Siti Bertahan Meski Omzet Usahanya Nol: Demi 7 Orang Karyawan, Banting Setir Jadi Daycare di Bantul
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Suara mesin pemotong kayu terdengar dari sebuah sudut rumah di Mantub, Baturetno, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Rumah ini memproduksi mainan anak edukasi.
Seorang pekerja tampak memotong kayu menjadi bagian lain. Pekerja lainnya tampak mengecat bagian permainan.
Suasana ini terasa sepi dibandingkan sebelum pandemi Covid-19 melanda di tahun 2020. Lebih dari separuh karyawan “Yungki Edutoys” terpaksa di-PHK.
Siti Rahma Yuliati (63), pemilik usaha kerajinan mainan edukatif berbahan baku kayu “Yungki Edutoys”, menceritakan perjalanan bisnisnya yang tak mudah.
Pembuatan permainan edukatif anak ini dibuat sepenuhnya dengan kekuatan tangan dan kreatifitas manusia.
Pengrajin awalnya membuat pola terlebih dahulu, kemudian memotongnya menggunakan gergaji mesin.
Setelah itu, digergaji mengikuti pola, dan akan dibuat berapa banyak.
“Setelah ditempel dilem, kemudian yang alas tadi kita gosok, lalu kita plamir dan kita cat sesuai dengan warna untuk dasar,” kata Siti saat ditemui wartawan di bengkelnya, Senin (20/10/2025).
“Di dalamnya puzzle tadi tergantung, misal kelinci mau warna putih saja, lalu kita potong dan cat sesuai warna putih. Tapi kalau mau banyak warna, kita cat sesuai dengan warna-warnanya,” kata Siti.
Siti menceritakan, usahanya ini dimulai tahun 2010. Awalnya mereka berusaha di dalam bengkelnya di rumah.
“Halaman belakang untuk proses produksi, garasi untuk usaha,” katanya.
Pada masa kejayaan ‘Yungki Edutoys’ mampu memproduksi 200 jenis mainan edukatif berbahan baku kayu, dengan omzet mencapai puluhan hingga ratusan juta per bulannya.
“Untuk harganya mulai Rp 10.000 sampai yang paling mahal dari bahan kayu RDF Rp 400-500.000,” kata dia.
Siti mengatakan, usahanya mampu memproduksi ratusan jenis mainan edukatif berbahan baku kayu, salah satunya puzzle hewan, tetapi tidak bertahan lama.
Saat Covid-19 melanda dunia tahun 2020, usahanya pun mengalami penurunan.
“Sekarang bisa dikatakan nol, jadi kalau kita dulu sebelum Covid-19 itu banyak omzetnya. Tapi setelah Covid-19, kita kan pasarnya di sekolah-sekolah, jadi mereka dapat bantuan dari sekolah,” kata dia.
Mereka pun harus berpindah-pindah lokasi usaha dan baru menempati lokasi saat ini 3 tahun terakhir.
Saat ini, dirinya hanya melayani pemesanan perorangan dengan jumlah yang terbatas dengan omzet yang jauh sekali dari sebelum pandemi.
“Kalau sekolah tidak ada (pemesanan). Omzet? Ya sebulan omzet sekitar Rp 10 juta,” ucap dia.
Siti mengatakan, pihaknya saat ini lebih banyak mengikuti pameran dan mulai merambah ke penjualan online.
Namun demikian, tidak mudah karena penjualan mainan edukatif anak produksinya sedikit peminatnya.
Untuk bertahan di tengah badai ketidakpastian usaha, dirinya mulai merumahkan karyawan.
Sebab, stok pembuatan saat sebelum Covid-19 masih ada.
Pihaknya tetap mempertahankan usaha meski dengan pendapatan minim karena harus bertanggung jawab terhadap belasan karyawannya saat itu.
Sampai akhirnya pilihan terakhir harus merumahkan karyawan.
KOMPAS.com/Markus Yuwono Pemilik rumah produksi permainan anak Siti Rahma Yuliati (63) ditemui wartawan di bengkelnya, Senin (20/10/2025).
“Jadi kita pengeluarannya cuma untuk bayar tukang dan cat. Tapi lama-kelamaan saya sudah tidak tahan, keuangan tidak ada karena barang menumpuk banyak. Jadi seperti mati suri, dari pemerintah jarang membeli,” kata Siti.
“Mulai bulan April 2025 saya liburkan karyawan, saya gaji 50 persen dan orang-orang tertentu ada 7 orang yang tetap bekerja,” kata dia.
Siti menyebut, dirinya akan memperluas usaha untuk daycare atau penitipan anak.
Harapannya, karyawan yang bertahan tetap bisa bekerja.
“Jadi yang tujuh orang tadi buat meja kursi untuk usaha yang lain. Daycare insya Allah Januari 2026 baru buka. Ya mau gimana lagi, harus beralih jualan produk anak-anak yang lain seperti sarana dan prasarana daycare,” kata dia.
Salah seorang warga, Edo, mengaku mengagumi permainan anak jenis puzzle.
Anaknya yang saat ini duduk di bangku TK diperkenankan permainan ini agar tidak terlalu dekat dengan gawai.
“Iya, sudah beli beberapa biar tidak hanya mainan tablet,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: DI YOGYAKARTA
-
/data/photo/2025/10/21/68f6ff02070f4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
3 Siti Bertahan Meski Omzet Usahanya Nol: Demi 7 Orang Karyawan, Banting Setir Jadi Daycare di Bantul Yogyakarta
-

Pengertian, Tujuan, dan Prosedur Pelaksanaannya
YOGYAKARTA – Terapi perilaku kognitif merupakan salah satu metode psikoterapi yang bertujuan untuk membantu seseorang mengubah pola pikir dan perilaku negatif yang menyebabkan stres, kecemasan, atau depresi. Melalui terapi perilaku kognitif, pasien diajak untuk menyadari pola pikir yang keliru dan menggantinya dengan cara berpikir positif.
Dengan pemahaman yang baik soal terapi perilaku kognitif, pembaca diharapkan dapat mengetahui bagaimana terapi ini bekerja dan siapa saja yang bisa mendapat manfaatnya. Berikut akan dibahas tentang terapi perilaku kognitif dan tahapan dalam pelaksanaanya.
Mengenal Terapi Perilaku Kognitif dan Tahapannya
Terapi perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy/CBT) dilakukan secara bertahap dan dibimbing oleh psikolog atau psikiater profesional. Selain itu, CBT juga dapat dikombinasikan dengan pengobatan medis untuk memberikan hasil yang lebih maksimal pada pasien dengan gangguan mental tertentu.
Tujuan utama terapi perilaku kognitif adalah membantu pasien memahami hubungan antara pikiran, emosi, dan tindakan mereka. Dengan demikian, mereka dapat mengelola stres, mengubah kebiasaan negatif, dan membangun perilaku yang lebih sehat. Terapi ini terbukti efektif dalam menangani berbagai gangguan psikologis.
Secara umum, terapi perilaku kognitif dilakukan melalui sesi tatap muka antara pasien dan terapis. Dalam sesi ini, terapis akan membantu pasien menggali penyebab masalah dan menilai cara terhadap situasi yang dialami. Jika ditemukan pola pikir negatif, pasien akan diajarkan untuk melihat situasi dari perspektif yang lebih realistis dan konstruktif.
Terapi perilaku kognitif dapat dilakukan secara individu maupun berkelompok. Pada terapi kelompok, pasien bisa berinteraksi dengan orang lain yang memiliki permasalahan serupa, sehingga mereka dapat saling mendukung dalam proses pemulihan. Selain itu, terapi ini juga dapat dilakukan secara online.
Beberapa masalah psikologis yang dapat diatasi dengan terapai perilaku kognitif antara lain depresi, gangguan kecemasan, gangguan tidur, PTSD, OCD, kecanduan, hingga gangguan makan. Terapi ini membantu pasien mengenali pikiran otomatis yang muncul saat menghadapi masalah dan menggantinya dengan pola pikir yang lebih sehat.
Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa tahapan penting dalam terapi perilaku kognitif. Pertama, pasien dan terapis akan mencari tahu akar permasalahan yang ingin diselesaikan. Kedua, pasien diminta menyadari perasaan dan pikiran yang muncul dalam situasi tertentu dengan cara menuliskannya dalam jurnal.
Tahap berikutnya adalah mengelola dan membentuk ulang pola pikir yang salah atau negatif. Terapis akan membantu pasien menilai apakah pandangan mereka terhadap suatu situasi berdasarkan akal sehat atau hanya karena ketakutan dan asumsi pribadi. Dengan latihan dan bimbingan teratur, pasien akan mulai membangun pola pikir positif.
Penting untuk diketahui bahwa terapi perilaku kognitif tidak memberikan hasil secara instan. Perubahan pola pikir dan perilaku membutuhkan waktu serta latihan yang konsisten. Pasien perlu bersabar, terbuka, dan menjalin komunikasi yang baik dengan terapis agar hasilnya lebih efektif.
Terapi perilaku kognitif umumnya terbukti efektif dalam membantu seseorang mengatasi gangguan mental dan membangun keseimbangan emosional. Dengan dukungan terapis dan kemauan kuat dari pasien, terapi ini dapat menjadi langkah penting menuju kehidupan yang lebih sehat secara mental dan emosional.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5385876/original/015539400_1760947415-1000584099.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kentongan Kayu Raksasa di Rumah Makan Yogya Tewaskan Bocah 6 Tahun
Liputan6.com, Yogya – Seorang anak 6 tahun pengunjung rumah makan di Kulon Progo Yogya tertimpa kentongan raksasa hingga meninggal dunia, Minggu (19/10/2025). Kentongan kayu berukuran tinggi 2 meter dan lebar 1 meter itu bagian dari property milik Rumah Makan Kopi Ingkar Janji.
Jajaran Polres Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan akan melakukan pendalaman terkait kasus ini. Manajer RM Kopi Ingkar Janji Muhammad Arif Ridho mengatakan, seluruh pegawai terpukul dan berduka atas kejadian ini.
Bocah perempuan asal Bantul, Ayunda Iswari Sekar Kinanti (6) tewas usai tertimpa kentongan kayu yang sebelumnya dibuat bermain-main ayunan.
Kinanti dinyatakan tewas setelah mendapatkan perawatan di RS PKU Nanggulan.
“Kami terpukul atas kejadian ini. Sekarang kami tengah fokus mengupayakan apa yang terbaik bagi keluarga almarhum. Kami siap bertanggung jawab,” kata Arif.
-

13,8 Juta Anak Ikut CKG Sekolah, Ini Masalah Kesehatan yang Banyak Ditemukan
Jakarta –
Ada sekitar 50 juta anak sekolah yang disasar pemerintah untuk mengikuti cek kesehatan gratis (CKG). Dari total tersebut, baru ada 13,8 juta pendaftar dengan rata-rata layanan per hari di 200 ribu anak. Secara kumulatif, ‘hanya’ 75 persen dari total seluruhnya yang selesai mendapatkan layanan, per data 15 Oktober 2025.
Adapun pendaftar terbanyak berada di DKI Jakarta, disusul Yogyakarta, hingga Jawa Tengah. Tertinggi di usia sekolah dasar dengan total 139.880, sekolah keagamaan, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas 26.410 siswa/siswi.
Masalah kesehatan apa saja yang ditemukan? Berikut rangkuman data Kemenkes RI:
1. Masalah gigi (50,3 persen)
Masalah paling umum yang ditemukan adalah karies gigi, dialami oleh lebih dari 4,5 juta anak. Ini menunjukkan masih rendahnya kesadaran kebersihan mulut dan gigi di kalangan anak-anak sekolah.
Padahal, masalah gigi yang tidak ditangani dapat mempengaruhi konsentrasi belajar, menyebabkan infeksi, bahkan gizi buruk karena gangguan makan.
2. Kurang aktivitas fisik (60,1 persen)
Lebih dari 3,5 juta anak dilaporkan memiliki gaya hidup sedentary, atau kurang bergerak. Ini menjadi kekhawatiran serius karena bisa berujung pada obesitas, gangguan metabolik, serta menurunnya kebugaran fisik dan kesehatan mental. Pola ini diperparah oleh kebiasaan penggunaan gadget dalam jangka waktu lama dan kurangnya aktivitas olahraga.
3. Anemia (27,2 persen)
Sekitar 248 ribu anak terdeteksi mengalami anemia menurut data CKG, mulai dari tingkat ringan hingga berat. Kondisi ini paling sering disebabkan oleh kekurangan zat besi. Anemia dapat menurunkan kemampuan belajar, konsentrasi, dan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
4. Risiko gangguan kesehatan reproduksi (25,3 persen)
Sebanyak 25,3 persen anak sekolah perempuan terindikasi memiliki risiko gangguan kesehatan reproduksi. Hal ini bisa meliputi infeksi saluran reproduksi, kurangnya pengetahuan tentang kebersihan organ intim, hingga indikasi perilaku seksual berisiko. Ini menggarisbawahi pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi yang benar dan sesuai usia.
5. Tekanan darah tinggi pada anak (15,9 persen)
Data yang cukup mengejutkan menunjukkan lebih dari 1,3 juta anak mengalami tekanan darah tinggi. Hipertensi pada usia dini berisiko memicu masalah kesehatan lebih lanjut di masa mendatang termasuk jantung hingga stroke. Pola makan tinggi garam, kurang gerak, serta stres juga bisa menjadi faktor pemicunya.
(naf/kna)
-
/data/photo/2025/10/19/68f4cea929701.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tim Medis Darurat Muhammadiyah Jadi yang Pertama dari RI Terverifikasi WHO Yogyakarta 20 Oktober 2025
Tim Medis Darurat Muhammadiyah Jadi yang Pertama dari RI Terverifikasi WHO
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Emergency Medical Team (EMT) Muhammadiyah menjadi tim medis darurat pertama dari Indonesia yang terverifikasi oleh World Health Organization (WHO) dengan standar internasional.
Penyerahan Confirmation Letter EMT Global Classification dilakukan oleh Roy Anthony Cosico dari EMT Secretariat WHO HQ pada Minggu (19/10/2025), di Aula Masjid KH Sudja’, PKU Muhammadiyah Gamping.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Syafiq A Mughni, menyatakan bahwa ini merupakan momentum bersejarah dan bukti nyata pelaksanaan program prioritas Muhammadiyah periode 2022–2027.
Program ini bertujuan untuk memperluas dan melembagakan internasionalisasi Muhammadiyah dalam misi dakwah dan tajdid yang rahmatan lil-‘alamin.
“Sertifikasi yang kita peroleh hari ini sangat penting karena mencakup tiga aspek utama, yakni komitmen, mindset dan motivasi, serta keterampilan teknis,” ujar Syafiq.
Ia menambahkan bahwa ketiga aspek tersebut menjadi fondasi utama EMT Muhammadiyah untuk berkembang.
“Melalui komitmen dan kemampuan teknis yang didukung pengalaman lapangan, kami akan terus memberikan yang terbaik bagi kemanusiaan dan kesejahteraan bangsa,” jelasnya.
EMT Muhammadiyah telah melalui tahap pre-verification WHO pada 9–10 Juli 2025 di Yogyakarta, dengan pendampingan teknis dari Robert Koch Institute (RKI) dan International Search and Rescue (ISAR) Germany.
Hasil evaluasi tersebut menunjukkan bahwa EMT Muhammadiyah layak mengikuti proses verifikasi akhir untuk memperoleh status resmi sebagai tim medis darurat internasional.
Ketua PP Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman, berharap kiprah Muhammadiyah ke depan dapat semakin diperkuat dalam peran internasional.
“Setelah melalui perjalanan panjang, Muhammadiyah dalam peran kemanusiaan global berhasil melakukan segala proses verifikasi WHO sehingga Muhammadiyah secara resmi memiliki medical team yang terverifikasi untuk pertama kalinya di Indonesia, nomor ke-16 di Internasional,” kata Agus.
“Tentu ini akan menghasilkan harapan untuk semakin menguatkan kiprah Muhammadiyah sebagai bagian yang tak terpisahkan dari peran-peran internasionalnya,” lanjutnya.
MDMC Muhammadiyah juga akan mengembangkan standardisasi tim medis untuk lembaga lainnya di Indonesia.
“Muhammadiyah juga ikut mengembangkan standardisasi medical team untuk lembaga lainnya di Indonesia. Berikutnya setelah kita terverifikasi internasional, pekerjaan kita tidak hanya di internasional tapi juga menguatkan standardisasi medical timnya di level nasional,” ungkapnya.
Terkait dengan situasi terkini di Gaza, Corona menyampaikan bahwa pihaknya berencana mengirimkan tim medis ke wilayah tersebut.
Namun, pengiriman tersebut akan dilakukan setelah keadaan kondusif.
“Dari jauh-jauh hari kita akan kirim ke Gaza, tapi tentunya melihat risiko keamanan. Dengan adanya kesepakatan gencatan senjata, seharusnya lebih kondusif,” ujarnya.
“Nanti kita koordinasikan dengan WHO di Kairo, harapannya segera bisa berangkat ke sana. Ya kita lihat dulu, perkirakan akhir tahun atau tahun depan,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/20/68a5a9eec8767.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1 Tahun Pemerintahan Prabowo, Bagaimana Kiprah Gibran Setahun Terakhir? Nasional 20 Oktober 2025
1 Tahun Pemerintahan Prabowo, Bagaimana Kiprah Gibran Setahun Terakhir?
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka kini telah genap berusia satu tahun sejak pelantikan pada 20 Oktober 2024.
Meski kini menjabat Wakil Presiden, Gibran masih tetap mempertahankan gaya blusukan seperti pada saat dirinya menjadi Wali Kota Solo.
Jabatan tertinggi kedua di Indonesia tidak menyurutkan langkah Gibran untuk berjalan kaki menyusuri gang-gang dan pelosok daerah.
Blusukan masih sering dilakukan Gibran untuk mengecek program Presiden RI Prabowo Subianto agar terlaksana dengan baik di lapangan, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis (CKG), Bantuan Subsidi Upah (BSU), hingga Sekolah Rakyat.
Kunjungan terkait program pemerintah dilakukan Gibran di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Bahkan, dalam beberapa blusukan, Gibran kerap didampingi beberapa pejabat, seperti Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto.
Dari catatan Kompas.com, mereka pernah melakukan kunjungan kerja (kunker) bersama sebanyak dua kali, yakni ke Sleman, Yogyakarta dan Batam, Kepulauan Riau.
Selain blusukan, Gibran pernah meluncurkan terobosan berupa program Lapor Mas Wapres. Program ini merupakan sarana pengaduan publik yang bisa diakses secara langsung dari Istana Wapres maupun lewat aplikasi WhatsApp.
Layanan ini dibuka dari hari Senin sampai dengan hari Jumat sejak pukul 08.00 hingga pukul 14.00 WIB di Istana Wapres. Sementara, aduan online bisa disampaikan warga melalui WhatsApp 08111 704 2207.
Tidak hanya itu, putra Presiden ke-7 RI Joko Widodo itu juga pernah melakukan kunjungan kenegaraan ke Papua Nugini pada 15 September 2025.
Dalam keterangan Sekretariat Wakil Presiden, Gibran bertemu dengan Perdana Menteri Papua Nugini (PNG) James Marape di Melanesian Haus, Kantor PM, Port Moresby.
Pertemuan tersebut sekaligus memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Papua Nugini serta memperkuat kerja sama strategis di kawasan Pasifik.
Lewat pertemuan ini, sejumlah kesepakatan pun dicapai di antaranya peningkatan kerja sama pertahanan, pengembangan ekonomi perbatasan melalui implementasi SOP MoU on Cross Border Movement of Commercial Buses and Coaches.
Kemudian, kesepakatan kelanjutan program hibah pembangunan oleh Indonesia, serta penguatan kerja sama regional yang inklusif dalam kerangka Melanesian Spearhead Group dan Pacific Islands Forum.
Namun, di balik sederet aktivitas tersebut, sejumlah kalangan masih mempertanyakan efektivitas peran Gibran sebagai wapres.
Pengamat politik, Adi Prayitno menilai peran Gibran sebagai wapres belum signifikan karena cenderung seremonial dan belum menyentuh dalam aspek kebijakan strategis.
“Peran wapres belum kelihatan signifikan. Hanya terlihat di sejumlah acara seremonial dan beberapa kunjungan. Publik belum melihat peran wapres dalam pengambilan kebijakan strategis,” ujar Adi saat dihubungi
Kompas.com
, Jumat (17/10/2025).
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) ini bahkan merasa publik masih bingung dengan peran dan pekerjaan wapres saat ini. Adi lantas membandingkan dengan wapres sebelumnya, yakni Wapres ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla dan Wapres ke-13 RI Ma’ruf Amin.
“Berbeda dengan JK yang misalnya fokus urusan ekonomi. Kiai Ma’ruf Amin yang berkecimpung di ekonomi syariah. Pernah suatu waktu wapres Gibran bicara anak muda dan hilirisasi. Tapi konkretnya seperti apa belum terlihat,” papar Adi.
Di sisi lain, Adi menilai program Lapor Mas Wapres yang diinisiasi Gibran sangat bagus. Hanya saja, implementasinya masih tidak terlihat dalam satu tahun ini.
“Implementasinya tak terlihat. Padahal ini janji politik dan ide yang sangat bagus, problemnya pada level kenyataan di lapangan,” tutur Adi.
Pandangan serupa disampaikan Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis (TPS) Agung Baskoro juga menilai peran Gibran sebatas simbolis saja. Gibran juga dinilai hanya menjadi pelengkap kerja Presiden Prabowo.
“Saya lihat memang peran Wapres di masa Mas Gibran masih sebatas prosedur ataupun simbolis ya. Belum tampak fungsi-fungsi substantifnya, fungsi-fungsi real dan konkretnya karena memang kita tahu posisi Wapres ini sebagai pelengkap dari kerja-kerja yang dilakukan oleh Presiden,” ucap Agung.
Namun, menurutnya, banyak publik berekspektasi Gibran akan mengikuti jejak sang ayah, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Oleh karenanya, sebagai Wapres, seharusnya Gibran lebih maksimal dalam bekerja dan lebih banyak hadir ke masyarakat.
“Dan melepas bayang-bayang sang ayah untuk bisa berdiri sendiri atas nama pribadi itu tidak mudah. Jadi koreksinya ya kalau saya ke depan Mas Gibran lebih mengoptimalkan kinerjanya, lebih tampil, serba hadir,” kata Agung.
Blusukan yang dilakukan Gibran selama setahun terakhir dinilai masih identik dengan Jokowi, sehingga tidak ada gebrakan baru dari pria berusia 38 tahun ini.
Padahal sebagai wapres di usia yang masih muda, Gibran diharapkan memiliki kebaruan dan inovasi.
Agung menilai Gibran perlu membuat gebrakan yang menjawab tantangan generasi muda, seperti ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Ya karena memang kita tahu blusukan itu sudah
trademark-
nya Pak Jokowi. Jadi kalau misalkan dia melakukan hal yang sama, istilahnya tidak ada yang baru, yang beda sebagaimana napas beliau mewakili generasi Z dan milenial yang identik dengan kebaruan, inovasi gitu,” ucap Agung.
“Jadi selain blusukan, apa lagi yang bisa dilakukan oleh seorang Wapres? Itu kan yang ditunggu dan dinantikan oleh publik hari ini, dan saya kira itu yang harus dijawab oleh Mas Gibran,” lanjut dia.
Gibran dinilai perlu membuat gebrakan yang menyentuh hal konkret di masyarakat, khususnya anak muda.
Terlebih, kegiatan blusukan yang rutin dilakukan juga tidak selalu dapat menjangkau anak muda atau masyarakat dari kelas menengah ke atas.
“Blusukan itu kan mungkin menyapa masyarakat kelas menengah ke bawah ya, tapi masyarakat kelas menengah atas yang itu menjadi pusat populasi gen Z milenial, ini harus ditreatment juga oleh Mas Gibran, nggak bisa dengan blusukan,” terangnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/10/19/68f4fd3e59742.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tragedi di Tempat Wisata, Anak 6 Tahun Tewas Tertimpa Kentongan Raksasa di Kulon Progo Yogyakarta 19 Oktober 2025
Tragedi di Tempat Wisata, Anak 6 Tahun Tewas Tertimpa Kentongan Raksasa di Kulon Progo
Tim Redaksi
KULON PROGO, KOMPAS.com
– Seorang anak perempuan berusia 6 tahun tewas akibat tertimpa kentongan besar yang roboh di sebuah rumah makan viral di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (19/10/2025).
Peristiwa ini terjadi di Rumah Makan Kopi Ingkar Janji, yang terletak di Jalan Raya Kaligesing Nomor 17, Padukuhan Tileng, Kalurahan Pendoworejo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Korban, berinisial AISK, warga Kabupaten Bantul, datang bersama keluarganya untuk menikmati akhir pekan.
Menurut keterangan resmi dari Iptu Sarjoko, Kepala Seksi Humas Polres Kulon Progo, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 15.38 WIB.
Setelah bermain di arena bermain (playground), korban bersama keluarga melanjutkan makan di Joglo utama.
“Selesai makan, korban bermain dan mengayun-ayunkan sebuah kentongan dari kayu berukuran cukup besar, dengan tiang penyangga setinggi dua meter dan diameter sekitar satu meter,” kata Sarjoko melalui pesan singkat, Minggu petang.
Tanpa peringatan, kentongan tersebut roboh dan langsung menimpa tubuh korban yang tengah bermain. Keluarga dan pengunjung panik. Korban segera dilarikan ke RS PKU Nanggulan, namun nyawanya tidak tertolong.
Korban dinyatakan meninggal dunia.
“Kasus ini sedang dalam penanganan. Kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut peristiwa ini,” kata Sarjoko.
Rumah makan ini selalu viral karena memiliki pemandangan indah, manajemennya kreatif dalam membuat event demi menarik pengunjung.
Rumah makan ini berkembang jadi tujuan wisata kuliner karena tidak jauh dari banyak obyek wisata hit di datsran tinggi Bukit Menoreh.
Pihak pengelola rumah makan turut menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa AISK.
Manajer RM Kopi Ingkar Janji, M. Arif Ridho, menyatakan bahwa seluruh tim turut sedih atas kejadian ini.
“Kita semua terpukul dan berduka,” kata Arif melalui pesan singkat.
Arif mengaku baru saja pulang dari rumah duka untuk menyampaikan langsung rasa belasungkawa kepada keluarga korban.
Ia menegaskan bahwa kejadian ini akan menjadi pelajaran besar dan mendorong evaluasi total terhadap seluruh fasilitas di tempat usaha mereka.
Ia memastikan kejadian ini menjadi pelajaran sangat berharga dan menjadi evaluasi.
Ia dan manajemen rumah makan mengupayakan yang terbaik untuk korban dan keluarga.
Arif menambahkan bahwa seluruh karyawan ikut mendampingi keluarga korban dalam prosesi tahlilan, dan pihak manajemen juga mengadakan tahlilan di rumah makan sebagai bentuk penghormatan terakhir.
“Kita belum rembukan kelanjutannya. Tadi teman-teman Warung Kopi Ingkar Janji semua langsung ikut tahlilan ke rumah duka, dan kami juga mengadakan tahlilan di warung,” tutupnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3061201/original/020419300_1582707441-20200226-Mendagri-1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

