provinsi: JAWA BARAT

  • Ahli pertanyakan SOP pemberian kredit bank dalam kasus Ted Sioeng

    Ahli pertanyakan SOP pemberian kredit bank dalam kasus Ted Sioeng

    Jakarta (ANTARA) – Ahli perbankan dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda mempertanyakan standar operasional prosedur (SOP) pemberian kredit bank dalam kasus dugaan penipuan dan penggelapan dana Bank Mayapada, Ted Sioeng.

    “Yang saya heran adalah ketika dia dapat meminjam dalam jumlah yang besar, kemudian ada sangkut paut dan sebagainya, apakah memang sudah dilakukan proses dengan tepat dan sesuai dengan kaidah memang di jalan oleh sebuah perbankan untuk memberikan sebuah kredit pembiayaan?” kata Nailul Huda kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

    Nailul menjawab itu terkait pengusaha Ted Sioeng yang telah digugat pailit atas tuduhan kredit macet.

    Direktur Ekonomi Digital Celios itu menyoroti Ted Sioeng yang juga dilaporkan secara pidana atas tuduhan penipuan dan penggelapan.

    Ada sejumlah kejanggalan dalam perkara tersebut, mulai dari tidak adanya bukti dan saksi yang menyaksikan secara langsung Ted Sioeng menandatangani dan menyerahkan formulir pinjaman, hingga rekayasa akta surat hutang yang seolah merupakan kelanjutan dari pengajuan permohonan kredit dari Bank Mayapada.

    Atas kejanggalan-kejanggalan tersebut, sejumlah ahli perbankan mempertanyakan SOP yang dijalankan Bank Mayapada. Apalagi pinjaman tersebut dalam jumlah yang besar.

    Dirinya menjelaskan, seharusnya pemberian pembiayaan dari perbankan dilakukan dengan syarat ketat dan berlapis.

    “Perbankan harus bisa memenuhi unsur-unsur ketika mereka ingin pembiayaan bagi sebuah entitas bisnis, apalagi dalam jumlah yang cukup besar. Harus cek terlebih dahulu bagaimana collateral-nya, apakah benar kepemilikannya atas nama yang bersangkutan atau atas nama orang lain izin usahanya, harusnya sudah cek di awal,” jelasnya.

    Sementara itu, Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah Rejalam menduga adanya penyalahan operasional dalam proses pemberian pinjaman tersebut.

    Piter menegaskan, bank adalah lembaga yang “regulated” dan diatur karena dalam proses penyaluran kredit harus dilakukan sesuai dengan SOP. Jika ada penyalahgunaan, maka artinya pelanggaran.

    “SOP-nya kan ketat. Kalau ada yang menyimpang dari SOP, sangat memungkinkan pelanggaran atau penipuan di luar prosedur bank. Kalau ada pegawai bank menyalurkan kredit tanpa SOP, berarti dia melanggar kebijakan bank,” kata Piter.

    Bahkan, dirinya juga mempertanyakan adanya peminjaman yang hanya didasarkan pada klausul personal guarantee (PG).

    Klausul personal guarantee (PG) merupakan klausul dalam perjanjian yang mewajibkan pihak ketiga untuk memenuhi perikatan debitur jika debitur tidak memenuhi perikatannya.

    “Walau kenal pemilik juga tidak boleh meminjamkan seperti itu. Pemilik tidak boleh intervensi ada aturan mengatasi pemilik tidak boleh seenaknya. Duit bukan pemilik bank, duit milik masyarakat,” ujarnya.

    Ted Sioeng didakwa JPU dengan pasal 378, Jo. pasal 372 KUHP dengan tuduhan melakukan tindak pidana penipuan dan penggelapan senilai Rp133 miliar milik PT Bank Mayapada Internasional Tbk.

    Ted Sioeng telah membantah semua tuduhan JPU dalam dakwaannya termasuk pinjaman awal ke Bank Mayapada sebesar Rp70 miliar yang disebutkan untuk pembelian 135 unit vila di kawasan Taman Buah Puncak, Cianjur.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pakai Boots Oranye, Gibran Pantau Lokasi Banjir di Bekasi

    Pakai Boots Oranye, Gibran Pantau Lokasi Banjir di Bekasi

    Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau lokasi banjir dan pos pengungsian banjir di Perum Pondok Gede Permai, Jatirasa, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (5/3/2025). 

    Wapres Gibran terlihat mengenakan kemeja putih, celana bahan hitam dan sepatu boots warna oranye. Gibran didampingi Kepala BNPB, Kepala Basarnas dan Wali Kota Bekasi saat meninjau rumah yang terdampak banjir.

    Ketika tiba di lokasi banjir, Gibran langsung berkeliling mengecek satu per satu kondisi rumah warga yang terdampak banjir, meski ruas jalan perumahan Pondok Gede Permai Bekasi masih penuh dengan lumpur sisa banjir semalam.

    Gibran memastikan bahwa pemerintah akan memprioritaskan evakuasi keluarga korban banjir dengan cara mengirimkan logistik, obat-obatan dan operasional dapur umum.

    “Jadi ini semua harus dipastikan berjalan optimal,” tuturnya di Jakarta, Rabu (5/3).

    Terlebih, kata Gibran, bencana banjir kali ini terjadi bertepatan dengan bulan Ramadan, di mana umat Muslim tengah menjalankan ibadah puasa. 

    “Untuk itu, kebutuhan makanan dan layanan kesehatan bagi pengungsi harus benar-benar diperhatikan,” katanya. 

  • Remaja yang Hilang Terseret Arus Banjir Karawang Ditemukan Meninggal Dunia

    Remaja yang Hilang Terseret Arus Banjir Karawang Ditemukan Meninggal Dunia

     

    Liputan6.com, Karawang – Banjir di Karawang menelan korban jiwa. Seorang remaja ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus banjir di Desa Mulyajaya, Kecamatan Telujambe Barat, Karawang.

    Komandan Tim Rescue Unit Siaga SAR Karawang, Frengky Jonathan, Rabu (5/3/2025) mengatakan, korban ditemukan sekitar pukul 08.45 WIB.

    Korban banjir Karawang bernama Amanillah Bayu Pratama (14) ditemukan meninggal dunia usai terseret banjir sepanjang 1,5 kilometer di Desa Mulyajaya.

    Frengky mengatakan, pada awalnya korban dilaporkan terseret banjir bersama kedua orang temannya pada Selasa (4/3/2025) sekitar pukul 16.00 WIB. Namun dua orang temannya selamat, sedangkan korban terseret dan tenggelam, hingga akhirnya ditemukan pada Rabu pagi.

    Korban merupakan warga Pangungsen, Desa Sirau, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah yang merupakan seorang santri.

    Selanjutnya, korban dievakuasi ke pesantren tempat ia bersekolah untuk selanjutnya dibawa ke rumah duka dan diserahterimakan dengan pihak keluarga.

    Sementara itu, banjir di Karawang melanda sejumlah desa/kelurahan di tiga kecamatan, dengan ketinggian air bervariasi sampai setinggi 2 meter.

    Di antara wilayah yang hingga kini dilanda banjir di Karawang ialah Desa Karangligar, Mekarmulya, Mulyajaya, dan Desa Wanakerta yang berada di Kecamatan Telukjambe Barat.

    Kemudian, dua kelurahan di Kecamatan Karawang Barat yang meliputi Kelurahan Tanjungmekar dan Kelurahan Karawangkulon.

    Banjir juga melanda Desa Mulangsar, Ciptasari, Tamanmekar, dan Desa Tamansari yang berada di Kecamatan Pangkalan.

    Bencana banjir di Karawang terjadi akibat tingginya muka air dua sungai besar, yakni Sungai Citarum dan Cibeet. Bahkan di beberapa titik banjir di Karawang, itu akibat meluapnya sungai Cibeet. 

     

     

  • KPK Usut Dugaan Korupsi di Bank BJB (BJBR), Sprindik Sudah Terbit

    KPK Usut Dugaan Korupsi di Bank BJB (BJBR), Sprindik Sudah Terbit

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memulai penyidikan terkait dengan dugaan korupsi di lingkungan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. atau BJB (BJBR). 

    Ketua KPK Setyo Budiyanto mengatakan bahwa pihaknya sudah menerbitkan surat perintah penyidikan (sprindik) atas kasus tersebut. 

    “Ya [KPK, red] sudah menerbitkan surat penyidikan,” ungkapnya kepada wartawan di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta, Rabu (5/3/2025). 

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, kasus BJB yang tengah diusut KPK itu berkaitan dengan dugaan korupsi penempatan dana iklan. Namun, Setyo tak memerinci lebih lanjut perihal informasi tersebut. 

    Di sisi lain, Ketua KPK Jilid VI itu menyebut pihaknya terbuka untuk berkoordinasi dengan aparat penegak hukum lain yang kini diketahui juga tengah mengusut kasus di BJB. 

    “Kalau memang terinformasi bahwa ada APH lain yang melakukan itu nanti tugasnya Direktur Penyidikan dan Kasatgas untuk melakukan koordinasi,” papar Perwira Polri berpangkat Komjen itu. 

    Menurut Setyo, tindak lanjut penanganan kasus tersebut usai penerbitan sprindik akan dilakukan oleh tim penyidik di bawah koordinasi Deputi Penindakan dan Direktur Penyidikan KPK. 

    Setyo juga tidak memerinci apabila pihaknya sudah menetapkan tersangka pada kasus tersebut. Untuk diketahui, lembaga antirasuah umumnya telah menetapkan pihak tersangka ketika dimulainya penyidikan. 

  • Tingkatkan Efisiensi, PGN Gagas-Pertamina Drilling Pakai Teknologi Ini

    Tingkatkan Efisiensi, PGN Gagas-Pertamina Drilling Pakai Teknologi Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Gagas Energi Indonesia (PGN Gagas) sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina dan Subholding Upstream, PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling), bekerjasama menerapkan teknologi dual fuel pada operasi pengeboran minyak. Kerjasama ini merupakan upaya cost optimization, sekaligus penurunan emisi karbon melalui penggunaan bahan bakar gas (BBG) pada engine yang menghasilkan listrik di anjungan pengeboran minyak.

    PGN Gagas dan Pertamina Drilling mengimplementasikan teknologi Dynamic Gas Blending System (DGBS) dalam operasi pengeboran. Selama ini operasional pengeboran minyak dan gas hanya mengandalkan bahan bakar minyak. Dengan penerapan teknologi DGBS, operasional pengeboran minyak dapat menggunakan, sehingga operasional menjadi lebih fleksibel dan hemat energi. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar sekaligus mengurangi emisi karbon hingga 30%.

    Direktur Utama PGN Gagas Santiaji Gunawan menambahkan, efisiensi dan penurunan emisi karbon pada proses pengeboran ini akan memberikan kontribusi positif pada upaya pemenuhan energi nasional. Evaluasi dilakukan berkelanjutan untuk memastikan bahwa skema teknologi ini dapat diimplementasikan di area operasi lain, sehingga dampak positif cost optimization semakin meluas.

    “Kami mendukung target Pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission melalui pemanfaatan gas bumi untuk proyek-proyek di lingkungan Pertamina Group. Efisiensi dan penurunan emisi karbon pada proses pengeboran juga akan memberikan kontribusi positif pada transisi energi nasional,” jelas Santiaji dalam keterangan resmi, Rabu (5/3/3025).

    Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita menjelaskan Pertamina Drilling terus mengembangkan program inisiatif penurunan emisi untuk memaksimalkan peran dalam pencapaian penurunan emisi karbon nasional, salah satunya adalah teknologi DGBS.

    “Pertamina Drilling berkomitmen untuk tidak hanya fokus pada aspek bisnis, tetapi juga pada kelestarian lingkungan,” ungkap Avep.

    Teknologi DGBS perdana diimplementasikan pada Jumat, 28 Februari 2025 di Mundu, Indramayu, Jawa Barat. Implementasi ini dihadiri langsung oleh Direktur Operasi dan Komersial PGN Gagas Baskara Agung Wibawa serta Direktur Operasi Pertamina Drilling Aziz Muslim. Komunikasi intens antara PGN Gagas dan PDSI terjalin sejak Februari 2023. PGN Gagas telah menyiapkan beberapa infrastruktur untuk sinergi tersebut.

    “Kami menyiapkan pasokan gas yang diambil dari SPBG Purwakarta. Selanjutnya gas diproses sebagai bahan bakar engine di operasi pengeboran,” ujar Baskara.

    Sementara itu, Azie menerangkan, penerapan teknologi DGBS sejalan dengan upaya Pertamina Drilling dalam melakukan cost optimization di sektor pengeboran.

    “Penggunaan gas bumi dapat menekan biaya operasional sekaligus menurunkan emisi karbon, sehingga biaya operasional lebih ekonomis dan berkelanjutan,” pungkas Aziz.

    (rah/rah)

  • Tangisan Fani Rugi Rp100 Juta Gegara Banjir Jebol Mega Bekasi Mall, Pasrah Dagangan Bajunya Terendam

    Tangisan Fani Rugi Rp100 Juta Gegara Banjir Jebol Mega Bekasi Mall, Pasrah Dagangan Bajunya Terendam

    TRIBUNJATIM.COM – Bencana banjir yang melanda Kota Bekasi turut merendam pusat perbelanjaan Giant Mega Bekasi Mall hingga ketinggian air mencapai 1,5 meter yang memenuhi lantai dasar. 

    Saat banjir melanda, sejumlah karyawan dan pemilik toko sedang bersiap memulai aktivitas di mal tersebut.

    Seketika mereka buyar saat air tiba-tiba masuk begitu deras hingga merendam seluruh lantai dasar gedung.

    Pemilik toko pakaian di Giant Mega Bekasi Mall, Fani menceritakan, awalnya tidak ada yang menyangka jika banjir akan masuk ke dalam gedung.

    “Karena ngiranya siangan surut, ternyata makin naik jebol masuk,” ungkap Fani, Selasa (4/3/2025), melansir Tribun Jakarta.

    Pagi itu, Fani mendapat kabar bahwa ketinggian air di Kali Bekasi belum sampai melebihi tanggul.

    Sementara lokasi Giant Mega Bekasi memang terletak di bantaran sungai terbesar di wilayah setempat. 

    “Jadi tadi pagi saya sudah di-WA kalau di kalinya sudah naik, tapi belum masuk ke mal,” kata dia.

    Sejumlah karyawan dan pemilik toko pun memulai aktivitas.

    Fani sendiri datang sekitar pukul 08.30 WIB, dan belum ada tanda-tanda air akan masuk ke dalam mal. 

    “Intinya lagi pada siap-siap mau buka, karena ngiranya aman enggak sampai masuk banjirnya,” tutur Fani. 

    Sekitar pukul 09.30 WIB, seluruh karyawan dan pemilik toko dikagetkan dengan air yang tiba-tiba masuk dengan cepat ke dalam mal. 

    “Jam 9 lewat, tahu-tahu deras masuknya, dalam waktu setengah jam, air masuk langsung tinggi, air langsung masuk gitu aja,” ucapnya. 

    Fani yang menjadi korban banjir di Mega Bekasi Mall itu pun harus menderita kerugian hingga ratusan juta rupiah.

    Banjir merendam pusat perbelanjaan Mega Bekasi Mal atau Giant di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, pada Selasa (4/3/2025). Barang dagangan pun tersapu banjir hingga keluar mal. (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

    Dari sekian banyak stok dagangan hanya sedikit yang bisa diselamatkan. 

    Fani hanya bisa pasrah, dia berusaha menyelamatkan barang sebanyak yang dia bisa. karena air sudah kadung memenuhi seisi gedung lantai dasar.

    “Saya jualan pakaian, barang enggak bisa diselamatkan hanya dua karung, dari sebetis saya angkutin, tiba-tiba udah sedada takut kebawa arus,” papar Fani.

    Bagi pengusaha pakaian seperti Fani, Lebaran merupakan momen penting.

    Pasalnya daya beli masyarakat yang meningkat jadi kesempatan mendulang omzet berlipat. 

    Hal ini tentu dibarengi dengan modal usaha yang harus ditingkatkan.

    Maka dari itu, Fani berani stok barang demi memenuhi daya beli masyarakat di momen Lebaran.

    Namun harapan tak sesuai kenyataan, Fani mengaku mengalami kerugian mencapai ratusan juta karena banyak barang dagangannya yang tak bisa diselamatkan.

    “Ada seratus juta (kerugian), cuma dua karung yang bisa diangkat karena masih di ball plastik, kalau yang dipajang udah enggak bisa, udah terlalu basah,” beber dia. 

    Fani sendiri merupakan pedagang baru di Mega Bekasi Mall, dia menyewa kios bazar di lantai dasar sejak Desember 2024 lalu. 

    Sebelumnya, dia memiliki toko di daerah Jakarta dan baru kali ini mendapat cobaan berat dagangannya habis terendam banjir. 

    “Baru pertama kali dagang seumur hidup baru pertama kali kena banjir gini udah syok, udah nangis, bingung mau ngangkat apa lagi karena udah kerendam,” jelas dia.

    Di sisi lain, video jeritan pedagang Mega Bekasi Hypermall saat menyelamatkan barang dagangan saat banjir menerjang pusat perbelanjaan di Kota Bekasi tersebut, viral di media sosial.

    Pusat perbelanjaan ini terletak di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

    Dikutip dari akun Instagram @infobekasi.coo, para pedagang meminta rekannya untuk menyelamatkan diri ke lantai yang lebih tinggi.

    Air yang cukup deras menerjang membuat kepanikan terlihat di lantai basement mal tersebut.

    “Air, naik-naik, jebol, airnya, jebol,” teriak salah satu orang yang berada di video tersebut.

    Tampak pedagang pakaian terlihat megevakuasi barang dagangannya lewat eskalator yang sudah dinonaktifkan.

    Tak hanya itu, terdapat perempuan berhijab yang menangis sambil menutup wajah dengan kedua tanganya.

    Ia tampak panik melihat situasi Mega Bekasi Hypermall yang diterjang banjir

    Pedagang Mega Bekasi Hypermall saat menyelamatkan barang dagangan saat banjir menerjang pusat perbelanjaan di Kota Bekasi, Selasa (4/3/2025). (Instagram/infobekasi.coo)

    Sedangkan akun Instagram @suday82 melaporkan situasi Mega Bekasi Hypermall pada Selasa pagi.

    “Tanggul Bekasi jebol, kita terperangkap di Giant Mega Bekasi.”

    “Ini di lantai satu sudah tergenang banjir, kita tak bisa turun karena akses turun sudah tidak bisa lagi,” kata perempuan dalam akun tersebut.

    Dalam video lain juga memperlihatkan para pedagang lari menyelamatkan diri.

    “Awas, bahaya,” ucap suara dalam video tersebut.

    Sementara itu, akun IG @infobekasi.coo juga melaporkan tembok perumahan Grand Galaxy Bekasi jebol sehingga jalan irigasi Pekayon terkena banjir.

    “Roboh, temboknya, ya Allah, arusnya gede di situ.”

    “Masya Allah, semuanya keluar dari situ,” suara perempuan dalam video.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Polisi: Warga jebol tembok di perumahan Galaxy untuk kurangi debit air

    Polisi: Warga jebol tembok di perumahan Galaxy untuk kurangi debit air

    Jakarta (ANTARA) – Pihak kepolisian menyebutkan video viral soal warga yang melubangi tembok di perumahan Grand Galaxy City, Jalan Baru Pekayon, Bekasi, pada Selasa (4/3) untuk mengurangi debit air.

    “Bertujuan untuk mengurangi debit air akibat banjir yang ada di area ruko Grand Galaxy City dan untuk mencegah terjadinya tembok pembatas roboh,” kata Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Dedi Herdiana dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Terkait penjebolan tembok itu, kata dia, tidak ada yang dirugikan dan tidak ada yang melaporkannya.

    “Permasalahan tersebut sudah di selesaikan dengan musyawarah antara manajemen Grand Galaxy City dan Warga sekitar yaitu RT 01 RW 18 Jakasetia dengan hasil, bahwa benar telah dilakukan pembobokan tembok arcon oleh empat orang warga agar tembok tidak roboh,” katanya.

    Dedi juga menyebutkan pembuatan video dilakukan oleh salah satu keluarga dari warga untuk sekedar dokumentasi pribadi dan narasi dari video tersebut tidak benar dan itu diambil tanpa sepengetahuan mereka.

    Sebelumnya, beredar sebuah video viral di media sosial instagram melalui akun @fakta.indo, dalam video tersebut terlihat empat orang melakukan penjebolan tembok di tengah banjir.

    “Sekelompok warga berusaha meruntuhkan tembok di Perumahan Galaxy, Jalan Baru Pekayon, Selasa (4/3) sekitar pukul 05.30 WIB, diduga dengan harapan bisa mengalirkan air yang terjebak dan mempercepat surutnya genangan banjir,” tulis akun tersebut.

    Akun tersebut juga menuliskan setelah tembok, dijebol aliran air justru semakin deras dan meluber ke area lain, memperburuk situasi banjir di kawasan tersebut.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dedi Mulyadi Malu Dihibur Korban Banjir saat Kunjungan, Janji Buat 1000 Rumah Panggung: Rakyat Kita

    Dedi Mulyadi Malu Dihibur Korban Banjir saat Kunjungan, Janji Buat 1000 Rumah Panggung: Rakyat Kita

    TRIBUNJATIM.COM – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku malu saat dihibur korban banjir.

    Itu terjadi saat ia mengunjungi lokasi banjir di Desa Karangligar, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

    Momen itu terlihat dalam postingan di akun Instagramnya @dedimulyadi71, Selasa (4/3/2025).

    Dalam postingannya, mantan Bupati Purwakarta itu mendatangi para korban dan melihat kondisi rumah yang rutin kebanjiran.

    “Iya, Pak, dulu rumah saya roboh sama banjir. Ini baru dibangun lagi, sekarang kebanjiran lagi,” tutur salah seorang warga, melansir dari Kompas.com.

    Dedi kemudian bertemu salah seorang warga lansia perempuan. Dengan gayanya yang khas Dedi bercanda dalam bahasa Sunda, siapa tahu bisa mendapat jodoh di situ.

    Mereka pun lalu bercanda tentang kehidupan pernikahan di masa tua.

    “Lamun geus kolot, masih sok patangkeup-tangkeup? Masih sok hayang? (Kalau sudah tua masih suka pelukan? Masih suka pengin?)” tanya Dedi Mulyadi.

    Nenek itu menjawab iya yang disambut teriakan dan tawa korban banjir lainnya.

    Tak berapa lama, lansia tersebut bertanya, mau lagu apa. Ia langsung memasang kuda-kuda bersiap menari jaipong. Dedi dan korban banjir lainnya tertawa terbahak-bahak. Dedi pun akhirnya bernyanyi mengiringi jaipongan nenek itu.

    “Aduh nyeri, nyeri, nyeri teuing…,” tutur Dedi.

    Dalam caption-nya, Dedi menulis, “Niat menghibur, malah dihibur warga korban banjir. Ini rakyat kita, malu kita kalau terus mengeluh.”

    Sementara itu, melansir dari WartaKota, Dedi Mulyadi berjanji akan mengubah 1.000 rumah warga di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menjadi rumah panggung setinggi 2,5 meter.

    Hal itu dilakukan Dedi Mulyadi, karea Desa Karangligar kerap banjir setiap tahunnya, akibat luapan sungai di sana.

    Selain itu Dedi Mulyadi berharap tahun ini juga Pemerintah Pusat merealisasikan pembangunan Bendungan Cibeet dan Bendungan Cijuray, karena dari dua sungai itulah luapan air menjadi salah satu penyebab banjir di Desa Karangligar.

    Hal itu dikatakan Dedi Mulyadi di akun Instagram resminya, @dedimulyadi71, Selasa (4/3/2025), saat mengunjungi Desa Karangligar yang sudah terendam banjir sejak Jumat (28/2/2025) lalu.

    “Ini warga Desa Karangligar, banjir langganan. Paling tinggi berapa banjirnya?” kata Dedi dalam video di akun Instagramnya, Selasa.

    Warga yang bersamanya menjawab bahwa banjir di Desa Karangligar paling tinggi bisa mencapai 3 meter.

    “Jadi solusinya untuk warga Karangligar, seribu rumah ini solusinya nanti Pemerintah Provinsi menyiapkan bangunan panggung. Jadi rumah-rumahnya berkolong panggung 2,5 meter. Sehingga nanti kalau banjir tidak repot. Tinggal turun terus make perahu ka jalan,” kata Dedi.

    “Setuju, teu?” tanya Dedi.

    Sejumlah warga serempak menjawab setuju.

    “Awas jangan setuju setuju nanti pas pembangunan menolak,” kata Dedi.

    Selain itu kata Dedi, pada tahun ini akan dibangun Bendungan Cibeet dan Bendungan Cijuray oleh Pemerintah pusat.

    “Mudah-mudahan Kementerian PU bisa menyelesaikan Bendungan Cibeet dan Bendungan Cijuray,” ujar Dedi.

    “Karena ini, air berasal dari Sungai Cibeet dan Cijuray,” kata Dedi.

    Seperti diketahui ratusan rumah di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terendam banjir setelah air Sungai Cibeet dan Citarum meluap.

    Banjir yang terjadi sejak Jumat (28/2/2025) semakin parah akibat hujan deras pada Sabtu (1/3/2025).

    Hal itu menyebabkan banyak warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

    Selain akses jalan terputus, banjir juga merendam fasilitas umum, yakni Masjid Jamie Azahra, SDN Karangligar 1, Paud Nusa Indah dan Masjid Jami Al Ikhlas serta satu sekolah SMP Karawang Barat 1.

    Sesuai dengan laporan dari pemerintah desa setempat, sekitar 300 rumah warga, yang dihuni oleh lebih dari 1.000 jiwa dari 400 keluarga, telah terendam banjir.

    Tak hanya rumah, sejumlah sarana ibadah seperti masjid dan bangunan sekolah juga terendam, sementara beberapa jalan terputus akibat tingginya genangan air.

    Sebagai langkah penanggulangan, lebih dari 1.000 warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, seperti kantor desa, rumah ibadah, dan balai pengobatan setempat.

    Kondisi ini telah menambah kesulitan bagi warga yang tengah menjalani ibadah puasa, sekaligus menciptakan tantangan besar bagi pemerintah daerah dalam menangani bencana ini.

    Banjir yang melanda Desa Karangligar menjadi salah satu bencana alam yang mengganggu aktivitas warga dan mengancam keselamatan mereka.

    Warga memerlukan perhatian serius dan bantuan cepat dari berbagai pihak, mulai pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Ahli ITB: Zat Aditif BBM Pertamax Dicampur di Depo, Bukan di Kilang

    Ahli ITB: Zat Aditif BBM Pertamax Dicampur di Depo, Bukan di Kilang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ahli Konversi Energi Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto Zaenuri membeberkan bahwa proses penambahan zat aditif pada Bahan Bakar Minyak (BBM), khususnya jenis bensin Pertamax (RON 92), dilakukan pada depo atau terminal BBM.

    Tri menjelaskan, penambahan zat aditif berupa deterjen pada BBM RON 92 ini ditujukan untuk mengurangi efek karat pada mesin kendaraan. Pasalnya, kerak ini nantinya akan mengganggu suplai bahan bakar ke dalam mesin, sehingga dayanya berkurang.

    Bila dayanya berkurang, maka kendaraannya menjadi boros, emisinya menjadi tidak cukupnya.

    Selain menambahkan zat aditif, proses pewarnaan bensin juga dilakukan di depo BBM untuk bisa membedakan jenis BBM yang akan disalurkan pada masyarakat.

    “Nah jadi, ini dilakukan di depo, bukan di kilang, itu yang ditambahkan adalah pewarna sama aditif deterjen, yang tidak mengubah RON,” ungkapnya kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (5/3/2025).

    Sedangkan untuk meningkatkan nilai oktan (RON) BBM, pencampuran atau blending telah dilakukan di kilang minyak, sebelum disalurkan ke depo.

    “Jadi, mengoplos atau mencampur atau blending itu dilakukannya di kilang. Kapan? Ketika mau membuat bahan bakar,” tambahnya.

    Lebih lanjut, Tri menyebutkan penambahan warna pada BBM sengaja diberikan untuk bisa membedakan kandungan yang ada dalam BBM. Hal ini untuk memudahkan proses pengawasan terhadap penjualan BBM.

    Ambil contoh, untuk BBM RON 90 atau Pertalite yang dijual oleh PT Pertamina (Persero) memiliki warna yang hijau, sementara untuk RON 92 Pertamax memiliki warna biru dan Pertamax Turbo atau RON 98 memiliki warna yang merah.

    Maklum, terdapat jenis BBM yang disubsidi oleh pemerintah. Dan juga BBM komersial atau non subsidi.

    “Nah, karena di kita ini ada bahan bakar subsidi, ada bahan bakar komersial, maka Patra Niaga ada kebijakan untuk mewarnai bahan bakar supaya memudahkan pengawasan,” papar Tri.

    Sebenarnya, kata Tri, BBM berwarna bening kekuningan. Namun, dengan adanya pewarnaan pada BBM tersebut ditegaskan tidak akan mengubah kandungan BBM di dalam negeri.

    “Karena pewarna tidak mengubah sifat fisika-kimia, pewarna tidak merubah RON. Nah, jadi kalau misalnya mau beli Pertamax, supaya yakin bahwa yang didapatnya Pertamax, Pertamax-nya dikasih warna biru. Sehingga konsumen bisa juga mengontrol ketika transaksi bahan bakar,” tambahnya.

    (wia)

  • Penjelasan Kapolsek Bekasi Soal Tembok Galaxy Diduga Dibobol untuk Buang Air Banjir: Alasannya Baik

    Penjelasan Kapolsek Bekasi Soal Tembok Galaxy Diduga Dibobol untuk Buang Air Banjir: Alasannya Baik

    TRIBUNJATIM.COM – Baru-baru ini viral di media sosial tembok di Galaxy dibobol untuk buang air banjir.

    Terungkap pengakuan pengunggah video viral tersebut.

    Viral tembok di Galaxy Bekasi dibobol untuk membuang air banjir.

    Lokasi kejadian berada di Cluster Tropical Garden di Grand Galaxy, Bekasi.

    Berdasarkan keterangan dari pengunggah video di akun media sosial TikTok, dia mengaku perumahan tempat tinggal tak pernah kebanjiran.

    Namun, banjir di Grand Galaxy Bekasi mengharuskan kompleks perumahan elit ikut kena imbas.

    Banjir yang merendam kawasan perumahan Cluster Tropical Garden ternyata disebabkan oleh tembok pembatas yang jebol.

    Berdasarkan pengakuan pengunggah video, tembok pembatas tersebut sengaja dijebol oleh warga kampung sebelah yang sudah lebih dulu kebanjiran.

    Tindakan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi debit air banjir di kampung sebelah. 

    Meskipun sempat ada diskusi yang cukup alot, akhirnya pihak perumahan elit memberikan izin untuk membongkar tembok pembatas, dengan catatan ukurannya tidak boleh terlalu besar.

    Setelah tembok tersebut dijebol, air banjir langsung mengalir masuk ke dalam kompleks perumahan, menggenangi kawasan yang sebelumnya aman dari banjir.

    Video ini mencuri perhatian netizen dan sudah ditonton lebih dari 5 juta kali.

    Sementara itu, Kapolsek Bekasi Selatan, Kompol Dedi Herdiana, mengungkapkan bahwa tembok pembatas perumahan Galaxy yang jebol bukan disebabkan oleh warga perumahan tersebut, melainkan oleh warga Kampung Utan.

    Dedi membantah narasi yang beredar, yang menyebutkan bahwa warga Perumahan Galaxy yang membobol tembok tersebut.

    WARGA JEBOL TEMBOK – Tangkapan layar ini diambil dari akun Instagram @volunteer.netizen pada Rabu (5/3/2025). Tampak sekelompok orang diduga tengah menjebol tembok beton yang menjadi pembatas Perumahan Galaxy, Bekasi Selatan, Kota Bekasi dengan Jalan Baru Pekayon. Tembok dijebol untuk mengurangi debit air yang merendam perumahan elit tersebut. Kapolsek Bekasi Selatan membantah narasi yang menyebut warga Perumahan Galaxy sengaja jebol tembok untuk buang banjir ke Kampung Utan, Selasa (4/3/2025). (Instagram.com/@volunteer.netizen)

    Menurut Dedi, pembobolan tembok dilakukan oleh warga Kampung Utan dengan tujuan untuk mengurangi genangan air banjir yang merembes ke rumah-rumah mereka akibat luapan banjir di Perumahan Galaxy.

    “Alasan mereka baik, tujuannya untuk mengurangi banjir,” kata Dedi.

    Peristiwa bermula ketika salah satu rumah di Kampung Utan bocor akibat luapan air banjir dari Perumahan Galaxy yang terjebak di tembok pembatas.

    Warga Kampung Utan kemudian mengajukan inisiatif untuk melubangi tembok pembatas dengan harapan air banjir bisa mengalir ke selokan di area perkampungan.

    Namun, setelah tembok dibobol, salah satu sisi tembok pembatas akhirnya jebol.

    Dedi memastikan bahwa tembok yang jebol bukanlah bagian yang dilubangi warga, melainkan tembok di sisi lainnya akibat tingginya debit air.

    Akibat kejadian ini, genangan air dari Perumahan Galaxy mengalir ke Kampung Utan, menyebabkan banjir yang merendam area tersebut.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com