninggalnya Bejo Sugiantoro juga beredar di grup-grup WhatsApp. Informasi itu disertai dengan gambar Bejo Sugiantoro memakai baju olahraga warna merah, sedang terbaring di ranjang rumah sakit.

    Biodata:

    Nama: Bejo Sugiantoro

    Tanggal Lahir: 2 April 1977

    Tempat Lahir: Sidoarjo

    Posisi: Bek

    Karier Junior

    PSSI Primavera 1993-1994

    Karier Senior

    Persebaya 1994-2003 dan 2004-2008

    PSPS 2003-2004

    Mitra Kukar 2008-2009

    Persidafon 2009-2010 dan 2011-2012

    Deltras 2010-2011

    Perseba Bangkalan 2012-2013

    Tim Nasional Indonesia 1997-2004

  • 1
                    
                        Rano Karno Berbeda dengan Dedi Mulyadi, Pemprov Jakarta Izinkan Study Tour
                        Megapolitan

    1 Rano Karno Berbeda dengan Dedi Mulyadi, Pemprov Jakarta Izinkan Study Tour Megapolitan

    Rano Karno Berbeda dengan Dedi Mulyadi, Pemprov Jakarta Izinkan Study Tour
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta membolehkan kegiatan
    study tour
    bagi pelajar di Jakarta. Hingga saat ini belum ada larangan untuk study tour.
    Rano Karno
    mengatakan instruksi larangan merupakan kebijakan Gubernur Jakarta Pramono Anung.
    “Itukan kalau kebijakan kepada Pak Gubernur, bukan ke Wakil Gubernur,” ujar Rano saat ditemui di kawasan Rorotan, Jakarta Utara, pada Selasa (25/2/2025).
    Meskipun belum ada larangan resmi, Rano mengungkapkan bahwa pihaknya tetap memberikan masukan pelaksanaan study tour, terutama dalam aspek keselamatan.
    Dia menilai kegiatan study tour memiliki manfaat bagi para pelajar.
    “Tapi kita memberikan masukan, karena kadang-kadang kita lihat study tour itu ada gunanya,” ungkapnya.
    Rano menekankan bahwa sekolah yang mengadakan study tour, terutama ke luar wilayah Jakarta, harus melakukannya dengan lebih berhati-hati.
    Hal ini mengingat beberapa insiden kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan study tour.
    “Cuma memang karena banyak kecelakaan berarti apa nyari transportasi yang bener,” katanya
    Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    meminta maaf atas kebijakan larangan study tour yang membuat banyak orang marah.
    Dedi Mulyadi pun mengambil Tindakan tegas dengan memberhentikan Kepala SMAN 6 Depok karena memaksakan diri tetap study tour padahal sudah dilarang.
    “Hari ini sudah ada keputusan tentang penonaktifan Kepala SMA Negeri 6 Depok karena dia melanggar surat edaran gubernur yang tidak boleh siswanya berpergian ke luar provinsi,” ujar Dedi saat ditemui di Istana, Jakarta, Kamis (20/2/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Barantin Pastikan 4.100 Ekor Sapi Impor Siap Dijual

    Barantin Pastikan 4.100 Ekor Sapi Impor Siap Dijual

    Bisnis.com, PURWAKARTA — Badan Karantina Indonesia (Barantin) memastikan 4.100 ekor sapi impor Australia siap untuk dipasarkan untuk memenuhi perayaan hari besar keagamaan nasional (HBKN) Ramadan atau puasa 2025.

    Adapun, 4.100 ekor sapi impor Australia itu dipasok dari wilayah Purwakarta sebanyak 2.100 ekor, dan sisanya dipasok dari Serang, Banten.

    Nantinya, 4.100 ekor sapi impor asal Australia ini akan dipasarkan di sekitar wilayah Banten, Bandung, Purwakarta, hingga DKI Jakarta.

    Kepala Badan Karantina Indonesia Sahat M Panggabean memastikan ribuan ekor sapi impor yang akan dijual di pasar aman dikonsumsi. Dia menuturkan sapi impor juga telah melewati masa karantina 90 hari dan melalui tahapan biosecurity.

    “Kami memastikan yang masuk ke Indonesia itu sehat semua. Dan yang akan dikasih ke masyarakat itu sehat semua,” kata Sahat saat ditemui seusai meninjau di PT Lembu Jantan Perkasa, Jawa Barat, Selasa (25/2/2025).

    Sahat menuturkan, semua tahapan yang dilalui dipastikan aman dari penyakit, termasuk mendapatkan suntikan vaksin.

    “Badan Karantina memastikan daging yang didistribusikan nanti itu daging yang sehat, sepanjang itu berasal dari instalasi karantina yang sudah ditetapkan,” ujarnya.

    Terlebih, Sahat menuturkan, sapi yang dijual di pasar harus memenuhi syarat dan standar ekonomis di kisaran 450–550 kilogram per ekor, sehingga layak untuk dijual di masyarakat.

    “Jadi seluruh masyarakat di Indonesia jangan khawatir, sapi-sapi yang dikonsumsi, yang sudah kita periksa itu pasti aman. Kita bisa melakukan ibadah puasa nanti dengan tenang,” ungkapnya.

    Di samping itu, Sahat menambahkan, Barantin juga ikut memantau persiapan untuk Hari Raya Iduladha atau lebaran haji ke depan.

    “Jadi tadi juga ada rencana juga kita pantau supaya nanti pada saat lebaran haji yang masuk itu yang sehat-sehat juga,” tuturnya.

    Sementara itu, Corporate Communication Lembu Jantan Perkasa I Ketut Karyawisana mengatakan  pelepasan sapi impor ke pasar terlebih dahulu harus memasuki proses karantina dan penggemukan selama 90 hari. Setelah itu, ribuan sapi siap potong untuk dilepas ke pasaran.

    “Total Serang, Banten, Purwakarta, kita punya sekitar 4.100 ekor yang sudah siap dijual, siap dilepas untuk menghadapi puasa,” jelas Ketut.

    Teranyar, Ketut menuturkan pihaknya baru menerima 1.515 ekor feeder dan 184 ekor breeder per 20 Februari 2025. Sama seperti proses sebelumnya, 1.699 ekor sapi ini akan melalui proses penggemukan dan karantina selama 90 hari.

    “Untuk yang baru datang belum bisa [dipasarkan]. Kita sudah punya stok sebelumnya untuk persiapan hari besarnya [puasa],” terangnya.