provinsi: JAWA BARAT

  • Perbaikan Sekolah Rusak Akibat Banjir Harus Jadi Prioritas

    Perbaikan Sekolah Rusak Akibat Banjir Harus Jadi Prioritas

    PIKIRAN RAKYAT – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani meminta pemerintah pusat dan daerah segera bersinergi dalam memperbaiki 114 sekolah yang rusak akibat banjir di Bekasi. Menurutnya, perbaikan gedung sekolah harus menjadi prioritas agar proses belajar mengajar dapat kembali berjalan normal.

    “Sekolah rusak akibat banjir, rumah para siswa juga terendam. Lengkap sudah penderitaan mereka. Semua pihak harus turun tangan,” ujar Lalu Hadrian kepada Parlementaria, Senin (10/3/2025).

    Politisi Fraksi PKB yang akrab disapa Lalu Ari ini mengungkapkan keprihatinannya atas dampak banjir yang melanda Jabodetabek, khususnya di Bekasi. Ia menyebutkan bahwa kerusakan sekolah terjadi merata, mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, hingga SLB.

    Akibat kerusakan tersebut, banyak siswa terpaksa diliburkan karena gedung sekolah terdampak banjir. Selain itu, para siswa juga kehilangan perlengkapan belajar, seperti buku, alat tulis, dan seragam sekolah yang hanyut terbawa air.

    Lalu Ari mengapresiasi langkah cepat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti yang turun langsung ke lokasi terdampak dan memberikan bantuan kepada para siswa.

    “Perbaikan sekolah harus menjadi prioritas. Selain pembersihan lumpur, perbaikan gedung rusak harus segera dilakukan. Pemerintah juga perlu memiliki data yang jelas mengenai tingkat kerusakan dan kebutuhan anggaran untuk perbaikan,” tegasnya.

    Ia menekankan bahwa pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri dalam menangani perbaikan sekolah. Pemerintah pusat harus ikut turun tangan agar proses perbaikan bisa berjalan cepat dan siswa dapat kembali belajar di sekolah.

    “Jika perbaikan gedung tidak bisa selesai dalam waktu singkat, maka pemerintah harus menyiapkan tempat belajar alternatif agar proses belajar mengajar tetap berlangsung,” imbuhnya.

    Lalu Ari menegaskan bahwa Komisi X DPR RI akan terus mengawal persoalan ini. Pihaknya juga berencana turun langsung ke lokasi untuk memantau kondisi sekolah yang terdampak.

    “Nanti kami juga akan memanggil Mendikdasmen untuk membahas langkah-langkah perbaikan sekolah yang rusak,” pungkasnya.***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Dua Anak di Bandung Barat Tersambar Petir Butuh Uluran Tangan Pemerintah

    Dua Anak di Bandung Barat Tersambar Petir Butuh Uluran Tangan Pemerintah

    JABAR EKSPRES – Noval Al-Qodri (10) dan Alina Faiza (6), sudah seminggu terbaring di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

    Kedua bocah malang itu terpaksa harus mendapatkan perawatan serius seusai tersambar petir di rumahnya, di Kampung Sukawening, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB), pada Jumat 28 Februari 2025 lalu.

    Anak dari pasangan suami istri Gopur dan Nia tersebut mengalami luka bakar serius di hampir sekujur tubuhnya.

    BACA JUGA:Viral Burung Pipit Mati Massal Tersambar Petir

    Orang tua korban, Gopur menuturkan peristiwa memilukan tersebut ketika istri bersama anaknya berada di dapur saat hujan dengan intensitas tinggi menerjang.

    “Petir sempat menyambar pohon kelapa, sebelum akhirnya menghantam asbes dapur dan tembus ke dalam rumah. Pada saat kejadian, kedua anak saya dan istri tengah berada di dapur,” katanya saat dihubungi, Senin (10/3/2025).

    Ia menambahkan, kedua anaknya dan sang istri saat itu sedang berada di dapur dan beraktivitas seperti biasa namun anaknya tak sempat menyelamatkan diri.

    BACA JUGA:Tiga Korban Tersambar Petir Berangsur Pulih

    “Noval dan Alina baru selesai makan, sementara istri tengah mencuci daging ayam. Anak saya tersambar langsung, sementara istri berhasil selamat dari kejadian itu,” katanya.

    Lebih lanjut dia mengatakan, pada saat kejadian kedua anaknya langsung terkapar dengan luka bakar hampir di sekujur tubuhnya. Dahsyatnya kekuatan petir sampai merusak lantai rumah.

    “Noval dan Alina mengalami luka bakar dihampir sekujur tubuhnya. Paling parah anak bungsu saya, Alina sampai harus cuci darah. Untung golongan darah saya sama dengan Alina,” katanya.

    Untuk saat ini, kata dia, pengeluarannya bertambah karena harus mengeluarkan ongkos dari Cipeundeuy ke RSHS. Belum lagi, bekal selama menunggu di rumah sakit.

    “Alhamdulillah-nya, biaya pengobatan ditanggung penuh BPJS Kesehatan,” lirihnya.

    Ia menegaskan, hingga kini belum ada bantuan apapun dari pemerintah sejak kejadian hingga saat ini, bapak enam anak itu terpaksa harus berjuang sendiri.

    “Yang terpenting bagi saya, anak cepat sembuh. Mohon doanya saja,” tandasnya. (Wit)

  • Kemendag dan Polri Selidiki Produsen Minyakita PT Artha Eka Global Asia – Halaman all

    Kemendag dan Polri Selidiki Produsen Minyakita PT Artha Eka Global Asia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Satgas Pangan Polri tengah menyelidiki keberadaan produsen minyak goreng Minyakita yang memproduksi kemasan seliter tak sesuai takaran.

    Produsen yang dimaksud adalah PT Artha Eka Global Asia (AEGA). 

    Minyakita hasil produksi AEGA adalah yang ditemukan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ketika sidak ke Pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (8/3/2025) lalu.

    Minyakita kemasan seliter yang diproduksi aEGA ternyata isinya hanya sekitar 750-800 mililiter.

    Menteri Perdagangan Budi Santoso mengakui pihaknya bersama Satgas Pangan Polri sudah lebih dulu menyelidiki keberadaan AEGA pada 7 Maret, sehari sebelum Amran melakukan sidak.

    Ia mengatakan, informasi mengenai kecurangan AEGA didapat pihaknya setelah menghimpun dari masyarakat dan tim yang bertugas di lapangan.

    Budi mengatakan, keberadaan AEGA sudah dilacak ke Jalan Tole Iskandar di Depok, Jawa Barat. Namun, ketika disambangi, perusahaannya sudah dalam kondisi ditutup.

    Sekarang, Kemendag dan Satgas Pangan Polri disebut sudah menelusuri keberadaan lokasi baru AEGA ke Karawang, Jawa Barat.

    “Kami masih menunggu laporannya. Tadi saya komunikasi masih di sana,” kata Budi kepada wartawan di Jakarta, Senin (10/3/2025).

    Untuk ke depannya, Budi memastikan pihaknya akan lebih rutin melakukan pengawasan. 

    Terkait dengan Minyakita tak sesuai takaran yang sudah beredar di pasaran, ia juga menyebut akan ditarik dari peredaran.

    Sebelumnya, saat peninjauan di Pasar Lenteng Agung, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menemukan Minyakita tidak sesuai dengan kemasan yang tertera, yakni kemasan 1 liter hanya disi 750 hingga 800 ml.

    Selain volumenya yang tak sesuai, harganya juga melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp15.700 per liter. 

    Amran mengatakan, harga MinyaKita yang takarannya dikurangi itu mencapai Rp18 ribu per liter.

    “Kami menemukan pelanggaran serius. MinyaKita yang seharusnya berisi 1 liter ternyata hanya 750-800 mililiter.”

    “Tak hanya itu, minyak ini juga dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), dari Rp15.700 menjadi Rp18.000 per liter,” jelasnya

    Amran memastikan tidak ada kompromi terkait dengan kecurangan tersebut. Dia mengaku sudah menggandeng Bareskrim Polri dan Satgas Pangan untuk menindak kecurangan tersebut.

    Jika nantinya ditemukan unsur kesengajaan, maka pihaknya akan menutup dan menyegel produsen MinyaKita.

    “Tidak ada kompromi! Saya sudah berkoordinasi dengan Bareskrim Polri dan Satgas Pangan untuk menindak tegas pelanggaran ini.”

    “Jika terbukti ada unsur kesengajaan, perusahaan harus ditutup dan disegel!” jelasnya. 

    Amran menegaskan, tidak boleh ada yang bermain-main dengan kebutuhan pokok rakyat.

    Dia pun memastikan Pemerintah akan terus melakukan sidak dan memastikan distribusi pangan berjalan sesuai aturan. 

    “Jika ada yang mencoba mencari keuntungan dengan cara curang, kami tidak akan ragu bertindak tegas!” tegasnya. 

    3 Produsen MinyaKita Ini Dibidik Bareskrim Polri 

    Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri membidik tiga produsen MinyaKita karena diduga mengurangi isi takaran minyak goreng kemasan sebanyak 1 liter.

    Ketiga perusahaan tersebut yaitu PT Artha Eka Global Asia, Depok, Jawa Barat, yang memproduksi MinyaKita kemasan botol ukuran 1 liter.

    Kemudian, Koperasi Produsen UMKM Kelompok Terpadu Nusantara, Kudus, Jawa Tengah yang juga memproduksi kemasan botol ukuran 1 liter.

    Terakhir, PT Tunas Agro Indolestari, Tangerang, Banten, yang memproduksi MinyaKita kemasan pouch ukuran 2 liter.

    “Telah ditemukan minyak goreng merek MinyaKita, yang secara langsung dilakukan pengukuran terhadap 3 merek MinyaKita yang diproduksi oleh 3 produsen yang berbeda.”

    “Dan ukurannya tidak sesuai dengan yang tercantum di dalam label kemasan,” ujar Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Brigjen Helfi Assegaf kepada wartawan, Minggu (9/3/2025), dikutip dari TribunTangerang.com.

    Berdasarkan pengukuran sementara, Helfi mengatakan bahwa isi minyak goreng hanya sekitar 700 hingga 900 ml saja untuk kemasan 1 liter.

    “Hasil pengukuran sementara dalam label tercantum 1 liter, ternyata hanya berisikan 700-900 ml,” ungkapnya.

    Atas temuan tersebut, kata Helfi, Bareskrim langsung melakukan penyelidikan. 

    Selain itu, Bareskrim juga menyita barang bukti dari MinyaKita yang disunat ini.

    “Atas temuan dugaan ketidaksesuaian antara label kemasan dan isi tersebut, telah dilakukan langkah-langkah berupa penyitaan barang bukti serta proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut,” jelas Helfi. 

  • Mudik Aman, KAI Dukung Program DJKA Angkut Motor Gratis Pakai Kereta Api

    Mudik Aman, KAI Dukung Program DJKA Angkut Motor Gratis Pakai Kereta Api

    Mudik Aman, KAI Dukung Program DJKA Angkut Motor Gratis Pakai Kereta Api
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – PT Kereta Api Indonesia (
    KAI
    ) (Persero) mendukung upaya Kementerian Perhubungan (
    Kemenhub
    ) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (
    DJKA
    ) dalam menyelenggarakan program
    Mudik
    Motor Gratis (
    Motis
    ) 2025. 
    Program tersebut memfasilitasi pemudik yang ingin mengangkut motornya pada arus
    mudik
    atau arus balik Lebaran agar dapat menggunakan kereta api.
    Motis 2025 bertujuan memberikan solusi perjalanan mudik yang lebih aman, nyaman, dan efisien bagi masyarakat, dengan mengalihkan penggunaan sepeda motor ke moda transportasi kereta api. 
    Vice President Public Relations KAI Anne Purba menyampaikan bahwa KAI siap memberikan layanan terbaik dalam mendukung kelancaran program Motis 2025.
    “Sebagai operator perkeretaapian, KAI berkomitmen untuk mendukung program Motis yang diselenggarakan DJKA,” ungkapnya dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Senin (10/3/2025). 
    Dia menjelaskan, program tersebut tidak hanya memberikan solusi perjalanan gratis bagi masyarakat, tetapi juga mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas akibat penggunaan sepeda motor jarak jauh saat mudik.
    Sebagai bentuk dukungan terhadap aksesibilitas transportasi yang lebih inklusif, kereta api yang digunakan dalam program Motis 2025 adalah kereta kelas ekonomi dengan skema
    public service obligation
    (PSO). 
    Dengan skema itu, masyarakat dapat menikmati layanan transportasi yang aman, nyaman, dan terjangkau tanpa biaya tambahan.
    Anne pun mengajak masyarakat untuk memanfaatkan program Motis sebagai alternatif mudik yang lebih aman dan efisien. 
    “Dengan mengikuti program ini, pemudik dapat menikmati perjalanan dengan lebih nyaman tanpa harus menghadapi risiko kecelakaan di jalan raya akibat perjalanan jauh menggunakan sepeda motor,” katanya.
    Dia mengatakan, melalui program Motis 2025, KAI bersama DJKA berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan transportasi yang lebih aman dan nyaman guna mendukung kelancaran mudik
    Lebaran 2025

    “Dengan adanya program ini, masyarakat diharapkan dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan lebih tenang dan bahagia bersama keluarga di kampung halaman,” tuturnya. 
    Pada Motis tahun ini, pemerintah menyediakan kuota sebanyak 7.424 unit sepeda motor dan 16.960 penumpang. 
    Program tersebut akan berlangsung selama delapan hari dengan jadwal pemberangkatan arus mudik pada 26-29 Maret 2025, serta arus balik pada 4-6 April 2025. 
    Terdapat dua rute utama dalam layanan Motis, yaitu:
    Pendaftaran program Motis dibuka mulai 8 Maret hingga 7 April 2025. Pendaftaran dapat dilakukan secara daring melalui nusantara.
    kemenhub
    .go.id atau langsung di Stasiun Bekasi, Stasiun Depok Baru, Stasiun Tangerang, dan Stasiun Cibinong. 
    Setiap peserta Motis akan mendapatkan dua tiket kereta api gratis untuk mendukung perjalanan yang lebih nyaman bersama keluarga.
    Untuk mengikuti program Motis, peserta wajib memenuhi persyaratan, seperti memiliki kartu tanda penduduk (KTP), surat izin mengemudi (SIM), surat tanda nomor kendaraan (STNK) yang masih berlaku, serta motor dengan kapasitas mesin di bawah 200 cc. 
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5
                    
                        Eks Timses Pilgub Jabar 2018 Datangi Rumah Ridwan Kamil Usai Isu Penggeledahan KPK
                        Bandung

    5 Eks Timses Pilgub Jabar 2018 Datangi Rumah Ridwan Kamil Usai Isu Penggeledahan KPK Bandung

    Eks Timses Pilgub Jabar 2018 Datangi Rumah Ridwan Kamil Usai Isu Penggeledahan KPK
    Editor
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Lia Endiani, mantan anggota Tim Sukses
    Ridwan Kamil
    di Pilgub Jabar 2018, mendatangi kediaman Ridwan Kamil di Jalan Gunung Kencana, Kota Bandung, Senin (10/3/2025) sore.
    Kedatangan Lia itu terjadi usai pagi harinya terdengar kabar ada penggeledahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di rumah Ridwan Kamil.
    Lia yang mengenakan kemeja kotak-kotak dan membawa tas selendang hitam tiba sekitar pukul 17.53 WIB. Ia tampak berjalan kaki dan mengetuk pagar rumah mantan Gubernur Jawa Barat itu, memberi tahu petugas keamanan tentang kedatangannya.
    Sambil menunggu pagar dibuka, Lia sempat berbincang dengan awak media, namun enggan mengungkapkan alasan kedatangannya.
    Setelah menunggu sekitar tiga menit, dua orang mendatanginya, dan ia diperbolehkan masuk ke dalam rumah.
    Sebelumnya, KPK dikabarkan menggeledah rumah Ridwan Kamil terkait dugaan kasus korupsi di Bank BJB.
    Berdasarkan pantauan di lokasi sekitar pukul 17.27 WIB, situasi di halaman depan rumah berpagar coklat itu tampak sepi.
    Namun, terlihat tiga hingga empat mobil berwarna hitam dan abu-abu terparkir di depan garasi, serta lima unit sepeda motor di area yang sama.
    Tidak tampak petugas keamanan berjaga di dalam rumah, dan suasana terkesan lengang.
    Tak jauh dari lokasi, sejumlah awak media menunggu kepastian terkait kabar penggeledahan yang dilakukan oleh KPK.
    (Kontributor Bandung Faqih)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penampakan Rumah Ridwan Kamil di Kota Bandung yang Digeledah KPK

    Penampakan Rumah Ridwan Kamil di Kota Bandung yang Digeledah KPK

    FAJAR.Co.ID, BANDUNG — Rumah mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil digeledah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin, (10/3).

    Rumah mewah milik Ridwan Kamil yang digeledah KPK itu beralamat di Jalan Rancabentang, Kota Bandung. Rumah mewah itu tampak memiliki pagar warna coklat.

    Penggeledahan ini diduga dalam rangka pengungkapan kasus korupsi dana iklan bank.
    Kediaman pria yang karib disapa Kang Emil itu tampak lengang dari aktivitas penyidik KPK.

    Beberapa unit kendaraan roda empat dan dua tampak terparkir di halaman rumah Emil.

    Belum ada keterangan resmi dari pihak Ridwan Kamil terkait penggeledahan tersebut.

    Adanya penggeledahan terhadap rumah Ridwan Kamil itu dibenarkan Ketua KPK, Setyo Budiyanto.

    “Betul, penggeledahan dilakukan di rumah Ridwan Kamil terkait perkara BJB,” ujar Setyo saat dikonfirmasi.

    Sementara itu, Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika membenarkan adanya penggeledahan.

    “Ada giat geledah penyidik. Untuk rilis resminya baru akan disampaikan saat semua kegiatan selesai,” kata Tessa.

    “Namun, salah satu lokasi yang digeledah merupakan (rumah) mantan pejabat di Pemprov Jawa Barat setingkat kepala daerah,” tuturnya. (fajar)

  • VIDEO MinyaKita 1 Liter Diduga Tak Sesuai Takaran, 3 Produsen Dibidik Bareskrim – Halaman all

    VIDEO MinyaKita 1 Liter Diduga Tak Sesuai Takaran, 3 Produsen Dibidik Bareskrim – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tiga produsen minyak goreng MinyaKita kini tengah dibidik oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

    Mereka diduga mengurangi isi takaran dalam kemasan minyak goreng yang seharusnya berisi 1 liter.

    Kasus ini mencuat setelah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Sabtu (8/3/2025).

    Dalam sidak tersebut, Amran menemukan ketidaksesuaian antara volume minyak yang tercantum di kemasan dan isi sebenarnya–tertera keterangan 1 liter, ternyata isinya kurang dari itu.

    Kapolri Pastikan Tindak Tegas

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan pihaknya akan menindak tegas produsen yang terbukti melakukan pelanggaran.

    Menurutnya, tim kepolisian telah turun langsung ke lapangan untuk menyelidiki dugaan praktik curang ini.

    “Kemarin kita turun ke tiga lokasi, saat ini sedang kita lakukan pendalaman dan kemungkinan akan kita lakukan penegakan hukum,” kata Kapolri kepada wartawan di PTIK, Jakarta Selatan, Senin (10/3/2025).

    Lebih mengejutkan lagi, dalam penyelidikan itu, kepolisian menemukan produk MinyaKita palsu yang menggunakan label serupa tetapi tidak diproduksi secara resmi.

    “Ada yang menggunakan label MinyaKita, namun sebenarnya palsu. Ini semua sedang kita proses,” ungkapnya.

    Kasus ini, lanjut Jenderal Sigit, akan segera dirilis oleh Satgas Pangan Polri setelah penyelidikan lebih lanjut.

    MinyaKita Tak Sesuai Takaran

    Dalam sidak di Pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (8/3/2025), Mentan Amran membeli satu lusin MinyaKita kemasan 1 liter dan satu kotak kemasan 2 liter.

    Ia kemudian meminta agar minyak tersebut diuji dengan gelas ukur untuk memastikan volumenya.

    Hasilnya mengejutkan—beberapa kemasan yang seharusnya berisi 1 liter ternyata hanya berisi 750-800 mililiter.

    Tak hanya itu, harga jual MinyaKita di pasaran juga melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan sebesar Rp 15.700 per liter.

    Amran menemukan minyak goreng ini dijual hingga Rp 18 ribu per liter.

    “Kami temukan MinyaKita dijual Rp 18 ribu per liter. Kemudian isinya tidak 1 liter, hanya 750 sampai 800 mililiter,” ujar Amran di lokasi.

    Atas temuan ini, Amran meminta agar produsen yang terlibat segera diproses secara hukum.

    Bareskrim Bidik 3 Produsen

    Menindaklanjuti hal tersebut, Bareskrim Polri kini membidik tiga produsen yang diduga bertanggung jawab atas ketidaksesuaian takaran. 

    Tiga produsen minyak goreng merek MinyaKita kini menjadi sorotan Bareskrim Polri. Mereka diduga mengurangi isi takaran minyak goreng dalam kemasan yang seharusnya 1 liter.

    Ketiga produsen yang tengah diselidiki, yaitu PT Artha Eka Global Asia, Depok, Jawa Barat, yang memproduksi MinyaKita kemasan botol ukuran 1 liter.

    Kemudian, kemasan botol ukuran 1 liter yang diproduksi oleh Koperasi Produsen UMKM Kelompok Terpadu Nusantara, Kudus, Jawa Tengah.

    Terakhir MinyaKita kemasan pouch ukuran 2 liter produksi PT Tunas Agro Indolestari, Tangerang, Banten.

    Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri, Brigjen Helfi Assegaf, mengungkap dari hasil pengukuran langsung, volume minyak goreng dalam kemasan tersebut tidak sesuai dengan yang tertera di label.

    “Bahwa telah ditemukan minyak goreng merek MinyaKita, yang secara langsung dilakukan pengukuran terhadap 3 merek MinyaKita yang diproduksi oleh 3 produsen yang berbeda. Dan ukurannya tidak sesuai dengan yang tercantum di dalam label kemasan,” ujar Helfi dikutip dari TribunTangerang, Senin (10/3/2025).

    “Hasil pengukuran sementara dalam label tercantum 1 liter, ternyata hanya berisikan 700-900 ml,” jelasnya kemudian.

    Atas temuan ini, Bareskrim langsung melakukan penyelidikan lebih lanjut dan telah menyita barang bukti MinyaKita yang diduga mengalami pengurangan volume.

    “Kami telah melakukan langkah-langkah berupa penyitaan barang bukti serta proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut,” imbuh Helfi.

    Pemerintah Didesak Hitung Kerugian Negara

    Anggota Komisi VI DPR Sadarestuwati mendesak pemerintah segera menghitung potensi kerugian negara akibat dugaan pengurangan takaran minyak goreng MinyaKita dalam kemasan 1 liter.

    Menurutnya, langkah ini sangat mendesak mengingat MinyaKita merupakan minyak bersubsidi yang menggunakan anggaran negara dari pajak rakyat.

    “Mari kita awasi bersama. Isu ini tidak boleh gampang luntur karena menyangkut hak rakyat, hak konsumen atas pembelian produk,” tegas Sadarestuwati, Senin (10/3/2025).

    Sadarestuwati, yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, mengaku prihatin dengan kasus ini.

    “Kami bertanya kepada Kementan, Kemendag dan Polri yang terlibat langsung dalam proses itu, ada berapa botol MinyaKita yang dicurangi?”

    “Berapa jumlah literan yang membuat rakyat dibohongi lagi dan lagi? Jelaskan itu dulu. Ini seperti sunatan massal minyak goreng. Prihatin sekali rasanya,” ujar Sadarestuwati.

    Menurutnya, masyarakat berhak mendapatkan transparansi dalam produksi dan distribusi Minyakita. 

    Sebab, praktik curang ini berpotensi menjadi beban baru bagi masyarakat, terutama karena minyak goreng bersubsidi seharusnya dirancang untuk membantu rakyat kecil.

    “Bahaya sekali ini takaran minyak subsidi buat rakyat kecil dicurangi. Presiden Prabowo perlu memberi arahan khusus kepada para pembantunya.”

    “Ini berujung petaka buat rakyat. Sudah pakai duit subsidi, takarannya dicurangi, harga ecerannya naik tinggi. Betul-betul celaka tiga belas ini bagi rakyat,” tegas Sadarestuwati.

    Desak Pemerintah Tindak Tegas

    Sadarestuwati mendesak pemerintah segera bertindak dengan melibatkan Inspektorat Kementerian, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan Polri untuk menelusuri dugaan kerugian negara akibat praktik ini.

    “Jangan main-main. Apalagi main mata dan main saweran. Itu duit subsidi, asalnya dari duit pajak, itu duit rakyat,” tegasnya.

    Tak hanya soal MinyaKita, Sadarestuwati juga menyoroti berbagai permasalahan yang makin membebani masyarakat, seperti dugaan pencampuran (blending)  dan oplosan bahan bakar minyak (BBM), lambannya respons Bulog dalam menyerap gabah petani, hingga lonjakan harga pangan.

    “Sungguh ironis negara kita ini, membuat kebijakan yang seolah-olah berpihak kepada rakyat, tapi ujungnya justru membuat rakyat semakin susah dan menderita. Maka kasus-kasus di atas harus segera di tangani dan di tuntaskan secara serius tanpa pandang bulu,” ujarnya.

     

    (Tribunnews/Abdi/Fersianus/Tribun Tangerang/Apfia Toconny Billy/Malau)

  • IDI: Ibu Hamil Boleh Puasa Asal Tak Ada Keluhan – Halaman all

    IDI: Ibu Hamil Boleh Puasa Asal Tak Ada Keluhan – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Ulul Albab, menegaskan bahwa ibu hamil diperbolehkan berpuasa selama tidak mengalami keluhan kesehatan.

    Hal ini dikatakan dalam acara Kampanye “Buka Jalan Kebaikan” & Ngabuburgigs bersama Promag di kawasan Depok, Jawa Barat, Senin (10/2/2025).

    “Ibu hamil boleh berpuasa selama dia tidak ada keluhan. Jadi memang kalau dalam agama diperbolehkan tidak berpuasa. Tapi bukan berarti kami kemudian melarang ibu hamil berpuasa, tidak,” ujar Ulul Albab.

    Menurutnya, keluhan yang biasanya menjadi alasan ibu hamil tidak diperbolehkan berpuasa terjadi pada awal kehamilan.

    “Biasanya keluhan yang kita tidak perbolehkan ibu hamil berpuasa itu pada ibu hamil pada awal kehamilan,” ungkapnya.

    Ulul menjelaskan bahwa pada awal kehamilan, ibu hamil sering mengalami mual muntah yang disebut premesis gravidarum.

    Ini yang kemudian akan mengganggu jalannya ibadah puasa bagi ibu hamil.

    “Kalau seandainya dia mual muntahnya berlebihan, kemudian ada keluhan sampai pusing, lemes, dan sebagainya,” ujarnya.

    Jika kondisi tersebut terjadi, Ulul menyarankan agar ibu hamil tidak berpuasa.

    “Biasanya kita anjurkan untuk tidak berpuasa,” tambahnya.

    Namun demikian jika ibu hamil tetap ingin berpuasa, dokter harus memastikan bahwa kondisi ibu dan bayi dalam keadaan sehat.

    “Jadi memang dipastikan dulu dan dapat rekomendasi dari dokternya bahwa dia memang diperbolehkan untuk berpuasa pada saat itu,” jelasnya.

    Terkait konsumsi makanan saat berbuka dan sahur, Ulul menyarankan pola makan yang lebih sering dengan porsi kecil.

    “Sebenarnya sama dengan orang kebanyakan. Dan prinsipnya itu kalau ibu hamil kita sarankan small frequent feeding. Jadi makannya sedikit tapi sering. Jadi dia ngemil, itu lebih bagus,” tegasnya.

    Ia juga mengingatkan agar ibu hamil tidak langsung makan dalam jumlah besar saat berbuka.

    “Makanya dibanding ketika dia langsung tiba-tiba langsung kemudian berpuka, yang banyak itu tidak seperti itu,” tutupnya.

  • KPK Kantongi 5 Tersangka Korupsi BJB

    KPK Kantongi 5 Tersangka Korupsi BJB

    Bisnis.com, JAKARTA — Penyidik KPK telah menetapkan 5 tersangka dalam kasus dugaan korupsi di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) atau BJB.

    Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto saat dikonfirmasi terkait penggeledahan rumah eks Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

    Namun demikian, Fitroh enggan memaparkan siapa saja tersangka yang diduga terlibat kasus korupsi di salah satu bank daerah terbesar di Indonesia tersebut.

    “Benar [ada 5 tersangka kasus BJB, red],” ucap Fitroh, Senin (10/3/2025).

    Rumah Ridwan Kamil Sepi

    Adapun tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Bandung, Jawa Barat, terkait perkara dugaan korupsi di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) atau BJB. 

    Untuk diketahui, KPK belum lama ini resmi menerbitkan surat perintah penyidikan (sprindik) atas kasus dugaan korupsi penempatan dana iklan BJB itu. 

    Saat dikonfirmasi, Ketua KPK Setyo Budiyanto mengonfirmasi bahwa tim penyidik hari ini tengah menggeledah rumah Ridwan Kamil atau RK untuk mencari bukti terkait dengan kasus tersebut. 

    “Betul [rumah RK digeledah, red] terkait perkara BJB,” ungkap Setyo kepada wartawan, Senin (10/3/2025). 

    Namun berdasarkan pantauan pada pukul 16:53 WIB di lokasi rumah Ridwan Kamil di Jalan Gunung Kencana nomor 5, RT06/RW06 Kelurahan Cimbuleuit, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, tidak terlihat ada aktivitas apapun di dalam rumah.

    Rumah berpagar coklat itu terkunci dan tidak dijaga oleh satuan pengamanan. Hanya ada mobil Serena dan beberapa motor terparkir. Tidak ada aktivitas maupun petugas KPK terlihat. Salah seorang warga membenarkan rumah tersebut merupakan kediaman Ridwan Kamil. 

    Dana Iklan BJB

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, kasus BJB yang tengah diusut KPK itu berkaitan dengan dugaan korupsi penempatan dana iklan. Namun, saat dimintai konfirmasi, Rabu (5/3/2025), Setyo tak memerinci lebih lanjut perihal informasi tersebut. 

    Di sisi lain, Ketua KPK Jilid VI itu menyebut pihaknya terbuka untuk berkoordinasi dengan aparat penegak hukum lain yang kini diketahui juga tengah mengusut kasus di BJB. 

    “Kalau memang terinformasi bahwa ada APH lain yang melakukan itu nanti tugasnya Direktur Penyidikan dan Kasatgas untuk melakukan koordinasi,” papar Perwira Polri berpangkat Komjen itu. 

    Menurut Setyo, tindak lanjut penanganan kasus tersebut usai penerbitan sprindik akan dilakukan oleh tim penyidik di bawah koordinasi Deputi Penindakan dan Direktur Penyidikan KPK. 

  • Puluhan Ton Sampah Menumpuk di Bendungan Koja Jatiasih – Page 3

    Puluhan Ton Sampah Menumpuk di Bendungan Koja Jatiasih – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Puluhan ton sampah bambu dan kayu menumpuk di Bendungan Koja, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/3/2025). Sampah-sampah tersebut terbawa arus Kali Cikeas saat hujan besar melanda Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi, pada Selasa (4/3/2025).

    Tumpukan sampah di Bendungan Koja, membuat aliran Kali Cikeas sepanjang 200 meter dan lebar 10 meter ini, terhambat. Ironisnya, meski keberadaan sampah sudah nyaris sepekan, namun belum ada petugas dari dinas terkait yang melakukan pembersihan.

    Warga sekitar khawatir banyaknya sampah akan menghambat laju air yang pastinya bisa berimbas banjir di wilayah mereka. Terlebih hujan deras diperkirakan masih intens terjadi di wilayah Kabupaten Bogor.

    “Sampah ini udah ada pas banjir kemarin, kiriman dari Kali Cikeas Bogor, jadinya numpuk di sini. Sekarang makin penuh, kebanyakan bambu sama kayu-kayu,” kata Diah, warga sekitar.

    Farhan, warga lainnya mengatakan, sampah yang menutupi Bendungan Koja diperkirakan mencapai puluhan ton. Pemandangan ini menjadi ancaman bagi warga lantaran bisa memicu banjir akibat terjadinya penyumbatan aliran air.

    “Ya pastinya warga khawatir, karena bisa bikin banjir. Kalau kayak begini kan aliran air juga terhambat. Pasti langsung meluap kalau hujannya deras,” papar Farhan.

    Menurutnya, penumpukan sampah bambu dan kayu di Bendungan Koja ini sudah yang kesekian kalinya terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Warga berharap pemerintah daerah serius dalam menangani masalah ini agar banjir akibat sampah kiriman tak lagi terulang.

     

    Informasi hilang sejak Selasa lalu, saat banjir besar melanda. Seorang warga yang hanyut di kali Cikeas, akhirnya ditemukan. Banjir juga mengakibatkan tumpukan sampah dan eceng gondok menggunung dan membuat kali Irigasi di Kabupaten Bekasi, Jawa Bara…