Kisah Mas Mono, Penjual Bakso yang Viral karena Mirip Praz Teguh
Tim Redaksi
JAMBI, KOMPAS.com
– Sulismono, seorang penjual bakso berusia 44 tahun yang akrab disapa Mas Mono, mengaku kerap disebut mirip dengan Komika dan podcaster Praz Teguh oleh para pembelinya.
Ia berjualan bakso malang di kawasan Jalan Prof DR Moh Yamin, Lebak Bandung, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.
Dalam wawancaranya dengan Kompas.com, Mono mengungkapkan, sebelumnya ia tidak pernah merasa memiliki kemiripan dengan Praz Teguh.
Namun, sejak Podcast PWK trending, para pelanggan mulai membandingkan dirinya dengan komika tersebut.
“Saya tidak pernah merasa mirip juga (dengan Praz Teguh), puncaknya itu pas ada PWK, mulai dari situ, nenek-nenek, anak-anak, setiap pembeli lah bilang saya mirip Praz Teguh,” ungkap Mono saat diwawancarai di lokasi jualannya, Selasa (21/10/2025) malam.
Mono mengaku dirinya tidak berusaha untuk disamakan dengan Praz Teguh. Sebab gaya berjualan dan penampilannya sudah seperti sekarang sejak lama.
“Saya jualan bakso sejak 2002, dan gaya saya memang sudah seperti ini, dan tidak ada saya ikut-ikutan, karena secara umur juga saya duluan kan yang lahir (dari Praz Teguh),” tambahnya.
Sebelumnya, Mono bahkan tidak mengenal sosok Praz Teguh. Ia baru mengetahui tentang Praz setelah disuruh oleh pelanggannya untuk melihat TikTok.
“Saat itulah, saya mulai tahu siapa Praz Teguh yang dimaksud oleh pembeli saya,” ujarnya.
Meski perawakan Mono memang mirip dengan Praz Teguh, dengan rambut panjang dan lurus, ia mengaku bahwa ketenaran Praz tidak mempengaruhi pendapatannya dari penjualan bakso.
Namun, ia merasakan peningkatan jumlah teman dan pengikut di media sosial TikTok.
“Sekarang, orang-orang mulai memanggil saya ‘Bang Praz’,” kata Mono.
Mono juga mengungkapkan rasa kagetnya ketika mengetahui bahwa orang-orang yang sudah lanjut usia masih mengenal sosok Praz Teguh.
“Saya kaget, nenek-nenek di Jambi bilang saya mirip Praz Teguh, kagetnya mereka kok masih kenal Praz Teguh ya,” tuturnya.
Saat ini, sejumlah konten kreator TikTok juga mulai mendatangi warungnya dan mengunggah video saat ia menyajikan bakso kepada pelanggan.
Meskipun senang semakin dikenal, Mono mengaku sedikit bingung karena nama aslinya, Monok, kini tidak lagi dikenal orang.
“Senangnya semakin dikenal orang, namun gak enaknya, nama saya kan Mono, Mono Praz Teguh,” ucap Mono sambil tertawa.
Mono sendiri berasal dari Malang dan datang ke Jambi untuk berdagang bakso, mengikuti jejak ayahnya sebagai pedagang bakso, dan hingga kini masih bertahan dalam usaha tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: JAMBI
-

Museum Louvre Bantah Libatkan Intelijen Israel Usut Pencurian Mahkota Berlian
Jakarta –
Kasus perampokan berlian dan perhiasan mewah lainnya di Museum Louvre, Paris, Prancis, saat ini masih diusut. Kini, tersiar kabar pengusutan kasus itu melibatkan kantor intelijen Israel.
Hal itu disampaikan oleh CGI Group, firma intelijen yang berbasis di Tel Aviv. Mereka mengatakan telah diminta oleh pihak Museum Louvre untuk menyelidiki pencurian di museum kenamaan tersebut.
“Louvre secara khusus meminta kami untuk mengungkap identitas orang-orang yang terlibat dalam pencurian tersebut dan untuk mengambil kembali artefak yang dicuri,” kata CEO CGI Group, Zvika Naveh, dilansir AFP, Selasa (21/10/2025).
Naveh mengatakan permintaan bantuan itu datang melalui perantara yang bertindak atas nama Museum Louvre dan entitas lain, termasuk perusahaan asuransi. Namun, pihak Museum Louvre membantah keras telah menghubungi intelijen Israel dalam mengusut pencurian di museumnya.
“Manajemen Louvre membantahnya,” bunyi keterangan pihak museum.
Permintaan bantuan kepada CGI Group ini disebut merujuk pada kerja mereka yang berhasil mengungkap kasus pencurian di Museum Green Vault Dresden, Jerman, pada tahun 2019. Museum itu dibobol maling dan perhiasan abad ke-18 senilai USD 132 juta raib. Perhiasan curian tersebut, yang diasuransikan senilai lebih dari 113 juta euro, sebagian dikembalikan oleh lima penjahat yang dihukum karena pencurian tersebut.
Sama seperti Museum Louvre, Koleksi Seni Negara Dresden juga membantah sempat menjalin kerja sama dengan intelijen Israel dalam menyelidiki pencurian tahun 2019 silam.
Meski begitu, Zvika Naveh tetap bersikeras bahwa firma intelijen yang dinaunginya telah diminta bantuan untuk mengusut pencurian di Museum Louvre. Dia mengatakan permintaan tersebut bisa saja diajukan oleh perusahaan asuransi, pengacara perusahaan asuransi, entitas apa pun yang terkait dengan museum atau ahkan bisa jadi kementerian.”
“Masing-masing pihak memiliki kepentingan yang berbeda. Kepentingan museum tidak sama dengan kepentingan perusahaan asuransi… atau perusahaan keamanan, yang telah melakukan kesalahan,” tambahnya.
“Beberapa orang berkepentingan untuk mengungkap cerita ini, dan yang lainnya berkepentingan untuk menyangkalnya… tentu saja, kepolisian Prancis tidak menyukai kenyataan bahwa kami, sebagai firma swasta Israel, ditugaskan untuk melakukan investigasi,” ujarnya.
Kepolisian Prancis saat ini sedang memburu empat pencuri yang mencuri sembilan perhiasan tak ternilai harganya setelah membobol Museum Louvre pada hari Minggu (19/10). Salah satu perhiasan-sebuah mahkota yang dilapisi lebih dari 1.000 berlian-dijatuhkan saat mereka melarikan diri.
Lihat juga Video: Detik-detik Pria Bersajam Rampok Pemilik Konter di Jambi
(ygs/yld)
-

Heboh! Anggota DPRD Jambi Maki Pekerja Proyek, Lontarkan Kata Kasar
Heboh anggota DPRD Kota Sungai Penuh Jambi bernama Fahrudin menuai sorotan publik. Wakil rakyat itu memaki-maki pekerja proyek dengan kata-kata tak pantas.
Pernyataan itu disampaikan oleh Fahrudin saat tengah menjalani sidak (inspeksi mendadak) di kawasan Pasar Beringin, tepatnya di Alun-alun Kota Sungai Penuh Jambi pada Rabu (15/10).
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5384520/original/099834800_1760785696-IMG-20251018-WA0016.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Industri Tekstil Terancam Impor Ilegal, API Minta Stimulus Ekonomi Dikawal Ketat – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) beri apresiasi terhadap pemerintah, dalam menjaga keberlanjutan pertumbuhan industri padat karya, termasuk industri tekstil dan produk tekstil (TPT).
Wakil Ketua Umum Bidang Industri API, Ian Syarif mengatakan, sektor tekstil tengah menghadapi berbagai tekanan, terutama maraknya praktik impor ilegal produk TPT yang semakin masif dan merugikan pelaku industri dalam negeri.
“Masuknya produk impor ilegal ini banyak melalui pelabuhan kecil atau jalur tikus seperti di Jambi, Tanjung Balai, hingga Port Klang. Modusnya menggunakan kapal ikan atau kapal kecil,” ungkap Ian, dikutip Minggu (19/10/2025).
Selain itu, Ian juga mengatakan, modus lain yang sering digunakan adalah mix container, yaitu mencampur barang resmi dengan barang ilegal yang tidak dilaporkan di pelabuhan besar.
Pemerintah sendiri telah menunjukkan langkah positif melalui diterbitkannya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 17 Tahun 2025 tentang kebijakan dan pengaturan impor TPT.
Aturan baru ini memperketat arus masuk barang jadi impor dengan memperbarui sistem perizinan, seperti kewajiban persetujuan impor, pertimbangan teknis dari kementerian terkait, dan laporan surveyor.
“Langkah ini disebut menjadi sinyal positif bagi industri tekstil nasional yang tengah berupaya bangkit,”kata Ian.
-

Pertamina Patra Niaga Hadirkan 30 UMKM Lokal di SMEXPO Palembang 2025
Jakarta –
Suasana Palembang Square (PS) Mall terasa berbeda. Lebih dari 30 pelaku UMKM lokal memamerkan produk-produk terbaik mereka di ajang Pertamina Small Medium Enterprise Expo (SMEXPO) Palembang 2025.
Acara yang berlangsung selama tiga hari, 17-19 Oktober 2025 ini mengusung semangat ‘Local Jadi Vocal’, ajakan untuk menjadikan produk lokal semakin dikenal dan dicintai masyarakat. Dimulainya kegiatan SMEXPO ini ditandai dengan prosesi penancapan tombak oleh Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Cik Ujang, didampingi VP CSR & SMEPP Pertamina, Rudi Ariffianto, Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun, serta Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Erwin Dwiyanto.
Cik Ujang menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, UMKM adalah tulang punggung ekonomi daerah yang perlu terus didorong melalui kemitraan antara pemerintah, BUMN, dan pelaku usaha.
“UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Sumatera Selatan yang memerlukan dukungan penuh melalui kemudahan perizinan, legalitas, serta akses pasar digital dan ekspor agar produk unggulan dapat dikenal luas. Keberhasilan ini membutuhkan sinergi kuat antara pemerintah, pelaku usaha, dan BUMN. Kami mengapresiasi komitmen Pertamina Patra Niaga melalui SMEXPO ini dan berharap membawa manfaat nyata bagi pelaku usaha dan masyarakat dalam membangun perekonomian yang berkelanjutan,” ujar Cik Ujang dalam keterangannya, Sabtu (18/10/2025).
Lebih dari 30 UMKM ikut ambil bagian dalam pameran ini. Mereka datang dari berbagai daerah, membawa produk unggulan mulai dari kuliner khas, kerajinan tangan, hingga busana etnik. Ada Pempek Hana, Kopi Kerinci, Madu Sriwijaya, Rumah Scrunchie, hingga Songket Permata yang memanjakan mata pengunjung dengan warna dan cita rasa khas Sumatera Selatan.
Sementara itu, Rudi menjelaskan bahwa SMEXPO merupakan wadah bagi para pelaku UMKM binaan Pertamina untuk naik kelas dan bersaing di pasar yang lebih luas.
“UMKM binaan kami sudah melewati tahapan pelatihan UKM Academy, belajar go digital, go modern, dan go global. Melalui SMEXPO, mereka punya kesempatan untuk memperluas jejaring dan memasarkan produk secara langsung ke masyarakat,” ungkap Rudi.
Di sisi lain, Roberth menegaskan bahwa SMEXPO merupakan bentuk nyata komitmen Pertamina Patra Niaga dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) terutama pada aspek Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
“Pertamina Patra Niaga ingin mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan UMKM. Harapannya kegiatan ini bisa meningkatkan kapasitas pelaku usaha lokal dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Roberth.
Tak hanya pameran, SMEXPO juga diramaikan dengan talkshow, workshop, lomba kreatif, serta penampilan musisi seperti Kopral Jono dan Adembo yang menambah semarak suasana akhir pekan di PS Mall.
Pertamina Patra Niaga mengajak masyarakat Palembang untuk datang langsung ke PS Mall dan menjadi bagian dari perjalanan UMKM lokal menuju pasar nasional. Pengunjung juga dapat melihat katalog produk dan informasi kegiatan melalui akun Instagram resmi: @smexpo.palembang.
(akn/ega)
-
/data/photo/2025/10/17/68f1fadbaac77.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kata Ibu-ibu di Jambi Soal Menu MBG Rp 10.000 Bisa Pakai Ayam dan Telur… Regional 18 Oktober 2025
Kata Ibu-ibu di Jambi Soal Menu MBG Rp 10.000 Bisa Pakai Ayam dan Telur…
Tim Redaksi
JAMBI, KOMPAS.COM
– Sejumlah ibu rumah tangga di Kota Jambi menyebut uang Rp10 ribu tidak cukup untuk memenuhi ayam dan telur di menu Makan Bergizi Gratis (MBG) seperti yang diungkapkan Presiden Prabowo Subianto.
Melalui Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang, Prabowo mengeklaim sudah menghitung secara langsung dan menyebut uang Rp10 ribu per porsi dapat digunakan untuk memasukkan telur dan ayam di MBG.
Menanggapi hal itu, Yuli, seorang IRT di Kota Jambi, menyebut hal tersebut tidak masuk akal.
Sebagai ibu yang memiliki satu anak dan terbiasa mengelola dapur, untuk memenuhi menu satu kali makan (per porsi), minimal diperlukan Rp15 ribu.
“Ya gak masuk akal lah itu, kalau cuman ayam dan telur saja mungkin iya. Tetapi kalau mau lengkap, ada nasi, sayur, sambal, apalagi harus ada buah, ya gak cukup,” kata Yuli saat diwawancarai di kediamannya, Jumat (17/10/2025).
Bahkan, kata Yuli, itu belum termasuk dengan bumbu-bumbu lainnya.
“Jadi kalau Rp10 ribu, kayanya gak mungkin. Karena kita harus hitung bumbu dan lainnya,” tambahnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Santi, seorang ibu rumah tangga sekaligus pemilik warung makan yang berada di kawasan Mayang, Kota Jambi.
Menurutnya, dengan harga ayam yang saat ini mencapai Rp40 ribu per kilogram, tidak memungkinkan uang Rp10 ribu bisa digunakan untuk memasukkan ayam dan telur dalam menu MBG.
Santi merinci bahwa satu kilogram ayam, jika dalam porsi potongan normal, hanya bisa diolah menjadi 12 potong.
“Gak mungkin itu, ayam saja sekarang sudah Rp40 ribu. Kalau dipotong-potong, cuman bisa 12 potong (bagian) saja,” tambahnya.
Bagi Santi, yang setiap hari memasak untuk orang banyak, uang Rp10 ribu hanya bisa diolah untuk menu telur dadar dan ditambah sambal.
“Kalau untuk telur dadar tambah sambal seuprit (secuil/sedikit), uang Rp10 ribu mungkin cukup,” tambahnya.
Namun, kata Santi, uang Rp10 ribu bisa saja digunakan untuk ayam dan telur, tetapi ukurannya yang diperkecil dan diolah dengan cara yang berbeda.
“Mungkin kalau kita potong kecil, tetapi kecil sekali ya, kemudian diolah jadi ayam krispi, terus telurnya separuh saja, bisa. Tetapi itu sangat minim sekali,” tambahnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/10/22/68f84e428f966.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376064/original/097009600_1759991273-ilustrasi_hujan_2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
