provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Sahroni Sambut Positif Mundurnya Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden

    Sahroni Sambut Positif Mundurnya Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyambut positif langkah pendakwah Miftah Maulana Habiburahman alias Gus Miftah mundur dari jabatan utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan. Langkah Gus Miftah itu dinilai tepat.

    “Saya lihat, keputusan Gus Miftah untuk mundur dari jabatannya sebagai utusan khusus presiden sudah tepat. Pemerintahan Pak Prabowo ini baru dimulai, janganlah sampai diramaikan oleh huru-hara yang melukai nurani. Jadi, mundurnya beliau ini sudah bagus sekali,” ujar Sahroni kepada wartawan, Jumat (6/12/2024).

    Sahroni menilai fenomena yang terjadi pada Gus Miftah bisa menjadi pelajaran ke depannya. Menurut dia, siapa pun, baik itu pejabat, pengusaha, dan masyarakat luas, untuk selalu menghargai satu sama lain, tanpa membedakan profesi atau latar belakang.

    “Kita ini semua saudara, sebangsa dan se-Tanah Air, mencari rezeki di atas tanah yang sama. Jangan pernah memandang sebelah mata saudara kita,” tegas politikus Nasdem ini.

    Sebelumnya, Gus Miftah secara resmi mundur dari jabatan utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan. Pengunduran diri ini disampaikan Gus Miftah di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji yang ia asuh di Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/12/2024) siang.

    “Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan,” ujar Gus Miftah dalam konferensi pers.

    alinea 7 (ubah narasinya sedikit)  Keputusan ini diambil setelah serangkaian kontroversi yang melibatkan Gus Miftah menjadi sorotan publik. Sebelumnya, seorang penjual es teh asal Magelang, Sunjahi viral karena ditegur Gus Miftah karena berjualan saat ia berceramah.

    Peristiwa tersebut sempat memicu kritik tajam hingga Gus Miftah akhirnya meminta maaf secara langsung kepada Sunhaji di Grabag, Magelang pada Rabu (4/12/2024). Sunhaji menyatakan menerima permohonan maaf Gus Miftah.

    Keputusan Gus Miftah mundur dari utusan khusus presiden bidang keagamaan sebagai bentuk tanggung jawab moral dan pengabdian kepada masyarakat.

  • Gus Miftah Menangis Mengundurkan Diri dari Jabatan Utusan Khusus Presiden, Ini Pernyataan Lengkapnya

    Gus Miftah Menangis Mengundurkan Diri dari Jabatan Utusan Khusus Presiden, Ini Pernyataan Lengkapnya

    Gus Miftah Menangis Mengundurkan diri dari Jabatan Utusan Khusus Presiden, Ini Pernyataan Lengkapnya

    TRIBUNJATENG.COM- Gus Miftah mengundurkan diri dari jabatan utusan khusus presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Sambil menangis dan meminta maaf kepada Presiden Prabowo karena tidak sesuai harapan.

    Gus Miftah mengaku salah karena ucapannya yang kasar dan merendahkan orang lain.

    Setelah Gus Miftah menghina penjual es teh saat acara pengajian di Magelang, publik meminta agar Gus Miftah dicopot dari jabatannya.

    Namun, kini Gus Miftah yang mengundurkan diri setelah banyak melakukan perenungan.

    Gus Miftah saat membacakan pernyataan pengunduruan dirinya, ia mengadakan konferensi pers di Pondok Pesantren Ora Aji Dusun Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (6/12/2024).

    “Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Setelah berdoa, bermuhasabah, dan istikharah, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” kata Gus Miftah.

    Gus Miftah meminta izin mengundurkan diri sambil menangis.

    Ia mengutip ayat 26 dalam surat Ali Imron saat menyatakan mundur dari jabatannya.

    “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bismillahirrohmanirohim, yang saya hormati Bapak Presiden, Bapak Wakil Preiden, dan seluruh rakyat Indonesia yang saya cintai dan saya hormati. Izinkan saya mengawali ini dengan mengutip ayat 26 dalam surat Ali Imron.

    ‘Katakanlah Nabi Muhammad, wahai Allah, pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tanganmu lah segala kebajikan, sesungguhnya engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu’.

    Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Setelah berdoa, bermuhasabah, dan istikharah, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” ujarnya.

    Gus Miftah mengaku mundur dari jabatannya bukan karena paksaan siapapun.

    “Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, bukan karena permintaan siapa pun, tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya yang mendalam kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat. Sekali lagi saya ulangi, keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, bukan karena permintaan siapa pun, tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya sangat mendalam kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat Indonesia.

    Keputusan ini bukanlah sebuah akhir atau langkah mundur, melainkan langkah awal untuk terus berkontribusi kepada bangsa dan negara dengan cara yang lebih luas dan beragam. Seorang berjiwa Kesatria pernah berkata kalau jabatan itu hanyalah titipan sementara, karena itu adalah satu sarana untuk berbuat kebaikan. Oleh karena itu, sebagai seorang pendakwah dan pelayanan umat, saya merasa bahwa pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia tidak terbatas pada satu jabatan dan kedudukan semata tapi mencakup seluruh ruang di mana saya bisa memberikan manfaat,” katanya.

    Gus Miftah mengucapkan terimakasih kepad Presiden Prabowo karena sudah memberinya kesempatan.

    “Kepada Bapak Presiden, kepada Bapak Presiden, saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya atas amanah dan kepercayaan yang telah diberikan kepada saya. Saya seorang anak yang berlatar bekalang dari jalanan, yang bergaul dengan dunia marginal, dunia premanisme, dan klub malam, telah diangkat derajat setinggi-tingginya oleh Bapak Presiden, adalah anugerah yang luar biasa yang Allah berikan kepada saya melalui perantara Bapak Presiden Prabowo Subianto. Saya mohon maaf kepada Bapak belum bisa menjadi sesuai yang Bapak harapkan dari saya. Sekali lagi saya ucapkan terima asih kepada Bapak Presiden, karena saya belajar menjadi seorang ksatria dari Bapak Presiden,” ungkapnya.

    Gus Miftah juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh rakyat Indonesia

    “Kepala seluruh rakyat Indonesia, saya mengucapkan terima kasih atas dukungan doa dan kepercayaan yang telah diberikan selama saya menjalankan tugas ini. Sebagai manusia biasa, saya tidak luput dari kekurangan, kehilafan atau kesalahan yang saya perbuat, baik yang disengaja maupun tidak, saya mohon maaf, dari lubuh hati yang paling dalam, karena saya yakin kebenaran hanyalah milik Allah SWT semata. Sekali lagi, saya mohon maaf dari lubuk hati yang paling dalam karena saya yakin kebenaran hanyalah milik Allah SWT semata,” ujarnya.

    Gus Miftah berharap agar bangsa Indonesia tetap bergerak maju dan bersatu.

    “Indonesia harus terus ada dan bergerak maju menjadi bangsa dan negara yang Bersatu, adil, makmur, dan bermartabat. Apa pun situasinya, bagaimana pun keadaannya, ke depan bisa berkomitmen untuk belajar, hadir berkontribusi dan menjadi bagian dari solusi bagi negeri ini. Dalam kapasitas saya sebagai seorang pendakwah, saya akan tetap membawa pesan persatuan toleransi dan semangat kebangsaan menjadikan keberagaman sebagai kekuatan dan bukan sebagai alasan untuk berpecah-belah, justru sebagai energi bagi integrasi nasional yang diberi semangat oleh prinsip Bhineka Tunggal Ika,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Gus Miftah datangi rumah Sunhaji pedagang es teh di Magelang.

    Gus Miftah tiba di rumah Sunhaji dengan membawa puluhan orang dan kendarai mobil mewah bewarna hitam.

    Setiba di depan rumah, Gus Miftah langsung disambut pelukan erat oleh Sunhaji.

    Rumah Sunhaji terletak di Dusun Gesari, Kelurahan Banyusari, Kecamatan Grabag.

    Sunhaji memeluk erat Gus Miftah sambil menangis.

    Ia menumpahkan emosinya di pundak Gus Miftah.

    Pelukan itu berlangsung beberapa detik.

    Gus Miftah juga memeluk Sunhaji dan terlihat matanya berkaca-kaca.

    Sunhaji kemudian mengajak Gus Miftah masuk ke rumahnya yang sederhana.

    Sambil duduk lesehan, keduanya berbincang.

    Gus Miftah meminta maaf kepada Sunhaji.

    “Mohon dimaafkan, meskipun niatnya guyon saya minta maaf,” kata Gus Miftah.

    “Saya kalau ada salah juga minta maaf,” kata Sunhaji.

    Sunhaji mengaku tidak mengira jika akhirnya kejadian tersebut viral dan mendapat perhatian dari publik.

  • Baru 2 Bulan Menjabat, Gus Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden usai Katai Penjual Es Teh

    Baru 2 Bulan Menjabat, Gus Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden usai Katai Penjual Es Teh

    TRIBUNJATIM.COM – Gus Miftah kini menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden (UKP).

    Pernyataan itu diungkap setelah dirinya mengatai seorang penjual es teh saat Gus Miftah sedang berceramah.

    Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah itu kini menjadi sorotan, tak terkecuali harta kekayaannya.

    Peristiwa Gus Miftah mengolok-olok pedagang es teh itu terjadi saat acara kajiannya di Magelang, Jawa Tengah pada 20 November 2024.

    Terbaru, Gus Miftah dan pedagang es teh, yang belakangan diketahui bernama Sunhaji, sudah saling bertemu dan saling memaafkan.

     Lantas berapa sebenarnya harta kekayaan Gus Miftah, setelah kini ia duduk sebagai utusan presiden?

    Video dirinya menghina Sunhaji pun viral di media sosial dan berujung permintaan maaf pada Rabu (4/12/2024) kemarin.

    Adapun Gus Miftah menyambangi kediaman Sunhaji di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang untuk meminta maaf.

    Tak cuma itu, sorotan publik terhadap Gus Miftah juga terkait belum dilaporkannya Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) miliknya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Padahal, Gus Miftah sudah resmi dilantik menjadi Utusan Khusus Presiden sejak 21 Oktober 2024 lalu atau selama dua bulan.

     Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan, pun buka suara tentang hal tersebut.

    Ketika ditanya batas waktu pelaporan LHKPN, dia mengatakan pejabat negara dapat melaporkannya hingga Januari 2025.

    “(Batas waktu pelaporan LHKPN) 20 Januari 2025,” katanya kepada Tribunnews.com, Kamis (5/12/2024).

    Pahala mengatakan khusus untuk Utusan Khusus Presiden, baru ada enam orang yang melaporkan LHKPN hingga hari ini.

    “6 dari 15 (orang) sudah lapor,” katanya.

    Namun, saat ditanya apakah Gus Miftah sudah melaporkan LHKPN, Pahala belum mengetahuinya.

    “Wah belum lihat. Ntar gua cek dulu deh,” tuturnya.

    Gaji Gus Miftah Setara Menteri

    Gus Miftah memperoleh honor setara dengan menteri sebagai Utusan Khusus Presiden yang tertuang dalam Pasal 22 Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 137 Tahun 2024 tentang Penasihat Khusus Presiden, Utusan Khusus Presiden, Staf Khusus Presiden, dan Staf Khusus Wakil Presiden.

    “Hak keuangan dan fasilitas lainnya bagi utusan khusus presiden diberikan setinggi-tingginya setingkat dengan jabatan menteri,” demikian tertulis dalam pasal tersebut.

    Sehingga, Gus Miftah menerima gaji pokok seperti menteri yaitu sebesar Rp5.040.000 seperti yang tertuang dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2000 tentang Hak Keuangan/Administratif Menteri Negara dan Bekas Menteri Negara serta Janda/Dudanya.

    Selain mendapat gaji pokok, Gus Miftah juga memperoleh tunjangan layaknya seperti menteri dan pejabat setingkat menteri yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 68 Tahun 2001 yaitu sebesar Rp13.608.000 per bulan.

    Dengan rincian tersebut, total gaji Gus Miftah mencapai Rp18.648.000 setiap bulannya.

    Tak hanya mendapat gaji, Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden juga mendapatkan kendaraan dinas, rumah jabatan, dan pelayanan kesehatan melalui mekanisme jaminan asuransi kesehatan.

    Dia juga mendapat biaya perjalanan, biaya pemeliharaan rumah dan kendaraan dinas, serta biaya pengobatan, perawatan dan rehabilitasi.

    Sebagai informasi, selain Gus Miftah, ada sosok lain yang juga menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden.

    Mereka adalah Muhammad Mardiono sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, Setiawan Ichlas sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Perbankan, Raffi Ahmad sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni. 

    Berikutnya ada Ahmad Ridha Sabana sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Ekonomi Kreatif, dan Digital. 

    Serta ada Mari Elka Pangestu sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Multilateral, dan Zita Anjani sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata.

    Sumber Kekayaan Gus Miftah: Bayaran Ceramah Diduga Rp75 Juta hingga YouTube

    Dikutip dari Surya.co.id, sumber kekayaan Gus Miftah berasal dari ceramah yang dilakukannya sebagai pendakwah.

    Diduga, tiap sekali ceramah, Gus Miftah mematok bayaran Rp75 juta. Namun, hal tersebut baru dugaan dan belum ada konfirmasi dari dirinya.

    Selain ceramah, dia juga memiliki bisnis parfum yang bernama D’Goes.

    Gus Miftah, diketahui pernah menjadi Brand Ambassador untuk berbagai produk, salah satunya perusahaan travel Kanomas Arci Wisata yang bergerak di bidang promosi umroh dan haji.

    Dari lini digital, Gus Miftah mempunyai kanal Youtube pribadi yang bernama Gus Miftah Official yang telah memiliki total subscriber lebih dari 1 juta.

    Melansir SocialBlade, Youtube Gus Miftah diperkirakan bisa memperoleh penghasilan sebesar Rp5 juta hingga Rp85 juta per bulan.

    Karena itu, jika dihitung dalam kurun satu tahun, penghasilannya diperkirakan bisa mencapai lebih dari Rp1 miliar.

    Reaksi Presiden Prabowo

    Presiden Prabowo Subianto bereaksi usai viral Utusan Khusus Presiden, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah, disebut mengolok-olok pedagang es teh.

    Insiden Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah, mengolok-olok pedagang es teh tersebut terjadi saat acara kajiannya di Magelang, Jawa Tengah.

    Istana mengonfirmasi Presiden Prabowo Subianto telah memberikan teguran kepada Utusan Khusus Presiden, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah.

    Teguran tersebut, terkait pernyataannya kepada pedagang es teh bernama Sunhaji, yang viral di media sosial akhir-akhir ini. 

    Gus Miftah mendapat teguran melalui Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya. 

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengatakan Gus Miftah kini sudah mendatangi pihak terkait untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung. 

    Ia pun berharap, situasi dapat kembali membaik dan silaturahmi kedua belah pihak berjalan baik pula. 

    Hasan Nasbi juga menegaskan kembali pesan dari Presiden Prabowo untuk senantiasa menghormati para pekerja keras dari semua lini. 

    Hal tersebut, disampaikan Hasan dalam video yang diunggah di akun resmi Instagram Kantor Komunikasi Kepresidenan RI, @pco.ri, Rabu (4/12/2024). 

    Pernyataan Lengkap Istana 

    “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

    Shalom, Salam Sejahtera untuk kita semua, Om swastiastu, Salam kebajikan. Namo buddhaya, 

    Saya membuatkan video ini untuk merespons permintaan dari teman-teman media televisi, untuk menanggapi berita yang viral satu-dua hari terakhir ini.

    Kami dari Kantor Komunikasi Kepresidenan ikut menyayangkan kejadian yang kurang baik, yang terjadi belakangan ini dan itu melibatkan Utusan Khusus Republik Indonesia.

    Dan perlu kami tekankan di sini, bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat menghormati dan menjunjung tinggi adab terhadap siapapun, ya, terhadap rakyat kecil, terhadap pedagang kaki lima, terhadap nelayan, terhadap petani, siapa pun.

    Beliau pernah berpidato, yang menyatakan beliau sangat menghormati para pedagang kaki lima, para petani, nelayan, semua orang yang bekerja keras keluar dari rumah mereka, memeras keringat, ia mencari rezeki yang halal untuk kebutuhan keluarga mereka. 

    Dan untuk mereka juga Presiden Prabowo beserta jajaran kabinet, hari ini bekerja keras 7 hari seminggu untuk meringankan beban masyarakat kecil, untuk meringankan beban masyarakat secara keseluruhan supaya negara kita bisa lebih baik.

    Presiden sudah memberikan teguran kepada yang bersangkutan melalui Sekretariat Kabinet, untuk segera meminta maaf kepada Bapak Sunhaji yang mungkin saja dan sangat mungkin terluka perasaannya karena kejadian kemarin.

    Kami sudah mendapatkan informasi, Bapak Presiden sudah mendapat informasi, Utusan Presiden sudah mendatangi Bapak Sunhaji secara langsung untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung.

    Dan kami melihat dalam berbagai video, Bapak Sunhaji sudah memberikan maaf beliau.

    Kami berharap silaturahmi bisa kembali terjalin dengan baik, keadaan jadi lebih baik dan hubungan kekeluargaan bisa tumbuh di antara mereka berdua, bahkan Bapak Sunhaji mengatakan, ingin melihat Bapak Gus Miftah mengadakan pengajian juga di desa beliau, di daerah Banyusari, Kecamatan Grabag, Magelang.

    Kami semua tidak hanya Utusan Presiden, tidak hanya Presiden mengambil pelajaran yang berharga dari kejadian ini, bahwa kita harus berhati-hati mengambil sikap, apalagi terhadap rakyat kecil yang sedang berjuang, yang sedang memeras keringat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan ini akan menjadi pelajaran berharga, tidak hanya utusan presiden tetapi kita semua.”

    Sebagaimana diketahui, Gus Miftah menjadi sorotan karena videonya melontarkan kata-kata yang dinilai kasar ke pedagang es teh, viral di media sosial.

    Dalam video, terlihat Gus Miftah diminta oleh penonton pada acara kajiannya di Magelang, Jawa Tengah, untuk memborong es teh seorang bapak yang berdagang saat kajiannya tersebut.

    Gus Miftah yang sedang duduk di panggung menanyakan jumlah dagangan bapak penjual es teh tersebut dan kemudian mengucapkan kata kasar.

    “Oh kon mborong, es tehmu jik okeh po ra? (Oh disuruh borong, es tehmu masih banyak atau tidak?) masih?”

    “Yo kono didol goblok (Ya sana dijual bodoh),” ucap Gus Miftah kepada pedagang es teh dalam potongan video tersebut.

    Gus Miftah mundur

    Pernyataan tersebut disampaikan Gus Miftah dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Pondok Pesantren Ora Aji, yang ia asuh di Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/12/2024) siang.

    Berikut pidato lengkap Miftah Maulana setelah menyatakan mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan:

    Keputusan ini muncul di tengah ramainya polemik di media sosial terkait dirinya. 

    Belakangan, sejumlah petisi daring di situs Change.org mendesak agar Presiden Prabowo Subianto mencopot Gus Miftah dari jabatannya.

    Salah satu petisi berjudul “Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden” telah memperoleh dukungan besar. Berdasarkan pantauan, pada Jumat pukul 10.34 WIB, petisi tersebut telah diteken oleh 254 ribu orang.

     Angka ini menunjukkan lonjakan signifikan, dengan lebih dari 250 ribu tanda tangan terkumpul sejak petisi dibuat pada Rabu (4/12/2024) pukul 20.14 WIB. Saat itu, petisi tersebut baru mengumpulkan 3.535 tanda tangan.

    Aksi petisi ini dipicu oleh dugaan bahwa Gus Miftah mengolok-olok seorang penjual es teh, yang menjadi perbincangan luas di kalangan publik dan media daring.

    Isi Lengkap Pernyataan Gus Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden
    Berikut pidato lengkap Miftah Maulana setelah menyatakan mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan:

    Bapak Presiden RI, Bapak Wapres dan rakyat Indonesia yang saya cintai dan hormati.

    Izinkan saya mengawali ini dengan mengutip Ayat 26, dalam Surat Al-Imron:

    “Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu,”.

    Hari ini, dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan, sebuah keputusan, yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam, setelah berdoa, bermuhasabah, dan istikhoroh.

    Saya memutuskan, untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden RI bidang Kerukunan Agama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapapun, bukan karena permintaan siapapun, tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat dan tanggung jawab saya, kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto, serta seluruh masyarakat Indonesia.

    Sekali lagi saya ulangi.

    Keputusan ini saya ambil, bukan karena ditekan oleh siapapun, bukan karena permintaan siapapun, tetapi semata-mata, keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat dan tanggung jawab saya, kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto, serta seluruh masyarakat Indonesia

    Keputusan ini bukanlah sebuah akhir atau langkah mundur. Melainkan langkah awal untuk terus berkontribusi pada bangsa dan negara dengan cara lebih luas dan beragam.

    Seorang berjiwa besar pernah berkata, kalau jabatan itu adalah titipan sementara, itu adalah salah satu sarana untuk berbuat kebaikan.

    Oleh karena itu, sebagai seorang pendakwah dan pelayan umat, saya merasa bahwa pengabdian pada bangsa dan negara Indonesia tidak terbatas saat menjabat dan memiliki kedudukan semata tapi mencakup seluruh ruang dimana saya bisa memberikan manfaat.

    Kepada bapak presiden, saya mengucapkan terimakasih, yang setulus-tulusnya, atas amanah dan kepercayaan, yang telah diberikan pada saya.

    Saya seorang anak yang berlatarbelakang dari jalanan, bergaul dengan dunia premanisme dan klub malam dan telah diangkat derajat tinggi oleh Presiden adalah anugerah yang luar biasa melalui perantara Presiden Prabowo.

    “Saya mohon maaf pada bapak, belum bisa menjadi sesuai yang bapak harapkan dari saya. Sekali lagi, saya mengucapkan terimakasih pada bapak presiden karena saya belajar jadi ksatria.

    Pada seluruh rakyat saya terimakasih atas dukungan doa dan kepercayaan selama saya menjalankan tugas ini. Sebagai manusia biasa, saya tidak luput dari khilaf, kekurangan, baik sengaja atau tidak. 

    Saya mohon maaf dari lubuk hati yang paling dalam. Saya yakin kebenaran hanya milik Allah SWT.

    Saya boleh ada jabatan atau tidak, saya boleh berhenti atau bahkan saya boleh ada atau tiada, tapi Indonesia harus terus maju, jadi bangsa adil, makmur, bermartabat, apapun situasinya bagaimanapun keadaannya untuk terus belajar dan hadir menjadi bagian dari solusi dalam kapasitas sebagai pendakwah.

    Saya tetap akan membawa pesan persatuan, toleransi, menjadikan keragaman sebagai kekuatan, bukan pemecah belah. Ini jadi energi integrasi nasional yang berdasarkan Bhinneka Tunggal Ika.

    Saya berdoa pemerintah di bawah Presiden Prabowo diberi kekuatan, keberkahan dan kebijaksanaan. Semoga langkah beliau dimudahkan dan dirahmati untuk membawa Indonesia menjadi bangsa yang adil, makmur, penuh keberkahan.

    Akhir kata, saya berdoa untuk tanah air tercinta dan senantiasa diberikan kekuatan, membawa nama Indonesia harum di mata internasional.

     

  • Hadirkan Menteri Rosan, Investor Daily Roundtable Bahas Strategi Datangkan Investasi Berteknologi Tinggi

    Hadirkan Menteri Rosan, Investor Daily Roundtable Bahas Strategi Datangkan Investasi Berteknologi Tinggi

    Jakarta, Beritasatu.com – Investor Daily Roundtable mengundang Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani untuk duduk bersama dengan Executive Chairman B-Universe, Enggartiasto Lukita membahas isu strategis seputar investasi. 

    Investor Daily Roundtable yang digelar di Hotel Ritz Carlton, Jakarta pada Jumat (29/11/2024) mengangkat tema “Strategi Mendatangkan Investasi Berteknologi Tinggi”.

    Sepanjang periode Januari hingga September 2024, realisasi investasi mencapai Rp 1.261,43 triliun atau tumbuh 19,78% dibandingkan periode sama tahun lalu. Hal ini sebuah prestasi di tengah kondisi ekonomi global yang tak menentu. 

    Target realisasi investasi yang selalu naik setiap tahunnya diharapkan mampu berdampak pada serapan tenaga kerja, tumbuhnya UMKM, dan
    membangkitkan kembali sektor manufaktur yang terus merosot.

    Pemerintah kini telah menetapkan dua sektor prioritas untuk investasi teknologi tinggi, yaitu industri baterai dan ekosistem kendaraan listrik serta komponennya. Dalam persaingan global yang semakin ketat, strategi apa yang harus dilakukan pemerintah untuk menggaet calon investor? 

    Saksikan Investor Daily Roundtable yang akan tayang Jumat (6/12/2024) pukul 20.30 WIB hanya di BTV.

    BTV bisa disaksikan di kanal 26 untuk Jabodetabek, Cilegon, Serang, kanal 29 untuk Bandung dan Palembang, kanal 35 untuk Yogyakarta dan Surakarta, kanal 38 untuk Balikpapan, kanal 39 untuk Semarang, kanal 30 untuk Banjarmasin, kanal 31 untuk Lebak, kanal 32 untuk Surabaya,
    kanal 34 untuk Medan dan kanal 48 untuk Batam.
     

  • Gus Miftah: Terima Kasih Pak Prabowo Subianto!

    Gus Miftah: Terima Kasih Pak Prabowo Subianto!

    Jakarta, Beritasatu.com – Gus Miftah mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Presiden Prabowo Subianto atas kepercayaan yang diberikan kepadanya selama menjabat sebagai utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan.

    “Kepada Bapak Presiden Prabowo, saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya atas amanah dan kepercayaan yang telah diberikan kepada saya,” kata Gus Miftah di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji miliknya di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (6/12/2024).

    Dalam pernyataan mundur dari jabatannya sebagai utusan khusus presiden, Gus Miftah menilai Prabowo Subianto telah mengangkat derajatnya menjadi lebih baik dari sebelumnya.

    “Saya adalah seorang anak yang berlatar belakang dari jalanan, bergaul dengan dunia marginal, dunia premanisme, dan klub malam. Namun, saya sudah diangkat derajatnya setinggi-tingginya oleh Bapak Presiden. Itu adalah anugerah yang luar biasa bagi saya, yang diberikan melalui perantara Bapak Presiden Prabowo Subianto,” tambah Gus Miftah.

    Gus Miftah menyadari, sebagai manusia biasa, dirinya tentu memiliki kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, meski sudah mundur dari jabatan sebagai utusan khusus presiden, Gus Miftah berkomitmen untuk tetap berdakwah dan berkontribusi dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

    “Indonesia harus tetap ada dan terus maju sebagai bangsa yang bersatu, adil, dan bermartabat. Apa pun situasinya, saya tetap berkomitmen untuk terus belajar, berkontribusi, dan menjadi bagian dari solusi bagi negeri ini dalam kapasitas saya sebagai seorang pendakwah,” sambungnya.

    Gus Miftah berdoa agar kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dapat membawa Indonesia menjadi negara yang maju dan berdaulat.

    “Saya berdoa agar pemerintahan Bapak Presiden Prabowo Subianto diberi kekuatan dan keberkahan. Semoga langkah-langkah beliau dalam memimpin negeri ini dapat membawa Indonesia menjadi negara yang adil, makmur, penuh keberkahan, serta dapat mengharumkan nama Indonesia di mata dunia internasional,” tutup Gus Miftah dalam pernyataan mundur dari jabatannya sebagai utusan khusus presiden.

  • Mundur Jadi Utusan Khusus, Miftah Minta Maaf ke Prabowo

    Mundur Jadi Utusan Khusus, Miftah Minta Maaf ke Prabowo

    Yogyakarta, CNN Indonesia

    Miftah Maulana memohon maaf kepada Presiden Prabowo Subianto karena merasa telah gagal mengemban tanggung jawab yang diberikan kepadanya sebagai utusan khusus presiden.

    Miftah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan usai videonya mengolok-olok penjual es teh viral di media sosial.

    “Yang membuat saya terharu adalah betapa besarnya hati dan jiwa beliau memberikan kesempatan kepada saya. Dan yang membuat saya kemudian meneteskan air mata adalah saya belum bisa menjadi apa yang menjadi ekspektasinya Bapak Prabowo. Maka, saya merasa sangat berterima kasih dan memohon maaf kepada beliau,” kata Miftah dalam konferensi pers di Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/12).

    Ia mengatakan keputusannya mundur tanpa tekanan dari pihak manapun. Ia menegaskan mundur dari jabatannya sebagai rasa cinta, hormat, serta tanggung jawab kepada Prabowo dan publik.

    Miftah meyakini keputusan mundur ini bukan akhir dari segalanya. Dia berkomitmen tetap belajar dan berkontribusi kepada bangsa negara lewat jalur lain, termasuk sebagai pendakwah.

    “Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, bukan karena permintaan siapapun. Tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab saya yang mendalam terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat,” ucapnya.

    Miftah dilantik berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 76/M tahun 2024 tentang Pengangkatan Utusan Khusus Presiden RI tahun 2024-2029. Utusan khusus presiden adalah jabatan yang dibentuk untuk melaksanakan tugas tertentu dari presiden.

    Beberapa waktu belakangan, Miftah mendapat kritik bertubi-tubi akibat ucapannya yang terkesan merendahkan seorang penjual teh di forum pengajian di Kota Magelang. Kritik juga datang dari Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo.

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO)HasanNasbi menghormati keputusanMiftah yang memutuskan mundur sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Selanjutnya, kata Hasan, Prabowo memiliki hak penuh untuk menetapkan pengganti Miftah.

    “Kita hormati keputusan beliau,” ujarnya saat dihubungi, Jumat.

    (kum/tsa)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pemberdayaan perempuan melalui usaha batik tulis Imogiri

    Pemberdayaan perempuan melalui usaha batik tulis Imogiri

    Proses pewarnaan alami dari kelompok kerja Batik Tulis, Berkah Lestari. ANTARA/Chairul Rohman

    Pemberdayaan perempuan melalui usaha batik tulis Imogiri
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 05 Desember 2024 – 20:15 WIB

    Elshinta.com – Memanfaatkan bangunan bekas pabrik kerupuk di desa Karang Kulon, Imogiri, Bantul, Yogyakarta, kelompok kerja Batik Tulis, Berkah Lestari dengan tekun melestarikan kebudayaan batik khas daerah mereka. Kepulan asap dari dapur tempat menggilas batik yang sudah diwarnai, tidak membuat mereka merasa risih. Justru, para pekerja yang sudah berusia sepuh itu menunjukkan wajah gembira sambil sesekali bercanda dengan rekan kerja mereka.

    Lokasi pabrik yang terbagi menjadi tiga area ini, semua dilakukan oleh para kaum ibu-ibu. Lokasi pertama yang menyapa para pengunjung adalah ruang membatik yang terbuka dengan atap besi di atasnya untuk menghindari hujan dan juga terik matahari. Para pembatik yang sudah rata-rata sudah berusia 50 tahun ke atas, menekuni pekerjaan mereka dengan tekun dan sabar menggunakan canting yang sudah mereka sediakan sebagai alat utama untuk membatik.\

    Sambil meniup canting yang sudah berisi lilin itu, pembatik dari Berkah Lestari, Siti Hanifah mengatakan kebanyakan batik yang mereka buat lebih banyak motif-motif khas Yogyakarta dengan warna cokelat kehitaman seperti Sido Mukti, Sido Aseh dan juga Wahyu Tumurun. Siti Hanifah yang sudah membatik sejak muda itu, memiliki kesadaran untuk terus melanjutkan warisan budaya tak benda yang sudah ditetapkan oleh UNESCO sejak Oktober 2009 yang lalu.

    Sehingga, warisan dari nenek moyang ini tidak termakan zaman dan juga punah dengan seiring berbagai macam jenis pekerjaan yang membuat para anak muda enggan untuk menyentuh canting dalam membuat membatik. Terdapat tiga ibu-ibu yang pada saat itu sedang serius membatik, semua dengan sigap menggoreskan canting yang sudah berisi lilin atau malam untuk digoreskan ke ruang gambar yang sudah disediakan sebelumnya.

    Dalam mengerjakan batik ini, para ibu-ibu itu senantiasa melakukannya dengan bergotong royong. Siti Hanifah menjelaskan, pertama-tama dalam membatik mereka harus membuat pola terlebih dahulu. Jika memang mereka tidak memiliki banyak waktu untuk menggambar desain awal, mereka melakukan hal tersebut dengan cara kolaborasi dengan ibu-ibu sekitar. Sehingga, ibu-ibu di sana memiliki pemasukan dari membatik.

    Bayaranyapun turun temurun seperti sudah ditentukan, misal mereka yang menggambar diberi upah sebesar Rp50 ribu. Sedangkan mereka yang membatik akan diberikan upah sebesar Rp100 ribu.

    Sehingga, dengan adanya pekerjaan tersebut mampu membantu perekonomian mereka untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Bahkan, tidak hanya membantu perekonomian hasil dari membatik dapat meningkatkan mutu pendidikan anak-anak mereka hingga ke jenjang tertinggi yakni hingga universitas.

    Saat mengunjungi showroom itu lebih dalam lagi, terdapat lokasi tempat mewarnai dan juga membilas batik-batik yang sudah diwarnai. Meski dalam kondisi yang panas karena berdekatan dengan tempat membilas hasil bati yang diwarnai, dua orang pekerja itu tampak nyaman mengerjakan semua.

    Bukan pekerjaan utama

    Membatik yang dilakukan oleh sekelompok ibu-ibu itu bukan menjadi mata pencaharian utama mereka. Pekerjaan tersebut hanya sambilan, untuk bisa membantu ekonomi keluarga ketika mereka memiliki waktu yang cukup.

    Hal tersebut diambil karena mereka tidak ingin membuang-buang waktu mereka dengan hanya berdiam diri dan juga bergosip, sehingga tidak mendapatkan hasil apapun dari kegiatan tersebut. Oleh karena itu, desa yang dikenal dengan batiknya itu banyak dimanfaatkan oleh masyarakat setempat terlebih para ibu-ibu untuk mengerjakan batik demi menghindari kegiatan tidak bermanfaat.

    Terlihat, para ibu-ibu yang jauh dari kesan mewah itu memang sangat gembira untuk mengerjakan batik mereka hingga usai, meski dalam waktu yang cukup lama. Dalam menghasilkan satu batik, dirinya mengisahkan bisa sampai 4-5 hari.

    Dengan semangat dan ketekunan dari para pembatik di daerah Imogiri itu, batik-batik mereka sudah bisa tembus mancanegara. Terbaru ini, kelompok kerja itu mendapatkan pesanan dari konsumen yang berada di Jepang dan Inggris. Dengan penerimaan dan pengelolaan yang sangat baik itu, memicu mereka untuk terus berkarya dan juga melestarikan budaya batik selagi mereka mampu melakukan hal tersebut.

    Batik yang mereka kerjakan dihargai sebesar Rp1,5 juta hingga Rp3,5 juta per lembar kain. Hal tersebut dikarenakan kerumitan dalam membuat batik tulis. Sehingga, harga tersebut setimpal dengan beban kerja yang mereka lakukan setiap harinya.

    Kurang SDM muda

    Peradaban modern membuat generasi muda lebih memilih pekerjaan dengan jenjang karir dan mendapat gaji tetap seperti menjadi karyawan swasta atau ASN sehingga sulit mencari generasi muda yang terjun ke bisnis batik tulis.

    Hal itu juga yang dikatakan oleh Pengurus Inti Kelompok Batik Tulis, Berkah Lestari, Nani Norchayati, bahwa banyak anak muda di wilayahnya justru mencari pekerjaan menjadi buruh pabrik, dengan penghasilan tetap yang menggiurkan bagi mereka. Meski begitu, dia tidak menyalahkan pilihan para generasi muda dalam menentukan pilihan masa depannya.

    Hanya saja, dirinya merasa sayang jika generasi muda tidak lagi mau memegang kain dan juga canting sebagai mata pencaharian, sehingga budaya membatik lama-lama akan hilang.

    Ia menyadari profesi membatik itu menjenuhkan sementara anak-anak muda zaman sekarang lebih suka setiap hari itu suasananya berubah. Memang, jika mereka harus belajar membatik dari awal, mereka harus membutuhkan waktu untuk beradaptasi yang tidak sebentar untuk bisa menghasilkan batik yang berkesan dan disukai oleh konsumen dan juga kolektor.

    Untuk mengatasi krisis pembatik di Indonesia, khususnya di Yogyakarta. Dinas pendidikan Kota Yogyakarta sudah menyiapkan kurikulum muatan lokal (mulok) berupa pelajaran tari, karawitan dan juga batik. Adanya mulok itu, memberikan nafas panjang untuk menyediakan Sumber Daya Manusia dalam seni batik.

    Kurikulum mulok batik akan mengenalkan pelajar seluk beluk batik dan belajar untuk mempraktikkan bagaimana menyiapkan kain, desain dan membuat batik. Diharapkan ada sejumlah pelajar yang berminat menekuni batik bahkan memilih membatik sebagai salah satu jalan hidupnya sehingga, hal-hal yang mereka takutkan akan kepunahan para pembatik tidak terjadi. 

    Kelompok kerja batik ini terbentuk pascagempa Yogyakarta 2006 lalu. Masyarakat sekitar mendapatkan berkah dengan masuknya Dompet Dhuafa yang mengajak 50 pembatik dengan memberikan bahan-bahan untuk membatik sampai pelatihan membatik, juga memfasilitasi pembentukan organisasi kelompok kera itu.

    Lalu, para anggota juga mendirikan kembali kelompok-kelompok lain. Dengan kata lain, Batik Berkah Lestari menjadi pelopor kelompok-kelompok batik lain. Dompet Dhuafa memberikan bantuan selama dua tahun lalu setelahnya masih terus dibina. Kelompok batik ini menjadi salah satu model pemberdayaan perempuan dengan memanfaatkan kearifan lokal budaya membatik sehingga mereka mampu andil menambah pendapatan keluarga.

    Batik memang tidak bisa dilepaskan oleh masyarakat Yogyakarta, sudah sejak lama batik menjadi kebanggaan masyarakat Yogyakarta. Bahkan, dalam lingkungan Keraton, batik sudah menjadi bagian dari kelengkapan busana, baik untuk busana sehari-hari maupun untuk upacara adat.

    Sumber : Antara

  • Siapa Pengganti Gus Miftah? Istana: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Siapa Pengganti Gus Miftah? Istana: Itu Hak Prerogatif Presiden

    loading…

    Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Foto/SINDOnews/arif julianto

    JAKARTA – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menanggapi perihal mundurnya pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Terkait pengganti posisi Miftah, Hasan menyebut hal tersebut merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto. “Itu hak prerogatifnya presiden,” kata Hasan, Jumat (6/12/2024).

    Sebelumnya, Hasan menghormati keputusan Miftah yang mengundurkan diri sebagai utusan khusus presiden. “Kita hormati keputusan beliau,” kata Hasan saat dihubungi.

    Diberitakan sebelumnya, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah memutuskan mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Gus Miftah sebelumnya viral akibat menghina penjual es teh saat mengisi pengajian di Magelang. Keputusan mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden disampaikan Gus Miftah dalam konferensi pers di Pondok Pesantren Ora Aji di Dusun Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (6/12/2024).

    “Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” kata Gus Miftah.

    Untuk diketahui, Gus Miftah viral di media sosial lantaran menghina penjual es teh Sunhaji. Peristiwa Gus Miftah mengolok-olok pedagang es tersebut dalam acara Magelang Bersholawat Bersama Gus Miftah Habiburrohman, Gus Yusuf Chudlori, Habib Zaidan Bin Yahya. Seorang pedagang es teh dan air mineral kemasan hadir di acara tersebut dan berdiri di antara para jemaah.

    (cip)

  • Pernyataan Lengkap Pengunduran Diri Gus Miftah yang Disampaikan sambil Menangis

    Pernyataan Lengkap Pengunduran Diri Gus Miftah yang Disampaikan sambil Menangis

    loading…

    UKP Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah menggelar konferensi pers pengunduran diri dari jabatannya, Jumat (6/12/2024). FOTO/TANGKAPAN LAYAR

    JAKARTA – Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah telah resmi mundur dari jabatannya. Keputusan itu diambil setelah Gus Miftah disorot masyarakat karena menghina penjual es teh saat pengajian di Magelang, Jawa Tengah.

    Keputusan mundur itu disampaikan Gus Miftah sambil menangis. Dia meminta maaf kepada Presiden Prabowo Subianto karena tidak bisa menjadi sesuai harapan. Gus Miftah juga meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas kesalahan yang dilakukan.

    “Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Setelah berdoa, bermuhasabah, dan istikharah, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” kata Gus Miftah dalam konferensi pers di Pondok Pesantren Ora Aji Dusun Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (6/12/2024).

    Berikut ini pernyataan lengkap pengunduran diri Gus Miftah:Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

    Bismillahirrohmanirohim, yang saya hormati Bapak Presiden, Bapak Wakil Preiden, dan seluruh rakyat Indonesia yang saya cintai dan saya hormati. Izinkan saya mengawali ini dengan mengutip ayat 26 dalam surat Ali Imron.

    ‘Katakanlah Nabi Muhammad, wahai Allah, pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tanganmu lah segala kebajikan, sesungguhnya engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu’.

    Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Setelah berdoa, bermuhasabah, dan istikharah, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, bukan karena permintaan siapa pun, tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya yang mendalam kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat. Sekali lagi saya ulangi, keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, bukan karena permintaan siapa pun, tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya sangat mendalam kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat Indonesia.

    Keputusan ini bukanlah sebuah akhir atau langkah mundur, melainkan langkah awal untuk terus berkontribusi kepada bangsa dan negara dengan cara yang lebih luas dan beragam. Seorang berjiwa Kesatria pernah berkata kalau jabatan itu hanyalah titipan sementara, karena itu adalah satu sarana untuk berbuat kebaikan. Oleh karena itu, sebagai seorang pendakwah dan pelayanan umat, saya merasa bahwa pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia tidak terbatas pada satu jabatan dan kedudukan semata tapi mencakup seluruh ruang di mana saya bisa memberikan manfaat.

    Kepada Bapak Presiden, kepada Bapak Presiden, saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya atas amanah dan kepercayaan yang telah diberikan kepada saya. Saya seorang anak yang berlatar bekalang dari jalanan, yang bergaul dengan dunia marginal, dunia premanisme, dan klub malam, telah diangkat derajat setinggi-tingginya oleh Bapak Presiden, adalah anugerah yang luar biasa yang Allah berikan kepada saya melalui perantara Bapak Presiden Prabowo Subianto. Saya mohon maaf kepada Bapak belum bisa menjadi sesuai yang Bapak harapkan dari saya. Sekali lagi saya ucapkan terima asih kepada Bapak Presiden, karena saya belajar menjadi seorang ksatria dari Bapak Presiden.

  • Respons Istana Terkait Pengunduran Diri Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden – Halaman all

    Respons Istana Terkait Pengunduran Diri Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Istana melalui Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi merespon soal mundurnya Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Pihaknya kata Hasan menghormati keputusan Gus Miftah mundur dari Utusan Khusus Presiden tersebut.

    “Kita hormati keputusan beliau,” kata Hasan, Jumat, (6/12/2024).

    Sebelumnya Gus Miftah mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan di tengah kasus penghinaan terhadap penjual es.

    “Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” ujar Miftah dalam konferensi pers  di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/12/2024) siang.

    Gus Miftah yang dikenal sebagai pendakwah ini mengatakan keputusan mengundurkan diri diambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, bukan karena permintaan siapa pun termasuk dari presiden Prabowo.

    “Tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab saya yang mendalam terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat,” ujar Miftah.

    Gus Miftah mengatakan keputusan ini dia ambil bukanlah sebuah akhir atau langkah mundur.

    “Melainkan langkah awal untuk terus berkontribusi pada bangsa dan negara dengan cara lebih luas dan beragam,” ujarnya.

    Gus Miftah mengatakan seorang berjiwa besar pernah berkata kalau jabatan itu adalah titipan sementara, itu adalah sarana untuk berbuat kebaikan.

    “Oleh karena itu sebagai seorang pendakwah dan pelayan umat, saya merasa bahwa pengabdian pada bangsa dan negara Indonesia tidak terbatas saat menjabat dan memiliki kedudukan semata tapi mencakup seluruh ruang dimana saya bisa berikan manfaat,” ujar Gus Miftah.