provinsi: JAWA BARAT

  • Terjadi 21 Kali Gempa Vulkanik di Kawah Gunung Gede, Pendakian Ditutup
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 April 2025

    Terjadi 21 Kali Gempa Vulkanik di Kawah Gunung Gede, Pendakian Ditutup Regional 2 April 2025

    Terjadi 21 Kali Gempa Vulkanik di Kawah Gunung Gede, Pendakian Ditutup
    Tim Redaksi
    CIANJUR, KOMPAS.com –
    Balai Besar Taman Nasional Gunung
    Gede Pangrango
    (
    TNGGP
    ) di Jawa Barat mengumumkan bahwa telah terjadi 21
    gempa vulkanik
    dalam (VA) pada 1 April 2025, berdasarkan data dan hasil pemantauan dari
    Badan Geologi
    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
    Padahal, kata Humas Balai Besar TNGGP Agus Deni, selama periode 1 hingga 31 Maret 2025, aktivitas gempa vulkanik dalam hanya tercatat 0–1 kali per hari.
    “Hal ini menunjukkan adanya peningkatan tekanan pada tubuh
    Gunung Gede
    ,” ujar Deni kepada
    Kompas.com
    melalui pesan singkat pada Rabu malam (2/4/2025).
    Deni menjelaskan, kondisi ini berbahaya karena dapat memicu letusan freatik serta hembusan gas dari gunung api di sekitar kawah, yang dapat membahayakan jiwa jika konsentrasi gas yang terhirup melebihi ambang batas aman.
    Meski demikian, Deni mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental hingga 1 April 2025 pukul 10.00 WIB, aktivitas vulkanik Gunung Gede masih berada pada Level 1 atau dalam kondisi normal.
    “Dengan rekomendasi, masyarakat sekitar Gunung Gede dan pengunjung agar tidak menuruni, mendekati, atau bermalam dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon,” tambahnya.
    Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Deni mengumumkan bahwa kegiatan pendakian di TNGGP akan ditutup sementara untuk umum mulai Kamis (3/4/2025) hingga 7 April 2025.
     
    “Atau hingga ada informasi lebih lanjut berdasarkan hasil pemantauan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,” jelasnya.
    Deni juga menambahkan bahwa bagi calon pendaki yang telah melakukan registrasi, mereka dapat melakukan reschedule atau perubahan jadwal.
    “Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi bagian pelayanan atau melalui call center kami di 08119155815,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Potret Arus Mudik dan Wisata di Sukabumi, 14.515 Kendaraan Masuk Pada H+3 Lebaran
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 April 2025

    Potret Arus Mudik dan Wisata di Sukabumi, 14.515 Kendaraan Masuk Pada H+3 Lebaran Regional 2 April 2025

    Potret Arus Mudik dan Wisata di Sukabumi, 14.515 Kendaraan Masuk Pada H+3 Lebaran
    Tim Redaksi
    SUKABUMI, KOMPAS.com
    – Kasat Lantas Polres
    Sukabumi
    , AKP Arif Saepul Haris, mengungkapkan bahwa sekitar 14.515 kendaraan telah memasuki Sukabumi hingga Rabu (2/4/2025), atau H+3 Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
    “Sebanyak 8.030 kendaraan tercatat masuk pada hari sebelumnya, dan hari ini, dari pagi hingga pukul 19.30 WIB, jumlah kendaraan yang masuk mencapai 6.485,” kata Arif saat ditemui awak media di
    Exit Tol Bocimi
    GT Parungkuda, Rabu (2/4/2025) malam.
    Arif juga mengonfirmasi bahwa pada Rabu siang hingga sore, terjadi penumpukan kendaraan di Exit Tol Bocimi GT Parungkuda.
    Penumpukan tersebut dimulai dari KM 70 Tol Bocimi Parungkuda, yang berjarak 2 KM dari pintu keluar tol.
    “Ini masih dalam rangka
    arus mudik
    Lebaran dan wisata. Berdasarkan survei yang kami lakukan, 40 persen dari kendaraan menuju lokasi wisata, sementara 60 persen untuk mudik ke Sukabumi dan Cianjur,” lanjut Arif.
    Sebagai langkah untuk mengatasi penumpukan kendaraan di Exit Tol Bocimi GT Parungkuda, arus lalu lintas dialihkan untuk keluar melalui Exit Tol Cigombong.
    Hingga Rabu malam, kepadatan yang sebelumnya terjadi di pintu Exit Tol Bocimi GT Parungkuda mulai terurai.
    “Penutupan (Exit Tol Bocimi GT Parungkuda) dilakukan secara situasional jika arus lalu lintas terlalu tinggi.”
    “Kami juga berkoordinasi dengan pihak Tol Bocimi. Hari ini, saya melakukan koordinasi untuk pemutupan hanya sekali, yaitu tadi pukul 14.00,” tegas Arif.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tim SAR Cari Bocah yang Tenggelam di Pantai Sayang Heulang Garut
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 April 2025

    Tim SAR Cari Bocah yang Tenggelam di Pantai Sayang Heulang Garut Regional 2 April 2025

    Tim SAR Cari Bocah yang Tenggelam di Pantai Sayang Heulang Garut
    Editor
    GARUT, KOMPAS.com –
    Tim Search and Rescue (SAR) gabungan melakukan pencarian seorang anak berusia 11 tahun yang hilang saat berenang di
    Pantai Sayang Heulang
    , Kabupaten
    Garut
    , Jawa Barat, Rabu (2/4/2025).
    Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Garut Iptu Aep Saprudin mengatakan, korban bernama Muhamad Ridwan Hafid, warga Paseh, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dilaporkan hilang saat berenang di Pantai Sayang Heulang, Kecamatan Pameungpeuk.
    “Korban terbawa arus air laut dan belum ditemukan,” katanya seperti dikutip
    Antara.
    Ia menuturkan, peristiwa itu bermula ketika korban bersama keluarganya berwisata ke Pantai Sayang Heulang untuk mengisi waktu libur Lebaran.
    Korban berenang bersama dua orang dari rombongan keluarganya di sekitar Curugan Sayang Heulang. Korban kemudian tenggelam diduga terpeleset ke palung laut.
    “Tidak lama kemudian dia terpeleset ke area palung laut dan terseret arus laut yang menyebabkan tenggelam,” katanya.
    Aep menyampaikan, saudara korban yang melihat kejadian itu panik dan meminta bantuan ke masyarakat di pesisir pantai lalu memberitahukan kepada orangtuanya.
    Selanjutnya keluarga korban meminta pertolongan kepada masyarakat dan petugas jaga.
    “Kami terus berupaya mencari korban dengan melakukan penelusuran ke tengah lautan dan menyusuri pantai,” katanya.
    Kawasan objek wisata pantai di wilayah selatan Kabupaten Garut dilaporkan ramai dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah pada momentum libur Lebaran.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalur Nagreg Menuju Kadungora Garut Ramai Wisatawan, Sempat Diterapkan One Way
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        2 April 2025

    Jalur Nagreg Menuju Kadungora Garut Ramai Wisatawan, Sempat Diterapkan One Way Bandung 2 April 2025

    Jalur Nagreg Menuju Kadungora Garut Ramai Wisatawan, Sempat Diterapkan One Way
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com –
    Jajaran satuan lalu lintas (Satlantas) Poltesta Bandung melakukan rekayasa arus lalu lintas untuk menguras kepadatan yang terjadi di arus lalu lintas
    Nagreg
    , Kabupaten Bandung, menuju jalur Kadungora menuju Kota Garut.
    Kasatlantas Polresta Bandung Kompol Danu Raditya Atmadja mengatakan sejak H+1 atau Selasa (2/4/2025) hingga H+2 atau Rabu (3/4/2025) situasi arus lalu lintas di Nagreg menuju Kadungora Garut cukup ramai.
    “Iya, sudah mulai padat, betul. Karena memang dari jalur-jalur wisata Garut ini sudah mulai kembali, sehingga kita jug mengantisipasi beberapa titik-titik yang bisa menjadi trouble spot atau titik Kepadatan,” katanya ditemui di Pos Pelayanan Cikaledong, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/4/2025).
    Untuk memastikam kondisi arus lalu lintas di lokasi tersebut, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan jajarab Polres Garut untuk menerapkan rekayasa arus lalu lintas one way dan buka tutup sepenggal.
    Danu mengklaim, rekayasa arus lalu lintas tersebut baru diterapkan satu kali pada hari ini.
    “Ya tadi sudah berkoordinasi, permintaan dari Polres Garut. Untuk menguras kendaraan yang ada di daerah Garut, kembali lagi menuju ke arah Bandung, ke jalur wisata. Dari kota Garut, sudah dilaksanakan CB buka tutup. Di laksanakan satu kali yang mengarah Bandung dialirkan,” kata dia.
    Rekayasa arus lalu lintas serupa, kata dia, memungkinkam untuk dilakukan dalam situasi dan lokasi tertentu, semisal bubaran karyawan pabrik yang kerap terjadi di wilayah Limbangan Kabupaten Garut.
    “Iya, untuk mengantisipasi kita sudah masuk berkoordinasi dengan stack holder untuk bubaran pabrik ini sudah kami laksanakan juga dengan antisipasi agar bubar tidak sekaligus, jadi bubaran di bagi jadi beberapa waktu,” ungkapnya.
    Selain itu, pihaknya memprediski puncak arus balik akan terjadi pada hari Sabtu (5/4/2025) hingga Minggu (6/4/2025) mendatang.
    “Dua hari itu termasuk kita perkirakan menjadi puncak arus balik,” katanya.
    Berdasarkan data yang diterimanya jumlah kendaraan yang melintas di
    jalur Nagreg
    dari arah Bandung menuju Selatan Jawa Barat tercatat sebanyak 59.323 unit.
    “Kalu dibandingkan pada arus mudik kemarin sebelum lebaran yang terbilang turun drastis, kemarin saja yang melintas itu sebanyak 42.900 unit ya,” katanya ditemui di Pos Pelayanan Cikaledong, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
    Danu menyebut kendaraan yang mengarah ke Selatan Jawa Barat melalui jalur Nagreg, rata-rata memiliki tujuan untuk ke lokasi wisata yang berada di Garut, Tasikmalaya bahkan Pangandaran.
    “Iya, untuk kembalinya masyarakat ke arah timur ke barat itu kemungkinan besar di dominasi oleh arah jalur wisata Garut. Karena dari arah Leles yang banyaknya ke Bandung,” terangnya.
    Pantauan di lapangan, sejak sore hari hingga malam pukul 20.06 WIB hujan dengan intensitas rendah mengguyur jalur Nagreg, Kabupaten Bandung
    Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diprediksi hujan dengan intensitas rendah akan melanda beberapa Kabupaten/Kota di Jawa Barat, tak terkecuali jalur Nagreg, Kabupaten Bandung.
    Kepala BMKG Bandung Teguh Rahyu mengatakan prediksi cuaca tersebut, terhitung sejak tanggal 31 Maret hingga 6 April mendatang.
    “Kemungkinan akan mengguyur sebanyak 27 Kabupaten/kota akan dilanda hujan dengan intensitas rendah beberapa hari mendatang,” ujar dia dikonfirmasi melalui pesan singkat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Suami Menghilang saat Perjalanan Mudik ke Ciamis Jabar, Ibu dan Anak Tertinggal di Masjid Kaum Ciawi – Halaman all

    Suami Menghilang saat Perjalanan Mudik ke Ciamis Jabar, Ibu dan Anak Tertinggal di Masjid Kaum Ciawi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang ibu bernama Dede dan anaknya  berusia 4 tahun kebingungan setelah suaminya menghilang saat perjalanan mudik ke Ciamis, Jawa Barat.

    Peristiwa ini pun viral di media sosial, ibu dan anaknya tertinggal di Masjid Kaum, Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, pada Selasa (1/4/2025) pagi.

    Dede, yang berasal dari Desa Sukamanah, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, awalnya berangkat bersama suami dan anaknya menuju Ciamis.

    Saat melewati kawasan Gentong, mereka sempat beristirahat dan menginap di Masjid Kaum, Ciawi.

    Kemudian, pada pukul 06.00 WIB, Dede terbangun dan mendapati suaminya sudah tidak ada.

    Beruntung, anggota Polres Tasikmalaya Kota yang sedang berpatroli di wilayah Kadipaten menemukan Dede bersama anaknya.

    Menanggapi kejadian ini, Kepala Pos Terpadu Ampera, AKP Asep Saefulloh, mengungkapkan bahwa pihaknya langsung bergerak setelah mendapatkan laporan.

    “Kami menerima informasi bahwa ada seorang ibu bersama bayinya yang ditinggalkan di Masjid Kaum Ciawi. Setelah itu, kami segera mendatangi lokasi dan menemui ibu tersebut yang tengah kebingungan mencari suaminya,” ujar AKP Asep kepada wartawan dikutip dari WartaKotalive, Rabu (2/4/2025).

    AKP Asep menjelaskan, Dede awalnya bertanya kepada anggota kepolisian mengenai lokasi polsek terdekat.

    Kebetulan, anggota yang sedang patroli kemudian membawanya ke Pos Terpadu Ampera untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.

    “Ibu ini berangkat dari Pangalengan dengan tujuan mudik ke Ciamis. Karena situasinya cukup memprihatinkan, kami segera mengambil inisiatif untuk membantunya,” jelasnya.

    Polres Tasikmalaya Kota pun memberikan bantuan kemanusiaan dengan menyediakan makanan untuk Dede yang belum sempat makan, serta susu bagi bayinya.

    Pihak kepolisian juga membantu memfasilitasi kepulangannya ke rumah di Pangalengan dengan menggunakan jasa travel.

    “Kami memutuskan untuk membawanya kembali ke Pangalengan karena ibu ini tidak mengetahui alamat rumah suaminya di Ciamis,” lanjut AKP Asep.

    Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan indikasi adanya konflik rumah tangga sebelum kejadian.

    “Saat kami tanyakan, ibu ini mengatakan tidak ada percekcokan dengan suaminya sebelum berangkat dari Pangalengan. Mereka berangkat dalam keadaan baik-baik saja,” tambahnya.

    Pihak kepolisian masih mendalami motif di balik kejadian tersebut serta berusaha mencari keberadaan suami Dede untuk memastikan penyebab pasti peristiwa yang menimpanya.

     

  • H+2 Lebaran, Jalur Nagreg Ramai Kendaraan Menuju Lokasi Wisata di Garut Hingga Pangandaran
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        2 April 2025

    H+2 Lebaran, Jalur Nagreg Ramai Kendaraan Menuju Lokasi Wisata di Garut Hingga Pangandaran Bandung 2 April 2025

    H+2 Lebaran, Jalur Nagreg Ramai Kendaraan Menuju Lokasi Wisata di Garut Hingga Pangandaran
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Pada H+2 Lebaran, Rabu (2/4/2025) malam,
    arus lalu lintas
    di
    Jalur Nagreg
    , Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terpantau ramai lancar.
    Volume kendaraan
    dari arah Bandung menuju selatan Jawa Barat, seperti Tasikmalaya dan Pangandaran, terlihat cukup ramai.
    Meskipun
    jalur Nagreg
    mengalami hujan dengan intensitas rendah sejak sore hari, arus lalu lintas tetap terpantau lancar.
    Kasatlantas Polresta Bandung Danu Raditya Atmadja menyatakan, arus lalu lintas menuju wilayah selatan Jawa Barat mengalami kenaikan, meskipun tidak signifikan.
    “Berdasarkan data yang kami terima, jumlah kendaraan yang melintas di jalur Nagreg dari arah Bandung menuju selatan Jawa Barat tercatat sebanyak 59.323 unit. Jika dibandingkan dengan arus mudik sebelum Lebaran yang mengalami penurunan drastis, kemarin saja yang melintas hanya sebanyak 42.900 unit,” ungkap Danu saat ditemui di Pos Pelayanan Cikaledong, Nagreg.
    Danu menambahkan bahwa kendaraan yang mengarah ke selatan Jawa Barat melalui jalur Nagreg sebagian besar memiliki tujuan ke lokasi wisata di Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran.
    “Iya, untuk kembalinya masyarakat ke arah timur ke barat, kemungkinan besar didominasi oleh arah jalur wisata Garut, karena dari arah Leles banyak yang menuju Bandung,” terangnya.
    Untuk mengantisipasi kepadatan yang terjadi di sepanjang jalur Cileunyi hingga Nagreg, pihak kepolisian telah melakukan sejumlah langkah antisipatif.
    “Kami telah melaksanakan penguraian untuk mengantisipasi kepadatan atau penumpukan di wilayah Nagreg. Kami menarik kendaraan dari arah timur menuju barat, yaitu menuju gate tol Cileunyi. Selain itu, kendaraan roda dua ada yang menuju Cinunuk kota, dan ada yang mengarah ke Cibeudi, Sumedang,” tuturnya.
    Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), diprediksi hujan dengan intensitas rendah akan melanda beberapa kabupaten/kota di Jawa Barat, termasuk jalur Nagreg, Kabupaten Bandung.
    Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahyu, menyatakan bahwa prediksi cuaca tersebut berlaku dari tanggal 31 Maret hingga 6 April mendatang.
    “Kemungkinan akan mengguyur sebanyak 27 kabupaten/kota dengan hujan berintensitas rendah beberapa hari ke depan,” ujarnya melalui pesan singkat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6 Juta Wajib Pajak Menunggak, Dedi Mulyadi Perpanjang Pemutihan Pajak Kendaraan

    6 Juta Wajib Pajak Menunggak, Dedi Mulyadi Perpanjang Pemutihan Pajak Kendaraan

    FAJAR.CO.ID, BANDUNG —  Masyarakat Jawa Barat yang memiliki tunggakan pajak kendaraan bermotor patut bahagia. Pasalnya, mereka masih memiliki waktu untuk menyelesaikan masalah tersebut.

    Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi menyatakan bahwa akan memperpanjang program pemutihan pajak kenadaraan bermotor di wilayahnya.

    Keputusan ini diambil setelah melihat masih banyaknya wajib pajak yang belum menyelesaikan tunggakannya. 

    “Pertama dari sisi jangka waktu terlalu mepet ya. Karena melayani hampir 6 juta wajib pajak yang nunggak itu kan bukan perkara gampang,” kata Dedi Mulyadi di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, dilansir jawapos, Rabu (2/4).

    Politikus Partai Golkar itu mengungkapkan, program pemutihan pajak di Jabar disambut antusiasme masyarakat. Ia menyebut, kondisi itu mengakibatkan antrian yang mengular panjang.

    “Saya melihat timbul antrean yang begitu panjang dan itu merepotkan, baik petugas atau para wajib pajak,” ucap Dedi.

    Karena itu, Dedi menyatakakan pihaknya memutuskan untuk memperpanjang waktu pemutihan pajak bagi kendaraan motor dan mobil di Jabar. Hal itu dilakukan untuk menurunkan antrean panjang.

    “Sehingga agar tidak terjadi antrian yang terlalu panjang. Maka waktunya diperpanjang, agar nanti jumlahnya tidak terlaku berdesak desakan dan bisa terlayani dengan baik semuanya,” ujar Dedi.

    Dedi tak memungkiri, pemutihan kendaraan sangat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. Ia menyebut, tunggakan pajak kendaraan yang lama hingga sampai 15 tahun, mengakibatkan masyarakat enggan bayar pajak kendaraan.

  • Antisipasi Joki Jalanan, Tim Khusus Siaga di Jalur Alternatif Puncak

    Antisipasi Joki Jalanan, Tim Khusus Siaga di Jalur Alternatif Puncak

    JABAR EKSPRES – Polda Jabar bersama Polres Bogor membentuk tim khusus untuk mengantisipasi permasalahan joki jalanan di jalur alternatif Puncak.

    Joki jalanan maupun Pak Ogah kerap kali menyebabkan ketidaknyamanan bagi wisatawan yang ingin berlibur karena sering menembak biaya jasa dengan tidak masuk akal.

    Dirlantas Polda Jabar Kombes Dodi Darjanto mengungkapkan, telah menempatkan personel untuk melakukan patroli.

    BACA JUGA:Pantau Langsung Lalin, 88 Ribu Kendaraan Masuk Kawasan Puncak hingga Rabu Malam

    “Tim khusus sedemikian rupa banyak polisi yang melaksanakan patroli di sana baik dari Samapta, Brimob, baik polisi tidak berseragam,” kata Dodi kepada wartawan di Simpang Gadog, Rabu (2/4/2025) Malam.

    “Itu yang mengamankan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, yang menjadi joki penunjuk arah yang berbayar di kawasan (jalur alternatif) tersebut,” sambungnya.

    Ia berharap, dengan adanya penempatan personel untuk patroli itu dapat membuat wisatawan lebih aman di kawasan Puncak.

    BACA JUGA:Kompensasi Lebaran untuk Sopir Angkot di Bogor Diduga Disunat!

    Dodi menuturkan, alih-alih melakukan penangkapan, pihaknya justru melakukan pendekatan persuasif kepada para joki jalanan tersebut.

    “Walaupun diamankan tapi hanya diberikan pembinaan agar tidak diulangi lagi hal yang sama,” pungkasnya.

  • Arus Balik Sudah Dimulai, Puluhan Ribu Kendaraan Menuju Jakarta

    Arus Balik Sudah Dimulai, Puluhan Ribu Kendaraan Menuju Jakarta

    Jakarta, CNBC Indonesia – Operasi Ketupat 2025 telah memasuki hari kesepuluh dengan kondisi arus lalu lintas yang terpantau terkendali. Berdasarkan analisa dan evaluasi yang dilakukan, volume kendaraan yang keluar dan masuk Jakarta mengalami peningkatan signifikan.

    Di Gerbang Tol Cikampek Utama, sebanyak 50.397 kendaraan tercatat keluar menuju Tol Trans Jawa, sementara 17.835 kendaraan masuk ke Jakarta. Di Gerbang Tol Cikupa arah Merak, terdapat 45.482 kendaraan keluar dan 36.424 kendaraan masuk.

    Sementara itu, di Gerbang Tol Ciawi arah Bogor, tercatat 35.597 kendaraan keluar dan 28.777 kendaraan masuk. Sedangkan di Gerbang Tol Kalihurip Utama arah Bandung, sebanyak 40.179 kendaraan keluar, dan 25.080 kendaraan masuk kembali ke Jakarta.

    Dalam aspek keselamatan lalu lintas, Polri mencatat 241 kecelakaan lalu lintas selama hari kesepuluh Operasi Ketupat. Dari kejadian tersebut, sebanyak 24 orang meninggal dunia, 46 orang mengalami luka berat, dan 272 orang mengalami luka ringan. Total kerugian materiil akibat kecelakaan ini diperkirakan mencapai Rp 745.900.000.

    Selain itu, pergerakan penumpang di berbagai moda transportasi umum juga tercatat cukup tinggi.

    “Total terdapat 807.621 penumpang yang menggunakan berbagai moda transportasi, dengan rincian 147.619 penumpang menggunakan transportasi darat, 173.198 penumpang melalui ASDP, 184.594 penumpang menggunakan pesawat, 84.785 penumpang melalui pelabuhan, dan 217.425 penumpang menggunakan kereta api,” ungkap Jubir Satgas Humas Ops Ketupat, Kombes Pol Ahmad Muthofa Kamal dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu (2/4/2025).

    Adapun untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas, pembatasan kendaraan dengan sumbu tiga ke atas tetap diberlakukan selama periode mudik dan arus balik.

    “Terkait pembatasan kendaraan, kendaraan dengan sumbu tiga ke atas dilarang beroperasi sejak 24 Maret hingga 8 April 2025, kecuali untuk kendaraan logistik seperti hantaran ternak, uang, kebutuhan pokok, dan hantaran khusus,” imbuhnya.

    Kepolisian juga mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik dan arus balik untuk memastikan kondisi fisik yang prima serta kesiapan kendaraan sebelum berangkat. Para pemudik diminta menjaga jarak aman, tetap fokus selama berkendara, serta memanfaatkan rest area untuk beristirahat guna menghindari kelelahan. Selain itu, memastikan saldo uang elektronik cukup juga menjadi faktor penting guna menghindari hambatan di gerbang tol.

    Untuk mendapatkan informasi terkini mengenai arus lalu lintas, masyarakat dapat mengakses aplikasi Google Maps agar perjalanan mudik dan arus balik dapat berjalan lebih lancar dan nyaman.

    (mij/mij)

  • 578 Ribu Kendaraan Masuk Jateng Melalui Jalur Non Tol

    578 Ribu Kendaraan Masuk Jateng Melalui Jalur Non Tol

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Dishub Provinsi Jateng mencatat arus mudik Lebaran 2025 berlangsung relatif lebih lancar dibandingkan tahun sebelumnya. 

    Data dari 21 Maret hingga 1 April 2025 menunjukkan sebanyak 437.025 kendaraan memasuki Jateng melalui Gerbang Tol Kalikangkung. 

    Sementara itu, total pemudik yang tiba di Provinsi Jateng mencapai 5,5 juta orang.

    Ketua Posko Harian Terpadu Provinsi Jateng, Erry Derimariyanto, mengungkapkan bahwa meskipun terjadi kepadatan kendaraan di beberapa titik ruas tol dan jalan provinsi, antrean panjang yang parah berhasil dihindari. 

    “Total kendaraan yang masuk ke Jateng dari Gerbang Tol Kalikangkung hingga 1 April 2025 mencapai 437.025 unit. Sementara arus kendaraan yang bergerak ke arah Jakarta tercatat sebanyak 143.018 kendaraan,” ujar Erry di Kantor Dishub Jateng, Rabu (2/4/2025).

    Dishub Jateng mencatat, puncak arus mudik terjadi pada H-3 Lebaran, yakni 28 Maret 2025, dengan 68.506 kendaraan memasuki Jateng melalui Gerbang Tol Kalikangkung. 

    Posko Terpadu yang telah beroperasi sejak 24 Maret akan terus aktif hingga 8 April 2025 untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas serta koordinasi yang optimal antarinstansi terkait dalam menangani situasi darurat.

    Selain arus kendaraan melalui tol, jalur non-tol juga mengalami peningkatan signifikan. 

    Sebanyak 578.179 kendaraan tercatat memasuki Jateng melalui jalur non-tol, termasuk perbatasan Jabar – Jateng di Tanjung Kabupaten Brebes dan Wanareja Kabupaten Cilacap, serta perbatasan Jatim – Jateng di Sarang Kabupaten Rembang. 

    Sementara itu, 50.581 kendaraan tercatat melakukan perjalanan lokal di dalam wilayah provinsi.

    Meski terdapat beberapa titik kemacetan, terutama di ruas tol dan jalan provinsi yang menjadi jalur utama pemudik, arus lalu lintas tetap terkendali. 

    “Dengan sistem pengaturan lalu lintas yang lebih baik dan koordinasi yang kuat antarinstansi, arus mudik tahun ini bisa dikatakan lebih lancar dibandingkan tahun sebelumnya,” paparnya.

    Untuk menjaga kelancaran lalu lintas, Dishub Jateng bekerja sama dengan kepolisian dan instansi terkait lainnya telah menerapkan berbagai strategi, termasuk rekayasa lalu lintas, pembatasan kendaraan berat pada jam tertentu, serta penyediaan pos pelayanan bagi pemudik. 

    “Dengan langkah-langkah ini, diharapkan arus balik Lebaran nanti juga dapat berlangsung dengan lancar tanpa kendala berarti,” imbuh Erry. (*)