provinsi: JAWA BARAT

  • 6
                    
                        Tragedi Banjir di Bekasi, Bukan Sekadar Siklus 5 Tahunan
                        Megapolitan

    6 Tragedi Banjir di Bekasi, Bukan Sekadar Siklus 5 Tahunan Megapolitan

    Tragedi Banjir di Bekasi, Bukan Sekadar Siklus 5 Tahunan
    Editor
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Hujan deras yang mengguyur wilayah Jabodetabek sejak Senin malam mengakibatkan banjir besar di Bekasi, Jawa Barat.
    Sejumlah kawasan yang sebelumnya langganan banjir kembali tenggelam, bahkan kali ini dengan ketinggian air yang lebih ekstrem.
    Ribuan warga terdampak, fasilitas umum lumpuh, dan aktivitas masyarakat terhenti.
    Lalu, apakah ini hanya siklus lima tahunan, atau ada yang lebih mendalam dari sekadar pola cuaca?
    Perumahan Kemang IFI dan Pondok Gede Permai (PGP) menjadi dua lokasi terdampak paling parah.
    Di Kemang IFI, air mencapai ketinggian 3,5 meter, menenggelamkan rumah-rumah hingga hanya atapnya yang terlihat.
    Warga yang tak sempat mengungsi terjebak di lantai dua rumah mereka, menunggu bantuan datang.
    Situasi ini bahkan lebih buruk dibandingkan banjir besar pada 2020.
    Berdasarkan siaran langsung akun TikTok @mochimaiza, suasana di lokasi tampak sepi tanpa aktivitas warga.
    “Untuk daerah yang lebih tinggi saja, yang biasanya tidak banjir, kali ini kena banjir,” katanya dalam siaran langsung.
    Bahkan, banjir kali ini disebut lebih parah dibandingkan peristiwa serupa yang terjadi pada tahun 2020.
    Di Perumahan Bekasi Timur Regency 1, Kecamatan Mustika Jaya, ketinggian air berkisar antara 20-30 cm.
    Namun, di Jatiasih, lebih dari 11 RW terdampak dengan ketinggian air di beberapa titik melebihi tiga meter.
    Camat Jatiasih, Ashari, menyebut banjir di wilayahnya disebabkan oleh curah hujan tinggi serta limpasan air kiriman dari Bogor.
    “Pertama di Pondok Gede Permai itu ada tiga sampai empat RW, kemudian di Villa Jatirasa RW 11 dan RW 12, lalu Pondok Mitra Lestari, serta Kemang IFI,” ujarnya.
    Pemerintah setempat melakukan evakuasi terhadap kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak.
    “Untuk wilayah Jatirasa, kami sudah lakukan evakuasi terhadap satu keluarga yang terdiri dari ibu hamil dan anak-anak, serta beberapa lansia. Mungkin lebih dari 10 orang sudah dievakuasi,” kata Ashari.
    Banjir tidak hanya melumpuhkan pemukiman warga, tetapi juga fasilitas penting.
    RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Bekasi mengalami pemadaman listrik total akibat panel listrik di Gedung E dan F terendam.
    Pasien-pasien di dua gedung tersebut harus dievakuasi ke Gedung A, yang masih mendapat pasokan listrik dari genset.
    “Iya sekarang padam total,” ujar Direktur Utama RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, Kusnanto Saidi.
    Namun, ia memastikan pasien tetap mendapat bantuan alat ventilator berkat genset di atas gedung.
    “Jadi aman dari banjir,” katanya.
    Sementara itu, Stasiun Bekasi juga terdampak. Listrik di stasiun harus mengandalkan genset, menyebabkan eskalator dan lift tidak beroperasi.
    Kendati demikian, perjalanan kereta Commuter Line Bekasi atau Cikarang tetap berjalan meskipun genangan air tampak di sekitar stasiun.
    “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Kami imbau selalu ikuti aturan dan arahan petugas serta tetap menjaga keselamatan,” tulis pengumuman @commuterline.
    Banjir turut menggagalkan berbagai agenda penting, salah satunya pertandingan Liga 1 antara Persija Jakarta dan PSIS Semarang di Stadion Patriot Candrabhaga.
    Air menggenangi area vital stadion, termasuk gardu listrik, ruang ganti pemain, dan akses utama, memaksa panitia menunda pertandingan hingga waktu yang belum ditentukan.
    “Penundaan ini akibat fasilitas vital stadion yang terendam air, seperti gardu listrik, ruang genset, ruang ganti pemain, ruang HB, dan beberapa ruang penting lainnya,” demikian keterangan resmi dari Persija.
    Lokasi dan jadwal baru pertandingan pun akan diputusan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB).
    Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto menyoroti, banjir besar ini terjadi dengan pola yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni 2016 dan 2020.
    “Kalau dilihat ini hampir seperti rutinitas lima tahunan. Tahun 2016, 2020, dan sekarang 2025, ritmenya selalu lima tahunan,” ungkapnya.
    Namun, banyak pihak menilai bahwa bencana ini bukan sekadar fenomena siklus lima tahunan, melainkan akumulasi dari berbagai faktor, termasuk pengelolaan tata ruang yang buruk, alih fungsi lahan, dan drainase yang tidak memadai.
    Pemerintah berupaya mempercepat surutnya air dengan pemompaan dan membuka posko bantuan di berbagai titik.
    Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, menyebut bahwa hampir seluruh kantor kecamatan terdampak banjir telah disiapkan posko, baik untuk pengungsian, kesehatan, maupun dapur umum.
    “Hampir seluruh kantor kecamatan terdampak banjir disiapkan posko, baik posko pengungsian, kesehatan, maupun dapur umum,” kata Harris.
    Abdul menyampaikan, Pemkot Bekasi memiliki beberapa perahu karet, namun sebagian besar tidak bermesin.
    “Kalau perahu karet tidak bermesin, arusnya cukup kuat. Namun, perahu karet dengan mesin, akan bermasalah ketika mendekat ke rumah karena banyak kabel,” ucapnya.
    Banjir kali ini adalah pengingat bahwa mitigasi bencana harus lebih dari sekadar reaksi tahunan.
    Sebab, jika terus dibiarkan, siapa yang bisa menjamin bahwa lima tahun ke depan tidak akan ada tragedi serupa?
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemerintah Berencana Relokasi Rumah yang Rawan Banjir

    Pemerintah Berencana Relokasi Rumah yang Rawan Banjir

    Key: Relokasi Rumah 

    Sum: 

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah berencana untuk merelokasi rumah-rumah yang berada di lokasi rawan banjir. Hal ini disampaikan Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti sebagai respons atas banjir hebat yang melanda sejumlah titik di Jawa Barat, Jakarta, dan daerah lainnya.

    “Sekarang kan infrastrukturnya belum bisa kita pulihkan karena masih banjir. Kemarin di Cisarua saya juga sudah ke sana dan ini mesti di tata kembali untuk penempatan rumah-rumah dan izin-izin rumah, dan sebagainya,” katanya setelah mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/3/2025).

    Diana menyatakan, relokasi rumah-rumah yang rawan terdampak banjir perlu dilakukan demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat. Dia mengaku rencana relokasi rumah ini sudah dibicarakan dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait (Ara).

    “Perlu normalisasi, kami harus bicara dengan pemda, dan saya juga sudah bicara sama Pak Ara mungkin nanti bisa membantu juga. Pak Ara bisa membantu untuk rumah-rumah (bantaran kali) direlokasi itu salah satu yang mungkin bisa dilakukan,” ujar Diana terkait relokasi rumah rawan bencana.

    Merespons banjir hebat yang melanda sejumlah daerah, Diana menegaskan bahwa musibah ini bukan disebabkan oleh masalah infrastruktur seperti tanggul yang jebol, melainkan diakibatkan karena curah hujan yang tinggi.

    Meski begitu, pemerintah akan tetap berupaya memastikan keamanan infastruktur, termasuk memulihkan jalan nasional yang rusak. Saat ini, fokus utama pemerintah adalah melakukan evakuasi korban banjir sebagaimana yang telah diarahkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

    “Dia (presiden) merasa sedih masih banyak yang terkena banjir, tetapi ini kita tetap bersama membantu korban banjir,” pungkasnya tentang relokasi rumah rawan banjir.

  • Tangani Banjir Jabodetabek, Modifikasi Cuaca Difokuskan Kawasan Puncak Bogor

    Tangani Banjir Jabodetabek, Modifikasi Cuaca Difokuskan Kawasan Puncak Bogor

    Jakarta

    BNPB menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk mengantisipasi cuaca ekstrem. Modifikasi cuaca bakal difokuskan pada kawasan hulu di Puncak, Bogor.

    “Fokusnya di Jabodetabek khususnya di kawasan hulu Puncak/Bogor,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari saat dihubungi, Selasa (4/3/2025).

    Abdul menjelaskan, operasi modifikasi cuaca telah dilakukan sejak Selasa (4/3). Sebanyak 3 sorti garam disemai.

    “Untuk hari ini 3 sorti hingga malam (3 x 1.000 kg),” terangnya.

    Ia sempat menjelaskan teknis OMC. Dalam operasi kali ini, BNPB menggunakan pesawat Cessna untuk menyemaikan garam dari udara. Tujuannya supaya curah hujan tak terakumulasi di satu wilayah.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Senada, Kepala Pusdatin BPBD DKI Jakarta M Yohan menjelaskan saat ini kegiatan OMC dilaksanakan oleh BNPB dengan cakupan wilayah Jawa Barat. Sementara di wilayah DKI Jakarta masih menunggu arahan selanjutnya.

    “Saat ini OMC sedang dilaksanakan oleh BNPB dengan cakupan Wilayah Jawa Barat,” jelas Yohan.

    Yohan menuturkan pada umumnya, metode operasi modifikasi cuaca yang diterapkan Pemprov Jakarta sama dengan BNPB. “Sama saja metodenya beda pelaksana. Sementara ini baru BNPB,” terangnya.

    Gubernur Jakarta Pramono Anung telah memberi instruksi kepada jajarannya terkait penanggulangan banjir di wilayahnya. Pramono, kata dia, menginstruksikan supaya jajarannya mengoptimalkan penanganan warga terdampak banjir.

    “Arahan Pak Gubernur optimalkan bantu warga terdampak banjir,” ucapnya.

    Sebelumnya, BNPB mengatakan akan menggelar operasi modifikasi cuaca hingga 8 Maret 2025. Operasi modifikasi cuaca tersebut dilakukan dengan harapan dapat mengantisipasi cuaca ekstrem beberapa hari ke depan.

    “OMC (operasi modifikasi cuaca) sekali lagi kami akan laksanakan sampai tanggal 8,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Banjir Jabodetabek, yang digelar secara daring, Selasa (4/3/2025).

    Seperti diketahui, banjir merendam sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Banjir terjadi di wilayah Jabodetabek sejak Senin (3/3/2025) malam.

    Hujan baru reda sekitar pukul 05.00 WIB, Selasa (4/3/2025). Hujan sepanjang malam itu memicu sungai yang mengalir di Jabodetabek meluap. Akibatnya, rumah-rumah warga di berbagai wilayah terendam banjir.

    Salah satu lokasi yang paling parah terkena banjir ialah Vila Nusa Indah 2 di Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Banjir di wilayah ini mencapai 3 meter hingga hampir merendam atap rumah warga.

    Sementara di wilayah Jakarta, tepatnya di Kelurahan Gedong, Jakarta Timur, ketinggian air mencapai 5 meter.

    (taa/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Ditarik Warga, Detik-detik Menegangkan Penyelamatan Sopir dan Mobil yang Terseret Banjir di Bekasi – Halaman all

    Ditarik Warga, Detik-detik Menegangkan Penyelamatan Sopir dan Mobil yang Terseret Banjir di Bekasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Momen heroik penyelamatan seorang sopir yang terjebak dalam mobil yang hanyut akibat banjir di kawasan Kertarahayu, Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terekam kamera, Selasa (4/3/2025).

    Dalam video yang beredar, terlihat warga setempat saling bahu-membahu untuk menyelamatkan sopir yang terperangkap di dalam kendaraan yang terseret arus banjir.

    Video tersebut juga memperlihatkan kondisi sang sopir setelah berhasil dievakuasi.

     

    Dengan tubuh yang basah kuyup, sang sopir tampak masih terkejut dan syok setelah mengalami peristiwa dramatis tersebut.

    Hanya saja belum diketahui siapa identitas pengemudi yang diselamatkan dalam kondisi basah kuyup.

    Untuk diketahui, ssebuah mobil jenis SUV berwarna putih nekat menerobos arus banjir meskipun telah diperingati oleh warga setempat.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi, membenarkan insiden tersebut.

    Ia menjelaskan, kejadian berlangsung sekira pukul 06.00 WIB di Kampung Nawit, Desa Kertarahayu, Kecamatan Setu.

    “Iya kejadian sekitar jam 6 pagi, korbannya satu orang,” ungkap Dodi saat dikonfirmasi pada Selasa (4/3/2025).

    Menurut keterangan dari pihak Kecamatan Setu, kata Dodi, yang bersangkutan pagi tadi hendak berangkat kerja. 

    Warga sudah mengingatkan agar tidak lewat jalan itu karena terendam banjir dan arusnya cukup deras.

    Meskipun telah diingatkan, pengemudi tetap memaksakan diri untuk melintasi area tersebut.

    “Sebelumnya, warga sudah memperingatkan jangan lewat situ karena ada banjir, tapi nekat tetap lewat,” jelasnya.

    Akibat nekatnya pengemudi, mobil terseret sejauh kurang lebih 20 meter.

    Beruntung, satu orang penumpang berhasil selamat setelah penyelamatan dilakukan oleh warga sekitar menggunakan bambu panjang.

    Mobil tersebut akhirnya tersangkut di dasar aliran sungai. (*)

  • Dedi Mulyadi Santai Ditipu Juragan Kios Pasar Ciamis Rp5 Juta: Saya Tidak Merasa Dibohongi – Halaman all

    Dedi Mulyadi Santai Ditipu Juragan Kios Pasar Ciamis Rp5 Juta: Saya Tidak Merasa Dibohongi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi santai kena tipu pedagang di Pasar Ciamis bernama Titin.

    Titin mengaku menjadi korban kebakaran Pasar Ciamis dan mengalami kerugian sampai Rp600 juta.

    Dari pengakuannya itu, Titin mendapat bantuan dari Dedi Mulyadi sebesar Rp5 juta.

    Ternyata pengakuan itu bohong, Titin ternyata seorang juragan kios di Pasar Ciamis.

    Meski ditipu, Dedi memilih santai dan tenang menghadapi situasi tersebut.

    Ia juga tak mau mempermasalahkan kebohongan Titin.

    Menurut Dedi, apa yang dilakukan Titin mempermalukan dirinya sendiri.

    “Saya tidak merasa dibohongi, tetapi pedagang tersebut telah mempermalukan dirinya sendiri,” ujarnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (4/3/2025).

    Sebelumnya, Titin mengaku kehilangan segalanya setelah satu kiosnya di Pasar Ciamis terbakar pada Kamis (27/2/2025).

    Ia bahkan mengaku mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

    Kepada Dedi Mulyadi, Titin memelas tak bisa lagi berjualan karena tidak memiliki modal dan kios di Pasar Ciamis.

    “Habis semua (modal) gak ada yang tersisa. Gak ada habis. Itu juga Alhamdulillah diselamatin yang sebelah sama anak saya, habis tangannya kena api,” ujar Titin, dikutip dari TribunnewsBogor.com.

    Akibat kebakaran itu, Titin mengaku tiga hari tidak bisa dagang.

    “Gak bisa dagang udah tiga hari,” ucapnya.

    Ia juga mengaku sudah tak memiliki modal untuk jualan.

    “Kan gak ada, nunggu selesai dari pembangunan. Gak ada lagi modalnya. Alhamdulillah kalau lagi ramai mah, sekarang mah sama TikTok sama online.”

    “Kadang ada, kan kita mah nunggu-nunggunya mau Lebaran bisa dapat Rp5 juta. Sehari-hari biasanya Rp500 ribu-Rp1 juta,” ungkapnya.

    “Rp600 juta (modal). Habis pak, gak ada,” imbuhnya.

    Belakangan diketahui, ucapan Titin tidaklah benar.

    Faktanya, Titin merupakan juragan kios. Ia memiliki lebih dari satu kios di Pasar Ciamis.

    Hal itu diungkap Kepala Bidang Pasar, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (DKUKMP) Kabupaten Ciamis, Erwin.

    “Sudah diklarifikasi oleh Bu Titin. Disaksikan pihak dinas dan pedagang,” ujarnya, Senin (3/3/2025).

    Dalam sebuah video klarifikasi yang diterima Erwin, Titin akhirnya mengakui pernyataannya kepada Dedi Mulyadi tidak sepenuhnya benar.

    “Bahwa saya menderita kerugian Rp600 juta itu tidak benar. (Pernyataan) saya punya satu kios, yang benar saya punya delapan kios.”

    “Video yang beredar di channel Pak Dedi Mulyadi merupakan Toko Haji Budi,” kata Titin dalam video tersebut.

    Ia menegaskan, pengakuan itu dibuat tanpa paksaan dari pihak mana pun.

    Wakil Ketua Himpunan Pedagang Pasar Ciamis (HPPC), Ajat, juga membenarkan, Titin memiliki delapan kios di Pasar Ciamis. 

    Satu kios terbakar dan dua lainnya dalam status sewa.

    “Total sebelas kios,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Akting Juragan Kios Tipu Demul, Nangis Ngaku Rugi Rp 600 juta, Tertawa Disidang Korban Kebakaran

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunnewsBogor.com/Sanjaya Ardhi, Kompas.com/Candra Nugraha/Farid Assifa)

  • Kemensos Siapkan Tenda Pengungsian dan Salurkan Logistik untuk Korban Banjir

    Kemensos Siapkan Tenda Pengungsian dan Salurkan Logistik untuk Korban Banjir

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan penanganan responsif untuk para korban banjir di Jawa Barat dan Jakarta. Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyatakan bantuan untuk korban banjir sudah mulai disalurkan.

    “Kementerian Sosial dalam menangani masalah bencana fokus pada dua klaster, logistik dan shelter (tenda pengungsian),” kata Gus Ipul di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/3/2025).

    Gus Ipul mengatakan, pemerintah hingga saat ini masih mendata jumlah pasti korban yang terdampak banjir di wilayah-wilayah Jabodetabek. Meski begitu, dia memastikan bantuan terus mengalir.

    Gus Ipul mengatakan Pemprov Jakarta, Pemkot/Pemkab Bogor dan Bekasi juga terjun untuk memberikan bantuan kepada para korban banjir. Adapun bantuan yang telah mengalir antara lain adalah kasur, bantal, obat-obatan, pakaian, makanan, pengadaan dapur umum, hingga tenda-tenda pengungsian.

    “Jadi ada dapur umum yang beroperasi salah satunya yang sudah beroperasi itu di Jatiasih, kerja sama Pemerintah Kota Bekasi, Pemerintah Kabupaten Bekasi dan juga Kementerian Sosial,” tuturnya.

    Selain itu, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) turut menjadi garda terdepan dalam proses evakuasi korban yang menjadi prioritas pemerintah.

    Gus Ipul menyatakan, Presiden Prabowo Subianto sangat menyoroti musibah banjir yang menimpa sejumlah masyarakat. Presiden Prabowo, katanya, meminta semua pihak untuk bekerja sama agar penanganan banjir maksimal.

    “Saya pastikan seluruh kekuatan yang dimiliki pemerintah dikerahkan, dibantu relawan-relawan dari non pemerintah, dari pekerja dan di depan ada BNPB. Kami sekali lagi mendukung dari sisi logistik dan shelter,” pungkas Gus Ipul terkait bantuan untuk korban banjir.

  • BMKG Siapkan Modifikasi Cuaca, Hujan Bakal Dipindahkan ke Laut

    BMKG Siapkan Modifikasi Cuaca, Hujan Bakal Dipindahkan ke Laut

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG) bakal melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, konsep operasi tersebut akan memindahkan awan hujan dari daerah rawan sebagai upaya memitigasi banjir di sejumlah lokasi.

    Dwikorita mencontohkan, modifikasi cuaca bisa ditujukan untuk memindahkan awan hujan ke lokasi lain seperti waduk dan laut, sehingga mencegah sebelum hujan masuk ke daerah rawan.

    “Jadi dijatuhkan di waduk atau di laut konsepnya seperti itu, karena kalau di darat nanti banjir di tempat lain,” ujar Dwikorita di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/3/2025).

    Dwikorita menjelaskan, jika modifikasi cuaca tidak dilakukan, maka awan-awan hujan dapat kembali bergerombol sehingga menyebabkan curah hujan yang tinggi di titik-titik tertentu. Hal ini, katanya, menjadi penyebab utama curah hujan tinggi hingga terjadi banjir, khususnya di daerah Jawa Barat dan Jakarta.

    “Jadi jangan sampai awan tumbuh sebanyak itu sehingga masih datang sedikit turunkan di laut, datang sedikit turunkan di waduk atau apa,” imbuhnya tentang upaya modifikasi cuaca oleh BMKG.

    Dalam operasi modifikasi cuaca ini, BMKG bekerja sama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingat status banjir sudah dalam fase tanggap darurat. BMKG, katanya, akan mendukung pengadaan teknologi modifikasi cuaca dan menentukan titik-titik untuk operasi tersebut.

    Rencananya, modifikasi cuaca akan dilakukan lebih dulu hingga pada 8 Maret 2025 dengan Jabar, Jakarta, Banten sebagai beberapa titik prioritas. Harapannya, modifikasi cuaca dapat mengurangi curah hujan dan mencegah banjir hebat kembali terjadi di sejumlah daerah, terutama di Jawa Barat atau Jabodetabek.

    “Semoga (curah hujan) dapat dikurangi. Upaya itu bukan mencegah hujan karena tidak mungkin, tetapi insyaallah mengurangi intensitas hujan,” pungkasnya terkait modifikasi cuaca.

  • Polri Evakuasi-Salurkan Bantuan Warga Terdampak Banjir di Bekasi-Bogor

    Polri Evakuasi-Salurkan Bantuan Warga Terdampak Banjir di Bekasi-Bogor

    Jakarta

    Polri melalui tim Detasemen Perintis turun langsung melakukan evakasi membantu korban banjir di Bekasi dan Depok. Mereka berpatroli untuk memastikan keamanan terhadap lingkungan yang terdampak banjir.

    Tim yang berada di bawah Direktorat Samapta Korsabhara pimpinan Irjen Mulia Hasudungan Ritonga mengerahkan peralatan penyelamatan termasuk rantis rescue, perahu karet dengan mesin motor, pelampung, helm rescue, serta mesin penyedot air. Sebanyak 29 personel diterjunkan untuk mengevakuasi warga yang terjebak air di Perumahan Jaka Kencana, Kecamatan Bekasi Selatan.

    Selain melakukan evakuasi, petugas juga mendistribusikan bahan pangan kepada warga yang masih bertahan di rumah mereka. Kapolres Metro Depok Kombes Abdul Waras bersama jajaran dan unsur TNI meninjau langsung kondisi banjir di Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Bojongsari.

    Di daerah ini banjir yang disebabkan meluapnya kali Pesanggerahan merendam puluhan rumah dengan ketinggian air mencapai 150 hingga 200 Cm. Abdul memberikan bantuan berupa 10 dus mi instan dan 10 dus air mineral kepada warga terdampak.

    Sementara, Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulisnya menyatakan Polri akan terus hadir untuk membantu masyarakat dalam situasi bencana.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    “Polri berkomitmen untuk selalu berada di garda terdepan dalam membantu Masyarakat terdampak banjir. Kami akan terus mengerahkan personel dan peralatan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan warga serta mempercepat proses pemulihan pasca-banjir,” kata Dedi melalui keterangan tertulis, Rabu (5/3/2025).

    Hujan deras yang mengguyur Jabodetabek sejak Selasa dini hari menyebabkan sejumlah wilayah terdampak banjir. Di Bekasi, genangan terjadi di beberapa kawasan permukiman, termasuk Perumahan Jaka Kencana, dengan ketinggian air bervariasi hingga mencapai 80 Cm di beberapa titik.

    Sementara di Depok, luapan Kali Pesanggrahan mengakibatkan banjir di Perumahan Sawangan Asri dan beberapa wilayah di Kelurahan Sawangan Baru, dengan puluhan rumah terendam. Polri dan TNI terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan evakuasi, pendistribusian bantuan, serta pemantauan kondisi di lapangan guna memastikan keamanan dan keselamatan warga.

    Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas guna menghindari risiko lebih lanjut akibat banjir ini.

  • Wakil Menteri dan pegawai Kemenhut tunaikan zakat melalui BAZNAS

    Wakil Menteri dan pegawai Kemenhut tunaikan zakat melalui BAZNAS

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Wakil Menteri dan pegawai Kemenhut tunaikan zakat melalui BAZNAS
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 04 Maret 2025 – 20:56 WIB

    Elshinta.com – Wakil Menteri Kehutanan RI, Drs. Sulaiman Umar menyerahkan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI. Penyerahan zakat ini turut diikuti oleh para pejabat serta pegawai keluarga besar Kementerian Kehutanan (Kemenhut) RI.

    Penyerahan zakat fitrah ini diselenggarakan pada acara Hari Bakti Rimbawan ke-42 di Gedung Kementerian Kehutanan (Kemenhut) RI, Jakarta, Selasa (4/3/2025). Selain itu, peresmian Gerai Ramadan di lingkungan Kementerian Kehutanan juga turut dilakukan dalam acara ini.

    Turut hadir Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan Rizaludin Kurniawan, M.Si., Deputi 1 BAZNAS RI Bidang Pengumpulan Mohamad Arifin Purwakananta, Plt. Sekretaris Jenderal Kemenhut Dr. Ir. Mahfudz, M.P., Ketua UPZ Kemenhut Ir. Drs. Sujoko Prajitno, MM., Direktur Pengumpulan BAZNAS RI Faisal Qosim, Lc., serta sejumlah pejabat dan direktur di lingkungan Kemenhut.

    Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, Rizaludin Kurniawan, mengapresiasi langkah Kementerian Kehutanan dalam menggalakkan pembayaran zakat di lingkungan instansi pemerintah.

    “Alhamdulilah tadi sudah diterima zakat dari Wakil Menteri Perhutanan Drs. Sulaiman Umar, serta para pejabat Kemenhut yang dikumpulkan oleh UPZ Kemenhut. Dan hari ini kita juga telah resmi membuka gerai pembayaran zakat, infak, dan sedekah di lingkungan Kemenhut,” ujarnya.

    Menurutnya, kegiatan penyaluran zakat dan pembukaan gerai zakat di lingkungan instansi pemerintahan, seperti yang dilakukan Kementerian Kehutanan merupakan contoh baik yang patut ditiru oleh kementerian dan lembaga lainnya, terutama di bulan Ramadhan ini. 

    “Kami dari BAZNAS RI mengucapkan terima kasih kepada pihak Kementerian Kehutanan yang telah mempelopori rangkaian acara ini, khususnya kepada Wakil Menteri Kehutanan atas kepercayaannya bekerja sama dengan BAZNAS dalam pengumpulan zakat ini. Semoga Allah membalas kebaikan ini,” tambahnya.

    “Zakat adalah bagian dari tauhid sosial yang bertujuan membantu fakir miskin. Kami mengajak seluruh pegawai dan pejabat di Kemenhut untuk menunaikan zakat melalui BAZNAS,” ucapnya.

    Sementara itu, Wakil Menteri Kehutanan RI, Drs. Sulaiman Umar, mengajak seluruh pegawai Kemenhut untuk melaksanakan zakat di BAZNAS melalui UPZ Kemenhut.

    “Marilah kita laksanakan zakat dengan ikhlas dan tulus, sehingga kita meraih keberkahan dan keridaan dari Allah. Zakat juga dapat membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Sulaiman. 

    Melalui kegiatan ini, Sulaiman berharap akan semakin banyak pegawai Kemenhut yang terdorong untuk menunaikan zakat melalui jalur resmi seperti BAZNAS.

    Dalam kesempatan tersebut, BAZNAS bersama Kemenhut RI juga turut menyalurkan santunan dengan total sebesar Rp160 juta dalam bentuk 550 paket sembako kepada para mustahik, yang meliputi pensiunan Kemenhut di Jakarta dan Bogor, petugas kebersihan, pegawai layanan di Kemenhut, serta anak yatim piatu dan fakir miskin.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Kemendagri minta kepala daerah waspada, jangan ada warga dekat DAS

    Kemendagri minta kepala daerah waspada, jangan ada warga dekat DAS

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta kepala daerah di wilayah terdampak banjir untuk terus waspada, menyiagakan alat komunikasi serta memastikan tak ada warga yang berada di dekat lintasan banjir atau daerah aliran sungai (DAS).

    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menyebut warga dapat menjadi korban manakala mereka berada di titik-titik rawan seperti dekat aliran sungai atau area-area yang perlintasan banjir.

    “Kepada daerah-daerah di lintasan sungai untuk waspada, untuk menyiagakan komunikasi, dan untuk memastikan bahwa warga tidak berada di titik-titik yang rawan. Itu yang paling penting, karena korban biasanya timbul, karena mereka berada di titik-titik rawan lintasan banjir,” kata Wamendagri saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/3).

    Di lokasi yang sama dalam kesempatan terpisah, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut BMKG terus mengeluarkan peringatan dini cuaca buruk terutama untuk kondisi cuaca yang berpotensi menyebabkan banjir. Dia menyebut BMKG telah menerbitkan peringatan dini itu sejak 27 Februari, yang berlaku sampai dengan 6 Maret 2025.

    “(Peringatan dini itu) diulang lagi ya. Terakhir diulang-ulang sampai terakhir hari kemarin (3/3) jam 12 siang. Setiap 3 jam diulang, dan terakhir sekitar jam 10, kami koordinasi langsung dengan Kalaksa (Kepala Pelaksana) BPBD Jawa Barat dan SAR Bandung,” kata Dwikorita

    Dia menyebut BMKG, BPBD, kantor SAR di daerah-daerah termasuk dengan badan penanggulangan bencana di Banten, dan BNPB, melaporkan kecamatan-kecamatan yang rawan terdampak bencana banjir manakala turun hujan lebat.

    “Potensinya masih. Curah hujan masih cukup tinggi, dikhawatirkan, meskipun tidak selebat kemarin, tetapi lahannya itu sudah rentan, sudah rapuh. Nggak usah hujan deras saja bisa banjir. Jadi, sekarang bagaimana mengurangi intensitas hujannya,” kata Kepala BMKG.

    Oleh karena itu, BMKG melakukan modifikasi cuaca di beberapa daerah untuk mengurangi intensitas hujan. Dwikorita menyebut modifikasi cuaca itu berlangsung hingga 8 Februari.

    “Upaya itu bukan mencegah hujan. Tidak mungkin. Insyaallah mengurangi intensitas hujan,” kata Dwikorita.

    Adapun Kepala BMKG menyebut beberapa daerah masih perlu waspada bahkan siaga, di antaranya mencakup Jawa Barat, DKI Jakarta, Lampung, sebagian Palembang dan beberapa wilayah di Bengkulu.

    “Mohon doanya agar semuanya termitigasi dan tidak ada korban jiwa,” kata Dwikorita.

    Banjir ketinggian 1–4 meter merendam daerah-daerah pemukiman di beberapa daerah di Bekasi, Jakarta, Tangerang, dan Depok selama 2 hari terakhir. Banjir juga menyebabkan akses lalu lintas terputus karena beberapa jalanan utama terendam air.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Livia Kristianti
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025