provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Stasiun Pasar Senen semakin ramai warga yang mudik saat libur Nataru

    Stasiun Pasar Senen semakin ramai warga yang mudik saat libur Nataru

    Jakarta (ANTARA) – Stasiun Pasar Senen di Jakarta Pusat pada Jumat siang semakin ramai warga yang memilih mudik dengan kereta api saat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    “Iya mau mudik ke Yogyakarta jenguk ibu mertua di sana mumpung suami sama anak-anak juga lagi libur Nataru,” kata salah satu pemudik asal Cengkareng, Jakarta Barat, Ade Pratiwi (38) di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Jumat.

    Ade bersama suami dan dua anaknya memilih mudik menggunakan kereta karena dinilai lebih efektif dan efisien. Mulai dari harga, waktu dan juga bisa menikmati pemandangan dari dalam kereta bersama keluarga.

    “Iya liburan dari kereta itu seru sih, anak-anak juga bisa nikmatin pemandangan dari jendela kereta. Niatnya kita di Yogyakarta sampai 31 Desember 2024, malamnya balik karena tanggal 1 Januari 2025 suami sudah harus kembali kerja,” ujar Ade.

    Ade mengaku adanya perbedaan harga tiket dibandingkan mudik di hari biasa. Biasanya, dia mendapatkan harga tiket sekitar Rp250-280 ribu per orang, sedangkan saat libur Nataru ini seharga Rp350 ribu per orang.

    “Kita beli di situs online KAI. Iya lumayan naik sih harganya dibandingkan pulang hari biasa. Bisa beda Rp50-100 ribuan,” katanya.

    Apalagi kan belinya mepet. “Karena saya nunggu suami libur dan Alhamdulillah ini jam siang harganya lebih murah dibandingkan milih jam pagi dan malam,” katanya.

    Ade berharap pemerintah bisa menstabilkan harga tiket kereta sesuai dengan sasaran, yaitu masyarakat menengah ke bawah. Selain itu, Ade juga berharap fasilitas tunggu seperti kursi, pendingin (AC) dan toilet bisa lebih ditingkatkan lagi demi kenyamanan penumpang.

    Salah satu penumpang lain asal Lenteng Agung, Jakarta Selatan bernama Ranisha (26) mengaku memilih mudik hari ini karena baru mendapatkan libur Nataru dari kantornya. Selain itu, tiket kereta sudah ramai terjual sehingga dirinya baru mendapatkan tanggal yang cocok hari ini.

    “Penuh banget aku liat di situs KAI. Alhamdulillah dapat tiketnya yang pas hari ini buat balik ke Yogyakarta ketemu orang tua dan keluarga di sana,” kata Ranisha.

    Calon penumpang terus berdatangan ke Stasiun Pasar Senen pukul 12.30 WIB. Beberapa penumpang lain juga terlihat tengah berdiri menunggu pemeriksaan dokumen di sekitar pintu masuk.

    Para calon penumpang antre di pintu masuk keberangkatan. Sedangkan penumpang lain mencetak kartu tiket.

    Para pengangkut barang (porter) berseliweran menawarkan jasa angkut barang kepada calon penumpang yang terlihat membawa barang dalam jumlah banyak mulai tas, kardus hingga koper.

    PT KAI Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta mencatat sebanyak 821.975 tiket masih tersedia untuk libur Nataru dengan keberangkatan dari Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Gambir pada 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.

    Total Kereta Api (KA) sebanyak 1.552 KA, dengan rata-rata per hari 86 KA, kapasitas tersedia 821.975 kursi (seat). Rata-rata per hari 45.665 kursi yang terjual 503.542.

    “Total penumpang masih akan terus berubah dan ada penambahan,” kata Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Segera Menjauh dari Pantai Jika Melihat Hal-Hal Ini

    Segera Menjauh dari Pantai Jika Melihat Hal-Hal Ini

    Liputan6.com, Yogyakarta – Berwisata ke pantai adalah kegiatan yang menyenangkan, namun kita perlu selalu waspada terhadap potensi bahaya yang mengintai, terutama terkait dengan gelombang laut. Gelombang laut memiliki kekuatan yang dahsyat dan dapat berubah dengan cepat akibat berbagai faktor seperti angin, pasang surut, dan kondisi dasar laut.

    Beberapa jenis gelombang seperti rip current atau arus balik, dan gelombang tsunami dapat sangat berbahaya bagi manusia. Memahami karakteristik dan potensi bahaya dari berbagai jenis gelombang sangat penting untuk menjaga keselamatan saat berwisata di pantai. Mengutip dari berbagai sumber, mari kenali tiga arus air laut yang bisa membahayakan nyawa kita:

    1. Air Laut Mendadak Surut

    Salah satu tanda paling umum dari terjadinya tsunami adalah surutnya air laut secara mendadak dan tidak biasa. Jika melihat air laut surut secara drastis, hingga dapat melihat bagian dasar laut yang biasanya tertutup air, ini adalah pertanda bahwa gelombang tsunami besar akan segera datang.

    2. Rip Current

    Arus pecah atau rip current merupakan fenomena alam di pantai yang sangat berbahaya. Arus ini terbentuk ketika ombak yang sejajar dengan garis pantai bertemu, menciptakan arus balik yang kuat dan sempit.

    Bagian yang paling membahayakan dari arus ini adalah tampilannya yang seringkali tenang dan lebih gelap dibandingkan dengan area sekitarnya yang dipenuhi ombak putih. Kondisi inilah yang membuat banyak orang lengah dan terjebak dalam arus tersebut.

    Kekuatan arus pecah mampu menyeret perenang, bahkan yang sudah berpengalaman, ke tengah laut dengan sangat cepat. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali dan menghindari area yang berpotensi terdapat arus pecah saat berenang di pantai.

    3. Gelombang Persegi

    Gelombang persegi atau cross sea merupakan fenomena alam yang unik namun menyimpan bahaya besar. Terbentuknya gelombang ini terjadi ketika dua sistem gelombang dari arah yang berbeda bertemu di satu titik, menciptakan pola gelombang yang saling tegak lurus menyerupai kotak-kotak.

    Pertemuan dua sistem gelombang ini menghasilkan arus yang sangat kuat dan tidak terduga, serta gelombang yang tinggi dan tidak stabil. Kondisi ini membuat kapal sulit dikendalikan dan berisiko mengalami kerusakan bahkan tenggelam.

    Selain itu, pola gelombang yang kompleks juga menyulitkan nahkoda untuk memperkirakan arah dan kekuatan gelombang berikutnya. Akibatnya, banyak kecelakaan kapal yang terjadi akibat terjebak dalam gelombang persegi, terutama di wilayah pesisir seperti Samudra Atlantik di Eropa.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Polisi Ungkap Otak Penyiraman Air Keras Mahasiswi di Yogyakarta
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        27 Desember 2024

    Polisi Ungkap Otak Penyiraman Air Keras Mahasiswi di Yogyakarta Yogyakarta 27 Desember 2024

    Polisi Ungkap Otak Penyiraman Air Keras Mahasiswi di Yogyakarta
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepolisian Resor Kota
    Yogyakarta
    mengungkap otak di balik
    penyiraman air keras
    terhadap seorang
    mahasiswi
    di Yogyakarta. Pelaku adalah seorang pria berinisial B, yang lebih dikenal sebagai Billy.
    Billy diketahui tidak bertemu langsung dengan eksekutor penyiraman, yaitu S yang berinisial Satim.
    Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Yogyakarta, Kompol Probo Satrio menjelaskan, pertemuan
    Billy dan Satim
    berawal dari unggahan lowongan pekerjaan di media sosial Facebook yang direspons Satim.
    Komunikasi di antara mereka dilakukan melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp, tanpa pernah melakukan panggilan suara.
    “Baru ketangkep ini (B dan S bertemu), karena si B ini sudah merencanakan betul. Jadi dia menutupi jati dirinya, makanya dia mengaku sebagai perempuan dengan nama Senlung,” kata Probo pada Jumat (27/12/2024).
    Setelah Billy setuju memberikan uang operasional sebesar Rp 1,6 juta kepada Satim, ia enggan untuk mentransfer uang tersebut.
    “Mereka berdua COD, uang ditempatkan di suatu tempat lalu baru diambil,” ujarnya.
    Uang tersebut digunakan oleh Satim untuk membeli air keras dan jaket ojek
    online
    .
    Setelah semua kebutuhan tersedia, Billy memberikan alamat kos korban kepada Satim.
    Satim diketahui telah mendatangi kos korban sebanyak enam kali sebelum eksekusi dilakukan.
    “Survei ketiga, keempat, kelima, itu sebetulnya sudah mau dieksekusi. Mau disiramkan air keras itu, tapi ternyata korban tidak ada di kos,” jelas Probo.
    Pada 24 Desember 2024, Billy memperoleh informasi bahwa korban akan pergi ke gereja untuk ibadah Natal.
    Mengetahui hal itu, ia segera menghubungi Satim untuk mengeksekusi rencana tersebut.
    Satim tiba di kos korban dengan mengenakan jaket ojek
    online
    dan masker, serta membawa air keras dalam gelas plastik seolah-olah mengirimkan es teh.
    “Karena pintunya kos itu agak terbuka, pelaku langsung membuka pintu dan melihat si korban sedang selesai mandi. Selesai mandi, langsung disiramkan air keras itu. Terkena muka dan sekujur tubuh. Kemudian korban teriak keras, akhirnya pelaku langsung lari,” kata Probo.
    Kasus ini menjadi perhatian serius dan sedang ditangani oleh pihak kepolisian untuk mengungkap lebih lanjut motif dan jaringan di balik tindakan keji tersebut.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Syarat Membuat Surat Keterangan Sehat di Puskemas dan Cara Mengurusnya

    Syarat Membuat Surat Keterangan Sehat di Puskemas dan Cara Mengurusnya

    YOGYAKARTA – Apa saja syarat membuat surat keterangan sehat di puskesmas? Bagaimana cara mengurusnya? Yuk, cari tahu jawabannya dalam ulasan di bawah ini.

    Surat keterangan sehat adalah dokumen resmi yang menyatakan kondisi kesehatan seseorang setelah menjalani pemeriksaan medis.

    Surat keterangan sehat yang dikeluarkan oleh pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya dapat dipergunakan untuk melamar pekerjaan, daftar kuliah, daftar CPNS, membuat SIM, dan berbagai keperluan lainnya.

    Syarat Membuat Surat Keterangan Sehat di Puskesmas

    Surat keterangan sehat harus dibuat secara resmi dan tidak boleh dipalsukan. Surat tersebut harus disertai dengan cap dan tanda tangan dokter untuk membuktikan keabsahannya.

    Untuk mendapatkan surat keterangan sehat dari puskemas, Anda harus datang sendiri ke pusat kesehatan masyarakat dan tidak boleh diwakili oleh orang lain.

    Secara umum, syarat membuat surat keterangan sehat di puskesmas, antara lain:

    Yang bersangkutan wajib datang tanpa perwakilanMembawa fotokopi KTP sebanyak 1 lembarMembawa fotokopi Kartu BPJS Kesehatan (jika ada) sebanyak 1 lembar

    Cara Mengurus Surat Keterangan Sehat di Puskesmas

    Dikutip dari laman SIPPN Menpan, Dinas Kesehatan Puskesmas Perawatan Pagatan dan UPTD Gunungsitoli membagikan cara mengurus surat keterangan sehat di puskesmas.

    Masyarakat yang ingin mengurus surat keterangan berbadan sehat dapat mendatangi puskesmas terdekat sesuai dengan domisili masing-masing.

    Adapun prosedur mengurus surat keterangan sehat di puskesmas adalah sebagai berikut:

    Petugas meminta kartu identitas pengunjungPetugas melakukan pengisian identitas pengunjung di lembar surat keterangan sehatPengunjung diarahkan untuk menuju kasir dan melakukan pembayaran sesuai biaya yang berlaku di puskesmas tersebutPetugas memberikan bukti pembayaran dan meminta pengunjung menunggu antrianPengunjung akan dipanggil sesuai antrianPengunjung kemudian diarahkan menuju poli umumPetugas akan memeriksa tanda vital beserta antropometri pengunjung terlebih dahuluPetugas mempersilahkan pengunjung menunggu kembali untuk masuk keruang perawatanDokter melakukan pemeriksaan kepada pengunjung berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan juga penunjang lainnyaSelesai pemeriksaan pengunjung dipersilakan menunggu untuk mendapatkan surat keterangan sehat yang sudah jadiDokter akan menentukan diagnosis sesuai dengan kondisi pengunjungDokter akan memberikan rekomendasi pembuatan surat keterangan sehat ke bagian tata usaha puskesmasPetugas menerima surat keterangan sehat tersebut dan menyerahkan kepada petugas lainPetugas melakukan pengisian surat keterangan sehat dan meminta tanda tangan kepada dokter pemeriksaPetugas akan memberikan cap pada surat keterangan sehat dan menuliskannya di bagian buku laporanPetugas akan menyerahkan surat keterangan sehat yang sudah jadi kepada pengunjungPengunjung bisa mendapatkan surat keterangan sehat tersebut

    Biaya Mengurus Surat Keterangan Sehat di Puskesmas

    Biaya pembuatan surat keterangan sehat di puskesmas dibagi menjadi dua kategori. Bagi pasien umum, diharuskan membayar Rp36.000 untuk mengurus surat keterangan sehat. Sedangkan tarif untuk pasien yang memiiki kartu BPJS Kesehatan sebesar Rp20.000.

    Demikian informasi tentang syarat membuat surat keterangan sehat di puskesmas. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.

  • Kondisi Mahasiswi Korban Penyiraman Air Keras di Jogja, Sudah Bisa Diajak Komunikasi – Halaman all

    Kondisi Mahasiswi Korban Penyiraman Air Keras di Jogja, Sudah Bisa Diajak Komunikasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mahasiswi berinisial N, asal Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi korban penyiraman air keras di Yogyakarta.

    Dilansir Tribun Jogja, saat ini kondisi korban mulai membaik dan masih menjalani perawatan di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.

    Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan mengatakan, korban sudah bisa diajak berkomunikasi.

    Terkait pengobatan luka bakar akibat siraman air keras, tim dokter telah memberikan penanganan khusus.

    “Kami melakukan perawatan khusus. Saat ini pasien mampu berkomunikasi,” ungkap Banu, Kamis (26/12/2024).

    Meski begitu, Banu enggan membeberkan lebih lanjut kondisi korban setelah mendapatkan perawatan medis.

    “Info lebih lanjut menyusul ya, karena saya belum ketemu keluarga,” terangnya.

    Kronologi Kejadian

    Dalam kasus ini, pihak kepolisian mengamankan dua tersangka, yaitu B yang merupakan mantan pacar korban dan S selaku eksekutor.

    Kasatreskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Probo Satrio mengatakan, korban disiram air keras saat dirinya baru saja selesai mandi.

    Adapun korban dan tersangka B merupakan mantan kekasih. Mereka menjalin asmara sejak 2021 silam.

    “Pada Agustus 2024 mereka pisah alasan masing-masing akhirnya putus. Yang laki-laki gak terima,” katanya kepada awak media, Kamis.

    Sebagai informasi, B adalah mahasiswa S2 di salah satu kampus swasta di Yogyakarta. 

    Semenjak putus, tersangka berusaha supaya bisa balikan dengan korban.

    “Namun (korban) gak mau. Akhirnya ada ancaman pelaku, intinya kalau gak bersatu kalau sakit ya sama-sama merasakan. Kalau hancur ya, hancur semua,” jelas Probo.

    Kemudian, pada pertengahan Desember 2024, akhirnya B merencanakan kejahatan dengan mengunggah informasi di Facebook bahwa dirinya membutuhkan tenaga kerja.

    Tersangka S lantas merespons unggahan tersebut dan melanjutkan percakapan dengan tersangka B melalui WhatsApp.

    “Si B dia membuat cerita bahwa seolah-seolah dia ini seorang perempuan Sen Lung membuat cerita dia dikhianti suaminya seorang pelakor. Pelakornya ini adalah korban,” tuturnya.

    S lalu minta uang Rp7 juta dan disanggupi oleh B, tetapi uang itu akan dilunasi setelah eksekusi dilaksanakan.

    “Jadi si B berusaha menutupi jati dirinya. Uang yang diberikan juga COD dibungkus plastik kemudian diambil eksekutor,” ungkap Probo.

    S dibayar B sebanyak enam kali, masing-masing Rp1,6 juta untuk beli jaket pelaku.

    “Eksekutor ini sudah survei 3, 4, sama 5 kali survei sebetulnya mau disiramkan saat survei kost,” ungkapnya.

    Kemudian tanggal 24 Desember 2024 pukul 17.00 WIB, B menghubungi eksekutor bahwa korban ada di kos.

    Alamatnya di Baciro, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, untuk persiapan ke gereja.

    “Ternyata benar. Ke gereja sekitar 19.00 WIB entah darimana akhirnya pelaku S datang ke kos korban jam 18.30 WIB,” terang Probo.

    Setelah sampai di depan pintu kos korban, pelaku langsung masuk ke kamar korban.

    “Langsung tidak kata disiramkan ke korban kena muka dan sekujur tubuh. Kemudian korban berteriak pelaku langsung lari,” ujar Probo.

    Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku menggunakan sepeda motor, jaket ojek online, serta memakai masker.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul: Penjelasan RSUP Dr Sardjito Soal Kondisi Korban Penyiraman Air Keras di Jogja.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJogja.com/Miftahul Huda)

  • Profil Hasto Kristiyanto, Latar Pendidikan hingga Kehidupan Pribadi

    Profil Hasto Kristiyanto, Latar Pendidikan hingga Kehidupan Pribadi

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Sekretaris Jenderal alias Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, sebagai tersangka kasus suap pergantian anggota DPR antar waktu alias PAW, Harun Masiku.

    Hasto ditengarai ikut terlibat dalam praktik suap dan disangkakan merintangi penyidikan dalam perkara yang umurnya hampir 5 tahun tersebut.

    Melansir laman resmi PDIP, Hasto menjabat Sekjen PDIP menggantikan Tjahjo Kumolo yang diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri. Sebelumnya, ia menjabat Wakil Sekjen PDIP. Dia juga berperan penting dalam pemenangan Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2024 lalu. 

    Saat itu dia bertugas sebagai salah satu deputi Tim Transisi menjelang pelantikan Joko Widodo.

    Politikus asal Daerah Istimewa Yogyakarta alias DIY itu pernah menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009 dari Fraksi PDIP. Saat itu, dia duduk di Komisi VI yang menangani permasalahan perdagangan, perindustrian, investasi dan koperasi.

    Kehidupan Pribadi

    Masih dari sumber yang sama, Hasto lahir di Yogyakarta pada tanggal 7 Juli 1966. Dia tercatat pernah mengenyam sekolah di SMA Kolese de Britto Yogyakarta.

    Setelah itu dia melanjutkan di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Hasto lulus tahun 1991.

    Hasto kemudian memutuskan untuk menjadi anggota PDI Perjuangan. Bersama partai, dia terpilih menjadi anggota DPR RI untuk periode 2004-2009 dari daerah pemilihan Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, dan Trenggalek, Jawa Timur (yang sebagian merupakan eks Karesidenan Madiun (Plat AE).

    Pendidikan

    SD Gentan Yogya (1972-1979)
    SMP Negeri Gentan Yogya (1979-1982)
    SMA Kolese De Britto Yogyakarta (1982-1985)
    Fakultas Teknik UGM Yogyakarta (1985-1991)
    Prasetya Mulya Business School, Jakarta, (1997-2000)

    Karier

    Project Manager Departemen Marketing PT Rekayasa lndustri (1992—2002)
    Project Director PT Prada Nusa Perkasa (2003-sekarang)

    Sumber: laman resmihttps://www.pdiperjuangan.id/detailpengurus/115/Hasto-Kristiyanto/pengurus 

  • Bencana Alam Terdahsyat di Indonesia, Ada yang Tewaskan Hampir Seluruh Penduduk

    Bencana Alam Terdahsyat di Indonesia, Ada yang Tewaskan Hampir Seluruh Penduduk

    Jakarta: Indonesia terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yakni lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik. Akibatnya, bencana alam kerap kali melanda negara ini.
     
    Sepanjang sejarah, Indonesia telah mengalami banyak peristiwa bencana alam besar, seperti gunung berapi, gempa bumi, dan tsunami. Peristiwa memilukan ini menorehkan luka mendalam bagi bangsa.
     
    Bencana Alam Terbesar yang Terjadi di Indonesia
    Dikutip dari situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), berikut adalah beberapa bencana alam terbesar yang pernah terjadi di Indonesia:

     

     

    1. Letusan Gunung Toba
    Mengutip situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Danau Toba dulunya merupakan supervulcano dan gunung api yang sudah tidak aktif. Dipercaya sekitar 74.000 lalu, letusan Gunung Api Toba meluluhlantahkan sebagian besar umat manusia.
     
    Letusan dahsyat ini diperkirakan menciptakan awan abu vulkanik yang menyelimuti sebagian besar belahan bumi utara, menyebabkan pendinginan global dan perubahan iklim yang signifikan. Sementara itu, hanya 5.000-10.000 orang saja yang berhasil selamat dari bencana ini.
     
    2. Gempa dan Tsunami Aceh (2004)
    Bencana gempa dan tsunami Aceh yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 merupakan salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah modern. Gempa berkekuatan 9,1 skala Richter memicu tsunami besar yang menghantam wilayah Aceh. Dampaknya bahkan sampai ke sejumlah negara.
     
    Menurut data Bank Dunia, ada 169.000 jiwa korban meninggal dari Indonesia, sementara total keseluruhan korban mencapai 230.000 jiwa di negara-negara terdampak seperti Sri Lanka, India, Bangladesh, Thailand, Maladewa, Malaysia, dan Somalia.
     
    3. Letusan Gunung Tambora (1815)
    Puncak letusan eksplosif itu terjadi pada 10 April 1815. Bencana alam dahsyat ini menyebabkan bumi mengalami tahun tanpa musim panas pada 1816 dan menelan korban sebanyak 80.000 jiwa.

     

     

    4. Letusan Gunung Krakatau (1883)
    Letusan Gunung Krakatau Purban dipercaya sebagai letusan eksplosif terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah Indonesia, yang mengakibatkan Pulau Jawa dan Sumatra. Puncak letusan terjadi pada 27 Agustus 1883.
     
    Letusan dahyat yang terdengar sampai ke Australia itu diduga setara dengan ledakan bom berkekuatan 200 megaton. Kejadian ini menewaskan lebih dari 36.000 orang dan mendinginkan seluruh suhu Bumi selama beberapa bulan.
     
    5.. Gempa Yogyakarta (2006)
    Pada 27 Mei 2006, gempa gempa bumi berkekuatan 5,9 SR mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya. Karena terjadi sekitar pukul 05.53 pagi, banyak warga yang masih terlelap sehingga berakhir terjebak di dalam rumah yang roboh.
     
    Sebanyak lebih dari 5.800 orang meninggal dan 20.000 lainnya terluka. Sementara itu, sejumlah bangunan dan infrastruktur hancur, termasuk situs bersejarah Candi Prambanan.
     
    6. Gempa, Tsunami, dan Likuifaksi di Palu dan Donggala (2018)
    Pada 28 September 2018, wilayah di Sulawesi Tengah Kabupaten Donggala dan Kota Palu sebesar 7,4 SR, dengan kedalaman 10 km. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan tsunami. Nahas, gelombang tsunami setinggi enam meter terlanjur menyapu Kota Palu sebelum warga menyelamatkan diri ke dataran tinggi.
     
    Bencana likuifasi juga terjadi sehingga tanah melarut dan membawa semua yang berada di atasnya. Disebutkan bahwa jumlah korban tewas mencapai 2.045 orang dalam bencana ini.

     

    7. Letusan Gunung Merapi (1930)
    Menurut Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Gunung Merapi tercatat telah meletus lebih dari 80 kali sejak abad ke-17, dengan selang waktu empat tahun antar letusan.
     
    Letusan terbesar terjadi pada tahun 1930. Ketika itu, awan panas turun di lereng 20 kilometer ke arah barat, menghancurkan 23 desa dan menewaskan 1.369 warga. Delapan puluh tahun kemudian, tepatnya pada 5 November 2010, letusan kembali terjadi.
     
    Abu vulkanik tidak hanya menutupi wilayah Yogyakarta, tetapi juga mencapai beberapa wilayah di Provinsi Jawa Barat. BNPB menyebutkan, jumlah korban tewas di Merapi sebanyak 275 orang, termasuk pengurus Mba Marijan alias Ki Thraxo Hargo.
     
    8. Gempa Sumatra Barat (2009)
    Gempa bumi yang terjadi di Sumatera Barat pada tanggal 30 September 2009 merupakan bencana alam yang menghancurkan. Gempa berkekuatan 7,6 skala Richter mengakibatkan lebih dari 1.115 orang meninggal dunia, 2.32 terluka, dan 279.000 bangunan mengalami kerusakan.

     

    Jakarta: Indonesia terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yakni lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik. Akibatnya, bencana alam kerap kali melanda negara ini.
     
    Sepanjang sejarah, Indonesia telah mengalami banyak peristiwa bencana alam besar, seperti gunung berapi, gempa bumi, dan tsunami. Peristiwa memilukan ini menorehkan luka mendalam bagi bangsa.
     
    Bencana Alam Terbesar yang Terjadi di Indonesia
    Dikutip dari situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), berikut adalah beberapa bencana alam terbesar yang pernah terjadi di Indonesia:
     
     

     

    1. Letusan Gunung Toba

    Mengutip situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Danau Toba dulunya merupakan supervulcano dan gunung api yang sudah tidak aktif. Dipercaya sekitar 74.000 lalu, letusan Gunung Api Toba meluluhlantahkan sebagian besar umat manusia.
     
    Letusan dahsyat ini diperkirakan menciptakan awan abu vulkanik yang menyelimuti sebagian besar belahan bumi utara, menyebabkan pendinginan global dan perubahan iklim yang signifikan. Sementara itu, hanya 5.000-10.000 orang saja yang berhasil selamat dari bencana ini.
     

    2. Gempa dan Tsunami Aceh (2004)

    Bencana gempa dan tsunami Aceh yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 merupakan salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah modern. Gempa berkekuatan 9,1 skala Richter memicu tsunami besar yang menghantam wilayah Aceh. Dampaknya bahkan sampai ke sejumlah negara.
     
    Menurut data Bank Dunia, ada 169.000 jiwa korban meninggal dari Indonesia, sementara total keseluruhan korban mencapai 230.000 jiwa di negara-negara terdampak seperti Sri Lanka, India, Bangladesh, Thailand, Maladewa, Malaysia, dan Somalia.
     

    3. Letusan Gunung Tambora (1815)

    Puncak letusan eksplosif itu terjadi pada 10 April 1815. Bencana alam dahsyat ini menyebabkan bumi mengalami tahun tanpa musim panas pada 1816 dan menelan korban sebanyak 80.000 jiwa.
     
     

     

    4. Letusan Gunung Krakatau (1883)

    Letusan Gunung Krakatau Purban dipercaya sebagai letusan eksplosif terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah Indonesia, yang mengakibatkan Pulau Jawa dan Sumatra. Puncak letusan terjadi pada 27 Agustus 1883.
     
    Letusan dahyat yang terdengar sampai ke Australia itu diduga setara dengan ledakan bom berkekuatan 200 megaton. Kejadian ini menewaskan lebih dari 36.000 orang dan mendinginkan seluruh suhu Bumi selama beberapa bulan.
     

    5.. Gempa Yogyakarta (2006)

    Pada 27 Mei 2006, gempa gempa bumi berkekuatan 5,9 SR mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya. Karena terjadi sekitar pukul 05.53 pagi, banyak warga yang masih terlelap sehingga berakhir terjebak di dalam rumah yang roboh.
     
    Sebanyak lebih dari 5.800 orang meninggal dan 20.000 lainnya terluka. Sementara itu, sejumlah bangunan dan infrastruktur hancur, termasuk situs bersejarah Candi Prambanan.
     

    6. Gempa, Tsunami, dan Likuifaksi di Palu dan Donggala (2018)

    Pada 28 September 2018, wilayah di Sulawesi Tengah Kabupaten Donggala dan Kota Palu sebesar 7,4 SR, dengan kedalaman 10 km. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan tsunami. Nahas, gelombang tsunami setinggi enam meter terlanjur menyapu Kota Palu sebelum warga menyelamatkan diri ke dataran tinggi.
     
    Bencana likuifasi juga terjadi sehingga tanah melarut dan membawa semua yang berada di atasnya. Disebutkan bahwa jumlah korban tewas mencapai 2.045 orang dalam bencana ini.
     

    7. Letusan Gunung Merapi (1930)

    Menurut Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Gunung Merapi tercatat telah meletus lebih dari 80 kali sejak abad ke-17, dengan selang waktu empat tahun antar letusan.
     
    Letusan terbesar terjadi pada tahun 1930. Ketika itu, awan panas turun di lereng 20 kilometer ke arah barat, menghancurkan 23 desa dan menewaskan 1.369 warga. Delapan puluh tahun kemudian, tepatnya pada 5 November 2010, letusan kembali terjadi.
     
    Abu vulkanik tidak hanya menutupi wilayah Yogyakarta, tetapi juga mencapai beberapa wilayah di Provinsi Jawa Barat. BNPB menyebutkan, jumlah korban tewas di Merapi sebanyak 275 orang, termasuk pengurus Mba Marijan alias Ki Thraxo Hargo.
     

    8. Gempa Sumatra Barat (2009)

    Gempa bumi yang terjadi di Sumatera Barat pada tanggal 30 September 2009 merupakan bencana alam yang menghancurkan. Gempa berkekuatan 7,6 skala Richter mengakibatkan lebih dari 1.115 orang meninggal dunia, 2.32 terluka, dan 279.000 bangunan mengalami kerusakan.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • Deterjen Jadi Solusi Alternatif Pemadaman Kebakaran

    Deterjen Jadi Solusi Alternatif Pemadaman Kebakaran

    Liputan6.com, Yogyakarta – Penggunaan deterjen sebagai campuran air dalam pemadaman kebakaran terbukti efektif mengatasi api dalam situasi darurat. Metode ini menjadi salah satu solusi alternatif saat peralatan konvensional pemadam kebakaran sulit menjangkau lokasi atau ketika sumber air terbatas.

    Mengutip dari berbagai sumber, kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kebakaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan bahwa deterjen memiliki kemampuan menurunkan tegangan permukaan air sehingga membuat cairan lebih mudah menyebar dan meresap.

    Laboratorium Pengendalian Kebakaran KLHK mencatat, campuran 100 ml deterjen dalam 10 liter air dapat meningkatkan efektivitas pemadaman hingga 40 persen dibanding penggunaan air biasa. Hal ini terjadi karena pembentukan lapisan busa yang berfungsi sebagai isolator antara bahan bakar dan api.

    Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta telah menerapkan metode ini dalam beberapa kasus kebakaran di pemukiman padat penduduk. Tercatat sepanjang 2023, dari 150 kasus kebakaran yang ditangani, 35 di antaranya menggunakan campuran deterjen sebagai alternatif pemadaman.

    Kepala Seksi Operasional Damkar Jakarta Pusat menjelaskan penggunaan deterjen terutama efektif untuk kebakaran di area sempit atau lokasi dengan akses terbatas, terutama saat mobil pemadam tidak bisa masuk ke gang-gang sempit atau ketika hidran air jauh dari lokasi.

    Di wilayah lain, Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Kalimantan Selatan mencatat keberhasilan penggunaan deterjen dalam pemadaman kebakaran lahan gambut. Metode ini berhasil memadamkan api di area seluas 50 hektar dalam waktu 3 hari, lebih cepat dibanding metode konvensional yang biasanya membutuhkan waktu seminggu.

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerbitkan panduan teknis yang mengatur konsentrasi deterjen yang aman digunakan, yakni tidak lebih dari 2 persen dari volume air untuk menghindari dampak lingkungan.

    Deterjen yang digunakan juga harus memenuhi standar khusus yang ditetapkan KLHK. Kriteria tersebut meliputi tingkat biodegradable minimal 80 persen dan tidak mengandung fosfat untuk meminimalkan pencemaran tanah dan air.

    KLHK bekerja sama dengan produsen deterjen lokal untuk mengembangkan formula khusus yang lebih ramah lingkungan namun tetap efektif untuk pemadaman kebakaran. Penelitian tersebut ditargetkan rampung pada akhir 2024.

    Pusat Penelitian Kebakaran KLHK juga tengah menyusun standar operasional prosedur penggunaan deterjen dalam pemadaman kebakaran yang akan diberlakukan secara nasional. Standarisasi ini mencakup aspek teknis pencampuran, metode aplikasi, dan protokol keselamatan.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Hidden Gem Jakarta yang Bisa Dikunjungi, Cocok untuk Melepas Penat di Tahun Baru

    Hidden Gem Jakarta yang Bisa Dikunjungi, Cocok untuk Melepas Penat di Tahun Baru

    YOGYAKARTA – Bagi Anda yang sedang berwisata di ibu kota, ada beberapa tempat hidden gem Jakarta yang dapat dikunjungi. Beberapa tujuan-tujuan hidden gem ini adalah destinasi wisata dan juga kafe yang direkomendasikan.

    Pengertian hidden gem sendiri, seperti yang dikutip dari slowtravelblog.com, mempunyai makna sebagai sesuatu yang tidak terkenal atau populer, tetapi memiliki sesuatu yang istimewa atau unik yang menginspirasi dan melahirkan perasaan positif.

    Hidden Gem Jakarta yang Cocok untuk Dikunjungi

    Hidden gem di Jakarta yang cocok untuk dikunjungi di antaranya ada beberapa tempat wisata, misalnya museum dan cagar budaya. Selain itu, Anda juga bisa mengunjungi kafe nyaman dengan suasana tenang yang berdampingan dengan alam.

    Di bawah ini adalah hidden gem yang dapat Anda kunjungi untuk berwisata di Kota Metropolitan ini.

    Gedung Candra Naya

    Tempat selanjutnya adalah rumah peninggalan Mayor Tionghoa pada zaman Hindia Belanda yang terakhir, yaitu Gedung Candra Naya. Bangunan ini menjadi hidden gem, sebab berada di komplek hunian superblok PT. Modernland Realty Tbk. Bangunannya dikelilingi gedung tinggi.

    Namun, bangunan ini merupakan cagar alam milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Di tempat ini, Anda dapat menemukan arsitektur rumah bergaya Tiongkok asli, lengkap dengan taman air kecilnya.

    Alamat: Green Central City, Jl. Gajah Mada, Glodok, Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat

    Jam Buka: 08.00-18.00

    Museum Taman Prasasti

    Dilansir dari website resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Museum Taman Prasasti merupakan pemakaman khusus orang asing di Batavia. Taman ini berlokasi di Tanah Abang I, Jakarta Pusat. Banyak yang belum tahu terkait keberadaan museum ini.

    Di tempat ini, banyak dimakamkan orang-orang Belanda yang populer. Mulai dari pejabat pemerintahan, pelaku sejarah, sampai selebritis pada masanya.

    Alamat: Jl. Tanah Abang I No.1, Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat

    Jam Buka: Selasa-Minggu 09.00-15.00, Senin Tutup

    Red Soldadu Riverside

    Jika Anda ingin melepas penat atau pun bersantai di Kota Jakarta, kafe Red Soldadu Riverside bisa juga menjadi tempat yang dikunjungi. Anda bisa menyesap kopi sambil menikmati suasana kafe pinggir sungai Ciliwung.

    Tempat ini memang tidak berlokasi di tengah Kota Jakarta, tetapi di wilayah Cijantung, Jakarta Timur. Cocok Anda datangi saat pagi atau sore hari.

    Alamat: Jl. Sederhana I No.4A, Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur

    Jam Buka: 09.00-22.00

    Museum di Tengah Kebun

    Tempat berikutnya ada Museum di Tengah Kebun, di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Sesuai namanya, tempat ini memang museum yang berada di tengah kebun. Museum ini menyimpan koleksi barang antik milik pribadi.

    Dikutip dari Instagram resmi museumditengahkebun, almarhum Sjahrial Djalil sudah mengumpulkan banyak barang antik sejak beliau masih aktif bekerja. Hal ini dilakukannya atas dasar hobinya. Beberapa koleksinya, di antaranya fosil kerang purba dan lebah purba.

    Alamat: Jl. Kemang Timur No.66 7, Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Kota Jakarta Selatan

    Jam Buka: Sabtu dan Minggu 09.30-11.30 dan 12.30-14.30.

    Arborea Cafe

    Tempat terakhir, ada kafe hidden gem di tengah Kota Jakarta. Arborea Cafe menggunakan konsep outdoor cafe. Anda dapat menikmati sensasi menyantap makanan atau ngopi di tengah hutan kota.

    Dikutip dari laman Instagram arboreacafe, lokasi Arborea Cafe berada di Manggala Wanabakti Complex, Jakarta Pusat.

    Alamat: Manggala Wanabakti complex, Jl. Gatot Subroto No.1, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat

    Jam Buka: 08.00-20.00

    Demikianlah ulasan tentang hidden gem Jakarta yang bisa Anda kunjungi. Semoga informasi ini bermanfaat. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

  • Cara Belajar Gaya Auditori yang Mudah Diterapkan

    Cara Belajar Gaya Auditori yang Mudah Diterapkan

    YOGYAKARTA – Mungkin Anda pernah merasa susah memahami pelajaran karena gaya belajar yang tidak sesuai dengan metode pengajaran yang digunakan. Nah, hal tersebut bisa diatasi dengan memahami gaya belajar yang sesuai dengan diri Anda. Lantas bagaimana tips atau cara belajar auditori yang tepat dan direkomendasikan? Simak ulasan selengkapnya di sini.

    Sebagai seorang auditori, Anda lebih mudah memahami pelajaran saat mendengarkan atau mendengar pembicaraan. Namun, ketika gaya pengajaran di kelas tidak sesuai dengan gaya belajar Anda, mungkin Anda akan merasa kebingungan dan sulit memahami materi.

    Cara Belajar Auditori

    Bagi Anda yang memiliki gaya belajar auditori, tak perlu khawatir, dengan menjalankan tips-tips di bawah ini, Anda diharapkan mampu memaksimalkan potensi dalam memahami pelajaran dan meraih hasil belajar yang lebih baik. Ini cara belajar auditori yang bisa diterapkan:

    Gunakan recorder

    Tips pertama yang dapat Anda lakukan yaitu menggunakan recorder atau perekam suara. Ketika Anda menerima informasi atau penjelasan dari guru atau dosen, Anda dapat merekam suaranya dan mendengarkannya lagi di rumah. Dengan demikian, Anda bisa lebih mudah memahami materi dan mengingatnya dengan baik.

    Bikin kelompok belajar

    Tips kedua yaitu membuat kelompok belajar. Anda dapat mengumpulkan teman-teman Anda yang mempunyai gaya belajar auditori juga dan belajar bersama-sama. Anda bisa saling menyuarakan materi pelajaran dan saling bertukar informasi. Dengan demikian, materi pelajaran akan dipahami lebih mudah dan informasi yang diterima akan lebih lengkap.

    Cari lingkungan yang tenang

    Tips selanjutnya yaitu carilah lingkungan yang tenang. Karena Anda lebih mudah mendapatkan informasi melalui pendengaran, maka Anda harus mencari lingkungan yang tidak bising dan ramai. Anda dapat mencari tempat yang tenang, misalnya perpustakaan atau kamar khusus/pribadi.

    Menyuarakan materi pelajaran

    Tips keempat adalah menyuarakan pelajaran. Anda dapat mencoba membacakan materi pelajaran dengan suara keras atau menyanyikan materi pelajaran. Dengan demikian, Anda bisa lebih mudah memahami dan mengingat materi pelajaran.

    Sebagai contoh, Anda bisa membuat ringkasan saat belajar. Selanjutnya Anda bisa membuat materi tersebut menjadi sebuah nyanyian. Hal ini dilakukan agar metode belajar menjadi semakin menarik dan variatif.

    Dengarkan kembali materi melalui rekaman atau penjelasan orang lain

    Tips terakhir yaitu mendengarkan kembali materi melalui rekaman atau penjelasan orang lain. Anda dapat mendengarkan rekaman suara yang Anda buat atau meminta orang lain untuk mengungkapkan kembali materi pelajaran yang sudah dipelajari. Dengan demikian, Anda bisa lebih mudah memahami dan mengingat materi pelajaran.

    Contoh Gaya Belajar Auditori

    Ada beberapa contoh-contoh dari gaya belajar auditori yang bisa dicirikan dari seorang anak:

    Dikutip dari situs BPK Penabur, gaya belajar auditori dapat dilakukan dengan mendengarkan musik yang disukai siswaMerekam saat guru berbicara, dan selanjutnya akan didengarkan kembali di hari lainSaat membaca, kalimat akan diucapkan dengan suara pelan dengan tujuan lebih mudah mengingatMendengarkan guru dengan seksama.Belajar dengan diskusi bersama teman

    Demikianlah ulasan tentang cara belajar auditori yang bisa dilakukan. Semoga informasi ini bermanfaat. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.