provinsi: JAWA BARAT

  • Remaja 15 Tahun di Jakbar jadi PSK di Bedeng: Orangtua Sudah Nikah, Saya Harus Hidupi Dua Adik – Halaman all

    Remaja 15 Tahun di Jakbar jadi PSK di Bedeng: Orangtua Sudah Nikah, Saya Harus Hidupi Dua Adik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang remaja berinisial N (15) merupakan satu dari 14 pekerja seks komersial (PSK) yang terjaring razia Satpol PP Jakarta Barat, di kawasan RTH Tubagus Angke, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (12/3/2025) malam. 

    N mengaku putus sekolah saat menginjak bangku sekolah menengah kejuruan (SMK). 

    Namun masalah keluarga menghantamnya hingga membuat N terjerat prostitusi.

    “Enggak ada yang (nyuruh ke Jakarta). Cuma kan orangtua udah pada nikah, udah punya keluarga sendiri,” kata N di Panti Sosial Jakarta Barat, Selasa (11/3/2025) malam.

    “Jadi saya ngerasa (sendiri), orangtua saya bilang, ‘Mau saya hidup, saya mati bodo amat’,” imbuhnya.

    N bercerita, kedua orangtuanya itu berpisah pada 2 tahun lalu.

    Namun, ayah N menghilang entah ke mana, sementara ibunya sudah memiliki keluarga baru di Bogor, Jawa Barat.

    “Saya harus hidupin dua adik saya. Adik saya yang satu SD, yang satu lagi SMP udah mau masuk SMK dia. Saya bingung di situ cari duit ke mana,” tutur N.

    “Kalau bapak saya enggak tau di mana. Makanya saya bingung. Saya harus cari duit ke mana buat adik saya,” imbuhnya.

    Jangankan untuk adik, N mengaku masih bingung memenuhi kebutuhannya sendiri.

    Kini, N bahkan sudah tidak memiliki niat bersekolah lagi.

    Di pikirannya, ia hanya ingin mencari uang dan mengirimkannya ke kampung halaman.

    “Saya begini udah dari 3 bulan lalu. Pelanggannya kebanyakan yang muda-muda. Tapi yang tua juga ada. Karena kan kami enggak boleh sampai pilih-pilih gitu, mau yang tua, mau yang muda kami layanin,” ungkap N.

    Setiap satu pelanggan, N diberi upah Rp200.000. Namun, apabila pelanggan tersebut memberi tips, ia akan mendapat keseluruhannya. 

    N sebenarnya ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Namun ia masih memiliki utang kepada penyalurnya di sini.

    “Sebenernya pengen, cuman kan, karena saya kan udah kerja di sini lumayan 3 bulan, dan saya juga ada kasbonan, karena buat di kampung, adik-adik saya,” tutur N.

    “Jadi harus ngasih kasbonan dulu kalau mau pulang, kalau saya masih punya kasbonan gitu, saya enggak enak pulang,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kasatpol PP Jakarta Barat Agus Irwanto menyampaikan bahwa pihaknya sudah berupaya untuk melakukan penertiban di sekitar lokasi PSK tersebut berada.

    Sejumlah penerangan juga sudah dipasang. Namun, hal itu justru dirusak oleh sejumlah orang yang tidak menginginkan hal positif. 

    “Karena memang matinya itu bukan tidak ada (yang mengurus) lampunya, tapi sengaja dipecahkan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin menggunakan tempat itu dengan hal yang negatif,” kata Agus kepada wartawan, Selasa malam.

    Ke depan, Agus menyampaikan jika pihaknya akan terus melakukan evaluasi terkait masalah penerangan tersebut.

    “Kemudian juga kmia akan kembali mengajak semua pihak untuk melakukan pengawasan yang lebih ketat lagi,” katanya.

    “Tentunya tidak bisa Satpol PP dalam hal ini. Jadi semua kami harapkan untuk dalam menjaga Kamtibmas, semua pihak harus terlibat,” katanya.

    Razia di dua lokasi

    Satpol PP Jakarta Barat mengangkut 14 pekerja komersial (PSK) pada Selasa (11/3/2025) di kawasan ruang terbuka hijau (RTH) Tubagus Angke dan Gang Royal, Pekojan, Tambora.

    Kasatpol PP Jakarta Barat Agus Irwanto meminta andil dari PT KAI dalam menertibkan prostitusi liar Gang Royal, Tambora mengingat lokasi tersebut berada di bantaran rel.

    “Kita mengharapkan dari pemilik aset untuk bisa melakukan pemagaran yang masif atau betonisasi yang lebih kelihatan, lebih tidak bisa digunakan untuk masyarakat untuk melintas atau menggunakan hal yang negatif,” kata Agus usai penertiban PSK pada Selasa (11/3/2025) malam.

    Agus meyakini penutupan lokasi tersebut secara permanen dapat menghentikan praktik prostitusi liar di tempat itu secara permanen pula.

    Pasalnya, menurut dia, berdirinya bangunan prostitusi liar berkedok warung kopi di Gang Royal usai pembongkaran total pada 2023 lalu, utamanya diakibatkan oleh akses yang mudah menuju lokasi tersebut.

    “Kita sudah koordinasi dengan PT KAI, tapi belum ada tindak lanjut. Harapan kami pemilik aset tentunya bisa melakukan bangunan fisik yang lebih pasif,” ujar Agus.

    Jawaban PT KAI

    Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko mengatakan bahwa pihaknya sebenarnya telah melakukan berbagai upaya mencegah hal tersebut.

    Antara lain memberikan imbauan serta teguran secara persuasif kepada masyarakat, serta melakukan pemagaran di area-area tertentu.

    Namun, ia menyebut ada oknum warga di wilayah itu yang memang merusak fasilitas KAI.

    “Namun, sayangnya, pagar yang telah dipasang kerap dirusak atau dibobol oleh oknum warga,” ujar Ixfan, Rabu (12/3/2025).

    Karenanya, kata dia, pihaknya juga mengimbau kepada warga sekitar agar turut memberikan pengertian dan teguran kepada siapapun yang melakukan kegiatan di jalur kereta api, terutama jika berpotensi menimbulkan gangguan ketertiban.

    Menurutnya, permasalahan ini perlu ditangani secara bersama-sama, mengingat aktivitas tersebut bertentangan dengan norma hukum maupun norma agama.

    “Kami siap berkolaborasi dengan instansi terkait, termasuk aparat pemerintah daerah dan kepolisian, dalam menindaklanjuti isu ini,” kata Ixfan.

    Ia menjelaskan bahwa keberadaan masyarakat di sekitar jalur kereta api tanpa izin merupakan pelanggaran hukum.

    “Selain berdampak hukum, aktivitas yang tidak semestinya di area jalur kereta api juga membahayakan keselamatan masyarakat serta mengganggu kelancaran perjalanan kereta api,” kata dia.

    Penulis: Elga Hikari Putra

    dan

    Curhat ABG Terjun ke Prostitusi Demi Hidupi Adik dan Nenek, Hilang Arah Gara-gara Ucapan Orangtua

  • Gelontorkan 10 Miliar Dollar AS untuk Royalti, Spotify Buka Peluang Kesetaraan, 1.500 Musisi Mujur

    Gelontorkan 10 Miliar Dollar AS untuk Royalti, Spotify Buka Peluang Kesetaraan, 1.500 Musisi Mujur

    TRIBUNJATIM.COM – Platform Spotify memberikan akses kesetaraan bagi para musisi dunia atas hasil karya mereka di industri musik.

    Tak tanggung-tanggung, Spotify bahkan sampai mengeluarkan banyak dana untuk membantu para musisi ini.

    Hampir 1.500 musisi memperoleh royalti lebih dari 1 juta dollar AS atau sekitar Rp 16,4 miliar (asumsi kurs Rp 16.451) sepanjang 2024, menurut laporan tahunan Loud and Clear Report dari Spotify.

    Menariknya, lebih dari 80 persen dari musisi tersebut tidak memiliki lagu yang masuk dalam daftar Global Daily Top 50 Spotify.

    Hal ini menunjukkan bahwa era streaming membuka peluang bagi musisi di berbagai tingkat popularitas, tidak hanya bagi artis dengan lagu-lagu hit.

    “Spotify membuka peluang yang lebih setara bagi musisi di berbagai tahap karier mereka,” demikian pernyataan dalam laporan tersebut, dikutip dari CNBC, seperti dilansir TribunJatim.com via Kompas.com, Kamis (13/3/2025).

    Laporan ini dirilis sekitar satu bulan setelah perusahaan asal Swedia tersebut melaporkan pencapaian laba bersih dalam laporan keuangan kuartal keempat 2024.

    Spotify mencatatkan keuntungan tahunan pertamanya sejak beroperasi.

    Pada tahun yang sama, Spotify juga membayarkan royalti sebesar 10 miliar dollar AS atau  sekitar Rp 164 triliun triliun kepada industri musik, jumlah tertinggi dalam sejarah perusahaan.

    Angka ini memperkuat peran Spotify sebagai platform streaming dengan dampak besar bagi musisi global.

    Ilustrasi Spotify. (Freepik.com)

    Namun, di sisi lain, Spotify juga mengumumkan kenaikan harga langganan.

    Paket Spotify Premium Individual naik sebesar 1 dollar AS menjadi 11,99 dollar AS per bulan, sementara paket Premium Family meningkat 3 dollar AS menjadi 19,99 per bulan dollar AS.

    Kenaikan harga ini memicu berbagai reaksi, terutama dari pelanggan yang merasa beban biaya semakin tinggi.

    Sementara itu, di Indonesia, para musisi tampaknya masih harus berjuang panjang membela hak royalti mereka.

    Pembagian royalti kepada musisi di Indonesia belakangan menjadi perbincangan.

    Kini beberapa musisi menanyakan penarikan royalti performance rights atau royalti pada Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN).

    Di antaranya Ahmad Dhani dan Piyu Padi Reborn.

    Mereka kecewa karena LMKN hanya mengumpulkan uang royalti performance rights tahun sepanjang 2023, hanya sebesar Rp 900 juta.

    Piyu Padi Reborn bahkan mengaku hanya mendapatkan royalti performance rights Rp 125 ribu di tahun 2023.

    Presiden Direktur Wahana Musik Indonesia (WAMI) Adi Adrian mengatakan, nominal kecil yang didapatkan Piyu Padi Reborn karena banyak pihak promotor yang belum membayar royalti.

    “Sampai sekarang kami terus mengupayakan itu,” kata Adi Adrian di Kantor WAMI, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (18/12/2024), dikutip dari Wartakotalive.

    Bagi Adi Adrian, itu menjadi tantangan WAMI untuk menertibkan promotor yang tidak tertib membayar royalti performance rights.

    Salah satu pengurus WAMI Makki Ungu menyampaikan, pencipta lagu bisa mendapatkan royalti performance rights yang besar jika promotor tertib membayarnya.

    Menurut Makki, semua pencipta lagu tidak semua mendapatkan royalti besar, tergantung popularitas lagu mereka.

    “Tidak semua lagu nasibnya sama,” kata Makki Ungu.

    Presiden Direktur Wahana Musik Indonesia (WAMI) Adi Adrian ditemani Makki Ungu di Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (18/12/2024). WAMI menegaskan posisinya sebagai Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) yang mengelola hak cipta musik lebih dari 5.000 penulis lagu. Sepanjang tahun 2024, WAMI mencatat penambahan 724 anggota baru dengan total 5.666 anggota dari komposer juga penerbit dan 241.951 karya musik dalam katalog. (Istimewa)

    “Ada lagu yang menghasilkan miliaran rupiah, dan ada juga lagu yang tidak menghasilkan apa-apa,” lanjut dia.

    Jika ada pencipta lagu mendapatkan royalti besar, sebut bassis Band Ungu itu, berarti karyanya yang dinyanyikan di panggung dan didengarkan banyak orang.

    “Ini bukan sistem bagi rata, ini adalah pembagian adil,” ucap Makki Ungu.

    Makki Ungu menegaskan WAMI akan memberikan royalti ke pencipta lagu yang sudah menjadi anggota, dan dibagikannya secara adil bukan merata.

    “Kalau lagu Anda tidak laku, ya maaf,” ujar Makki Ungu.

    Di sepanjang tahun 2024, WAMI mengumpulkan royalti musik sebesar Rp 161.253.244.044.

    Angka itu didapatkan dari platform digital, performance right acara, hingga penggunaan lagu di tempat karaoke, rumah makan, hingga tempat yang dijadikan area bisnis.

    Tak seperti lainnya, nasib pencipta lagu Goyang Dombret yang dinyanyikan Inul Daratista beda jauh.

    Jika banyak pencipta lagu dangdut terkenal yang tak dapat royalti, sang maestro musik dangdut justru hidup tentram.

    Ia adalah Sukatma atau yang lebih dikenal Ukat S atau Haji Ukat.

    Ukat S merupakan salah satu maestro musik dangdut yang telah memberikan warga tersendiri bagi industri musik Indonesia.

    Ia telah menciptakan lebih dari 800 lagu.

    Antara lain ‘Goyang Dombret’, ‘Pengemis Cinta’, dan ‘Bintang Pentas’ yang menjadi pijakan bagi banyak penyanyi dangdut ternama.

    Sebut saja nama besar seperti Rita Sugiarto, Elvy Sukaesih, dan Dewi Perssik. 

    Ukat S bukanlah sosok yang ingin berada di puncak seorang diri.

    Sukatma atau biasa dipanggil Ukat merupakan seorang pencipta lagu dangdut ternama di Indonesia. (Kompas.com/Ruby Rachmadina)

    Dengan rendah hati, Ukat S selalu mengatakan bahwa keberhasilan lagu-lagunya adalah hasil dari para penyanyi yang membawakan karyanya dengan sepenuh hati.

    “Lagu tuh saya kasih sama siapa aja jadi yang bikin ngetop ya mereka sendiri,” ucap kata kat S di kediamannya di Jalan Pasir Muncang, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Minggu (13/10/2024) lalu.

    Royalti dari lagu-lagu ciptaannya yang telah terdaftar di lembaga manajemen kolektif harmony dan Royalti Anugerah Indonesia, masih menjadi sumber penghasilan utama Ukat S.

    Dengan royalti yang terus mengalir, Ukat S mendapatkan dukungan finansial yang cukup untuk kebutuhan hidupnya, meskipun ia tak lagi aktif di atas panggung. 

    “Setiap enam bulan sekali ada pencairan dari royalti, besarannya tergantung pemakaian.”

    “Bisa mencapai Rp80 juta per tahun,” ungkap anak Ukat S, Siska Handayani.

    Bagi Ukat, royalti kini seperti napas baru yang menopang kehidupan di hari tua.

    “Jadi seperti uang pensiun. Kalau dari publishing kadang tiga bulan, kadang enam bulan. Royalti cukup untuk kebutuhan sehari-hari,” ujar Ukat.

    Lagu-lagu hits ciptaannya, yang dinyanyikan oleh sederet bintang seperti Rita Sugiarto, Elvy Sukaesih, dan Dewi Persik, masih memberikan penghasilan yang stabil.

    Lembaga Manajemen Kolektif Harmony dan RAI yang membantu mengelola hak cipta, memastikan tetap memberi imbalan yang layak atas karya cipta Ukat S yang digunakan.

    Dari karya-karyanya, mengantar penyanyi seperti Dewi Persik ke puncak karier mereka.

    “Banyak yang hits atau menggelegar. Lagu itu saya kasih sama siapa saja, saya tidak bilang, ‘Oh ini anak buah saya’, tidak. Meski banyak mereka yang tidak mengenal saya,” tuturnya dengan rendah hati.

    Kini Ukat S menikmati sisa hidupnya dalam keheningan dan kenangan.

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Pantas TKW Terpaksa Santap Sahur di Toilet, Majikan Melarang Puasa, Bersih-bersih Jadi Siasatnya

    Pantas TKW Terpaksa Santap Sahur di Toilet, Majikan Melarang Puasa, Bersih-bersih Jadi Siasatnya

    TRIBUNJATIM.COM –  Seorang TKW terpaksa sahur di toilet karena dilarang oleh majikan untuk berpuasa.

    TKW itu lantas memiliki siasat dengan cara membersihkan toilet malam hari.

    Ini sebagai siasat agar TKW bisa menjalani puasa dengan sahur di toilet saat bersih-bersih.

    Kisah TKW yang bekerja di Taiwan ini lantas menjadi sorotan.

    Cerita kerasnya mengadu nasib di luar negeri dibagikan akun TikTok Nyi Plorok.

    Lewat akun pribadinya, dia merekam situasi dan kondisi pekerjaan yang dijalankan di sana.

    Bekerja sebagai asisten rumah tangga, Nyi Plorok membagikan momen ketika dia tengah membersihkan toilet.

    Dia membersihkan toilet malam hari bukan tanpa alasan.

    Nyi Plorok melakukannya rupanya sebagai salah satu alibi.

    Dia membersihkan toilet malam hari adalah salah satu trik mengelabui majikannya yang melarang Nyi Plorok berpuasa.

    Untuk menyiasati aturan larangan tersebut, Nyi Plorok rela membersihkan toilet malam hari sambil santap sahur.

    “Tempat persembunyian andalan,” ujarnya dikutip dari Tribun Bogor, Rabu (12/3/2025).

    SAHUR DI TOILET – Kisah pilu Tenaga Kerja Wanita asal Indonesia yang bekerja di Taiwan menjadi sorotan publik. Dia dilarang berpuasa oleh majikannya dan memilih sahur sembunyi di toilet. (Tangkapan layar TikTok Nyi Plorok)

    Dalam video tersebut, tampak TKW itu santap sahur dengan ala kadarnya.

    Terlihat pula dia telah menyiapkan botol minum berwarna hitam dengan ukuran besar.

    Meski situasi dan kondisi sulit, TKW asal Indonesia tersebut tak menggugurkan kewajibannya menunaikan ibadah puasa di bulan suci Ramadan.

    Sementara itu, Nyi Plorok sempat membalas komentar dukungan yang ditujukan kepadanya.

    Tampak salah satu akun meneteskan air mata dengan kisah pilu yang dialami Nyi Plorok.

    “Mbak semoga Allah lembutkan hati Ama yang Mbak jaga, agaar Mbak bisa ibadah dengan tenang dan khidmat ya,” tulis riyasulasno.

    “Aku Nangis loh mbak Lihat Viti Mu, Kadang aku yg kurang Bersyukur Udah Di Kasih Majikan Yg Ngizinin puasa Sahur Buka Loss, Tapi masih Aja gerutu,” tulis Nila Moon.

    Dalam balsan komentar tersebut, Nyi Plorok menyebutkan jika majikannya di Taiwan tidak suka dengan hal-hal tertentu.

    “Amaku paling gak suka orang pakek jilbab.apalagi liet pakek mukena,” jelas Nyi Plorok.

    “Mbaaaaak mbaaaak, aku udh d wanti2 sama bos jgn smpek puasa,” sambungnya.

    Sementara itu, Nyi Plorok pun mengaku jika menunaikan salat dengan sembunyi-sembunyi.

    “Aku boleh sholat tp gak boleh sampek nenek tau mbak.jdi nunggu orangnya tdr baru bisa sholat,itu juga sembunyi2,” ungkapnya.

    SAHUR DI TOILET – Tangkapan layar video viral TKW di Taiwan terpaksa santap sahur di toilet karena majikan melarang dirinya berpuasa. TKW itu lantas membuat siasat dengan membersihkan toilet tiap malam hari agar bisa sahur, Kamis (13/3/2025). (TikTok/akutea5)

    Sementara itu, pengalaman WNI berpuasa di kutub utara menjadi sorotan hingga viral di media sosial.

    Sosok warga tersebut ialah Lalu Satria Malaca.

    Satria berprofesi sebagai pemimpin wisata (tour leader).

    Diketahui Satria menjalani ibadah puasa di Murmansk, Rusia.

    Kota yang terletak dekat dengan Kutub Utara ini memiliki durasi puasa sangat singkat saat musim dingin.

    Hanya sekitar satu jam antara sahur dan berbuka.

    Satria mengungkapkan saat musim dingin, siang di Murmansk berlangsung sangat sebentar.

    Bahkan pada periode tertentu matahari tidak terbit sama sekali.

    “Kalau di sana musim dingin, ada yang namanya polar night, jadi matahari sama sekali tidak terbit. Jam 11 atau jam 12 siang itu masih gelap,” ujar Satria saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/3/2025).

    Melihat fenomena ini, Satria mengajak tamu-tamu wisatanya untuk mencoba berpuasa sunnah di Murmansk.

    Hasilnya, jeda antara waktu Subuh dan Maghrib yang menentukan sahur dan berbuka hanya berlangsung sekitar satu jam.

    “Kaya enggak puasa, cuma sejam doang,” ujarnya sambil bercanda, menambahkan bahwa tak ada kesulitan menjalani puasa di sana karena durasinya sangat singkat.

    Namun, Satria menekankan kondisi ini hanya terjadi di musim dingin.

    Sebaliknya, saat musim panas, matahari hampir tidak pernah terbenam, sehingga waktu puasa bisa mencapai 23 jam.

    “Kalau musim panas, justru enggak ada malamnya, siang terus. Jadi jam 12 malam pun masih terang,” jelasnya.

    Fenomena ini, menurutnya, tidak hanya terjadi di Murmansk, tetapi juga di kota-kota lain di lingkar Kutub Utara seperti Tromso di Norwegia, Lapland di Finlandia, Islandia, dan Alaska di Amerika Serikat.

    “Waktu ibadah di sini sangat fluktuatif. Besok dan hari ini bisa sangat berbeda tergantung posisi matahari,” tambahnya.

    Satria juga memprediksi dalam beberapa tahun ke depan, Ramadan bisa jatuh pada Desember, memungkinkan umat Muslim untuk mencoba berpuasa penuh dengan durasi yang sangat singkat di Murmansk.

    Sementara itu, bagi yang ingin merasakan tantangan puasa hampir seharian, bisa menjadwalkan perjalanan pada bulan Juli saat waktu antara Subuh dan Maghrib mencapai 23 jam.

    Pengalaman unik Satria membuat video di akun media sosialnya viral.

    Hingga Kamis (13/3/2025) telah mendapat 7,4 juta views dan 506.000 likes sejak diunggah di Instagram pada 17 Desember 2024.

    Selain fenomena durasi puasa yang unik, Murmansk juga dikenal sebagai destinasi populer bagi wisatawan yang ingin menyaksikan keindahan aurora.

    Hal ini menjadikan kota tersebut semakin menarik bagi para pelancong, termasuk mereka yang ingin merasakan pengalaman berpuasa tak biasa.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Mbah Jubaedah Minta Tolong Presiden Tanah Warisan Terancam Dieksekusi, Leter C Diubah: Saya Beli

    Mbah Jubaedah Minta Tolong Presiden Tanah Warisan Terancam Dieksekusi, Leter C Diubah: Saya Beli

    TRIBUNJATIM.COM – Video seorang nenek minta tolong ke Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Presiden Prabowo, viral di TikTok sejak Jumat (7/3/2025).

    Video yang diunggah akun TikTok @calonmenkeu memperlihatkan nenek tersebut mencurahkan permasalahannya.

    Ia meminta agar Gubernur dan Presiden membantu masalah yang tengah dihadapinya.

    Dalam unggahan tersebut, tertulis narasi yang menyebutkan bahwa tanah peninggalan sang nenek akan dieksekusi oleh Pengadilan Negeri Bale Bandung.

    Padahal tanah tersebut merupakan peninggalan dari suaminya.

    “Kepada Pak Presiden dan Gubernur, tolong saya warga Bapak, merasa dizalimi. Suami saya beli dan sekarang Leter C di desa diubah,” ungkap nenek dalam video.

    Kemudian, video tersebut dilanjutkan oleh seorang perempuan yang mengaku lahan milik keluarganya juga akan dieksekusi oleh PN Bale Bandung.

    Dalam narasinya, disebutkan keluarganya menjadi korban praktik mafia tanah dengan manipulasi data di tingkat desa.

    Akibatnya, meski memiliki Akta Jual Beli (AJB) tanah, kepemilikannya dirampas lewat surat eksekusi.

    Belakangan diketahui, nenek tersebut bernama Jubaedah (80) dan Ayu Septia Ningrum.

    Keduanya merupakan warga Kampung Simpen, Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

    Ayu mengatakan, tanah yang akan dieksekusi tersebut berada di RT 01 dan 05, RW 05, Jalan Kapten Sangun, Kampung Simpen.

    Dia mengaku, keluarganya telah tinggal di tanah tersebut sejak lama.

    “Udah lama, Ayah saya Mochammad Ridjekan (58) itu beli dari Apud Kurdi (alm), suami nenek Jubaedah. Jadi ada dua bidang milik keluarga Ayu, kedua bidang itu luasnya 20 tumbak,” kata Ayu saat dihubungi Kompas.com via telepon, Rabu (12/3/2025).

    Nenek Jubaedah dan Ayu Septia Ningrum, warga Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang meminta tolong pada Gubernur Jawa Barat dan Presiden Prabowo terkait tanahnya yang akan dieksekusi PN Bale Bandung. (TikTok/calonmenkeu)

    Tak hanya tanah milik keluarga Ayu dan Jubaedah saja yang terdampak.

    Pemegang AJB lainnya seperti Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Bina Muda, juga yang didiami para penyewa, harus dikosongkan.

    Berdasarkan surat dari Pengadilan Negeri Bale Bandung, nomor 2129/PAN.W11.U.10/HK2.4/III/2025 tertanggal 5 Maret 2025, tentang pemberitahuan eksekusi, pengosongan, dan penyerahan lahan, lahan itu akan dieksekusi pada 8 April 2025, sepekan seusai Lebaran.

    Ayu menjelaskan, awalnya (alm) Apud Kurdi dan Jubaedah memiliki tanah hasil membeli di Kampung Simpen, Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.

    Berdasarkan data, kata dia, tanah tersebut dahulu merupakan tanah kering.

    Keduanya sepakat untuk menyewakan tanah miliknya hingga lambat laun tanah yang disewakan terbeli oleh perorangan.

    “Termasuk tanah yang disewa oleh pihak SDIT Bina Muda juga terbeli,” jelasnya.

    Persoalan pun muncul pada tahun 2009.

    Ayu mengatakan, tiba-tiba ada gugatan dari sekelompok orang yang mengaku sebagai ahli waris Ny Oce bin Mansur yang dilayangkan kepada ahli waris Apud Kurdi.

    Pihak ahli waris Ny Oce bin Mansur mengeklaim bahwa tanah yang dikuasai pihak Apud Kurdi adalah hak mereka.

    Gugatan tercatat dalam perkara bernomor 159/PDT.G/2009/PN.BB yang pada putusannya di tahun 2010, ditolak.

    Kemudian pada tahun 2011, pihak Ny Oce bin Mansur kembali menggugat pihak Apud Kurdi lewat gugatan bernomor 39/Pdt.G/2011/PN.BB.

    “Kalau yang 2011, semuanya juga digugat seperti Yayasan Sosial dan Pendidikan Bina Muda sebagai pengelola SDIT Bina Muda, pemilik AJB dan para penyewa lahan di lahan yang disengketakan, juga menjadi turut tergugat,” kata dia.

    Sejak gugatan itu hingga tahun 2023, proses hukum terus berlangsung.

    Ayu mengatakan, baik pihaknya maupun pihak ahli waris saling gugat.

    Puncaknya pada Selasa, 18 Oktober 2022, PN Bale Bandung sempat akan melakukan eksekusi dan mendapat penolakan keras dari warga.

    “Waktu yang 2022, eksekusi pun dilakukan ketika siswa SDIT Bina Muda masih masuk dan ada kegiatan belajar,” tutur dia.

    Hingga saat ini, keduanya masih menempuh jalur hukum.

    Bahkan pihak warga melayangkan upaya peninjauan kembali (PK).

    PK dimohonkan pihak Apud Kurdi ke Mahkamah Agung (MA) bernomor 312/PK/Pdt/2023 yang amar putusannya ditolak.

    Ayu dan yang lainnya menduga, sengketa lahan tersebut terjadi akibat adanya dugaan manipulasi data tanah di tingkat desa.

    Menurutnya, data tanah berupa Leter C diduga diubah, hingga salah satu pihak merasa berhak mencaplok hak tanah orang lain.

    “Saya sempat datang rapat sama penjual tanah (ahli waris Apud Kurdi), memang Leter C itu ada yang mengubah sejak dulu. Ini aneh kok bisa kejadian?” terangnya.

    Dugaan itu, kata Ayu, dibuktikan dengan perubahan data Leter C di tingkat Desa Tenjolaya sebelum dimekarkan, dengan setelah dimekarkan.

    Dulu, Desa Tenjolaya Kecamatan Cicalengka cukup luas.

    Menurut data yang terhimpun pihak Ayu, pada tahun 1901, wilayah tersebut sudah berbentuk desa yang dipimpin lurah bernama Moehammad Sanoesi.

    Diketahui, Desa Tenjolaya kemudian dimekarkan pada 23 September 1982 menjadi dua, yakni Desa Tenjolaya dan Desa Panenjoan.

    Namun, jika umumnya desa baru punya kantor pemerintahan desa yang baru, dalam hal ini Kantor Desa Tenjolaya, berpindah dari semula (tahun 1950-an) di kawasan Kebon Kalapa, ke Jalan Kapten Sangun, Kampung Simpen.

    Dalam data sebelum pemekaran, tanah pada persil 112 c yang dimiliki Ny Oce bin Mansur adalah 130 desiare (1.300 meter persegi).

    Tulisan mengenai persil ini juga bertinta merah.

    Namun pada salinan data tanah setelah pemekaran, persil 112 c ini bertambah luas menjadi 920 desiare (9.200 meter persegi), atau dalam hal ini ada ‘perluasan’ 720 desiare.

    Saat ini Ayu dan puluhan warga, termasuk SDIT Bina Muda, resah dengan adanya keputusan eksekusi lahan dari PN Bale Bandung yang akan berlangsung seusai Lebaran Idulfitri 2025 ini.

    “Sebab, meski tergugat adalah pihak ahli waris Apud Kurdi, mereka juga terancam minggat dari lahan yang sudah ditempati sejak lama,” ujarnya.

    Terlebih, kata dia, pihak Pemerintah Kecamatan Cicalengka telah melayangkan surat undangan kepada para pemilik AJB untuk berdialog.

    “Intinya, dialog dengan kecamatan juga itu mah desakan pemerintah untuk merelakan tanah kita diekseskusi,” ungkap dia.

    Menurut Ayu, AJB merupakan produk hukum yang legal dalam jual beli tanah yang diketahui oleh camat.

    Tetapi di kemudian hari, AJB itu hangus begitu saja setelah ada putusan pengadilan dugaan manipulasi data tanah di tingkat desa.

    “Secara langsung diusir memang tidak, tapi jelas-jelas tidak ada tindakan dari pemerintah yang mungkin membuat kita harus bertahan.”

    “Malah pemerintah yang seolah-olah memfasilitasi pengusuran itu, karena berbicara (kami) sudah kalah dan mungkin sulit untuk PK (peninjauan kembali),” beber dia.

    Ayu yang kini bertindak mewakili ayahnya dalam upaya mempertahankan tanah, sebab ayahnya jatuh sakit telah tiga tahun lamanya.

    Ia berharap agar pemerintah hadir dalam persoalan yang tengah dihadapi warga Desa Tenjolaya.

    “Harapan kami, pemerintah dapat mengatasi kasus seperti ini, bahwa sedang terjadi kasus seperti ini di masyarakat, khususnya di Tenjolaya.”

    “Dan berharap (Gubernur Jabar) bisa menanggapi dengan cepat dan cermat, agar tidak terpuruk, karena kasus ini terjadi begitu lama,” tutup Ayu.

    Sementara itu, hingga berita diturunkan belum ada tanggapan dari pihak PN Bale Bandung.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Wanita Bandung Kena Gagal Ginjal Kronis Stadium 5, Harus Cuci Darah Seumur Hidup

    Wanita Bandung Kena Gagal Ginjal Kronis Stadium 5, Harus Cuci Darah Seumur Hidup

    Jakarta

    Seorang wanita di Bandung bernama Asry Mahendra (38) membagikan kisahnya yang didiagnosis gagal ginjal kronis stadium 5. Ia didiagnosis penyakit tersebut pada 2024 setelah awalnya mengalami sakit kepala hebat pada akhir 2023.

    Asry mengatakan dirinya memiliki riwayat hipertensi yang tak terkontrol dan tak pernah berobat. Dirinya baru tahu terkena hipertensi pada tahun 2022, yang merupakan salah satu kondisi pemicu gagal ginjal kronis.

    Akibat sakit kepala tersebut, ia langsung memeriksakan diri ke salah satu klinik.

    “Di tahun 2023 akhir, di bulan Desember, saya ngerasa sakit kepala hebat, dan saya cek tensi ternyata tensi saya sudah tinggi di angka 215/120,” katanya saat dihubungi detikcom, Selasa (11/3/2025).

    Pada saat itu pihak klinik memberikan obat mengatasi tekanan darah tinggi atau hipertensi yang dialami Asry. Namun setelah sakit kepalanya mereda, ia mulai merasakan sejumlah gejala tak biasa, seperti lemas, kurang nafsu makan, mual, muntah, cegukan, gatal-gatal, mulut bau besi, memar di tubuh, urine berbusa, serta mudah lelah.

    Kondisinya yang semakin memburuk membuatnya membuatnya kembali menjalani pemeriksaan dan direkomendasikan untuk menjalani tes darah.

    “Nah di situ saya disarankan cek darah sama dokter. Ternyata selesai cek darah, hasilnya dinyatakan gagal ginjal kronis stadium 5,” katanya.

    Menurut Asry, dokter pada saat itu menyatakan bahwa hipertensi yang dialaminya disebabkan oleh pola hidup yang kurang aktif dan pola makan yang tidak sehat.

    “Dulu saya memang jarang gerak, makanannya juga suka yang asin-asin gurih, seblak, basreng dan kawan-kawannya. Hari-hari saya rebahan terus, kerja di ruangan AC 24 jam, habis makan berat langsung rebahan. Mungkin dari situ penyakit timbul,” tuturnya.

    Asry juga sempat mencoba berobat alternatif ke Johor, Malaysia, tetapi dokter di sana menegaskan bahwa satu-satunya pengobatan yang tersedia adalah cuci darah.

    Kini dirinya sedang rutin menjalani cuci darah sebanyak dua kali seminggu. Dirinya juga sedang menunggu donor transplantasi ginjal.

    “Cuci darah seumur hidup, kalau belum mendapatkan donor ginjal,” katanya lagi.

    Punya masalah kesehatan selama puasa? Konsultasikan dengan ahlinya di Tanya Dokter detikHealth, dapatkan saldo e-wallet Rp 500 ribu bagi yang beruntung. KLIK DI SINI

    (suc/naf)

  • Layanan Samsat Keliling tersedia di 14 wilayah Jadetabek pada Kamis

    Layanan Samsat Keliling tersedia di 14 wilayah Jadetabek pada Kamis

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya menyediakan layanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling untuk membantu masyarakat dalam membayar pajak kendaraan bermotor di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek), pada Kamis.

    Sejumlah syarat harus diperhatikan sebelum membayar pajak kendaraan, yakni membawa beberapa dokumen seperti KTP, BPKB dan STNK asli yang disertai lampiran fotokopi.

    Gerai Samsat Keliling hanya melayani pembayaran PKB tahunan. Sedangkan untuk perpanjangan STNK (lima tahunan) dan ganti pelat nomor kendaraan harus mendatangi kantor Samsat terdekat.

    Melalui akun X resmi TMC Polda Metro Jaya, Samsat Keliling tersedia di lokasi sebagai berikut:

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB

    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat dan halaman parkir Itali Mall Artha Gading pukul 08.00-14.00 WIB

    3. Jakarta Barat di Mal Citraland pukul 08.00-14.00 WIB

    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat pukul 09.00-15.00 WIB dan Gudang Sarinah Cikoko Pancoran pukul 09.00-14.00 WIB

    5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB

    6. Kota Tangerang di Alun-alun Cibodas pukul 08.00-14.00 WIB

    7. Serpong di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan Mal ITC BSD Serpong pukul 15.00-17.00 WIB

    8. Ciledug di Giant Poris Batu Ceper Tangerang dan Rukan Fresh Market Green Lake City Cipondoh pukul 09.00-12.00 WIB

    9. Ciputat di Kantor Kelurahan Pondok Betung dan Pasar Gintung Ciputat Timur pukul 09.00-11.00 WIB

    10. Kelapa Dua di Pasar Modern Intermoda Cisauk dan Halaman GTown Square Gading pukul 08.00-14.00 WIB

    11. Kota Bekasi di Pizza HUT Jatiasih pukul 08.00-12.00 WIB

    12. Kabupaten Bekasi di Pasar Sentral Cikarang pukul 09.00-12.00 WIB

    13. Depok di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan kantor Kelurahan Sukamaju pukul 08.00-12.00 WIB

    14. Cinere di Kantor Kelurahan Pondok Petir pukul 08.00-11.00 WIB.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • DKI tambah bus mudik gratis

    DKI tambah bus mudik gratis

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setempat menambah jumlah bus dalam program “Mudik Gratis 2025” gelombang kedua.

    “Kami sudah berkoordinasi dengan BUMD untuk menambah jumlah bus,” ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta, Kamis.

    Dia mengatakan kerja sama dengan BUMD dilakukan mengingat animo warga Jakarta yang tinggi untuk mengikuti mudik gratis. Hal ini berkaca pada kuota mudik gratis yang terpenuhi pada hari pertama pendaftaran.

    Jumlah bus mudik dan kuota peserta akan diumumkan pada gelombang kedua program mudik gratis.

    “Waktunya menunggu hasil verifikasi (pendaftaran gelombang pertama) selesai, menunggu hasil verifikasi tahap satu,” kata Syafrin.

    Saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih melakukan verifikasi pendaftaran peserta gelombang pertama. “Nanti saya cek. Tim bekerja siang dan malam untuk itu,” ujar Syafrin.

    Dia mengatakan, calon peserta yang sudah mendaftar lalu ditemukan datanya tak valid atau yang bersangkutan tidak hadir saat verifikasi maka akan dianggap mengundurkan diri.

    “Jika ada yang mendaftar kemudian datanya tidak valid atau tidak hadir pada saat verifikasi, itu kita anggap mengundurkan diri. Dan ‘seat’ (kursi) tersebut yang akan diumumkan kembali pada gelombang kedua,” ujar dia.

    Pemprov DKI Jakarta menyiapkan sebanyak 521 unit bus dengan 22.403 tempat duduk (kursi) serta 20 truk untuk mengangkut motor peserta dalam program Mudik Gratis 2025.

    Sebanyak 293 bus disiapkan saat arus mudik dengan kuota 12.599 orang, sedangkan saat arus balik sebanyak 228 bus disiapkan untuk mengangkut 9.804 orang.

    Kemudian, untuk truk, baik saat arus mudik maupun balik, masing-masing sebanyak 10 unit disiapkan untuk mengangkut 300 unit motor.

    Waktu keberangkatan bus mudik yakni pada 26-27 Maret 2025 dari Monumen Nasional (Monas). Sedangkan truk akan diberangkatkan dari Terminal Pulogadung pada 26 Maret 2025.

    Saat arus balik, bus diberangkatkan pada 5-6 April 2025. Untuk pemberangkatan truk dari enam terminal tujuan mudik akan dilaksanakan pada 5 April 2025.

    Adapun rincian lokasi tujuan Mudik Gratis Pemprov DKI Jakarta 2025 yakni Palembang (Sumatera Selatan), Bandar Lampung (Lampung), Kabupaten Kuningan dan Kota Tasikmalaya (Jawa Barat).

    Kota Tegal, Kota Pekalongan, Semarang, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Cilacap, Kota Purwokerto, Kota Solo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Sragen (Jawa Tengah).

    Selain itu, Yogyakarta, Kota Madiun, Kota Kediri, Kabupaten Jombang, Kota Malang dan Kabupaten Sidoarjo (Jawa Timur).

    Untuk tujuan truk pengangkut motor pemudik, yaitu Terminal Mangkang (Semarang), Terminal Kebumen, Terminal Tirtonadi (Solo), Terminal Giwangan (Yogyakarta), Terminal Giri Adipura, (Wonogiri) dan Terminal Purabaya (Sidoarjo).

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Cerita Warga Bertahan 5 Jam di Atap Saat Banjir Besar Bekasi…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Maret 2025

    Cerita Warga Bertahan 5 Jam di Atap Saat Banjir Besar Bekasi… Megapolitan 13 Maret 2025

    Cerita Warga Bertahan 5 Jam di Atap Saat Banjir Besar Bekasi…
    Editor
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Air datang tanpa ampun. Dalam hitungan jam, kawasan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi, tenggelam dalam kepungan banjir yang tak terduga pada Selasa (4/3/2025).
    Sagino (51), petugas kebersihan SMAN 21 Bekasi, hanya bisa menatap dengan cemas saat air mulai naik, menelan rumah-rumah, sekolah, dan jalanan yang biasa dilalui.
    Tak ada waktu berpikir panjang. Sugiono bersama istri, Sri Yumairini dan anaknya, Ema Nur Aisyah bergegas mencari tempat lebih tinggi.
    Kala itu, jam menunjukkan pukul 04.00 WIB. Kali Bekasi yang mengalir tak jauh dari tempat tinggalnya telah berstatus siaga satu.
    Sugiono bersama istri dan anaknya bergegas menuju SMAN 21 Bekasi, dengan harapan menemukan tempat lebih aman.
    Di sana, mereka bertemu dengan dua petugas keamanan sekolah, Dani dan Sayadi, serta Kepala SMAN 21 Bekasi, Mohammad Ilyas.
    Namun, kenyataan berkata lain. Air ketika itu justru datang lebih cepat dari dugaan, merayap naik tanpa ampun.
    “Habis sahur itu air mulai naik terus. Saya buka pintu ruangan Wakil Kepala Sekolah, ada sebagian berkas-berkas saya naikkan ke meja,” kata Sugiono, Selasa (11/3/2025), dikutip dari Tribun Bekasi.
    Tapi banjir tak memberi mereka waktu untuk bersiap lebih lama. Sagino bergegas meminta Dani mematikan seluruh panel listrik di sekolah agar tak ada bahaya lain selain air yang tak terkendali.
    Ruangan kelas 12 dijadikan tempat berkumpul, satu-satunya tempat yang dianggap lebih tinggi. Tapi, air terus masuk, merendam seisi ruangan demi ruangan.
    Sagino tak tinggal diam. Dia menyusun meja-meja sebagai pijakan agar mereka tak tenggelam dalam ketinggian air yang terus meninggi.
    “Saya tidak menyangka kalau airnya setinggi ini, saya pikir satu meter cukup, tahunya terus naik,” ucap Sugiono mengenang.
    Ketika meja yang disusun mulai bergoyang diterpa arus deras, Sagino tahu, mereka butuh rencana lain.
    Tak ada pilihan lain. Dengan sisa tenaga, Sugiono menendang plafon hingga jebol, memberi jalan bagi mereka untuk naik ke bagian atas ruangan yang terbuat dari baja ringan.
    “Waktu itu mejanya saya susun ada dua meja, tapi kan mejanya goyang terus dan akhirnya saya jebol plafon karena air semakin tinggi. Kami tidak bisa bertahan begitu saja,” katanya.
    Namun, bahkan di ketinggian, rasa aman masih belum mereka temukan. Air terus naik, semakin mendekat ke tempat mereka bertahan.
    Sagino kembali berinisiatif. Dengan cepat, ia meminta Dani dan Sayadi untuk menjebol genting, memberi jalan bagi mereka agar bisa memanjat lebih tinggi lagi.
    “Akhirnya kami berenam itu naik ke atas genting semua. Pas saya sampai di atas itu, air di bawah jalanan sudah dua meter lebih dan seluruh gedung sekolah tertutup air,” katanya dengan suara bergetar.
    Dari atas genting, mereka hanya bisa menatap ke sekeliling dengan rasa ngeri.
    Kota yang biasa mereka kenali ketika itu hanyalah hamparan air berwarna cokelat pekat, menelan rumah-rumah dan gedung-gedung tanpa ampun.
    Dinginnya udara malam semakin menusuk, membuat ketakutan dan kepanikan terasa semakin nyata.
    Sagino menyadari, mereka benar-benar sendirian dalam kegelapan malam, tanpa tahu kapan bantuan akan datang.
    “Banjir kali ini lebih parah dari tahun 2020. Dulu air cuma setinggi spion motor, sekitar satu meter. Sekarang? Sekarang dua meter lebih, bahkan di daerah rendah bisa sampai lima meter,” kata Sugiono.
    Waktu berjalan lambat. Lima jam berlalu di atas genting, hanya berharap dan berdoa agar pertolongan segera datang.
    Akhirnya, perahu penyelamat tiba. Namun, evakuasi bukan hal yang mudah.
    Jumlah korban yang harus dievakuasi begitu banyak, sementara perahu karet sangat terbatas. Prioritas diberikan kepada anak-anak, lansia, dan mereka yang sakit.
    “Dari jam 06.00 pagi saya telepon anak saya yang ada di luar lokasi banjir minta bantuan evakuasi, baru jam 11.00 siang saya bisa dievakuasi,” tutur Sagino.
    Bahkan setelah ia dan keluarganya diselamatkan, Ilyas, Dani, dan Sayadi masih harus menunggu. Mereka baru bisa dievakuasi pada pukul 15.00 sore, setelah berjam-jam tambahan dalam ketidakpastian.
    Kini, meskipun air telah surut dan kehidupan berangsur normal, ingatan tentang malam itu masih membekas kuat dalam benak Sagino.
    “Masih aja suka kepikiran peristiwa itu, membekas aja,” ucapnya lirih.
    Lima jam di atap bukan sekadar kisah bertahan hidup, tetapi juga pengingat akan keganasan alam yang bisa datang kapan saja.
    Banjir kali ini bukan hanya merendam rumah-rumah, tetapi juga meninggalkan luka di hati mereka yang mengalaminya secara langsung.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tak Hanya di Bogor, Pabrik MinyaKita Palsu juga Ada di Surabaya dan Madura, Modusnya Serupa – Halaman all

    Tak Hanya di Bogor, Pabrik MinyaKita Palsu juga Ada di Surabaya dan Madura, Modusnya Serupa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Satgas Pangan Polda Jawa Timur (Jatim) menggerebek dua pabrik pengemasan MinyaKita palsu di Kabupaten Sampang, Madura dan Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya pada Rabu (12/3/2025).

    Pengelola pabrik pengemasan di Kabupaten Sampang, berinisial PBP (35) pun ditetapkan sebagai tersangka dan telah dilakukan penahanan di Rutan Dittahti Mapolda Jatim. 

    Sementara, seorang pria yang diduga pengelola pabrik pengemasan di Kecamatan Rungkut, Surabaya masih dalam pemeriksaan anggota Subdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim.

    Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, mengatakan dua tempat pengemasan minyak itu diduga mengganti isi cairan minyak goreng dalam botol kemasan berlabel MinyaKita dengan minyak curah. 

    Selain itu, kedua tempat pemalsu MinyaKita itu juga diduga mengurangi jumlah takaran cairan minyak goreng yang akan dikemas dalam botol ukuran tertentu. 

    Kasus produksi MinyaKita palsu ini terbongkar setelah polisi melakukan inspeksi mendadak di berbagai sampel lokasi pasar tradisional kawasan Jatim termasuk Pasar Wonokromo Surabaya. 

    Hasilnya, petugas kepolisian menemukan produk MinyaKita dalam kemasan botol yang jumlahnya tidak sesuai ketentuan. 

    Misalnya, kemasan botol berukuran lima liter hanya berisi cairan minyak goreng sebanyak 4,5 liter. 

    Kemudian, ada juga kemasan botol takaran satu liter hanya berisi cairan minyak goreng sebanyak 850 ml. 

    “Produk ini dipalsukan minyak curah dikemas jadi MinyaKita oleh beberapa oknum,” kata Dirmanto di depan Gedung Ditreskrimsus Mapolda Jatim, Rabu (12/3/2025), dilansir TribunJatim. 

    Direktur Ditreskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Budi Hermanto, menjelaskan pihaknya menggerebek pabrik MinyaKita palsu di Batu Lenger, Timur Bira Tengah Sokobanah, Sampang, pada Selasa (11/3/2025). 

    Saat penggerebekan tersebut, petugas berhasil menemukan 31 tandon penyimpanan minyak goreng curah dengan ukuran masing-masing 1.000 liter.

    Rupanya, tempat itu memproduksi botolan kemasan minyak goreng berlabel MinyaKita yang isinya diganti dengan minyak curah.

    Minyak curah tersebut dikemas dalam botol kemasan berukuran lima liter dan satu liter. 

    Saat dilakukan penggeledahan, petugas juga mendapati adanya 10 ton minyak goreng curah. 

    Budi menyebutkan bahwa pabrik MinyaKita palsu di Sampang juga melakukan manipulasi pengemasan.

    Kemasan botol MinyaKita bertakaran lima liter hanya diisi cairan minyak goreng sebanyak 4,5 liter. 

    Kemudian, ada juga kemasan botol berukuran satu liter hanya diisi cairan minyak goreng sebanyak 850-890 ml. 

    “Kami mengamankan 10 ton minyak goreng label MinyaKita. Modus operasi minyak curah dikemas literan 5 liter dan 1 liter,” ungkap Budi.

    Pelaku juga tidak memiliki izin untuk melakukan produksi dan pengemasan minyak goreng berlabel MinyaKita. 

    Praktik tersebut sudah beroperasi selama kurun waktu setahun dan berhasil meraup keuntungan sekitar Rp727 juta.

    “Dalam hal itu pelaku usaha sudah mengantongi keuntungan, pertama di Sampang sekitar Rp727 juta selama beroperasi 1 tahun,” sebut Budi.

    Budi kemudian memaparkan hasil penyelidikan pabrik MinyaKita palsu kedua yang digerebek personelnya di di Kecamatan Rungkut, Surabaya pada Rabu.

    Penyelidikan dilakukan menyusul temuan Tim Satgas Pangan Polda Jatim adanya botol minyak goreng berlabel MinyaKita berisi cairan minyak goreng yang tidak sesuai takarannya di Pasar Wonokromo Surabaya. 

    Petugas mendapati kemasan botol MinyaKita bertuliskan takaran satu liter, tetapi isi cairan minyak goreng hanya sebanyak 850 ml.

    Dari pabrik MinyaKita palsu di Rungkut yang sudah beroperasi hampir setahun itu, polisi berhasil menyita barang bukti minyak goreng dalam wadah kemasan botolan, dengan total sebanyak 4 ton.

    Penyidik juga mengamankan satu orang penanggung jawab pabrik yang saat ini masih menjalani pemeriksaan di Mapolda Jatim.

    “Kami mengamankan 4 ton MinyaKita dalam kemasan. Mereka memalsukan merek dengan memesan kardus kemasan, tempat botol dan pouch,” jelas Budi.

    Dilanjutkan Kasubdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim, AKBP Irwan Kurniawan, mengungkapkan dari hasil penyelidikan, terdapat dua orang yang diamankan dari dua lokasi di Sampang dan Surabaya. 

    Semula para pelaku hanya memanipulasi merek minyak goreng yang lebih populer di pasaran. 

    Tetapi, karena melihat pangsa pasar penjualan MinyaKita lebih prestisius, tak pelak para pelaku memilih memproduksi minyak goreng palsu berlabel MinyaKita.. 

    Penyidik polisi masih terus melakukan pengembangan penyelidikan lanjutan untuk menemukan lokasi lain dari gudang penyimpanan minyak goreng berlabel MinyaKita palsu ini. 

    “Lokasi di Surabaya 1 tahun operasi. Mereka awalnya produksi minyak goreng tetapi merek lain, karena melihat peluang bisnis lebih menguntungkan karena konsumen memilih MinyaKita. Makanya dia kemas MinyaKita,” papar Irwan.

    Gudang MinyaKita Palsu di Bogor

    Sebelumnya, Satreskrim Polres Bogor membongkar praktik nakal produksi minyak goreng curah berlabel MinyaKita di sebuah gudang di Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), pada Jumat (7/3/2025).

    Satu orang pengelola gudang MinyaKita palsu di Bogor berinisial TRM pun telah dijadikan tersangka.

    Pengungkapan produksi MinyaKita palsu ini bermula saat adanya laporan peredaran minyak goreng kemasan plastik yang secara fisik dan ukurannya berbeda.

    Setelah diselidiki, benar saja, kemasan plastik satu liter saat ditimbang hanya berisi 750 mililiter minyak goreng.

    Wakapolres Bogor, Kompol Rizka Fadhila, mengatakan tersangka TRM mengemas kembali (repacking) minyak curah menjadi kemasan plastik berlabel merek MinyaKita.

    Bahan minyak itu didapatkan dari berbagai daerah seperti Tangerang dan Cakung.

    Dalam gudang tersebut ditemukan dua mesin pengemasan untuk mengepak minyak goreng ke dalam kemasan MinyaKita, kemudian mesin pengemasan kardus.

    Selain itu, ada juga delapan tangki minyak kapasitas 1.000 liter serta tumpukan kardus dan tumpukan ribuan botol, serta lebih dari 4.800 kemasan plastik berlabel MinyaKita.

    Menurut Rizka, pabrik rumahan yang dijadikan tempat pengemasan ulang minyak goreng itu sudah lama berdiri, namun praktik nakal produsen MinyaKita palsu baru beroperasi pada Januari 2025.

    Dalam operasinya, TRM dalam sehari mampu memproduksi sebanyak 8 ton dan tiap harinya mampu menghasilkan 10.500 pak MinyaKita palsu.

    Tetapi, takaran minyak goreng yang seharusnya 1 liter itu dikurangi menjadi 700 hingga 800 ml.

    “Sebagaimana diedarkan seharusnya berat bersih itu 1 liter, namun oleh tersangka berat yang diedarkan itu 750-800 ml sehingga terjadi pengurangan kuota yang seharusnya,” ujar Rizka, Senin (10/3/2025), dilansir TribunnewsBogor.com.

    Pelaku juga tidak mencantumkan berat bersih pada bagian kemasan siap edar yang diproduksinya namun masih mencantumkan izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang sudah tidak berlaku.

    “Di dalam repackaging tersebut juga pelaku membuat pak yang tidak sesuai dengan ketentuan, di mana di dalam pack tidak dicantumkan berat bersih,” jelas Rizka.

    MinyaKita palsu tersebut diedarkan hingga ke luar wilayah Bogor, antara lain Jabodetabek (Jakarta–Bogor–Depok–Tangerang–Bekasi) dan Provinsi Lampung.

    “Untuk wilayah ini peredarannya mencakupi Jabodetabek bahkan Provinsi Lampung,” sebut Rizka.

    MinyaKita palsu tersebut dijual dengan harga Rp15.600, lebih tinggi dari ketentuan distributor yang seharusnya untuk distributor tingkat pertama di harga Rp13.500.

    Akan hal tersebut, harga MinyaKita di pasaran pun berada di atas harga eceran tertinggi (HET) yang semestinya masyarakat bisa mendapatkannya dengan harga Rp15.700.

    Dari kecurangan tersebut, bisnis kotor yang dijalankan tersangka bisa meraup keuntungan mencapai Rp600 juta dalam sebulan.

    TRM berperan sebagai koordinator supervisor yang mengelola, menerima bahan baku, mengoperasionalkan, dan mengedarkan MinyaKita palsu ke pasaran.

    Tersangka yang merupakan koordinator itu bekerja dengan 5 orang operator.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul 2 Pabrik Pemalsu MinyaKita Digerebek Polda Jatim, Modusnya Catut Label dan Kurangi Takaran

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJatim.com/Luhur Pambudi) (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

  • Prabowo Geram Isi Minyakita Disunat: Tak Boleh Ada yang Kebal Hukum di RI, Rugikan Rakyat – Halaman all

    Prabowo Geram Isi Minyakita Disunat: Tak Boleh Ada yang Kebal Hukum di RI, Rugikan Rakyat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto geram dengan produsen Minyakita yang melakukan kecurangan dengan mengurangi isi takaran maupun pemalsuan minyak goreng subsidi tersebut.

    Sikap Prabowo yang marah disampaikan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono usai bertemu dengan Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025).

    Sudaryono mengatakan, Prabowo tidak ingin ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan melalui pengorbanan rakyat. 

    “Jangan sampai hanya ingin untung sesaat, kemudian rakyat yang banyak dikorbankan. Kayak ngurangi timbangan, ngurangi kualitas, ngurangi volume, itu kan sudah jelas kejahatan lah, ya,” ucapnya.

    Prabowo, kata Sudaryono, ingin rakyat mendapatkan kualitas produk dan pelayanan jasa yang baik dengan jumlah yang semestinya.

    “Yang harusnya 1 liter dengan kualitas tertentu minyak goreng, ya harus gitu. Intinya enggak ada, tidak ada siapapun itu, enggak terkecuali, tidak ada orang kebal hukum di Indonesia menurut Presiden mengatakan seperti itu,” ucap Sudaryono.

    “Siapapun yang melanggar, apalagi merugikan rakyat banyak, ya kita harus dengan tegas, lah,” sambung Sudaryono.

    Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah itu juga mengutip ayat Al-Qur’an, yakni Surat Al-Mutaffifin (orang-orang yang curang).

    Ayat tersebut menyiratkan larangan mengurangi takaran timbangan.

    “Ngurangi timbangan itu neraka ancamannya, tapi selain ancaman neraka kalau sudah nanti di akhirat masuk neraka, juga akan ditindak tegas (di dunia),” ujar Sudaryono.

    Izin Koperasi Dicabut

    Kementerian Koperasi (Kemenkop) mengambil tindakan tegas terhadap Koperasi Produsen UMKM Kelompok Terpadu Nusantara di Kudus yang terbukti melakukan pelanggaran dalam distribusi minyak goreng merek Minyakita.

    Kemenkop mencabut identitas koperasi dalam hal ini Nomor Induk Koperasi (NIK) dan melalui Kementerian Hukum meminta membekukan badan hukum koperasi.

    Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengatakan, pemerintah tidak mentolerir tindakan yang dapat merugikan masyarakat terutama bagi koperasi. Karena koperasi dibentuk berdasarkan atas asas kekeluargaan, kegotong-royongan dan demi kesejahteraan bersama. 

    Namun dalam praktiknya apabila koperasi melakukan penipuan, maka sudah semestinya koperasi mendapatkan sanksi tegas. Hal ini sejalan dengan komitmen Menkop untuk memastikan koperasi harus menjalankan usaha dengan tidak boleh mark up, menipu dan melakukan tindakan fiktif.

    “Kementerian koperasi tidak mentolerir koperasi yang menyalahgunakan kepercayaan masyarakat dan melanggar ketentuan distribusi terhadap komoditas dari program pemerintah,” kata Budi Arie dalam keterangan resminya, Rabu (12/3/2025).

    Tak Semua Salah

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menilai tidak semua produsen melakukan kecurangan dengan menyunat isi Minyakita kemasan seliter menjadi 750-800 mililiter.

    Menurut dia, Kemendag senantiasa memastikan para perusahaan pengemas ulang (repacker) Minyakita melakukan pekerjaan mereka dengan benar.

    Budi pun yakin tidak semua produsen melakukan kecurangan seperti perusahaan-perusahaan yang saat ini sedang ramai diberitakan.

    “Saya yakin tidak semua melakukan kesalahan karena yang beredar di pasar itu juga banyak yang benar,” katanya kepada wartawan di Jakarta, dikutip Kamis (13/3/2025).

    Beberapa hari yang lalu, Polisi berhasil membongkar gudang produksi minyak goreng bersubsidi MinyaKita palsu di Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan pelaku telah menjalankan bisnis yang merugikan masyarakat tersebut sejak awal tahun 2025.

    Kapolres bersama Bupati Bogor Rudy Susmanto melihat langsung gudang produksi MinyaKita palsu itu.

    Mereka melihat langsung cara produksi yang diperagakan oleh pelaku berinisial TRM di dalam gudang tersebut.

    Dalam proses pembuatannya minyak curah dikemas dalam packaging MinyaKita yang tidak sesuai takaran.

    Kapasitas dari MinyaKita tersebut dikurangi menjadi 750 hingga 800 ml dari yang seharunya 1 liter demi meraup keuntungan.

    Untuk memuluskan kecurangannya, pelaku juga tidak mencantumkan berat bersih namun mencantumkan izin edar BPOM yang sudah tak berlaku.

    pelaku menjual MinyaKita tersebut dengan harga Rp15.600, lebih tinggi dari ketentuan distributor yang seharusnya untuk distributor tingkat pertama di harga Rp13.500.

    Akan hal tersebut, harga MinyaKita di pasaran pun berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang semestinya masyarakat mendapatkan dengan harga Rp15.700.

    Dari kecurangan tersebut, pelaku meraup keuntungan mencapai Rp600 juta perbulan sejak beroperasi di awal tahun 2025.