provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Ini Dia Asal-usul Munculnya Tradisi Kampung Srawung di Yogyakarta

    Ini Dia Asal-usul Munculnya Tradisi Kampung Srawung di Yogyakarta

    Liputan6.com, Yogyakarta – Asal-usul munculnya tradisi Kampung Srawung dimulai masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono pertama. Pada masa itu, Sultan merancang tata ruang Yogyakarta untuk memfasilitasi interaksi antarwarga, menciptakan ruang-ruang sosial yang memungkinkan terjadinya “srawung” secara alami.

    Dikutip dari akun Instagram @pariwisata.jogjakota, istilah “srawung” dalam bahasa Jawa mengandung makna yang dalam tentang interaksi sosial dan kebersamaan. Konsep ini bukan sekadar kata, melainkan cerminan filosofi hidup masyarakat Yogyakarta yang menjunjung tinggi harmoni sosial.

    Festival Kampung Srawung menghadirkan berbagai pertunjukan seni budaya yang menampilkan kekayaan tradisi Yogyakarta. Para pengunjung dapat menyaksikan pentas seni yang memukau, mulai dari tarian tradisional hingga musik kontemporer yang mengadaptasi unsur-unsur budaya lokal.

    Festival ini juga menjadi etalase kuliner tradisional yang menawarkan berbagai hidangan khas dengan harga terjangkau, memungkinkan setiap lapisan masyarakat untuk menikmati kekayaan rasa masakan tradisional. Festival Kampung Srawung menjadi ruang perjumpaan yang mempertemukan tradisi dengan modernitas.

    Festival ini tidak sekadar nostalgia, melainkan bukti bahwa nilai-nilai tradisional tetap relevan dan dapat diadaptasi dalam konteks kekinian. Melalui berbagai aktivitas yang diselenggarakan, festival ini membantu generasi muda memahami dan menghargai warisan budaya mereka sambil tetap terhubung dengan identitas kontemporer mereka.

    Festival Kampung Srawung lebih dari sekadar perayaan budaya; ia adalah manifestasi dari semangat kebersamaan yang terus dijaga dan dipupuk oleh masyarakat Yogyakarta. Dalam setiap penyelenggaraannya, festival ini menjadi pengingat bahwa di tengah perubahan zaman, nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong tetap menjadi fondasi yang kokoh bagi pembangunan masyarakat yang harmonis.

    Festival Kampung Srawung hadir pada 8-10 November 2024 sebagai pengingat akan pentingnya nilai-nilai kebersamaan yang telah mengakar dalam budaya Yogyakarta. Festival yang rutin digelar ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk merayakan semangat gotong royong dan kerukunan yang telah diwariskan sejak masa Kesultanan Yogyakarta pertama.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Mengenal Lebih Dekat Juara MHQ Tingkat ASEAN yang Pernah Didiskualifikasi Sepihak

    Mengenal Lebih Dekat Juara MHQ Tingkat ASEAN yang Pernah Didiskualifikasi Sepihak

    Liputan6.com, Yogyakarta – Mengukir prestasi di bidang tahfidz Al-Qur’an bukanlah perjalanan yang mudah. Namun, seorang hafizah muda Indonesia telah membuktikan dedikasinya melalui berbagai pencapaian di tingkat provinsi, nasional, hingga internasional.

    Himma Aliyah namanya, lahir di Cirebon tepatnya 15 Januari 1998. Ia memulai kegiatan MTQ sejak masih duduk di bangku kelas 3 aliyah pada 2017 silam.

    Perjalanan prestasinya dimulai pada tahun 2018, ketika ia berhasil meraih juara 2 cabang Tahfidz 20 Juz dalam MTQ tingkat Provinsi Jawa Barat. Prestasi ini mengantarkannya ke MTQ Nasional 2018 yang diselenggarakan di Medan, Sumatra Utara.

    Di penghujung tahun yang sama, pencapaian internasional pertamanya terukir dengan menjadi juara 1 cabang 20 Juz pada MHQ Tingkat ASEAN yang diselenggarakan oleh Qatar dan Pesantren Darunnajah Jakarta. Tidak berhenti di situ, awal tahun 2019 ia kembali berprestasi dengan meraih juara 2 cabang 20 Juz pada MHQ Nasional yang diselenggarakan Kedutaan Saudi Arabia.

    Pernah Didiskualifikasi di Tingkat Nasional

    Tahun 2019 membawa cerita tersendiri dalam perjalanan seorang penghafal Al-Qur’an. Setelah berhasil meraih prestasi di berbagai kompetisi sebelumnya, ia kembali menunjukkan kemampuannya dengan meraih juara pertama dalam cabang Tahfidz 20 Juz pada Seleksi Tilawatil Quran (STQ) tingkat Provinsi Jawa Barat.

    Prestasi ini seharusnya membuka jalan baginya untuk melangkah ke kompetisi tingkat nasional. Namun, perjalanan tidak selalu berjalan sesuai rencana. Di tingkat nasional, ia menghadapi situasi yang tidak terduga ketika dirinya terkena diskualifikasi yang mengakibatkan tidak bisa melanjutkan partisipasi dalam kompetisi tersebut.

    Meski menghadapi situasi yang tidak mudah, pengalaman ini justru menjadi titik pembelajaran berharga. Bukannya menyerah, ia justru bangkit dan membuktikan ketangguhannya dengan terus mengasah kemampuan. Hal ini terbukti dari prestasi-prestasi yang ia raih di tahun-tahun berikutnya.

    Tahun 2022 menjadi tahun yang istimewa, dimana Ia mengambil tantangan lebih besar dengan beralih ke cabang Tahfidz 30 Juz dan Tafsir Bahasa Indonesia. Keberaniannya berbuah manis dengan meraih juara 1 di tingkat provinsi dan berlanjut ke MTQ Nasional di Kalimantan Selatan.

    Puncaknya, pada pertengahan 2024, ia berkesempatan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional melalui “The American International Holy Qur’an” untuk cabang Tahfidz 30 Juz. Dalam kompetisi bergengsi ini, Ia berhasil meraih peringkat ke-6 atau Juara Harapan 3.

    Prestasi-prestasi ini menunjukkan bagaimana dedikasi, ketekunan, dan konsistensi dalam menghafal Al-Qur’an dapat mengantarkan seseorang ke berbagai tingkat kompetisi. Lebih dari sekadar prestasi, pencapaian ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus mendalami dan mencintai Al-Qur’an.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

     

  • Misteri Air Terjun Tersembunyi: Ketika Alam Mengungkap Keindahannya di Lereng Merapi

    Misteri Air Terjun Tersembunyi: Ketika Alam Mengungkap Keindahannya di Lereng Merapi

    Liputan6.com, Yogyakarta – Siapa sangka lereng Gunung Merapi masih menyimpan keindahan yang belum terjamah? Sebuah air terjun yang sebelumnya tak terdeteksi kini menjadi perbincangan setelah kemunculannya yang mengejutkan. Fenomena alam ini menambah daftar panjang keajaiban yang tersimpan di gunung berapi paling aktif di Pulau Jawa tersebut.

    Air terjun baru yang ditemukan di lereng Gunung Merapi menjadi sorotan setelah diunggah melalui akun Instagram @wonderfuljogja. Penemuan yang terjadi pada pagi hari 11 November 2024 ini segera menarik perhatian publik karena lokasinya yang berada di kawasan gunung berapi aktif.

    Keberadaan air terjun ini menambah daftar potensi wisata di kawasan Merapi. Meski menyimpan potensi besar sebagai destinasi wisata baru yang bisa mengangkat ekonomi lokal, pengembangan kawasan ini tentunya memerlukan kajian mendalam.

    Beberapa aspek yang perlu diperhatikan meliputi studi kelayakan, penelitian dampak lingkungan, perencanaan infrastruktur pendukung, hingga sistem pemantauan keamanan yang berkelanjutan. Penemuan ini membuka diskusi tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara potensi wisata dan pelestarian alam.

    Bagi masyarakat sekitar gunung, air terjun memiliki nilai lebih dari sekadar pemandangan indah. Sejak zaman dahulu, masyarakat lereng gunung telah memahami bahwa air yang mengalir dari gunung membawa berkah berupa kesuburan bagi lahan pertanian mereka.

    Terlepas dari waktu penemuannya, kehadiran air terjun baru ini mengingatkan kita akan kekayaan alam Indonesia yang tampaknya tak ada habisnya untuk dieksplorasi. Sekaligus menjadi pengingat akan tanggung jawab kita untuk menjaga keseimbangan alam, terutama di kawasan gunung berapi yang sensitif.

    Penemuan ini juga mengajarkan bahwa alam masih menyimpan banyak rahasia. Pada era ketika sebagian besar wilayah telah terpetakan secara digital, masih ada tempat-tempat menakjubkan yang menunggu untuk ditemukan, menanti untuk membuat kita terpukau akan keindahannya.

    Penemuan ini sekali lagi menunjukkan bahwa Indonesia masih menyimpan banyak keindahan alam yang belum terungkap, sekaligus mengingatkan pentingnya keseimbangan antara pengembangan wisata dan aspek keamanan, terutama di kawasan gunung berapi aktif.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Kapolri Tunjuk Komjen Ahmad Dofiri Jadi Wakapolri Gantikan Agus Andrianto
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        12 November 2024

    Kapolri Tunjuk Komjen Ahmad Dofiri Jadi Wakapolri Gantikan Agus Andrianto Nasional 12 November 2024

    Kapolri Tunjuk Komjen Ahmad Dofiri Jadi Wakapolri Gantikan Agus Andrianto
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Kapolri
    Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi menunjuk Komisaris Jenderal
    Ahmad Dofiri
    sebagai Wakil Kapolri.
    Ahmad Dofiri sebelumnya menjabat sebagai Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri. Dia menggantikan
    Agus Andrianto
    yang menjadi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.
    Pengumuman tersebut disampaikan pada Selasa (12/11/2024) malam melalui surat telegram dengan nomor ST/2517/XI/KEP./2024.
    Surat telegram tersebut berisi daftar mutasi pejabat tinggi (pati) dan pejabat menengah (pamen) Polri pada November 2024 yang ditandatangani oleh Kapolri.
    “Terdapat 1 ST Mutasi pada tanggal 11-11-2024, *ST/2517/XI/KEP./2024 sebanyak 55 personel,”
    bunyi petikan surat telegram tersebut.
    Lima pejabat yang mendapatkan promosi jabatan adalah Komjen Ahmad Dofiri sebagai
    Wakapolri
    , Irjen Dedi Prasetyo sebagai Irwasum Polri, Irjen Chryshnanda Deilaksana sebagai Kemendiklat Polri, Brigjen Cahyono Wibowo sebagai Kakortastipidkor, dan Kombes Surya Kumara sebagai Kapuslitbang Polri.
    Ahmad Dofiri merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1989.
    Sepanjang kariernya, ia mengemban berbagai posisi strategis.
    Memulai karier sebagai Kanit Resintel Polsekta Tangerang di Polda Metro Jaya pada 1990, ia kemudian menjabat sebagai Kanit Resmob Polres Tangerang pada 1991.
    Pada 2005, Dofiri diangkat sebagai Kassubag Jabpamentil di Bagian SDM Polri.
    Dua tahun kemudian, pada 2007, ia menjabat sebagai Kapolres Bandung, dan pada 2009, ia menjadi Wakapolwiltabes Bandung serta Kapoltabes Yogyakarta.
    Kariernya berlanjut ketika ia bertugas sebagai Kabag Kermadagri Robangpers SDE SDM Polri pada 2010, dan selanjutnya dipercaya sebagai Koorspripim Polri.
    Ia juga menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya bidang Binkar SSDM Polri pada 2012 dan diangkat sebagai Wakapolda DIY pada 2013.
    Dari 2014 hingga 2016, Ahmad Dofiri berperan sebagai Karobinkar SSDM Polri, sebelum akhirnya menjabat sebagai Kapolda Banten dan Karosunluhkum Divkum Polri.
    Pada 2016, ia diangkat sebagai Kapolda DIY, dan menjabat sebagai Asisten Logistik Kapolri pada 2019.
    Kariernya terus menanjak hingga ia dipercaya sebagai Kapolda Jawa Barat pada 2020, diikuti dengan jabatan sebagai Kabaintelkam Polri pada 2021.
    Terakhir, pada 2023, ia menjabat sebagai Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, mempertegas perannya sebagai salah satu perwira berpengalaman dalam menjaga keamanan dan membangun profesionalisme di Polri.
    Dalam surat tersebut, Kapolri juga melakukan mutasi untuk jabatan Kapolda sebanyak tiga personel, yang terdiri dari:
    Sedangkan untuk jabatan Wakapolda, mutasi dilakukan terhadap empat personel, yaitu:
    Sementara itu, untuk jabatan IB/Irjen Pol ditunjuk lima personel, jabatan IIA/Brigjen Pol sebanyak 15 personel, jabatan IIB/Kombes Pol sebanyak 13 personel, dan jabatan Kapolresta/IIB sebanyak satu personel.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gunung Lewotobi Laki-Laki Berstatus Awas, Aktivitas 7 Gunung Api Masuk Level Siaga

    Gunung Lewotobi Laki-Laki Berstatus Awas, Aktivitas 7 Gunung Api Masuk Level Siaga

    Bisnis.com, JAKARTA – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM mencatat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki pada level Awas dan sebanyak tujuh gunung api berada dalam status III atau Siaga. 

    Berdasarkan informasi di aplikasi Multiplatform Aplication for Geohazard Mitigation and Assesment (Magma Indonesia), sebagian besar aktivitas gunung api yang berstatus Siaga berada di wilayah Timur Indonesia. 

    Mereka adalah Gunung Awu, Sulawesi Utara; Gunung Ibu, Maluku Utara; Gunung Iya, Nusa Tenggara Timur; Gunung Karangetang, Sulawesi Utara; dan Gunung Lokon Sulawesi Utara. 

    Kemudian, dua gunung berstatus Siaga lainnya yakni Gunung Marapi, Sumatra Barat serta Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. 

    “Level III (Siaga): Hasil pengamatan visual dan instrumental memperlihatkan peningkatan aktivitas yang semakin nyata atau gunung api mengalami erupsi,” dikutip dari aplikasi Magma, Selasa (12/11/2024). 

    Adapun terdapat satu gunung yang aktivitasnya berada di level IV atau Awas yakni Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki – Laki mengalami erupsi pada Sabtu (9/11/2024) sekitar pukul 08.50 wita dan pukul 11.23 WITA. 

    Tinggi kolom abu mencapai 2.000 meter dari puncak. Erupsi ini sudah terjadi sejak beberapa hari dan menyebabkan banyak warga sekitar mengungsi. 

    Di sisi lain, terdapat 16 gunung dengan aktivitas berstatus level II atau Waspada. Beberapa di antaranya adalah Gunung Krakatau di Lampung dan Bromo di Jawa Timur. 

    Kemudian, terdapat 44 gunung dengan aktivitas berstatus level I atau Normal. 

  • Pemancing Hilang di Pantai Gunungkidul Saat Ambil Ikan Milik Teman
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        12 November 2024

    Pemancing Hilang di Pantai Gunungkidul Saat Ambil Ikan Milik Teman Regional 12 November 2024

    Pemancing Hilang di Pantai Gunungkidul Saat Ambil Ikan Milik Teman
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Seorang pemancing bernama Sukirin (25), warga Ngandong, Purwodadi, Tepus, dinyatakan hilang saat memancing di
    tebing Congor
    , sebelah barat Pantai Jogan, Kalurahan Purwodadi, Tepus,
    Gunungkidul
    , DI Yogyakarta, pada Selasa (12/11/2024).
    Saat ini, petugas gabungan masih melakukan pencarian.
    Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa wilayah Operasi I Pantai Wediombo, Sunu Handoko Bayu Sagara menjelaskan bahwa peristiwa tersebut bermula ketika Sukirin memancing di tebing Congor.
    Temannya, Supri (35), juga warga Ngandong, sedang memancing di lokasi yang sama.
    Saat itu, umpan Supri disambar ikan, namun ikan tersebut tersangkut di daratan bawah tebing sekitar pukul 07.00 WIB.
    “Tiba-tiba korban berinisiatif menuruni tebing untuk mengambil ikan hasil pancingan. Saksi 1 (Supri) tidak mengetahui bahwa korban menuruni tebing, dan seketika itu korban sudah berteriak minta tolong terseret gelombang ke tengah,” kata Sunu saat dihubungi melalui telepon.
    Sunu menambahkan bahwa Supri sempat melemparkan bambu ke arah korban, namun Sukirin tidak dapat menggapainya dan akhirnya hilang tenggelam.
    Seorang warga yang menyaksikan kejadian tersebut segera melaporkan insiden itu ke SAR Linmas Pantai Siung melalui telepon.
    Setelah menerima laporan, tim SAR Satlinmas yang bertugas di Pantai Siung segera meluncur ke lokasi kejadian menggunakan perahu jukung, bersama beberapa perahu nelayan.
    Pencarian dilakukan oleh petugas SAR gabungan dari Satlinmas, Koramil, Polsek, nelayan, dan warga sekitar.
    “Masih dalam pencarian, TIM SAR menggunakan 1 perahu SAR dan 6 perahu nelayan Pantai Siung. Selain itu, juga dilakukan snorkeling oleh SAR dan nelayan di sekitar TKP,” ujar Sunu.
    Sunu mengimbau kepada para pemancing di sekitar kawasan pantai untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas dan memperhatikan kondisi sekitar.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menelusuri Makam Selir Sri Sultan Hamengku Buwono I di Gadingharjo Bantul
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        12 November 2024

    Menelusuri Makam Selir Sri Sultan Hamengku Buwono I di Gadingharjo Bantul Yogyakarta 12 November 2024

    Menelusuri Makam Selir Sri Sultan Hamengku Buwono I di Gadingharjo Bantul
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Suasana sunyi menyelimuti Padukuhan Ngujung, Kalurahan Gadingharjo, Sanden,
    Bantul
    , DI Yogyakarta, pada Senin (11/11/2024) siang.
    Hanya sebagian kecil masyarakat yang berada di rumah, sementara suara burung dan gesekan dedaunan memecah kesunyian.
    Di sudut perkampungan, terdapat makam Bray Asmorowati, salah satu selir Sri Sultan Hamengku Buwono I.
    Makam tersebut dikelilingi pagar batu bata dengan ketebalan lebih dari 30 cm, namun temboknya sudah tampak lusuh termakan usia.
    Di dalam area makam, terdapat jalan kecil yang membelah deretan nisan, mulai dari model kuno hingga modern.
    Beberapa makam baru tampak masih basah dengan bunga tabur yang segar.
    Suasana rindang pepohonan dan suara hewan liar di sekitar makam memberikan kesan jauh dari keramaian pemukiman.
    Di sebelah utara makam, terdapat bangunan yang berisi tiga nisan bertuliskan aksara Jawa.
    Juru bersih makam dengan gelar dari Keraton, Mas Agus Budi Prastyo menjelaskan bahwa di dalam bangunan makam tersebut, selain Bray Asmorowati, juga terdapat dua pengawalnya yang dimakamkan di kanan dan kirinya.
    “Selir atau jawanya
    ampean ndalem
    masuk keraton namanya Bray Asmoro Wati. Kalau sebelum masuk namanya Mbok Temu,” ujar Mas Agus.
    Dari cerita turun temurun, Bray Asmorowati diangkat menjadi selir saat ikut ibunya, seorang warga Ngujung, yang berjualan sirih di sekitar alun-alun Kraton Ngayogyokarto Hadiningrat.
    Setelah diangkat menjadi selir, ia memilih untuk pulang ke Ngujung.
    “Tidak lama (menjadi selir) dan memilih pulang ke sini (Ngujung),” tambah Mas Agus.
    Ia juga menyebutkan bahwa Bray Asmorowati memiliki seorang putra yang kini tinggal di Belanda.
    Makam tersebut awalnya dibangun menggunakan kayu jati, dan pada tahun 1983 dipugar.
    Sri Sultan Hamengku Buwono I, yang bertahta dari tahun 1755 hingga 1792, dikenal sebagai Pangeran Mangkubumi, pendiri Keraton Yogyakarta.
    Lahir pada 5 Agustus 1717 dengan nama Bendara Raden Mas (BRM) Sujono, beliau merupakan putra Sunan Amangkurat IV dari selir Mas Ayu Tejawati.
    Sebagai peletak dasar budaya Mataram, Sultan Hamengku Buwono I memberikan warna dan ruh tidak hanya bagi lingkungan keraton tetapi juga bagi seluruh masyarakat Yogyakarta.
    Sejak kecil, BRM Sujono dikenal cakap dalam olah keprajuritan, mahir berkuda, dan bermain senjata.
    Ia juga dikenal sangat taat beribadah sembari menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Budaya Jawa.
    Dalam Babad Nitik Ngayogya, digambarkan kebijaksanaan dan kearifan Sultan Hamengku Buwono I, termasuk kecerdasannya dalam ilmu tata kota dan arsitektur.
    Dalam menentukan posisi Keraton Yogyakarta, beliau mempertimbangkan letak dan keadaan lahan agar dapat menyejahterakan dan memberikan keamanan kepada penduduk Yogyakarta.
    Keraton Yogyakarta yang berdiri kokoh hingga saat ini menempati posisi strategis, dibatasi oleh:
    Arsitektur Keraton Yogyakarta sepenuhnya dirancang oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I, yang juga merupakan arsitek Keraton Surakarta.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pembangunan irigasi perpompaan solusi indeks pertanaman di Slemam

    Pembangunan irigasi perpompaan solusi indeks pertanaman di Slemam

    Sleman (ANTARA) – Pertanian menjadi salah satu sektor penting dalam perekonomian di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Keberhasilan pertanian memiliki dampak besar terhadap ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai hasil pertanian yang optimal, masalah irigasi berperan sangat penting.

    Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Pemerintah Kabupaten Sleman menguatkan program irigasi perpompaan atau pompanisasi di wilayah-wilayah sentra pangan, yakni Minggir, Moyudan, Sayegan, Godean, dan Prambanan.

    Irigasi atau pengairan adalah usaha menyediakan air dengan membangun saluran air ke sawah atau ladang. Irigasi berperan penting dalam mendukung keberhasilan budi daya pertanian agar tanaman tumbuh secara optimal.

    Adanya sistem irigasi yang baik dan efisien ditujukan untuk terus meningkatkan produktivitas pertanian. Air (irigasi) harus diberikan dalam jumlah, waktu, dan mutu yang tepat. Jika tidak, maka tanaman akan terganggu pertumbuhannya yang pada gilirannya akan mempengaruhi produksi pertanian.

    Secara alami, seharusnya kebutuhan air dapat dipenuhi dari air irigasi dan air hujan, namun kenyataannya, ketersediaan air tidak merata sepanjang waktu dan setiap tempat. Di beberapa tempat dan dalam waktu-waktu tertentu, jumlah air hujan tidak bisa memenuhi kebutuhan tanaman, apalagi bagi lokasi tanaman yang berada di luar sistem daerah irigasi.

    Bahkan, ada juga lahan yang berada dalam sistem daerah irigasi, karena keperluan tertentu, aliran air dimatikan, sehingga berpengaruh terhadap produksi pertanian, termasuk tanaman padi.

    Lahan baku sawah

    Data Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Slemam mencatat lahan baku sawah di wilayah itu seluas 16.895 hektare dan yang berupa sawah irigasi seluas 15.425 hektare, sedangkan sawah tadah hujan seluas 470 hektare.

    Sawah irigasi itu tersebar pada semua wilayah kapanewon (kecamatan), sedangkan sawah tadah hujan hanya berada di Kapanewon Prambanan, yakni di Kalurahan Gayamharjo, Sambiharjo, dan Wukirharjo. Pada sawah tadah hujan, karena hanya bergantung pada air hujan, maka hanya bisa menanam padi satu kali dalam satu tahun.

    Pemerintah Kabupaten Sleman juga membangun embung pertanian pada 2020 di Sambirejo, Prambanan, yang mampu menampung air hujan, yang kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan air tanaman padi pada areal di sekitarnya, sehingga yang semula satu kali tanam menjadi dua kali.

    Kondisi perbukitan dan tidak adanya sungai menyebabkan sulitnya upaya bantuan sarana irigasi. Bantuan Embung Cluweg yang selama ini dibuat, belum mampu menambah luasan tanaman padi karena memang kapasitasnya yang kecil. Embung Cluweg hanya bisa dimanfaatkan untuk tanaman pertanian lain.

    Pada sawah irigasi, penanaman padi dilakukan dengan indeks pertanaman dua hingga tiga kali, tergantung dari ketercukupan air.

    Irigasi pertanian di Sleman, selain adanya daerah-daerah irigasi juga ditopang dengan adanya Selokan Mataram dan saluran Van Derwijk. Hanya saja, menghadapi perubahan iklim ekstrem akibat El Nino akhir 2023, menyebabkan volume dan debit air menyusut, apalagi dengan adanya kebijakan pematian selokan Mataram dan saluran Vanderwijk setiap Oktober, menyebabkan berubahnya tata tanam.

    Kondisi itu menyebabkan mundurnya waktu tanam atau berganti komoditas pertanian lain yang kebutuhan airnya lebih sedikit dibanding tanaman padi.

    Irigasi perpompaan

    Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman dalam mendukung penyediaan air untuk memenuhi kebutuhan air pertanian adalah dengan irigasi perpompaan dan pompanisasi. Kegiatan pompanisasi dengan pemberian bantuan pompa air kepada kelompok tani telah dilakukan setiap tahun.

    Istilah irigasi perpompaan adalah sistem irigasi dengan menggunakan pompa air yang pendistribusiannya melalui saluran terbuka maupun saluran tertutup, dengan memanfaatkan sumber air dari sungai, mata air atau sumber air lainnya, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lapangan.

    Berdasarkan istilah ini, maka bangunan sumur ladang dan irigasi air tanah dangkal (IATD), termasuk di dalamnya, yang membedakan adalah sumber airnya berasal dari air tanah bukan air permukaan.

    Bantuan pompa air dari Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman melalui Bidang Tanaman Pangan, dalam lima tahun terakhir, yakni dari Tahun 2019 hingga 2024, sebanyak 160 unit.

    Bantuan ini dimanfaatkan oleh petani untuk menyedot air sumur yang ada di dalam tanah.

    Selain dari bantuan pemerintah, banyak petani yang mengadakan pompa air maupun pembuatan sumur secara mandiri. Bantuan sumur berupa sumur ladang dan irigasi air tanah dangkal (IATD).

    Bantuan sumur ladang berupa bangunan sumur ladang lengkap dengan pompa air beserta selang hisab dan selang buang. Selama lima tahun terakhir, pemkab sudah menyerahkan bantuan untuk tanaman pangan sebanyak 23 unit.

    Sementara bantuan IATD dengan paket berupa bangunan bak penampung air, bangunan sumur dengan kedalaman 30 meter dan pompa “submersible” sudah diberikan sebanyak 44 unit. Pelaksanaan pembuatan sumur ladang maupun IATD dilakukan secara swakelola tipe IV oleh kelompok tani atau gabungan kelompok tani (gapoktan) penerima.

    Selain bantuan tersebut di atas, pada Tahun 2024 ini, juga ada bantuan peningkatan ketersediaan air guna budi daya tanaman baru maupun penyelamatan budi daya tanaman padi, melalui kegiatan pengembangan irigasi perpompaan dari dana APBN.

    Bantuan berupa bangunan bak penampung air, bangunan panel listrik dan pompa air yang diberikan kepada petani dalam bentuk uang yang langsung ditransfer ke rekening kelompok tani. Pelaksanaan kegiatan juga dilakukan secara swakelola oleh kelompok tani penerima.

    Irigasi perpompaan sangat dirasakan oleh Kelompok Tani Tiwir Kalurahan Sumbersari, Kabupaten Sleman.

    Ketua Kelompok Tani Tiwir Kalurahan Sumbersari Sunardi bercerita, kini, dengan lahan seluas 25 hektare, biasanya hanya ditanami dua kali tanaman padi, setelah ada irigasi perpompaan, petani di kalurahan itu dapat panen tiga kali dalam satu tahun.

    Setiap Agustus sampai Oktober, anggota kelompok tani itu biasanya membiarkar lahan mereka tidak ditanami, karena tidak ada air, namun dengan irigasi perpompaan, petani bisa menanam padi kembali.

    Editor: Masuki M. Astro
    Copyright © ANTARA 2024

  • Bawaslu Bantul tangani enam dugaan pelanggaran dalam Pilkada 2024

    Bawaslu Bantul tangani enam dugaan pelanggaran dalam Pilkada 2024

    Ketua Bawaslu Bantul Didik Joko Nugroho pada ekspose hasil pengawasan selama tahapan Pilkada Bantul 2024. Senin (11/11/2024). ANTARA/Hery Sidik

    Bawaslu Bantul tangani enam dugaan pelanggaran dalam Pilkada 2024
    Dalam Negeri   
    Calista Aziza   
    Selasa, 12 November 2024 – 06:14 WIB

    Elshinta.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga kini telah menangani dan menyelesaikan enam dugaan pelanggaran sejak awal tahapan hingga masa kampanye pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bantul Tahun 2024 yang tinggal beberapa hari lagi.

    “Sampai dengan hari ini ada enam yang sudah resmi kami tindaklanjuti yang masuk dari tahapan awal sampai dengan masa kampanye pilkada yang tinggal menyisakan beberapa hari ke depan,” kata Ketua Bawaslu Bantul Didik Joko Nugroho usai ekspose hasil pengawasan Pilkada Bantul, di Bantul, Senin sore.

    Menurut dia, enam dugaan pelanggaran tersebut, yakni pertama adalah laporan pada masa pendaftaran pasangan calon terkait adanya pemasangan baliho Bupati yang tidak menyertakan wakil bupati, yang mana pelapor meminta dilakukan pencopotan terhadap pemasangan baliho.

    “Dari laporan itu, Bawaslu melakukan kajian awal dengan hasil laporan memenuhi syarat formil, namun tidak memenuhi syarat materiil karena tidak terdapat unsur pelanggaran dan tidak termasuk dalam jenis dugaan pelanggaran Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati,” katanya.

    Kemudian penanganan laporan pada masa pendaftaran paslon di KPU Bantul terkait ketidaknetralan dukuh yang mengkoordinasikan para ketua rukun tetangga (RT) dan tokoh masyarakat setempat untuk mengarahkan dukungan kepada salah satu pasangan calon.

    Atas laporan tersebut Bawaslu Bantul telah melakukan kajian awal dengan hasil bahwa laporan dugaan pelanggaran memenuhi syarat formil, namun tidak memenuhi syarat materiil karena dugaan pelanggaran yang dilaporkan bukan merupakan dugaan pelanggaran pilkada.

    “Bawaslu Kabupaten Bantul juga telah menindaklanjutinya dengan penerusan kepada instansi yang berwenang,” katanya.

    Selanjutnya, kata dia, penanganan terhadap laporan pada masa kampanye pilkada terkait adanya ‘voice note’ yang diduga melanggar ketentuan Pasal 69 huruf b dan huruf c Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 dan ketentuan Pasal 187 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015.

    “Bawaslu sudah melakukan klarifikasi kepada pelapor, saksi dan pihak lain serta dilakukan proses pembahasan dengan Tim Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Bantul. Setelah dilakukan kajian, laporan dihentikan karena tidak memenuhi unsur tindak pidana,” katanya.

    Kemudian penanganan atas temuan pada tahapan pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih terkait adanya perubahan ploting pemilih di TPS oleh petugas PPS Argomulyo, Sedayu setelah selesainya sub tahapan pencocokan dan penelitian daftar pemilih oleh petugas pantarlih.

    Dia mengatakan, sudah dilakukan proses klarifikasi dengan memanggil Ketua PPS Kelurahan Argomulyo dan anggota PPK Kecamatan Sedayu. Dari hasil kajian tersebut didapatkan bahwa terbukti melakukan pelanggaran administratif.

    “Selanjutnya panitia pengawas pemilu Kecamatan Sedayu merekomendasikan penataan ulang pemilih di beberapa TPS yang sebelumnya tidak mempertimbangkan aspek aksesibilitas dan geografis wilayah setempat,” katanya.

    Kemudian penanganan atas temuan pada tahapan pendaftaran paslon, yaitu adanya video ‘tiktok’ dengan akun salah satu calon wakil bupati, yang dalam video tersebut terindikasi dukuh tidak netral karena bersama beberapa warga mendatangi rumah calon wakil bupati itu.

    “Sudah dilakukan klarifikasi kepada pihak-pihak terkait untuk selanjutnya dilakukan kajian. Dan dari hasil kajian, pengawas kecamatan melakukan penerusan kepada instansi yang berwenang yang dalam hal ini kepada lurah,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Cuaca Hari Ini, Mayoritas Kota Besar Indonesia Diguyur Hujan

    Cuaca Hari Ini, Mayoritas Kota Besar Indonesia Diguyur Hujan

    Jakarta, Beritasastu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan, cuaca hari ini Selasa (12/11/2024) di sebagian besar kota besar di Indonesia berpotensi diguyur hujan. 

    Prakirawan BMKG Yohanes menyampaikan, sejumlah kota yang diperkirakan akan diguyur hujan dengan intensitas ringan, antara lain Tanjung Pinang, Pangkalpinang, Serang, Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Pontianak.

    “Hujan intensitas ringan juga diprediksi mengguyur Gorontalo, Kendari, Makassar, Ambon, Sorong, dan Jayapura,” kata dia dalam di Jakarta, Selasa dilansir Antara.

    Yohanes menyampaikan, cuaca hari ini di beberapa wilayah juga akan dilanda hujan intensitas sedang, seperti Medan, Padang, Yogyakarta, Manado, Nabire, Jayawijaya, dan Merauke.

    Selain hujan dengan intensitas ringan dan sedang, cuaca hari ini di sejumlah wilayah akan hujan disertai petir, seperti Pekanbaru, Jambi, Palembang, Lampung, Bandung, Mamuju, Palangkaraya, dan Banjarmasin.

    Selain hujan, BMKG memprediksi, cuaca hari ini akan berawan, seperti di Banda Aceh, Kupang, Mataram, Ternate, dan Manokwari.