provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Pengamat Beberkan Tantangan Telkom di Era Perubahan

    Pengamat Beberkan Tantangan Telkom di Era Perubahan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pengamat telekomunikasi sekaligus Direktur Eksekutif Information and Communication Technology(ICT) Institute Heru Sutadi mengatakan ancaman disrupsi dan transformasi digital jadi tantangan bagi PT Telkom Indonesia (Telkom). Namun, ujarnya, Telkom berhasil survive di tengah ancaman yang harus dijalani tersebut. Meski tren bisnis ke arah over-the-top (OTT) di mana infrastruktur lebih banyak mengeluarkan anggaran untuk pembangunan sementara OTT yang mendapat hasil lebih besar.

    Dia mengatakan, dengan waktu yang panjang Direktur Utama PT Telkom Indonesia Ririek Adriansyah memimpin Telkom dengan dinamika perubahannya.

    Kemudian juga perkembangan digital membuat Telkom juga harus bertransformasi dengan cepat apalagi merupakan perusahaan telekomunikasi dan ICT. Sampai sekarang bisnis Telkom tetap tumbuh, meski memang ada tren penurunan. “Dibanding pemain telekomunikasi lainnya yang tinggal nama, Telkom Group masih terdepan,” ujar Heru saat dihubungi di Jakarta, dikutip Sabtu (7/12/2024).

    Heru menyebutkan SDM Telkom juga sangat mumpuni dan dipakai di banyak BUMN, sehingga kinerja Ririek perlu diapresiasi.

    “Walaupun memang dengan perkembangan model bisnis seperti FMC kemudian trend InfraCo, maka PR dan tantangan Telkom sangat dinamis dan terus ada sehingga kerja terus harus dilakukan,” kata Heru.

    Heru menilai sebenarnya direksi Telkom bekerja sangat maksimal, hanya komisaris Telkomnya sangat politis dan relawan sekali, padahal harusnya Telkom mesti dikembangkan secara profesional.

    Ia menekankan, harus ada kebijakan dari Presiden Prabowo Subianto agar BUMN besar dikelola profesional. “Relawan atau politisi kalau harus masuk Komisaris BUMN, mungkin bisa ditempatkan di perusahaan yang kompetisinya rendah dan penguasaan lokal tinggi, sementara industri telekomunikasi kan kompetisi tinggi dan pemain banyak dari negara luar, ada Singtel, ada Qatar, atau Malaysia,” ujar Heru.

    Perjalanan Ririek Adriansyah

    Ririek Adriansyah memulai kariernya di Telkom pada 1990. Perjalanan Ririek menuju posisi puncak di perusahaan telekomunikasi terbesar di Tanah Air ini penuh dengan liku-liku perjuangan panjang yang mengesankan.

    Pria kelahiran 2 September 1963 ini tumbuh dan besar di Yogyakarta. dengan masa kecil yang penuh tantangan. Bahkan untuk sekadar bisa mendapatkan uang tambahan, Ririek kecil pernah menjadi pemungut puntung rokok.

    Ia mengenang di masa itu anak-anak kalau mau memperoleh tambahan uang pilihannya hanya dua, yaitu menjadi kondektur angkot atau tukang puntung. Dengan kondisi ekonomi yang serba terbatas, Ririek semasa sekolah tetap tekun belajar. Hingga kemudian setelah lulus SMA, Ririek berhasil meneruskan pendidikan ke Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Elektro.

    Ketika itu Ririek memperoleh beasiswa dari Telkom, perusahaan yang kemudian menjadi tempatnya menempuh perjalanan panjang kariernya di dunia telekomunikasi yang dimulai tahun 1990. Seiring berjalannya waktu, Ririek menapaki berbagai posisi penting di anak perusahaan Telkom. Pada periode 2004-2008, Ririek dipercaya menjabat sebagai Deputy EGM Divisi Infratel, PT Telkom.

    Selanjutnya Ririek pindah ke PT Telin, anak perusahaan Telkom yang bergerak di bidang layanan internasional. Di perusahaan ini Ririek menjabat sebagai Director of International Carrier Services pada 2008-2010 dan kemudian Director of Marketing and Sales hingga 2011. Perjalanan karier Ririek terus menanjak, hingga ia menduduki posisi President Director PT Telin pada 2011-2012.

    Kemudian pada 2012, Ririek balik ke PT Telkom sebagai Director of Compliance and Risk Management selama satu tahun. Lalu ia menjabat sebagai Director of Wholesale & International Service hingga tahun 2014. Puncak karier Ririek di anak perusahaan Telkom ketika ia diangkat menjadi Direktur Utama Telkomsel pada Januari 2015 hingga Mei 2019.

    Di bawah komando Ririek, Telkomsel berhasil tumbuhan signifikan hingga menjadikannya sebagai pemimpin yang diakui di industri telekomunikasi Indonesia. Tak berhenti di Telkomsel, karier Ririek terus melejit.

    Foto: Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Ririek Adriansyah dalam Tech & Telco Forum 2024 di Menara Bank Mega, Jakarta, Jumat (5/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
    Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Ririek Adriansyah dalam Tech & Telco Forum 2024 di Menara Bank Mega, Jakarta, Jumat (5/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

    Ririek Menakhodai Telkom Terus Bertransformasi Jadi Pemain Global

    Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telkom Tahun Buku 2018, Ririek dipilih sebagai Direktur Utama PT Telkom Indonesia. Atas jasanya dalam menakhodai Telkom, Ririek yang merupakan teman satu angkatan politikus senior PDIP Pramono Anung di ITB, dianugerahi Bintang Jasa Nararya oleh negara.

    Ririek juga dikenal sebagai pemimpin yang berani dan visioner. Dengan kepiawaiannya, Ririek yang saat ini sudah lebih dari 12 tahun dipercaya menjabat Direksi Telkom, sejak 18 Mei 2023 mulai berinvestasi di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Ketika itu Telkom membeli 29,708 lembar saham GOTO senilai US$ 150 juta atau setara Rp2,1 triliun. Selain Telkom, anak usahanya Telkomsel juga memiliki 59.417 lembar saham tambahan dari opsi pembelian saham atau senilai US$ 300 juta, setara Rp4,29 triliun. Secara total, investasi Telkom di GOTO mencapai US$450 juta, atau setara Rp6,4 triliun.

    Di GOTO ini, konglomerat Garibaldi Thohir atau biasa dikenal dengan Boy Thohir, kakak dari Menteri BUMN Erick Thohir, menggenggam saham sebanyak 1,05 miliar saham. Sebelumnya, Boy Thohir sempat memegang jabatan Komisaris Utama di GOTO. Namun, pada pertengahan 2023 memutuskan mundur.

    Oleh Ririek, GOTO dijadikan sebagai salah satu ladang pendapatan dalam investasi Telkom di masa depan. “Kalau secara accounting, naik-turunnya harga saham itu akan berpengaruh, tapi bukan di operasional,” kata Ririek di Kementerian BUMN Jakarta, beberapa waktu lalu.

    Sebagai profesional yang mumpuni, Ririek yang tak pernah berkarier di perusahaan lain kecuali Telkom Group, kini terus berupaya menyukseskan langkah transformasi yang tengah Telkom lakukan, serupa dengan yang ia terapkan di setiap anak tangga kariernya, yaitu terus bertransformasi. Di bawah nakhoda Ririek, Telkom mengusung misi besar perusahaan untuk menuju transformasi digital menjadi pemain global. “Bagi saya, seorang pemimpin yang hebat tidak akan pernah berhenti untuk belajar,” tutur Ririek yang tak tergantikan jabatannya sebagai Dirut Telkom hingga saat ini.

    (dce/dce)

  • Mundur dari Utusan Presiden, Gus Miftah Akui Belum Terima Gaji dan Tak Gunakan Fasilitas Negara

    Mundur dari Utusan Presiden, Gus Miftah Akui Belum Terima Gaji dan Tak Gunakan Fasilitas Negara

    Jakarta, Beritasatu.com – Penceramah Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah mundur dari jabatannya sebagai utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan. Selama menjabat, dia mengaku belum menerima gaji.

    Gus Miftah menjabat sebagai utusan khusus presiden bidang keagamaan selama 1,5 bulan. Selama  itu pula, dia mengaku tidak pernah menggunakan fasilitas negara.

    “Saya dianggap menjadi pejabat baru satu bulan setengah. Artinya sampai hari ini saya belum menerima gaji dari negara dan alhamdulillah saya belum menggunakan fasilitas negara termasuk rumah dinas. Apa yang melekat dalam diri saya itu sudah ada jauh hari, termasuk yang jenengan tanya tentang jam tangan (Rolex). Itu bukan fasilitas negara tapi barang yang alhamdulillah Allah berikan pada saya,” tuturnya, Jumat (6/12/2024).

    Sebelumnya, Gus Miftah secara resmi mundur dari jabatan utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan. Gus Miftah mengaku penguduran diri ini tanpa paksaan dan tekanan dari siapa pun.

    “Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan,” ujar Gus Miftah dalam konferensi pers di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji yang ia asuh di Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/12/2024) siang.

    “Keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab saya yang mendalam terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat,” imbuh Gus Miftah.

    Sementara itu Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi keputusan Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah mundur dari jabatannya sebagai utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan.

    Menurut Prabowo, keputusan Gus Miftah adalah tindakan bertanggung jawab dan kesatria mengingat jarang di Indonesia orang yang bersalah mengundurkan diri.

    “Lihat langsung, tadi dapat laporan beliau sudah mengundurkan diri, saya kira itu adalah tindakan bertanggungjawab, tindakan kesatria. Beliau sadar salah ucap. Beliau bertanggungjawab dan beliau mengundurkan diri,” jelas Prabowo kepada wartawan di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (6/12/2024) malam.

    Prabowo menyadari, ucapan Gus Miftah bukan merupakan niat jahat dan menghina, melainkan kesalahan ucapan semata.

    “Saya kira kita hargai sikap kesatria itu. Saya kenal beliau, mungkin beliau sering berceramah di kalangan bawah, mungkin bahasa beliau, niatnya bukan niat jahat, bukan niat menghina, tetapi terlepas, mungkin dia salah, salah ucap,” terang Prabowo terkait keputusan Gus Mifta mundur dari jabatan utusan khusus presiden.

  • Pelajaran Penting dari Miftah Maulana

    Pelajaran Penting dari Miftah Maulana

    Pelajaran Penting dari Miftah Maulana
    Direktur Indonesian Society Network (ISN), sebelumnya adalah Koordinator Moluccas Democratization Watch (MDW) yang didirikan tahun 2006, kemudian aktif di BPP HIPMI (2011-2014), Chairman Empower Youth Indonesia (sejak 2017), Direktur Maluku Crisis Center (sejak 2018), Founder IndoEast Network (2019), Anggota Dewan Pakar Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (sejak 2019) dan Executive Committee National Olympic Academy (NOA) of Indonesia (sejak 2023). Alumni FISIP Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (2006), IVLP Amerika Serikat (2009) dan Political Communication Paramadina Graduate School (2016) berkat scholarship finalis ‘The Next Leaders’ di Metro TV (2009). Saat ini sedang menyelesaikan studi Kajian Ketahanan Nasional (Riset) Universitas Indonesia, juga aktif mengisi berbagai kegiatan seminar dan diskusi. Dapat dihubungi melalui email: ikhsan_tualeka@yahoo.com – Instagram: @ikhsan_tualeka

    MULUTMU
    harimau mu”, pepatah pendek ini barangkali bisa menjadi kesimpulan atas ‘drama’ yang dilatari ucapan bernada merendahkan dari
    Miftah Maulana
    Habiburrahman kepada Sunhaji, seorang penjual es teh keliling.
    Satu fragmen yang makin menyita perhatian publik mengingat status Miftah bukan hanya ulama atau mubaligh, pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, tapi juga pejabat publik, Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan
    Menggunakan diksi yang terkesan menghina sambil tertawa menuai reaksi masif. Lebih dari 310.000 orang menandatangani petisi lewat change.org meminta Miftah dicopot dari jabatan Utusan Khusus Presiden, tak terhitung berbagai meme dan komentar sarkas dari warganet yang dialamatkan kepadanya.
    Tidak saja dari masyarakat, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nisbi turut menyayangkan pernyataan Miftah. Hasan menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat menjunjung adab kepada siapa pun.
    “Kami dari Kantor Komunikasi Kepresidenan ikut menyayangkan kejadian yang kurang baik yang terjadi belakangan ini dan itu melibatkan utusan khusus Presiden Republik Indonesia,” kata Hasan dalam video yang dibagikan, Rabu (4/12/2024).
    Miftah juga mengaku telah ditegur langsung oleh Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya.
    “Saya juga sudah ditegur oleh Bapak Seskab untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum,” kata Miftah dalam video permintaan maafnya.
    Dari luar negeri, Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Malaysia turut memberikan komentar. Ia bahkan menjadikan peristiwa olok-olokan Miftah kepada Sunhaji sebagai analogi atau contoh kalangan ulama yang terkadang kurang tepat dalam menggunakan diksi dalam berceramah.
    Atas semua polemik dan ‘serangan balik’ kepadanya, Miftah menyambangi rumah Sunhaji untuk meminta maaf. Belakangan, Sunhaji mendapat banyak simpati, beragam donasi maupun hadiah, hingga tawaran umroh gratis.
    Namun drama seolah tak berujung. Miftah akhirnya menyatakan diri mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden. Itu disampaikan lewat video pendek yang beredar luas di media massa dan berbagai platform media sosial.
    Namun, meski telah minta maaf dan mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden, cerita masih terus berlanjut.
    Sejumlah potongan video lawas Miftah yang menggunakan diksi kurang elok sebagai seorang ulama turut beredar. Semua jejak digital itu berkelindan, menjadi semacam hukuman sosial.
    Fragmen dari drama yang melingkupi perjalanan Miftah sejauh ini menjadi pelajaran penting, terutama bagi semua pejabat publik.
    Apalagi bagi mereka yang sebelumnya bukan siapa-siapa dan kemudian dilantik oleh Presiden Prabowo sebagai pejabat di pemerintahan, mesti lebih berhati-hati dan mengedepankan etika, terutama dalam berinteraksi dan berkomunikasi.
    Para pejabat publik harus menyadari bahwa jabatan yang diberikan kepada mereka tidak saja ikut meninggikan status sosial, tapi juga berkonsekuensi pada alokasi anggaran negara, yang itu dapat dari pajak rakyat.
    Sehingga rakyat dari kalangan atau segmen manapun mesti mendapat perlakuan sama, dihormati.
    Selanjutnya, bagi siapapun yang hidup di era majunya teknologi digital, terutama pemuka agama atau penceramah, mestinya ada dalam kesadaran penuh atas dampak dari setiap konten komunikasi yang disampaikan, baik itu berupa diksi atau istilah, gesture, maupun candaan yang dilontarkan.
    Boleh jadi, satu pernyataan atau sikap yang sedianya hendak disampaikan atau dikirimkan kepada kalangan terbatas, dan itu adalah hal yang lumrah dipahami secara tertutup, tapi menjadi liar dan multi interpretatif bagi kalangan luas atau segmen (kelompok agama/kultur) berbeda.
    Atau, misalnya, satu konten komunikasi itu disampaikan dengan maksud atau bertujuan sebagai candaan untuk kelompok internal dan segmen terbatas, tapi kemudian diterima sebagai sesuatu yang serius, bahkan melukai psikologi khalayak ketika tersebar di media sosial.
    Miftah misalnya, yang memang sejak lama dikenal ceplas-ceplos, kerap berceramah di akar rumput, bahkan di sarang maksiat seperti di Sarkem, Yogyakarta, tentu saja terbiasa menggunakan diksi yang barangkali menjadi kurang tepat dan dapat menghadirkan kontroversi untuk kalangan atau segmen lebih beragam.
    Kesadaran atas dampak dari satu konten komunikasi yang akan digunakan, membuat komunikator lebih waspada dan berhati-hati dalam melakukan atau menyampaikan suatu pesan komunikasi. Semua harus lebih terukur.
    Apalagi bila terdapat fasilitas perekaman atau kamera, baik itu yang disediakan oleh penyelenggara acara, maupun yang dilakukan secara mandiri oleh hadirin atau warga di lokasi kegiatan melalui kamera
    smartphone.
    Konten yang tadinya diperuntukkan atau konteksnya untuk kalangan terbatas, kemudian tersebar ke khalayak luas, tidak hanya dapat menuai kontroversi atau kegaduhan, bahkan bisa menjadi bumerang yang dapat menghancurkan kredibilitas dan reputasi pejabat publik sebagai penyampai atau komunikator pesan itu.
    Pada konteks ini, ada banyak contoh yang bisa dikemukakan, terutama dari kalangan pemuka agama yang berceramah sejatinya untuk kalangan sendiri secara tertutup.
    Contohnya, ceramah yang mengandung konten membandingkan ajaran agama, ketika hal itu tersebar luas, terutama melalui media sosial, memantik protes, bahkan kecaman dari pengikut agama berbeda.
    Tidak saja oleh pemuka agama atau penceramah, ada banyak pula contoh pejabat publik yang menuai protes dan kecaman karena penggunaan diksi atau istilah kurang relevan.
    Wiranto saat menjadi Menko Polhukam, diujung periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi, mendapat protes luas dari masyarakat ketika menyebut pengungsi akibat gempa di Maluku adalah beban negara. Ia akhirnya minta dimaafkan.
    Atau yang paling terkini, Juru bicara Kantor Komunikasi Presiden Prabowo, Adita Irawati, yang akhirnya harus meminta maaf atas kegaduhan yang ditimbulkan karena menggunakan diksi ‘rakyat jelata’ saat memberikan keterangan perihal ‘kasus’ Miftah. Adita mengakui pemilihan kata yang ia gunakan tersebut kurang tepat.
    Protes terhadap tokoh publik yang keliru dalam berkomunikasi, membuat kita bisa memaklumi kalau Miftah kemudian mendapat kecaman begitu besar terutama dari warganet, mengingat kapasitasnya bukan hanya sebagai ulama atau penceramah, tapi juga merupakan pejabat publik.
    Dua latar belakang yang menyatu dalam diri Miftah, yang secara sosial sejatinya adalah penjaga dan penuntun moral publik, juga merupakan pemangku kewajiban, sebagai bagian penyelenggara negara atau pemerintahan, menjadi alasan utama pemakluman itu.
    Di era digital sanksi sosial terkadang justru lebih berat dari sanksi hukum. Serangan warganet dapat lebih ‘mematikan’ secara mental atau psikologi ketimbang palu hakim ketika memberikan vonis di pengadilan.
    Terlepas dari diksi, gestur atau konten komunikasi Miftah yang telah menuai badai, menjadi mulut harimau yang menerkam dirinya sendiri, ia telah bertanggung jawab, meminta maaf secara terbuka, bahkan mengundurkan diri dari jabatan publik yang diemban.
    Merupakan contoh sekaligus standar tinggi bagi banyak pejabat publik di negeri ini, di hari-hari ini, yang kerap mencari pembenaran diri atau apologi atas kesalahan yang dilakukan, ketimbang meminta maaf alih-alih mengundurkan diri.
    Bukan rahasia lagi, banyak pejabat publik yang terlihat sebagai pecundang, berani korupsi, makan uang rakyat. Namun setelah ditangkap, jangankan merasa bersalah, justru membenarkan diri dengan berbagai cara dan alibi.
    Seperti pula mereka yang telah dilantik sebagai pejabat publik, tapi ogah atau tak kunjung melaporkan harta kekayaan sebagai bagian dari transparansi dan upaya menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.
    Mifta yang setelah melakukan kesalahan, berjiwa besar, introspeksi diri, bahkan mundur dari jabatan untuk menjaga kehormatan dirinya dan marwah pemerintah yang baru saja dilantik.
    Sikap yang dapat menjadi contoh dan standar tinggi bagi pejabat negara lainnya.
    Sehingga kelak bila ada yang melakukan kesalahan, menyakiti keadaban publik, apalagi terkait penyalahgunaan kewenangan atau keluasan juga mau secara terbuka minta maaf, bahkan mundur dari jabatannya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Libur Nataru, konsumsi BBM kawasan Muria Raya diprediksi naik 7,4 persen

    Libur Nataru, konsumsi BBM kawasan Muria Raya diprediksi naik 7,4 persen

    Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

    Libur Nataru, konsumsi BBM kawasan Muria Raya diprediksi naik 7,4 persen
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 06 Desember 2024 – 20:45 WIB

    Elshinta.com – Pastikan kelancaran distribusi BBM, LPG, dan Avtur di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, PT Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) lakukan sejumlah kesiapan sarana dan fasilitas serta penyaluran energi. 

    “Kebutuhan dan konsumsi BBM di Provinsi Jawa Tengah dan DIY diprediksi akan meningkat di Provinsi Jawa Tengah dan DIY sejak sebelum Natal 2024 (pertengahan Desember) hingga setelah Tahun Baru 2024 (pertengahan Januari). Proyeksinya, untuk wilayah Muria Raya (Kabupaten Blora, Kabupaten Jepara, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Rembang) kebutuhan BBM jenis Gasoline (Pertalite dan Pertamax Series) akan meningkat sebesar 7,4 persen  dari 1,5 ribu KL menjadi 1,6 ribu KL dibandingkan rata-rata normal (rata-rata normal pada bulan Oktober 2024),” kata Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho. 

    Kebutuhan akan BBM jenis Gasoil (Biosolar dan Dex Series) di Muria Raya mengalami penurunan sebesar 3,9 persen dari rerata normal, atau menurun dari 1,1 ribu KL menjadi 1.000 KL per hari. Hal ini diprediksi karena penurunan kegiatan industri pada masa Natal dan Tahun Baru. 

    “Estimasi puncak arus libur tertinggi terjadi di H-1 dan H-2 Natal (Senin dan Selasa) dengan kebutuhan naik sebesar 19,8 persen. Kemudian puncak libur kedua di H-1 dan H-2 Tahun Baru, kebutuhan akan naik sebesar 10,8 persen. Terakhir, arus mudik akan diprediksi terjadi pada H+2 Tahun Baru dan kebutuhan akan naik sebesar 6,7 persen,” tambah Brasto seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Jumat (6/12).  

    Sementara itu, kebutuhan untuk berbagai jenis LPG di Muria Raya terus meningkat. Rata-rata realisasi penyaluran LPG pada masa Satgas Nataru 2024/2025 diprediksi mengalami kenaikan sekitar 5,2 persen dibandingkan dengan rata-rata normal. 

    Proyeksi penyaluran gasoline di Pulau Karimun Jawa adalah 197,4 KL dan untuk gasoil adalah sebanyak 93,6 KL pada masa periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Layanan tambahan juga dilakukan di Provinsi Jawa Tengah dan DIY yaitu 242 SPBU yang disiagakan 24 jam di wilayah jalur potensial seperti jalur tol, jalur wisata, dan jalur logistik. Ada 13 titik Pertashop di lokasi yang tidak ada SPBU untuk menyediakan Pertamax atau Dex Series. Sebanyak 983 agen LPG turut disiagakan 24 jam khusus di wilayah dengan permintaan yang tinggi pada masa Nataru. 

    Tersedia pula 19 unit motorist atau armada Pertamina Delivery Service (PDS) bagi masyarakat yang hendak mengakses BBM melalui layanan pesan antar. Pertamina juga menyediakan 59 unit mobil tangki siaga sebagai cadangan suplai BBM. 

    Pihaknya juga menyediakan layanan lain yang dapat diakses oleh masyarakat yang sedang mudik atau berwisata adalah Serambi MyPertamina yang merupakan layanan untuk mendukung kelancaran perjalanan. Serambi MyPertamina berisikan layanan kesehatan, ruang menyusui untuk ibu dan bayi/balita, pengecekan kesehatan, dan lain sebagainya. 

    “Kami mengimbau masyarakat untuk mengisi BBM di SPBU sebelum pergi mudik dan berwisata. Guna mempermudah menemukan SPBU terdekat saat perjalanan, masyarakat dapat menggunakan aplikasi MyPertamina atau menghubungi layanan Pertamina Call Center 135,” imbuh Brasto.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Desakan Gus Miftah Mundur Akibat Rakyat Muak dengan Oligarki

    Desakan Gus Miftah Mundur Akibat Rakyat Muak dengan Oligarki

    GELORA.CO – Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah memutuskan mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Pengunduran diri itu imbas maraknya desakan publik usai olokan kepada penjual es teh saat Gus Miftah berceramah di Magelang, Jawa Tengah pada 27 November 2024 lalu.

    “Keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam, saya memutuskan mengundurkan diri dari tugas  sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” kata Gus Miftah di Yogyakarta pada Jumat, 6 Desember 2024.

    Gus Miftah menegaskan keputusan tersebut diambil dengan kesadaran pribadi dan tanpa tekanan dari pihak manapun.

    “Keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab saya yang mendalam terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat,” imbuhnya sambil terisak tangis di wajahnya.

    Terkait itu, Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (Akses), Suroto, memandang fenomena Gus Miftah ini bagian dari geramnya rakyat terhadap praktik oligarki.

    “Kecaman terhadap Gus Miftah di media sosial oleh netizen, sepertinya tidak hanya soal tekanan moral, tapi juga menunjukkan bentuk gejala kemuakkan terhadap perilaku oligarki,” kata Suroto dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi.

    Sebab, lanjut dia, penyelesaianya tidak selesai dengan hanya minta maaf seperti yang selama ini terjadi di banyak kasus.

    “Jika ini yang terjadi berarti sudah masuk ke gejala krisis kepemimpinan dan krisis institusi,” tegas dia.

    “Ini bisa jadi gejala awal munculnya sistem tribal komunal dalam sistem demokrasi banal yang ugal-ugalan saat ini. Amok dan chaos sebagai kerusakan tatanan berbangsa yang tak terkontrol bisa terjadi,” pungkasnya. 

  • Miftah Akhirnya Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden, Prabowo Segera Cari Ganti?

    Miftah Akhirnya Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden, Prabowo Segera Cari Ganti?

    ERA.id – Istana buka suara prihal pengunduran diri Miftah Maulana Habiburakhman dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Pihaknya menghormati keputusan tersebut.

    Pengunduran diri itu buntut dari viralnya video ucapan Miftah yang menghina pedagang es teh yang sedang berjualan saat memberikan ceramah di Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

    “Kita hormati keputusan beliau,” ujar Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi kepada wartawan, Jumat (6/12/2024).

    Dengan pengunduran diri itu, otomatis posisi utusan khusus presiden bidang kerukunan bergama dan pembinaan sarana keagamaan pun kosong.

    Soal apakah Presiden Prabowo Subianto akan segera mencari pengganti Miftah, Istana mengaku belum mendapat informasi apapun.

    “Itu hak prerogatifnya preside,” kata Hasan.

    Sebelumnya, Miftah mengumumkan pengunduran dirinya usai banyak dikritik publik atas ucapannya terhadap pedagang es teh.

    “Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” ujar Miftah dalam konfrensi persnya di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/12) siang.

    Dia mengaku keputusannya itu bukan atas tekanan dari pihak manapun. Melainkan atas kesadarannya sendiri, serta bentuk penghormatannya kepada Presiden Prabowo Subianto.

    “Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, bukan karena permintaan siapa pun. Tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab saya yang mendalam terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat,” ujar Miftah.

  • Pelajaran Penting dari Miftah Maulana

    [POPULER NASIONAL] Miftah Tahan Tangis Saat Umumkan Mundur | Partai-partai Buka Pintu untuk Jokowi

    [POPULER NASIONAL] Miftah Tahan Tangis Saat Umumkan Mundur | Partai-partai Buka Pintu untuk Jokowi
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Miftah Maulana
    Habiburrahman akhirnya memutuskan mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan usai menuai polemik karena mengolok-olok pedagang es teh.
    Diketahui, Miftah Maulana sudah ditegur oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dan telah meminta maaf langsung kepada pedagang es teh yang bernama Suhanji.
    Bahkan, Miftah memenuhi janjinya untuk memberangkatkan umrah Sunhaji dan keluarganya.
    Namun, nampaknya publik kurang puas dan mendesak agar Miftah dicopot atau mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden.
    Hingga akhirnya, pada 6 Desember 2024, Miftah Maulana membuat pernyataan bahwa dirinya mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden.
    Saat membuat pengumuman tersebut, Miftah terlihat berusaha menahan tangis hingga akhirnya tak bisa menahan air matanya jatuh.
    “Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan, setelah berdoa, bermuhasabah dan istikharah saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” ujar Miftah dalam konferensi pers di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta, Jumat (6/12/2024).
    Kemudian, suara Miftah Maulana mulai bergetar dan berusaha menahan tangis usai menyatakan bahwa alasannya mundur bukan karena tekanan. Tetapi, lantaran rasa cinta, hormat, dan tanggung jawabnya.
    “Sekali lagi saya ulangi, keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, bukan karena permintaan siapa pun, tapi semata-mata keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya yang sangat mendalam kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Miftah sembari mengelap hidungnya dengan tangan.
    Dia lantas terlihat menarik napas panjang saat menyebut bahwa akan tetap berkontribusi kepada bangsa dan negara. Meskipun, tak lagi menjabat sebagai Utusan Khusus presiden.
    Miftah lalu mulai kembali sedikit terbata-bata saat mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang selama ini telah memercayainya dan memberikan jabatan utusan khusus.
    “Kepada Bapak Presiden, saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya atas amanah dan kepercayaan yang telah diberikan kepada saya. Saya seorang anak yang berlatar belakang dari jalanan, yang bergaul dengan dunia marjinal, dunia premanisme dan klub malam telah diangkat derajat setinggi-tingginya oleh Bapak Presiden adalah anugerah yang luar biasa yang Allah berikan kepada saya melalui perantara Bapak Presiden Prabowo Subianto,” katanya sedikit terbata.
    “Saya mohon maaf kepada bapak, belum bisa menjadi sesuai yang bapak harapkan dari saya. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden karena saya belajar menjadi seorang kesatria dari Bapak Presiden,” ujar Miftah masih dengan terbata.
    Namun, Miftah akhirnya tak bisa kuasa menahan tangisnya saat meminta maaf atas perbuatannya baik yang disengaja ataupun tidak. Sebab, sebagai manusia dirinya tak luput dari kesalahan, kekhilafan, dan kekurangan.
    “Sekali lagi, saya mohon maaf dari lubuk hati yang paling dalam karena saya yakin kebenaran hanyalah milik Allah SAW semata,” kata Miftah terisak dan mengelap hidungnya dengan tisu.
    Berita selengkapnya bisa dibaca
    di sini
    .
    Berita populer selanjutnya datang dari Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) usai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa Jokowi bukan lagi bagian dari partai.
    Menanggapi pernyataan Hasto itu, sejumlah partai politik langsung membuka pintu untuk Jokowi.
    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio menyatakan bahwa partainya sangat terbuka jika Jokowi ingin bergabung.
    “Pokoknya gini, Pak Jokowi 1.000 persen kalau mau masuk PAN diterima. Welcome, ada karpet biru buat Bapak Jokowi, silahkan,” kata Eko di Gedung DPR RI, Jakarta pada 5 Desember 2024.
    Bukan hanya Jokowi, Eko memastikan bahwa semua anggota keluarga Jokowi juga dipersilahkan jika ingin masuk ke PAN.
    Partai Golkar yang sempat disanjung-sanjung Jokowi juga menyatakan terbuka jika mantan Wali Kota Solo itu ingin bergabung.
    “Orang biasa saja kita terima secara terbuka apalagi seorang mantan presiden, seorang presiden periode lalu yang kami yakin pengaruhnya masih cukup besar di masyarakat,” kata Sekjen Partai Golkar Sarmuji.
    Namun, dia mengungkapkan bahwa masih belum ada sinyal Jokowi akan bergabung dengan Partai Golkar.
    Meski begitu, Sarmuji mengeklaim bahwa Jokowi punya hubungan baik dengan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia sehingga orang-orang akan tahu jika Jokowi hendak merapat ke partai berlambang pohon beringin itu.
    “Enggak nanti pasti akan, kan hubungan Ketua Umum (Bahlil) dengan Pak Jokowi kan hubungan yang cukup dekat. Pasti kalau ada sinyal Pak Jokowi mau merapat Golkar, orang-orang dekat kita akan kasih tahu,” kata Sarmuji.
    Sementara itu, Sekretaris Bidang Organisasi DPP Partai Golkar Derek Loupatty mengatakan, Jokowi sudah menjadi anggota kehormatan partai berlambang pohon beringin tersebut.
    Kemudian, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa belum ada pembahasan di internal partai mengenai kemungkinan Jokowi bergabung ke Gerindra.
    “Saya enggak bisa jawab, karena hal ini belum pernah dibahas dalam partai,” ujar Dasco.
    Berita selengkapnya bisa dibaca
    di sini
    .
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Miftah Nangis Sampaikan Ini Usai Mundur dari Stafsus Kerukunan Agama Pemberian Prabowo

    Miftah Nangis Sampaikan Ini Usai Mundur dari Stafsus Kerukunan Agama Pemberian Prabowo

    ERA.id – Miftah Maulana Habiburrahman yang akrab disapa Gus Miftah, menangis usai memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto untuk bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Dalam kesempatan itu, Miftah berterima kasih kepada Presiden Prabowo secara tulus memberi amanah kepadanya.

    “Saya seorang anak yang berlatar belakang dari jalanan yang bergaul dengan dunia marjinal, dunia premarisme dan kebetulan telah diangkat derajat setinggi-tingginya oleh Bapak Presiden. Ini adalah anugerah yang luar biasa yang telah diberikan kepada saya melalui perantara Bapak Presiden Prabowo Subianto,” kata Gus Miftah saat konferensi pers di Ponpes Ora Aji, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (6/12/2024).

    Dia pun memohon maaf kepada Presiden Prabowo lantaran belum bisa sesuai yang diharapkan. “Saya belajar menjadi seorang kesatria dari Bapak Presiden,” ucap dia.

    Miftah juga meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia. “Sebagai manusia biasa, saya tidak luput dari kekurangan, kekhilafan, atau kesalahan yang saya perbuat baik yang disengaja maupun tidak. Saya mohon maaf dari lubuk hati yang paling dalam karena saya yakin kebenaran hanyalah milik Allah SWT,” ujar Miftah Maulana.

    Sebelumnya, Miftah mengaku dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, dan dengan penuh kesadaran, memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Keputusan Miftah itu bukanlah berasal dari tekanan maupun permintaan siapa pun. “Ini langkah awal untuk terus berkontribusi kepada bangsa dan negara dengan cara yang lebih luas dan beragama,” ujar dia.

    “Seorang berjiwa kesatria pernah berkata kalau jabatan itu hanyalah titipan, sementara karena itu adalah satu sarana untuk berbuat kebaikan,” ujar dia.

    Sebelumnya, sosok Miftah dihujat usai viral video yang memperlihatkan dirinya menghina penjual es teh dalam pengajian di Magelang, Jawa Tengah pada Senin (25/11).

  • Deretan Perubahan Nama Negara Kita Sebelum Jadi Indonesia 

    Deretan Perubahan Nama Negara Kita Sebelum Jadi Indonesia 

    Liputan6.com, Yogyakarta – Sebelum dikenal sebagai Indonesia, wilayah Nusantara telah memiliki berbagai sebutan yang mencerminkan sejarah dan perkembangannya. Mulai dari zaman kerajaan Hindu-Buddha hingga masa penjajahan, setiap nama memiliki makna dan konteks sejarah yang unik.

    Perjalanan panjang sejarah Nusantara tercermin dalam beragam sebutan yang pernah digunakan untuk menyebut wilayah ini. Mengutip dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa nama negeri kita sebelum menjadi Indonesia:

    1. Dwipantara

    Nama ini berasal dari bahasa Sanskerta, dengan arti Kepulauan Seberang. Dwipantara digunakan pada zaman kerajaan Hindu kuno di Nusantara.

    Dwipantara juga merupakan konsep yang dicetuskan oleh Raja Kertanegara dari Singosari untuk menyatukan Nusantara. Konsep ini dikenal sebagai Cakrawala Mandala Dwipantara dan digunakan untuk menggambarkan aspirasi Kertanegara agar Kepulauan Asia Tenggara bersatu di bawah kekuasaan Singosari.

    Dwipantara juga pernah disebutkan dalam kisah Ramayana, yaitu ketika Rama mencari Sinta yang diculik oleh Rahwana ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.

    Dwipantara diyakini sebagai cikal bakal lahirnya istilah Nusantara. Dalam bahasa Sansekerta, kata dwipa dan nusa memiliki arti yang sama, yaitu pulau.

    2. Nusantara

    Pada era Majapahit, istilah ini muncul dalam Sumpah Palapa Gajah Mada, melambangkan wilayah kepulauan yang bersatu. Dalam Sumpah Palapa, Gajah Mada menggunakan istilah Nusantara untuk menyebut pulau-pulau yang berada di luar pusat pemerintahan Majapahit di Jawa.

    Daerah-daerah yang dimaksud oleh Gajah Mada adalah Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, dan Tumasik. Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa untuk menyatukan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.

    Kata Nusantara berasal dari dua kata, yaitu nusa yang berarti pulau dan antara yang berarti luar atau seberang. Makna istilah Nusantara berubah dari waktu ke waktu.

    Saat Majapahit mulai runtuh, istilah Nusantara terlupakan oleh masyarakat. Pada abad ke-20, Ki Hajar Dewantara memperkenalkan kembali istilah Nusantara sebagai alternatif penyebutan Hindia Belanda.

     

  • Senang-Senang pada Akhir Tahun, Ini Daftar Konser Musik Terbesar Desember 2024 di Indonesia

    Senang-Senang pada Akhir Tahun, Ini Daftar Konser Musik Terbesar Desember 2024 di Indonesia

    Liputan6.com, Yogyakarta – Jelang akhir tahun, banyak acara hiburan yang siap menghibur para pencinta musik. Salah satu acara besar yang paling ditunggu adalah konser musik.

    Berbagai rangkaian konser musik spektakuler berbagai genre di akhir 2024 siap digelar, mulai dari elektronik dance music (EDM), rock, hingga festival multi-genre. Mengutip dari kemenparekraf.go.id, berikut daftar konser musik terbesar akhir tahun di Indonesia:

    1. Djakarta Warehouse Project 2024 (13-15 Desember 2024)

    Tahun ini, Djakarta Warehouse Project (DWP) kembali hadir. Berlokasi di JIExpo Kemayoran Jakarta, festival musik ini bakal digelar selama tiga hari, yakni 13-15 Desember 2024.

    DWP adalah konser musik favorit para penggemar musik elektronik di Indonesia. Bahkan, DWP dikenal sebagai salah satu festival EDM terbesar di Asia Tenggara.

    DWP 2024 akan menampilkan deretan DJ dan musisi EDM terkenal dari berbagai negara, seperti Armin Van Buuren, Steve Aoki, dan Timmy Trumpet yang akan menjadi headliner tahun ini. Selain itu, ada juga ANYMA yang telah diumumkan terlebih dahulu sebagai salah satu lineup DWP 2024.

    Adapun musisi lain yang dipastikan tampil di DWP 2024 adalah Alison Wonderland, Argy, Maddix, Mau P, Porter Robinson, San Holo, Gryffin, dan Marlo. Para penggemar musik EDM bisa menyaksikan berbagai penampilan bintang tamu dengan membeli tiket seharga mulai dari Rp800.000. Tiket bisa didapatkan melalui laman resmi dwpfest.com. 

    2. Jogjarockarta 2024 (15 Desember 2024)

    Tahun ini, Jogjarockarta 2024 bakal digelar di Stadion Mandala Krida Yogyakarta. Digelar pada 15 Desember 2024, konser musik tahunan ini akan menjadi acara yang paling ditunggu para penggemar musik rock.

    Festival musik ini menghadirkan band-band legendaris Indonesia, seperti Andromedha, Kaisar, dan Rolland. Tiket presale sudah tersedia dengan harga Rp420.000. Informasi lengkap terkait konser musik akhir tahun ini bisa dilihat melalui laman jogjarockartafestival.com.

    3. Big Bang Festival 2024 (21 Desember 2024-1 Januari 2025)

    Konser musik yang satu ini bakal memberikan pengalaman seru menikmati konser di tengah momen pergantian tahun. Adalah Big Bang Festival yang digelar di JIExpo Kemayoran Jakarta pada 21 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025.

    Tak hanya oleh penggemar musik, Big Bang Festival 2024 juga akan menjadi acara yang dinantikan banyak penggemar belanja di Indonesia. Pasalnya, festival ini juga menawarkan kesempatan belanja besar-besaran aneka produk, mulai dari elektronik, furniture, hingga fesyen. Menariknya, akan ada diskon besar-besaran hingga 90 persen.

    Adapun untuk festival musiknya, Big Bag Festival 2024 akan dimeriahkan oleh banyak artis terkenal, seperti Denny Caknan, The Changcuters, Fourtwnty, Tulus, Tipe-X, Guyon Waton, Bernadya, NDX AKA, Vierratale, dan masih banyak lagi.

    Pihak penyelenggara menyediakan dua harga tiket berbeda, yakni Rp15.000 untuk tiket masuk area pameran dan mulai dari Rp50.000 untuk tiket konser. Jika ingin lebih hemat, terdapat pilihan tiket all day pass yang dibanderol harga Rp150.000 melalui aplikasi BBO.

     

    Penulis: Resla