provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Hari ke-3 Angkutan Nataru, Daop 5 Purwokerto Sambut 15.000 Pemudik

    Hari ke-3 Angkutan Nataru, Daop 5 Purwokerto Sambut 15.000 Pemudik

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Hari ketiga pelaksanaan Angkutan Nataru 2024/2025, KAI Daop 5 Purwokerto memprediksi menerima kedatangan sebanyak 15.000 pelanggan di 17 stasiun penumpang Daop 5 Purwokerto, Sabtu (21/12/2024). 

    Sedangkan penumpang yang berangkat dari stasiun-stasiun wilayah Daop 5 Purwokerto ada sebanyak 11.000 pelanggan. 

    Ini meninggat dibanding Sabtu biasa yang memberangkatkan sebanyak 8.000 pelanggan. 

    Tentu jumlah ini masih terus bergerak karena pembelian tiket masih berjalan hingga jelang keberangkatan KA terakhir pada tengah malam nanti.

    Manager Humas KAI Daop 5 Purwokerto Feni Novida Saragih menyampaikan, selama tiga hari pelaksanaan Angkutan Nataru telah memberangkatkan total sebanyak 33.619 pelanggan dan menyambut sebanyak 40.848 pelanggan yang tiba di 17 stasiun penumpang Daop 5 Purwokerto.

    Feni menambahkan, pada hari ketiga Angkutan Nataru kali ini, stasiun dengan pemberangkatan pelanggan dan kedatangan terbanyak masih dipegang oleh Stasiun Purwokerto yang memberangkatkan sebanyak 5.001 pelanggan dan menerima kedatangan 5.300 pelanggan. 

    Disusul dengan Stasiun Kutoarjo yang memberangkatkan sebanyak 1.322 pelanggan dan menyambut kedatangan 2.724 pelanggan. 

    Sementara di posisi ketiga, Stasiun Kroya memberangkatkan sebanyak 1.157 pelanggan dan menerima kedatangan sebanyak 1.613 pelanggan. 

    Sementara Stasiun Kebumen memberangkatkan sebanyak 967 pelanggan dan menerima kedatangan sebanyak 1.266 pelanggan. 

    Sisanya dari stasiun lainnya di wilayah Daop 5 Purwokerto.

    Feni menambahkan, adapun TOP 3 stasiun tujuan favorit para penumpang dari wilayah Daop 5 Purwokerto masih dipegang Stasiun Pasarsenen, Jakarta, Stasiun Yogyakarta, dan Stasiun Kiaracondong, Bandung. 

    Sementara TOP 3 KA dengan okupansi tertinggi juga masih dipegang oleh KA Logawa relasi Purwokerto-Jember, KA Wijayakusuma Cilacap-Ketapang, dan KA Malioboro Ekspres relasi Purwokerto-Malang.

    “Untuk sisa tempat duduk pada Angkutan Nataru dari wilayah Daop 5 Purwokerto masih tersedia sebanyak 75.000, jadi masyarakat terus kami imbau segera merencanakan perjalanan baik mudik maupun balik dengan memesan tiket KA melalui Access by KAI, web kai.id ataupun channel eksternal lainnya yang telah bekerja sama dengan KAI,” kata Feni kepada Tribunbanyumas.com, dalam rilis.

    Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk membawa bagasi sesuai ketentuan agar jangan overbagasi. 

    Aturan bagasi yang dapat dibawa ke kabin yakni berat maksimal 20kg dengan dimensi 70cm x 48cm x 30cm maksimal sebanyak 4 koli/item bagasi. 

    Pelanggan dapat membawa maksimal bagasi dengan berat 40kg dengan dimensi 70cm x 48cm x 60 cm dengan dikenakan biaya bagasi tambahan yakni Rp10.000/kg untuk kelas eksekutif, Rp6.000/kg untuk kelas bisnis, dan Rp2.000/kg untuk kelas ekonomi. 

    Masyarakat juga diimbau untuk mengatur jam keberangkatan menuju stasiun agar dapat berangkat tepat waktu dan tidak ketinggalan KA. 

    Masyarakat yang membutuhkan informasi terkait perjalanan dan pelayanan KA juga dapat menghubungi Contact Center KAI melalui telepon di 121, WhatsApp 08111-2111-121, email cs@kai.id, atau media sosial @KAI121 (*)

  • Hari Pertama Dibuka, 15 Ribu Mobil Lewati Tol Fungsional Yogya-Solo

    Hari Pertama Dibuka, 15 Ribu Mobil Lewati Tol Fungsional Yogya-Solo

    Yogyakarta, CNN Indonesia

    PT Jasamarga mencatat 15 ribu lebih kendaraan masuk melintasi Jalan Tol Yogyakarta-Solo segmen Klaten-Prambanan pada hari pertama pemberlakuannya secara fungsional, Jumat (20/12) kemarin.

    Sebagai informasi, ruas Klaten-Prambanan dibuka secara fungsional dua arah mulai pukul 06.00-18.00 WIB selama 20 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025 demi mendukung kelancaran periode angkutan Natal 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru).

    Berdasarkan data yang diperoleh dari PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ), hingga pukul 17.00 WIB kemarin tercatat 15.698 kendaraan masuk dam sebanyak 16.953 kendaraan keluar dari ruas Klaten-Prambanan.

    Direktur Utama PT JMJ Rudy Hardiasnyah menuturkan, kendaraan yang diperbolehkan melintas ruas ini adalah kendaraan roda empat golongan 1 non bus dan non truk.

    Pemberlakuannya selama periode Nataru ini adalah tanpa tarif. Tapi, kendaraan berat tetap dilarang melewati segmen sepanjang 8,6 kilometer dengan tipe perkerasan jalan berupa konstruksi rigid pavenment ini.

    “Jalur fungsional ini dapat menjadi jalur alternatif bagi pengguna jalan untuk menghindari kepadatan lalu lintas yang kerap terjadi di Jalan Raya Solo-Yogyakarta, di mana pengendara apabila melewati jalur arteri harus melewati 7 APILL, sekaligus memperpendek waktu perjalanan dari Akses/GT Klaten menuju Prambanan,” kata Rudy dalam keterangannya tertulisnya yang diterima, Sabtu (21/12) sore.

    Rudi menambahkan, di luar tanggal dan jam pemberlakuan jalur fungsional yang telah ditentukan, maka arus lalu lintas menuju dan keluar Gerbang Tol (GT) Klaten kembali normal menggunakan akses eksisting.

    “Jalur Fungsional Jalan Tol Jogja-Solo dioperasikan dua arah pada periode arus mudik dan satu arah pada arus balik,” imbuh Rudy.

    PT JMJ, lanjut Rudy, menyiagakan sarana parasarana dan fasilitas pendukung untuk menunjang operasional jalur fungsional Jalan Tol Yogya-Solo ini, macam Pos Layanan Informasi Siaga di GT Klaten dan posko petugas yang disiagakan di titik rawan kepadatan.

    Apabila pengguna jalan mengalami keadaan darurat, PT JMJ menyediakan Mobile Customer Service (MCS), ambulance, BBM mobile, toilet portable serta layanan derek gratis hingga exit tol terdekat.

    PT JMJ juga sudah menyiapkan rambu-rambu petunjuk dan peringatan seperti batas kecepatan, rambu penunjuk arah, dan Traffic Light atau Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APPIL) yang berada di jalan Nasional dekat akses Klaten dan Prambanan.

    (kum/isn)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pelajar Putri Asal Jakarta Tewas dalam Kecelakan Maut Motor Vs Truk Trailer di Jalan Wates-Purworejo

    Pelajar Putri Asal Jakarta Tewas dalam Kecelakan Maut Motor Vs Truk Trailer di Jalan Wates-Purworejo

    TRIBUNJATENG.COM, KULON PROGO – Kecelakaan maut terjadi di Jalan Wates-Purworejo, Kelurahan Wates, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Kamis (19/12/2024) sekitar pukul 21.27 WIB.

    Pelajar putri berusia 16 tahun, ZNF, tewas mengenaskan setelah terlindas truk tronton bermuatan berat.

    Korban meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

    Menurut keterangan Kanit Gakkum Satlantas Polres Kulon Progo, Ipda Tanto Kurniawan, ZNF mengalami luka berat di bagian perut dan pinggang.

    “Korban meninggal dunia dalam perawatan rumah sakit,” ujar Tanto melalui pesan singkat pada Jumat (20/12/2024).

    Kronologi kejadian

    ZNF, yang berasal dari Kampung Buaran, Kecamatan Cakung, Kota Administrasi Jakarta Timur, diketahui tinggal di Padukuhan Kemiri, Kalurahan Margosari, Kapanewon Pengasih selama menempuh pendidikan di Kulon Progo.

    Saat kejadian, korban mengendarai sepeda motor Honda Genio berwarna biru tua dengan nomor polisi AB 2824 OS.

    Saat melaju di jalan provinsi, ZNF bergerak dari arah simpang traffic light dengan patung Nyi Ageng Serang di sebelahnya, menuju Terminal Wates.

    Ia berada di lajur kiri ketika tiba-tiba motor yang dikendarainya oleng dan terjatuh ke kanan, tepat di saat truk Tractor Head Isuzu putih dengan nomor polisi B 9231 UWY melaju di sebelahnya.

    Truk tersebut dikemudikan oleh Dodi Setiawan (31) yang berasal dari Kabupaten Brebes dan membawa muatan penuh yang ditutup terpal.

    “Pengendara motor terjatuh ke kanan kemudian terlindas,” jelas Tanto.

    Setelah kejadian, dua unit ambulans, satu dari PMI dan satu dari PSC, segera tiba untuk mengevakuasi korban.

    ZNF ditemukan terjepit di antara ban truk trailer namun masih dalam keadaan sadar.

    Humas PMI Kulon Progo, Wisnu Rangga, menjelaskan bahwa tim medis terlebih dahulu menstabilkan kondisi korban sebelum mengeluarkannya dengan hati-hati.

    “Sekitar sepuluh menit bisa segera dilarikan ke rumah sakit,” kata Rangga.

    Proses evakuasi sempat terhambat oleh kerumunan warga yang antusias menyaksikan kejadian tersebut.

    “Ada yang teriak histeris dan ada yang foto-foto. Cukup sulit dalam situasi ini,” kata Rangga. (*)

     

  • Nataru, Pemkab dan Polres Gunungkidul Usul Hapus Sementara 3 Ruas Jalan dari Google Maps

    Nataru, Pemkab dan Polres Gunungkidul Usul Hapus Sementara 3 Ruas Jalan dari Google Maps

    Liputan6.com, Gunungkidul – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul bersama Polres Gunungkidul mengusulkan penghapusan sementara tiga ruas jalan dari layanan navigasi digital, seperti Google Maps, selama musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 mendatang. Tiga ruas jalan tersebut dinilai membahayakan wisatawan, terutama yang belum familiar dengan kondisi medan di wilayah tersebut.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Gunungkidul, Sri Suharyanta, menyebutkan bahwa tiga tanjakan ekstrem yang dimaksud adalah tanjakan Clongop di Kapanewon Gedangsari, tanjakan Bundelan di Kapanewon Ngawen, dan tanjakan Obelix Sea di Kapanewon Purwosari. “Kalau Clongop dan Bundelan ada di sisi utara berbatasan dengan Klaten, Jawa Tengah, sementara tanjakan Obelix Sea berada di sisi selatan berbatasan dengan Bantul,” ujar Sri Suharyanta pada Selasa (17/12/2024).

    Menurut Sri Suharyanta, dua tanjakan di sisi utara, yakni Clongop dan Bundelan, akan mendapat perhatian khusus karena adanya potensi peningkatan arus kendaraan. Hal ini dipicu oleh rencana operasional fungsional Tol Jogja-Solo yang memungkinkan dibukanya pintu keluar tol Ceper, Klaten. “Kemungkinan besar pengendara yang keluar melalui pintu tol Ceper akan melewati Pedan, Trucuk, kemudian berlanjut ke tanjakan Bundelan dan Clongop. Padahal, tanjakan ini sangat ekstrem—terjal, panjang, dan memiliki banyak tikungan tajam,” jelasnya.

    Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemkab akan meminta Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berkoordinasi dengan pihak Google untuk menghapus sementara ruas tersebut dari peta digital. “Kami berharap bisa dihapus sementara dari Google Maps agar pengendara tidak salah jalur dan menghindari kecelakaan,” tambah Sri Suharyanta.

    Kondisi Tanjakan Obelix Sea di Selatan

    Sementara itu, kondisi tanjakan Obelix Sea di Kapanewon Purwosari juga tidak kalah ekstrem. Tanjakan ini kerap dilintasi wisatawan, khususnya dari luar daerah yang tidak terbiasa dengan medan curam tersebut. “Bagi warga sekitar, tanjakan ini memang sudah biasa, namun bagi wisatawan dari luar, tanjakan ini cukup membahayakan,” katanya.

    Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Gunungkidul, Irawan Sujatmiko, menambahkan bahwa tanjakan Clongop, Bundelan, dan Obelix Sea selama ini dikenal sebagai lokasi rawan kecelakaan. “Ketiga tanjakan ini memiliki karakteristik yang sama: curam, panjang, dan berliku. Untuk menghindari kecelakaan yang terus berulang, kami akan kembali mengusulkan penghapusan sementara ruas-ruas tersebut dari Google Maps, seperti yang pernah dilakukan pada tahun lalu,” ujarnya.

    Irawan berharap langkah ini dapat segera direalisasikan demi keselamatan pengguna jalan selama musim libur Natal dan Tahun Baru. “Tahun lalu hal ini berhasil dilakukan, dan kami berharap tahun ini Google juga dapat memahami urgensi langkah ini,” tambahnya.

    Dengan adanya langkah ini, diharapkan arus lalu lintas selama musim libur Nataru dapat berjalan lebih aman dan wisatawan tidak perlu khawatir tersesat atau mengalami risiko kecelakaan di wilayah tersebut.

  • Yos Suprapto Pertimbangkan Jalur Hukum untuk Akses Karya di Galeri Nasional
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Desember 2024

    Yos Suprapto Pertimbangkan Jalur Hukum untuk Akses Karya di Galeri Nasional Megapolitan 21 Desember 2024

    Yos Suprapto Pertimbangkan Jalur Hukum untuk Akses Karya di Galeri Nasional
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seniman
    Yos Suprapto
    berencana menempuh jalur hukum untuk mendapatkan akses ke ruang pameran di Galeri Nasional Indonesia, tempat karya-karyanya saat ini tersimpan.
    Ia mengaku tidak bisa masuk ke ruang pameran sejak Kamis (19/12/2024) malam.
    “Kalau seandainya masyarakat luas tidak bisa mengakses ke pameran saya, dan tetap terkunci seperti ini, bahkan saya seorang senimannya saja tidak bisa masuk,” kata Yos saat konferensi pers di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/12/2024).
    “Untuk itu lebih baik saya akan menggunakan pendekatan hukum untuk mendapatkan kunci membuka pintu itu,” lanjut dia.
    Sebelum menempuh langkah hukum, Yos menyatakan akan lebih dulu berdialog dengan pihak Galeri Nasional dan Museum Cagar Budaya untuk membahas kelanjutan pamerannya.
    Namun, jika karyanya tetap disensor, ia lebih memilih membatalkan pameran dan membawa pulang lukisannya ke Yogyakarta.
    “Kalau ini tetap tidak bisa diakses oleh masyarakat luas, dan tetap dikunci dengan alasan apa pun juga, dan karya-karya saya tetap di dalam
    censorship
    , lebih baik tidak perlu harus ada pameran,” ujarnya.
    Yos mengungkapkan kekecewaannya karena pameran yang seharusnya dibuka untuk publik sejak Kamis malam justru terkunci. Bahkan tamu undangan yang hadir tidak dapat menyaksikan karyanya.
    “Orang saya seorang senimannya saja, masuk ke dalam ruang di mana saya menaruh karya-karya saya, itu saya tidak bisa. Ini sejak tanggal 19 Desember malam hari, bukan tanggal 20 ya,” tegasnya.
    Ketua Tim Museum dan Galeri Indonesian Heritage Agency (IHA), Zamrud Setya Negara, menjelaskan bahwa pameran ditunda hingga Yos dan kurator pameran, Suwarno, dapat mencapai kesepakatan.
    “Menunda (pameran) dengan syarat silakan dibenahi dulu komunikasi dengan kurator,” kata Zamrud pada Jumat (20/12/2024).
    Zamrud menegaskan, setiap pameran di Galeri Nasional harus melibatkan kurator yang memiliki otoritas penuh dalam menentukan karya yang ditampilkan.
    Dalam kasus ini, terjadi perbedaan pendapat antara Yos dan Suwarno.
    “Kurator dalam proses kerja profesionalnya pasti punya ruang yang tidak bisa diintervensi. Namanya, profesionalisme,” ujarnya.
    Galeri Nasional menyatakan tidak memberikan arahan kepada Suwarno terkait lukisan mana saja yang layak dipamerkan, menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada kurator sesuai dengan profesionalisme mereka.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sosok Yos Suprapto, Pelukis yang Kerap Angkat Isu Kritik Sosial Kini Pameran Tunggalnya Ditunda

    Sosok Yos Suprapto, Pelukis yang Kerap Angkat Isu Kritik Sosial Kini Pameran Tunggalnya Ditunda

    TRIBUNJATIM.COM – Sosok Yos Suprapto, pelukis yang dijadwalkan akan mengadakan pameran tunggal.

    Pameran itu bertajuk “Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan” di Galeri Nasional Indonesia (GNI).

    Jika mengacu pada jadwal pameran tunggal Yos Suprapto sebenarnya digelar pada 19 Desember 2024 hingga 19 Januari 2025.

    Pameran itu bertempat di Galeri Nasional Indonesia (GNI), Jakarta Pusat.

    Bahkan, Yos Suprapto sudah menyiapkan lebih dari 30 lukisan dengan tema kedaulatan pangan dan budaya agraris Indonesia untuk tampil dalam pameran yang disiapkan sejak 2023 tersebut.

    Namun sayangnya, pameran Yos Suprapto yang digelar dengan bantuan kurator Suwarno Wisetrotomo itu ditunda karena ada faktor teknis soal kurasinya.

    Lalu, siapakah sosok Yos Suprapto yang lukiasannya dipamerkan Galeri Nasional Indonesia tersebut?

    Sosok Yos Suprapto

    Yos Suprapto lahir di Surabaya pada 26 Oktober 1952.

    Ia dikenal sebagai seniman, peluki, serta pernah menjadi konsultan lepas untuk teknologi tepat guna dan pertanian biodinamik.

    Dikutip dari tesis Pembuatan Buku Biografi: Yos Suprapto Naskah Akademik Skripsi Berbasis Karya (2018) karya Dorothy Ryani Honesty dari Universitas Multiedia Nusantara (UMN), Yos merupakan pelukis yang kerap menyuarakan kritik sosial melalui karyanya. 

    Lukisannya kerap memiliki makna simbolis yang abstrak dengan garis dan warna khas, seperti hitam, merah, biru, hijau, coklat, kuning, dan putih.

    Pelukis yang menekuni dunia seni sejak SMA ini, sedari dulu peduli terhadap isu sosial dan lingkungan. Yos Suprapto pernah belajar di ASRI Yogyakarta pada 1970. Namun, dia keluar pada 1973.   

    Dia pernah terlibat sebagai aktivis mahasiswa yang menentang rezim Orde Baru. 

    Saat itu, Yos juga menjadi kontributor majalah bawah tanah independen sebagai ilustrator sampul. 

    Yos kemudian menyandang gelar PhD bidang Sosiologi Kebudayaan dari Southern James Cook University, North Queensland, Australia dan pernah tinggal di sana selama lebih dari 25 tahun. 

    Selain pelukis, dia juga dikenal sebagai ahli pertanian yang meneliti kandungan mineral selama lebih dari 10 tahun dan memahami penerapan teknologi pertanian. 

    Kemampuannya dalam pertanian tampak dalam buku yang ditulis bersama penulis-penulis lain berjudul Aplikasi Pupuk Kandang yang Ramah Lingkungan dalam Persepktif Budaya (2022). 

    Yos juga pernah menjadi ketua umum The Rainforest Information Centre di Lismore, NSW Australia, sebuah organisasi yang bekerja sama dengan Walhi, CUSO organisasi sosial Kanada, dan NGO lain.

    Pameran Yos Suprapto

    Sepanjang kariernya, Yos sudah beberapa kali menggelar pameran yang mengangkat isu kritik sosial dan lingkungan.

    Seperti pada 1994, ia menggelar pameran tunggal bertajuk “Bersatu Dengan Alam” di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. 

    Dia kembali menggelar pameran tunggal bertema “Barbarisme: Perjalanan Anak Bangsa” di Galeri Nasional Indonesia pada 2001. 

    Setahun kemudian, pameran “Mata Hati Demokrasi” digelar di Taman Budaya Surakarta, Jawa Tengah. 

    Pada 2005, dia kembali mengangkat isu sosial berupa kritikan atas korupsi di lingkungan elit birokrasi dalam pameran tunggal bertajuk “Republik Udang” di Tembi Gallery, Yogyakarta. 

    Pameran tersebut mengkritik praktik korupsi di kalangan elite rezim Presiden Soeharto. 

    Tindakannya kala itu sempat membuat nyawanya terancam, meski dia berada di Australia. 

    Yos terakhir menggelar pameran tunggal di Galeri Nasional Indonesia pada 2017 bertema evaluasi mendalam perjanan budaya bangsa, terutama budaya maritim dengan judul “Arus Balik Cakrawala”. 

    Pameran-pameran lukisan yang digelarnya hampir semuanya menunjukkan ekspresi keprihatinan terhadap kondisi bangsa yang terpecah, serta mengkritik pemerintah yang korup. 

    Salah satu lukisannya berjudul “Adu Domba” yang dipamerkan pada 2017 menggambarkan masyarakat Indonesia saat ini suka adu domba untuk mendapatkan kekuasaan politik.

    Penjelasan Galeri Nasional

    Penanggung Jawab Unit Galeri Nasional Indonesia, Jarot Mahendra mengatakan, pameran tunggal Yos Suprapto ditunda karena mempertimbangkan faktor teknis. 

    “Yakni mundurnya kurator pameran, Suwarno Wisetrotomo akibat ketidaksepakatan antara kurator dan seniman mengenai karya-karya yang akan dipamerkan,” ujar Jarot dalam keterangan resmi yang diterima , Jumat (20/12/2024), dikutip dari Kompas.com.

    Pihak galeri menjelaskan, pameran tunggal Yos Suprapto telah disetujui sejak 2023 dan direncanakan dengan tema awal “BANGKIT!”. 

    Pameran ini bertujuan menyajikan karya seni lukis dan instalasi dari Yos Suprapto dengan fokus pada tema kedaulatan pangan dan budaya agraris Indonesia. 

    Usai proses seleksi dan evaluasi kuratorial, tema pameran dipertegas bertajuk “Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan”. 

    Tema ini dipilih karena mencerminkan pesan pembangunan dan kerja pemerintahan saat 

    “Dalam proses penataan karya-karya Yos Suprapto di area tata pamer, terdapat beberapa karya yang ditampilkan tanpa melalui persetujuan dan kesepakatan antara seniman dan kurator pameran terlebih dahulu,” terang Jarot. 

    Menurutnya, karya-karya yang dipamerkan atas inisiatif pribadi Yos. 

    Namun setelah dievaluasi kurator, karya-karya tersebut dianggap tidak sesuai tema pameran yang ditetapkan. 
    Atas kondisi ini, Yos Suprapto dan Suwarno Wisetrotomo melakukan proses mediasi. 

    Sayangnya, tidak tercapai kesepakatan mengenai karya-karya yang akan ditampilkan.

    Karena itu, kurator Suwarno Wisetrotomo pun menyatakan mundur dari tugasnya dalam pameran Yos Suprapto.

    “Sebagai langkah untuk menjaga keselarasan kuratorial dan memastikan kualitas pameran, Galeri Nasional Indonesia memutuskan untuk menunda acara ini,” tegas Jarot. 

    Jarot memastikan, hubungan GNI dengan Yos Suprapto dan Suwarno Wisetrotomo sangat dihargai. 

    GNI pun berkomitmen berkoordinasi dan berkomunikasi dengan kedua pihak untuk mencari solusi yang kolektif dan konstruktif. 

    Penundaan pameran tersebut juga mencerminkan prinsip good governance yang selalu dijunjung tinggi oleh Galeri Nasional Indonesia. 

    Dia menekankan, setiap keputusan diambil dalam tahap penyelenggaraan pameran selalu dengan prioritas untuk mengedepankan transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme. 

    “Sejalan dengan itu, kami juga berkomitmen untuk memastikan bahwa proses kuratorial dilakukan dengan integritas dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, serta serta memastikan keberagaman ekspresi seni di ruang publik kami,” lanjut Jarot. 

    “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat penundaan ini dan berharap dapat menyambut publik kembali di pameran Galeri Nasional Indonesia lainnya di masa depan,” imbuhnya.

    Kurator Suwarno Wisetrotomo buka suara

    Jurator Suwarno Wisetrotomo turut buka suara atas keputusannya tidak menerima beberapa karya Yos Suprapto dalam proses kurasi pameran. 

    Suwarno menuturkan, dirinya mengusulkan tema “Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan” untuk pameran tersebut. 

    Tema itu pun telah disepakati. 

    “Yos Suprapto telah menghasilkan instalasi tanah dan sejumlah lukisan yang berasal dari riset yang memadai dan relevan untuk tema yang disepakati ini,” terangnya dalam rilis resmi yang diterima, Jumat. 

    Menurut Suwarno, terdapat dua karya Yos Suprapto yang menggambarkan opini seniman tentang praktik kekuasaan. 

    Namun, dia tidak mengungkapkan karya mana yang dipersoalkan. 

    Suwarno lalu menyampaikan kepada Yos perihal karya tersebut yang dinilai tidak sejalan dengan tema kuratorial pameran. 

    Dia menganggap keberadaan karya itu berpotensi merusak fokus seniman terhadap pesan yang sangat kuat dan bagus dari tema pameran tersebut. 

    “Menurut pendapat saya, dua karya tersebut ‘terdengar’ seperti makian semata, terlalu vulgar sehingga kehilangan metafora yang merupakan salah satu kekuatan utama seni dalam menyampaikan perspektifnya,” jelasnya. 

    “Saya tidak menyetujui dua karya tersebut untuk dipajang dalam pameran ini,” tegas Suwarno.

    Meski begitu, dia menyebutkan bahwa Yos tetap mempertahankan keinginannya untuk memamerkan dua karya tersebut. 

    Perbedaan pendapat ini bahkan terjadi selama proses kurasi yang dimulai secara intensif sejak Oktober 2024 hingga hari H pembukaan pameran pada Kamis (19/12/2024). 

    “Karena tidak ada kesepahaman yang berhasil dicapai, saya menyampaikan kepada seniman, disaksikan rekan-rekan Galeri Nasional Indonesia, meski saya menghargai pendirian seniman, namun saya tetap memutuskan mundur sebagai kurator pameran,” lanjutnya. 

    Suwarno menambahkan, rencana mundur dari pameran itu pertama kali disampaikan kepada Yos Suprapto pada Senin (16/12/2024). 

    Pernyataan pengunduran diri Suwarno sebagai kurator ini disampaikan tidak dengan maksud menghentikan pameran Yos Suprapto. 

    Menurutnya, seorang kurator bertanggung jawab terhadap kesesuaian antara tema yang disepakati dengan materi pameran. 

    “Bagi saya, sebagai seorang kurator, pendapat saya penting untuk dipertimbangkan oleh seniman,” tandas Suwarno.

    Mendadak ditunda

    Ada pun, acara pameran tunggal Yos Suprapto menjadi pembicaraan lantaran penundaannya disebut terkesan penuh tekanan. 

    Saat hendak pembukaan acara, pameran tiba-tiba tak bisa digelar karena adanya kendala teknis berupa lima karya dari 30 lukisan diminta diturunkan, tapi Yos Suprapto menolak. 

    Pengunjung pameran tunggal Yos Suprapto yang telah hadir pada 19 Desember malam pun tak bisa memasuki area pameran karena pintu masuknya dikunci. 

    Lima lukisan yang diminta diturunkan itu disebut berkaitan dengan sosok yang pernah sangat populer di masyarakat Indonesia. 

    Yos Suprapto pun enggan mengikuti permintaan diturunkannya lima lukisan tersebut dan memilih membawa pulang semua karya lukisannya ke Yogyakarta.

  • Yos Suprapto Bakal Tempuh Langkah Hukum Imbas Pameran Dibredel

    Yos Suprapto Bakal Tempuh Langkah Hukum Imbas Pameran Dibredel

    loading…

    Pelukis Yos Suprapto saat jumpa pers di Kantor YLBHI, Jakarta Pusat, Sabtu (21/12/2024). FOTO/ACHMAD AL FIQRI

    JAKARTA – Seniman Yos Suprapto menyatakan akan menempuh jalur hukum atas dibredelnya pameran lukisan bertajuk Kebangkitan: Tanah Untuk Kedaulatan Pangan. Namun, ia bakal tetap mengedepankan dialog dengan pihak Galeri Nasional Indonesia.

    “Kalau seandainya masyarakat luas tidak bisa mengakses ke pameran saya, dan tetap terkunci seperti ini, bahkan saya seorang senimannya saja tidak bisa masuk, untuk itu lebih baik saya akan menggunakan pendekatan hukum untuk mendapatkan kunci membuka pintu itu,” terang Yos saat jumpa pers di Kantor YLBHI, Jakarta Pusat, Sabtu (21/12/2024).

    Bahkan, Yos pun terbesit akan menghentikan pameran lukisannya. Ia berencana akan memboyong seluruh karya-karyanya pulang ke Yogyakarta.

    “Saya nyatakan saya akan menghentikan kegiatan pameran saya, dan saya akan membawa pulang karya-karya saya, menurunkan karya-karya saya dan saya bawa pulang, itu ke Yogyakarta,” terang Yos.

    Saat disinggung waktu melaporkan polisi, Yos tak menjawab. Ia hanya mengatakan bakal melakukan pendekatan hukum untuk menyelesaikan masalah tersebut.

    “Dan ini tentunya tidak boleh sepihak, saya akan melakukan dialog yang beradab dengan jajaran Galnas maupun Museum Cagar Budaya, dalam hal ini harus ada dialog dua arah,” tuturnya.

    “Saya akan menanyakan, kalau ini tetap tidak bisa diakses oleh masyarakat luas, dan tetap dikunci dengan alasan apapun juga, dan karya-karya saya tetap di dalam censorship, lebih baik tidak perlu harus ada pameran,” tandasnya.

    Sekedar informasi, pameran tunggal karya Yos Suprapto bertajuk Kebangkitan: Tanah Untuk Kedaulatan Pangan di Galeri Nasional , Jakarta, batal dilaksanakan. Pengunjung yang hadir di pembukaan, Kamis (19/12/2024) malam, dilarang melihat pameran yang telah dipersiapkan sejak setahun terakhir. Pintu pameran dikunci.

    Menurut Yos, kurator yang ditunjuk Galeri Nasional, Suwarno Wisetrotomo, meminta lima di antara 30 lukisan diturunkan, tapi Yos menolak. Lima lukisan itu berkaitan dengan sosok yang pernah sangat populer di masyarakat Indonesia.

    Yos menegaskan, jika lima lukisan tersebut diturunkan, maka ia memilih membatalkan pameran secara keseluruhan dan membawa pulang seluruh lukisan pulang ke Yogyakarta.

    “Saya tidak mau lagi berurusan dengan Galeri Nasional dan Kementerian Kebudayaan,” kata Yos dalam keterangan tertulis, Jumat (20/12/2024).

    (abd)

  • KAI Kembali Operasikan Direct Train hingga 5 Januari 2025, Ini Rute dan Jadwal Keberangkatannya – Halaman all

    KAI Kembali Operasikan Direct Train hingga 5 Januari 2025, Ini Rute dan Jadwal Keberangkatannya – Halaman all

    Simak rute dan jadwal keberangkatan kereta api Direct Train yang menghubungkan Jakarta-Yogyakarta (pulang pergi/PP) dan Jakarta-Semarang.

    Tayang: Sabtu, 21 Desember 2024 16:34 WIB

    Instagram @kai121_

    PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali mengoperasikan kereta api dengan layanan Direct Train yang menghubungkan Jakarta-Yogyakarta (pulang pergi/PP) dan Jakarta-Semarang. 

    TRIBUNNEWS.COM – PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali mengoperasikan kereta api dengan layanan direct train.

    Layanan perjalanan langsung tanpa transit ini menghubungkan Jakarta-Yogyakarta (pulang pergi/PP) dan Jakarta-Semarang.

    “Yang kemarin belum sempat nyobain Direct Train waktu diuji coba, sekarang saatnya kalian ngerasain experience traveling sat set di rute Gambir-Yogyakarta (pp) dan Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp),” keterangan dalam postingan Instagram @kai121_.

    Layanan kereta api direct train ini dioperasikan saat periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.

    Rute Yogyakarta-Gambir (PP) tersedia mulai 20 Desember 2024 sampai 5 Januari.

    Sementara itu, rute Semarang Tawang Bank Jateng-Gambir (PP) tersedia mulai 24 Desember 2024 sampai 5 Januari 2025.

    Rute dan Jadwal Keberangkatan Direct Train

    Keberangkatan Tanggal 20 Desember 2024-5 Januari 2025

    Jadwal Keberangkatan: diberangkatkan dari Gambir pukul 23.25 WIB dan tiba pukul 05.26 WIB.

    Jadwal Keberangkatan: diberangkatkan dari Yogyakarta pukul 12.20 WIB dan tiba di Gambir pukul 18.20 WIB.

    Harga Tiket: Mulai dari Rp 640.000 dengan menggunakan Kereta Eksekutif Stainless Steel Generasi 1.

    Keberangkatan Tanggal 24 Desember 2024 – 5 Januari 2025

    Rute: Gambir – Semarang Tawang Bank Jateng

    Jawal Keberangkatan: diberangkatkan dari Gambir pukul 23.55 WIB dan tiba di Semarang Tawang Bank Jateng tiba pukul 04.48 WIB.

    Rute: Semarang Tawang Bank Jateng – Gambir

    Jadwal Keberangkatan: diberangkatkan dari Semarang Tawang Bank Jateng pukul 11.00 WIB dan tiba di Gambir pukul 15.52 WIB.

    Harga Tiket: Mulai dari Rp280.000 dengan fasilitas Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation.

    Adapun tiket kereta api direct train bisa dibeli melalui aplikasi Access by KAI, website resmi kai.id maupun platform penjualan tiket resmi lainnya.

    Cara Beli Tiket Kereta Direct Train

    Buka aplikasi Access by KAI, login dengan akun terdaftar;
    Pilih menu Antar Kota;
    Masukkan stasiun keberangkatan, stasiun tujuan, tanggal keberangkatan dan jumlah penumpang;
    Klik Cari Tiket;
    Daftar kereta api dengan rute yang dimasukkan akan muncul;
    Pilih Direct Train;
    Isikan data penumpang, pilih kursi, hingga metode pembayaran;
    Setelah proses pembayaran selesai, Anda akan memperoleh kode booking yang digunakan saat boarding di gate keberangkatan stasiun.

    (Tribunnews.com/Latifah)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Libur Nataru, 85 Ribu Tiket Kereta Masih Tersedia di Daop 5 Purwokerto

    Libur Nataru, 85 Ribu Tiket Kereta Masih Tersedia di Daop 5 Purwokerto

    Banyumas, Beritasatu.com – Tiket kereta api (KA) untuk keberangkatan libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) masih tersedia. Masa angkutan Nataru diperkirakan akan berlangsung selama 18 hari, mulai 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.

    Manager Humas KAI Daop 5 Purwokerto Feni Novida Saragih mengungkapkan, hingga hari kedua operasional angkutan Nataru 2024/2025, KAI Daop 5 Purwokerto telah memberangkatkan 11.365 penumpang. Sementara itu, sebanyak 13.666 pelanggan tiba di stasiun-stasiun wilayah Daop 5 Purwokerto.

    “Saat ini masih ada (tiket kereta untuk) 85.343 tempat duduk yang tersedia untuk angkutan Nataru dari wilayah Daop 5 Purwokerto. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk merencanakan perjalanan, baik mudik maupun kembali, dengan segera memesan tiket kereta api melalui aplikasi resmi KAI, yaitu Access by KAI, atau melalui kanal eksternal yang telah bekerja sama dengan KAI,” kata Feni pada Jumat (20/12/2024).

    Namun demikian, Feni mengingatkan, angka ketersediaan tiket kereta di Daop 5 Purwokerto ini terus berubah seiring berjalannya waktu. Pihaknya menyarankan, agar calon penumpang untuk terus memantau ketersediaan tiket.

    “Angka-angka ini bersifat dinamis karena pembelian tiket terus berlangsung hingga menjelang keberangkatan kereta api terakhir pada tengah malam nanti. Oleh karena itu, calon penumpang disarankan untuk terus memantau ketersediaan tiket melalui aplikasi atau website,” ujar Feni.

    Lebih lanjut, Feni menyebutkan tiga tujuan paling populer dari wilayah Daop 5 Purwokerto adalah Pasar Senen Jakarta, Yogyakarta, dan Kiaracondong Bandung.

    “Tiga kereta api dengan tingkat okupansi tertinggi adalah KA Logawa (Purwokerto-Jember), KA Wijayakusuma (Cilacap-Ketapang), dan KA Malioboro Ekspres (Purwokerto-Malang),” tambahnya.

    Selain itu, saat momen libur Nataru masyarakat juga diingatkan untuk mengatur waktu keberangkatan kereta api, terutama waktu dari rumah menuju stasiun, agar dapat berangkat tepat waktu dan tidak ketinggalan kereta.

  • Beberapa Makanan ini Bisa Merusak Organ Ginjal, Salah Satunya Gorengan

    Beberapa Makanan ini Bisa Merusak Organ Ginjal, Salah Satunya Gorengan

    Liputan6.com, Yogyakarta – Ginjal merupakan organ vital yang berperan penting dalam proses penyaringan limbah dan kelebihan cairan dari darah. Akan tetapi, beberapa zat dalam makanan dapat membebani kinerja ginjal secara signifikan.

    Natrium atau garam, misalnya, jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi yang berpotensi merusak struktur dan fungsi ginjal. Sementara itu, fosfor yang tinggi dalam darah dapat menimbulkan kompleksitas kesehatan lebih lanjut, seperti masalah pada tulang dan meningkatkan risiko penyakit jantung, khususnya pada penderita penyakit ginjal kronis.

    Potasium pun memiliki peran kritis dalam dinamika kesehatan ginjal. Peningkatan kadar potasium dalam darah dapat mengganggu irama jantung, terutama pada individu yang sudah mengalami gangguan ginjal. Protein menjadi komponen penting lainnya yang perlu diperhatikan.

    Ginjal harus bekerja ekstra keras untuk memproses protein, sehingga bagi penderita penyakit ginjal, konsumsi protein perlu diatur dengan cermat dan dibatasi. Mengutip dari berbagai sumber, berikut beberapa makanan merusak ginjal:

    1. Daging Olahan

    Secara umum, daging olahan mengandung kalori yang banyak karena bahan tambahan yang ada di dalam adonannya. Lemak jenuh dan lemak trans dalam daging olahan dapat menaikkan kadar kolesterol dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

    Daging olahan seperti sosis, ham, bacon, dan nugget seringkali tinggi garam, pengawet, dan lemak jenuh yang dapat meningkatkan tekanan darah dan merusak ginjal. Seperti sosis yang tinggi akan garam atau natrium, yang dapat menyebabkan tekanan darah meningkat dan memicu hipertensi. Sosis juga mengandung lemak jenuh sebesar 15%.

    2. Acar

    Acar, salah satu makanan olahan yang populer, ternyata mengandung risiko kesehatan akibat kadar garam yang tinggi. Khususnya acar mentimun, makanan ini memiliki konsentrasi garam yang dapat meningkat seiring waktu penyimpanan.

    Tingginya kandungan garam dalam acar memiliki dampak kompleks terhadap sistem kardiovaskular dan ginjal. Ketika tubuh menerima asupan garam berlebih, mekanisme retensi cairan pun terjadi, membuat tubuh menampung air secara berlebihan.

    Kondisi ini menyebabkan tekanan pada dinding pembuluh darah, yang pada gilirannya meningkatkan tekanan darah. Dampak paling serius dari konsumsi acar yang berlebihan adalah potensi kerusakan ginjal.

    Ginjal sebagai organ penyaring akan mengalami beban kerja ekstra untuk mengelola kelebihan garam dan cairan. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat memperburuk fungsi ginjal, terutama pada individu yang sudah memiliki riwayat gangguan ginjal atau tekanan darah tinggi.