provinsi: JAMBI

  • Viral Kasus Penculikan Bilqis, Polisi Telusuri Jaringan Perdagangan Anak

    Viral Kasus Penculikan Bilqis, Polisi Telusuri Jaringan Perdagangan Anak

    Bisnis.com, MAKASSAR – Polisi tengah menelusuri kemungkinan adanya jaringan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) lintas provinsi usai kasus penculikan balita asal Makassar, Bilqis yang ditemukan di Jambi.

    Ada dugaan praktik tersebut telah terorganisir sejak lama, di mana beberapa kasus penculikan lain memiliki modus yang sama. Apalagi dari hasil penyelidikan, dua dari empat pelaku ternyata sudah memperjualbelikan 9 bayi dan 1 anak melalui TikTok dan WhatsApp.

    Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Kapolda Sulsel) Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan pihaknya akan menggandeng tim Direktorat Tindak Pidana Perempuan dan Anak-Pidana Perdagangan Orang (PPA- PPO) serta Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri untuk mengembangkan kasus tersebut.

    Tujuannya untuk mengungkap apakah kasus penculikan yang selama ini terjadi saling berkaitan satu sama lain.

    “Di kasus Bilqis, perdagangan dilakukan oleh berbagai pihak yang berlokasi di provinsi berbeda-beda. Makanya kami akan bekerja sama dengan Bareskrim Polri untuk mendalami ini. Apakah kasus penculikan lain sebelumnya merupakan jaringan yang sama,” ucap Djuhandhani  di Makassar, Selasa (11/11/2025).

    Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Devi Sujana menambahkan para tersangka penculik Bilqis memang menargetkan anak-anak yang masih berusia balita untuk diculik dan dijual.

    Dia mengatakan korban balita dipilih karena dianggap mudah dibawa ke mana saja dan mudah dikendalikan, serta tidak begitu mencurigakan.

    Untuk membawa balita ke provinsi lain, pelaku membeli tiket pesawat melalui aplikasi pembelian tiket online Traveloka. Oleh karena anak di bawah umur tidak memerlukan identitas, pelaku langsung memasukkan korban ke dalam pesawat dan membawa bersamanya.

    Devi menambahkan motif yang dilakukan tersangka adalah praktik adopsi secara ilegal. Namun pihak kepolisian masih menelusuri kembali apakah ada motif lain di baliknya.

    “Motif sementara kasus ini adalah adopsi. Tapi kami masih dalami lebih lanjut apakah ada transaksi lainnya,” tuturnya.

    Sementara itu empat orang tersangka yang ditetapkan dalam kasus ini antara lain SY (30), NH (29), MA (42), dan AS (36).

  • Pemerintah percepat penetapan LP2B untuk kendalikan alih fungsi sawah

    Pemerintah percepat penetapan LP2B untuk kendalikan alih fungsi sawah

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah mempercepat penetapan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) guna menekan laju alih fungsi sawah yang selama ini mengancam ketahanan pangan nasional.

    Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan usai Rapat Koordinasi Terbatas tentang Rencana Penguatan Strategi Ketahanan Pangan Nasional di Jakarta, Selasa, mengatakan percepatan LP2B akan memberi kepastian bagi petani.

    “Kalau ini sudah selesai, para petani bisa tenang karena sawahnya tidak bisa dialihfungsikan lagi … Mereka dapat mengatur kerja jangka panjang dengan lebih aman,” kata Zulkifli.

    Lebih lanjut ia mengatakan proses penetapan LP2B diharapkan dapat rampung tahun 2025.

    LP2B merupakan lahan sawah yang ditetapkan pemerintah untuk tetap digunakan sebagai lahan pertanian pangan secara berkelanjutan dan tidak boleh dialihfungsikan.

    LP2B diturunkan dari total Lahan Baku Sawah (LBS) dan sebagian di antaranya masuk kategori Lahan Sawah Dilindungi (LSD) yang memiliki perlindungan hukum lebih ketat terhadap alih fungsi.

    Dalam kesempatan yang sama, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Nusron Wahid menegaskan ketersediaan lahan sawah merupakan syarat mutlak ketahanan pangan.

    Ia mengatakan pemerintah telah menetapkan LBS seluas 7,38 juta hektare. Pemerintah juga menetapkan 87 persen dari LBS di Indonesia menjadi LP2B yang tidak boleh dialihfungsikan.

    Namun, ia mengatakan hingga kini, hanya 194 kabupaten/kota yang telah mencantumkan LP2B dalam rencana tata ruang wilayah, sehingga totalnya baru sekitar 57 persen.

    “Kondisi ini rentan terjadinya alih fungsi lahan,” katanya.

    Lebih lanjut ia mengatakan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2019 tentang Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah diperlukan untuk menyesuaikan nomenklatur kementerian dan posisi Menko, sekaligus memperluas cakupan Lahan Sawah Dilindungi (LSD) dari delapan provinsi menjadi 12 provinsi.

    Nusron mengatakan sebelum ada ketentuan LSD, rata-rata alih fungsi sawah mencapai 80.000 sampai dengan 120.000 hektare per tahun. Namun, di delapan provinsi yang sudah menetapkan LSD selama lima tahun terakhir, alih fungsi hanya 5.618 hektare.

    Delapan provinsi tersebut, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Barat, Banten, DI Yogyakarta, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.

    “Data ini menunjukkan kebijakan LSD efektif menekan alih fungsi lahan,” ujar dia.

    Dalam rapat tersebut juga dibahas percepatan pembentukan tim dan verifikasi penetapan LP2B serta LSD di 12 provinsi lain, yaitu Aceh, Sumatra Utara, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.

    Menko Pangan akan ditunjuk sebagai koordinator pengendalian alih fungsi lahan, dengan Menko Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan sebagai wakil koordinator, serta Menteri ATR/BPN sebagai ketua harian.

    Merujuk data dari Kementerian Pertanian pada 2020, selama kurun waktu lima tahun (2015-2019), terdapat pengurangan luas lahan sawah pertanian dari 8,09 juta hektare pada 2015 menjadi 7,46 hektare pada 2019.

    Menurut Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional pada 2022, rata-rata konversi lahan sawah menjadi nonsawah di Indonesia mencapai 100.000 hingga 150.000 hektare per tahun.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • UPTD PPA Makassar pulihkan trumatik korban penculikan anak 

    UPTD PPA Makassar pulihkan trumatik korban penculikan anak 

    “Karena Bilqis sudah kembali, kami sudah sampaikan ke orang tuanya ketika nanti Bilqis kembali, kami akan melihat kepedulian, memberikan layanan psikolog kepada Bilqis dan juga kepada orang tuanya,”

    Makassar (ANTARA) – DP3A UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Pemerintah Kota Makassar melaksanakan layanan konseling hukum dan psikolog terhadap Bilqis Ramadhany (4) anak korban penculikan bermodus adopsi ilegal guna memulihkan traumatiknya, setelah berhasil dibawa pulang tim kepolisian dari Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.

    “Karena Bilqis sudah kembali, kami sudah sampaikan ke orang tuanya ketika nanti Bilqis kembali, kami akan melihat kepedulian, memberikan layanan psikolog kepada Bilqis dan juga kepada orang tuanya,” ujar Tim Konselor Hukum UPTD PPA Makassar Sitti Aisyah di Makassar, Sulawesi Selatan.

    Menurutnya, setiap anak korban kekerasan atau pun hal lain yang mempengaruhi psikologinya mengalami rasa trauma. Kendati saat ini anak korban masih terlihat ceria dan berada di pangkuan orang tuanya, namun belum bisa dipastikan kondisi kejiwaannya membaik.

    “Namanya korban kekerasan, pasti akan mengalami trauma. Mungkin saat ini kita lihat dia masih ceria, ketawa-ketawa tapi kita belum tahu. Nanti kalau tidak banyak orang di sampingnya, dia pasti akan mengingat kembali apa yang dialami,” tuturnya menganalisa.

    Apalagi, lanjut Aisyah, bila anak korban diminta bercerita maka bisa saja membangkitkan rasa traumanya. Mengingat saat penjemputan di lokasi wilayah pinggir hutan Suku Anak Dalam (SAD) Jambi oleh tim kepolisian, terlihat di video anak korban tidak mau diambil untuk dibawa pulang ke Makassar.

    “Nah, itu salah satu tanda bahwa anak ini memang mengalami trauma pada saat kejadian menangis dan berteriak-teriak (dalam video viral saat dijemput tim gabungan kepolisian Jambi dan Makassar),” ungkap dia.

    Saat ini anak korban berada di rumahnya dengan perlindungan penuh pihak keluarga serta pendampingan dari tim UPTD PPA Makassar yang intens melakukan konseling serta komunikasi dengan keluarganya.

    Saat ditanyakan bagaimana kondisi dua anak pelaku perempuan inisial SY yang menculik Bilqis lalu menjualnya Rp3 juta kepada jaringan terduga Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berkedok adopsi ilegal, kata dia, masih berada di rumah aman atau rumah perlindungan sementara (RPS).

    Lantas bagaimana dengan dua anak pelaku berkaitan dengan pendidikan mereka, mengingat keduanya merupakan korban dari perilaku kriminal ibunya, Aisyah mengemukakan sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah, sebab sudah beberapa hari berada di RPS.

    “Nanti, setelah dilakukan asesemen, karena sangat banyak ini (asesemen kompleks). Kami telah berkoordinasi pihak sekolah, sama juga untuk pemulihan. Kami tetap melaksanakan layanan sekolah kepada dua anak ini, karena sedikit banyak mereka mengetahui mamanya ini menjual anak,” paparnya.

    Mengenai dengan kondisi perekonomian pelaku, kata dia, sejauh ini masih dilakukan asesemen, dan pasti pihak UPTD PPA Makassar terus berupaya memulihkan psikologi anak-anak korban tersebut.

    Menanggapi hal tersebut, pihak keluarga anak korban menyambut baik langkah UPTD PPA Pemkot Makassar memperhatikan kondisi kejiwaan anaknya agar segara pulih usai kejadian yang menjadi perbincangan publik.

    Pewarta: M Darwin Fatir
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Suku Anak Dalam dan Fenomena ‘Crash Landing Social’: Menyoal Kasus Penculikan Bilqis

    Suku Anak Dalam dan Fenomena ‘Crash Landing Social’: Menyoal Kasus Penculikan Bilqis

    Dari hasil penyelidikan, pelaku utama diketahui bernama Sri Yuliana alias Ana (30), seorang pembantu rumah tangga asal Kecamatan Rappocini, Makassar.

    Ana membawa Bilqis ke indekosnya di Jalan Abu Bakar Lambogo. Lalu menawarkan anak itu di grup Facebook Adopsi Anak menggunakan akun samaran. Dalam unggahan tersebut, Ana mengklaim Bilqis adalah anaknya dan tidak mampu merawatnya karena berasal dari keluarga tidak mampu.

    Tawaran itu menarik perhatian Nadia Hutri (29), warga Sukoharjo, Jawa Tengah, yang berdomisili di Jakarta. Dia menghubungi Ana dan sepakat membeli Bilqis seharga Rp 3 juta.

    “Kemudian ada yang berminat membeli korban, yaitu NH yang berasal dari Jakarta dan datang ke Makassar untuk mengambil korban dengan transaksi sebesar Rp 3 juta di kos pelaku,” jelas Kapolda Sulses Irjen Pol Djuhandhani dikutip kanal Regional Liputan6.com.

    Setelah transaksi, Nadia langsung membawa Bilqis ke Jambi. Di sana, dia menghubungi Adit Prayitno Saputra (36) dan Meriana (42) untuk menjual anak tersebut kepada pasangan suami istri itu. Mereka sepakat membeli Bilqis seharga Rp 15 juta.

    “Selanjutnya, korban dibawa oleh NH ke Jambi dan sempat transit di Jakarta, lalu dijual kepada AS dan MA dengan harga Rp 15 juta, dengan alasan membantu keluarga yang telah 9 tahun belum memiliki anak,” bebernya.

    “Setelah penyerahan korban, NH langsung melarikan diri ke Sukoharjo, Jawa Tengah. NH mengaku telah tiga kali menjadi perantara adopsi ilegal,” ungkap Djuhandhani.

    Nasib tragis Bilqis tak berhenti di situ. Meriana kembali menjual Bilqis kepada kelompok Suku Anak Dalam di wilayah Mentawak, Kabupaten Merangin, Jambi. Transaksi kali ini dilakukan dengan nilai mencapai Rp 80 juta.

    “AS dan MA lalu menjual kembali kepada kelompok salah satu suku di Jambi dengan harga Rp 80 juta. Dari hasil interogasi keduanya juga mengaku telah memperjualbelikan 9 bayi dan 1 anak melalui aplikasi TikTok dan WhatsApp,” terangnya.

  • Brimob Jambi luncurkan bus sekolah gratis beri rasa aman pelajar

    Brimob Jambi luncurkan bus sekolah gratis beri rasa aman pelajar

    “Kami bukan hanya hadir saat penanganan situasi darurat, tetapi juga berusaha memberikan manfaat dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Antar jemput anak sekolah ini adalah bentuk pelayanan sosial kami agar orang tua merasa terbantu, dan anak-anak b

    Kota Jambi (ANTARA) – Satuan Brimob Jambi meluncurkan bus sekolah gratis beri rasa aman pelajar, sekaligus bentuk komitmen dalam mendekatkan diri dengan masyarakat dan memberikan manfaat nyata di lapangan.

    “Kami bukan hanya hadir saat penanganan situasi darurat, tetapi juga berusaha memberikan manfaat dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Antar jemput anak sekolah ini adalah bentuk pelayanan sosial kami agar orang tua merasa terbantu, dan anak-anak bisa berangkat dengan aman,” kata Komandan Satuan Brimob Polda Jambi Kombes Pol M. Faishal Aris di Jambi, Selasa.

    Menurut dia, program tersebut merupakan instruksi dari Korps Brimob Polri, dengan harapan mampu menetralisir segala bentuk kejahatan terhadap anak seperti penculikan anak yang viral beberapa waktu lalu.

    Program antar jemput sekolah gratis merupakan wujud nyata kepedulian Satbrimob Polda Jambi kepada masyarakat, khususnya para orang tua dan pelajar, guna mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar, serta memberikan rasa aman bagi anak-anak yang berangkat sekolah setiap pagi.

    Dengan fasilitas itu , diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas pagi hari serta membantu meringankan beban para orang tua dalam mengantar anak ke sekolah.

    Rute perjalanan bus masih melayani wilayah di sekitar kantor Brimob di kawasan Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kota Baru. Jadwal keberangkatan dimulai pukul 06.40 WIB menyasar siswa sekolah dasar dan menengah pertama yang tinggal di perumahan di sekitar kawasan tersebut.

    Kepala SMPN 21 Jambi, Evi Rianti menyampaikan ucapan terimakasih atas kepedulian Brimob Polda Jambi terhadap dunia pendidikan melalui peluncuran bus sekolah gratis.

    “Kami mengucapkan terima kasih tak terhingga, apalagi sekolah kami yang pertama mendapatkan pelayanan ini, sangat terbantu karena memang anak-anak disini sering terlambat ke sekolah dikarenakan tidak ada yang mengantarkan sehingga mereka berjalan kaki. Semoga bisa berlanjut dan bisa ditambah armadanya,” harap Evi.

    Pewarta: Agus Suprayitno
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Daftar Wilayah yang Berpotensi Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang Sepekan ke Depan

    Daftar Wilayah yang Berpotensi Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang Sepekan ke Depan

    Daftar Wilayah yang Berpotensi Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang Sepekan ke Depan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Direktur Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andri Ramdhani, memprakirakan potensi cuaca ekstrem besar wilayah Indonesia sepekan ke depan, mulai Senin (10/11/2025) hingga Minggu (16/11/2025).
    “Berdasarkan analisis
    BMKG
    , potensi hujan sedang hingga lebat pada 10-12 November 2025 berpotensi terjadi di sebagian besar di DKI Jakarta, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Nusa Tenggara,” jelas Andri dalam keterangan pers, dikutip Selasa (11/11/2025).
    Adapun potensi hujan lebat-sangat lebat dengan status SIAGA berpotensi terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Aceh, Bengkulu, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.
    “Untuk potensi angin kencang diprediksi terjadi di wilayah Banten, Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat,” jelas Andri.
    Pada 13-16 November 2025, potensi hujan dengan kategori lebat–sangat lebat dengan status SIAGA masih akan terjadi di Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bengkulu, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.
    Potensi hujan sedang-lebat juga berpotensi turun di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, hingga Lampung.
    Kemudian di Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua.
    Potensi angin kencang masih akan terjadi di DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat.
    Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan bahwa peningkatan intensitas hujan sepekan ini dipicu oleh aktifnya berbagai faktor dinamika atmosfer berskala global, regional, hingga lokal.
    “Gabungan dinamika atmosfer tersebut diprediksi meningkatkan potensi cuaca ekstrem dan dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang,” kata Guswanto.
    Karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas di ruang terbuka saat hujan petir, serta menjauhi pohon besar dan bangunan yang rapuh.
    “Peningkatan curah hujan diprakirakan berdampak bagi nelayan dan pengguna transportasi laut, sehingga diperlukan kewaspadaan terhadap potensi gelombang tinggi di Samudra Hindia barat Sumatra–selatan Jawa, Laut Banda, Laut Flores, dan Laut Arafura,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cetak SDM Unggul, SSDM Polri Latih Puluhan Calon Asesor Polda Riau

    Cetak SDM Unggul, SSDM Polri Latih Puluhan Calon Asesor Polda Riau

    Pekanbaru

    Polda Riau menggelar pelatihan Calon Asesor sebagai wujud nyata dari tuntutan reformasi birokrasi di lingkungan Polri, khususnya di Polda Riau. Pelatihan ini diharapkan mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul dan berkompeten di bidangnya.

    Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) Polda Riau, Kombes Pol Anisullah M Ridha, pada Senin, 10 November 2025.

    Kombes Anisullah M Ridha menegaskan bahwa dalam pembinaan personel, uji kompetensi menjadi prasyarat mutlak untuk penentuan jabatan di lingkungan Polri.

    “Pelatihan asesor ini sangat penting untuk dilaksanakan, karena pelatihan ini sebagai salah satu realisasi terhadap tuntutan reformasi birokrasi di lingkungan Polri yang mempersyaratkan bahwa dalam pembinaan personel atau sumber daya manusia, haruslah melalui sebuah uji kompetensi untuk menentukan jabatan di lingkungan Polri, dalam hal ini di Polda Riau,” ujar Kombes Anis, Selasa (11/11/2025).

    Lebih lanjut, ia menyoroti peran sentral para asesor. Menurutnya, asesor memiliki peran penting dalam menjaring personel-personel Polri yang potensial dan sesuai dengan persyaratan kompetensi yang dibutuhkan.

    Foto: SSDM Polri menggelar pelatihan untuk calon Asesor Polda Riau. (dok. Polda Riau)

    Dalam pelatihan kali ini, Polda Riau mempersiapkan 24 calon asesor, dengan tambahan 2 orang dari Polda Jambi. Kombes Anisullah M Ridha menyampaikan harapannya agar para calon asesor mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.

    “Saya berharap saudara-saudara calon asesor yang telah dipersiapkan dari Polda Riau sebanyak 24 orang dan tambahan dari Polda Jambi 2 orang agar benar-benar mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab, sehingga para calon asesor benar-benar mengerti, memahami, menguasai dan kelak mampu melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai asesor di Polda Riau,” imbuhnya.

    Dengan adanya peran dan kinerja yang baik dari para asesor, diharapkan akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam mewujudkan kinerja Polri di Polda Riau yang lebih baik. Peningkatan kualitas SDM melalui asesmen kompetensi ini bertujuan untuk memperkuat peran Polri sebagai aparat penegak hukum, pemelihara kamtibmas, pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.

    Mengakhiri sambutannya, Kombes Anisullah menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Tim Pelatih Asesor dari SSDM Polri atas terselenggaranya pelatihan ini.

    (mea/jbr)

  • BMKG Wanti-wanti Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Wilayah Ini Masuk Status Siaga

    BMKG Wanti-wanti Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Wilayah Ini Masuk Status Siaga

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan, 10 hingga 16 November 2025.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto melaporkan peningkatan intensitas hujan kali ini dipengaruhi beragam faktor dinamika atmosfer berskala global hingga lokal yang tengah aktif secara bersamaan. Kondisi tersebut, kata dia, berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

    “Beberapa faktor utama yang berperan pada periode ini antara lain Siklon Tropis FUNG-WONG, aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), serta gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby Ekuator yang masih aktif di wilayah Indonesia hingga pertengahan November,” ujar Guswanto di Jakarta, Senin (10/11/2025).

    Siklon Tropis FUNG-WONG yang saat ini terpantau di Laut Filipina timur disebutnya bergerak ke arah barat laut menuju Luzon. Walhasil, memberikan dampak tidak langsung bagi Indonesia. Fenomena ini dijelaskan Guswanto, memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan dan kecepatan angin lebih dari 25 knot di wilayah Kalimantan Utara, Sulawesi, Maluku, hingga Papua bagian utara.

    Selain itu, kombinasi antara MJO fase 5 (Maritime Continent) dan gelombang Rossby Ekuator serta Kelvin turut memperkuat pembentukan awan konvektif di sebagian besar wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan timur.

    “Kondisi ini membuat potensi hujan sedang hingga sangat lebat meningkat di banyak wilayah dalam beberapa hari ke depan,” kata Guswanto.

    Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang

    Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menjelaskan potensi cuaca ekstrem yang signifikan diperkirakan terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia sepanjang pekan ini.

    Pada periode 10 hingga 12 November 2025, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diprakirakan melanda:

    sebagian besar SumatraKalimantanSulawesiPapuaDKI JakartaDIYBaliNusa Tenggara.

    Sementara itu, hujan lebat, sangat lebat (status Siaga) berpotensi terjadi di:

    Aceh, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Sumatera Barat, NTB, Kaltim, Sulawesi Selatan, dan NTT.

    “Untuk potensi angin kencang, BMKG memprediksi wilayah Banten, Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat menjadi area yang perlu diwaspadai,” beber Andri.

    Peringatan Berlanjut hingga Pertengahan November

    Pada periode 13 hingga 16 November 2025, BMKG memperkirakan hujan dengan kategori lebat, sangat lebat, masih akan berlanjut di sejumlah daerah.

    Wilayah dengan status Siaga mencakup Bengkulu, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

    Adapun hujan sedang-lebat berpotensi terjadi di wilayah yang lebih luas, termasuk:

    Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Barat Daya, hingga Papua Selatan.

    Potensi angin kencang juga masih terpantau di Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, NTB, Bali, DKI Jakarta, dan Banten.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Pramono Bakal Gandeng BMKG-BNPB Modifikasi Cuaca”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/kna)

  • Drama Penyelamatan Bocah Bilqis yang Diculik dan Dijual ke Suku Anak Dalam

    Drama Penyelamatan Bocah Bilqis yang Diculik dan Dijual ke Suku Anak Dalam

    Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Devi Sujana menceritakan bahwa proses penjemputan Bilqis tidaklah mudah. Polisi harus menembus kawasan hutan yang cukup jauh dari pemukiman warga umum. Meski sempat menghadapi kendala komunikasi dan akses jalan yang sulit, tim gabungan akhirnya berhasil membawa Bilqis dalam keadaan selamat.

    “Kami dibantu oleh Polres Merangin, Polres Kerinci, serta Polda Jambi. Tokoh masyarakat dan Dinas Sosial Merangin juga ikut membantu agar proses penjemputan berjalan lancar,” ujar Devi Sujana kepada wartawan.

    Menurut Devi, upaya penyelamatan Bilqis dilakukan secara persuasif. Sebab, pihak penerima anak di wilayah Suku Anak Dalam awalnya mengira anak itu diserahkan langsung oleh orang tuanya.

    Pelaku di Jambi, yakni Meriana alias Mary, bahkan membuat surat pernyataan palsu seolah-olah Bilqis adalah anak kandungnya yang diserahkan karena alasan ekonomi.

    “Mereka mengira anak itu hasil penyerahan sah dari orang tuanya. Setelah dijelaskan oleh petugas dan tokoh adat, mereka memahami dan menyerahkan Bilqis dengan baik-baik,” jelasnya.

    Devi menuturkan, penjemputan ini melibatkan koordinasi intens antarwilayah. Mantan Direskrimum Polda Jateng dan DIY yang kini menjabat Kapolda Sulsel, Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, turut berperan besar dengan mengerahkan jaringan lintas kepolisian yang pernah dipimpinnya.

    “Beliau membantu membuka jalur koordinasi. Jadi waktu kita lidik di Sukoharjo, dibackup Polda Jateng dan DIY. Begitu juga saat ke Jambi, dibantu penuh oleh jajaran Polda Jambi dan pemerintah setempat,” tambah Devi.

  • ‘Mau Sama Papa’ Ucap Bilqis Sambil Nangis, Ini Usaha Polisi Bujuk Suku Anak Dalam Serahkan Korban

    ‘Mau Sama Papa’ Ucap Bilqis Sambil Nangis, Ini Usaha Polisi Bujuk Suku Anak Dalam Serahkan Korban

    GELORA.CO – “Bilqis mau sama papa,” ucap balita korban penculikan, Bilqis Ramadhany (4) saat berada dipangkuan seorang warga Suku Anak Dalam (SAD).

    “Mau sama papa,” imbuhnya sambil terus menangis.

    Sementara itu warga SAD, terlihat mengusap rambut Bilqis. Ia tampak ikut menangis. 

    Peristiwa tersebut terjadi saat Tim gabungan Satreskrim Polrestabes Makassar bersama Resmob Polda Jambi dan Unit Opsnal Satreskrim Polres Kerinci berusaha membawa Bilqis kembali ke orangtuanya, di Makassar.

    Penyebab Bilqis Berada di Suku Anak Dalam

    Bilqis Ramadhany yang diculik di Makassar, ternyata 3 kali diperjualbelikan. 

    Korban sebelumnya dilaporkan hilang oleh orang tuanya di kawasan Taman Pakui, Makassar, Minggu (2/11/2025) pagi.

    Saat itu, korban tengah bermain di sekitar lapangan tenis tempat orang tuanya beraktivitas. 

    Namun, sekitar pukul 10.00 Wita, bocah perempuan itu menghilang tanpa jejak.

    Polisi lalu berhasil menangkap pelaku awal, SY (30) di wilayah Makassar yang mengakui telah menjual korban ke NH (29) dengan harga Rp 3 juta. 

    NH yang dari Jakarta datang langsung ke Makassar menjemput korban.

    Selanjutnya, NH menjual korban ke pelaku Adefrianto (36) dan Mery Ana (42) dengan harga Rp 15 juta di Jambi.

    Penculik Datangi Peramal Kartu Tarot, Ibunda Bilqis Temui Paranormal Cari Keberadaan Putrinya

    Roy Suryo Cs Diperiksa Kasus Ijazah Jokowi Pekan Ini, Dokter Tifa Pastikan Hadir: Tanpa Rasa Takut

     

    Setelah menyerahkan korban, NH langsung kabur ke Sukoharjo, Jawa Tengah.

    Adefrianto dan Mery Ana mengaku membeli korban dengan harga Rp 30 juta dari NH. 

    Setelah itu, Bilqis kembali dijual dengan harga Rp 80 juta ke salah satu warga SAD di Jambi

    Usaha Polisi Selamatkan Bilqis dari SAD

    Bilqis ditemukan dalam kondisi sehat di kawasan Suku Anak Dalam, Kabupaten Merangin, pada Sabtu (8/11/2025), sekitar pukul 20.00 WIB. 

    Ternyata sempat terjadi negosiasi yang alot antara Tim Gabungan yang hendak menjemput Bilqis dengan warga Suku Anak Dalam.

    Suku Anak Dalam tidak mau memberikan Bilqis begitu saja kepada Tim Gabungan yang menurut mereka merupakan orang luar. 

    Tim kemudian mencoba meminta pertolongan melalui seorang kepala suku yang biasanya dipanggil Temenggung. 

    Karena Temenggung ini kenal dengan warga SAD diharapkan mereka mau menyerahkan Bilqis.

    Setelah proses yang memakan waktu akhirnya Bilqis berhasil dijemput.

    Ia kemudian dibawa keluar hutan, selanjutnya bersama tim gabungan korban dibawa menuju Mako Polres Merangin.

    Polisi lalu memberi kabar kepada keluarga korban di Makassar. 

    Suasana haru pun terjadi ketika polisi melakukan video call ke orang tua korban.

    Tangis keluarga dan orangtua Bilqis sontak pecah.

    Pelaku Diganjar Pasal Berlapis

    Empat tersangka penculikan Bilqis, SH, NH, Adefrianto dan Mery Ana terancam 15 tahun penjara.

    Keempat tersangka dihadirikan saat konferensi pers di Mapolrestabes Makassar.

    Mereka mengenakan kaos orange bertuliskan tahanan dengan tangan terborgol.

    Kapolda Sulsel Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro merilis pengungkapan itu didampingi Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana dan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin.

    “Adapun pasal-pasal yang disangkakan adalah Pasal 83 Juncto Pasal 76F Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak,” kata Djuhandhani.

    “Dan atau Pasal 2 Ayat 1 (dan) 2 Juncto Pasal 17 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang,” lanjut Mantan Dirtipidum Mabes Polri ini.

    Djuhandhani menjelaskan motif pelaku menjual Bilqis murni dilatarbelakangi masalah ekonomi.

    “Terkait motif pelaku adalah menjual anak karena alasan ekonomi dan membutuhkan uang untuk kebutuhan hidup,” ungkapnya.

    Dari proses penyelidikan dan penyidikan itu, lanjut dia, barang bukti yang diamankan adalah berupa empat ponsel para tersangka.

    “(Ada juga) satu buah ATM BRI dan uang tunai Rp1,8 juta (Rp 1.800.000),” sebutnya.