provinsi: JAWA BARAT

  • H-3 Lebaran: Ribuan Pemudik Padati Terminal Kampung Rambutan

    H-3 Lebaran: Ribuan Pemudik Padati Terminal Kampung Rambutan

    Bisnis.com, JAKARTA — Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, terlihat dipadati pemudik pada H-3 atau puncak mudik Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah, Senin (28/3/2025).

    Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi sekitar 14.06 WIB, pemudik baik itu yang keluarga maupun individu nampak berlalu lalang di terminal bus kelas A tersebut.

    Ratusan bus antarkota terparkir rapi di terminal tersebut. Mereka siap mengangkut ribuan pemudik menuju kampung halamannya.

    Di terminal, tak sedikit orang yang bergegas menaiki bus dan langsung merapikan bawaannya ke bagasi moda transportasi mudik darat tersebut.

    Di lain sisi, banyak juga pemudik yang menunggu jadwal keberangkatan bus. Tas maupun koper mereka ditumpuk agar tidak menghalangi akses lalu lalang di lokasi.

    Pemudik itu salah satunya, Rifki Fahrizal (25). Dia merupakan pemudik asal Madura. Pemilik toko kelontong dari Jakarta itu memilih musik sebagai moda transportasi bus lantaran masih terjangkau.

    Selain itu, menurutnya, dengan mudik menggunakan bus bisa lebih dekat ke kediamannya dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. 

    “Ya itu, harganya cukup terjangkau dan kalau pakai bus, saya bisa lebih dekat ke rumah saya,” tuturnya saat ditemui di lokasi, Kamis (28/3/2025).

    Senada, Cucu Suryadi (61) juga menyampaikan bahwa mudik dengan bus juga lebih efektif dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. 

    Sebab, meskipun mudik ke wilayah Ciamis bisa lebih terjangkau dengan kereta, namun dirinya harus menggunakan transportasi lain untuk bisa sampai ke rumahnya.

    “Kalau pakai kereta memang lebih murah, tapi itu, saya harus pakai transport lain untuk bisa ke rumah. Nambah lagi biaya,” tutur Cucu.

    Adapun, hingga pukul 14.00 WIB, terminal Bus Kampung Rambutan telah memberangkatkan 55 bus dengan mengangkut 1.328 penumpang.

    Pada hari sebelumnya atau Kamis (27/3/2025), bus yang telah berangkat di terminal ini total mencapai 167 unit dengan mengangkut 2.995 penumpang.

  • Kisah Pilu Soleh, Chef asal Bekasi Tewas saat Dijebak Jadi Operator Judol di Kamboja – Halaman all

    Kisah Pilu Soleh, Chef asal Bekasi Tewas saat Dijebak Jadi Operator Judol di Kamboja – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pemuda asal Bekasi, Jawa Barat (Jabar) bernama Soleh Darmawan (24), bernama dikabarkan meninggal dunia di Kamboja.

    Kabar duka itu diterima ibu Soleh, Diana (43) pada Senin (3/3/2024) pagi.

    Soleh diduga terjebak dalam sindikat judi online (judol) di Kamboja.

    Peristiwa ini bermula pada Februari 2025, saat Soleh mengaku mendapat tawaran pekerjaan dari sebuah yayasan penyalur tenaga kerja di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    “Awalnya, Soleh dijanjikan bekerja di perhotelan di Thailand, karena dia kuliahnya D3 jurusan chef atau koki,” kata Diana saat ditemui di rumahnya di Jalan Swadaya, Kampung Dua, RT 001/RW 021, Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Kamis (27/3/2025), dilansir TribunBekasi.com.

    Soleh lantas mendatangi kantor yayasan tersebut ditemani seorang wanita berinisial S pada 17 Februari 2025. 

    Setelah bertemu pimpinan yayasan itu, Soleh mengabarkan kepada ibunya bahwa dia akan bekerja di Thailand dan dijadwalkan berangkat pada 18 Februari 2025.

    “Soleh waktu itu udah setuju, dia kembali ke rumah untuk minta restu. Terus 18 Februari 2025, Soleh berangkat ke Thailand menggunakan pesawat, walaupun saya sempat larang,” ungkap Diana.

    Meski sempat dilarang ibunya, Soleh yang pantang mundur tetap mantap untuk bekerja di luar negeri.

    “Dia telepon saya pas sudah di Thailand. Dia bilang, ‘sudah sampai, Mak’. Terus (bilang) ‘Jangan kebanyakan pikiran, Mak. Jangan dengerin kata orang’,” ujar Diana sambil meneteskan air mata.

    Pada empat hari pertama Soleh berada di Thailand, Diana selalu berkomunikasi dengan putranya itu melalui ponsel. Tetapi, setelah itu komunikasi mereka terputus.

    Kemudian pada 2 Maret 2025 malam, Diana dihubungi pria yang mengaku bernama Kevin melalui video call.

    Kevin mengabarkan bahwa Soleh berada di Kamboja dan Diana ditanyakan perihal riwayat kejiwaan Soleh.

    “Ya, saya ngebantah aja ditanya riwayat kejiwan, anak saya tidak ada riwayat kejiwaan, gitu,” jelas Diana.

    Diana pun terkejut saat melihat video memperlihatkan Soleh duduk lemas di tempat tidur. 

    Saat itu, Soleh sudah tidak merespons ucapan ibunya.

    “Dia (Soleh) kan saya panggil, ‘Soleh, ini Mamak’. Dia sudah enggak bisa jawab,” ungkap Diana.

    Keesokan harinya pada 3 Maret 2025, Kevin memberitahukan kepada Diana bahwa Soleh telah meninggal dunia.

    Jenazah Soleh kemudian dibawa kembali ke Indonesia pada 15 Maret 2025 dan dimakamkan di hari berikutnya yakni 16 Maret 2025.

    Belakangan, Diana mendapat informasi bahwa Soleh bekerja sebagai operator judol selama di Kamboja.

    Sejauh ini Diana belum mengetahui penyebab meninggalnya Soleh.

    “Awalnya enggak tahu saya. Pas tahu-tahunya sudah meninggal, tahunya (bekerja operator) judol,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Bekerja Sebagai Operator Judi Online, Pemuda Asal Bekasi Meninggal di Kamboja, Diduga Dibunuh?

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Tribunbekasi.com/Rendy Rutama)

  • Menteri Dody Lepas Keberangkatan 473 Peserta Mudik Gratis Idulfitri 1446 H

    Menteri Dody Lepas Keberangkatan 473 Peserta Mudik Gratis Idulfitri 1446 H

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo secara resmi melepas 473 peserta program mudik gratis Idulfitri 1446 Hijriah di Kantor Kementerian PU, Jakarta, pada Kamis (27/3/2025). Program ini diperuntukkan bagi pegawai Kementerian PU beserta anggota keluarganya, sebagai bagian dari upaya mendukung kelancaran arus mudik dan memberikan fasilitas perjalanan yang lebih aman dan nyaman.

    Dody menyampaikan, pelaksanaan pelepasan mudik ini merupakan bentuk dukungan untuk seluruh tingkatan pegawai PU. Apalagi, menurutnya saat ini sulit mendapatkan transportasi dalam waktu dekat.

    “Program ini merupakan bentuk dukungan kami bagi seluruh pegawai Pekerjaan Umum di berbagai tingkatan. Di masa-masa seperti ini, akses transportasi biasanya cukup sulit. Dengan adanya program mudik gratis ini, kami tidak hanya membantu para pegawai agar bisa pulang dengan lebih nyaman, tetapi juga turut berkontribusi dalam mengurangi volume arus mudik Lebaran,” ujar Dody kepada wartawan di kantor Kementerian PU, Jakarta, Kamis (27/3/2025).

    Lebih lanjut, Dody menyampaikan kesiapan Kementerian PU dalam memastikan perjalanan mudik, khususnya dari segi infrastruktur. Pihaknya akan terus memantau kesiapan mudik secara berkala dengan kondisi cuaca yang tidak menentu seperti saat ini.

    “Kalau dari sisi kesiapan jalan insya Allah sudah. Tapi kan kita secara berkala harus tetap turun ke bawah untuk melihat (kesiapan mudik),” tandas Dody.

    Adapun penyediaan bus untuk mudik gratis 2025 ini berjumlah 11 unit dengan rincian sembilan unit dari Sekretariat Dewan Pengurus (DP) Korpri Kementerian PU dan dua dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

    Program Mudik gratis ini diikuti oleh 473 peserta, yang dilayani oleh 11 bus dengan tujuan ke berbagai kota, seperti Semarang, Yogyakarta, Solo, Purwokerto, Surabaya, dan Lampung. Setiap peserta mendapatkan fasilitas berupa kaos, jaket, serta makanan untuk berbuka puasa selama perjalanan.

    Sekretaris DP Korpri Kementerian PU, Retno Triyanti Handayani menyampaikan kegiatan mudik ini terselenggara dari sumbangan sukarela yang terkumpul melalui donasi Korpri PU Peduli dan dikoordinir oleh DP Korpri Kementerian PU.

    “Alhamdulillah sumber dana mudik gratis pada tahun ini bukan berasal dari APBN,” pungkas Retno.

    Transjawa Jadi Titik Rawan Kemacetan

    Ditambahkan Dody, wilayah Transjawa menjadi salah satu titik rawan macet yang terjadi pada mudik tahun ini. Mulai dari Karawang sampai di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

    “Itu memang saya sempat beberapa kali jalan di situ. Jalan sudah agak gelombang. Kalau lubang sudah beres tinggal gelombang-gelombang itu. Kita akan mulai kerjakan setelah lubang-lubang itu dengan menggunakan dana loan,” tambahnya.

  • Pemuda Bekasi Tewas Kerja Jadi Admin Judi Online di Kamboja, Awalnya Dijanjikan Kerja di Thailand – Halaman all

    Pemuda Bekasi Tewas Kerja Jadi Admin Judi Online di Kamboja, Awalnya Dijanjikan Kerja di Thailand – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI –  Soleh Darmawan (24), warga Kota Bekasi, Jawa Barat, diduga menjadi korban perdagangan manusia. Soleh awalnya pamit kepada orangtuanya kerja ke Thailand.

    Ternyata, Soleh bekerja di Kamboja sebagai admin judi online. Soleh meninggal dunia di sana denga bekas luka tubuh.

    Orangtua Soleh, Diana (43) dan Saifullah (48) terlihat sangat terpukul anak sulungnya meninggal dunia saat kerja di luar negeri. 

    Diana mengatakan, putranya pamit kerja di luar negeri sejak Senin (17/2/2025). Soleh bilang ke keluarga bekerja di Thailand sebagai juru masak di sebuah hotel. 

    “Bilangnya ke Thailand, tapi pas udah meninggal adanya di Kamboja,” kata Diana kepada TribunJakarta.com, Jumat (28/3/2025). 

    Selama empat hari pertama di luar negeri, Soleh masih kerap menghubungi keluarga melalui video call. 

    Kejanggalan mulai terlihat saat Diana menerima sambungan telepon dari Soleh pada Minggu (2/3/2025) malam. 

    Kamera sambungan telepon video menampik kondisi Soleh yang terkulai di kasur, kondisi lemas tak berdaya. 

    Suara pada sambung telepon diduga teman sesama rekan kerja, menggambarkan ke Diana kondisi anaknya sakit. 

    Diana waktu itu tak bisa berbuat banyak, dia hanya bisa melihat anaknya sakit melalui sambungan telepon tanpa bisa berbuat apa-apa. 

    Pagi datang, kabar duka dari luar negeri sampai ke keluarga. Soleh dinyatakan meninggal dunia pada Senin (3/3/2025). 

    “Saya diteleponnya malam. Pas malamnya nelfon. Besok pagi dia meninggal,” terang dia. 

    Diana dibantu teman kuliah anaknya berusaha mencari tahu keberadaan Soleh, sampai akhirnya diketahui berada di Kamboja. 

    Melalui Kedutaan Besar RI di Kamboja, jenazah Soleh berhasil dipulangkan ke tanah air untuk diserahkan ke pihak keluarga pada Sabtu (15/3/2025). 

    Setibanya di rumah duka, jenazah Soleh langsung dimandikan untuk selanjutnya disalatkan dan dikubur di pemakaman keluarga samping kediamannya. 

    Pada saat dimandikan, Diana melihat kejanggalan. Ada luka seperti jahitan di bagian dekat perut posisi ginjal. 

    Hal ini yang menimbulkan kecurigaan, Soleh meninggal bukan karena sakit dan diduga menjadi korban perdagangan manusia. 

    “Enggak ngerti deh saya. Pokoknya di bagian perut gitu dah (ada bekas luka) jahitan. Anak saya nggak pernah operasi-operasi,” terang Diana. 

    Belakangan, Diana baru mengetahui anaknya kerja di Kamboja diduga menjadi admin Judol. Saat ini, dia bingung harus berbuat apa untuk menuntut keadilan atas kematian anaknya. 

    “Penyebabnya itu (meninggal) nggak tahu dah, saya kemarin sih sempat ikhlas, cuma saya pengennya enggak ada lagi yang kejadian kayak anak saya,” ucap Diana. 

    Dapat kerja dari Penyalur di Tanjung Priok

    Soleh belum lama meninggalkan Bekasi.

    Dia pamit kepada ibunya pada pertengahan Februari 2025.

    Saat itu Soleh menyatakan bahwa dia dapat tawaran pekerjaan dari sebuah yayasan penyalur tenaga kerja di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    “Awalnya, Soleh dijanjikan bekerja di perhotelan di Thailand, karena dia kuliahnya D3 jurusan chef atau koki,” kata Diana, Kamis (27/3/2025). 

    Soleh mendatangi kantor yayasan tersebut ditemani perempuan berinisial S pada 17 Februari 2025. 

    Setelah bertemu pimpinan yayasan itu, Soleh mengabarkan ke ibunya bahwa dia akan bekerja di Thailand dan dijadwalkan berangkat pada 18 Februari 2025.

    “Waktu itu saya sempat melarang dia,” ucap Diana yang ditemui di rumahnya Jalan Swadaya, Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi.

    Namun Soleh pantang mundur.

    “Dia telepon saya sesampainya di Thailand,” imbuh Diana.

     

     

     

    dan

    Warga Bekasi Barat Meninggal di Kamboja, Awalnya Dijanjikan Kerja di Industri Perhotelan Thailand

     

  • Menteri PU: Semua Posko Mudik Kementerian PU dilengkapi alat berat

    Menteri PU: Semua Posko Mudik Kementerian PU dilengkapi alat berat

    Semua Posko Mudik Lebaran Kementerian PU ada alat berat, ada alat tambal jalan cepat, selalu ada itu

    Tegal, Jawa Tengah (ANTARA) – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan semua Posko Mudik Lebaran Kementerian PU dilengkapi alat berat dan alat tambal jalan secara cepat.

    “Semua Posko Mudik Lebaran Kementerian PU ada alat berat, ada alat tambal jalan cepat, selalu ada itu,” ujar Dody di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah pada Jumat.

    Menurut dia, kehadiran alat tambal cepat tersebut berperan untuk memperbaiki lubang jalan secara cepat dalam rangka mendukung kelancaran arus lalu lintas Lebaran.

    “Padahal saya sampaikan bahwa meskipun sudah melewati H-10, kalau begitu ada lubang dan pada saat volume lalu lintas itu tidak terlalu ketat, kita lakukan langsung penambalan lubang jalan,” katanya.

    Sebagai informasi, pendirian Posko Lebaran Kementerian PU tidak hanya sebagai tempat istirahat bagi pemudik, tetapi juga sebagai pusat layanan terpadu mendapatkan informasi lalu lintas, peta jalur alternatif, serta bantuan darurat jika terjadi kendala kebencanaan.

    Menteri PU Dody Hanggodo berharap dengan keberadaan posko mudik Lebaran Kementerian PU dapat membantu kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan selama musim mudik dan balik Lebaran 2025.

    Posko Mudik Lebaran Kementerian PU dilengkapi dengan infrastruktur dasar seperti P3K, mushala, mobile toilet, tangki air bersih hingga area istirahat.

    Ada juga petugas khusus yang disiagakan untuk memberikan bantuan ringan terkait kesehatan, termasuk ketersediaan Disaster Relief Unit (DRU) berupa alat berat dan material seperti sand bag dan bronjong untuk kesiapsiagaan jika terjadi bencana banjir/longsor di jalur mudik terdekat.

    Dody juga mengimbau kepada masyarakat untuk terus memantau informasi di posko-posko yang didirikan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat.

    Dirinya meminta petugas posko untuk terus berkoordinasi dengan kepolisian, apabila terjadi lonjakan lalu lintas sehingga dapat segera terurai kemacetannya, termasuk juga mengantisipasi apabila hujan deras.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemutihan Pajak Tingkatkan Pendapatan Rp 100 M

    Pemutihan Pajak Tingkatkan Pendapatan Rp 100 M

    Jakarta, Beritasatu.com – Kebijakan pemutihan pajak kendaraan Jawa Barat (Jabar) berhasil meningkatkan pendapatan daerah hingga Rp 100 miliar hanya dalam waktu seminggu.

    Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengungkapkan, saat ini penerimaan pajak daerah telah mencapai Rp 200 miliar dan diprediksi akan terus bertambah setelah Lebaran 2025.

    “Mungkin sekarang sudah mencapai Rp 200 miliar, dengan kenaikan Rp 100 miliar dalam seminggu. Setelah Lebaran kemungkinan akan naik lagi,” ujar Dedi Mulyadi, dikutip dari YouTube Humas Jabar, Jumat (28/3/2025).

    Ia juga mengungkapkan bahwa kebijakan pemutihan pajak kendaraan Jabar menarik perhatian sejumlah kepala daerah lain, termasuk Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Gubernur Banten Andra Soni, yang menghubunginya untuk membahas kebijakan tersebut.

    Dedi Mulyadi menambahkan bahwa kebijakan ini juga akan diadopsi oleh beberapa daerah lain di Indonesia.

    Sebelumnya, Pemprov Jabar telah menetapkan aturan baru yang menghapus seluruh tunggakan pajak kendaraan hingga tahun 2024.

    Dengan kebijakan ini, pemilik kendaraan hanya perlu membayar pajak tahun 2025 tanpa harus melunasi tunggakan dari tahun-tahun sebelumnya.

    Diharapkan, kebijakan ini dapat meringankan beban masyarakat serta meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban mereka mulai tahun 2025.

    Terbaru, kebijakan pemutihan pajak kendaraan Jabar diperpanjang hingga 30 Juni 2025.

  • Tunjangan Sertifikasi Guru Triwulan 1 Tahun 2025 Siap Cair

    Tunjangan Sertifikasi Guru Triwulan 1 Tahun 2025 Siap Cair

    JABAR EKSPRES – Kabar gembira bagi para pendidik di seluruh Indonesia! Admin GTK Pusat telah resmi mengumumkan perkembangan terbaru terkait pencairan tunjangan sertifikasi guru triwulan 1 tahun 2025. Meski terdapat sejumlah tantangan dalam proses pencairan, pemerintah memastikan bahwa hak guru tetap menjadi prioritas utama.

    Banyak guru yang mempertanyakan keterkaitan antara validasi data di Info GTK dengan rekening bank mereka. Admin GTK menegaskan bahwa validasi data yang dilakukan saat ini berfokus pada pemenuhan jam linier, tugas tambahan, serta kelengkapan administrasi seperti NIK, NUTK, NRG, dan gaji pokok. Sementara itu, urusan rekening bank sepenuhnya menjadi bagian dari kerja sama dengan pihak perbankan.

    Baca juga :Jadwal Pencairan Tunjangan Sertifikasi Guru, Cek Daftar Penerima TPG 2025 di EMIS 4.0

    Dalam upaya memastikan pencairan tunjangan berjalan lancar, pemerintah telah bekerja sama dengan lebih dari 100 bank di seluruh Indonesia. Namun, karena setiap bank memiliki aturan dan format data yang berbeda, proses konsolidasi rekening dari 1,5 juta guru yang tersebar di 500 kabupaten/kota menjadi tantangan tersendiri. Beberapa kendala teknis yang kerap muncul meliputi:

    Ketidaksesuaian nama bank yang terdaftar,Kesalahan dalam penulisan data rekening,Pergeseran kolom atau hilangnya karakter penting dalam file Excel yang digunakan untuk memproses data rekening.

    Saat ini, admin pusat GTK sedang berupaya mencari solusi terbaik agar data rekening guru dapat segera ditampilkan di Info GTK. Bagi guru yang telah melihat rekeningnya muncul dalam sistem, diwajibkan untuk melakukan konfirmasi kepemilikan melalui tombol yang tersedia di platform.

    Pemerintah Tegaskan Tidak Ada Penundaan Tunjangan

    Baca juga : Pengumuman Seleksi Administrasi PPG Daljab 2025 Segera Dirilis

    Dalam pengumuman yang disampaikan, terdapat beberapa poin penting yang harus dipahami oleh para guru:

    Pencairan tunjangan tidak mengalami penundaan yang disengaja. Dana tunjangan langsung ditarik dari kas negara untuk menghindari potensi penahanan di tingkat daerah.Proses verifikasi data merupakan tantangan besar. Dengan jumlah guru yang mencapai 1,5 juta orang dan tersebar di berbagai daerah, proses pembersihan dan validasi data rekening membutuhkan waktu.Bank memiliki regulasi dan kebijakan yang berbeda. Setiap bank memiliki sistem dan prioritas kerja masing-masing, sehingga koordinasi tidak bisa dipercepat secara paksa.Hak guru atas tunjangan sertifikasi tetap terjamin. Bagi yang telah memenuhi persyaratan, tunjangan akan tetap diberikan meskipun terdapat kendala teknis.

  • Antisipasi kepadatan arus balik, Kepolisian siapkan Tol Japek II

    Antisipasi kepadatan arus balik, Kepolisian siapkan Tol Japek II

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah menyiapkan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan saat arus balik Lebaran 2025.

    “Untuk arus balik yang akan kita gunakan tol fungsional, yaitu dari Sadang (Japek II) yang akan keluar di daerah Bekasi Deltamas,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Latif Usman saat konferensi pers di Jakarta, Jumat.

    Latif menyebutkan tol fungsional tersebut dapat dipergunakan saat arus balik setelah dilakukan koordinasi dengan Jasa Marga.

    “Kita selalu siap untuk mengantisipasi memang kalau tol fungsional Japek II akan digunakan,” katanya.

    Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyatakan bahwa pihaknya menyiapkan tol fungsional Jakarta-Cikampek (Japek) Selatan untuk mendukung kelancaran arus balik Lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Latif Usman saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (28/3/2025). ANTARA/HO-Humas Polda Metro Jaya

    Kepolisian Resor (Polres) Metro Bekasi menunggu instruksi lanjutan dari Korlantas Polri menyangkut pengoperasian Tol Jakarta-Cikampek atau Japek Selatan secara fungsional sebagai salah satu lintasan arus balik Lebaran tahun ini.

    Kapolres Metro Bekasi Komisaris Besar Polisi Mustopa mengatakan pada Operasi Ketupat 2025 turut menyesuaikan dengan jalan tol fungsional termasuk rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan.

    “Sambil menunggu instruksi lebih lanjut, kami telah mempersiapkan jalur arteri setelah pintu keluar Gerbang Tol Japek Selatan di wilayah Bojongmangu,” katanya di Kabupaten Bekasi, Senin (24/3).

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Cerita Pemudik Asal Bogor Berjam-jam War Tiket untuk Bisa Mudik ke Kediri Jawa Timur – Halaman all

    Cerita Pemudik Asal Bogor Berjam-jam War Tiket untuk Bisa Mudik ke Kediri Jawa Timur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Stasiun Gambir di Jakarta Pusat mulai dipadati para pemudik, pada H-3 lebaran, Jumat (28/3/2025).

    Para pemudik berangkat dari Stasiun Gambir Jakarta dengan tujuan kota berbeda-beda. Mulai Jogja, Surabaya, Semarang hingga Kediri.

    Ditemui di Stasiun Gambir, Dedi pemudik asal Bogor mengatakan dirinya harus melewati proses berebut tiket untuk bisa mudik lebaran ke Kediri di tahun ini. 

    “War tiket ada kendala akses internet dan cepat-cepatan. Kendalanya seperti itu, berjam-jam baru dapat,” kata Dedi kepada Tribunnews.com ditemui di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (28/3/2025).

    Dedi menerangkan tiket tahun ini naiknya cukup signifikan. Dikatakannya naiknya mencapai Rp200 ribu. 

    “Tiket naik kisaran Rp200 ribuan, harga tiket Rp870 untuk eksekutif tujuan Kediri,” terangnya. 

    Pria berusia 33 tahun ini mengatakan alasannya untuk mudik di tahun ini karena rindu suasana di Kediri. Terlebih momen lebaran keluarga berkumpul. 

    Ia juga menuturkan membawa oleh-oleh dari Bogor untuk keluarga di Kediri. 

    “Oleh-oleh bawa roti unyil, kue talas Bogor,” imbuhnya. 

    Lanjutnya pada momen mudik tahun ini ia bersama keluarga besar. Bersama orang tua hingga keponakannya. 

    Untuk persiapan membawa keponakannya menempuh perjalanan jauh. Dedi mengatakan persiapan membawa pakai, susu, hingga mainan. 

    “Persiapan bawa balita mulai baju, popok, susu, makanan kecil, hingga mainan nanti di kereta bisa nggak nangis,” ungkapnya. 

     

     

  • Dedi Mulyadi Ngotot Larang Study Tour, Kepsek yang Nekat Diminta Menghadap – Halaman all

    Dedi Mulyadi Ngotot Larang Study Tour, Kepsek yang Nekat Diminta Menghadap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menilai, study tour lebih menonjolkan sisi rekreasi daripada edukasi.

    Sehingga, ia tetap bersikukuh melarang pelaksanaan study tour bagi siswa SMA dan sederajat di wilayahnya.

    Hal ini disampaikannya dalam sebuah wawancara melalui sambungan telepon pada Senin (24/3/2025) malam.

    “Saya tidak melarang study tour dalam arti sesungguhnya, tetapi selama ini kegiatan itu lebih condong ke arah piknik,” ujar Dedi dikutip dari TribunJabar.id.

    Keputusan ini diambil meskipun Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, tidak memberlakukan larangan serupa di tingkat nasional.

    Menurutnya, pendidikan di Jawa Barat harus tetap fokus pada esensi substansial dan tidak boleh sekadar menjadi ajang jalan-jalan.

    Apalagi, tidak memberikan dampak positif bagi pembelajaran siswa.

    Untuk itu, jika ada sekolah yang nekat melakukan study tour, pihaknya meminta kepala sekolah (kepsek) untuk menghadapnya.

    “Saya ingin memastikan bahwa pendidikan di Jawa Barat benar-benar berfokus pada substansi, bukan sekadar perjalanan tanpa esensi.”

    “Jika ada kepala sekolah yang tetap bersikeras mengadakan study tour, silakan berhadapan langsung dengan saya,” lanjut Dedi Mulyadi dengan tegas.

    Dedi menyampaikan pandangan, study tour yang diadakan oleh sekolah sering kali hanya menjadi lahan bisnis bagi perusahaan travel.

    Akibatnya, tujuan utama kegiatan sebagai bagian dari pembelajaran menjadi kabur.

    Ia pun menyoroti dampak finansial yang cukup memberatkan bagi orangtua siswa.

    “Tidak boleh anak piknik di atas rintihan orangtua. Saya tahu bagaimana kondisi ekonomi masyarakat Jawa Barat.”

    “Banyak orangtua yang harus mengeluarkan uang jutaan rupiah, padahal itu bukan perkara kecil bagi mereka,” ujar Dedi.

    Dedi juga mengkhawatirkan dampak sosial dari kegiatan tersebut.

    Terutama terhadap siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu.

    Study tour, kata Dedi, dapat menciptakan kesenjangan sosial di sekolah, yang pada akhirnya membuat siswa dari keluarga ekonomi lemah merasa minder dan terisolasi.

    Sebelumnya, terjadi perbedaan pendapat soal larangan study tour antara Mendikdasmen Abdul Mu’ti dan sejumlah pemerintah daerah.

    Mendikdasmen menegaskan pemerintah tidak melarang penyelenggaraan study tour bagi sekolah, meskipun ada sejumlah pemerintah daerah yang menyatakan larangan.

    Hanya saja, yang perlu ditekankan adalah pemilihan jasa transportasi yang berkualitas.

    Mu’ti juga meminta sekolah untuk betul-betul mengecek kelayakan kendaraan bus dan kualitas sopirnya jika ingin mengadakan study tour.

    “Tolonglah dipastikan betul terutama menyangkut mitra transportasinya karena banyak kecelakaan terjadi.”

    “Jadi, diusahakan agar biro-biro transportasinya yang betul-betul berkualitas, yang kendaraannya layak, driver-nya juga memang driver yang sangat mengutamakan keamanan penumpangnya,” ujar Mu’ti di Kantor Kemendikdasmen, Senin (24/3/2025) dilansir Kompas.com.

    Menurut Mu’ti, study tour merupakan bagian dari program sekolah yang bertujuan memberikan pengalaman kepada anak-anak dengan kunjungan ke berbagai tempat.

    Namun, Mu’ti mengingatkan, study tour harus direncanakan dengan matang, sehingga kegiatan yang dilakukan bermanfaat untuk anak-anak.

    “Jangan sampai study tour itu hanya menjadi kegiatan yang rutinitas saja yang kaitan dengan pendidikan itu tidak terlaksana,” tegasnya.

    Selain itu, guru wajib membimbing study tour demi keselamatan anak-anak.

    “Tetap dibimbing oleh guru-guru, jangan kemudian para murid ini dibiarkan tanpa pengawasan dari para guru sehingga hal-hal yang tidak diinginkan itu dapat kita hindari,” jelas Mu’ti.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Polemik Larangan Study Tour di Jawa Barat: Antara Kesan Siswa, Beban Orangtua, dan Bisnis Travel

    (Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(Tribunabar.id/Muhammad Syari)(Kompas.com/irda Janati)