provinsi: JAWA BARAT

  • BKSDA Evakuasi Macan Kumbang Masuk Permukiman-Terkam Ternak Warga di Serang

    BKSDA Evakuasi Macan Kumbang Masuk Permukiman-Terkam Ternak Warga di Serang

    Jakarta

    Seekor macan kumbang dilaporkan masuk ke dalam pemukiman warga di Kampung Sepang, Desa Ciwarna, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Banten. Berdasarkan laporan itu, Tim balai konversi sumber daya alam (BKSDA) Wilayah III, Jabar-Banten melakukan evakuasi.

    Kepala Report BKSDA III, Tuwuh Rahardianto Laban mengatakan salah satu spesies kucing besar itu dilaporkan masuk ke wilayah permukiman, pada (12/3/25) lalu. Ia mengatakan macan tersebut juga dilaporkan menerkam ternak warga.

    “Kami mendapat laporan dari warga bahwa ada macan kumbang yang masuk ke perkampungan yaitu Kampung Sepang, Desa Ciwarna, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, yang telah memakan hewan ternak warga yaitu anak kambing,” kata Tuwuh saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (1/4/2025).

    Tuwuh mengatakan Tim BKSDA kemudian memasang kandang jebak yang berisi unggas. Namun, macan kumbang tidak berhasil ditangkap.

    “Kami memasang kandang jebak selama dua minggu, namun belum membuahkan hasil, meskipun kandang jebak dengan umpan ayam yang kami pasang menutup. Dan ayam yang kami pasang juga dimangsa, tapi macan belum bisa terperangkap dikarenakan kandang jebak kami kurang tinggi,” ucapnya.

    Tuwuh melanjutkan pada (26/3/25), Tim BKSDA bersama dengan Taman Safari Indonesia Bogor kembali memasang kandang jebak. Pada saat itu, menurutnya, macan kumbang jenis kelamin betina berumur sekitar 2 tahun, berhasil masuk perangkap.

    Tuwuh menyatakan Cagar Alam Gunung Tukung Gede yang merupakan habitatnya itu tidak mengalami kerusakan. Ia menduga macan tersebut turun gunung karena untuk mencari wilayah teritori baru.

    “Kalau kerusakan hutan atau habitat di sekitar lokasi atau kampung tidak ada kerusakan hutan. Ada kemungkinan macan keluar hutan untuk mencari wilayah teritori baru, apalagi macan kumbang yang kami evakuasi masih remaja dan masih dalam tahap belajar untuk berburu mencari mangsa,” katanya.

    Saat ini, kata Tuwuh macan sedang direhabilitasi di taman safari Indonesia (TSI). Dia mengatakan butuhkan waktu lama untuk kembali melepas liarkan.

    “Masih direhabilitasi, perawatan dan cek kesehatan di laboratorium. Prosesnya masih panjang untuk dilepasliarkan, karena kalau dilepaskan langsung pasti akan menimbulkan masalah baru lagi,” pungkasnya.

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Hari ke-2 Lebaran, Polres Cianjur Berlakukan Sistem Satu Arah ke Bogor 

    Hari ke-2 Lebaran, Polres Cianjur Berlakukan Sistem Satu Arah ke Bogor 

    JABAR EKSPRES – Untuk mengantisipasi kemacetan total di jalur Puncak pada hari ke-2 Lebaran 2025, Kepolisian Resor Cianjur, Jawa Barat memberlakukan sistem satu arah menuju Bogor dari Puncak-Cianjur seiring tingginya volume kendaraan.

    Melansir dari ANTARA, memasuki hari ke-2 Lebaaran arus kendaraan menuju Bogor dari arah Cianjur terus alami peningkatan sehingga antrean kendaraan terlihat memanjang dengan laju tersendat selama beberapa menit di kawasan Puncak seiring tingginya volume kendaraan di kawasan Puncak-Bogor.

    Petugas melakukan berbagai antisipasi, termasuk melakukan rekayasa dan penyekatan arus guna mencairkan antrean, melakukan koordinasi dengan Polres Bogor untuk melakukan sistem satu arah.

    BACA JUGA: Mudik Lebaran 2025, Dedi Mulyadi Sebut Jauh Lebih Baik Dibanding 2024

    Volume kendaraan juga terus bertambah seiring tutupnya sejumlah objek wisata di kawasan Puncak-Cipanas, berbaur dengan pemudik dan warga lokal yang hendak kembali ke rumahnya, sehingga antrean mulai terlihat memanjang pada Selasa (1/4/2025) petang.

    Petugas di masing-masing pos pengaman di sepanjang jalur Puncak-Cipanas, memasang garis pembatasa di tengah jalan untuk mengantisipasi macet total sebelum diberlakukan sistem satu arah.

    Kasat Lantas Polres Cianjur AKP Hadian Ardianto di Cianjur mengatakan pemberlakuan sistem satu arah menuju Bogor diterapkan akibat volume kendaraan yang melintas terus meningkat menjelang petang ditambahnya imbas volume kendaraan di wilayah hukum Bogor.

    BACA JUGA: Imbau Pengelola Wisata Persiapkan Keamanan, Dedi Mulyadi: Jangan hanya Fokus Terima Uang Tiket

    Pihaknya menerapkan satu arah untuk pertama kali pada libur lebaran, untuk mengantisipasi macet total di sepanjang jalur Cianjur-Bogor serta memberlakukan penyekatan guna antisipasi antrean terus memanjang dengan mengarahkan pengendara ke jalur alternatif.

    “Kami berlakukan sistem satu arah menuju Bogor guna mencairkan antrean mulai dari kawasan Puncak hingga Pintu Tol Ciawi, kami mengimbau pengendara untuk mematuhi anjuran petugas,” katanya.

    Ia juga mengatakan pemberlakukan sistem satu arah ini sifatnya situasional setelah antrean mencair, jalur akan di buka normal kembali dari kedua arah untuk menghindari antrean. Ia mengimbau kepada pengendara untuk gunakan jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi.

  • Mudik Lebaran Pakai Mobil Dinas, Siap-Siap Kena Sanksi

    Mudik Lebaran Pakai Mobil Dinas, Siap-Siap Kena Sanksi

    Pelanggaran aturan penggunaan mobil dinas akan dikenakan sanksi disiplin sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, mulai dari teguran hingga pemecatan. Beberapa peraturan terkait meliputi Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 87 Tahun 2005 tentang Pedoman Efisiensi dan Disiplin PNS, Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2014 tentang Penjualan Barang Milik Negara/Daerah Berupa Kendaraan Perorangan Dinas.

    Keppres No 68 Tahun 1995 tentang hari kerja juga menjadi acuan. ASN di Kota Bandung juga diingatkan akan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor: PER/87/M.PAN/8/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Peningkatan Efisiensi, Penghematan, dan Disiplin Kerja, yang membatasi penggunaan kendaraan dinas hanya untuk keperluan kedinasan.

    Ingat, informasi ini valid per 1 April 2025. Aturan dapat berubah sewaktu-waktu. Untuk informasi terbaru dan detail, selalu merujuk pada peraturan resmi pemerintah yang berlaku.

    Kesimpulannya, penggunaan mobil dinas di Indonesia diatur secara ketat dan harus dipatuhi oleh seluruh ASN. Larangan penggunaan mobil dinas untuk mudik Lebaran ditegaskan oleh berbagai pemerintah daerah, dengan sanksi tegas bagi pelanggar. Selalu patuhi aturan yang berlaku dan gunakan mobil dinas sesuai peruntukannya.

     

    Disclaimer: Artikel ini dibuat menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI).

  • Transjakarta tambah armada ke tempat wisata

    Transjakarta tambah armada ke tempat wisata

    Armada bus Transjakarta relasi Kota-Blok M di halte Kota, Jakarta, Selasa (1/4/2025). (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

    Transjakarta tambah armada ke tempat wisata
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Selasa, 01 April 2025 – 15:37 WIB

    Elshinta.com – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menambah armada menuju tempat-tempat wisata seperti Ragunan, Ancol, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Monumen Nasional (Monas) dan Pantai Indah Kapuk (PIK) pada libur Lebaran 2025.

    “Ada penambahan operasional armada sebanyak 20 persen untuk rute-rute wisata,” ujar Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta Ayu Wardhani saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Ayu mengatakan, kebijakan ini diterapkan untuk memfasilitasi pelanggan yang libur Lebaran di Jakarta agar lebih nyaman menggunakan armada Transjakarta.

    Selain menambah jumlah armada, Transjakarta juga menambah waktu operasional armada rute tempat wisata dari semula hingga pukul 22.00 menjadi hingga 23.00 WIB mulai 31 Maret-7 April 2025.

    Rute-rute yang dimaksud antara lain tujuan Ancol, yakni 5H Juanda- Ancol dan 5 rute Kampung Melayu-Ancol.

    Lalu, tujuan Ragunan, rute 6 Ragunan-Galunggung (24 jam), 6A Ragunan-Balai Kota via Kuningan, 6B Ragunan-Balai Kota via Semanggi dan 6V Ragunan-Senayan Bank DKI. 5N Ragunan-Kampung Melayu, 6N Ragunan-Blok M via Kemang dan 7E Kampung Rambutan-Ragunan.

    Kemudian, tujuan TMII, yakni 7D: TMII-Pancoran, tujuan PIK 1A Pantai Maju-Balai Kota (hingga 23.59 WIB). Tujuan Kota Tua, yaitu 1 Blok M-Kota (24 jam) dan 3H Damai-Kota.

    Selanjutnya 12 Pluit-Tanjung Priok (24 jam), 1A Pantai Maju-Balai Kota (hingga 23.59 WIB) dan 12B Pluit-Senen) e (hingga 23.59 WIB).

    Selain itu, rute Monumen Nasional (Monas), yaitu 1 Blok M-Monas (24 jam), 2 Pulo Gadung-Monas (24 jam), 2A Pulogadung-Rawa Buaya (hingga pukul 23.59 WIB) dan 3 Kalideres-Monas via Veteran (24 jam).

    Selanjutnya 5C Cililitan-Juanda, 6A Ragunan-Balai Kota via Kuningan, 6B Ragunan-Balai Kota via Semanggi.

    Lalu, 7F Kampung Rambutan-Juanda via Cempaka Putih (hingga pukul 23.59 WIB), 1P Senen-Blok M dan 14A Monas-Jakarta International Stadium (JIS).

    Sumber : Antara

  • Pohon Tumbang Timpa Warung dan Mobil di Jalan Juanda Bogor, Warga Ceritakan Detik-detik Kejadian – Halaman all

    Pohon Tumbang Timpa Warung dan Mobil di Jalan Juanda Bogor, Warga Ceritakan Detik-detik Kejadian – Halaman all

    Pohon Tumbang Hancurkan Warung dan Mobil di Jalan Juanda Bogor, Warga Ceritakan Detik-detik Kejadian

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Insiden pohon tumbang terjadi di Jalan Ir H Djuanda di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, pada Selasa (1/4/2025).

    Pohon tumbang menimpa warung dan mobil.

    Seorang warga Syafei menceritakan detik-detik kejadian.

    “Angin kencang banget,” kata dia, pada Selasa (1/4/2025).

    Pada saat kejadian itu terjadi, dia mengaku sedang berada di warung. 

    Dia mengungkapkan ada dua angin kencang yang akhirnya membuat pohon tumbang menimpa warungnya.

    “Waktu tumbang suara akarnya keangkat kenceng banget,” ujarnya.

    Dia beruntung masih bisa menyelamatkan diri. Hanya saja, pohon tumbang menimpa warungnya sehingga menimbulkan kerugian jutaan rupiah.

    “Warung saya hancur parah,” kata dia.

    Pohon Tumbang Timpa Mobil

    Selain menimpa warung, pohon tumbang menimpa mobil.

    POHON TUMBANG (TikTok @riyandwiyogapratama)

    Tercatat ada tiga kendaraan yang tertimpa pohon.

    Salah satu di antaranya mobil Chevrolet.

    Kaca depan mobil rusak dan pecah.

    Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Hidayatullah, mengungkapkan penyebab pohon tumbang karena cuaca ekstrem.

    Menurut dia, terjadi huían disertai angin pada Selasa pukul 12.45 WIB.

    “Mengakibatkan pohon tumbang yang disekelilingi oleh pohon beringin,” kata dia.

    Pasca kejadian, BPBD Kota Bogor segera mengevakuasi.

    Batang-batang pohon yang besar dipotong menggunakan gergaji mesin.

    Cara Melapor Pohon Tumbang di Bogor

    Untuk melaporkan pohon tumbang di Bogor, Anda bisa menghubungi dinas terkait. 

    Laporkan ke dinas terkait agar mendapatkan monitoring dan evaluasi keberadaan pohon tersebut

    Jika terjadi pohon tumbang atau kejadian lainnya, warga yang membutuhkan bantuan bisa menghubungi call center 112 sebagian akun resmi kegawatdaruratan.

  • Mudik Lebaran 2025, Dedi Mulyadi Sebut Jauh Lebih Baik Dibanding 2024

    Mudik Lebaran 2025, Dedi Mulyadi Sebut Jauh Lebih Baik Dibanding 2024

    JABAR EKSPRES – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sebut mudik Lebaran 2025 jauh lebih baik dibanding dengan periode mudik Lebaran 2024.

    Pernyataan itu ia ungkapkan berdasarkan data arus mudik yang diterimanya dari seluruh Jawa Barat, di mana dalam data tersebut ada beberapa wilayah yang biasanya mengalami kepadatan. Namun di tahun 2025 ini tidak terjadi karena diantisipasi sejak awal.

    “Jauh lebih baik. Jadi saya kemarin ngobrol dengan Wakapolda Jabar, beliau menyampaikan bahwa tahun ini mudik jauh lebih rapi dengan beberapa jalur bisa terantisipasi secara dini,” kata Dedi dikutip dari ANTARA, Selasa (1/4/2025).

    BACA JUGA: Imbau Pengelola Wisata Persiapkan Keamanan, Dedi Mulyadi: Jangan hanya Fokus Terima Uang Tiket

    Ia juga menjelaskan di beberapa jalan arteri yang biasa dilalu pemudik mengalami kemacetan seperti di daerah Cirebon, Garut, Subang dan lainnya, kali ini jauh lebih lancar.

    Hal itu terjadi karena pihaknya telah mengantisipasi yang menjadi penyebab kepadatan sejak dini, seperti adanya pemberian insentif pada pengelola kendaraan tradisional semisal delman, becak, dan angkot di beberapa daerah.

    Gubernur Jabar ini berhadap jalur Puncak dan jalur Cipanas saat masuk libur lebaran bisa berjalan lancar seperti jalur arteri lainnya.

    BACA JUGA: Jadi Momen Lebaran Pertama Bersama Warga Kota Bandung, Dedi Mulyadi: Hampir Seluruh Pelosok Jabar Datang ke Sini!

    “Nanti pasca-lebaran kita lihat nih, komitmen enggak tuh (delman, becak, angkot) jalur Puncak dan jalur Cipanas,” tuturnya.

    Mudik Lebaran sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia, di mana masyarakat merayakan hari besar keagamaan itu bersama keluarga tercinta di kampung halaman.

    Melansir dari ANTARA, berdasarkan keterangan dari beberapa jalur mudik terjadi penurunan signifikan volume kendaraan pada H-1 Lebaran 2025, atau Minggu (30/3/2025).

    Adapun dari jalur Pantura, sebanyak 37.915 kendaraan melintas di sekitar Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada H-1 Lebaran 2025 atau Minggu (30/3) pagi, kondisi lalu lintas ramai lancar khususnya dari arah Jakarta menuju Cirebon.

    BACA JUGA: Salat Idulfitri di Lapang Gasibu, 6 Jemaah Ngaku Kehilangan Uang dan Handphone saat Bersalaman dengan Dedi Mulyadi

    Kemudian, arus lalu lintas kendaraan di jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga memasuki ruas Tol Cipali pada Minggu atau H-1 Lebaran 2025 lancar dengan 32 ribu kendaraan melintasi jalan Tol Cipali (dari Jakarta menuju Cirebon), di mana volume kendaraan tersebut menurun dibandingkan hari sebelumnya.

  • Ke Keluarga Istri Dulu Baru Suami

    Ke Keluarga Istri Dulu Baru Suami

    Jakarta

    Momen mudik Lebaran masih berlangsung sampai hari ini. Pada H+1 Lebaran, ada yang mudik ke kampung halaman istri dan suami, ada juga yang sekadar menjenguk sanak saudara.

    Seorang warga bernama Bisma akan mudik ke Bandung, Jawa Barat menggunakan kereta cepat di Stasiun Halim untuk menjenguk keluarganya. Dia baru saja Lebaran di Jakarta kampung halaman tempat keluarga istrinya.

    “Sebenarnya keluarga saya di Bandung, keluarga istri di Jakarta. Jadi kami lebarannya sama keluarga istri dulu, baru hari ini ke keluarga saya di Bandung, ya momen lebaran juga,” kata Bisma saat berbincang dengan detikcom di Stasiun Halim, Selasa (1/4/2025).

    Bisma sebetulnya bekerja dan menetap di Bandung. Dia kemudian pulang ke Bintaro, Jakarta Selatan tempat keluarga istrinya sejak 29 Maret lalu.

    Setiap momen Lebaran, Bisma dan istrinya memang biasa bergantian mengunjungi keluarganya. Mereka menggunkan kereta cepat untuk mudik antara Bandung-Jakarta.

    Bisma berasalan, mudik menggunakan kereta cepat lebih efektif dan mudah. Terlebih mereka menghindari kepadatan lalu lintas jika menggunakan mobil pribadi.

    “Saya selalu mudik setiap tahun, lihat traficnya ini tinggi, dan lama di perjalanan. Nah kalau woosh ini meskipun penuh ya penuh tapi cepat, setengah jam ya sampai padalarang,” sambungnya.

    Sementara, warga lainnya, Geni asal Ciputat mudik ke Bandung untuk sekadar menjenguk sanak saudaranya yang sedang sakit. Dia diajak berangkat menggunakan kereta cepat oleh tantenya.

    Bagi Geni, hari ini akan menjadi pengalaman pertamanya naik kereta cepat. Dia terkagum dengan segala yang ada di stasiun hingga keretanya.

    “Luxurious, mewah kayak mau naik pesawat kita di sini. Suasananya udah beda di sini sejak masuk sampai kita di ruang tunggu sini ya,” jelasnya

    Geni berencana tinggal di Bandung selama satu pekan. Dia akan tinggal di rumah saudaranya.

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Imbau Pengelola Wisata Persiapkan Keamanan, Dedi Mulyadi: Jangan hanya Fokus Terima Uang Tiket

    Imbau Pengelola Wisata Persiapkan Keamanan, Dedi Mulyadi: Jangan hanya Fokus Terima Uang Tiket

    JABAR EKSPRES – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi imbau para penyelenggara atau pengelola wisata untuk mempersiapkan maksimal libur Lebaran 2025 mulai dari infrastruktur, keamanan dan hal-hal lainnya.

    “Pertama, seluruh penyelenggara kawasan harus memiliki kesiapan. Kesiapan dari mulai masuk termasuk jaminan keamanan wisatawan,” kata Dedi Mulyadi dikutip dari ANTARA, Selasa (1/4/2025).

    Ia mengatakan contoh kasus tenggelamnya seorang anggota polisi di Pantai Pangandaran akibat terbawa arus saat menolong seorang bocah yang tenggelam menjadi pembelajaran bagi seluruh pengelola tempat wisata untuk lebih meningkatkan keamanan.

    BACA JUGA: Jadi Momen Lebaran Pertama Bersama Warga Kota Bandung, Dedi Mulyadi: Hampir Seluruh Pelosok Jabar Datang ke Sini!

    “Pangandaran itu harus ada para petugas yang di sepanjang pantai. Nanti kalau ada yang tenggelam, ada yang terbawa arus, harus dengan cepat. Kemudian melakukan pertolongan. Kejadian kemarin kan artinya petugas di lautnya enggak ada,” ujar dia.

    Gubernur Jabar juga mengingatkan pengelola wisata untuk menyiapkan SDM yang kompeten dan pencegahan berbagai kemungkinan insiden yang terjadi.

    “Jangan hanya fokus menerima uang tiket yang masuk. Tetapi juga harus memikirkan, menyiapkan orang-orang yang memiliki kemampuan melakukan pencegahan sebuah peristiwa musibah,” ucapnya.

    BACA JUGA: Salat Idulfitri di Lapang Gasibu, 6 Jemaah Ngaku Kehilangan Uang dan Handphone saat Bersalaman dengan Dedi Mulyadi

    Selain itu, Dedi menyoroto masalah percaloan tiket yang berpotensi terjadi saat masa libur lebaran. Ia menyoroti agar pemandu tidak abal-abal di lokasi wisata saat masa libur lebaran.

    “Dan kemudian, tidak boleh ada percaloan tiket. Tidak boleh ada duplikasi parkir. Tidak boleh ada pungutan parkir liar. Tidak boleh ada pemandu wisata abal-abal yang orang tersesat dibawa lebih tersesat,” katanya.

    Dirinya akan memonitor secara langsung tempat wisata di Jawa Barat saat masa libur lebaran. Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya pungutan liar dan memastikan keamanan tempat wisata dalam melayani pelanggan.

    BACA JUGA: Salat Id Bareng Dedi Mulyadi, Masyarakat Kota Bandung Padati Lapang Gasibu

    “Saya akan monitor seluruh kegiatan-kegiatan ini. Dan saya ingin memastikan orang jauh barat itu punya sikap yang baik dan care terhadap pariwisata,” tuturnya.

  • Waspadai 5 Jalur Ini saat Mudik ke Sukabumi, Titik Rawan Macet

    Waspadai 5 Jalur Ini saat Mudik ke Sukabumi, Titik Rawan Macet

    Liputan6.com, Sukabumi Arus mudik Lebaran 2025 diprediksi akan mengalami peningkatan signifikan. Bagi para pemudik yang akan menuju Sukabumi, Jawa Barat ada beberapa jalur yang perlu diwaspadai karena kondisi jalan dan potensi kemacetan. Berikut adalah 5 jalur dihimpun oleh tim Liputan6.com yang perlu diperhatikan:

    1. Jalur Alternatif Nagrak

    Rute dari Karangtengah keluar sebelum Jembatan Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Kondisi jalan ini berlubang, sempit, dan berkelok. Selain itu terdapat pekerjaan jalan tol Bocimi sesi 4 di sepanjang jalan tersebut. Pemudik diharapkan berhati-hati dan mengurangi kecepatan.

    2. Jalur Alternatif Tenjoayu

    Rute dari Desa Benda, Kecamatan Cicurug keluar di Masjid Nurul Hikmah, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda. Kondisi jalan alternatif ini bagus tetapi sempit, berbukit, penuh tanjakan, dan turunan curam. Saat merayakan momen lebaran idul fitri ini, pemudik yang belum terbiasa melewati jalan ini disarankan untuk berhati-hati.

    3. Jalan Nasional III Pasar Cicurug:

    Kondisi jalan utama ini sering terjadi pasar tumpah hingga ke badan jalan, mulai dari Cimalati sampai pertigaan Cidahu. Bagi pemudik yang hendak melalui jalur ini, tentu harus ekstra sabar berada dalam kepadatan lalu lintas. Lalu Alternatif Jalur Tenjoayu, 

    pemudik disarankan mencari waktu yang tepat untuk melewati jalan ini, atau melewati jalur alternatif yang telah disediakan. 

    4. Jalan Pasar Cisaat Jalan Nasional III

    Kondisi: Jalan bagus, tetapi banyak pedagang yang berjualan hingga ke badan jalan. Mulai dari Cibaraja hingga pertigaan Kadudampit, sering terjadi kemacetan karena arus wisata ke Kadudampit dan Kota Sukabumi. Pemudik disarankan untuk berhati-hati dan waspada, karena jalanan yang ramai oleh pedagang dan pembeli.

    5. Jalan Raya Ciaul, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi

    Kondisi jalan bagus dan lebar, tetapi sering terjadi kemacetan karena banyaknya persimpangan jalan, mulai dari SMA Negeri 3 hingga pusat kota. Pemudik disarankan untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari petugas yang berjaga.

     

    Viral Aksi Maling Telanjang Bulat Nyolong Ayam Terekam Kamera CCTV

  • 6
                    
                        Suami Hilang Tanpa Jejak, Istri dan Bayi 4 Bulan Ditinggalkan Begitu Saja di Masjid Ciawi
                        Bandung

    6 Suami Hilang Tanpa Jejak, Istri dan Bayi 4 Bulan Ditinggalkan Begitu Saja di Masjid Ciawi Bandung

    Suami Hilang Tanpa Jejak, Istri dan Bayi 4 Bulan Ditinggalkan Begitu Saja di Masjid Ciawi
    Editor
    KOMPAS.com –
    Dede (35) ditinggalkan suaminya di Masjid Kaum Ciawi, wilayah Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, pada Selasa (1/4/2025) pagi.
    Dede yang membawa bayinya yang berusia 4 bulan, berasal dari Desa Sukamanah, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.
    Awalnya dia berangkat bersama suami dan anaknya menuju Ciamis dengan mengendarai sepeda motor pada Senin (31/3/2025).
    Setibanya di kawasan Gentong, pasangan suami istri tersebut memutuskan untuk menginap di Masjid Kaum Ciawi.
    Namun, pada pukul 06.00 WIB pagi, Dede terkejut karena suaminya sudah tidak ada.
    Dede bersama anaknya yang masih bayi tersebut kebingungan dan mencari suaminya yang menghilang tanpa jejak.
    Mereka akhirnya ditemukan oleh anggota Polres Tasikmalaya Kota yang sedang berpatroli di wilayah Kadipaten.
    “Kami mendapat informasi dari anggota Polsek Ciawi yang sedang melaksanakan patroli dan bertemu dengan ibu yang tengah menggendong bayi usia sekitar empat bulan,” ujar Kepala Pos Terpadu Ampera AKP Asep Saefulloh.
    Asep menjelaskan, dia telah menghubungi Pos Terpadu Ampera untuk membantu.
    Polres Tasikmalaya Kota kemudian memfasilitasi kebutuhan ibu dan anaknya, termasuk memberikan susu untuk bayi tersebut dan memastikan ibu tersebut mendapat makanan.
    Asep menambahkan, karena ibu tersebut tidak mengetahui alamat rumah suaminya di Ciamis, pihaknya memutuskan untuk mengantarkan ibu tersebut kembali ke kampung halamannya di Pangalengan menggunakan travel.
    Ibu tersebut mengaku tidak ada masalah dalam rumah tangga mereka sebelum kejadian ini.
    “Kami berangkat dari Pangalengan dengan baik-baik, tidak ada percekcokan,” katanya.
    Hingga saat ini, belum diketahui penyebab suaminya meninggalkan Dede dan anaknya begitu saja.
    Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ibu Asal Pangalengan dan Bayinya Ditinggalkan Suami di Masjid Ciawi Tasikmalaya
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.