provinsi: JAWA BARAT

  • DANA KAGET 5 Maret 2025, Dapatkan Saldo Gratis Didalamnya Langsung Cair Hingga Rp99.000

    DANA KAGET 5 Maret 2025, Dapatkan Saldo Gratis Didalamnya Langsung Cair Hingga Rp99.000

    JABAR EKSPRES – Dapatkan keuntungan berupa saldo DANA gratis yang bisa langsung dicairkan ke akun rekening pengguna yang beruntung melalui link penghasil uang berikut ini.

    Bagi kamu yang sudak tidak asing mengenai link penghasil uang ini, tentunya kamu akan langsung mencari link penghasi uang tersebut. Namun bagi kamu yang belum mengetahui tentang link ini, kamu bisa terus menyimak pembahasan dalam artikel ini hingga akhir.

    Dalam artikel ini tersedia link penghasil uang yang bernama DANA Kaget, bagi  kamu yang penasaran mengenai DANA Kaget, berikut ini akan dijelaskan lebih lengkapnya.

    BACA JUGA: Terima Bonus Rp290.000 Lewat Koin di Aplikasi Penghasil Uang

    BACA JUGA: Cair Saldo DANA Gratis Hingga Rp330.000 Langsung Lewat Cara Tercepat

    Aplikasi e-wallet DANA memiliki slah satu fitur yang berfungsi untuk memudahkan para penggunanaya untuk berbagai saldo dengan mudah dan juga cepat, fitur tersebut adalah DANA Kaget.

    Penasaran bagaiaman cara penggunaannya? Berikut cara penggunaan fitur DANA Kaget dan cara klaim saldo gratis langsung cair didalamnya.

    Cara Menggunakan Fitur DANA KAGET Langkah awal yang perlu di pastikan yaitu kamu perlu memiliki aplikasi e-wallet DANA Pilih kolom “Lihat Semua”Klik kolom “DANA Kaget ”  Jika sudah isi nominal saldo DANA gratis yang akan dibagikan secara gratis, kemudian tentukan kembali berapa jumlah penerimanyaLangkah akhir DANA Kaget akan muncul dan bisa kamu bagikan pada teman sesama pengguna aplikasi e-wallet ini   

    BACA JUGA: Terima Saldo DANA Gratis Langsung Cair Hingga Rp274.000 Ke Akun

    Berikut ini cara melakukan pengambilan saldo DANA gratis dari link penghasil uang:

    Pastikan kamu telah memiliki akun pada aplikasi e-wallet DANATemukan link DANA Kaget yang dibagikan pengguna lain aplikasi e-wallet DANAJika sudah memiliki link DANA KAGET, kamu bisa langsung KLIK link yang tersediaSaldo akan langsung masuk ke akun kamu, apabila saldo DANA gratis yang dibagi masih tersedia  

    UNTUK KLAIM LINK DANA KAGET, KLIK LAMAN BERIKUTNYA

    Penting untuk di ingat bahwa sedikit banyaknya saldo DANA gratis yang kamu dapatkan tidak dapat diperkirakan, karena keuntungan saldo yang kamu peroleh nantinya tergantung dari berapa banyak saldo di dalam link dan seberapa cepat dan beruntung kamu dalam mengklaim link tersebut.

  • Momen Polres Bogor Berjibaku Evakuasi Korban Banjir hingga Bantu Logistik

    Momen Polres Bogor Berjibaku Evakuasi Korban Banjir hingga Bantu Logistik

    Bogor

    Polres Bogor Polda Jawa Barat turun langsung membantu penanganan banjir di Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor. Personel Polres Bogor berjibaku naik perahu karet membantu proses evakuasi warga terdampak banjir.

    “Begitu terjadi bencana banjir ini, saya telah langsung menginstruksikan jajaran untuk segera terjun ke lokasi membantu masyarakat yang terdampak. Tentunya dengan berkoordinasi, bekerja sama dengan TNI, tim SAR dan unsur-unsur terkait karena ini tugas kemanusiaan,” kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro kepada wartawan, Selasa (4/3/2025).

    Foto: Polres Bogor memberikan bantuan dan perhatian khusus kepada warga terdampak banjir. (Dok. ist)

    Dilaporkan ada 5.073 kepala keluarga (KK) terdampak banjir sejak Senin (3/3) kemarin. Para anggota Polres Bogor turun langsung membantu warga.

    Dari sejumlah video, anggota Polres Bogor tampak berkoordinasi dengan Tim SAR dan petugas gabungan lainnya di lapangan.

    Personel Polres Bogor turun ke titik banjir di Gunungputri hingga malam hari. Ada pula petugas Polres Bogor yang membantu anak-anak untuk dievakuasi dari lokasi banjir.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Foto: Polres Bogor memberikan bantuan dan perhatian khusus kepada warga terdampak banjir. (Dok. ist)

    AKBP Rio mengatakan banjir di Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, sempat mencapai ketinggian dua meter di beberapa bagian rumah. Polres Bogor beserta anggota TNI dan bantuan Brimob Resimen 3 mengevakuasi warga untuk mengungsi.

    “Khusus yang Desa Bojongkulur, ada 5.000 KK yang terdampak yang kita ungsikan. Dan kami telah membuat 3 posko tanggap darurat yang di mana, masing-masing posko kita bangun beberapa dapur umum, mengingat ini bulan suci Ramadan,” jelasnya.

    Dalam penanganan banjir ini, petugas juga menyedot genangan menggunakan rumah pompa oleh petugas damkar dan Brimob. Banjir di Vila Nusa Indah 3 mencapai ketinggian 1 meter dan disebabkan luapan Sungai Cikeas.

    Sementara banjir di lainnya terjadi di Vila Nusa Indah 1 dan 2 serta Bumi Mutiara. Rumah warga terdampak banjir imbas aliran Sungai Cileungsi.

    Foto: Polres Bogor memberikan bantuan dan perhatian khusus kepada warga terdampak banjir. (Dok. ist)

    Sebanyak 14 perahu karet dan tim dikerahkan untuk mengevakuasi 4.971 KK yang terdampak banjir di 3 perumahan itu.

    “Kami akan terus mencurahkan pikiran dan tenaga untuk membantu para korban yang terdampak karena ini adalah tugas kemanusiaan dan Polri hadir di tengah-tengah masyarakat dan menolong masyarakat,” ujarnya.

    (idn/hri)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Situasi Tanggap Bencana, BMKG dan BNPB Siapkan Operasi Modifikasi Cuaca

    Situasi Tanggap Bencana, BMKG dan BNPB Siapkan Operasi Modifikasi Cuaca

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bakal melakukan modifikasi cuaca di tengah situasi tanggap bencana, menyusul curah hujan tinggi yang berisiko memicu banjir di berbagai wilayah.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan bahwa BMKG bersama dengan BNPB akan saling berkoordinasi dalam penanganan bencana, termasuk dalam menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC) yang akan mulai dilakukan besok.  

    “Saat ini sudah fase tanggap darurat bencana. Sehingga yang mengkoordinasi penanganan adalah BNPB. Modifikasi cuaca untuk tanggap darurat akan dilaksanakan oleh BNPB,” ujar Dwikorita dalam keterangannya.

    Dwikorita menegaksan BMKG tetap terlibat dalam mendukung operasi tersebut, terutama dalam aspek teknologi dan prediksi cuaca.

    “Akan tetapi BMKG terlibat untuk mendukung, terutama dari sisi teknologinya. Yakni penetapan lokasi modifikasi cuaca berdasarkan masukan dari BMKG,” tambahnya.

    BMKG memprediksi bahwa curah hujan tinggi masih akan terjadi hingga 11 Maret mendatang. Oleh karena itu, BNPB bersama BMKG akan segera menjalankan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi dampak banjir di daerah rawan.

    “Konsepnya adalah menghalangi awan-awan yang bergerak ke daerah yang. Jadi dijatuhkannya misalnya masih di laut. Jadi tidak dijatuhkan di darat,” jelas Dwikorita.

    Untuk operasi pada Rabu (5/3/2025), kawasan Jawa Barat menjadi prioritas utama karena kondisi geografisnya yang rentan terhadap peningkatan debit air dari kawasan pegunungan ke wilayah hilir.

    “Terutama di daerah pegunungan, di Puncak, karena itu bisa jadi sumber banjir ke hilir. Tidak hanya di Jawa Barat, tetapi juga mengalir ke utara, termasuk Jakarta,” paparnya.

    Dwikorita menegaskan bahwa beberapa wilayah di Pulau Jawa dan Sumatra juga harus meningkatkan kewaspadaan dalam beberapa hari ke depan.

    Wilayah yang diperkirakan terdampak curah hujan tinggi antara lain, Jawa Barat, terutama daerah pegunungan dan hilir sungai, kemudian Banten, DKI Jakarta, Lampung, Sebagian Sumatra Selatan (Palembang), dan Bengkulu dengan dampak ringan.

    BMKG berharap bahwa operasi modifikasi cuaca ini dapat mengurangi intensitas hujan di wilayah-wilayah kritis.

    “Kami prediksi sampai 11 Maret masih perlu waspada atau bahkan siaga,” pungkas Dwikorita.  

  • RekamJejak Kapolres Ngada AKBP Fajar, Jebolan Akpol 2004 Positif Sabu, Ditangkap Propam Mabes Polri – Halaman all

    RekamJejak Kapolres Ngada AKBP Fajar, Jebolan Akpol 2004 Positif Sabu, Ditangkap Propam Mabes Polri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman dinyatakan positif menggunakan narkoba setelah ditangkap Propam Mabes Polri, Kamis (20/2/2025).

    Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), Kombes Pol Henry Novika Chandra.

    “Berdasarkan pemeriksaan atau tes urin oleh Divisi Propam Mabes Polri, bersangkutan positif gunakan narkoba,” kata Henry, Selasa (4/3/2025), dikutip dari TribunNgada.com.

    Henry menjelaskan, kasus AKBP Fajar ini ditangani oleh Divisi Propam Mabes Polri.

    Meski demikian, pihaknya baru menerima laporan terkait hasil pemeriksaan urine.

    Sementara itu, dugaan keterlibatan dalam kasus lainnya masih dalam proses pendalaman oleh tim Mabes Polri.

    “Penangkapan dan pemeriksaan dilakukan langsung oleh Mabes Polri. Kami baru menerima hasil pemeriksaan urin saja,” ujar Henry.

    Tes urine yang dilakukan terkait dengan dugaan keterlibatannya dalam kasus narkoba tersebut menunjukkan hasil positif, Selasa (4/3/2025)

    Lantas, seperti apakah rekam jejak AKBP Fajar Widyadharma Lukman? Berikut profil lengkap Kapolres Ngada tersebut.

    AKBP Fajar Widyadharma Lukman adalah alumni Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2004.

    Di Akpol, ia satu angkatan dengan eks Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Bintoro dan mantan Kapolres Bireuen, AKBP Jatmiko.

    Karier AKBP Fajar pun juga telah malang melintang di dalam kepolisian tanah air.

    Berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah ia emban.

    AKBP Fajar tercatat pernah menjabat sebagai Wakapolres Cirebon pada 2018.

    Selain itu, ia juga sempat menempati posisi jabatan sebagai Wakapolres Indramayu pada 2019.

    Karier AKBP Fajar Widyadharma Lukman makin cemerlang tatkala ia didapuk sebagai Kabag Bin Opsnal Ditresnarkoba Polda NTT pada 2021.

    Satu tahun kemudian, jebolan Akpol 2004 tersebut diangkat untuk menjabat sebagai Kapolres Sumba Timur.

    Baru setelah itu AKBP Fajar diutus menjadi Kapolres Ngada pada Juni 2024.

    Tak hanya kasusnya yang menjadi sorotan, laporan harta kekayaan Fajar yang baru menjadi Kapolres Ngada sejak Juni 2024 dinilai tidak wajar.

    Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), harta yang dilaporkan hanya Rp14 juta pada pelaporan terakhir tepatnya pada 31 Desember 2023, saat menjabat Kapolres Sumba Timur.

    Menurut LHKPN, AKBP Fajar hanya memiliki kekayaan sebanyak Rp14 juta dan tidak mempunyai rumah maupun kendaraan.

    Aset yang dimiliki hanya kas dan setara kas senilai Rp14 juta, sesuai jumlah kekayaannya.

    AKBP Fajar tercatat tidak mempunyai utang, sehingga nilai kekayaannya tak berkurang.

    Meski demikian, untuk LHKPN 31 Desember 2022, AKBP Fajar diketahui punya harta senilai Rp103 juta.

    Aset yang dimilikinya adalah sebuah mobil Honda CRV tahun 2008 senilai Rp90 juta, serta kas dan setara kas sebanyak Rp13 juta.

    Berikut data pelaporan LHKPN AKBP Fajar tertanggal 31 Desember 2023:

    I. DATA HARTA 

    A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 0

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 0

    C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 0

    D. SURAT BERHARGA Rp 0

    E. KAS DAN SETARA KAS Rp 14.000.000

    F. HARTA LAINNYA Rp 0

    Sub Total Rp 14.000.000

    II. HUTANG Rp 0

    III. TOTAL HARTA KEKAYAAN (I-III) Rp 14.000.000.

    Sementara berdasarkan data Pelaporan LHKPN pada 31 Desember 2022, AKBP Fajar tercatat punya harta kekayaan sebesar Rp 103 juta. Berikut rinciannya:

    I. DATA HARTA

    A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 0

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 90.000.000

    1. MOBIL, HONDA CRV Tahun 2008, LAINNYA Rp 90.000.000

    C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 0

    D. SURAT BERHARGA Rp 0
     
    E. KAS DAN SETARA KAS Rp 13.000.000

    F. HARTA LAINNYA Rp 0

    Sub Total Rp 103.000.000

    II. HUTANG Rp 0

    III. TOTAL HARTA KEKAYAAN (I-III) Rp 103.000.000.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunflores.com dengan judul Diperiksa Mabes Polri, Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Positif Gunakan Narkoba

    (Tribunnews.com/Rakli/Reynas Abdila/Eko Sutriyanto) (TribunNgada.com)

  • Wamen PU ungkap langkah pembenahan infrastruktur di banjir Jadetabek

    Wamen PU ungkap langkah pembenahan infrastruktur di banjir Jadetabek

    … untuk penanganannya nanti kami akan keruk sedimentasi di sungai

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti menjelaskan beberapa prioritas pembenahan infrastruktur agar bencana banjir yang terjadi di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) bisa tertangani dengan baik dan tidak terulang di masa mendatang.

    Ditemui di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, Diana menyebutkan salah satu langkah pembenahan yang perlu dilakukan ialah pengerukan sedimentasi di jalur sungai yang dikerjakan usai banjir surut.

    “Yang penting penduduk diamankan terlebih dahulu, nanti untuk penanganannya nanti kami akan keruk sedimentasi di sungai. Itu yang utama harus dilakukan bersama,” kata Diana.

    Sebelumnya diwartakan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan banjir yang Selasa hari ini merendam sejumlah kawasan di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi dengan ketinggian 1-4 meter adalah banjir kiriman dari Bogor, Jawa Barat.

    Hujan deras mengguyur Kota Bogor pada Minggu (2/3) malam tergolong ekstrem dan berdasarkan data hasil monitoring tim meteorologi BMKG ketebalan intensitas hujannya lebih dari 110 mm per hari.

    BMKG menilai curah hujan ekstrem tersebut memungkinkan air DAS Ciliwung meluap menjadi banjir bandang yang melanda sejumlah kecamatan di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, hingga terbawa ke hilir sungai di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang.

    Pewarta: Livia Kristianti
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dipersidangan Kasus Korupsi Smart City Kota Bandung Yana Mulyana dan Ema Sumarna Saling Serang!

    Dipersidangan Kasus Korupsi Smart City Kota Bandung Yana Mulyana dan Ema Sumarna Saling Serang!

    JABAR EKSPRES – Terpidana Mantan wali Kota Bandung Yana Mulyana dihadirkan sebagai Saksi kasus Korupsi Smart City yang melibatkan terdakwa Mantan Sekda Ema Sumarna.

    Dalam persidangan, Jaksa Penuntu Umum (JPU) KPK langsung memberondong Yana Mulyana dengan sejumlah pertanyaan mengenai spak terjang Ema Sumarna dalam mengelola anggaran di Pemerintaha Kota Bandung.

    BACA JUGA: Mantan Ketua DPRD Kota Bandung Mengaku Terima Fee Proyek, Tapi Sudah Dikembalikan

    JPU KPK yang dipimpin oleh Tito Jaelani menanyakan kepada Yana Mulyana yang tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terkait adanya pengaturan anggaran yang dilakukan Ema Sumarna selaku ketua TAPD.

    Yana menyebutkan bahwa Ema Sumarna adalah orang yang mengatur pembagian anggaran untuk setiap Dinas. Pernyataan tersebut diakui Yana didapatkan dari para kepala dinas.

    “Itu yang saya dengar dari beberapa kadis-kadis (kepala dinas) yang lapor,” ucap Yana dalam persidangan

    BACA JUGA: Ini Dia, Asal-usul Anggaran Proyek Smart City Kota Bandung yang Dikorupsi!

    Tak puas dengan hasil jawaban itu, JPU KPK kemudian menanyakan mengenai adalah setoran dari tiap kadis untuk Ema Sumarna. Sebab, dalam BAP disebutkan harus ada setoran kepada Ema.

    Mendapat pertanyaan tersebut Yana mengakui kemungkinan setoran itu ada dari tiap kadis. Sebab, kedudukan Ema sebagai Ketua TAPD yang mengatur anggaran untuk dinas-dinas.

    “Iya karena tadi, pak Ema Sumarna itu kan sebagai ketua TAPD. Dan penganggaran di semua dinas itu, tentu pengaruh pak Ema selalu ketua TAPD ada disitu,” ujarnya.

    BACA JUGA: Fakta Kesaksian Aliran Dana ke DPRD Kota Bandung Terus Diusut

    Mendengar jawaban dari Yana Mulyana, Ema Sumarna langsung meminta izin kepada majelis hakim untuk menyatakan keberatan atas pernyataan tersebut.

    Dalam tanggapannya Ema mengaku, sebagai Wali Kota Yana Mulyana tidak memahami undang-undang nomor 32 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah.

    Ema mengaku keberatan dengan tuduhan bahwa sekda merupakan orang yang mengatur pembagian kuota anggaran untuk setiap Dinas. Sebab pembagian anggaran sudah ditentukan besaran pagunya sesuai dengan aturan.

    BACA JUGA: Begini Kelakuan Dishub Kota Bandung Minta Jatah Fee Proyek Sampai Rp 1,2 Miliar!

  • Diputus Sepihak jadi Motif Hartono Soekwanto Acungkan Senjata Api, Terancam 10 Tahun Penjara – Halaman all

    Diputus Sepihak jadi Motif Hartono Soekwanto Acungkan Senjata Api, Terancam 10 Tahun Penjara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Aksi koboi jalanan terjadi di kawasan Kota Baru Parahyangan, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Minggu (2/3/2025).

    Sebuah mobil yang menepi dihampiri seorang pria yang membawa senjata api dan memaksa penumpang turun.

    Tiga wanita yang berada di dalam mobil panik dan merekam teror yang dilakukan pria berkaos putih tersebut.

    Video aksi koboi viral usai diunggah di akun Instagram Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni.

    Polres Cimahi bergerak cepat melakukan penyelidikan dan mengamankan pelaku aksi koboi bernama Hartono Soekwanto (53).

    Pengusaha asal Bandung itu ditetapkan sebagai tersangka dan dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Cimahi, Selasa (4/3/2025).

    Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, mengatakan tiga wanita yang ada di dalam mobil berinisial NA (29), IZ (22) dan RKF (26).

    NA selaku pemilik mobil merupakan mantan kekasih Hartono Soekwanto.

    Motif aksi teror yakni Hartono tak terima hubungan asmara diputus sepihak oleh NA.

    “Jadi, motifnya ini pelaku tidak terima karena korban tidak mau lagi menjalin hubungan. Pelaku dan korban memiliki hubungan tanpa status selama empat tahun,” tuturnya.

    Saat diperiksa, tersangka mengaku hubungan mereka berakhir dua bulan lalu padahal NA sudah mendapatkan banyak hal termasuk mobil yang ditumpangi saat kejadian.

    Hartono tak sengaja melihat mobil tersebut dan menghentikan secara paksa.

    “Dia mengejar mobil (mantan kekasihnya), lalu diminta berhenti. Teman perempuannya ini yang duduk di kursi penumpang dan merekam,” sambungnya.

    Kasus ini dilaporkan korban IZ ke Polres Cimahi, Senin (3/3/2025).

    “Perlu disampaikan bahwa tidak ada perusakan kendaraan seperti yang viral di media sosial. Tersangka kami amankan kemarin,” jelasnya.

    Akibat perbuatannya, Hartono dapat dijerat Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951 dan atau Pasal 335 ayat 1 KUHPidana.

    “Dengan ancaman penjara paling lama 10 tahun,” tukasnya.

    Sosok Hartono

    Hartono dikenal sebagai pehobi ikan koi dan tercatat pernah menjabat sebagai Presiden Zen Nippon Airinkai (ZNA) Bandung Chapter pada 2019 lalu.

    ZNA merupakan organisasi koi tertua di Indonesia yang berafiliasi dengan Jepang.

    Saat dipimpin Hartono, ZNA Bandung Chapter meraih prestasi dengan tercatat di MURI sebagai penyelenggara kontes koi terbesar di Indonesia.

    AKBP Tri Suhartanto, menjelaskan Hartono telah mengantongi izin penggunaan senjata api yang dikeluarkan Baintelkam Polri.

    “Senjatanya sudah ada izin, pelaku pegang izin, senjata sudah kita amankan beserta kartun izin, masih kita dalami terus,” paparnya.

    Kini, izin senjata api telah dicabut dan penyidik menyimpannya di gudang Satintel Polres Cimahi.

    “Karena yang mengeluarkan dari Baintelkam, nanti akan ada pencabutan secara resmi yang dilakukan Baintelkam,” tandasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Polisi Cabut Izin Senjata Api Hartono Soekwanto Buntut Aksi Koboinya di KBP Bandung Barat

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Rahmat Kurniawan)

  • Banjir Jabodetabek, Wamen PU Pastikan Tak Ada Tanggul yang Jebol

    Banjir Jabodetabek, Wamen PU Pastikan Tak Ada Tanggul yang Jebol

    Bisnis.com, JAKARTA —  Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti memastikan bahwa tidak ada tanggul air yang jebol sehingga menyebabkan banjir di sejumlah kawasan di Jabodetabek hari ini, Selasa (4/3/2025).

    Informasi ini disampaikan Diana menyusul pengamatan Kementerian Pekerjaan Umum pada sejumlah area yang hari ini digenangi banjir akibat intensitas hujan yang tinggi sejak Senin (3/3/2025) malam. 

    “Berdasarkan pengamatan kami, itu tidak ada tanggul yang jebol, tetapi volume intensitas hujan itu memang sangat tinggi sekali. Jadi ini meluap, makanya kalau kami harus pompa, airnya mau ditaruh di mana,” ujarnya saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/3/2025)

    Diana menyebut kementeriannya akan segera mengaktifkan mesin pompa air ketika genangan banjir mulai surut. Sejauh ini, Kementerian PUt telah terjun ke lapangan untuk membantu evakuasi warga terdampak banjir dengan mengirim perahu karet. 

    Dia mengatakan Kementerian PU akan segera melakukan pengerukan sedimentasi di sejumlah kali dan sungai. Akan tetapi, tindakan ini dia sebut  tidak akan dilakukan sekarang.

    “Nanti untuk penanganannya kita akan keruk sedimentasi di sungai itu yang utama harus dilakukan bersama,” ujar mantan Dirjen Cipta Karya itu.

    Pemantauan banjir sendiri telah dilakukan Kementerian PU sejak Senin. Dia memberi contoh banjir di Cisarua yang membutuhkan respons dan penanganan berupa penataan kembali rumah-rumah serta izin bangunan di bantaran kali. 

    Di sisi lain, Diana turut mengamini perlunya normalisasi sungai setelah banjir menggenangi sejumlah area di Jabodetabek hari ini. 

    “Kami harus bicara dengan pemerintah daerah, dan saya juga sudah bicara sama pak Ara [Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, red] mungkin nanti bisa bantu juga bantu untuk rumah-rumah [di bantaran kali] direlokasi itu salah satu yang mungkin bisa dilakukan,” tuturnya. 

    Berdasarkan catatan Bisnis, hujan dengan intensitas tinggi sejak beberapa hari belakangan memicu terjadinya banjir di sejumlah kabupaten/kota di Jakarta maupun Jawa Barat. 

  • BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Jabodetabek, 3 Ton Garam Ditabur di Awan

    BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Jabodetabek, 3 Ton Garam Ditabur di Awan

    Jakarta

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC). Modifikasi cuaca digelar untuk menekan dampak bencana hidrometeorologi, khususnya banjir, di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).

    Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan operasi ini akan berlangsung menyesuaikan dengan prediksi cuaca yang telah ditetapkan. Operasi modifikasi cuaca digelar pada sore hingga malam ini.

    “Saat ini kita mulai dari tanggal 4 sampai 8 Maret mengingat prediksi curah hujan masih cukup tinggi,” kara Suharyanto dalam keterangan dari BNPB, Selasa (4/3/2025).

    Operasi modifikasi cuaca digelar pada hari ini dengan menggunakan pesawat Cessna Caravan 208B, nomor registrasi PK-SNP. Penyemaian bahan baku berupa garam (NaCl) di awan diharapkan dapat menekan curah hujan di wilayah daratan Jabodetabek.

    Operasi ini akan berlangsung dalam tiga sorti dengan sorti pertama dimulai pukul 15.00 hingga 17.00 WIB. Sorti kedua dilakukan pukul 17.30 hingga 19.30 WIB dan sorti terakhir pukul 20.00 hingga 22.00 WIB.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Pesawat Cessna Caravan 208B menyemai 1 ton garam (NaCL) setiap sortinya yang dilakukan pada ketinggian 8.000-11.000 kaki. Penyemaian garam ini diharapkan membuat hujan tak turun di daratan Jabodetabek.

    BNPB bersama instansi terkait yang melakukan OMC ini berharap dapat mengalihkan potensi hujan di wilayah Jabodetabek yang terdampak banjir ke area yang lebih aman. Di samping itu, OMC ini diharapkan dapat untuk menurunkan intensitas hujan dan dampak bencana yang lebih besar.

    “Prakiraan cuaca juga menunjukkan masih berpotensi terjadi curah hujan tinggi pada pertengahan Maret 2025. Kita akan dukung dengan OMC untuk mengurangi intensitas hujan di sekitar Jawa Barat,” ucap Suharyanto.

    Dia menegaskan, Pemerintah Pusat melalui BNPB berkomitmen untuk terus memprioritaskan keselamatan masyarakat dan melakukan pendampingan kepada pemerintah daerah dalam situasi tanggap darurat hingga transisi ke pemulihan melalui dukungan peralatan serta memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak terpenuhi dengan optimal.

  • Menteri PKP siap bantu korban banjir relokasi ikuti rekomendasi BNPB

    Menteri PKP siap bantu korban banjir relokasi ikuti rekomendasi BNPB

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyatakan siap membantu para korban banjir yang saat ini terjadi di beberapa titik wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sejalan dengan rekomendasi yang diberikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

    Ditemui Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa malam, Maruarar menyebutkan dalam kondisi kebencanaan BNPB pada dasarnya akan melakukan pemetaan terkait kebutuhan hunian dan apabila dibutuhkan relokasi dalam jumlah besar untuk korban bencana maka nantinya BNPB akan meminta Kementerian PKP untuk memenuhinya.

    “Nanti biasanya kita akan rapat koordinasi berdasarkan hasil temuan dari BNPB. Kami pada dasarnya siap untuk bisa men-support di daerah-daerah bencana,” kata Maruarar.

    Meski begitu, apabila ternyata korban bencana yang direlokasi berjumlah kecil dan dirasakan masih bisa ditangani langsung oleh BNPB maka biasanya Kementerian PKP tidak dilibatkan untuk membantu relokasi.

    Pria yang akrab disapa Ara itu menyebutkan bahwa dalam kondisi kebencanaan sebenarnya pihaknya selalu mendukung dan siap berkolaborasi dengan BNPB memastikan kebutuhan korban bisa dipenuhi.

    Ara mencontohkan salah satu bentuk kerja sama yang pernah dilakukan bersama BNPB ialah pada saat terjadinya bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

    Kementerian PKP menurut dia ikut terlibat karena jumlah korban yang perlu direlokasi berjumlah banyak dan tidak bisa hanya dilayani oleh BNPB.

    Hal serupa juga menurut Ara akan diterapkan dalam hal penanganan banjir di sejumlah titik Jabodetabek yang berlangsung sejak Selasa (4/3) dini hari.

    “Nanti pemerintah daerah kalau memang dibutuhkan besar itu akan koordinasi, Pemerintah daerah, pemerintah pusat, Menko-nya Pak Pratikno yang nanganin. Nanti ada Menteri Keuangan, ada Menteri Sosial, ada Menteri PU, ada kami (Menteri PKP) juga untuk bisa bekerja sama,” kata Ara.

    Sebelumnya diwartakan bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menyatakan banjir yang hari ini merendam sejumlah kawasan di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi dengan ketinggian 1-4 meter adalah banjir kiriman dari Bogor, Jawa Barat.

    Hujan deras mengguyur Kota Bogor pada Minggu (2/3) malam tergolong ekstrem dan berdasarkan data hasil monitoring tim meteorologi BMKG ketebalan intensitas hujannya lebih dari 110 mm per hari.

    BMKG menilai curah hujan ekstrem tersebut memungkinkan air DAS Ciliwung meluap menjadi banjir bandang yang melanda sejumlah kecamatan di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, hingga terbawa ke hilir sungai di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang.

    Pewarta: Livia Kristianti
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025