provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Persib Bandung Kalah 1-2 Lawan Persita Tangerang

    Persib Bandung Kalah 1-2 Lawan Persita Tangerang

    JAKARTA – Persib Bandung pulang dengan tangan hampa saat memainkan pertandingan lanjutan Super League musim kompetisi 2025/2026 melawan Persita Tangerang.

    Bentrok antara kedua tim berlangsung di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada Sabtu, 27 September 2025 malam WIB. Maung Bandung dipaksa menyerah dengan skor tipis 2-1.

    Persib Bandung mendapat peluang emas terlebih dahulu di menit keenam setelah Tamirlan Kozubaev melakukan handball di dalam kotak penalti.

    Sayangnya, Luciano Guaycochea gagal mengeksekusi penalti. Tendangan dia gagal bersarang di jala gawang lawan berkat aksi sigap Igor Rodrigues di bawah mistar.

    Javlon Guseynov lalu membuka keunggulan Persita saat waktu normal babak pertama tersisa tiga menit saja. Dia mengeksekusi tendangan bebas dari tepi kotak penalti.

    Laga berjalan panas setelah itu, tetapi dua gol sisanya baru berhasil dicetak pada menit tambahan babak kedua. Persita terlebih dahulu menggandakan keunggulan sebelum dipertipis Persib Bandung.

    Esal Sahrul membawa Persita menjauh di menit ke-92+ setelah memaksimalkan umpan Ahmad Nur Hardianto, yang sama-sama masuk sebagai pemain pengganti.

    Tujuh menit berselang giliran Persib membuat gol hiburan melalui Beckham Putra. Pemain berusia 23 tahun tersebut mendapat assist dari William Marcilio.

    Ini merupakan kekalahan kedua Persib dari enam pertandingan mereka sejauh ini. Gagal mendapat poin membuat mereka bertahan di tempat keenam klasemen sementara dengan 10 poin.

    Adapun kemenangan ini membuat Persita Tangerang naik ke tempat kesembilan dengan koleksi poin yang sama. Ini adalah kemenangan ketiga Pendekar Cisadane.

    Di laga lainnya kemenangan juga diamankan oleh Persik Kediri saat tandang ke markas Persijap Jepara di Stadion Gelora Bumi Kartini. Mereka menang dua gol tanpa balas.

    Sementara itu, PSM Makassar hanya bisa menahan imbang PSIM Yogyakarta. Kedua tim menutup pertandingan tanpa mencetak gol.

    Susunan Pemain

    Persita Tangerang (4-3-3): Igor Rodrigues; Charisma Fathoni, Ryuji Utomo, Tamirlan Kozubaev, Mario Jardel; Bae Shin Yeong, Pablo Ganet, Javlon Guseynov; Hokky Caraka, Aleksa Andrejic, Rayco Rodríguez.

    Persib Bandung (4-3-3): Adam Przybek; Eliano Reijnders, Julio, Federico Barba, Kakang Rudianto; Luciano Guaycochea, Thom Haye, Saddil Ramdani; Uilliam, Ramon Souza, Beckham Putra.

  • Istri Arya Daru Berharap Kematian Suaminya Diusut Secara Tuntas dan Transparan

    Istri Arya Daru Berharap Kematian Suaminya Diusut Secara Tuntas dan Transparan

    Bisnis.com, JAKARTA – Istri diplomat muda Kementerian Luar Negeri RI Arya Daru Pangayunan, Meta Ayu Puspitantri, meminta Presiden Prabowo Subianto memastikan kasus kematian suaminya di rumah kos kawasan Menteng, Jakarta Pusat, diusut secara tuntas dan transparan.

    “Kepada Bapak Presiden, Bapak Kapolri, dan Bapak Menlu, saya hanya bisa berharap dan memohon agar kasus ini dapat selesai dengan baik, jujur, dan transparan,” ujar Meta Ayu saat konferensi pers di Yogyakarta, Sabtu.

    Meta Ayu yang akrab disapa Pita mengaku masih sulit menerima kenyataan kehilangan suaminya.

    “Sebenarnya sampai sekarang pun, saya pribadi masih merasa ini seperti mimpi, ya. Saya tahu, ini memang kenyataan, tapi ada bagian dari diri saya yang ini seperti mimpi,” ujar Pita yang untuk pertama kalinya tampil di hadapan publik.

    Menurutnya, Arya Daru adalah pribadi yang penuh kesabaran, mampu menahan amarah, dan selalu menjaga perkataan agar tidak menyakiti orang lain. Nilai itu membuat banyak orang merasakan kebaikan almarhum.

    “Sebegitu berharganya Mas Daru bagi saya, bagi anak-anak, bagi orang tua, bagi keluarga, dan saya sangat meyakini bagi teman-teman yang pernah berinteraksi langsung dengan Mas Daru, secara tulus pasti merasakan kebaikan beliau,” ujarnya.

    Menurut Pita, hati nurani amat penting dalam pengungkapan kasus kematian suaminya sehingga diharapkan tidak diabaikan dalam mencari kebenaran.

    “Hakikatnya, Allah menciptakan hati nurani di hati masing-masing setiap orang. Saya mewakili diri saya, keluarga, dan anak-anak, berharap semoga hati nurani itu tidak sepenuhnya dihilangkan,” tambahnya.

    Penasihat hukum keluarga Arya Daru, Nicholay Aprilindo, mengatakan tampilnya Pita untuk kali pertama ke publik merupakan hasil pendampingan panjang karena yang bersangkutan mengalami trauma mendalam.

    Ia menjelaskan bahwa sebelum meninggal, Arya Daru dan keluarga besar sedang menyiapkan keberangkatan ke Finlandia, menyusul penugasan barunya sebagai sekretaris dua di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Helsinki.

    Seluruh dokumen dan biaya perjalanan disebut sudah lengkap, termasuk visa dan paspor bagi istri, anak-anak, hingga orang tua dan mertua.

    “Mereka akan segera berangkat pada tanggal 31 Juli. Di mana tanggal 30 Juli semua keluarga diharapkan sudah dapat berangkat, berkumpul di Jakarta,” jelasnya.

    Menurut Nicholay, hal itu menimbulkan tanda tanya besar bagi keluarga mengenai kesimpulan penyidik Polda Metro Jaya yang menyebut kematian Arya Daru tanpa keterlibatan pihak lain.

    “Kasus ini tidak boleh menjadi dark case, tidak boleh menguap atau dianggap sepele karena ini menyangkut seorang diplomat, aparatur negara dari Kementerian Luar Negeri,” tegas Nicholay.

    Pihak keluarga, kata dia, menginginkan ada penyelidikan lanjutan agar kasus tersebut bisa terungkap seterang-terangnya.

    Sebelumnya, Arya Daru Pangayunan ditemukan meninggal dunia dengan kondisi kepala terlilit plakban di kamar 105 Guest House Gondia, Menteng, Jakarta Pusat, pada 8 Juli 2025.

    Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menyimpulkan kematian tersebut tanpa keterlibatan orang lain.

    Pemeriksaan toksikologi tidak menemukan zat berbahaya, sementara Pusat Laboratorium Forensik Polri menyatakan tidak ada DNA maupun sidik jari selain milik Arya Daru di lokasi kejadian.

  • Status Siaga! Gunung Merapi Masih Alami Erupsi Efusif, Warga Diminta Waspada

    Status Siaga! Gunung Merapi Masih Alami Erupsi Efusif, Warga Diminta Waspada

    Jakarta (beritajatim.com) – Hasil pengamatan visual dan instrumental menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tergolong tinggi. Saat ini, Merapi masih mengalami erupsi efusif, yaitu keluarnya magma secara perlahan dalam bentuk lava dan material guguran.

    “Berdasarkan kondisi tersebut, status aktivitas Merapi tetap berada pada tingkat Siaga atau Level III,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, Sabtu (27/9/2025).

    Dia menambahkan, data pemantauan juga mengindikasikan bahwa suplai magma ke dalam tubuh gunung masih terus berlangsung, sehingga dapat memicu terjadinya awan panas guguran, terutama di area yang sudah dipetakan sebagai zona potensi bahaya.

    Muhari menyebut, potensi bahaya saat ini meliputi guguran lava dan awan panas di sektor selatan–barat daya, yang mencakup alur Sungai Boyong dengan jarak maksimal 5 kilometer, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng hingga 7 kilometer.

    Kemudian di sektor tenggara, potensi bahaya mencakup alur Sungai Woro hingga 3 kilometer dan Sungai Gendol hingga 5 kilometer. “Apabila terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik dapat mencapai radius hingga 3 kilometer dari puncak,” ujarnya.

    Dia juga merekomemdasikan agar Pemerintah Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten terus melakukan berbagai langkah mitigasi menghadapi ancaman erupsi yang masih berlangsung. Upaya tersebut mencakup peningkatan kapasitas masyarakat, penguatan kesiapsiagaan, serta penyiapan sarana dan prasarana evakuasi agar proses penyelamatan dapat berjalan cepat dan aman bila situasi darurat terjadi.

    Muhari juga meminta, masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di dalam wilayah potensi bahaya, tetap waspada terhadap ancaman awan panas guguran (APG) dan lahar, terutama ketika hujan turun di sekitar puncak Merapi, serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik yang dapat memengaruhi kesehatan dan aktivitas sehari-hari.

    “Apabila terjadi perubahan signifikan dalam aktivitas gunung, pihak berwenang akan segera meninjau kembali tingkat status Merapi dan menyampaikan pembaruan informasi resmi,” katanya. (kun)

  • Istri Arya Daru Minta Presiden dan Kapolri Bantu Usut Tuntas Kasus Kematian sang Suami

    Istri Arya Daru Minta Presiden dan Kapolri Bantu Usut Tuntas Kasus Kematian sang Suami

    Yogyakarta (beritajatim.com)– Meta Ayu Puspitantri, istri diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan, akhirnya angkat bicara setelah tiga bulan kepergian sang suami.

    Dalam konferensi pers di  kafe kawasan Ngeksigondo Yogyakarta, Sabtu (27/9/2025), Meta mengaku masih sulit menerima kenyataan pahit tersebut.

    “Rasanya masih seperti mimpi, meski saya tahu ini kenyataan,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.

    Ia mengenang Arya Daru sebagai pribadi penyabar yang selalu mampu meredakan amarah dan memberi solusi menenangkan.

    Meta juga menyampaikan, dari sosok suaminya ia belajar pentingnya menjaga ucapan agar tidak menyakiti orang lain. “Itu yang terus saya pegang,” ujarnya.

    Kisah Persahabatan Sejak Usia 10 Tahun

    Meta menceritakan perjalanan panjang hubungannya dengan Daru. Mereka pertama kali bertemu saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Meta yang baru pindah ke SD Serayu 2 langsung bersahabat dengan Daru.

    “Pagi sampai siang kami ketemu di sekolah, sore sering sepedaan bareng,” kenangnya.

    Hubungan itu berlanjut hingga remaja. Saat SMP, Daru kerap menyempatkan waktu menemuinya.

    “Alhamdulillah sampai akhir rumah tangga kami tanpa konflik,” ucap Meta

    Permintaan Keadilan

    Meta menyampaikan  pihaknya sangat berharap  agar Presiden RI Prabowo Subianto, Kapolri, dan Menteri Luar Negeri memberikan perhatian penuh pada kasus ini. Meta berharap mereka mampu  membantu untuk mempermudah dalam pengusutan kasus kematian sang suami sehingga kasus tersebut mendapatkan titik temu

    “Mas Daru begitu berharga bagi saya, anak-anak, keluarga, dan teman-temannya. Kami ingin kebenaran terungkap secara transparan,” tegasnya.

    Misteri Kematian Masih Menggantung

    Arya Daru ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/7/2025). Ia diketahui berasal dari Sleman, DIY, dan bertugas di Jakarta. Kematian diplomat muda ini sempat diwarnai spekulasi bahwa Daru pernah berniat bunuh diri. Namun, pihak keluarga melalui kuasa hukum membantah keras isu tersebut.

    “Tidak benar. Pada 2013, Daru justru sedang bertugas di Myanmar menangani kasus perdagangan manusia bersama LPSK,” jelas kuasa hukum keluarga, Dwi, dalam pernyataan di Jakarta (16/9/2025).

    Menurutnya, pencarian Daru di situs terkait bunuh diri kala itu semata-mata untuk memahami pola pikir korban, bukan karena keinginan pribadi.

    Kasus kematian Arya Daru hingga kini masih menjadi misteri. Pihak keluarga berharap ada penyelidikan menyeluruh demi menemukan titik terang. [aje]

  • Status Siaga! Gunung Merapi Masih Alami Erupsi Efusif, Warga Diminta Waspada

    Dalam Sepekan, Gunung Merapi Muntahkah 88 Kali Guguran Lava Hingga Sejauh Dua Kilometer

    Jakarta (beritajatim.com) – Gunung Merapi telah memuntahkan guguran lava sebanyak 88 kali dengan jarak luncuran hingga mencapai 2.000 meter (m) dalam kurun waktu 19-25 September 2025.

    “Hal ini sebagaimana hasil pengamatan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) yang bermarkas di Yogyakarta,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Sabtu (27/9/2025).

    Dia menjelaskan, dari hasil rangkuman data instrumen, jumlah guguran lava meliputi sebanyak 5 kali ke arah hulu Kali Bebeng sejauh maksimum 2.000 m, 37 kali ke arah hulu Kali Krasak sejauh maksimum 2.000 m dan 46 kali ke arah hulu Kali Sat/Putih sejauh maksimum 2.000 m.

    Muhari mengungkqpkan, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan aktivitas kegempaan Gunung Merapi pada periode pengamatan terbaru menunjukkan peningkatan dibandingkan minggu sebelumnya.

    Tercatat 81 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 644 gempa Fase Banyak (MP), 520 gempa Guguran (RF), dan 9 gempa Tektonik (TT) dari jaringan seismik di sekitar Merapi. Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode pemantauan sebelumnya, menandakan adanya dinamika di dalam tubuh gunung yang perlu diwaspadai.

    “Sementara itu, pemantauan deformasi atau perubahan bentuk tubuh gunung yang dilakukan melalui pengukuran EDM dan GPS menunjukkan kondisi yang relatif stabil. Jarak pengukuran dari titik tetap ke reflektor di beberapa sektor hanya mengalami perubahan sangat kecil yang dianggap tidak signifikan,” paparnya. (kun)

  • Pertama Kalinya Istri Diplomat Kemlu Arya Daru Muncul ke Publik, Begini Katanya

    Pertama Kalinya Istri Diplomat Kemlu Arya Daru Muncul ke Publik, Begini Katanya

    Kuasa hukum keluarga almarhum diplomat Arya Daru Pangayunan, Nicholay Aprilindo menyatakan selain amplop coklat berisikan styrofoam dengan tiga simbol. Ada teror-teror lain yang dilakukan pihak bertujuan membuat keluarga takut.

    “Pertama adalah teror amplop coklat yang diterima usai tahlil pada 9 Juli pukul 21.00 WIB yang berisikan tiga simbol berupa hati, bintang dan bunga kamboja terbuat dari sterofoam,” kata Nicholay saat mendampingi istri almarhum Daru speak up untuk pertama kalinya pada Sabtu (27/9/2025) di Kotagede, Kota Yogyakarta.

    Terror kedua, terjadi pada 27 Juli dimana keluarga mendapati makam almarhum Daru yang ditemukan tewas terlilit lakban di kamarnya di Jakarta Pusat sudah dalam kondisi diacak-acak.

    Kemudian pada September ini, keluarga mendapati kembali makam almarhum ditaburi bunga mawar merah yang membentuk garis.

    “Itulah beberapa teror yang dialami keluarga. Ini adalah suatu clue atau pesan, yang bagi saya satu pesan dari pihak tertentu pada pihak keluarga istri,orang tua almarhum agar takut,” ucapnya.

    Saat ini Nicholay menegaskan pihak keluarga, mulai dari istri, anak, orang tua dan mertua almarhum Daru sudah didatangi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan sudah masuk dalam daftar perlindungan.

    Sebagai kuasa hukum pihaknya juga sudah melakukan langkah-langkah hukum dengan menyurati Kapolri yang ditembuskan ke Menteri Luar Negeri, dan beberapa Komisi di DPR RI seperti komisi I, komisi III serta komisi XIII.

     

  • 2
                    
                        Istri Diplomat Arya Daru Akhirnya Muncul ke Publik, Ungkap Sisi Lain Suaminya 
                        Yogyakarta

    2 Istri Diplomat Arya Daru Akhirnya Muncul ke Publik, Ungkap Sisi Lain Suaminya Yogyakarta

    Istri Diplomat Arya Daru Akhirnya Muncul ke Publik, Ungkap Sisi Lain Suaminya
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Meta Ayu Puspitantri, istri diplomat Arya Daru Pangayunan, akhirnya berbicara di depan awak media setelah Arya Daru meninggal tiga bulan lalu.
    Meta atau akrab disapa Pita, mengatakan, meninggalnya Daru secara tak wajar masih seperti mimpi baginya.
    “Seperti mimpi ya, saya tahu ini memang kenyataan,” kata Pita saat konferensi pers di salah satu kafe di Yogyakarta, Sabtu (27/9/2025).
    Pita mengenang sosok Daru sebagai sosok yang sering memberikan solusi yang menenangkan, serta sosok yang dapat menjaga amarah.
    “Saya banyak belajar dari beliau, untuk menjaga lisan agar tidak menyakiti orang lain,” tutur Pita.
    Pita sudah mengenal Daru sejak usia 10 tahun. Saat itu, Meta pindah ke SD Serayu 2 sebagai murid baru dan bertemu dengan Daru.
    “Dari situ kami bersahabat, selalu kontak. Dari SD pagi siang kami ketemu di sekolah, sore Mas Daru sepedaan bareng kadang sepedaan bareng,” ucapnya.
    “Kemudian SMP, karena tak terlalu jauh, Mas Daru sering ngampiri saya. Bagi sebagian, membosankan (rutinitas dirinya dan Arya Daru), gitu-gitu aja datar. Alhamdulillah sampai akhir tidak ada konflik,” lanjut dia.
    Dia memohon kepada Presiden RI Prabowo Subiant, Kapolri, serta Menlu agar kasus ini selesai dengan transparan.
    “Sebegitu berharganya Mas Daru bagi saya, anak-anak, keluarga, dan saya sangat meyakini bagi teman-trman yang pernah berinteraksi langsung secara tulus, pasti merasakan kebaikan beliau,” ujarnya.
    Sebelumnya, misteri kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (ADP), kembali jadi sorotan.
    Pihak keluarga melalui kuasa hukumnya membantah keras terkait isu bahwa Arya Daru pernah memiliki keinginan bunuh diri pada 2013.
    Di tahun itu, Daru justru tengah bertugas di Myanmar menangani kasus
    human trafficking
    bersama Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
    “Kami juga tahu persis bahwa dia ini membuka website (situs) tentang bunuh diri itu kaitannya dengan memang dia mau tahu kalau orang mau bunuh diri seperti apa. Jadi, tidak ada kaitannya,” kata kuasa hukum keluarga, Dwi di Jakarta, Selasa (16/9/2025).
    Adapun Daru ditemukan tewas di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (7/7/2025) malam.
    Korban diketahui merupakan warga asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang bekerja di Jakarta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Mau Panggil Kepala BGN Bahas MBG usai Pulang Kunker dari 4 Negara

    Prabowo Mau Panggil Kepala BGN Bahas MBG usai Pulang Kunker dari 4 Negara

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto akan langsung memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana terkait dengan semakin banyaknya kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

    “Saya baru dari luar negeri tujuh hari, saya monitor ada perkembangan itu, habis ini saya langsung akan panggil Kepala BGN dengan beberapa pejabat, kita akan diskusikan,” terang Prabowo kepada wartawan usai mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025)

    Prabowo mengatakan telah memonitor perkembangan isu keracunan MBG belakangan ini. Dia mengakui berbagai peristiwa keracunan dalam program andalan pemerintahannya itu merupakan masalah besar. Dia menyebut pasti ada kekurangan tetapi bakal diselesaikan dengan baik. 

    Pria yang juga Ketua Umum Partai Gerindra itu meminta agar setiap pihak waspada dan agar kasus keracunan siswa-siswi penerima MBG ini tidak dipolitisasi. 

    “Harus waspada jangan sampai ini dipolitisasi, tujuan Makan Bergizi Gratis adalah untuk anak-anak kita, yang sering sulit makan. Mungkin kita kita ini makan lumayan, mereka itu makan hanya nasi pakai garam. Ini yang harus kita atasi, untuk memberi makan sekian juta [orang] pasti ada hambatan rintangan, ini kita atasi,” jelasnya. 

    Sebelumnya, BGN mencatat sebanyak 70 kasus lokasi keracunan MBG sejak Januari hingga 25 September 2025. Berdasarkan bagan yang diterima Bisnis, total sebanyak 5.914 penerima MBG yang menjadi korban. 

    Korban tersebut terdiri dari anak sekolah dan ibu hamil. Dilansir dari data resmi BGN, kasus keracunan itu tersebar di tiga wilayah. Wilayah II (Jawa) mencatat kasus terbanyak dengan 41 kasus yang melibatkan 3.610 orang. 

    Kemudian, Wilayah I (Sumatra) sebanyak 9 kasus dengan 1.307 orang terdampak, serta Wilayah III (NTB, NTT, Sulawesi, Kalimantan, Papua, dengan 20 kasus melibatkan 997 orang. 

    Kasus juga menunjukkan tren peningkatan tajam pada Agustus dan September. Bila pada Januari hanya ada 94 korban dari 4 kasus, angka melonjak drastis menjadi 1.988 orang terdampak pada Agustus (9 kasus) dan 2.210 orang pada September (44 kasus). 

    Lima daerah dengan jumlah korban terbesar adalah Kota Bandar Lampung (503 orang), Kabupaten Lebong, Bengkulu (467 orang), Kabupaten Bandung Barat (411 orang), Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah (339 orang), serta Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta (305 orang). 

    BGN mengidentifikasi sejumlah penyebab utama insiden, antara lain bakteri E. Coli yang berasal dari air, nasi, tahu, dan ayam; Staphylococcus aureus dari tempe dan bakso; Salmonella dari ayam, telur, dan sayur; serta Bacillus cereus dari mie. 

    Selain itu, kontaminasi air juga memicu penyebaran Coliform, Klebsiella, Proteus, dan timbal (Pb). Lonjakan kasus keracunan ini menyoroti lemahnya pengawasan keamanan pangan di berbagai daerah. 

  • BMKG Peringatkan! Tsunami 15 Meter Bisa Terjang Purworejo dalam 30 Menit
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        27 September 2025

    BMKG Peringatkan! Tsunami 15 Meter Bisa Terjang Purworejo dalam 30 Menit Yogyakarta 27 September 2025

    BMKG Peringatkan! Tsunami 15 Meter Bisa Terjang Purworejo dalam 30 Menit
    Tim Redaksi
    PURWOREJO, KOMPAS.com –
    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahwa Kabupaten Purworejo di Jawa Tengah rentan terhadap gempa bumi dan tsunami.
    Bahkan, simulasi menunjukkan potensi tsunami bisa mencapai 10-15 meter dan mampu menerjang pesisir Purworejo hanya dalam waktu 30 menit setelah gempa.
    Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG RI, Daryono, mengatakan, kondisi ini harus disikapi dengan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat. Salah satunya dengan membangun bangunan yang kokoh.
    “Purworejo berhadapan langsung dengan zona megathrust di selatan Jawa yang berpotensi menghasilkan gempa maksimum magnitudo 9,1. Jika itu terjadi, guncangan bisa mencapai skala VII–VIII MMI dengan tsunami setinggi 10–15 meter di pesisir Patutrejo, hanya 30 menit setelah gempa,” ujar Daryono dalam sambutannya di Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG) di Purworejo, Sabtu (27/9/2025).
    Kegiatan SLG yang digelar di Aula Kecamatan Grabag itu diikuti oleh 55 peserta dari berbagai elemen masyarakat, BPBD, hingga stakeholder terkait.
    Acara diisi dengan paparan materi, latihan evakuasi, hingga simulasi penyusunan rekomendasi penanggulangan bencana.
    Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, melalui Kepala Pelaksana BPBD Purworejo, Wasit Diono, menyampaikan apresiasi atas dukungan BMKG.
    Dia menilai dukungan ini dapat meminimalkan risiko bencana di pesisir selatan Purworejo.
    “Kami sangat berterima kasih, karena SLG ini membantu meningkatkan kapasitas pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi potensi gempa bumi dan tsunami. Pengetahuan ini harus diteruskan ke keluarga dan lingkungan sekitar,” ungkapnya.
    Sementara itu, anggota Komisi V DPR RI, Sofwan Dedy Ardyanto, menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam upaya mitigasi.
    “Gempa dan tsunami tidak bisa diprediksi. Namun, risiko bisa ditekan dengan mitigasi. Kami berharap masyarakat semakin paham langkah evakuasi agar korban jiwa dapat diminimalisir,” katanya saat membuka kegiatan SLG Purworejo.
    Ketua Panitia sekaligus Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara, Hery Susanto Wibowo, menyebut kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi bagian dari pembangunan budaya sadar bencana.
    “Besar harapan kami, ilmu dari SLG ini bisa ditularkan. Mitigasi hanya efektif jika dilakukan bersama,” tuturnya.
    BMKG menegaskan, meski bencana tidak bisa dihindari, upaya mitigasi dan kesiapsiagaan dapat menjadi kunci menuju cita-cita besar, yaitu 
    zero victims
    saat gempa dan tsunami benar-benar terjadi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Keracunan MBG Hampir 6.000 Kasus, Kapolri Janji Transparan ke Publik

    Keracunan MBG Hampir 6.000 Kasus, Kapolri Janji Transparan ke Publik

    Bisnis.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo berjanji penanganan kasus keracunan makanan pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan ditangani secara serius dan transparan.

    Hal tersebut disampaikan Sigit di sela-sela acara penguatan rohani anggota Polri yang digelar di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (26/9).

    Sigit pun mengaku sudah memerintahkan seluruh anggotanya untuk mendalami kasus siswa keracunan makanan MBG tersebut di sejumlah daerah di Indonesia.

    “Polri saat ini sudah turun ke lapangan untuk mendalami kasus itu satu per satu,” tuturnya.

    Sayangnya, Sigit tidak menjelaskan lebih rinci terkait tahapan penanganan perkara keracunan MBG tersebut. Dia memastikan bahwa penanganan kasus itu dilakukan secara transparan sehingga masyarakat bisa ikut memantau secara langsung.

    “Nanti secara resmi akan kita informasikan perkembangannya,” katanya.

    Kasus Keracunan Makanan Lebih dari 5.914 Kasus di 70 Lokasi

    Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat sebanyak 70 kasus lokasi keracunan MBG sejak Januari hingga 25 September 2025. Jumlah orang yang keracunan sebanyak 5.914 penerima MBG yang menjadi korban. Korban tersebut terdiri dari anak sekolah dan ibu hamil.

    Dilansir dari data resmi BGN menunjukkan kasus tersebar di tiga wilayah. Wilayah II (Jawa) mencatat kasus terbanyak dengan 41 kasus yang melibatkan 3.610 orang, disusul Wilayah I (Sumatra) sebanyak 9 kasus dengan 1.307 orang terdampak, serta Wilayah III (NTB, NTT, Sulawesi, Kalimantan, Papua, dengan 20 kasus melibatkan 997 orang.

    Kasus juga menunjukkan tren peningkatan tajam pada Agustus dan September. Bila pada Januari hanya ada 94 korban dari 4 kasus, angka melonjak drastis menjadi 1.988 orang terdampak pada Agustus (9 kasus) dan 2.210 orang pada September (44 kasus).

    Lima daerah dengan jumlah korban terbesar adalah Kota Bandar Lampung (503 orang), Kabupaten Lebong, Bengkulu (467 orang), Kabupaten Bandung Barat (411 orang), Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah (339 orang), serta Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta (305 orang).

    BGN mengidentifikasi sejumlah penyebab utama insiden, antara lain bakteri E. Coli yang berasal dari air, nasi, tahu, dan ayam; Staphylococcus aureus dari tempe dan bakso; Salmonella dari ayam, telur, dan sayur; serta Bacillus cereus dari mie. Selain itu, kontaminasi air juga memicu penyebaran Coliform, Klebsiella, Proteus, dan timbal (Pb). Lonjakan kasus keracunan ini menyoroti lemahnya pengawasan keamanan pangan di berbagai daerah.