provinsi: JAWA BARAT

  • PLN Pastikan Tidak Ada Gangguan Listrik Selama Lebaran 2025 – Page 3

    PLN Pastikan Tidak Ada Gangguan Listrik Selama Lebaran 2025 – Page 3

    Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto, menambahkan PLN telah menyiapkan infrastruktur kendaraan listrik secara maksimal untuk menyambut periode mudik dan liburan Idulfitri tahun ini. Termasuk menambah jumlah unit SPKLU untuk titik-titik yang memiliki okupansi tinggi.

    “Kami memproyeksikan jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan listrik pada Idulfitri kali ini akan meningkat 5 kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Guna mengantisipasi antrean panjang charging, kami telah menambah SPKLU hingga 7,5 kali lipat dibanding tahun lalu di titik-titik dengan okupansi tinggi pada jalur mudik Trans Sumatra – Jawa,” jelas Adi.

    Sampai saat ini, tercatat PLN bersama para mitra telah menyediakan 3.558 unit SPKLU yang tersebar di 2.412 titik strategis di seluruh tanah air. Sedangkan untuk jalur mudik dengan okupansi tinggi, total ada sebanyak 1.000 unit SPKLU di 615 lokasi di jalur mudik Trans Sumatra – Jawa, di mana jarak rata-rata antar SPKLU adalah 22 km.

    Khusus di wilayah Jawa Barat, PLN menambah jumlah SPKLU sebanyak 6 kali lipat dari Idulfitri tahun sebelumnya. Dengan begitu saat ini telah tersedia sebanyak 617 unit SPKLU yang tersebar di 406 lokasi di Jawa Barat. Pada tiap-tiap lokasi ini, PLN juga menyediakan petugas yang siaga 24 jam membantu para pemudik dengan total 2.436 personel.

    “Petugas PLN yang bersiaga siap melayani kebutuhan pengisian kendaraan listrik selama 24 jam. Kami juga menyediakan layanan digital di aplikasi PLN Mobile untuk mempermudah pemudik pengguna kendaraan listrik bisa lancar sampai tujuan kampung halaman,” kata Adi.

     

    Reporter: Muhammad Genantan Saputra

    Sumber: Merdeka.com

  • Persiapkan Diri, Ini Daftar Masjid Besar di Bandung untuk Salat Idul Fitri 2025

    Persiapkan Diri, Ini Daftar Masjid Besar di Bandung untuk Salat Idul Fitri 2025

    JABAR EKSPRES – Sejumlah masjid besar di Kota Bandung sudah siap menyambut umat Muslim untuk melaksanakan Salat Idul Fitri 1446 Hijriah pada Senin, 31 Maret 2025 besok.

    Ini menjadi momen puncak perayaan setelah menjalani bulan suci Ramadan.

    Berikut ini adalah daftar masjid besar di Bandung yang akan menggelar Salat Idul Fitri tahun ini:

    1. Masjid Raya Al Jabbar

    Masjid Raya Al Jabbar yang terletak di kawasan Gedebage akan menjadi salah satu tempat utama pelaksanaan Salat Idul Fitri.

    Ibadah akan dimulai pukul 06.30 WIB di ruang utama masjid.

    Mengingat antusiasme yang tinggi, masyarakat disarankan datang lebih awal untuk mendapatkan tempat yang nyaman.

    2. Masjid Al Ukhuwah

    Masji yang terletak di dekat Balai Kota Bandung ini menjadi pilihan favorit banyak orang.

    Lokasinya yang strategis di pusat kota membuat masjid ini menjadi pilihan utama bagi warga sekitar dan wisatawan yang ingin beribadah di Bandung.

    BACA JUGA: Arus Mudik H-1 Lebaran 2025 di Kawasan Cileunyi Bandung Terpantau Ramai Lancar

    3. Masjid Pusdai Jawa Barat

    Masjid yang berada di Jalan Diponegoro ini juga menjadi lokasi penting untuk pelaksanaan Salat Idul Fitri.

    Dengan kapasitas besar dan fasilitas yang memadai, Masjid Pusdai selalu ramai dipadati jamaah setiap tahunnya.

    4. Masjid Trans Studio Bandung

    Bagi warga sekitar Buah Batu, Masjid Trans Studio adalah pilihan yang nyaman untuk Salat Idul Fitri.

    Terintegrasi dengan pusat perbelanjaan dan hiburan, masjid ini menjadi favorit banyak keluarga yang ingin beribadah dengan suasana yang tenang.

    BACA JUGA: Sudah Jadi Tradisi Pemprov, Dedi Mulyadi Bakal Salat Idul Fitri di Gasibu

    5. Masjid Salman ITB

    Masjid yang identik dengan komunitas akademisi ini juga akan melaksanakan Salat Idul Fitri.
    Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, Masjid Salman ITB juga kerap mengadakan kajian dan berbagai kegiatan sosial selama bulan Ramadan.

    Selain masjid-masjid besar, beberapa lapangan terbuka di Kota Bandung, seperti Lapangan Gasibu, Lapangan Tegalega, dan Lapangan Surapati Core, juga akan menjadi lokasi pelaksanaan Salat Idul Fitri.

    Lapangan-lapangan ini dipilih karena mampu menampung jamaah dalam jumlah besar serta memiliki akses yang mudah dijangkau.

  • 7
                    
                        18 Jam Pemudik Terjebak di Perjalanan, 4 Jam Tak Bergerak di Songgom Brebes
                        Bandung

    7 18 Jam Pemudik Terjebak di Perjalanan, 4 Jam Tak Bergerak di Songgom Brebes Bandung

    18 Jam Pemudik Terjebak di Perjalanan, 4 Jam Tak Bergerak di Songgom Brebes
    Tim Redaksi
    KARAWANG, KOMPAS.com –
    Perjalanan mudik bagi Luthfi (43), seorang pemudik asal Karawang, Jawa Barat, menuju
    Kebumen
    , Jawa Tengah, tahun ini terasa lebih panjang dan melelahkan.
    Ia bersama keluarganya menempuh perjalanan selama 18 jam, lebih lama dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 12 jam.
    Luthfi berangkat dari Karawang pada Jumat (28/3/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.
    Untuk menghindari kemacetan di ruas Tol Jakarta-Cikampek, ia memilih masuk tol melalui gerbang di Kabupaten Subang.
     
    Namun, perjalanannya tetap tak lepas dari kepadatan lalu lintas.
    “Kami terjebak macet empat jam di Songgom (Brebes). Selebihnya padat merayap,” kata Luthfi saat diwawancarai Kompas.com via telepon, Minggu (30/3/2025).
    Setelah melintasi tol yang sempat padat, ia mencoba jalur arteri melalui wilayah Songgom.
    Namun, di sana justru mengalami kemacetan parah yang membuatnya tertahan selama empat jam.
    Luthfi dan keluarganya baru tiba di kampung halamannya di Klirong, Kebumen, pada Sabtu (29/3/2025) pukul 08.30 WIB.
    Menurutnya, perjalanan kali ini terasa lebih panjang karena puncak arus mudik.
    Meski sudah berusaha menghindari jam-jam favorit, tetap saja kemacetan tak terelakkan.
    “Total 18 jam perjalanan. Kami tidak menyangka terjebak hingga 4 jam di Songgom,” ujarnya.
    Hal serupa dialami oleh Ratih (33), pemudik yang melakukan perjalanan dari Cilacap menuju Brebes pada hari yang sama.
    “Tiga jam kejebak di Songgom. Macet banget,” kata Ratih.
    Ratih yang mudik bersama suami dan anaknya yang masih balita tak menyangka kemacetan di Songgom juga terjadi untuk kendaraan yang menuju arah barat.
    Sementara itu, kepadatan arus mudik di jalur arteri diperkirakan masih akan berlangsung hingga H-1 Lebaran, mengingat banyak pemudik yang memilih perjalanan darat untuk pulang ke kampung halaman mereka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3 Imbauan Polda Metro Jaya Jelang Malam Takbiran, Harap Masyarakat Tidak Konvoi ke Jakarta – Page 3

    3 Imbauan Polda Metro Jaya Jelang Malam Takbiran, Harap Masyarakat Tidak Konvoi ke Jakarta – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya mengeluarkan sejumlah imbauan dan menyiapkan sejumlah hal jelang malam takbiran nanti, Minggu (30/3/2025).

    Salah satunya masyarakat diimbau tidak melakukan konvoi saat malam takbiran, khususnya bagi warga dari wilayah sekitar Jakarta seperti Depok, Bekasi, dan Tangerang yang berencana masuk ke Ibu Kota.

    “Jadi kalau orang yang sekiranya bergerombol dan tidak sesuai dengan ketentuan wilayah, akan kita putar balik,” ujar Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu 29 Maret 2025.

    Dia mengingatkan kepada masyarakat agar tidak menggunakan sarana transportasi seperti sepeda motor, apalagi menggunakan bak terbuka untuk melintas satu daerah ke daerah lain.

    “Tentunya akan kita lakukan beberapa penyekatan. Jadi, orang Bekasi ya di Bekasi saja, orang Depok di Depok saja,.orang Tangerang, di Tangerang saja,” kata Latif.

    Dia menjelaskan, Polda Metro Jaya akan berkoordinasi dengan TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan untuk melakukan pengamanan di titik-titik perbatasan Jakarta.

    “Oleh sebab itu, nanti titik-titik seperti Kalimalang untuk Depok di PGC, terus yang dari Tangerang di Daan Mogot, dan Kalimalang akan kita lakukan pengamanan,” terang Latif.

    Kemudian, dia mencontohkan jika ada masyarakat yang sekiranya bergerombol yang tidak sesuai dengan ketentuan wilayah akan disuruh untuk putar balik.

    “Diharapkan memang untuk perlaksanaan takbiran sebaiknya di wilayah lingkungan masing-masing jadi tidak menggunakan sarana transportasi,” papar Latif.

    Berikut sederet imbauan dan hal yang disampaikan Ditlantas Polda Metro Jaya jelang malam takbiran nanti, Minggu (30/3/2025) dihimpun Tim News Liputan6.com:

     

    Menyambut Hari Raya Idul Fitri, ratusan santri bersama warga di Desa Bayah Timur, Kabupaten Lebak, Banten, menggelar pawai obor. Selain membawa obor, peserta arak-arakan juga mengumandangkan takbir dengan iringan beduk dan musik qasidah.

  • Geram Dituduh Wanita Gatal, Lisa Mariana Spill Chat Ridwan Kamil: Read Langsung Unsend

    Geram Dituduh Wanita Gatal, Lisa Mariana Spill Chat Ridwan Kamil: Read Langsung Unsend

    GELORA.CO – Lisa Mariana blak-blakan ungkap awal perkenalan dengan Ridwan Kamil. Lisa Mariana menujukkan tangkapan layar chat antaranya dengan suami dari Atalia Praratya.

    Diungkap Lisa Mariana bahwa Ridwan Kamil yang memulai chat. Namun, chat itu langsung dihapus setelah dibaca oleh Lisa. 

    “Terserah mau bilang apa, yang pada intinya adalah aku butuh hak anak aku, udah gak lebih,” ujarnya lewat story Instagram, (27/3/2025).

    Lisa juga menyinggung soal beberapa bukti di tangannya untuk menguak perselingkuhannya dengan mantan Gubernur Jawa Barat tersebut.

    Semakin membongkar isu tersebut, sontak membuat warganet tambah penasaran.

    Sejumlah warganet meragukan perselingkuhannya dengan pria yang akrab disapa Kang Emil itu.

    Bahkan beberapa warganet meminta bukti soal awal perkenalannya dengan Ridwan Kamil.

    Menjawab pertanyaan warganet itu, akhirnya Lisa Mariana mengungkapnya.

    Masih lewat unggahan di Insta Story-nya dikutip (27/3/2025), Lisa Mariana menampilkan tangkapan layar bukti chat di DM (Direct Message) Instagram pertama kali dirinya dengan Ridwan Kamil.

    Tampak chat di DM Instagram tersebut menunjukkan bahwa Ridwan Kamil menyapa terlebih dulu pada Mei 2021.

    Lisa pun merespons dengan menyapa kembali.

    “Hallo pak, aku baik, bpak apa kabar?,” tulis pesan Lisa.

    Namun, Lisa Mariana menutupi pesan Ridwan Kamil tersebut dengan keterangannya.

    Lalu, di barisan terakhir terlihat chat Ridwan Kamil meminta Lisa untuk cek telegram.

    Namun, Lisa juga tak mengungkap interaksi selanjutnya saat mereka beralih ke Telegram.

    Dalam keterangan unggaha tangkapan layar itu, Lisa Mariana menceritakan awal perkenalannya dengan Ridwan Kamil.

    Sang selebgram itu seolah di awal perkenalannya orang yang chat terlebih dahulu bukan dirinya melainkan Ridwan Kamil.

    “Nih yang penasaran awal kenal gimana, yang chat duluan siapa? yang VC2 duluan siapa?”

    “Ini chat ada isinya lho. Setelah aku read langsung di unsend lagi. Pahamkan? jadi jangan karena kalian visit IG ku liat brandingku yang seperti ini di bilang aku yang gatel,” tulis Lisa Mariana.

  • Detik-detik Mobil Tabrak Truk di Tol Cengkareng, 3 Orang Meninggal Dunia – Halaman all

    Detik-detik Mobil Tabrak Truk di Tol Cengkareng, 3 Orang Meninggal Dunia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terjadi kecelakaan yang menewaskan tiga pemuda di jalan tol wilayah Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (29/3/2025) sekitar pukul 19.00 WIB.

    Ketiga korban meninggal dunia adalah pengemudi dan penumpang mobil listrik Hyundai Ioniq dengan nomor polisi B 5 ION.

    Mobil tersebut menabrak bagian belakang truk Mitsubishi bernomor polisi BN 8963 WO.

    Penjelasan Kepolisian

    Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Jakarta Barat mengatakan, mobil tersebut dikemudikan oleh Kelvin.

    Mobil Hyundai melaju dari Kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) atau dari wilayah utara, menuju ke arah selatan.

    Pada kilometer 5,2 atau di wilayah Kecamatan Cengkareng, Hyundai yang dikemudikan Kelvin melaju di sisi kiri.

    Pada waktu yang sama, ada truk Mitsubishi yang tengah berhenti di lajur satu karena mengalami kerusakan pada as roda belakang.

    Jarak kedua kendaraan makin dekat sampai akhirnya mobil Hyundai tidak menabrak bagian belakang truk BN 8963 WO.

    “Benturan keras menyebabkan tiga orang meninggal dunia di tempat kejadian dan beberapa orang mengalami luka-luka,” ujar Kanit Turjawali Satlantas Polres Metro Jakarta Barat AKP Karta, dilansir Tribun Bekasi, Minggu (30/3/2025) dini hari.

    Para korban kemudian dilarikan ke RS Puri Indah Kembangan, Jakarta Barat. 

    Sementara itu, jenazah korban meninggal dievakuasi ke RSUD Tangerang.

    Korban luka antara lain adalah  M Antoni, pengemudi truk.

    Ia mengalami luka di bagian kepala dan pinggang kanan.

    Sedangkan korban luka lainnya bernama Salim, ia mengalami patah pada tangan kanan dan kaki kanan.

    Kemudian ada Agus Mulyadi, dirinya mengalami patah pada kedua kakinya.

    Karta juga menjelaskan identitas korban tewas, Kelvin (pengemudi minibus) serta dua penumpang Hyundai, Rudy dan Suherman.

    Menurut Karta, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengamankan barang bukti berupa dua unit kendaraan yang mengalami kecelakaan.

    “Kami memeriksa saksi-saksi untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut dan mengecek kondisi korban luka di RS Puri Indah Kembangan,” tuturnya.

    Karta mengimbau para pengguna jalan untuk lebih berhati-hati, terutama saat berkendara di jalan tol.

    Selain itu, ia meminta agar pengemudi di jalan tol tetap fokus guna menghindari kejadian serupa pada masa mendatang.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul 3 Pemuda Tewas di Tol Cengkareng, Mobil Listrik Melaju dari Kawasan PIK Lalu Menabrak Truk di Km 5.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunBekasi.com/Miftahul Munir)

  • Prakiraan Cuaca BMKG Idul Fitri 1446  H, Senin 31 Maret 2025, Jawa Tengah-Jawa Timur Potensi Hujan – Halaman all

    Prakiraan Cuaca BMKG Idul Fitri 1446  H, Senin 31 Maret 2025, Jawa Tengah-Jawa Timur Potensi Hujan – Halaman all

    Berikut ini potensi hujan BMKG periode Idul Fitri 1446 H pada Senin, 31 Maret 2025, beberapa lokasi di Indonesia berpotensi hujan lebat.

    Tayang: Minggu, 30 Maret 2025 16:20 WIB

    pexels

    HUJAN LEBAT BESOK – Berikut ini potensi hujan BMKG periode Idul Fitri 1446 H pada Senin, 31 Maret 2025. Beberapa lokasi di Indonesia berpotensi hujan lebat. 

    TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah daerah berpotensi diguyur hujan periode Idul Fitri 1446 Hijriah, Senin, 31 Maret 2025, menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    Dikutip dari meteo.bmkg.go.id, berikut daerah yang perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem.

    Prakiraan Cuaca Senin, 31 Maret 2025

    Hujan dengan intensitas ringan berpotensi terjadi di wilayah:

    Riau

    Banten

    DKI Jakarta

    DI Yogyakarta

    Hujan dengan intensitas sedang berpotensi terjadi di wilayah:

    Aceh
    Sumatera Barat
    Jambi
    Kepulauan Riau
    Sumatera Selatan
    Bengkulu
    Lampung
    Jawa Barat
    Jawa Tengah
    Jawa Timur
    Bali
    Nusa Tenggara Barat
    Nusa Teggara Timur
    Kalimantan Barat
    Kalimantan Tengah
    Kalimanatan Selatan
    Kalimantan Timur
    Kalimantan Utara
    Sulawesi Utara
    Gorontalo
    Sulawesi Tengah
    Sulawesi Selatan
    Sulawesi Tenggara
    Maluku Utara
    Maluku
    Papua Barat
    Papua

    Hujan dengan intensitas lebat berpotensi terjadi di wilayah:

    Hujan dengan intensitas sangat lebat berpotensi terjadi di wilayah:

    Hujan dengan intensitas ekstrem berpotensi terjadi di wilayah: 

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Sudah Jadi Tradisi Pemprov, Dedi Mulyadi Bakal Salat Idul Fitri di Gasibu

    Sudah Jadi Tradisi Pemprov, Dedi Mulyadi Bakal Salat Idul Fitri di Gasibu

    JABAR EKSPRES – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dijadwalkan melaksanakan salat Idul Fitri 1446 Hijriah di Lapangan Gasibu, Kota Bandung.

    Kepastian itu disampaikan Kepala Biro Kesra Provinsi Jawa Barat, Andrie Kustria Wardana kepada awak media, baru-baru ini.

    Selain Gubernur, Wakil Gubernur Jawa Barat, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta seluruh jajaran Forkompinda juga dipastikan akan melaksanakan salat Id di lokasi yang sama.

    Mereka akan hadir pada waktu yang telah ditentukan, ikut merayakan kemenangan umat Muslim setelah sebulan berpuasa.

    “Untuk salat id rencana Pak Gubernur di Lapangan Gasibu. Forkompinda diundang, tetapi arahan Gubernur untuk OPD tidak perlu ada surat imbauan, yang pasti Pak Gubernur akan salat di sana,” ujarnya.

    BACA JUGA: 50+ Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 2025 yang Penuh Doa dan Motivasi untuk Caption di IG, WA, FB

    Menurut Andrie, aalat Idul Fitri tingkat provinsi di Lapangan Gasibu sudah menjadi tradisi yang tidak boleh terlewatkan.

    Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh jajaran pemerintah, tetapi juga oleh masyarakat umum yang ingin merayakan hari kemenangan bersama para pemimpin mereka.

    Masyarakat diundang untuk ikut serta dalam salat Id di Lapangan Gasibu, yang dipastikan akan berjalan lancar.

    Andrie juga menyampaikan bahwa persiapan teknis telah dilakukan dengan baik, termasuk kalibrasi arah kiblat yang akan dimulai pada pukul 06.30 WIB.

    BACA JUGA: Cara Mudah Membuat Ucapan Selamat Idul Fitri 2025 Secara Otomatis dengan Meta AI atau ChatGPT

    “Salat Id level provinsi di Gasibu ini sudah jadi ikon dan insya Allah Pak Gubernur akan hadir. Untuk masyarakat silakan datang terbuka untuk umum. Kami sudah persiapan soal kalibrasi arah kiblat dimulai pukul 06.30 WIB,” kata dia.

    Untuk diketahui, Menteri Agama Nasaruddin Umar memastikan bahwa 1 Syawal 1446 Hijrih atau Lebaran 2025 jatuh pada Senin, 31 Maret besok.

  • Begini Cara menghasilkan uang Rp200.000 dari Aplikasi Penghasil Uang

    Begini Cara menghasilkan uang Rp200.000 dari Aplikasi Penghasil Uang

    JABAR EKSPRES – Saat ini, banyak aplikasi yang mengklaim bisa menghasilkan uang dengan mudah. Salah satu yang sedang ramai diperbincangkan adalah aplikasi Maca. Aplikasi ini diklaim telah terbukti membayar penggunanya. Namun, bagaimana cara menggunakannya? Apakah benar-benar menguntungkan? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

    Informasi dalam artikel ini diambil dari channel YouTube MCJ dalam video berjudul “Aplikasi Penghasil Uang 2025 – Cara Menghasilkan Uang dari Internet – APK Penghasil Uang – Part 24” yang telah ditonton sebanyak 10 ribu kali.

    Salah satu keunggulan utama dari aplikasi Maca adalah adanya bukti pembayaran kepada penggunanya. Dalam ulasan ini, telah dilakukan penarikan dana sebesar Rp200.000 dan berhasil masuk ke rekening. Selain itu, beberapa kali penarikan dengan nominal lainnya juga telah sukses dilakukan. Dengan adanya bukti ini, Maca dapat dikategorikan sebagai aplikasi yang benar-benar membayar.

    Baca juga : Cara Menghasilkan Uang Rp300.000 ke Dompet Digital

    Cara Mendapatkan Uang di Aplikasi Maca

    Untuk bisa mendapatkan uang dari aplikasi Maca, pengguna perlu mengumpulkan poin yang nantinya dapat dikonversi menjadi saldo diamond. Poin tersebut dapat diperoleh dengan berbagai cara, seperti:

    Bermain GamePilih game yang tersedia dalam aplikasi.Terdapat opsi menonton iklan terlebih dahulu untuk mendapatkan poin tambahan.Selesaikan tantangan dalam game untuk mengumpulkan skor.Skor yang diperoleh akan diubah menjadi poin.Menonton IklanSetiap kali menyelesaikan permainan atau misi tertentu, pengguna akan diberikan opsi menonton iklan.Setelah iklan selesai, pengguna akan mendapatkan tambahan poin.Lucky SpinFitur ini memungkinkan pengguna untuk memutar roda keberuntungan.Setelah menonton iklan, roda akan berputar dan memberikan hadiah berupa poin.Mengundang TemanAplikasi Maca juga menyediakan misi referral.Setiap kali pengguna berhasil mengundang teman untuk bergabung, mereka akan mendapatkan tambahan poin.

    Baca juga : Cara Mudah Menghasilkan Uang dari Game Penghasil Saldo Dana

    Poin yang sudah dikumpulkan tidak langsung bisa ditarik menjadi uang. Poin tersebut akan dikonversi menjadi saldo diamond setiap pukul 12.00 malam. Setelah saldo diamond terkumpul dalam jumlah tertentu, barulah pengguna bisa melakukan penarikan ke akun e-wallet.

  • Pemerintah Diminta Perhatikan Industri Tembakau yang Jadi Sektor Padat Karya

    Pemerintah Diminta Perhatikan Industri Tembakau yang Jadi Sektor Padat Karya

    Jakarta

    Industri tembakau di dalam negeri menjadi salah satu sektor padat karya. Selain itu industri tembakau dan olahannya juga mampu menciptakan jutaan lapangan kerja bagi masyarakat.

    Karena itu dibutuhkan koordinasi antara kementerian dan lembaga yang terkait dengan industri tembakau seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Ketenagakerjaan untuk memastikan kebijakan yang berimbang sebelum mengesahkan rancangan tersebut.

    Mengingat industri tembakau merupakan industri yang kompleks di Tanah Air dan melibatkan banyak tenaga kerja serta sektor lain yang saling berkaitan.

    Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Prof. Hikmahanto Juwana mengungkapkan pemerintah juga diminta untuk menjaga kedaulatan dan kebebasan dalam membuat kebijakan yang sesuai dengan kondisi lokal.

    Keputusan Amerika Serikat (AS) keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjadi topik hangat, diikuti oleh beberapa negara yang mengikuti jejak AS untuk melepas afiliasinya dari WHO. Keluarnya AS sebagai pemberi dana terbesar menimbulkan berbagai pertanyaan baru terkait kebijakan yang dibentuk melalui WHO, salah satunya Framework Convention on Tobacco Control (FCTC).

    Aturan global tersebut telah menjadi landasan dari wacana penyeragaman kemasan rokok tanpa identitas merek yang diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) di Indonesia. Dengan adanya keputusan berbagai negara keluar dari WHO, muncul spekulasi dan pertanyaan mengenai kredibilitas kebijakan WHO untuk tetap dijalankan di negara-negara lain.

    Hikmahanto menjelaskan bahwa FCTC berprinsip untuk mengatur negara produsen tembakau di seluruh dunia agar tunduk terhadap batasan-batasan penggunaan tembakau. Mirisnya, perjanjian FCTC ini diinisiasi oleh negara-negara non-produsen tembakau yang disinyalir menunggangi isu kesehatan untuk mematikan industri strategis di negara seperti di Indonesia.

    “Bila dicermati, intervensi saat ini dilakukan melalui perjanjian internasional yang apabila sudah ikut, maka negara tersebut memiliki kewajiban untuk mentransformasikan ikatan perjanjian internasional ke dalam hukum nasional,” tuturnya.

    Hikmahanto berpendapat bahwa FCTC seharusnya menjadi tidak relevan lagi setelah keluarnya AS dari WHO. Ini menunjukkan bahwa WHO tidak seharusnya menjadi otoritas tertinggi bagi negara-negara yang tergabung untuk menjalankan kebijakannya. Dalam hal ini, AS telah mengambil keputusan yang tepat untuk menjaga kedaulatan negaranya.

    Terkait penerapan aturan di Indonesia yang mengadopsi FCTC, Hikmahanto menjelaskan bahwa pemerintah perlu berhati-hati. Indonesia adalah produsen tembakau dengan mata rantai yang besar, di mana industri tembakau menyerap tenaga kerja dalam jumlah signifikan dan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

    Selain itu, demi menjaga kedaulatan negara seperti halnya AS, pemerintah harus secara tegas menegakkan kedaulatan dari ancaman intervensi asing, sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. “Pemerintah harus hati-hati dalam menerapkan FCTC di Indonesia, terutama karena negara ini tidak meratifikasi aturan global tersebut. Pemerintah juga harus mempertimbangkan kondisi nasional sehingga kebijakan ini menjadi tidak tepat bila diterapkan. Di sinilah pemerintah harus memiliki kebebasan dan kedaulatan negara harus ditegakkan,” tegasnya.

    Rancangan Permenkes pun bisa menjadi ancaman nyata untuk keberlangsungan sektor tembakau, salah satu sektor padat karya yang menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto. Dalam rapat terbatas bersama menteri-menteri Kabinet Merah Putih di Hambalang, Kabupaten Bogor, Presiden Prabowo meminta untuk menganalisa proyek-proyek yang menciptakan lapangan pekerjaan, seperti industri padat karya.

    Penciptaan lapangan kerja menjadi proyek prioritas yang terus didorong oleh pemerintahan Presiden Prabowo. Industri tembakau dan olahannya diketahui telah membuka jutaan lapangan kerja bagi masyarakat. Namun, keberlangsungannya semakin terancam dengan munculnya inisiatif kebijakan yang tidak mendukung sektor tersebut.

    (kil/kil)