provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Lukisan Yos Suprapto Sudah Digantung sebelum Pameran, Tiba-tiba Dibatalkan

    Lukisan Yos Suprapto Sudah Digantung sebelum Pameran, Tiba-tiba Dibatalkan

    loading…

    Diskusi bertajuk Seni sebagai Medium Kritik Kekuasaan yang digelar di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (22/12/2024). FOTO/FELLDY UTAMA

    JAKARTA – Polemik pembatalan pameran lukisan karya seniman Yogyakarta, Yos Suprapto di Galeri Nasional terus berlanjut. Lukisan-lukisan yang dijadikan alasan pembatalan pameran ternyata sempat digantung dan tidak dipermasalahkan.

    Hal itu diungkapkan kritikus seni sekaligus teman dekat Yos Suprapto, Bambang Bujono dalam diskusi bertajuk ‘Seni sebagai Medium Kritik Kekuasaan’ yang digelar di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (22/12/2024). Menurutnya, lukisan Yos Suprapto yang akan dipamerkan ke publik telah terpasang di Galeri Nasional pada 13 Desember 2024.

    “Yang jelas adalah sampai lukisan semua itu dibawa ke Galeri Nasional dan digantungkan, itu tidak ada masalah. Menurut Yos, kalau tidak salah, pemasangan lukisan itu tanggal 13,” kata Bambang.

    Pameran lukisan tunggal karya Yos Suprapto di Galeri Nasional, Jakarta Pusat rencananya digelar dari 19 Desember 2024 sampai 19 Januari 2025. Namun, kegiatan tersebut batal tiba-tiba dilaksanakan karena kurator keberatan terhadap beberapa karya yang hendak ditampilkan Yos.

    Bambang menyebut pemasangan lukisan pada 13 Desember 2024 awalnya melibatkan kurator. Belakangan, kurator itu tidak hadir ke lokasi.

    “Konon ada janji, bahwa ketika pemasangan, kurator ada, tetapi tidak ada. Kurator baru datang malam tanggal 16 Desember di Jakarta,” ujarnya.

    Menurut Bambang, kurator lukisan juga pernah melihat karya Yos Suprapto di Yogyakarta atau sebelum dikirim ke Jakarta. Kurator tidak mempermasalahkan satu pun karya yang akan dipamerkan.

    “Sebelum lukisan dibawa ke Jakarta tidak ada masalahnya. Ketika lukisan sudah dipasang, kuratornya ternyata terlambat datang,” katanya.

    Bambang dalam kesempatan ini turut menyikapi berita soal dugaan Yos menyelundupkan lukisan yang tidak terpantau kurator. Dia menilai Yos Suprapto sulit menyelundupkan lukisan. Sebab, kurator juga sempat melihat karya milik seniman itu saat di Yogyakarta atau sebelum dikirim ke Jakarta.

    “Beberapa berita itu dikatakan bahwa kuratornya tidak tahu-menahu ada lukisan, katakanlah lukisan yang diselundupkan oleh pelukisnya, bagaimana mungkin? Menurut Yos, kuratornya, yang tidak dijelaskan secara detail, datang rumahnya tiga kali, melihat semua, apanya enggak tahu,” katanya.

    (abd)

  • Warga Bojonegoro Tewas Setelah Konsumsi Belalang Setan, Tiga Lainnya Sempat Kritis – Halaman all

    Warga Bojonegoro Tewas Setelah Konsumsi Belalang Setan, Tiga Lainnya Sempat Kritis – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, BOJONEGORO – Satu dari empat orang warga Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, meninggal dunia setelah mengonsumsi belalang setan, Minggu pagi, 22 Desember 2024.

    Warga yang meninggal tersebut bernama Nova Havid, warga Dusun Papringan RT 14 RW 4 Desa Dukohkidul, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro.

    Sebelumnya, korban diduga mengonsumsi belalang bulus alias belalang setan yang memiliki nama Latin Aularches miliaris.

    Mengutip @bojonegoro.24jam, empat orang yang mengalami keracunan belalang setan, tiga lainnya mengalami mual, muntah-muntah serta diare.

    Ketiganya saat ini masih dalam perawatan medis di Puskesmas setempat.

    Informasi yang dihimpun menyebutkan, bersama tiga temannya, korban pada Sabtu malam 21 Desember 2024 sengaja mencari belalang liar di perkebunan Sendang Pradok di Kecamatan Bubulan.

    Belalang liar hasil tangkapan mereka kemudian dimasak dan dikonsumsi bersama. Diduga sebagian belalang hasil tangkapan adalah belalang setan.

    Usai mengonsumsi, mereka mengalami mual, mulas dan diare. Salah satu yang ikut mengkonsumsi belalang set an tersebut adalah ayah korban namun nyawanya terselamatkan.

    Jenazah korban dimakamkan di desa setempat pada Minggu siang. 

    Sulibianto, Kepala Desa Dukohkidol, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, yang dikonfirmasi awak media membenarkan kabar tentang meninggalnya warga karena mengonsumsi belalang setan.

    Kades mengatakan, korban meninggal dunia Sabtu malam sekitar pukul 23.00 WIB setelah mengonsumsi belalang hutan yang dicari bersama dua orang temannya. 

    “Dua orang temannya selamat sudah menjalani pemeriksaan di Puskesmas dan hanya rawat jalan,” kata Sulibianto.

    Kapolsek Ngasem Iptu Mujianto mengatakan pihaknya mendalami insiden tersebut.

    Kejadian ini jadi perbincangan warganet. 

    “Walang pelus atau walang setan udah merenggut 1 nyawa. Harap hati-hati kalau ambil walang untuk dijualbelikan,” tulis akun Arif Cha Cha di group Media Masyarakat Ngasem di Facebook.

    Pernah Terjadi di Gunungkidul, Warga Tewas Setelah Makan Belalang Setan

    Kasus meninggalnya warga karena mengosumsi belalang setan bukan kali ini saja terjadi. 

    Sebelumnya, di tahun 2022, warga Selorejo, Sodo, Paliyan, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta 
    bernama Musri (53), juga meninggal dunia akibat mengonsumsi belalang bulus atau belalang setan.

    Keterangan Kapolsek Paliyan AKP Solechan, korban mengalami keracunan usai mengonsumsi belalang bulus bersama sang suami pada Sabtu, 3 Maret 2012. Korban meninggal dunia dua hari kemudian.

    Tim dari dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pernah beberapa kali meneliti belalang setan ini karen menjadi hama bagi petani. Binatang ini bersifat polifagus alias memakan segala jenis tanaman di ladang.

    Belalang setan memiliki nama Latin Aularches miliaris.

    Tanaman yang menjadi rusak karena belalang setan ini diantaranya tanaman kopi, pisang, kakao, dadap, pisang, singkong, jeruk, kelapa, tebu hingga jambu biji serta mangga.

    Kabupaten Gunungkidul pernah dilanda wabah pertanian belalang setan di 2018 saat terjadi ledakan populasi binatang ini.

    Menurut tim peneliti Fakultas Biologi UGM, belalang setan aktif bergerak di malam hari saat menyerang areal pertanian.

    Gerakannya lambat dan bisa ditangkap dengan cara manual dengan siklus hidup9-10 bulan, termasuk fase bertelur, berdasarkan hasil riset di laboratorium.

    Mengutip situs Fakultas Pertanian UGM, Aularches miliaris memiliki tubuh seperti belalang biasa dan memiliki warna tubuh yang cerah dan menarik. 

    Ciri ini bisa dilihat pada bagian kepala dan dada (thorax) yang berwarna biru gelap dengan garis kuning di bawah mata sampai keatas mulut, pada dada (thorax) bagian dorsal terdapat gerigi, tungkai berwarna biru gelap, pada femur tungkai belakang terdapat gerigi berwarna kuning.

    Abdomen belalang setan berwarna merah cerah dengan garis-garis hitam, sayap depan (tegmina) berwarna dasar hijau-coklat dengan bintik-bintik kuning seperti motif macan tutul. 

    Belalang setan memiliki warna tubuh berwarna-warni sebagai pertahanan diri dari predator atau musuh alaminya. 

    Petugas dari UPTD BPTP Dinas Pertanian DIY tengah mengambil sampel serangga belalang setan yang ada di lahan pertanian di Desa Karangrejek, Wonosari, Gunungkidul, Jumat (26/1/2018). (TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri)

    Aularches miliaris juga memiliki mekanisme pertahanan diri lainnya seperti mengeluarkan busa yang beracun atau cairan yang berbau busuk (evil-smelling) dari thorax dan mengeluarkan suara berderit (sama seperti suara yang dikeluarkan pada saat mating atau kawin). 

    Itu sebabnya, belalang ini sering disebut sebagai belalang setan. 

    Serangga ini memiliki berbagai macam nama seperti belalang kopi, belalang hantu, belalang tutul utara, atau belalang busa. Belalang ini juga sangat populer sebagai serangga peliharaan.

    Belalang ini termasuk ke dalam famili Pyrgomorphidae yang dapat ditemukan di Asia Selatan dan Asia Tenggara termasuk Indonesia.

    Di Indonesia, populasi Aularches miliaris masih bisa ditemukan di daerah Dlingo, Kabupaten Bantul, DIY.

     

  • Polres Bantul Larang Masyarakat Bunyikan Petasan atau Mercon Saat Malam Tahun Baru

    Polres Bantul Larang Masyarakat Bunyikan Petasan atau Mercon Saat Malam Tahun Baru

    BANTUL – Kepolisian Resor Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta melarang masyarakat membunyikan petasan atau mercon saat perayaan malam pergantian tahun dari 2024 ke 2025 di wilayah hukum kabupaten ini.

    “Terkait dengan petasan, kami tegaskan petasan itu dilarang dalam melaksanakan perayaan malam pergantian tahun baru,” kata Kapolres Bantul AKBP Michael R Risakotta dalam keterangannya di Bantul, Antara, Minggu, 22 Desember. 

    Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Bantul Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Ketenteraman dan Ketertiban Masyarakat, yang memuat larangan menjual, membeli, membunyikan, mendistribusikan petasan demi keamanan dan keselamatan bersama.

    Oleh karena itu, kata dia, masyarakat di Kabupaten Bantul agar tidak menyalakan petasan demi keamanan dan keselamatan bersama.

    “Apalagi sudah banyak kecelakaan akibat petasan mulai dari luka-luka bahkan sampai meninggal. Maka kita melarang secara tegas dan siapapun yang menjual membunyikan petasan akan ditindak tegas termasuk saat malam pergantian tahun,” katanya.

    Meski demikian, kata Kapolres, untuk penggunaan kembang api untuk perayaan malam pergantian tahun baru masih diperbolehkan. “Yang diizinkan adalah kembang api, akan tetapi penggunaannya juga harus ada izin, karena harus melihat lokasi,” katanya.

    Lebih lanjut dia mengatakan, dalam pengamanan perayaan libur Natal dan Tahun Baru 2025, Polres Bantul mengerahkan sebanyak 479 personel, yang terdiri dari personel Polri dibantu jajaran TNI, pemerintah daerah dan relawan.

    “Polres Bantul juga mendirikan tiga pos pengamanan dan satu pos terpadu. Untuk pos pengamanan didirikan di wilayah Sedayu, Piyungan dan kawasan wisata Parangtritis, sementara Pos Terpadu ada di simpang empat Druwo,” katanya.

  • Peringati Hari Ibu, BRI Peduli Salurkan Bantuan ke Kelompok Usaha Wanita di Yogyakarta

    Peringati Hari Ibu, BRI Peduli Salurkan Bantuan ke Kelompok Usaha Wanita di Yogyakarta

    Yogyakarta: Terdapat banyak cara yang dilakukan dalam memaknai Hari Ibu yang dirayakan setiap 22 Desember. Dalam memeriahkan Hari Ibu, BRI Peduli selaku payung dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BRI berkolaborasi bersama dengan Srikandi BRI menyalurkan bantuan kepada kelompok usaha wanita (Klaster Usaha) Kebon Indah yang berlokasi di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Perayaan ini merupakan bentuk kepedulian dan wujud nyata komitmen BRI dalam menjunjung nilai luhur dan semangat perjuangan perempuan.
     
    Klaster usaha Batik Kebon Indah merupakan salah satu penerima bantuan program Aspire to Uplift, Revive, and Achieve (AURA) sejak 2022. AURA merupakan program pengembangan pemberdayaan perempuan yang memiliki klaster atau usaha dengan anggota seluruhnya adalah kaum wanita. Sebagai bentuk dukungan bagi kelangsungan dan pengembangan usaha di Klaster Usaha Batik Kebon Indah, BRI Peduli menyalurkan pelatihan usaha dan peralatan usaha.
     
    Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bantuan ini diharapkan bisa mendorong pemberdayaan dan produktivitas usaha sehingga Klaster Usaha Batik kebon Indah bisa terus bertumbuh dan berkembang, sehingga bermanfaat bagi perekonomian anggota kelompoknya.
     

    “BRI merayakan hari Ibu bersama seluruh anggota Klaster Usaha Wanita Batik Kebon Indah dan menjadikan momentum ini sebagai kesempatan untuk berterima kasih kepada Ibu-Ibu yang telah berjasa bagi anak-anak, yang telah berjuang dan bekerja keras menjadi tulang punggung ekonomi keluarga,” kata Hendy.

    Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto (Foto:Dok.BRI)
     
    Klaster usaha Batik Kebon Indah berdiri pada 2010 dan saat ini tercatat memiliki 180 anggota wanita dengan kapastitas produksi usaha sebesar 300 lembar batik tulis per bulan dan 600 lembar kain batik cap per bulan.
     
    Dalmini selaku ketua Ketua Klaster Usaha Batik Kebon Indah menambahkan bahwa Batik Kebon Indah merupakan simbol warisan semangat kegigihan dan kerja keras para pengrajin yang merupakan kelompok wanita.
     

    “Ibu-ibu pengrajin di Kebon Indah ini bekerja mulai dari jam 8 hingga sore dan selalu bersemangat dalam memenuhi permintaan pelanggannya. Bantuan pelatihan dan sarana pra sarana yang telah diberikan BRI peduli memberikan motivasi bagi dalam berusaha dan memberikan karya-karya terbaik,” ujarnya.
     
    Di lokasi yang sama, BRI Peduli juga menyalurkan bantuan sembako bagi anggota kelompok dan bantuan perlengkapan sekolah bagi anak-anak dari anggota kelompok Klaster Usaha Batik Kebon Indah. Bantuan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap para Ibu yang telah membantu dalam perekonomian keluarga.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Bus Pembawa Rombongan Ziarah Asal Sleman Terbakar di Klaten, Penyebab Diduga Korsleting Listrik – Halaman all

    Bus Pembawa Rombongan Ziarah Asal Sleman Terbakar di Klaten, Penyebab Diduga Korsleting Listrik – Halaman all

    Bus yang semula di lajur kanan pun langsung ditepikan ke lajur kiri. Sopir pun kemudian meminta seluruh penumpang keluar.

    Tayang: Senin, 23 Desember 2024 00:39 WIB

    Tribun Solo/Zharfan Muhana

    Sebuah bus pariwisata rombongan wisata religi ludes terbakar di jalan raya Solo-Yogyakarta, tepatnya di timur pom bensin Pakis, Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, Minggu (22/12/2024). Tak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi sekira pukul 18.45 WIB tersebut. 

    ​Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

    TRIBUNNEWS.COM, KLATEN – Sebuah bus pariwisata rombongan wisata ziarah religi ludes terbakar di jalan raya Solo-Yogyakarta, tepatnya di timur pom bensin Pakis, Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, Minggu (22/12/2024).

    Tak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 18.45 WIB tersebut.

    Terbakarnya bus ini terjadi saat rombongan wisata religi asal Tempel, Sleman, DIY hendak perjalanan pulang dari Masjid Sheikh Zayed Solo, Jawa Tengah.

    Bus berisi 34 penumpang ini melaju dari arah Solo menuju Yogyakarta. Sesampainya di traffic light Pakis, bus masih berjalan lancar.

    Namun setelah lampu menyala hijau, Bus yang baru melaju tiba-tiba mengalami kendala. Sopir bus melihat kepulan asap.

    Bus yang semula di lajur kanan pun langsung ditepikan ke lajur kiri.

    Sopir pun kemudian meminta seluruh penumpang keluar.

    Dengan cepat api pun terus membesar hingga melalap habis seluruh bagian bus.

    Petugas Satlantas Polres Klaten, Aiptu Apin Aprianto memastikan tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

    “Untuk dugaan penyebab kebakaran ini akibat korsleting listrik,” pungkasnya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Diguyur Hujan, Wisatawan Tetap Padati Malioboro hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta

    Diguyur Hujan, Wisatawan Tetap Padati Malioboro hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Kawasan Malioboro hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta terus menjadi daya tarik utama bagi wisatawan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Meski hujan mengguyur kawasan Malioboro sejak Minggu (22/12/2024) petang, antusiasme wisatawan untuk menikmati suasana khas kota budaya ini tetap tinggi hingga tengah malam.

    Dari pantauan Beritasatu.com, ribuan wisatawan terlihat memadati trotoar sepanjang Malioboro. Banyak dari mereka menggunakan jas hujan atau payung untuk melindungi diri dari hujan. Mereka terlihat berjalan santai, mengambil foto, dan bercengkrama dengan keluarga atau teman.

    “Kebetulan anak-anak sedang libur sekolah, jadi kami sekeluarga ke Jogja. Selain jalan-jalan di Malioboro, rencananya juga ingin mengunjungi candi karena anak-anak belum pernah ke sini,” kata Ridwan, wisatawan asal Bandung.

    Tidak hanya wisatawan yang berjalan kaki, andong dan becak khas Yogyakarta juga tetap beroperasi pada malam libur Nataru, memberikan pengalaman unik berkeliling Malioboro di tengah hujan.

    Di kawasan Titik Nol Kilometer, para wisatawan berkumpul di depan bangunan-bangunan bersejarah, seperti Gedung Agung dan Kantor Pos Besar. Tempat ini menjadi spot foto favorit, bahkan saat cuaca hujan.

    “Malioboro itu ikonik, jadi walaupun hujan tetap seru. Ada sensasi berbeda menikmati suasana malam di sini,” lanjut Ridwan.

  • Tak Lagi Kekeringan, 11 Desa di Wonogiri Tersalurkan Distribusi Air Bersih Goa Jomblang – Halaman all

    Tak Lagi Kekeringan, 11 Desa di Wonogiri Tersalurkan Distribusi Air Bersih Goa Jomblang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Permasalahan kesulitan akses air bersih terjadi setiap tahun di sejumlah daerah di Jawa Tengah.

    Seperti halnya beberapa desa di Wonogiri, Sragen hingga Sukoharjo yang menjadi langganan kekeringan.

    Di Wonogiri, terdapat potensi sumber air bersih, tepatnya di Goa Jomblang ditemukan pada 2019. 

    Goa ini mulai dieksplorasi berkat kerja persaudaraan antara warga Desa Gendayakan bersama Kelompok Mahasiswa Pecinta Alam GAPADRI dari Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY),

    Padasuka (Padepokan Dakwah Sunan Kalijaga) serta Bakti Sosial Djarum Foundation. Goa Jomblang merupakan goa vertikal yang memiliki kedalaman 180 meter, atau setara dengan 45 lantai gedung bertingkat.

    Jika diukur, kedalaman goa melebihi tingginya Monumen Nasional (Monas).

    Dibutuhkan instalasi pompa dan pipa yang kuat untuk mengangkat air ke permukaan tanah. 

    Pimpinan Padasuka, KH. Syarif Rahmat, pohaknya bertekad mengeksplorasi goa setelah mendengar kesulitan warga Desa Gendayakan.

    “Kami bersama warga mengajak GAPADRI serta Bakti Sosial Djarum Foundation untuk membantu. Alhamdulilah, berkat kerja keras dan kepedulian dari seluruh pihak yang terlibat, kami dapat mengangkat air bersih untuk kebutuhan warga,” katanya kepada wartawan.

    ” Goa Jomblang yang awalnya ditinggalkan dan diyakini memiliki sumber mata air ternyata menjadi jawaban dari permasalahan warga selama ini,” paparnya.

    Setelah eksplorasi pada 2019, empat tahun berselang tepatnya pada Januari 2023, air dari Goa Jomblang mengalir ke titik-titik komunal di empat dusun yakni Gendayakan, Ngejring, Blimbing, dan Pucung.

    Pada Agustus 2023 Bakti Sosial Djarum Foundation juga melakukan upgrade sistem distribusi air Goa Jomblang yang meliputi kelistrikan, pompa air, dan pipa stainless steel, termasuk juga pemasangan steel grating di bibir goa untuk melindungi masuknya benda asing ke dalam goa dan mencemari sumber mata air. 

    Kepala Desa Gendayakan, Heri Sutopo, mengaku bersyukur adanya upaya untuk mendistribusikan air bersih ini.

    Dengan adanya distribusi air bersih tersebut, warga sudah tidak ada lagi kesulitan mencari air bersih di Gendayakan.

    “Kini, masyarakat bisa hidup lebih sehat dan lebih layak dengan air bersih dari Goa Jomblang. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dan membantu menyelesaikan masalah yang sudah bertahun-tahun kami alami. Kami akan merawat dan menggunakan pemberian ini dengan sebaik-baiknya untuk anak cucu kami,” ucap dia.

    Adapun Bakti Sosial Djarum Foundation melalui Djarum Sumbangsih Sosial, kembali menyambangi Desa Gendayakan, Paranggupito, Wonogiri, Jawa Tengah guna membantu menyelesaikan permasalahan kesulitan akses air bersih yang sudah dialami warga desa sejak bertahun-tahun lalu.

    Berkolaborasi bersama PT Pralon, jaringan air bersih kini terkoneksi sepanjang 9,5 KM ke tujuh dusun yang ada yaitu Glagah Ombo, Bangampel, Sumur, Tlogo Kajang, Puring, Ngledok, dan Sidoasri.

    Dengan adanya penambahan jaringan distribusi air bersih ini, alhasil membuat seluruh dusun di Desa Gendayakan sudah mendapat akses air yang mengalir dengan kapasitas 129.600 liter per hari.

    Air ini mengalir ke 63 titik komunal (penampungan) dan telah dirasakan manfaatnya oleh 1.894 warga Desa Gendayakan di 11 dusun.

    Deputy Program Director Bakti Sosial Djarum Foundation Achmad Budiharto mengatakan, penambahan jaringan air bersih ini merupakan perwujudan komitmen agar seluruh warga desa dapat memperoleh akses air bersih dengan mudah.

    Dengan mengadaptasi sistem komunal atau penampungan yang ditempatkan berdekatan dengan tempat tinggal, proses pendistribusian air bersih dari Goa Jomblang berhasil memerdekakan masyarakat sekitar dari kekeringan.

    “Dulu, warga desa mencari air bersih hingga ke Pacitan, Jawa Timur. Sekarang, dengan adanya penambahan jaringan air bersih dari Goa Jomblang ini, akses warga menempatkan air bersih sangat mudah karena adanya titik-titik komunal yang ditempatkan di setiap 5-10 rumah. Dengan kemudahan memperoleh akses air bersih ini, kami berharap kualitas hidup warga desa juga bisa meningkat,” jelas Budiharto saat menghadiri Syukuran Penambahan Jaringan Distribusi Air Bersih Goa Jomblang.

    Sementara, penerapan sistem komunal, diharapkan warga Desa Gendayakan saling membantu dan mempererat kerukunan yang selama ini sudah dijalin. Selain itu, demi memastikan pendistribusian air bersih berjalan lancar, air yang sudah berhasil ditampung di waduk atau area reservoir.

    Lalu dialirkan ke titik-titik komunal yang tersebar di 11 dusun dengan memanfaatkan gravitasi yang ada.

    “Selain penyediaan fasilitas pendistribusian air bersih, kami juga menyediakan tim khusus untuk melakukan controlling dan perawatan mesin pompa yang ada di Goa Jomblang hingga nantinya akan dievaluasi dan dielaborasi kembali demi mendapatkan keputusan yang tepat dan yang terbaik,” imbuh Budiharto.

    Proses distribusi air bersih menggunakan jenis pipa HDPE (High-Density Polyethylene) Pralon yang memiliki ketahanan terhadap benturan dan resisten terhadap arus listrik.

    Kevin Kowinto selaku Marketing Manager PT Pralon menyatakan bahwa pipa jenis ini sangat cocok digunakan di kontur wilayah Desa Gendayakan, yang sebagian besar perbukitan berbatu gamping (karst) dan vegetasi berakar dangkal.

    Dengan teknologi terkini dan daya tahan yang unggul, pipa HDPE diharapkan dapat menjadi solusi yang tepat agar masyarakat dapat menikmati akses air bersih dengan aman dan tanpa kendala.

    “Pada umumnya, pipa dalam proses distribusi air bersih berada di dalam tanah. Namun karena kontur yang unik dari seluruh dusun yang ada di desa ini, instalasi pipa ada yang harus diletakkan di atas tanah sehingga melewati jalan desa. Dengan ketahanannya, warga tidak perlu khawatir jika pipa bocor atau sengaja dirusak oleh orang tidak bertanggung jawab. Diperlukan teknik khusus untuk dapat memotong pipa HDPE ini,” papar Kevin.

    Keterlibatan PT Pralon dalam program pendistribusian air bersih di Desa Gendayakan ini merupakan upaya ambil bagian dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui kemudahan memperoleh akses air bersih.

    Langkah ini merupakan perwujudan nyata perusahaan dalam proyek pembangunan infrastruktur yang berdampak langsung dan berkelanjutan bagi masyarakat.

    “Untuk itu, pada program ini kami memastikan bahwa seluruh produk memiliki kualitas terbaik sehingga diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang bagi warga Desa Gendayakan dalam memperoleh akses air bersih. Kolaborasi bersama Djarum Foundation ini adalah bukti nyata bahwa Pralon selalu hadir sebagai mitra terpercaya dalam menciptakan kesejahteraan bersama,” Kevin menjelaskan.

    (*)

  • Kelompok Usaha Wanita di Yogyakarta Dapat Bantuan dari BRI Peduli di Hari Ibu – Page 3

    Kelompok Usaha Wanita di Yogyakarta Dapat Bantuan dari BRI Peduli di Hari Ibu – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Hari Ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember memang bisa dimaknai lewat beragam cara. Dalam memeriahkan Hari Ibu, BRI Peduli selaku payung dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BRI berkolaborasi bersama dengan Srikandi BRI menyalurkan bantuan kepada kelompok usaha wanita (Klaster Usaha) Kebon Indah yang berlokasi di Kec. Bayat, Kab. Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Perayaan ini merupakan bentuk kepedulian dan wujud nyata komitmen BRI dalam menjunjung nilai luhur dan semangat perjuangan perempuan.

    Klaster usaha Batik Kebon Indah merupakan salah satu penerima bantuan program Aspire to Uplift, Revive, and Achieve (AURA) sejak tahun 2022. AURA merupakan program pengembangan pemberdayaan perempuan yang memiliki klaster atau usaha dengan anggota seluruhnya adalah kaum wanita. Sebagai bentuk dukungan bagi kelangsungan dan pengembangan usaha di Klaster Usaha Batik Kebon Indah, BRI Peduli menyalurkan pelatihan usaha dan peralatan usaha.

     

    Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa bantuan ini diharapkan bisa mendorong pemberdayaan dan produktivitas usaha sehingga Klaster Usaha Batik kebon Indah bisa terus bertumbuh dan berkembang, sehingga bermanfaat bagi perekonomian anggota kelompoknya.

    “BRI merayakan hari Ibu bersama seluruh anggota Klaster Usaha Wanita Batik Kebon Indah dan menjadikan momentum ini sebagai kesempatan untuk berterima kasih kepada Ibu-Ibu yang telah berjasa bagi anak-anak, yang telah berjuang dan bekerja keras menjadi tulang punggung ekonomi keluarga,” ungkap Hendy.

     

    Klaster usaha Batik Kebon Indah berdiri pada tahun 2010 dan saat ini tercatat memiliki 180 anggota wanita dengan kapastitas produksi usaha sebesar 300 lembar batik tulis per bulan dan 600 lembar kain batik cap per bulan.

    Dalmini, selaku ketua Ketua Klaster Usaha Batik Kebon Indah menambahkan bahwa Batik Kebon Indah merupakan simbol warisan semangat kegigihan dan kerja keras para pengrajin yang merupakan kelompok wanita.

     

    “Ibu-ibu pengrajin di Kebon Indah ini bekerja mulai dari jam 8 hingga sore dan selalu bersemangat dalam memenuhi permintaan pelanggannya. Bantuan pelatihan dan sarana pra sarana yang telah diberikan BRI peduli memberikan motivasi bagi dalam berusaha dan memberikan karya-karya terbaik,” ungkapnya.

    Di lokasi yang sama, BRI Peduli juga menyalurkan bantuan sembako bagi anggota kelompok dan bantuan perlengkapan sekolah bagi anak-anak dari anggota kelompok Klaster Usaha Batik Kebon Indah. Bantuan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap para Ibu yang telah membantu dalam perekonomian keluarga.

  • Kemegahan Stadion Maguwoharjo di Sleman Usai Direnovasi, Sesuai Standar FIFA – Page 3

    Kemegahan Stadion Maguwoharjo di Sleman Usai Direnovasi, Sesuai Standar FIFA – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menyelesaikan rehabilitasi dan renovasi Stadion Maguwoharjo di Kabupaten Sleman, DIY. Proyek ini merupakan salah satu dari 22 stadion yang telah direnovasi Kementerian PU pada 2023-2024.

    Rehabilitasi dan renovasi stadion ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas bangunan dan memenuhi standar FIFA. Saat ini pekerjaan konstruksi telah selesai, dengan tanggal berakhirnya kontrak pekerjaan pada 15 Desember 2024.

    Perwakilan FIFA Safety and Security Consultant, Benjamin Veenbrink dan Mazhar Ahmed, bersama perwakilan PSSI melakukan kunjungan Monitoring dan Evaluasi (monev) ke Stadion Maguwoharjo, Rabu (11/12/2024) lalu. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari MoU antara PSSI dan FIFA mengenai keselamatan dan keamanan stadion.

    Plt Direktur Jenderal Cipta Karya Endra S. Atmawidjaja pada hari Sabtu, 21 Desember 2024 juga telah melaksanakan peninjauan dan pengecekan terhadap kualitas sarana dan prasarana stadion yang telah dibangun.

    “Kegiatan rehabilitasi dan renovasi stadion ini merupakan upaya mendukung transformasi sepak bola nasional melalui penyediaan infrastruktur yang berstandar internasional dari FIFA. Kunjungan monitoring dari FIFA dan PSSI minggu lalu bertujuan untuk melakukan uji standar kelayakan stadion berstandar FIFA, seperti uji gelinding, uji pantul, uji kerapatan/kerekatan akar dan pengukuran panjang akar rumput,” kata Plt Dirjen Endra.

    Dalam pekerjaan renovasi Stadion Maguwoharjo ini, dilakukan pekerjaan struktur melalui perkuatan kolom dengan metode jacketing. Kemudian, pekerjaan arsitektur melalui penambahan kursi single seat, penggantian rumput lapangan serta pembuatan tribun difabel.

     

     

  • Indonesia Jadi Negara Produsen Kopi Terbesar ke-4 Dunia – Page 3

    Indonesia Jadi Negara Produsen Kopi Terbesar ke-4 Dunia – Page 3

    Selain itu Regional CEO BNI Wilayah Yogyakarta, Bapak Ariyanto Soewondo Geni juga menjelaskan peranan BNI dalam mengembangkan ekosistem kopi nasional termasuk ekosistem Kopi Temanggung.

    “Kopi Temanggung merupakan salah satu komoditas utama Kab. Temanggung selain Tembakau. Komoditas ini terbukti menyangga perekonomian Masyarakat terutama Masyarakat desa hutan. BNI memberikan kontribusi nyata berupa pemberian alat dan solusi keuangan. Kontribusi BNI tidak hanya sampai acara ini saja, tapi kita punya konsep ekositem mulai dari pendampingan, penguatan, permodalan dengan produk BNI seperti KUR dan BWU hingga menuju orientasi ekspor dengan produk Xpora. Kita membantu petani kopi Temanggung untuk memiliki nilai tambah dan lebih optimal,” ujar Ariyanto Soewondo Geni.

    Perwakilan Bupati Temanggung, Ibu Esti mengapresiasi BNI yang telah melaksanakan kegiatan ini.

    “Kami mengapresiasi peran BNI dan PMO Kopi & Kakao Nusantara dalam mengembangkan komoditas kopi Temanggung. Pemberian alat dan sosialisasi yang diberikan kepada Kopi Temanggung tentu akan berdampak besar kepada produktivitas kopi Temanggung yang nantinya akan berdampak juga pada kesejahteraan petani Masyarakat Temanggung. Pemerintah Kabupaten Temanggung siap mendukung kegiatan ini dan inisiasi berikutnya untuk membawa Kopi Temanggung lebih optimal,” katanya.