provinsi: GORONTALO

  • Prakiraan Cuaca Hari Ini Jumat, 24 Januari 2025, BMKG: 14 Wilayah Potensi Hujan Sangat Lebat – Halaman all

    Prakiraan Cuaca Hari Ini Jumat, 24 Januari 2025, BMKG: 14 Wilayah Potensi Hujan Sangat Lebat – Halaman all

    Berikut ini potensi hujan BMKG Hari Ini Jumat, 24 Januari 2025, beberapa lokasi di Indonesia berpotensi angin kencang, hingga hujan sangat lebat.

    Tayang: Jumat, 24 Januari 2025 07:49 WIB

    freepik.com

    Ilustrasi hujan lebat. Berikut ini potensi hujan BMKG Hari Ini Jumat, 24 Januari 2025, beberapa lokasi di Indonesia berpotensi angin kencang, hingga hujan sangat lebat. 

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut daerah yang berpotensi hujan hari ini, Jumat, 24 Januari 2025, menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    Dikutip dari meteo.bmkg.go.id, berikut daerah-daerah yang perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem.

    Prakiraan Cuaca Jumat, 24 Januari 2025

    Peringatan Dini Hujan Sedang – Lebat

    Banten
    DI Yogyakarta
    Gorontalo
    Jawa Barat
    Kalimantan Barat
    Kalimantan Selatan
    Kalimantan Tengah

    Kalimantan Timur
    Kalimantan Utara
    Kep. Bangka Belitung

    Maluku
    Maluku Utara
    Papua Barat
    Riau
    Sulawesi Tengah
    Sulawesi Tenggara
    Sumatera Barat
    Sumatera Selatan

    Peringatan Dini Hujan Lebat – Sangat Lebat

    Aceh
    Bali
    Bengkulu
    Jawa Tengah
    Jawa Timur
    Lampung
    Nusa Tenggara Barat
    Nusa Tenggara Timur
    Papua
    Sulawesi Barat
    Sulawesi Selatan
    Sulawesi Utara
    Sumatera Utara
    Jambi

    Peringatan Dini Angin Kencang

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Kenapa Saat Imlek Hampir Selalu Hujan? Begini Penjelasannya

    Kenapa Saat Imlek Hampir Selalu Hujan? Begini Penjelasannya

    Jakarta

    Saat ini masyarakat keturunan etnis Tionghoa tengah menyambut Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 29 Januari 2025. Sudah menjadi kepercayaan mereka bahwa hujan saat Imlek akan membawa keberuntungan bagi mereka.

    Pada kenyataannya, hujan memang hampir selalu terjadi ketika Imlek. Bagaimana penjelasan ilmiahnya?

    Hujan Saat Imlek

    Kasi Data dan Informasi BMKG Kelas I Semarang, Iis Widya Harmoko, menjelaskan Imlek tahun baru China selalu jatuh di bulan Januari atau Februari. Sementara bulan tersebut termasuk dalam musim penghujan.

    “Di Indonesia, Imlek biasanya jatuh pada bulan Januari-Februari. Pada Januari ini merupakan periode puncak musim hujan,” kata Iis saat dihubungi detikcom, Rabu (22/1/2025).

    Letak geografis Indonesia yang dilewati garis ekuator juga menjadi penyebab Indonesia mengalami hujan pada bulan Januari. Hal ini bisa berbeda dengan negara lain di belahan bumi lain yang mungkin mengalami musim salju atau kering.

    “Karena Indonesia dilewati garis ekuator atau khatulistiwa, maka potensi hujan hampir ada sepanjang tahun. Intensitas hujan akan semakin bertambah seiring semakin dekat dengan pergerakan matahari,” ujar Iis.

    Prakiraan Cuaca Imlek 2025

    Imlek yang jatuh pada akhir Januari 2025 ini tentu memiliki potensi hujan seperti tahun-tahun sebelumnya, karena bulan ini memang puncak dari musim penghujan. Namun bagaimana prakiraan cuaca Imlek 2025 menurut prediksi BMKG?

    BMKG secara rutin merilis prospek cuaca mingguan. Data terbaru di situs BMKG yang dirilis adalah untuk periode 21-27 Januari 2025. Secara umum, sejumlah wilayah di Indonesia akan diguyur hujan sedang hingga lebat sepekan ke depan.

    Prediksi Periode 21-23 Januari 2025

    Berikut daerah-daerah yang diperkirakan mengalami hujan hingga angin kencang pada periode 21-23 Januari 2025:

    Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Jakarta, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua.Hujan Lebat-Sangat Lebat: Sumatera Barat, Kep. Riau, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Bali, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Papua Selatan.Potensi Angin Kencang: Bengkulu dan Kep. Riau.

    Prediksi Periode 24-27 Januari 2025

    Berikut daerah-daerah yang diperkirakan mengalami hujan hingga angin kencang pada periode 24-27 Januari 2025:

    Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Banten, Jakarta, DIY, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.Hujan Lebat-Sangat Lebat: Sumatera Barat, Kep. Riau, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tenggara.Hujan Sangat Lebat-Ekstrem: Lampung dan Jawa Tengah.Potensi Angin Kencang: NihilPrakiraan Cuaca di Kota Tujuan Wisata Imlek

    Berikut ini prakiraan cuaca BMKG pada 29 Januari 2025 untuk beberapa daerah yang biasa menjadi destinasi wisata saat Imlek:

    DKI Jakarta: hujan ringan-hujan petir (suhu 23-29°C)Bogor: hujan ringan (suhu 23-27°C)Solo: udara kabur (suhu 23-26°C)Semarang: hujan ringan (suhu 24-26°C)Singkawang: udara kabur (suhu 23-27°C)Palembang: hujan ringan (suhu 23-28°C)Batam: hujan ringan (suhu 25-29°C)Manado: hujan ringan (suhu 24-27°C)

    Nah, sekarang detikers tahu kan, hujan memang umum terjadi di Indonesia saat Imlek karena bulan Januari adalah puncak dari musim penghujan. Jika detikers berencana menikmati malam Imlek, jangan lupa bawa payung, ya!

    (bai/row)

  • Utak Atik Asupan Anggaran dan Kebijakan Program Makan Bergizi Gratis

    Utak Atik Asupan Anggaran dan Kebijakan Program Makan Bergizi Gratis

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program sosial. Salah satu inisiatif yang tengah menjadi sorotan adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Program ini tidak hanya bertujuan untuk mengatasi masalah gizi buruk, tetapi juga sebagai upaya mendorong kesetaraan dan kesehatan masyarakat secara menyeluruh. 

    Namun, keberhasilan program ini membutuhkan lebih dari sekadar pendistribusian manfaat kepada penerima. Stimulan tambahan dari sisi kebijakan dan ekonomi juga diperlukan mengingat program andalan Presiden Prabowo Subianto itu menyasar hingga 82,9 juta jiwa penerima manfaat sehingga membutuhkan biaya yang besar

    Jumlah Anak yang Menerima Makan Bergizi Gratis

    Kawasan

    Jumlah Anak Penerima Manfaat

    Asia Selatan

    125 juta anak

    Amerika Latin-Karibia

    80 juta anak

    Asia Timur Pasifik

    57 juta anak

    Eropa-Asia Tengah

    55 juta anak

    Afrika Sub-Sahara

    53 juta anak

    Amerika Utara

    29 juta anak

    Timur Tengah-Afrika Utara

    19 juta anak

    Sumber: World Food Programme, Indonesia Baik (diolah)

    Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira Adhinegara meyakini bahwa stimulan yang dimaksud termasuk melalui potensi penurunan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada sektor pendukungnya. 

    Menurutnya, langkah Presiden Prabowo Subianto yang resmi mengumumkan pemberlakuan kenaikan PPN sebesar 12% yang mulai berlaku pada 1 Januari 2025 untuk barang-barang mewah masih belum cukup.

    Penyebabnya, dia menyebut bahwa amanah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) dengan tujuan untuk menjaga daya beli masyarakat, menjaga inflasi rendah, dan mendorong pertumbuhan ekonomi juga bisa menurunkan pungutan negara untuk masyarakat itu. 

    “Idealnya PPN bisa diturunkan di tarif 8—9% persen dan tentu untuk menggantikan penerimaan PPN yang tarifnya turun ke barang umum maka ada beberapa opsi yang bisa dipilih,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (23/1/2025).

    Bhima menilai pemerintah bisa mulai merancang pajak kekayaan dengan fokus agar total harta orang super kaya dipungut hingga 2% dengan estimasi pendapatan Negara hingga Rp81,6 triliun sekali apabila menerapkan pajak harta atau kekayaan. 

    Apalagi, kata Bhima, Indonesia yang tengah berproses untuk bergabung di Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dan sudah lebih dulu menjadi anggota BRICS serta G20 sebenarnya perlu mendorong pemberlakuan pajak kekayaan.

    Nantinya, dia mengatakan bahwa pajak kekayaan bisa menggunakan revisi UU HPP sebagai jalur masuk menerapkan aturan tersebut setelah paska reses DPR telah selesai. 

    Kedua, Bhima melanjutkan pemerintah dapat menarik pajak karbon yang diamanatkan UU HPP bisa dijalankan pada tahun ini. Khususnya, dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) dan diberlakukan ke salah satu potensi pemasukan Negara, yakni PLTU batubara. Maka, hasil pajak karbon dengan potensi Rp69 triliun dapat digunakan.

    Ketiga, pemerintah juga  bisa menarik pajak produksi batubara di luar tarif royalti yang lebih tinggi. Pendapatan Pajak batubara nantinya bisa diringankan pemerintah dalam pembiayaan infrastruktur energi, membiayai mitigasi iklim sampai untuk MBG. 

    Lalu, Bhima meyakini bahwa perlu untuk tutup kebocoran pajak di sektor sawit dan tambang. Di sektor sawit kan potensi pajak nya dari sisi penegakan kepatuhan bisa tembus Rp300 triliun.

    Terakhir, evaluasi seluruh insentif pajak yang tidak tepat sasaran. Misalnya perusahaan smelter nikel yang laba nya besar sekali tidak perlu dikasih tax holiday. 

    Meski begitu, Bhima pun menyampaikan bahwa penurunan tarif PPN 8—9% yang memberikan dampak signifikan. Khususnya, membantu menurunkan biaya-biaya program MBG.

    Penurunan tarif ini menjadi 8% atau 9% dapat memberikan stimulus signifikan bagi pelaku usaha untuk berkontribusi lebih besar dalam mendukung program makan bergizi gratis. 

    “Misalnya vendor dapur MBG meski bahan pokoknya seperti beras dikecualikan dari PPN, tetapi barang jasa operasional lainnya menjadi objek PPN. Contohnya pembelian kendaraan bermotor untuk logistik MBG juga kena PPN. Bensinnya kena PPN,” tandas Bhima.

    Jumlah SPPG Tahap Awal yang Beroperasi

     

    No

    Wilayah

    Jumlah SPPG

    1

    Jakarta

    5 titik

    2

    Jawa Tengah

    40 titik

    3

    Jawa Timur

    32 titik

    4

    Jawa Barat

    58 titik

    5

    Banten

    3 titik

    6

    Yogyakarta

    3 titik

    7

    Aceh

    6 titik

    8

    Bali

    1 titik

    9

    Gorontalo

    1 titik

    10

    Kalimantan Selatan

    2 titik

    11

    Kalimantan Timur

    1 titik

    12

    Kalimantan Utara

    1 titik

    13

    Kepulauan Riau

    8 titik

    14

    Lampung

    4 titik

    15

    Maluku

    2 titik

    16

    Maluku Utara

    2 titik

    17

    Nusa Tenggara Timur

    1 titik

    18

    Papua Barat

    2 titik

    19

    Papua Selatan

    1 titik

    20

    Riau

    3 titik

    21

    Sulawesi Barat

    1 titik

    22

    Sulawesi Utara

    1 titik

    23

    Sulawesi Selatan

    8 titik

    24

    Sulawesi Tenggara

    2 titik

    25

    Sumatra Barat

    1 titik

    26

    Sumatra Utara

    1 titik

    Total

    26 Provinsi

    190 titik

    Sumber: Data Bahan Gizi Nasional (BGN) 5 Januari 2025

     

    Sementara itu, Kepala Center of Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M Rizal Taufikurahman menyebut bahwa kontribusi tambahan pendapatan dari kenaikan PPN yang hanya menyasar barang mewah terhadap total anggaran negara relatif kecil.

    Dia menyampaikan bahwa belanja negara dalam APBN 2025 ditetapkan sebesar Rp3.621,3 triliun, dengan pendapatan negara sebesar Rp2.996,9 triliun. Dengan demikian, tambahan pendapatan dari kenaikan PPN barang mewah tidak signifikan dalam menopang program sebesar Rp71 triliun. 

    Selain itu, program “Makan Bergizi Gratis” telah dianggarkan dalam APBN 2025 sebelum keputusan kenaikan PPN ini. Hal ini menunjukkan bahwa pendanaan program tersebut tidak secara langsung bergantung pada kenaikan tarif PPN barang mewah.

    Tarif PPN umum sebesar 11% yang berlaku sejak 2022 tetap dipertahankan untuk barang dan jasa selain barang mewah. Hal ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat. 

    Menurutnya, dengan tidak menaikkan PPN untuk barang dan jasa umum, pemerintah berupaya mencegah inflasi yang dapat menggerus daya beli, terutama bagi kelompok berpenghasilan rendah yang menjadi sasaran program MBG.

    “Namun, disayangkan, tantangan utama dalam program ini bukan hanya terkait tarif PPN, tetapi juga efektivitas penyaluran anggaran, infrastruktur pendukung, dan mekanisme distribusi yang efisien. Kenaikan PPN barang mewah mungkin memberikan tambahan pendapatan, tetapi tanpa manajemen yang baik, program ini berisiko tidak mencapai target yang diharapkan,” pungkas Rizal. 

    Utak Atik Kebijakan 

    Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Mari Elka Pangestu menegaskan bahwa mengutak-atik kebijakan tak semudah membalik telapak tangan. Termasuk menurunkan PPN hingga di angka 8—9%.

    Apalagi, kata Mari, saat ini dalam meningkatkan pendapatan negara, maka pemerintah memang bakal gencar dalam memperbaiki administrasi pajak, mengurangi penghindaran pajak, hingga meningkatkan kepatuhan. 

    “Jadi saya pikir step pertamanya adalah tingkatkan kepatuhan, dan kedua data. Dengan adanya data sehingga kami bisa mendesain kebijakan yang lebih tepat,” ujarnya kepada Bisnis.

    Dia menekankan bahwa pemerintah pun memahami ada banyak ceruk penerimaan Negara, tetapi langkah bijak yang perlu dilakukan adalah mempelajari perubahan kebijakan dengan mengkaji berdasarkan data komprehensif yang telah dikumpulkan. 

    “Kami mesti pelajari perubahan kebijakan itu, menurut kami bisa dilakukan nanti kalau kami sudah punya datanya. Jadi pertama, kepatuhan dulu, setelah berjalan, maka dengan transformasi digital, kami bisa profiling, siapa saja yang bayar pajak dan profiling itu seperti apa, baru kita bisa desain kebijakan yang lebih tepat,” imbuhnya.

    Mari melihat dari laporan Bank Dunia pada Desember lalu, ada temuan bahwa tax gap atau selisih antara penerimaan dan dana yang benar-benar diperoleh mencapai 6,4% dari PDB. Ini setara dengan Rp 1.500 triliun, dengan rincian 3,7% dari gap kepatuhan dan 2,7% karena kebijakan.

    Oleh sebab itu, dia melanjutkan bahwa saat ini langkah yang telah dilakukan pemerintah, yakni modernisasi melalui sistem administrasi Coretax untuk melayani administrasi perpajakan secara digital.

    Melalui sistem ini, harap Mari, wajib pajak dapat melakukan pendaftaran, pelaporan, dan pembayaran pajak secara elektronik dimulai dari pajak pertambahan nilai (PPN). 

    “Jadi posisi kita dari segi sequencing, percuma kita melakukan perubahan rate atau perubahan tax base, kalau kepatuhannya tidak dilaksanakan,” tandas Mari.

    Racik Solusi, Anggaran Perlu Naik? 

    Di sisi lain, sejumlah pihak pun meracik solusi dalam menyikapi program yang membutuhkan dana besar itu, tak perlu secara harfiah untuk naik, tetapi ada banyak jalan menuju Roma.

    Misalnya, Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa menyarankan agar Presiden Prabowo Subianto juga turut mendorong peran APBD dalam pembiayaan program MBG. 

    Dia menilai bahwa sejauh ini program andalan orang nomor satu di Indonesia itu lebih berkutat dalam mengorek kantung APBN yang diturunkan kepada Badan Gizi Nasional (BGN).

    “Tadi saya matur ke Pak Presiden, ada juknis dari BGN. Juknis BGN itu APBN. Padahal sharing APBD menurut saya juga penting,” ujarnya. 

    Ketua Umum Muslimat NU ini pun menilai bahwa APBD sebenarnya memiliki kemampuan fiskal yang sehat dalam menyokong program dengan anggaran Rp71 triliun dari APBN ini.

    Termasuk, kata Khofifah, Pemprov Jawa Timur yang memiliki ruang fiskal untuk memberikan bantuan pembiayaan bagi program yang dimulai pada Senin (6/1/2025) lalu itu.

    Bahkan, dia melanjutkan dengan bantuan APBD dari Jawa Timur saja penerima manfaat berpeluang untuk mendapatkan satu menu tambahan sebagai komposisi. Misalnya, menambahkan telur melalui pembiayaan APBD.

    Sementara itu, anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani mengusulkan agar pembiayaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa didanai dari pendapatan hasil cukai rokok.  

    “Untuk [anggaran] Makan Bergizi Gratis, saya usul ambil dari cukai rokok saja. Sudah, selesai. Cukai rokok per tahun Rp150 triliun,” katanya. 

    Sebagai catatan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membukukan pendapatan negara dari bea dan cukai senilai Rp183,2 triliun per Agustus 2024. Secara perinci, kepabeanan dan cukai berasal dari penerimaan bea masuk, bea keluar, dan cukai.

    Dari ketiga pos tersebut, penerimaan dari cukai merupakan sumber utama yang senilai Rp138,4 triliun. Utamanya, cukai hasil tembakau (CHT) atau rokok, yang mencapai Rp132,8 triliun, tumbuh 4,7% (year on year/YoY).

    Ide lain bermunculan, Ketua DPD Sultan B. Najamudin mengusulkan zakat untuk bisa dipergunakan sebagai tambahan dana anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dia berpandangan demikian lantaran menurutnya kultur budaya masyarakat Indonesia adalah orang yang dermawan dan gotong royong. 

    Maka demikian, katanya, kenapa tak manfaatkan saja hal tersebut dan dengan itu pun masyarakat umum jadi terlibat dalam program MBG.

    “Saya kemarin berpikir kenapa tidak ya zakat kita yang luar biasa besarnya juga kita mau libatkan kesana [ke MBG], itu salah satu contoh,” tandas Sultan.

    Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana pun menyambut positif agar APBD turut membiayai program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya hal ini bisa dilakukan untuk memperluas cakupan penerima manfaat.

    “Tentu saja bisa direalisasikan, dan sangat perlu untuk mempercepat implementasi program,” katanya kepada Bisnis melalui pesan singkat.

    Menurutnya ada 3 hal yang bisa dilakukan antara Pemerintah Daerah dengan BGN dalam program MBG ini.

    Pertama Pemda bisa menyiapkan infrastruktur, kedua Pemda melakukan pembinaan masyarakat untuk memasok bahan baku berbasis potensi sumber daya lokal. Kemudian beberapa dinas juga dapat bersama menyalurkan bantuan terutama untuk ibu hamil/menyusui dan anak balita.

    Namun menurutnya usulan penggunaan keterlibatan APBD dalam program masih baru dilaporkan kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Mengingat pemerintah menganggarakan alokasi kepada Badan Gizi Nasional (BGN) sebesar Rp 71 triliun di tahun 2025. Dadan menjelaskan ada tiga tahap yang akan dilakukan untuk memenuhi target penerima manfaat.

    “Januari – April melayani 3 juta penerima manfaat melalui 937 SPPG, April – Agustus melayani 6 juta melalui 2.000 SPPG, kemudian akhir Agustus – Desember melayani 15 – 17,4 juta (pemerima manfaat) melalui 5.000 SPPG,” tutur Dadan. 

    Di tengah itu, Presiden Prabowo Subianto menjanjikan bahwa pada akhir 2025 semua anak Indonesia akan mendapatkan manfaat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Orang nomor satu di Indonesia itu mengaku bahwa pemerintah memiliki dana untuk menyokong program yang memakan anggaran hingga Rp71 triliun dari APBN itu. 

    “Ini proyek yang sangat besar, tidak ringan, fisiknya tidak ringan. Tapi saya jamin dananya ada. Saya jamin dananya ada untuk semua anak-anak Indonesia yang makan,” imbuhnya kepada wartawan usai meresmikan secara serentak 37 Proyek Strategis Ketenagalistrikan  di 18 Provinsi di PLTA Jatigede, Sumedang, Senin (20/1/2025).

  • Patriotik 23 Januari, Ketika Merah Putih Berkibar Lebih Awal di Tanah Gorontalo

    Patriotik 23 Januari, Ketika Merah Putih Berkibar Lebih Awal di Tanah Gorontalo

    Liputan6.com, Gorontalo – Setiap tanggal 23 Januari, masyarakat Gorontalo memperingati momen bersejarah yang dikenal sebagai Hari Patriotik. Sebuah proklamasi kemerdekaan yang terjadi dua tahun sebelum kemerdekaan Indonesia pada 1945.

    Momen ini sering disebut sebagai “Hari Kemerdekaan Kecil” bagi Provinsi Gorontalo. Biasanya, perayaan Hari Patriotik di Gorontalo berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan. Seperti gerak jalan, upacara bendera, hingga pemasangan bendera Merah Putih di berbagai sudut wilayah.

    Tradisi ini merupakan penghormatan terhadap perjuangan Nani Wartabone, pahlawan nasional asal Gorontalo yang memimpin rakyat untuk merebut kemerdekaan dari penjajah Belanda.

    Konon, 23 Januari 1942, di tengah tekanan penjajahan Belanda, Nani Wartabone bersama pasukannya berhasil mengusir penjajah dari Gorontalo.

    Mereka menangkap pejabat Belanda, menduduki kantor-kantor pemerintahan, menurunkan bendera Belanda, dan mengibarkan Merah Putih di depan gedung yang kini menjadi Kantor Pos Gorontalo. Peristiwa ini tercatat sebagai salah satu tonggak sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

    Berdasarkan catatan dalam buku Republik Indonesia: Provinsi Sulawesi (1953:205), Nani Wartabone memimpin pemerintahan darurat dengan jabatan kepala militer.

    Sementara, Kusno Danupoyo menjabat kepala sipil. Pemerintahan darurat tersebut bahkan terhubung dengan gerakan kemerdekaan di Sulawesi Tengah.

    Nani Wartabone lahir dari keluarga terpandang di Gorontalo. Ayahnya bekerja untuk Pemerintah Hindia Belanda, sementara ibunya berasal dari kalangan bangsawan.

    Meski berasal dari keluarga berada, Nani Wartabone memiliki empati besar terhadap penderitaan rakyat kecil di Gorontalo kala itu. Perjuangan politiknya dimulai saat ia menjadi Sekretaris Jong Gorontalo di Surabaya pada 1923. Ia juga memimpin cabang Partai Nasional Indonesia (PNI) di daerahnya.

    Dengan semangat nasionalisme yang tinggi, ia memimpin ribuan warga Gorontalo untuk bersatu melawan penjajah tanpa memandang perbedaan suku, agama, dan status sosial. Menurut Kris Wartabone, perjuangan kakeknya bukan sekadar kisah legenda. Melainkan fakta sejarah yang nyata.

    “Pada 23 Januari 1942, kakek saya bersama rakyat Gorontalo mengibarkan Merah Putih. Dengan persenjataan tradisional seperti tombak dan pedang, mereka berhasil mengusir penjajah yang bersenjata lengkap,” ujar Kris mengisahkan.

    Hari Patriotik bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga pengingat bagi generasi muda Gorontalo tentang arti perjuangan dan pengorbanan. Momen ini menjadi simbol semangat patriotisme dan keberanian dalam menghadapi penjajahan.

    Kini, setiap 23 Januari, Gorontalo mengenang Nani Wartabone sebagai tokoh sentral dalam proklamasi kecil tersebut. Hari Patriotik menjadi warisan budaya dan sejarah yang terus dijaga oleh masyarakat setempat.

  • Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Masih Mendominasi di Berbagai Kota Besar Indonesia

    Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Masih Mendominasi di Berbagai Kota Besar Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan akan terus mendominasi mayoritas cuaca kota besar di wilayah Indonesia pada Kamis (23/1/2025) ini. Prakirawan BMKG, Sentia Arianti, menyebutkan hujan akan terjadi di berbagai wilayah mulai dari Indonesia bagian barat, tengah, hingga timur. 

    Berikut perincian prakiraan cuaca kota besar di Indonesia:

    Sumatera

    -Berawan tebal: Jambi, Pekanbaru.

    -Hujan ringan: Banda Aceh, Medan, Bengkulu, Pangkal Pinang, Palembang.

    -Hujan sedang: Padang.

    -Hujan petir: Tanjung Pinang, Bandar Lampung.

    Jawa

    -Hujan ringan: Serang, Semarang, Yogyakarta.

    -Hujan petir: Jakarta, Bandung, Surabaya.

    Kalimantan

    -Hujan ringan: Banjarmasin, Samarinda.

    -Hujan sedang: Pontianak.

    -Hujan petir: Tanjung Selor, Palangkaraya.

    Sulawesi

    -Berawan tebal: Gorontalo.

    -Hujan ringan: Manado, Makassar, Palu.

    -Hujan lebat: Mamuju.

    -Hujan petir: Kendari.

    Wilayah Indonesia Timur

    -Hujan ringan: Ternate, Ambon, Manokwari, Jayapura, Jayawijaya.

    -Hujan sedang: Sorong, Nabire.

    – Hujan petir: Merauke.

    Dengan mengeluarkan prakiraan cuaca kota besar di Indonesia ini, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat dan petir di beberapa wilayah, terutama di daerah yang rawan banjir atau tanah longsor.

  • Kisah Nelayan Gorontalo Tangkap Ikan Purba Coelacanth, "Fosil Hidup" yang Langka
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 Januari 2025

    Kisah Nelayan Gorontalo Tangkap Ikan Purba Coelacanth, "Fosil Hidup" yang Langka Regional 22 Januari 2025

    Kisah Nelayan Gorontalo Tangkap Ikan Purba Coelacanth, “Fosil Hidup” yang Langka
    Tim Redaksi
    GORONTALO, KOMPAS.com
    – Seorang nelayan asal Desa Imana, Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, bernama Oskar Kaluku (60), menemukan seekor ikan purba Coelacanth di perairan utara Gorontalo.
    Ikan tersebut memiliki panjang sekitar 1 meter dan berat 41 kilogram.
    Kepala Desa Imana, Isnain Talaban, menjelaskan bahwa Oskar menangkap ikan tersebut saat melaut belum lama ini.
    Oskar, yang melaut bersama saudaranya, Husain Kaluku, menggunakan perahu kayu kecil untuk menangkap ikan seperti biasanya.
    Namun tiba-toba saja,
    ikan Coelacanth
    itu mendekat ke perahu Oskar. 
    “Ikan ini yang mendekati perahu, lalu Oskar menangkapnya dengan gancu,” ujar Isnain pada Rabu (22/1/2025).
    Berbeda dari biasanya, Oskar pulang lebih awal setelah menangkap ikan besar yang bentuknya tidak biasa itu.
    Ia kemudian meletakkan ikan tersebut di depan rumah Husain untuk dijual.
    Penemuan ikan ini langsung menarik perhatian warga karena bentuknya yang unik, terutama sirip yang menyerupai kaki.
    Banyak warga mengambil foto dan video ikan tersebut, lalu mengunggahnya ke media sosial.
    “Unggahan ikan ini di media sosial hingga informasinya sampai ke salah satu dosen di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado. Setelah mereka telusuri dan berkomunikasi, ikan tersebut dibawa ke Manado,” ungkap Isnain.
    Isnain mengaku tidak mengetahui nama lokal ikan tersebut karena bentuknya sangat jarang terlihat oleh nelayan setempat.
    Ikan Coelacanth
    termasuk jenis Latimeria menadoensis, berbeda dengan Latimeria chalumnae yang ditemukan di perairan Kepulauan Komoro, Afrika Timur.
    Coelacanth dianggap sebagai “fosil hidup” karena awalnya hanya diketahui dari fosil sebelum ditemukan hidup di laut.
    Ikan ini hidup di kedalaman lebih dari 100 meter dalam cerukan atau gua vulkanik dan aktif pada malam hari.
    Di Indonesia, penemuan Coelacanth pertama kali menggemparkan dunia pada 1997 di Pasar Jengki, Manado.
    Penemuan Coelacanth oleh Oskar Kaluku ini kembali membuktikan bahwa perairan Indonesia menjadi salah satu habitat alami ikan purba yang masih bertahan hingga saat ini.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sentilan Iwan Fals saat Konser di Manado: Apa Bunaken Masih Bersih?

    Sentilan Iwan Fals saat Konser di Manado: Apa Bunaken Masih Bersih?

    Liputan6.com, Manado – Musisi legendaris Indonesia Iwan Fals tampil memukau di hadapan puluhan ribu warga Manado dalam konsernya yang digelar, Sabtu (18/1/2025), di Lapangan KONI Sario, Kota Manado, Sulut.

    Iwan Fals masih menjadi magnet bagi penggemar musik tanah air, termasuk di Sulut. Ini terlihat dari konsernya yang dipadati puluhan ribu penggemarnya yang datang dari berbagai daerah di Sulut, bahkan Gorontalo.

    “Ini bukti Iwan Fals dikagumi pencinta musik dari berbagai generasi,” ujar Mikael Labaro, warga Kecamatan Malalayang, Kota Manado yang datang bersama rekan-rekannya, Rio Luntungan dan Meikel Pontolondo. 

    Pantauan Liputan6.com di lokasi konser, penggemar yang datang memang dari berbagai generasi. Mulai dari yang berusia di atas 50-an tahun, hingga kalangan Anak Baru Gede (ABG).

    “Saya kepingin lagi ke Bunaken, apa Bunaken masih bersih? Tahun 2019 saya pernah ditraktir teman menyelam di sana,” tutur musisi berusia 64 tahun yang lagu-lagunya sarat dengan kritik sosial dan pelestarian lingkungan itu saat menyapa warga Manado.

    Iwan Fals kemudian mengajak warga Manado untuk bersama menjaga kelestarian alam, menjaga hutan dan laut. Dia juga berpesan pada anak-anak muda untuk terus berkarya demi kelestarian lingkungan.

    “Mari kita jaga laut. Anak-anak muda, OI (Orang Indonesia), jangan berhenti berkarya menjaga lingkungan,” tuturnya.

    Meski sempat diguyur hujan, konser yang dimulai sekitar pukul 20.30 Wita itu, tetap semarak. Iwan Fals memulai dengan lagu-lagu bertema lingkungan, dilanjutkan dengan kritik sosial, hingga bertema asmara.

    Lagu-lagu andalannya seperti Ujung Aspal Pondok Gede, Aku Bukan Pilihan, Mata Indah Bola Pingpong, dan Pesawat Tempur, mampu menghipnotis warga untuk tetap bertahan hingga pukul 22.30 Wita saat konser usai.

     

    Detik-Detik 7 Bocah Terseret Ombak Ganas Pantai Suwuk Kebumen, 2 Hilang

  • Kuliner Gorontalo yang Membuat Rindu, Ayam Lalap dengan Sambal Roa

    Kuliner Gorontalo yang Membuat Rindu, Ayam Lalap dengan Sambal Roa

    Liputan6.com, Gorontalo – Jika Anda sedang berkunjung ke Gorontalo, salah satu kuliner khas yang wajib dicoba adalah ayam lalapan kampung.

    Berbeda dengan lalapan pada umumnya, ayam lalapan kampung Gorontalo menawarkan cita rasa unik yang kaya rempah dan menggugah selera.

    Dengan pilihan sambal roa atau sambal terasi yang pedas menggigit, hidangan ini menjadi favorit banyak warga lokal maupun wisatawan.

    Yang membuat ayam lalapan ini berbeda adalah penggunaan ayam kampung sebagai bahan utamanya.

    Daging ayam kampung dikenal lebih kenyal namun tetap lembut, memberikan pengalaman makan yang lebih nikmat dibandingkan ayam pedaging yang biasa digunakan pada lalapan di daerah lain.

    “Daging ayam kampung Gorontalo lebih terasa alami dan tidak terlalu lembek seperti ayam pedaging. Saat dimakan, bumbunya lebih meresap,” kata Andri Usman, seorang pengunjung asal Manado.

    Sebagai pelengkap, sambal yang disajikan pun khas. Pilihan sambal roa, yang berbahan dasar ikan roa asap, memberikan sensasi rasa pedas dan aroma khas laut.

    Sedangkan sambal terasi dengan sentuhan khas Gorontalo menyajikan rasa gurih dan aroma rempah yang kuat.

    Rini, seorang penjual ayam lalapan kampung di Gorontalo, menjelaskan bahwa rahasia kelezatan ayam ini terletak pada proses marinasi menggunakan rempah asli Gorontalo seperti lengkuas, kunyit, serai, dan daun jeruk.

    “Kami rendam ayam kampungnya semalaman supaya bumbunya benar-benar meresap. Setelah itu, ayam dibakar di atas bara arang kelapa supaya aromanya makin harum,” tutur Rini.

    Ia menambahkan, sambal roa yang digunakan pun diolah sendiri dari ikan roa yang diasap langsung di Gorontalo.

    “Kita pilih ikan roa segar dari nelayan lokal, jadi rasa sambalnya otentik,” tambahnya.

    Anto, seorang warga Gorontalo yang kerap menikmati ayam lalapan ini, mengatakan bahwa cita rasa hidangan ini membuatnya selalu rindu kampung halaman.

    “Setiap makan ayam lalapan ini, saya merasa seperti kembali ke masa kecil. Rasanya memang beda. Ayamnya kenyal dan bumbunya benar-benar terasa rempahnya,” ujarnya.

    Bagi kalian yang ingin mencicipi ayam lalapan kampung khas Gorontalo, hidangan ini bisa ditemukan di berbagai rumah makan tradisional di sekitar kota.

    Dengan harga yang terjangkau, sajian ini memberikan pengalaman kuliner yang tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mengenalkan kekayaan budaya kuliner Gorontalo.

    Jadi, kapan Anda ingin mencicipi nikmatnya ayam lalapan kampung khas Gorontalo? Jangan lupa pilih sambal roa atau terasi sesuai selera kalian

    Pecel lele adalah makanan khas Jawa Timur. Lele yang digoreng dan disajikan dengan sayur lalap ini sangat mengunggah selera. Konon katanya, bila anda orang Lamongan asli, maka anda pantang makan lele. Mengapa? Tonton saja video satu ini.

  • Belasan Debt Collector di Gorontalo Diringkus Usai Rusak Gudang ACC Finance

    Belasan Debt Collector di Gorontalo Diringkus Usai Rusak Gudang ACC Finance

    Liputan6.com, Gorontalo – Sekitar 11 orang debt collector diamankan Tim Rajawali Polresta Gorontalo Kota setelah diduga melakukan perusakan di gudang milik ACC Finance di Jalan Taman Surya, Kelurahan Dembe Jaya, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo, Sabtu (18/1/2025).

    Kapolresta Gorontalo Kota Kombes Pol Dr. Ade Permana, melalui Kasat Reskrim Kompol Leonardo Widharta, mengungkapkan bahwa penangkapan dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari masyarakat melalui layanan “Halo Kapolresta”.

    “Laporan tersebut terkait adanya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas),” kata Kompol Leonardo.

    Setelah menerima laporan, pihaknya langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Di lokasi, polisi mendapati sekitar 40 orang debt collector berada di sekitar gudang.

    “Dari sana, kami mengamankan dua orang yang telah melakukan pengrusakan terhadap pintu gudang, CCTV, dan memasuki area penyimpanan mobil tarikan,” ujar Kompol Leonardo.

    Kedua pelaku yang pertama diamankan adalah YM (28), warga Kecamatan Suwawa Tengah, Kabupaten Bone Bolango, dan RHA warga Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo.

    Tidak berhenti di situ, tim kepolisian melanjutkan operasi untuk mengamankan pelaku lainnya. Sebanyak sembilan orang tambahan juga berhasil diringkus.

    Diantaranya, yaitu MTU alias Sandi, AT alias Adit, AL alias Aldi, PAL alias Amar, MYL alias Katu, IU alias Dako, IY alias Baygon, DH alias Dedi, dan NL alias Noval.

    Dari hasil interogasi awal, diketahui bahwa aksi perusakan dan upaya masuk ke gudang tersebut dilakukan untuk mengambil kembali satu unit mobil Toyota Calya yang sebelumnya telah ditarik oleh debt collector RH dan tim.

    “Mobil tersebut disebut-sebut merupakan kendaraan milik keluarga dari seseorang berinisial EN,” jelas Kompol Leonardo.

    Saat ini, 11 pelaku telah diamankan di Mapolresta Gorontalo Kota untuk proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut. Pihak kepolisian juga tengah mengejar beberapa orang lain yang diduga terlibat dalam insiden ini.

    “Kami akan terus mendalami kasus ini untuk memastikan semua pelaku bertanggung jawab atas perbuatannya,” ia menandaskan.

  • Polda Gorontalo Ungkap Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang di Pohuwato

    Polda Gorontalo Ungkap Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang di Pohuwato

    Liputan6.com, Gorontalo – Tim Resmob Otanaha Polda Gorontalo berhasil mengungkap kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Desa Palopo, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, Kamis (26/1/2025). Pengungkapan ini dipimpin langsung oleh Kasubdit IV Renakta AKP Yudhi Prastyo, dengan mengamankan seorang tersangka berinisial DY (24), warga Desa Ilatodule, Kecamatan Telaga.Tersangka DY ditangkap di sebuah kafe di Desa Palopo sekitar pukul 02.00 WITA.

    Saat dikonfirmasi, AKP Yudhi menjelaskan bahwa tersangka kini sedang menjalani pemeriksaan intensif. “Saat ini, DY masih kami periksa secara mendalam untuk mengungkap lebih jauh jaringan yang terlibat,” ungkapnya.

    Kasus ini terungkap berkat laporan masyarakat melalui media sosial tentang aktivitas mencurigakan di Perumahan Citra Agrindo Blok F No. 31, Kecamatan Hutuo, Kabupaten Gorontalo. Laporan tersebut menyebutkan adanya aktivitas tamu yang datang secara bergantian, diduga terkait praktik prostitusi online. Menindaklanjuti laporan tersebut, Direktur Reskrimum Polda Gorontalo memerintahkan Tim Resmob Otanaha untuk melakukan penyelidikan.

    Setelah serangkaian penyelidikan, diketahui penghuni rumah tersebut telah pindah ke Perumahan Bumi Farinasa. Di lokasi baru, tim menemukan seorang perempuan berinisial VM yang sesuai dengan informasi di media sosial. Berdasarkan keterangan VM, keberadaan tersangka DY terdeteksi di Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato. Tim Resmob Otanaha dan Subdit IV segera bergerak ke lokasi. DY akhirnya ditemukan di sebuah kafe di Desa Palopo saat sedang melayani tamu. Polisi langsung mengamankan tersangka dan membawanya ke Polres Pohuwato untuk proses lebih lanjut.

    Hasil interogasi mengungkap bahwa DY memiliki delapan pekerja seks dan telah menjalankan praktik ini sejak tahun 2022. Setiap harinya, DY mengantongi penghasilan antara Rp500 ribu hingga Rp800 ribu. Tersangka juga diketahui merupakan residivis kasus pencurian. AKP Yudhi menegaskan, bahwa Polda Gorontalo berkomitmen penuh dalam memberantas tindak pidana perdagangan orang. “Kami akan terus memperkuat pengawasan dan penindakan terhadap pelaku kejahatan serupa untuk melindungi masyarakat dari praktik ilegal ini,” tutupnya.

    Tujuh anggota Polda Gorontalo diduga melanggar SOP dan Kode Etik Polri dalam kasus penembakan AKBP Beni Mutahir yang dilakukan seorang tahanan narkoba.