provinsi: JAWA BARAT

  • Sambut Mudik Lebaran 2025, Perbaikan Jalan di Karawang Dimulai 12 Maret, Termasuk Jalur Pantura
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 Maret 2025

    Sambut Mudik Lebaran 2025, Perbaikan Jalan di Karawang Dimulai 12 Maret, Termasuk Jalur Pantura Regional 8 Maret 2025

    Sambut Mudik Lebaran 2025, Perbaikan Jalan di Karawang Dimulai 12 Maret, Termasuk Jalur Pantura
    Tim Redaksi
    KARAWANG, KOMPAS.com

    Bupati Karawang
    , Aep Syaepuloh, menegaskan bahwa
    perbaikan jalan
    di
    jalur mudik
    untuk Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah atau 2025 Masehi akan dilakukan sebelum musim mudik tiba.
    Dalam pernyataannya, Aep menyebutkan bahwa beberapa titik kerusakan di jalur mudik yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang saat ini sedang dalam proses perbaikan.
    “Dari mulai Telagasari sampai ke Cilamaya. Termasuk Cilamayanya sendiri. Ini sedang dikerjakan,” ungkap Aep di Galeri Nyi Pager Asih, Sabtu (8/3/2025).
    Aep juga menjelaskan bahwa untuk wilayah Karawang Barat, perbaikan akan segera dimulai setelah proses tender selesai.
    Ia menambahkan bahwa komunikasi telah dilakukan dengan Gubernur Jawa Barat mengenai perbaikan jalan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi.
    Selain itu, Aep telah berkoordinasi dengan PPK 1 Jabar terkait perbaikan jalur mudik yang berada di bawah kewenangan Pemerintah Pusat, mulai dari Tanjungpura, Jalan Baru, hingga Jalan Lingkar Luar Karawang menuju Jatisari.
    “Hasilnya, perbaikan akan mulai dikerjakan mulai 12 Maret 2025,” jelasnya.
    Aep juga menyoroti pentingnya penerangan di jalur mudik dan menyatakan bahwa Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memberikan perhatian terhadap hal ini, mengingat jalur tersebut akan digunakan untuk mudik.
    Diketahui, sejumlah titik jalan di Karawang yang masuk dalam jalur mudik mengalami kerusakan, dengan adanya lubang yang cukup dalam, termasuk di jalur
    Pantura
    yang berstatus sebagai jalan nasional.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hibisc Fantasy Puncak Dibongkar Pemilik Sendiri, PT Jaswita Sah atau Melawan Hukum?

    Hibisc Fantasy Puncak Dibongkar Pemilik Sendiri, PT Jaswita Sah atau Melawan Hukum?

    PIKIRAN RAKYAT – Hibisc Fantasy Puncak disegel karena melanggar aturan alih fungsi lahan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 6 Maret 2025.

    Tempat wisata tersebut diketahui dibongkar pemilik sendiri yakni PT Jasa dan Kepariwisataan (PT Jaswita), salah satu BUMD Provinsi Jawa Barat.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Ajat Rochmat Jatnika mengkonfirmasi pembongkaran Hibisc Fantasy Puncak di Cibinong pada Sabtu, 8 Maret 2025.

    “Pemerintah daerah memandangnya Pak Gubernur sebagai pemilik Jaswita, jadi itu pembongkaran mandiri, karena oleh kami sudah ditegur,” ucap Ajat seperti dikutip dari Antara.

    Sah atau Melawan Hukum?

    Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor lega atas pembongkaran tempat wisata Hibisc Fantasy Puncak yang dikomandoi langsung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

    Menurutnya, pembongkaran bangunan berdasarkan instruksi dari Gubernur Jabar sah dilakukan.

    Hal ini karena kepala daerah berperan secara langsung dalam pengelolaan BUMD sebagai KPM (Kuasa Pemilik Modal).

    Pemkab Bogor memerlukan sejumlah tahapan lagi untuk melakukan pembongkaran secara paksa.

    Bongkar Paksa

    Bangunan Hibisc Fantasy Puncak sebagian besar tak mengantongi izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

    “Kita sudah melakukan peneguran, Pak Teuku Mulya (Kepala DPKPP Kabupaten Bogor) sudah melakukan teguran satu, teguran dua, teguran tiga,” lanjutnya.

    Mereka telah melayangkan beberapa kali peringatan pada PT Jaswita guna melakukan pembongkaran secara mandiri tapi tak diindahkan.

    “Artinya menegur untuk menyesuaikan dengan ketentuan. Akhirnya dilimpahkan ke Satpol PP,” lanjut Ajat.

    Petugas membongkar bangunan Hibisc Fantasy Puncak di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Jumat, 7 Maret 2025.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Sukabumi Dilanda Banjir dan Longsor: 3 Korban Jiwa dan 5 Lainnya Hilang – Halaman all

    Sukabumi Dilanda Banjir dan Longsor: 3 Korban Jiwa dan 5 Lainnya Hilang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Korban jiwa akibat bencana banjir dan longsor di Kabupaten Sukabumi bertambah menjadi tiga orang.

    Awalnya, hanya satu korban yang dilaporkan, namun tim gabungan berhasil menemukan dua korban tambahan yang merupakan ibu dan anak pada Jumat, 7 Maret 2025.

    Pranata Humas Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Hadi Rahmat, mengonfirmasi penemuan tersebut. 

    “Iya, sudah ditemukan dua jiwa ibu dan anak,” ungkap Hadi pada Sabtu, 8 Maret 2025.

    Kedua korban yang ditemukan adalah warga Kecamatan Pelabuhanratu.

    Hadi juga menyatakan bahwa hingga saat ini, lima orang masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian oleh tim gabungan.

    Dari lima orang tersebut, dua di antaranya berasal dari Kecamatan Simpenan dan tiga lainnya dari Kecamatan Lengkong.

    “Untuk yang 5 (orang hilang), hari ini masih lanjut pencarian,” ucapnya.

    Dampak Bencana

    Jumlah warga yang terdampak bencana juga mengalami peningkatan.

    Awalnya, 116 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 204 jiwa terdampak, kini menjadi 156 KK dengan total 287 jiwa.

    Selain itu, jumlah warga yang mengungsi meningkat dari 31 KK (159 jiwa) menjadi 157 KK (328 jiwa).

    “Lalu ada 3 KK yang terdiri dari 10 jiwa yang terancam. Kalau terancam itu biasanya ada longsoran dekat rumah,” ujar Hadi.

    Kerusakan akibat bencana ini mencakup 11 rumah rusak ringan, 8 rumah rusak sedang, 7 rumah rusak berat, serta 155 rumah terendam.

    Selain itu, 30 fasilitas umum dan sosial juga terdampak, serta 30 hektar lahan pertanian yang mengalami kerusakan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Korban Banjir dan Longsor di Sukabumi Bertambah jadi Tiga Orang, 5 Orang Masih Dicari.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • 2 Guru Besar Tanggapi Hasil Disertasi Menteri Bahlil, Ada Plagiarisme?

    2 Guru Besar Tanggapi Hasil Disertasi Menteri Bahlil, Ada Plagiarisme?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Narasi tentang nilaisimilarity atau kesamaan disertasi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang diklaim mencapai 95% menjadi perhatian publik dan menyeret nama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta). Menteri Bahlil dituduh melakukan plagiat dalam disertasinya.

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), plagiat merupakan tindakan mengambil karangan, pendapat, atau ide orang lain dan menyajikannya seolah-olah sebagai karya sendiri.

    Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) Prof Maila Dinia Husni Rahiem melalui tulisannya di laman resmi UIN Jakarta pada 19 Oktober 2024 menjelaskan, masalah ini berawal dari seorang mahasiswa doktoral sekaligus dosen di UIN Jakarta yang memeriksa keaslian disertasi Bahlil melalui akun turnitin kampus dan mendapatkan hasilsimilarity sebesar 13%.

    Namun, sambung Prof Maila, dokumen tersebut tidak segera dihapus dan tersimpan dalam repository turnitin kampus sehingga saat pemeriksaan ulang, sistem mendeteksi kesamaan 100% karena file tersebut sudah terekam dalam database turnitin sebagai dokumen resmi.

    Turnitin sendiri adalah layanan berbasis website yang mendeteksi kesamaan teks dalam karya tulis yang biasa digunakan peneliti di dalam dan luar negeri.

    “Kondisi ini memunculkan kesan yang salah bahwa Menteri Bahlil menjiplak karya mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini terjadi karena disertasi Menteri Bahlil pernah diunggah ke repository turnitin dan dianggap sebagai dokumen terdaftar,” kata Prof Maila dikutip dari laman resmi UIN Jakarta, Sabtu, (8/3/2025).

    Sementara Guru Besar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (Unisba), Prof Dedeh Fardiah pun mengamini apa yang disampaikan Prof Maila. Dia mengatakan bahwa kasus dugaan plagiasi lewat metode pengecekan angka turnitin yang tinggi harus diperiksa lebih mendalam. Sebab, tingginya angka turnitin untuk sebuah naskah tak serta merta bisa disebut plagiat atas naskah orang lain.

    “Misalnya, ingin menulis di salah satu jurnal, naskah sudah dikirim, kemudian ternyata tidak diterbitkan. Karena tidak diterbitkan maka naskahnya dikirim ke jurnal lain.Ternyata naskah itu sudah terdata oleh data base-nya jurnal awal. Ketika diperiksa lewat turnitin, kita tidak berusaha menarik kembali naskah dari jurnal awal, otomatis suatu saat bisa terjadi angka turnitin kita akan tinggi,” kata Prof Dedeh saat dihubungi, Jum’at (7 Maret 2025) petang.

    “Ternyata yang kita berikan ke jurnal itu, sudah terekam di sistem mereka, walau naskahnya enggak jadi tayang,” tambahnya.

    Kasus lainnya, kata Prof Dedeh, ketika seorang mahasiswa atau mahasiswi yang naskah disertasinya sudah selesai dan akan diterbitkan di sebuah jurnal ilmiah, namun naskah yang dikirim tidak ditulis ulang atau parafrase terlebih dahulu. Alhasil, angka turnitinnya akan tinggi.

    “Otomatis ketika diturnitin ulang, pasti menemukan angka tinggi. Angkanya pasti gede. Bisa jadi karena sudah di-publish jadi disertasi. Itu namanya auto plagiarism atau self plagiarism,” katanya.

    Oleh karena itu, Prof Dedeh menyebut jika ada kasus dugaan plagiat dengan angka turnitin yang tinggi tak serta merta bisa disebut plagiat atas nakah orang lain.

    Menyambung apa yang disampaikan Prof Dedeh, Prof Maila yang juga Guru Besar Pendidikan Anak Usia Dini dan Kesejahteraan Sosial di UIN Jakarta ini pun menjelaskan ihwal cara kerja turnitin.

    Turnitin, kata Prof Maila, mendeteksi kesamaan teks berdasarkan dokumen yang sudah tersimpan dalam sistemnya. Jika dokumen yang sama diuji ulang, maka sistem akan menunjukkan kesamaan 100% meskipun berasal dari sumber berbeda.

    Untuk menghindari masalah seperti ini, sambung dia, sangat disarankan agar pengecekan sementara dilakukan dengan pengaturan no repository, agar file tidak tersimpan permanen dan tidak memengaruhi hasil pemeriksaan di masa mendatang.

    “Setelah dilakukan uji resmi, nilaisimilarity disertasi Menteri Bahlil adalah 13%. Nilai ini berada di bawah ambang batas yang diterima untuk disertasi, yakni antara 15-30%, tergantung kebijakan masing-masing perguruan tinggi. Dengan demikian, tidak ada indikasi plagiarisme dalam disertasi tersebut,” jelas Prof Malia yang pernah menyabet penghargaan Top 2% WorldWide Scientists 2024 ini.

    (dpu/dpu)

  • Waspada Cuaca Ekstrem, BRIN Ungkap Ada Badai Tandingan Tornado di RI

    Waspada Cuaca Ekstrem, BRIN Ungkap Ada Badai Tandingan Tornado di RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tiga badai multisel ditemukan di Indonesia. Dampaknya kemungkinan bakal ada cuaca ekstrem hingga akhir pekan ini di sejumlah wilayah.

    Pakar Klimatologi BRIN Erma Yulihastin menjelaskan sebutan multisel karena tersusun atas awan-awan Cb atau disebut dengan badai guruh. Jadi badai multisel masuk kategori dahsyat selain tornado dan puting beliung.

    Ketiga badai itu ditemukan di wilayah Sumatera Selatan, Jawa Barat-Banten, dan Jawa Tengah-Timur. Menurutnya, berdasarkan pengamatan radar, badai multisel di Jabar-Banten dan Jaten-Jatim adalah campuran klaster dan garis, sementara di Sumatera adalah klaster.

    Erma mengatakan badai multisel dipicu karena pergerakan dan pertumbuhan vortex. Ini akan bertumbuh menjadi bibit siklon di Samudera Hindia.

    “Sehingga dia punya potensi mengakumulasi awan, kemudian hujan, yang ditransfer dari Samudra Hindia kemudian menuju ke Sumatera dulu yang terkena efek. Dan kemudian baru merembet atau menjalar menuju ke Jawa, dalam hal ini ya Jabodetabek,” katanya dikutip dari CNNIndonesia, Sabtu (8/3/2025).

    Akumulasi awan dapat meluas ke perairan selatan Jawa, karena memang sudah terjadi di sana seperti Jawa bagian Barat serta Timur. Erma mengatakan awan-awan tersebut bukan single sel, namun berklaster atau disebut multisel.

    Untuk vortex atau Bibit Siklon Tropis 98S berada di wilayah itu dengan kecepatan 35 km/jam. Potensinya rendah unntuk menjadi siklon tropis, ungkapnya.

    Erma menambahkan dampak siklon tropis hanya terjadi di wilayah sekitar atau terpusat. Sementara bibit siklon tropis berdampak juga pada daratan.

    “Makanya selama dia masih berupa di bibit siklon, maka justru punya peran yang bisa menghantarkan atau transport kelembaban dari Samudera Hinda menuju Sumatera dan Jawa,” tuturnya.

    Selain itu, gelombang Kelvin dan Roseby yang bertemu di Sumatera Selatan dan Jawa Barat dengan ada di Selat Sunda. juga ikut disinggung olehnya. Pertemuan diperkirakan hingga mencapai 9 Maret 2025.

    Hal ini, dia mengatakan akan berdampak pada cuaca yang makin parah. Sebab pertemuan itu menarik awan dari Samudera Hindia menuju wilayah dengan tekanan rendah di bagian Barat.

    “Sampai kapan pertemuan gelombang itu? Diprediksi sampai tanggal 9 Maret. Itu kan berarti berada pada periode dasarian pertama. Itu juga yang kita tangkap dari sejak beberapa bulan lalu kita tahu bahwa akan ada peak cuaca ekstrem ini meningkat lagi pada dasarian pertama Maret,” jelasnya

    (pgr/pgr)

  • Pelaku Penganiayaan Pemuda di Baleendah Ditangkap Polisi, Ternyata Korban Salah Sasaran

    Pelaku Penganiayaan Pemuda di Baleendah Ditangkap Polisi, Ternyata Korban Salah Sasaran

    JABAR EKSPRES – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandung berhasil mengamankan para pelaku pelaku penganiayaan seorang pemuda di Kampung Cigado, Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu 5 Maret 2025.

    Tindakan dari para pelaku terhadap pemuda 16 tahun ini viral di media sosial lantaran menyusul aksinya yang terekam kamera CCTV warung.

    Para pelaku berbicara dengan nada emosi, dan secara tiba-tiba langsung melayangkan pukulan dan juga tendangan kepada pemuda itu secara membabi buta.

    Kapolresta Bandung, Kombes Pol Aldi Subartono mengatakan jika pelaku yang diamankan berjumlah empat orang dengan satu orang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

    “Yang kami amankan DP, RH, J dan R. Mereka telah ditetapkan sebagai tersangka. Dan untuk satu pelaku inisial SND, masih DPO,” ujarnya saat gelar perkara di Mapolresta Bandung, Soreang, Sabtu (8/3/2025).

    Aldi menjelaskan, kejadian itu bermula saat korban sedang berkumpul bersama dua temannya di sebuah warung kelontong.

    Kemudian datang para pelaku sambil mengendarai dua sepeda motor berjumlah enam orang menghampiri korban.

    “Jadi para pelaku ini datang menghampiri korban sambil menanyakan ‘kamu yang menganiaya abang saya’,” jelasnya.

    Lanjut Aldi, spontan korban dan temannya karena takut lari ke dalam. Namun korban ini tidak sempat ke dalam sehingga menjadi korban kekerasan secara bersama-sama.

    “Jadi korban BR ini mengalami luka punggung lebam dan beberapa bagian tubuh lebam akibat kekerasan yang bersama-sama oleh pelaku baik itu ditendang atau dipukul menggunakan helm,” ungkapnya.

    Kemudian dari serangkaian peristiwa tersebut tim gabungan yang terdiri dari Polsek Baleendah dan Satreskrim Polresta Bandung langsung melakukan penangkapan terhadap pelaku DP yang juga sudah ditetapkan sebagai tersangka.

    “Dari hasil keterangan menjelaskan ada pelaku lain. Kemudian tim mengejar pelaku dan tiga orang menyerahkan diri yaitu inisial RH, inisial J dan R. Sehingga saat ini sudah diamankan empat orang,” terangnya.

    Tak hanya itu, dalam pemeriksaan, Aldi menuturkan jika pelaku DP merupakan anggota dari salah satu kelompok MPH (merah, putih, hitam).

    “Ini kita masih akan dalami, termasuk pihak-pihak yang terkait juga kita akan lakukan pemeriksaan,” tuturnya.

  • Kisruh NCD Hary Tanoe dan PT CMNP, Pemilik NCD Terungkap

    Kisruh NCD Hary Tanoe dan PT CMNP, Pemilik NCD Terungkap

    JABAR EKSPRES – Kasus dugaan pemalsuan sertifikat deposito antara MNC Asia Holding yang melibatkan Hary Tanoesoedibjo dengan T Citra Marga Nusaphala Persada Tbk ( CMNP ) terus memanas setelah pihak CMNP menempuh jalur hukum atas kepemilikan surat berharga Negotiable Certificate of Deposit (NCD).

    Klaim MNC Asia Holding yang menyatakan bahwa Hary Tanoesoedibjo hanya sebagai broker atau perantara terbantahkan. Sebab, diketahui NCD adalah surat berharga yang bersifat ‘atas bawa’ atau aan toonder, to bearer.

    Sehingga, siapa yang memegang surat berharga tersebut dan dapat menunjukkan serta menyerahkannya untuk diuangkan, maka si pemegang merupakan pemilik dari NCD tersebut.

    BACA JUGA: Mau Puasa, Bantuan Beras 10 Kg Malah Ditunda, Ada Apa?

    Dalam kasus antara PT CMNP dengan Hary Tanoe dan MNC Asia Holding yang terjadi pada 1999.

    Saat itu, Hary Tanoe menawarkan kepada pihak PT CMNP untuk menukarkan NCD miliknya dengan MTN (Medium Term Note) dan obligasi tahap II milik CMNP.

    Dalam transaksi tersebut, Hary Tanoe yang sudah digugat CMNP memiliki NCD yang diterbitkan Unibank senilai 28 juta dolar AS.

    Sementara CMNP memiliki MTN senilai Rp 163,5 miliar dan obligasi senilai Rp 189 miliar.

    Sesuai kesepakatan pada 12 Mei 1999, CMNP menyerahkan MTN dan obligasinya pada 18 Mei 1999.

    BACA JUGA: 1.100 Investor Jajaki Investasi, Transaksi WJIS Telah Capai Rp6,5 Triliun

    Sementara tergugat I menyerahkan NCD kepada CMNP secara bertahap. Yakni, senilai 10 juta dolar AS yang jatuh tempo 9 Mei 2002 pada 27 Mei 1999, dan NCD senilai 18 juta dolar AS yang jatuh tempo 10 Mei 2002 pada 28 Mei 1999.

    “Hary Tanoesoedibjo-lah yang menyerahkan NCD kepada PT CMNP. Karena itu, NCD tersebut adalah milik Hary Tanoesoedibjo,” dalam keterangan dari pihak CMNP yang diterima pada Sabtu (8/3/2025).

    BACA JUGA: Program 3 Juta Rumah Subsidi Kena Pangkas, jadi 1,6 Triliun!

    Namun, dalam perjalanannya, NCD dari Hary Tanoe tersebut tidak bisa dicairkan pada 22 Agustus 2002 karena Unibank ditetapkan sebagai Bank Beku Kegiatan Usaha (BBKU) pada Oktober 2001 lalu.

    Hary Tanoe diduga sudah mengetahui penerbitan NCD miliknya senilai 28 juta dolar AS itu dilakukan secara tidak benar.

  • Kementerian Agama Gagas Wakaf Hutan, Dukung Kelestarian Lingkungan dan Cegah Perubahan Iklim – Halaman all

    Kementerian Agama Gagas Wakaf Hutan, Dukung Kelestarian Lingkungan dan Cegah Perubahan Iklim – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) terus berinovasi dalam mengembangkan ekosistem wakaf produktif dengan meluncurkan program Kemenag Go Green: Green Theology untuk Menjawab Tantangan Lingkungan. 

    Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kemenag, Abu Rokhmad, mengatakan, wakaf tidak hanya berorientasi pada aspek ibadah, tetapi juga memiliki dampak besar terhadap kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat.

    “Wakaf hutan adalah langkah nyata dalam mengatasi perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Islam mengajarkan pentingnya menjaga alam sebagai amanah dari Allah, dan konsep wakaf menjadi instrumen yang sangat relevan dalam hal ini,” ujar Abu di Jakarta, Sabtu (8/3/2025).

    Ia menjelaskan, roadshow ini digelar oleh Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag dengan mengusung kajian bertajuk Menanam Akar di Surga: Dari Umat untuk Masa Depan, yang terbuka untuk umum. 

    Selain itu, terdapat lokakarya khusus bertema Nazhir by Hutan Wakaf Bogor: Replikasi Model Hutan Wakaf, yang diperuntukkan bagi peserta undangan terpilih.

    Acara ini digelar di empat lokasi berbeda, yakni pada 6 Maret 2025 di Wajo, Sulawesi Selatan; 9 Maret 2025 di Gunung Kidul, Yogyakarta; 11 Maret 2025 di Tasikmalaya, Jawa Barat; dan 14 Maret 2025 di Padang, Sumatera Barat.

    Menurut Abu, inisiatif ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat peran wakaf sebagai solusi ekonomi dan lingkungan. 

    “Kita ingin masyarakat memahami bahwa wakaf tidak hanya dalam bentuk tanah atau bangunan, tetapi juga dapat berupa hutan yang memberikan manfaat jangka panjang,” tambahnya.

    Ia berharap program ini dapat mendorong lebih banyak masyarakat untuk terlibat dalam gerakan wakaf hijau, baik sebagai pewakif, nazir, maupun penerima manfaat. 

    “Kemenag berharap melalui program ini, semakin banyak masyarakat yang berpartisipasi dalam gerakan wakaf hijau. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui narahubung resmi yang telah disediakan,” tutupnya 

  • Penadah Kamera Rampasan Milik Fotografer WNA Prancis Ditangkap Polisi – Halaman all

    Penadah Kamera Rampasan Milik Fotografer WNA Prancis Ditangkap Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Empat orang penadah kamera hasil rampasan dari fotografer asal Prancis, Marion Parent, berhasil ditangkap oleh kepolisian.

    Penangkapan ini menyusul penangkapan tiga pelaku utama penodongan yang terjadi di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, pada Rabu, 5 Februari 2025.

    Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok, AKP I Gusti Ngurah Putu Krisnha Narayana, mengungkapkan bahwa total tujuh pelaku telah diringkus dalam kasus ini.

     “Tujuh pelaku sudah kami amankan. Tiga pelaku penodongan berhasil ditangkap, dan dari pengembangan kasus, kami menangkap empat orang penadah kamera milik korban,” jelas Ngurah pada Sabtu, 8 Februari 2025, dikutip dari Tribun Jakarta.

    Ngurah menjelaskan bahwa penadah kamera tersebut ditangkap di beberapa lokasi berbeda.

    Awalnya, tiga pelaku penodongan mengaku telah menjual kamera itu seharga Rp7 juta ke pusat perbelanjaan di Jakarta Pusat.

    Polisi lantas menelusuri pusat perbelanjaan itu dan melakukan pengembangan lanjutan sampai ke luar Pulau Jawa untuk menangkap keempat pelaku penadahan.

    Dari hasil penangkapan, dua penadah ditangkap di sekitar Jakarta Pusat, satu di Bogor, dan satu lagi di Lampung.

    Keempat penadah kini telah dibawa ke Mapolres Pelabuhan Tanjung Priok untuk diproses lebih lanjut.

    Keempat penadah dijerat dengan Pasal 480 KUHP mengenai penadahan barang hasil curian.

    Selain itu, kamera profesional Nikon Z7II milik Marion telah diamankan dan akan dijadikan barang bukti dalam proses persidangan.

    Setelah sidang selesai, Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok akan berkoordinasi dengan Divisi Hubungan Internasional Polri dan Kedutaan Besar Prancis untuk mengembalikan kamera tersebut kepada Marion, yang saat ini telah kembali ke negaranya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Polisi Tangkap 4 Penadah Kamera Puluhan Juta Milik Wanita Bule Prancis yang Ditodong di Muara Baru.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Operasi Tempat Hiburan Malam di Kabupaten Bogor Selalu Bocor, Satpol PP: Ada Cepu!

    Operasi Tempat Hiburan Malam di Kabupaten Bogor Selalu Bocor, Satpol PP: Ada Cepu!

    JABAR EKSPRES  – Satpol PP Kabupaten Bogor menggelar inspeksi mendadak (sidak) di dua tempat hiburan malam (THM) pada Jumat (7/3) malam.

    Dua lokasi yang diperiksa yakni Dua Raja di Kecamatan Sukaraja dan Hotel M-One di Kecamatan Cibinong.

    Saat memeriksa Dua Raja, petugas gagal menemukan pelanggaran, karena informasi tentang sidak tersebut sudah bocor.

    “Di lokasi pertama, Dua Raja, kebetulan informasinya sudah bocor, jadi kami tidak menemukan apa-apa,” kata Sekretaris Dinas Satpol PP Kabupaten Bogor, Anwar Anggana, pada Sabtu (8/3).

    Meski demikian, petugas melakukan penyegelan pada salah satu bangunan di Dua Raja yang terbukti masih beroperasi sejak pagi hari selama bulan Ramadan.

    Menurut Anwar, penyegelan ini bertujuan untuk memberi efek jera dan mendorong pemilik tempat usaha agar mematuhi surat edaran dari Pemerintah Kabupaten Bogor.

    “Ada beberapa ruko yang sengaja buka, jadi kita segel. Mereka harus patuh pada surat edaran yang dikeluarkan pimpinan kami,” tegasnya.

    Selanjutnya, Satpol PP melanjutkan operasi ke Hotel M-One, namun di lokasi ini tidak ditemukan pelanggaran.

    Anwar menjelaskan bahwa M-One telah mematuhi surat edaran yang berlaku, dan di sana tidak ditemukan aktivitas karaoke.

    “Setelah itu, kami kembali ke Mako dan sempat mampir ke sebuah toko, di mana kami menemukan 183 botol miras dari berbagai jenis,” ungkap Anwar.

    Terkait siapa yang membocorkan informasi mengenai operasi THM tersebut, Anwar mengaku tidak ingin menuduh siapapun. Namun, ia menyebut bahwa saat operasi melibatkan banyak pihak, seringkali informasi bocor.

    “Ketika operasi ini melibatkan banyak pihak seperti Muspika, memang sering terjadi kebocoran informasi. Saya tidak tahu siapa yang membocorkannya,” ujar Anwar.

    Ia menambahkan bahwa ada oknum yang memberitahukan bahwa akan ada penertiban, sehingga operasi tersebut selalu terungkap lebih dulu.

    “Intelnya seperti ‘cepu’ (informan), banyak sekali cepu-cepunya. Kami tidak menuduh siapa pun, tapi memang ada yang diduga memberi informasi tentang penertiban ini,” tutupnya.