provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Alasan Arsjad Rasjid Gelar Seleknas Panahan Songsong SEA Games 2025 di Kudus

    Alasan Arsjad Rasjid Gelar Seleknas Panahan Songsong SEA Games 2025 di Kudus

    Liputan6.com, Jakarta – Suasana Stadion Supersoccer Arena Rendeng Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yang biasanya ramai saat berlangsung sebuah even dengan suara riuh para supporter, kini berubah hening dan tampak tenang.

    Justru yang ada hanya suara lesatan ratusan anak panah yang dilepas dari busurnya yang menancap di papan dart atau papan bidikan. Lalu lalang ratusan anak panah yang melayang di udara itu, semakin menambah elok view stadion yang dibangun Djarum Foundation yang berlatar belakang Pegunungan Muria.

    Tidak mengherankan dengan view yang bagus dan dilengkapi fasilitas atletik berstandar internasional itu, membuat Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani) memutuskan untuk menggelar seleksi nasional (Seleknas) 2 tahun 2024 di stadion yang berada di Desa Rendeng Kudus.

    Tahapan seleknas yang diinisiasi PB Perpani berkolaborasi dengan Djarum Foundation ini, berlangsung tiga hari sejak Jumat (15 November 2024) hingga Minggu (17 November 2024). Ajang seleknas dikuti 32 atlet panahan terbaik Indonesia.

    Ke 32 atlet panahan itu terdiri dari dua kategori, yaitu Compound 50 meter dan Recurve 70 meter. Baik atlet putra maupun putri akan menampilkan kemampuan terbaiknya, demi dapat bergabung menjadi penghuni pemusatan latihan nasional (Pelatnas).

    “Seleknas Tahap 2 yang diadakan di Supersoccer Arena Kudus ini, merupakan ujian terakhir bagi para atlet sebelum memasuki gerbang Pelatnas,” ujar Ketua Umum PB Perpani, Arsjad Rasjid kepada Liputan6.com, Minggu 17 November 2024.

    Arsjad mengharapkan penyelenggaraan Seleknas Tahap 2 di Supersoccer Arena Kudus, memberikan spirit dan motivasi tinggi bagi para atlet panahan. Selain itu, dapat bersinar dan mengharumkan nama bangsa di berbagai kejuaraan internasional.

    “Seperti kita tahu, Supersoccer Arena yang dibangun Djarum Foundation bertujuan melahirkan atlet-atlet profesional yang diharapkan mengharumkan Indonesia di panggung olahraga dunia yang didukung dengan berbagai fasilitas terbaik,” ucap Arsad.

    Karena itu, pihak PB Perpani tertarik menyelenggarakan Seleknas Tahap 2 di stadion termegah yang ada di Kota Kretek. Tujuannya agar tercipta spirit dan motivasi yang lebih tinggi bagi para atlet, dalam mengasah dan menunjukkan kemampuan optimal mereka di atas lapangan.

    Untuk diketahui, para peserta Seleknas Tahap 2 merupakan atlet-atlet yang telah lolos Seleknas Tahap 1. Untuk seleksi sebelumnya diadakan pada 22 Oktober hingga 25 Oktober 2024.

    Dalam seleksi yang bertempat di venue Perpani Kabupaten Bekasi, lapangan D’Khayangan Jabebeka, Cikarang Timur itu, diikuti sebanyak 52 atlet.

    Tahap seleksi perdana diikuti atlet panahan dari berbagai provinsi di Indonesia. Yakni Sumatera Utara, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan hingga Papua.

    Tahapan seleknas ini juga menarik keikutsertaan sejumlah olimpian 2024 (sebutan bagi para atlet yang telah berlaga di Olimpiade) turun gunung. Mereka adalah Arif Dwi Pangestu, Diananda Choirunisa, Rezza Octavia dan Syifa Nur Afifah Kamal.

    Seleknas Tahap 2 yang diikuti 32 atlet akan memilih 16 atlet terbaik yang akan ditempa dan dipersiapkan oleh PB Perpani. Yakni untuk memperkuat kontingen antelet Indonesia berlaga di SEA Games 2025, Asian Games 2026 hingga Olimpiade 2028.

    Selain menjaring atlet-atlet terbaik, imbuh Arsjad, Seleknas Tahap 2 ini sebagai upaya PB Perpani sebagai salah satu cabang olahraga unggulan guna mengejar target medali dalam event-event internasional di masa mendatang.

    “Kami berharap, penghuni Pelatnas nantinya dapat mempersembahkan kemenangan bagi Indonesia melalui olahraga ini,” pinta Arsjad.

     

    Eks-Cakrabirawa: Sumpah, Ade Irma Nasution Tak Sengaja Tertembak

  • DP3 Sleman industri pengolahan susu serap susu dari peternak lokal

    DP3 Sleman industri pengolahan susu serap susu dari peternak lokal

    Peternak lokal di Kabupaten Sleman, DIY, sedang memerah susu sapi. ANTARA/Dokumentasi pribadi

    DP3 Sleman industri pengolahan susu serap susu dari peternak lokal
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 18 November 2024 – 11:40 WIB

    Elshinta.com – Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengapresiasi industri pengolahan yang konsisten menyerap susu dari peternak lokal di wilayah ini dengan tetap mempertahankan kualitas yang terjamin.

    Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono di Sleman, Senin, menyampaikan terima kasihnya kepada industri pengolahan susu, pengepul, dan peternak sapi perah yang berkomitmen, bekerja sama dan menjaga kualitas untuk memajukan sektor susu sapi di Kabupaten Sleman.

    “Kami berkomitmen dalam mendukung keberlanjutan sektor persusuan, mengingat sapi perah merupakan salah satu komoditas ternak unggulan di Kabupaten Sleman,” kata Suparmono.

    Menurutnya, secara geografis lereng Gunung Merapi dengan kondisi alam yang dingin merupakan area yang cocok untuk budi daya sapi perah.

    “Sebagian besar populasi sapi perah tersebar di Kapanewon Turi, Pakem dan Cangkringan, dan sebagian kecil lainnya di Kapanewon Ngaglik, Sleman, Tempel dan Depok,” katanya.

    Lebih lanjut, Suparmono menerangkan bahwa jumlah populasi sapi perah yang berada di Kabupaten Sleman adalah sebanyak 2.984 ekor, terdiri dari sapi indukan, sapi pejantan, sapi dara, pedet jantan dan pedet betina (Profil Peternakan, 2023).

    “Berdasarkan data, produksi susu sapi sebanyak 11,85 ton susu per hari,” kata Suparmono.

    Menanggapi arahan Menteri Pertanian pada acara Gerakan Peningkatan Produksi Susu Segar Dalam Negeri dan Penandatangan MoU di Pasuruan, Jawa Timur pada (14/11/2024) tentang kewajiban industri pengolahan susu nasional untuk menyerap susu dari peternak lokal, Suparmono menjelaskan bahwa seluruh produksi peternak sapi perah Sleman sudah disetorkan/dijual ke empat koperasi sapi perah yang sudah menjalin mitra usaha dengan industri pengolahan susu (IPS).

    “Jumlah peternak sapi perah di Kabupaten Sleman sebanyak 1.604 orang dan semuanya merupakan binaan atau anggota dari 4 koperasi sapi perah yang berada di Kabupaten Sleman,” kata Suparmono.

    Menurut Suparmono, empat koperasi tersebut yaitu Koperasi Peternak Sarono Makmur (Kapanewon Cangkringan), Koperasi Sapi Merapi Sejahtera/Samesta (Kapanewon Cangkringan), Koperasi UPP Kaliurang Maju (Kapanewon Pakem), dan Koperasi Boyong Sari Mulya (Kapanewon Pakem).

    “Jadi tidak ada kasus buang susu di Kabupaten Sleman, semua hasil susu dari peternak yang merupakan anggota koperasi akan dibeli dengan harga yang sudah ditetapkan yaitu sebesar Rp6.300 sampai dengan Rp8 ribu sesuai dengan kualitas susunya,” katanya.

    Selain membeli, menampung dan memasarkan hasil susu produksi peternak lokal, Suparmono mengatakan bahwa keberadaan empat koperasi sapi perah tersebut sangat membantu peternak sapi perah dalam membina dan mengedukasi peternak sapi perah dalam budidayanya. Sehingga peternak dapat menjaga kualitas susu sapinya dan industri pengolahan pun mendapatkan susu dengan kualitas sesuai standar.

    “Koperasi sapi perah di Sleman sudah bermitra dengan beberapa Industri Pengolahan Susu (IPS),” tegasnya.

    Suparmono menerangkan tentang mitra usaha koperasi sapi perah yaitu Koperasi Peternak Sarono Makmur bermitra dengan IPS Ultra Jaya yang berada di Bandung, Koperasi UPP Kaliurang Maju dan Koperasi Sapi Merapi Sejahtera/Samesta bermitra dengan IPS Sari Husada, Yogyakarta dan Koperasi Boyong Sari Mulya bermitra dengan Ritel Usaha Pengolahan Susu, Sleman dan KUD Kemusuk, Boyolali.

    “Alhamdulillah, di Kabupaten Sleman, kerjasama kemitraan antara koperasi sapi perah dengan IPS berjalan sangat baik selama ini,” katanya.

    Menurutnya, semua produk susu yang disetorkan diterima sesuai dengan kesepakatan kerjasama yang sudah ada. Standar kualitas susu yang dipersyaratkan oleh masing-masing IPS maupun ritel usaha pengolahan susu menjadi syarat utama bagi koperasi sapi perah dalam menerima hasil susu dari peternak.

    “Peternak dan koperasi sapi perah Kabupaten Sleman selalu berkomitmen menjaga kualitas susunya secara konsisten, oleh karenanya sampai sekarang tidak pernah terjadi penolakan susu yang disetorkan ke IPS,” kata Suparmono.

    Sumber : Antara

  • Bentara Budaya Yogyakarta Undang Masyarakat ke Pameran ‘Blandong’: Kisah Pertukangan

    Bentara Budaya Yogyakarta Undang Masyarakat ke Pameran ‘Blandong’: Kisah Pertukangan

    TRIBUNJAKARTA.COM – Bentara Budaya Yogyakarta mengundang masyarakat untuk menyaksikan pameran bertajuk ‘BLANDONG’ yang mengangkat kisah pertukangan di Indonesia, 15-23 November 2024.

    Pameran ini menghidupkan kembali kisah para penebang kayu dan tukang kayu tradisional yang berjasa dalam membangun cikal bakal Sargede atau Kotagede, daerah yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari Yogyakarta.

    Seorang desainer kenamaan Indonesia, Nita Azhar, akan membuka pameran pada Jumat (15/11/2024) pukul 19.00 WIB.

    Pembukaan juga akan diramaikan dengan penampilan kolaborasi musik dan rupa dari Gatot Danar S, Annisa Hertami, Winarto Sabdo, Meuz Prast, Ifat Futuh, Irwan Guntarto dan Sriyadi Srintil

    Melalui pameran ini, Bentara Budaya mengajak kita melihat kembali peran besar blandong, atau penebang pohon, yang bertugas membuka Alas Mentaok sebagai wilayah perdikan bagi Ki Gede Pemanahan dan keluarganya.

    Hutan ini dibuka setelah lima abad pasca letusan besar Gunung Merapi, sebuah bencana yang mengubah banyak hal di wilayah Jawa Tengah.

    Para blandong ini tidak hanya menebang pohon, tetapi juga turut membangun pondasi sosial dan budaya, menciptakan rumah-rumah dari kayu pohon mentaok dan jati.

    Dalam pameran BLANDONG, pengunjung dapat melihat langsung alat-alat pertukangan tradisional yang dulu digunakan untuk membangun rumah-rumah, termasuk pethél—kapak kecil yang digunakan untuk meratakan permukaan kayu. Teknik khas ini menghasilkan pola yang tidak rata, disebut pethélan, sebuah bentuk seni tak sengaja yang menambah estetika pada hasil karya mereka.

    Tidak hanya alat pertukangan tukang kayu, pameran ini juga menampilkan berbagai alat tukang dari profesi lainnya, termasuk tukang batu, tukang jahit, tukang kayu, tukang cukur, tukang ukir, tukang becak, tukang jam, tukang patri, tukang sepatu, hingga tukang besi.

    Lewat berbagai koleksi ini, pameran BLANDONG diharapkan dapat menjadi jembatan antara generasi sekarang dengan warisan keterampilan tukang tradisional yang hampir punah.

    Menurut kurator, pameran ini adalah upaya untuk membangkitkan minat anak muda terhadap sejarah pertukangan yang menjadi bagian penting dari budaya dan pembangunan Nusantara.

    Di tengah modernisasi, alat-alat ini memiliki daya tarik tersendiri sebagai bukti keberdayaan masyarakat lokal dalam menciptakan peradaban dengan keterampilan sederhana namun penuh ketelitian.

    Pameran ini terbuka untuk umum mulai 16 hingga 23 November 2024, dari pukul 10.00 hingga 21.00 WIB di Bentara Budaya Yogyakarta, Jl. Suroto no 2, Kotabaru, Yogyakarta.

    Peserta pameran BLANDONG: Didik Kapal, dr Didi Sumarsidi, Edi Sunaryo, Heri Gaos, Iwan Ganjar, Nita Azhar, Pak Well dan Rembrand.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pakar: Literasi digital tingkatkan kualitas aduan di Lapor Mas Wapres

    Pakar: Literasi digital tingkatkan kualitas aduan di Lapor Mas Wapres

    Jakarta (ANTARA) – Guru Besar Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Prof. Ulung Pribadi mengatakan bahwa dukungan literasi digital yang memadai mampu meningkatkan kualitas aduan dalam program “Lapor Mas Wapres”.

    “Literasi digital yang baik membantu masyarakat menyusun laporan yang lebih relevan, spesifik, dan berbasis fakta, sehingga memudahkan pemerintah dalam menganalisis dan menindaklanjuti aduan tersebut,” kata Prof. Ulung saat dihubungi dari Jakarta, Senin.

    Prof. Ulung juga mengatakan bahwa kemampuan literasi digital yang baik dapat membuat masyarakat tidak skeptis atau ragu terhadap transparansi dan akuntabilitas program tersebut.

    Ia menjelaskan bahwa hal tersebut dapat terjadi karena masyarakat dapat memantau kemajuan dari laporan yang dibuatnya.

    Sementara itu, dia menilai program seperti “Lapor Mas Wapres” mencerminkan langkah strategis pemerintah dalam memanfaatkan data dari masyarakat sebagai dasar pembuatan kebijakan publik yang lebih inklusif.

    “Data yang terhimpun dari laporan dapat diproses untuk mengidentifikasi pola atau isu prioritas, seperti akses pendidikan, pelayanan kesehatan, atau sengketa tanah, yang membutuhkan perhatian segera,” jelasnya.

    Selain itu, kata dia, program “Lapor Mas Wapres” tidak hanya menjadi sarana pengaduan, tetapi juga katalisator bagi partisipasi aktif masyarakat dalam tata kelola pemerintahan yang responsif dan akuntabel guna membangun pemerintahan yang inklusif, modern, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.

    Walaupun demikian, dia mengatakan bahwa penting bagi pemerintah ke depannya untuk terus meningkatkan infrastruktur teknologi, khususnya di daerah terpencil, serta mengintegrasikan pendidikan literasi digital dalam program-program pemberdayaan masyarakat.

    Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan sistem pengaduan masyarakat “Lapor Mas Wapres” melalui jalur aplikasi perpesanan “WhatsApp” terus dimatangkan untuk mencegah adanya pelaporan iseng dari masyarakat.

    “Kami ingin laporan-laporan masyarakat itu benar-benar laporan yang valid, sehingga kami bisa tindak lanjuti,” kata Hasan di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Senin.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Guido Merung
    Copyright © ANTARA 2024

  • Menteri Nurofiq Nilai Keseriusan Sleman Kelola Sampah Bisa Dicontoh Kabupaten Lain
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        18 November 2024

    Menteri Nurofiq Nilai Keseriusan Sleman Kelola Sampah Bisa Dicontoh Kabupaten Lain Yogyakarta 18 November 2024

    Menteri Nurofiq Nilai Keseriusan Sleman Kelola Sampah Bisa Dicontoh Kabupaten Lain
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com

    Menteri Lingkungan Hidup
    dan Kehutanan, Hanif Faisol Nurofiq meninjau Tempat
    Pengelolaan Sampah
    Terpadu (TPST) di Sendangsari, Kapanewon Minggir, Kabupaten
    Sleman
    , pada Senin (18/11/2024).
    Dalam kunjungan tersebut, Menteri Nurofiq didampingi oleh Pjs Bupati Sleman, Kusno Wibowo dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman, Epiphana Kristiyani.
    Menteri Nurofiq mengapresiasi keseriusan Pemerintah Kabupaten Sleman dalam menangani pengelolaan sampah.
    Ia menyatakan bahwa
    TPST Minggir
    mampu mengolah sampah sebanyak delapan hingga sembilan truk setiap harinya.
    “Sleman membangun TPST hampir di tiga lokasi, dari rencananya empat lokasi. Ini menunjukkan betapa seriusnya Kabupaten Sleman dalam menangani pengelolaan sampahnya,” ujar Menteri Nurofiq dalam keterangan tertulis Pemkab Sleman.
    Lebih lanjut, Nurofiq menambahkan, pihaknya mengapresiasi dan salut kepada Pemerintah Kabupaten Sleman.
     
    “Semestinya ini dapat dicontoh oleh Kabupaten yang lain,” kata dia.
    Dia juga menekankan bahwa keberadaan TPST di Kabupaten Sleman memberikan dampak positif, termasuk peningkatan jumlah tenaga kerja dan pemanfaatan ekonomi.
    Menteri Nurofiq mendorong pemerintah daerah untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan pelaksanaan pengolahan dan pemilahan sampah di hulu dengan membangun bank sampah yang dilengkapi penyuluh lingkungan hidup.
    Hal ini diharapkan dapat meringankan beban
    pengelolaan sampah
    di hilir.
    Sementara itu, Pjs Bupati Sleman Kusno Wibowo berkomitmen untuk menindaklanjuti dengan pembangunan bank sampah serta penyuluh lingkungan hidup.
    “Untuk TPST yang ada di Minggir, bapak menteri juga mengapresiasi. Kita dapat mengelola timbunan sampah hingga 50 persen dari total sampah yang ada di Kabupaten Sleman. Kami tentunya akan berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk mencari solusi yang lebih baik mengenai TPST di Sleman,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6
                    
                        Daftar SPBU di Yogyakarta yang Tidak Beroperasi, Ada di Sleman dan Kota Jogja
                        Yogyakarta

    6 Daftar SPBU di Yogyakarta yang Tidak Beroperasi, Ada di Sleman dan Kota Jogja Yogyakarta

    Daftar SPBU di Yogyakarta yang Tidak Beroperasi, Ada di Sleman dan Kota Jogja
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com – 
    Beberapa hari terakhir, ramai di media sosial terkait beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar (
    SPBU
    ) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang tutup.
    Sebelumnya dalam keterangan tertulis, Pertamina Patra Niaga memberikan sanksi pada salah satu SPBU di wilayah Yogyakarta yang terbukti melakukan kecurangan.
    Temuan ini didapat pada sidak yang dilakukan Tim Pertamina Patra Niaga pada Selasa (12/11/2024).
    Setelah sidak tersebut, beberapa hari kemudian sejumlah SPBU ikut menyusul.
    Lantas, SPBU mana saja yang tutup di Yogyakarta?
    Dari pengamatan Kompas.com pada Senin (18/11/2024), SPBU di Jalan Kaliurang Km 5,7 Kabupaten Sleman tidak beroperasi.
    Tampak jalan masuk dan keluar ditutup dengan rantai. Selain itu di pintu masuk terdapat spanduk dengan tulisan “Mohon Maaf SPBU Sedang Dalam Masa Perbaikan”.
    Di dalam SPBU juga tampak sepi tidak ada aktivitas.
     
    Selain itu, SPBU di Jalan Laksda Adisucipto di sisi selatan jalan, sebelah barat flyover Janti juga terlihat tidak beroperasi.
    Jalan masuk maupun keluar SPBU juga tampak ditutup ditutup. Terdapat juga spanduk di pintu keluar SPBU yang menginformasikan sedang dalam masa perbaikan.
    Situasi di dalam SPBU tersebut juga tampak sepi. Tidak terlihat adanya aktivitas di area dalam SPBU.
    Kemudian, SPBU di utara Tugu Pal Putih, atau di Jalan AM Sangaji, Kota Yogyakarta.
    Pantauan Kompas.com SPBU, SPBU tersebut ditutup dengan rantai agar pengendara roda dua maupun roda empat tidak memasuki area SPBU.
    Selain itu nampak
    banner
    berwarna merah bertuliskan ‘Maaf SPBU sedang dalam masa perbaikan’ berwarna putih.
    Lampu yang biasanya menerangi tempat pengisian BBM juga mati. Tidak hanya itu lampu penunjuk harga jenis BBM juga nampak mati.
    Kompas.com telah mencoba menghubungi UPTD Metrologi Legal Sleman melalui chat WhatsApp (WA) ataupun telepon WhatsApp (WA) untuk konfirmasi terkait tutupnya dua SPBU apakah terkait dengan akan dilakukan sidak.
    Namun sampai dengan pukul 18.45 WIB belum ada jawaban.
    Sebelumnya dalam keterangan tertulis, Pertamina Patra Niaga memberikan sanksi pada salah satu SPBU di wilayah Yogyakarta yang terbukti melakukan kecurangan.
    Temuan ini didapat pada sidak yang dilakukan Tim Pertamina Patra Niaga pada Selasa (12/11/2024).
    Langkah ini tersebut sebagai bentuk dari komitmen Pertamina Patra Niaga untuk menindak tegas setiap SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) yang terbukti melanggar aturan.
    Dalam keterangan resminya, Heppy Wulansari Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga menyatakan bahwa Pertamina Patra Niaga tidak dapat mentolerir SPBU – SPBU yang melanggar ketentuan dan melakukan kecurangan dalam pelayanan kepada konsumen.
    “Di Yogyakarta ada 1 SPBU yang sudah kami kenakan sanksi penghentian operasi dan terus kami evaluasi sanksinya karena terbukti melakukan kecurangan, paralel ada 3 SPBU di wilayah Yogyakarta yang juga sedang dilakukan investigasi,” ujar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari dalam keterangan tertulis pada 13 November 2024.
    Dikatakan Heppy di dalam sidak tersebut, tim Pertamina Patra Niaga didampingi oleh tim dari Direktorat Metrologi Kementrian Perdagangan atau Dinas setempat melakukan berbagai uji dan pemeriksaan seperti uji tera dan uji density untuk melihat kualitas dan kuantitas produk BBM telah sesuai dengan standar Pertamina Patra Niaga.
    Upaya penertiban ini merupakan inisiasi Pertamina Patra Niaga dan menjadi bagian dari persiapan Satuan Tugas (Satgas) Nataru.
     
    Pertamina Patra Niaga melakukan pemantauan langsung terhadap kondisi SPBU di seluruh wilayah.
    “Sidak telah dilakukan di Yogyakarta dan akan diperluas ke seluruh wikayah di Indonesia khususnya yang berpotensi mengalami peningkatan kebutuhan pada Nataru nanti,” info Heppy.
    Selama SPBU tersebut sedang diberikan sanksi atau investigasi, Pertamina Patra Niaga akan memaksimalkan agar SPBU pendukung di sekitar SPBU tersebut bisa mengcover kebutuhan BBM di lapangan.
    “Apabila masyarakat menemukan bukti kecurangan atau keluhan terkait produk dan layanan, dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KH Mas Mansur, Pahlawan Nasional dari Muhammadiyah yang karib KH Wahab

    KH Mas Mansur, Pahlawan Nasional dari Muhammadiyah yang karib KH Wahab

    Surabaya (ANTARA) – Organisasi Muhammadiyah, yang kini memasuki ulang tahun (milad) ke-112 sejak didirikan di Yogyakarta pada 18 November 1912, memiliki hubungan erat dengan sosok KH Mas Mansur.

    KH Mas Mansur, sosok Pahlawan Nasional Indonesia adalah pendiri Muhammadiyah Cabang Surabaya pada 17 April 1921, sembilan tahun setelah organisasi tersebut berdiri di Yogyakarta.

    KH Mas Mansur lahir pada 25 Juni 1896 di Kampung Sawahan, Surabaya, dan wafat pada usia 50 tahun pada 25 April 1946. KH Mas Mansur adalah putra KH Mas Ahmad Marzoeki, seorang imam Masjid Ampel, dan Hj Raudhah Sagipoddin dari keluarga pesantren di Sidoresmo, Surabaya.

    Ketertarikan KH Mas Mansur terhadap metode dakwah KH Ahmad Dahlan menjadi salah satu alasan utama ulama kharismatik itu bergabung dengan Muhammadiyah.

    Ketertarikan tokoh besar itu diungkap dalam buku “KH Mas Mansur Sapu Kawat Jawa Timur”, yang awalnya merupakan skripsi karya DR H. Syaifullah, M.Ag.,.

    Buku yang mengupas perjalanan hidup KH Mas Mansur, mulai dari masa mudanya hingga perannya sebagai tokoh nasional, itu kemudian diterbitkan lewat suntingan naskah oleh PW Muhammadiyah Jatim, H. Nadjib Hamid.

    Dalam bedah buku “KH Mas Mansur Sapu Kawat Jawa Timur” di Surabaya (27/10), diceritakan masa muda KH Mas Mansur diisi dengan pendidikan di Pesantren Syaikhona Cholil, Bangkalan, Madura, di mana ia bertemu KH Wahab Hasbullah, salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

    Setelah dua tahun mondok di Bangkalan, KH Mas Mansur berangkat ke Mekkah pada usia 12 tahun bersama KH Wahab Hasbullah. Kedua kawan akrab itu agaknya mewarisi “keakraban” KHM Hasyim Asy’ari (pendiri NU) dan KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) yang juga sama-sama pernah mondok di pesantren Bangkalan.

    Keberadaan keduanya untuk belajar itu juga menandai “pertemuan” KHM Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan di Mekkah. Ada sebuah tugu/prasasti yang menandai pertemuan kedua tokoh dari dua organisasi besar di Indonesia itu.

    Di Mekkah, KH Mas Mansur menyaksikan gejolak Perang Dunia I, yang membuat KH Wahab Hasbullah kembali ke Indonesia, sementara KH Mas Mansur melanjutkan studi ke Universitas Al-Azhar, Mesir, selama empat tahun. Di Mesir, ia terpengaruh oleh pemikiran modernisme Islam dari Syeikh Rasyid Ridha, murid modernis Muhammad Abduh.

    Sepulangnya ke Indonesia pada 1915 saat berusia 19 tahun, KH Mas Mansur tidak ke Surabaya lebih dulu melainkan langsung menuju Yogyakarta untuk bertemu KH Ahmad Dahlan.

    Dalam pertemuan itu, ia terkesan dengan metode “tafsir langsung action” KH Ahmad Dahlan, seperti penafsiran QS Al-Maun yang diwujudkan dalam aksi nyata berupa pendirian PKU Muhammadiyah (sosial), rumah sakit pendidikan (kesehatan), dan aksi kemasyarakatan atau kegiatan sosial lainnya.

    Sapu kawat Jawa Timur

    Pada 1921, enam tahun setelah kembali ke Indonesia, KH Mas Mansur meminta KH Ahmad Dahlan datang ke Surabaya dan menginap di tempat tinggalnya.

    Dalam kesempatan itu, KH Mas Mansur menyatakan bergabung dengan Muhammadiyah dan ditunjuk sebagai Ketua Muhammadiyah Cabang Surabaya pada 17 April 1921. KH Ahmad Dahlan menggambarkan KH Mas Mansur sebagai “sapu kawat Jawa Timur,” yang melambangkan kemampuan KH Mas Mansur menyelesaikan berbagai persoalan, dari a sampai z.

    Dari kepemimpinan di Surabaya, KH Mas Mansur terus naik ke posisi strategis di Muhammadiyah, dari PWM Jatim hingga PP Muhammadiyah, termasuk mengusulkan pembentukan Majelis Tarjih pada 1927 dan lebih mengimplementasikan “gaya” KH Ahmad Dahlan..

    Di tingkat pusat, KH Mas Mansur berperan dalam mengembangkan metode dakwah yang lebih modern dan terorganisasi.

    KH Mas Mansur tidak hanya dikenal sebagai ulama, tetapi juga sebagai aktivis pergerakan nasional. Ketika belajar di Yogyakarta, ia juga mengajar dan tinggal di kompleks rumah guru Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah, yang bersebelahan dengan rumah Bung Karno. KH Mas Mansur sempat menjadi saksi sekaligus penghulu dalam pernikahan Bung Karno dengan Fatmawati.

    Di Surabaya, ia aktif berdiskusi dengan tokoh pergerakan seperti HOS Tjokroaminoto. Pada 1937-1943, KH Mas Mansur bersama Ki Bagus Hadikusumo menjadi anggota PPKI dan pada tahun 1943 di BPUPKI, yang merupakan langkah awal dalam pembentukan negara Indonesia.

    “KH Mas Mansur memang merupakan sosok yang lengkap, beliau merupakan agamawan, pendidik, politik/orator, dan jurnalis/redaktur,” kata Dr. H. Syaifullah MAg, penulis buku “KH Mas Mansur Sapu Kawat Jawa Timur”.

    KH Mas Mansur dikenal sebagai “4 serangkai “ dalam MIAI (Majelis Islam Ala Indonesia) yakni Wahono/ketua, KH Wahab Hasbullah, KH Ahmad Dahlan Achyat, dan KH Mas Mansur,” dan PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat), bersama tokoh-tokoh nasional seperti Bung Karno, Bung Hatta, dan Ki Hajar Dewantara.

    KH Mas Mansur wafat pada 25 April 1946 dalam usia yang relatif muda akibat perlakuan buruk dari pihak NICA. KH Mas Mansur dipenjara dua kali karena dianggap berkolaborasi dengan Jepang, meskipun kontribusinya terhadap perjuangan kemerdekaan tidak diragukan.

    Penyiksaan di penjara, termasuk suntikan zat kimia berbahaya, mengakibatkan kerusakan saraf yang pada akhirnya merenggut nyawanya. “Saat keponakannya membesuk di penjara pun diancam macam-macam, namun dimaklumi karena faktor syaraf itu,” kata Syaifullah.

    Editor: Primayanti
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kemendagri tindak lanjuti aduan desk pilkada ke penjabat kepala daerah

    Kemendagri tindak lanjuti aduan desk pilkada ke penjabat kepala daerah

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Kementerian Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mengatakan bahwa institusinya akan menindaklanjuti aduan yang masuk ke hotline Desk Pilkada Kemendagri kepada penjabat kepala daerah agar memberikan peringatan langsung kepada pegawai di lingkungan terkait.

    “Iya, yang pasti kami terus melakukan pengawasan dan penindakan lanjut atas semua laporan. Apabila ada laporan, kami langsung sampaikan kepada para penjabat untuk diingatkan,” kata Bima ditemui usai menghadiri rapat dengar pendapat bersama Komisi II DPR RI dan sejumlah penjabat kepala daerah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.

    Bima mengatakan pihaknya akan segera memproses setiap ada putusan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mengenai pelanggaran pilkada yang dilakukan pejabat di lingkungan pemerintah daerah.

    Ia juga akan mendorong pejabat pembina kepegawaian (PPK) untuk menindaklanjuti setiap temuan dari Bawaslu sehingga para pejabat lainnya berhati-hati tidak melakukan pelanggaran terkait pilkada.

    “Setiap proses yang dilakukan oleh Bawaslu, apabila sudah ada hasilnya, tentu kami akan menindaklanjuti sesuai dengan pejabat pembina kepegawaian atau PPK,” ujarnya.

    Bima lantas berkata, “Jadi, kalau untuk kota/kabupaten tentu pak penjabat bupati atau penjabat wali kota. Kalau di lingkup provinsi, pasti pak penjabat gubernur yang akan memproses temuan dari Bawaslu itu.”

    Ia menambahkan Kemendagri dapat mengambil langkah tegas berupa pergantian penjabat kepala daerah yang melakukan pelanggaran terkait pilkada.

    “Tergantung tingkat temuannya ya. Kalau sudah pasti temuan dari Bawaslu, ya pasti akan ada ke sana (pergantian),” tuturnya.

    Meski demikian, dalam memberikan evaluasi berupa pergantian jabatan, Kemendagri akan berhati-hati sebab kian mendekati waktu pelaksanaan pemilu.

    “Tetapi menjelang pencoblosan, terutamanya kami hati-hati. Tidak boleh sembarang berganti karena alasan politis. Harus hati-hati karena tidak semua aduan-aduan itu sifatnya objektif. Ada juga aduan-aduan yang sifatnya politis, yang harus kita cermati menjelang pencoblosan,” tuturnya.

    Selain terbukanya hotline aduan, Bima menjelaskan rapat yang dilakukan Komisi II DPR RI bersama Kemendagri dan penjabat kepala daerah di tanah air sebagai bentuk mekanisme pengendalian dan pengawasan terhadap pelanggaran netralitas ASN di lingkup pemerintahan daerah, termasuk persoalan terkait politik uang dalam pilkada.

    “Menurut kami, apa yang dilakukan sekarang, rapat kerja yang mengundang semua penjabat wali kota, bupati, gubernur ini mekanisme untuk pengendalian ya, mekanisme agar semua lebih berhati-hati karena semua yang ditengarai akan terjadi, dicurigai terjadi atau telah terjadi ini kan dilaporkan di sini,” katanya.

    Sebelumnya dalam rapat itu, Wamendagri Bima Arya Sugiarto mengungkapkan bahwa Desk Pilkada Kemendagri telah menerima sebanyak 296 aduan selama bulan November 2024.

    “Secara spesifik bisa kami sampaikan, pada bulan November ada 296 hotline yang masuk,” kata Bima.

    Bima menjelaskan aduan paling banyak dari Yogyakarta dan Nusa Tenggara Timur. Aduan yang dilaporkan adalah netralitas ASN, dinamika debat dan kampanye pasangan calon kepala daerah, masalah keamanan, logistik, dan konflik antarpendukung.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pertamina Buka Jalan 35 UMKM Go Internasional, Pertemukan dengan Buyer

    Pertamina Buka Jalan 35 UMKM Go Internasional, Pertemukan dengan Buyer

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) mempertemukan 35 UMKM binaan dengan potential buyer dalam ajang Small Medium Enterprise Expo (SMEXPO) 2024.

    Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro mengatakan upaya mempertemukan UMKM dengan potential buyer itu merupakan bagian dari pembinaan dan business matching.

    Adapun para potential buyer itu berasal dari internal Pertamina hingga anak usaha maupun eksternal dalam hal ini perusahaan luar negeri.

    “Saya sangat apresiasi business matching ini, suatu bentuk model baru bagi kita membina UMKM, karena dalam business matching ini, para pengrajin, UMKM dipertemukan dengan potential buyer,” kata Wiko dalam acara Closing SMEXPO 2024 di Jakarta, Senin (18/11/2024).

    Dia mengatakan Pertamian SMEXPO merupakan bentuk pembinaan UMKM melalui program yang terintegrasi. Pertamina memberikan pelatihan agara UMKM Indonesia bisa masuk ke ekosistem pasar digital (marketplace) hingga pameran di enam kota.

    “Saat ini terdapat 66.000 UMKM yang ada dalam binaan Pertamina sejak 1993, di mana 32.000 di antaranya masih tercatat sebagai UMKM aktif,” kata Wiko.

    Tampilan aplikasi SmexpoPerbesar

    Dalam kesempatan yang sama, Corporate Secretary Pertamina Brahmantya Satyamurti Poerwadi merinci jumlah potential buyer yang dimaksud mencapai 143 dan berasal dari 17 negara termasuk Indonesia.

    Berkat upaya mempertemukan UMKM binaan dengan potential buyer itu, nilai transaksi dari SMEXPO 2024 mencapai Rp15,9 miliar. Angka ini naik 17% dari tahun sebelumnya.

    “Total transaksi Rp15,9 miliar, naik 17% dari 2023. Pengunjung selama SMEXPO dengan pengunjung lebih dari 30.000 dan total transaksi outside mencapai Rp4,9 miliar, naik 116% dari tahun sebelumnya,” ucap Brahmantya.

    Pertamina SMEXPO adalah media bagi UMKM Mitra Binaan Pertamina untuk belajar berjualan secara online dan mengembangkan pasar melalui platform e-commerce (marketplace SMEXPO).

    SMEXPO menjadi ajang pameran hybrid yang diadakan setiap tahun baik di level nasional maupun level lokal/regional.

    Adapun pameran hybrid Pertamina SMEXPO beragendakan UMK exhibition, talkshow, workshop, business matching baik dengan pengusaha lokal maupun internasional dan hiburan. Pertamina SMEXPO kali ini telah memasuki tahun kelima.

    “SMEXPO tahun ini serentak di enam kota yakni, Palembang, Bandar Lampung, Yogyakarta, Bandung, Makassar, dan Jakarta,” ucap Brahmantya.

  • Tim Putra dan Putri Bulutangkis Jateng lolos ke Popnas Aceh Sumut 2025

    Tim Putra dan Putri Bulutangkis Jateng lolos ke Popnas Aceh Sumut 2025

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Tim bulu tangkis pelajar Jawa Tengah berhasil menjadi kampiun kelompok putra dan kelompok putri pada Pra Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) zona III di GOR FKOR UNS Manahan Solo, 12-17 November 2024. 

    Dengan demikian, dua emas berhasil disumbangkan cabor bulutangkis untuk kontingan Jateng pada ajang merupakan kualifikasi menuju Popnas Aceh-Sumut 2024 tersebut.

    Di kelompok putra, Jawa Tengah (juara I) ditempel oleh DIY (juara II) dan Banten (juara III).

    Sementara di kelompok putri, Jawa Tengah (juara I), Bali (juara II), dan Banten (juara III).

    Pada kategori putra, Jateng dan DIY lolos ke Popnas Aceh-Sumut 2025 tahun depan. Demikian juga di kategori putri, Jateng dan Bali lolos ke Popnas.

    Pelatih Tim Pra Popnas Bulutangkis Jateng Pujiasto mengatakan bersyukur Jawa Tengah dapat meraih dua medali emas.

    Lebih lanjut, kemenangan mudah di tim putri dari Yogyakarta,tak diperoleh disektor putra.
    Tim Putra harus melakoni tiga pertandingan untuk memenangkan laga itu.

    “Alhamdulillah, Jawa Tengah di sektor Putri diberi kemenangan mudah dari tim Bali dengan langsung 2-0.

    Namun di tim putra sangat ketat perlawanan, karena memang pada saat penyisihan kita kalah 2-1 dengan DIY, namun di final dapat membalikan keadaan,” kata Pujiasto usai pertandingan.

    Menurut Pujiasto, skuat pemain yang terjun di Pra Popnas ini masih dapat membela kontingen Jateng di Popnas 2025 mendatang.

    “Atlet Jateng di PraPopnas ini masih dapat tampil di Popnas 2025 mendatang,” tandasnya.