provinsi: JAWA BARAT

  • Tanggapi Penghapusan SKCK, Menteri Imipas Menilai SKCK Masih Diperlukan: Untuk Tahu Rekam Jejak – Halaman all

    Tanggapi Penghapusan SKCK, Menteri Imipas Menilai SKCK Masih Diperlukan: Untuk Tahu Rekam Jejak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, merespons usulan Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) kepada Polri agar menghapus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).

    Dia menilai SKCK masih diperlukan.

    Itu karena menurut Agus, SKCK digunakan untuk mengetahui rekam jejak seseorang dalam melakukan tes sesuatu, seperti calon anggota TNI atau Polri.

    “(SKCK) itu kan bukan kelakuan baik, tetapi kan setahu saya itu catatan kepolisian,” kata Agus saat ditemui seusai acara pemberian remisi bagi narapidana di Lapas Kelas IIA Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/3/2025).

    “Ya yang mungkin menjadi salah satu syarat kalau orang mau cari kerja atau mau menjadi anggota TNI-Polri dengan maksud ya setahu saya ya mengetahui rekam jejak orang. Itu saya rasa,” sambungnya.

    Apabila tanpa adanya mekanisme penyaringan seperti SKCK, kata Agus, ada risiko bagi institusi yang menerima individu tanpa mengetahui rekam jejaknya.

    “Jangan sampai membeli kucing dalam karung. Kalau catatannya pernah melakukan kejahatan kira-kira bisa masuk TNI enggak?” ucap Agus.

    Jadi, menurut Agus, keberadaan SKCK menjadi alat verifikasi penting yang dapat melindungi institusi dari potensi masalah.

    “Ya kalau tiba-tiba tidak tahu, ternyata sudah masuk (TNI-Polri), ternyata dia pernah menjadi pelaku kejahatan. Ini kan bisa merugikan secara institusi,” tuturnya.

    Namun, Agus menegaskan bahwa keputusan mengenai penghapusan SKCK atau tidak bukan kewenangannya sebagai Menteri Imipas.

    “Terserah, silakan, bukan kewenangan saya yah. Tetapi pendapat saya begitu,” ungkapnya.

    Alasan Kementerian HAM Usulkan Penghapusan SKCK

    Sebelumnya, alasan Kementerian HAM mengusulkan agar Polri menghapus SKCK karena dinilai berpotensi menghalangi hak asasi warga negara.

    Adapun, usulan tersebut disampaikan oleh Menteri HAM, Natalius Pigai, melalui surat kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

    Direktur Jenderal Instrumen dan Penguatan HAM Kementerian HAM, Nicholay Aprilindo, menyatakan usulan ini muncul setelah Kementerian HAM menemui narapidana residivis saat berkunjung ke berbagai Lembaga pemasyarakatan (lapas) di sejumlah daerah.

    Para mantan narapidana itu kembali mendekam di penjara karena sulit mencari pekerjaan setelah bebas, sehingga terpaksa mengulangi perbuatan melanggar hukum. 

    Menurut Nicholay, mereka terbebani dengan adanya SKCK yang menjadi syarat pada lowongan kerja.

    Sebab, SKCK itu memuat keterangan, mereka pernah dipidana, yang membuat perusahaan atau penyedia pekerjaan sulit menerima mantan narapidana. 

    “Beberapa narapidana ini juga mengeluhkan betapa dengan dibebankannya SKCK itu, masa depan mereka sudah tertutup,” kata Nicholay.

    Anggota DPR Dukung Penghapusan SKCK

    Sementara itu, Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, mendukung usulan Kementerian HAM soal penghapusan SKCK.

    Pasalnya, menurut dia, SKCK itu tidak memberikan dampak yang berarti terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

    Oleh karena itu, Habiburokhman mengatakan Kepolisian RI tidak perlu lagi mengurusi masalah SKCK tersebut karena tidak menambah keuangan negara secara signifikan.

    “SKCK ini dari PNBP-nya gimana? Enggak signifikan gitu lho, buat apa juga capek-capek polisi ngurusin SKCK,” ujar Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/3/2025).

    Keberadaan SKCK itu dinilai sudah tidak dibutuhkan lagi sekarang karena masyarakat bisa dengan mudah mengetahui seseorang pernah terlibat tindak pidana atau tidak.

    Lagi pula, menurut Habiburokhman, tidak ada jaminan seseorang yang memiliki SKCK itu bukan orang yang bermasalah.

    “Enggak ada jaminan orang punya SKCK, enggak bermasalah gitu lho. Ya kan. Kalau orang pernah dihukum, ya kan akan tahu, tinggal dicek di pengadilan,” kata politikus Partai Gerindra itu.

    “Kalau saya pribadi, saya, kan saya Ketua Komisi III tentu pendapat pribadi saya berpengaruh banget, menurut saya sih sepakat enggak usah ada SKCK,” sambungnya.

    Selain itu, kata Habiburokhman, pembuatan SKCK juga dianggap memberatkan masyarakat.

    Sebab, masyarakat harus mengeluarkan uang untuk pembuatan SKCK tersebut.

    “Saya mau cari kerja misalnya, perlu SKCK, itu satu tuh ongkos ke kepolisiannya, ngantrinya, apakah ada biaya? Setahu saya ada ya, tapi enggak tahu ya, dicek, resmi enggak resmi gimana,” katanya.

    Di sisi lain, anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai NasDem, Rudianto Lallo, meminta agar usulan penghapusan SKCK itu dikaji secara mendalam.

    Rudi mengatakan perlu ada pembahasan Bersama antara Kementerian HAM dan Kepolisian RI untuk menelaah urgensi SKCK.

    “Ya itu perlu duduk bersama saya kira ya dengan Kementerian HAM dan kepolisian untuk membahas, menelaah atau mendalami atau diskusi secara komprehensif mengenai apakah masih urgent SKCK atau tidak,” kata Rudi kepada Tribunnews.com, Selasa (25/3/2025).

    Dalam kebijakan ini, Rudi berpendapat ada dua sisi yang perlu dipertimbangkan.

    Di satu sisi, seseorang yang telah menjalani hukuman pidana semestinya dipandang telah kembali menjadi warga negara yang memiliki hak yang sama. 

    Namun, di sisi lain, SKCK juga menjadi catatan kepolisian yang menunjukkan riwayat hukum seseorang.

    “Kalau saya ya perlu kajian mendalam dulu, duduk bersama kementerian HAM dan kepolisian, sejauh mana manfaat maslahat maupun mudaratnya lah,” ujar Rudi.

    Rudi mengatakan apabila hasil kajian menunjukkan penghapusan SKCK lebih banyak memberikan manfaat, kebijakan itu dapat diambil. 

    Namun, jika keberadaan SKCK itu masih diperlukan untuk mengetahui status hukum warga negara dalam hal tertentu, perlu kajian mendalam lagi.

    (Tribunnews.com/Rifqah/Igman Ibrahi/Fersianus Waku/Abdi Ryanda)

  • KCIC: Stasiun Whoosh di Halim miliki fasilitas yang mendukung WFA

    KCIC: Stasiun Whoosh di Halim miliki fasilitas yang mendukung WFA

    Bisa dibayangkan jika tidak ada WFA, semuanya akan menumpuk pada tanggal 27 dan 28 Maret 2025 untuk melakukan pergerakan keluar Jakarta.

    Jakarta (ANTARA) – Perseroan Terbatas (PT) Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengungkapkan Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Halim, Jakarta, memiliki sejumlah fasilitas yang mendukung penumpang untuk melakukan work from anywhere (WFA).

    “Salah satu fasilitas yang disediakan adalah WiFi, terus kemudian tentunya kita juga saat ini sudah memiliki sangat banyak area tenan yang memang memiliki layout atau setting-nya sangat mendukung untuk memungkinkan masyarakat, calon penumpang, ataupun pekerja itu dapat melakukan kegiatan, misalnya melakukan pekerjaan, membuka laptop, dan sebagainya,” kata Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu (29/3).

    Hal ini dikarenakan kehadiran tenan-tenan di Stasiun Whoosh Halim ini sangat mendukung untuk kenyamanan penumpang untuk berada dalam waktu yang cukup lama

    “Fasilitas lainnya terdapat area yang luas dan beberapa ruangan-ruangan, artinya yang memang kami siapkan untuk rombongan, misalnya terdapat area ruang suite atau lounge,” kata Eva.

    Hal senada juga disampaikan oleh pemudik asal Jakarta bernama Tito yang hendak mudik ke Bandung menggunakan kereta cepat Jakarta-Bandung.

    Tito menilai fasilitas-fasilitas yang berada di Stasiun Whoosh Halim bagus dan membuat nyaman penumpang untuk melakukan WFA.

    “Jadi, misalnya tiba-tiba ada pekerjaan mendadak seperti harus membuka laptop atau gadget, lebih privat dan nyaman karena bisa mendapatkan tempat duduk,” kata Tito.

    Sebelumnya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengatakan bahwa strategi pemerintah menerapkan kebijakan bekerja dari mana saja (WFA) bagi aparatur sipil negara (ASN) pada tanggal 24—27 Maret 2025 berhasil mencegah penumpukan pemudik di satu waktu.

    Upaya pemerintah untuk melakukan penyebaran pemudik ini, menurut dia, berhasil. Keseluruhan pergerakan itu terpusat, biasanya H-4 dan H-3 Lebaran.

    “Ini di luar kebiasaan dari tahun-tahun sebelumnya. Bisa dibayangkan jika tidak ada WFA, semuanya akan menumpuk pada tanggal 27 dan 28 Maret 2025 untuk melakukan pergerakan keluar Jakarta,” ujar Syafrin.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Puncak Arus Mudik Jalur Selatan sudah Lewat, CB One Way Sukses Tekan Kemacetan Parah Jalur Limbangan-Malangbong

    Puncak Arus Mudik Jalur Selatan sudah Lewat, CB One Way Sukses Tekan Kemacetan Parah Jalur Limbangan-Malangbong

    Liputan6.com, Garut – Puncak arus mudik lebaran Idul Fitri 1446H/2025 via jalur selatan Limbangan-Malangbong, Garut, Jawa Barat, telah lewat. Penggunaan rekayasa lalu lintas CB one way hingga belasan kali, sukses menekan kemacetan di jalur itu.

    “Langkah kami berkolaborasi dengan Dirlantas Polda Jabar, Polres Bandung dan Tasik Kota hingga malam ini telah melaksanakan 18 kali buka tutup atau one way sepenggal,” ujar Kasat Lantas Polres Garut Iptu Aang Andi Suhandi di Pos Pam Terpadu GTC Limbangan, Sabtu (28/03/2025) malam.

    Menurutnya, berdasarkan pengalaman musim mudik sebelumnya, penggunaan rekayasa CB one way dinilai efektif kembali diterapkan di jalur Limbangan-Malangbong untuk mudik lebaran idul fitri 1446H/2025.

    “Tahun ini Alhamdulillah kami dapat memecah arus lalu lintas yang begitu besarnya yang melalui Limbangan-Malangbong ini,” kata dia..

    Saat ini, jumlah dan volume kendaraan pemudik yang melintas jalur Limbangan-Malangbong jauh berkurang dibanding puncak mudik yang berlansgung kemarin.

    “Alhadmulillah sampai malam ini arus lintas terutama dari Bandung menuju Tasik berlangsung lancar,” ujar dia.

    Berdasarkan pantauan dan informasi pergerakan kendaraan dari barat terutama tol Japek (Jakarta-Cikampek), Purbaleunyi (Purwakarta Bandung Cileunyi), volume arus lalu lintas kendaraan pemudik terlihat sudah kembali normal.

    “Maka kami prediksikan yang akan melewati Limbangan-Malangbong malam ini peningkatannya tidak sesignifikan tadi malam,” kata dia.

    Meskipun demikian ujar dia, untuk menghindari lonjakan kendaraan, seluruh petugas yang berjaga tetap siaga di jalur mudik Limbangan-Malangbong dalam melayani pemudik.

    “Kami dari Polres Garut, Dirlantas Polda Jabar, Polres Bandung dan Polres Tasik Kota siaga di jalur Limbangan-Malangbong ini,” kata dia.

    Wakapolda Jabar Brigjen Pol. K. Rahmadi mengapresiasi gerak cepat seluruh petugas yang bertugas di sepanjang jalur mudik nasional Limbangan-Malangbong, Garut.

    “Alhamdulillah sampai siang ini pemudik terpantau lancar, tertib, jam-jam istirahat di google map terpantau merah, itu sebenarnya para pemudik sedang istirahat,” ujar dia.

    Kolaborasi semua pihak baik petugas kepolisian, dan petugas gabungan lainnya dalam mengamankan lalu lintas, menjadi salah satu kunci kesuksesan menekan kemacetan.

    “Jadi kekhawatiran adanya kemacetan total sampai saat ini tidak terbukti, roda masih tetap berputar,” kata dia.

    Sebelumnya, Wakapolri Komjen Pol. Ahmad Dofiri, mengatakan puncak mudik selatan via Limbangan-Malangbong bakal berlanjut hingga Sabtu (29/3/2025).

    “Kepadatan terjadi mulai kemarin, semalam, hari ini dan besok, tapi dengan kesiapan petugas di lapangan insya Allah semua bisa terkendali dengan baik,” ujar dia.

  • Puncak Arus Mudik Jalur Selatan sudah Lewat, CB One Way Sukses Tekan Kemacetan Parah Jalur Limbangan-Malangbong

    Puncak Arus Mudik Jalur Selatan sudah Lewat, CB One Way Sukses Tekan Kemacetan Parah Jalur Limbangan-Malangbong

    Liputan6.com, Garut – Puncak arus mudik lebaran Idul Fitri 1446H/2025 via jalur selatan Limbangan-Malangbong, Garut, Jawa Barat, telah lewat. Penggunaan rekayasa lalu lintas CB one way hingga belasan kali, sukses menekan kemacetan di jalur itu.

    “Langkah kami berkolaborasi dengan Dirlantas Polda Jabar, Polres Bandung dan Tasik Kota hingga malam ini telah melaksanakan 18 kali buka tutup atau one way sepenggal,” ujar Kasat Lantas Polres Garut Iptu Aang Andi Suhandi di Pos Pam Terpadu GTC Limbangan, Sabtu (28/03/2025) malam.

    Menurutnya, berdasarkan pengalaman musim mudik sebelumnya, penggunaan rekayasa CB one way dinilai efektif kembali diterapkan di jalur Limbangan-Malangbong untuk mudik lebaran idul fitri 1446H/2025.

    “Tahun ini Alhamdulillah kami dapat memecah arus lalu lintas yang begitu besarnya yang melalui Limbangan-Malangbong ini,” kata dia..

    Saat ini, jumlah dan volume kendaraan pemudik yang melintas jalur Limbangan-Malangbong jauh berkurang dibanding puncak mudik yang berlansgung kemarin.

    “Alhadmulillah sampai malam ini arus lintas terutama dari Bandung menuju Tasik berlangsung lancar,” ujar dia.

    Berdasarkan pantauan dan informasi pergerakan kendaraan dari barat terutama tol Japek (Jakarta-Cikampek), Purbaleunyi (Purwakarta Bandung Cileunyi), volume arus lalu lintas kendaraan pemudik terlihat sudah kembali normal.

    “Maka kami prediksikan yang akan melewati Limbangan-Malangbong malam ini peningkatannya tidak sesignifikan tadi malam,” kata dia.

    Meskipun demikian ujar dia, untuk menghindari lonjakan kendaraan, seluruh petugas yang berjaga tetap siaga di jalur mudik Limbangan-Malangbong dalam melayani pemudik.

    “Kami dari Polres Garut, Dirlantas Polda Jabar, Polres Bandung dan Polres Tasik Kota siaga di jalur Limbangan-Malangbong ini,” kata dia.

    Wakapolda Jabar Brigjen Pol. K. Rahmadi mengapresiasi gerak cepat seluruh petugas yang bertugas di sepanjang jalur mudik nasional Limbangan-Malangbong, Garut.

    “Alhamdulillah sampai siang ini pemudik terpantau lancar, tertib, jam-jam istirahat di google map terpantau merah, itu sebenarnya para pemudik sedang istirahat,” ujar dia.

    Kolaborasi semua pihak baik petugas kepolisian, dan petugas gabungan lainnya dalam mengamankan lalu lintas, menjadi salah satu kunci kesuksesan menekan kemacetan.

    “Jadi kekhawatiran adanya kemacetan total sampai saat ini tidak terbukti, roda masih tetap berputar,” kata dia.

    Sebelumnya, Wakapolri Komjen Pol. Ahmad Dofiri, mengatakan puncak mudik selatan via Limbangan-Malangbong bakal berlanjut hingga Sabtu (29/3/2025).

    “Kepadatan terjadi mulai kemarin, semalam, hari ini dan besok, tapi dengan kesiapan petugas di lapangan insya Allah semua bisa terkendali dengan baik,” ujar dia.

  • Terjadi 150 Kasus Kecelakaan, 8 Orang Tewas

    Terjadi 150 Kasus Kecelakaan, 8 Orang Tewas

    loading…

    Sebanyak 150 kasus kecelakaan lalu lintas hingga Jumat, 28 Maret 2025 atau H-3 Lebaran. Foto/Ilustrasi/SindoNews

    JAKARTA – Sebanyak 150 kasus kecelakaan lalu lintas hingga Jumat, 28 Maret 2025 atau H-3 Lebaran. Dalam peristiwa tersebut, delapan orang tewas.

    “Kami melaporkan ada 150 kejadian kecelakaan lalu lintas pada Jumat, 28 Maret 2025. Akibat kejadian tersebut, 8 orang dilaporkan meninggal dunia (MD), 28 orang mengalami luka berat (LB), dan 204 orang luka ringan (LR),” ujar Juru Bicara Operasi Ketupat 2025 KBP Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangannya, Sabtu (29/3/2025).

    Dia melanjutkan, kerugian materiil akibat kecelakaan tersebut diperkirakan mencapai Rp179.000.000. Dia juga memaparkan data perbandingan volume arus lalu lintas menunjukkan lonjakan kendaraan yang keluar dari Jakarta.

    Di gerbang tol Cikampek Utama, sebanyak 126.518 kendaraan meninggalkan Jakarta melalui Tol Trans Jawa. Sementara itu, tidak ada kendaraan yang masuk ke Jakarta melalui jalur yang sama. Arus lalu lintas menuju Merak, tercatat 52.285 kendaraan keluar Jakarta melalui GT Cikupa, sedangkan 49.898 kendaraan kembali ke Jakarta.

    Volume kendaraan yang keluar dari Jakarta menuju Bogor melalui GT Ciawi tercatat sebanyak 40.297 kendaraan. Lalu, sebanyak 29.493 kendaraan kembali ke Jakarta. Di jalur arah Bandung melalui GT Kalihurip Utama, tercatat 39.283 kendaraan meninggalkan Jakarta dan 24.847 kendaraan menuju Jakarta.

    “Beberapa langkah rekayasa lalu lintas yang diberlakukan untuk mengatasi kemacetan dan mengatur arus kendaraan, seperti sistem one way nasional dari Gerbang Tol Cikampek Utama hingga Gerbang Tol Kalikangkung, rekayasa lalu lintas lainnya termasuk penambahan jalur contra flow dan penyempitan jalur contra flow yang sebelumnya telah dibuka,” imbuhnya.

    Dia mengingatkan pembatasan kendaraan sumbu tiga ke atas diberlakukan sejak 24 Maret hingga 8 April 2025. “Kecuali untuk kendaraan logistik seperti pengiriman ternak, uang, dan kebutuhan pokok,” pungkasnya.

    (rca)

  • H-2 Lebaran, 1.188 pemudik bertolak dari Terminal Kampung Rambutan

    H-2 Lebaran, 1.188 pemudik bertolak dari Terminal Kampung Rambutan

    Para calon penumpang bus dengan tujuan berbagai kota memadati area tunggu di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Sabtu (29/3/2025). ANTARA/Rizka Khaerunnisa

    H-2 Lebaran, 1.188 pemudik bertolak dari Terminal Kampung Rambutan
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 29 Maret 2025 – 18:47 WIB

    Elshinta.com – Pengelola Terminal Kampung Rambutan mencatat sebanyak 1.188 pemudik berangkat dari terminal itu menggunakan 57 bus pada Sabtu atau H-2 Lebaran 2025 sejak pukul 06.00 hingga 14.00 WIB.

    Pengendali Terminal Kampung Rambutan Mulyono saat dijumpai wartawan di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Sabtu, mengatakan bahwa tingkat kepadatan penumpang pada H-2 Lebaran ini sudah mulai terurai atau sedikit melandai bila dibandingkan pada Jumat (28/3) atau H-3 Lebaran.

    “Untuk hari ini, kami pantau sejak pagi, kebanyakan (tujuan mudik) ke beberapa kota di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kalau luar pulau Jawa, Sumatera khususnya Padang masih terlihat tapi tidak seperti hari-hari sebelumnya (tidak sepadat dibandingkan sebelumnya),” kata Mulyono.

    Dia menuturkan, puncak arus mudik di Terminal Kampung Rambutan pada tahun lalu memang terjadi pada H-2 Lebaran. Berdasarkan data, terminal ini memberangkatkan total sebanyak 4.213 pemudik dengan menggunakan 170 bus pada H-2 Lebaran 2024 (8 April 2024).

    Sedangkan pada tahun ini, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada Jumat (28/3) atau H-3 Lebaran. Kendati demikian, pihak pengelola tetap harus memastikannya dengan data pembanding pada Sabtu ini yang masih terus dipantau hingga malam hari.

    Pada Jumat (28/3) atau H-3 Lebaran, sebanyak 3.324 pemudik berangkat dengan menggunakan 165 bus dari Terminal Kampung Rambutan. Jika dirinci, keberangkatan sesi pertama (06.00-14.00 WIB) tercatat ada 1.328 penumpang dengan 55 bus.

    Selanjutnya, sesi kedua (14.00-22.00 WIB) sebanyak 1.682 penumpang berangkat dengan 98 bus serta sesi ketiga (22.00-06.00 WIB) ada 314 penumpang dengan 12 bus.

    Sejak H-10 Lebaran, jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal Kampung Rambutan terus meningkat secara gradual dari semula 744 orang menjadi 1.250 orang pada H-9 Lebaran dan terakhir naik signifikan menjadi 3.324 pada H-3 Lebaran.

    Sumber : Antara

  • Transjakarta sesuaikan rute layanan selama liburan Lebaran 2025

    Transjakarta sesuaikan rute layanan selama liburan Lebaran 2025

    Penyesuaian layanan ini untuk memberikan kesempatan kepada petugas kami untuk melaksanakan salat Id dan berkumpul bersama keluarga.

    Jakarta (ANTARA) – Perseroan Terbatas (PT) Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyesuaikan rute layanan selama liburan Lebaran 2025 dan cuti bersama.

    Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta Ayu Wardhani menyebutkan layanan pada hari H Lebaran, Transjakarta baru mulai beroperasi pukul 09.00 WIB, yang sebelumnya mulai pukul 05.00 WIB.

    “Penyesuaian layanan ini untuk memberikan kesempatan kepada petugas kami untuk melaksanakan salat Id dan berkumpul bersama keluarga terlebih dahulu sebelum kembali bertugas,” ungkap Ayu di Jakarta pada Sabtu.

    Ayu menuturkan bahwa Transjakarta juga menyediakan layanan menuju ke tempat-tempat wisata selama liburan Lebaran, baik layanan reguler yang terdiri atas bus rapid transit (BRT), non-BRT, maupun layanan khusus wisata Transjakarta.

    Ia lantas menyebutkan sejumlah rute reguler menuju tempat-tempat wisata di Jakarta, antara lain:

    1. Rute Menuju Monas

    Koridor 1 (Blok M-Kota), Rute 1A (Pantai Maju-Balai Kota), Rute 1P (Senen-Blok M), Koridor 2 (Pulo Gadung-Monumen Nasional), Rute 2A (Pulo Gadung-Rawa Buaya), Koridor 3 (Kalideres-Monuman Nasional Via Veteran), dan Rute 5C (Cililitan-Juanda).

    Selanjutnya Rute 5H (Juanda- Ancol), Rute 6A (Ragunan-Balai Kota via Kuningan), Rute 6B (Ragunan-Balai Kota via Semanggi), 7F (Kampung Rambutan-Juanda via Cempaka Putih), dan 14A (Monumen Nasional-JIS).

    2. Rute Menuju Ragunan

    Koridor 6 (Ragunan-Galunggung), Rute 6A (Ragunan-Balai Kota via Kuningan), Rute 6B (Ragunan-Balai Kota via Semanggi, Rute 6N (Ragunan-Senayan Bank DKI), Rute 5N (Ragunan-Kampung Melayu), Rute 6N (Ragunan-Blok M via Kemang), dan Rute 7E (Kampung Rambutan-Ragunan).

    3. Rute Menuju Kota Tua

    Koridor 1 (Blok M-Kota), Rute 3H (Damai-Kota), Koridor 12 (Pluit-Tj. Priok), Rute 1A (Pantai Maju-Balai Kota), dan Rute 12B (Pluit-Senen).

    4. Rute Menuju Pantai Indah Kapuk (PIK)

    Rute 1A (Pantai Maju-Balai Kota).

    5. Rute Menuju Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

    Rute 7D (TMII-Pancoran).

    Lebih lanjut Ayu mengatakan bahwa pelanggan juga bisa berlibur keliling kota Jakarta menggunakan layanan khusus wisata Transjakarta dengan rute-rute seperti BW1 Sejarah Jakarta, BW 2 Monas Explorer, BW 4 Pencakar Langit, dan BW 9 Kota Tua PIK.

    Untuk layanan reguler selama liburan Lebaran, kata dia, akan beroperasi pada pukul 05.00 hingga 22.00 WIB dan beroperasi 24 jam di koridor-koridor utama.

    “Untuk layanan Bus Wisata Transjakarta beroperasi pada pukul 08.00 hingga 18.00 WIB,” ujar Ayu.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Lisa Mariana Terus-Menerus Spill Informasi di Medsos, Pengacara RK Bakal Laporkan dengan UU ITE

    Lisa Mariana Terus-Menerus Spill Informasi di Medsos, Pengacara RK Bakal Laporkan dengan UU ITE

    GELORA.CO – Sejak pertama kali buka-bukaan di media sosial, Lisa Mariana terus-menerus spill informasi yang dia klaim benar adanya. Yakni soal hubungannya dengan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Pengakuan Lisa sontak menuai perhatian publik secara luas. Kini Ridwan Kamil melalui penasihat hukumnya sudah menyiapkan langkah-langkah hukum. 

    Muslim Jaya Butar Butar yang ditunjuk oleh Ridwan Kamil untuk mengurus persoalan hukum tersebut menyatakan bahwa sejauh ini pihaknya melihat dugaan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Dugaan pelanggaran aturan tersebut dipastikan bakal dilaporkan oleh pihaknya kepada aparat berwenang. 

    ”Menurut kami (perbuatan Lisa Mariana mengandung) dugaan pelanggaran pasal 27 Undang-Undang ITE,” kata dia saat diwawancarai oleh JawaPos.com pada Sabtu (29/3). 

    Muslim menegaskan, pihaknya hanya akan merespons dan menanggapi peristiwa hukum yang terjadi. Di luar itu, dia tidak akan menanggapi apapun yang disampaikan oleh Lisa. Termasuk keterangan bernada tudingan terhadap kliennya, Ridwan Kamil. Alih-alih memberikan respons, dia justru menyarankan agar Lisa tidak terus berkoar di media sosial. 

    ”Jangan berkoar-koar di media, menggiring opini segala macam. Sekali lagi, saya tidak terjebak dengan apa yang mereka sampaikan. Tapi, yang pasti saya sudah sampaikan silakan menggunakan sarana hukum untuk membuktikan pengakuannya tersebut,” tegasnya. 

    Sebelumnya, Lisa melalui kuasa hukumnya Sunan Kalijaga menyatakan kesiapan melakukan Tes DNA. Langkah itu siap dia tempuh untuk membuktikan keterangannya. Bahwa putrinya merupakan anak Ridwan Kamil. Dalam berbagai unggahannya di media sosial, Lisa menyatakan bahwa dirinya berani buka suara demi memperjuangkan hak anaknya. 

    Sementara itu, Ridwan Kamil juga sudah menyampaikan klarifikasi melalui akun Instagram resminya pada Kamis (27/3). Dia menyampaikan bahwa belakangan ini tengah banyak diuji. Termasuk oleh kabar yang disebarluaskan Lisa Mariana. Dia menegaskan bahwa kabar yang disampaikan oleh Lisa tidak benar. 

    ”Kemarin telah beredar kabar bahwa ada pihak yang mengaku memiliki anak dari saya. Saya perlu sampaikan bahwa, ini adalah tidak benar dan merupakan fitnah keji bermotif ekonomi yang didaur ulang,” ungkap Ridwan Kamil. 

    Politisi yang biasa dipanggil RK itu pun menyatakan bahwa dirinya baru sekali bertemu dengan Lisa. Itu pun hanya untuk membahas soal permohonan bantuan kuliah. Menurut dia, permasalahan yang terjadi empat tahun lalu sudah diselesaikan melalui bukti-bukti yang akurat dan tidak terbantahkan. 

    ”Bahwa ia sudah hamil duluan saat bertemu dan karenanya yang bersangkutan sudah meminta maaf di hadapan keluarganya. Yang saya tidak pahami adalah mengapa sekarang dimunculkan lagi, atas motivasi yang saya tidak pahami. semoga yang bersangkutan diberikan hidayah,” terang RK. 

    Pria yang pernah bertugas sebagai wali kota Bandung itu pun menyampaikan bahwa kali ini dia akan menggunakan tim hukum sebagai perwakilan dirinya untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul pasca Lisa menyampaikan kepada publik beberapa informasi terkait dirinya. 

  • Jalur Pantura Cirebon masih dipadati pemudik pada malam H-2 Lebaran

    Jalur Pantura Cirebon masih dipadati pemudik pada malam H-2 Lebaran

    Cirebon (ANTARA) – Arus kendaraan pemudik masih terus mengalir di Jalur Pantai Utara (Pantura) Cirebon, Jawa Barat, pada Sabtu malam atau H-2 Lebaran 2025, dengan kondisi lalu lintas ramai lancar.

    Di Jalur Pantura Kota Cirebon yang juga ruas arteri itu, kendaraan roda dua masih mendominasi arus mudik.

    Pemudik yang melintas jalan itu, sebagian besar berasal dari wilayah Jabodetabek dengan tujuan berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

    Salah seorang pemudik yang warga berasal dari Tegal, Jawa Tengah, Hafid Al-Amin, mengaku memilih melintasi jalur pantura dibandingkan dengan jalan tol pada malam ini.

    Menurut dia, jalur tersebut jauh lebih fleksibel untuk beristirahat di tengah perjalanan karena banyak area rehat yang dapat disinggahi.

    “Saya berangkat dari Bekasi sore tadi dan memilih pantura karena bisa lebih leluasa berhenti untuk istirahat,” kata dia.

    Ia menyebut arus lalu lintas cukup padat namun masih lancar, tanpa hambatan berarti. Perjalanan melalui jalur arteri ini tetap nyaman selama pengendara bisa mengatur waktu istirahat.

    “Saya memanfaatkan berbagai fasilitas di sepanjang jalur, seperti SPBU dan rest area untuk tempat istirahat sementara,” ujarnya.

    Pada kesempatan sebelumnya, Kepala Polres Cirebon Kota AKBP Eko Iskandar menyebutkan kendaraan di sepanjang jalur pantura dapat bergerak dengan lancar berkat pengaturan lalu lintas yang diterapkan.

    Untuk mengurai kepadatan kendaraan, pihaknya telah menerapkan beberapa strategi rekayasa lalu lintas, salah satunya menutup sementara waktu beberapa perempatan atau persimpangan di Jalur Pantura Kota Cirebon.

    “Kepadatan biasanya terpantau di sejumlah titik strategis, seperti perempatan Kanggraksan, perempatan Brigjen Dharsono, dan Jalan Pemuda, yang merupakan jalur dengan volume kendaraan tinggi,” katanya.

    Hingga saat ini, sejumlah personel Polres Cirebon Kota masih bersiaga di beberapa pos pengamanan untuk memantau situasi lalu lintas di jalur arteri tersebut.

    Berdasarkan data Dishub Kota Cirebon, 135 ribu kendaraan sudah melintasi ruas arteri tersebut dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah, Sabtu, sejak pukul 00.00 hingga 20.00 WIB.

    Kendaraan roda dua masih mendominasi arus mudik di Jalur Pantura Cirebon dengan jumlah yang melintas mencapai 123.328 unit.

    Pewarta: Fathnur Rohman
    Editor: M. Hari Atmoko
    Copyright © ANTARA 2025

  • KAI akan perluas Stasiun Pasar Senen antisipasi peningkatan penumpang

    KAI akan perluas Stasiun Pasar Senen antisipasi peningkatan penumpang

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan memperluas Stasiun Pasar Senen, Jakarta untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang, utamanya masa-masa puncak, seperti arus mudik, arus balik, Natal dan tahun baru, atau libur sekolah.

    “Nanti akan diperpanjang ke utara Stasiun Pasar Senen, ada skybridge (jembatan penghubung) juga,” kata Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu malam.

    Ia menyebutkan ke depan juga ada kemungkinan integrasi dengan transportasi-transportasi umum di Jakarta untuk memudahkan para penumpang yang berasal dari daerah Jabodetabek maupun kota-kota penyangga lain di Jakarta. Namun untuk saat ini, PT KAI sedang fokus memperbaiki layanan untuk penumpang.

    “Saat ini kita lebih fokus ke pelayanan penumpang kita. Nanti pengembangannya akan berkembang dengan periode berikutnya,” ujar dia.

    Ia juga menginformasikan bahwa puncak arus mudik Lebaran 1446 H diprediksi akan terjadi pada tanggal 28 hingga 30 Maret 2025 atau H-3 hingga H-1 Hari Raya Idul Fitri. KAI Daop 1 Jakarta siap melayani masyarakat yang akan menggunakan jasa kereta api sebagai moda transportasi utama untuk mudik ke kampung halaman.

    Untuk meningkatkan pelayanan selama masa arus mudik dan balik Lebaran 1446 H, PT KAI menyediakan berbagai fasilitas mulai dari posko mudik di stasiun-stasiun utama, seperti Stasiun Gambir, Pasar Senen, Jatinegara, Bekasi, Cikarang, Karawang dan Stasiun Cikampek untuk memudahkan koordinasi, informasi dan pelayanan kepada penumpang.

    “KAI juga menyediakan layanan kesehatan di stasiun dan kereta api untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan penumpang selama perjalanan, sedangkan untuk meningkatkan penjagaan dan kenyamanan pemudik, KAI juga bekerja sama dengan aparat kepolisian dan petugas keamanan untuk menjaga situasi tetap kondusif selama puncak arus mudik,” ujar dia.

    KAI juga terus berkomitmen meningkatkan fasilitas pelayanan baik itu di stasiun maupun di atas kereta api, mulai dari ruang tunggu ber-AC, tempat bermain anak, eskalator, boarding dengan pengenalan wajah atau face recognition, toilet, musala, penyediaan tempat pengisian air minum hingga pernak-pernik bernuansa lebaran.

    “Untuk di atas kereta api, dengan melakukan berbagai inovasi pengurangan kapasitas tempat duduk dari 80 menjadi 70 sehingga menjadikan ruang gerak penumpang lebih luas,” tuturnya.

    Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, KAI Daop 1 Jakarta juga telah menambah jumlah perjalanan kereta api tambahan 380 perjalanan kereta api jarak jauh (KAJJ), baik untuk keberangkatan dari Stasiun Gambir maupun Pasar Senen, dengan rata-rata 17 perjalanan KA per hari.

    Total perjalanan KAJJ yang disediakan selama masa angkutan Lebaran 1446 H sebanyak 1.876 perjalanan atau 85 perjalanan per hari, dengan kapasitas tempat duduk yang disediakan sebanyak 1.047.341 tempat duduk.

    Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
    Editor: M. Hari Atmoko
    Copyright © ANTARA 2025