provinsi: JAWA BARAT

  • Viral Istri Ngungsi di Hotel saat Banjir, Wali Kota Bekasi Berdalih, Dedi Mulyadi Bereaksi – Halaman all

    Viral Istri Ngungsi di Hotel saat Banjir, Wali Kota Bekasi Berdalih, Dedi Mulyadi Bereaksi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dan istrinya, Wiwiek Hargono, menginap di hotel berbintang pada saat banjir mengepung Kota Bekasi.

    Hal itu diketahui melalui unggahan yang beredar di media sosial. 

    Sikap tersebut menuai kritik dari masyarakat. 

    Dalam video yang beredar menunjukkan bahwa Tri beserta istri dan keluarganya sedang berada di sebuah hotel.

    Tri berdalih bahwa maksud dirinya menginap bukan untuk bermewah-mewahan. 

    Melainkan, memilih lokasi yang strategis untuk meninjau korban banjir. 

    Justru pilihan menginap di hotel karena menurutnya bertujuan untuk dapat melayani warga dengan cepat.

    “Tentu ada hal-hal yang lebih baik lagi, supaya ini saja, supaya prosesnya (kebutuhan logistik warga terdampak banjir) bisa dipastikan lebih aman, tidak ada pengin kesan bermewah-mewahan,” kata Tri, Rabu (5/3/2025) dikutip dari Tribun Bekasi. 

    “Saya selamatkan dulu anak dan istri saya, kemudian pagi-pagi jam 6 pagi saya juga harus sudah bergabung dengan warga, saya harus bisa memastikan bahwa pada pagi hari itu logistik harus sudah siap, karena memang sejak jam 10 malam saya berada di lapangan, jam 2 pulang dan saya hanya mengambil istri dan anak saya,” lanjutnya. 

    Tri menjelaskan sebelum banjir melanda, ia sempat khawatir kediamannya di Perumahan Kemang Pratama, Kecamatan Rawalumbu akan terendam banjir. 

    “Karena pada saat jam 02.00 WIB pagi itu memang ketinggian air sudah 600, dan saya perkirakan bahwa Kemang itu pasti akan tenggelam, nah kalau saya bertahan di dalam (rumah) berarti saya enggak bisa keluar,” jelasnya.

    Tri menyampaikan tidak lama menetap di hotel.

    Merespons hal ini, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memberikan teguran. 

    Menurut Dedi, sebagai figur publik, istri pejabat seharusnya ikut merasakan penderitaan masyarakat yang tengah menghadapi musibah banjir.

    Sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Bekasi, Wiwiek Hargono semestinya turut membantu sang suami bertugas di lapangan sebagai baktinya yang merupakan pejabat publik.

    “Kepada seluruh pejabat di mana pun berada, ya hari ini istri pejabat mari kita sama-sama merasakan apa yang diderita oleh masyarakat. Pada saat masyarakat mendapat musibah, pejabat dan istri pejabat ada di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya kepada awak media di Kantor BPK Jabar, Rabu (5/3/2025).

    Meski demikian, Dedi mengakui bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak berwenang menjatuhkan sanksi kepada istri Wali Kota Bekasi. 

    Namun, pembinaan tetap akan diberikan kepada pejabat dan pasangan pejabat yang dianggap kurang menunjukkan empati pada masa krisis.

    “Sebagai Gubernur, saya bisa melakukan pembinaan berupa teguran. Melalui media ini, saya menyampaikan teguran kepada istri Wali Kota Bekasi untuk mengubah sikapnya karena dipilih oleh masyarakat,” ujarnya.

    (Tribunnews.com/Milani) (TribunBekasi.com/Rendy Rutama) 

  • Tinjau Korban Banjir di PGP Jatiasih, Menteri Ara Tampung Sejumlah Keluhan – Page 3

    Tinjau Korban Banjir di PGP Jatiasih, Menteri Ara Tampung Sejumlah Keluhan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait meninjau lokasi pengungsian warga korban banjir di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat.

    Menteri Ara, sapaan akrabnya, tiba di gudang logistik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dengan membawa bantuan seperti makanan, pakaian, kebutuhan bayi, minyak kayu putih hingga madu untuk para pengungsi.

    Dalam kunjungannya, Ara menampung berbagai keluhan warga yang berada di posko pengungsian, terutama terkait kebutuhan logistik yang mendesak, di antaranya makanan dan peralatan kebersihan.

    Warga saat ini masih kesulitan membersihkan rumah mereka lantaran alat-alat kebersihan yang seluruhnya tersapu banjir. Tak ketinggalan pakaian dalam juga menjadi salah satu kebutuhan yang disampaikan para pengungsi, yang sudah berada di posko selama dua hari.

    “Saya menemukan beberapa fakta, bahwa yang dibutuhkan masyarakat sekarang pasti yang cepat itu bantuan makanan, minuman dan obat-obatan, madu, pampers, banyak yang perlu. Kemudian tadi yang juga kepakai banyak itu, madu, minyak telon buat bayi dan juga minyak kayu putih. Itu kebutuhan real lah karena malam-malam di sini kan cukup dingin,” ujar Ara, Rabu (5/3/2025).

    Ia menuturkan permasalahan lumpur dan puing sisa banjir juga menjadi salah satu fokus penanganan pemerintah daerah bersama pihak-pihak terkait. Terlebih dengan kondisi listrik yang masih mati di sebagian wilayah, akan membutuhkan waktu lebih lama untuk pembersihan.

    “Tadi saya juga koordinasi untuk disediakan alat berat dan truk sampah. Karena beberapa tempat itu listrik dan airnya sudah ada yang nyala dan ada yang belum. Karena takut juga korslet, jadi kita juga mesti hati-hati. Sesudah ini kita berharap tidak ada banjir susulan,” ucap Ara.

    Menurutnya, solusi untuk masalah banjir yang sudah menahun ini memerlukan koordinasi dari seluruh stakeholder. Harus ada penanganan utuh dan menyeluruh dari hulu ke hilir, sehingga problem banjir bisa dituntaskan.

    “Tadi saya sudah sampaikan, kalau boleh diundang semua pihak terkait, gubernur, wali kota, bupati, kemudian dipelajari karena kan masalah ini sudah berulang. Jadi penyelesaian secara sistem, secara utuh dari hulu ke hilir. Jadi kita jangan terus-terus menyelesaikan hilirnya, kan di hulu akar masalahnya, diselesaikan,” jelasnya.

    Selain itu, sambung Ara, ia meminta pemerintah daerah untuk mengupayakan relokasi dengan melakukan pendekatan humanis kepada warga terdampak. Hal ini juga dianggap sebagai salah satu penanganan yang baik, mengingat Perumahan PGP menjadi wilayah langganan banjir terparah setiap tahun.

    “Kan memindahkan bukan hanya tempat tinggal, tetapi kehidupan, sekolahnya, pasarnya, tempat ibadahnya, pindah semua. Saya rasa masyarakat di sini, mungkin satu dua hari lagi, boleh Bapak Kepala BNPB bersama Bapak Wali Kota, ditanya baik-baik ya. Saya juga tadi sudah berbincang dengan Bapak Wali Kota, ada di Pasar Bintara tanahnya, punya kota, nanti kalau cocok itu bagaimana caranya kita bangunkan, supaya ada solusi,” tandasnya.

  • Pengungsi Banjir di Bekasi Mulai Terserang Demam dan Gatal-gatal
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Maret 2025

    Pengungsi Banjir di Bekasi Mulai Terserang Demam dan Gatal-gatal Megapolitan 6 Maret 2025

    Pengungsi Banjir di Bekasi Mulai Terserang Demam dan Gatal-gatal
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Sejumlah warga terdampak banjir yang mengungsi di Masjid Jani Ummu Faishal di Desa Srimukti, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sejak Selasa (4/3/2025), mulai terserang demam hingga gatal-gatal.
    Di lokasi ini, ada 300 pengungsi yang berasal dari Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) 2, Desa Satriamekar.
    “Warga mulai gatal-gatal, demam, pusing. Kebanyakan gatal-gatal,” kata Ketua RW 10 Desa Satriamekar, Nait (47), saat ditemui di lokasi pengungsian, Rabu (5/3/2025).
    Nait mengatakan, warga terserang penyakit gatal-gatal imbas terendam banjir yang berasal dari air persawahan dekat permukiman mereka.
    “Di wilayah kita itu ada sawah, kebetulan baru dikasih pupuk. Jadi pas banjir masuk, warga yang nyemplung kena banjir pasti gatal-gatal,” ujar dia.
    Mereka yang terkena penyakit gatal dan demam ialah anak-anak hingga orang dewasa.
    Meski demikian, para pengungsi sudah mendapatkan perawatan sementara setelah ditangani petugas puskesmas setempat.
    “Sudah ada obat dari puskesmas,” imbuh dia.
    Sebelumnya diberitakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mencatat, 61.648 jiwa terdampak banjir sejak Selasa hingga Rabu.
    “Jumlah terdampak 16.371 KK atau 61.648 jiwa,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Muchlis dalam keterangannya, Rabu.
    Puluhan ribu jiwa terdampak banjir tersebut tersebar di 16 kecamatan, antara lain Babelan, Sukawangi, Tambun Utara, Cibitung, Tambun Selatan, Cikarang Selatan, Serang Baru, dan Sukatani.
    Kecamatan lainnya, Cikarang Barat, Cikarang Utara, Kedungwaringin, Cikarang Timur, Bojongmangu, Cibarusah, Cikarang Pusat, dan Setu.
    Hingga kini, terdapat 14 lokasi pengungsian untuk menampung warga terdampak banjir.
    “Pengungsian ada 14 lokasi,” tutur Muchlis.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dedi Mulyadi: Setiap Bencana Penyelesaiannya Cuma dengan Sembako, Saya Enggak Mau!

    Dedi Mulyadi: Setiap Bencana Penyelesaiannya Cuma dengan Sembako, Saya Enggak Mau!

    Liputan6.com, Bandung – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan persoalan banjir Jabar tidak akan selesai begitu saja hanya dengan memberi bantuan sembako.

    Sebagaimana diketahui, sejumlah wilayah di Jawa Barat saat ini tengah direndam banjir. Salah satunya adalah kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.

    “Setiap bencana penyelesaiannya cuman dengan sembako. Saya enggak mau,” kata Dedi dalam video yang diunggah di akun Instagram miliknya @dedimulyadi71 pada Kamis (6/3/2025).

    Menurut Dedi, pemberian sembako ini bak menjadi ciri khas dari para kepala daerah di Jawa Barat. Tak hanya untuk korban banjir, melainkan pula untuk korban bencana lainnya.

    “Kita ini punya ciri khas. Banjir dikirim sembako, longsor dikirim sembako, kebakaran dikirim sembako. Seluruh masalah penyelesaiannya sembako,” imbuhnya.

    Maka dari itu, Dedi menekankan agar banjir diatasi dengan penyelesaian yang komprehensif. Salah satunya, dengan mengembalikan kawasan konservasi sebagaimana mestinya.

    “Puncak kembalikan menjadi daerah konservasi, menjadi daerah hijau, tidak boleh semena-mena,” ucapnya.

    Selain itu, Dedi mengeklaim akan memastikan daerah-daerah perkebunan maupun perhutanan tidak lagi dialihfungsikan sebagai area lain. Dia lantas menyoroti PT Perkebunan Nusantara (PTPN).

    “Saya katakan PTPN sudah bertentangan dengan kalimatnya. Judulnya PT Perkebunan tapi kerjanya nyewain tanah. PT Perkebunan tapi di perkebunannya banyak bangunan. Jangan jadi PT Perkebunan menurut saya, ganti menjadi PT Kontraktor Tanah. Ini harus diubah, untuk itu caranya bagaimana? Caranya adalah seluruh area PTPN hanya dua peruntukannya, perkebunan atau perhutanan. Jangan untuk area lain,” tandasnya.

    Di sisi lain, Dedi mengaku tak habis pikir dengan terjadinya banjir bandang di Puncak. Sebab, Puncak merupakan kawasan dataran tinggi yang sebenarnya berada di ketinggian sekitar 1.000 hingga 1.500 meter di atas permukaan laut.

    “Yang paling aneh adalah Puncak banjir. Kan aneh, Puncak banjir aneh. Kalau Karawang banjir enggak aneh, Bekasi banjir enggak aneh, Subang banjir tidak aneh karena daya tanahnya rendah, cekungannya ke bawah. Ini Puncak banjir,” katanya.

     

    Penulis: Arby Salim

  • Kisah Sukses Penjual Mukena Kembangkan Bisnis dan Raih Keuntungan Maksimal Bersama Shopee

    Kisah Sukses Penjual Mukena Kembangkan Bisnis dan Raih Keuntungan Maksimal Bersama Shopee

    Jakarta: Bisnis online melalui e-commerce membuka peluang lebih besar bagi pelaku UMKM dan jenama lokal dalam mengembangkan bisnisnya. Jenama mukena lokal, MAIA By Hasya yang didirikan oleh pria bernama Ari Hami, menjadi salah satu UMKM yang sukses meraih keuntungan maksimal dari bisnis online.

    MAIA By Hasya ini berawal dari usaha yang Ari rintis di kampung halamannya di Bukittinggi, Sumatera Barat pada tahun 2000. Di periode itu ia membuka konveksi dan berjualan mukena, baju gamis, kebaya hingga sprei pengantin.

    “Di daerah itu seperti jenis dagangan macam macam di satu toko. Memberi kami pilihan dagangan mana yang pantas dilanjutkan,” kata Ari saat ditemui ditemui di tempat usaha konveksinya, Rabu 5 Maret 2025.

    Setelah mulai berjalan dan usahanya mengalami peningkatan, Ari kemudian mencoba untuk bekerja sama dengan konveksi yang ada di Tasikmalaya, Jawa Barat. Saat itu, Ari masih menjual barangnya di daerah belum menyasar pasar Jakarta.

    Hingga akhirnya setelah dua tahun kerja sama, Ari kemudian membuka konveksi sendiri di Tasikmalaya. Ia juga mengembangkan bisnisnya dengan membuka toko.
    “Itu jalan sekitar empat tahun di Tasikmalaya,” ucapnya.

    Baru setelah itu Ari akhirnya memutuskan menyasar pasar Jakarta. Ia pertama kali membuka tokonya di Thamrin City.

    “Dari yang kecil, tahun 2008. 2010 itu mulai ekspansi coba buka di Tanah Abang. Itu produksi kami coba mukena dan gamis, baju koko ada sedikit,” jelasnya.

    Ari kemudian memutuskan untuk hanya menjual mukena. Keputusan ini tepat karena ia berhasil mengembangkan bisnisnya.

    “Akhirnya kami putuskan semua khusus mukena dulu. Akhirnya berkembang dari satu toko menjadi dua, di Thamrin City dari satu jadi dua. Di tanah Abang dari satu jadi dua, akhirnya beberapa tahun 2021 itu setelah covid itu kami mulai gamis lagi, kesininya lumayanlah,” beber Ari.

    Selama hampir dua dekade itu, Ari menjalankan bisnisnya secara konvensional. Ia tidak membuka penjualan online meski saat itu tren bisnis online melalui e-commerce sedang naik.
    Hingga akhirnya Covid-19 melanda di 2020, Ari mengaku saat itu semua tokonya tutup. Meski begitu, ia tetap mengusahakan agar konveksinya tetap produksi agar karyawannya tetap mendapatkan penghasilan. 

    “Kami sayang pulangin orang ke kampungnya, mereka mau makan apa. Sementara yang dijahit ada,” ungkapnya.

    (Pekerja di tempat produksi jenama MAIA By Hasya. Foto: Medcom.id)

    Di momen itulah Ari kemudian mulai membuka diri dan berkenalan dengan e-commerce. Ia mencoba segala macam marketplace yang ada pada saat itu, termasuk Shopee.

    “Itu semua kami coba,” tuturnya.
    Bentuk Tim Digital Marketing
    Ari pun tidak main-main ketika mulai terjun ke e-commerce. Ia sampai membentuk tim digital marketing untuk membuat konten jualanya. 

    Meski begitu apa yang dilakukannya itu tidak berjalan mulus. Ari berusaha mencari ramuan yang pas untuk memasarkan mukena MAIA By Hasya secara online.

    “Kami sempat hire beberapa orang yang mengerti digital marketing tambal sulam keluar masuk sampai ketemu formatnya. Makin kesini bikin tim untuk konten. Masih meraba-raba lah untuk konten TikTok. Untuk Shopee lumayan bisa fitur-fiturnya kami terima,” jelasnya.
     

     

    Raih Keuntungan Maksimal Bersama Shopee 

    Perjalanan Ari di Shopee berkembang pesat selama lima tahun terakhir. Saat ini MAIA By Hasya masuk dalam kategori Star+ Seller. 

    Ari mengaku selama jualan di Shopee penjualan mukenanya mengalami peningkatan. Khususnya saat momen-momen seperti Ramadan dan Idulfitri. Selain itu, program tanggal cantik dari Shopee juga mendongkrak penjualan.

    “Mereka ada mengadakan beberapa program dalam sebulan, tanggal kembar, terus PEDE tanggal 2025 sampai akhir bulan. Mereka berikan ekstra voucher diskon ongkir, dari sisi iklan kami dikasih traffic. Peningkatan bisa 100 persen, tanggal kembar itu tanggal 3 bulan 3,” ungkapnya.

    Ari menambahkan fitur live di Shopee juga membantu dalam meningkatkan penjualannya. Untuk Shopee Live ia memang sudah menyiapkan tim sendiri.

    “Sekarang itu live Subuh saat sahur, pagi itu sudah menguasai 50 persen penjualan harian online.” jelasnya.

    Penjualan produk Maia by Hasya di marketplace seharinya bisa mencapai hingga 200 picis saat hari biasa. Sedangkan saat momen Ramadan hingga menjelang Idulfitri, penjualan produknya bisa meningkat hingga 100 persen atau kisaran di atas 400 picis.

    Ari sendiri menjual produk mukena MAIA By Hasya dari harga Rp80 ribu sampai Rp200 ribu dan Rp200 ribu sampai Rp450. Untuk mukena yang dibanderol Rp80 ribu sampai Rp200 ribu merupakan mukena yang banyak beredar di pasaran, namun dengan tetap menjaga kualitas.

    “Nah Rp200 ribu sampai Rp450 ribu itu desain sendiri dari motif, itu kami order khusus dari pabrik buat kami. Ada label diprinting merek kami,” kata Ari.

    Jenama Maia By Hasya kini berhasil dikembakan Ari hingga memiliki enam toko offline dan toko online di marketplace seperti Shopee dan lainnya.

    Saat ini telah Ari juga telah memiliki lima lokasi produksi yang tersebar di beberapa wilayah, satu diantaranya di daerah Pondok Kacang, Pondok Aren, Tangerang, Banten.

    Karyawan yang membantu bisnis Ari saat ini juga tidak sedikit. Jika ditotal dari karyawan produksi hingga karyawan toko, Maia by Hasya telah mempekerjakan sekitar 100 orang.

    “Kalau di total kira-kira lima tempat produksi itu satu tempat ada 15 orang, terus ditambah karyawan toko kira-kira karyawan kita sekarang kurang lebih ada 100 orang,” jelasnya.

    Dengan karyawan yang hampir 100 orang produksi sehari untuk Maia By Hasya rata-rata seminggu bisa 2.500 picis dari satu tempat produksi. Jika ditotal dengan seluruh tempat produksi, seminggu bisa mencapai 10.000 picis. Untuk penjualan dalam sehari baik dari toko baik grosir dan retail serta online, Maia By Hasya bisa mencapai 2.000 picis.

    Jakarta: Bisnis online melalui e-commerce membuka peluang lebih besar bagi pelaku UMKM dan jenama lokal dalam mengembangkan bisnisnya. Jenama mukena lokal, MAIA By Hasya yang didirikan oleh pria bernama Ari Hami, menjadi salah satu UMKM yang sukses meraih keuntungan maksimal dari bisnis online.
     
    MAIA By Hasya ini berawal dari usaha yang Ari rintis di kampung halamannya di Bukittinggi, Sumatera Barat pada tahun 2000. Di periode itu ia membuka konveksi dan berjualan mukena, baju gamis, kebaya hingga sprei pengantin.
     
    “Di daerah itu seperti jenis dagangan macam macam di satu toko. Memberi kami pilihan dagangan mana yang pantas dilanjutkan,” kata Ari saat ditemui ditemui di tempat usaha konveksinya, Rabu 5 Maret 2025.

    Setelah mulai berjalan dan usahanya mengalami peningkatan, Ari kemudian mencoba untuk bekerja sama dengan konveksi yang ada di Tasikmalaya, Jawa Barat. Saat itu, Ari masih menjual barangnya di daerah belum menyasar pasar Jakarta.
     
    Hingga akhirnya setelah dua tahun kerja sama, Ari kemudian membuka konveksi sendiri di Tasikmalaya. Ia juga mengembangkan bisnisnya dengan membuka toko.
    “Itu jalan sekitar empat tahun di Tasikmalaya,” ucapnya.
     
    Baru setelah itu Ari akhirnya memutuskan menyasar pasar Jakarta. Ia pertama kali membuka tokonya di Thamrin City.
     
    “Dari yang kecil, tahun 2008. 2010 itu mulai ekspansi coba buka di Tanah Abang. Itu produksi kami coba mukena dan gamis, baju koko ada sedikit,” jelasnya.
     
    Ari kemudian memutuskan untuk hanya menjual mukena. Keputusan ini tepat karena ia berhasil mengembangkan bisnisnya.
     
    “Akhirnya kami putuskan semua khusus mukena dulu. Akhirnya berkembang dari satu toko menjadi dua, di Thamrin City dari satu jadi dua. Di tanah Abang dari satu jadi dua, akhirnya beberapa tahun 2021 itu setelah covid itu kami mulai gamis lagi, kesininya lumayanlah,” beber Ari.
     
    Selama hampir dua dekade itu, Ari menjalankan bisnisnya secara konvensional. Ia tidak membuka penjualan online meski saat itu tren bisnis online melalui e-commerce sedang naik.
    Hingga akhirnya Covid-19 melanda di 2020, Ari mengaku saat itu semua tokonya tutup. Meski begitu, ia tetap mengusahakan agar konveksinya tetap produksi agar karyawannya tetap mendapatkan penghasilan. 
     
    “Kami sayang pulangin orang ke kampungnya, mereka mau makan apa. Sementara yang dijahit ada,” ungkapnya.
     

    (Pekerja di tempat produksi jenama MAIA By Hasya. Foto: Medcom.id)
     
    Di momen itulah Ari kemudian mulai membuka diri dan berkenalan dengan e-commerce. Ia mencoba segala macam marketplace yang ada pada saat itu, termasuk Shopee.
     
    “Itu semua kami coba,” tuturnya.

    Bentuk Tim Digital Marketing
    Ari pun tidak main-main ketika mulai terjun ke e-commerce. Ia sampai membentuk tim digital marketing untuk membuat konten jualanya. 
     
    Meski begitu apa yang dilakukannya itu tidak berjalan mulus. Ari berusaha mencari ramuan yang pas untuk memasarkan mukena MAIA By Hasya secara online.
     
    “Kami sempat hire beberapa orang yang mengerti digital marketing tambal sulam keluar masuk sampai ketemu formatnya. Makin kesini bikin tim untuk konten. Masih meraba-raba lah untuk konten TikTok. Untuk Shopee lumayan bisa fitur-fiturnya kami terima,” jelasnya.
     

     

    Raih Keuntungan Maksimal Bersama Shopee 

    Perjalanan Ari di Shopee berkembang pesat selama lima tahun terakhir. Saat ini MAIA By Hasya masuk dalam kategori Star+ Seller. 
     
    Ari mengaku selama jualan di Shopee penjualan mukenanya mengalami peningkatan. Khususnya saat momen-momen seperti Ramadan dan Idulfitri. Selain itu, program tanggal cantik dari Shopee juga mendongkrak penjualan.
     
    “Mereka ada mengadakan beberapa program dalam sebulan, tanggal kembar, terus PEDE tanggal 2025 sampai akhir bulan. Mereka berikan ekstra voucher diskon ongkir, dari sisi iklan kami dikasih traffic. Peningkatan bisa 100 persen, tanggal kembar itu tanggal 3 bulan 3,” ungkapnya.
     
    Ari menambahkan fitur live di Shopee juga membantu dalam meningkatkan penjualannya. Untuk Shopee Live ia memang sudah menyiapkan tim sendiri.
     
    “Sekarang itu live Subuh saat sahur, pagi itu sudah menguasai 50 persen penjualan harian online.” jelasnya.
     
    Penjualan produk Maia by Hasya di marketplace seharinya bisa mencapai hingga 200 picis saat hari biasa. Sedangkan saat momen Ramadan hingga menjelang Idulfitri, penjualan produknya bisa meningkat hingga 100 persen atau kisaran di atas 400 picis.
     
    Ari sendiri menjual produk mukena MAIA By Hasya dari harga Rp80 ribu sampai Rp200 ribu dan Rp200 ribu sampai Rp450. Untuk mukena yang dibanderol Rp80 ribu sampai Rp200 ribu merupakan mukena yang banyak beredar di pasaran, namun dengan tetap menjaga kualitas.
     
    “Nah Rp200 ribu sampai Rp450 ribu itu desain sendiri dari motif, itu kami order khusus dari pabrik buat kami. Ada label diprinting merek kami,” kata Ari.
     
    Jenama Maia By Hasya kini berhasil dikembakan Ari hingga memiliki enam toko offline dan toko online di marketplace seperti Shopee dan lainnya.
     
    Saat ini telah Ari juga telah memiliki lima lokasi produksi yang tersebar di beberapa wilayah, satu diantaranya di daerah Pondok Kacang, Pondok Aren, Tangerang, Banten.
     
    Karyawan yang membantu bisnis Ari saat ini juga tidak sedikit. Jika ditotal dari karyawan produksi hingga karyawan toko, Maia by Hasya telah mempekerjakan sekitar 100 orang.
     
    “Kalau di total kira-kira lima tempat produksi itu satu tempat ada 15 orang, terus ditambah karyawan toko kira-kira karyawan kita sekarang kurang lebih ada 100 orang,” jelasnya.
     
    Dengan karyawan yang hampir 100 orang produksi sehari untuk Maia By Hasya rata-rata seminggu bisa 2.500 picis dari satu tempat produksi. Jika ditotal dengan seluruh tempat produksi, seminggu bisa mencapai 10.000 picis. Untuk penjualan dalam sehari baik dari toko baik grosir dan retail serta online, Maia By Hasya bisa mencapai 2.000 picis.
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Hari Ini Politikus Nasdem Ahmad Ali Diperiksa KPK

    Hari Ini Politikus Nasdem Ahmad Ali Diperiksa KPK

    GELORA.CO -Mantan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali dijadwalkan menjalani pemeriksaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis 6 Maret 2025.

    Ahmad Ali sebelumnya mangkir saat dipanggil sebagai saksi kasus dugaan penerimaan gratifikasi mantan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Rita Widyasari (RW) pada Kamis 27 Februari 2025.

    “Info dari penyidik, saudara AA (Ahmad Ali) sudah memberi konfirmasi ketidakhadiran karena ada kegiatan yang sudah terjadwal sebelumnya. Di-reschedule tanggal 6 Maret 2025,” kata Jurubicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto kepada wartawan, Kamis 27 Februari 2025.

    Dari jadwal sebelumnya, tim penyidik memanggil Ahmad Ali yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila (PP) untuk hadir dan diperiksa di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan.

    Sebelumnya pada Rabu 26 Februari 2025, tim penyidik KPK telah memeriksa Ketua Umum MPN PP, Japto Soerjosoemarno sebagai saksi selama tujuh jam.

    Pada Selasa 4 Februari 2025, tim penyidik telah menggeledah rumah Japto dan Ahmad Ali. 

    Dari rumah Japto, KPK menyita sebelas mobil mewah, uang Rp56 miliar, dokumen, dan barang bukti elektronik (BBE) diduga hasil tindak pidana korupsi. 

    Sedangkan dari rumah Ahmad Ali, KPK menyita uang Rp3,4 miliar, tas dan jam branded, serta dokumen dan BBE.

    KPK saat ini tengah mengusut dugaan penerimaan gratifikasi Rita Widyasari yang diduga menerima 5 dolar AS per metrik ton batubara.

    Rita Widyasari juga telah ditetapkan sebagai tersangka TPPU bersama Komisaris PT Media Bangun Bersama, Khairudin pada 16 Januari 2018.

  • Akun IG Istri Walikota Bekasi Digeruduk Warganet: Empati yang Mati!

    Akun IG Istri Walikota Bekasi Digeruduk Warganet: Empati yang Mati!

    GELORA.CO -Nama Wiwiek Hargono yang merupakan istri Walikota Bekasi, Tri Adhianto, menjadi perbincangan warganet. 

    Hal ini buntut dari video yang menampilkan Wiwiek Hargono sedang mengungsi ke Hotel Horison Kota Bekasi, viral di media sosial.

    Padahal, di saat yang bersamaan, sebanyak 61.223 jiwa yang tersebar di delapan kecamatan di Kota Bekasi, rumahnya terendam banjir.

    Warganet meluapkan kekesalannya dengan menggeruduk akun Instagram @wiwiekhargono.

    Dilihat redaksi pada Kamis 6 Maret 2025, beberapa unggahan yang dibagikan Wiwiek Hargono menjadi sasaran kemarahan publik.

    “Gmn bu malam tadi bobonya nyenyak ga? tanya akun @iamtamapratama.

    “Empati yang mati,” kata akun @joen9793.

    “Bu spill makanan hotelnya enak gk? tulis akun @jesisca_floren.

    Sebelumnya, Walikota Bekasi Tri Adhianto menjelaskan alasannya memboyong keluarga menginap di hotel berbintang empat.

    Menurut Tri, sekitar pukul 02.00 WIB, ketinggian air di kediamannya yang berada di Perumahan Kemang Pratama sudah mencapai 600 cm.

    “Dan saya perkirakan bahwa Kemang itu pasti akan tenggelam. Nah kalau saya bertahan di dalam, berarti saya enggak bisa keluar. Saya selamatkan dulu anak dan istri saya,” kata Tri

  • Dedi Mulyadi Tegur Keras Istri Walikota Bekasi Ngungsi di Hotel Saat Banjir

    Dedi Mulyadi Tegur Keras Istri Walikota Bekasi Ngungsi di Hotel Saat Banjir

    GELORA.CO -Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegur keras istri Walikota Bekasi Tri Adhianto, yakni Wiwiek Hargono, yang mengungsi ke hotel berbintang empat saat rumah pribadinya di Perumahan Kemang Pratama, Bekasi Timur, terendam banjir. 

    Dedi menilai sikap istri Walikota Bekasi itu merupakan perilaku yang tak patut dicontoh. Karena sebagai istri pejabat publik harus terjun langsung di tengah masyarakat yang sedang terdampak banjir.

    Apalagi, lanjut Dedi, sebagai Ketua Tim Penggerak PKK, istri Walikota Bekasi seharusnya menjadi garda terdepan dalam menyelesaikan berbagai problem sosial masyarakat. 

    “Mulai dari kekurangan gizi sampai kebanjiran,” kata Dedi melalui video yang dikutip Kamis 6 Maret 2025.

    Meski begitu, Dedi mengaku tidak bisa memberikan sanksi terhadap Walikota Bekasi terkait perilaku minor istrinya tersebut.

    “Sanksi nggak ada. Walikota kan SK-nya dari Mendagri. Tetapi sebagai gubernur, bisa melakukan pembinaan berupa teguran melalui media,” kata Dedi.

    Istri Walikota Bekasi Tri Adhianto, Wiwiek Hargono diduga menginap di Hotel Horison Bekasi saat sejumlah wilayah Kota Bekasi terendam banjir.

    Peristiwa ini bahkan beredar luas di sejumlah platform media sosial. Warganet dibuat geram dengan video memperlihatkan Wiwiek mengungsi ke Hotel Horison Bekasi saat sebagian masyarakat harus merelakan rumahnya tenggelam.

    Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi resmi menetapkan status tanggap darurat bencana banjir yang terjadi di 8 kecamatan sejak Senin 3 Maret 2025 hingga Rabu 5 Maret 2025. 

    Banjir disebabkan intensitas hujan tinggi hingga membuat daerah aliran sungai Cileungsi dan Cikeas meluap ke pemukiman warga.

    Status tanggap darurat tertuang dalam putusan Wali Kota Bekasi nomor 400.9.10/Kep.135.BPBD/III/2025 tanggal 4 Maret. 

    Data yang diterima dari BPBD Jawa Barat, banjir terjadi di Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Selatan, Bekasi Utara, Bekasi Barat. Kecamatan Jatiasih, Pondokgede, Rawalumbu dan Kecamatan Bantargebang.

    Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Bambang Imanudin mengatakan sebanyak 61.223 jiwa terdampak, serta terdapat 132 titik banjir. Sebanyak 49 titik dapur umum didirikan dan 65 titik evakuasi

  • Sempat Terendam Banjir 29 Jam, Sapi-Sapi Impor di RPH Kota Bekasi Selamat

    Sempat Terendam Banjir 29 Jam, Sapi-Sapi Impor di RPH Kota Bekasi Selamat

    GELORA.CO  – Tak hanya manusia dan barang yang terkena dampak banjir yang melanda Kabupaten dan Kota Bekasi, Jawa Barat. Hewan ternak pun ikut menderita.

    Pada Selasa (4/3) melintas di berbagai platform video yang memperlihatkan puluhan sapi yang sudah nyaris ditenggelamkan air bah. 

    Hanya punuk dan separo atas kepala saja yang masih terlihat. Hewan-hewan tersebut berada di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Jalan Raya Perjuangan, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.

    Dalam video yang sama, saking tingginya air, si pembuat video dalam posisi sudah di atas atap. Mengutip Radar Bekasi, banjir yang terjadi pada Selasa (4/3) itu mencapai di atas dua meter, lebih tinggi dibandingkan banjir serupa pada 2020.

    Ketika dikonfirmasi kemarin (5/3), Air bah sudah mulai merendam RPH mulai Senin sore (3/3). Juru Sembelih Halal RPH Ahmad Zulkarnain, memastikan sapi-sapi impor dari Australia berjenis Brahman Cross itu selamat tanpa ada yang mati.

    “Alhamdulillah, sapi Australia ini mampu ber tahan hingga 29 jam dalam kondisi darurat. Kebetulan (Selasa malam) sekitar pukul 22.00 WIB air sudah mulai surut, jadi sapi segera kami ungsikan ke bagian atas, dijemur, dan se muanya sehat,” ujar Ahmad kepada Radar Bekasi.

    Saat ini, pihak RPH Tengah fokus membersihkan lumpur sisa banjir agar operasional pemotongan bisa kembali berjalan normal. ”Hari ini (kemarin, Red) kami bersihkan lumpur dan kandang. Sapi juga tetap diberi makan, nafsu makannya bagus,” tambahnya.

    Meski sempat dilanda banjir besar, kondisi di RPH mulai pulih. Warga dan pengurus berharap kejadian serupa tidak terulang agar aktivitas pemotongan hewan tidak terganggu

  • Presiden Prabowo Minta Kebutuhan Dasar Pengungsi Banjir Terpenuhi

    Presiden Prabowo Minta Kebutuhan Dasar Pengungsi Banjir Terpenuhi

    loading…

    Presiden Prabowo Subianto meminta kebutuhan dasar pengungsi banjir di wilayah Jakarta, Bogor, hingga Bekasi terpenuhi. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto meminta kebutuhan dasar pengungsi banjir di wilayah Jakarta, Bogor, hingga Bekasi terpenuhi. Kebutuhan dasar itu diantaranya makanan, air bersih, tempat tidur, dan layanan kesehatan.

    Pesan Prabowo itu disampaikan Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul saat meninjau lokasi pengungsian bencana banjir di Wisma Tanah Air dan Universitas Binawan, dikutip Kamis (6/3/2025).

    “Kami bergerak cepat sesuai arahan Presiden untuk memastikan kebutuhan dasar para pengungsi, terutama makanan, air bersih, tempat tidur, dan layanan kesehatan, dapat terpenuhi. Tidak boleh ada warga terdampak yang kesulitan mendapatkan bantuan,” ujar Gus Ipul.

    Diketahui, banjir yang melanda wilayah Cawang dan Cililitan sejak Senin menyebabkan ratusan warga terdampak, terutama di RW 9, 10, dan 11 Kelurahan Cawang serta beberapa wilayah di Kelurahan Cililitan. Pada Selasa pagi pukul 08.00 WIB, posko resmi dibuka di dua titik utama, yaitu Musala dan Lobby 1 Universitas Binawan, setelah air semakin meluap dan warga mulai berdatangan ke lokasi pengungsian.

    Jumlah pengungsi di Universitas Binawan awalnya mencapai 646 jiwa. Seiring dengan surutnya air, sebagian warga memilih kembali ke rumah masing-masing, sehingga jumlah pengungsi yang masih bertahan saat ini adalah 221 jiwa. Sementara itu, jumlah pengungsi di Wisma Tanah Air tercatat sebanyak 199 jiwa. Sebagian besar warga yang masih bertahan di pengungsian adalah mereka yang rumahnya belum layak huni.

    Guna memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi, Kementerian Sosial menggelontorkan berbagai bantuan di dua lokasi pengungsian, yaitu untuk lokasi Universitas Binawan telah disalurkan 40 lembar kasur lipat, 40 lembar selimut, 30 paket kids ware, dan 100 paket makanan siap saji.

    Kemudian, untuk Wisma Tanah Air telah tersalurkan 99 lembar kasur lipat, 100 lembar selimut, 240 paket makanan cepat saji, dan 4 paket kids ware.

    Selain bantuan logistik, Kementerian Sosial juga mengkoordinasikan tim penanganan pengungsi yang terdiri dari tim logistik, yang memastikan distribusi bantuan berjalan lancar. Tim Layanan Dukungan Sosial, yang memberikan pendampingan psikososial bagi kelompok rentan, termasuk anak-anak dan lansia. Serta tim pendataan, yang terus memperbarui jumlah pengungsi serta kebutuhan mereka di lokasi.

    (cip)