provinsi: GORONTALO

  • BMKG Warning Hujan Lebat-Angin Kencang Hantam RI, Cek Lokasinya

    BMKG Warning Hujan Lebat-Angin Kencang Hantam RI, Cek Lokasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wilayah Indonesia selama sepekan terakhir dilanda hujan dengan intensitas sedang, lebat, sangat lebat, bahkan ekstrem. Hal ini memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor di wilayah Jawa Barat, hingga insiden pohon tumbang di area Jakarta Selatan.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan kondisi cuaca yang didominasi hujan dipengaruhi aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), Gelombang Rossby Ekuator, dan Gelombang Kelvin yang melintas di wilayah Indonesia.

    Selain itu, dinamika atmosfer di Samudra Hindia dan Pasifik yang ditandai dengan nilai negatif pada Indian Ocean Dipole (IOD), serta nilai positif pada Southern Oscillation Index (SOI). Hal ini turut mendukung pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

    “Dengan kondisi atmosfer yang relatif labil, peluang terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat/sangat lebat, yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, menjadi semakin besar,” tulis BMKG dalam laporan Prospek Cuaca Mingguan Periode 31 Oktober-6 November 2025, dikutip Jumat (31/10/2025).

    BMKG mengatakan dalam sepekan ke depan potensi hujan diperkirakan masih cukup signifikan di beberapa wilayah Indonesia, meliputi bagian barat dan selatan Sumatera, sebagian besar Pulau Jawa, wilayah utara Kalimantan dan Sulawesi, Maluku Utara, serta sebagian besar Papua.

    Peningkatan curah hujan ini, kata BMKG, merupakan dampak dari pengaruh dinamika atmosfer pada skala global, regional, dan lokal yang saling berinteraksi.

    Lebih lanjut, BMKG membeberkan wilayah mana saja yang berpotensi mengalami hujan lebat-sangat lebat, yang dapat disertai dengan angin kencang. Simak daftarnya berikut ini:

    Periode 31 Oktober – 2 November 2025

    Siaga (Hujan lebat – sangat lebat): Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua.
    Angin Kencang : Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara.

    Periode 3 November – 6 November 2025

    Siaga (Hujan lebat – sangat lebat): Jawa Timur dan Papua Pegunungan.
    Angin Kencang : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua, dan Papua Selatan.

    Imbauan BMKG

    Waspada terhadap cuaca yang dapat berubah sewaktu-waktu, seperti hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.
    Menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang.
    Tetap gunakan tabir surya dan cukupi asupan cairan tubuh, karena cuaca terik dapat terjadi sewaktu-waktu.
    Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja.

    • • Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Longsor di Tambang Emas Ilegal di Gorontalo, 2 Pekerja Tewas

    Longsor di Tambang Emas Ilegal di Gorontalo, 2 Pekerja Tewas

    Jakarta

    Longsor terjadi di tambang emas ilegal di di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Dua pekerja bernama Risman Abdul Azis (32) dan Arfan Sumaila (36) tewas usai tertimpa material longsor.

    “Kami menerima laporan ada dua orang korban meninggal dunia adanya aktivitas tambang emas tanpa izin,” kata Kapolres Pohuwato AKBP Busroni, seperti dilansir detikSulsel, Kamis (30/10/2025).

    Peristiwa itu terjadi di Desa Bulangita, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato pada Kamis (30/10) sekitar pukul 13.00 Wita. Lokasi tambang masuk dalam wilayah pertambangan tanpa izin (PETI).

    “Dugaan kejadian tanah longsor di lokasi pertambangan emas tanpa izin (PETI),” ucap Busroni.

    Busroni mengungkapkan kejadian itu bermula saat kedua pekerja sedang mencari emas. Namun tiba-tiba tanah di area tambang runtuh.

    Baca selengkapnya di sini

    (lir/lir)

  • Pemkab Gorontalo siap kembangkan IKM pertanian ramah lingkungan

    Pemkab Gorontalo siap kembangkan IKM pertanian ramah lingkungan

    Kabupaten Gorontalo (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo, Provinsi Gorontalo, siap mengembangkan sentra industri kecil dan menengah (IKM) berbasis pertanian yang ramah lingkungan.

    “Kami ingin setiap desa punya sektor unggulan yang dikelola masyarakatnya sendiri. Bulila sudah memulainya dengan baik,” ucap Bupati Gorontalo Sofyan Puhi seusai berkunjung ke sentra IKM pengolahan pupuk organik bersama Anggota DPR Rachmat Gobel di Desa Bulila, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, Kamis.

    Kunjungan tersebut, kata dia, merupakan komitmen pemerintah dalam meningkatkan pengembangan industri kecil berbasis pertanian ramah lingkungan.

    Sofyan menyampaikan apresiasi atas dukungan Rachmat dalam memperkuat peran IKM daerah.

    Ia menilai motivasi yang diberikan menjadi semangat baru bagi pelaku usaha kecil di Gorontalo.

    “Pak Rachmat memberi motivasi besar bagi para pelaku IKM. Kehadiran beliau memperkuat optimisme kami untuk terus mendorong Bulila sebagai pusat pengolahan pupuk organik yang mandiri dan berdaya saing,” kata Sofyan.

    Menurut Bupati, pengembangan IKM di Bulila sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam membangun ekonomi berkelanjutan dan memperkuat ketahanan pangan.

    Pemerintah daerah juga akan terus memperluas dukungan bagi kelompok usaha produktif di sektor pertanian.

    Pada kunjungan tersebut, Bupati meninjau proses produksi pupuk organik cair dan kompos yang dikelola kelompok IKM setempat.

    Produk tersebut kini menjadi penopang penting bagi petani lokal dalam menekan biaya produksi sekaligus meningkatkan hasil panen.

    Pewarta: Adiwinata Solihin
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prakiraan Cuaca Hari Ini 30 Oktober: Hujan Ringan Dominasi Kota Besar

    Prakiraan Cuaca Hari Ini 30 Oktober: Hujan Ringan Dominasi Kota Besar

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar kota besar di Indonesia berpotensi hujan ringan pada Kamis (30/10/2025).

    Prakirawan cuaca BMKG, Adelia FA menyampaikan, untuk Pulau Sumatera diprediksi berawan di Tanjung Pinang, berawan tebal di Banda Aceh dan Pekanbaru, serta hujan ringan di Medan dan Padang.

    Di Pulau Jawa, hujan ringan diperkirakan terjadi di Serang, Bandung, dan Surabaya, sementara Semarang dan Yogyakarta berpotensi hujan sedang. Adelia mengingatkan untuk mewaspadai potensi hujan disertai petir di Jakarta.

    Untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara, cuaca diperkirakan berawan di Kupang, serta hujan ringan di Denpasar dan Mataram.

    Di Pulau Kalimantan, hujan ringan diprediksi terjadi di Pontianak, Tanjung Selor, dan Palangka Raya, sedangkan Banjarmasin berpotensi hujan sedang. Hujan disertai petir diperkirakan terjadi di Samarinda.

    Sementara itu, Pulau Sulawesi diperkirakan hujan ringan di Manado, Gorontalo, Palu, Mamuju, dan Makassar, serta potensi hujan disertai petir di Kendari.

    Untuk Indonesia bagian timur, hujan ringan diprediksi di Ternate, Ambon, Manokwari, Jayawijaya, dan Merauke. Adapun Sorong, Nabire, dan Jayapura berpotensi hujan sedang.

  • Usulan Gelar Pahlawan untuk Soeharto Berasal dari Kabupaten-Provinsi

    Usulan Gelar Pahlawan untuk Soeharto Berasal dari Kabupaten-Provinsi

    SEMARANG – Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan usulan gelar Pahlawan Nasional untuk mantan Presiden Soeharto berasal dari bawah dan sudah memenuhi syarat untuk diteruskan ke Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.

    “Usulan gelar pahlawan disampaikan dari kabupaten/ kota, naik ke provinsi, sampai ke Kementerian Sosial,” kata Mensos di Semarang, Rabu, 29 Oktober.

    Menurut dia, mantan Presiden Soeharto pernah diusulkan oleh Kabupaten Sragen pada 2010 namun saat itu belum memenuhi syarat.

    Pada tahun ini, lanjut dia, usulan gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto sudah memenuhi syarat.

    Ia menuturkan Presiden Ke-2 RI tersebut merupakan satu dari 40 nama yang diusulkan untuk meraih gelar Pahlawan Nasional.

    40 nama calon pahlawan nasional yang telah memenuhi syarat, kata dia, telah disampaikan kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan yang diketuai oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

    Ia menilai adanya perbedaan pendapat tentang usulan pahlawan nasional dapat dimaklumi, dipahami, dan didengarkan sebagai pertimbangan.

    Mensos mengatakan para calon Pahlawan Nasional yang memiliki kelebihan maupun kekurangan sebagai sesuatu yang wajar.

    Sebelumnya, terdapat 40 nama yang diusulkan oleh Kementerian Sosial untuk memperoleh gelar pahlawan nasional, yakni aktivis buruh perempuan asal Nganjuk, Jawa Timur, Marsinah, Presiden RI ke-2 Soeharto (Jawa Tengah), Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Jawa Timur), Syaikhona Muhammad Kholil; Rais Aam PBNU KH Bisri Syansuri; KH Muhammad Yusuf Hasyim dari Tebuireng, Jombang; Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf (Sulawesi Selatan), dan Jenderal TNI Purn. Ali Sadikin (Jakarta).

    Selanjutnya ada Syaikhona Muhammad Kholil (Jawa Timur), H.M. Sanusi (Jawa Timur), K.H Bisri Syansuri (Jawa Timur), H.B Jassin (Gorontalo), Sultan Muhammad Salahuddin (Nusa Tenggara Barat), Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja (Jawa Barat), H. Ali Sastroamidjojo (Jawa Timur), dr. Kariadi (Jawa Tengah), dan R.M. Bambang Soeprapto Dipokoesomo (Jawa Tengah).

    Kemudian, Basoeki Probowinoto (Jawa Tengah), Raden Soeprapto (Jawa Tengah), Mochamad Moeffreni Moe’min (Jakarta), KH Sholeh Iskandar (Jawa Barat), Syekh Sulaiman Ar-Rasuli (Sumatera Barat), Zainal Abidin Syah (Maluku Utara), Gerrit Agustinus Siwabessy (Maluku), Chatib Sulaiman (Sumatera Barat), dan Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri (Sulawesi Tengah).

  • Daftar Pahlawan Nasional Baru Diumumkan Sebelum 10 November, Ada Nama Soeharto?

    Daftar Pahlawan Nasional Baru Diumumkan Sebelum 10 November, Ada Nama Soeharto?

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Sosial Saifullah Yusuf optimistis nama Pahlawan Nasional yang baru dapat diumumkan secara resmi sebelum memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November 2025. 

    Kementerian Sosial tahun ini memberikan berkas usulan sebanyak 40 nama untuk menjadi pahlawan nasional kepada Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK), dan sebagian besar nama tersebut merupakan hasil pembahasan dari tahun-tahun sebelumnya.  

    “Ya mudah-mudahan, insyaallah sih. Insyaallah sebelum 10 November dan nanti dari nama-nama itu akan dipilih beberapa nama,” kata dia dilansir dari Antara, Selasa (28/10/2025).

    Namun, dia memastikan bahwa proses penetapan calon pahlawan nasional dilakukan melalui mekanisme seleksi berlapis dan melibatkan berbagai unsur, mulai dari masyarakat hingga tim ahli tingkat pusat.

    “Ya nanti itu menyesuaikan Dewan Gelar ya untuk punya kesempatan lapor kepada Presiden. Seperti Presiden Soeharto dan Presiden Gus Dur misalnya, itu sudah diusulkan lima atau 10 tahun yang lalu. Tapi kemarin itu karena masih ada hambatan-hambatan tentang syarat-syarat formal, maka masih ditunda. Tetapi karena syarat-syarat formalnya sudah terpenuhi semua, maka untuk tahun ini kita usulkan ke Dewan Gelar,” kata dia.

    Adapun Ke-40 tokoh yang diusulkan Kementerian Sosial untuk mendapat gelar pahlawan nasional itu di antaranya adalah aktivis buruh perempuan asal Nganjuk, Jawa Timur, Marsinah, Presiden RI ke-2 Soeharto (Jawa Tengah), Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Jawa Timur), Syaikhona Muhammad Kholil; Rais Aam PBNU KH Bisri Syansuri; KH Muhammad Yusuf Hasyim dari Tebuireng, Jombang; Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf (Sulawesi Selatan), dan Jenderal TNI Purn. Ali Sadikin (Jakarta).

    Selanjutnya ada Syaikhona Muhammad Kholil (Jawa Timur), H.M. Sanusi (Jawa Timur), K.H Bisri Syansuri (Jawa Timur), H.B Jassin (Gorontalo), Sultan Muhammad Salahuddin (Nusa Tenggara Barat), Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja (Jawa Barat), H. Ali Sastroamidjojo (Jawa Timur), dr. Kariadi (Jawa Tengah), dan R.M. Bambang Soeprapto Dipokoesomo (Jawa Tengah).

    Kemudian, Basoeki Probowinoto (Jawa Tengah), Raden Soeprapto (Jawa Tengah), Mochamad Moeffreni Moe’min (Jakarta), KH Sholeh Iskandar (Jawa Barat), Syekh Sulaiman Ar-Rasuli (Sumatera Barat), Zainal Abidin Syah (Maluku Utara), Gerrit Agustinus Siwabessy (Maluku), Chatib Sulaiman (Sumatera Barat), dan Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri (Sulawesi Tengah).

  • Daftar Alokasi Kuota Haji 2026 Per Provinsi, Jatim-Jateng Terbanyak

    Daftar Alokasi Kuota Haji 2026 Per Provinsi, Jatim-Jateng Terbanyak

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Haji dan Umrah resmi mengumumkan pembagian kuota haji reguler 2026 untuk masing-masing provinsi di Indonesia. Pengumuman ini disampaikan dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi VIII DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/10/2025).

    Wakil Menteri Haji dan Umrah Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan pembagian kuota haji 2026 mengalami perubahan. Alasannya, yakni seiring penetapan masa tunggu jemaah haji yang bakal dipukul rata menjadi 26 tahun.

    “Secara prinsip terdapat perbedaan signifikan dibandingkan dengan pembagian kuota tahun 2025, yaitu pertama pembagian dan perhitungan kuota tahun 2025 pada setiap provinsi tidak memiliki landasan hukum,” ujarnya dalam raker.

    Dahnil menjelaskan ada sejumlah daerah yang mengalami penambahan kuota seiring pengurangan masa tunggu. Sebaliknya, ada daerah yang kuota jemaahnya berkurang lantaran masa tunggu jemaah ditambah.

    “Kebijakan ini akan kami lakukan dengan skema kuota sama, untuk minimal 3 tahun, untuk memberikan kepastian dalam perencanaan dan anggaran,” katanya.

    Berikut Alokasi Kuota Haji Reguler 2026 Per Provinsi

    1.            Aceh: 5.426

    2.            Sumatera Utara: 5.913

    3.            Sumatera Barat: 3.928

    4.            Riau: 4.682

    5.            Jambi: 3.276

    6.            Sumatera Selatan: 5.895

    7.            Bengkulu: 1.354

    8.            Lampung: 5.827

    9.            Jakarta: 7.819

    10.          Jawa Barat: 29.643

    11.          Jawa Tengah: 34.122

    12.          Daerah Istimewa Yogyakarta: 3.748

    13.          Jawa Timur: 42.409

    14.          Bali: 698

    15.          Nusa Tenggara Barat: 5.798

    16.          Nusa Tenggara Timur: 516

    17.          Kalimantan Barat: 1.858

    18.          Kalimantan Tengah: 1.559

    19.          Kalimantan Selatan: 5.187

    20.          Kalimantan Timur: 3.189

    21.          Sulawesi Utara: 402

    22.          Sulawesi Tengah: 1.753

    23.          Sulawesi Selatan: 9.670

    24.          Sulawesi Tenggara: 2.063

    25.          Maluku: 587

    26.          Papua: 933

    27.          Bangka Belitung: 1.077

    28.          Banten: 9.124

    29.          Gorontalo: 608

    30.          Maluku Utara: 785

    31.          Kepulauan Riau: 1.085

    32.          Sulawesi Barat: 1.450

    33.          Papua Barat: 447

    34.          Kalimantan Utara: 489

  • Lengkap! Daftar Alokasi Kuota Haji 2026 Setiap Provinsi

    Lengkap! Daftar Alokasi Kuota Haji 2026 Setiap Provinsi

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi VIII DPR RI telah menerima daftar alokasi kuota dari Kementerian Haji dan Umrah untuk penyelenggaraan ibadah haji 1447 H/2026 M, yang totalnya sebanyak 221.000 jemaah.

    Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopan menyampaikan hal tersebut dalam kesimpulan rapat Pembicaraan Pendahuluan Usulan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Tahun 1447 H/2026 M, Selasa (28/10/2025).  

    “Kuota haji reguler ditetapkan sebanyak 92% atau sebanyak 203.320 jemaah, sedang kuota haji khusus ditetapkan sebanyak 8% atau sebanyak 17.680 jemaah,” tuturnya. 

    Secara perinci, kuota haji reguler terbagi menjadi kuota Petugas Haji Daerah (PHD) sejumlah 1.050 petugas dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) sejumlah 685 pembimbing. 

    Dengan demikian, kuota reguler murni dalam pelaksanaan ibadah haji 1447 H/2026 M menjadi sejumlah 201.585 jemaah. 

    Adapun, pembagian dan penetapan kuota haji reguler dan kuota haji provinsi, sesuai dengan ketentuan Pasal 13 Ayat (2) huruf b Undang-Undang (UU) No. 14/2025 tentang Perubahan Ketiga atas UU No. 8/2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. 

    Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Haji dan Umrah Dahnil Anzar Simanjuntak sebelumnya memaparkan alokasi kuota jemaah haji di 34 provinsi. Sementara khusus untuk wilayah Papua, kuotanya digabung menjadi satu, kecuali Papua Barat.

    Secara umum, kuota terbanyak diberikan untuk Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, yang masing-masing sebanyak 42.409, 34.122, dan 29.643 jemaah. 

    Pada tahun ini pula, pemerintah melakukan perencanaan kuota 2026 sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam UU No.14/2025. 

    Alhasil, waktu tunggu Jemaah pada kuota 2026 semuanya rata, yakni 26 tahun. Berbeda dengan 2025 lalu, di mana waktu tunggu Jemaah haji bervariasi, bahkan sampai 47 tahun.

    Sementara total Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang diusulkan pemerintah sebesar Rp88.409.365.

    Komponen yang dibebankan langsung kepada jemaah haji tersebut terdiri dari biaya penerbangan pulang-pergi dari embarkasi ke Arab Saudi senilai Rp33,1 juta, akomodasi di Mekkah sebesar Rp14,65 juta, akomodasi di Madinah sebanyak Rp3,87 juta, serta biaya hidup alias living cost yang dialokasikan Rp3,3 juta.

    Sementara itu, sisa sebanyak 38% dari BPIH alias senilai Rp33.485.365 akan berasal dari nilai manfaat atau dana optimalisasi yang ada. Dengan demikian, BPIH yang harus dibayarkan Jemaah senilai Rp54,92 juta. 

    Berikut Daftar Kuota Haji 1447 H/2026 M per Provinsi:

    Aceh: 5.426
    Sumatra Utara: 5.913
    Sumatra Barat: 3.928
    Riau: 4.682
    Jambi: 3.276
    Sumatra Selatan: 5.895
    Bengkulu: 1.354
    Lampung: 5.827
    DKI Jakarta: 7.819
    Jawa Barat: 29.643
    Jawa Tengah: 34.122
    D.I. Yogyakarta: 3.748
    Jawa Timur: 42.409
    Bali: 698
    NTB: 5.798
    NTT: 516
    Kalimantan Barat: 1.858
    Kalimantan Tengah: 1.559
    Kalimantan Selatan: 5.187
    Kalimantan Timur: 3.189
    Sulawesi Utara: 402
    Sulawesi Tengah: 1.753
    Sulawesi Selatan: 9.670
    Sulawesi Tenggara: 2.063
    Maluku: 587
    Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan: 933
    Bangka Belitung: 1.077
    Banten: 9.124
    Gorontalo: 608
    Maluku Utara: 785
    Kep. Riau: 1.085
    Sulawesi Barat: 1.450
    Papua Barat dan Papua Barat Daya: 447
    Kalimantan Utara: 489 

  • Gempa Bumi Magnitudo 5,5 Guncang Minahasa Sulut Pagi Ini

    Gempa Bumi Magnitudo 5,5 Guncang Minahasa Sulut Pagi Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,5 di wilayah Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), pada Selasa (28/10/2025) pukul 08.31 WIB.

    Gempa tercatat berada pada koordinat 1,43 derajat lintang utara dan 121,77 derajat bujur timur dengan kedalaman 10 kilometer. Pusat gempa berada di laut, sekitar 68 kilometer timur laut Buol, Sulawesi Tengah, dan 109 kilometer barat laut Pohuwato, Gorontalo.

    “Berdasarkan hasil pemodelan dan pengamatan awal, gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami,” tulis BMKG dalam keterangannya.

    Getaran gempa kemungkinan dirasakan di wilayah sekitar Sulawesi Tengah dan Gorontalo dengan intensitas lemah hingga sedang. Hingga laporan ini diterbitkan, belum ada informasi mengenai dampak kerusakan atau korban akibat guncangan tersebut.

    BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan, serta memantau informasi resmi dari BMKG melalui kanal komunikasi yang tepercaya.

  • 24.000 Anak di Gorontalo Tak Sekolah, Pemda: Bukan Hanya Masalah Ekonomi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 Oktober 2025

    24.000 Anak di Gorontalo Tak Sekolah, Pemda: Bukan Hanya Masalah Ekonomi Regional 28 Oktober 2025

    24.000 Anak di Gorontalo Tak Sekolah, Pemda: Bukan Hanya Masalah Ekonomi
    Tim Redaksi
     
    GORONTALO, KOMPAS.com
    – Terdapat 24.171 anak tidak sekolah (ATS) di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo, berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) per Juli 2025. Jumlah tertinggi berada di Kabupaten Pohuwato dengan 2.822 anak.
    Dari total tersebut, sebanyak 8.774 anak tercatat drop out, 6.893 anak lulus namun tidak melanjutkan pendidikan, dan 8.504 anak belum pernah bersekolah.
    Data ini diungkap dalam diskusi kelompok terpumpun bertema strategi penanggulangan anak putus sekolah karena faktor sosial-ekonomi keluarga yang digelar Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapppeda) Provinsi Gorontalo, Senin (27/10/2025).
    Ketua Tim Peneliti Kajian Pendidikan Bapppeda Provinsi Gorontalo, Muchtar Ahmad, menjelaskan bahwa persoalan anak tidak sekolah tidak semata disebabkan oleh faktor ekonomi, tetapi juga karena rendahnya kesadaran, akses pendidikan, dan dukungan sosial di tingkat keluarga serta lingkungan.
    “Banyak anak di daerah pedesaan dan terpencil yang akhirnya berhenti sekolah karena jarak yang jauh, biaya transportasi, serta rendahnya kemampuan ekonomi orang tua,” ujar Muchtar Ahmad.
    Menurut Muchtar, hal ini sejalan dengan peta jalan pendidikan yang mencatat penyebab utama anak tidak sekolah (ATS) adalah kemiskinan, hambatan sosial-budaya, serta persepsi yang keliru terhadap pendidikan.
    Ia menambahkan, keterbatasan akses pendidikan dan kurangnya relevansi antara pendidikan dan dunia kerja juga menjadi masalah yang belum terselesaikan.
    Dalam diskusi itu, Muchtar memaparkan berbagai isu lintas sektor yang berkaitan dengan anak tidak sekolah, seperti anak di daerah khusus, pekerja anak, anak korban kekerasan, anak berkonflik dengan hukum, penyandang disabilitas, anak terlantar, korban perkawinan anak, hingga anak jalanan.
    Ia menegaskan pentingnya strategi nasional (stranas) untuk mengatasi masalah ini, salah satunya melalui pendataan dan pemetaan Anak Tidak Sekolah (ATS) serta Anak Berisiko Putus Sekolah (ABPS).
    “Tujuannya untuk memastikan semua anak usia 7–18 tahun teridentifikasi status pendidikannya, baik yang tidak pernah sekolah, putus sekolah, maupun berisiko putus sekolah,” jelasnya.
    Selain itu, penjangkauan dan reintegrasi anak ke jalur pendidikan formal, non-formal, atau pelatihan vokasional juga menjadi langkah penting.
    “Penjangkauan dan reintegrasi anak ke jalur pendidikan atau pelatihan bertujuan mengembalikan anak tidak sekolah ke sistem pendidikan sesuai usia dan kebutuhan mereka,” ujar Muchtar.
    Dari hasil kajian, Muchtar menyimpulkan bahwa penanganan anak putus sekolah harus dilakukan secara kolaboratif, lintas sektor, dan berkelanjutan.
    “Tidak cukup hanya dengan memberikan bantuan pendidikan, tetapi juga dengan memperkuat ekonomi keluarga, meningkatkan kesadaran pentingnya pendidikan, dan menciptakan akses yang lebih adil bagi seluruh anak,” katanya.
    Ia juga merekomendasikan beberapa program untuk mendukung upaya ini, seperti sekolah berbasis asrama di daerah terpencil, program Patroli Anak Sekolah Keluarga Cerdas (PASKAS), serta gerakan “Back to School” bagi anak-anak yang telah putus sekolah.
    Sekretaris Bapppeda Provinsi Gorontalo, Nalienly Grace Rawung, yang hadir mewakili Kepala Bapppeda, menegaskan bahwa isu anak putus sekolah merupakan persoalan krusial yang perlu segera ditangani.
    “Kita ketahui bersama bahwa pendidikan menjadi salah satu program unggulan Gubernur Gusnar Ismail dan Wakil Gubernur Ida Syahidah,” ujar Grace.
    Menurutnya, akses terhadap pendidikan adalah hak mendasar sekaligus kunci utama memutus mata rantai kemiskinan antargenerasi.
    Ia menambahkan, kajian ini menyoroti faktor sosial-ekonomi keluarga sebagai penyebab utama anak tidak sekolah.
    “Masalah ini tidak bisa diselesaikan hanya dari sisi pendidikan semata, tetapi juga harus menyentuh aspek kesejahteraan, pengentasan kemiskinan, dan pemberdayaan sosial,” tutur Grace.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.