provinsi: JAWA BARAT

  • Kekerasan Anak oleh Oknum Polisi Mengkhawatirkan, Mentalitas Polri Dipertanyakan

    Kekerasan Anak oleh Oknum Polisi Mengkhawatirkan, Mentalitas Polri Dipertanyakan

    loading…

    Kapoksi Komisi VIII PDIP DPR Selly Andriany Gantina mengkritisi buruknya mentalitas anggota Polri. Polisi yang semestinya menjadi pilar penegak hukum malah menjadi pelaku kekerasan anak. Foto: Dok SINDOnews

    JAKARTA – Kapoksi Komisi VIII PDIP DPR Selly Andriany Gantina mengkritisi buruknya mentalitas anggota Polri . Pada tahun 2025 beragam kasus kekerasan terhadap anak meningkat, beberapa di antaranya hingga meninggal dunia.

    Di sisi lain, polisi yang semestinya menjadi pilar penegak hukum malah menjadi pelaku. Kepercayaan masyarakat menurun hingga memunculkan sikap antipasti. Sumpah Tribrata yang seharusnya menjadi pedoman luntur karena ulah oknum.

    “Fenomena ini ibarat gunung es, hanya terlihat pada atasnya, tapi saya yakin masih banyak di bawah yang belum terbuka satu per satu,” ujar Selly, Kamis (27/3/2025).

    Seolah terlihat serempak, kekerasan polisi yang diungkapkan masyarakat begitu tak terkendali mulai dari bintara hingga perwira yang dilakukan, contohnya Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma dengan kasus pencabulan dan pornografi.

    Terbaru, terjadi di Semarang ketika Brigadir Ade Kurniawan (AK) anggota Ditintelkam Polda Jateng menjadi tersangka karena dilaporkan membunuh anak kandungnya yang masih bayi.

    Komisi Yudisial juga menyoroti vonis bebas Hakim PN Jayapura terhadap terdakwa Brigadir Alfian Fauzan Hartanto (AFH), anggota Polres Keerom Polda Papua yang melakukan pencabulan anak.

    Merujuk UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), UU Nomor 2 Tahun 2022 tentang Kepolisian, serta sumpah Tribrata bagi setiap anggota Polri, semestinya kekerasan terhadap anak itu tidak terjadi.

    Karena itu, Selly menyarankan menjaga mentalitas harus dimiliki setiap anggota agar bisa tetap menjaga marwah institusi polri. Penegakan hukum dengan menjatuhkan hukuman seberat-beratnya demi efek jera harus dilakukan bagi siapa pun yang melanggar khususnya kekerasan terhadap anak.

    “Dengan profesinya sebagai penegak hukum, saya rasa hukuman seumur hidup saja belum cukup. Sederhananya, bagaimana bisa penegak hukum malah menjadi pelanggar, bahkan pelaku,” kata Selly.

    Berkaca pada data Kemen PPA hingga 14 Maret, mantan Bupati Cirebon itu menyoroti bagaimana tindak kekerasan terhadap anak masih tinggi. Dari 5.118 kasus terhadap anak sepanjang 2025, 2.163 di antaranya atau 42 persen merupakan kekerasan seksual.

    Data demikian kian jauh dari visi Presiden Prabowo melalui Asta Citanya. Sebab, kekerasan anak bisa menjadi hantu untuk menciptakan SDM berkualitas di masa mendatang sebagaimana pada poin 2.

    “Jadi saya pikir kita jangan pernah mimpi menciptakan generasi emas, kalau supermasi hukum saja masih belum tercipta di institusi penegak hukumnya,” ujar Selly.

    (jon)

  • Sempat Adu Argumen, Dishub Tertibkan Sejumlah ‘Pak Ogah’ di Depok – Page 3

    Sempat Adu Argumen, Dishub Tertibkan Sejumlah ‘Pak Ogah’ di Depok – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok bergerak cepat usai menerima keluhan pengendara, terhadap petugas pengatur jalan liar atau biasa disebut ‘Pak Ogah’. Penertiban dilakukan di kawasan Jalan Raya Margonda, Depok.

    Kepala Seksi Ketertiban Lalu Lintas dan Perparkiran Dishub Kota Depok, Deris M. Riza membenarkan adanya penertiban tersebut. Dishub Kota Depok menyisir sejumlah titik yang disinyalir terdapat Pak Ogah.

    “Kami melakukan penjaringan Pak Ogah yang menjadi lokasi keberadaan mereka, kami mendapati sejumlah Pak Ogah,” ujar Deris saat menghubungi Liputan6.com, Rabu (26/3/2025) malam.

    Deris menjelaskan, Dishub Kota Depok mendapati sejumlah petugas pengatur jalan liar kawasan Jalan Raya Margonda. Adapun titik di jalan tersebut yakni depan Pesona Khayangan dan pertigaan Jalan Dahlia.

    “Saat kami mendatangi titik Pesona Khayangan, terdapat empat orang Pak Ogah, awalnya sempat terjadi protes, tetapi setelah diberikan pemahaman, mereka akhirnya mengikuti arahan kami,” jelas Deris.

    Selain itu, lanjut Deris, Dishub Kota Depok menyisir titik lainnya yakni depan dealer Toyota. Namun di lokasi tersebut petugas Dishub Kota Depok tidak menemukan keberadaan Pak Ogah sehingga melanjutkan titik lokasi lainnya.

    “Kami mengingatkan masyarakat ikut berperan dalam menjaga ketertiban lalu lintas, tidak memberi uang kepada Pak Ogah,” ucap Deris.

    Deris menilai, apabila pengendara yang melintas tidak memberikan uang kepada petugas pengatur jalan liar, maka petugas liar tersebut akan berhenti beroperasi. Dishub Kota Depok berusaha menciptakan kondusifitas pengendara saat melintas di jalan.

    “Kami berusaha untuk membantu memperlancar arus lalu lintas dengan menempatkan petugas Dishub di sejumlah titik rawan kepadatan lalu lintas,” terang Deris.

    Deris mengungkapkan, para petugas pengatur jalan liar yang terjaring, diberikan himbauan dan pemahaman. Dishub Kota Depok meminta kepada para pengatur jalan liar untuk tidak melakukan kembali kegiatannya.

    “Penjaringan yang kami lakukan sebagai bentuk respons laporan masyarakat atau pengendara,” ungkap Deris.

  • Revisi UU TNI Harusnya Fokus pada Reformasi Peradilan Militer

    Revisi UU TNI Harusnya Fokus pada Reformasi Peradilan Militer

    Jakarta, Beritasatu.com – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia menyatakan revisi UU TNI harusnya difokuskan pada reformasi peradilan militer serta mengatur mekanisme peradilan bagi prajurit yang melakukan tindak pidana umum, bukan memperluas kewenangan militer dalam jabatan sipil.

    Dalam reformasi peradilan militer, revisi UU TNI harus memastikan transparansi dan akuntabilitas hukum bagi prajurit yang melanggar hukum, serta mengembalikan TNI pada tugas utamanya sebagai penjaga pertahanan negara, bukan alat politik atau kekuasaan.

    Dalam catatan AJI, berdasarkan data kekerasan terhadap jurnalis pada 2024 saja, TNI menduduki posisi kedua sebagai pelaku. Sementara hingga Maret 2025, institusi TNI sudah melakukan kekerasan pada jurnalis sebanyak satu kali.

    Saat ini, anggota TNI yang melakukan kekerasan terhadap warga sipil, termasuk jurnalis, hanya diadili di peradilan militer dengan hukuman yang ringan dan jauh dari efek jera. Seharusnya, anggota TNI yang melanggar hukum pidana diadili di pengadilan sipil, bukan militer.

    “Jika mereka melakukan tindak pidana umum, seperti kekerasan terhadap jurnalis, maka (seharusnya) pengadilan yang berwenang adalah pengadilan sipil,” kata Ketua Umum AJI Indonesia Nany Afrida dalam keterangannya, Rabu (26/3/2025).

    Ia menjelaskan, hukuman yang dijatuhkan di pengadilan sipil bisa mencapai tahunan, menciptakan efek jera yang lebih kuat dan memastikan keadilan bagi korban. Berbeda dengan pengadilan militer, yang hukumannya pasti lebih rendah.

    Untuk itu, AJI menolak tegas hasil revisi UU TNI yang sudah disahkan DPR pada Kamis (20/3/2025), karena dinilai sebagai bentuk kemunduran demokrasi Indonesia.

    “Disahkannya RUU TNI ini merupakan tanda kemunduran demokrasi,” kata Nany.

    AJI menilai UU TNI yang sudah disahkan DPR tersebut sebagai upaya memperluas kewenangan militer dalam jabatan sipil dan berpotensi mengancam prinsip supremasi sipil dalam demokrasi, sekaligus membuka ruang bagi keterlibatan militer dalam ranah pemerintahan yang seharusnya dijalankan oleh warga sipil.

    Menurut AJI, kehadiran UU TNI makin menunjukkan keinginan untuk memperkuat posisi kekuasaan dengan cara melibatkan militer dalam ranah sipil.

    AJI juga menyoroti proses pengesahan RUU TNI yang mengabaikan aspirasi dan partisipasi publik. Sejumlah aksi di berbagai kota, seperti Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Manado, Purwokerto, Bandung, dan lainnya membuktikan rakyat tidak menghendaki pengesahan revisi UU TNI.

    Tagar #TolakRUUTNI menyatukan masyarakat sipil prodemokrasi di media sosial.

    Menurut Nany, yang menyedihkan adalah anggota DPR justru amnesia terhadap sejarah buruk dwifungsi ABRI/TNI yang terjadi saat era Orde Baru. “Mereka seolah melupakan perjuangan reformasi untuk mengembalikan militer kembali ke barak dan menjadi tentara professional,” ujarnya.

    AJI mengingatkan Indonesia pernah mengalami pengalaman buruk terkait situasi kemerdekaan pers pada masa rezim militer Orde Baru. Kebebasan berekspresi dihambat dan belasan media massa dibredel. Puncaknya adalah pembredelan majalah Tempo, Editor, dan Detik yang memberitakan soal korupsi pembelian kapal perang bekas dari Jerman Timur pada 1994.

    Kekerasan terhadap jurnalis juga terjadi, salah satunya pembunuhan wartawan Bernas Udin yang mengkritisi bupati Bantul, seorang militer aktif. Aktivis buruh, seperti Marsinah juga dihabisi oleh tentara yang jadi beking perusahaan.

    “Keterlibatan militer dalam ranah sipil hampir tidak mungkin berjalan bersama dengan kebebasan pers. Militer mempunyai budaya komando dan tidak memberi ruang pada kritik yang menjadi isi berita media massa sebagai lembaga kontrol sosial,” kata Nany.

    Menurutnya Revisi UU TNI seharusnya bukan tentang memperluas jabatan sipil bagi militer, tetapi memastikan bahwa anggota TNI agar tetap profesional dan berada di barak untuk mengurusi persoalan pertahanan.

    Alasan AJI Indonesia Menolak Pengesahan Revisi UU TNI:

    1. UU TNI menandai ancaman serius masa depan demokrasi, supremasi sipil, dan kebebasan pers.

    2. Menghambat profesionalisme TNI sebagai alat pertahanan karena sibuk mengurusi urusan sipil dan melalaikan tugas utamanya untuk pertahanan negara.

    3. UU TNI memperlambat proses reformasi di tubuh TNI.

    AJI menyerukan agar seluruh lapisan masyarakat secara bersama-sama menolak UU TNI agar Indonesia tidak kembali ke masa Orde Baru yang mengarah pada rezim junta militer ala Thailand atau Myanmar.

  • 5
                    
                        Demi Mudik Gratis ke Magelang, Yulianti Kehilangan Rp 500.000 dari Refund Tiket Bus
                        Regional

    5 Demi Mudik Gratis ke Magelang, Yulianti Kehilangan Rp 500.000 dari Refund Tiket Bus Regional

    Demi Mudik Gratis ke Magelang, Yulianti Kehilangan Rp 500.000 dari Refund Tiket Bus
    Tim Redaksi
    MAGELANG, KOMPAS.com –
    Yulianti bersama suami dan kedua anak perempuannya berangkat pukul 04.00 WIB dari Cikarang demi mengejar bus tujuan Kabupaten Magelang.
    Bukan tanpa sebab, keluarga kecil itu tidak ingin mengulangi peristiwa tahun lalu, merayakan Lebaran di Kabupaten Bekasi, bukan mudik di kampung halaman suami Yulianti, Andriyono, di Kecamatan Grabag, Magelang.
    “Kami sampai TMII sekitar jam 06.30 WIB. Nggak tidur setelah sahur,” ucap Yulianti kepada Kompas.com di Terminal Secang, Kabupaten Magelang, Rabu (26/3/2025) malam.
    Yulianti dan keluarga, serta ratusan penumpang bus lainnya, menjadi peserta program
    mudik gratis
    yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Magelang.
    Ada lima bus–bertambah dari tiga bus–dengan kapasitas masing-masing 50 kursi yang diberangkatkan dari Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
    Setelah perjalanan lebih kurang 12 jam, mereka tiba di Terminal Secang pukul 21.00 WIB.
    Bupati dan Wakil Bupati Magelang Grengseng Pamuji dan Sahid menyambut kedatangan para penumpang.
    Yulianti bercerita, perjalanan mudiknya lancar-lancar saja. Dua anak perempuan yang berusia 7 dan 4 tahun juga menikmatinya.
    Dia mengetahui adanya mudik gratis setelah iseng mengomentari unggahan Dinas Perhubungan Jawa Tengah soal program tersebut.
    Kemudian, dia mendapat
    direct message
    mengenai tata cara mengikuti program.
    “Baru kali ini saya dapat ikut. Karena untuk dapat kuota empat penumpang susah,” ungkapnya.
    Yulianti sudah mengantisipasi apabila tidak mendapat kuota mudik gratis dengan membeli empat tiket bus kelas ekonomi seharga Rp 390.000 per orang.
    Artinya, dia harus merogoh kocek lebih dari Rp 1,5 juta untuk pulang ke Grabag.
    Ketika berhasil memperoleh jatah mudik gratis, dia mengajukan
    refund
    ke perusahaan otobus terkait, tetapi tidak utuh.
    “Dipotong Rp 500.000,” ucapnya.
    Sekretaris Jenderal Paguyuban Wong Magelang Marsahid mengatakan, masih banyak perantau asal Magelang yang tidak kebagian jatah mudik gratis, utamanya kalangan pekerja informal yang sesuai syarat keikutsertaan program itu.
    “HP saya masih dihubungi terus oleh mereka,” ujarnya kepada Kompas.com di Terminal Secang, Rabu (26/3/2025).
    Sewaktu sesi seremoni penyambutan, Marsahid meminta agar Dinas Perhubungan Kabupaten Magelang turut memfasilitasi program balik gratis, yakni mengakomodasi keberangkatan ke wilayah Jabodetabek usai mudik.
    Menanggapi usulan tersebut, Bupati Magelang Grengseng Pamuji akan mempertimbangkannya di tahun depan.
    “Kami koordinasikan dulu untuk tahun depan,” ucap politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Profil Lisa Mariana, Sosok yang Diduga Jadi Selingkuhan Ridwan Kamil

    Profil Lisa Mariana, Sosok yang Diduga Jadi Selingkuhan Ridwan Kamil

    Jakarta, Beritasatu.com – Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, tengah diterpa isu perselingkuhan yang mencuat ke publik seusai diungkap oleh seorang wanita bernama Lisa Mariana, yang bahkan berani memublikasikan bukti-bukti dugaan perselingkuhan tersebut.

    Lisa Mariana mengunggah sejumlah bukti berupa tangkapan layar percakapan serta cuplikan video call yang diduga melibatkan Ridwan Kamil. Dalam salah satu unggahannya, Lisa memperlihatkan potongan video call dengan seorang pria yang ia klaim sebagai Ridwan Kamil, meskipun wajah pria tersebut sengaja ditutupi dengan tulisan.

    Tidak hanya itu, Lisa juga mem-posting video yang menunjukkan dirinya menerima uang pecahan Rp 100.000. Uang tersebut diduga sebagai bentuk sogokan agar ia menggugurkan kehamilannya pada 2021 silam.

    Lisa Mariana membagikan bukti lain yang menunjukkan kedekatannya dengan pria yang ia panggil “Akang” tersebut. Dalam salah satu percakapannya, ia mengaku tengah hamil dan merasa malu untuk melanjutkan kuliah. Namun, pria tersebut justru menuduh Lisa berbohong tentang status mahasiswinya dan tidak memberikan respons yang diharapkan.

    Pada unggahan lainnya, Lisa mengaku sedang dalam kondisi kritis dan meminta pertolongan. Namun, pria yang diduga sebagai Ridwan Kamil justru mengabaikannya dengan alasan tidak lagi menggunakan Telegram atas permintaan istrinya.

    Kisah yang diungkap Lisa Mariana ini sontak menuai beragam reaksi dari netizen. Sebagian besar meragukan kebenaran pernyataannya dan menilai dirinya hanya mencari sensasi.

    Siapa Lisa Mariana?

    Lisa Mariana dikenal sebagai seorang model majalah dewasa dan selebgram. Akun Instagram pribadinya, @lisamarianaaa, memiliki lebih dari 727.000 pengikut. Dalam akun tersebut, Lisa kerap membagikan foto-foto seksi serta aktivitasnya di industri hiburan, seperti sesi wawancara dan pemotretan.

    Salah satu wawancara Lisa yang cukup menarik perhatian adalah dalam video Studio Talk with Sagami Idol Indonesia January 2020, yang diunggah di YouTube. Dalam video itu, Lisa berbagi cerita tentang perjalanan kariernya serta pandangannya terhadap industri hiburan di Indonesia.

    Lisa juga dikabarkan memiliki seorang anak perempuan bernama Cellin Azura, yang diduga merupakan hasil perselingkuhannya dengan Ridwan Kamil.

    Mengapa Lisa Mariana Membongkar Isu Perselingkuhan Ini?

    Lisa Mariana mengeklaim bahwa selama ini ia menerima nafkah untuk anaknya. Namun, setelah Ridwan Kamil dikabarkan tersandung kasus KPK, Lisa mengaku tidak lagi mendapatkan nafkah tersebut. Hal inilah yang diduga menjadi alasan di balik keputusannya untuk mengungkap perselingkuhan mereka ke publik.

    Setelah pernyataan Lisa viral, pihak yang diduga dari kubu Ridwan Kamil dikabarkan menghubunginya untuk mencari solusi atas permasalahan ini. Lisa pun meminta netizen untuk berhenti membahas isu tersebut karena ia sudah mendapatkan respons dari pihak terkait.

    Meski demikian, reaksi publik terhadap Lisa Mariana cukup beragam. Banyak yang mengecam aksinya dan menilai dirinya hanya ingin mencari perhatian. Namun, tidak sedikit pula yang penasaran dengan kelanjutan isu ini.

    Hingga kini, belum ada klarifikasi resmi dari Ridwan Kamil terkait tuduhan perselingkuhan yang dilayangkan Lisa Mariana. Publik pun masih menantikan kelanjutan dari kisah yang menghebohkan ini.

  • 14 Perwira Menengah Bareskrim Polri Dipromosikan Jadi Kapolres, Ini Nama-namanya

    14 Perwira Menengah Bareskrim Polri Dipromosikan Jadi Kapolres, Ini Nama-namanya

    loading…

    Sebanyak 14 Perwira Menengah Bareskrim Polri dipromosikan menjadi Kapolres pada Mutasi Polri 12 Maret 2025. Total 92 perwira Polri Bareskrim dimutasi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Foto: Dok SINDOnews

    JAKARTA – Sebanyak 14 Perwira Menengah (Pamen) Bareskrim Polri dipromosikan menjadi Kapolres pada Mutasi Polri 12 Maret 2025. Total 92 perwira Polri Bareskrim dimutasi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

    Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho mengatakan, ada 1.255 personel yang dimutasi dalam enam Surat Telegram (ST) yakni ST/488/III/KEP./2025 sebanyak 111 personel, ST/489/III/KEP./2025 sebanyak 442 personel, dan ST/490/III/KEP./2025 sebanyak 261 personel.

    Kemudian, ST/491/III/KEP./2025 sebanyak 153 personel, ST/492/III/KEP./2025 sebanyak 202 personel, serta ST/493/III/KEP./2025 sebanyak 86 personel.

    “Mutasi ini merupakan hal yang wajar dalam dinamika organisasi Polri. Selain sebagai penyegaran, ini juga bagian dari pembinaan karier untuk meningkatkan profesionalisme anggota,” ujar Sandi, dikutip Kamis (27/3/2025).

    14 Perwira Menengah Bareskrim Dipromosikan Jadi Kapolres1. AKBP Fiki Novian Ardiansyah, dari Pamen Bareskrim Polri penugasan pada KPK dimutasi menjadi Kapolres Karawang.

    2. AKBP Ahzan, dari Kanit 4 Subdit V Dittpidnarkoba Bareskrim Polri dimutasi menjadi Kapolres Lhokseumawe.

    3. AKBP Doly Nelson Hotasi Hasian Nainggolan, dari Kanit 3 Subdit I Dittipidter Bareskrim Polri dimutasi menjadi Kapolres Batu Bara.

    4. AKBP Nugraha Pamungkas, dari Kanit 3 Subdit V Dittipideksus Bareskrim Polri dimutasi menjadi Kapolres Luwu Utara.

    5. AKBP Agus Nuryanto, dari Kanit 4 Subdit IV Dittipideksus Bareskrim Polri dimutasi menjadi Kapolres Hulu Sungai Utara Polda Kalsel.

    6. AKBP Rico Yumasri, dari Pamen Bareskrim Polri penugasan pada KPK dimutasi menjadi Kapolres Probolinggo.

  • Bongkar Dugaan Perselingkuhan Ridwan Kamil, Lisa Mariana Lelah

    Bongkar Dugaan Perselingkuhan Ridwan Kamil, Lisa Mariana Lelah

    Jakarta, Beritasatu.com – Kasus perselingkuhan diduga  mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan seorang wanita seksi Lisa Mariana terus ramai dibicarakan di media sosial. Tak lama setelah membongkar kasus perselingkuhan dengan diduga Ridwan Kamil, Lisa Mariana sepertinya mulai mendapat tekanan.

    Lewat unggahan di stories Instagram-nya, Lisa Mariana mengaku sudah dihubungi tim dari orang yang diduga Ridwan Kamil.

    “Guys sudah ya. Tim bapak sudah hubungi aku,” tulis Lisa Mariana dalam unggahannya.

    Selain itu dia meminta kasusnya tidak terus “digoreng”. “Sudah ya jangan digoreng terus beritanya. Salah ya gue bawa nama-nama Allah, ya emang gue Muslim. Gue punya Allah yang ngejaga,” tulisnya.

    Ramainya isu perselingkuhan dengan terduga Ridwan Kamil ini membuat Lisa merasa lelah menghadapi banyak komentar dari netizen. 

    “Guys sudah ya aku lelah. Terserah kalian mau komen atau ngejudge apa. Memang lucu banget sih kalau di ‘Konoha’ ini hanya si pihak perempuan yang disalahkan,” tambahnya. 

    Lisa Mariana sebelumnya membongkar perselingkuhan dengan terduga Ridwan Kamil. Dia bahkan berani membongkar bukti-bukti dugaan perselingkuhan tersebut, seperti potongan chat hingga cuplikan video call yang diduga melibatkan Ridwan Kamil.

    Terbaru, Lisa Mariana mengunggah video call bersama seorang pria yang diduga merupakan Ridwan Kamil. Namun, video yang menampilkan sosok lawan bicaranya itu sengaja ditutupi Lisa dengan tulisan. Isu perselingkuhan diduga Ridwan Kamil pun ramai di media sosial dan mendapat komentar beragam dari netizen.

  • Libur Lebaran Hemat! Begini Cara Dapat Tiket Whoosh Murah ke Bandung

    Libur Lebaran Hemat! Begini Cara Dapat Tiket Whoosh Murah ke Bandung

    Jakarta: Menjelang libur Lebaran, banyak orang mulai berburu tiket transportasi yang nyaman dan terjangkau. 
     
    Nah, buat kamu yang ingin mudik atau sekadar liburan ke Bandung, ada kabar baik nih! KCIC menawarkan berbagai promo spesial yang bikin perjalanan dengan Whoosh makin hemat dan menyenangkan. 
    Tarif flat Rp200.000 dengan Frequent Whoosher Card
    General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan masyarakat bisa naik Whoosh Jakarta-Bandung dengan harga lebih murah denganmenggunakan Frequent Whoosher Card (FWC) Jaban Gold! 
     
    Dengan kartu ini, kamu bisa menikmati tarif flat hanya Rp200.000 per perjalanan untuk kelas Premium Economy. Jauh lebih hemat dibandingkan tarif reguler yang mengikuti skema dinamis berdasarkan jadwal dan periode peak season.

    “Frequent Whoosher Card menjadi solusi terbaik bagi masyarakat yang ingin menikmati layanan Whoosh secara lebih efisien dan ekonomis, terutama saat Libur Lebaran,” ujar Eva dalam keterangan tertulis, Rabu, 26 Maret 2025.
     

    Diskon hingga 20% untuk perjalanan rombongan
    Selain kartu langganan, KCIC juga masih menghadirkan promo diskon 10 persen hingga 20 persen untuk perjalanan rombongan minimal 10 orang untuk Libur Lebaran keberangkatan 15 hingga 31 Maret 2025. 
     
    Pemesanan dapat dilakukan melalui WhatsApp Whoosh Group Reservation di 0813-4000-2920.
     
    Eva menjelaskan, berbagai kemudahan dan promo yang ditawarkan merupakan dukungan KAI terhadap program pemerintah yang ingin memberikan layanan transportasi libur lebaran yang lebih terjangkau.
     
    “KCIC juga mengajak masyarakat untuk merencanakan perjalanan libur lebarannya lebih awal untuk menghindari antrean di stasiun serta mendapatkan kepastian tempat duduk setibanya di stasiun,” ungkap Eva.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Rumor Perselingkuhan Ridwan Kamil dengan Model Dewasa Trending, Pengalihan Isu Penolakan UU TNI?

    Rumor Perselingkuhan Ridwan Kamil dengan Model Dewasa Trending, Pengalihan Isu Penolakan UU TNI?

    GELORA.CO – Rumor perselingkuhan yang menyeret nama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) dengan seorang model seksi Lisa Mariana tengah jadi trending topik. 

    Anak buah Ridwan Kamil, Ivan Rivandi menuding bahwa isu perselingkuhan Ridwan Kamil hanyalah bentuk pengalihan isu. Sebab, koalisi masyarakat sipil akan kembali menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di depan Gedung DPR RI pada hari ini Kamis (26/3) siang.

    Melalui instagram storynya, ia mengunggah postingan flyer aksi demo dan mengungkapkan kecurigaannya itu.

    “Paling juga buat bikin aksi ini redup. Pengalihan isu, Pengalihan isu,” tulis Ivan dikutip JawaPos.com, Kamis (27/3).

    Rumor Perselingkuhan Ridwan Kamil dengan Model Dewasa Trending, Pengalihan Isu Penolakan UU TNI?

    Aksi tersebut menuntut penolakan pengesahan revisi Undang-undang TNI. Mereka juga menyerukan penolakannya terhadap militerisme, lawan kapitalisme dan ganyang oligarki. Aksi itu rencananya akan dimulai pukul 13.00 WIB.  

    Seperti diketahui, rumor perselingkuhan yang menyeret nama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK), semakin panas. Seorang perempuan bernama Lisa Mariana nekat men-spill bukti-bukti mengejutkan, termasuk potongan chat hingga cuplikan video call yang diduga melibatkan sosok RK.

    Sejumlah bukti kedekatannya dengan pria yang diduga Ridwan Kamil diunggah Lisa melalui Instagram Story. Lisa pun mengaku telah memiliki seorang anak perempuan dari hubungan gelapnya itu. Terbaru, ia mengunggah video call bersama seorang pria yang diduga merupakan Ridwan Kamil. Namun, video yang menampilkan sosok lawan bicaranya itu sengaja ditutupi oleh Lisa.

  • Intip, 6 Wisata Alam Cantik Cocok untuk Melamar Pasangan dengan Romantis

    Intip, 6 Wisata Alam Cantik Cocok untuk Melamar Pasangan dengan Romantis

    5. Candi Ratu Boko

    Tempat wisata ini tidak hanya dikenal sebagai destinasi bersejarah tetapi juga memiliki panorama alam yang indah. Berbeda dengan candi umumnya, tempat ini terdiri dari kawasan seperti kompleks istana dengan gerbang megah, pendopo, dan sisa-sisa bangunan.

    Wisatawan yang mengunjungi candi ini biasanya mengambil momen waktu sore ketika matahari terbenam. Pasalnya pemandangannya semakin memukau dan cocok untuk menjadi spot melamar romantis pasangan.

    Candi Ratu Boko berlokasi di Jl. Raya Piyungan – Prambanan No. 2, Gatak, Bokoharjo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan jam buka setiap hari pukul 07.00 hingga 17.00 WIB.

    6. Orchid Forest Cikole

    Orchid Forest Cikole dikenal sebagai taman anggrek terbesar di Indonesia dan berada di kawasan Lembang, Bandung. Taman ini memiliki lebih dari 20.000 jenis anggrek dari berbagai negara.

    Selain itu, kawasannya dikelola sangat baik sebagai wisata alam dengan pemandangan hutan pinus cantik dan fasilitas yang lengkap. Tempat ini juga sering kali dijadikan spot prewedding, acara konser, dan bisa untuk melamar pasangan.

    Lokasi Orchid Forest Cikole berada di Genteng, Cikole, Kec. Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Tempatnya memiliki jadwal buka setiap hari pada pukul 08.00 hingga 19.00 WIB.