provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Deretan Cerita Viral Tentang Sri Sultan dan Mobilnya di Jalanan – Page 3

    Deretan Cerita Viral Tentang Sri Sultan dan Mobilnya di Jalanan – Page 3

    Tak hanya Sri Sultan Hamengkubuwono X yang punya cerita di jalanan, jauh dari itu, ayahnya Sultan Hamengkubuwono IX, juga tak jauh berbeda.

    Tahun 1959, jalanan Pekalongan menjadi saksi peristiwa unik yang menegaskan kesetaraan di mata hukum. Sebuah mobil sedan hitam melaju di jalur yang salah, tanpa disangka, pengemudinya adalah seorang raja.

    Di balik kemudi, tanpa diketahui siapa pun, duduk sosok Sri Sultan Hamengkubuwono IX (Sultan HB IX) yang sedang melakukan perjalanan sendirian menuju Tegal. Royadin, seorang polisi lalu lintas yang bertugas saat itu, melihat pelanggaran tersebut dan segera mengambil tindakan.

    Mengutip dari berbagai sumber, ia memberhentikan kendaraan dan meminta pengemudinya untuk keluar tanpa ragu sedikit pun. Momen berikutnya mengejutkan Royadin, ketika ia memeriksa surat-surat kendaraan dan menyadari bahwa pengendara yang ia tilang adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Raja Yogyakarta sekaligus pahlawan nasional Indonesia.

    Situasi ini menempatkan Royadin dalam posisi yang tidak mudah. Tangannya gemetaran dan jantungnya berdebar kencang saat menuliskan surat tilang.

    Sang Sultan tidak menunjukkan resistensi atau menggunakan pengaruhnya untuk menghindari sanksi. Sebaliknya, Sultan memperlihatkan sikap hormat terhadap hukum dengan menerima surat tilang dan menandatanganinya tanpa protes.

    Setelah kejadian itu, Royadin sempat khawatir tindakannya akan berdampak buruk baginya. Ia bahkan bersiap menghadapi kemungkinan mutasi.

    Namun, tak lama kemudian, sebuah surat dari Keraton Yogyakarta tiba di rumahnya. Isinya mengejutkan, bukan teguran, melainkan undangan bagi Royadin dan keluarganya untuk pindah ke Yogyakarta, lengkap dengan kenaikan pangkat.

    Ternyata, bagi Sri Sultan Hamengkubuwono IX, tindakan Royadin bukanlah penghinaan, tetapi bentuk keberanian menegakkan hukum tanpa pandang bulu. Sikap Sultan ini menunjukkan penghargaan terhadap integritas aparat serta menegaskan bahwa hukum seharusnya berlaku adil bagi semua.

     

  • Jangan Menyerah! Ini Umpan Ikan Patin Kolam yang Susah Makan, Langsung Strike!

    Jangan Menyerah! Ini Umpan Ikan Patin Kolam yang Susah Makan, Langsung Strike!

    YOGYAKARTA – Memancing ikan patin di kolam bisa menjadi aktivitas yang sangat menyenangkan, tetapi kadang-kadang ikan patin yang ada di kolam tidak mau makan. Hal ini tentu bisa membuat frustrasi bagi para pemancing, terutama bagi mereka yang baru memulai hobi ini.

    Salah satu tantangan terbesar dalam memancing ikan patin adalah menemukan umpan ikan patin kolam yang susah makan. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tips dan trik untuk mengatasi masalah ini dan meningkatkan peluang Anda dalam menangkap ikan patin, meskipun mereka tampaknya sulit makan.

    Mengapa Ikan Patin Susah Makan?

    Ikan patin adalah ikan yang memiliki preferensi tertentu terkait jenis makanan. Faktor-faktor seperti suhu air, kualitas air, dan kebiasaan makan ikan patin itu sendiri bisa mempengaruhi seberapa aktif mereka dalam mencari makanan. Beberapa faktor yang dapat membuat ikan patin susah makan antara lain:

    Perubahan Suhu Air: Ikan patin lebih aktif mencari makan ketika suhu air berada pada rentang yang ideal. Jika suhu air terlalu panas atau terlalu dingin, ikan patin mungkin akan kurang aktif dan sulit untuk memikatnya.Kualitas Air yang Buruk: Kualitas air yang buruk, seperti kadar oksigen yang rendah atau terlalu banyak kotoran, bisa membuat ikan patin enggan makan. Mereka akan lebih memilih bersembunyi dan menghindari area yang tidak nyaman.Keberadaan Makanan Alami: Jika ada cukup banyak makanan alami di kolam, seperti plankton atau ikan kecil, ikan patin mungkin tidak tertarik dengan umpan yang Anda gunakan.Waktu dan Keadaan Ikan: Ikan patin lebih suka makan pada waktu tertentu, biasanya saat pagi atau sore hari. Pada waktu lainnya, mereka mungkin tidak terlalu aktif mencari makanan.

    Jenis Umpan yang Tepat untuk Ikan Patin Kolam yang Susah Makan

    Untuk menghadapi umpan ikan patin kolam yang susah makan, Anda harus memilih umpan yang tepat dan menggunakan strategi yang efektif. Berikut beberapa jenis umpan yang dapat digunakan untuk menarik perhatian ikan patin:

    1. Umpan Berbahan Dasar Pelet

    Pelet adalah salah satu umpan terbaik untuk ikan patin, terutama yang diproduksi secara khusus untuk ikan air tawar. Pelet memberikan aroma yang khas dan biasanya lebih mudah diterima oleh ikan patin yang susah makan. Pilih pelet yang kaya akan protein dan nutrisi yang disukai oleh ikan patin.

    2. Umpan Dari Daging Ikan

    Ikan patin adalah predator yang sering kali menyukai daging ikan sebagai makanan utama mereka. Anda bisa mencoba menggunakan potongan kecil daging ikan segar, seperti ikan lele atau ikan mas. Daging ikan memberikan aroma alami yang dapat menarik perhatian ikan patin, terutama jika mereka sedang lapar.

    3. Umpan Berbahan Dasar Cacing

    Cacing adalah umpan yang sudah terbukti efektif dalam memancing ikan patin. Cacing hidup atau cacing tanah yang diletakkan pada kail akan menarik perhatian ikan patin karena gerakan cacing di dalam air dapat menstimulasi naluri predator mereka.

    4. Umpan Berbahan Dasar Jangkrik

    Selain cacing, jangkrik juga bisa menjadi pilihan yang baik. Anda bisa mencoba menggunakan jangkrik hidup yang ditempatkan pada kail atau diikat dengan tali. Gerakan jangkrik dalam air bisa sangat menarik bagi ikan patin, terutama pada waktu tertentu.

    5. Umpan Aroma Kuat

    Menggunakan umpan yang memiliki aroma kuat juga bisa efektif. Anda bisa menggunakan bahan-bahan seperti udang, kerang, atau ikan asin yang memiliki bau menyengat. Aroma ini akan membantu ikan patin yang susah makan untuk tertarik dan mendekati umpan.

    Tips Memancing Ikan Patin yang Susah Makan

    Selain menggunakan umpan yang tepat, ada beberapa tips yang dapat membantu Anda mendapatkan ikan patin meski mereka susah makan:

    1. Menjaga Kebersihan Kolam

    Pastikan kolam tempat Anda memancing dalam kondisi bersih. Kualitas air yang baik sangat penting untuk kenyamanan ikan patin. Gunakan aerator untuk meningkatkan kadar oksigen di dalam air, terutama jika ikan patin tampak kurang aktif.

    2. Pilih Waktu yang Tepat

    Ikan patin cenderung lebih aktif mencari makan saat pagi hari atau menjelang sore hari. Cobalah untuk memancing pada jam-jam tersebut, karena ikan patin akan lebih cenderung mendekati umpan.

    3. Gunakan Umpan Secara Bertahap

    Jika ikan patin tampaknya tidak tertarik dengan umpan Anda, coba gantikan dengan jenis umpan lain secara bertahap. Mulailah dengan pelet, lalu coba dengan potongan ikan atau cacing, dan lihat mana yang paling disukai oleh ikan.

    4. Gunakan Teknik Pemancingan yang Tepat

    Cobalah untuk menarik perhatian ikan patin dengan menggoyangkan tali pancing sedikit demi sedikit. Teknik ini bisa membantu ikan patin yang sedang mencari makan untuk lebih tertarik dengan umpan yang Anda gunakan.

    5. Jangan Terlalu Serabutan

    Ikan patin yang susah makan bisa semakin menjauh jika Anda terlalu sering menarik umpan atau mengganti jenis umpan. Cobalah bersabar dan tunggu ikan patin datang pada waktu yang tepat.

    Memancing ikan patin kolam yang susah makan memang bisa menjadi tantangan, tetapi dengan memilih umpan ikan patin kolam yang susah makan yang tepat dan mengikuti beberapa tips di atas, peluang Anda untuk mendapatkan ikan patin semakin besar. Ingatlah bahwa sabar adalah kunci dalam memancing, dan seringkali waktu serta strategi yang tepat akan membuahkan hasil. Semoga tips ini membantu Anda dalam memancing ikan patin dengan lebih efektif!

    Untuk menambah refrensi Anda juga perlu tahu Racikan Umpan Ikan Patin yang Ampuh

    Jadi setelah mengetahui umpan ikan patin kolam yang susah makan, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!

  • Jaksa Agung Burhanuddin Rombak Jabatan, 17 Kajati Diganti

    Jaksa Agung Burhanuddin Rombak Jabatan, 17 Kajati Diganti

    Bisnis.com, JAKARTA — Jaksa Agung (JA) ST Burhanuddin telah melakukan mutasi dan rotasi terhadap 17 Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) di seluruh Indonesia.

    Hal itu tertuang keputusan Jaksa Agung RI No.854/2025 tanggal 13 Oktober 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam jabatan struktural PNS Kejaksaan RI.

    Dalam surat itu setidaknya ada 73 pejabat yang dirotasi. Kajati yang dimutasi itu misalnya Direktur Penuntutan (Dirtut) Jampidsus Kejagung RI, Sutikno yang kini menjabat Kajati Riau.

    Selanjutnya, Tiyas Widiarto selaku Kabiro Perencanaan Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan telah diangkat menjadi Kajati Kalimantan Selatan. Kemudian, Kajati Jawa Tengah diisi Siswanto yang sebelumnya menjabat Kepala Kajati Banten.

    Adapun, nama Kajati Bali Ketut Sumedana juga ikut dirotasi dalam surat keputusan itu. Eks Kapuspenkum Kejagung RI sekarang menjabat sebagai Kajati Sumatra Selatan.

    Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung RI, Anang Supriatna mengatakan mutasi ini merupakan hal biasa dalam rangka penyegaran organisasi.

    “Benar bahwa telah beredar adanya sejumlah mutasi di jajaran kejaksaan di mana ini merupakan bagian daripada rotasi dan mutasi jabatan dalam rangka penyegaran organisasi juga bagian dari promosi,” ujar Anang saat dikonfirmasi, Senin (13/10/2025).

    Berikut ini 17 jaksa yang akan menjadi Kajati baru :

    1. Sutikno menjadi Kajati Riau 

    2. Siswanto menjadi Kajati Jawa Tengah 

    3. Jacob Hendrik Pattipeilohy menjadi Kajati Sulawesi Utara

    4. Ketut Sumedana menjadi Kajati Sumatera Selatan

    5. Chatarina Muliana menjadi Kajati Bali

    6. Muhibuddin menjadi Kajati Sumatera Barat

    7. Roch Adi Wibowo menjadi Kajati Nusa Tenggara Timur

    8. Didik Farkhan Alisyahdi menjadi Kajati Sulawesi Selatan

    9. Emilwan Ridwan menjadi Kajati Kalimantan Barat

    10. Bernadeta Maria Erna Elastiyani menjadi Kajati Banten

    11. Hermon Dekristo menjadi Kajati Jawa Barat

    12. Sugeng Hariadi menjadi Kajati Jambi

    13. Tiyas Widiarto menjadi Kajati Kalimantan Selatan

    14. I Gde Ngurah Sriada menjadi Kajati Daerah Istimewa Yogyakarta

    15. Yudi Indra Gunawan menjadi Kajati Kalimantan Utara

    16. Rudy Irmawan menjadi Kajati Maluku

    17. Sufari menjadi Kajati Maluku Utara

  • Usai Lama Menghilang! Ahmad Sahroni Muncul Ketemu Bro Ron, Dipinang jadi Dewan Penasihat PSI?

    Usai Lama Menghilang! Ahmad Sahroni Muncul Ketemu Bro Ron, Dipinang jadi Dewan Penasihat PSI?

    GELORA.CO –  Wakil Ketua Umum (Waketum) PSI, Ronald Aristone Sinaga atau biasa disapa Bro Ron, akhirnya buka suara terkait pertemuannya dengan Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni di Kawasan Senayan, Jakarta Selatan. 

    Pertemuan ini tampak jadi perbincangan hangat lantaran Ahmad Sahroni sebelumnya hampir tak muncul di hadapan publik. Terakhir dirinya muncul pada Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Motor Indonesia (IMI) di Yogyakarta pada Sabtu (20/9). Pada acara tersebut pun Sahroni tak muncul secara langsung, melainkan melalui konferensi video.

    Saat dihubungi JawaPos.com, Bro Ron mengungkap mengenai topik yang dibicarakan saat bertemu dengan Ahmad Sahroni. “Beliau adalah anggota dewan penasihat. Intinya itu pertemuan antara pengurus dan dewan penasihat. Dewan penasihat ya bukan pembina,” kata Bro Ron kepada JawaPos.com, Senin (13/10).

    Keterangan ini tentunya memberikan bola liar. Apakah Ahmad Sahroni benar-benar masuk ke tubuh PSI atau tidak. Sebab, hingga kini Sahroni masih tercatat sebagai Bendahara Umum Partai Nasdem.

    Sementara itu, pertemuan keduanya tampak diunggah di akun Instagram Bro Ron, @brorondm pada Senin (13/10). Pada foto, keduanya saling bertatapan dan mengobrol satu sama lain, unggahan tersebut juga turut disukai oleh Ahmad Sahroni. Dalam kesempatan itu, Bro Ron mengaku bahwa sosok Sahroni merupakan seniornya dalam dunia politik.

    “Beliau senior saya dalam politik, saya mah masih anak kacang. Tetapi kami sudah kenal lama. Bahkan dulu kami di komunitas motor yang sama, Team Birah 1 (baca: birahi ) nama basecamp di Blok S,” kata Bro Ron.

    Dia bercerita bahwa 20 tahun lalu, tak sedikit pun terpikir dibenaknya akan masuk ke dunia politik. Terlebih, saat ini keduanya berada pada posisi yang strategis di masing-masing partainya.

    “20 tahun lalu kami berdua tidak akan pernah pikirkan akan masuk politik, apalagi di posisi sekarang Bro Roni Bendum Partai Nasdem dan saya Bro Ron Waketum PSI,” ujarnya.

    Selain itu, ia juga mengingatkan Sahroni agar selalu melayani rakyat dan akan sama-sama banyak belajar pada tahun ini. Bro Ron juga menekankan akan ada banyak kejutan nantinya, tepatnya sehari sebelum puncak HUT ke-14 Partai Nasdem pada 11 November mendatang.

    “Saya yakin, akan banyak yang surprise di tanggal 10 November nanti,” ungkap dia. 

  • Sultan HB X sebut terbiasa tak gunakan pengawalan kendaraan

    Sultan HB X sebut terbiasa tak gunakan pengawalan kendaraan

    Yogyakarta (ANTARA) – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku telah terbiasa tidak menggunakan pengawalan kendaraan.

    “Ya, memang saya biasa ‘enggak’ ada pengawalan kalau enggak acara resmi. ‘Wong’ saya bisa ‘nyupiri’ (nyetir) sendiri juga kok,” ujar Sultan HB X kepada awak media di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin.

    Hal itu disampaikan Sultan saat diminta tanggapan ihwal video viral di media sosial yang menampilkan mobilnya disalip rombongan kendaraan beriringan di jalan raya.

    Dalam rekaman yang diambil pada Rabu (8/10) itu, mobil Sultan berpelat nomor AB 10 HBX tampak berhenti di lampu merah bersama pengendara lain, sementara rombongan dengan pengawalan polisi tampak terus melaju.

    Sultan yang juga Raja Keraton Yogyakarta itu menegaskan tidak ada alasan khusus di balik kebiasaannya tersebut.

    “Ya, enggak perlu aja. Kecuali kalau acara resmi aja,” ucapnya.

    Ia juga menjelaskan, penggunaan mobil pribadi dalam kegiatan sehari-hari bukan hal yang perlu dipersoalkan.

    “Ya, kan pakai AB 1 kalau untuk acara-acara resmi. Gitu aja,” kata Ngarsa Dalem sapaan Sultan HB X.

    Menurutnya, ramainya pembahasan di media sosial soal kendaraannya yang tanpa pengawalan itu tidak perlu dibesar-besarkan.

    “Kenapa dipersoalkan? Kan ‘enggak’ perlu dipersoalkan itu. Pakai pengawalan atau tidak, biasa aja,” ujar dia.

    Pewarta: Luqman Hakim
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Terasa Sangat Panas Beberapa Hari Terakhir

    BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Terasa Sangat Panas Beberapa Hari Terakhir

     

    Liputan6.com, Jakarta – Belakangan ini temperatur di sejumlah daerah di Indonesia terasa begitu panas. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap, temperatur terasa sangat panas karena posisi matahari sekarang sudah bergeser di selatan wilayah Indonesia.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, Senin 913/10/2025), menjelaskan temperatur ideal untuk wilayah perkotaan rata-rata maksimum adalah 31-34 derajat Celcius.

    “Saat ini kenapa terlihat panas? Karena di sisi selatan matahari sekarang itu udah bergeser di selatan wilayah Indonesia,” jelasnya.

    “Ini juga menyebabkan pertumbuhan awan hujan itu juga sudah jarang di wilayah selatan,” tambahnya.

    Minimnya pertumbuhan awan menyebabkan tidak ada awan yang menutup sinar matahari sehingga terasa secara langsung. Hal itu menyebabkan cuaca panas di sejumlah wilayah Indonesia terasa lebih panas dari biasanya.

    Terkait potensi hujan, Guswanto menjelaskan, Indonesia sudah memasuki musim hujan sejak Agustus. Namun, karena wilayah yang luas maka periode musim hujan tidak dialami serentak di seluruh daerahnya.

    Menurut prakiraan BMKG, sekitar bulan November hampir semua daerah di Indonesia sudah mengalami musim hujan. BMKG juga memprakirakan potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah dalam sepekan ke depan, termasuk di wilayah Sumatera Utara serta di wilayah Jawa bagian tengah.

    “Nanti di Desember, Januari, Februari itu sudah serentak,” jelasnya.

    Sebelumnya, prakiraan BMKG memperlihatkan temperatur tinggi di sejumlah kota pada Senin (13/10/2025), yang berkisar antara 27 sampai 35 derajat Celcius. Termasuk wilayah Serang, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya yang memiliki temperatur 32 sampai 35 derajat Celcius.

     

     

  • 7
                    
                        Sultan HB X Sebut Tak Pernah Minta Pengawalan: “Saya Bisa Nyopiri Sendiri Kok”
                        Regional

    7 Sultan HB X Sebut Tak Pernah Minta Pengawalan: “Saya Bisa Nyopiri Sendiri Kok” Regional

    Sultan HB X Sebut Tak Pernah Minta Pengawalan: “Saya Bisa Nyopiri Sendiri Kok”
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkap dirinya tidak pernah meminta pengawalan selama menjalankan aktivitas sebagai Gubernur DIY.
    Hal ini ia sampaikan menanggapi video viral saat mobilnya yang sedang berjalan tanpa pengawalan disalip oleh rombongan pejabat dengan sirine “tot tot wuk wuk”.
    “Saya biasa enggak ada pengawalan kok, kalau tidak acara resmi. Wong saya juga bisa nyopiri sendiri juga kok,” kata Sultan saat ditemui di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (13/10/2025).
    Sultan menegaskan, pengawalan hanya digunakan saat menghadiri acara-acara resmi pemerintahan.
    Dalam kegiatan pribadi atau kunjungan nonformal, ia kerap bepergian tanpa pengawalan, bahkan menggunakan mobil pribadi.
    “Kenapa dipersoalkan, kan enggak perlu dipersoalkan pakai pengawalan atau tidak. Biasa saja,” ujarnya.
    Saat disinggung terkait kunjungannya ke Gunungkidul dan Jembatan Pandansimo yang dilakukan menggunakan mobil pribadi, Sultan menjelaskan bahwa mobil dinas memang hanya digunakan untuk kegiatan resmi pemerintahan.
    Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur Herzaky Mahendra Putra membantah bahwa rombongan yang menggunakan patwal dan menyalip mobil Sultan merupakan mobil Menko Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
    “Pak Menko AHY sudah meninggalkan tempat sekitar 30 menit lebih awal mendahului Sri Sultan. Jadi, tidak mungkin Pak Menko AHY malah tertinggal dan harus mendahului Sri Sultan di lampu merah seperti terlihat di video,” ujar Herzaky dalam keterangan tertulis, Minggu (12/10/2025).
    Herzaky menambahkan, publik dapat memastikan asal rombongan tersebut dengan melihat nomor pelat merah kendaraan dalam video yang beredar.
    “Kalau ingin memastikan itu rombongan siapa, bisa dicek nomor pelat merah salah satu mobil dalam rombongan tersebut. Silakan netizen mencari tahu, pelat merah itu terasosiasi dengan instansi mana,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemda Protes TKD Dipangkas, Banggar DPR: Pemerintah Harus Buka Dialog dan Bijak Menanggapi

    Pemda Protes TKD Dipangkas, Banggar DPR: Pemerintah Harus Buka Dialog dan Bijak Menanggapi

    Jakarta (beritajatim.com) – Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, menanggapi munculnya protes dari sejumlah pemerintah daerah atas berkurangnya alokasi dana transfer ke daerah (TKD) dalam RAPBN 2026. Dia menilai keluhan tersebut wajar dan harus disikapi dengan bijak oleh pemerintah pusat melalui dialog terbuka.

    “Situasi ini memicu aspirasi dari pemda agar alokasi TKD tidak dipotong. Tentu saja aspirasi seperti ini wajar dan seirama dengan semangat Kemendagri serta Kemenkeu untuk menanggapinya secara bijak dan dialogis,” ujar Said di Jakarta, Senin (13/10/2025).

    Said menjelaskan, alokasi TKD dalam APBN 2026 memang lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Dari Rp919,9 triliun pada 2025, turun menjadi Rp848,5 triliun karena efisiensi anggaran.

    “Dalam RAPBN 2026, pemerintah mengusulkan TKD sebesar Rp649,9 triliun, lalu Banggar DPR menambahkannya menjadi Rp692,9 triliun setelah pembahasan. Jadi, memang ada koreksi positif sebesar Rp43 triliun dari usulan awal,” kata dia.

    Dia menilai pengurangan alokasi TKD perlu dijelaskan secara terbuka agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di daerah. Said mengingatkan, penurunan anggaran tidak seharusnya diartikan sebagai pemangkasan otonomi daerah.

    “Tidak perlu saling menyalahkan, karena itu justru kontraproduktif. Pemerintah pusat dan daerah harus sama-sama menjaga transparansi serta memperkuat koordinasi,” tegas dia.

    Menurut Said, dalam sistem negara kesatuan, otonomi daerah merupakan kewenangan yang diberikan pemerintah pusat dengan semangat pemberdayaan. Dia menyebut filosofi otonomi daerah di Indonesia berbeda dengan negara federal yang memberikan kewenangan dari bawah ke atas.

    “Dalam negara kesatuan, pemerintah pusat membentuk daerah dan memberikan kewenangan secara proporsional. Semangatnya adalah memberdayakan daerah dalam kerangka pemerintahan yang demokratis,” jelas dia.

    Politisi PDI Perjuangan itu juga menegaskan bahwa kewenangan pemerintah pusat dalam menyusun TKD tidak bersifat mutlak. Pemerintah tetap terikat oleh aturan hukum yang tercantum dalam Undang-Undang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (UU HKPD).

    “Kewenangan pemerintah pusat dalam menyusun TKD tidak bersifat mutlak. Pemerintah pusat terikat dengan seluruh ketentuan yang diatur dalam UU HKPD,” ujar dia.

    Said menjelaskan, mekanisme pengelolaan keuangan pusat dan daerah saat ini bersifat asimetris, menyesuaikan karakteristik masing-masing daerah. Artinya, setiap daerah memiliki kapasitas fiskal berbeda yang diatur berdasarkan faktor sosial, budaya, dan kesejarahan.

    “Karena sifat otonomi kita asimetris, maka pembagian kewenangan dan dana juga tidak bisa seragam. Ada daerah seperti Yogyakarta, Aceh, atau Papua yang punya kekhususan tersendiri,” kata politisi asli Sumenep ini.

    Lebih lanjut, Said mendorong agar pemerintah pusat tidak hanya fokus pada pengurangan TKD, tetapi juga memperkuat efisiensi penggunaan dana di daerah. Dia menyebut pemerintah daerah kerap mengeluhkan lambatnya pencairan dana pusat dan proses birokrasi yang rumit.

    “Banyak daerah yang menyimpan dana di bank bukan karena tidak mau menyerap, tapi karena pencairan dan koordinasi dari pusat sering terlambat. Ini perlu diselesaikan dengan komunikasi yang lebih intensif,” ucap dia.

    Sebagai jalan keluar, Said mendorong pemerintah pusat dan daerah duduk bersama membahas formula pembagian dana yang lebih adil dan efisien. Dia menilai semua pihak harus berpegang pada ketentuan UU HKPD agar tidak saling menyalahkan.

    “Kedua pihak harus duduk satu meja dan mengikuti ketentuan UU HKPD. Dengan begitu, tidak ada lagi kesalahpahaman antara pusat dan daerah,” tegas dia.

    Said juga menambahkan, pemerintah dapat memperbesar porsi dana insentif fiskal, dana bagi hasil, maupun membuka peluang pinjaman daerah berbasis kinerja untuk menutup selisih TKD. “Pemerintah bisa memperkuat mekanisme fiskal daerah tanpa harus membebani APBN, misalnya melalui kemitraan dengan sektor swasta atau skema pinjaman daerah yang terukur,” ujar dia.

    Dia berharap keputusan terkait TKD tidak menghambat kinerja pembangunan daerah. Menurutnya, semangat utama hubungan keuangan pusat dan daerah adalah menciptakan keadilan fiskal dan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.

    “Yang terpenting bukan hanya besarannya, tapi bagaimana dana itu digunakan secara efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah,” pungkas dia. [asg/beq]

  • Daftar UMP Seluruh Indonesia 2025, Tertinggi Masih DKI Jakarta

    Daftar UMP Seluruh Indonesia 2025, Tertinggi Masih DKI Jakarta

    Bisnis.com, JAKARTA – Upah minimum provinsi (UMP) belum bisa dipastikan kenaikannya pada tahun depan atau 2026.

    Diketahui, pemerintah akan mengumumkan UMP 2026 dalam beberapa waktu ke depan. Belum diketahui, berapa besaran kenaikan UMP pada tahun depan. Namun, pada 2025 pemerintah menetapkan UMP naik 6,5%.

    Adapun formula penetapan UMP 2026 tengah dirumuskan di Dewan Pengupahan Nasional (Depenas). Dikutip dari situs Satu Data Kemnaker, UMP 2025 telah ditetapkan pemerintah berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No.16/2024.

    Dari 38 provinsi yang ada, Kemnaker mencatat rata-rata upah minimum nasional sebesar Rp3.315.761. UMP tertinggi dicatatkan DKI Jakarta dengan nilai Rp5.396.761, sedangkan yang terendah ialah Jawa Tengah sebesar Rp2.169.349.

    Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan bahwa proses pembahasan dan kajian penetapan UMP 2026 masih berlangsung dan akan rampung sesuai jadwal yang ditetapkan pemerintah.

    “Masih ada waktu. Kan kita punya batas waktu bulan November ya, November itu untuk UMP 2026. Tenang aja, masih ada waktu insya Allah,” ujar Yassierli usai memberikan pemaparan dalam Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Sabtu (11/10/2025).

    Meski begitu, Yassierli tidak merinci sejauh mana perkembangan pembahasannya. Padahal, penetapan UMP setiap tahun dilakukan paling lambat pada 21 November, sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2023 tentang Pengupahan.

    Berikut ini daftar lengkap upah minimum provinsi (UMP) di 38 provinsi di Indonesia.

    Daftar UMP Seluruh Indonesia Tahun 2025

    Aceh: Rp3.685.616
    Sumatra Utara: Rp2.992.559
    Sumatra Barat: Rp2.994.193
    Riau: Rp3.508.776
    Jambi: Rp3.234.535
    Sumatra Selatan: Rp3.681.571
    Bengkulu: Rp2.670.039
    Lampung: Rp2.893.070
    Bangka Belitung: Rp3.876.600
    Kepulauan Riau: Rp3.623.654
    DKI Jakarta: Rp5.396.761
    Jawa Barat: Rp2.191.232
    Jawa Tengah: Rp2.169.349
    DI Yogyakarta: Rp2.264.080
    Jawa Timur: Rp2.305.985
    Banten: Rp2.905.119
    Bali: Rp2.996.561
    Nusa Tenggara Barat (NTB): Rp2.602.931
    Nusa Tenggara Timur (NTT): Rp2.328.969
    Kalimantan Barat: Rp2.878.286
    Kalimantan Tengah: Rp3.473.621
    Kalimantan Selatan: Rp3.496.195
    Kalimantan Timur: Rp3.579.313
    Kalimantan Utara: Rp3.580.160
    Sulawesi Utara: Rp3.775.425
    Sulawesi Tengah: Rp2.915.000
    Sulawesi Selatan: Rp3.657.527
    Sulawesi Tenggara: Rp3.073.551
    Gorontalo: Rp3.221.731
    Sulawesi Barat: Rp3.104.430
    Maluku: Rp3.141.700
    Maluku Utara: Rp3.408.000
    Papua Barat: Rp3.615.000
    Papua Barat Daya: Rp3.614.000
    Papua: Rp4.285.850
    Papua Selatan: Rp4.285.850
    Papua Tengah: Rp4.285.848
    Papua Pegunungan: Rp4.285.850

  • Kasus Keracunan MBG Naik Lagi Sepekan Terakhir, Korban Kini Tak Cuma Anak Sekolah

    Kasus Keracunan MBG Naik Lagi Sepekan Terakhir, Korban Kini Tak Cuma Anak Sekolah

    Jakarta

    Kasus keracunan program makan bergizi gratis (MBG) kembali meningkat tajam di berbagai daerah. Dalam sepekan terakhir, 6 hingga 12 Oktober 2025, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat 1.084 korban baru.

    Lonjakan ini dinilai menunjukkan masalah serius dalam pelaksanaan MBG, yang sejak awal digadang-gadang sebagai upaya perbaikan gizi di anak sekolah.

    “Setiap pekan ribuan anak tumbang karena MBG, tapi negara justru membiarkan dapur-dapur tetap beroperasi. Ini bukan sekadar kelalaian, ini adalah krisis tanggung jawab publik,” tegas Ubaid Matraji, Koordinator Nasional JPPI, dalam keterangannya, Senin (13/10/2025).

    Kasus Keracunan Meluas

    JPPI melaporkan dua wilayah baru yang terdampak kasus keracunan MBG, yakni Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, dan Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, sebelumnya tidak pernah masuk dalam daftar daerah terpapar.

    “Ini bukti penyebaran kasus semakin luas dan tak terkendali,” beber Ubaid.

    Adapun provinsi dengan korban terbanyak dalam sepekan terakhir meliputi:

    Nusa Tenggara Timur (NTT): 384 korban (Timor Tengah Selatan)Jawa Tengah: 347 korban (Karanganyar, Klaten, Salatiga)Kalimantan Selatan: 130 korban (Kabupaten Banjar)

    Jika dihitung sejak Januari hingga 12 Oktober 2025, lima provinsi dengan korban keracunan MBG tertinggi adalah:

    Jawa Barat: 4.125 korbanJawa Tengah: 1.666 korbanDaerah Istimewa Yogyakarta (DIY): 1.053 korbanJawa Timur: 950 korbanNusa Tenggara Timur: 800 korban

    JPPI mencatat, Jawa Timur dan NTT mengalami lonjakan signifikan. Dua provinsi ini sebelumnya tidak termasuk lima besar per 30 September 2025, tetapi kini naik drastis akibat peningkatan kasus baru.

    Korban Tak Cuma Anak Sekolah

    Hal yang dinilai lebih memprihatinkan, korban kini tak hanya dari kalangan peserta didik. JPPI menerima laporan guru, balita, ibu hamil, hingga anggota keluarga ikut menjadi korban setelah mengonsumsi makanan MBG yang dibawa pulang dari sekolah atau disalurkan melalui posyandu.

    Kasus semacam ini dilaporkan di Bima (NTB), Ketapang (Kalimantan Barat), dan Timor Tengah Selatan (NTT).

    “Ini sudah bukan masalah teknis dapur lagi. Ini menunjukkan lemahnya sistem pengawasan dan penjaminan mutu yang seharusnya dijalankan oleh pemerintah pusat,” ujar Ubaid.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/up)