Menko Yusril Tegaskan Mary Jane Akan Dipindahkan ke Filipina dalam Status Narapidana
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan
Yusril
Ihza Mahendra mengatakan bahwa
Mary Jane
Veloso akan dipindahkan ke Filipina dalam status masih sebagai narapidana.
Diketahui,
Mary Jane Veloso
adalah terpidana mati kasus penyelundupan narkotika. Warga Negara Filipina itu divonis oleh Pengadilan Negeri (PN) Sleman.
Yusril menjelaskan bahwa Mary Jane bukan dibebaskan dari hukuman. Pemerintah Indonesia memindahkan yang bersangkutan ke negara asalnya atau dikenal dengan istilah transfers of prisoner dalam hukum pidana.
“Jadi bukan pembebasan, bukan pengampunan, tapi dikembalikan atau dipulangkan ke Filipina dalam status sebagai narapidana,” kata
Menko Yusril
dalam keterangan video yang diterima di Jakarta, Rabu (20/11/2024), dikutip dari
Antaranews
.
Selain itu, Yusril mengatakan, pemindahan Mary Jane dilakukan dengan sejumlah syarat. Antara lain, Pemerintah Filipina harus mengakui putusan pengadilan Indonesia yang menghukum mati Mary Jane.
Kemudian, Filipina juga berkewajiban untuk melaksanakan sisa hukuman Mary Jane jika nantinya telah dipindahkan.
Pemerintah Filipina, menurut Yusril, juga bertanggung jawab menjamin keamanan Mary Jane saat pemindahan.
“Kita akan menyerahkan (Mary Jane), misalnya di bandara di Indonesia, dan selanjutnya tanggung jawab pengamanan-nya ada pada negara yang bersangkutan,” ujar Yusril.
Lebih lanjut, Yusril mengungkapkan, pemindahan Mary Jane dilakukan atas permintaan Pemerintah Filipina.
Menurut Yusril, Pemerintah Indonesia menerima permohonan pemindahan Mary Jane dari Menteri Kehakiman Filipina Jesus Crispin Remulla pada beberapa hari yang lalu.
Kemudian, kebijakan pemindahan Mary Jane telah disetujui Presiden Prabowo Subianto.
“Insya Allah, mudah-mudahan, pada bulan Desember yang akan datang kebijakan ini sudah dapat kita laksanakan,” kata Yusril.
Sementara itu, terbaru Direktorat Jenderal (Ditjen) Pemasyarakatan (PAS) pada Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan memastikan bahwa Mary Jane Veloso saat ini masih berada di Tanah Air dan ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II B Yogyakarta.
“Saat ini terpidana mati Mary Jane Veloso masih menjalani pidana dan mengikuti kegiatan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II B Yogyakarta,” kata Ketua Kelompok Kerja Humas Ditjen PAS Deddy Eduar Eka Saputra ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, dikutip dari
Antaranews
.
Eduar lantas menjelaskan bahwa Menko Yusril sempat mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Filipina untuk Indonesia, Gina Alagon Jamoralin pada Senin, 11 November 2024.
“Salah satu isi pertemuan tersebut adalah membahas penyelesaian masalah hukum yang dialami Mary Jane Veloso yang divonis mati,” ujar Eduar.
Untuk diketahui, Mary Jane ditangkap di Bandara Adisutjipto Yogyakarta pada bulan April 2010 karena kedapatan membawa 2,6 kilogram heroin.
Kemudian, pada Oktober 2010, Mary Jane Veloso divonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri (PN) Sleman.
Mary Jane lantas sempat mengajukan grasi. Tetapi, pada tahun 2014, permohonan grasi itu ditolak oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Namun, Mary Jane tak juga dieksekusi hingga 2024. Eduar pun menjelaskan alasan kenapa eksekusi tak kunjung dilakukan.
“Pada tahun 2015, eksekusi mati Mary Jane Veloso ditangguhkan di menit-menit terakhir setelah adanya penangkapan di Filipina terhadap seorang perempuan yang dicurigai merekrut Mary Jane Veloso terkait narkoba,” kata Eduar.
Sebelumnya, pada 20 November 2024, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menyebut bahwa Mary Jane akan kembali ke Filipina.
Marcos Jr mengatakan, Mary Jane akan diserahkan ke Filipina setelah dilakukan negosiasi bertahun-tahun dengan Indonesia.
Bahkan, Marcos Jr menyebut upaya pemulangan Mary Jane sebagai “perjalanan yang panjang dan sulit”.
“Setelah lebih dari satu dekade melakukan diplomasi dan konsultasi dengan pemerintah Indonesia, kami berhasil menunda eksekusi matinya. Cukup lama untuk mencapai kesepakatan dan akhirnya (kami akan) membawanya kembali ke Filipina,” kata Marcos Jr dalam sebuah pernyataan, dikutip dari
AFP
.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: DI YOGYAKARTA
-
/data/photo/2022/04/19/625de0d697e25.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Menko Yusril Tegaskan Mary Jane Akan Dipindahkan ke Filipina dalam Status Narapidana Nasional 20 November 2024
-

KPU Kulon Progo bimtek Sirekap bagi KPPS untuk kelancaran rekapitulasi
Kulon Progo (ANTARA) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melaksanakan bimbingan teknis penggunaan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi Elektronik (Sirekap) bagi kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) Pilkada 2024 agar rekapitulasi suara berjalan lancar.
Ketua Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi KPU Kabupaten Kulon Progo Ria Harlinawati mengatakan bahwa jumalah peserta bimbingan teknis (bimtek) sebanyak 754 anggota KPPS operator Sirekap Mobile.
“Alur penggunaan Sirekap Mobile yang akan digunakan sebagai alat bantu rekapitulasi suara pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kulon Progo 2024,” kata Ria di Kulon Progo, Rabu.
Ria mengatakan bahwa pengguna Sirekap Mobile oleh KPPS untuk memotret formulir Model C. Hasil dan beberapa dokumen lain di TPS, kemudian mengirimkan ke server setelah validasi.
Dalam bimtek tersebut, kata dia, juga dilakukan simulasi dan uji coba terhadap sistem Sirekap Mobile oleh 754 KPPS sekaligus Sirekap Web oleh PPK.
Ia lantas mengungkapkan kendala-kendala yang muncul dalam simulasi dan uji coba, kemudian mendiskusikannya bersama untuk menemukan solusi agar aplikasi dapat lebih optimal pada saat pemungutan dan penghitungan suara maupun saat rekapitulasi.
“Semoga pada hari-H pelaksanaan pencoblosan pada tanggal 27 November 2024 tidak ada gangguan internet sehingga proses memasukkan data berjalan lancar,” katanya.
Pewarta: Sutarmi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024 -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5010454/original/098270600_1731912479-IMG_20241118_133714.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dukung Program Prabowo, Muhammadiyah Gaungkan Kemakmuran untuk Semua
Liputan6.com, Yogyakarta – Pimpinan Pusat Muhammadiyah meyakini kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto akan mampu memajukan negara dan menjadi energi kolektif mencapai kesejahteraan. PP Muhammadiyah di usianya ke-112 akan bersinergi melalui berbagai program kerja Presiden Prabowo Subianto menghadirkan kemakmuran untuk rakyat.
Penegasan ini disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir pada Senin (18/11/2024) di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta. Ini disampaikan karena terkait peringatan Milad ke-112 yang pada tanggal tersebut. Sedangkan perayaan milad akan digabungkan dengan tanwir di Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK), Nusa Tenggara Timur (NTT) 4-6 Desember yang bakal dihadiri 350 peserta.
“Tema besar milad dan tanwir tahun ini ‘Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua’. Kemakmuran adalah kehidupan di mana semua kondisi dan kekayaan yang dimiliki negara dipergunakan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan seluruh rakyat,” kata Haedar.
Disebutnya poin penting dalam program menghadirkan kemakmuran bagi semua adalah tata kelola yang baik pada sumber daya alam, sumber daya manusiannya, serta aset dan kekayaan negara oleh pemerintah. Selain sumber daya alam, kepribadian orang Indonesia yang gigih berjuang dari bawah, tahan menderita dan memiliki sifat gotong royong yang kuat dengan beragam latar belakang bakal menjadi modal besar. “Keberagaman tidak dirayakan dengan hanya saling berkunjung, namun juga harus produktif. Kemajuan menjadi energi kolektif memakmurkan. Kuncinya adalah bagaimana negara ini diurus,” jelasnya.
Bagi Haedar dan pemimpin Muhammadiyah lainnya, dengan visi dan misinya, Presiden Prabowo dinilai mampu mewujudkan kemakmuran Indonesia asalkan menjalankan tugas negara secara kolektif. “Bagi Muhammadiyah, kita akan sinergikan program-program memakmurkan rakyat dengan program pendidikan kesehatan, pelayanan sosial dan pengembangan ekonomi di kawasan-kawasan yang selama ini ditempati masyarakat marginal,” paparnya.
Nantinya program-program mandiri Muhammadiyah dalam mendukung kemakmuran rakyat yang lahir di Kupang akan diintegrasikan dengan program pemerintah dari pusat hingga daerah serta komunitas masyarakat lokal. Haedar menerangkan dipilihnya Kupang sebagai lokasi milad dan tanwir sebagai upaya Muhammadiyah menunjukkan realitas masyarakat Indonesia timur. Melalui program pemberdayaan, melalui Milad Muhammadiyah 112 ingin menegaskan pesan untuk bangsa, bahwa kemakmuran tidak boleh dinikmati oleh sekelompok kecil.
Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK) ditunjuk sebagai tuan rumah karena telah dan terus berkiprah memajukan daerah dan masyarakat. Kedua, meningkatkan usaha-usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, pemberdayaan, dan program lainnya yang memajukan kehidupan rakyat. “Ketiga, menggalang kerja sama dengan semua pihak untuk gerakan kemakmuran bangsa baik di NTT maupun di seluruh tanah air Indonesia,” tutupnya.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4048934/original/002493300_1654855697-Shopee_1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ketika Canting Batik Menjembatani Dua Kota Bersejarah
Liputan6.com, Yogyakarta – Siapa sangka, sebuah canting batik bisa menjadi alat diplomasi budaya yang begitu kuat. Di tengah workshop batik Pura Pakualaman, terlihat pemandangan unik. Gubernur Kyoto, Takatoshi Nishiwaki, dengan tekun menggoreskan malam panas di atas kain pada 16 November kemarin.
Melansir dari jogjaprov.go.id, Takatoshi Nishiwaki bukan sekadar kunjungan formal, momen ini menggambarkan pertemuan dua tradisi besar Asia yang sama-sama menjunjung tinggi ketelitian dan kesabaran dalam berkarya. Kyoto dan Yogyakarta memang seperti saudara kembar yang terpisah benua.
Keduanya sama-sama kota yang kental dengan tradisi, menjadi pusat kebudayaan, dan memiliki istana bersejarah. Di Kyoto ada seni melipat kertas origami yang membutuhkan ketelitian, sementara di Yogyakarta ada batik yang menuntut kesabaran.
Kedua kota ini seperti menemukan cerminan diri mereka di belahan dunia yang berbeda. Yang menarik, Gubernur Nishiwaki ternyata memiliki bakat tersembunyi dalam membatik.
Tangannya yang biasa menandatangani dokumen pemerintahan, ternyata cukup luwes memegang canting. Hasil karyanya bahkan mendapat pujian dari keluarga Pura Pakualaman yang sudah malang melintang di dunia batik. Ini membuktikan bahwa seni tradisional seperti batik bisa menjadi bahasa universal yang melampaui batas negara.
Momen membatik ini juga menyimpan makna yang lebih dalam. Dalam tradisi Jawa, proses membatik tidak hanya tentang menciptakan motif di atas kain, tetapi juga tentang meditasi dan pengendalian diri.
Sama seperti tradisi upacara minum teh di Kyoto yang penuh makna filosofis. Kedua tradisi ini mengajarkan nilai-nilai yang serupa: kesabaran, ketelitian, dan penghargaan terhadap proses.
Menjelang perayaan 40 tahun hubungan Sister Province pada 2025, workshop batik ini menjadi simbol indah bagaimana dua kota bersejarah bisa saling belajar dan menghargai. Batik tidak lagi sekadar warisan budaya Yogyakarta, tetapi juga menjadi jembatan penghubung dengan Kyoto, membuktikan bahwa tradisi lokal bisa menjadi alat diplomasi yang efektif di era modern.
Pertemuan antara Yogyakarta dan Kyoto melalui seni membatik ini menjadi bukti nyata bahwa warisan budaya tradisional memiliki kekuatan untuk menyatukan dan mempererat hubungan antarbangsa. Workshop batik yang dihadiri Gubernur Nishiwaki bukan sekadar acara seremonial, melainkan sebuah momentum yang menunjukkan bagaimana nilai-nilai luhur dari dua budaya besar Asia, ketelitian, kesabaran, dan penghormatan terhadap tradisi, dapat berdialog dengan harmonis, menciptakan jembatan persahabatan yang semakin kokoh menuju perayaan 40 tahun Sister Province yang akan datang.
Penulis: Ade Yofi Faidzun
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5014571/original/042311400_1732099388-WhatsApp_Image_2024-11-20_at_16.47.16.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Duta Pancasila Paskibraka Yogyakarta 2024-2028 Dilantik, BPIP Beri Pesan Khusus
Liputan6.com, Jakarta- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama pemerintah daerah melantik Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Periode 2024 – 2028 di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan Danurejan Yogyakarta, Senin (18/11/24). Adapun DPPI DIY yang dilantik antara lain; Hanan Lukita Sakti, Dr. Duwi Kurnianto Pambudi, Kresno Aji, Kusuma H.Saputra, Shafa Reggina Adionesa, Nayla Dwika Ramadhanti dan Didik Irawan.
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, menyebut bahwa DPPI merupakan wadah untuk menempa diri, berlatih menjadi calon pemimpin Indonesia di masa depan. Ia juga menyampaikan bahwa organisasi ini harus berdampak terhadap lingkungan dan para anggotanya harus menunjukan sikap keteladanan dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di masyarakat.
“Atas nama BPIP sekaligus sebagai pembina DPPI tingkat pusat kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Sri Sultan Hamengkubuwono X sekaligus Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta atas pengangkatan Pengurus DPPI DIY,” ungkap, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/11/2024).
Yudian juga menyampaikan tiga pesan kepada pengurus pelaksana DPPI Yogyakarta. Pertama, agar membangun sinergitas kepada semua pihak. Kemudian yang kedua, senantiasa mengingatkan anggota DPPI bahwa predikat Purnapaskibraka Duta Pancasila merupakan amanat untuk menempa diri.
“Ketiga, jadilah teladan dengan bertutur yang santun, sesuai slogan “DPPI SMART”, Setia, Santun, Mandiri, Amanah, Rajin dan Trengginas”, tegasnya.
Hal senada juga dikatakan Wakil Kepala BPIP Rima Agristina. Ia menyampaikan bahwa DPPI DIY diharapkan menjadi percontohan bagi provinsi dan daerah yang lain. Rima menyebut bahwa dipilihnya DIY karena kesiapan pemerintah daerah dan dilihat dari aspek kesejarahan dalam kemerdekaan Indonesia.
“Wadah ini merupakan wadah untuk penggemblengan adek-adek sebagai kader pemimpin indonesia masa depan. Nanti disana merka akan ditempa dan juga dilatih untuk turun ke masyarakat mengaktualisasikan nilai nilai pancasila, sebagai duta duta Pancasila,” Rima menimpali.
Sementara itu, Wakil Gubernur DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X menyampaikan bahwa Pancasila bukanlah sekadar dogma, atau kumpulan kalimat yang harus dihafal, melainkan pedoman perilaku yang mendalam. Pendidikan Pancasila, seharusnya fokus pada pembentukan karakter guna memahami nilai-nilai dasarnya, dan mampu mengadaptasinya sesuai keadaan bangsa saat ini.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, pengukuhan purna Paskibraka sebagai Duta Pancasila DIY 2024-2028, menjadi langkah penting untuk menanamkan ideologi Pancasila, kepada generasi muda. Ia juga mengucapkan selamat bertugas kepada Purnapaskibraka, yang akan mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara.
“Saya menaruh harapan besar kepada Purnapaskibraka, untuk menjadi teladan dan pelopor, yang mampu memberikan pengaruh positif di masyarakat, serta tetap teguh dalam mempertahankan nilai-nilai Pancasila”, pungkasnya.
-
/data/photo/2024/11/20/673d95bb73f71.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
7 Viral, Video Adanya Air Terjun di Gunung Merapi, TNGM Berikan Penjelasan Yogyakarta
Viral, Video Adanya Air Terjun di Gunung Merapi, TNGM Berikan Penjelasan
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Sebuah video yang diunggah di media sosial menunjukkan adanya
air terjun
di
Gunung Merapi
, yang menarik perhatian publik.
Postingan tersebut muncul di akun Instagram @jogjaku dengan keterangan, ”
driver jeep ini gak sengaja temukan air terjun di Gunung Merapi. Ada yang pernah lihat?
“.
Di bawahnya, terdapat catatan yang menyatakan bahwa lokasi tersebut bukan untuk dikunjungi karena sangat berbahaya.
Video yang diunggah oleh akun @jeepmerapi menampilkan aliran air di Gunung Merapi yang menyerupai air terjun.
Namun, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (
TNGM
),
Muhammad Wahyudi
, menuturkan, bahwa fenomena tersebut bersifat sementara dan hanya muncul saat terjadi hujan deras di sekitar puncak Gunung Merapi.
”
Air terjun
yang muncul itu sifatnya hanya sementara, saat terjadi hujan dengan curah hujan yang tinggi di sekitar puncak Merapi,” ujar Wahyudi, saat dihubungi, pada Rabu (20/11/2024).
Wahyudi menambahkan bahwa kemunculan aliran air yang disebut air terjun sudah sering terjadi di Gunung Merapi.
Aliran tersebut merupakan limpahan dari air hujan yang turun di sekitar puncak gunung.
“Kemunculan air terjun tersebut sebelumnya juga sudah sering terjadi, hanya saja yang memposting itu baru tahu kalau ada air terjun besar, padahal itu hanya limpasan air hujan saat hujan deras di Puncak Merapi,” ujar dia.
Wahyudi mengungkapkan bahwa lokasi air terjun tersebut berada di hulu Kali Gendol, Kabupaten Sleman, yang termasuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III, berjarak sekitar 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
“Tidak direkomendasikan untuk wisata karena masuk KRB III,” pungkas dia.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Kementerian Imigrasi Pastikan Mary Jane Masih Ditahan di Lapas Yogyakarta
Bisnis.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan menyampaikan terpidana mati kasus narkoba asal Filipina, Mary Jane Veloso masih ditahan di Lapas Yogyakarta.
Ketua Kelompok Kerja Humas Dirjen Pemasyarakatan, Deddy Eduar Eka Saputra mengatakan bahwa Mary Jane hingga saat ini masih menjalani kegiatan di lapas perempuan tersebut.
“Dirjen Pemasyarakatan memastikan saat ini terpidana mati Mary Jane Veloso masih menjalani pidana dan mengikuti kegiatan pembinaan di Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (20/11/2024).
Dengan demikian, Deddy menegaskan bahwa terpidana mati dalam kasus penyelundupan narkoba itu masih belum dipindahkan ke negara asalnya.
“Belum ada kesepakatan pembebasan dan/atau pemulangan Mary Jane Veloso ke Filipina,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Menko Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra menyatakan bahwa Mary Jane bakal dipindahkan ke Filipina dengan kebijakan transfer of prisoner.
Dia menjelaskan, kebijakan itu dapat terpenuhi setelah negara pemohon memenuhi syarat kebijakan pemindahan pidana itu.
Salah satunya, Mary Jane harus menjalani sisa hukuman sesuai putusan pengadilan Indonesia. Di samping itu, perkiraannya Mary Jane bakal dipindahkan pada akhir tahun ini.
“[Diperkirakan] proses pemindahan Mary Jane akan dilakukan pada Desember 2024,” tutur Yusril dalam keterangan tertulisnya.
Sebagai informasi, Mary Jane Veloso ditangkap di Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta karena tertangkap tangan membawa 2,6 kilogram heroin pada April 2010.
Selanjutnya pada Oktober 2010, Mary Jane divonis mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sleman, Yogyakarta.
Saat akan menjalani eksekusi mati bersama delapan terpidana kasus narkoba di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, 29 April 2015, Mary Jane urung dieksekusi karena permintaan Presiden Filipina ketika itu Benigno Aquino.
-

Kilas Balik Kasus Mary Jane yang Penuh Drama, Gagal Dieksekusi Mati hingga Dipulangkan ke Filipina
Jakarta, Beritasatu.com – Kasus Mary Jane Veloso yang penuh drama menarik perhatian publik Tanah Air. Sekarang, terpidana mati kasus penyelundupan narkoba asal Filipina itu segara dipulangkan ke negaranya setelah gagal dieksekusi di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra mengatakan, Mary Jane Veloso tidak dibebaskan, tetapi hanya dipindahkan ke negara asalnya untuk menjalani sisa hukuman melalui kebijakan pemindahan narapidana (transfer of prisoner).
“Setelah kembali ke negaranya dan menjalani hukuman di sana, kewenangan pembinaan terhadap napi tersebut beralih menjadi kewenangan negaranya,” kata Yusril, Rabu (20/11/2024).
Kilas Balik Kasus Mary Jane Veloso
Mary Jane merupakan pekerja imigran dari Filipina yang ditawari untuk bekerja di Malaysia oleh tetangganya. Saat tiba di Malaysia, pekerjaan yang ditawarkan tidak ada. Kemudian ia dikirim ke Indonesia oleh agennya dan dalam kopernya diselipkan narkoba.
Mary Jane ditangkap di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta pada 25 April 2010. Polisi menyita 2,6 kilogram narkoba jenis heroin dari wanita asal Filipina tersebut.
Pada Oktober 2010, majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Sleman memvonis Mary Jane dengan hukuman mati karena perbuatannya melanggar Pasal 114 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Mary Jane melalui kuasa hukumnya kemudian berjuang agar tidak dihukum mati dengan mengajukan banding, kasasi, bahkan grasi. Semua ditolak.
Terakhir ia memohon peninjauan kembali (PK) kasusnya, tetapi pada 25 Maret 2015, Mahkamah Agung menolak permohonan Mary Jane. Mary mengajukan lagi PK untuk keduanya melalui PN Sleman, tetapi lagi-lagi ditolak.
Pada 29 April 2015, Mary Jane bersama delapan terpidana kasus narkoba dibawa ke Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah untuk dieksekusi mati. Tetapi eksekusi Mary Jane ditunda pada menit-menit karena ada permintaan khusus dari Presiden Filipina Benigno Aquino.
Pihak Filipina meyakinkan pemerintah Indonesia kalau Mary Jane hanya korban perdagangan manusia dan orang yang merekrut Mary baru saja diamankan polisi Filipina.
Atas dasar itulah Kejaksaan Agung menunda mengeksekusi mati Mary Jane di Nusakamangan saat itu. Mary dikembalikan ke Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan, Yogyakarta.
Pemerintah Filipina terus meminta agar Indonesia membebaskan Mary Jane karena ia disebut sebagai korban perdagangan manusia yang dijebak bawa narkoba.
Mary Jane sekarang hanya menunggu proses pemulangan ke negaranya untuk menjalani sisa hukuman.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr atau Bongbong Marcos melalui akun Instagramnya @bongbongmarcos, Rabu (20/11/2024), mengumumkan rencana kepulangan Mary Jane.
“Mary Jane Veloso is coming home (Mary Jane Veloso akan pulang)” tulis Presiden Bongbong Marcos.
“Setelah lebih dari satu dekade diplomasi dan konsultasi dengan pemerintah Indonesia, kami berhasil menunda eksekusinya cukup lama untuk mencapai kesepakatan yang akhirnya membawa dirinya kembali ke Filipina,” kata Bongbong.
Presiden Bongbong Marcos mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dan Pemerintah Indonesia. “Hasil ini mencerminkan kedalaman kemitraan negara kami dengan Indonesia, bersatu dalam komitmen bersama terhadap keadilan dan kasih sayang,” ujarnya.
“Terima kasih Indonesia. Kami menantikan untuk menyambut Mary Jane pulang,” pungkasnya.

